Bidan Kita

Home Childbirth All About Childbirth 5 Alasan Mengapa Persalinan Anda Macet?

5 Alasan Mengapa Persalinan Anda Macet?

0
5 Alasan Mengapa Persalinan Anda Macet?

5 Penyebab Persalinan Macet

Berikut ini adalah 5 alasan mengapa persalinan Anda macet dan bagaimana untuk mencegahnya.

  1. Posisi Bayi

Di kehamilan tua, janin biasanya berada dalam posisi kepala menunduk dengan punggung mereka menghadap ke depan (biasanya agak ke kiri), dan dagu menempel pada dada. Posisi ini dikenal dengan nama occiput anterior position.

Pada posisi ini berarti bagian terkecil pada kepala bayi siap untuk keluar melalui cervix yang telah melebar dan melalui panggul yang membuka. Saat persalinan, posisi ini merupakan posisi yang paling efektif untuk bayi dapat berputar melalui panggul dan dilahirkan.

Jika kepala bayi Anda tidak berada dalam posisi optimal ketika persalinan berlangsung, Anda mungkin merasa khawatir bahwa hal itu akan membuat bayi Anda mancet.

Provider Anda yang memeriksa posisi janin di setiap kali pemeriksaan dapat menimbulkan kekhawatiran yang tidak perlu ketika kepala bayi belum mengunci atau jika bayi masih berada di posisi sungsang – bahkan jika Anda hanya punya 1 minggu sebelum hari perkiraan persalinan Anda

Walaupun bayi idealnya berada pada posisi optimal, namun bukan berarti mereka tidak bisa dilahirkan dalam posisi yang lain. Bayi seringkali mengganti posisi saat proses persalinan, dari posterior (punggung bayi menghadap punggung ibu) ke anterior, atau dari sungsang ke vertex (kepala dibawah).

Terkadang kepala bayi miring ke samping (asynclintic presentation) namun hal itu jarang terjadi. Di kebanyakan kasus, bayi akan menemukan caranya sendiri untuk berada di posisi yang lebih baik untuk persalinan.

Jika Anda dapat bergerak dengan bebas atau menggunakan teknik untuk menciptakan lebih banyak ruang di panggul, hal ini dapat membantu bayi Anda untuk berganti ke posisi optimal.

Ketika ibu bersalin mengalami kontraksi yang tidak beraturan dikarenakan posisi bayi yang tidak optimal, provider mungkin akan mengatakan bahwa persalinan Anda macet dan mereka mungkin akan memberikan oxytocin buatan (Pitocin atau Syntocinon) untuk meningkatkan kekuatan dan konsistensi kontraksi.

Sayangnya, hal ini dapat menyebabkan bayi didorong ke panggul dalam posisi mereka sekarang yang tidak optimal.

 Kontraksi yang kuat dari induksi dengan oxytocin buatan dapat mencegah bayi untuk berganti posisi sehingga bayi Anda bisa macet, sehingga membutuhkan intervensi seperti episiotomy (menggunting perineum Anda) dan forceps, atau bahkan endingnya Operasi Caesar.

  1. Posisi Ibu

Posisi yang dipilih oleh seorang wanita saat proses persalinan memerankan peran penting tentang seberapa cepat dan seberapa efektif kemajuan proses persalinan mereka.

Posisi yang efektif dapat mempercepat persalinan dan ditambah lagi dengan bantuan bayi yang optimal.

Posisi tegak seperti berdiri, squat /jongkok atau merangkak dapat membuka panggul hingga 30% lebih lebar

 Pergerakan seperti bergoyang, berayun, berjalan, merangkak dengan tangan di lutut dapat memberikan rasa nyaman kepada ibu disaat sang bayi bergerak ke posisi yang optimal. Dengan kata lain, tetap aktif saat proses persalnan sangatlah penting.

Sayangnya, di banyak rumah sakit, wanita selalu berakhir di Kasur rumah sakit, berbaring terlentang atau agak bersandar di tempat tidur tau miring ke kiri terus sepanjang waktu, atau duduk di tulang ekor mereka. Posisi ini membatasi kemampuan wanita untuk bekerja dengan tubuh dan bayinya.

Hal ini juga dapat meningkatkan resiko fetal distress, karena tekanan pada pembuluh darah ibu atau tekanan pada tali pusar. Fetal distress seringkali mengasilkan persalinan dengan penuh intervensi atau operasi caesar.

  1. Penggunaan Epidural

Ketika mendapatkan epidural, obat bius yang disuntikkan ke daerah epidural – daerah sekitar pembungkus keras yang mlindungi saraf tulang belakang. Epidural menghalangi sinyal saraf dari saraf motorik maupun saraf sensorik. Ia menyediakan penghilang rasa sakit untuk sang calon ibu, tetapi membuat tubuh bagian bawahnya menjadi mati rasa.

Epidural mengganggu proses persalinan normal dan mempunyai banyak efek samping, termasuk meningkatkan resiko augmentasi (dengan oxytocin sintetis – mirip dengan diinduksi),operasi caesar, persalinan dengan banayk intervensi dan alat bantu, sobekan pada perineum, dan posisi bayi yang salah.

Wanita yang mendapatkan epidural tidak dapat bergerak tanpa bantuan dan tidak dapat menggunakan kaki mereka karena tubuh bagian bawah mereka mati rasa.

Hal ini berarti mereka tidak bisa bergerak dengan bebas saat persalinan dan tidak dapat menyesuaikan posisi yang dapat membantu bayi mereka menemukan posisi yang optimal untuk dilahirkan.

Provider harus membantu para ibu bersalin dengan epidural untuk melakukan pergerakan positif dan posisi yang dapat membantu sang bayi bergerak melalui panggul. Bagaimanapun juga, dukungan semacam ini sangat jarang terjadi di lingkungan rumah sakit karena para perawatnya biasanya mempunyai jadwal yang sangat padat.

Doula dapat menjadi “dewa penolong” dalam kondisi ini dan di banyak situasi yang lain.

  1. Bayi Besar dan Dystocia Bahu

Satu dari banyak alasan yang paling umum mengenai mengapa wanita diinduksi sebelum 40 minggu adalah karena diduga mempunyai bayi yang besar (macrosomia). Kekhawatiran utama dengan bayi besar adalah kemungkinan akan dystocia bahu, yangmana muncul saat bahu bayi terjebak di panggul.

Disaat dystocia bahu sebagai suatu situasi darurat, jarang sekali terjadi, yang mana hanya terjadi diantara 0,5% dan 1,5% dari persalinan. Kejadian dystocia bahu yang sebenarnya sangat bergantung pada bagaimana hal itu didefinisikan dan dilaporkan, yang mana hal itu bervariasi pada para provider.

Ukuran dan berat badan bayi tidak dapat didiagnosa secara akurat sebelum ia lahir. Banyak wanita yang diberitahu bahwa mereka mempunyai bayi besar, dan harus diinduksi untuk mencegah dystocia bahu.

Namun, induksi mungkin pada kenyataanya dapat menyebabkan bayi macet karena kontraksi yang kuat dan tanpa henti mencegah mereka untuk dapat bergerak melewati panggul.

 

  1. Masalah dengan Panggul

Banyak provider percaya bahwa bayi macet karena panggul wanita tersebut tidak cukup besar, atau biasanya di sebut panggul sempit.

Yang mana sebenarnya sebagian besar wanita mempunyai bentuk panggul yang paling “diinginkan” (gynecoid) untuk melahirkan dan jarang sekali ibu yang punga panggul sempit, walaupun beberapa wanita mempunyai panggul yang mungkin mempunyai ruang yang lebih sedikit di bagian tertentu (anthropoid, android, platypelloid).

ini mempunyai potensi untuk menyebabkan bayi untuk tidak berada dalam posisi optimal atau memperlambat proses persalinan saat ia harus melewati panggul, namun hal ini bukan berarti persalinan normal tidak mungkin dilakukan.

Ketika bayi tidak muat melalui panggul, hal ini dinamakan cephalopelvic disproportion (CPD). CPD yang sebenarnya sangatlah langka dan tidak dapat didiagnosa sebelum persalinan dimulai kecuali jika sebelumnya sudah diketahui bahwa sang ibu mempunyai cidera panggul atau kelainan bawaan.

Wanita yang sudah pernah diberitahu bahwa panggulnya terlalu kecil atau mempunyai bentuk yang salah tanpa ada masalah panggul yang telah diketahui sebelumnya telah dapat melahirkan secara normal tanpa masalah apapun.

Sayangnya, CPD seringkali didiagnosis ketika persalinan tidak mengalami kemajuan. Provider akan mengatakan bahwa bayinya terlalu besar dan tidak muat untuk melewati jalan lahir, yang berarti mereka akan mencoba untuk memperkuat kontraksi dan mempercepat proses persalinan secara tidak alami.

Hal ini menyebabkan adanya rangkaina intervensi yang mungkin nantinya akan mengarah ke fetal distress dan c-section sebagai hasilnya.

Bagaimana Cara Untuk Mencegah Bayi Anda Macet?

Cara terbaik adalah untuk membantu bayi Anda mencapai posisi optimal untuk persalinan dengan memperhatikan postur Anda saat kehamilan.

Hindari bersandar dan berusahalah untuk berada pada posisi yang mengijinkan bayi Anda untuk mempunyai ruang untuk bergerak dan membuat gravitasi dapat membantu bayimu untuk turun dan berada dalam posisi yang optimal.

Olahraga rutin seperti peregangan atau prenatal gentle yoga untuk ibu hamil dapat membantu menyelaraskan otot yang menyangga system kerangka tulang Anda. mengupayakan tubuh Anda selaras sehingga dapat memberikan cukup ruang bagi bayi Anda untuk menemukan posisi yang baik untuk persalinan.

Jika bayi Anda tetap berada di posisi yang tidak optimal untuk persalinan, hindari berfikir bahwa itu adalah sesuatu yang aneh dan tidak normal. Kebanyakan bayi berpindah ke posisi yang lebih optimal tepat sebelum persalinan atau bahkan saat proses persalinan.

Anda dapat membuat daftar nomer para terapis untuk mendukung Anda jika posisi bayi Anda tidak optimal dan hal itu membuat Anda khawatir.

Pilih provider yang mendukung persalinan normal, dan benar benar menghargai fakta bahwa persalinan itu unik untuk setiap wanita dan bayi. Jika provider Anda khawatir mengenai ukuran bayi Anda atau posisi bayi Anda, waspadalah bahwa mereka mungkin akan mengusulkan induksi awal.

Jika Anda membutuhkan epidural atau memintanya saat persalinan, minta seseorang yang akan membantu Anda untuk bergerak supaya proses persalinan Anda mengalami kemajuan yang bagus.

salam hangat