Bidan Kita

Home Blog Page 13

Placenta Lengket? Bagaimana ya?

Awal Cerita

Beberapa ibu mengirimkan DM ke Instagram dan menceritakan tentang kasus plasenta lengket saat proses persalinan. Apakah yang dimaksud?

Sebelumnya saya sudah pernah menulis artikel tentang placenta lengket ini di link : Placenta Lengket.

Plasenta lengket

Pada kondisi normal, plasenta menempel pada endometrium yang merupakan salah satu lapisan dinding rahim, tepatnya pada stratum basalis dan akan lepas secara spontan maksimal 30 menit setelah melahirkan. Namun pada kasus tertentu, plasenta bisa melekat terlalu dalam di dinding rahim sehingga tak kunjung lepas. Plasenta yang tidak melepaskan diri saat persalinan dapat menempatkan ibu hamil pada risiko perdarahan.

dibedakan berdasarkan letak dan kedalaman implantasi /penanaman plasenta pada lapisan dinding Rahim ada beberapa jenis pembagian :

  1. Plasenta akreta terjadi ketika plasenta menempel terlalu dalam di dinding rahim tetapi tidak menembus otot uterus (miometrium). Plasenta akreta bertanggung jawab sekitar 75 persen dari semua kasus implantasi plasenta abnormal.
  2. Plasenta inkreta terjadi ketika plasenta menempel lebih dalam ke dinding uterus dan menembus ke dalam otot uterus. Plasenta inkreta menyumbang sekitar 15 persen dari semua kasus.
  3. Plasenta perkreta terjadi ketika plasenta menembus seluruh dinding uterus dan menempel ke organ lain seperti kandung kemih. Plasenta perkreta yang paling jarang dari tiga kondisi dengan angka kejadian hanya sekitar 5 persen dari semua kasus.

 

Gejala Plasenta Akreta

Saat kehamilan berlangsung, plasenta akreta umumnya tidak menimbulkan gejala atau tidak memiliki tanda-tanda yang bisa dilihat secara kasat mata. Sering kali kondisi ini terdeteksi oleh dokter ketika melakukan pemeriksaan USG saat konsultasi kehamilan. Namun pada sebagian kasus, plasenta akreta dapat menyebabkan perdarahan dari vagina di minggu ke-28 sampai ke-40 masa kehamilan (trimester ketiga).

Tingkat keparahan plasenta akreta ditentukan berdasarkan seberapa lekat plasenta terhadap dinding rahim. Kasus yang paling sering terjadi adalah saat plasenta tumbuh terlalu dalam pada dinding rahim.

 

Plasenta akreta diduga berkaitan dengan tingginya kadar protein bernama alpha-fetoprotein(AFP) yang dihasilkan janin, dan dapat dideteksi dari darah ibu hamil. Kondisi lapisan rahim yang tidak normal juga diduga dapat menimbulkan plasenta akreta, seperti jaringan parut pasca operasi caesar atau operasi lain di rahim. Meskipun begitu, penyebab pasti plasenta akreta belum diketahui secara pasti.

 

Sebenarnya risiko seorang wanita terkena plasenta akreta bisa terus meningkat tiap kali dirinya hamil, terlebih lagi jika berusia di atas 35 tahun. Selain itu,risiko wanita mengalami plasenta akreta juga meningkat apabila:

  1. Menderita plasenta previa (plasenta menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir).
  2. Memiliki kondisi rahim yang tidak normal, misalnya terdapat myoma
  3. Kontraksi rahim yang buruk
  4. Tidak mendapatkan nutrisi yang baik selama kehamilan termasuk anemia
  5. Hipertensi selama kehamilan
  6. Ukuran plasenta terlalu kecil
  7. Riwayat kuret dan caesar
  8. Kehamilan di usia lanjut dan telah mengalami beberapa kali kehamilan
  9. Riwayat infeksi Rahim
  10. Riwayat pernah mengalami retensio plasenta

 

Diagnosis Plasenta Akreta

Diagnosis plasenta akreta biasanya diawali dengan pemeriksaan riwayat kesehatan pasien, termasuk riwayat operasi caesar. Plasenta akreta dapat diketahui saat dokter melakukan pemeriksaan USG.  Setelah diketahui provider akan melakukan sejumlah pemeriksaan untuk memastikan posisi pertumbuhan plasenta dalam dinding rahim.

Pemeriksaan lanjutan dengan menggunakan alat pindai MRI, dapat membantu provider mengetahui lokasi akurat plasenta dalam dinding rahim

Penanganan Plasenta Akreta

Begitu seorang wanita hamil terdiagnosis mengalami plasenta akreta, maka dokter akan mengamati kondisi perkembangan kehamilan dan merencanakan waktu persalinan dengan berbagai persiapan untuk kondisi darurat, guna memastikan persalinan berjalan dengan aman. Jika terjadi perdarahan pada trimester ketiga, dokter akan menganjurkan pada pasien agar istirahat total dan menjalani perawatan di rumah sakit.

 

Persalinan akan dilakukan secara operasi Caesar. Operasi ini dibuat berdasarkan kesepakatan pasien dengan dokter mengingat kondisi pasien dan risiko perdarahan pasca persalinan.

 

Bagi penderita yang ingin memiliki anak kembali atau kondisi plasenta akreta belum terlalu parah, maka operasi dapat dilakukan dengan mempertahankan keberadaan rahim. Namun perlu diingat bahwa tindakan operasi caesar dengan memisahkan plasenta dari dinding rahim sendiri berisiko menimbulkan perdarahan hebat yang dapat membahayakan nyawa. Selain itu, operasi dengan meninggalkan sebagian besar plasenta guna mempertahankan rahim akan mengakibatkan risiko terjadinya komplikasi serius.

 

Pilihan lain yang dapat dilakukan adalah operasi caesar yang diikuti operasi histerektomipengangkatan rahim) untuk mencegah kehilangan darah yang banyak akibat tindakan memisahkan plasenta dari dinding rahim. Operasi caesar dan histerektomi ini juga perlu dilakukan bagi penderita plasenta akreta yang sudah parah dan meluas. Histerektomi juga dianjurkan dokter tatkala terjadi perdarahan kembali setelah operasi caesar yang masih menyisakan sebagian besar plasenta. Pasca penanganan yang tepat, penderita biasanya dapat pulih kembali tanpa menimbulkan komplikasi jangka panjang.

 

 

Cara mencegah:

Plasenta lengket merupakan salah satu penyebab komplikasi perdarahan pasca persalinan. Itu sebabnya ibu hamil harus waspada akan kondisi ini.

Plasenta lengket umumnya tidak menunjukkan gejala selama kehamilan, namun sebagian kasus bisa menyebabkan perdarahan memasuki usia kehamilan trimester ketiga.

 

Sampai saat ini belum ada pengobatan untuk mencegah agar tidak terjadi plasenta lengket, namun dapat dilakukan deteksi dini melalui pemeriksaan USG berkala serta bila memang memiliki risiko tinggi dapat disarankan untuk melahirkan dengan operasi caesar.

Tujuan utama pada pasien plasenta lengket adalah mencegah perdarahan pasca kehamilan yang dapat membahayakan nyawa ibu.

 

Cara mencegah yang penting untuk diperhatikan antara lain:

  1. Perhatikan asupan nutrisi Anda dan Konsumsi makanan bergizi mengandung kaya protein, DHA, asam folat, lemak baik, multivitamin, dan omega-3,
  2. Istirahat yang cukup,
  3. Hindari stres dan mampu mengelola faktor penyebab stres,
  4. Tangani penyakit-penyakit penyerta bila ada seperti hipertensi dan preeklampsia.
  5. Lakukan pemeriksaan ANC secara rutin

 

Apabila Anda tidak menyadari bahkan tidak terdeteksi bahwa ada perlengketan plasenta, lalu Anda melahirkan di klinik atau bidan praktek mandiri atau di rumah sakit, kemudian setelah  proses persalinan ternyata plasenta tidak segera lahir secara spontan, maka tindakan yang akan dilakukan oleh provider untuk mencegah perdarahan adalah MANUAL PLACENTA.

Manual plasenta adalah prosedur pelepasan plasenta dari tempat implantasinya pada dinding uterus dan mengeluarkannya dari kavum uteri secara manual yaitu dengan melakukan tindakan invasi dan manipulasi tangan penolong persalinan yang dimasukkan langsung kedalam kavum uteri. Bila setelah 30 menit plasenta belum lepas sehingga belum dapat dilahirkan atau jika dalam waktu menunggu terjadi perdarahan yang banyak, plasenta sebaiknya dikeluarkan dengan segera.

 

Manual plasenta merupakan tindakan operasi kebidanan untuk melahirkan retensio plasenta. Teknik operasi manual plasenta tidaklah sukar, tetapi harus dipikirkan bagaimana persiapan agar tindakan tersebut dapat menyelamatkan jiwa penderita. (Manuaba, IBG)

Indikasi Manual Plasenta

Manual plasenta dilakukan karena indikasi retensio plasenta yang berkaitan dengan :

  1. Plasenta belum lepas dari dinding uterus dikarenakan:
  • Plasenta adhesive yaitu kontraksi uterus kurang kuat untuk melepaskan plasenta.
  • Plasenta akreta yaitu implantasi jonjot korion plasenta hingga memasuki sebagian lapisan miometrium.
  • Plasenta inkreta, yaitu implantasi jonjot korion plaSenta hingga mencapai/memasuki miometrium.
  • Plasenta perkreta, yaitu implantasi jonjot korion plasenta yang menembus lapisan otot hingga mencapai lapisan serosa dinding uterus.
  • Plasenta inkarserata, yaitu tertahannya plasenta didalam kavum uteri yang disebabkan oleh konstriksi ostium uteri.
  1. Plasenta sudah lepas, akan tetapi belum dilahirkan dan dapat terjadi perdarahan
  2. Mengganggu kontraksi otot rahim dan menimbulkan perdarahan.
  3. Retensio plasenta tanpa perdarahan dapat diperkirakan
  • Darah penderita terlalu banyak hilang,
  • Keseimbangan baru berbentuk bekuan darah, sehingga perdarahan tidak terjadi,
  • Kemungkinan implantasi plasenta terlalu dalam.

 

Patologis 

Manual plasenta dapat segera dilakukan apabila :

  • Terdapat riwayat perdarahan postpartum berulang.
  • Terjadi perdarahan postpartum melebihi 400 cc
  • Pada pertolongan persalinan dengan narkosa.
  • Plasenta belum lahir setelah menunggu selama setengah jam.

 

Tanda dan Gejala yang membuat intervensi Manual Plasenta dilakukan

Tanda dan gejala manual plasenta antara lain :

  • Adanya riwayat multiple fetus dan polihidramnion
  • Plasenta tidak dapat lahir spontan setelah bayi lahir (lebih dari 30 menit)
  • Timbul perdarahan aktif setelah bayi dilahirkan
  • Plasenta tidak ditemukan didalam kanalis servikalis tetapi secara parsial atau lengkap menempel didalam uterus.
  • Perdarahan yang lama lebih dari 400 cc setelah bayi lahir Setelah mengetahui tanda dan gejala manual plasenta dalam keadaan darurat dengan indikasi perdarahan lebih dari 400 cc jika masih terdapat kesempatan penderita untuk dapat dikirim ke puskesmas atau rumah sakit sehingga mendapat pertolongan yang adekuat. Dalam melakukan rujukan penderita dilakukan persiapan dengan memasang infus dan memberikan cairan serta dalam merujuk didampingi oleh tenaga kesehatan sehingga dapat memberikan pertolongan darurat.

 

Komplikasi Tindakan Manual Plasenta 

Tindakan plasenta manual dapat menimbulkan komplikasi, terjadinya perforasi uterus misalnya :

Terjadinya infeksi : terdapat sisa plasenta atau membrane dan bakteria terdorong ke dalam rongga rahim

Terjadi perdarahan karena atonia uteri.

Untuk memperkecil komplikasi dapat dilakukan tindakan profilaksis dengan memberikan uterotonika intravena dan intamuskular misalnya dengan :

Memasang tamponade uterovaginal

Memberikan antibiotika

Memasang infus dan persiapan transfusi darah

Semoga bermanfaat

Tips Pulih dan Nyaman Segera Setelah Operasi Caesar

Pengertian Persalinan

Persalinan adalah suatu hal yang unik dan berkesan. Namun terkadang  proses persalinan Anda mungkin tidak berjalan sesuai rencana dan Anda harus melahirkan secara caesarean. Di saat-saat itu, Anda mungkin merasa kecewa dan bahkan mungkin muncul perasaan bahwa Anda gagal menjadi seorang wanita sempurna, terutama jika operasi caesar yang Anda alami tidaklah terencana. Namun ingatlah bahwa bagaimanapun juga, Anda tetaplah seorang wanita yang hebat, baik melahirkan pervaginam atau caesarean.

Setelah mengalami operasi caesar, Anda akan mengalami masa-masa pemulihan yang cukup panjang, dan langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah berusaha untuk “legowo”. Perbaiki dahulu kondisi emosional Anda. Ceritakan keluh kesah yang Anda punya dengan orang terdekat Anda atau carilah support group yang dapat membantu Anda. Cobalah untuk menerima kondisi Anda, mensyukuri kondisi Anda karena operasi caesar yang Anda alami telah menyelamatkan Anda dan bayi Anda dari hal-hal yang tidak diinginkan, cobalah untuk mempererat ikatan Anda dengan bayi Anda, dan fokuskan perhatian Anda terhadap hal-hal dan upaya yang dapat Anda lakukan untuk dapat pulih dengan nyaman dan cepat.

Apa yang terjadi setelah operasi caesar?

Sebagian besar wanita yang menjalani operasi caesar menerima epidural di tulang belakang. Bentuk obat bius ini akan membuat tubuh Anda kebas namun membuat Anda tetap berada di kondisi sadar. Anda akan membutuhkan waktu beberapa jam untuk pulih dari obat bius tersebut. Pasca operasi, cairan intervena (IV) atau infus akan tetap dilakukan, dan sebagian besar ibu juga masih dipasang kateter agar Anda tidak perlu bangkit dari tempat tidur dan beranjak ke kamar mandi.

Jika tidak ada komplikasi atau keluhan, Anda akan dapat segera menimang dan menyusui bayi Anda. Provider Anda akan memberikan Anda obat pereda nyeri melalui infus untuk mengurangi rasa nyeri yang timbul akibat hilangnya pengaruh obat bius. Di masa-masa ini, provider, bidan, atau perawat Anda akan datang secara berkala untuk melakukan pengecekan secara menyeluruh dari mulai luka, tekanan darah, pendarahan, detak jantung, dan lainnya.

Anda akan berada di rumah sakit selama kurang lebih 2-4 hari. Selama di rumah sakit, provider Anda akan membantu Anda untuk beranjak dari tempat tidur. Infus dan caheter biasanya akan dilepas pada 1 sampai 2 hari pertama. Anda juga akan diberikan latihan napas dan kaki yang dapat Anda lakukan di tempat tidur. Ketika Anda dapat beranjak dari tempat tidur, provider Anda akan membantu Anda untuk mandi. Seorang fisioterapis bisanya juga akan memberikan Anda latihan untuk membantu Anda membangun ulang otot-otot Anda. Cobalah untuk selalu berjalan dengan lembut untuk menghindari infeksi atau darah yang menggumpal.

Berikut ini adalah beberapa tantangan yang mungkin akan Anda hadapi setelah operasi caesar:

  • Penggumpalan darah

Salah satu resiko operasi caesar adalah adanya penggumpalan darah, yang biasanya terjadi di kaki. Kondisi ini seringkali dialami oleh ibu dengan berat badan berlebih atau ibu yang tetap diam di tempat tidur dalam waktu yang lama selama operasi.

  • Kram

Dalam kurun waktu 24 jam, Anda biasanya akan merasakan rasa sakit di daerah sayatan, seiring dengan menyusutnya rahim. Sensasi kram ini mirip dengan karam akibat menstruasi, namun lebih intens.

  • Resiko infeksi

Provider Anda secara berkala akan memeriksa bekas sayatan caesar guna mencegah terjadinya infeksi. Mereka biasanya akan memeriksa pendarahan (lochia),  karena bahkan setelah operasi caesar, rahim Anda perlu meluruhkan sisa-sisa jaringan rahim. Pendarahan ini biasanya berlangsung 4 hingga 5 minggu setelah persalinan dan akan sangat deras di hari pertama.

Apa yang harus dihindari?

Berikut ini adalah beberapa yang harus Anda hindari setelah operasi caesar:

  • Berhubungan sexual sebelum provider Anda mengatakan bahwa Anda sudah dapat melakukannya.;
  • Menggunakan tampons dan melakukan douche (mencuci vagina dengan menyemprotkan cairan khusus ke dalam vagina);
  • Berendam sebelum luka sayatan Anda sembuh dan pendarahan Anda berhenti
  • Kolam renang umum dan berendam air panas;
  • Mengangkat barang-barang yang lebih berat dari bayi Anda;
  • Naik turun tangga;
  • Berolahraga sebelum provider Anda mengatakan bahwa Anda sudah dapat melakukannya.

Tips untuk mempercepat proses pemulihan

Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mempercepat pemulihan tubuh Anda pasca operasi caesar:

  • Istirahat yang cukup

Operasi caesar adalah operasi besar, dan sama seperti operasi lainnya, tubuh Anda membutuhkan waktu untuk sembuh. Berikan tubuh Anda waktu untuk sembuh sepenuhnya. Mungkin hal ini terdengar sulit karena bayi Anda juga membutuhkan banyak perhatian. Solusinya adalah cobalah untuk beristirahat saat bayi Anda tertidur. Mintalah orang orang terdekat Anda untuk membantu Anda dengan pekerjaan rumah dan mengganti popok bayi Anda.

  • Memperhatikan kondisi tubuh

Selain istirahat yang cukup, tubuh Anda juga membutuhkan perhatian lebih pasca operasi caesar. Hindarilah mengangkat barang-barang berat dan melakukan aktivitas yang intens. Tempatkan semua kebutuhan di tempat yang mudah dijangkau.

Sama seperti kesehatan fisik Anda, kesehatan emosional Anda juga sangatlah penting. Jika Anda merasa lelah, sedih, kecewa, atau mempunyai pikiran-pikiran negatif yang lain, cobalah untuk membicarakannya dengan teman, pasangan, provider, atau bahkan terapis untuk membantu Anda.

  • Mengkonsumsi makanan yang bergizi

Konsumsilah makanan-makanan yang bergisi untuk membantu mempercepat pemulihan Anda. Jika Anda menyusui, maka Anda akan  menjadi sumber utama nutrisi bayi Anda. Mengkonsumsi makanan bernutrisi akan menjaga bayi Anda tetap sehat dan membantu Anda untuk pulih semakin cepat. Ingatlah untuk mengkonsumsi cukup cairan dan mengkonsumsi makanan berserat tinggi untuk memperbanyak produksi ASI dan mencegah sembelit yang seringkali terjadi setelah persalinan caesar.

  • Merawat bekas luka

Setiap wanita akan mempunyai pengalaman yang berbeda beda, namun bekas sayatan mungkin dapat terasa menyakitkan, sesnsitif, atau bahkan mati rasa. Sebelum operasi berlangsung, umumnya perawat akan mencukur bagian atas rambut kemaluan Anda untuk mensterilkan area di mana sayatan akan dibuat. Setelah operasi, rambut kemaluan Anda akan tumbuh kembali dan hal ini mungkin dapat membuat Anda merasa gatal di area sayatan. Jika hal ini terjadi, cobalah untuk meletakkan kain bersih di atas area sayatan untuk mencegah Anda menggosok dan menggaruk area sayatan dan menimbulkan iritasi tambahan.

Masalah lain yang sering terjadi adalah bau di sekitar area sayatan. Hubungi provider Anda jika Anda mencium bau tidak sedap di area sayatan karena hal ini dapat merupakan tanda-tanda infeksi. Jika tidak ada infeksi namun ada sedikit bau yang tidak sedap, cobalah melakukan pengeringan di daerah sayatan setiap setelah mandi menggunakan hair dryer dengan pengaturan suhu dingin rendah.

  • Bangun dan bergeraklah

Lakukanlah olahraga-olahraga ringan seperti berjalan sesering mungkin untuk membantu tubuh Anda sembuh dan mencegah sembelit dan penggumpalan darah. Setiap kali Anda berdiri, mungkin Anda akan merasakan sensasi bahwa organ-organ Anda serasa akan jatuh. Jika hal ini terjadi pada Anda, cobalah untuk memegang bantal dan meletakannya diatas bagian tengah tubuh Anda. Selain itu, Anda juga dapat menggunakan pengikat perut, korset, atau stagen untuk membantu menghilangkan sensasi tersebut dan membantu mempercepat pemulihan. (untuk mengetahui lebih lanjut mengenai olahraga yang dapat Anda lakukan pasca operasi caesar, klik disini)

Kapan harus pergi menemui dokter?

Anda mungkin akan merasakan nyeri di area sayatan dan Anda mungkin akan mengalami pendarahan hingga 6 minggu pasca operasi. Hal ini sangatlah normal. Namun, setelah operasi Anda akan rentanuntu terkena infeksi. Temuilah provider Anda jika Anda merasakan hal-hal seperti:

  • Pembengkaan, kemerahan, atau keluarnya nanah di area sayatan
  • Rasa sakit di area sayatan secara tiba-tiba
  • Demam diatas 38oC
  • Luka yang berbau tidak sedap
  • Keluarnya cairan vagina berbau tak sedap
  • Kemerahan atau pembengkaan di kaki Anda
  • Rasa sakit di area dada atau payudara
  • Kesulitan untuk bernafas
  • Rasa sakit atau munculnya darah saat buang air kecil
  • Munculnya ruam
  • Pendarahan berat (yang dapat membasahi pembalut ukuran besar Anda selama satu jam) atau pendarahan yang terjadi selama lebih dari 8 minggu.

Selain itu, konsultasikanlah dengan provider Anda jika Anda merasa sedih dan mempunyai pikiran negatif yang berkepanjangan, terutama jika Anda mempunyai pikiran untuk melukai bayi Anda.

 

Selamat memberdayakan diri~

 

Sumber:

  • https://americanpregnancy.org/labor-and-birth/cesarean-aftercare/
  • https://www.healthline.com/health/pregnancy/c-section-tips-for-fast-recovery#TOC_TITLE_HDR_1
  • https://hellosehat.com/kehamilan/melahirkan/pemulihan-pasca-operasi-caesar/
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/323229.php#what-to-expect-after-a-cesarean-delivery
  • https://www.pregnancybirthbaby.org.au/recovery-after-a-caesarean

Olahraga setelah Operasi Caesar untuk Mempercepat Pemulihan

Olahraga Pasca Caesar

Setelah menjalani operasi caesar, sangatlah penting untuk tetap berolahraga dengan melakukan olahraga-olahraga ringan untuk mengurangi resiko cidera dan membantu Anda untuk pulih lebih cepat.

Olahraga pasca melahirkan adalah bagian yang penting dari pemulihan. Jika dilakukan dengan benar, mereka akan membantu untuk mempercepat pemulihan dengan menyediakan dukungan dan kekuatan bagi otot dan tulang Anda. Olahraga teratur juga berguna untuk membantu Anda tetap segar dan bertenaga.

Selain manfaat fisik, olahraga juga sangat baik untuk kesehatan mental Anda. Olahraga dapat membantu para ibu baru yang sedang berjuang menghadapi postpartum blues (untuk mengetahui lebih lanjut mengenai postpartum blues, klik disini) dan postpartum depression (untuk mengetahui lebih lanjut mengenai postpartum depression, klik disini) serta membantu Anda untuk tidur dengan lebih nyenyak.

Saat Anda masih berada di rumah sakit, provider Anda biasanya akan memberi Anda informasi mengenai kegiatan dan olahraga ringan yang dapat Anda lakukan untuk membantu pemulihan Anda. Mulailah dengan kegiatan-kegiatan ringan seperti berjalan di enam minggu pertama setelah operasi caesar, dan jika setelah enam minggu provider Anda telah mengijinkan Anda untuk berolahraga, Anda dapat memulai aktivitas olahraga pasca melahirkan Anda secara perlahan. Namun, jika Anda mengalami komplikasi saat kehamilan maupun persalinan, atau mempunyai kondisi medis tertentu, konsultasikanlah dengan provider atau fisioterapis Anda sebelum memulai olahraga apapun.

Anda dapat menggunakan pakaian kompresi dalam bentuk legging, short, korset, atau lainnya untuk melindungi luka bekas caesar Anda, menyangga otot perut dan punggung bawah Anda, melancarkan aliran darah, dan mencegah adanya varises.

Olahraga ringan untuk enam minggu pertama

Berikut ini adalah beberapa olahraga ringan yang dapat Anda lakukan selama enam minggu pertama setelah operasi caesar.

  • Berjalan

Segera setelah Anda dapat bangkit dari tempat tidur dan bergerak, cobalah untuk berjalan di luar rumah dan sekeliling komplek beberapa kali secara rutin.

  • Kegel

Anda mungkin sudah melakukan latihan otot dasar panggul selama kehamilan Anda, dan Anda mungkin sudah mengerti seberapa pentingnya ltihan tersebut. Segera setelah kateter Anda dilepas, Anda dapat melanjutkan melakukan latihan kegel untuk memperkuat otot dasar panggul yang menyangga kandung kemih, usus, dan rahim Anda.

Berikut ini adalah petunjuk untuk melakukan latihan kegel.

  1. Duduklah di ujung kursi dengan kaki menempel di lantai;
  2. Kontraksikan otot-otot dasar panggul Anda. Anda akan merasakan sensasi seperti jika Anda berusaha untuk menahan air kencing Anda;
  3. Bayangkan bahwa Anda menutup semua lubang vagina, anus, dan saluran kencing Anda;
  4. Tahan posisi tersebut selama mungkin. Dimulai dengan 5 detik dan semakin lama seiring berjalannya waktu;
  5. Tarik napas panjang dan hembuskan sembari merilekskan kontraksi.

Cobalah untuk melakukannya di berbagai posisi yang berbeda seperti berdiri, duduk atau berbaring miring ke kanan atau kiri. Lakukan sebanyak 8 sampai 12 kali kontraksi dengan sela 2 menit setiap kalinya. Lakukan latihan ini sebanyak 2 kali sehari.

  • Membiasakan postur yang baik

Kehamilan, operasi caesar, dan menyusui adalah beberapa hal yang dapat berkontribusi dalam punggung dan bahu bungkuk, serta perut yang menonjol. Berlatihlah untuk mulai duduk dan berdiri dengan tegak dan buka bahu Anda, jauhkan bahu Anda dari telinga. Hal ini akan membantu Anda menuatkan otot perut dan melindungi punggung Anda. Hindari mengangkat barang-barang yang lebih berat daripada bayi Anda, dan hindari tidur secara terlentang. Tidurlah miring ke kanan atau kiri dengan bantal atau guling di antara lutut Anda untuk menjaga tulang belakang Anda tetap berada di posisi netral.

  • Peregangan ringan

Fokuskan peregangan Anda ke area leher, bahu, tangan, dan kaki. Ingatlah untuk melakukan peregangan yang ringan dan tidak memberi tekanan pada luka bekas caesar Anda.

Latihan yang dapat Anda lakukan setelah operasi caesar

Sebelum Anda melakukan latihan untuk memperkuat otot perut Anda, pastikan bahwa Anda tidak memiliki diastasis recti (untuk mengetahui lebih lanjut mengenai diastasis recti, klik disini). Jika Anda mempunyai kondisi ini, provider Anda mungkin akan merekomendasikan Anda untuk melakukan olahraga yang telah dimodifikasi.

Hindari melakukan olahraga yang membuat perut Anda menonjol seperti sit-up, planks, dan sejenisnya. Olahraga jenis ini dapat memberi tekanan pada otot yang telah teregang sebelumnya akibat kehamilan. Peregangan ini terkadang dapat menimbulkan diastasis recti yang dapat menonjol dan semakin parah jika Anda memberikan tekanan di area tersebut.

Berikut ini adalah beberapa latihan yang dapat Anda lakukan setelah mendapat ijin oleh provider Anda.

  • Pelvic tilt

Pelvic tilt adalah salah satu latihan paling ringan yang dapat Anda lakukan untuk meluruskan otot dinding perut setelah persalinan. Lakukan latihan ini dengan,

  1. Tidurlah secara terlentang di matras dengan lutut ditekuk 90 derajat dan telapak kaki menempel di lantai;
  2. Miringkan pinggul Anda ke arah tubuh bagian atas Anda dan kencangkan otot perut Anda;
  3. Pastikan bahwa ruang diantara lekukan punggung bagian bawah Anda dan matras menghilang.

Tahan posisi ini selama beberapa detik dan lepaskan. Ulangi latihan ini hingga 10 kali.

  • Side Plank yang telah dimodifikasi

Side plank dapat memperkuat otot perut Anda tanpa membuat perut Anda menonjol. Mulailah dengan side plank yang telah dimodifikasi dengan kedua lutut Anda ditekukdi matras sembari Anda mengangkat tubuh bagian atas Anda ke dalam posisi plank di sisi sebelah kanan atau kiri Anda.

  • Belly breathing

Selain menguatkan otot perut, teknik ini juga dapat digunakan untuk relaksasi.

  1. Tidurlah secara terlentang di tempat tidur atau sofa;
  2. Taruh kedua tangan Anda diatas perut dan rilekskan tubuh Anda;
  3. Tarik napas panjang melalui hidung Anda dan rasakan bahwa perut Anda mengembang mendorong tangan Anda;
  4. Saat Anda menghembuskan napas, tarik pusar Anda ke arah tulang belakang, mengencangkan otot pert Anda. Tahan selama 3 detik lalu lepaskan.

Ulangi teknik ini sebanyak 5 sampai 10 kali dan lakukan 3 kali sehari.

  • Wall sit

Latihan ini dapat menguatkan area quadriceps, hamstring, perut, otot dasar panggul, dan punggung bawah Anda.

  1. Berdirilah dengan kaki dan punggung menempel di tembok;
  2. Ambil satu hingga dua langkah menjauhi dinding;
  3. Secara perlahan, tempelkan punggung Anda di dinding, dan turunkan badan Anda sampai Anda berada di posisi duduk;
  4. Pastikan bahwa lutut Anda membentuk sudut 90 derajat;
  5. Kencangkan perut Anda. Tarik napas panjang, dan saat Anda menghebuskan napas, rasakan bahwa Anda menarik tali pusar Anda ke arah tembok;
  6. Tahan posisi ini selama yang Anda bisa. Beristirahatlah selama 1 menit dan ulangi teknik ini sebanyak 5 kali.

Anda juga dapat melakukan teknik ini disertai dengan kegel untuk efek yang maksimal.

Jika Anda ingin melatih kardio Anda, empat sampai enam bulan setelah operasi caesar, Anda dapat mencoba olahraga seperti berjalan, berenang, aerobik di dalam air, dan bersepeda. Mulailah dengan perlahan lahan, dan seiring dengan meningkatnya stamina dan kekuatan Anda, Anda dapat menambah intensitas olahraga Anda. 

Olahraga yang harus dihindari setelah operasi caesar

Setelah operasi caesar, tubuh Anda memerlukan waktu beberapa bulan untuk sembuh sebelum Anda dapat melakukan kegiatan yang intens dan beberapa latihan otot perut. Hindarilah beberapa latihan berikut untuk beberapa bulan setelah menjalani operasi caesar:

  • Latihan untuk memperkuat otot perut yang menyebabkan perut Anda menonjol seperti sit-up, crunches, dan juga latihan otot perut yang memberi banyak tekanan pada dinding perut, seperti planks depan, mengangkat kaki, dan bersepeda.
  • Olahraga yang mengharuskan Anda untuk melompat, seperti lmpat tali, squat thrust, jumping jacks, dan latihan lainnya.
  • Berlari atau sprint
  • Olahraga intens seperti body sculpting, Zumba, kickboxing, dan sejenisnya.
  • Latihan apapun yang memberikan tekanan pada luka caesar Anda.
  • Latihan apapun yang membuat Anda kesakitan.

 

Olahraga pasca melahirkan sangatlah penting untuk kesehatan fisik dan mental Anda, namun yang paling penting adalah memastikan bahwa Anda telah sembuh sepenuhnya sebelum memulai rutinitas olahraga Anda.

Jika Anda mengalami kesulitan berjalan atau merasakan sakit di area sayatan, pastikan untuk mengkonsultasikannya dengan provider Anda dan menunda rutinitas olahraga Anda sampai provider Anda memberi Anda lampu hijau untuk melakukannya.

 

 

Selamat memberdayakan diri~

 

Sumber:

  • https://www.babycentre.co.uk/x1960/when-can-i-exercise-after-a-caesarean
  • https://flo.health/being-a-mom/recovering-from-birth/postpartum-problems/exercises-after-cesarean-delivery
  • https://www.healthline.com/health/pregnancy/C-section-recovery-exercises
  • https://www.tommys.org/pregnancy-information/labour-birth/caesarean-section/when-and-how-exercise-after-c-section

Telinga Berdenging Selama Kehamilan

Yang Perlu Anda Ketahui

Apakah Anda merasa bahwa telinga Anda berdenging terus menerus? Apakah Anda mencurigai bahwa hal tersebut berkaitan dengan kehamilan Anda tapi Anda tidak mengerti mengapa hal itu terjadi?

Seperti yang kita ketahui, selama kehamilan, kita akan mengalami beberapa perubahan dalam tubuh yang membuat kita mengalami beberapa masalah mulai dari morning sickness sampai mood swing. Untuk beberapa wanita, masalah tersebut dapat berupa telinga yang berdenging atau yang biasa disebut dengan tinnitus.

Apa itu tinnitus?

Tinnitus dapat dideskripsikan sebakai bunyi berdenging di telinga. Terkadang, suara yang Anda dengar dapt dikategorikan ke dalam desisan, siulan, atau suara ketukan. Kondisi ini mempunyai tingkatan yang beragam dari mulai sementara, kronik, atau persisten (terjadi secara terus menerus). Masalah ini terjadi ketika bagian dari teling Anda yang bertugas untuk mengirim sinyal ke otak mengalami kerusakan sehingga otak Anda tidak dapat mendengar suara-suara dari luar dan kemudian justru memproduksi suara-suara sendiri. Suara-suara yang diproduksi ini akan terdengar seperti dengungan di telinga Anda dan dapat menimbulkan rasa ketidaknyamanan.

Apa yang menyebabkan tinnitus pada kehamilan?

Tinnitus dapat terjadi mulai dari trimester pertama dan untuk beberapa kasus dapat berlangsung hingga si kecil lahir. Hal ini disebabkan karena pada saat kehamilan, tubuh Anda mengalami banyak perubahan hormonal. Perubahan hormon ini dapat menyebabkan berbagai hal dan tinnitus dapat menjadi salah satunya.

Terkadang tinnitus juga disebabkan karena peningkatan aliran darah yang ada di tubuh Anda yang menyebabkan tekanan darah tinggi. Daerah telinga sangatlah dekat dengan otak dan ada sangat banyak pembuluh darah yang terdapat di area tersebut. Meningkatnya aliran darah di area ini dapat menyebabkan penutupan tuba Eustachius dan memberikan tekanan di telinga Anda yang akhirnya menyebabkan terjadinya tinnitus.

Selain hal diatas, berikut ini adalah beberapa hal lain yang dapat menyebabkan tinnitus.

  • Menumpuknya kotoran telinga: kotoran telinga, jika tidak dibersihkan, dapat menumpuk dan menutupi saluran telinga, sehingga gendang telinga Anda tidak dapat bekerja dengan baik.
  • Masalah gigi: tinnitus yang terjadi akibat masalah ini disebut somatic tinnitus. Tinnitus jenis ini berhubungan dengan masalah gigi atau bahkan cidera leher.
  • Sakit kepala: berdeningnya telinga Anda dapat menjadi tanda tanda awal terjadinya migraine, yangmana sangatlah umum terjadi pada ibu hamil.
  • Anemia: kekurangan zat besi juga dapat menyebabkan tinnitus. Anda dapat mengkonsultasikkannya dengan provider Anda dan melakukan tes darah untuk mengetahui apakah tinnitus Anda benar benar disebabkan oleh anemia atau tidak.

Tinnitus merupakan suatu masalah yang sangat umum dan dapat terjadi pada semua orang termasuk ibu hamil. Namun, terkadang tinnitus juga dapat disebabkan oleh hal yang cukup serius yang membutuhkan penanganan secepatnya. Hal ini cukup jarang terjadi, namun inilah mengapa tidak ada salahnya untuk mengkonsultasikannya dengan provider Anda mengenai gejala-gejala yang Anda alami.

  • Depresi dan stress: depresi selama kehamilan mungkin tidak sering dibicarakan, namun hal ini benar-benar terjadi. Stress dapat membawa berbagai efek samping dan tinnitus dapat menjadi salah satunya. Tinnitus dapat menjadi efek sampung dari stress yang berkepanjangan atau mood disorders. Jika Anda sedang mengalami stress saat kehamilan, carilah bantuan dan dukungan! Kehamilan dapat menjadi sesuatu yang menggembirakan dan mengubah hidup Anda; carilah support group, terapis, atau orang-orang terdekat yang dapat membantu Anda mengkontrol emosi dan kekhawatiran Anda.
  • Preeklampsia: tinnitus dapat menjadi tanda-tanda terjadinya preeklampsia. Preeklampsia merupakan suatu penyakit yang dikarakterisasikan dengan adanya tekanan darah tinggi yang disertai dengan peningkatan kandungan protein di urin dan munculnya tinnitus.

Ketika Anda mengalami tinnitus, hal terbaik yang dapat Anda lakukan adalah mengkonsultasikannya dengan provider Anda, apalagi jika tinnitus Anda justru dapat menjadi sumber stress baru bagi Anda. Walaupun seringkali tinnitus hanyalah suatu gejala dari sesuatu yang sepele, namun tinnitus juga dapat menjadi tanda adanya penyakit serius yang harus ditangani sesegera mungkin.

Tips untuk mengurangi gejala tinnitus selama kehamilan

Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya tinnitus selama kehamilan. Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi gejala tinnitus selama kehamilan:

  • Mengendalikan tingkat stress Anda

Selama kehamilan, Anda mungkin akan merasakan kelelahan, mengantuk, tidak dapat istirahat, atau masalah-masalah lainnya. Hal ini dapat meninmbulkan stress dan kecemasan selama kehamilan. Selain membawa berbagai efek negatif, stress juga dapat menyebabkan tinnitus, oleh karena itu sangatlah penting untuk mengendalikan tingkat stress Anda. Anda dapat mencoba melakukan relaksasi, teknik nafas, meditasi, atau sekedar melakukan hal-hal yang Anda sukai.

  • Hindari suara keras

Suara keras dapat memperparah gejala tinnitus dan dapat menimbulkan ketidaknyamanan. Cobalah untuk menghindari suara-suara keras selama kehamilan.

  • Berolahraga

Berolahraga mempunyai banyak manfaat, tak terkecuali jika dilakukan selama kehamilan. Ketika Anda berolahraga, Anda akan memperoleh efek positif baik bagi tubuh maupun pikiran Anda. Sirkulasi darah yang baik, yang dapat Anda capai dengan berolahraga, juga dapat membantu dalam mengatasi gejala tinnitus.

  • Perhatikan pola makan Anda

Perhatikanlah pola makan Anda. Konsumsi makanan yang sehat dan seimbang selama kehamilan agar tetap sehat dan bertenaga. Selain itu, cobalah untuk membatasi konsumsi garam atau gunakan jenis garam khusus untuk mencegah tekanan darah tinggi yang dapat memicu adanya tinnitus.

  • Mendengarkan white noise atau music therapy

Terus menerus mendengar dengungan tentunya tidaklah nyaman, cobalah untuk mendengarkan white noise atau musik-musik relaksasi agar dengungan tidak begitu terdengar. Tips ini juga cukup efektif untuk membantu Anda tertidur di malam hari.

  • Hindari makanan yang dapat memicu terjadinya tinnitus

Beberapa tipe makanan seperti gula, kafein, MSG, garam, soda, dan alkohol dapat memperparah gejala tinnitus. Cobalah untuk menghindari atau mengurangi makanan dan minuman tersebut.

 Kapan harus pergi menemui dokter?

Konsultasikan kepada provider Anda jika tinnitus Anda tidak kunjung menghilang atau berkurang. Anda mungkin akan diarahkan untuk menemui spesialis THT yang akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan memberikan saran pilihan pengobatan yang terbaik bagi Anda. Jika di kehamilan sebelumnya Anda juga mengalami tinnitus, ingatlah untuk memberitahu provider Anda.

 

Sumber:

  • https://www.lescentresmasliah.com/en/blog/tinnitus-during-pregnancy-how-to-explain-it
  • https://maternityathome.com/tinnitus-during-pregnacy/
  • https://momlovesbest.com/tinnitus-while-pregnant
  • https://parenting.firstcry.com/articles/tinnitus-during-pregnancy-causes-and-remedies/

 

Apa Itu Peanut Ball?

Apa Itu Peanut Ball?

Anda tentu saja pernah mendengar tentang birthing ball (untuk mengetahui lebih lanjut mengenai birthing ball, klik disini). Jika birthing ball adalah bola besar berbentuk bulat yang berfungsi untuk memperlancar persalinan, lalu apa itu peanut ball?

Peanut ball adalah bola yang biasanya digunakan untuk terapi atau olahraga, namun saat ini peanut ball juga digunakan saat persalinan. Bola ini mempunyai bahan seperti birthing ball dan berbentuk seperti kacang, sehingga Anda dapat menaruh kaki Anda di sekitarnya. Peanut ball sangat berguna bagi Anda yang diharuskan untuk tetap berbaring di tempat tidur saat melahirkan, baik karena kelelahan, adanya komplikasi, mendapatkan epidural, atau karena pilihan pribadi.

Sama seperti birthing ball, peanut ball juga mempunyai variasi ukuran dan tinggi badan Anda biasanya merupakan cara terbaik untuk memilih ukuran yang tepat bagi Anda.

  • Jika tinggi Anda adalah 160 cm kebawah, gunakanlah peanut ball berukuran 40 cm;
  • Jika tinggi Anda diantara 160 cm sampai 170 cm, gunakanlah peanut ball berukuran 50 cm;
  • Jika tinggi Anda lebih dari 170 cm, gunakanlah peanut ball berukuran 60 cm.

Peanut ball juga tersedia dalam ukuran 70cm, namun peanut ball jenis ini hanya dapat digunakan dalam posisi duduk. Sangatlah penting untuk memilih ukuran peanut ball yang tepat bagi Anda, karena peanut ball yang terlalu besar justru akan menekan persendian di panggul.

Apa kegunaan peanut ball dalam persalinan?

Seperti yang kita ketahui, tetap aktif dan berada di posisi tegak dapat membantu proses persalinan dan memfasilitasi si kecil untuk turun ke jalan lahir. Kita juga mengetahui bahwa berbaring terlentang dapat memperlambat proses persalinan karena Anda akan kehilangan gravitasi, dan kurangnya gerakan dari Anda tidak membantu bayi Anda untuk turun ke jalan lahir.

Lalu bagaimana jika Anda ingin atau butuh istirahat saat persalinan? Bagaimana jika Anda diharuskan untuk tetap berbaring di tempat tidur karena suatu alasan medis? Jika Anda mendapat epidural yangmana membuat Anda tidak dapat bergerak banyak dan berada dalam posisi tegak, apa yang dapat dilakukan untuk membantu proses persalinan Anda?

Disaat saat seperti itu, peanut ball dapat menjadi pilihan.

Berdasarkan suatu penelitian yang dilakukan oleh Tussey dan Botsois (2011), mereka menemukan bahwa ada tiga manfaat utama yang ditemukan pada para ibu yang menggunakan peanut ball saat proses persalinan. Manfaat tersebut yaitu:

  • Memperpendek proses persalinan: para ibu yang menggunakan peanut ball saat proses persalinan rata rata mengalami fase pertama persalinan selama 90 menit. Mereka menemukan bahwa “peanut ball dalam proses persalinan untuk pasien dengan epidural, dibandingkan dengan intervensi standar yang seringkali dilakukan, terbukti dapat mengurangi lama proses persalinan tanpa adanya efek yang merugikan baik bagi bayi maupun sang ibu.”
  • Memperpendek fase mengejan: para ibu yang menggunakan peanut ball tersebut terbukti mengalami fase mengejan selama 23 menit lebih pendek dibandingkan para ibu yang tidak menggunakan peanut ball.
  • Mengurangi tingkat sesar: tingkat operasi sesar di dalam kelompok yang menggunakan peanut ball 13% lebih kecil dibandingkan dengan kelompok yang tidak menggunakan peanut ball. Hal ini sangatlah menguntungkan, mengingat bahwa operasi sesar membutuhkan waktu yang lebih lama untuk pemulihan dan lebih berpotensi untuk terjadinya komplikasi.

Penelitian ini dilakukan kepada para ibu yang mendapatkan epidural. Namun, bagaimanapun juga, menggunakan peanut ball akan menjadi sangat berguna untuk ibu manapun yang diharuskan atau ingin berbaring saat proses persalinan.

Bagaimana cara menggunakannya?

Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk menggunakan peanut ball. Cobalah berbagai posisi yang paling cocok untuk Anda, namun cobalah untuk bergerk setidaknya setiap 20 sampai 60 menit agar sirkulasi dara Anda tetap bagus dan dapat mendapatkan hasil yang maksimal.

Side-lying position

Berbaringlah dengan posisi miring ke kanan atau kiri, lalu:

  • Letakkan peanut bal diantara paha Anda dan letakkan kaki Anda disekelilingnya, membuka panggul Anda.
  • Pastikan kaki Anda agak tertekuk
  • Jika Anda ingin mencoba sesuatu yang agak berbeda, Anda juga dapat menekuk kaki Anda lebih tinggi ke arah perut Anda sehingga Anda berada di posisi squat di tempat tidur.

Lunge position

Ikuti instruksi yang sama seperti side-lying position, namun naikkan sandaran tempat tidur rumah sakit Anda menjadi sekitar 45 derajat. Dari posisi ini:

  • Putar tubuh bagian atas Anda untuk membuka panggul.
  • Posisikan bola secara horizontal di bawah kaki atas Anda sehingga Anda berada dalam posisi lunge

Posisi ini dapat membuka panggul Anda ke arah yang berbeda dan dapat menjadi variasi yang baik untuk dicoba.

Fire hydrant

Untuk posisi yang satu ini:

  • Letakkan tangan Anda di kasur dengan salah satu lutut Anda berada dalam posisi berlutut.
  • Letakkan lutut dan kaki Anda yang lain diatas peanut ball.
  • Jika memungkinkan, pastikan bahwa bola berada di bagian bawah tempat tidur dan turunkan sedikit.

Posisi ini dapat membatu bayi Anda berputar ketika mereka bergerak melalui jalan lahir.

Pushing

Ada dua cara utama untuk menggunakan peanut ball saat mengejan. Pertama adalah dalam side-lying position:

  • Lakukan side-lying position.
  • Naikkan sandaran tempat tidur rumah sakit Anda menjadi sekitar 45 derajat untuk membantu menurunkan bayi Anda ke jalan lahir.

Kedua adalah dalam foward-leaning position:

  • Bertumpulah pada tangan dan lutut Anda.
  • Gunakan peanut ball sebagai bantal untuk tubuh bagian atas Anda.

Apakah peanut ball dapat menggantikan manfaat yang diperoleh saat Anda tetap aktif dan tegak saat proses persalinan?

Walaupun peanut ball telah terbukti untuk dapat membantu saat proses persalian, terutama jika Anda diharuskan untuk berbaring di tempat tidur, namun masih ada banyak manfaat yang dapat Anda peroleh dari tetap aktif dan tegak selama proses persalinan. 

Gravitasi dapat sangan berguna dalam membantu proses persalinan, selain itu, tetap aktif selama proses persalinan juga dapat mengurangi rasa sakit. Bergoyang, berjalan, dan bahkan menari dapat mengurangi ketidaknyamanan saat proses persalinan sekaligus memfasilitasi gerakan bayi sehingga bayi Anda dapat berada di posisi optimal untuk turun ke jalan lahir. Selagi kondisi Anda masih memungkinkan untuk tetap aktif dan tegak selama kehamilan, maka kenapa tidak?

Dimana saya dapat mendapatkan peanut ball?

Anda dapat mendapatkan peanut ball di toko olahraga. Anda juga dapat menghubungi admin Bidan Kita di 085100111884 atau membelinya secara online di www.bidankitashop.com.

 

Selamat memberdayakan diri~

 

Sumber:

  • https://www.baby-chick.com/what-is-a-peanut-ball/
  • https://www.bellybelly.com.au/birth/peanut-ball-for-labour/
  • https://www.healthline.com/health/pregnancy/peanut-ball#claims
  • https://www.lamaze.org/Connecting-the-Dots/peanut-balls-for-labor-a-valuable-tool-for-promoting-progress

Stretch Marks Saat Kehamilan

Yang Wajib Anda Ketahui

Tubuh Anda menglami perubahan yang luar biasa saatkehamilan, dan diantara berbagai perubahan yang muncul, stretch marks dapat menjadi satu diantaranya. Stretch marks adalah garis-garis yang timbul di permukaan kulit. Stretch marks dapat berwarna merah muda, merah, ungu, atau cokelat, tergantung dengan warna kulit Anda. Selain di perut, stretch marks juga dapat timbul di paha, pantat dan payudara Anda. Stretch marks tidak berbahaya, dan setelah bayi Anda lahir, stretch marks Anda juga akan memudar secara bertahap, namun mereka tetap akan meninggalkan bekas.

Apa penyebabnya?

Stretch marks sangatlah umum terjadi dan tidak hanya terjadi pada ibu hamil saja. Mereka dapat terjadi ketika kulit Anda teregang, contohnya saat pubertas atau saat kita mengalami kenaikan berat badan. Saat kehamilan, perubahan hormonal dan kenaika berat badan secara cepat dapat menyebabkan timbulnya stretch marks.

Stretch marks terjadi ketika lapisan tengah kulit (dermis) teregang dan pecah di beberapa tempat. Apakah Anda akan mendapatkannya atau tidak, ada hubunganya dengan keturunan, jika ibu Anda mengalaminya maka besar kemungkinannya bahwa Anda juga akan mengalaminya. Selain itu, timbulnya stretch marks juga sangat tergantung dengan tipe kulit Anda.

Apa yang dapat saya lakukan?

Sayangnya, belum ada pengobatan yang ampuh untuk mencegah maupun menghilangkan stretch marks, namun ada beberapa cara untuk meminimalisir munculnya stretch marks, diantaranya dengan:

  • Melembabkan: cobalah untuk menjaga kulit Anda tetap lembab, Anda dapat menggunakan cocoa butter, aloe vera, atau pelembab lainnya. Melembabkan kulit Anda secara teratur juga dapat membantu dengan masalah kulit kering dan kulit gatal yang seringkali juga terjadi saat persalinan.
  • Konsumsi makanan kaya nutrisi: selain menjaganya tetap lembab, Anda juga harus merawat kulit Anda dari dalam. Anda dapat merawat kulit Anda dengan menjaga pola makan Anda. Pastikan bahwa Anda mengkonsumsi makanan kaya vitamin A, C, D, E, zinc, omega-3 dan protein. Kulit Anda terdiri dari 75% kolagen yang mana bertanggung jawab untuk menjaganya tetap lembut dan elastis. Untuk membantu tubuh Anda memproduksi kolagen, Anda memerlukan nutrisi-nutrisi diatas.
  • Kendalikan berat badan Anda: jagalah berat badan Anda. Usahakan untuk menjaga agar kenaikan berat badan Anda terjadi secara perlahan dan bertahap dan bukannya terjadi dalam waktu yang singkat. Ingatlah bahwa hamil bukan berarti Anda harus makan dua kali lipat dari biasanya, cobalah untuk mengikuti rekomendasi konsumsi kalori saat kehamilan. Berikut ini adalah panduan kenaikan berat badan saat kehamilan:
  • BMI < 18,5 kg/m² = 12,5 – 18 kg
  • BMI 18,5 – 24,9 kg/m² = 11,5 – 16 kg
  • BMI 25 – 29,9 kg/m² = 7 – 11,5 kg
  • BMI > 30 kg/m² = 5 – 9 kg

Catatan: cara menghitung BMI adalah berat badan / (tinggi badan) ²

  • Tunggulah: tunggulah sampai si kecil lahir. Dermatologist Anda dapat menawarkan berbagai perawatan untuk membantu memudarkan stretch marks seperti Retin-A atau terapi laser setelah Anda melahirkan.

Beberapa produk yang bisa membantu untuk memudarkan stretch marks

  • Gold Gamat
  • Pregnancy Butter
  • Bio Oil
  • Vco
  • Lavender essential oil

Untuk mendapatkan produk diatas, Anda dapat mendapatkannya di toko-toko yang terpercaya. Anda juga dapat menghubungi admin Bidan Kita di 085100111884 atau mengunjungi Klinik Bidan Kita di JL. Piere Tendean no.20 RT 001 RW 007, Sikenong, Klaten, Jawa Tengah, dengan membeli produk tersebut baik secara online maupun offline.

Walaupun membutuhkan waktu yang lama, stretch marks dapat sedikit memudar seiring berjalannya waktu. Mengendalikan berat badan Anda, mengkonsumsi cukup cairan, dan mengatasi stretch marks Anda segera setelah stretch marks Anda muncul mungkin dapat membantu. Hubungi provider Anda bila Anda mendapati bahwa stretch marks Anda meningkat atau menutupi banyak area di tubuh Anda. Provider Anda mungkin akan dapat membantu Anda untuk mengetahui penyebabnya dan menyarankan pilihan untuk menanganinya.

Sumber:

  • https://www.healthline.com/health/how-to-prevent-stretch-marks#treatment
  • https://www.nhs.uk/conditions/pregnancy-and-baby/stretch-marks-pregnant/
  • https://www.whattoexpect.com/pregnancy/symptoms-and-solutions/stretch-marks.aspx

 

 

 

Mengecek Kesuburan dengan Lendir Serviks

Cara Mengecek Kesuburan

Salah satu cara untuk mengecek kesuburan dan mengetahui kapan ovulasi terjadi adalah dengan mengamati lendir serviks.

Lendir serviks adalah lendir yang dihasilkan oleh kelenjar yang ditemukan di dalam dan sekitar serviks. Perubahan hormon yang terjadi di sepanjang siklus reproduksi seorang wanita dapat mengubah jumlah dan konsistensi lendir ini. Lendir serviks berfungsi untuk menghindari kuman dan bakteri untuk masuk ke rahim melalui serviks, mencegah infeksi, serta untuk menghidupi dan membantu mengantarkan sperma untuk dapat sampai ke rahim. Tepat setelah dan sebelum ovulasi Anda terjadi, rahim Anda akan memproduksi lendir ini lebih banyak dari sebelumnya, cukup banyak hingga Anda dapat melihatnya di pakaian dalam Anda. Lendir yang subur adalah lendir yang berwarna putih atau bening, elastis, dan  memiliki konsistensi seperti putih telur. Jika vagina Anda mengeluarkan lendir semacam ini, maka inilah waktu yang tepat untuk berhubungan seksual jika Anda sedang dalam program hamil.

Lendir serviks setiap orang tidaklah sama, maka jika Anda memilih untuk mengamati lendir serviks Anda, sangatlah penting untuk mengamatinya setiap hari selama beberapa bulan.

Waktu keluarnya lendir serviks ini dapat bervariasi dari orang ke orang, namun pada umumnya, siklus lendir serviks mempunyai pola sebagai berikut:

  • Siklus awal (hari 1-5): inilah waktu saat menstruasi terjadi
  • Pasca menstruasi (hari 5-10): pada awalnya, mungkin hanya akan ada sedikit atau tidak ada lendir sama sekali, namun lendir yang lengket dan seperti lem mungkin akan mengikuti. Pada saat ini, tingkat kesuburan Anda rendah.
  • Sebelum ovulasi (hari 10-14): tubuh Anda mulai memproduksi lebih banyak hormon esterogen. Lendir yang lengket tersebut akan menjadi tipis dan terlihat seperti awan. Namun pada akhirnya, lendir tersebut akan menjadi licin dan mulai terlihat seperti putih telur.
  • Ovulasi (hari 14): pada saat ovulasi, Anda mungkin akan menyadari bahwa lendir serviks Anda sangatlah basah dan kental. Anda bahkan mungkin dapat meregangkan lendir tersebut sejauh 2 centimeter atau lebih diantara jari Anda.
  • Pasca ovulasi (hari 14-22): setelah ovulasi, tubuh Anda akan mengeluarkan hormon progesteron, yangmana akan mengeringkan lendir serviks tersebut. Lendir serviks Anda mungkin pada awalnya akan terlihat berawan, namun kemudian mencadi lebih tebal.
  • Sebelum menstruasi (hari 22-28): seiring dengan mendekatnya waktu menstruasi Anda, lendir serviks Anda mungkin akna mempunyai konsistensi seperti lem lagi. Biasanya hanya akan ada atau tidak akan ada sama sekali lendir serviks 1-2 hari sebelum menstruasi.

Kapan waktu yang paling subur?

Waktu yang paling subur adalah saat lendir serviks Anda mempunyai konsistensi seperti putih telur. Jika Anda sedang program hamil, saat seperti inilah saat yang tepat untuk berhubungan seks.

Sel telur hanya dapat hidup 12-24 jam setelah ovulasi, tetapi sperma dapat hidup lebih lama, seringkali sekitar 3-5 hari di dalam lendir serviks yang subur. Hal ini berarti bahwa jika Anda sedang mencoba untuk hamil, waktu terbaik untuk berhubungan seks adalah tepat sebelum ovulasi, karena sperma dapat hidup dalam saluran reproduksi selama ebeberapa hari. Jika mereka sudah ada ketika ovulasi terjadi, maka sperma tersebut dapat segera membuahi sel telur.

Bagaimana cara memeriksa lendir serviks?

Lakukan pemeriksaan ini sekurangnya satu kali sehari, dimulai dari hari pertama setelah Anda menstruasi. Lakukan setiap hari dengan cara yang konsisten selama beberapa siklus dan lakukan pengecekan lendir serviks sebelum dan sebelah Anda buang air kecil. Catatlah bentuk lendir serviks Anda dari segi warna (kuning, putih, bening, atau berawan), konsistensi (tebal, lengket, atau elastis), dan rasa (kering, basah, atau licin) menggunakan diary atau menggunakan aplikasi di smartphone Anda.

Berikut ini adalah beberapa tahapan untuk memeriksa lendi serviks:

  1. Setelah buang air kecil, keringkan area sekitar vagina;
  2. Cuci tangan Anda, lalu keringkan;
  3. Cari posisi yang paling nyaman, entah dengan duduk di toilet, jongkok, berdiri dengan sat kaki diangkat, atau posisi lainnya;
  4. Dengan lembut, masukkan satu jari ke vagina Anda. Anda dapat menggunakan jari telunjuk atau jari tengah Anda. Tergantung sebanyak apa lendir serviks yang Anda produksi, Anda mungkin tidak perlu memasukkannya terlalu dalam, namun mengambil sample dari area dekat serviks Anda adalah yang paling ideal. Ingatlah untuk melakukannya dengan konsisten.
  5. Tarik jari Anda dari vagina Anda, lalu amati dan catat lendir serviks Anda dari segi warna (kuning, putih, bening, atau berawan), konsistensi (tebal, lengket, atau elastis), dan rasa (kering, basah, atau licin). Amatilah dengan melihat dan menggesekkannya antara dua jari. Cobarah untuk menekan dua jari Anda lalu meregangkannya secara perlahan.

Tips untuk memeriksa lendir serviks

  • Hindari memeriksa lendir serviks Anda selama atau tepat setelah seks.

Beberapa orang menemukan bahwa lendir serviks mereka terlihat berbeda setelah seks. Contohnya, ketika semen bercampur dengan lendir serviks, hal ini dapat merubah bentuk lendir serviks. Sabun, pelumas, dan beberapa produk lain juga dapat mengubah bentuk lendir serviks. Selain itu, hindari pula memeriksa lendir serviks ketika Anda merasa terangsang secara seksual. Cairan gairah tidak sama dengan lendir serviks, namun sulit untuk membedakannya.

  • Anda dapat memeriksa lendir serviks Anda dengan melihat tisu toilet Anda atau celana dalam Anda.

Tidak semua orang cukup nyaman untuk memasukkan jari mereka kedalam untuk memeriksa dirinya sendiri. Jika Anda seperti itu, Anda dapat mengamati sebasah apa vulva Anda setiap harinya, perhatikan lendir serviks yang terdapat di celana dalam Anda, atau lihat tisu toilet Anda setelah Anda buatng air kecil. Namun bagaimanapun juga, cara yang paling mudah adalah dengan memasukkan jari Anda dan secara fisik memeriksa diri Anda sendiri. 

  • Beberapa obat-obatan dapat mempengaruhi lendir serviks Anda.

Selain mengeringkan sinus Anda, obat sepeti Antihistamines juga mengeringkan lendir serviks Anda. Adapula beberapa obat-obatan yang mencegah Anda untuk mengeluarkan lendir serviks yang subur. Di kasus seperti ini, cobalah menggunakan alternatif lain untuk memeriksa ovulasi Anda. 

  • Hubungi provider Anda jika Anda merasa tidak pernah mendapati lendir serviks yang subur.

Kurangnya lendir serviks yang subur dapat menjadi tanda adanya ketidakseimbangan hormonal atau masalah kesuburan. Konsultasikanlah dengan provider Anda jika Anda merasakan hal ini terjadi pada Anda.

  • Anda mungkin akan melihat lendir serviks yang subur tepat sebelum menstruasi.

Beberapa wanita mendapati bahwa lendir serviks mereka menjadi basah atau hampir meraih konsistensi seperti putih telur lagi tepat sebelum menstruasi. Tentu saja hal ini bukan merupakan tanda terjadinya ovulasi yang akan datang. Beberapa wanita terkadang mengira jika mendapatkan banyak lendir serviks tepat sebelum menstruasi merupaka tanda-tanda awal kehamilan. Namun pada kenyataannya, hampir tidak mungkin untuk membedakan lendir serviks diawal kehamilan dan lendir serviks yang keluar sebelum menstruasi Anda datang. 

  • Hindari mencuci lendir serviks Anda!

Lendir serviks merupakan sesuatu yang normal dan sehat. Beberapa wanita mencuci lendir serviks mereka dengan melakukan douching (mencuci vagina dengan menyemprotkan larutan khusus ke dalam saluran vagina) sambil berfikir bahwa mereka tidak sehat atau tidak higenis, namun sebenarnya hal ini dapat mengurangi kesuburan Anda.

  • Pastikan bahwa Anda mengkonsusmsi cukup air.

Dehidrasi tidak akan membantu Anda dalam usaha Anda untuk hamil. Jika Anda tidak mengkonsumsi cukup cairan, selaput lendir Anda (termasuk di area serviks) tidak akan menjadi lembab karena tubuh Anda akan menyimpan air yang terkandung di tubuh Anda untuk fungsi tubuh yang paling vital. 

Kategori lendir serviks

  • Tipe 1 – kesuburan terendah

Tampilan: tidak terlihat

Sensasi: kering, kasar, gatal, atau tidak merasakan apapun

  • Tipe 2 – kesuburan rendah

Tampilan: tidak terlihat

Sensasi: lembab atau basah

  • Tipe 3 – kesuburan menengah

Tampilan: lendir terlihat tebal, creamy, dapat berwarna keputihan, kekuningan, tidak elastis, dan lengket

Sensasi:lembab atau  basah

  • Tipe 4 – kesuburan tinggi

Tampilan: lendir tidak berwarna, memiliki konsistensi seperti putih telur, elastis, berair

Sensasi: basah, licin, lembut

 

Mengamati lendir serviks dapat membantu untuk menentukan waktu subur. Metode ini akan dapat bekerja dengan baik bila Anda telah memantaunya setiap hari selama beberapa siklus. Selain dengan lendir serviks, beberapa orang juga menggunakan metode lain seperti pemantauan suhu basal tubuh dan test ovulasi untuk menentukan waktu subur. Kombinasi dari metode tersebut dapat memberikan hasil yang lebih pasti mengenai waktu ovulasi.

Penting untuk dicatat bahwa memiliki lendir serviks yang subur bukan merupakan tanda pasti kesuburan. Tubuh Anda dapat melepaskan hormon estrogen yang tinggi meskipun sedang tidak mengalami ovulasi. Namun, secara umum, saat Anda tidak berovulasi, kecil kemungkinannya untuk dapat memiliki lendir serviks yang subur.

Meskipun metode ini sangat membantu untuk mengecek kesuburan di rumah, Anda dapat mengunjungi provider Anda jika Anda ingin memverivikasi waktu ovulasi Anda.

Selamat belajar~

 

Sumber:

  • https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/cervical-mucus-method/about/pac-20393452
  • https://www.med.unc.edu/timetoconceive/study-participant-resources/cervical-mucus-testing-information/
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/323503.php
  • https://www.verywellfamily.com/checking-cervical-mucus-to-get-pregnant-faster-1960279

 

Keputihan dalam Kehamilan

Pengertian Keputihan Saat Hamil

Ketika Anda hamil, tubuh Anda akan mengalami banyak perubahan. Salah satu perubahan yang Anda akan alami adalah keputihan. Keputihan ini akan sangat bervariasi baik dari konsistensi, ketebalan, jumlah, maupun frekuensinya selama kehamilan Anda. Sangatlah penting untuk mengetahui keputihan semacam apa yang normal terjadi saat kehamilan dan hubungilah provider Anda jika Anda merasakan ketidaknormalan pada tubuh Anda.

Keputihan yang normal, biasa disebut leukorrhea, merupakan keputihan yang tipis, tidak berwarna atau berwarna putih susu, dan berbau ringan. Leukorrhea membantu menjaga vagina Anda tetap bersih serta mencegah adanya infeksi. Meningkatnya keputihan dalam kehamilan disebabkan oleh produksi hormon estrogen yang meningkat serta peningkatan aliran darah di area vagina. Seiring dengan melunaknya serviks dan dinding vagina, tubuh Anda akan menghasilkan cairan ekstra untuk membantu mencegah infeksi. Di akhir kehamilan Anda, meningkatnya keputihan biasanya disebabkan oleh kepala bayi Anda yang mulai menekan serviks Anda.

Anda mungkin akan mengalami kenaikan jumlah keputihan 1 sampai 2 minggu setelah pembuahan terjadi. Kenaikan jumlah keputihan ini juga dapat menjadi tanda-tanda paling awal dari kehamilan. Keputihan akan meningkat seiring dengan umur kehamilan Anda, dan puncaknya adalah di minggu-minggu terakhir kehamilan Anda, ketika keputihan Anda mengandung lendir berwarna pink dengan konsistensi yang lengket dan seperti jeli. Lendir semacam inilah yang mengindikasikan bahwa tubuh Anda sedang mempersiapkan diri untuk persalinan.

Warna keputihan beserta artinya

  • Tidak berwarna atau putih susu

Warna ini menandakan leukorrhea, yang merupakan keputihan yang sehat dan normal, terutama jika berbau ringan. Namun, perubahan kuantitas dan konsistensi dalam keputihan semacam ini juga dapat menandakan sesuatu. Temui provider Anda jika Anda mengalami peningkatan keputihan berwarna bening atau putih susu yang terus menerus mengalir atau menjadi kental dan seperti jeli karena perubahan semacam ini dapat menjadi tanda persalinan prematur.

  • Putih dan kental

Keputihan yang kental dan berwarna putih seperti cottage cheese dapat menandakan adanya infeksi jamur. Infeksi jamur sangatlah umum terjadi, dan Anda akan lebih rentan terkena infeksi jamur selama kehamilan akibat adanya perubahan hormonal yang mempengaruhi tingkat keasaman vagina, membuatnya lebih rentan terkena mikroorganisme patogen penyebab infeksi seperti candida. Gejala yang lain meliputi rasa gatal dan kemerahan di sekitar vagina , sensasi terbakar, dan rasa sakit menyengat saat buang air kecil atau berhubungan seks. Periksakan ke ginekolog atau provider Anda untuk memastikan adanya infeksi jamur serta mengatasinya. Mereka mungkin akan memberikan Anda resep krim anti jamur dan obat-obatan atau alternatif lain yang sesuai dengan umur kehamilan Anda. 

  • Hijau atau kuning

Keputihan berwarna hijau atau kuning tidaklah normal dan dapat menandakan adanya infeksi menular seksual (IMS), seperti chlamydia atau trichomoniasis. Gejala yang lain meliputi kemerahan atau iritasi pada alat kelamin. Menurut Centers of Disease Control and Prevention (CDC), IMS dapat menyebabkan komplikasi selama kehamilan dan dapat mempengaruhi baik ibu maupun bayi. Komplikasi ini terkadang tidak terlihat sampai beberapa tahun setelah persalinan, namun mereka dapat mempengaruhi sistem saraf dan perkembangan anak dan menyebabkan ketidaksuburan bagi sang ibu. 

  • Abu-abu

Keputihan berwarna abu-abu dapat mengindikasikan adanya infeksi vagina bernama bacterial vaginosis (BV), terutama jika disertai bau yang amis. BV disebabkan karena adanya ketidakseimbangan bakteri didalam vagina. Douching (mencuci vagina dengan menyemprotkan larutan khusus ke dalam saluran vagina) dan berganti-ganti pasangan saat berhubungan seks dapat meningkatkan resiko terjadinya BV. 

  • Coklat

Keputihan berwarna coklat biasanya disebabkan karena adanya darah lama yang keluar dari tubuh, yangmana dapat menjadi tanda-tanda awal kehamilan. Keputihan berwarna coklat saat kehamilan pada umumnya tidak menimbulkan masalah apa-apa. Namun, jika keputihan Anda berwarna coklat tua saat kehamilan, konsultasikanlah dengan provider Anda. 

  • Pink

Keputihan berwarna pink dapat menjadi sesuatu yang normal atau tidak normal. Keputihan berwarna pink seringkali terjadi di awal kehamilan atau di akhir kehamilan, saat tubuh Anda mulai mempersiapkan untuk persalinan. Namun, keputihan berwarna pink juga terjadi sebelum keguguran atau saat kehamilan ektopik (kehamilan yang berkembang di luar rahim, biasanya di dalam tuba falopi).

Penelitian mengungkapkan bahwa flek dan pendarahan ringan di trimester pertama, terutama yang hanya bertahan selama 1 sampai 2 hari, tidak berhubungan dengan tingginya resiko keguguran.

Penyebab lain dari flek ringan selama kehamilan adalah hubungan seksual dan infeksi vagina. 

  • Merah

Cairan vagina berwarna merah selama kehamilan membutuhkan perhatian secepatnya dari provider Anda karena dapat menandakan keguguran atau kehamilan ektopik, terutama jika pendarahan cukup banyak, terdapat gumpalan darah, atau terjadi bersamaan dengan adanya kram dan sakit perut.

Penyebab lainnya, terutama selama trimester pertama, adalah karena implantasi atau infeksi. Namun pendarahan yang terjadi di akhir kehamilan dapat mengindikasikan masalah yang serius atau persalinan prematur, yangmana memerlukan perhatian medis secepatnya.

Cairan ketuban?

Salah satu tipe cairan yang akan keluar saat kehamilan adalah cairan ketuban yang merembes. Perembesan cairan ketuban ini dapat terasa sepeti cairan hangat yang mengalir secara perlahan dari vagina Anda. Cairan ini biasanya tidak berbau dan tidak berwarna, namun dapat mengandung sedikit lendir atau darah. Salah satu cara untuk membedakan cairan ketuban dengan cairan vagina adalah dengan menggunakan kertas lakmus. Gunakanlah kertas lakmus berwarna merah. Apabilah yang keluar merupakan cairan ketuban maka kertas lakmus akan berubah menjadi warna biru. Hal ini dikarenakan karena kertas lakmus mempunyai sifat asam sedangkan air ketuban memiliki sifat basa.

Apa yang harus saya lakukan?

Peningkatan keputihan saat kehamilan merupakan hal yang normal, namun keputihan yang mempunyai warna atau bau yang tidak biasa seringkali mengindikasikan adanya infeksi. Segera temui provider Anda jika hal ini terjadi.

Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menjaga kesehatan vagina Anda selama kehamilan:

  • Hindari penggunaan tampons;
  • Hindari douching (mencuci vagina dengan menyemprotkan larutan khusus ke dalam saluran vagina);
  • Gunakan produk-produk kewanitaan yang tidak berbau, termasuk tisu dan sabun;
  • Gunakan panty liners untuk menyerap cairan yang berlebihan;
  • Keringkan area kemaluan Anda setelah buang air kecil, buang air besar, mandi, atau berenang;
  • Gunakan celana dalam dengan bahan yang longgar atau breathable, contohnya celana dalam berbahan kapas;
  • Jaga pola makan Anda dan hindari terlalu banyak gula, karena dapat memicu adanya infeksi jamur;
  • Konsumsi makanan yang mengandung probiotik, seperti yogurt, tempe, kimchi, kefir, dan lainnya, yang dapat mencegah terjadinya ketidakseimbangan bekteri dalam vagina.

Kapan harus pergi menemui dokter?

Segera temui provider Anda jika Anda menemui kejanggalan dari keputihan Anda, entah dari segi warna maupun bau seperti yang telah dijelaskan diatas. Catatlah kapan kejanggalan tersebut terjadi beserta gejala lain yang mungkin Anda rasakan. Ingatlah untuk tidak mencoba untuk mendiagnosa diri Anda sendiri dan mengobati diri Anda sendiri tanpa mengkonsultasikannya dengan provider Anda terlebih dahulu saat Anda menemukan kejanggalan.

 

Selamat belajar~

Sumber:

  • https://americanpregnancy.org/pregnancy-health/vaginal-discharge-during-pregnancy/
  • https://flo.health/menstrual-cycle/health/vaginal-discharge/discharge-during-pregnancy
  • https://www.healthline.com/health/pregnancy/vaginal-discharge-during-pregnancy#1
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/323433.php#normal-discharge
  • https://www.nhs.uk/conditions/pregnancy-and-baby/vaginal-discharge-pregnant/

Bell’s Palsy dalam Kehamilan

Yang Wajib Anda Ketahui

Mengalami kelumpuhan pada wajah merupakan pengalaman yang mengerikan bagi siapapun, tak terkecuali jika terjadi saat kehamilan, dimana emosi Anda sedang berada di dalam kondisi yang intens. Banyak orang yang mengasosiasikan kelumpuhan pada wajah dengan stroke, dan saat mengetahui bahwa apa yang dialami bukanlah stroke, seringkali ada sedikit perasaan lega di awal, namun pasien yang mengalami Bell’s palsy tetap memerlukan penanganan secapat mungkin (dibawah 72 jam). Dukungan dan berbagai informasi dapat menjadi sangat penting bagi ibu yang menderita Bell’s palsy.

Apa itu Bell’s Palsy?

Bell’s palsy merupakan kondisi dimana terjadi peradangan di dalam telinga yang menyebabkan adanya penekanan pada saraf wajah, membuat salah satu sisi wajah mengalami kelumpuhan. Namun tidak hanya penampakan wajah Anda, kondisi ini juga mempengaruhi produksi air liur, air mata, dan indra perasa.

Bell’s palsy merupakan kondisi idiopatik, yang berarti penyebab pastinya belum diketahui. Namun, beberapa peneliti mengkaitkan kondisi ini dengan adanya virus (termasuk herpes, influenza, dan infeksi saluran pernapasan), diabetes, menurunnya  sistem daya tahan tubuh, dan stress. 

Apa gejalanya?

Bell’s palsy seringkali datang secara tiba-tiba tanpa peringatan, dan dapat menyerang dalam hitungan jam, puncaknya adalah 72 jam. Berikut ini adalah beberapa gejala utama Bell’s palsy:

  • Kelumpuhan sebagian atau keseluruhan setengah wajah, termasuk ketidakmampuan untuk menutup mata bagian wajah yang terpengaruh.
  • Kesusahan untuk menggerakkan alis, berkedip, dan menutup mata.
  • Rasa sakit yang menusuk di telinga bagian dalam dan sekitar rahang,
  • Ketidak rataan atau adanya perubahan pada indra perasa.
  • Hipersensitifitas terhadap suara.
  • Telinga berdengung.
  • Sakit kepala.
  • Rasa kebas atau kedutan di setengah wajah.
  • Kesusahan untuk berbicara dan mengucapkan huruf atau suara tertentu seperti ‘P’ dan ‘B’.
  • Tidak dapat untuk menggerakkan sebelah mulut dan pipi, mengakibatkan kesusahan untuk mengkonsumsi makanan dan minuman.

Bagaimana cara mendiagnosisnya?

Dokter Anda akan melakukan pemerikasaan neurologis dan akan meminta Anda untuk menggerakkan wajah Anda seperti menutup mata Anda, menaikkan alis, senyum, dan memajukan bibir. Untuk membedakannya dengan kondisi lain seperti Ramsay Hunt Syndrome dan penyakit Lyme, dokter Anda juga akan melakukan serangkaian prosedur seperti pemeriksaan darah, MRI, CT scan, pemeriksaan dengan spesialis THT, dan pemeriksaan saraf bernapa electromyography (EMG).

 Bagaimana cara mengobatinya?

Pengobatan bell’s palsy dilakukan oleh fisioterapis. Anda sangat tidak dianjurkan untuk mencoba latihan-latihan wajah yang Anda temukan di Internet tanpa pengawasan ahli. Anda juga tidak dianjurkan untuk menggunakan stimulasi elektrik karena saraf Anda masih dalam tahap pemulihan dan over-stimulasi justru dapat menyebabkan komplikasi seperti synkinesis.

Mengapa ibu hamil lebih rentan terkena Bell’s Palsy?

Ibu hamil lebih rentan untuk terkena Bell’s palsy. Seringkali kondisi ini menyerang di trimester ketiga dan awal pasca melahirkan. Para peneliti berspekulasi bahwa preeklampsia atau tekanan darah tinggi pada ibu hamil dapat menjadi penyebab Bell’s Palsy dalam kehamilan. Ditambah lagi, HELLP syndrome (haemolysis, tingginya enzim hati,dan rendahnya trombosit) juga diduga dapat menjadi penyebab Bell’s Palsy.

Namun apakah jika Anda tidak terkena HELLP atau preeklampsia Anda tetap dapat terkena Bell’s palsy?

Jawabannya adalah “ya”. Beberapa teori mengungkapkan bahwa hal ini disebabkan karena saat Anda hamil, kandungan air di tubuh meningkat, menyebabkan pembengkaan dan penekanan pada saraf wajah. Selain itu, pada semester tiga, sistem daya tahan tubuh melemah, membuat Anda lebih rentan untuk terkena virus. Perubahan hormon seperti meningkatnya hormon kortisol dan perubahan produksi hormon esterogen dan progesteron juga diduga dapat menjadi salah satu faktor terjadinya Bell’s palsy.

Apa efek Bell’s Palsy dalam kehamilan?

Efek Bell’s palsy dalam kehamilan sama seperti efek Bell’s palsy pada umumnya, meliputi ketidakmampuan untuk menutup atau mengedipkan mata, kesusahan dalam mengkonsumsi makanan dan minuman, dan kesusahan berbicara secara jelas.

Apa yang dapat dilakukan provider Anda?

Berikut ini adalah beberapa hal yang akan dilakukan oleh provider Anda:

  • Menentukan apakah pengobatan kortikosteroid cocok untuk Anda, hal ini sangatlah tergantung dengan riwayat medis Anda. Kortikosteroid secara historis telah digunakan dengan aman dalam kehamilan untuk kondisi pernapasan, seperti asma, dan kondisi dermatologis.
  • Memberikan resep obat tetes mata bebas pengawet untuk penggunaan rutin di siang hari dan salep yang lebih tebal untuk digunakan di malam hari.
  • Menjelaskan bagaimana cara memplester mata saat Anda tidur

Apa yang dapat dilakukan orang-orang terdekat Anda?

Berikut ini yang dapat dilakukan orang-orang terdekat Anda untuk membantu Anda:

  • Memastikan bahwa Anda mengkonsumsi cukup cairan
  • Menjaga lingkungan agar tetap lembab
  • Menyediakan banyak sedotan
  • Menyediakan masker mata untuk malah hari
  • Menyediakan makanan yang mudah untuk dikonsumsi. 

Apakah Bell’s Palsy dapat diturunkan?

Penyebab dari kurang lebih 50% kasus kelumpuhan saraf wajah yang terjadi pada anak-anak tidak diketahui. Bell’s palsy yang terjadi pada anak-anak bisa didapatkan atau bawaan lahir, yang penyebabnya berkisar dari infeksi sampai birth trauma. (Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai birth trauma, klik disini. )

 

Terkena Bell’s Palsy saat kehamilan mungkin tampak seperti mimpi terburuk Anda. Namun, jangan hilang harapan! Karena kondisi ini hanya mempengaruhi saraf wajah Anda, maka Anda tetap dapat melahirkan secara normal. Jadi jangan hilang semangat dan ingatlah untuk tetap memberdayakan diri!

Yang terpenting adalah:

  • Tetap belajar karena ingatlah bahwa “knowledge is power”;
  • Hilangkan semua panik, kekhawatiran, dan emosi negatif Anda;
  • Pelajari teknik nafas dan ikuti kelas hypnobirthing. Anda dapat mengikuti kelas-kelas ini secara online maupun offline di Bidan Kita, jadi tidak ada lagi alasan tidak mengikuti kelas karena jarak yang jauh atau tidak ada waktu;
  • Rajin ikuti kelas Prenatal Gentle Yoga untuk mempersiapkan tubuh Anda.

 

Sumber:

  • http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.911.5585&rep=rep1&type=pdf
  • https://www.facialpalsy.org.uk/support/patient-guides/facial-paralysis-in-pregnancy/
  • https://www.facialparalysisinstitute.com/conditions/bells-palsy-pregnancy/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5032927/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/28141956
  • https://safebirthproject.com/bells-palsy-pregnancy/

TENS untuk Meningkatkan produksi ASI

Setelah si kecil lahir, Anda akan mendapatkan tantangan baru karena Anda akan mulai memasuki masa menyusui. Anda akan mulai berfikir bagaimana cara untuk meningkatkan produksi ASI Anda agar dapat memenuhi kebutuhan si kecil. Ditambah lagi jika sebelumnya Anda melahirkan secara sesar yang berdasarkan penelitian dapat mempengaruhi masa menyusui dan mungkin bahkan mempengaruhi produksi ASI (untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pengaruh operasi sesar di masa menyusui, klik disini).

Kabar baiknya adalah bahwa ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan produksi ASI (untuk mengetahui lebih lanjut mengenai tips untuk meningkatkan produksi ASI, klik disini). Salah satu alternatif lain yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan produksi ASI adalah dengan menggunakan unit TENS.

Apa itu TENS?

TENS, yang merupakan singkatan dari Transcutaneous Electrical Nerve Simulation adalah suatu alat yang bekerja dengan mengirimkan impuls listrik kecil melalui elektroda yang mempunyai perekat agar dapat ditempelkan ke kulit seseorang. Pada umumnya, alat ini digunakan untuk mengurangi rasa sakit, termasuk rasa sakit saat persalinan (untuk mengetahui lebih lanjut mengenai TENS, klik disini...). Namun beberapa penelitian mengungkapkan bahwa ternyata TENS juga dapat digunakan untuk meningkatkan produksi ASI. Selain meningkatkan produksi ASI, TENS juga dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit yang disebabkan oleh kontraksi saat menyusui setelah Anda melahirkan.

Bagaimana cara kerjanya?

Ketika digunakan untuk meningkatkan produksi ASI, TENS bekerja dengan menstimulasi saraf-saraf di payudara Anda, yangmana dapat memicu pelepasan hormon prolactin, yang merupakan hormon yang diperlukan untuk menyusui.

Terapi TENS cukup aman karena tidak mempunyai efek samping yang merugikan Anda atau bayi Anda , serta tidak mengubah kandungan ASI Anda, sehingga terapi dapat menjadi alternatif yang aman jika Anda ingin meningkatkan produksi ASI Anda.

Untuk melakukannya, tempelkanlah elektroda di payudara Anda, tepatnya di samping kiri dan kanan puting Anda, segaris dengan puting Anda. Setelah itu, nyalakanlah dan tingkatkan intensitas unit TENS sampai mencapai intensitas yang Anda inginkan. Lakukanlah terapi TENS ini selama 15 menit setiap 2 jam per harinya untuk hasil yang maksimal.

Jika ASI Anda mulai mengalir setelah menggunakan unit TENS, cobalah untuk mengosongkan ASI Anda dengan menyusui bayi Anda atau  memompa ASI Anda untuk mempertahankan atau meningkatkan produksi ASI Anda.

Kapan harus menghindari terapi TENS?

Walaupun terapi TENS cukup aman untuk sebagian besar orang, para ahli merekomendasikan bahwa beberapa orang dengan kondisi tertentu menghindari terapi TENS kecuali jika terapi ini memang disarankan oleh dokter Anda. Berikut ini adalah beberapa orang yang disarankan untuk mengindari terapi TENS:

  • Penderita epilepsi: menempelkan elektroda di kepala atau leher penderita epilepsi beresiko dapat menyebabkan kejang.
  • Penderita penyakit jantung
  • Orang yang mempunyai implan besi di tubuhnya

Bagaimana cara mendapatkan alat TENS?

Anda dapat membeli alat TENS di toko alat fisioterapi atau membelinya di Bidan Kita. Namun, jika Anda tidak ingin membelinya, Anda dapat tetap mendapatkan fasilitas TENS dengan datang ke fasilitas kesehatan atau fisioterapis yang berpengalaman. Anda juga dapat menghubungi admin Bidan Kita di 085100111884 atau mengunjungi Klinik Bidan Kita di JL. Piere Tendean no.20 RT 001 RW 007, Sikenong, Klaten, Jawa Tengah, dengan membuat janji temu sebelumnya dengan admin Bidan Kita.

 

Sumber:

  • https://healthyliving.azcentral.com/how-to-use-a-tens-unit-to-aid-in-lactation-12419899.html
  • https://www.medfaxxinc.com/articles/can-a-tens-unit-help-mothers-with-breast-feeding.html
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK500830/
  • http://painreductiontherapy.com/articles/tens-stimulation-for-lactation.html
  • https://www.tenscare.co.uk/breastfeeding-how-meet-your-goals