Masa post partum adalah masa masa yang tidak kalah pentingnya dalam proses perjalanan Anda menjadi seorang ibu
Dimana Anda telah meninggalkan bulan-bulan dalam masa kehamilan dan jam-jam panjang dalam proses persalinan, dan sekarang telah resmi menjadi seorang ibu. Namun, peralihan dari masa kehamilan menuju masa pasca-melahirkan seringkali ada bermacam-macam keluhan baru. Akan ada dan timbul beberapa pertanyaan misalnga:
- Mengapa saya banyak berkeringat?
- Mengapa saya masih merasakan kontraksi padahal sudah melahirkan?
- Apakah saya akan bisa duduk lagi?
- Mengapa saya masih terlihat seperti hamil 6 bulan?
Nah apa saja yang mungkin Anda rasakan?
Seminggu setelah melahirkan, bergantung pada cara anda melahirkan (mudah atau sulit, normal atau operasi sesar) dan faktor-faktor lainnya, anda mungkin mengalami semua atau beberapa gejala berikut:
Secara fisik
- Keluarnya darah nifas, serupa dengan ketuika menstruasi
- Kram perut saat rahim anda berkontraksi
- Kelelahan
- Rasa tidak nyaman, nyeri, atau mati rasa pada perineum jika anda melahirkan secara normal (terutama jika dijahit)
- Rasa sedikit tidak nyaman pada perineum jika anda melahirkan melalui operasi sesar
- Daerah di sekitar bekas luka operasi terasa nyeri, dan kelak mati rasa, jika anda melahirkan melalui operasi sesar (terutama pada operasi pertama)
- Duduk dan berjalan menjadi tidak nyaman jika anda menjalani episiotomi, memiliki jahitan pada bagian yang sobek, atau melahirkan dengan operasi sesar
- Sulit buang air kecil selama satu atau dua hari
- Sembelit; rasa tidak nyaman ketika buang air besar selama beberapa hari pertama
- Wasir yang berlanjut dari masa kehamilan, atau baru saja muncul akibat mengejan ketika melahirkan
- Pegal di seluruh tubuh, terutama jika anda banyak mengejan
- Mata mengeluarkan darah; bekas-bekas berwarna hitam dan biru di sekeliling mata, pipi, dan bagian-bagian lain, akibat mengejan terlalu kuat
- Berkeringat,terutama pada malam hari
- Rasa tidak nyaman dan pembengkakan pada payudara yang mulai terjaid pada hari ketiga dan keempat setelah melahirkan
- Puting susu terasa perih atau pecah-pecah, jika anda menyusui
Secara kejiwaan
- Perasaan gembira, sedih, atau terombang-ambing di antara keduanya
- Kegelisahan khas ibu baru; takut merawat bayi, terutama jika anda belum pernah mengasuh bayi
- Putus asa, jik anda mengalami kesulitan saat pertama kali menyusui
- Merasa kewalahan karena menghadapi berbagai tantangan fisik dan kejiwaan
- Bersemangat menjalani kehidupan yang baru bersama bayi anda
Inilah beberapa pertanyaan yang mungkin timbul di benak Anda.
Perdarahan
“Saya tahu bahwa saya akan mengalami perdaraha setelah melahirkan, tetapi ketika bangun dari tempat tidur dan melihat darah mengalir di kaki saya, saya agak ketakutan.”
Ambil saja pembalut wanita, lalu tenangkan diri anda. Dalam 3-10 hari setelah melahirkan, sisa-sisa darah, lendir, dan jaringan dari rahim anda yang disebut darah nifas-biasanya keluar sama banyaknya dengan (atau lebih banyak daripada) darah menstruasi. Totalnya dapat mencapai 2 cangkir sebelum akhirnya berkurang.
Terkadang tampaknya banyak sekali. Aliran yang muncul dengan tiba-tiba saat anda berdiri pada beberapa hari pertama adalah hal yang normal; biasanya hanya merupakan aliran yang terkumpul saat anda berbaring atau duduk.
Karena darah dan gumpalan darah merupapakan komponen utama darah nifas selama beberapa minggu setelah melahirkan, aliran yang keluar dapat berwarna sangat merah mulai sekitar hari kelima hingga minggu ketiga, lalu sedikit demi sedikit berubah menjadi merah muda encer, kemudian cokelat, hingga akhirnya putih kekuning-kuningan.
Pembalut tebal-bukan tampon-dapat digunakan untuk menyerap aliran yang mungkin akan terus datang dan pergi selama 2-6 minggu. Pada beberapa orang wanita, perdarahan ringan berlanjut selama 3 minggu. Aliran darah ini berbeda-beda pada setiap orang.
Aktifitas menyusui dan/atau pemberian suntikan Pitocin yang biasanya dilakukan oleh beberapa orang dokter dapat mengurangi keluarnya darah nifas dengan merangsang kontraksi rahim.
Kontraksi ini membantu mengecilkan rahim kembali pada ukuran asalnya sambil menjepit pembuluh darah yang terbuka di tempat melekatnya plasenta pada rahim. Informasi lebih lanjut mengenai kontraksi ini dapat anda baca pada pertanyaan selanjutnya.
Jika anda masih berada di rumah sakit/ rumah bersalin, dan menurut anda perdarahan anda mungkin berlebihan, beri tahukanlah kepada perawat. Jika anda mengalami perdarahan berat yang tidak normal setibanya dirumah, segera hubungi dokter atau bidan anda. Jika anda tidak dapat menghubunginya, pergilah ke IGD (di rumah sakit tempat anda melahirkan, jika memungkinkan).
Rasa Nyeri Setelah Melahirkan
“perut saya terasa seperti kram, terutama ketika menyusui. Apa yang terjadi? ”
Anda pikir kontraksi-kontraksi itu sudah berlalu? Belum, mereka tidak segera berhenti setelah anda melahirkan, demikian juga dengan rasa tidak nyaman yang ditimbulkannya. Rasa nyeri itu dipicu oleh kontraksi rahim saat mengecil dan kembali ke tempat asalnya, yaitu di pinggul, setelah melahirkan.
Anda dapat mengikuti perkembangan proses ini dengan menekan perlahan-lahan di bawah pusar. Pada akhir minggu keenam, anda mungkin sudah tidak lagi merasakan rahim anda di sana .
Rasa nyeri ini melakukan tugas yang baik. Selain membantu rahim menemukan jalan kembali ke ukuran dan posisi semula, kontraksi tersebut membantu memperlambat perdarahan yang terjadi setelah melahirkan.
Kontraksi itu mungkin terasa lebih baik menyakitkan pada wanita yang otot-otot rahimnya kurang lentur karena sudah pernah melahirkan atau karena rahimnya meregang secara berlebihan (seperti pada kehamilan kembar).
Rasa nyeri ini pun mungkin lebih terasa selama menyusui, ketika hormon oksitosin yang merangsang kontraksi dilepaskan oleh tubuh (sebenarnya, hal ini baik karena rahim anda akan mengecil lebih cepat) dan/ atau jika anda diberi infus Pitocin setelah melahirkan.
Rasa nyeri itu semestinya akan berkurang dalam 4-7 hari. Pada saat ini, asetaminofen (parasetamol) dapat meredakan nyeri. Jika tidak, atau jika rasa nyeri tidak berkurang setelah 7 hari, hubungi dokter atau bidan anda untuk memastikan tidak ada masalah lain, termasuk infeksi.
Rasa Nyeri di Perineum
“Saya tidak menjalani episiotomi, dan tidak mengalami sobekan. Mengapa terasa amat nyeri di bawah sana? ”
Anda tidak dapat mengharapkan bayi seberat 3 kilogram keluar begitu saja tanpa ketahuan. Meskipun perineum anda tetap utuh selama melahirkan, bagian itu tetap meregang, memar dan mengalami trauma ringan sehingga muncullah rasa tidak nyaman dalam taraf yang ringan hingga tidak begitu ringan.
Hal ini wajar terjadi. Rasa nyeri itu mungkin akan semakin menjadi-jadi ketika anda batuk atau bersin, bahkan anda merasa sakit ketika duduk. Anda dapat mencoba kiat yang sama dengan yang diberikan dalam jawaban atas pertanyaan berikutnya, untuk wanita yang menderita nyeri akibat sobeknya perineum.
Akibat mengejan saat melahirkan, anda pun mengalami wasir dan sobekan di dubur. Keduanya dapat menimbulkan rasa tidak nyaman hingga nyeri hebat.
“Perineum saya sobek saat melahirkan, dan sekarang saya merasakan sakit yang luar biasa. Mungkinkah jahitan saya terinfeksi? ”
Setiap orang yang melahirkan secara normal dan (dan yang mengalami proses persalinan panjang sebelum akhirnya melahirkan operasi sesar) dapat mengalami timbulnya rasa nyeri di sekitar perineum. Rasa nyeri itu mungkin lebih parah jika perineum tersobek atau disayat dalam prosedur episiotomi.
Sebagimana luka yang baru dijahit, bekas luka operasi atau episiotomi akan memerlukan waktu untuk sembuh, biasanya sekitar 7-10 hari. Rasa nyeri tanpa disertai gejala lain pada bagian tersebut dalam kurun waktu pemulihan tidak menunjukan bahwa mengalami infeksi, kecuali jika rasa nyeri itu sangat parah.
Kemungkinan terjadinya infeksi sangat kecil jika perineum anda dirawat dengan baik sejak melahirkan. Ketika anda masih berada di rumah sakit/ rumah bersalin, perawat akan memeriksa perineum anda sedikitnya sekali dalam sehari untuk memastikan tidak ada peradangan atau tanda-tanda infeksi lainnya.
Ia juga akan meminta anda untuk kebersihan perineum setelah melahirkan. Hal ini penting untuk mencegah infeksi pada bagian yang dijahit dan pada bagian dalam vagina (kuman dapat masuk kesana). Oleh karena itu, pencegahan yang sama berlaku pada orang-orang yang perineumnya tetap utuh selama melahirkan. Berikut ini cara merawat kesehatan perineum setelah melahirkan:
- Gantilah pembalut wanita anda setidaknya setiap 4-6 jam
- Siram atau semprotlah perineum anda dengan air hangat (atau cairan antiseptik, jika dianjurkan oleh dokter atau perawat) ketika anda buang air kecil (untuk meredakan rasa panas yang muncul pada bagian tersebut), dan setelah buang air kecil (untuk menjaga daerah tersebut agar tetap bersih). Usaplah hingga kering dengan kasa steril atau dengan kertas pembersih yang disediakan bersama pembalut dari rumah sakit, selalu usapkan dari depan ke belakang. Usapkan dengan lembut, dan jangan digosok.
- Jangan menyentuh perineum anda hingga daerah tersebut benar-benar sembuh.
Kendati rasa tidak nyaman mungkin akan lebih terasa jika anda dijahit (selain terasa nyeri, bekas jahitan juga mungkin terasa gatal), saran-saran berikut mungkin akan bermanfaat, seperti apa pun cara anda melahirkan.
Mendinginkan. Untuk mengurangi pembengkakan dan meredakan rasa nyeri, tempelkanlah pembalut wanita yang didinginkan, sarung tangan bedah yang diisi dengan butiran-butiran es, atau bantalan berpendingin pada bagian yang terasa nyeri selama 24 jam pertama setelah melahirkan.
Memanaskan. Merendam pinggul dan pantat anda di dalam air hangat selama 20 menit beberapa kali dalam sehari atau menggunakan kompres hangat akan meredakan rasa tidak nyaman.
Membuat mati rasa. Gunakanlah obat bius lokal dalam bentuk semprot, krim, salep, atau bantalan yang dianjurkan oleh dokter anda. Asetaminofen juga dapat membantu.
Menghindari tekanan. Untuk menghindari tekanan pada perineum anda yang terasa nyeri, berbaringlah menyamping, dan jangan berdiri atau duduk terlalu lama. Duduk di atas bantal (terutama yang bagian tengahnya berlubang) atau tabung yang dapat dipompa (biasanya dijual untuk penderita wasir) juga dapat membantu, demikian juga dengan mengencangkan pantat anda sebelum duduk.
Melonggarkan. Pakaian dalam yang ketat dapat menggesek, menimbulkan iritasi, dan memperlambat penyembuhan. Biarkan perineum anda terkena udara bebas sebanyak mungkin, misalnya dengan memakai celana longgar berbahan katun.
Melatihnya. Latihan Kegel yang dilakukan sesering mungkin setelah melahirkan hingga masa pemulihan sakan memperlancar aliran darah ke daerah tersebut, mempercepat penyembuhan, dan memperbaiki kelenturan otot.
Jangan khawatir jika anda tidak dapat merasakan latihan Kegel yang anda lakukan; daerah tersebut akan mati rasa segera setelah melahirkan. Anda akan dapat kembali merasakan tekanan pada daerah tersebut secara berangsur-angsur selama beberapa minggu berikutnya. Latihan Kegel anda tetapi bermanfaat, walaupun anda tidak dapat merasakannya.
Jika perineum anda tampak sangat merah, nyeri, dan bengkak, atau anda mencium bau tidak sedap, anda mungkin mengalami infeksi. Hubungi dokter atau bidan anda.
Memar Setelah Melahirkan
“Saya tampak seperti baru saja keluar dari ring tinju, bukan dari kamar bersalin. Mengapa demikian?”
Tampak atau merasa seperti baru saja dipukuli? Itu kondisi yang normal. Bagaimanapun juga, anda mungkin saja bekerja lebih keras untuk melahirkan bayi daripada petinju yang bertarung di atas ring,meskipun anda hanya menghadapi “lawan” seberat 3 kilogram.
Kontraksi yang dahsyat dan aktivitas mengejan yang kuat (terutama jika anda melibatkan otot wajah dan dada ketika mengejan), boleh jadi anda memperoleh bermacam-macam cenderamata pasca-persalinan yang sebenarnya tidak diharapkan, seperti mata merah dan memar pada wajah.
Anda dapat memakai kacamata hitam untuk menutupi mata merah dari pandangan orang lain hingga mata anda kembali normal. Meletakkan kompres dingin selama 10 menit beberapa kali dalam sehari akan membantu mempercepat penyembuhan. Mata merah anda mungkin disertai memar yang berupa titik-titik kecil di pipi hingga tanda hitam dan biru yang lebih besar di wajah dan dada bagian atas.
Anda juga mungkin membawa pulang rasa sakit di dada dan/atau kesulitan mengambil napas dalam-dalam karena otot-otot dada anda masih tegang (mandi atau berendam di dalam air panas, dan menggunakan bantalan pemanas ,mungkin dapat mengurangi ketegangan).
Anda mungkin pula merasakan nyeri di sekitar tulang ekor (air panas dan pemijatan mungkin dapat membantu), dan/atau merasa pegal di sekujur tubuh (lagi-lagi, air panas mungkin akan membantu)
Kesulitan Buang Air Kecil
“Beberapa jam yang lalu saya melahirkan, tetapi masih belum bisa buang air kecil hingga sekarang”.
Hampir setiap wanita tidak segera dapat buang air kecil selama 24 jam pertama setelah melahirkan. Beberapa orang wanita bahkan sama sekali tidak merasakan desakan untuk buang air kecil, tetapi tidak mampu.
Beberapa orang wanita berhasil buang air kecil, tetapi disertai rasa nyeri dan rasa seperti terbakar. Ada segudang alasan yang mengakibatkan kandung kemih anda belum dapat menjalankan tugas dengan baik beberapa waktu melahirkan:
- Kapasitas kandung kemih meningkat karena tiba-tiba memiliki lebih banyak ruang sehingga desakan untuk buang air kecil kini akan berkurang dibandingkan dengan ketika masih hamil.
- Kandung kemih mungkin mengalami trauma atau memar ketika anda melahirkan. Karena masih mengalami kebas untuk sementara, organ ini mungkin tidak dapat mengirimkan sinyal ke otak untuk buang air kecil sebagai mana seharusnya, bahkan dalam keadaan penuh sekalipun.
- Epidural mungkin menurunkan kepekaan kandung kemih, atau membuat anda tidak dapat merasakan desakan tersebut, walaupun kandung kemih telah memberikan sinyal untuk buang air kecil.
- Rasa nyeri di sekitar perineum dapat mengakibatkan saluran kemih mengalami kejang sehingga sulit untuk buang air kecil. Pembengkakan perineum juga dapat mengakibatkan anda sulit buang air kecil.
- Bekas jahitan atau episiotomi dapat mengakibatkan rasa terbakar dan/atau nyeri saat buang air kecil. Rasa terbakar mungkin sedikit berkurang dengan berdiri mengangkang di toilet ketika buang air kecil sehingga aliran akan langsung mengarah ke bawah, tanpa menyentuh daerah yang terluka. Menyemprotkan air hangat pada wilayah tersebut ketika anda buang air kecil juga dapat mengurangi rasa tidak nyaman (gunakanlah botol semprot yang mungkin diberikan perawat kepada anda; mintalah jika tidak diberi).
- Dehidrasi, terutama jika anda tidak minum sama sekali dan tidak diberi infus selama menjalani proses persalinan yang panjang.
- Sejumlah faktor psikologis mungkin menahan anda untuk buang air: ketakutan akan rasa sakit, rasa malu atau tidak nyaman karena harus menggunakan pispot, atau memerlukan bantuan di kamar mandi .
Kendati anda masih merasa sulit buang air kecil, sangatlah penting untuk mengosongkan kandung kemih anda dalam 6-8 jam setelah melahirkan untuk menghindari infeksi saluran kemih,hilangnya kelenturan otot di kandung kemih akibat terlalu penuh, dan perdarahan (karena kandung kemih yang terlalu penuh dapat menghalangi rahim ketika rahim berupa untuk melakukan kontraksi normal setelah melahirkan untuk menghentikan perdarahan).
Oleh karena itu, perawat akan sering menanyai anda setelah melahirkan apakah anda sudah berhasil melakukan hal yang penting ini. Perawat mungkin akan meminta anda buang air kecil di dalam pispot sehingga ia dapat memeriksa air seni anda, dan mungkin meraba kandung kemih anda untuk memastikan tidak terjadi penggembungan. Untuk memudahkan anda buang air kecil:
- Banyak minum: semakin banyak yang masuk, semakin besar pula kemungkinannya untuk keluar. Selain itu, anda telah kehilangan banyak cairan ketika melahirkan.
- Berjalan-jalan. Bangkitlah dari tempat tidur dan berjalanlah perlahan-lahan segera setelah anda mampu. Itu akan membantu menggerakan kandung kemih (dan usus) anda.
- Jika anda merasa risi jika ditunggui (siapa yang tidak?), mintalah perawat untuk menunggu diluar kamar kecil. Ia dapat kembali masuk ke kamar kecil setelah anda selesai dan mengajari anda cara membersihkan daerah sekitar perineum.
- Jika anda merasa terlalu lemah untuk berjalan ke kamar mandi dan harus menggunakan pispot, mintalah air hangat utnuk dikucurkan ke daerah sekitar perineum. Tindakan ini mungkin dapat merangsang keinginan untuk buang air kecil, daripada berbaring diatasnya. Sekali lagi, mengatasi rasa malu akan sangat membantu anda.
- Hangatkanlah daerah sekitar perineum anda dengan duduk berendam di air hangat sebatas pinggul atau mendinginkannya denghan kompres es, apa pun asalkan dapat merangsang anda untuk buang air kecil.
- Nyalakan keran air, sementara anda mencoba untuk buang air kecil. Melihat dan mendengar suara air mengalir dari keran amat membantu untuk mengalirkan air dari “keran” anda.
Jika semua usaha gagal dan anda belum juga buang air kecil selama sekitar 8 jam setelah melahirkan, dokter atau bidan anda mungkin akan meminta anda dipasangi kateter (pipa yang dimasukkan ke dalam saluran kemih anda) untuk mengosongkan kandung kemih anda. Lebih baik anda mencoba metode-metode sebelumnya daripada metode terakhir ini.
Setelah 24 jam, masalah buang air kecil yang terlalu sedikit biasanya berubah menjadi buang air kecil yang terlalu banyak. Hampir semua ibu baru biasanya mulai lebih sering dan lebih banyak buang air kecil ketika kelebihan cairan selama masa kehamailan dikeluarkan. Jika masih kesulitan buang air kecil, atau jika air seni anda masih terlalu sedikit selama beberapa hari berikutnya, anda mungkin menderita infeksi saluran kemih.
“Tampaknya saya tidak dapat mengendalikan desakan untuk buang air kecil.”
Stres fisik akibat melahirkan dapat mengakibatkan banyak hal tidak berfungsi untuk sementara, termasuk kandung kemih, entah dalam bentuk kesulitan buang air kecil, seperti kasus yang menimpa anda.
Ketidakmampuan menahan keluarnya air seni (disebut inkontinensi urine) timbul akibat hilangnya kelenturan otot di daerah perineum. Latihan Kegel yang dianjurkan bagi setiap ibu yang baru melahirkan, dapat membantu mengembalikan kelenturan tersebut dan kendali anda atas aliran seni anda. Jika gejala ini berlanjut, hubungi dokter atau bidan anda.
Buang Air Besar Pertama Setelah Melahirkan
“Saya melahirkan dua hari yang lalu dan belum merasa ingin buang air besar. Sebenarnya, ada keinginan untuk buang air besa, tetapi saya takut jahitan saya terbuka jika mencobanya ”.
Keluarnya tinja untuk pertama kalinya setelah melahirkan adalah kejadian penting yang enggan dibicarakan oleh setiap ibu yang baru melahirkan (biasanya demikian). Semakin ingin menghindarinya, semakin gelisah anda dibuatnya.
Mungkin, terdapat beberapa faktor psikologis yang menghalangi anda untuk buang air besar setelah melahirkan. Pertama, otot-otot perut yang membantu proses buang air besar telah mengalami peregangan selama proses melahirkan, sehingga otot menjadi lebih lemah dan terkadang tidak efektif untuk sementara.
Kedua, usus mungkin telah “babak belur” akibat proses melahirkan sehingga membuatnya lamban bekerja. Selain itu, usus mungkin telah dikosongkan sebelum atau selama proses melahirkan (masih inget pada diare yang anda alami sebelum persalinan? Tinja yang anda keluarkan selama mengejan?), dan mungkin masih tetap kosong karena anda tidak makan makanan padat selama proses persalinan.
Namun, hal yang mungkin menjadi penghambat utama untuk buang air besar setalah melahirkan adalah faktor psikologis: kekhawatiran akan rasa sakit ketakutan tidak beralasan bahwa jahitan anda akan terbuka; kekhawatiran akan rasa sakit ketakutan tidak beralasan bahwa jahitan anda akan terbuka; khawatir wasir anda akan bertambah parah; rasa malu yang wajar karena kurangnya privasi di rumah sakit atau rumah bersalin; dan “kewajiban” untuk buang air besar .
Kendati sembelit pasca-persalinan adalah hal yang lumrah, bukan berarti anda tidak dapat melawannya. Berikut ini langkah-langkah yang dapat anda tempuh agar segala sesuatunya berjalan kembali seperti biasa:
Jangan cemas. Hal terbesar yang menghambat anda buang air besar adalah besarnya kekhawatiran anda sendiri. Jangan khwatir jahitan anda akan terbuka, itu tidak akan terjadi. Jangan pula khawatir jika diperlukan waktu beberapa hari sebelum anda berhasil, itu juga tidak apa-apa.
Mintalah makanan berserat. Jika anda masih berada di rumah sakit/rumah bersalin, mintalah biji-bijian utuh (terutama sereal kulit gandum), buah-buahan segar, dan sayur-sayuran untuk disertakan sebanyak mungkin ke dalam menu anda. Karena makanan-makanan tersebut tidak mengenyangkan, lengkapilah dengan makanan yang merangsang buang air besar, seperti apel, pir, kismis, buah-buahan yang dikeringkan, dan kacang-kacangan.
Jika anda sudah berada di rumah, makanlah dengan baik dan teratur, serta perbanyaklah konsumsi serat. Sedapat mungkin, jauhilah makanan yang menyumbat usus (seperti sekotak cokelat yang menumpuk di meja kamar anda-memang menggiurkan, tetapi sayangnya mengakibatkan sembelit).
Jagalah asupan cairan. Anda tidak hanya perlu mengganti cairan yang hilang selama proses persalinan dana melahirkan, tetapi juga perlu meminum cairan tambahan untuk membantu melunakkan kotoran yang menyumbat. Air selalu yang terbaik, tetapi jus apel, plum (gunakan air hangat) juga dapat membantu.
Kunyah, kunyah, kunyah. Bagi beberapa orang, mengunyah permen karet dapata merangsang reflex pencernaan dan dapat menormalkan kerja tubuh anda, jadi ambillah permen karet.
Jangan berbaring saja. di dalam tubuh yang malas , terdapat usus yang malas. Anda tidak perlu berlari, tetapi anda mungkin dapat berjalan-jalan sebentar. Latihan Kegel dapat dilakukan di temapt tidur segera setelah melahirkan, maka lakukanlah untuk membuat otot perineum dan dubur anda lentur kembali. Di rumah, berjalan-jalanlah dengan bayi anda.
Jangan mengejan. Mengejan tidak akan membuat jahitan anda terbuka, tetapi dapat menimbulkan wasir atau memperburuk wasir, cobalah sitz bath(duduk berendam di dalam air hangat sebatas pinggul), obat bius local yang dioleskan, supositoria, atau kompres panas atau dingin.
Gunakan pelunak tinja. Banyak rumah sakit member bekal pelunak tinja dan obat pencahar kepada para wanita yang akan pulang ke rumah setelah melahirkan. Kedua bekal tersebut dapat membantu anda buang air besar.
Beberapa kali buang air besar pertama akan terasa sakit. Namun, jangan takut. Setelah tinja anda kembali lunak dan anda sudah buang air besar lebih teratur, rasas tidak nyaman itu akan berkurang hingga akhirnya hilang, dan anda akan dapat buang air besar seperti dahulu lagi.
Banyak Berkeringat
“Saya terbangun pada tengah malam dalam keadaan basah kuyup oleh keringat. Apakah ini normal?”
Memang menyebalkan, tetapi normal. Para ibu baru memang banyak berkeringat karena dua alasan yang baik. Alasan pertama, kadar hormon menurun-mencerminkan fakta bahwa anda tidak lagi hamil, seperti yang anda ketahui. Alasan lain, keringat adalah salah cara tubuh untuk membuang kelebihan cairan (selain dengan cara buang air kecil), tetapi hal itu mungkin membuat anda merasa tidak nyaman.
Keringat beberapa orang wanita mengucur deras selama beberapa minggu atau lebih. Jika anda berkeringat pada malam hari sebagaimana hampir semua ibu baru, lapisilah bantal anda dengan handuk penyerap. Cara ini dapat membantu anda tidur lebih nyenyak (dan membantyu melindungi bantal anda).
Tidak perlu merisaukan keringat sebab hal itu merupakan peristiwa yang wajar. Pastikan saja anda mencukupi asupan cairan untuk menggantikan cairan yang hilang.
Demam
“Saya baru saja pulang dari rumah sakit dan mengalami demam hingga 380 C. Haruskah saya menghubungi dokter? ”
Selalu menyampaikan kepada dokter atau bidan jikalau kondisi anda kurang sehat setelah melahirkan adalah gagasan yang baik. Demam pada hari ketiga atau keempat setelah melahirkan boleh jadi merupakan gejala infeksi pasca persalinan, tetapi juga dapat disebabkan oleh penyakit yang tidak berkaitan dengan masalah pasca-persalinan.
Terkadang, demam dapat disebabkan oleh gabungan antara kegembiraan dan kelelehan yang lumrah terjadi pada beberapa hari setelah melahirkan. Demam ringan yang singkat (kurang dari 37,80 C) biasanya menyertai pembengkakan saat ASI anda pertama kali keluar, dan hal itu tidak perlu dikhawatirkan.
Namun, sebagai tindakan pencegahan, laporkan kepada dokter atau bidan jika anda mengalami demam apa pun diatas 37,80 C yang berlangsung lebih dari beberapa jam jika disertai dengan gejala pilek atau muntah-muntah-sehingga penyebabnya dapat dipastikan dan perawatan yang diperlukan dapat segera dimulai.
Pembengkakan Payudara
“ASI saya akhirnya keluar, tetapi ukuran payudara saya menjadi tiga kali lebih besar daripada ukuran normal, serta terasa keras dan sakit sehingga saya tidak bisa memakai bra. Apakah saya akan terus begini hingga bayi saya disapih?”
Jika menurut anda, payudara anda tidak akan membengkak lebih besar lagi, anda salah. Setelah ASI keluar, payudara anda akan membengkak, perih, nyeri, berdenyut-denyut, keras, dan terkadang sangat besar sehingga mungkin agak menakutkan.
Masalah ini akan semakin terasa tidak nyaman dan tidak menyenangkan ketika pembengkakan yang dapat meluas hingga ketiak ini membuat aktivitas menyusui menjadi menyakitkan bagi anda dan, jika puting susu anda menjadi rata karena pembengkakan itu, bayi anda merasa frustasi. Semakin lama waktu yang anda dan bayi anda perlukan untuk saling menyesuaikan diri saat mulai menyusui, semakin parah pembengkakan payudara anda.
Namun untungnya, hal ini tidak berlangsung lama. Pembengkakan dan semua dampaknya yang menyengsarakan itu sedikit demi sedikit akan berkurang setelah produksi ASI dapat disesuaikan dengan permintaan bayi, biasanya dalam beberapa hari.
Rasa nyeri pada puting susu umumnya juga menghilang dengan cepat setelah puting susu menjadi lebih kuat. Dengan perawatan yang tepat, luka dan perdarahan pada puting susu yang dialami oleh beberapa orang wanita pun akan segera sembuh.
Sambil menunggu payudara anda terbiasa menyusui-dan tidak lagi terasa nyeri ketika melakukannya-ada beberapa langkah yang dapat anda tempuh untuk meredakan rasa tidak nyaman akibat pembengkakan payudara dan mempercepat kelancaran pasokan ASI.
Wanita yang dapat menyusui dengan mudah (terutama yang sudah pernah menyusui) mungkin sama sekali tidak mengalami pembengkakan. Sepanjang bayi mendapatkan pasokan ASI yang cukup, tidak munculnya gejala tesebut pun normal.
Pembengkakan jika anda Tidak Menyusui
“Saya tidak menyusui. Saya dengar mengeringkan ASI terasa menyakitkan”.
Payudara anda diprogram untuk terasa ASI pada hari ketiga atau keempat setelah melahirkan, baik anda berencana untuk menggunakan ASI itu untuk menyusui bayi anda maupun tidak. Pembengkakan ini mungkin terasa tidak nyaman, bahkan menyakitkan, tetapi hanya sementara.
ASI dihasilkan oleh payudara anda hanya jika diperlukan. Jika ASI tidak digunakan, produksinya akan berhenti. Meskipun kebocoran ASI akan berlanjut selama beberapa hari, atau bahkan beberapa minggu, pembengkakan yang parah tidak akan berlangsung lebih dari 12-24 jam.
Selama kurun waktu tersebut, penggunaan kompres es, pereda rasa sakit ringan, dan bra penyangga dapat membantu. Hindarilah aktivitas yang merangsang puting susu, memerah susu, atau mandi dengan pancuran air panas sebab akan merangsang produksi ASI sehingga siklus yang menyakitkan itu akan berlangsung lebih lama.
ASI tidak Keluar
“Dua hari yang lalu, saya melahirkan, dan tidak ada yang keluar dari payudara saya ketika saya meremasnya, kolostrum juga tidak. Apkah saya tidak akan bisa menyusui? ”
Bayi anda tidak akan kelaparan, ia bahkan belum merasa lapar. Bayi tidak lahir dengan selera makan yang besar atau kebutuhan gizi yang harus segera dipenuhi. Ketika bayi anda mulai ingin menyusu (pada hari ketiga atau keempat setealah melahirkan), tidak diragukan lagi bahwa anda pasti sudah dapat memenuhi permintaannya.
Akan tetapi, payudara anda saat ini tidak kosong. Kolostrum yang memenuhi kebutuhan gizi bayi anda untuk saat ini dan memberikan antibodi penting yang belum dapat diproduksi sendiri oleh tubuhnya (serta membantu mengosongkan saluran pencernaan bayi dari lendir yang berlebihan dan mekonium), pasti sekarang sudah tersedia dalam jumlah yang sedikit sesuai dengan kebutuhan bayi anda.
Pada saat ini, bayi hanya memerlukan sekitar satu sendok teh kolostrum setiap kali menyusu., sampai hari ketiga atau keempat setelah melahirkan, payudara anda akan sulit diperah dengan tangan. Selama rentang waktu ini, bayi berusia satu hari yang sangat ingin menyusu lebih mampu mengisap kolostrum daripada anda. Payudara anda baru akan membengkak dan terasa penuh setelah hari ketiga atau keempat. Pembengkakan itu menunjukan bahwa payudara anda telah terasa ASI.
Menjalin Ikatan
“Saya ingin segera menjalin ikatan dengan bayi segera setelah ia lahir, tetapi saya tidak merasakan apapun. Apakah ada yang salah dengan diri saya?”
Beberapa saat setelah melahirkan, sesosok makhluk mungil yang sudah lama anda nantikan dibawa ke dalam dekapan anda, dan ia lebih cantik dan lebih sempuran dari yang pernah anda bayangkan. Ia menengadahkan memandang mata anda dan mata anda terkunci dalam tatapan yang melenakan pada saat itu terbentuklah ikatan antara ibu dan anak.
Saat anda menimang sosok mungilnya, bernapas dalam keindahan napasnya, dan menghujani wajah lembutnya dengan kecupan, anda merasakan sesuatu yang tidak pernah anda rasakan sebelumnya, dan perasaan-perasaan itu memenuhi batin anada sepanjang waktu. Anda adalah ibu yang sedang jatuh cinta.
Adegan-adegan seperti ini adalah khayalan yang cocok menjadi bahan iklan produk bayi, tetapi tidak banyak terjadi pada ibu yang benar-benar baru melahirkan. Skenario yang mungkin dan lebih realistis: setelah proses persalinan yang sulit dan panjang hingga membuat anda lelah secara fisik dan kejiwaan, hadirlah sosok asing yang keriput, bengkak, dan bermuka merah di lengan anda yang kaku. Pertama, ia tidak tampak seperti bayi montok yang selama ini anda bayangkan.
Kedua, ia tidak henti nangis. Ketiga, anda tidak tahu bagaimana menghentikan tangisnya. Anda berjuang untuk menyusuinya, tetapi ia tidak mau bekerja sama; anda mencoba bersosialisasi dengannya, tetapi ia lebih tertarik untuk menangis daripada tertidur. Sejujurnya, pada saat ini, anda juga ingin menangis dan tidak berhenti bertanya-tanya, “Apakah saya tidak bisa menjadi ibu yang baik baginya?”
Proses terjalinnya ikatan antara orang tua dan anak berbeda-beda untuk setiap orang tua dan setiap bayi, dan tidak memiliki tanggal kadaluarsa. Kendati beberapa orang ibu dan bayi mereka dapat menjalin ikatan dengan cepat-mungkin karena telah memiliki pengalaman sebelumnya, harapan mereka lebih masuk akal, persalinan mereka lebih mudah, atau bayi mereka lebih penurut, hanya sedikit dari pada ibu yang mendapati ikatan itu terbentuk demikian erat secepat dan sekuat lem kayu.
Ikatan yang berlangsung seumur hidup tidak terjadi dalam semalam, tetapi terbentuk sedikit demi sedikit, dari waktu ke waktu, dan anda masih memiliki banyak waktu untuk membangunnya dari waktu ke waktu bersama sang buah hati.
Jadi, berilah diri anda waktu untuk membiasakan diri menjadi seorang ibu (ini memang penyesuaian yang besar) dan untuk lebih mengenal bayi anda yang merupakan pendatang baru dalam kehidupan anda. Penuhilah kebutuhan dasar bayi anda (tanpa melupakan kebutuhan dasar anda sendiri), maka anda akan merasakan jalinan cinta anda itu terbentuk sedikit demi sedikit.
Semakin sering anda mengasuhnya, semakin cepat pula anda akan merasa mampu melakukannya dengan baik. Kendati pada awalnya perasaan ini seperti tidak muncul secara alami, semakin banyak waktu yang anda luangkan untuk menggendong, membelai, menyusui, memijat, bernyanyi, bersenandung, dan bercakap-cakap dengan bayi anda-intinya, semakin banyak waktu yang anda luangkan untuk bersentuhan kulit dan bertatap wajah dengannya-semakin cepat perasaan kasih sayang itu tidak lagi terasa asing bagi anda boleh percaya, boleh tidak, sebelum menyadarinya, anda akan merasa seperti seorang ibu (sungguh!) dia merasa terikat dengan bayi anda melalui jalinan cinta yang selama ini anda impikan.
“Bayi saya terlahir prematur dirawat di NICU. Menurut dokter, ia akan berada di sana sedikitnya selama 2 minggu. Jika ia sudah keluar nanti, apakah sudah terlambat bagi saya utuk membentuk ikatan yang baik dengannya?”
Sama sekali tidak. Tentu saja, memiliki kesempatan untuk menjalin ikatan segera setelah bayi anda lahir-kulit bertemu kulit, mata bertemu mata-adalah sesuatu yang indah. Ini merupakan langkah awal dalam mengembangkan hubungan orangtua dan anak yang berlangsung seumur hidup.
Namun, ini hanyalah langkah awal dan tidak harus dilakukan seketika setelah bayi lahir. Upaya ini dapat dilakukan beberapa jam atau beberapa hari kemudian di rumah sakit, atau melalui lubang incubator, atau bahkan berminggu-minggu kemudian setibanya di rumah.
Jangan lekas kecewa sebab anda mungkin diizinkan untuk menyentuh, bersenandung, atau mungkin memeluk bayi anda mekipun ia berada di NICU. Hampir semua rumah sakit tidak hanya mengizinkan, tetapi malah mendorong terciptanya hubungan antara orangtua dan anak dalam situasi seperti itu. Bicarakanlah keinginan anda kepada perawat yang bertugas dan lihatlah bagaimana anda dapat sedekat mungkin dengan bayi anda dalam kondisi tersebut.
Ingat pula bahwa ibu dan ayah yang memiliki kesempatan untuk menjalin ikatan didalam kamar bersalin sekalipun tidak selalu dapat merasakan kedekatan instan itu. Menumbuhkan rasa cinta yang tak lekang oleh waktu akan memerlukan waktu, dan anda beserta bayi anda akan segera memiliki banyak waktu untuk melakukan hal itu.
Sekamar dengan Bayi di Rumah Sakit
“Tidur sekamar dengan bayi saya sepertinya menjadi ide yang sangat indah saat saya masih mengandung dahulu. Namun, saat itu saya tidak tahu bahwa saya akan merasa selelah sekarang. Ibu macam apakah saya jika meminta perawat untuk membawa bayi saya pergi? ”
Anda akan menjadi ibu yang sangat manusiawi. Anda baru saja menyelesaikan salah satu tantangan kehidupan terbesar, yaitu melahirkan anak, dan akan segera memulai tantangan lain yang lebih besar lagi, yaitu membesarkan anak. Oleh karena itu, keinginan untuk beristirahat sejenak adalah sesuatu yang sepenuhnya normal dan dapat dimengerti.
Menjalani rawat inap di kamar yang sama dengan bayi anda merupakan pilihan yang sangat baik untuk memberi kesempatan orangtua mulai mngenal si pendatang baru sejak menit pertama.
Beberapa orang wanita menjalaninya dengan mudah, mungkin karena persalinan mereka berlangsung mudah atau karena mereka sebelumnya telah berpengalaman merawat bayi. Bagi mereka, bayi yang rewel pada pukul 3 dini hari tetaplah bukan sesuatu yang menyenangkan, tetap bukan pula sebuah mimpi buruk.
Akan tetapi, bagi seorang ibu baru yang sangat kelelahan setelah melalui proses persalinan yang menyita banyak waktu dan menguras banyak tenaga, dan belum berpengalaman mengasuh bayi, gangguan pada dini hari itu dapat membuatnya merasa kewalahan dan tidak siap.
Jika anda merasa senang dapat berada sekamar denang bayi anda, itu bagus. Namun, jika komitmen anda terhadap kebersamaan ini menyadarkan anda bahwa ternyata anda lebih memilih untuk dapat sedikit beristirahat, jangan menganggap hal itu sebagai pilihan yang tidak sejalan dengan sifak keibuan.
Berada sekamar dengan bayi anda pada siang hari mungkin menjadi jalan tengah yang baik. Anda pun mungkin memilih untuk tidur dengan nyenyak pada malam pertama setelah melahirkan dan baru mulai berada sekamar dengan bayi anda pada malam kedua. Namun, mintalah kepada perawat untuk menyerahkan bayi anda kepada anda pada waktu menyusui, dan agar tidak diberi susu botolan jika anda ingin memberikan asi eksklusif.
Cobalah untuk bersikap terhadap diri anda sendiri. Kualitas waktu yang anda luangkan bersama bayi anda di rumah sakit di rumah sakit lebih penting daripada kuantitasnya. Anda dapat berada sekamar bersamanya sepanjang hari setibanya di rumah nanti. Gunakanlah waktu yang anda perlukan untuk beristirahat sekarang sehingga anda akan lebih siap untuk menjalaninya nanti.
Pemulihan Setelah Operasi Sesar
“Seperti apakah pemulihan setelah operasi sesar? ”
Pemulihan pascaoperasi sesar hamper sama dengan pemulihan pasca operasi perut lainnya, tetapi ada perbedaan yang mungkin kurang menyenangkan sebab, selain berupaya pulih dari operasi, anda juga berupaya pulih dari melahirkan.
Kecuali perineum yang masih utuh dan rapi, anda akan mengalami ketidaknyamanan pasca-persalinan yang selama beberapa minggu berikutnya seperti yang akan anda alami jika melahirkan secara normal: nyeri pasca-persalinan, keluarnya darah nifas, rasa tidak nyaman di sekitar perineum (jika anda mengalami proses persalinan yang panjang sebelum operasi), pembengkakan payudara, kelelahan, perubahan hormone, serta keringat berlebihan. Itu hanya beberapa diantaranya.
Selama masih menjalani rawat inap di rumah sakit pascaoperasi sesar, anda mungkin akan mengalami hal-hal berikut:
Timbul rasa nyeri di sekitar bekas luka.
Setelah efek obat bius hilang, luka anda akan terasa nyeri seperti luka lainnya, meskipun seberapa besar rasa nyeri itu bergantung pada banyak faktor, termasuk ambang batas rasa nyeri anda dan jumlah operasi sesar yang telah anda alami (operasi pertama biasanya menimbulkan rasa nyeri yang paling tidak menyenangkan). Obat penghilang rasa nyeri mungkin akan diberikan utuk memudahkan anda berisitirahat.
Jika menyusui, anda tidak perlu khawatir; obat-obatan ini tidak akan masuk ke dalam kolostrum anda dan setelah ASI anda keluar, anda mungkin tidak memerlukan onat penghilang rasa nyeri dosis tinggi. Jika rasa nyeri berlanjut selama berminggu-minggu, seperti yang kadang-kadang terjadi, anda dapat menggunakan obat penghilang rasa nyeri yang dijual bebas.
Tanyakanlah kepada dokter atau bidan anda mengenai jenis obat yang dianjurkan beserta dosisnya. Untuk mempercepat penyembuhan, jangan mengangkat barang yang berat selama beberapa minggu setelah operasi.
Rasa mual yang disertai atau tanpa disertai muntah.
Gejala ini tidak selalu merupakan dampak pascaoperasi, tetapi jikla itu terjadi, anda akan diberi obat anti-mual.
Kelelahan.
Anda mungkin akan merasa sedikit lemah setelah operasi, sebagian karena kehilangan darah, dan sebagian lagi karena efek obat bius. Jika sempat menjalani proses persalinan selama beberapa jam sebelum operasi dilakukan, anda akan merasa lebih lelah lagi. Anda juga mungkin merasa lelah secara kejiwaan, terutama jika operasi sesar dilakukan di luar rencana.,
Pemeriksaan rutin.
Perawat akan memeriksa tanda-tanda vital anda pada waktu-waktu tertentu (suhu badan, tekanan darah, denyut jantung, dan pernapasan), air seni, perdarahan vagina, jahitan bekas operasi, dan kekuatan serta posisi rahim anda (ketika ukurannya mengecil dan kembali ke pinggul). Ia juga akan memeriksa infus dan kateter anda.
Pengambilan kateter.
Ini mungkin akan dilakukan tidak lama setelah operasi. Buang air kecil mungkin akan sedikit sulit. Jika tidak berhasil, kateter akan dimasukkan kembali dan baru akan dilepas setelah anda dapat buang air kecil sendiri.
Diminta berlatih. Sebelum anda dapat bangkit dari tempat tidur, anda akan disarankan untuk menggoyang-goyangkan jemari kaki anda, menekuk telapak kaki untuk meregangkan otot-otot betis, menekan penghalang di ujung tempat tidur dengan telapak kaki anda, dan berbalik dari satu sisi yang lain. Anda. Anda juga dapat mencoba latihan-latihan ini bertujuan memperbaiki aliran darah, terutama di kaki anda, dan mencegah timbulnya gumpalan darah.
Bangun dari posisi berbaring setelah 8-24 jam pascaoperasi. Mula-mula, perawat akan membantu anda duduk dengan disangga oleh sandaran kepala tempat tidur yang dinaikkan. Kemudian, dengan tangan anda sebagai penyangga, anda akan diminta menurunkan kedua kaki dari tempat tidur dan membiarkannya menggantung selama beberapa menit. Selanjutnya, anda akan dibantu untuk perlahan-lahan menjejak ke lantai dengan tangan berpegangan pada tempat tidur.
Jika anda merasa pusing (biasa terjadi), duduklah kembali. Mantapkanlah diri anda selama beberapa menit sebelum maju beberapa langkah, dan melangkahlah perlahan-lahan; beberapa langkah pertama mungkin akan terasa sakit luar biasa, tetapi kesulitan berjalan ini hanyalah sementara. Sebentar lagi, anda akan lebih gesit daripada ibu yang melahirkan secara normal di kamar sebelah.
Kembali perlahan-lahan pada menu makan normal.
Meskipun pemberian infus selama 24 jam pascaoperasi dan pemberian instruksi agar pasien tidak makan makanan padat selama 1-2 hari setelah infus dilepas pernah menjadi prosedur rutin (dan masih dilakukakan di beberapa rumah sakit), memulai makan makanan padat lebih awal (sedikit demi sedikit, dimulai dalam 4-8 jam setelah operasi) akan merasa ingin buang air besar lebih awal, dan biasanya dapat dipulangkan dari rumah sakit 24 jam lebih awal daripada wanita yang hanya diberi cairan.
Prosedur ini mungkin berbeda-beda di setiap rumah sakit 24 jam lebih awal daripada wanita yang hanya diberi cairan. Prosedur ini mungkin berbeda-beda di setiap rumah sakit, para dokter dan bidan pun memiliki pendapat yang berbeda-beda. Kondisi anda pascaoperasi juga berpengaruh dalam pengambilan keputusan mengenai waktu penghentian pemberian infus dan dimulainya pemberian makanan padat.
Harap diingat juga bahwa pnegnalan kembali pada makanan padat akan dilakukan secara bertahap. Anda akan memulainya dengan meminum cairan kemudian berlanjut pada sesuatu yang lembut dan mudah ditoleransi (seperti agar-agar), lalu terus meningkat secara bertahap.
Namun, menu makan anda harus tetap berisi makanan lunak yang mudah dicerna setidaknya selama beberapa hari; jangan pernah berpikir untuk menyuruh seseorang menyelundupkan burger saat ini. Setelah anda dapat kembali makan makanan padat, jangan lupa untuk tetap meminum banyak air, apalagi jika anda menyusui.
Nyeri pundak. Iritasi diafragma yang ditimbulkan oleh sejumlah kecil darah di dalam perut anda dapat menimbulkan nyeri tajam pada pundak selama beberapa jam setelah operasi. Obat pereda rasa sakit mungkin dapat membantu.
Kemungkinan sembelit. Karena obat bius, operasi dan asupan makanan yang terbatas akan memperlambat kerja usus, anda baru akan buang air besar setelah beberapa hari, dan hal itu normal. Anda juga mungkin akan mengalami rasa nyeri akibat sembelit. Pelunak tinja, supositoria, atau obat pencahar ringan mungkin akan diresepkan untuk membantu anda buang air besar, terutama jika anda merasa tidak nyaman akibat sembelit.
Rasa tidak nyaman di perut. Setelah saluran cerna anda (yang untuk sementara tidka berfungsi sebagaimana semestinya karena operasi) mulai berfungsi kembali, gas yang terperangkap di dalamnya dapat menimbulkan rasa nyeri yang cukup menyiksa, terutama ketika menekan bekas luka operasi.
Rasa tidak nyaman ini akan lebih parah ketika anda tertawa, batuk, atau bersin. Mintalah perawat atau dokter untuk memberikan obat yang tepat. Supositoria mungkin akan membantu melepaskan gas, demikian juga dengan berjalan-jalan di lorong rumah sakit. Berbaring menyamping atau telentang, dengan menaikkan lutut dan mengambil napas dalam-dalam sambil memegang bekas luka operasi juga dapat membantu meredakannya.
Meluangkan waktu dengan bayi anda. Anda akan diminta untuk mendekap dan menyusui bayi anda sesegera mungkin (jika anda berencana memberikan ASI, baringkanlah bayi anda di bantal di atas bekas luka operasi atau berbaringlah menyamping sambil menyususi). Anda bahkan boleh mengangkat bayi anda.
Jika peraturan rumah sakit dan kondisi anda memungkinkan, anda mungkin dapat berada sekamar dengan bayi anda; akan sangat menolong jika pendamping anda dapat ikut menginap bersama anda. Namun, jangan memaksakan untuk berada sekamar dengan bayi anda sepanjang waktu jika anda belum benar-benar pulih, atau masih ingin beristirahat.
Membuka jahitan. Apabila tidak dapat terserap oleh tubuh, benang jahit atau staplas akan dilepaskan sekitar 4-5 hari setelah melahirkan. Tindakan ini tidak begitu menyakitkan, meskipun anda akan merasa sedikit tidak nyaman.
Setelah perban dibuka, perhatikanlah baik-baik bekas luka itu bersama perwat dokter; tanyakanlah berapa lama luka tersebut akan sembuh, perubahan apa saja yang dapat dianggap normal, dan perubahan apa saja yang perlu dilaporkan kepada dokter.
Dalam hampir semua kasus, anda dapat berharap untuk pulang ke rumah sekitar 2-4 hari setelah melahirkan. Namun, anda belum boleh banyak beraktivitas. Oleh karena itu, anda masih memerlukan bantuan orang lain untuk merawat diri anda dan bayi anda. Mintalah seseorang untuk mendampingi anda sepanjang waktu selama 2 minggu pertama.
Semoga bermanfaat
Salam Hangat
Bidan Kita