Bidan Kita

Home Blog Page 10

Penggumpalan Darah Pasca Persalinan

Penggumpalan Darah Apakah Normal?

Penggumpalan darah setelah persalinan merupakan suatu hal yang normal terutama setelah operasi sesar. Setelah persalinan, terutama di 6 minggu pertama, tubuh Anda akan berada di fase penyembuhan. Di fase ini Anda biasanya akan mengalami pendarahan, atau yang biasanya disebut dengan lochia, dan juga gumpalan darah. Gumpalan darah merupakan darah yang menggumpal menjadi satu dan membentuk semacam jeli. Pada umumnya, darah-darah tersebut berasal dari dinding rahim Anda yang luruh atau jaringa-jaringan di jalan lahir Anda yang rusak. Pendarahan dan gumpalan darah ini biasanya akan keluar melalui vagina Anda. Apabila darah ini tidak kunjung keluar melalui vagina Anda, darah-darah ini akan membentuk gumpalan darah. Terkadang gumpalan darah ini dapat menjadi cukup besar segera setelah Anda melahirkan. Namun, walaupun pengumpalan darah setelah persalinan merupakan hal yang normal, gumpalan darah yang terlalu banyak atau terlalu besar dapat menyebabkan masalah. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda ketahui mengenai penggumpalan darah pasca persalinan.

Gejala penggumpalan darah normal pasca persalinan

Gumpalan darah pada umumnya terlihat seperti jeli. Mereka biasanya juga akan mengandung lendir atau jaringan dan dapat berukuran sebesar bola golf. Jumlah pendarahan dan gumpalan darah yang Anda alami pasca persalinan normalnya akan berbeda seiring berjalannya waktu. Berikut ini adalah tipe-tipe pendarahan dan gumpalan darah yang akan Anda temui setelah persalinan.

  • 24 jam pertama

Di waktu ini Anda biasanya akan mengalami pendarahan yang cukup deras dan darah Anda akan berwarna merah cerah. Anda mungkin juga akan mengeluarkan satu atau dua gumpalan darah sebesar tomat atau beberapa gumpalan darah kecil sekecil anggur.

  • 2 sampai 6 hari setelah persalinan

Pendarahan Anda mulai berkurang dan darah Anda berwarna coklat gelap atau merah pudar. Hal ini biasanya tanda bahwa darah tersebut tidak lagi disebabkan oleh pendarahan yang berlanjut. Anda mungkin juga akan merasakan bahwa darah Anda keluar ketika Anda menyusui, setelah menyusui, atau saat memompa ASI. Di waktu ini Anda biasanya masih akan mengeluarkan beberapa gumpalan darah kecil seukuran penghapus pensil.

  • 7 sampai 10 hari setelah persalinan

Darah yang keluar berwarna coklat muda atau pink kemerahan. Darah yang keluar pada waktu ini akan menjadi lebih ringan atau sedikit dari 6 hari pertama setelah persalinan. Namun, apabila Anda sedang menyusui, Anda mungkin menyadari akan ada sedikit darah yang mengalir ketika Anda sedang menyusui atau memompa ASI atau setelahnya.

  • 11 sampai 14 hari setelah persalinan

Darah yang keluar di waktu ini akan memiliki warna yang lebih pudar atau lebih cerah dan apabila ada gumpalan, gumpalan tersebut biasanya sangat kecil. Jika aktivitas fisik Anda di hari-hari ini cukup berat, Anda mungkin akan menyadari bahwa darah yang keluar akan menjadi lebih banyak untuk sementara dan warnanya akan lebih merah. Jumlah darah yang keluar di waktu ini akan menjadi lebih sedikit daripada 10 hari pertama setelah persalinan.

  • 3 sampai 4 minggu setelah persalinan

Pada waktu-waktu ini, darah yang keluar akan menjadi sangat sedikit. Vagina Anda mungkin akan mengeluarkan cairan berwarn krem atau terkadang juga disertai dengan semburat darah berwarna coklat atau merah muda karena vagina Anda sedang bekerja untuk kembali ke kondisi semula ketika sebelum Anda hamil. Terkadang pendarahan Anda akan berhenti total di masa ini dan Anda mungkin akan mulai mengalami menstruasi lagi.

  • 5 sampai 6 minggu setelah persalinan

Pendarahan pasca persalinan pada umumnya akan berhenti di minggu ke-5 dan 6. Namun, Anda terkadang mungkin akan mendapati flek berwarna coklat, merah, atau kuning. Apabila Anda mengalami pendarahan di masa ini, mungkin itu artinya Anda mulai siklus menstruasi Anda lagi, terutama apabila Anda sedang tidak menyusui. Apabila Anda menemukan pendarahan atau gumpalan darah baru yang tidak biasa di masa ini, segera konsultasikanlah dengan provider Anda.

Anda tidak disarankan untuk menggunakan tampons atau memasukkan barang apapun ke dalam vagina Anda sampai sekurangnya 6 minggu setelah persalinan. Anda biasanya juga akan menemui provider Anda pada minggu ke-4 atau ke-6 untuk melakukan kontrol pasca persalinan. Namun, Anda mungkin akan diharuskan untuk menemui provider Anda lebih awal apabila Anda mengalami komplikasi atau melahirkan melalui operasi sesar. 

Faktor resiko penggumpalan darah

Darah yang sehat dapat menggumpal atau menembel satu denga lainnya untuk membantu mencegah terjadinya pendarahan yang berlebih ketika terdapat suatu luka. Terdapat dua jenis penggumpalan darah yang dapat dialami seorang wanita pasca persalinan, salah satunya adalah penggumpalan darah yang akan keluar dari vagina Anda hingga beberapa hari setelah Anda melahirkan. Ketika tubuh Anda melepaskan plasenta dari dinding rahim Anda setelah persalinan, darah dari pelepasan tersebut akan menggenang di dalam rahim Anda dan membentuk gumpalan darah. Di 24 jam pertama, ketika pendarahan Anda sedang deras derasnya, biasanya Anda akan mengeluarkan satu atau dua gumpalan besar. Setelah itu, vagina Anda terkadang juga akan mengeluarkan gumpalan-gumpalan darah yang lebih kecil sampai beberapa hari setelah Anda melahirkan.

Selain itu, terdapat pula jenis penggumpalan darah yang terjadi di dalam pembuluh darah Anda. Walaupun penggumpalan darah yang terjadi di dalam pembuluh darah ini cukup langka, namun penggumpalan darah tipe ini dapat menjadi sangat mematikan. Anda hamil, tubuh Anda akan memproduksi zat-zat yang dapat membantu dalam penggumpalan darah untuk membantu menghindari adanya pendarahan berlebihan selama persalinan. Namun, hal ini juga berarti Anda lebih beresiko untuk mengalami penggumpalan darah berbahaya yang ada di dalam pembuluh darah Anda.

Menurut American Heart Association, resiko seorang wanita untuk mengalami penggumpalan darah berbahaya ini akan meningkat sebanyak 10% di 6 minggu pertama setelah persalinan. Namun, resiko tersebut juga akan meningkat apabila sang ibu mempunyai diabetes, preeklampsia, obesitas, berumur lebih dari 35 tahun, perokok, memiliki penyakit autoimun, melahirkan anak kembar, atau melahirkan dengan operasi sesar. Selain itu, bed rest dan duduk berkepanjangan serta riwayat penggumpalan darah juga dapat meningkatkan resiko terjadinya penggumpalan darah. Resiko terjadinya penggumpalan darah ini pada umumnya akan menurun dan kembali seperti semula setelah 18 minggu pasca persalinan. 

Gejala penggumpalan darah berbahaya

Seperti yang telah dijabarkan di bagian sebelumnya, penggumpalan darah dapat terjadi di dalam pembuluh darah Anda dan dapat menjadi sangat berbahaya bagi Anda. Penggumpalan darah tipe ini dapat sangat berbahaya dan bahkan mematikan karena dapat menyebabkan trombosis vena, yang merupakan kondisi yang terjadi ketika terdapat penggumpalan darah pada satu atau lebih pembluh darah vena dalam yang. Kondisi ini serungkali terjadi di paha atau betis. Selain itu, penggumpalan darah tersebut dapat pecah di dalam pembuluh darah Anda menjadi gumpalan darah yang jauh lebih kecil dan terbawa oleh aliran darah Anda sampai ke paru-paru, menyumbat aliran darah ke paru paru dan menyebabkan pulmonary embolism atau yang juga disebut dengan emboli paru. Selain itu, walaupun jauh lebih jarang, tapi penggumpalan darah di arteri jantung atau otak juga dapat terjadi, menyebabkan gagal jantung atau stroke.

Karena efeknya yang berbahaya dan karena ibu hamil memiliki resiko yang cukup tinggi untuk mengalami penggumpalan darah berbahaya ini setelah persalinan, maka sangatlah penting bagi Anda untuk mengetahui gejala-gejala adanya penggumpalan darah berbahaya ini. Gejalanya antara lain adalah:

  • Rasa sakit, kemerahan, pembengkakan, rasa kebas, atau rasa panas di salah satu kaki;
  • Kehilangan keseimbangan;
  • Sesak napas atau kesulitan untuk bernapas;
  • Rasa sakit di area dada yang akan semakin parah ketika Anda bernapas;
  • Perasaan pusing, mual, atau pingsan;
  • Merinding atau tubuh terasa dingin;
  • Jantung berdegup kencang atau detak jantung tidak stabil;
  • Batuk kering yang terkadang disertai darah atau lendir;

Apabila Anda mengalami salah satu gejala diatas atau apabila penggumpalan darah yang keluar dari vagina Anda tidak kunjung menurun setelah beberapa waktu, segera konsultasikan dengan provider kesehatan Anda. Dokter Anda biasanya akan mengusulkan tindakan ultrasonography untuk mengetahui adanya trombosis vena. Dokter Anda biasanya juga akan melakukan pemeriksaan darah untuk memeriksa kandungan D-dimer dalam tubuh Anda untuk membantu melakukan diagnosis penyakit atau kondisi yang menyebabkan darah Anda membeku melebihi ukuran normal. Untuk memeriksa adanya emboli paru, dokter Anda biasanya juga akan melakukan CT scan di area dada Anda.

Bagaimana cara mencegahnya?

Berikut ini adalah beberapa cara untuk mencegah terjadinya penggumpalan darah pasca persalinan:

  • Cobalah untuk tetap aktif pasca persalinan. Hindari berbaring atau duduk terlalu lama dan terlalu sering pasca persalinan. Ingatlah untuk melakukan aktivitas yang cocok bagi ibu pasca persalinan karena aktivitas yang terlalu berat juga tidaklah baik. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai olahraga yang dapat Anda lakukan pasca persalinan, klik disini.
  • Konsultasikanlah pada dokter Anda apabila Anda atau keluarga Anda memiliki riwayat penggumpalan darah.
  • Ketika Anda berbaring atau duduk, angkatlah kaki Anda sehingga aliran darah Anda lebih lancar.
  • Hindari penggunaan tampon hingga sekurangnya 6 sampai 8 minggu setelah persalinan.
  • Minumlah cukup cairan sehingga buang air besar dan kecil Anda lebih lancar, mengurangi resiko rusaknya jahitan yang ada.
  • Amati tubuh Anda dan kenali tanda-tanda penyumbatan darah.

 

Knowledge is power~

Sumber:

  • https://www.healthline.com/health/pregnancy/blood-clots-after-birth#normal-symptoms
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/321046#what-to-expect
  • https://www.msdmanuals.com/home/women-s-health-issues/postdelivery-period/postpartum-blood-clots
  • https://parenting.firstcry.com/articles/blood-clots-after-delivery-symptoms-and-treatment/
  • https://utswmed.org/medblog/blood-clots-after-delivery/

 

Prenatal Gentle Yoga: Memelihara Energi Fisik, Mental, dan Emosional Anda

Praktik Prenatal Gentle Yoga

Seringkali saya takjub dengan kekuatan dan kecerdasan tubuh ini. Apalagi pada saat masa kehanilan. Banyak sekali hal hal yang menakjubkan yang terjadi. Dan Di antara hal-hal menakjubkan tentang kehamilan adalah cara-cara tubuh seorang wanita untuk mengakomodasi bayinya yang sedang “tumbuh”. fakta bahwa kulitnya dapat meregangkan diri, mengakomodasi  perutnya yang semakin besar, otot-otot perutnya membesar, bahwa tulang dan persendiannya beradaptasi untuk membawa lebih banyak beban dan berat.

Perubahan Yang Dirasakan

Satu perubahan luar biasa yang tidak begitu jelas terlihat oleh mata telanjang, adalah peningkatan besar volume darah yang mengalir melalui pembuluh darah wanita selama kehamilan. Dinding pembuluh darah menjadi lebih elastis, rileks dan melebar, memungkinkan volume darah yang lebih besar mengalir dengan mudah melalui tubuhnya, membuat jaringan lebih lentur. Darah yang beredar mengangkut oksigen dan nutrisi ke sel dan membuang limbah dan karbon dioksida.dan seperti kita ketahui,  Pada kehamilan, aliran darah terutama diarahkan ke area yang paling membutuhkan dan pertumbuhan: payudara dan panggul.

Apa Yang Terjadi?

Kandungan cairan pada tubuh ibu hamil menjadi meningkat.  Sekitar setengah kenaikan berat badannya dalam kehamilan berasal dari air. Persentase cairan dalam tubuh wanita hamil meningkat dari 60 persen menjadi sekitar 70 persen. Peningkatan fluiditas tubuh dan produksi cairan ketuban, yang melindungi bayinya di dalam rahim. Sementara itu, janin di dalam kandungan sekitar 73 persen nya adalah cairan, yang membuatnya mudah ditempa dan tahan terhadap stres.

Darah tersusun atas sekitar 45 persen elemen yang terbentuk, termasuk sel darah merah (RBC), sel darah putih (WBC), dan trombosit. Sekitar 55 persen darah adalah plasma, yang sebagian besar berupa air. Selama kehamilan, sel darah merah meningkat sekitar 20-30 persen, sedangkan volume plasma meningkat setidaknya 50 persen.

Sel darah merah diencerkan dalam plasma, dan darah menjadi lebih encer. Ini adalah adaptasi normal dalam kehamilan, dan selama seorang wanita mendapatkan cukup zat besi dalam makanannya, dia dapat terhindar dari resiko anemia.

Pengaruhnya Terhadap Kehamilan

Kehamilan juga mengubah level plasma dari banyak faktor pembekuan, seperti fibrinogen, yang meningkat lebih dari tiga kali lipat pada masa kehamilannya. Kadar fibrinogen yang tinggi mendukung pembekuan darah, yang merupakan adaptasi yang sehat pada kehamilan untuk mencegah perdarahan postpartum. Peningkatan plasma memainkan peran penting dalam menjaga sirkulasi darah, tekanan darah dan perfusi uteroplasenta selama kehamilan.

Postur tubuh mempengaruhi sirkulasi dan tekanan darah wanita secara dramatis. Berada dalam satu pose terlalu lama dapat menyebabkan stasis vena atau edema dependen dan penurunan tekanan darah. Berbaring telentang menyebabkan tekanan darah rendah atau sindrom vena cava.

Peningkatan cairan mempersiapkan tubuh Anda untuk lahir. Serviks, vagina, dan vulva menjadi lebih lunakdan lebih lentur pada kehamilan. Peningkatan volume darah juga mempersiapkan tubuh Anda untuk mengantisipasi potensi kehilangan darah selama kelahiran.

Praktik Prenatal Gentle Yoga

Dalam latihan yprenatal gentle yoga, saya mengajak Anda semua untuk lebih aware dengan  kualitas kandungan air dalam tubuh Anda: maksudnya adalah bagaimana Anda mampu melakukan pose dan gerakan dengan mudah dengan selalu memperhatikan formula yang ada sehingga gerakan yang Anda lakukan mampu menjaga kualitas kesehatan kehamilan Anda.  Usahakan selalu menjaga keseimbangan tubuh, memperhatina pusat gravitasi tubuh dan juga keselarasan tubuh dalam melakukan setiap pose dan gerakan prenatal gentle yoga.

Saat melakukan pose dan gerakan prenatal gentle yoga, penahanan pada setiap pose dilakukan paling tidak hanya 3-8 siklus nafas saja. Ini supaya tubuh Anda tidak ada tekanan statis pada satu pose. Melakukan gerakan dan transisi pose dengan mudah sembari menselaraskan tubuh dan nafas menjadi bagian yang sangat penting pada saat melakukan gerakan prenatal gentle yoga ini.

Berikut ini adalah beberapa gerakan yang bisa Anda lakukan dan latih secara mandiri di rumah sehingga Anda tetap bisa Aktif dan sehat.

Table Pose

Pada pose ini beberapa pakem yang harus di lakukan untuk menghindari potensi cidera adalah:

  • usahakan menggunakan alas berupa lipatan selimut atau handuk untuk melindungi lutut dan tulang kering serta punggung kaki Anda
  • Pastikan lutut Anda tepat di bawah panggul dan telapak tangan Anda tepat di bawah bahu. Sehingga JARAK Antara lutut dan telapak tangan HARUS SAMA PANJANG dengan PanjangAntara panggul dan bahu.
  • Saat melakukan pose table ini, usahakan membagi berat tubuh Anda di telapak tangan, lutut, sepanjang tulang kering serta punggung kaki. Artinya area tersebut di tekan dengan kuat pada matras.ini sebagai upaya untuk menghindari “jatuh/drop” nya perut Anda yang justru dapat menyebabkan ketidak seimbangan ligament pada rahim.

Untuk tetap menjaga lancarnya aliran darah dan cairan di dalam tubuh Anda, Anda bisa saja bergerak, mengayunkan pinggul dari sisi ke sisi, berputar-putar, atau bergoyang ke depan dan belakang saat berada pada pose ini.

Dengan melakunan sedikit gerakan, maka stabilitas Anda akan meningkat. usahakan untuk selalu menyinkronkan napas dan gerakan, dan juga untuk memvisualisasikan bahwa janin Anda mengambang di air yang bergelombang halus dan janinmu langsung memposisikan diri seoptimal mungkin.

Adho Mukha Virasana / Balasana / childpose

Pose ini adalah pose yang benar benar sangat bermanfaat bagi tubuh ibu hamil bahkan pada saat proses persalinan terjadi.

Selain bisa digunakan sebagai salah satu pose “istirahat” pose ini juga mampu memberikan ruang pada tubuh ibu bahkan bisa membantu membuka pintu atas panggul ibu sehingga kepala janinpun bisa lebih mudah masuk kedalam panggul si ibu.

Beberapa pakem yang harus di perhatikan pada pose ini antara lain:

  • Selalu awali dengan table pose
  • Buka kedua lutut anda lebih lebar (anda dapat membuka selebar matras atau mungkin lebih lebar menyesuaikan ukuran perut anda)
  • Satukan kedua jempol kaki (jempol kaki saling bersentuhan)
  • Dilahkan duduk di tumit anda dan pastikan tulang duduk anda/bokong anda menempel pada tungkai (bayangkan ada lem yang sangat kuat pada bokong dan tungkai anda)
  • Letakkan kedua tangan di matras dan langkahkan kedua tangan anda kedepan dengan pandangan mata kedepan dan menjaga tulang belakang tetap panjang
  • Kemudian istirahatkan dahi anda di matras

Beberapa catatan pada pose ini :

  • Hal yang paling penting adalah JANGAN BIARKAN punggung Anda melengkung /memendek saat melakukan pose ini.
  • Usahakan bokong tetap menempel pada tungkai.
  • Apabila Anda mengalami kesulitan untuk meletakkan dahi pada matras, atau bokong Anda terangkat ketika Anda melangkahkan tangan Anda kedepan sehingga menyebabkan punggung Anda melengkung dan memendek, maka Anda bisa menggunakan balok, kursi, guling atau birthing ball untuk menjaga punggung Anda tetap Panjang.

Adho Mukha Svanasana

Pose ini merupakan pose yang sangat popular di dunia yoga. Karena hampir setiap sequence pose ini selalu ada.

Selain membuat tulang belakang menjadi lebih Panjang dan sehat, pose ini juga mampu membantu memberikan ruangan lebih banyak pada area Rahim sehingga benar benar mampu membantu janin mengoptimalkan posisinya.

Pose ini bisa dimulai dari Adho Mukha Virasana.

Dari Adho Mukha Virasana Anda cukup mengangkat kepala Anda lalu menjejakkan jemari kaki pada matras sembari menarik nafas Panjang. Dan ketika menghembuskan nafas, angkat kedua lutut, arahkan tulang ekor kearah langut langit dan luruskan lutut Anda.

Bagi berat badan Anda pada tangan dan tungkai kaki

Dan selalu pastikan tumpuan tidak di bahu Anda serta tulang belakang Panjang dan lurus

Tahan pose ini tiga hingga lima nafas kemudian pada saat exhale (memnghembuskan nafas) turunkan kedua lutut Anda Bersama sama dan kembalilah ke posisi Adho mukha Virasana.

Kemudian ketika sudah dirasa cukup, silahkan duduk

Ketiga rangkaian pose diatas ketika dilakukan dengan gerakan lembut dengan memperhatikan nafas dan keselarasan tubuh akan mampu membawa perhatian Anda ke dalam tubuh Anda untuk mengamati, mendengarkan, merasakan dan melembutkan fisik, emosional, dan mentalnya.

Ketika Anda mulai merasakan perubahan struktural dalam tubuh — keselarasan, keseimbangan, merasakan nyeri dan nyeri, kelemahan sendi, dan perubahan keseimbangan antara stabilitas dan mobilitas. Anda dapat mulai belajar menilai kualitas napasmu, panjangnya, dalamnya, laju dan iramanya. Mencoba untuk mengamati pikiran yang muncul, emosi yang muncul ke permukaan, tingkat energinya, dan apakah Anda perlu memperlambat atau menambah ritme Anda.

Bergerak secara sadar, meresapi tiap gerakan dan menikmati tiap perubahan, merupakan latihan Mindfulness

Praktek Prenatal Gentle Yoga  yang Mengarahkan Diri Sendiri

Praktek yang diarahkan sendiri memungkinkan seorang wanita untuk tetap sadar dan waras — secara fisik, mental, dan emosional. Usahakan selalu mendengarkan secara mendalam dan mengamati tubuh, nafas, pikiran dan emosi. Ini akan mengajarkan Anda untuk percaya diri, karena dalam proses persalinan ini adalah hal pertama dan terutama.

Ingatlah bahwa prenatal gentle yoga bukan hanya latihan fisik. Ini bisa menjadi cara bagi Anda untuk merawat  kesehatan fisik, mental, emosional dan spiritual untuk bersiap berganti peran menjadi seorang IBU

Selamat berlatih dan SALAM HANGAT

Bisakah Prenatal Gentle Yoga Mengurangi Rasa Sakit Saat Melahirkan Dan Meningkatkan Potensimu Agar Berhasil Melahirkan Alami Minim Trauma (Gentle Birth)?

Awal Cerita

Setiap kali saya posting tentang prenatal gentle yoga di Instagram, entah itu gerakan dan pose pose untuk beberapa kasus atau masalah, maupun jadwal kelas online, para ibu ibu follower IG @bidankita banyak sekali yang berespon dan penasaran tentang apapun yang saya posting berkaitan dengan prenatal gentle yoga tersebut. Entah bertanya tentang kapan atau diumur kehamilan berapa pose itu bisa di lakukan? Maupun bertanya tentang pose apa yang bisa membantu mengatasi masalah si penanya. Artinya dari respon respon yang saya baca, semakin kesini semakin banyak ibu yang ingin merasakan proses persalinan yang alami minim rasa trauma terutama RASA NYERI.

Apa Penyebabnya?

Karena balik lagi, bagaimanapun juga hampir semua orang TIDAK SUKA dengan rasa nyeri. Sehingga itulah kenapa tercipta obat obatan dan metode metode pengurang bahkan penghilang rasa nyeri. Walaupun sebenarnya rasa nyeri merupakan salah satu cara tubuh Anda baik sel, organ maupun system saraf untuk “berkomunikasi” dengan otak Anda untuk memberitahu bahwa sedang ada sesuatu terjadi di dalam tubuh Anda (entah itu proses maupun sesuatu hal yang salah) supaya otak Anda lebih “AWARE” lalu melakukan sebuah respon.

Walaupun kita setuju bahwa melahirkan merupakan proses yang sacral dan sangat indah serta sebuah peristiwa yang tidak bakalan terlupakan bagi setiap orang yang terlibah bahkan mengalaminya, namun itu juga merupakan salah satu peristiwa paling menegangkan yang dapat terjadi dalam kehidupan seorang wanita.

Dari berbagai kisah yang beredar selama ini, banyak ibu yang menyatakan bahwa melahirkan itu sangat menyakitkan, menegangkan dan digambarkan selaksa pertarungan antara hidup dan mati. Dan keyakinan ini secara turun temurun diyakini sehingga tidaklah mudah untuk menghapus atau minimal merubah /mereprogramming persepsi tersebut.

Sehingga ketika saya berbagi informasi tentang prenatal gentle yoga, tidaklah heran bahwa pasti akan muncup pertanyaan :

  • Apakah prenatal gentle yoga bisa mengurangi rasa sakit / nyeri pada saat proses melahirkan? Apa dan mana bukti serta penelitian ilmiahnya?
  • Apakah prenatal gentle yoga bisa membantu “melancarkan” proses persalinan? Karena jika memang persalinan itu sakit, maka ketika proses tersebut lancar, itu artinya rasa sakit yang akan dialami tidak akan berlangsung lama dan kemungkinan besar masih bisa di toleransi. Dan jika memang bisa, mana bukti ilmiahnya?

Ketika pertama kali saya mengembangkan prenatal gentle yoga ini dan mulai menyebarkan ke masyarakat, banyak sekali orang yang menyangsikan bahkan tidak sedikit teman sejawat yang memandang sebelah mata akan program ini.

Namun yang terjadi di lapangan adalah, ternyata banyak sekali klien yang membuktikannya  bahwa  prenatal gentle yoga merupakan Pilihan Sehat untuk Manajemen Nyeri pada Persalinan

Memang kita harus mengakui bahwa ada rasa sakit dalam proses persalinan dan Rasa sakit yang unik dari persalinan itu sangatlah kompleks dan beragam, dan ketika seorang ibu mampu  mengelola rasa sakit maka ini akan berkorelasi dengan peningkatan kepuasan ibu, juga dan meningkatkan ikatan antara ibu dan anak mereka yang baru lahir.

Sayangnya, pendekatan yang paling umum untuk manajemen nyeri untuk wanita dalam persalinan adalah obat-obatan, yang dapat memiliki efek samping negatif bagi bayi dan ibu. Dalam mencari pilihan yang lebih baik, para peneliti telah memeriksa yoga prenatal sebagai pilihan alternatif untuk manajemen nyeri selama persalinan.

Studi Baru Menggambarkan Manfaat Yoga pada Nyeri Persalinan

Sebuah studi terkontrol acak baru yang diterbitkan dalam Terapi Pelengkap dalam Praktek Klinis menawarkan bukti awal bahwa yoga prenatal memang dapat membantu mengurangi nyeri persalinan pada wanita yang melahirkan.

Studi ini merekrut 60 wanita sehat, primipara (pertama kali memiliki anak) tanpa pengalaman yoga, Pilates atau Tai Chi sebelumnya. Para wanita secara acak dimasukkan ke kelompok kontrol dan kelompok intervensi.

Peserta dalam kelompok intervensi diinstruksikan melakukan lima komponen dalam latihan yoga yaitu:

  • yoga asana atau melakukan pose yoga dengan sequence (urutan gerakan) tertentu,
  • mendaraskan nyanyian om
  • Melakukan latihan kesadaran napas,
  • Melakukan yoga Nidra,
  • Dhyana atau meditasi

Mulai dari minggu ke 26 kehamilan, mereka mempraktikkan kelas yoga yang diawasi selama 1 jam tiga kali seminggu sampai minggu ke hamilan ke 37 minggu.

Untuk menilai manfaat yoga, para peneliti mengukur nyeri persalinan menggunakan Skala Analog Visual tiga kali selama persalinan wanita: pada saat proses pembukaan/pelebaran serviks 3-4 cm, 2 jam kemudian, dan 2 jam lagi setelah itu.

Hasil Studi Menunjukkan Yoga Dapat Membantu Nyeri Persalinan & Hasil Persalinan

Studi ini menemukan bahwa ketika dibandingkan dengan kelompok kontrol, wanita yang tergabung dalam  kelompok intervensi atau di latih yoga:

  1. Mengalami tingkat intensitas nyeri yang lebih rendah secara signifikan lebih rendah pada ketiga kali pengukuran nyeri persalinan
  2. Memiliki frekuensi induksi persalinan yang lebih rendah
  3. Memiliki persentase operasi caesar yang lebih rendah
  4. Durasi persalinan ke-2 dan ke-3 yang lebih singkat

Dalam terang hasil ini, para peneliti menyarankan bahwa, “ibu yang rutin berlatih dan melakukan yoga selama kehamilan, memiliki lebih banyak energi dan lebih mampu untuk tetap santai.” Mereka mencatat bahwa otot-otot perineum dan vagina lebih kuat, fleksible dan elastis karena latihan yoga, sehingga ini dapat menghasilkan persalinan yang lebih halus. Dan minim robekan pada perineum

Studi seperti ini memberikan dukungan ilmiah yang berharga untuk yoga sebagai pilihan non-farmakologis untuk manajemen nyeri persalinan. Latihan fisik yoga dapat meningkatkan kekuatan dan fleksibilitas ibu sementara aspek perhatian yoga dapat secara bersamaan meningkatkan kemampuan ibu untuk menjadi selaras dengan tubuhnya dan responsnya terhadap persalinan

So….bagaimana?
masih ragu untuk secara rutin dan tekun melakukan yoga?

Nah berikut ini beberapa gerakan yang bisa Anda lakukan di rumah secara mandiri atau bisa Anda gunakan untuk melatih para ibu hamil binaan Anda (apabila Anda adalag fasilitator prenatal gentle yoga)

 

Referensi:

  1. Jahdi, F., Sheikhan, F., Haghani, H., Sharifi, B., Ghaseminejad, A., Khodarahmian, M., & Rouhana, N. (2017). Yoga during pregnancy: The effects on labor pain and delivery outcomes (A randomized controlled trial).Complementary Therapies in Clinical Practice, 27(May), 1-4. Retrieved September 18, 2017, from http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1744388116302316

2. Yesie Aprillia, Prenatal Gentle Yoga. Gramedia. Jakarta. 2020

 

Jenis Puting dan Efeknya saat Menyusui

Jenis Puting Yang Perlu Anda Ketahui

Seperti yang kita tahu, setiap tubuh wanita itu unik dan berbeda beda, termasuk puting susu. Puting susu normal dapat mempunyai berbagai macam ukuran dan bentuk. Secara umum, puting susu dapat digolongkan menjadi beberapa jenis. Masing-masing puting mempunyai keunikannya sendiri. Berikut ini adalah beberapa jenis puting serta efeknya saat menyusui.

  1. Puting umum

Seperti namanya, puting jenis ini disebut puting umum karena puting ini jenis ini dimiliki oleh sebagian besar wanita. Dalam kondisi normal, puting jenis ini akan menonjol beberapa milimeter dari areola, dan ketika mendapat rangsangan, entah dari sentuhan, suhu, kondisi pikiran, atau menyusui, ukuran dari puting ini akan meningkat.

  1. Puting besar

Apabila puting Anda besar, Anda mungkin memiliki kekhawatiran bahwa Anda tidak dapat menyusui dan si kecil akan jadi susah saat menyusui. Namun, sebenarnya bahkan dengan puting ekstra besarpun, sebagian besar bayi tetap dapat menyusu dengan baik. Ketika bayi Anda menempel di payudara Anda dengan benar, mulut si kecil akan menutupi puting Anda sekaligus area di sekitar areola sehingga menyusui sebenarnya bukan menjadi masalah. Namun, apabila bayi Anda lahir prematur atau memiliki mulut yang kecil, menyusui dengan jenis puting ini dapat menjadi cukup menantang. Ketika puting Anda memenuhi mulut bayi Anda, si kecil terkadang kesusahan untuk menempel di area sekitar areola. Akibanya, si kecil mungkin tidak dapat mendapatkan cukup ASI dari payudara Anda. Selain itu, hal ini juga dapat membuat pengalaman menyusui Anda menjadi lebih menyakitkan. Jika hal ini terjadi pada Anda, konsultasikanlah dengan provider atau konsultan ASI Anda. Mereka akan membantu Anda untuk menemukan posisi yang lebih nyaman dan lebih cocok untuk tipe puting Anda. Apabila si kecil kesusahan untuk menempel pada payudara Anda, mereka juga dapat menawarkan beberapa alternatif seperti menggunakan nipple shield untuk menghindari puting lecet. 

  1. Puting datar

Dalam puting jenis umum si puting menonjol beberapa centimeter dari areola. Terkadang puting tersebut dapat menjadi sejajar dengan areola dan hanya akan naik apabila mendapat stimulasi tertentu. Namun, adapula beberapa wanita yang memiliki puting yang datar yang sejajar dengan areola. Puting jenis ini tidak akan menonjol bahkan setelah diberi stimulasi.

Puting jenis ini terkadang menimbulkan kekhawatiran di beberapa ibu saat menyusui. Namun faktanya, sebagian besar ibu dengan puting datar dapat berhasil menyusui. Ketika si kecil menyusu, ia tidak hanya menempelkan mulutnya di area puting. Ia juga akan menempelkan mulutnya di area sekitar areola, sehingga menyusui sebenarnya tidak menjadi masalah. 

  1. Puting yang masuk ke dalam “mendelep”

Berbeda dengan puting pada umumnya yang menonjol beberapa milimeter dari areola, puting jenis ini justru masuk kedalam atau “mendelep”. Puting jenis ini juga terkadang disebut dengan inverted nipples atau puting terbalik.

Jika Anda memiliki puting jenis ini, Anda masih dapat menyusui asalkan bayi Anda dapat menempel di payudara Anda dengan benar. Puting jenis ini dapat menjadi masalah apabila bayi Anda tidak dapat menempel pada payudara Anda dengan baik. Ingatlah bahwa posisi menyusui yang baik merupakan kunci keberhasilan menyusui. Posisi yang buruk saat menyusui dapat menyebabkan berbagai masalah seperti ASI tersumbat, puting lecet, payudara bengkak, mastitis, dan lainnya.

Pada umumnya, puting jenis ini dapat digolongkan menjadi 3 tingkat. Tingkat pertama adalah kondisi dimana tidak ada kerusakan pada saluran ASI Anda dan Anda masih dapat menyusui dengan baik. Dalam tingkat kedua, terdapat sedikit kerusakan pada saluran ASI Anda dan Anda mungkin Anda merasakan rasa sakit atau mengalami kesulitan saat menyusui. Yang terakhir, pada tipe ketiga, saluran ASI Anda benar-benar tersumbat dan menyusui tidaklah memungkinkan. Apabila puting Anda berada di tingkat kedua atau ketiga, konsultasikanlah dengan provider atau konsultan ASI Anda dan mereka akan memberikan Anda tips, rekomendasi posisi menyusui, dan alternatif pengobatan yang dapat Anda lakukan. 

  1. Puting tak seimbang

Puting tidak seimbang atau unilateral nipples adalah kondisi dimana seorang wanita memiliki puting umum dan puting yang mendelep. Jika Anda mempunyai puting jenis ini, Anda masih dapat menyusui bahkan dengan puting mendelep tingkat dua atau tiga sekalipun dengan mengganti posisi selama menyusui dan menggunakan puting satunya untuk menyediakan ASI.

Apa Akibatnya Saat Menyusui?

Walaupun jenis puting bukanlah satu satunya penentu keberhasilan dalam menyusui, namun tak dapat dipungkiri bahwa ibu dengan jenis puting tertentu seperti puting datar atau mendelep seringkali mengalami kesulitan atau tantangan tertentu dalam menyusui, terutama dengan adanya perubahan yang terjadi pada puting Anda selama kehamilan. Selama kehamilan, untuk beberapa ibu yang memiliki puting umum, puting Anda mungkin akan menjadi lebih menonjol dari biasanya, dan untuk beberapa ibu yang memiliki puting yang mendelep, puting Anda seringkali justru akan masuk lebih dalam lagi, membuat menyusui lebih menantang. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai menyusui dengen puting mendelep dan puting datar, klik disini.

 

Knowledge is power~

Sumber:

  • https://www.expatwoman.com/ewmums/en/babies/feeding/8-types-nipples-and-their-impact-breastfeeding?
  • https://www.verywellfamily.com/breastfeeding-with-different-nipple-shapes-and-sizes-431669
  • https://youaremom.com/health/types-of-nipples-influence-on-breastfeeding/

 

 

 

Menyusui dengan Puting Datar dan Mendelep? Mungkinkah?

Apakah Bisa Menyusui Dengan Puting Masauk Ke Dalam?

Sama seperti payudara, puting wanita mempunyai berbagai macam jenis, bentuk, dan ukuran. Sebagian besar wanita mungkin mempunyai bentuk puting yang menonjol dan akan menjadi tegak ketika mendapatkan suatu rangsangan, namun adapula beberapa wanita yang mempunyai puting yang datar atau masuk ke dalam “mendelep”.

Pada umumnya, puting datar dan puting yang masuk kedalam tidak akan mempengaruhi kemampuan Anda untuk menyusui, karena ketika Anda menyusui, mulut si kecil tidak hanya menyedot melalui puting, namun juga dari areola (area gelap di sekitar puting) dan area sekitar kelenjar payudara. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa puting datar dan mendelep membuat menyusui menjadi lebih menantang karena si kecil biasanya cenderung kesulitan untuk menempel dengan baik di puting jenis datar atau mendelep. Hal ini tentunya dapat menimbulkan berbagai masalah seperti payudara bengkak, ASI tersumbat, mastitis, produksi ASI menurun, dll. Namun, sebenarnya dengan kesabaran dan teknik yang benar, Anda masih dapat menyusui dengan puting datar maupun mendelep.

Kenali payudara Anda!

Selama kehamilan, tubuh seorang wanita akan mengalami berbagai macam perubahan, dan payudara Anda bukanlah pengecualian. Untuk beberapa wanita, payudara yang sensitif dapat menjadi tanda-tanda pertama kehamilan, dan hal ini dapat terjadi beberapa hari setelah pembuahan terjadi. Selama kehamilan, payudara Anda akan membesar dan puting Anda akan menjadi lebih menonjol. Hal ini merupakan cara tubuh Anda mempersiapkan masa menyusui. Namun, di beberapa kasus tertentu, apabila Anda memiliki puting mendelep, kehamilan justru akan membuat puting Anda semakin masuk kedalam.

Untuk mengetahui tipe puting Anda, Anda dapat mengamati bagaimana payudara Anda merespon pada rangsangan dari luar, seperti di suhu dingin atau ketika Anda merasa terangsang. Jika puting Anda menjadi lebih keras dan menonjol, maka itu berarti Anda tidak mempunyai tipe puting datar atau mendelep. Namun, apabila Anda masih belum yakin, Anda dapat melakukan “pinch test” untuk mengetahuinya.

Untuk melakukan pinch test, pertama-tama, letakkan jempol dan telunjuk Anda di dasar puting Anda, lalu dengan lembut cubit areola Anda (area gelap di sekitar puting). Jika puting Anda menonjol saat Anda melakukan hal ini, maka Anda tidak mempunyai puting mendelep. Apabila puting Anda tidak menonjol, maka besar kemungkinan bahwa Anda mempunyai puting datar. Terakhir, apabila puting Anda masih masuk kedalam atau justru semakin masuk kedalam, maka Anda mungkin mempunyai puting mendelep.

Tipe puting datar dan mendelep

Puting datar dan mendelep dapat digolongkan lagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

  • Dimpled

Anda dapat disebut memiliki puting jenis ini apabila ada sebagian puting Anda yang menonjol dan bisa ditarik namun puting Anda akan kembali seperti kondisi semula ketika Anda melepas jari Anda.

  • Unilateral

Puting unilateral berarti hanya ada salah satu payudara Anda yang memiliki puting mendelep atau datar dan payudara Anda satunya memiliki puting umum yang menonjol beberapa milimeter dari areola Anda.

  • Inverted

Puting mendelep atau inverted nipples dapat dibagi menjadi tiga tingkatan berdasarkan tingkat keparahannya. Tingkat pertama adalah kondisi dimana tidak ada kerusakan pada saluran ASI Anda dan Anda masih dapat menyusui dengan baik. Pada tingkat ini, sebagian besar bayi masih dapat membuat puting Anda keluar ketika ia sedang menyusu, namun untuk bayi yang lahir prematur atau tidak dapat menghisap dengan kuat, munggkin puting jenis ini dapat menjadi suatu tantangan. Dalam tingkat kedua, puting Anda masuk kedalam hingga sejajar dengan areola. Terkadang, pada level kedua ini, terdapat sedikit kerusakan pada saluran ASI Anda dan Anda mungkin Anda merasakan rasa sakit atau mengalami kesulitan saat menyusui. Yang terakhir, pada tipe ketiga, puting Anda berada di bawah areola. Terkadang pada kasus yang parah, saluran ASI Anda benar-benar tersumbat dan menyusui tidaklah memungkinkan. Apabila puting Anda berada di tingkat kedua atau ketiga, konsultasikanlah dengan provider atau konsultan ASI Anda dan mereka akan memberikan Anda tips, rekomendasi posisi menyusui, dan alternatif pengobatan yang dapat Anda lakukan.

Tips untuk menyusui dengan puting datar atau mendelep

Apabila Anda mempunyai puting datar atau puting yang masuk kedalam, beberapa ini adalah beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk memudahkan Anda saat menyusui.

  1. Nipple former

Anda mungkin menemui bahwa seiring dengan perubahan yang terjadi pada payudara Anda selama kehamilan, puting Anda akan lebih menonjol dari biasanya. Apabila hal tersebut tidak terjadi dan Anda merasa khawatir bahwa bentuk puting Anda dapat membuat masa menyusui menjadi lebih sulit, Anda dapat menggunakan nipple former. Nipple former merupakan alat yang digunakan untuk membantu puting Anda untuk keluar. Alat ini terbuat dari silikon yang lentur dan lembut yang dapat Anda masukkan ke bra Anda, menekan area di sekitar puting Anda secara lembut dan membuat puting Anda keluar.

Nipple former dapat dipakai mulai dari umur kehamilan ke 32 sampai si kecil lahir. Anda dapat mulai menggunakannya selama 1 jam setiap hari dan meningkatkan durasinya sampai sekitar 8 jam setiap hari. Konsultasikanlah dengan provider Anda apabila Anda mengalami kontraksi ketika menggunakan nipple former karena stimulasi puting terkadang dapat menyebabkan kontraksi. Setelah si kecil lahir, Anda dapat menggunakan nipple former selama 30-60 menit sebelum Anda menyusui. 

Anda bisa mendapatkan Nipple Former ini di www.bidankitashop.com

  1. Breast Shells

Breast shells merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk membantu puting Anda untuk lebih menonjol. Alat ini terdiri dari dua bagian dan terbuat dari plastik ringan. Di bagian dalam breast shells terdapat lubang untuk puting Anda. Alat ini memberikan tekanan pada jaringan payudara di sekitar puting Anda sehingga membuat puting Anda menonjol melalui lubang tersebut. Tekanan yang ditimbulkan alat ini secara konsisten dan lembut dapat membantu puting Anda untuk keluar. Anda bisa menggunakan alat ini sejak kehamilan. Namun, beberapa ahli merekomendasikan para ibu untuk mulai memakainya setelah si kecil lahir.

Pada umumnya, para ahli merekomendasikan para ibu untuk menggunakan alat ini selama 30 menit sebelum menyusui untuk membantu mengeluarkan puting yang mendelep atau datar. Selain utuk mengeluarkan puting yang datar atau mendelep, alat ini juga dapat berguna untuk menampung ASI yang bocor. Namun, ingatlah untuk tidak menggunakan alat ini di malam hari dan tidak menggunakan ASI yang bocok dan tertampung di alat ini. 

Anda bisa mendapatkan Breast Shells ini di www.bidankitashop.com

  1. Teknik Hoffman

Teknik Hoffman ini adalah teknik sederhana yang dapat Anda lakukan baik selama kehamilan maupun setelah persalinan. Teknik ini dapat membantu untuk menarik puting Anda keluar dengan mengendorkan perekat di dasar puting Anda. Cara melakukannya adalah dengan meletakkan jempol dan telunjuk Anda di areola Anda secara berhadapan (puting Anda berada di antara jari Anda). Tekanlah kedua jari tersebut sambil menarik puting Anda keluar. Lakukan teknik ini sebanyak beberapa kali sambil memindah posisi kedua jari Anda mengikuti putaran arah jarum jam. Mulailah dengan melakukan teknik ini sebanyak 2 kali sehari dan tingkatkan secara perlahan sampai Anda dapat melakukannya sebanyak 5 kali sehari.

  1. Nipple Shields

Nipple shield merupakan alat yang terbuat dari silikon yang tipis dan lentur yang ditempelkan di atas puting Anda. Alat ini mempunyai lubang di ujung untuk tempat keluar ASI. Apabila Anda mempunyai masalah dimana si kecil tidak dapat menempel pada payudara Anda, mungkin nipple shield ini dapat membantu Anda. Namun, ingatlah untuk mengkonsultasikannya terlebih dahulu sebelum Anda memutuskan untuk menggunakan nipple shield untuk memastikan bahwa Anda menggunakannya dengan benar dan bahwa nipple shield memang cocok untuk Anda.

  1. Pompa ASI

Selain nipple shield, pompa ASI juga dapat membantu bayi Anda untuk menempel pada payudara Anda apabila Anda mempunyai puting mendelep atau datar. Selain dapat membantu bayi Anda untuk menempel pada payudara Anda dan membantu menari puting Anda dengan mengurangi pelekat di bawah puting Anda, pompa ASI juga dapat membantu menaikkan produksi ASI dan mengurangi resiko payudara bengkak, mastitis, dan lainnya.

  1. Rangsang puting Anda

Cobalah untuk merangsang puting Anda sebelum menyusui. Anda dapat memainkan puting Anda dengan jari Anda atau menyentuhkan kain dingin ke puting Anda sampai puting Anda menjadi lebih tegak dan lebih menonjol. Ingatlah untuk menghindari menggunakan es batu terlalu lama karena justru dapat membuat puting dan areola Anda menjadi kebas.

  1. Lunakkan payudara Anda

Saat Anda menyusui, terkadang ada masa dimana payudara Anda menjadi keras karena penuh dengan ASI. Apabila payudara Anda terasa keras atau mentheng-mentheng (read: bahasa jawa), cobalah untuk melunakkan payudara Anda terlebih dahulu sebelum Anda menyusui. Caranya adalah dengan menyangga salah satu payudara Anda dengan satu tangan, lalu gunakan jempol dan telunjuk Anda di tangan satunya untuk membentuk huruf C. Letakkan jari tersebut di dekat areola Anda dan remas payudara Anda dengan jari tersebut secara perlahan. Ulangi beberapa kali. Setelah beberapa saat, beberapa tetes cairan akan keluar dari puting Anda. Cairan ini akan merangsang keluarnya ASI Anda dan membantu puting Anda agar lebih menonjol sehingga bayi Anda dapat menempel lebih mudah.

  1. Terapkan posisi yang sesuai

Menerapkan posisi yang sesuai saat menyusui sangatlah penting, terutama untuk para ibu dengan puting yang mendelep atau datar. Bereksperimen dengan posisi dan cara memegang payudara Anda ketika menyusui merupakan cara yang baik untuk menemukan apa yang paling nyaman bagi Anda dan bayi Anda. Berikut ini adalah beberapa rekomendasi posisi yang dapat Anda gunakan.

  • Tarik ke dalam. Saat Anda menyusui, cobalah untuk mengarahkan payudara Anda ke mulut si kecil dengan menarik jaringan payudara Anda yang berada di belakang areola ke belakang terlebih dahulu agar si kecil dapat menempel lebih baik di payudara Anda.
  • C-hold. Memegang payudara Anda dengan teknik ini saat menyusui dapat membantu Anda untuk mengendalikan gerakan payudara Anda sehingga Anda dapat dengan mudah mengarahkan puting Anda ke mulut si kecil. Lakukan teknik ini dengan membentuk huruf C dengan tangan Anda dan letakkan tangan Anda di sekitar payudara Anda sehingga jempol Anda berada di atas payudara Anda dan jari Anda yang lain berada di bawah payudara Anda. Pastikanlah bahwa jari Anda berada di belakang areola. Dengan lembut tekanlah payudara Anda dengan jari Anda sehingga Anda memegang payudara Anda seperti memengang sandwich.
  • V-hold. Teknik ini mempunyai tujuan yang sama dengan teknik C-hold. Anda dapat melakukan teknik ini dengan meletakkan puting dan areola Anda di antara jari telunjuk dan jari tengah Anda, sehingga jari telunjuk dan jari tengah Anda membentuk seperti gunting atau huruf V di sekitar puting dan areola Anda. Jempol dan telunjuk Anda harus berada di atas payudara Anda, dan jari Anda yang lain berada di bawah payudara Anda. Tekan payudara Anda dengan lembut ke belakan untuk membantu mengeluarkan puting Anda.

 

Apabila puting Anda kembali masuk kedalam setelah Anda menyusui, maka puting bagian bawah Anda akan menjadi lembab. Hal ini dapat membuat kulit di bagian dasar puting Anda menjadi pecah-pecah. Untuk menghindari hal ini, setelah menyusui, keringkanlah puting Anda terlebih dahulu. Anda juga dapat menggunakan breast shells atau alat lain yang dapat membuat puting Anda menonjol setelah menyusui sampai puting Anda kering.

 

Knowledge is power~

Sumber:

  • https://www.medela.com/breastfeeding/mums-journey/flat-inverted-or-pierced-nipples
  • https://sg.theasianparent.com/nipple-shape-and-breastfeeding
  • https://www.healthline.com/health/parenting/breastfeeding-with-flat-nipples#hold-techniques
  • https://www.llli.org/breastfeeding-info/inverted-flat-nipples/

 

Makanan yang Harus Dihindari saat Menyusui

STOP! Hindari Makanan Ini

Seringkali, kehamilan menjadi saat dimana Anda dapat mengkonsumsi berbagai makanan untuk memuaskan Anda ketika Anda mengidam. Namun, saat Anda sudah menginjak ke fase menyusui, Anda sudah tidak dapat makan sepenuhnya menurut dengan keinginan Anda. Di masa menyusui, beberapa ibu mempunyai kekhawatiran mengenai apa yang dapat dan tidak dapat ia makan serta efek makanan tersebut pada si kecil. Pada umumnya, ibu menyusui akan disarankan untuk mengkonsumsi makanan yang bervariasi dan bergizi seimbang. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai makanan yang dapat meningkatkan produksi ASI, klik disini.

Apa Saja Makanan Yang Harus Dihindari Saat Menyusui?

Namun, ada beberapa makanan dan minuman yang sebaiknya dibatasi atau dihindari untuk sementara waktu selama menyusui. Berikut ini adalah beberapa daftar makanan yang sebaiknya Anda batasi atau hindari selama masa menyusui.

  1. Ikan tinggi merkuri

Ikan merupakan sumber DHA (docosahexaenoic acid) dan EPA (eicosapentaenoic acid) yang merupakan dua tipe asam lemak Omega-3 dan merupakan kandungan yang bermanfaat bagi perkembangan otak si kecil namun sulit ditemui di makanan lain. Namun, beberapa ikan dan seafood dapat mengandung tingkat merkuri yang tinggi. Merkuri dapat menjadi berbahaya pada anak-anak karena mereka lebih rentan terkena keracunan merkuri yang dapat berdampak sampai ke sistem saraf pusat si kecil, menyebabkan penurunan atau keterlambatan dalam sistem gerak, kognisi, kemampuan berbicara, dan kesadaran visual. Beberapa ikan yang tinggi merkuri adalah, king makarel, marlin, hiu, ikan todak, tilefish, dan tuna.

Pada umumnya, Anda tidak disarankan untuk mengkonsumsi lebih dari 170 gram ikan sebanyak dua kali seminggu. Apabila Anda memutuskan untuk mengkonsumsi ikan karena kandungan Omega-3nya yang tinggi, Anda dapat mengkonsumsi ikan rendah merkuri seperti salmon dan trout. Selain itu, ikan-ikan mentah seperti sushi dan sashimi juga tidak disarankan karena kemungkinan adanya parasit dan bakteri. Namun jangan khawatir, Anda masih dapat mengkonsumsi sushi sekali-kali selama Anda mengkonsumsinya di restoran yang baik dan terkemuka.

  1. Minuman berkafein

Kopi, soda, teh, dan cokelat merupakan sumber kafein yang sering kita temui. Ketika Anda mengkonsumsi makanan berkafein, beberapa kafein tersebut juga terdapat pada ASI Anda. Hal ini dapat menyebabkan masalah mengingat tubuh si kecil masih mempunyai kesulitan untuk memecah dan menyingkirkan kafein. Akibatnya, kafein kafein tersebut dapat menumpuk di tubuh si kecil, menyebabkan si kecil rewel dan mengalami masalah tidur. Selain minuman diatas, ingatlah bahwa kafein juga dapat ditemui di obat-obatan dan minuman energi.

Apabila Anda suka meminum kopi, teh, atau cokelat dan Anda sedang menyusui, hal ini bukan berarti Anda dilarang keras meminum minuman tersebut selama menyusui. Anda masih dapat meminumnya, namun Anda harus mengkontrol dan membatasi konsumsi kafein Anda menjadi kurang dari 300 mg per hari, atau setara dengan 150-300 ml kopi. 

  1. Alkohol

Menurut CDC (Centers for Disease Control and Prevention), hal terbaik yang dapat dilakukan selama menyusui adalah menjauhkan diri dari alkohol. Namun, apabila Anda ingin meminum alkohol, maka Anda harus mengkontrolnya dan membatasi jumlah alkohol yang Anda minum serta waktu Anda meminumnya. Pada umumnya, tubuh Anda memerlukan waktu 2-3 jam untuk mengeluarkan alkohol dari sistem tubuh Anda. Ketika alkohol tersebut telah keluar dari aliran darah Anda, maka alkohol tersebut juga akan hilang dari ASI Anda. Penelitian menunjukkan bahwa kandungan alkohol dalam ASI Anda akan memuncak 30-60 menit setelah Anda meminumnya.  Jika Anda ingin meminum alkohol, minumlah tepat setelah Anda menyusui, sehingga tubuh Anda mempunyai waktu untuk mengeluarkannya dari aliran darah Anda.

CDC merekomendasikan untuk membatasi alkohol menjadi 1 porsi standar setiap harinya dan menunggu sekurangnya 2 jam sebelum menyusui. 1 porsi standar alkohol sama dengan 335 ml untuk beer, 125 ml untuk wine, dan 45 ml untuk minuman alkohol tingkat tinggi. 

  1. Makanan ber”gas”

Ketika Anda menyusui, cobalah untuk membatasi makanan yang dapat menghasilkan gas dalam tubuh Anda, contohnya membuat Anda kembung, kentut, atau bersendawa. Selain menimbulkan masalah bagi Anda, makanan-makanan ini juga dapat menimbulkan masalah bagi si kecil, apalagi apabila si kecil sudah mengalami sakit perut. Beberapa makanan yang dapat menghasilkan gas contohnya adalah kacang-kacangan, brokoli, brussel sprout, kubis, bunga kol, timun, dan bawang bombay. Namun bagaimanapun juga, belum ada cukup penelitian yang mendukung teori ini. Kuncinya adalah membatasi konsumsi makanan tersebut dan mengamati respons si kecil setelah Anda mengkonsumsinya. 

  1. Buah Jeruk

Buah jeruk dan sejenisnya (lemon, jeruk nipis, jeruk bali) merupakan sumber vitamin C, namun kompenen asam dalam buah ini terkadang dapat mengiritasi perut si kecil dan menyebabkan beberapa masalah seperti rewel, ruam, dan muntah. Namun hal ini bukan berarti Anda harus 100% menghilangkan buah ini dari menu Anda. Anda masih dapat mengkonsumsi 1-2 buah jeruk setiap hari. Namun apabila Anda memutuskan untuk tidak mengkonsumsinya sama sekali, Anda dapat menggantikannya dengan makanan kaya vitamin C yang lain seperti pepaya, nanas, strawberries, mangga, atau sayur-sayuran hijau. 

  1. Makanan yang dapat menimbulkan alergi

Kunci dalam mengkonsumsi makanan-makanan yang berpotensi menimbulkan alergi adalah dengan mengamati renspons si kecil setelah Anda mengkonsumsinya. Anda juga dapat mengamati riwayat alergi Anda dan keluarga. Beberapa makanan yang berpotensi untuk menyebabkan alergi adalah susu sapi, susu kedelai, produk susu, kacang, jagung, gluten, ikan, seafood, dan telur. Namun, apabila Anda merasa khawatir, Anda dapat memeriksakan si kecil untuk mencari tau alergi yang kemungkinan ia punyai. 

  1. Bawang putih

Walaupun mempunyai banyak manfaat, namun rasa dan bau bawang putih yang kuat juga dapat terkandung pada ASI Anda. Beberapa bayi menyukainya, namu ada pula bayi yang tidak menyukainya dan akan menjadi rewel ketika mendapati bahwa ASI Anda berbau bawang. Jika Anda melihat bahwa si kecil menjadi rewel saat menyusui, pastikan apakah bawang putih penyebabnya. 

  1. Parsley, peppermint, dan sage

Parsley, peppermint, dan sage merupakan beberapa rempah rempah yang apabila dikonsumsi dalam jumlah banyak justru dapat mengurangi produksi ASI Anda. Apabila Anda mengkonsumsi rempah-rempah tersebut, amatilah persediaan ASI Anda, terutama apabila si kecil sedang berada di puncak pertumbuhan (fase dimana si kecil membutuhkan lebih banyak ASI daripada biasanya). 

  1. Makanan pedas

Makanan pedas terkadang dapat membuat si kecil menjadi rewel atau mengalami masalah pencernaan. Namun adapula beberapa bayi yang baik-baik saja setelah Anda mengkonsumsi makanan pedas. Beberapa lada biasanya cukup untuk membuat beberapa bayi rewel. Amatilah si kecil dan kurangilah konsumsi makanan pedas apabila makanan tersebut membuat si kecil rewel. 

  1. Junk food

Saat Anda menyusui, kebutuhan nutrisi Anda akan meningkat. Maka dari itu sangatlah penting bagi Anda untuk mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang. Karena junk food seringkali mengandung banyak kalori, lemak tak sehat, dan gula, namun rendah serat, vitamin, dan mineral, maka Anda direkomendasikan untuk membatasi konsumsi junk food. Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa pola makan Anda selama menyusui dapat mempengaruhi pola makan anak Anda di kemudian hari, termasuk selera dan makanan kesukaan. Hal ini menyebabkan kekhawatiran bahwa paparan junk food selama menyusui dan selama masih kecil dapat mengarah ke pola makan yang tidak sehat dan obesitas pada si anak di kemudian hari. 

Tips untuk menghindari makanan selama menyusui

Berikut ini adalah beberapa reaksi yang mungkin dapat terjadi pada si kecil yang perlu Anda amati setelah Anda mengkonsumsi suatu makanan:

  • Eczema (ruam merah dan gatal pada tubuh)
  • Sembelit
  • Kerewelan yang tidak normal atau tidak biasa
  • Gas berlebih
  • Diare
  • Muntah
  • Gatal-gatal
  • Terdapat darah saat buang air besar
  • Bunyi napas mengi (wheezing)
  • Anaphylaxis (walaupun kondisi ini cukup langka, anaphylaxis merupakan reaksi alergi parah yang mengancam dan membutuhkan perhatian medis secara secepatnya)

Gejala di atas bisa jadi merupakan tanda bahwa si kecil alergi atau tidak tahan terhadap makanan tertentu yang Anda konsumsi. Apabila si kecil mengalami gejala di atas, Anda dapat pergi ke dokter anak agak mereka dapat membantu Anda mengindentifikasi sumber masalahnya. Untuk beberapa alergi makanan, Anda akan diinstruksikan untuk tidak mengkonsumsi makanan yang dicurigai menimbulkan alergi tersebut selama 2-4 minggu dan mengamati apakah gejala-gejala tersebut berkurang. Ingatlah bahwa walaupun si kecil mempunyai intoleransi atau alergi terhadap makanan tertentu, intolerensi dan alergi tersebut dapat hilang ketika ia sudah lebih besar. Konsultasikanlah terlebih dahulu dengan dokter anak Anda sebelum menambahkan makanan tersebut ke menu Anda atau si kecil.

 

Knowledge is power~

Sumber:

  • https://www.babycenter.com/404_are-there-any-foods-to-avoid-while-breastfeeding_8906.bc
  • https://www.healthline.com/nutrition/breastfeeding-foods-to-avoid#2.-Some-herbal-supplements
  • https://insured.amedadirect.com/foods-to-avoid-while-breastfeeding/
  • https://www.momjunction.com/articles/foods-to-avoid-while-breastfeeding_002898/

 

Makanan Pelancar ASI

Inidia Makanan Pelancar ASI

Setelah si kecil lahir, Anda akan dihadapkan dengan tantangan baru, yaitu menyusui. Menyusui merupakan cara yang sehat, murah, dan mudah untuk memberi makan si kecil. Selain itu, menyusui mempunyai banyak manfaat. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai manfaat ASI, klik disini. Terlepas dari manfaatnya, tidak dapat dipungkiri bahwa beberapa ibu mempunyai kesulitan dalam memproduksi ASI. Selain itu, terkadang ada juga kekhawatiran bahwa Anda tidak memproduksi cukup ASI untuk si kecil.

Ada banyak cara yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan produksi ASI. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai cara meningkatkan produksi ASI, klik disini. Di masa menyusui ini, Anda perlu memperhatikan banyak hal, dari mulai kondisi emosional hingga kondisi fisik Anda. Anda benar benar harus memperhatikan nutrisi dan asupan makanan Anda.

Rekomendasi Makanan Saat Menyusui

Berikut ini adalah beberapa makanan yang baik dikonsumsi pada saat menyusui dan dapat membantu untuk meningkatkan produksi ASI:

  1. Oats

Jika Anda pernah mengkonsumsi kue untuk ibu menyusui, besar kemungkinannya bahwa kue tersebut mengandung oats. Selama ini, oats telah dikenal sebagai salah satu makanan yang dapat meningkatkan produksi ASI. Walaupun baru ada sedikit penelitian yang membuktikan hal ini, namun teori ini datang dari tingginya tingkat zat besi pada oats (sekitar 43 gram oat kering mengandung 2 mg zat besi, atau sekitar 20% dari kebutuhan zat besi ibu menyusui setiap hari). Selain oatmeal, Anda juga dapat menggunakan beras merah, beras cokelat, beras hitam, barley, atau quinoa. 

  1. Bawang Putih

Bawang putih merupakan bahan makanan yang bergizi dan mempunyai banyak manfaat. Bawang putih juga diyakini sebagai bahan makanan yang dapat membantu dalam produksi ASI. Walaupun bawang putih mempunyai bau yang kuat dan dapat membuat ASI Anda berbau dan berasa seperti bawang putih, namun beberapa anak yang ternyata menyukai rasa bawang putih ini. Terdapat penelitian yang mengatakan bahwa ASI rasa bawang putih dapat membuat si kecil menyusu lebih lama. Namun di sisi lain, ada pula beberapa anak yang menunjukkan sesitivitas terhadap bawang putih. Apabila hal ini terjadi, hindarilah bawang putih untuk sementara waktu. Ikutilah petunjuk si kecil. Anda dapat menambahkan bawang putih sebagai bumbu di berbagai makanan Anda termasuk daging, sayuran, pasta, dan lainnya.

  1. Sayuran

Sayur sayuran seperti wortel dan sayur berdaun hijau gelap seperti kale, daun katuk, selada, bayam, dan brokoli mengandung banyak nutrisi, terutama kalsium dan zat besi. Selain itu, mereka juga mangendung phytoestrogen yang mempunyai pengaruh baik dalam produksi ASI.

  1. Buah-buahan

Selain sayuran, buah-buahan juga merupakan sumber nutrisi. Selain itu, buah buahan juga dapat membantu mengurangi sembelit yang sering kali dialami para ibu setelah persalinan. Beberapa rekomendasi buah yang kaya akan vitamin A dan potassium adalah pisang, mangga, dan aprikot. 

  1. Biji Wijen

Siapa yang mengira bahwa biji wijen yang sering kali kita jumpai ternyata bermanfaat untuk meningkatkan produksi ASI. Biji wijen tinggi akan kalsium dan mengandung zat tumbuhan yang mirip seperti esterogen. Seringkali, para ibu menggunakan biji wijen untuk meningkatkan produksi ASI. Anda dapat mengkonsumsi biji wijen dengan mencampurkannya di makanan yang Anda konsumsi, contohnya sebagai topping salad, atau mencampurkannya di campuran biji-bijian yang lain, kacang, dan buah-buahan kering. 

  1. Asparagus

Asparagus merupakan salah satu makanan wajib untuk ibu menyusui. Makanan ini tinggi akan serat, Vitamin A, Vitamin K, dan dapat membantu menstimulasi produksi hormon-hormon pada ibu menyusui yang penting untuk produksi ASI. Selain memasakknya, Anda juga dapat mengkonsumsinya dengan memotong dan mencuci asparagus, merebusnya dengan susu, lalu menyaring dan meminumnya. 

  1. Salmon

Salmon merupakan makanan yang tinggi akan EFA (Essental Fatty acids) dan Omega-3. Kedua kandungan ini sangatlah bernutrisi dan penting untuk ibu menyusui. Masukkanlah salmon dalam menu Anda untuk membantu meningkatkan hormon menyusui dan membuat ASI Anda lebih bernutrisi. 

  1. Daun Basil

Daun basil merupakan sumber anti-oksidan. Daun ini juga mempunyai efek menenangkan yang penting ketika Anda sedang dalam masa menyusui mengingat bahwa stress dapat mempengaruhi produksi ASI Anda. Selain itu, daun ini juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh si kecil. Untuk mengkonsumsinya, Anda dapat mencampurkan daun ini ke dalam masakan Anda atau membuatnya menjadi teh dengan mencelupkan beberapa daun basil di air panas dan mendiamkannya untuk beberapa waktu. 

  1. Almond

Kacang-kacangan, terutama almond merupakan snack yang bermanfaat bagi ibu menyusui. Kacang ini tinggi akan protein, kalsium, Omega-3, dan Vitamin E. Omega-3 yang terkandung dalam almond dapat membantu untuk meningkatkan hormon yang berfungsi untuk memroduksi ASI. Selain itu, Vitamin E yang terkandung dalam almond dapat membantu menyembuhkan gatal-gatal yang disebabkan dari stretch mark pasca kehamilan. Anda dapat mengkonsumsi almond secara langsung atau meminum susu almond untuk menaikkan produksi dan kemanisan ASI Anda.

  1. Susu Sapi

Susu sapi tinggi akan kalsium dan EFA (Essental Fatty acids). Selain bernutrisi, susu sapi dapat membantu dalam produksi ASI. Bahkan dengan mengkonsumsi susu sapi selama masa menyusui, Anda dapat membantu menghindarkan si kecil dari alergi susu sapi. Namun, apabila Anda melihat adanya tanda-tanda alergi pada si kecil setelah Anda mengkonsumsi susu, hindarilah konsumsi susu untuk sementara waktu, termasuk susu kedelai. 

  1. Teh Menyusui

Sebenarnya, ada banyak sekali rempah-rempah yang dapat membantu Anda dalam produksi ASI, namun terkadang rempah rempah tersebut terdengar asing, susah didapat, atau tidak tau cara mengolahnya. Nah, cara termudah untuk mengkonsumsi rempa- rempah ini adalah dengan menggunakan teh. Anda dapat dengan mudah membeli teh yang berfungsi untuk meningkatkan produksi ASI yang sudah mengandung berbagai rempah-rempah yang bermanfaat seperti fennel, fenugreek, milk thistle, dan lainnya. Selain dapat meningkatkan produksi ASI, teh juga bersifat menenangkan dan mudah untuk dibuat. 

  1. Minyak dan Lemak

Walaupun konsumsi lemak dan minyak secara berlebihan sangat tidak dianjurkan, namun Anda juga tidak disarankan untuk benar-benar menghindarinya. Minyak dan lemak merupakan bahan yang penting dalam masa menyusui karena mereka membantu dalam penyerapan vitamin dan mineral dari makanan yang Anda konsumsi. Selain itu, mereka juga dapat membantu Anda dalam buang air besar. Jika Anda merasa khawatir, Anda dapat menggunakan alternatif minyak sehat seperti olive oil, atau vegetable oil. Anda juga dapat mendapatkan asupan lemat dari makanan yang bergizi seperti salmon, alpokat, chia seeds, kelapa, yogurt, dan lainnya.

Selain makanan diatas, ingatlah untuk selalu meminum cukup cairan. Meminum cukup cairan seperti air putih dan jus dapat meningkatkan volume ASI yang Anda produksi. Selain itu, meminum cukup cairan juga dapat menghidarkan Anda dari dehidrasi dan menggantikan cairan yang hilang selama menyusui. Minunglah segelas air ketika Anda merasa haus atau sebelum Anda mulai menyusui si kecil.

 

Knowledge is power~

Sumber:

  • https://www.momjunction.com/articles/best-foods-to-increse-breast-milk_0076100/
  • https://www.parents.com/baby/breastfeeding/tips/5-foods-that-could-help-increase-your-breastmilk-supply/
  • https://www.verywellfamily.com/foods-that-increase-breast-milk-supply-431598
  • https://www.whattoexpect.com/first-year/breastfeeding/foods-that-increase-breast-milk-supply/

20 Perubahan Pada Tubuh Ibu Hamil Yang Mungkin Belum Anda ketahui

Apa Saja Perubahan Yang Terjadi Saat Hamil?

Pasti rasanya campur aduk ketika pertama kali mendapati diri Anda hamil.

Entah apakah ini adalah kehamilan yang diinginkan dan direncanakan maupun kehamilan yang tidak direncanakan, bahkan tidak diinginkan.

Pasti akan banyak perubahan yang Anda alami dalam tubuh dan diri Anda.

Dan ketika semua saudara dan teman Anda mengetahui bahwa Anda hamil, maka pertanyaan dan pernyataan mulai terlontar mulai dari “bagaimana rasanya?”, “kamu capek gak?”, “kamu mual muntah apa tidak?”, “kamu lapar?”, dll.

Memang sih, keluhan keluhan seperti mudah Lelah, mudah pusing, sering nyeri punggung dan persendian, kencing yang terus-menerus, rasa lapar yang terus-menerus, dan “lebih emosional” (baik dan buruk) semuanya dianggap sesuatu hal yang lazim terjadi dalam masa kehamilan, jadi ketika Anda menceritakan kepada orang lain  bahwa keluhan keluhan itu Anda rasakan maka tidak ada yang terlalu terkejut olehnya. Namun, sebenarnya di balik rupa rupa keluhan tersebut, ada banyak kesenangan yang bisa Anda rasakan dengan ketika Anda hamil

Ini Yang Akan Kita Rasakan

Nah saya akan tuliskan disini beberapa perubahan (bisa menyenangkan dan bisa kurang menyenangkan) yang seringkali belum di ketahui para ibu hamil

Silahkan simak ya:

  1. Payudara terasa lebih Kencang

Rasa kencang di payudara (bisa dianggap nyeri, atau hanya terasa kencang saja) sebenarnya adalah cara tubuh Anda memberi sinyal kepada otak supaya si otak mulai memproduksi hormone hormone , mempersiapkan kelenjar, meningkatkan jumlah dan volume pembuluh darah juga meningkatkan lemak di area payudara agar “bersiap diri” karena sebentar lagi “pertunjukan” di mulai. Aliyas sebentar lagi si payudara ini akan “bekerja” untuk memproduksi Air Susu Ibu yang akan menjadi makanan utama bayi. Rasa kencang ini biasanya dialami dan dirasakan di minggu minggu awal kehamilan di trimester pertama.

  1. Payudara menjadi lebih membesar

Kalau bagi saya pribadi, membesarnya payudara secara alami ini adalah satu anugerah. Mengingat ukuran payudara saya kecil. Namun bagi beberapa wanita yang ukuran payudaranya sudah besar sebelum hamil, ini menjadi terasa kurang menyenangkan. Karena pastinya akan terasa lebih “berat” bahkan terkadang terasa sesak dan ampeg apalagi saat mereka rebahan. Kadang juga membuat mereka kepikiran kalua kalau payudara mereka jadi “melorot” setelah hamil dan menyusui nanti.

Beberapa masukan yang bisa saya berikan tanpa melihat besar atau kecilnya ukuran payudara Anda sebelumnya :

  • Jaga postur Anda sehari-hari. Saat duduk maupun berdiri, usahakan tulang belakang terus tegak dan dada membuka
  • Latih dan stretching pada tulang belakang, otot bahu dan otot dada akan sangat bermanfaat untuk meningkatkan sirkulasi peredaran darah dan melatih tonus otot dada Anda. Sehingga otot dada tetap kencang
  • Latih nafas dan lakukan gerakan yoga sederhana untuk menjaga area dada tetap sehat dan nyaman.

 

  1. Puting Anda Mungkin lebih membesar. menonjol dan areola menjadi lebih gelap warnanya

Pada dasarnya tubuhmu punya kecerdasan yang luar biasa. Dimana dia mampu meng-adjust dirinya untuk mempersiapkan diri menjalani fase berikutnya yaitu fase menyusui. Putting payudara yang membesar dan menonjol adalah salah satu wujud kecerdasan tubuhmu. Lagi lagi ini dilakukan supaya disaat bayimu sudah lahir, putting payudaramu sudah siap untuk di hisap bayimu saat menyusu.

Beberapa ibu ada yang putting susunya membesar namun tidak menonjol, ada yang datar saja atau bahkan mendelep. Nah untuk kasus seperti ini, seharusnya seorang ibu hamil harus sudah “aware” dari awal karena ini pasti akan butuh perlakuan khusus atau treatment tersendiri, karena jika tidak maka Anda akan mengalami kesulitan pada masa menyusui.

Beberapa ibu juga mengeluh gatal, perih atau meletek di putting nya sehingga terasa perih. Nah ini akan jadi ketidaknyamanan ketika tidak di rawat dengan baik.

Sebagian besar Areola pun akan melebar, dengan warna yang lebih gelap atau bahkan menghitam. Di areola itu ada banyak kelenjar sebasea, kelenjar keringat dan kelenjar susu. Si kelenjar sebasea ini berfungsi sebagai pelumas dan pelindung areola dan putting susu. Beberapa ibu merasa risih dengan perubahan ini. Namun sebenarnya, Anda harus tetap bersyukur karena sebenarnya menghitamnya area areolamu itu ada fungsinya yaitu:

  • Di bagian dalam areola, terdapat saluran-saluran melebar yang disebut sinus laktiferus. Sinus laktiferus ini yang bertugas untuk menyimpan susu dalam payudara ibu selama masa menyusui sampai akhirnya dikeluarkan untuk bayi. Sel yang berperan dalam pergerakan areola selama masa menyusui disebut sel myoepithelial, gunanya untuk mendorong keluarnya air susu. Artinya jika Areolamu membesar, maka berarti Anda PASTI bisa menyusui dengan baik.
  • Di sekitar tepi areola ada benjolan-benjolan kecil yang disebut dengan kelenjar Montgomery. Saat menyusui, kelenjar ini akan menghasilkan aroma yang hanya bisa dideteksi oleh bayi. Aroma yang dihasilkan dari kelenjar Montgomery mirip seperti cairan ketuban yang akrab bagi bayi selama ia di dalam kandungan.
  • Nah, bau inilah yang membantu bayi Anda menemukan payudara ketika dilakukan prosedurinisiasi menyusu dini (IMD). Oleh karena itu, selama proses IMD berlangsung, biasanya dokter menyarankan para ibu untuk tidak membantu bayi, atau sengaja mendorong bayi mendekati putingnya. Hal ini dilakukan semata-mata agar keseluruhan proses interaksi antara ibu dan bayi yang baru lahir berjalan secara alami.
  • Menariknya, semakin banyak kelenjar Montgomery yang dimiliki seorang ibu, maka bayi akan semakin mudah untuk menggapai payudara ibu ketika dilakukan IMD. Jadi gak perlu minder gara gara areolamu membesar dan menghitam. Tapi justru harus bangga dong.
  1. Produksi air liurmu meningkat

Beberapa ibu merasakan keluhan ini. Dan merasa lumayan terganggu. Karena sebentar sebentar rasanya pengen meludah. Saat ada keluhan ini, biasanya hormone kehamilanlah yang menjadi kambing hitam nya. Pada dasarnya, mual dan diproduksinya air liur ekstra biasanya mekanisme peringatan tubuh untuk memberi tahu Anda bersiap-siap untuk muntah. Dan biasanya ini hanya terjadi pada trimester awal kehamilan saja.

Ada beberapa tips untuk mengurangi keluhan ini :

  • Ngemut permen jahe atau mint yang segar dan nyaman
  • Menggunakan tehnik nafas sithali atau sitkari untuk membantu mengurangi produksi air liur (biasanya akan di ajarkan di kelas nafas Bersama bidan Yesie)
  1. Anda Mungkin akan mengalami Sembelit

Saat hamil tubuh Anda memproduksi hormone progesteron tambahan nah fungsi hormone ini salah satunya melemaskan otot-otot rahim Anda sehingga Anda tidak mengalami kontraksi dini. Nah namun meningkatnya produksi hormone ini ternyata juga merileks kan area usus besar. Sehingga membuat metabolisme nya sedikit terganggu.

Belum lagi jika Anda mengkonsumsi vitamin penambah darah selama masa kehamilan secara berlebihan. Maka sembelit ini akan semakin menjadi jadi. Beberapa hal yang bisa Anda lakukan adalah:  Bergeraklah lebih banyak (jangan mager aliyas malas gerak), rutinlah melakukan prenatal gentle yoga, minum air putih dengan jumlah yang mencukupi, makan dalam porsi kecil dan menambah asupan serat).

Satu hal yang perlu di catat adalah jangan menggunakan obat pencahar (atau setidaknya konsultasikan dulu dengan provider sebelum Anda mengkonsumsinya)

  1. Anda Mungkin mempunyai Wasir:

Tak perlu panik, sedih apalagi minder karena tiba tiba Anda menemukan ada benjolan di anus Anda. Itu Namanya wasir atau haemoroid atau Bahasa kerennya adalah ambeyen. Wasir sebenarnya adalah vena di dalam dan sekitar rektum Anda menjadi membesar, dan ini sangat wajar terjadi pada ibu hamil. Pencetus utamanya lagi lagi hormonal tadi, dan juga ketidaklancaran peredaran darah pada area tersebut karena beban kehamilan.

Tak perlu takut dan panik apalagi tidak percaya diri dan sanksi apakah bisa melahirkan normal pervaginam atau tidak, karena BEDA SALURAN buk!
silahkan buka link yang membahas tentang wasir ini disini.

  1. Hidung Anda Mungkin terasa Tersumbat:

Beberapa wanita menderita hidung tersumbat selama kehamilan mereka dan itu bisa menjadi hambatan besar. Estrogen menyebabkan selaput lendir di hidung Anda membengkak bersama dengan organ disekitarnya, sehingga dapat menyebabkan tersumbat dan bahkan mimisan.

  1. Anda Mungkin Mengalami Mulas

Mulas, atau kenceng kenceng di perut bagian bawah terasa seperti jaman saat mau menstruasi, itu Namanya Brakston hiks. Dan itu wajar sekali terjadi. Silahkan lihat postingan disini untuk mengetahui lebih dalam tentang apa itu Braxton hiks dan kapan dikatakan bahaya, kapan dikatakan normal. Klik dan baca artikelnya ya biar jelas.

  1. Anda Mungkin Mengalami kram pada kaki

Kram pada kaki selama masa kehamilan sebenarnya sesuatu yang wajar dan bukan merupakan tanda bahaya dalam kehamilan. Namun ini merupakan sesuatu hal yang seringkali terasa mengganggu dan membuat Anda tidak nyaman bahkan bisa mengganggu tidur.

Belum ada yang tahu penyebab pasti kenapa kaki kram pada saat hamil. Dan seringkali keluhan ini tidak hanya dirasakan pada kaki namun juga pada persendian lengan dan jemari tangan.

Peregangan, mandi air hangat, akupunktur, dan pijat tampaknya merupakan solusi yang disarankan, silahkan komunikasikan juga pada provider Anda karena beberapa penelitian menyatakan ini akan semakin sering terjadi pada ibu hamil yang kekurangan asupan mineral seperti zink, magnesium, zat besi dan kalium dalam tubuhnya.  Jadi silahkan memeriksa kadar zat besi Anda untuk memastikan Anda tidak mengalami kekurangan.

  1. Anda mungkin lebih berkeringat.

“Nyalakan AC nya donk” atau “nyalakan kipas anginnya dong!” dan seringkali keringat ini akan semakin banyak di produksi pada trimester tiga dan pada malam hari. Sehingga tidak sedikit pasangan suami istri yang saat istrinya hamil tua, saat malam hari si istri akan nyalain AC/kipas angin dan menggunakan baju yang tipis. Sementara sang suami kedinginan.

Sabar ya pak! Mohon maklum karena para ibu hamil hormone dan metabolismenya meningkat.

  1. Anda Mungkin Mengalami Jerawat

Lagi lagi. Masa kehamilan seringkali membuat Anda sendiri bingung. Karena respon dan efek perubahan hormonal tiap wanita sangat berbeda. Ada ibu yang kulitnya menjadi sangat mulus dan glowing saat dia hamil, tapi ada juga ibu yang selama masa kehamilan wajahnya jadi berjerawat dan bahkan jerawat ini muncul tidak hanya di wajah saja namun sampai area punggung atau badan.

Lagi lagi ulah si hormone. Dan hormon yang merangsang kelenjar sebaceous Anda, yang kemudian dapat menyebabkan jerawat.

Tenang ibu ibu. Yang penting jaga kebersihan dan rawat dengan baik saja. Anda hamil dan jerawatan itu tidak akan mengurangi kadar kecantikan Anda kok.

  1. Kaki Anda Bisa Menjadi Lebih Besar

Hamil seringkali tidak hanya membuat perut Anda membesar, namun sering kali juga membuat cuping hidung Anda pun membesar dan yang paling sering adalah kaki Andapun membesar.

Hal ini wajar, namun menjadi tidak wajar ketika bengkaknya kaki Anda merupakan akibat dari penumpukan cairan (oedema) karena itu artinya peredaran dan sirkulasi darahmu tidak lancer, atau bahkan fungsi ginjalmu terganggu (Anda bisa baca lebih lanjut tentang edema dan preeklamsia disini)

Melakukan prenatal gentle yoga bisa menjadi salah satu solusi untuk mengatasinya. Silahkan klik disini

  1. Anda Mungkin ngompol

Beberapa ibu hamil mengalami masalah dengan otot untuk mengontrol buang air kecil. Wajar terjadi jika Anda sudah memasuki trimester pertama dan ke tiga dan janin Anda sudah masuk panggul. Karena saat itu kandung kemih Anda berada tepat di bawah rahim Anda sehingga saat bayi Anda tumbuh, kandung kemih Anda tidak dapat selalu menerima tekanan. Sehingga pada saat Anda  bersin, batuk, atau berolahraga. Tanpa sadar “mak crut” Anda ngompol deh. Yoga dan rajim melakukan kegel adalah salah satu tips terbaik untuk kasus ini

  1. Gusi Anda Dapat Berdarah

Progesteron adalah pelakunya lagi. Gusi berdarah adalah efek samping kehamilan yang cukup umum dan tidak perlu dikhawatirkan. Disarankan agar Anda mengunjungi dokter gigi saat Anda hamil dan bilas mulut Anda dengan air setelah Anda muntah jika Anda mengalami morning sickness.

  1. Anda mungkin menderita kulit gatal

Peregangan dan estrogen sering disalahkan untuk kulit gatal dan itu benar-benar umum selama kehamilan. Sepertinya cara terbaik untuk merawatnya adalah dengan cara yang sama seperti Anda memperlakukan kulit saat musim penghujan – turunkan suhu saat mandi, rajin menggunakan pelembap, dan cobalah untuk tidak menggunakan sabun yang keras, dll. Untuk informasi lengkap tentang gatal gatal ini bisa Anda lihat disini

  1. Anda mungkin memiliki indera penciuman yang lebih tajam:

Bisakah kamu mencium bau ikan? Di dalam kulkas? Di rumah tetangga sebelah Anda?

Rasa penciuman yang meningkat adalah gejala kehamilan yang menawan yang banyak orang anggap lucu, kecuali tentu saja Anda mengalaminya sendiri

Ini disebabkan oleh estrogen dan benar-benar dapat mendatangkan malapetaka pada refleks muntah Anda dan dapat memperparah keluhan Anda sepanjang hari.

Saran berkisar dari mengunyah permen karet untuk menghindari aroma yang kuat.

  1. Anda Mungkin merasa kembung dan terasa pengen kentut

Hormone oh hormone….ya ini juga salah satu efek dari hormone progesterone yang membuat semuanya “bersantai” termasuk system pencernaanmun yang berakibat membuat gas gas terperangkap. Jadi kalau ada ibu hamil yang kentut terus itu wajar ya….hehehe

  1. Pigmen Kulit Anda Dapat Berubah:

Hormon akan mempengaruhi sel-sel melanin Anda dan mereka menghasilkan lebih banyak pigmen yang akan menggelap. Mungkin ini membuat akan muncul bitnik bitnik gelap di wajah Anda, areola dan garis menawan yang terlihat lebih jelas di perut Anda disebut linea nigrabahkan ada juga yang menyebabkan bercak acak pada kulit yang disebut Chloasma.

Hiperpigmentasi ini cenderung lebih terlihat pada wanita dengan kulit yang lebih gelap tetapi biasanya memudar setelah Anda melahirkan. Jadi tenang saja…sabra sabarin dulu, gak perlu panik. Karena setelah melahirkan Anda akan glowing kembali.

  1. Cairan Vagina Anda Dapat Berubah:

Saat hamil, produksi cairan vagina akan meningkat. apalagi ketika usia kehamilan memasuki trimester ke 3. Tenang saja. Tidak perlu khawatir. Cukup jaga kebersihan dan stamina tubuhmu supaya keputihan yang muncul tidak menjadi sesuatu yang merugikan.

  1. Muncul stretch mark

Ini yang seringkali membuat para ibu merasa gusar, adanya motif “batik” di perut, bokong dan paha membuat si ibu merasa tidak percaya diri.

mmm….apalagi ya? Perubahan yang lain? Yang mungkit terlewat belum saya tulis?
silahkan komentar ya.

Salam hangat

Bidan Kita

Vagina “Rapet”: Mitos dan Tips

Yang Wajib Anda Ketahui

Selama ini ada banyak sekali mitos dan miskonsepsi mengenai vagina, contohnya, masih banyak orang yang percaya bahwa apabila vagina Anda longgar dan kehilangan elastisitas, maka vagina tersebut akan menjadi longgar selamanya. Hal ini tentunya tidak benar.

Pada dasarnya, tidak ada yang namanya vagina “longgar”. Vagina Anda mungkin akan berubah seiring bertambahnya usia dan setelah melahirkan, namun vagina Anda tidak akan menjadi “longgar” secara permanen.

Mitos Vagina Longgar?

Mitos mengenai vagina “longgar” pada mulanya ada dan digunakan sebagai cara untuk mempermalukan para wanita mengenai kehidupan seksualnya. Istilah ini biasanya dipakai untuk mendiskripsikan wanita yang berhubungan seksual dengan lebih dari satu pria, dan bukan untuk mendiskripsikan wanita yang seringkali berhubungan seksual dengan pasangannya. Namun, terlepas dari hal itu, pada kenyataanya, tidak peduli dengan siapa Anda berhubungan seksual atau berapa sering Anda berhubungan seksual, penetrasi tidak akan menyebabkan vagina Anda kehilangan elastisitasnya secara permanen.

Vagina terbuat dari jaringan yang sangat elastis yang didukung oleh serangkaian otot di dasar panggul. Panjang dan lebar saluran vagina dapat sangat beragam setiap orang. Ukuran dan bentuknya juga dinamis dan berubah sepanjang siklus. Jaringan vagina ini dapat meregang dan kemudian kembali ke ukuran yang sama. Vagina Anda mungkin akan sedikit berubah seiring bertambahnya usia dan setelah melahirkan, tetapi perubahan tersebut seringkali terjadi akibat adanya perubahan pada otot dasar panggul. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai otot dasar panggul, klik disini. Penggunaan gelas menstruasi, tampon dan hubungan seksual yang dilakukan secara sering tidak dapat  mengubah ukuran vagina, atau berdampak pada kenikmatan seksual.

Kerapetan vagina pada umumnya ditentukan oleh otot-otot dasar panggul di sekitar vagina. Saat Anda merasa terangsang, otot-otot ini akan menjadi rileks, membuat vagina Anda menjadi tidak terlalu sempit, atau “lebih longgar”. Ketika Anda merasa cemas, otot-otot ini akan menjadi lebih aktif dan bekontraksi, membuat vagina Anda menjadi sempit atau “lebih kencang.”

Vagina yang “rapet” belum tentu merupakan hal yang baik

Terlepas dari vagina “longgar”, perlu diketahui bahwa vagina yang “rapet” dapat menjadi suatu tanda adanya sesuatu yang salah, terutama apabila Anda merasakan ketidaknyamanan selama penetrasi.

Otot vagina Anda secara otomatis akan menjadi rileks ketika Anda terangsang. Apabila Anda tidak terangsang, tidak tertarik untuk berhubungan seksual, tidak siap secara fisik untuk penetrasi, atau merasa takut dan cemas, vagina Anda tidak akan menjadi rileks, menjadi “basah”, dan meregang. Hal ini dapat membuat berhubungan seksual menjadi sesuatu yang menyakitkan atau bahkan tidak memungkinkan sama sekali.

Selain karena kurang terangsang dan kurang pelumas, kerapetan vagina terkadang juga dapat terjadi akibat beberapa kondisi seperti luka, trauma, atau vaginismus (untuk mengetahui lebih lanjut mengenai vaginsimus, klik disini). Luka atau trauma di panggul atau area kemaluan dapat menyebabkan berhubungan seksual menjadi sesuatu yang menyakitkan. Jika hal ini terjadi, tunggulah terlebih dahulu hingga Anda sembuh sepenuhnya sebelum Anda melakukan kegiatan seksual. Jika Anda pernah menerima kekerasan seksual atau pelecehan seksual, Anda mungkin akan membutuhkan terapi terlebih dahulu sebelum Anda dapat mulai berhubungan seksual.

Vagina Anda akan berubah seiring berjalannya waktu

Hanya ada dua hal yang dapat mempengaruhi ke-elastisan vagina Anda, yaitu umur dan persalinan. Berikut ini adalah penjelasannya: 

Umur

Anda mungkin akan mulai melihat adanya perubahan pada elastisitas vagina Anda mulai sekitar umur 40 tahun. Hal ini disebabkan karena tingkat esterogen Anda akan menurun ketika Anda mulai memasuki fase perimenopause, yang merupakan fase transisi ke fase menopause.

Menurunnya hormon estrogen ini berarti jaringan vagina Anda akan menjadi lebih tipis, lebih kering, kurang asam, dan kurang fleksibel. Hal-hal ini akan lebih terlihat ketika Anda mulai menginjak fase menopause.

Persalinan

Seringkali, vagina Anda akan berubah setelah persalinan per vaginam. Hal ini sangatlah normal, mengingat bahwa otot vagina Anda baru saja meregang untuk memfasilitasi lahirnya bayi Anda.

Setelah bayi Anda lahir, Anda mungkin akan menyadari bahwa vagina Anda terasa lebih “longgar” dari biasanya. Hal ini sangat normal. Vagina Anda biasanya akan kembali merapat beberapa hari setelah persalinan. Jika Anda telah melahirkan lebih dari satu kali, otot vagina Anda mungkin akan mulai kehilangan sedikit keelastisannya, namun ingatlah bahwa otot vagina juga merupakan otot yang tentunya dapat dilatih. Apabila Anda merasa tidak nyaman dengan hal ini, Anda dapat melakukan beberapa latihan untuk memperkuat otot dasar panggul Anda sebelum, selama, dan setelah kehamilan. Selain menjaga keelastisan vagina Anda, latihan ini juga sangat bergena untuk mencagah inkontinensia dan masalah-masalah yang lain. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai inkontinensia urin, klik disini.

Bagaimana cara memperkuat otot vagina?

Vagina Anda dikelilingi dan didukung oleh otot-otot dasar panggul Anda. Otot ini berfungsi untuk menyangga organ-organ Anda seperti kandung kemih, dubur, usus kecil, dan rahim Anda. Ketika otot dasar panggul Anda melemah, vagina Anda akan terasa lebih “longgar”.  Selain menjaga vagina Anda, otot dasar panggul yang kuat dan sehat juga dapat menghindarkan Anda dari inkontinensi, sakit panggul, dan prolaps organ, yangmana kondisi dimana organ Anda (rahim, kandung kemih, dan dubur) jatuh dan masuk ke rongga-rongga dibawahnya, bisa ke vagina bisa ke anus. Berikut ini adalah beberapa latihan yang dapat Anda lakukan untuk memperkuat otot dasar panggul:

  • Kegel

Latihan kegel merupakan latihan yang seringkali digunakan untuk memperkuat otot dasar panggul. Anda dapat melakukan latihan ini dimanapun Anda berada dan Anda tidak membutuhkan alat apapun untuk melakukannya. Berikut ini adalah petunjuk untuk melakukan latihan kegel:

  1. Duduklah di ujung kursi dengan kaki menempel di lantai;
  2. Kontraksikan otot-otot dasar panggul Anda. Anda akan merasakan sensasi seperti jika Anda berusaha untuk menahan air kencing Anda;
  3. Bayangkan bahwa Anda menutup semua lubang vagina, anus, dan saluran kencing Anda;
  4. Tahan posisi tersebut selama mungkin. Dimulai dengan 5 detik dan semakin lama seiring berjalannya waktu;
  5. Tarik napas panjang dan hembuskan sembari merilekskan otot Anda kembali.

Cobalah untuk tidak mengencangkan area paha, otot perut, atau pantat ketika melakukan kegels. Fokuskan perhatian Anda sepenuhnya ke otot dasar panggul Anda. Cobalah untuk melakukan latihan ini di berbagai posisi yang berbeda seperti berdiri, duduk atau berbaring miring ke kanan atau kiri. Lakukan sebanyak 8 sampai 12 kali kontraksi otot dengan sela 2 menit setiap kalinya. Lakukan latihan ini sebanyak 2 kali sehari.

  • Pelvic Tilt

Pelvic tilt adalah salah satu latihan yang cukup ringan yang dapat Anda lakukan untuk memperkuat otot dasar panggul Anda. Lakukan latihan ini dengan:

  1. Tidurlah secara terlentang di matras dengan lutut ditekuk 90 derajat dan telapak kaki menempel di lantai;
  2. Miringkan pinggul Anda ke arah tubuh bagian atas Anda dan kencangkan otot perut Anda;
  3. Pastikan bahwa ruang diantara lekukan punggung bagian bawah Anda dan matras menghilang.

Tahan posisi ini selama beberapa detik dan lepaskan. Ulangi latihan ini hingga 10 kali.

  • Vaginal Cones

Cara lain untuk memperkuat otot dasar panggul Anda adalah dengan menggunakan vaginal cones. Vaginal cones merupakan suatu alat yang berukuran seperti tampon yang mempunyai berat dan Anda masukkan ke vagina Anda dan Anda tahan untuk melatih otot dasar panggul Anda. Cara menggunakannya adalah dengan memasukkan vaginal cone yang paling ringan ke vagina Anda dan kontraksikan otot vagina Anda, tahan vaginal cones tersebut di vagina Anda selama sekitar 15 menit. Apabila Anda sudah dapat menahan vaginal cone yang paling ringan dengan baik, Anda dapat menambah beban di cone tersebut. Lakukanlah latihan ini selama dua kali sehari.

 

Knowledge is power~

Sumber:

  • https://www.healthline.com/health/womens-health/loose-vagina#takeaway
  • https://www.healthline.com/health/tight-vagina#too-loose
  • https://helloclue.com/articles/cycle-a-z/vaginal-tightness-tips-myths-what-you-need-to-know-about-pelvic-floor
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/325890#treatment

TURUN BEROK aliyas Prolaps Vagina? Apa Itu?

Pengertian Prolaps Vagina

Prolaps vagina merupakan kondisi yang terjadi ketika otot di panggul Anda tidak cukup kuat untuk menyangga organ-organ di area panggul. Hal ini menyebabkan vagina Anda jatuh dari tempat yang seharusnya. Vagina, yang juga biasa disebut dengan jalan lahir, merupakan suatu terowongan yang menghubungkan rahim Anda dengan dunia luar. Vagina Anda adalah salah satu organ yang berada di area panggul di tubuh Anda. Organ-organ yang berada di area panggul ini ditahan dan disangga oleh rangkaian otot, jaringan, dan ligamen. Otot-otot inilah yang dinamakan otot dasar panggul. Sepanjang hidup Anda, karena beberapa alasan, otot dasar panggul ini dapat melemah, dan hal ini membuat organ Anda merosot atau jatuh ke ronga-rongga kosong. Hal inilah yang dinamakan prolaps.

Prolaps dapat bermacam macam berdasarkan jenis dan tingkat keparahannya. Prolaps ringan dinamakan prolaps tidak lengkap, sedangkan prolaps yang parah dinamakan prolaps lengkap. Prolaps lengkap berarti organ Anda sudah melorot atau jatuh secara signifikan dari tempat yang seharusnya. Prolaps lengkap dapat membuat organ Anda mencuat dari tubuh Anda melalui vagina dan anus Anda.

Tipe-tipe prolaps

Terdapat berbagai macam prolaps. Prolaps dapat dikategorikan berdasarkan jenis organ yang merosot dan tempat dimana organ tersebut merosot. Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists(ACOG), prolaps dapat digolongkan menjadi:

  • Vaginal vault prolapse (Apical prolapse): prolaps tipe ini terjadi ketika bagian atas vagina jatuh ke saluran vagina. Hal ini biasanya terjadi pada para wanita yang pernah melakukan histerektomi (operasi pengangkatan rahim).

  • Prolaps rahim / prolaps uteri: prolaps tipe ini juga sering disebut dengan istilah turun peranakan. Dalam prolaps tipe ini, rahim Anda melorot, masuk, dan menonjol ke vagina Anda.

  • Cystocele (Anterior vaginal prolapse): dalam prolaps tipe ini, kandung kemih Anda turun ke area vagina. Prolaps tipe ini biasanya ditandai dengan adanya tonjolan pada vagina. Prolaps tipe ini seringkali juga diiringi dengan urethrocele, yang merupakan kondisi dimana uretra Anda menonjol atau menyelip ke vagina Anda.

  • Rectocele (Posterior vaginal prolapse): prolaps tipe ini adalah kondisi dimana rektum menonjol ke luar sampai ke area vagina.

  • Enterocele: prolaps tipe ini sering juga disebut dengan hernia vagina. Hal ini terjadi ketika usus kecil turun ke dalam rongga panggul dan mendorong bagian atas vagina sehingga menciptakan suatu tonjolan. Kondisi ini pada umumnya sering terjadi pada wanita yang pernah melakukan histerektomi (operasi pengangkatan rahim). 

Apa penyebabnya?

Penyebab utama terjadinya prolaps vagina atau prolaps panggul adalah lemahnya otot dasar panggul dan ligamen di panggul Anda. Lemahnya otot dasar panggul ini dapat disebabkan oleh berbagai hal. Berikut in adalah beberapa hal yang dapat menyebabkan lemahnya otot dasar panggul:

  • Kelebihan berat badan
  • Kehamilan dan persalinan
  • Pekerjaan yang membutuhkan mengangkat beban berat
  • Histerektomi
  • Sembelit yang berkepanjangan
  • Bertambahnya usia
  • Menopouse
  • Faktor keturunan (terdapat anggota keluarga yang juga mengalami prolaps)
  • Batuk parah (batuk yang disebabkan oleh rokok, bronkitis parah, pneumonia kronis, kanker paru paru, empisema, cystic fibrosis atau asma)
  • Fibroid (tumor jinak) di panggul

Apa gejalanya?

Seringkali, para wanita yang mengalami prolaps vagina atau prolaps panggul tidak mengalami suatu gejala apapun, terutama apabila prolaps yang Anda alami tidak terlalu parah. Namun, apabila prolaps Anda semakin parah, Anda mungkin akan mengalami beberapa gejala. Gejala ini akan bervariasi tergantung tipe prolaps yang Anda alami. Berikut ini adalag beberapa gejala yang mungkin Anda alami:

  • Perasaan penuh, berat, atau rasa sakit di area panggul dan perasaan ini akan semakin parah semakin berjalannya waktu atau setelah berdiri, mengangkat beban berat, atau batuk;
  • Rasa sakit di punggung bagian bawah dan menjadi lebih baik apabila Anda berbaring;
  • Terdapat benjolan di vagina;
  • Anda merasa seolah-olah sedang duduk diatas bola;
  • Inkontinensi urin (Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai inkontinensi urin, klik disini.)
  • Infeksi saluran kemih (Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai infeksi saluran kemih, klik disini.)
  • Adanya masalah seperti rasa sakit, ketidaknyamanan, atau bahkan merrasa kebas ketika berhubungan seksual atau memasukkan tampon;
  • Adanya pendarahan yang tidak normal di vagina.

Prolaps vagina atau prolaps panggul biasanya didiagnosa melalui pemeriksaan panggul. Selama pemeriksaan, provider Anda akan menanyai Anda beberapa hal seperti riwayat kesehatan Anda. Anda juga akan diminta untuk mengejan seperti seolah olah akan buang air besar dan mengencangkan otot dasar panggul Anda seperti seolah-olah ingin menahan buang air kecil. Pemeriksaan ini dilakukan untuk memeriksa kekuatan otot dasar panggul Anda. Selain itu, provider Anda mungkin akan melakukan beberapa prosedur seperti USG panggul, MRI panggul, atau CT scan di area panggul dan perut Anda untuk melihat masalah yang ada pada panggul Anda

Bagaimana cara mengatasinya?

Cara penanganan dan pengobatan prolaps vagina atau prolaps pelvis bermacam macam tergantung pada tingkat keparahan prolaps Anda. Pengobatan juga dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa hal, seperti umur Anda, kondisi kesehatan Anda secara umum, apakah Anda ingin mempunyai anak di waktu yang akan datang, dan apakan Anda ingin berhubungan seksual di waktu yang akan datang. Konsultasikanlah dengan provider Anda untuk menentukan rencana pengobatan yang terbaik bagi Anda.

Pada umumnya, apabila tingkat keparahan prolaps Anda masih kecil, pengobatan dengan latihan kegel dan perubahan gaya hidup akan sangat direkomendasikan. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai latihan kegel, klik disini…. Selain itu, untuk meminimalisir diperlukannya tindakan operasi, Anda mungkin juga akan menerima pengobatan dengan suntikan esterogen atau menggunakan vaginal pessary (alat yang terbuat dari plastik atau donut gelang yang dimasukkan ke vagina Anda dan berfungsi untuk membantu otot dasar panggul Anda untuk menyangga organ-organ diatasnya).

Untuk kasus yang lebih parah, pengobatan dengan operasi mungkin akan diperlukan. Operasi digunakan untuk memperbaiki organ yang mengalami prolaps dan memberikan penyangga tambahan untuk menyangga organ tersebut menggunakan ligamen orang lain atau meterial sintetis (Vaginal vault suspension). Di beberapa kasus, operasi akan dilakukan dengan menutup vagina (Colpocliesis). Operasi ini biasanya dilakukan pada orang yang sudak tidak aktif secara seksual karena akan membuat Anda tidak dapat melakukan hubungan seksual. Selain itu, ada pula prosedur operasi yang dilakukan dengan memasang sepotong jaring ke tulang ekor Anda untuk membuat vagina Anda terangkat (Sacrocolpoplexy). 

Knowledge is power~

Sumber:

  • https://www.thewomens.org.au/health-information/vulva-vagina/vaginal-prolapse/causes-and-treatment
  • https://www.healthline.com/health/womens-health/vaginal-prolapse
  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17597-vaginal-prolapse
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/vaginal-prolapse#types
  • https://www.nhs.uk/conditions/pelvic-organ-prolapse/
  • https://www.health.harvard.edu/womens-health/what-to-do-about-pelvic-organ-prolapse