Intervensi
Intervensi adalah campur tangan pihak lain untuk mencapai suatu tujuan.
dalam proses persalinan, tujuan utama tentu bayi dan ibu lahit dengen selamat. ada beberapa intervensi yang akhirnya di lakukan dan di terapkan namun sayangnya terkadang intervensi yang diberikan tidak selalu intervensi yang sebenarnya di perlukan.
Ada banyak sekali bentuk intervensi pada saat proses persalinan, dari mulai menentukan posisi ibu ketika melahirkan sampai operasi sesar.
Contoh-contoh intervensi yang lain adalah:
- EFM (Electronic Fetal Monitoring)
- Induksi
- Instruksi untuk mengejan disertai dengan menahan napas (“DORONGG!!! 10, 9, 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2, 1”)
- Episiotomi (Memotong vagina)
- Menggunakan foceps atau ventouse/vakum
- Infus cairan IV
- Epidural
- Memecahkan ketuban secara manual
- Antibiotik
Ingatlah untuk selalu mencari tau agar Anda menjadi lebih familiar dengan tipe-tipe intervensi. Pelajari keuntungan dan efek yang ditimbulkanya. Ingatlah bahwa semakin Anda siap, semakin baik pula Anda akan dapat mengatasi situasi situasi tidak terduga yang mungkin akan terjadi.
Jika disertai dengan persiapan yang matang, ibu dan bayi yang sehat akan memerlukan sedikit atau bahkan tidak memerlukan intervensi sama sekali. Penelitian juga mengungkapkan bahwa melahirkan dengan bidan baik di klinik maupun di rumah mempunyai tingkat intervensi yang paling rendah.
Berikut ini adalah 6 tips yang dapat membantu Anda untuk mempunyai pengalaman melahirkan yang bebas intervensi:
- Temukan provider yang tepat yang dapat mendukung birth plan Anda
- Berpartnerlah dengan provider Anda
- Ikutilah kelas-kelas persiapan persalinan
- Isilah pikiran, tubuh, dan mentalmu dengan visualisasi positif tentang persalinan
- Pekerjakanlah seorang Doula untuk dapat membantu Anda saat persalinan
- Latihlah napas Anda
nah untuk mengetahui lebih lanjut penjelasannya silahkan lengkapi pengetahuan anda melalui link dibawah ini: