Bidan Kita

Home Blog Page 11

Kenali, Rawat dan Sehatkan LIGAMENT di Rahimmu

Peran Penting Rahim

Rahim, memainkan peran penting dalam proses reproduksi, dia menyediakan tempat bagi janin yang sedang berkembang dan karenanya itu, rahim harus berada di lokasi yang stabil namun fleksibel. Berbagai ligamen suspensori membantu menyediakan tempat ini. Memahami Anatomi dan mengerti cara untuk “adjust” menjadi sangat penting untuk mengidentifikasi dan men-treatment kondisi patologis yang terkait.

Rahim juga membutuhkan dukungan agar tetap terpusat di dalam rongga panggul. Dukungan yang diterimanya datang dalam dua hal: dinamis dan pasif. Ligamen pada Rahim/uterus memiliki peran penting dalam keduanya.

Dukungan dinamis diberikan oleh diafragma panggul melalui kontraksi tonik saat Anda sambil berdiri dan duduk dan kontraksi aktif pada saat-saat tekanan perut meningkat, seperti batuk atau bersin. Selama saat-saat ini, ligamen uterus mentransmisikan kekuatan diafragma menuju organ itu sendiri, dan tetap mempertahankan posisinya.

Ligamen juga sangat penting dalam memberikan dukungan pasif. Dengan meminimalkan pergerakan tubuh dan leher rahim, mereka menjaga rahim dalam posisi anteverted dan anteflexed tertopang langsung di atas kandung kemih. Ini memberikan dukungan untuk rahim ketika tekanan perut meningkat. Oleh karena itu, dengan terlibat dalam dukungan dinamis dan pasif, ligamen uterus mencegahnya jatuh melalui vagina, suatu kondisi yang dikenal sebagai prolapsus uterus.

Penting untuk menyadari bahwa ligamen tidak beroperasi sendiri tetapi bersamaan dengan otot-otot dasar panggul, selaput perineum, dan tubuh perineum untuk menopang rahim.

Nah saat ini saya akan menjelaskan lebih detail tentang LIGEMENT pada RAHIM.

Ligamen Suspensori

Organ Genital Wanita Rahim dan adneksa (saluran indung telur) ditahan atau lebih tepatnya di sangga/ topang oleh struktur ligamen, inilah yang menempelkan organ reproduksi wanita ke dinding panggul. Bersama-sama dengan otot-otot dasar panggul, ligamen uterosakral, cardinal ligamen, round, dan puboserviks menopang uterus, serviks, vagina, dan bagian-bagian tuba falopi. Ligamentum ovarium dan utero-ovarium yang menempel menempel di ovarium. dinding panggul dan uterus, masing-masing

Ligamentum pubovesikal menstabilkan posisi kandung kemih di panggul. Broad ligament, ligament utero-ovarium, dan ligamentum suspensori ovarium mengandung pembuluh darah utama dari saluran reproduksi wanita, sedangkan ligamentum uterosakral dan kardinal pada dasarnya terbatas pada fungsi mekanik.

Ligamentum cardinal dan uterosakral, yang menopang uterus dan bagian atas vagina, adalah struktur penting pada panggul wanita. Ligamen ini juga memainkan peran penting dalam kasus prolaps organ panggul dengan penurunan dinding vagina bagian anterior

Ligamentum Uterosakral

Ligamentum uterosakral adalah struktur kompleks yang terdiri dari bagian superfisial (otot polos dan jaringan ikat dan adiposa) dan bagian dalam yang terdiri dari serabut saraf (saraf hipogastrik, pleksus hipogastrik inferior) dan pembuluh darah

*note : saraf hipogastrik merupakan jaringan (pleksus) saraf yang memfasilitasi organ-organ rongga panggul. Saraf ini ada di prostat pada pria dan uterovaginal pada wanita

Pleksus hipogastrik inferior adalah struktur berpasangan, artinya ada satu di sisi kiri dan kanan tubuh. Ini terletak di kedua sisi rektum pada pria, dan di sisi rektum dan vagina pada wanita. Apabila ada cedera pada struktur ini dapat timbul sebagai komplikasi dan dapat menyebabkan disfungsi urin dan inkontinensia urin. Aliyas ketidak mampuan untuk Buang Air kecil atau sebaliknya ketidak mampuan untuk menahan Buang Air Kecil.

Sumber dapat di lihat disini : https://en.wikipedia.org/wiki/Inferior_hypogastric_plexus

Ligamentum uterosakral melekat pada serviks bagian samping dan vagina  bagian atas melekat pada otot coccygeus, ligamentum sakrospinus, tulang belakang iskial, dan fascia presacral, antara vertebra S2 dan S4

Tidak ada hubungan langsung antara ligamentum uterosakral dan tulang sacral/sacrum — hanya koneksi ke jaringan presakral. Akar S2 ke S4 bersilangan di bawah ligamentum uterosakral, dan dengan demikian ada risiko terjeratnya jebakan saraf sakral, terutama dalam kasus suspensi ligamentum uterosakral.

Ligamentum Kardinal

Ligamentum kardinal, yang terbentuk di dasar ligamentum luas, ditutupi oleh fasia panggul visceral . Ligamentum cardinal terdiri dari (a) bagian vaskular (ventral), termasuk arteri iliaka internal, arteri dan vena uterus, arteri vagina dan vesikalis, otot polos, jaringan ikat dan adiposa, dan kelenjar getah bening; dan (b) bagian saraf (dorsal), termasuk serabut saraf (saraf hipogastrik dan pleksus hipogastrik inferior) dan pembuluh darah

Ligamentum kardinal dapat digambarkan sebagai jaringan ikat yang mengelilingi pembuluh darah di dekat arteri iliaka internal dan dinding sisi panggul lateral, dan kemudian mengalir secara medial ke serviks dan bagian atas vagina

Broad Ligament

Ligamentum yang luas, terdiri dari lapisan ganda peritoneum,

Secara anatomi, broad ligament ini dibagi menjadi tiga segmen: (a) mesometrium — bagian terbesar, yang memberikan dukungan lateral ke rahim dan memungkinkan beberapa mobilitas uterus (misalnya, selama pengisian kandung kemih); (B) mesorpinpinx — bagian kranial ligamentum luas, yang memberikan dukungan pada tuba falopii; dan (c) mesovarium — bagian paling posterior dari ligamentum luas, yang membentuk meser terarium ovarium

Broad ligament meliputi tuba falopii dengan pembuluh darahnya, round ligamentum bundar dan ligamentum ovarii proprium, rahim dan beberapa pembuluh darah ovarium, pembuluh limfatik, dan saraf ke organ panggul. Struktur-struktur ini berada dalam struktur broad ligamentum.

Round Ligament

Ligamentum bundar yang terdiri dari jaringan fibromuskular, melekat pada fundus uterine anterolateral di bawah tuba falopii. ini dicakup secara proksimal oleh broad ligamentum dan kemudian berjalan melalui kanalis inguinalis dan berakhir di labium majorum (bibir vagina)

Round Ligamentum bertanggung jawab untuk mempertahankan posisi Rahim ada panggul, memberikan sedikit dukungan pada organ genital. Nyeri sepanjang round ligamentum dapat terjadi selama kehamilan karena ligament ini diregangkan selama pertumbuhan janin dan pembesaran rahim

Suaya ada gambaran lebih detail, anda bisa melihat posisi dan struktur ligament disini:
1. https://www.youtube.com/watch?time_continue=65&v=8HFwIpb6Eg4&feature=emb_title

  1. https://www.youtube.com/watch?time_continue=421&v=Bf_sr2qRRWs&feature=emb_title

Nah supaya Anda tidak semakin pusing dengan penjelasan ilmiah dengan Bahasa kedokteran yang mubgkin terasa njlimet untukmu, coba deh saya sederhanakan

Untuk sangat menyederhanakan penjelasan ini: pikirkan uterus sebagai balon. Ligamentum Broad menahan uterus supaya tetap sejajar dari belakang, karena melekat pada sakrum, dan round ligamen Bulat menstabilkan bagian depan uterus. Ketika ligament ligament ini tidak seimbang dan kaku, tentu akan mengganggu perkembangan dan fungsi Rahim.

Sehingga memiliki tulang panggul, persendian dan ligamen yang selaras menjadi sangatlah penting, karena ini membawa keseimbangan pada rahim. Ini membantu bayi menyesuaikan diri ke posisi melahirkan yang optimal dengan dagu yang terselip di dada, memposisikan diri supaya bagian terkecil kepala turun terlebih dahulu ke dalam panggul. Keseimbangan tidak akan terjadi jika ada kendala intrauterin: artinya ligamen yang menahan uterus pada panggul asimetris atau tulang panggul tidak selaras, sehingga rahim tidak seimbang. Ketidakseimbangan ini dapat memengaruhi kemampuan bayi untuk bergerak ke posisi janin yang optimal dan dapat mempersempit jalan lahir

Selain itu karena ligament merupakan bagian yang penting dalam tubuh, maka Makan makanan dengan gizi yang seimbang dapat membantu menjaga kesehatan ligamen Anda. Konsumsilah makanan yang banyak mengandung vitamin A, C, D, Zinc dan magnesium.

Bagaimana cara untuk menyeimbangkan dan menyehatkan ligament ligament Rahim?

Selain makan denga gizi yang seimbang, Prenatal Gentle Yoga dapat membantu Anda.

Beberapa prinsip gerakan yang dilakukan untuk menyelaraskan ligament di Rahim dan panggul adalah:

  1. Gentle stretch
  2. Gentle Release
  3. Balancing

Selamat berlatih

salam hangat

Sumber :

  • https://pubs.rsna.org/doi/pdf/10.1148/rg.2018180089
  • http://medical-dictionary.thefreedictionary.com/broad+ligament
  • http://emedicine.medscape.com/article/275773-overview

 

Episiotomi? Apa itu?

Apa Itu Episiotomy ?

Episiotomy adalah robekan yang sengaja dilakukan oleh provider untuk memperlebar lubang vagina dan membantu proses persalinan.  Episiotomi dilakukan dengan memotong area diantara vagina dan anus dalam persalinan. Episiotomi ditemukan di akhir tahun 1700-an. Pada tahin 1920-an dan 1930-an, episiotomi menjadi suatu prosedur umum di rumah sakit. Hal ini dilakukan karena mereka menganggap bahwa sebagian besar ibu, terutama persalinan pertama akan mengalami robekan selama persalinan dan episiotomi dianggap dapat membuat robekan itu “lebih rapi”, membuat penyembuhan lebih baik, dan dapat membantu menjaga jaringan otot dan jaringan ikat yang menyangga dasar panggul Anda. Namun, seiring berjalannya waktu, penelitian membuktikan bahwa episiotomi sama sekali tidak membantu mencegah masalah-masalah tersebut, dan bahkan praktek episiotomi sudah tidak direkomendasikan oleh WHO. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda ketahui mengenai episiotomi.

Tipe-tipe episiotomi

Dua tipe episiotomi yang paling umum adalah episiotomi mediolateral dan episiotomi midline. Kedua tipe ini mempunyai keuntungan dan kerugiannya masing-masing.

  1. Episiotomi Mediolateral

Episiotomi tipe ini dilakukan dengan melakukan sobekan secara diagonal dari lubang vagina ke arah pantat dalam sudut 45 derajat. Keuntungan dari episiotomi tipe ini adalah minimnya resiko robekan di otot anus. Namun, episiotomi jenis ini juga mempunyai kerugian seperti menyebabkan pendarahan, proses penyembuhannya lebih menyakitkan, lebih sulit untuk sembuh, resiko ketidaknyamanan dalam jangka panjang, terutama saat berhubungan seksual. 

  1. Episiotomi Midline

Episiotomi tipe ini dilakukan dengan melakukan sobekan secara lurus dari lubang vagina mengarah ke anus. Keuntungan dari episiotomi jenis ini adalah lebih mudah untuk sembuh. Tipe ini juga tidak begitu menyakitkan dan tidak menimbulkan ketidaknyamanan jangka panjang ketika berhubungan seksual. Namun, kerugian utama episiotomi tipe ini adalah meningkatnya resiko bahwa robekan melebar hingga otot anus, yang mana dapat menimbulkan masalah jangka panjang, termasuk inkontinensia feces dan ketidakmampuan untuk mengendalikan usus besar Anda.

Selain tipe, episiotomi juga dibedakan berdasarkan tingat keparahan. Berikut ini adalah episiotomi berdasarkan keparahan robekan:

  • Tingkat satu. Episiotomi tingkat satu terdiri dari robekan kecil yang hanya mencapai lapisan vagina, tidak turut merobek jaringan dibawahnya.
  • Tingkat dua. Episiotomi tingkat dua merupakan jenis episiotomi yang paling umum. Robekan pada episiotomi jenis ini mencapai ke lapisan vagina dan sekaligus ke jaringan vagina.
  • Tingkat tiga. Episiotomi tingkat tiga terdiri dari robekan yang mencapai ke lapisan vagina, jaringan vagina, dan bagian sfingter anal.
  • Tingkat empat. Episiotomi tingkat empat merupakan tingkat episiotomi yang paling parah. Episiotomi ini terdiri dari robekan yang mencapai ke lapisan vagina, jaringan vagina, sfingter anal, dan lapisan dubur.

 Tingkat keparahan episiotomi ini diasosiasikan dengan kemungkinan adanya komplikasi jangka panjang. Dengan semakin bertambahnya tingkat keparahan episiotomi, resiko untuk infeksi, rasa sakit,dan masalah lain juga meningkat. 

Bagaimana episiotomi dilakukan?

Sebelum episiotomi dilakukan, provider Anda seharusnya akan menjelaskan prosedurnya ke Anda dan memberi Anda kesempatan untuk bertanya. Anda juga akan diminta untuk menandatangani formulir yang menandakan bahwa Anda mengijinkan prosedur tersebut untuk dilakukan. Informasikanlah ke provider Anda apabila Anda memiliki alergi atau sensitivitas terhadap obat-obat bius. Informasikanlah juga kepada provider Anda apabila Anda memiliki riwayat masalah darah atau apabila Anda mengkonsumsi obat yang mempengaruhi penggumpalan darah.

Dalam pelaksanaannya, prosedur dan tipe episiotomi dapat bermacam-macam tergantung dengan kondisi Anda. Di awal, apabila Anda belum mendapatkan bius apapun, provider Anda akan menyuntikkan obat bius di area perineum sebelum melakukan robekan. Setelah bayi dan plasenta lahir, robekan episiotomi Anda akan diperiksa lebih lanjut untuk mengetahui adanya robekan lebih lanjut. Setelah itu Anda provider Anda akan menyuntikkan obat bius lagi sebelum akhirnya menjahit robekan yang ada.

Hal berikut merupakan suatu hal yang SEHARUSNYA terjadi, namun dalam praktiknya, terutama di Indonesia seringkali hal ini tidak dilakukan. Anda tidak akan diberikan obat bius dan bahkan terkadang provider Anda akan melakukan episiotomi tanpa seijin Anda dan tanpa mengatakan apa-apa, yang mana ini sebenarnya melanggar UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran pasal 52 mengenai hak-hak pasien dimana tertulis bahwa pasien mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis, sebagaimana dimaksud dalam pasal 45 ayat (3). Hal inilah yang akhirnya menimbulkan ketakutan akan robekan dan jahitan saat proses persalinan.

Setelah episiotomi, biasanya Anda akan diberi obat penghilang rasa sakit. Apabila Anda bersalin di klinik atau apabila situasi memungkinkan, Anda dapat meminta tolong pendamping Anda untuk menyiapkan kompres es dan mengompres area perineum segera setelah persalinan untuk membantu mengurangi pembengkaan dan rasa sakit. Selain itu, merendam area pantat sampai pinggul Anda dengan air hangat atau dingin dapat membantu mengurangi rasa sakit dan mempercepat penyembuhan. Ingatlah untuk menjaga agar area jahitan Anda tetap bersih dan kering. Hindari melakukan douchs (membersihkan vagina dengan menyemprotkan cairan khusus ke dalam vagina), menggunakan tampon, mengangkat barang-barang berat, melakukan aktivitas berat, dan melakukan hubungan seksual hingga luka jahitan Anda benar benar sembuh. Hubungilah provider Anda apabila Anda mengalami pendarahan di area sayatan, luka tidak kunjung membaik, terdapat bau yang tidak sedap di area vagina, area sekitar sayatan terlihat kemerahan atau bengkak, mengalami demam, dan rasa sakit di area perineum.           

Mengapa episiotomi dilakukan?

Tidak semua wanita membutuhkan episiotomi dan sebenarnya WHO sendiri tidak merekomendasi dilakukannya episiotomi. Hal ini sebenarnya membuat episiotomi hanya boleh dilakukan di situasi darurat dalam persalinan, seperti fetal distress. Berikut ini adalah beberapa alasan yang memungkinkan dilakukannya episiotomi:

  • Fetal distress
  • Bayi sungsang, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai posisi bayi dalam kandungan, klik disini atau distosia bahu (bahu bayi tersangkut saat proses persalinan)
  • Fase dua (fase mengejan) lama
  • Persalinan menggunakan forceps atau vacuum
  • Bayi besar
  • Bayi prematur
  • Terdapat kemungkinan terjadinya robekan parah
  • Sang ibu pernah melakukan operasi panggul

Kapan episiotomi perlu dilakukan?

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di tahun 2009 dan melibatkan lebih dari 5.000 ibu, episiotomi seringkali tidak terlalu membantu dan tidak dilakukan berdasarkan indikasi yang benar. Namun, ada beberapa kasus dimana episiotomi memang berguna dan diperlukan, diantara lain adalah:

  • Apabila episiotomi membantu sang ibu untuk menghindari operasi caesar
  • Apabila terdapat resiko terjadinya robekan yang parah
  • Apabila terjadi fetal distress

Konsultasikanlah terlebih dahulu dengan provider Anda dan tanyakan mengenai tingkat episiotomi di tempat bersalin yang Anda ingginkan. Apabila tempat bersalin yang Anda inginkan mempunyai tingkat episiotomi yang mencapai lebih dari 20%, maka CARILAH TEMPAT LAIN! 

Apa efek samping episiotomi?

Semua prosedur operasi, bahkan operasi kecil sekalipun akan mempunyai efek samping, begitu pula dengan episiotomi. Berikut ini adalah beberapa efek samping atau resiko episiotomi:

  • Pendarahan
  • Luka
  • Waktu penyembuhan yang lama
  • Inkontinensia urin (untuk mengetahui lebih lanjut mengenai inkontinensia urin, klik disini)
  • Infeksi
  • Bekas luka yang menyakitkan
  • Disfungsi seksual
  • Pembengkakan
  • Rasa sakit saat berhubungan seksual
  • Perasaan sedih, percaya diri rendah, rasa malu, dan lain sebagainya.

Beberapa ibu mengatakan bahwa pemulihan episiotomi lebih lama dan lebih menyakitkan daripada robekan yang terjadi secara alami. Selain itu, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh University of Michigan, mereka menemukan bahwa beberapa ibu yang mengalami episiotomi melaporkan penurunan kenikmatan seksual dan mendapat citra tubuh yang buruk.

Episiotomi merupakan hal yan dapat dihindari, begitu pula dengan robekan saat persalinan. Kuncinya adalah pemberdayaan diri. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai cara mencegah robekan saat persalinan, klik disini. 

 

Knowledge is power~

Sumber:

  • https://www.healthline.com/health/pregnancy/episiotomy-types
  • https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=episiotomy-92-P07775
  • https://extranet.who.int/rhl/topics/preconception-pregnancy-childbirth-and-postpartum-care/care-during-childbirth/care-during-labour-2nd-stage/who-recommendation-episiotomy-policy-0
  • https://www.mamanatural.com/episiotomy/

 

Kegel? Bagaimana Caranya?

Bagaimana Cara Gerakan Kegel?

Latihan kegel merupakan latihan sederhana yang dapat Anda lakukan untuk melatih otot dasar panggul Anda dan membuat otot dasar panggul Anda menjadi semain kuat. Panggul Anda merupakan area diantara pinggul Anda yang menahan organ-organ Anda seperti rahim, otot kecil, otot besar, dan kandung kemih. Di dalam panggul Anda, terdapat serangkaian otot, jaringan, dan ligamen yang berbentuk seperti tempat tidur gantung dan berfungsi untuk menahan organ-organ tersebut. Rangkaian otot inilah yang disebut dengan otot dasar panggul. Karena otot dasar panggul berfungsi untuk menyangga organ-organ di panggul Anda, maka apabila otot ini lemah, organ-organ tersebut dapat turun atau melorot ke rongga rongga dibawahnya. Selain tentunya sangat tidak nyaman, hal ini juga dapat menyebabkan inkontinensia urin. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai inkontinensia urin, klik disini.

Temukan otot Anda!

Ketika Anda pertama kali melakukan latihan kegel, menemukan otot dasar panggul Anda mungkin akan sedikit sulit. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat membantu Anda untuk menemukan otot dasar panggul Anda:

  • Bayangkan bahwa Anda ingin buang air kecil dan kencangkan otot Anda seperti ketika Anda ingin menahan buang air kecil. Ingatlah untuk tidak melakukan hal ini ketika Anda benar benar ingin buang air kecil, ketika kandung kemih Anda penuh. Menahan buang air kecil ketika kandung kemih Anda penuh dapat meperlemah otot Anda dan membuat Anda tidak dapat mengosongkan kandung kemih Anda sepenuhnya. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai retensi urin, klik disini. Menahan buang air kecil juga dapat meningkatkan resiko terjadinya infeksi saluran kemih. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai infeksi saluran kemih, klik disini.
  • Kencangkan otot Anda seperti ketika Anda sedang menahan buang air besar atau menahan kentut, namun ingatlah untuk tidak ikut mengencangkan pantat, perut, dan otot di area paha dalam Anda. Jika Anda melakukannya dengan benar, tubuh Anda tidak akan terangkat sama sekali. Apabila Anda menyadari bahwa tubuh Anda sedikit terangkat, itu artinya Anda menggunakan otot di area pantat Anda.
  • Cuci tangan Anda dan masukkan jari Anda ke vagina Anda, lalu kencangkan vagina Anda. Anda akan merasakan bahwa vagina Anda mengencang dan bahwa otot dasar panggul Anda bergerak keatas.

Untuk memastikan bahwa Anda turut mengencangkan otot di area perut, paha, atau pantat Anda, Anda dapat meletakkan satu tangan Anda di area perut Anda dan tangan satunya di atas paha Anda. Setelah itu, lakukan latihan ini. Apabila Anda merasakan bahwa otot di paha dan perut Anda mengencang dan tubuh Anda sedikit naik keatas, maka itu berarti Anda menggunakan otot yang salah. 

Bagaimana cara melakukannya?

Latihan kegel merupakan latihan yang seringkali digunakan untuk memperkuat otot dasar panggul. Anda dapat melakukan latihan ini dimanapun Anda berada dan Anda tidak membutuhkan alat apapun untuk melakukannya. Berikut ini adalah petunjuk untuk melakukan latihan kegel:

  1. Duduklah di ujung kursi dengan kaki menempel di lantai;
  2. Kontraksikan otot-otot dasar panggul Anda. Anda akan merasakan sensasi seperti jika Anda berusaha untuk menahan air kencing Anda;
  3. Bayangkan bahwa Anda menutup semua lubang vagina, anus, dan saluran kencing Anda;
  4. Tahan posisi tersebut selama mungkin. Dimulai dengan 5 detik dan semakin lama seiring berjalannya waktu;
  5. Tarik napas panjang dan hembuskan sembari merilekskan otot Anda kembali.

Cobalah untuk tidak mengencangkan area paha, otot perut, atau pantat ketika melakukan kegels. Fokuskan perhatian Anda sepenuhnya ke otot dasar panggul Anda. Cobalah untuk melakukan latihan ini di berbagai posisi yang berbeda seperti berdiri, duduk atau berbaring miring ke kanan atau kiri. Lakukan sebanyak 8 sampai 12 kali kontraksi otot dengan sela 2 menit setiap kalinya. Lakukan latihan ini sebanyak 2 kali sehari. Ingatlah untuk melakukan latihan ini secara bertahap dan ikutilah rime tubuh Anda. Istirahatlah apabila Anda merasa lelah dan jangan paksakan diri Anda.

Berhentilah segera apabila Anda merasakan sakit ketika melakukan latihan kegel. Latihan ini tidaklah berbagaya, namun tidak semua orang cocok dengan latihan ini. Ketika dilakukan dengan benar, latihan ini tidaklah menyakitkan. Apabila Anda merasakan sakit setelah atau selama melakukan lathan kegel, maka mungkin Anda tidak melakukan latihan ini dengan benar atau latihan ini tidak cocok dengan Anda. Konsultasikanlah dengan provider Anda apabila Anda mengalami hal tersebut.

Kapan Anda harus meningkatkan intensitas latihan?

Tingkatkan intensitas latihan Anda apabila Anda tidak merasa lelah setelah mengkontraksikan otot Anda selama 3 sampai 6 detik atau ketika otot dasar panggul Anda tidak merasa lelah setelah Anda melakukan 10 kali kontraksi selama berturut turut. Tingkatkanlah intensitas latihan Anda dengan menahan kontraksi otot selama 6 sampai 10 detik lalu merilekskannya sepenuhnya selama 10 detik. Pastikan bahwa Anda tetap bernapas selama Anda mengkontraksikan otot Anda. Tujuannya adalah untuk menahan kontraksi tersebut sampai 10 detik dan melakukannya sebanyak 10 kali berturut turut . Hubungilah terapis Anda apabila Anda mempunyai kesulitan untuk melakukan latihan kegel.

 

Knowledge is power~

Sumber:

  • https://www.healthline.com/health/kegel-exercises#for-women
  • https://www.health.harvard.edu/bladder-and-bowel/step-by-step-guide-to-performing-kegel-exercises
  • https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/womens-health/in-depth/kegel-exercises/art-20045283
  • https://www.mskcc.org/cancer-care/patient-education/pelvic-floor-muscle-kegel-exercises-women-improve-sexual-health

Melahirkan dan Menyusui dengan COVID-19? Mungkinkah?

Yang Wajib Anda Ketahui

Pada saat ini, coronavirus sudah semakin menyebar, baik di dunia maupun di Indonesia. Ada lebih banyak orang yang terjangkit maupun dicurigai terkena coronavirus. Namun, bagaimana jika kemungkinan terburuk terjadi dan Anda menjadi salah satu orang yang terkena atau dicurigai terkena coronavirus sedangkan Anda sedang dalam kondisi hamil dan HPL Anda sudah semakin dekat? Apakah proses persalinan Anda akan terpengaruh? Dimanakah Anda akan bersalin? Apakah dapat melahirkan normal? Apakah dapat menyusui? Berikut ini adalah beberapa hal yang harus Anda ketahui apabila Anda positif atau mengalami gejala COVID-19.

Persalinan dengan COVID-19

Apabila Anda harus melahirkan dengan kondisi positif atau dicurigai terkena COVID-19, ingatlah untuk selalu menghubungi pihak rumah sakit terlebih dahulu sebelum berkunjung. Apabila gejala COVID-19 Anda cukup ringan, Anda disarankan untuk tetap berada di rumah saat fase laten (pembukaan kurang dari 4, berlangsung sekitar 5-18 jam, disertai dengan kontraksi ringan hingga sedang secara berkala selama 30-45 detik dan terjadi setiap 5-20 menit).

Saat Anda sampai di rumah sakit, Anda akan dimasukkan di ruang isolasi. Di ruang isolasi, akan dilakukan pemeriksaan untuk menentukan tingkat keparahan COVID-19 Anda oleh tim multi disipliner, termasuk spesialis penyakit menular. Selain observasi progres persalinan Anda, observasi suhu, kecepatan pernapasan, dan saturasi oksigen (presentasi hemoglobin yang berkaitan dengan oksigen dalam arteri) juga akan dilakukan. Selain itu, mesin kardiotokografi (pemeriksaan untuk mengecek kesehatan janin) juga akan dipasang secara terus menerus selama proses persalinan. Jika ternyata Anda masih berada dalam fase laten, kondisi Anda serta bayi Anda baik, dan Anda membawa mobil pribadi, Anda biasanya akan disarankan untuk pulang ke rumah terlebih dahulu.

Mengenai metode persalinan, sempat ada perdebatan mengenai apakah ibu yang telah mencapai umur kehamilan 36 minggu harus segera dijadwalkan untuk induksi sebelum HPLnya untuk mengkontrol waktu dan mengurangi waktu di rumah sakit. Namun setelah penyelidikan lebih lanjut, terbukti bahwa membiarkan seorang ibu melahirkan secara alami dan tidak melakukan induksi sebenarnya justru akan mengurangi waktu ibu tersebut di rumah sakit. Begitu juga dengan melakukan persalinan pervaginam dan tidak melakukan intervensi beserta operasi yang tidak perlu. Untuk persalinan pervaginam itu sendiri, sampai sekarang tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa COVID-19 hadir di dalam cairan vagina, sehingga COVID-19 sebenarnya tidak terlalu mempengaruhi metode persalinan, kecuali apabila masalah pernafasan sang ibu menuntut dilakukannya persalinan darurat.

Apabila Anda positif COVID-19, menggunakan epidural saat persalinan akan direkomendasikan untuk meminimalisir kemungkinan dibutuhkannya anestesi umum (bius total) apabila persalinan darurat perlu dilakukan. Apabila operasi darurat perlu dilaksanakan, akan ada jeda waktu yang digunakan oleh pihak rumah sakit untuk memakai APD yang memadai. Setelah si kecil lahir, apabila tidak ada kontraindikasi dan tidak ada masalah, penundaan pemotongan tali pusat tetap direkomendasikan.

Saat proses persalinan, seringkali rumah sakit akan membatasi jumlah orang yang dapat menemani Anda selama proses persalinan (1-2 orang) dan mewajibkan orang tersebut untuk menggunakan APD. Namun, ada beberapa rumah sakit yang sama sekali tidak mengijinkan orang lain untuk menemani Anda, termasuk doula sekalipun. Konsultasikanlah terlebih dahulu dengan pihak rumah sakit mengenai hal ini. Pihak rumah sakit biasanya juga akan membatasi pergerakan orang yang mendampingi Anda, sehingga ingatlah untuk makan terlebih dahulu, membawa makanan, baju , buku, dan barang-barang lainnya untuk membunuh waktu. Selain itu, doula yang tidak bersertifikat biasanya juga tidak diijinkan. Salah satu solusi yang dapat Anda lakukan apabila Anda diharuskan untuk sendirian di ruang bersalin adalah dengan membawa laptop atau handphone dan melakukan komunikasi secara virtual dengan pendamping Anda.

Apabila Anda melahirkan di masa COVID-19 ini, semua perawatan di rumah sakit mulai dari sebelum persalinan sampai setelah persalinan akan terasa tergesa-gesa karena semua akan mengusahakan agar Anda dapat keluar dari rumah sakit secepat mungkin. Maka dari itu, sangatlah penting untuk tetap memberdayakan diri agar Anda dapat tetap rileks dan tenang di tengah-tengah lingkungan yang serba cepat dan terburu-buru ini.

Kontak antara ibu dan bayi

Pada saat ini tidak ada cukup data mengenai prosedur perawatan paska bersalin bagi ibu dan bayi yang positif terkena COVID-19 di umur kehamilan trimester ketiga. Sebuah artikel dari China menyarankan untuk meletakkan ibu dan bayi di ruangan yang berbeda selama 14 hari. Namun, hal semacam ini tentunya dapat berpengaruh ke masa menyusui dan dapat mempengaruhi ikatan antara ibu dan bayi. Maka dari itu, karena bukti yang masih sangat terbatas, ibu dan bayi disarankan tetap bersama selama masa postpartum. Hal ini nantinya akan didiskusikan lebih lanjut oleh para ahli dan keluarga, terutama bagi bayi-bayi yang dirasa beresiko untuk tertular COVID-19. 

Apakah dapat menyusui?

Sampai saat ini, berdasarkan kasus yang ada, terbukti bahwa dalam ASI ibu yang positif terkena COVID-19, tidak ditemukan adanya virus COVID-19. Namun, berhubungan bukti yang ada masih sangat sedikit, maka data yang ada ini harus digunakan secara hati-hati. Resiko utama dari menyusui adalah kontak tubuh antara ibu dan bayi, namun berdasarkan bukti yang ada sampai saat ini, para ahli mengatakan bahwa manfaat menyusui lebih besar dari resiko yang ada. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk meminimalisir resiko penularan:

  • Mencuci tangan sebelum menyentuh si kecil, pompa ASI, atau botol ASI yang digunakan;
  • Hindari sebisa mungkin batuk atau bersin ketika sedang menyusui si kecil;
  • Gunakan masker ketika menyusui atau merawat si kecil;
  • Langsung bersihkan pompa ASI setelah menggunakannya;
  • Mintalah bantuan orang lain yang berada dalam kondisi sehat untuk memberikan ASI yang telah diperas ke bayi Anda.

Apabila Anda menggunakan botol bayi, ingatlah untuk mensterilkan botol bayi Anda setelah menggunakannya. Sebelum mensterilkan, cucilah botol tersebut dengan air sabun yang panas, lalu gunakan sikat yang digunakan khusus untuk membersihkan botol. Hindari membersihkan dengan garam karena dapat berbahaya bagi si kecil. Untuk mensterilkan botol, cara yang paling mudah yang dapat Anda lakukan adalah dengan merebus botol tersebut. Namun sebelum merebusnya, pastikanlah bahwa botol bayi yang Anda punya cukup aman untuk direbus. Rebuslah botol tersebut selama sekitar 10 menit, pastikan bahwa botol tersebut benar benar terendam sepenuhnya. Gunakanlah timer atau alarm agar Anda tidak lupa untuk mematikan apinya. Salah satu kekurangan dari metode ini adalah dot dapat rusak lebih cepat dengan metode ini. Patikanlah bahwa dot dan botolnya tidak robek, pecah, atau rusak. Cara lain untuk mensterilkan botol bayi adalah dengan menggunakan cairan sterilisasi dan dengan mengggunakan sterilisasi elektrik. Ingatlah untuk mencuci tangan Anda dengan sabun dan mengeringkannya terlebih dahulu sebelum Anda memegang botol-botol tersebut.

 

Knowledge is power~

Sumber:

  • https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/need-extra-precautions/pregnancy-breastfeeding.html?CDC_AA_refVal=https%3A%2F%2Fwww.cdc.gov%2Fcoronavirus%2F2019-ncov%2Fprepare%2Fpregnancy-breastfeeding.html
  • https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/hcp/inpatient-obstetric-healthcare-guidance.html
  • https://www.propublica.org/article/coronavirus-and-pregnancy-expecting-mothers-q-and-a
  • https://www.rcog.org.uk/globalassets/documents/guidelines/2020-04-03-coronavirus-covid-19-infection-in-pregnancy.pdf

 

Positif COVID-19 Saat Hamil? Apa yang Harus Dilakukan?

Anda Positif Covid-19 Saat Hamil?

Saat ini, kasus coronavirus atau yang sering disebut denga COVID-19 sudah semakin banyak dan kasus di Indonesia juga terus bertambah. Dengan semakin banyaknya khasus coronavirus, mungkin kekhawatiran Anda juga semakin bertambah, ditambah lagi apabila Anda sedang hamil, dudah dekat HPL dan wilayah Anda terdapat banyak kasus COVID-19 (Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai COVID-19, klik disini). Namun, bagaimana jika kemungkinan terburuk terjadi? Orang disekitar Anda positif corona dan Anda tertular COVID-19 dalam posisi hamil. Apa yang harus Anda lakukan? Apa yang harus Anda ketahui? Berikut ini adalah beberapa hal yang harus Anda ketahui apabila Anda, atau orang disekitar Anda mengalami gejala COVID-19 atau bahkan positif terkena COVID-19.

Apa yang harus Anda lakukan?

Bila Anda positif terkena COVID-19 atau mengalami gejala COVID-19, ikutilah langkah-langkah berikut untuk merawat diri Anda dan membantu melindungi orang di sekitar Anda.

  1. Tetap berada di rumah kecuali untuk mendapatkan gejala medis

  • Tetaplah berada di rumah. Sebagian besar orang yang menderita COVID-19 mengalami gejala ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya di rumah tanpa bantuan medis. Ingatlah untuk tetap berada di rumah kecuali apabila Anda ingin mendapatkan bantuan medis. Selain itu, ingatlah untuk tidak mengunjungi tempat publik apapun yang terjadi.
  • Hubungi provider kesehatan Anda. Hubungilah terlebih dahulu provider kesehatan atau rumah sakit rujukan yang tersedia apabila Anda ingin berkunjung dan mendapatkan bantuan medis. Ingatlah untuk selalu mencari bantuan medis apabila Anda mengalami kesulitan untuk bernafas atau mengalami tanda-tanda darurat, atau yang Anda pikir merupakan suatu hal yang darurat.
  • Hindari transportasi publik. Apabila Anda positif terkena COVID-19, hal pertama yang perlu Anda lakukan dan selalu ingat adalah hindari tempat publik dan transportasi publik. Selain itu, hindarilah pula berkendara dengan orang lain atau taxi.
  1. Pisahkan diri Anda dengan orang lain di rumah Anda

Apabila Anda positif terkena COVID-19, pisahkanlah diri Anda dengan orang lain sebisa mungkin, termasuk dengan orang yang serumah dengan Anda (sekurangnya 2 meter dari orang lain). Jika memungkinkan, tetaplah berada di kamar khusus di rumah Anda dimana hanya orang-orang tertentu yang dapat masuk untuk merawat Anda. Jika tersedia, gunakanlah kamar mandi yang terpisah. Apabila kondisi tidak memungkinkan sehingga Anda harus berbagi kamar mandi dengan orang lain di rumah Anda, bersihkanlah kamar mandi tersebut setiap kali Anda menggunakannya, contohnya seperti membersihkan seluruh permukaan yang Anda sentuh.

Bila Anda positif terkena COVID-19 dan memiliki hewan peliharaan, cobalah untuk menghindari kontak dengan hewan peliharaan Anda seperti Anda mengindari kontak dengan orang lain, termasuk berpelukan, mengelus, mencium, dan berbagi makanan. Walaupun belum ada data yang melaporkan kasus binatang yang benar-benar terkena COVID-19 dan belum ada bukti yang menyatakan bahwa virus yang menyebabkan COVID-19 dapat menyebr ke orang melalui kulit atau bulu binatang, Namun, ada baiknya apabila Anda membatasi kontak dengan hewan peliharaan Anda sampai kita dapat mengetahui lebih banyak informasi mengenai virus baru ini. Apabila memungkinkan, mintalah bantuan orang lain di rumah Anda untuk merawat hewan peliharaan Anda ketika Anda sakit. Apabila Anda harus merawat hewan peliharaan Anda sendiri atau harus berada disekitar hewan peliharaan Anda ketika Anda sakit, cucilah tangan Anda sebelum dan sesudah Anda berinteraksi dengan hewan peliharaan Anda.

  1. Hubungi pihak rumah sakit terlebih dahulu apabila Anda ingin berkunjung ke rumah sakit

Apabila memungkinkan, tundalah kunjungan rutin Anda ke rumah sakit atau beralihlah dengan konsultasi dan kelas-kelas persiapan melalui telephone dan videoconference. Namun, apabila Anda mempunyai reservasi medis yang tidak dapat ditunda, hubungilah terlebih dahulu pihak rumah sakit bahwa Anda positif terkena COVID-19 dan bahwa Anda akan berkunjung di rumah sakit. Hal ini akan membantu fasilitas kesehatan yang Anda tuju dan provider kesehatan Anda untuk melindungi diri dan melindungi pasien yang lain.

 Pada umumnya, apabila Anda positif terkena COVID-19, seluruh jadwal kontrol kehamilan rutin Anda harus ditunda hingga setelah periode isolasi di rumah (self-isolation) yang telah direkomendasikan. Untuk jadwal mendadak yang cukup urgent seperti pengawasan kesehatan janin bagi kehamilan beresiko tinggi, akan ada diskusi terlebih dahulu dari pihak fasilitas kesehatan untuk menentukan tingkat urgensi beserta kerugian dan keuntungannya. Apabila pihak fasilitas keshatan Anda memutuskan bahwa Anda harus datang ke rumah sakit, Anda akan langsung diisolasi ketika Anda datang dan staff fasilitas kesehatan akan menggunakan APD (Alat Perlindungan Dasar) lengkap. 

  1. Pakailah masker

Jika Anda sakit, ingatlah untuk selalu memakai masker ketika berada di sekitar orang lain, termasuk apabila ada orang lain di rumah Anda. Namun, apabila Anda tidak dapat menggunakan masker karena masker membuat Anda kesulitan untuk bernapas, mintalah orang yang serimah dengan Anda atau orang yang merawat Anda untuk menggunakan masker.

Catatan: Di saat semacam ini, masker akan menjadi sangat langka. Apabila Anda tidak dapat mendapatkan masker, berimprovisasilah menggunakan masker kain, syal, atau bahkan bandana.

  1. Tutup mulut dan hidung Anda ketika Anda batuk dan bersin

Ingatlah untuk selalu menutupi mulut dan hidung Anda dengan tisu atau siku Anda apabila Anda batuk atau bersin. Setelah menggunakan tisu, buanglah tisu tersebut ke tempat sampah dan cuci tangan Anda dengan air dan sabun selama sekurangnya 20 detik. Jika air dan sabun tidak tersedia, bersihkan tangan Anda menggunakan hand sanitizer yang mengandung alkohol sekurangnya 60%.

  1. Cucilah tangan Anda

Ingatlah untuk selalu mencuci tangan Anda dengan air dan sabun selama sekitar 20 detik, terutama setelah Anda berada di tempat umum, batuk, bersin, pergi ke kamar mandu, sebelum menyiapkan makanan atau setelah membersihkan hidung Anda. Jika air dan sabun tidak tersedia, gunakan hand sanitizer yang mengandung sekurangnya 60% alkohol. Hindarilah menyentuh mata, hidung, dan mulut Anda sebelum Anda mencuci tangan. 

  1. Hindari berbagi barang-barang di rumah

Apabila Anda positif terkena COVID-19, cobalah untuk mengindari berbagi barang-barang di rumah Anda dengan orang lain. Hal ini termasuk piring, peralatan makan, gelas, handuk, dan bahkan seprai (alas tempat tidur). 

  1. Bersihkan permukaan yang sering disentuh

Ingatlah untuk selalu membersihkan ruangan isolasi Anda di rumah, area disekitarnya, dan kamar mandi yang Anda gunakan setiap hari. Mintalah bantuan orang yang merawat Anda untuk membersihkan dan menyemprotkan desinfektan di area lain di rumah Anda, terutama di area dan permukaan yang seringkali disentuh, seperti handphone, remot, meja, gagang pintu, keyboard, tablet, dan lainnya. Selain itu, bersihkan dan semprotkan desinfektan pada barang-barang dan area yang terkena cairan tubuh Anda. Jika barang barang tersebut kotor, bersihkanlah terlebih dahulu menggunakan sabun dan air atau detergen, kemudian semprotkan desinfektan. Anda dapat membuat desinfektan dengan menggunakan campuran klorin (contohnya seperti bayclin) dengan rasio 5 sendok makan klorin per 3 liter air atau 4 sendok teh klorin per 1 liter aiir. Anda juga dapat membuat desinfektan menggunakan alkohol sebesar sekurangnya 70%.

Apabila Anda membutuhkan bantuan orang lain untuk membersihkan ruangan Anda atau kamar mandi yang Anda gunakan, maka orang tersebut harus melakukannya sesuai kebutuhan sehari-hari (segera setelah Anda menggunakannya). Orang tersebut harus memakai masker dan menunggu selama mungkin setelah Anda menggunakan kamar mandi.

  1. Amati gejala Anda

Gejala umum COVID-19 adalah batuk dan demam. Ingatlah bahwa kesulitan untuk bernafas merupakan gejala yang lebih serius yang menandakan bahwa Anda harus segera mendapatkan bantuan medis. Jika Anda mengalami kesulitan untuk bernafas, datanglah ke fasilitas kesehatan rujukan yang ada di daerah Anda. Namun, ingatlah untuk selalu menghubungi pihak rumah sakit terlebih dahulu sebelum berkunjung dan informasikan mengenai gejala yang Anda alami. Mereka akan memberikan petunjuk mengenai apa yang harus Anda lakukan. Gunakanlah masker ketika Anda berada di tempat umum dan jaga jarak dengan orang lain sekurangnya 2 meter ketika Anda berada di rumah sakit. Hal ini akan membantu melindungi orang lain yang berada di ruang tunggu. Yang terakhir, ikutilah instruksi dari provider kesehatan Anda dan departemen kesehatan di daerah Anda. Mereka akan memberikan Anda informasi mengenai apa yang harus Anda lakukan dan mengenai bagaimana cara memeriksa gejala Anda.

Selama isolasi, lakukanlah juga pengukuran suhu harian dan terapkanlah perilaku hidup bersih dan sehat dengan mengkonsumsi makanan bergizi, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan melakukan etika bersin/batuk. Selain itu, cobalah untuk berjemur di bawah sinar matahari setiap pagi. 

  1. Ketahui kapan Anda harus mendapatkan bantuan medis secepatnya

Apabila Anda positif terkena covid-19 dan sedang melakukan isolasi di rumah, ketahuilah kapan Anda harus mencari bantuan medis secepatnya. Carilah bantuan medis apabila gejala Anda memburuk dan disertai dengan tanda darurat, seperti kesulitan untuk bernapas, rasa sakit dan tekanan di area dada yang tidak kunjung hilang dan terjadi secara terus menerus, ketidakmampuan untuk bangun atau menjadi linglung, dan bibir dan wajah kebiruan.

Konsultasikanlah pada provider Anda atau hotline yang tersedia apabila Anda mengalami gejala lain yang Anda anggap serius dan membuat Anda khawatir yang tidak termasuk dalam tanda-tanda diatas. Di Indonesia, Anda dapat menghubungi hotline 119 dengan ekstensi nomor 9 untuk melapor dan mengkonsultasikan gejala COVID-19 Anda.

Kapan Anda dapat berhenti melakukan isolasi di rumah?

Anda dapat menghentikan isolasi Anda dengan kondisi berikut:

  • Jika Anda tidak akan melakukan tes, Anda dapat menghentikan isolasi Anda apabila Anda tidak mengalami demam selama sekurangnya 72 jam (3 hari penuh tanpa demam dan tanpa menggunakan obat yang dapat menurunkan demam), gejala Anda membaik (contohnya batuk Anda membaik dan Anda tidak lagi mengalami kesulitan untuk bernafas), dan sekurangnya 7 hari telah berlalu sejak gejala Anda pertama kali muncul.
  • Jika Anda akan melakukan tes, Anda dapat mengentikan isolasi Anda apabila Anda tidak lagi mengalami demam tanpa harus menggunakan obat penurun demam, gejala Anda telah membaik, dan Anda telah menerima dua hasil tes yang negatif dua kali berturut turut dengan jarak 24 jam.

Setelah hasil menunjukkan bahwa Anda negatif COVID-19, USG akan dilakukan setidaknya 2 minggu setelah pemulihan Anda untuk memeriksa keadaan bayi Anda. Apabila hasil telah menunjukkan bahwa Anda negatif COVID-19 sebelum persalinan, dimana dan bagaimana proses persalinan Anda tidak akan terpengaruh dengan riwayat COVID-19 Anda, namun Anda tetap harus menerapkan social distancing dan jumlah orang yang mengunjungi Anda setelah persalinan harus dibatasi.

Apa yang harus Anda lakukan apabila Anda merasa bahwa gejala Anda tidak kunjung membaik dan Anda merasa khawatir dengan bayi Anda selama periode isolasi di rumah?

Ibu hamil yang sedang melakukan isolasi di rumah (self-isolating) tidak disarankan untuk datang dan melakukan pengecekan rutin kecuali dalam situasi yang mendesak, seperti apabila kehamilan Anda beresiko tinggi, bayi Anda tidak bergerak sebanyak sebelumnya, Anda mengalami kejang, dan situasi darurat lainnya. Namun ingatlah untuk menghubungi pihak fasilitas kesehatan Anda terlebih dahulu sebelum Anda datang.

Jika Anda merasa khawatir dengan kondisi Anda dan bayi Anda selama periode isolasi, hubungilah provider kesehatan Anda. Mereka akan memberi Anda informasi mengenai apa yang harus Anda lakukan dan mengenai apakah Anda perlu datang ke rumah sakit atau tidak. Jika Anda perlu datang ke rumah sakit, Anda disarankan pergi menggunakan transportasi pribadi atau menggunakan ambulan, lalu menghubungi pihak rumah sakit sebelum Anda datang. 

Apa yang akan terjadi apabila Anda harus berada di rumah sakit dalam kondisi hamil karena gejala Anda memburuk?

Apabila Anda harus berada di rumah sakit dalam kondisi hamil karena gejala Anda memburuk, Anda akan diletakkan di ruangan isolasi setelah Anda tiba di rumah sakit. Sesuai prosedur yang berlaku, akan dilakukan pula X-Ray dan CT dada dengan menggunakan pelindung perut untuk melindungi bayi Anda dari radiasi. Detak jantung bayi Anda akan terus diawasi, dan apabila harus dilakukan persalinan darurat karena alasan kesehatan bayi Anda yang menurun, persalinan akan dilakukan seperti biasa selama kondisi ibu stabil.

 

+ BONUS

Rekomendasi bagi keluarga yang tinggal serumah, pasangan, dan orang yang merawat Anda apabila Anda positif atau dicurigai terkena COVID-19

Berikut ini adalah beberapa rekomendasi bagi keluarga yang tinggal serumah dengan Anda, pasangan, dan orang yang merawat Anda apabila Anda positif atau dicurigai terkena COVID-19:

  • Pastikan bahwa mereka paham dan dapat membantu Anda dalam mengikuti instruksi provider kesehatan, memenuhi kebutuhan dasar di rumah, dan membantu dalam berbelanja, mencarikan obat yang telah direkomendasikan oleh tenaga medis, dan kebutuhan pribadi Anda lainnya.
  • Mintalah bantuan mereka untuk mengawasi gejala Anda. Berikanlah instruksi kepada mereka untuk menghubungi fasilitas kesehatan apabila gejala Anda memburuk dengan menginformasikan terlebih dahulu bahwa tes Anda telah menunjukkan bahwa Anda positif COVID-19. Selain itu, beritahukanlah mereka untuk menghubungi hotline yang tersedia di kondisi darurat. Di Indonesia, Anda dapat menghubungi hotline 119 dengan ekstensi nomor 9 untuk melapor dan mengkonsultasikan gejala COVID-19 Anda.
  • Mintalah mereka untuk tinggal di ruangan terpisah dengan Anda dan menggunakan kamar mandi yang terpisah dengan Anda, apabila memungkinkan.
  • Mintalah mereka untuk tidak menerima tamu apapun yang sekiranya tidak terlalu penting dan mendadak.
  • Apabila Anda mempunyai hewan peliharaan, mintalah bantuan mereka untuk merawat hewan peliharaan Anda.
  • Pastikan bahwa ruangan dimana kira-kira harus berbagi dengan orang lain memiliki ventilasi udara yang baik, seperti AC atau jendela yang terbuka.
  • Pastikan bahwa mereka telah menerapkan langkah langkah pencegahan COVID-19
  • Mintalah bantuan mereka untuk membersihkan dan menyemprotkan desinfektan di rumah Anda setiap hari.
  • Minta mereka untuk menggunakan masker dan sarung tangan ketika harus membersihkan barang-barang Anda, termasuk pakaian dan ruangan Anda.

 

Knowledge is power~

Sumber:

  • https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/hcp/guidance-prevent-spread.html#precautions
  • https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/if-you-are-sick/steps-when-sick.html
  • https://www.propublica.org/article/coronavirus-and-pregnancy-expecting-mothers-q-and-a
  • https://www.rcog.org.uk/globalassets/documents/guidelines/2020-03-26-covid19-pregnancy-guidance.pdf

 

Coronavirus? Apa Yang Harus Anda Ketahui?

Ibu Hamil Dan Covid-19

Sabtu 14 Maret 2020, saya sedikit panik, karena melihat berita bahwa SOLO sudak dinyatakan KLB (kejadian Luar Biasa) COVID-19. lalu beredar issue bahwa beberapa universitas akan LOCKDOWN untuk sementara waktu. bagaimana tidak panik? rencananya Minggu, tanggal 15 Maret 2020 saya harus berangkat ke Jakarta untuk menghadiri acara LAUNCHING buku terbaru saya yang berjudul Prenatal Gentle Yoga.

melihat situasi yang demikian, saya mencoba merayu panitia dari Gramedia untuk membatalkan acara tersebut. karena jujur saya menjadi takut untuk bepergian ke bandara/stasiun (public area) dan Puji Tuhan akhirnya diputuskan bahwa acara tanggal 15 Maretr 2020 DIBATALKAN.

Ya…..Saat ini, dunia sedang berjuang menghadapi penyakit baru bernama coronavirus atau yang juga dikenal dengan COVID-19. Penyakit ini telah menimbulkan berbagai pertanyaan, kekhawatiran, serta ketakutan. Penerbangan luar negeri dibatasi, sekolah ditutup untuk sementara, berbagai event dibatalkan dan bisa di bayangkan bahwa pasti banyak sekali kerugian finansial yang terjadi, dan masih banyak lagi hal yang dilakukan untuk mencegah dan memperlambat penyebaran penyakit ini. Masih ada banyak hal yang masih belum kita ketahui mengenai penyakit ini dan hal ini membuat orang-orang ketakutan dan bahkan panik. Ditambah lagi dengan mulai banyaknya kasus coronavirus di Indonesia, penyakit ini mungkin membuat Anda khawatir dan ketakutan, apalagi apabila Anda sedang hamil. Namun seperti yang kita tau, pada saat saat seperti ini, panik bukanlah jawaban. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda ketahui mengenai coronavirus dan pengaruhnya pada kehamilan Anda.

Apa itu coronavirus?

Nama coronavirus diambil dari bentuk virus yang mempunyai duri-duri yang menyerupai mahkota “crown”  di permukaannya. Ada 4 pengelompokan utama dari virus ini, yaitu alpha, beta, gamma, dan delta. Menurut CDC (Centers for Disease Control and Prevention) coronavirus pertama ditemukan pada pertengahan tahun 1960 dan ada 7 jenis coronavirus yang dapat menyerang manusia, termasuk MERS-CoV (coronavirus beta yang menyebabkan Middle East Respitory Syndrome atau MERS), SARS-CoV (coronavirus beta yang menyebabkan Severe Acute Respitory Syndrome atau SARS), dan 2019-nCoV  (novel coronavirus yang menyebabkan COVID-19 pada saat ini). Terkadang, coronavirus yang menginfeksi hewan dapat berevolusi dan membuat orang-orang menjadi sakit, menjadi coronavirus baru yang menyerang manusia. Contoh dari coronavirus yang berevolusi ini adalah MERS, SARS, dan COVID-19 yang terjadi sekarang ini.

Sebagian besar coronavirus dapat menimbulkan batuk pilek ringan atau sedang, namun ada pula beberapa bentuk dari virus ini yang menyebabkan penyakit parah seperti MERS, SARS, dan COVID-19. COVID-19 sendiri adalah suatu virus yang menyerang sistem pernafasan Anda. Virus ini menyebabkan penyakit pernafasan sedang hingga parah, disertai dengan demam, batuk, dan kesulitan bernafas. Bukti menunjukkan bahwa periode inkubasi penyakit ini dapat beragam dari 2 sampai 14 hari.

Pada tanggal 2 Maret 2020, WHO (World Health Organization) melaporkan bahwa virus baru yang berasal dari Wuhan, China ini telah menyerang lebih dari 131.000 orang di seluruh dunia, menyebabkan sekurangnya 4.900 kematian, dan telah menyebar ke 110 negara dan teritori lain. Virus ini terus menyebar hingga akhirnya pada 11 Maret 2020 WHO mendeklarasikan coronavirus atau COVID-19 sebagai suatu pandemi global, yang merupakan penyebaran penyakit baru di seluruh dunia yang mempengaruhi banyak orang.

Bagaimana cara persebarannya? Apa gejalanya?

COVID-19 merupakan suatu penyakit yang dapat menyebar dengan mudah. Pada umumnya, virus ini menyebar dari orang kesatu ke orang yang lainnya; diantara orang yang berada di radius kurang dari 1 meter, bersentuhan dengan orang yang terinfeksi, dan melalui cairan yang dikeluarkan apabila orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Pada umumnya, Anda dapat terinfeksi apabila Anda berada di dekat orang yang telah menunjukkan gejala-gejala dan terlihat sakit, namun di beberapa kasus, virus ini juga dapat disebarkan oleh orang yang belum menunjukkan gejala-gejala. Selain itu, virus ini juga dapat menyebar melalui kontak dengan objek yang telah terkontaminasi. Hal ini terjadi ketika Anda menyentuh objek yang terkontamitasi lalu menyentuh area mulut, hidung, dan mata Anda. Maka dari itu sangatlah penting untuk menggunakan hand sanitizer dan mencuci tangan.

Gejala COVID-19 biasanya muncul setelah 2-14 hari. Gejala tersebut diantaranya adalah demam, batuk secara terus menerus, dan kesulitan untuk bernafas Gejala lainnya yang dapat terjadi adalah rasa sakit atau tekanan di dada, ketidakmampuan untuk bangun, dan bibir atau wajah yang kebiruan. Konsultasikanlah secepatnya kepada tenaga kesehatan yang berwenang apabila Anda mengalami gejala tersebut.

Di Indonesia, Anda dapat menghubungi hotline 119 dengan extensi nomer 9 untuk melapor dan mengkonsultasikan apabila Anda mengalami gejala-gejala tersebut dan gejala tersebut tidak kunjung membaik setelah 7 hari. 

Siapa yang lebih rentan terkena COVID-19?

Menurut CDC, berikut ini adalah kelompok orang yang lebih rentan terkena COVID-19 atau beresiko menjadi sangat sakit apabila terkena COVID-19:

  • Orang tua berumur 50 tahun keatas
  • Orang yang telah memiliki kondisi medis parah, seperti penyakit jantung, paru-paru,asma, dan diabetes

Apakah ibu hamil lebih rentan terkena COVID-19?

Sampai saat ini, belum ada penelitian yang mengungkapkan bahwa ibu hamil memiliki resiko yang lebih besar dari orang-orang lain dan tidak ada kasus kematian ibu hamil yang disebabkan oleh COVID-19. Selain itu, menurut CDC, ibu hamil tidak termasuk kedalam kategori orang beresiko tinggi dalam terkenanya COVID-19. Namun, bagaimanapun juga, dengan perubahan yang ada di dalam tubuh Anda, Anda menjadi lebih rentan terkena infeksi-infeksi lainnya. Karena sebenarnya Coronavirus, biasanya ditemukan pada hewan, bersifat infeksius dan dapat ditularkan dari orang ke orang. Jadi ya, Anda bisa terinfeksi apakah Anda hamil atau tidak. Anda bisa tertular virus ini ketika berdiri di dekat orang yang terinfeksi batuk atau bersin atau menyentuh benda yang terkontaminasi

Maka dari itu, jaga daya tahan tubuh Anda dengan pola hidup yang sehat dan ingatlah untuk membersihkan tangan Anda secara teratur serta menghindar dari orang-orang yang sedang sakit.

karena pada dasarnya Ada banyak hal yang tidak kita ketahui tentang Covid-19. Dengan belum ada obat yang dapat dipastikan, hanya bisa mencoba yang terbaik untuk tidak terkena virus ini. Ini pasti sangat mengkhawatirkan bagi ibu hamil.

pastinya muncul banyak sekali tanda tanya dalam benak Anda
Apakah jika Anda terkena COVID-19 maka Anda akan menularkan virus ini ke janin di dalam kandungan? Apakah perlu bagi ibu hamil untuk mengurung diri di rumah karena takut terpapar virus? Apa yang harus saya lakukan untuk menjaga keamanan saya dan janin dalam kandungan saya?

Baiklah…..saya akan mencoba berbagi informasi yang pasti berguna bagi Anda.

Apakah Ada laporan ibu hamil yang terinceksi COVID-19 selama ini?

Seorang ibu hamil dengan umur kehamilan 38 minggu di Harbin, Cina, terinfeksi virus ini pada Januari 2020. Sebuah operasi caesar darurat dilakukan dan seorang bayi perempuan lahir  sehat dengan skor Apgar yang baik (menunjukkan status kesehatan yang baik). Ibu dan bayi keduanya stabil secara postnatal. dan bayi itu tidak terinfeksi virus!

Sayangnya, ini tidak terjadi pada ibu hamil lain yang terinfeksi yang melahirkan bayinya pada bulan Februari 2020. Keduanya dinyatakan positif.

Namun, ini bertentangan dengan penelitian kecil yang diterbitkan oleh Lancet. 9 ibu hamil yang terinfeksi yang bayinya dilahirkan melalui operasi caesar tidak ditemukan memiliki tanda-tanda infeksi. Ini menimbulkan keraguan pada transmisi vertikal.

Apabila Anda sedang hamil, apakah COVID-19 dapat menyerang bayi Anda?

Sampai saat ini, kita masih belum mengetahui apakah ibu hamil yang positif terkena COVID-19 dapat menularkan penyakitnya ke si bayi dalam kandungan. Namun, sampai sekarang, berdasarkan kasus yang ada, tidak ditemukan adanya virus di air ketuban maupun ASI.

Untuk proses persalinan, ada beberapa laporan mengenai masalah yang timbul kepada ibu yang menderita COVID-19 (seperti kelahiran prematur). Namun, belum ada bukti yang jelas bahwa hal tersebut disebabkan oleh COVID-19. Jika Anda melahirkan ketika Anda positif terkena COVID-19, maka tes COVID-19 akan dilakukan pada bayi Anda.

Apa yang harus Anda lakukan untuk mencegah COVID-19?

Saat ini, belum ada vaksin dan obat yang digunakan untuk mencegah dan mengobati COVID-19. Antibiotik juga tidak membantu karena mereka bekerja melawan bakteri, dan bukan virus. Namun, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk melindungi diri Anda dari COVID-19, hal tersebut adalah:

  • Sering mencuci tangan

Ingatlah untuk selalu mencuci tangan Anda dengan air dan sabun selama sekitar 20 detik, terutama setelah Anda berada di tempat umum, batuk, bersin, atau membersihkan hidung Anda. Jika air dan sabun tidak tersedia, gunakan hand sanitizer yang mengandung sekurangnya 60% alkohol. Hindarilah menyentuh mata, hidung, dan mulut Anda sebelum Anda mencuci tangan.

  • Hindari kontak fisik

Hindarilah kontak fisik dengan orang yang terinfeksi dan apabila COVID-19 telah tersebar di lingkungan Anda, jaga jarak Anda dengan orang lain dan hindari tempat-tempat umum, kerumunan, dan perjalanan yang tidak perlu (terutama ke daerah atau negara yang mempunyai banyak kasus COVID-19).

  • Tinggal di rumah

Tetaplah berada di dalam rumah apabila Anda sakit, kecuali apabila Anda harus pergi untuk mencari bantuan medis. Jika Anda tidak dalam kondisi sakit, tetaplah berada di rumah sebanyak mungkin untuk mengurangi resiko terkenanya COVID-19, apabila jika telah terdapat kasus COVID-19 di daerah Anda.

  • Tutupi mulut dan hidung Anda

Tutupi mulut dan hidung Anda menggunakan tisu atau siku Anda apabila Anda batuk atau bersin. Ingatlah untuk membuang tisu tersebut setelah Anda menggunakannya, dan segera cuci tangan Anda dengan air dan sabun selama sekurangnya 20 detik atau gunakan hand sanitizer yang mengandung alkohol sekurangnya 60%.

  • Gunakan masker apabila Anda sakit

Apabila Anda sakit, gunakan masker ketika Anda berada di sekitar orang lain. Apabila Anda tidak dapat menggunakan masker (contohnya apabila masker membuat Anda kesulitan bernafas), ingatlah untuk selalu menutup mulut dan hidung Anda ketika Anda batuk atau bersin. Selain itu, orang yang merawat Anda harus menggunakan masker apabila mereka memasuki ruangan. Jika Anda tidak dalam kondisi sakit, Anda tidak perlu menggunakan masker kecuali apabila Anda sedang merawat orang yang sakit (dan orang tersebut tidak dapat menggunakan masker).

  • Gunakan desinfektan

Bersihkan dan semprotkan desinfektan ke permukaan yang sering Anda sentuh, seperti meja, gagang pintu, keyboard, wastafel, handphone, dan lainnya. Jika permukaan tersebut kotor, bersihkan terlebih dahulu menggunakan detergen atau sabun dan air sebelum Anda menyemprotkan desinfektan. Anda dapat membuat desinfektan dengan menggunakan campuran klorin (contohnya seperti bayclin) dengan rasio 5 sendok makan klorin per 3 liter air atau 4 sendok teh klorin per 1 liter aiir. Anda juga dapat membuat desinfektan menggunakan alkohol sebesar sekurangnya 70%.

Ingatlah bahwa adanya COVID-19 bukan berarti Anda tidak dapat melakukan pemeriksaan rutin dan bersalin di rumah sakit. Sebagian besar rumah sakit telah mempunyai protokol untuk membantu mereka mengidentifikasi orang dengan gejala coronavirus dan menempatkannya di ruang isolasi, selain itu, lantai di rumah sakit juga didesinfektan dan dibersihkan secara teratur.

Lakukan yang Anda bisa untuk melindungi diri Anda dari penyakit dengan menjaga kebersihan dan mencuci tangan Anda dengan teratur. Hindari pula orang-orang yang batuk atau bersin ketika Anda berada di rumah sakit. Apabila Anda berada di rumah sakit dengan bayi Anda, jagalah bayi Anda sedekat mungkin dengan Anda dan jauh dari orang lain untuk menghindari kontak fisik yang tidak diinginkan dari orang lain. Ingatlah bahwa penyebaran COVID-19 yang utama adalah melalui batuk dan bersih, jadi selama Anda berada lebih dari radius 1 meter dari orang tersebut dan menjaga kebersihan dengan baik, maka Anda akan baik-baik saja.

  

Knowledge is power~

 

Sumber:

  • https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/prepare/pregnancy-breastfeeding.html
  • https://www.nhs.uk/conditions/coronavirus-covid-19/
  • https://www.rcog.org.uk/en/guidelines-research-services/guidelines/coronavirus-pregnancy/covid-19-virus-infection-and-pregnancy/
  • https://www.whattoexpect.com/news/pregnancy/coronavirus-during-pregnancy/
  • Show Me the Science – When & How to Use Hand Sanitizer in Community Settings. Centers for Disease Control and Prevention. Published 2020. Accessed February 14, 2020.

 

Posisi Bayi Tak Optimal? Apa Tandanya?

Tanda Posisi Hamil Yang Tidak Optimal

Selama kehamilan, bayi Anda terus bergerak, berputar, dan berganti posisi. Di trimester akhir kehamilan Anda, bayi Anda tidak lagi mempunyai ruangan yang luas untuk bergerak dan di masa-masa inilah posisi bayi Anda menjadi sangat penting dan sangat berpengaruh pada proses persalinan Anda nanti.

Posisi Dalam Kandungan

Sebelum mengetahui mengenai tanda-tanda bahwa posisi bayi Anda tidak optimal, tentunya Anda harus mengetahui terlebih dahulu mengenai posisi-posisi bayi dalam kandungan. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu Anda ketahui mengenai berbagai macam posisi bayi dalam kandungan:

  1. Anterior

Posisi anterior berarti kepala bayi berada di bawah dengan posisi bayi menghadap punggung Anda. Posisi anterior sendiri mempunyai berbagai variasi, yaitu occiput anterion (OA), left occiput anterior (LOA), dan right occiput anterior (ROA).

Dalam persalinan, posisi yang paling ideal adalah posisi occiput anterior (OA) dan left occiput anterior (LOA). Dalam posisi OA, kepala bayi Anda menghadap punggung Anda dengan punggung bayi menghadap pusar Anda. Dalam posisi ini, bayi Anda dapat meregangkan kepala dan lehernya, serta menempelkan dagunya ke dada. Dalam posisi LOA, yang merupakan posisi yang paling umum dalam persalinan, ubun-ubun bayi sedikit menghadap ke paha kiri Anda. Posisi ini juga merupakan posisi yang optimal karena terdapat ruang bagi bayi untuk menempelkan dagunya ke dada, sehingga ubun-ubun kecil dapat keluar terlebih dahulu. Posisi terakhir adalah ROA, yang juga seringkali terjadi pada persalinan. Posisi ROA biasanya tidak terlalu bermasalah dalam proses persalinan, namun posisi ini seringkali membuat kepala bayi tidak merunduk (menempelkan dagunya ke dada), sehingga bagian kepala bayi yang keluar terlebih dahulu ada ubun ubun besar, membuat proses persalinan seringkali menjadi lebih lama.

  1. Posterior

Posisi posterior berarti kepala bayi berada di bawah dengan wajah bayi menghadap ke perut Anda. Sama seperti posisi anterior, posisi ini juga mempunyai tiga variasi, yaitu occiput posterior (OP), left occiput posterior (LOP), dan right occiput posterior (ROP).

Dalam persalinan, posisi posterior bukanlah posisi yang optimal. Dalam posisi OP, wajah bayi menghadap ke tulang simphisis pubis, sehingga kepala bayi tidak bisa merunduk. Bayi dengan posisi OP biasanya keluar dalam presentasi ubun-ubun besar, dahi, atau bahkan muka. Dalam posisi LOP, kepala bayi menghadap paha kanan Anda, sedangkan dalam posisi ROP, kepala bayi menghadap paha kiri Anda. Sama seperti posisi OP, dalam posisi LOP dan ROP, kepala bayi Anda tidak dapat merunduk, sehingga bayi keluar dalam presentasi ubun ubun besar, dahi, muka, atau biparietal. Posisi posterior dalam persalinan seringkali menyebabkan nyeri punggung dan proses persalinan lambat.

  1. LOT dan ROT

LOT atau left occiput transverse dan ROT atau right occiput transverse adalah posisi diantara posisi posterior dan anterior. Dalam persalinan, kepala bayi akan berputar searah jarum jam, sehingga bayi yang berada dalam posisi LOT, ketika mencapai midlet, karena perbedaan diameter panggul, harus berputar menjadi posisi anterior, sedangkan bayi dalam posisi ROT akan berputar menjadi posisi posterior. 

  1. Sungsang (Breech)

Seperti yang sudah Anda ketahui, bayi yang berada dalam posisi sungsang berarti pantat dan kaki bayi berada di bawah. Ada 3 variasi presentasi bayi sungsang, yaitu:

  • Presentasi bokong (Frank Breech): dalam posisi ini, pantat bayi mengarah ke jalan lahir sedangkan kaki bayi lurus menempel di depan badan bayi dan kaki bayi dekat dengan kepala.

  • Presentasi bokong-kaki (Complete Breech): dalam posisi ini, pantat bayi mengarah ke jalan lahir dengan kaki tertekuk, sehingga kaki bayi dekat dengan pantat.

  • Presentasi kaki (Footling Breech): dalam posisi ini, salah satu kaki bayi terletak di bawah bokong, sehingga saat proses persalinan, salah satu kaki tersebut keluar terlebih dahulu.
  1. Lintang

Posisi lintang berarti bayi berada dalam posisi horizontal melintang di dalam rahim. Posisi ini cukup langka dalam persalinan dan harus dilahirkan dengan operasi sesar apabila terjadi.

 

Salah satu cara untuk mengetahui posisi bayi adalah dengan menggunakan teknik belly mapping. Dengan mengetahui posisi bayi Anda lebih awal, Anda akan mempunyai waktu lebih banyak untuk mencoba mengoptimalkan posisi bayi Anda sebelum persalinan. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai cara menemukan dan menentukan posisi bayi, klik disini.

 

Tanda Posisi Bayi Tak Optimal Saat Persalinan

Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat menandakan bahwa posisi bayi Anda tidak optimal selama proses persalinan:

  1. Tanda persalinan yang galau

Beberapa tanda-tada persalinan yang biasanya Anda alami adalah kontraksi dan keluarnya flex. Seharusnya, tanda-tanda persalinan tersebut mempunyai pola yang teratur, namun apabila posisi bayi Anda tidak optimal, tanda-tanda persalinan ini seolah tak berpola atau bahkan datang dan pergi. Contohnya, Anda dapat mengalami flex hingga seminggu, atau pembukaan 1 berlangsung sangat lama bahkan dapat sampai satu minggu, atau hari ini Anda mengalami kontraksi yang cukup kuat seperti kontraksi asli, namun tiba tiba kontraksi tersebut berhenti.

Tanda persalinan yang galau ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, namun salah satu alasan yang paling umum adalah posisi bayi yang tidak optimal.

  1. Kontraksi tak teratur dan tak konsisten

Seiring berjalannya proses persalinan, kontraksi yang Anda rasakan akan semakin intens dan menjadi teratur. Namun, jika posisi bayi Anda tidak optimal, kontraksi Anda juga dapat terpengaruh. Kontraksi Anda dapat menjadi teratur dalam segi interval, namun tidak teratur dalam segi kekuatan, dapat menjadi tidak teratur sama sekali, atau dapat menjadi teratur lalu melambat. 

  1. Sakit punggung

Ligamen yang kencang, otot yang kencang atau lemah, dan posisi bayi yang tidak teratur dapat menjadi penyebab terjadinya sakit punggung selama persalinan. Penyebab sakit punggung yang paling umum adalah ketika bayi Anda bedara di posisi posterior.

  1. Rasa sakit di area tak biasa

Dalam proses persalinan, Anda akan merasakan rasa sakit kontraksi di area depan bawah, dimana serviks berada. Hal ini disebabkan oleh serviks yang menipis dan melebar. Rasa sakit ini biasanya akan berkurang di setiap kontraksi. Namun, apabila posisi bayi Anda tidak optimal, Anda dapat merasakan rasa sakit tersebut di pantat, paha atas, atau pinggul dan rasa sakit ini dapat berpindah-pindah, atau menetap di satu tempat dan terjadi secara terus menerus tanpa istirahat.

  1. Keinginan mengejan lebih awal

Untuk sebagian besar wanita, perasaan ingin mengejan dapat terjadi ketika serviks sudah tipis namun belum melebar sepenuhnya (sekitar pembukaan 8). Dalam kasus ini, dengan mengejan, Anda dapat membantu menurunkan bayi Anda ke serviks dan membantu proses pelebaran atau dilatasi. Namun, perasaan ingin mengejan yang datang sebelum tahap ini, atau ketika serviks Anda masih mengalami proses penipisan, berarti rahim Anda mendorong bayi Anda kebawah sebelum ia berada di posisi terbaik untuk berputar dan bergerak melalui panggul. Hal ini biasanya terjadi ketika bayi Anda berada di posisi posterior. 

  1. Persalinan fase aktif lama

Persalinan fase aktif biasanya terjadi selama 12 sampai 24 jam. Waktu ini bukanlah patokan dan bisa terjadi lebih cepat maupun lebih lama. Namun, ketika posisi bayi Anda tidak cukup optimal untuk dilahirkan, tubuh Anda akan menunggu, dan mencoba untuk memperbaiki situasi tersebut. Hal ini dapat memperpanjang waktu di fase aktif sembari bayi Anda bergerak dan berputar ke posisi yang terbaik. Selama kondisi bayi Anda baik, Anda tidak perlu khawatir. Di saat seperti ini, cobalah untuk tetap aktif, bantulah bayi Anda dengan memberi ruang bagi bayi Anda untuk bergerak dan berputar. 

  1. Fase mengejan lama

Fase mengejan dapat berlangsung dari beberapa menit hingga satu sampai dua jam. Namun, ketika posisi bayi Anda tidak optimal, fase mengejan dapat berlangsung lebih lama. 

  1. Serviks bengkak dan persalinan macet

Selama proses persalinan, apabila kontraksi Anda tiba-tiba melambat atau berhenti dan persalinan macet, lalu serviks Anda mengalami pembengkaan, penyebabnya bisa jadi adalah posisi bayi Anda yang tidak optimal, terutama apabila bayi Anda berada di posisi posterior, dimana bagian terkeras dari kepala bayi Anda menekan serviks Anda secara tidak merata. Serviks yan membengkak ini dapat memperlambat proses pelebaran (dilatasi), atau bahkan mencegah bayi Anda untuk turun. 

+

Apabila Anda menemukan bahwa posisi bayi Anda tidak optimal, berdayakanlah diri Anda dan cobalah untuk membuat bayi Anda berada dalam posisi yang optimal. Tetaplah aktif dan beri ruang agar bayi Anda dapat berputar dan berada di posisi yang optimal. Ada banyak hal yang dapat Anda lakukan untuk mengoptimalkan posisi bayi Anda, seperti berjalan, renang, yoga, dan ajak bayi Anda berkomunikasi. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai cara untuk mengoptimalisasikan posisi bayi Anda, klik disini.

 

Knowledge is power~

 

Sumber:

  • https://www.bellybelly.com.au/birth/8-signs-your-babys-position-affecting-labour/
  • https://www.healthline.com/health/pregnancy/baby-positions-in-womb#belly-mapping
  • https://www.mamanatural.com/fetal-position/
  • https://www.verywellfamily.com/fetal-positions-for-labor-and-birth-2759020

 

Si Kecil Sudah Masuk Panggul? Apa Tandanya?

Tanda-tanda Masuk Panggul

Jika Anda sedang hamil dan sudah menginjak umur kehamilan 36 minggu keatas, mungkin Anda akan mendengar bahwa bayi Anda sudah turun panggul, atau bahkan bertanya-tanya apakah bayi Anda sudah turun panggul atau belum. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda ketahui mengenai turunnya bayi ke panggul.

Kapan terjadinya?

Momen dimana kepala bayi mulai turun panggul sangat bervariasi tiap wanita. Tidak ada hari atau minggu pasti yang dapat menjamin bahwa bayi Anda sudah turun panggul. Terkadang, kepala bayi akan turun diantara umur kehamilan 34 sampai 36 minggu, tapi untuk beberapa ibu, kepala bayi dapat turun beberapa jam sebelum proses persalinan dimulai atau bahkan ketika proses bersalinan berlangsung.

Turunnya kepala bayi ke panggul biasanya lebih umum dialami ibu yang sedang mengandung anak pertama dibanding dengan kehamilan-kehamilan setelahnya. Hal ini disebabkan karena ketika Anda sedang hamil untuk yang pertama kalinya, otot-otot di panggul Anda harus menyesuaikan diri dengan posisi si kecil sebelum persalinan dapat berlangsung. Namun, apabila tubuh Anda telah mengalami proses persalinan sebelumnya, panggul Anda mungkin akan membutuhkan lebih sedikit waktu untuk menyesuaikan diri dengan proses ini.

Bila Anda merasa bahwa bayi Anda sudah turun panggul, konsultasikanlah dengan provider Anda untuk memeriksa posisi bayi Anda serta hal-hal yang dapat Anda lakukan untuk mengoptimalkan posisi bayi Anda atau menjaga agar posisi bayi Anda tetap optimal.

Apa tahapan penurunan kepala bayi

Secara anatomi, panggul Anda dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu pintu atas panggul (inlet), pintu tengah panggul (midlet), dan pintu bawah panggul (outlet). Tingkatan yang digunakan untuk menggambarkan sampai sejauh mana penurunan kepala bayi Anda disebut station.

Terdapat 11 station (-5 sampai +5) yang digunakan untuk mendiskripsikan tingkatan penurunan kepala bayi. Perbedaan nomor tersebut menandakan centimeter, sehingga bila kepala bayi Anda bergerak dari +1 ke +2, artinya bayi Anda turun sejauh 1 centimeter. Berikut ini adalah 5 tingkatan yang perlu Anda ketahui:

  • -5 Pada tingkatan ini, kepala bayi Anda masih berada diatas panggul. Di tahap ini, bayi Anda masih dapat bergerak bebas dan bahkan dapat membalikkan badan di dalam rahim.
  • -3 station. Pada tingkatan ini, kepala bayi Anda tepat berada di inlet atau pintu atas panggul. Di tahap ini, kepala bayi belum mengunci, sehingga bayi Anda masih dapat bergerak, berpindah posisi, dan bahkan naik kembali.
  • 0 station. Pada tingkatan ini, kepala bayi Anda sudah berada di midlet atau pintu tengah panggul, tepatnya di ischial spine dan sudah mengunci atau engaged. Di tahap inilah dapat dikatakan bahwa kepala bayi Anda benar-benar sudah naik panggul.
  • +4 dan +5 station. Pada tingkatan ini, kepala bayi Anda sudah berada di outlet. Dalam proses persalinan, kepala bayi Anda akan berada di tingkatan ini. 

Apa tandanya?

Berikut ini adalah beberapa tanda tanda yang dapat menunjukkan bahwa bayi Anda telah turun panggul:

  1. Perubahan bentuk perut

Anda mungkin akan menyadari bahwa bentuk perut Anda berubah ketika bayi Anda sudah turun panggul. Perut Anda menggantung lebih rendah dan terdapat lebih banyak ruang diantara payudara Anda dan perut bagian atas Anda. 

  1. Tekanan pada panggul meningkat

Salah satu hal yang dapat menandakan bahwa bayi Anda sudah masuk panggul adalah adanya tekanan yang terkadang menyebabkan rasa sakit di area panggul. Hal ini terjadi karena kepala bayi Anda menekan ligamen yang ada di panggul Anda. Rasa sakit yang Anda alami mungkin terjadi ketika Anda berada di posisi tertentu atau melakukan gerakan tertentu. Rasa sakit juga dapat timbul secara tiba-tiba, yang biasanya terjadi ketika bayi Anda bergerak untuk mengatur posisi.

Ingatlah walaupun rasa sakit pada panggul dapat menjadi tanda bahwa kepala bayi Anda sudah turun panggul, namun konsultasikanlah dengan provieder Anda apabila Anda merasakan rasa sakit secara terus menerus. Sama halnya jika rasa sakit tersebut disertai dengan gejala lain seperti demam, pendarahan, atau keluarnya air ketuban. 

  1. Anda dapat bernafas lebih mudah

Ketika bayi Anda sudah turun panggul, tekanan yang sebelumnya ada pada diafragma Anda akan berkurang, sehingga Anda dapat bernafas dengan lebih mudah. 

  1. Cairan vagina meningkat

Ketika bayi Anda turun panggul, kepala bayi Anda akan menekan serviks Anda. Tekanan ini akan membantu serviks Anda yang mulanya tebal menjadi untuk menipiskan diri dan mempersiapkan diri untuk persalinan. Di dalam serviks Anda, terdapat banyak cairan vagina, sehingga ketika serviks Anda menipiskan diri, cairan vagina tersebut dapat keluar.

Cairan vagina yang keluar di minggu-minggu akhir kehamilan Anda dapat berupa lendir kental atau seperti air yang mengalir secara tiba tiba. Hal ini menyebabkan ibu yang kemudian mengira bahwa cairan tersebut adalah cairan ketuban yang rembes. Salah satu cara untuk membedakan cairan ketuban dengan cairan vagina adalah dengan menggunakan kertas lakmus. Gunakanlah kertas lakmus berwarna merah. Apabilah yang keluar merupakan cairan ketuban maka kertas lakmus akan berubah menjadi warna biru. Hal ini dikarenakan karena kertas lakmus mempunyai sifat asam sedangkan air ketuban memiliki sifat basa. 

  1. Sering buang air kecil

Ketika bayi Anda sudah turun panggul, kepala bayi Anda akan memberi tekanan pada kandung kemih Anda, membuat Anda lebih sering buang air kecil.

  1. Rasa lapar

Ketika bayi Anda turun panggul, tekanan pada lambung Anda akan berkurang dan heartburn yang Anda alami juga akan berkurang. Hal ini dapat membuat Anda lebih mudah merasa lapar dan membuat Anda makan lebih banyak. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai heartburn selama kehamilan, klik disini.

  1. Kontraksi palsu

Tekanan kepala bayi pada serviks dapat menstimulasi serviks dan menyebabkan kontraksi palsu. Untuk mengetahui perbedaan antara kontraksi palsu dan kontraksi asli, klik disini.

Apa yang dapat Anda lakukan untuk menurunkan kepala bayi?

Bila Anda merasa khawatir karena kepala bayi Anda tidak kunjung turun panggul, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk membantu bayi Anda untuk turun panggul. Kuncinya adalah manfaatkanlah grafitasi dan buka panggulmu. Lakukanlah kegiatan seperti berjalan, squat (Anda dapat melakukannya dengan bantuan kursi, sofa, kasur, birthing ball atau bahkan pasangan Anda untuk menjaga Anda sehingga Anda tetap seimbang), naik turun tangga, goyang inul atau pelvic rocking, prenatal gentle yoga, dan lainnya. Anda juga dapat menggunakan bantuan birthing ball dan peanut ball untuk membuka panggul Anda. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai birthing ball, klik disini, dan klik disini untuk mengetahui lebih lanjut mengenai peanut ball.

Knowledge is power~

Sumber:

  • https://www.healthline.com/health/pregnancy/baby-dropping#Progression-to-labor-
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/322456#what-it-feels-like
  • https://www.momjunction.com/articles/when-is-your-baby-likely-to-drop_00122073/#gref
  • https://www.verywellfamily.com/what-does-it-mean-when-your-baby-drops-2759074

Prenatal Massage? Apa Manfaatnya?

Apa Manfaat Prenatal Message?

Prenatal Message merupakan suatu hal yang cukup populer dalam beberapa tahun terakhir. Awalnya, prenatal massage hanya dilakukan sebatas sebagai terapi alternatif, namun semakin kesini, prenatal massage berkembang menjadi sesuatu yang berguna untuk mengurangi ketidaknyamanan yang terjadi selama kehamilan secara umum. Walaupun penggunaan pijat sebagai cara untuk mengurangi rasa ketidaknyamanan selama kehamilan sudah diketahui sejak lama, namun belakangan ini, ada penelitian dan bukti yang menunjukan dasar ilmiah dari manfaat prenatal massage.

Apa perbedaan prenatal massage dengan massage pada umumnya?

Selain posisi yang tentunya lebih beragam dan menyesuaikan kondisi dan kenyamanan Anda, prenatal massage pada umumnya menggunakan teknik pemijatan effleurage yang merupakan teknik pemijatan yang berupa usapan lembut yang lambat, panjang, dan tidak putus-putus. Jika Anda terbiasa dengan pijatan yang kuat, Anda akan menemukan kalau pijatan pada prenatal massage jauh lebih lembut dan ringan. Pemijatan yang dilakukan juga biasanya menyesuaikan dengan kondisi kesehatan Anda, contohnya, apabila Anda mengalami morning sickness, maka terapis Anda akan menghindari gerakan-gerakan mengayun. Maka dari itu, ingatlah untuk mengkonsultasikannya terlebih dahulu dengan terapis Anda apabila Anda mempunyai kondisi tertentu atau ada posisi yang kurang nyaman bagi Anda. 

Apa manfaatnya?

Berikut ini adalah beberapa manfaat yang dapat Anda dapatkan dari prenatal message:

  1. Mengurangi pembengkaan

Edema atau pembengkaan yang seringkali terjadi pada kehamilan seringkali disebabkan oleh rahim yang menekan pembuhuh darah dan menghambat sirkulasi darah. Prenatal massage dapat membantu menstimulasi jaringan-jaringan halus untuk mengurangi kelebihan cairan di area-area yang bengkak seperti tangan dan kaki. Selain itu, prenatal massage juga dapat meningkatkan fungsi kerja getah bening. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai edema selama kehamilan dan cara mengatasinya, klik disini.

  1. Meningkatkan regulasi hormon

Berdasarkan penelitian, prenatal massage dapat menurunkan tingkat hormon stress seperti hormon norepinephrine dan kortisol. Selain itu, prenatal massage juga dapat meningkatkan hormon dopamine dan serotonin yang juga disebut dengan hormon kebahagiaan. Perubahan hormon tersebut dapat mengurangi resiko komplikasi saat persalinan, membuat Anda dapat tidur dengan lebih baik, dan mengurangi resiko komplikasi yang dapat terjadi pada bayi Anda seperti berat lahir janin rendah. Berdasarkan bukti-bukti ilmiah yang ada, bila dilakukan secara teratur, prenatal massage dapat sangat bermanfaat bagi kesehatan  ibu dan bayi. 

  1. Meredakan rasa sakit

Rasa sakit di area skiatika (rasa nyeri di sepanjang jalur saraf skiatik di punggung bawah yang menjalar ke pinggul, bokong, tungkai, hingga jalur kaki) merupakan rasa sakit yang sering terjadi pada ibu-ibu hamil, terutama di trimester akhir. Hal ini terjadi karena rahim Anda menekan otot yang berada di dasar panggul dan punggung bawah. Tekanan dari rahim ini akan menyebar sampai otot-otot di kaki, membuatnya menjadi bengkak dan memberi tekanan pada saraf terdekat.

Prenatal massage dapat membantu Anda untuk mengurangi pembengkaan tersebut dan mengatasi ketegangan di otot-otot tersebut sehingga dapat mengurangi rasa sakit di area skiatika.

  1. Lainnya

Prenatal massage juga dapat meredakan sakit kepala, kelelahan, sakit punggung, dan kram kaki.

Kapan prenatal massage harus dihindari?

Hindarilah prenatal massage apabila Anda mengalami pendarahan atau kontraksi sebelum waktnya. Ingatlah untuk mengkonsultasikannya terlebih dahulu dengan provider Anda apabila Anda sedang mengalami kehamilan resiko tinggi, hipertensi yang disebabkan oleh kehamilan, preeklampsia, riwayat persalinan prematur, pembengkaan parah, tekanan darah tinggi, atau sakit kepala yang parah dan tiba-tiba.

Dimana saya dapat mendapatkan fasilitas perineum massage untuk persiapan persalinan?

Untuk mendapatkan fasilitas prenancy massage, Anda dapat menghubungi admin Bidan Kita di 085100111884 untuk membuat janji temu atau mengunjungi Klinik Bidan Kita di Jl. Piere Tendean no.20 RT 001 RW 007, Sikenong, Klaten, Jawa Tengah, dengan membuat janji temu sebelumnya dengan admin Bidan Kita.

 

Knowledge is power~

Sumber:

  • https://americanpregnancy.org/pregnancy-health/prenatal-massage/
  • https://www.huggies.com.au/pregnancy/health-and-care/massage
  • https://www.massageenvy.com/massage/massage-types/prenatal-massage/
  • https://www.verywellfamily.com/pregnancy-massage-what-you-need-to-know-89742

Perineum Massage, Pijatan Pencegah Robekan

Apa Itu Perineum Massage?

Salah satu ketakutan terbesar yang seringkali dialami oleh ibu hamil adalah ketakutan akan adanya robekan selama persalinan. Saya seringkali mendengar ada banyak ibu – ibu yang mengatakan bahwa sebenarnya yang “tersakit” dari proses persalinan adalah saat adanya robekan dan harus dijahit. Selama ini, saya mengetahui ada banyak sekali orang yang menganggap bahwa robekan pada perineum selama persalinan adalah hal yang sudah pasti terjadi dan tidak dapat dihindari pada persalinan. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penyebab robekan pada saat persalinan, klik disini. Saya juga percaya bahwa sebagian besar dari Anda pasti pernah mendengar cerita yang menakutkan mengenai robekan saat porses persalinan. Namun, sebenarnya ada banyak cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah adanya robekan dalam proses persalinan, salah satunya adalah dengan perineum massage.

Perineum merupakan jaringan otot diantara mulut vagina dan anus Anda. Pada saat proses persalinan, area ini harus teregang secara maksimal untuk memfasilitasi keluarnya si kecil, dan regangan ini seringkali menyebabkan robekan. Di beberapa kasus dimana provider Anda memutuskan untuk melakukan episiotomi, area inilah yang dipotong dan nantinya akan dijahit. Untuk mengurangi resiko terjadinya hal tersebut, Anda dapat mempersiapkan perineum Anda terlebih dahulu dengan melakukan perineum massage mulai dari umur kehamilan trimester 3. Perineum massage adalah pijatan yang dilakukan di area perineum untuk meningkatkan fleksibilitas perineum sehingga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya robekan saat persalinan.

Penelitian yang dilakukan oleh Cochrane Review tahun 2013 merekomendasikan dilakukannya perineum massage di trimester ketiga untuk mengurangi cidera pada perineum dan otot dasar panggul. Selain itu, sebegian besar wanita mengatakan bahwa perineum massage dapat membantu mereka untuk terhubung dengan tubuhnya dengan cara yang tidak seksual dan tidak berhubungan dengan pergi ke toilet. Beberapa wanita juga mengatakan bahwa perineum massage dapat membuat mereka merasa familiar dengan sensasi teregangnya perineum dan dapat sangat membantu untuk menghadapi fase mengejan saat proses persalinan.

Manfaat Perineum Massage

  1. Mencegah adanya robekan perineum saat proses persalinan;
  2. Dapat dilakukan sebagai sarana untuk lebih terhubung dengan tubuh Anda;
  3. Teknik ini digunakan untuk mempersiapkan perineum agar dapat lebih flexibel saat proses persalinan;
  4. Teknik ini bukan hanya membantu mempersiapkan jaringan perineum anda, namun juga membantu anda untuk mempelajari sensasi saat proses persalinan, terutama saat kepala janin keluar (crowning) dan bagaimana cara anda mengontrol sensasi tersebut. Dengan demikian, Anda dapat menjadi lebih rileks dalam menghadapi proses persalinan nanti;
  5. Menstimulasi aliran darah ke perineum yang akan membantu mempercepat proses penyembuhan setelah melahirkan;
  6. Membantu ibu untuk menjadi lebih santai di saat pemeriksaan vagina (Vaginal Toucher atau yang lebih dikenal dengan istilah VT);
  7. Mengurangi resiko diperlukannya episiotomi atau dirobeknya perineum dalam proses persalinan untuk meningkatkan elastisitas perineum.

Bagaimana caranya?

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, perineum massage dapat dilakukan mulai dari 3 – 6 minggu sebelum HPL Anda dan dilakukan secara rutin. Lama dan tekanan pemijatan dapat dilakukan secara bertahap. Ada dua cara untuk melakukan perineum massage, yaitu secara manual menggunakan tangan dan dengan menggunakan bantuan alat epi-no. Perineum massage dapat dilakukan secara mandiri, dengan bantuan provider menggunakan epi-no, maupun dengan bantuan partner Anda di rumah. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai step – step untuk melakukan perineum massage, klik disini.

 

Dimana saya dapat mendapatkan fasilitas perineum massage untuk persiapan persalinan?

Untuk mendapatkan fasilitas perineum massage menggunakan epi-no, Anda dapat menghubungi admin Bidan Kita di 085100111884 untuk membuat janji temu atau mengunjungi Klinik Bidan Kita di Jl. Piere Tendean no.20 RT 001 RW 007, Sikenong, Klaten, Jawa Tengah, dengan membuat janji temu sebelumnya dengan admin Bidan Kita.

 

Bonus!!

 

Cara mengatasi rasa tidak nyaman pada perineum saat persalinan

Selain perineum massage, ada cara lain yang direkomendasikan oleh WHO untuk mengurangi resiko robekan dan membantu Anda untuk mengatasi sensasi terbakar pada perineum ketika kepala bayi mulai keluar (crowning). Cara tersebut adalah dengan kompres hangat.

WHO merekomendasikan penggunaan kompres hangat yang ditempelkan pada perineum selama persalinan fase keda untuk mengurangi cidera pada perineum dan mengurangi rasa sakit pada perineum. Menurut penelitian yang dilakukan oleh WHO, apabila perineum massage membantu mencegah robeknya perineum atau mencegah terjadinya robekan yang parah, kompres hangat dapat mengurangi resiko terjadinya robekan tingkat 3 dan tingkat 4.

Robekan tingkat 1 dan 2:

Robekan tingkat 3 dan 4:

Selain mengurangi resiko terjadinya robekan parah, kompres hangat juga terbukti dapat mengurangi rasa sakit secara signifikan selama proses persalinan. Kompres hangat juga dilaporkan mengurangi nyeri pada perineum di hari-hari pertama setelah persalinan (terutama di hari pertama dan kedua), Berdasarkan penelitian yang diterbitkan di Intenational Journals of Births and Midwifery, sebagian besar wanita mengatakan bahwa mereka akan menggunakan kompres hangat lagi di persalinan mendatang (85,7%), dan akan merekomendasikannya pada teman mereka (86,1%).

Cara membuat kompres hangat:

Untuk membuat kompres hangat, campurkan 300 ml air mendidih dengan 300 ml air keran. Celupkan kain atau handuk kecil ke dalam air tersebut, peraslah, lalu letakkan di perineum Anda (diantara vagina dan anus, dan bukan di kepala bayi) di sela sela kontraksi ketika kepala bayi mulai keluar (crowning). Lakukan ini secara berulang ulang hingga si kecil lahir. Ingatlah untuk mengganti air setiap 15-20 menit. Selamat mencoba…

 

Knowledge is power~

 

Sumber:

  • https://extranet.who.int/rhl/topics/preconception-pregnancy-childbirth-and-postpartum-care/care-during-childbirth/care-during-labour-2nd-stage/who-recommendation-techniques-preventing-perineal-trauma-during-labour
  • http://www.midwiferygroup.ca/downloads/third/Perineal%20Stretching.pdf
  • https://www.nct.org.uk/pregnancy/worries-and-discomforts/common-discomforts/perineal-massage-pregnancy
  • https://www.physiotherapyalberta.ca/course_materials/pelvic_4_perineal_massage_final_no_arrows.pdf
  • https://scbp.ca/assets/documents/5_1_Perineal_massage_in_pregnancy.pdf