Semua Dimulai Dari Pikiran Kita
Sekian lama saya belajar tentang proses persalinan, kemudian belajar tentang anatomi fisiologi juga belajar tentang gentle birth , membuat saya berfikir bahwa sebenarnya proses persalinan dimulai dari Otak Kita.
ya…semua pusatnya ada di otak kita
Nah mari sejenak kita Memahami Otak wanita saat proses persalinan:
Dari karya Michel Odent, seorang dokter ahli kandungan terkenal di Prancis, kita dapat melihat berapa banyak bagian otak yang terlibat dalam sebuah proses persalinan. Otak terdiri dari dua lapisan – otak primitif, dan neokorteks. Neokorteks adalah bagian rasional dari otak, yang memainkan peran dalam pemikiran abstrak. Sedangkan bagian Primitive otak, juga disebut batang otak, mengatur naluri dan dianggap sebuah kelenjar yang melepaskan hormon.
Proses persalinan adalah semua tentang hormon! Oksitosin, endorfin, prolaktin, melatonin serotonin dan lain sebagainya yang dirilis atau di produksi dan di keluarkan, oleh bagian primitif dari otak. Dr Odent suka menyebutnya “The cocktail hormone of labor“. Tidak adanya pemikiran atau rasionalisasi akan dapat membuat tubuh memproduksi lebih banyak hormon untuk menghasilkan proses persalinan yang tepat.
Agar hormon ini diproduksi, seorang wanita yang bersalin harus mengijinkan dan membiarkan otak primitifnya untuk mengambil alih proses. Dalam proses kelahiran alami, Anda dapat mengetahui bahwa ketika seorang wanita telah “masuk” kedalam proses persalinannya, seringkali mereka sudah tidak lagi menyadari apa yang terjadi di sekelilingnya.
Tapi apa yang terjadi ketika kita memaksa wanita itu keluar dari otak primitif nya? Merangsang neokorteks dengan meminta seorang wanita yang bersalin untuk menjawab pertanyaan yang memerlukan pemikiran, berada di dekatnya dengan cara yang membuatnya merasa sadar diri, menundukkan diri dan wajahnya tuk menghindar dari cahaya terang, atau gagal untuk melindungi privasinya benar-benar dapat menghambat aksi dari otak primitif dalam merilis hormon.
Jadi, dalam kenyataannya, banyak dari apa yang terjadi di sebuah kamar bersalin rumah sakit ternyata “melawan” proses alamiah sebuah persalinan secara keseluruhan.
Jadi seperti yang sudah saya utarakan sebelumnya, saat sang ibu sedang dalam proses persalinan, apalagi saat dalam fase transisi, hidari pertanyaan yang membuat dia berfikir, misalnya:
“Sakit Tidak? “
“Kamu kira-kira Kuat tidak ya nanti mah? “
Dan sebagainya
karena tanpa disadari kalimat kalimat tersebut dapat berperan sebagai sugesti negatif dan membuat neo cortec otak kita aktif.
nah lalu apa yang harus dilakukan? oleh Bidan….suami..pendamping? agar sang otak tetap bisa memproduksi hormon yang benar benar bermanfaat untuk memperlancar proses persalinan?
silahkan simak kembali di web ini.
salam hangat
Yesie