Setiap kali ANC seringkali para klien bertanya tanya tentang bagaimana posisi janinnya saat bertemu dengan saya (saya belum memeriksanya), banyak sekali yang sambil duduk lalu mengelus perutnya yang membesar sambil berkata demikian
“Bu, perut saya kok kadang meleyok ke kanan kadang ke kiri, kira kira posisi bayi saya bagaimana ya?”
Atau
“perut saya kok besar ya bu, bagaimana ya posisi bayi saya?”
Nah sekarang Sekarang mari kita bahas lebih spesifik tentang posisi janin, bagaimana dapat mempengaruhi persalinan dan kelahiran, dan mengapa sangat relevan untuk wanita yang gemuk pada khususnya.
Anterior vs Posterior
Perut yang bentuknya bulat besar seperti bola basket biasanya berarti bahwa bayi anterior. Bagian belakang kepala bayi (“tengkuk”) ke arah depan ibu (yang mengapa posisi ini disebut Tengkuk Anterior atau OA), dan mata bayi kearah ibu bagian belakang.
Lihatlah gambar di bawah ini dan perhatikan bahwa perut ibu tampak besar dan bulat. Hal ini karena mengikuti lengkungan punggung bayi
Secara umum, oksiput anterior adalah posisi yang ideal untuk melahirkan. Selama kepala bayi berbaris dengan baik, tidak ada lengan / tangan di jalan, dan melipat dagu, kemungkinan bahwa kelahiran bayi anterior akan maju dengan lancar, terutama jika persalinan dan kontraksi mulai secara spontan.
Nah sedangkan jika bentuk perut ibu tidak rata, dan bergelombang di depan (terutama yang dengan melengkung- kedalam tepat di sekitar atau dekat pusar) sering berarti bahwa bayi posterior. Lihatlah gambar di bawah ini dan perhatikan bagaimana perut tidak begitu bulat dan memiliki “mengengkung kedalam” di bawah pusar.
Malam posisi ini, bagian belakang kepala bayi (tengkuk) ada di bagian tubuh belakang ibu atau punggug ibu (jadi si bayi posisinya terlentangsehingga posisi ini disebut Occiput posterior atau OP.
Posisi ini biasanya jauh lebih sulit untuk melahirkan karena diameter kepala bayi di OP lebih besar dan tidak lolos dengan mudah, dan karena tekanan pada leher rahim cenderung merata dan proses persalinan dapat berlangsung lebih lambat.
Kembali dan membandingkan dua gambar di atas lagi. Perhatikan lagi perbedaan dalam bentuk perut ibu. Jika posisi bayi adalah anterior, maka perut lebih bulat, sementara pada posisi bayi posterior perut menjadi bergelombang dan memiliki area cekung tepat di bawah pusar.
Perbedaan lain antara anterior dan posterior
Ada perbedaan lain antara anterior dan posterior bayi juga. Ini termasuk di mana ibu merasa gerakan bayi paling kuat, dan tanda-tanda klinis seperti di mana detak jantung janin ditemukan, dll
Gerakan
Dengan bayi posterior, ibu sering merasa banyak gerakan aneh di perut bagian depan (tangan bayi dan kaki). Ibu biasanya merasa banyak gerakan, cukup konsisten, dan merasa cukup kuat.
Dengan bayi anterior, sebagian besar gerakan biasanya dirasakan di kuadran kanan atas perut (atau kuadran kiri atas kadang-kadang), dan sementara ia pasti merasa tendangan dan gerakan bayinya, perasaan mungkin tidak sekuat atau konstan dengan bayi posterior.
Bentuk Perut (kelihatan) dari luar
Dengan bayi posterior, orang sering berkomentar ibu tidak “terlihat” sedang hamil. Perut ini tidak bulat dan tidak terlalu banyak menonjol keluar.
Dengan bayi anterior, ibu terlihat perutnya sangat besar dan seolah “sangat hamil”. Dan seperti bisa para tetangga akan heboh melihat perut Anda yang terlihat besar dan seolah sudah siap untuk melahirkan.
Nada Jantung janin
Secara klinis, ada beberapa tanda-tanda lain juga. Dengan bayi posterior, nada jantung janin biasanya lebih sulit untuk ditemukan karena punggung bayi jauh dari depan perut ibu. Dokter biasanya harus mencari nada jantung untuk sementara waktu mereka menemukan nadanya maka nada terseut mungkin muncul dan menghilang bahkan ketika dilakukan pergeseran kecil di posisi bayi.
Dengan bayi anterior, nada jantung janin lebih mudah teremu karena punggung bayi melawan perut ibu. Nada jantung paling biasanya ditemukan di daerah perut kiri bawah, dan mereka biasanya terdengar cukup baik, bahkan ketika bayi bergeser sedikit.
peringatan
Sekarang, perlu diketahui …. posisi janin sebenarnya tidak begitu penting sampai umur kehamilan sekitar >36 minggu karena Bayi perlu olah raga seperti orang lain, dan mereka akan membolik balik dan memutar dan surfing sepanjang kehamilan sampai waktu persalinan semakin dekat, ketika mereka terlalu besar untuk melakukan begitu banyak manuver. Jadi sebelum 36 minggu apabila janin belum mapan, tenang saja.
Namun, jika waktu dekat (sudah dekat 36-37+ minggu), dan Anda secara konsisten tidak “terlihat” hamil, Anda cenderung merasa gerakan bayi semua di depan, Anda cenderung memiliki perut cekung di sekitar pusar, dan penolong persalinan Anda secara konsisten sulit menemukan detak jantung bayi (dan biasanya tidak menemukannya di sisi kiri bawah perut Anda) ….. Anda mungkin harus menduga bahwa posisi bayi Anda adalah posterior.
Mengapa Posisi janin yang relevan pada proses persalinan?
Meskipun bayi dapat menggeser posisi mereka pada masa kehamilan dan persalinan namun jika posisi bayi Anda teteap posterior, maka Anda perlu waspada
Persalinan dengan posisi bayi posterior cenderung lebih lama, lebih sulit, dan lebih menyakitkan daripada dengan posisi bayi yang anterior.
Selanjutnya, karena proses persalinan dengan posisi bayi posterior cenderung lebih panjang dan lebih menyakitkan, mereka sering mendapatkan lebih banyak intervensi yang terkait dengan (Ketuban pecah dini, artifisial untuk memperkuat kontraksi dengan pitocin, epidural untuk rasa sakit, ekstraksi vakum lebih, dll), dan bayi bisa mengalami distress janin lebih sering.
Akibatnya, sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa tingkat bedah caesar yang berhubungan dengan bayi posterior persisten jauh lebih tinggi daripada tingkat yang berhubungan dengan bayi anterior.
Dalam satu studi 2006, peneliti menemukan bahwa posisi posterior persisten dikaitkan dengan 13 kali risiko operasi caesar. Anda bisa melihat di penelitian ini http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16966125
Dengan demikian posisi janin persisten posterior dapat menjadi penyebab keprihatinan di akhir kehamilan, sehingga kesadaran ibu akan bagaimana posisi janin mungkin penting.
Posisi janin dan “Obesitas”
Posisi janin sangat relevan dengan ukuran tubuh ibunya . Meskipun belum ada yang meneliti masalah posisi janin dalam wanita “gemuk”, namun beberapa penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa pada ibu yang tubuhnya gemuk, maka resiko posisi bayi yang posterior menjadi lebih tinggi. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10535344
Penelitian yang sudah dilakukan (dari 50-an, 60-an, dan 70-an, ketika meneliti tentang posisi janin), ternyata mereka mencatat tingkat yang lebih tinggi dari malpositions (terutama posterior) pada wanita yangi “gemuk”.
Dan Lucunya, klien klien yang melahirkan di tempat saya dan yang gemuk tampaknya banyak yang mengalami malpositions juga. Ini mungkin salah satu alasan mengapa tingkat SC pada wanita yang gemuk lebih tinggi di banding dengan wanita dengan berat badan yang ideal
Nah jadi …mari olah tubuh Anda supaya posisi bayi Anda benar benar optimal .
Terimakasih banyak buu..atas ilmunyaa
Thanks ilmunya budhe..
Terimakasih banyak budee, atas ilmunya.. Bermanfaat sekali sebagai bahan pertanyaan pada saat konsul ke dokter/bidan.
Thanks for ilmunya budee…sangat membantu sekali
Semoga selalu dilimpahi kebaikan bude..