Bidan Kita

Home Blog Page 16

4P dalam Persalinan

Komponen Proses Persalinan

Persalinan merupakan suatu peristiwa yang indah dan kompleks. Ada beberapa faktor dan komponen yang harus bekerja sama agar peristiwa ini dapat terjadi dengan sukses. Komponen ini dapat disebut dengan “4P”. Komponen ini dapat menentukan segalanya seperti kapan dan bagaimana bayi Anda akan lahir.

Jika persalinan ibarat suatu mesin, “4P” ini adalah roda giginya. Jika salah satu roda gigi hilang atau tidak sejajar, maka seluruh mesin tidak akan berfungsi. Maka dari itu, sangat penting bagi Anda untuk mengetahui keempat hal ini sehingga Anda dapat lebih mengerti bagaimana tubuh Anda bekerja dan dapat membuatnya lebih optimal sehingga Anda dapat memperoleh pengalaman persalinan yang positif.

Passanger (Penumpang)

Passanger adalah penumpang yang tentu saja di dalam konteks ini berarti bayi Anda. Percaya atau tidak, bayi Anda mempunyai peranan penting dalam menentukan bagaimana mereka akan dilahirkan, karena pada dasarnya, bayi Andalah yang menentukan kapan ia akan dilahirkan.

Penelitian menunjukkan bahwa paru-paru bayi dapat mengeluarkan protein tertentu ketika mereka sudah siap untuk dilahirkan. Protein ini akan memberi sinyal pada tubuh sang ibu untuk mulai mempersiapkan persalinan. Membuat tubuh Anda mulai memproduksi oksitosin dalam jumlah besar untuk persalinan dan memastikan bayi Anda sudah berkembang sepenuhnya dan siap untuk lahir di dunia.

Ketika semuanya sudah siap, bayi Anda secara naluriah akan bergerak melewati panggul Anda. Memutar, menundukkan kepalanya, dan melakukan pergerakan lain untuk dapat lahir ke dunia.

Dalam proses persalinan, Anda dan bayi Anda berada di dalam tim yang sama dan harus bekerja sama agar persalinan Anda dapat berjalan dengan lancar. Walaupun bayi Andalah yang menentukan kapan ia akan dilahirkan, namun Andalah yang dapat menentukan posisi dan presentasi kepala bayi Anda lewat kebiasaan dan postur Anda sehari hari.

Maka dari itu sangat penting bagi Anda untuk memberdayakan diri dan memastikan bahwa bayi Anda berada di dalam posisi yang seoptimal mungkin untuk persalinan. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai posisi bayi, klik disini.

Power (Kekuatan)

Power yang dimaksud disini adalah kekuatan yang dapat mendorong bayi Anda melewati jalan lahir, atau singkatnya adalah kontraksi atau gelombang cinta. juga stamina dan NIAT Anda. Kontraksi ini harus cukup kuat untuk melebarkan serviks Anda dan membantu bayi Anda untuk keluar melewati jalan lahir.

Selain itu, kontraksi ini juga harus mempunyai ritme yang teratur, semakin kuat seiring berjalannya persalinan. Namun, kontraksi juga tidak boleh terlalu intens atau terlalu kuat untuk menghindari terjadinya fetal distress. Disaat inilah oksitosin memainkan perannya. Saat bayi Anda siap untuk dilahirkan, tubuh Anda akan mulai memproduksi oksitosin dalam jumlah yang besar.

Oksitosin inilah yang akan membuat Anda berkontraksi. Selain itu, oksitosin juga akan menentukan seberapa kuat dan seberapa intens kontraksi itu akan terjadi. Masalahnya adalah hormon ini sangatlah pemalu dan sangat tergantung dengan emosi Anda.

Ketika Anda berada di lingkungan yang asing dan tidak nyaman, oksitosin yang dikeluarkan tubuh Anda juga akan berkurang, membuat kontraksi Anda hilang dan persalinan Anda macet. Disaat inilah terkadang provider Anda akan menggunakan pitocin atau oksitosin buatan. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai oksitosin, Pitocin, dan perbedaannya, klik disini.

Passage (Jalan)

Jalan yang dimaksud disini adalah panggul Anda. Kebanyakan orang tidak tau bahwa panggul tidaklah sebatas struktur tulang belaka. Ada banyak ligament yang dapat menggerakkan dan menyangga panggul tersebut, membuatnya sebagai jalan yang sempurna untuk persalinan.

Walaupun bentuk keseluruhan dari panggul sang ibu dipengaruhi oleh bentuk tubuh dan hormon yang keluar pada saat kehamilan yang dapat membuatnya lebih fleksibel. Namun, pada dasarnya tubuh seorang wanita sudah dirancang sedemikian rupa untuk dapat bersalin secara normal, termasuk panggulnya.

Sering kali kita dengar istilah “panggul sempit” dan saat ini kasus semacam ini semakin meningkat. Namun sebenarnya, istilah ini muncul karena panggul Anda tidak seimbang dan posisi bayi Anda kurang optimal sehingga menimbulkan tantangan tersendiri pada saat proses persalinan.

Maka dari itu sangatlah penting bagi Anda untuk memberdayakan diri Anda selama persalinan sehingga panggul Anda berada di dalam kondisi yang optimal untuk melahirkan. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai ligament panggul, klik disini , dan untuk mengetahui lebih lanjut tentang pentingnya balance saat persalinan, klik disini. 

Psyche (Jiwa)

Komponen yang terakhir adalah jiwa, atau kondisi emosional Anda saat proses persalinan. Tanpa Anda sadari, emosi Anda membawa pengaruh yang sangat besar untuk proses persalinan Anda karena pada dasarnya emosi Andalah yang akan menentukan kapan hormon oksitosin atau adrenalin akan keluar, yangmana menentukan apakah persalinan Anda akan berhenti karena adanya flight or fight response atau persalinan Anda akan berlangsung dengan lancar dan nyaman berkat bantuan oksitosin yang membuat kontraksi Anda menjadi lebih teratur dan beta endorphin yang merupakan hormon penghilang rasa sakit.

Namun, masalahnya lingkungan kita tidak selalu ideal. Banyak cerita dan tekanan dari orang terdekat yang membuat rasa takut, kekhawatiran, dan stress mulai bermunculan. Inilah mengapa sangat penting bagi Anda untuk memberdayakan diri dan mempersiapkan diri Anda sehingga Anda dapat menghadapi stressor tersebut dengan lebih baik, karena pada dasarnya walaupun kita tidak dapat mengkontrol lingkungan disekitar kita, namun kitalah yang menentukan bagaimana cara kita bereaksi dan menghadapi stressor tersebut. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai hormon dalam persalinan, klik disini.

Bonus:

Preparation (Persiapan)

Komponen tambahan yang tidak kalah pentingnya adalah persiapan. Pada dasarnya, persalinan dapat diibaratkan seperti ujian. Anda tidak dapat datang mengerjakan ujian dan mendapatkan hasil yang bagus tanpa persiapan atau hanya dengan bermodalkan harapan atau keinginan untuk mendapatkan hasil yang baik tanpa disertai dengan persiapan apa-apa. Begitu pula dengan persalinan.

Ada bayak sekali yang harus Anda siapkan dan pelajari untuk dapat mencapai persalinan impian yang lancar, minim rasa sakit, dan minim trauma. Tuhan telah menyediakan waktu kurang lebih 9 bulan untuk Anda mempersiapkan tubuh dan pikiran Anda untuk persalinan. Manfaatkanlah waktu itu dengan sebaik mungkin.

Berdayakan diri Anda, ikuti kelas persiapan persalinan, ikuti support group, bacalah buku dan artikel seputar kehamilan dan proses persalinan, berolahragalah, latih nafas Anda, lakukan relaksasi, dan atur pola makan Anda, dan banyak lagi. Cobalah untuk bersikap lebih aktif karena pada dasarnya, asal Anda mau belajar dan memberdayakan diri, tidak ada kata terlambat.

 

Selamat memberdayakan diri~

 

Sumber:

  • https://altaviehealth.com/the-3-ps-of-birth-progress/
  • https://dancingdoulajeanelle.com/2017/12/19/the-4-ps-a-k-a-the-driving-force-behind-your-labour/
  • https://www.kiwifamilies.co.nz/articles/the-5-ps-to-normal-labour-and-birth/
  • https://shininglightprenatal.com/2011/06/18/the-4-ps-of-birth-the-need-to-sync-your-body-your-baby-and-your-mind/

Apa Itu PUPPS (Puritic Papules and Plaque of Pregnancy) ?

Pengertian PUPPS

PUPPS yang dimaksud disini bukanlah buang air besar ataupun anak anjing. PUPPS merupakan singkatan dari Puritic Uritical Papules and Plaques of Pregnancy. Terdengar rumit memang, singkatnya PUPPS adalah kondisi kulit yang umum terjadi pada saat persalinan berupa ruam di perut. Ruam ini dapat menyebabkan iritasi, rasa gatal dan bahkan terkadang sampai terasa menyakitkan hingga menimbulkan ketidaknyamanan bagi sang ibu.

Kapan Ini Terjadi?

PUPPS biasanya terjadi di trimester ketiga atau setelah 35 minggu. Namun, tidak menutup kemungkinan juga bahwa kondisi ini bisa datang lebih awal. Walaupun kondisi ini dapat menimbulkan ketidaknyamanan, berita baiknya adalah kondisi ini tidak berbahaya bagi kesehatan ibu dan bayi.

Kondisi ini biasanya hilang dengan sendirinya, bahkan ada beberapa ibu yang bilang bahwa kondisi ini akan menghilang setelah melahirkan, namun hal ini bukan berarti tidak dapat mengobatinya.

PUPPS tidak berhubungan dengan preeklamsia, kecacatan janin, penyakit autoimun, atau komplikasi hormonal. Selain itu, kondisi kulit yang satu ini tidaklah menular, jadi Anda masih dapat bebas berpelukan dengan anak atau pasangan Anda.

Apa Gejalanya?

Rasa gatal adalah bagian terburuk dari PUPPS. Selain bercak-bercak atau garis merah yang menyebabkan rasa gatal di area perut, berikut ini adalah tanda dan gejala lain yang harus Anda perhatikan:

  • Stretch marks, yang mana merupakan gejala paling awal
  • Ruam yang terasa sangat gatal
  • Bercak merah atau adanya area kulit yang menjadi kemerahan
  • Eksim seperti lesi
  • Rasa gatal dan bercak merah dimulai dari area perut dan lalu menyebar
  • Lecet

PUPPS dimulai dengan bentol-bentol kecil yang gatal dan lama-kelamaan akan mulai memerah. Pada awalnya mungkin mereka akan terlihat seperti stretch marks di area perut dan semakin lama stretch marks tersebut akan meluas ke daerah lain seperti dada, tangan, ketiak, dan punggung. Namun bagaimanapun juga, PUPPS tidak menyebar ke wajah, telapak tangan, telapak kaki, dan juga pusar.

Apa Penyebabnya?

Penyebab utama dari PUPPS belum diketahui. Namun, penelitian mengungkapkan bahwa ibu hamil dapat terkena PUPPS karena alasan berikut: 

  1. Perut yang meregang

Membawa beban tambahan di perut Anda dapat memberikan tekanan di jaringan ikat yang ada di perut Anda. Tekanan semacam ini dapat menyebabkan timbulnya stretch marks dan nantinya dapat menimbulkan pembengkaan yang dapat berlanjut menjadi PUPPS di perut Anda.

  1. Sel janin yang bermigrasi

Saat berada di dalam kandungan, sel janin Anda akan bermigrasi di tubuh Anda, termasuk di kulit Anda. Terkadang, saat sel tersebut ada dalam jumlah yang banyak, sistem pertahanan di kulit Anda akan menganggap sel tersebut sebagai sel asing yang berbahaya.

Hal ini akan memicu terjadinya reaksi pertahanan di tubuh Anda dan menyebabkan timbulnya PUPPS. Migrasi sel ini seringkali terjadi di janin laki-laki. Penelitian menemukan bahwa 60% sampai 70% wanita yang mengalami PUPPS mempunyai DNA laki-laki di ruam kulitnya.

  1. Adanya organ yang terbebani

Hati Anda adalah organ yang berfungsi untuk membersihkan tubuh Anda dan menyaring racun racun yang ada di tubuh Anda. Ada teori yang mengungkapkan bahwa saat persalinan, hati Anda dapat terbebani dengan jumlah racun yang terlalu banyak. Hal ini ditandai dengan adanya perubahan warna kulit dan adanya ruam.

Apa yang dapat meningkatkan resiko terjadinya PUPPS?

Anda akan lebih beresiko untuk terkena PUPPS jika Anda:

  • Hamil untuk pertama kalinya

Ibu yang sedang mengandung anak pertamanya akan lebih beresiko terkena PUPPS karena saat Anda hamil untuk pertama kalinya, kulit yang berada di perut Anda masih sangat ketat karena belum pernah ter-regang dari kehamilan yang sebelumnya. Namun hal ini juga tidak menutup kemungkinan bahwa PUPPS dapat terjadi di kehamilan berikutnya. Bagaimanapun juga, biasanya PUPPS tidak menyerang di lebih dari satu kehamilan.

  • Hamil anak kembar

Ibu yang mempunyai ukuran fundus yang besar atau para ibu yang hamil anak kembar biasanya lebih beresiko untuk terkena PUPPS.

  • Hamil anak laki-laki

Walaupun belum ada penelitian lanjutan mengenai teori ini, namun statistik menunjukkan bahwa 70% dari para ibu yang terkena PUPPS mengandung bayi laki-laki.

  • Keturunan genetik

Yang menarik adalah bahwa ternyata PUPPS dapat diturunkan dan dilacak dari sisi ayah Anda.

Bagaimana cara mengobatinya?

Ada banyak cara yang dapat Anda lakukan untuk meredakan rasa gatal yang ditimbulkan oleh PUPPS, ada juga cara alami yang mungkin dapat mencegah atau mengurangi PUPPS. Berikut ini adalah beberapa obat alami yang dapat Anda coba:

  1. Jus sayur

Mengkonsumsi jus sayur merupakan cara yang baik untuk membersihkan dan mendetoksifikasi tubuh Anda. Walaupun beberapa ibu yang telah mencoba teknik ini mengungkapkan bahwa teknik ini sangat membantu, namun, belum ada bukti klinis yang membuktikan bahwa cara ini dapat menyembuhkan PUPPS. Bagaimanapun juga, tidak ada ruginya untuk mencoba teknik ini karena teknik ini juga dapat menyembuhkan kekurangan zat besi dalam tubuh Anda.

  1. Memakai pelembab

Menggunakan pelembab seperti minyak kelapa, minyak chickweed, atau aloe vera dapat sangat membantu untuk meredakan gejala PUPPS. Aloe vera dapat membantu untuk meredakan pembengkaan, mengurangi rasa gatal, dan juga berfungsi sebagai kompres dingin untuk tubuh Anda.

Sedangkan minyak kelapa dan minyak chickweed dapat membantu untuk meredakan sensasi gatal dan iritasi yang disebabkan oleh PUPPS. Minyak kelapa juga mempunyai sifat anti-inflammatory dan antimicrobial sehingga minyak ini sangat baik untuk Anda. Namun, ingatlah untuk hanya menggunakan VCO (virgin coconut oil) karena pengawet dan zat tambahan yang mungkin ada di minyak kelapa olahan justru dapat memperparah iritasi di kulit Anda.

  1. Rempah rempah yang dapat membersihkan tubuh

Ruam dapat terjadi karena adanya gangguan di darah, hati atau kulit. Membersihkan darah dan hati Anda dengan rempah rempah dapat membantu untuk mengurangi ruam tersebut. Rempah-rempah yang biasanya direkomendasikan untuk ibu hamil adalah akar dandelion dan daun jelatang.

Akar dandelion dapat meningkatkan fungsi hati dan daun jelatang mempunyai kandungan yang dapat mengobati reaksi alergi dan mengobati pembengkaan. Tumbuhan ini biasanya dapat dikonsumsi dalam bentuk kapsul atau teh.

  1. Oatmeal

Mandi dengan oatmeal dapat sangat membantu. Berendam di air oatmeal dapat meredakan rasa gatal, iritasi, dan melembabkan kulit. Teknik ini mungkin tidak akan mengobati PUPPS dengan sepenuhnya, tapi teknik ini dapat memberikan efek yang menenangkan. Anda menyiapkan air hangat, mencampurkan oatmeal dan teh chamomile organic secukupnya, lalu berendam di dalamnya selama sekitar 20 menit. 

  1. Rempah rempah anti bengkak

Beberapa tumbuhan yang dapat berfungsi untuk meredakan bengkak adalah calendula dan chamomile. Anda dapat menggunakannya dengan mencampurkannya dengan aloe vera gel, lotion, atau witch hazel. Lalu Anda dapat menaruhnya di daerah yang bermasalah. Anda dapat melakukan ini sebanyak tiga kali sehari.

  1. Adaptogen

Kehamilan dapat menjadi masa-masa yang terkadang dapat membuat Anda stress, dan hal ini tentu saja dapat mempengaruhi sistem daya tahan tubuh Andadan membuat Anda rantan untuk terkena PUPPS.

Adaptogen sangatlah berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu, adaptogen juga bersifat menenangkan. Beberapa tumbuhan yang bersifat adaptogen adalah gingseng, basil dan akar maca. Untuk ibu hamil, para herbalis sangat merekomendasikan penggunaan akar maca sebagai adaptogen. Anda dapat mengkonsumsinya dengan mencampurkannya dengan smoothies Anda.

  1. Kompres dingin

Kompres dingin dapat memberi efek menenangkan dan membantu mengurangi rasa gatal. Anda dapat melakukan teknik ini dengan menyelupkan handuk kecil di air dingin, memerasnya, dan menaruhnya diatas area yang gatal. Anda dapat melakukan teknik ini setiap kali Anda mulai merasa tidak nyaman. 

  1. Menggunakan pakaian yang lembut

Cobalah untuk menggunakan pakaian yang longgar dan berbahan lembut jika Anda terkena PUPPS agar ruam Anda tidak semakin parah. Pakaian berbahan kapas juga dapat membantu untuk menjaga kulit Anda tetap dingin.

  1. Hindari menggaruk area ruam dan menggunakan bahan kimia

Saat Anda mendapat ruam dan terasa gatal, tentunya Anda segera ingin menggaruknya. Namun, cobalah sebisa mungkin untuk tidak melakukannya karena menggaruk ruam Anda justru dapat memperparah kondisi Anda. Selain itu, jika Anda terkena PUPPS, cobalah untuk menghindari penggunaan bahan kima seperti sabun mandi yang mempunyai banyak kandungan pewangi dan deodorant yang mengandung bahan kimia. 

  1. Merilekskan sistem saraf Anda

PUPPS dapat sangat mengganggu Anda karena rasanya yang gatal. Rasa gatal ini dapat membuat Anda tetap terbangun dan tidak dapat beristirahat. Di saat saat seperti ini, cobalah untuk menggunakan lavender atau chamomile untuk membantu Anda lebih rileks dan beristirahat dengan lebih baik. 

Apakah PUPPS dapat dicegah?

Sayangnya, belum ad acara untuk mencegah atau memprediksi terjadinya PUPPS karena penyebab pastinya belum diketahui. Yang dapat Anda lakukan adalah menjaganya sebaik mungkin agar gejalanya tidak semakin parah. Rasa gatal dapat beragam dari sedang hingga parah, namun ingatlah bahwa kondisi ini hanyalah sementara. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menjaga PUPPS agar tidak semakin parah:

  1. Memperkuat

Anda dapat mengkonsumsi suplemen kolagen atau mengkonsumsi makanan kaya kolagen yang dapat memperkuat kulit Anda dan jaringan ikat di sekitar perut Anda.

  1. Membersihkan

Membersihkan hati Anda sebelum kehamilan dapat mengurangi racun yang ada id tubuh Anda. Teh dandelion adalah salah satu teh herbal yang dapat membantu Anda untuk membersihkan hati Anda. 

  1. Melindungi

Mengkonsumsi tumbuhan yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh Anda selama trimester ketiga dapat membantu untuk melindungi Anda dari sel janin yang sedang bermigrasi di tubuh Anda. Selai itu, hal ini juga dapat membantu Anda untuk menjaga daya tahan tubuh Anda tetap seimbang.

  1. Meredakan

Memijat area tubuh yang gatal dengan body butter atau pelembab dapat membantu untuk meredakan rasa gatal dan kencang di kulit Anda. Jika dilakukan dengan teratur, hal ini dapat mengurangi stretch marks dan membantu memperkuat kuit Anda.

 

Sumber:

  • https://www.findatopdoc.com/Pregnancy/natural-treatments-for-puppp-rash
  • https://mamasmilknochaser.com/2015/12/13/i-wanted-a-puppy-for-christmas-instead-i-got-puppp/
  • https://www.mamanatural.com/pupps-rash/
  • https://mavcure.com/home-remedies-for-pupps-rash/
  • https://www.momjunction.com/articles/pupps-during-pregnancy-4-causes-4-symptoms-8-treatments_00106841/#gref
  • http://www.pregnancyxp.com/8-natural-remedies-for-pupps-rashes-in-pregnancy/

 

 

 

 

 

 

 

Apakah Operasi Caesar dapat Mempengaruhi Masa Menyusui?

Tantangan Operasi Caesar

Saat ini tingkat Operasi Caesar di Indonesia terus menerus meningkat. banyak hal dan banyak faktor yang menyebabkan hal ini terjadi.

Memang sih harusnya ini menjadi tandatanya besar bagi Anda. namun lagi lagi kenyataan di lapangan inilah yang terjadi.

Nah, Karena operasi caesar adalah suatu operasi besar, tentu saja hal ini akan memberi beberapa tantangan bagi para ibu yang ingin menyusui. pada dasarnya Operasi caesar dapat mempengaruhi masa menyusui, baik yang direncanakan atau tidak direncanakan. Namun, tentu saja hal ini bukan berarti Anda tidak dapat atau tidak boleh menyusui.

Maka dari itu sangat penting untuk memberdayakan diri dan mengetahui terlebih dahulu apa efek operasi caesar terhadap masa menyusui sehingga Anda dapat mengatasi masalah yang akan ada dan dapat menyusui si kecil dengan sukses.

Berikut ini merupakan beberapa tantangan yang akan Anda hadapi dalam menyusui jika Anda melahirkan melalui operasi caesar:

  1. Penundaan dalam menyusui dini

Setelah operasi sesar, mungkin akan ada penundaan dalam menyusui. sebagian besar ibu yang dilakukan operasi caesar tidak dilakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) seperti sebagaimana mestinya.

Pada dasarnya Kontak fisik dengan bayi Anda sesegera mungkin setelah bayi Anda lahir akan membantu untuk mempercepat proses menyusui di jam-jam pertama bayi Anda. Namun, bagaimanapun juga semua ini tergantung dengan tipe anestesi (bius) yang Anda dapatkan.

Jika Anda mendapat bius total, biasanya akan ada penundaan sampai ASI pertama si kecil selama beberapa jam sampai efek bius menghilang. Jika Anda mendapatkan epidural atau bius di tulang belakang, mungkin Anda dapat mulai menyusui saat Anda masih berada di ruang operasi atau segera setelah Anda dipindahkan ke ruang pemulihan. terkadang pun dilakukan IMD hanya sebagai “Formalitas” belaka karena si bayi segera harus dilakukan penanganan dan perawatan serta pemeriksaan oleh dokter anak di ruang lain.

fyi: IMD harusnya di lakukan minimal 1 jam langsung setelah bayi lahir.

Jika Anda melahirkan dengan operasi caesar, mungkin ASI Anda akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk keluar dibanding dengan para ibu yang melahirkan pervaginam. Maka dari itu, sangat penting untuk menstimulasi produksi ASI Anda terus menerus.

Jika kondisi tidak memungkinkan untuk Anda menyusui bayi Anda secara terus menerus atau jika Anda akan dipisahkan dengan bayi Anda selama lebih dari 12 jam, cobalah untuk menggunakan pompa ASI. Pompalah ASI Anda setiap 2 sampai 3 jam sampai Anda dapat menyusui bayi Anda secara langsung.

  1. Obat yang Anda gunakan mungkin akan mempengaruhi awal masa menyusui Anda

Sebelum dan setelah operasi, biasanya Anda akan mengkonsumsi obat penghilang rasa sakit. Obat ini mempunyai peran penting karena jika Anda kesakitan, akan menjadi lebih susah bagi tubuh Anda untuk sembuh, dan Andapun juga akan semakin merasa tidak nyaman saat menyusui.

Beberapa obat-obatan yang Anda konsumsi aman dikonsumsi ketika Anda sedang menyusui, jadi pastikan untuk mendiskusikan dengan provider Anda sebelumnya bahwa Anda akan menyusui bayi Anda.

Walaupun obat penahan rasa sakit yang Anda konsumsi aman untuk bayi Anda, tidak menutup kemungkinan bahwa ada beberapa obat yang ikut ke dalam ASI Anda dan membuat si kecil mengantuk. Rasa kantuk yang disebabkan oleh obat penghilang rasa sakit ini tidak berbahaya bagi bayi Anda, namun hal ini dapat menjadi tantangan bagi Anda dalam menyusui si kecil yang mengantuk.

  1. Rasa sakit yang membuat menyusui lebih menantang

Rasa sakit di luka operasi dan rasa sakit dari rahim Anda yang berkontraksi untuk kembali ke ukurannya yang sebelumnya dapat membuat proses menyusui jadi lebih menantang. Menyusui dalam posisi tidur miring dan seolah memegang bola dapat menjadi pilihan yang baik saat luka operasi Anda masih dalam tahap penyembuhan.

Jika Anda ingin mencoba untuk menyusui sambil duduk, Anda dapat menaruh bantal diatas daerah luka operasi Anda untuk melindunginya. Mungkin menyusui dapat menjadi tantangan yang sangat berat di awal, namun proses menyusui akan jadi semakin mudah seiring dengan sembuhnya tubuh Anda.

 

  1. Stress setelah operasi caesar dapat mempengaruhi masa menyusui

Jika operasi Anda adalah operasi yang tidak terduga atau cukup menantang atau bahkan operasi yang sangat tidak diinginkan, maka kondisi tubuh dan emosional Anda mungkin akan sangat mengganggu keinginan Anda untuk menyusui.

Persalinan yang traumatik atau operasi caesar yang tidak diharapkan mungkin dapat menyebabkan rasa sedih, stress, kekecewaan, dan bahkan rasa gagal menjadi seorang ibu. Emosi semacam ini sangatlah umum terjadi dan ketahuilah bahwa Anda tidak sendirian. Cobalah untuk membicarakan atau menulis tentang perasaan Anda. Mintalah bantuan jika Anda memerlukannya. Ingatlah bahwa menyusui bayi Anda mungin dapat membantu Anda untuk meredakan kesedihan dan kesulitan yang Anda alami.

  1. Perubahan hormon dapat mempengaruhi masa menyusui

Penelitian telah menemukan bahwa pola hormon oksitosin, prolactin, dan kortisol berbeda pada ibu yang melahirkan secara operasi caesar dibanding dengan ibu yang melahirkan pervaginam. Para ibu yang melahirkan pervaginam biasanya memiliki tingkat oksitosin yang lebih tinggi dibandingkan dengan ibu yang melahirkan dengan operasi caesar.

Selain itu, penelitian juga menemukan bahwa ibu yang melahirkan dengan operasi caesar tidak mengalami peningkatan hormon prolactin yang signifikan selama 20-30 menit setelah mulai menyusui. Perbedaan pola hormon ini dapat mempengaruhi durasi pemberian ASI ekslusif. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai hormon-hormon tersebut, silahkan klik disini

Lalu apa yang harus Anda lakukan jika Anda ingin menyusui anak Anda dengan sukses setelah c-section? Kuncinya adalah di seberapa besar keinginan Anda untuk dapat menyusui dengan sukses.

Tips Menyusui Setelah C-Section

Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda untuk menyusui si kecil dengan sukses setelah Operasi Caesar:

  1. Mulailah menyusui sesegera mungkin

Jika Anda tidak mendapatkan bius total, Anda akan tetap terbangun selama proses operasi sehingga mungkin Anda dapat menyusui segera setelah bayi Anda lahir. Namun, jika Anda mendapatkan bius lokal, Anda akan membutuhkan waktu pemulihan yang lebih lama dan Anda harus menunggu sampai efek bius menghilang.

Jika hal ini terjadi dan Anda tidak dapat menyusui segera setelah bayi Anda lahir, mintalah untuk memeluk bayi Anda dan menyentuhkan bayi Anda ke kulit Anda. Lalu, taruhlah bayi Anda ke dada Anda segera setelah kondisi Anda lebih baik.

2. Mintalah bantuan

Anda mungkin akan kesulitan untuk menyusui bayi Anda karena luka operasi, ditambah lagi selang infus dan instrument instrument medis yang lain. Mintalah bantuan ke provider Anda atau konsultan ASI yang ada di rumah sakit Anda. Mereka akan menunjukkan posisi yang memudahkan Anda untuk menyusui si kecil.

  1. Menyusuilah dengan sering

Walaupun Anda mungkin merasa lelah dan kesakitan, lebih besar kemungkinan Anda untuk sukses dalam menyusui jika Anda melakukannya dari awal dengan sering. Jika Anda melahirkan dengan operasi caesar, mungkin ASI Anda akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk keluar dibanding dengan para ibu yang melahirkan pervaginam.

Maka dari itu, sangat penting untuk menstimulasi produksi ASI Anda terus menerus. Cobalah untuk menyusui bayi Anda setiap 1 sampa 3 jam sekali. Namun, jika kondisi tidak memungkinkan untuk Anda menyusui bayi Anda secara terus menerus atau jika Anda akan dipisahkan dengan bayi Anda selama lebih dari 12 jam, cobalah untuk menggunakan pompa ASI. Pompalah ASI Anda setiap 2 sampai 3 jam sampai Anda dapat menyusui bayi Anda secara langsung.

  1. Jagalah bayi Anda didekat Anda

Akan jauh lebih mudah bagi Anda jika bayi Anda berada di dekat Anda, Anda mungkin tidak dapat berdiri untuk mengurus bayi Anda segera setelah operasi, namun jika ada pasangan atau pendamping yang dapat membantu Anda, mungkin Anda dapat menjaga bayi Anda di ruangan Anda. Namun bagaimanapun juga, kebijakan setiap rumah sakit berbeda beda, jadi pastikan untuk mengkonsultasikannya terlebih dahulu dengan pihak rumah sakit.

  1. Manfaatkan waktu Anda di rumah sakit

Jika Anda melahirkan secara operasi caesar, tentu saja Anda akan berada di ruah sakit lebih lama dari mereka yang melahirkan pervaginam. Selain memanfaatkan waktu yang ada untuk proses penyembuhan dan beristirahat, waktu di rumah sakit yang lebih lama juga berarti Anda dapat menghabiskan lebih banyak waktu dengan pegawai rumah sakit dan konsultan ASI. Manfaatkan waktu ini untuk menanyakan berbagai pertanyaan dan belajar seputar menyusui sehingga Anda dapat merasa lebih nyaman dan percaya diri ketika Anda kembali ke rumah Anda.

  1. Ijinkan tubuh Anda untuk sembuh

Hal ini berarti tidak memaksakan diri Anda untuk bangkit dan beraktivitas terlalu awal. Beri tubuh Anda waktu, beristirahatlah sebanyak mungkin setelah operasi dan ijinkan tubuh Anda untuk sembuh. Bekerjasamalah dengan dokter Anda untuk menemukan obat penghilang rasa sakit yang aman untuk menyusui. Gunakan waktu ini untuk beristirahat dan belajar mengenai menyusui. 

  1. Rileks

Seperti yang kita tau, stress dapat menurunkan produksi ASI dan hal ini tentunya membuat menyusui menjadi lebih sulit. Dengarkan lagu kesukaan Anda, gunakan essential oil yang dapat membuat Anda menjadi lebih rileks, atau minumlah the herbal yang dapat membuat Anda rileks sebelum Anda menyusui atau memompa ASI Anda.

  1. Ikuti support grup

Ikutilah support group yang Anda. Di dalam support group ini Anda akan bertemu dengan orang orang yang juga mengalami apa yang Anda rasakan sehingga disini Anda dapat berbagi perasaan Anda, saling berbagi tips, dan saling belajar.

Hal ini dapat sangat membantu terutama jika proses persalinan Anda tidak berjalan sesuai harapan Anda dan Anda merasa sedih, kecewa, kesepian, namun Anda merasa bahwa Anda tidak dapat menceritakan perasaan Anda ke orang-orang disekitar Anda. Bahkan jika operasi caesar Anda adalah operasi yang direncanakan, Anda tetap bisa saling belajar dan mungkin mengetahui berbagai tips menyusui di support grup ini.

 

Sumber:

  • https://www.bellybelly.com.au/breastfeeding/does-a-c-section-affect-breastfeeding/
  • https://www.milkful.com/blogs/the-milkful-blog/does-having-a-c-section-affect-your-breast-milk-supply
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4847344/
  • https://www.verywellfamily.com/breastfeeding-after-a-c-section-431676

Puasa saat Menyusui? hhhmmm ….Memungkinkankah?

Puasa Saat Menyusui

Besok kita sudah memasuki bulan Ramadhan dan mungkin Anda akan mulai bertanya-tanya “jika saya sedang menyusui, apakan memungkinkan untuk tetap berpuasa ?”, “apakah berpuasa saat menyusui dapat membahayan saya dan bayi saya ?”, dan masih banyak lagi.

Disini, kita akan membahas tentang puasa saat menyusui dan beberapa tips untuk mempersiapkannya jika Anda tetap memutuskan untuk berpuasa.

Haruskah saya berpuasa saat menyusui ?

Jika Anda sedang menyusui, Anda tidak diwajubkan untuk berpuasa saat bulan Ramadan. Sebagian besar umat Muslim percaya bahwa ibu menyusui diijinkan untuk tidak ikut berpuasa. Jika Anda tidak ikut berpuasa karena harus menyusui, Anda dapat menggantinya dengan berpuasa di lain waktu, atau fidyah.

Keputusan Anda mungkin dapat dipengaruhi oleh umur bayi Anda. Bayi yang berumur kurang dari 6 bulan dan menerima ASI ekslusif mempunyai kebutuhan yang berbeda dengan anak 1 tahun yang mengkonsumsi makanan lain dan hanya disusui di malam hari.

Jika Anda ragu, Anda dapat mendiskusikan pilihan Anda dengan teman atau anggota keluarga yang mempunyai pengalaman berpuasa saat menyusui. Anda juga dapat menanyakan ke dokter atau ahli agama.

Apakah berpuasa saat menyusui dapat membahayakan bayi saya ?

Jika Anda membutuskan untuk tetap berpuasa, keputusan Anda tidak akan melukai bayi Anda karena tubuh Anda tetap akan memproduksi ASI seperti biasa. Tidak mengkonsumsi apapun dari sahur sampai buka mungkin akan mengurangi pemasukan kalori di dalam tubuh Anda, namun hal ini tidak akan mempengaruhi jumlah ASI yang Anda produksi.

Ketika tubuh Anda telah membakar energi dari makanan yang Anda konsumsi, tubuh Anda akan beradaptasi dan menggunakan energi dari sumber yang lain. Pertama tama, tubuh Anda akan membakar kalori dari gula darah Anda, dan setelah itu tubuh Anda akan mengubah lemak yang ada di tubuh Anda menjadi gula darah. Proses ini akan menjaga Anda sampai makanan Anda yang selanjutnya.

Belum ada cukup penelitian yang menunjukkan seberapa besar berpuasa dapat mempengaruhi menyusui. Namun, ada beberapa penelitian yang mengatakan bahwa berpuasa dapat menyebabkan penyapihan prematur, tapi masalah ini hanya akan muncul setelah puasa yang berkepanjangan (seperti saat Ramadan). Berpuasa dalam jangka waktu yang pendek seharusnya tidak akan mempengaruhi ASI.

Namun, bagaimanapun juga, berpuasa dalam jangka waktu panjang dapat mengubah kandungan ASI Anda. Kadar beberapa vitamin dan mikronutrien mungkin akan berubah. Beberapa penelitian mengatakan bahwa kadar zinc, magnesium, dan potassium akan berkurang jika sang ibu berpuasa saat menyusui.

Namun bagaimanapun juga, hal ini sangat bergantung dengan kandungan nutrisi dan energi yang disimpan oleh tubuh Anda. Saat Anda berpuasa dalam jangka waktu yang lama, tubuh Anda akan menghabiskan cadangan energi dan nutrisi yang disimpan tubuh Anda terlebih dahulu sebelum mempengaruhi ASI Anda, sehingga bayi Anda dapat terus berkembang dan mendapat nutrisi yang seimbang bahkan jika tingkat gizi mikronutrien menurun selama jam-jam puasa.

Apakah berpuasa saat menyusui dapat membahayakan kesehatan saya ?

Tubuh Anda kemungkinan besar dapat menerimanya dengan baik. Bagaimanapun juga, jika Anda berpuasa untuk watu yang lama, maka akan ada resiko untuk mempunyai gula darah rendah. Jika Anda mulai merasakan efek puasa di tubuh Anda, maka berhentilah berpuasa untuk sejenak.

Jika Anda sudah menyusui selama beberapa waktu, Anda akan tahu bahwa menyusui akan membuat Anda merasa haus. Dehidrasi dapat membuat Anda merasa sakit. Anda dapat mengetahui bahwa Anda mulai dehidrasi jika Anda :

  • Merasa haus
  • Kencing berwarna kuning dan berbau menyengat
  • Merasa pusing
  • Merasa Lelah
  • Kulit kering
  • Produksi ASI berkurang

Jika Anda mulai merasakan tanda tanda ini, “batalkanlah” puasa Anda dengan air. Tambahkan gula dan garam kedalam air tersebut. Anda juga dapat meminum cairan isotonic atau air kelapa. Setelah itu, istirahatlah. Jika setelah setengah jam Anda masih merasa tidak enak badan, pergilah fasilitas kesehatan terdekat.

Selain itu, Anda mungkin ingin mempertimbangkan untuk berhenti berpuasa jika puasa Anda menyebabkan penurunan berat badan. Hal ini disebabkan karena ASI Anda akan mengambil lemak dari tubuh Anda untuk mengkompensasi kekurangan lemak dalam konsumsi makanan Anda sehari hari. Jika hal ini terjadi secara terus menerus, Anda akan mengalami penurunan berat badan yang tidak sehat. Penurunan berat badan juga dapat menjadi gejala dehidrasi.

Tips berpuasa selama menyusui

Berikut ini adalah beberapa tips bagi para ibu yang memilih untuk tetap berpuasa selama menyusui:

  1. Persiapkan terlebih dahulu

Persiapan terlebih dahulu sebelum berpuasa dapat membantu Anda tetap sehat. Belanjalah terlebih dahulu dan selesaikan semua aktivitas/tugas yang memerlukan banyak tenaga sebelum Anda mulai berpuasa. Catatlah konsumsi makanan dan minuman Anda untuk memastikan bahwa Anda mengkonsumsi cukup cairan dan kalori. Anda juga dapat menginstall aplikasi food diary di ponsel Anda untuk memudahkan Anda.

Beristirahatlah di siang hari. Amati dan dengarkan tubuhmu, konsultasikan ke dokter Anda jika Anda merasa tidak enak badan. Anda juga dapat mengkonsumsi suplemen untuk ibu menyusui. Setelah buka puasa, cobalah untuk meminum satu gelas setiap setengah jam sampai sebelum Anda tidur.

Anda juga dapat mengkonsumsi buah yang kaya cairan seperti jeruk dan semangka untuk memenuhi kebutuhan cairan Anda setiap hari. Konsumsilah makanan yang tinggi serat dan bukan makanan olahan. Mengkonsumsi kurma juga dapat membantu Anda untuk tetap bertenaga karena kandungan seratnya yang tinggi dan kandungan gulanya yang kompleks.

  1. Menu makanan yang seimbang

Pastikan bahwa Anda mendapatkan menu makanan yang seimbang untuk sahur dan buka puasa. Jika Anda tidak menyertakan salah satu menu makanan yang spesifik dalam menu Anda, seperti daging, cobalah untuk menggantikannya dengan suplemen. Seorang wanita pada umumnya membutuhkan sekitar 2000 kalori sehari.

Jika Anda sedang menyusui, maka Anda membutuhkan tambahan 300 sampai 500 kalori. Namun, tambahan kalori ini juga sangat bergantung dengan tingkat aktivitas, status nutrisi, lemak tubuh, dan tipe makanan yang Anda makan (contohnya, makanan olahan tidaklah kaya kalori dan tidak membantu untuk menyimpan energi).

Selain itu, hal ini juga tergantung dengan berapa banyak ASI yang dikonsumsi bayi Anda, berapa banyak bayi yang Anda susui, dan juga apakah Anda sedang hamil atau tidak, dan umur bayi Anda. Tentu saja jika Anda menyusui bayi kembar, maka Anda memerlukan tambahan kalori dua kali lipat, yangmana sekitar 600 sampai 1000 kalori tambahan.

Oleh karena itu, sangat penting bagi ibu untuk makan dengan menu gizi seimbang yang mengacu pada Pedoman Gizi Seimbang, komposisi menu terdiri atas 50% karbohidrat, 30% protein dan 10-20% lemak.

Pada prinsipnya berpuasa hanya menggeser jam makan sehingga ibu tetap makan minimal 3 kali sehari saat sahur, saat berbuka puasa, dan sebelum tidur malam. Karena rentang waktu makan Anda menjadi lebih pendek, Anda dapat membagi waktu makan dan minum Anda secara merata, misalnya dengan minum setiap setengah jam atau makan dalam porsi kecil namun sering. Anda dapat mencatat konsumsi makanan Anda untuk mengkontrol asupan Anda selama berpuasa.

  1. Konsumsi banyak cairan

Menyusui dapat membuat Anda merasa haus. Jadi, pastikan bahwa Anda mengkonsumsi cukup cairan untuk menghindari dehidrasi. Karena tentu saja Anda tidak dapat minum saat puasa, maka minumlah sebelum dan setelah periode puasa Anda.

Umumnya, kita butuh meminum kira kira 1 liter air untuk setiap 20kg berat badan kita. Ibu menyusui memerluan sekitar 3 liter air setiap hari. Anda dapat membangi konsumsi cairan tersebut saat sahur dan setelah buka puasa.

Namun, hindari konsumsi terlalu banyak air dalam waktu yang pendek (contohnya 1 jam, saat sahur) karena ketika Anda mengkonsumsi terlalu banyak air dalam waktu yang pendek, tubuh Anda juga akan mengeluarkan air tersebut dengan cepat (lewat air kencing contohnya), jadi lebih baik untuk minum sedikit sedikit tapi sering dan berkala.

Anda juga dapat mengkonsumsi makanan berkuah, jus buah, susu, dan buah buahan kaya air seperti semangka, melon, jeruk, dan lainnya. Kondisi dehidrasi berat dapat menurunkan produksi ASI, meskipun begitu, hasil penelitian Neville et. al. (1993) dan Tigas et. al. (2002) menunjukkan bahwa puasa dalam jangka waktu pendek tidak mempengaruhi produksi ASI para ibu menyusui.

  1. Hindari aktivitas yang terlalu berat

Jika Anda bisa, cobalah untuk menunda tugas/aktivitas yang memerlukan banyak energi atau mengerjakan semuanya sebelum Anda mulai berpuasa.

  1. Beristirahatlah

Menyusui dapat menjadi melelahkan. Ditambah lagi jika Anda sedang puasa. Jadi usahakanlah untuk beristirahat sebanyak yang Anda bisa untuk menjaga Anda tetap bertenaga. Jika Anda adalah ibu rumah tangga atau ibu yang bekerja di rumah dan Anda merasa ingin bersih bersih rumah dan melakukan semua pekerjaan rumah, cobalah untuk beristirahat disela-sela.

  1. Tetaplah menyusui dan amati bayi Anda

Menyusui dan memerahlah seperti biasa, karena produksi ASI sangat bergantung pada seberapa sering payudara dikosongkan. Jika Anda memeras ASI Anda dan ASI yang keluar tidak sebanyak yang biasanya, cobalah untuk tidak panik.

Hal ini sangatlah normal. Semakin Anda stress, semakin sedikit ASI yang akan Anda dapatkan. Mungkin ASI Anda tidak mengalir semudah biasanya saat Ramadan, namun jangan khawatir, bayi Anda akan menyesuaikan.

Kuncinya adalah untuk tetap rileks, menyusui seperti biasa, dan mengamati bayi Anda. Jika Anda merasa bahwa bayi Anda tidak buang air kecil sebanyak yang biasanya, poopnya hijau, berat badannya menurun, terlihat lemas, tidak meneteskan air mata saat dia menangis, tangan dan kakinya terasa dingin, ada bagian kepala yang terasa lunak dan rewel sepanjang waktu bahkan setelah disusui, konsultasikanlah segera ke dokter Anda.

  1. Jangan lewatkan sahur

Poin ini sangatlah penting terutama untuk ibu menyusui. Anda membutuhkan banyak energi, jadi manfaatkanlah waktu ini sebaik baiknya dan konsumsilah menu yang seimbang. 

  1. Kurangi konsumsi garam

Mengkonsumsi terlalu banyak garam, terutama saat Ramadan dapat membuat Anda merasa haus, jadi ingatlah untuk tidak memberi terlalu banyak garam di makanan Anda. Namun ingatlah bahwa garam terkadang juga tersembunyi di minuman manis, camilan, dan makanan olahan, jadi cobalah untuk menghindari makanan kecil, kecap, dan minuman manis di waktu waktu ini. 

  1. Hindari konsumsi kafein

Minuman berkafein dapat membuat Anda haus dan dehidrasi, jadi cobalah untuk tidak mengkonsumsi kafein ketika Anda sedang berpuasa dan menyusui. 

  1. Jangan paksakan diri Anda

Yang terpenting adalah jangan paksakan diri Anda.Dengarkan tubuh Anda dan ketahuilah batasan Anda. Ingatlah bahwa saat Anda memutuskan untuk berpuasa selama menyusui, tubuh Anda dan bayi Anda menjadi prioritas yang utama.

Anda tidak perlu merasa bersalah jika Anda harus “batal” ditengah tengah karena Anda merasa lemas, pusing, atau mulai dehidrasi. Ingatlah bahwa kesehatan Anda dan bayi Anda adalah yang utama dan Anda dapat selalu mengganti puasa tersebut di hari lain (fidyah)

Selamat Ramadhan~

 

Sumber:

  • https://aimi-asi.org/layanan/lihat/tips-menyusui-dan-berpuasa
  • https://www.babycentre.co.uk/a1028957/breastfeeding-and-fasting
  • http://breastfeeding.org.sg/ramadan-for-the-breastfeeding-mother/
  • https://www.momjunction.com/articles/tips-to-make-fasting-easier-while-breastfeeding_00119775/#gref
  • https://pleaseibu.com/breastfeeding/tips-for-fasting-and-breastfeeding-during-ramadan/

Puasa saat Hamil? Apa Resikonya?

Puasa Atau Tidak Ya?

Kehamilan adalah salah satu tahap terpenting dan tahapan yang mampu mengubah hidup Anda, sehingga merawat tubuh Anda selama “fase transisi” ini sangatlah penting.

Moment pra paskah, atau pun juga moment Ramadhan terkadang bertepatan dengan saat Anda sedang hamil.

Jika Anda memutuskan untuk berpuasa saat sedang hamil di moment tersebut (pra paskah  atau Ramadhan), sangat penting untuk memperhatikan dengan cermat sinyal tubuh Anda dari segala keletihan atau kelelahan.

Menyadari tentang tahapan kehamilan Anda merupakan faktor yang sangat penting untuk dipertimbangkan ketika membuat keputusan apakah berpuasa atau tidak selama kehamilan Anda.

Puasa Saat Hamil

Memang ketika  kita mulai dihadapkan dengan ilmu pengetahuan dan agama dan juga kemantapan hati, seringkali kita menjadi sidikit mengalami kesulitan atau lebih tepatnya “keraguan” untuk melangkah atau mengambil keputusan.

Namun sebenarnya semua bisa di selaraskan. misalnya pada kasus puasa bagi ibu hamil.
kurasa semua agama mempunya kebijakan tersendiri berkaitan dengan hal ini. Yang mana intinya adalah ibu hamil diperbolehkan untuk tidak puasa saat hamil terutama jika ada hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan kondisi tubuh dan janinnya.

Namun kasus yang sering terjadi adalah:

“ aku kuat kok!”

“ Aku gak ada keluhan selama puasa kok!”

Walaupun satu sisi mungkin memang puasa tidak berdampak keluhan serius pada beberapa ibu, namun ada juga yang sebenarnya ada dampaknya, namun karena si ibu “kekueh/bersikeras” untuk puasa sehingga “tidak menyadari” bahwa tubuhnya sebenarnya “menjerit”

Itulah kenapa saat Anda memutuskan untuk puasa saat sedang hamil, benar benar dibutuhkan MINDFULNESS dan mungkin Anda harus berkonsultasi dengan provider Anda terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk puasa atau tidak.

Puasa Saat Hamil Apakah Baik?

Nah kali ini saya akan sedikit menyampaikan beberapa tips dan beberapa hal yang semoga saja bermanfaat untukmu.

Berkaitan dengan PUASA, sebenarnya tidak ada jawaban yang jelas untuk ini karena tidak ada penelitian tentang bagaimana puasa selama kehamilan dapat mempengaruhi ibu atau bayi. Namun ada Studi yang mengatakan bahwa puasa, terutama selama kehamilan, MUNGKIN memiliki efek jangka panjang bagi bayi di kemudian hari (sumber)

beberapa penelitian juga melaporkan bahwa bayi yang lahir dari ibu yang berpuasa selama kehamilan mungkin harus berurusan dengan implikasi kesehatan di kemudian hari (sumber )

Bagaimana Puasa Selama Kehamilan Bisa Mempengaruhi Bayi Di Dalam Rahim?

Meskipun puasa tidak akan memengaruhi bayi dalam kandungan, namun janin Anda  mungkin bisa mendapatkan efek jangka panjang. Penelitian telah mengungkapkan dua hipotesis mengenai efek puasa pada janin (sumber )

  1. Bayi berat lahir rendah: Gizi kurang yang berhubungan dengan puasa selama kehamilan dapat memengaruhi pertumbuhan janin. Juga, organ-organ yang berkembang akan rusak secara permanen. Ini bisa terjadi karena kekurangan nutrisi. Efek samping yang dapat berkembang di kemudian hari termasuk masalah ginjal dan risiko diabetes tipe 2 (yang dapat menyebabkan penyakit jantung koroner).
  2. Gangguan kognitif: Pembatasan nutrisi selama puasa dapat meningkatkan kadar hormon kortisol, yang dapat menyebabkan gangguan kognitif pada anak-anak.

Haruskah ibu Hamil Berpuasa Selama Ramadhan?

Sebenarnya sebaiknya ibu hamil menghindari berpuasa tidak makan minum sejak subuh sampai mahgrib apalagi di musim kemarau. Namun tetap lagi lagi silahkan konsultasikan pada provider Anda. (sumber )

Karena pada dasarnya Hukum Islam juga mengizinkan ibu hamil untuk tidak puasa tetapi menebusnya dengan memberi makan orang miskin atau menyumbangkan makanan kepada seseorang (sumber )

Namun bagi beberapa orang, tetap pengen berpuasa lho!

Nah bagaimana supaya tetap Aman ? Tahap kehamilan Anda adalah faktor yang sangat besar untuk dipertimbangkan ketika membuat keputusan apakah akan berpuasa atau tidak selama kehamilan Anda.

Trimester 1

Selama trimester pertama, banyak ibu hamil yang merasa sulit untuk berpuasa karena gejala mual di pagi hari atau terus-menerus merasa mual. Ada juga kemungkinan peningkatan resiko bayi lahir dengan berat badan lahir rendah ketika anda berpuasa pada trimester 1.

Trimester ke-2

Trimester kedua adalah trimester yang dianggap paling aman dan terbaik untuk puasa karena umumnya merupakan tahap stabil selama kehamilan di mana bayi Anda tumbuh dengan mantap. Namun, Anda membutuhkan 200-300 kalori ekstra per hari pada saat ini sehingga penting untuk memastikan Anda mendapatkannya dari berbuka puasa hingga sahur.

Trimester ke-3

Trimester ketiga dan terakhir kehamilan adalah ketika Anda akan membutuhkan sekitar 400 kalori ekstra per hari di atas kebutuhan dasar yang direkomendasikan. Asalkan Anda dapat mengatur untuk memasukkan kebutuhan gizi Anda ke dalam tubuh Anda dalam periode non-puasa, puasa tidak dianggap sebagai masalah. Jika Anda mengalami gejala refluks, seperti mulas atau gangguan pencernaan, sepanjang trimester ketiga Anda, maka Anda mungkin akan menemukan bahwa puasa jauh lebih tidak terkendali dan harus mendengarkan tanda ini dari tubuh Anda.

Kembar 

Jika Anda hamil kembar, penting untuk mengetahui bahwa Anda membutuhkan nutrisi tambahan (sekitar 150 kalori per hari) untuk setiap bayi. Ini adalah sesuatu yang harus Anda pertimbangkan ketika mempertimbangkan apakah Anda akan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi Anda pada jadwal puasa atau tidak.

Masalah utama yang dihadapi sebagian besar wanita ketika mereka memutuskan untuk berpuasa sepanjang kehamilan mereka adalah bahwa mereka tidak memiliki nafsu makan atau minum yang cukup untuk menyehatkan diri mereka sendiri dan bayi mereka dari matahari terbenam hingga subuh.

Tips Puasa Saat Hamil

Nah tapi jika tetep bersikeras ingin berpuasa, ini dia tips nya:

  • Sebelum Anda mulai berpuasa, minumlah banyak air dan jus buah segar agar Anda tetap terhidrasi sepanjang hari.
  • Karena tubuh Anda akan kekurangan makanan sepanjang hari, melahap makanan berat (seperti ayam goreng) dengan perut kosong justru tidak terlalu baik untuk bayi Anda.
  • Makanlah dua hingga tiga jenis buah. Carilah yang kaya akan gula dan mineral alami, yang akan membantu menjaga tingkat energy. air kelapa adalah sumber nutrisi yang sangat baik.
  • Hindari berjalan jarak jauh dan menikmati aktivitas fisik ringan lainnya sambil berpuasa agar tidak lelah. Cobalah untuk tetap berada di dalam rumah selama periode puasa. Jadi Anda tidak kepanasan terutama pada musim panas seperti sekarang ini.
  • Tubuh memiliki cara yang baik untuk memberi Anda tanda-tanda ketika ada sesuatu yang salah. Jika Anda mengalami gejala aneh selama periode puasa, segera berbuka puasa.
  • Hindari makanan dengan gula tinggi dan minuman berkafein (seperti teh dan kopi).
  • Hindari segala jenis kegiatan yang menyebabkan stres, dan cobalah untuk tetap tenang. Karena sebenarnya Mereka yang berpuasa justru memiliki tingkat stres yang lebih tinggi.

Bagaimana Sebaiknya Anda Mempersiapkan Diri Untuk Puasa?

Perencanaan sangat penting untuk membuat puasa lebih mudah selama bulan puasa , karena tubuh mu sudah siap :

  1. Batasi asupan zat adiktif dan kebiasaan Anda satu hingga dua minggu sebelum Anda mulai berpuasa. Bisa jadi teh, kopi, soda, rokok, atau alkohol. Ini akan mengurangi kemungkinan gejala adiktif yang mungkin Anda alami saat puasa, dan juga mengurangi racun dalam tubuh.
  2. Lakukan perubahan pada diet Anda satu atau dua minggu sebelum Anda mulai berpuasa. Kurangi gula, lemak tinggi, makanan yang dipanggang, cokelat, dan permen. Kurangi konsumsi daging dan produk susu; dan justru mulailah makan lebih banyak buah dan sayuran mentah atau matang.
  3. mUlailah biasakan diri untuk mengkonsumsi banyak cairan termasuk air, jus sayuran dan jus buah. Ini akan menjaga tubuh Anda terhidrasi selama beberapa waktu.
  4. Tidur cukup di malam hari sehingga tubuh terbiasa dengan rutinitas dan melakukan puasa di siang hari.
  5. Lakukan pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui apakah ada kemungkinan komplikasi seperti anemia atau diabetes gestasional. Setelah Anda mulai berpuasa, Anda harus melakukan pemeriksaan rutin untuk memantau kadar gula darah.
  6. Bicaralah dengan atasan Anda mengenai manajemen pekerjaan Anda – apakah mengambil pilihan pekerjaan dari rumah atau mengurangi jam kerja sehingga Anda tidak perlu menghabiskan banyak waktu di luar rumah.

Apa Tanda Peringatan Saat Berpuasa?

Anda harus mengakhiri puasa ketika Anda mulai mengalami gejala-gejala berikut:

  1. Berat badan menurun atau justru bertambah dengan drastis.
  2. frekuensi buang air kecil berkurang atau urin berwarna gelap yang bisa menjadi tanda dehidrasi.
  3. Konstipasi, gangguan pencernaan, sakit kepala, lesu, demam, mual dan muntah.
  4. Penurunan gerakan bayi atau persalinan seperti rasa sakit
  5. Jika gejalanya tidak mengkhawatirkan, Anda dapat melanjutkan puasa, tetapi saat berbuka puasa, dan makanlah dengan sehat.

Apa Cara Terbaik Untuk Berbuka Puasa?

  1. Buka puasa dengan berbagai makanan dan minuman sehat Termasuk karbohidrat kompleks (seperti biji-bijian dan biji-bijian), makanan serat tinggi makanan (sayuran, kacang-kacangan, dan buah-buahan kering). Karena bahan makanan ini mengandung energi tinggi dan mencegah sembelit.
  2. Kurangi makanan manis karena meningkatkan kadar gula darah, dan justru bisa menyebabkan pusing.
  3. Pilih opsi yang lebih sehat seperti buncis dan kentang daripada makanan tinggi lemak dan olahan.
  4. Telur, daging, kacang-kacangan, dan kacang-kacangan juga mengandung tinggi protein yang bagus dan yang mendukung pertumbuhan bayi Anda.
  5. Konsumsi banyak air dan cairan di antara waktu makan, dan hindari minuman berkafein.

Saya masih ragu Antara berpuasa atau tidak, lalu Apa yang harus saya lakukan?

Jika Anda tidak yakin melakukan puasa, Anda harus:

Tanyakan provider Anda dan lakukan pemeriksaan kesehatan lengkap.

Dapatkan saran dari pendeta atau ulama Anda untuk membantu Anda membuat keputusan yang tepat.

Coba puasa selama satu atau dua hari dan periksa sendiri apakah Anda bisa bertahan.

Jika kuat dan tak ada masalah kesehatan apapun, silahkan Ambil keputusan yang paling bijak.

 

Selamat berpuasa

 

Alasan Ilmiah , kenapa rasa sakitnya disini (B*k*ng)

Yang Wajib Anda Ketahui

Tau gak alasannya kenapa kok saat proses kontraksi dan pembukaan persalinan biasanya bagian tubuh yang paling tidak nyaman adalah daerah bok*ng?

Coba deh di inget inget bagi Anda yang sudah pernah melahirkan atau diinget inget cerita para ibu yang sudah melahirkan, pada saat kontraksi sudah intens, biasanya ini yang mereka inginkan:

bahkan di kelas kelas persiapan persalinan, biasanya tehnik tehnik ini di ajarkan di kelas:

saat kontraksi datang, hampir semua ibu otomatis langsung meremas bok*ng mereka dan POKOKNYA penginnya ya area itu di massage lah, di elus lah, di kompres lah atau dia apakan aja yang penting jadi nyaman.

nah saya akan jelaskan secara ilmiah ya? kok bisa begitu?

OTOT RAHIM

jadi gini, otot rahim adalah otot yang lebar, besar, kuat dan berlapis lapis.

Proses kontraksi adalah proses Menegang dan merileksnya (“berdenyut”) otot rahim.
ada tiga (3) lapis pada otot rahim.

Inner Layer

adalah lapisan dalam yang punya peranan inti dan luar biasa pada saat proses persalinan, dimana lapisan ini memiliki serat yang berputar seperti karet gelang. Tugas lapisan otot paling dalam ini  adalah menutup leher rahim dan “memegang” atau menjaga product kehamilan di dalam rahim.

Middle Layer

Lapisan tengahnya adalah otot polos. seperti kebanyakan organ lain.

Outer Layer

Kemudian Lapisan Luar adalah lapisan otot yang memiliki serat memanjang dari bawah dampai atas rahim. Serat ini memiliki tugas untuk menarik leher rahim supaya bisa terbuka. INI adalah lapisan otot yang paling meregang selama kontraksi. dan lapisan ini jugalah yang mendorong product kehamilan keluar.

jika di ilustrasikan, menjadi begini:

luar biasa ya cara kerjanya?!

jadi Inner Layer tugasnya nutup, sehingga membuat buah kehamilan tetep bertahan selama 40 minggu, sedangkan  outer layer tugasnya membuka pada saat proses persalinan.

Nah dalam proses persalinan, mari kita fokuskan perhatian  pada Lapisan Luar (outer layer). dan Untuk memahami bagaimana cara kerjanya, analoginya adalah, coba bayangkan lapisan otot ini seperti otot  bisep

tapi bukan bisep yang seperti gambar di atas, namun bisep yang meregang seperti gambar di bawah ini:

Ketika rahim “berkontraksi”, serat-serat pada otot rahim akan memendek, yang menipis pada tepi (bicep) dan menebal pada lapisan bagian atas

bisa dibayangkan, saat kontraksi, rahim Anda Tebal di “tengah” (atas) dan tipis di “sisi” (bawah), menipis, membuka dan menggerakkan serviks membuka jalan.

Pada persalinan awal, rasa yang di timbulkan sangat ringan. Kontraksi tidak terlalu kuat, jadi tidak banyak aksi yang terlihat dari luar. dan paling ibu hanya merasakan regangan di perut bawah depan seperti kram saat menstruasi.

Tetapi seiring dengan kemajuan persalinan, dan seiring produksi hormon oksitosin yang meningkat, kontraksi menjadi KUAT. sehingga Sekarang serat otot tengahnya benar-benar menebal. Terkadang dokter atau bidan akan merasakan puncak rahim menebal dan ini biasanya digunakan untuk menilai seberapa kuat kontraksi.

bahkan Anda bisa benar-benar MELIHAT bentuk rahim berubah selama kontraksi. Fundus (atas) muncul ke atas, berbentuk persegi dan berbatas tegas.

Dengan perkembangan proses ini, si ibu mulai merasakan rasa kontraksi tidak hanya di depan, tetapi juga di punggungnya.

kenapa kok sampai terada di bagian punggung dan tulang ekor?
ini karena ; bayangkan balon udara yang hendak terbang padahal dasar balon udara masih tertambat di tanah. nah bayangannya sepert ini

jadi saat kontraksi muncul, maka Begitu! ligamen rahim terutama uteo sacral ligaman menjadi ditarik ke atas,  itulah mengapa begitu banyak rasa sakit persalinan yang terasa di pantat.

nah tindakan seperti deep squezee, massage, rebozo akan sangat membantu ibu untuk mengurangi rasa ketidaknyaman di daerah itu.

semoga semakin bisa memahami cara kerja tubuh ya.
salam hangat

Bengkak Pascapersalinan? Bagaimana Mengatasinya?

Yang Perlu Anda Ketahui

Bengkak (edema) pascapersalinan adalah kondisi yang sering terjadi. Terkadang, Anda juga akan bengkak di sekitar wajah, perut, dan pergelangan kaki. Biasanya, bengkak akan mulai menghilang dengan sendirinya dalam hitungan minggu.

Mungkin Anda juga akan mengalami bengkak di area sayatan, seperti pada operasi cesar atau episotomi. Pembengkaan ini mungkin akan menyebabkan rasa sakit dan menimbulkan ketidaknyamanan. Berikut ini merupakan penjelasan mengenai pembengkaan setelah persalinan dan bagaimana mengatasinya.

Apa penyebabnya?

Selama kehamilan, tubuh Anda mengandung lebih banyak air untuk bayi Anda. Setelah persalinan, air ini akan dilepaskan secara perlahan melalui keringat dan air kencing. Air tambahan inilah yang membuat Anda bengkak. Berikut ini adalah beberapa penyebab lain terjadinya pembengkaan pasca persalinan.

  1. Hormon

Penyebab paling umum terjadinya pembengkaan pascapersaliinan adalah hormon. Selama kehamilan, tubuh Anda memproduksi hormon progesterone dalam jumlah banyak. Progesteron yang berlebihan ini dapat menyebabkan retensi air dan natrium dalam tubuh Anda yang dapat menyebabkan pembengkaan setelah kelahiran si kecil.

  1. Rahim yang membesar

Ketika rahim Anda membesar seiring dengan pertumbuhan si kecil, pembesaran ini dapat menekan pembuluh darah yang mengalirkan darah Anda ke kaki dan membatasi aliran darah ke tubuh bagian bawah. Karena selama persalinan, tubuh Anda akan menyimpan cairan tambahan untuk mendukung pertumbuhan bayi Anda, setelah persalinan, tubuh Anda akan membutuhkan waktu untuk mengeluarkan dan mengurangi cairan tersebut.

  1. Proses persalinan

Tekanan yang ada selama kehamilan akan menyebabkan pembengkaan. Selain itu, saat Anda mengejan di proses persalinan, darah dan cairan di tubuh Anda akan berada dalam puncaknya. Hal ini nantinya dapat menyebabkan pembengkaan di jari, tangan, kaki, dan juga wajah. 

  1. Cairan Intra vena (infus)

Cairan Intra vena (IV) juga merupakan salah satu penyebab pembengkaan pascapersalinan. Sebagian besar wanita yang mengalami operasi caesar akan menerima obat obatan dan anesthesia melalui infus dan terkadang bahkan wanita yang melahirkan normal juga menerima beberapa intervensi berupa ptocin atau cairan tertentu melalui infus. Cairan tambahan ini akan menumpuk di tubuh Anda dan akan membutuhkan beberapa hari untuk keluar dari tubuh Anda.

Selain itu, pembengkaan dapat terjadi jika Anda berada di cuaca yang lembab dan panas, berdiri tegak di waktu yang lama, banyak beraktivitas sepanjang hari, mengkonsumsi sodium dan kafein dalam jumlah banyak, mempunyai pola makan rendah potasium.

Gejala edema pascapersalinan

Pembengkaan di area tangan dan kaki bisa berkisar daei ringan, sedang, atau ekstrim.

  • Kulit di tangan, kaki, dan area bengkak yang lain tampak meradang, merenggang, mengkilap, dan bengkak
  • Kulit akan tenggelam ketika Anda menekannya
  • Pembengkaan mungkin juga akan mempengaruhi area perut

Bagaimana cara mengatasinya?

Berikut ini adalah beberapa cara untuk meredakan atau mengurangi bengkak pasca persalinan.

  1. Hindari berdiri terlalu lama

Jika Anda harus berdiri untuk waktu yang lama, cobalah untuk beristirahat disela sela dan cobalah untuk mengangkat kaki Anda keatas saat kondisi memungkinkan untuk meningkatkan sirkulasi darah di kaki Anda.

Saat Anda duduk, cobalah untuk tidak menyilangkan kaki Anda karena posisi ini data membatasi airan darah di kaki Anda. Ketika Anda berada di rumah, angkatlah kaki dan tangan Anda sampai kaki dan tangan Anda diatas atau sejajar dengan jantung Anda.

Pertahankan posisi ini sampai sekitar 30 menit setiap hari. Anda juga dapat mengistirahatkan kaki Anda ke tembok saat Anda sedang berbaring. Posisi seperti ini dapat memperlancar aliran darah dan mengurangi pembengkaan.

  1. Pakai alas kaki yang nyaman

Cobalah untuk memakai alas kaki yang nyaman dan tidak menyesakkan untuk kaki Anda dan hindari menggunakan high heels.

  1. Konsumsi banyak cairan

Mungkin saran ini terdengar berlawanan, namun sebenarnya mengkonsumsi banyak cairan dapat membantu mengurangi dan mengeluarkan kandungan air yang ditahan oleh tubuh Anda. Hal ini terjadi karena dehidrasi membuat tubuh Anda menahan air tambahan tersebut.

Selain itu, mengkonsumsi air dapat membantu membersihkan tubuh Anda melalui ginjal, yangmana dapat menjaga sistem tubuh Anda tetap sehat dan mempercepat pemulihan Anda. Jadi ingatlah untuk mengkonsumsi banyak cairan dan kosongkan kandung kemih Anda.

  1. Atur pola makan

Hindari makanan yang mengandung banyak garam atau sodium, selain itu hindari juga makanan olahan. Banyak makanan olahan termasuk keripik, kue, dan minuman bersoda mengandung banyak sodium. Makanan makanan ini dapat meningkatkan pembengkaan pasca persalinan.

Konsumsilah makanan bergizi seimbang seperti sayur, buah, dan protein. Selain itu, konsumsilah makanan kaya potassium. Makanan kaya potassium seperti pisang, bayam, alpukat, lentils, yogurt, dan selai kacang dapat secara alami mengurangi kandungan sodium dalam tubuh Anda sehingga dapat membantu untuk mengurangi pembengkaan.

Hindari konsumsi kafein karena minuman berkafein dapat membuat tubuh Anda kehilangan air, meningkatkan resiko dehidrasi, membuat tubuh Anda merespon dengan menahan cairan yang ada di tubuh Anda. Gantikan minuman berkafein dengan the herbal atau air putih untuk mencegah dehidrasi dan mengurangi pembengkaan pasca persalinan.

  1. Gunakan kompres dingin

Gunakan kompres dingin untuk mengompres area tubuh yang bengkak seperti tangan atau kaki.

  1. Lakukan olahraga ringan

Lakukan olahraga ringan seperti berjalan santai, gentle yoga, berenang, dan pilates untuk mengurangi pembengkaan. Bergerak dan melakukan olahraga ringan dapat membantu memperlancar sirkulasi darah dan air yang ada di tubuh Anda.

Selaiun itu, olahraga juga dapat membantu Anda untuk mengeluarkan cairan tambahan yang ada di tubuh Anda melalui keringat. Konsultasikanlah dengan provider Anda sebelum memulai program olahraga. Ikuti tubuh Anda dan hindari gerakan yang dapat menimbulkan rasa sakit atau ketidaknyamanan.

  1. Pakai pakaian longgar

Pakaian yang sempit dapat menghambat sirkulasi darah dalam tubuh Anda. Hal ini dapat mencegah tubuh Anda untuk mengeluarkan air tambahan yang ada di tubuh Anda. Pakailah pakaian yang nyaman dan longgar untuk mencegah hal ini.

  1. Rendam kaki Anda

Anda dapat merendam kaki Anda di campuran air dan essential oil. Anda dapat menggunakan cypress untuk memperlancar aliran darah dan mencegah varises. Gunakan lavender atau chamomile untuk mengurangi ketidaknyamanan. 

  1. Lakukan akupuntur, refleksiologi, atau pijat

Terapi seperti akupuntur, pijar dan refleksiologi dapat menjadi alternatif yang baik untuk membantu mengurangi pembengkaan karena terapi ini dapat membantu memperlancar sirkulasi darah dalam tubuh Anda dan membantu tubuh Anda untuk mengeluarkan kandungan air tambahan yang ditahan oleh tubuh Anda. 

  1. Jaga tubuh Anda agar tetap dingin

Jagalah tubuh Anda untuk sedingin mungkin karena udara panas dapat memperparah pembengkaan. Cobalah untuk tetap berada di dalam ruangan dan pastikan bahwa ruangan Anda memiliki ventilasi yang baik.

Kapan harus pergi ke rumah sakit?

Edema setelah persalinan biasanya bukanlah tanda terjadinya sesuatu yang serius karena pembengkaan ini biasanya akan berkurang dengan sendirinya.

Namun, di beberapa kasus, pembengkaan tidak kunjung berkurang dalam hitungan minggu dan terkadang edema diiringi dengan gejala lain seperti rasa sakit, iritasi, sakit kepala, muntah, pandangan buram, sensitifitas terhadap cahaya, demam, keluarnya bau yang tidak sedap, masalah pernapasan, palpitasi, pembengkaan di seluruh tubuh, minimnya air kencing, dan lain sebagainya. Jika hal ini terjadi pada Anda, segera konsultasikan dengan provider Anda.

Apakah bisa dicegah?

Walaupun mungkin Anda tidak dapat menghindari pembengkaan setelah persalinan, Anda dapat mengurangi tingkat keparahannya. Salah satu cara terbaik untuk mencegah pembengkaan adalah dengan mengkonsumsi makanan bergizi seimbang selama kehamilan seperti:

  • Konsumsi makanan kaya protein rendah lemak seperti daging, unggas, sayur, kacang, dan telur.
  • Konsumsi buah dan sayur-sayuran
  • Kurangi konsumsi hula, garam, dan makanan berlemak dan konsumsi banyak air putih. Air putih dapat membantu ginjal Anda untuk mengeluarkan cairan tambahan yang ada di tubuh Anda.
  • Konsumsi makanan yang dapat membantu untuk mengeluarkan air kencing secara alami sepeti apel, buah sitrus, parsley, selada air, dan seledri.
  • Tambahkan lebih banyak bawang bombai dan bawang putih di menu makanan Anda karena makanan ini dapat membantu meningkatkan sirkulasi dalam tubuh Anda.
  • Konsumsi makanan yang mengandung vitamin C dan E. Anda dapat mengkonsumsi brokoli, tomat, melon, kentang, stroberi, paprika (merah dan hijau), dan buah sitrus untuk vitamin C. Untuk vitamin E, Anda dapat mengkonsumsi kacang mete, almond, jagung manis, dan biji bunga matahari.
  • Hindari alcohol dan rokok karena dapat memperlambat penyembuhan pembengkaan dan tidak baik untuk kesehatan si kecil.

Selamat mencoba~

Sumber:

  • https://www.babycenter.com/0_postpartum-swelling-edema_1152274.bc
  • https://www.healthline.com/health/pregnancy/postpartum-swelling#wear-comfortable-shoes
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/322504.php
  • https://www.momjunction.com/articles/simple-effective-ways-to-cure-postpartum-edema_0082006/

C-Section? Apa yang Harus Dibawa?

Barang Yang Harus Dibawa

Momen kelahiran merupakan momen yang membahagiakan, namun, ada banyak yang harus Anda siapkan untuk menghadapi momen bahagia tersebut, termasuk barang-barang yang harus Anda bawa ke rumah sakit.

Ada baiknya untuk menyiapkan barang-barang yang Anda perlukan jauh jauh hari, terutama jika Anda berencana untuk melahirkan secara operasi caesarean yang mengharuskan Anda untuk tinggal di rumah sakit selama beberapa hari.

Berikut ini merupakan barang-barang yang perlu Anda bawa saat Anda pergi ke rumah sakit.

Untuk diri Anda

  • Hiburan: Anda dapat membawa barang-barang yang membuat Anda senang seperti musik, laptop, majalah, buku, dan ponsel Anda. Anda akan menghabiskan banyak waktu di rumah sakit dan lingkungan rumah sakit yang begitu asing mungkin dapat membuat Anda merasa tidak nyaman, ditambah lagi, Anda akan menghabiskan sebagian besar waktu Anda di tempat tidur sehingga mungkin Anda akan merasa bosan. Jadi Anda harus menemukan cara untuk menghibur diri sendiri ketika berada di rumah sakit.
  • Pakaian: Kemaslah pakaian yang nyaman, longgar, dan bahannya elastis untuk 3-4 hari. Walaupun Anda akan memakai gaun rumah sakit sebelum dan setelah operasi, Anda mungkin ingin memakai baju Anda sendiri setelah beberapa hari. Hindari pakaian yang ketat dan dapat menempel di luka. Selain itu, hindari pakaian berbahan nilon atau pakaian ber-renda. Anda juga dapat memakai pakaian pakaian menyusui atau kimono mandi yang dapat memudahkan Anda saat Anda harus menyusui si kecil. 
  • Pakaian dalam: Pastikan bahwa pakaian dalam Anda tidak menekan atau menggosok luka operasi Anda. 
  • Peralatan menyusui:Bawalah peralatan menyusui untuk memudahkan Anda saat Anda akan menyusui si kecil, seperti bantal menyusui, nursing bra, baju menyusui, beberapa suplemen ASI, nursing cover dan sebagainya. Anda juga dapat membawa pompa ASI untuk memudahkan Anda. 
  • Alat mandi: Bawalah alat-alat mandi dan alat alat kecantikan seperti handbody, deodorant, jepit rambut, dan sedikit makeup untuk membuat Anda tetap terlihat segar saat Anda berada di rumah sakit. 
  • Pembalut: Anda akan memerlukan ini karena Anda tetap akan mengalami pendarahan seperti jika Anda melahirkan pervaginam. Mungkin Anda harus memakai pembalut khusus yang perlu digunakan setelah operasi Caesar. Anda dapat mengkonsultasikannya dengan provider Anda sebelumnya. 
  • Sendal nyaman: Bawalah sandal yang nyaman dan mudah dipakai sehingga Anda tidak perlu membungkukkan badan Anda untuk memakai sendal ketika beranjak dari tempat tidur. Anda juga dapat membawa kaos kaki untuk menjaga kaki Anda tetap hangat. 
  • Bantal: Anda dapat membawa bantal, guling, dan selimut tambahan untuk membuat Anda tetap merasa nyaman di rumah sakit dan dapat beristirahat lebih baik. 
  • Sedotan: Setelah operasi, Anda mungkin akan kesusahan untuk duduk tegak dan minum, bawalah sedotan yang dapat ditekuk untuk membantu Anda minum dengan lebih nyaman. 
  • Tisu basah: Bawalah tisu basah untuk menjaga Anda tetap bersih dan segar jika Anda masih kesusahan untuk pergi ke kamar mandi. 
  • Pelembap: Udara hangat di bangsal postnatal dapat membuat kulit Anda terasa kering. Bawalah pelembab dan lipbalm untuk melembabkan kulit Anda. 
  • Makanan kecil: Setelah operasi, Anda akan rawan terkena sembelit. Konsumsilah makanan kecil kaya serat untuk membantu meredakan dan mencegah sembelit. 
  • Krim dan essential oils:Anda dapat membawa krim dan essential oils untuk membantu Anda pasca operasi hingga masa masa menyusui. Anda dapat membawa krim untuk puting Anda kalau-kalau mereka terasa perih saat Anda mulai menyusui. Selain itu, krim seperti arnica cream juga dipercaya dapat membantu mempercepat penyembuhan luka (pakailah di sekitar luka), dan Anda juga dapat menggunakan essential oils seperti peppermint untuk membantu meredakan kembung yang mungkin akan Anda alami pasca operasi. Selain itu, aroma peppermint juga dapat membantu Anda saat Anda merasa mual pasca operasi. 
  • Masker mata dan penutup telinga: Ingatah untuk membawa dua barang ini jika Anda merasa kesulitan untuk tidur di ruangan yang terang dan berisik. 
  • Buku catatan dan alat tulis : Anda dapat membawa buku catatan dan alat tulis untuk menulis tentang perasaan atau pengalaman persalinan Anda dan beberapa hari pertama menjadi seorang ibu. Anda juga dapat menulis daftar barang yang harus Anda bawa atau beli. 
  • Perlengkapan keuangan : Ingatlah untuk membawa dompet dan menyiapkan uang yang mungkin akan Anda perlukan. 
  • Dokumen : Bawalah dokumen yang mungkin akan Anda butuhkan, seperti rekam medis, dokumen asuransi, dan tentunya birth plan Anda yang telah ditandatangani oleh provider Anda sebelumnya.

Untuk pendamping Anda

  • Kamera:Bawalah kamera untuk mengabadikan momen kelahiran si kecil. Jika pendamping Anda berencana untuk mengambil foto atau video di ruang operasi, tanyakan terlebih dahulu ke pihak rumah sakit karena tidak semua rumah sakit mengijinkannya. 
  • Smartphone: Bawalah smartphone untuk menghubungi keluarga dan teman dekat saat si kecil telah lahir. Anda dapat membuat daftar orang orang yang perlu Anda hubungi terlebih dahulu untuk memudahkan pendamping Anda. 
  • Kunci: Ingatlah untuk membawa kunci rumah dan mobil karena mungkin pendamping Anda akan perlu kembali ke rumah untuk mengambil sesuatu atau pergi untuk membeli sesuatu. 
  • Laptop, buku, atau music: Bawalah barang-barang yang dapat menghibur pendamping Anda sehingga mood pendamping Anda juga tetap baik ketika mendampingi Anda. 
  • Birth plan: Bawalah fotocopy birthplan Anda yang telah dibuat sebelumnya untuk panduan pribadi.
  • Minuman dan makanan kecil: Walaupun Anda tidak akan diijinkan untuk makan atau minum sebelum operasi, namun tentunya Anda tidak ingin didampingi oleh pendamping yang sedang kelaparan. 
  • Pakaian: Bawalah beberapa pakaian yang akan dipakai saat Anda menginap di rumah sakit. 
  • Dompet: Bawalah dompet berisi uang yang mungkin akan Anda butuhkan. 
  • Dokumen: Bawalah dokumen yang mungkin akan Anda butuhkan seperti dokumen asuransi dan dokumen identitas Anda 
  • Selimut: Pendamping Anda mungkin akan menunggu Anda di ruang tunggu atau tidur di sofa. Bawalah selimut tambahan untuk membuatnya lebih nyaman.
  • Alat mandi: Bawalah alat-alat mandi yang akan menjaga pendamping Anda tetap segar saat mendampingi Anda di rumah sakit.
  • Sendal nyaman: Bawalah alas kaki yang nyaman untuk digunakan karena pendamping Anda mungkin akan lebih sibuk beraktifitas untuk membantu Anda
  • Bantal: Bawalah bantal supaya pendamping Anda dapat beristirahat dengan baik sehingga ia dapat menjaga Anda dan bayi Anda dengan baik.

Untuk bayi Anda

  • Pakaian: Bawalah beberapa pakaian bayi karena bayi baru lahir biasanya membutuhkan banyak pakaian. Anda dapat membawa onesie dengan kaos kaki diujungnya untuk menjaga si kecil tetap hangat dan nyaman.
  • Tas popok dengan perlengkapannya: Bayi baru lahir biasanya membutuhkan banyak popok. Bawalah beberapa popok dan tisu basah untuk menjaga si kecil tetap bersih dan nyaman.
  • Topi bayi: Bayi biasanya akan kehilangan banyak panas tubuhnya melalui kepalanya, maka dari itu, bawalah beberapa topi bayi untuk menjaga si kecil tetap hangat.
  • Selimut bayi: Walaupun rumah sakit biasanya cukup hangat, bayi Anda mungkin akan membutuhkan selimut tambahan jika cuaca sedang dingin.
  • Bib: Bawalah bib atau celemek bayi untuk menghindari air liur si kecil mengotori bajunya.
  • Sarung tangan bayi: Bawalah beberapa sarung tangan bayi untuk mencegah si kecil dari melukai tubuh atau wajahnya dengan kukunya.

 TIPS:

  • Ingatlah bahwa walaupun barang barang yang Anda kemas adalah barang-barang untuk Anda dan bayi Anda, namun Anda tidak akan mengurusi tas tersebut saat di rumah sakit nanti. C-section akan mengharuskan Anda untuk berada di tempat tidur selama beberapa hari, sehingga pasangan atau anggota keluarga Andalah yang akan mengurusi tas tersebut. Oleh karena itu, buatlah daftar barang-barang dan bagi tas Anda menjadi beberapa bagian. Letakkan barang-barang yang penting di tempat yang mudah dijangkau dan ingatlah untuk menandai barang-barang Anda dengan label untuk memudahkan pasangan atau keluarga Anda.
  • Beberapa barang mungkin sudah disediakan oleh pihak rumah sakit. Pastikan terlebih dahulu dengan pihak rumah sakit Anda untuk menghindari membawa barang terlalu banyak.
  • Hindari membawa barang yang tidak Anda perlukan untuk mengindari barang bawaan yang terlalu berat.
  • Saat Anda berada di rumah sakit, hindari untuk membawa semua barang yang telah Anda kemas ke ruangan Anda untuk menghindari ruangan yang terlalu penuh. Anda dapat meninggalkan barang barang yang belum Anda perlukan di mobil Anda atau di rumah dan meminta tolong pasangan Anda untuk mengambilkannya saat Anda memerlukannya.

Sumber:

  • https://www.babycentre.co.uk/a1052200/what-to-pack-in-your-caesarean-hospital-bag
  • https://www.momjunction.com/articles/everything-you-need-to-pack-in-your-hospital-bag-for-a-c-section_00328019/
  • https://parenting.firstcry.com/articles/packing-hospital-bag-for-c-section-delivery/

Posisi Persalinan Yang Wajib Anda Ketahui, Supaya Diberi Kemudahan

Posisi Yang Menentukan

Selama sekitar 40 minggu Anda mempersiapkan dan merencanakan kedatangan si kecil. Anda membaca buku, menonton video, mengikuti kelas persiapan persalinan dan sebagainya. Di saat-saat itu mungkin Anda menonton film atau acara tv yang menayangkan proses persalinan dengan tidur terlentang dan kaki yang dibuka lebar.

Selama ini, lingkungan kita seringkali membuat banyak ibu ibu percaya bahwa proses persalinan dan persalinan itu sendiri terjadi sambil tidur terlentang di tempat tidur dengan kaki yang terbuka lebar. Namun, sebenarnya ada banyak posisi lain yang mempunyai banyak manfaat bagi Anda dan bayi Anda.

Fakta di lapangan, mencoba beberapa posisi yang berbeda dan tetap aktif selama proses persalinan dapat membantu mempercepat proses persalinan tersebut. Selain itu, tetap aktif selama proses persalinan juga dapat meredakan sakit punggung, membuka panggul Anda, dan membantu Anda untuk mengatasi rasa sakit dari gelombang cinta yang Anda alami.

Berikut ini merupakan beberapa posisi yang dapat Anda coba selama proses persalinan hingga dan beberapa variasi posisi untuk bersalin. Anda dapat mengkonsultasikannya dengan provider Anda apakah memungkinkan untuk bersalin dengan posisi yang Anda inginkan.

Jika ternyata tidak memungkinkan, Anda dapat tetap melakukan posisi posisi ini di fase 1 dan 2 persalinan Anda. Ingatlah bahwa apa yang nyaman di suatu fase mungkin tidak nyaman di fase berikutnya. Ikuti insting Anda dan temukan posisi yang tepat untuk Anda.

Posisi untuk fase 1 dan 2

Duduk tegak di birth ball

  • Cocok untuk: Fase pertama atau awal fase kedua persalinan
  • Baik untuk: Membantu membuka serviks Anda atau menurunkan posisi kepala bayi Anda. Posisi ini merupakan posisi istirahat. Di posisi ini Anda dapat menggoyangkan panggul Anda di birth ball. Gerakan ini dapat membantu meredakan sakit punggung dan membantu mempercepat proses persalinan
  • Catatan: Pastikan bahwa saat Anda duduk di birth ball, lutut Anda lebih rendah daripada pinggul Anda. Jika Anda merasa tidak seimbang, Anda dapat melakukan posisi ini sambil mencondongkan tubuh Anda ke tempat tidur atau tembok, atau meminta bantuan pendamping Anda untuk menjadi tumpuan tubuh Anda. Jika Anda mempunyai sakit panggul, pastikan bahwa Anda membuka kaki Anda di jarak yang nyaman untuk Anda.

Sideways stairway to heaven

  • Cocok untuk : Fase pertama atau kedua persalinan
  • Baik untuk : Naik turun tangga dengan posisi badan miring dan berpegangan ke pegangan tangga adalah cara yang baik untuk membuat Anda tetap aktif bergerak. Gerakan ini dapat membuka panggul Anda dan mengoptimalkan posisi si kecil.
  • Catatan : Jangan lakukan posisi ini jika ternyata untuk Anda, posisi ini menyebabkan ketidaknyamanan di daerah panggul, pinggul, atau lutut.

 Tidur miring

  • Cocok untuk : Fase pertama atau kedua persalinan
  • Baik untuk : Anda dapat melakukan posisi ini ketika And butuh istirahat atau mendapat epidural, yangmana dapat mengurangi pergerakan Anda. Posisi ini juga dapat sangat berguna untuk fase mengejan ketika posisi lain tidak memungkinkan atau terlalu melelahkan.
  • Catatan: Jika Anda mendapat epidural, provider Anda akan menyuruh Anda untuk mengganti sisi miring Anda. Di fase mengejan, provider atau pendamping Anda mungkin akan menyangga kaki atas Anda untuk membantu Anda bersalin.

 

Standing lunge

  • Cocok untuk: Fase pertama atau kedua persalinan
  • Baik untuk: Posisi ini dapat meregangkan otot dan ligamen Anda. Anda dapat melakukan posisi ini untuk membantu Anda merasa lebih nyaman. Posisi ini juga dapat sangat membantu jika kepala bayi Anda miring ke salah satu sisi (asynclintic) atau ketika proses persalinan mulai melambat.
  • Catatan: Satu sisi mungkin akan terasa lebih nyaman dari sisi yang lain. Jika hal ini terjadi pada Anda, lakukan posisi ini di sisi yang paling nyaman untuk Anda. Jangan lakukan posisi ini jika posisi ini menimbulkan ketidaknyamanan di panggul, pinggul, atau lutut Anda.

 

Side-lying lunge

  • Cocok untuk:Fase pertama atau kedua persalinan
  • Baik untuk: Anda dapat melakukan posisi ini kapanpun Anda ingin melakukannya atau ketika Anda ingin beristirahat. Posisi ini juga sangat berguna jika Anda mendapat epidural. Side-lying lunge dapat membuka panggul Anda sehingga dapat sangat membantu jika proses persalinan mulai melambat karena posisi si kecil yang kurang optimal.
  • Catatan: Anda dapat bereksperimen untuk menemukan cara ternyaman untuk kaki Anda, seperti mengganjalnya dengan guling yang lumayan keras atau mengganjalnya dengan peaut ball. Jika proses persalinan melambat ketika Anda berada di posisi ini, cobalah untuk bangkit dan melakukan posisi yang lain jika Anda bisa.

 Sitting forward lean

  • Cocok untuk:Fase pertama atau awal fase kedua persalinan
  • Baik untuk: Posisi ini mengambil keuntungan gaya gravitasi untuk membantu membuka serviks Anda atau membantu bayi Anda untuk berputar dan turun. Ketika Anda berada di posisi ini, mintalah pendamping Anda untuk memijat punggung Anda untuk membantu meredakan sakit punggung.
  • Catatan: Jika proses persalinan Anda melambat, pastikan bahwa lutut Anda lebih rendah dari pinggul Anda ketika Anda duduk di birth ball. Jika Anda mempunyai sakit panggul, pastikan bahwa Anda membuka kaki Anda di jarak yang nyaman untuk Anda.

 

Birth pool kneel

  • Cocok untuk:Fase pertama atau kedua persalinan
  • Baik untuk: Air hangat di kolam dapat mengurangi rasa sakit. Bersandar ke depan di dalam air dapat memberikan lebih banyak ruang di panggul Anda daripada juka Anda duduk atau berbaring, sehingga posisi ini mungkin dapat membantu jika persalinan Anda macet.
  • Catatan: Anda masih dapat menggunakan oksigen (entonox) ketika Anda berada di dalam air sembari pendamping Anda dapat menggosok-gosok punggung atau bahu Anda.

 

Sitting cowboy style

  • Cocok untuk:Fase pertama atau awal fase kedua persalinan
  • Baik untuk:Anda dapat melakukan posisi ini untuk meredakan sakit punggung, memanfaatkan gravitasi untuk membantu bayi Anda berputar dan turun, dan bersitirahat dalam waktu yang sama. Pendamping Anda juga dapat memijat punggung Anda.
  • Catatan: Jika Anda melakukan posisi ini karena persalinan Anda melambat, pastikan bahwa lutut Anda lebih rendah dari pinggul Anda ketika Anda duduk. Jika proses persalinan melambat ketika Anda berada di posisi ini, cobalah untuk bangkit dan melakukan posisi yang lain jika Anda bisa.

Standing forward lean

  • Cocok untuk:Fase pertama atau kedua persalinan
  • Baik untuk: Posisi ini dapat membuat Anda memanfaat gravitasi secara penuh dan didukung di saat yang bersamaan. Posisi ini memberi banyak ruang di panggul Anda sehingga bayi Anda mempunyai banyak ruang untuk berputar dan berada di posisi yang optimal. Posisi ini juga dapat membantu Anda untuk melewati kontraksi dan mengatasi sakit punggung.
  • Catatan: Posisi ini adalah posisi yang harus dicoba jika persalinan Anda melambat atau saat Anda belum merasa ingin mengejan meskipun serviks Anda sudah sepenuhnya melebar.

 

Berdansa

  • Cocok untuk:Fase pertama atau kedua persalinan
  • Baik untuk: Posisi ini merupakan posisi yang sempurna jika Anda memerlukan pelukan dan ingin menaikkan oksitosin! Di posisi ini, Anda dapat memanfaat gravitasi secara penuh dan didukung di saat yang bersamaan. Posisi ini memberi banyak ruang di panggul Anda sehingga bayi Anda mempunyai banyak ruang untuk berputar dan berada di posisi yang optimal. Posisi ini juga dapat membantu Anda untuk melewati kontraksi dan mengatasi sakit punggung. Anda dapat mencoba posisi ini jika Anda belum merasa ingin mengejan meskipun serviks Anda sudah sepenuhnya melebar.
  • Catatan: Tidak semua orang senang berpelukan saat persalinan dan mungkin Anda juga tidak akan ingin disentuh saat persalinan mulai intens.

 

Table pose / merangkak

  • Cocok untuk:Fase pertama atau kedua persalinan
  • Baik untuk: Posisi ini dapat mengurangi sakit punggung dan membantu bayi Anda untuk berputar dari posisi tertentu ke posisi yang optimal. Posisi ini mungkin juga dapat membantu juka persalinan Anda mulai melambat, di posisi ini Anda juga dapat merangkak, menggoyang-goyangkan dan mengayun-ayunkan badan Anda.
  • Catatan: Jika Anda merasa lelah atau tangan Anda mulai sakit, cobalah untuk berganti ke posisi condong kedepan ke kursi, tumpukan bantal, atau birth ball.

 

Setengah duduk:

  • Cocok untuk:Fase pertama atau kedua persalinan
  • Baik untuk: Anda dapat melakukan posisi ini ketika And butuh istirahat atau mendapat epidural. Posisi ini juga dapat menjadi alternatif jika Anda mau mengejan jika Anda tidak dapat banyak bergerak, karena di posisi ini Anda dapat lebih memanfaatkan gaya gravitasi dibanding jika Anda berbaring di tempat tidur.
  • Catatan: Posisi ini dapat menimbulkan tekanan ekstra di area punggung bawah dan tulang belakang sehingga mungkin dapat menimbulkan tidak nyamanan. Di fase mengejan, Anda mungkin ingin mencoba posisi lain yang dapat membuka panggul Anda dan memberi bayi Anda lebih banyak ruang untuk lahir.

 Birth ball kneel

  • Cocok untuk:Fase pertama atau kedua persalinan
  • Baik untuk: Posisi ini memberi lebih banyak ruang dipanggul Anda dibanding saat Anda berada di posisi duduk atau berbaring di tempat tidur sehingga posisi ini mungkin dapat membantu jika persalinan Anda melambat. Posisi ini baik untuk meredakan sakit punggung. Di posisi ini, Anda juga dapat meminta tolong pendamping Anda untuk memijat punggung bagian bawah Anda.
  • Catatan: Anda dapat mengganti birth ball dengan kursi atau mengistirahatkan tangan Anda di pangkuan pendamping Anda. Jika Anda berada di rumah sakit, Anda dapat melakukan posisi ini di tempat tidur sembari mencondongkan badan Anda ke bahu pendamping Anda atau sandaran tempat tidur Anda. Lutut Anda mungkin akan terasa sakit, jadi letakkan matras empuk atau landasan di bawah kaki Anda sebelum Anda melakukan posisi ini. 

Supported squat

  • Cocok untuk:Fase kedua atau senyaman Anda
  • Baik untuk: Anda dapat melakukan posisi ini jika bayi Anda membutuhkan lebih banyak ruang untuk lahir atau jika persalinan Anda melambat di fase mengejan. Gravitasi dan panggul Anda yang membuka dapat membantu bayi Anda untuk turun.
  • Catatan: Jika Anda berada di posisi ini dalam waktu yang lama, aliran darah ke kaki Anda mungkin mulai terpengaruh sehingga Anda akan merasa kesemutan. Cobalah untuk berganti ke posisi all four atau tidur miring jika Anda mulai merasa ingin bergerak.

Hanging squat

  • Cocok untuk:Fase kedua atau senyaman Anda
  • Baik untuk: Posisi ini dapat memberi lebih banyak ruang di pelvis Anda dibanding jika Anda berada dalam posisi duduk atau berbaring di tempat tidur sehingga posisi ini mungkin dapat membantu jika persalinan Anda melambat di fase mengejan. Anda juga dapat mengayun-ngayunkan badan Anda secara perlahan untuk meredakan sakit punggung.
  • Catatan:Anda harus menjadi lebih kreatif jika ingin melakukan posisi ini, karena tidak semya rumah sakit punya tali yang dapat Anda gunakan untuk posisi ini. Mungkin Anda dapat menggunakan selendang yang Anda gantungkan di sesuatu yang kuat dan stabil. Di rumah, Anda dapat melakukannya di pegangan pintu atau Anda dapat meminta bantuan pasangan Anda untuk memegangi Anda dari posisi berdiri. Lutut Anda mungkin akan terasa sakit, jadi letakkan matras empuk atau landasan di bawah kaki Anda sebelum Anda melakukan posisi ini. 

Supported kneel

  • Cocok untuk: Fase pertama, kedua, dan ketiga persalinan
  • Baik untuk: Posisi ini dapat memberi lebih banyak ruang di pelvis Anda dibanding jika Anda berada dalam posisi duduk atau berbaring di tempat tidur sehingga posisi ini mungkin dapat membantu jika persalinan Anda melambat. Anda juga dapat melakukan posisi ini jika plasenta Anda tidak kunjung keluar.
  • Catatan: Jika Anda berada di rumah sakit, Anda dapat mencondongkan badan Anda ke sandaran tempat tidur atau berlutut di tempat tidur dan menggantungkan tangan Anda di bahu pendamping Anda yang sedang dalam posisi berdiri. Lutut Anda mungkin akan terasa sakit, jadi letakkan matras empuk atau landasan di bawah kaki Anda sebelum Anda melakukan posisi ini.

Variasi posisi untuk persalinan

Tidur bersandar

Posisi ini sama seperti posisi setengah duduk. Kata  disini dapat memiliki beberapa arti. Anda dapat bersandar di sandaran tempat tidur, di kursi, atau pendamping Anda.

Kelebihan:

  • Dapat melepaskan ketegangan dan merilekskan otot
  • Dapat menjadi alternative jika sang ibu kelelahan tetapi tidak ingin berbaring sepenuhnya

Kekurangan:

  • Bekerja melawan gravitasi 

Duduk

Anda dapat melakukan posisi duduk dengan kursi khusus untuk persalinan atau menggunakan birthing bar. Anda dapat memvariasikan posisi ini dengan squat.

Kelebihan:

  • Dapat membantu bayi untuk turun
  • Melepaskan ketegangan di punggung
  • Dapat meningkatkan pelebaran serviks
  • Memberi ruang lebih pada panggul

Kekurangan

  • Alat yang mungkin tidak tersedia di semua rumah sakit 

Kneeling

Jika bayi berada di posisi anterior, posisi ini dapat membantu bayi Anda untuk berputar ke posisi optimal. Posisi ini merupakan salah satu posisi yang paling populer untuk melahirkan

Kelebihan:

  • Meredakan sakit kotraksi
  • Melepaskan ketegangan di punggung

Kekurangan:

  • Mungkin sulit untuk pemantauan janin terus menerus 

Tidur miring

Posisi ini sangat berguna di fase mengejan ketika posisi lain tidak memungkinkan atau terlalu melelahkan. Anda juga dapat melakukan posisi ini jika Anda tidak dapat banyak bergerak atau diharuskan untuk berbaring di tempat tidur.

Kelebihan:

  • Mencegah robekan
  • Dapat beristirahat di tengah tengah mengejan

Kekurangan:

  • Bekerja melawan gravitasi

 

Selamat mencoba~

Sumber:

  • https://www.babycentre.co.uk/l25025610/16-birthing-positions-for-labour-images
  • https://www.takingcharge.csh.umn.edu/birthing-positions
  • https://www.thebump.com/a/birthing-positions

 

Kenali Ligament pada Panggul dan Rahim mu

Fungsi Ligamen

Ligamen dan otot memiliki fungsi dan tugas yang sangat berbeda dalam tubuh. Otot bergerak untuk menggerakkan tulang sementara ligamen memberikan stabilitas antara tulang.

Ligamen menjaga tulang supaya tidak bergerak / bergeser terlalu jauh dan menahan tulang agar tetap selaras satu sama lain.

Pauline Scott dan Bidan Jean Sutton menerbitkan sebuah penelitian yaitu Optimal Fetal Positioning pada tahun 1996. Penelitian mereka menunjukkan bahwa gerakan dan posisi ibu memiliki dampak pada posisi janin di dalam kandungan pada akhir kehamilan.

Carol Phillips, pendiri Dynamic Body Balancing, menetapkan bahwa keseimbangan dalam ketegangan dan kelenturan otot-otot panggul dan rahim, ligamen, dan persendian dapat membantu bayi menavigasi turun dan keluar dari jalan lahir dengan lebih mudah.

Gail Tully pendiri program spinning babies menggabungkan penelitian ini dengan pengalaman klinis dan aplikasinya di lapangan untuk membuat Bayi Berputar menuju posisi yang paling optimal untuk lahir.

Apakah Dapat Mendukung Kelahiran?

Sehingga membuka kemungkinan dan meningkatkan potensi untuk mendukung kelahiran fisiologis dan meningkatkan ikatan orangtua dan ikatan bayi.

Sebagian besar janin akan  menempatkan diri pada posisi mereka sekitar 34 minggu dan sebagian besar akan tetap dalam posisi itu sampai persalinan dimulai. selama menunggu memasuki usia kehamilan 36-38 minggu, segmen rahim bawah melunak dan bayi turun atau lebih rendah.

Kepala bayi lebih berat daripada bagian bawahnya yang memungkinkan mereka berada dalam posisi kepala menghadap ke bawah. Sebagian besar bayi mulai menghadap sisi kanan atau kiri ibu.

Bidan Jean Sutton mencatat bahwa kelahiran tampaknya lebih mudah ketika bayi memasuki panggul dari sisi kiri. Ini karena bentuk alami rahim, lebih bulat di sebelah kiri dan lebih curam di sebelah kanan.

Janin akan masuk kedalam “kanal persalinan” melalui pintu atas panggul ibu, kemudian kepalanya menjadi fleksi. Fleksi, yang berarti meringkuk, dengan posisi kepala yang Fleksi, ini memungkinkan mahkota kepala bayi untuk memasuki panggul terlebih dahulu dan memberi bayi lebih banyak kebebasan untuk bergoyang dan membantu proses kelahiran.

Ketika bayi dalam kondisi fleksi, maka diameter kepala yang lebih kecil memasuki pinggiran panggul yang memudahkan kepala terkunci di dasar panggul dalam posisi optimal.

Namun Ketika bayi memasuki panggul dari sisi kanan akan mendapati kecuraman sisi kanan rahim dengan punggung menjadi lebih lurus (ekstensi). Sehingga kondisi ini bisa mengangkat kepala bayi dan menciptakan lebih banyak potensi bagi bayi untuk berubah menjadi posisi posterior (ketika bagian belakang kepala dan tulang belakang bayi sejajar dengan punggung ibu/ bayi terlentang).

Jika posisi janin posterior, maka ini akan mengarahkan diameter kepalanya yang lebih besar masuk ke dalam pelvis dan mengakibatkan ibu perlu melakukan lebih banyak energi untuknya dan bayinya. Terkadang diperlukan intervensi tambahan. Sekitar 50% bayi posterior akan membutuhkan bantuan persalinan melalui operasi caesar.

Dengan menjaga keseimbangan pada rahim, broad ligamen, round ligamen, dan utero sacral ligament, maka ini dapat membantu bayi masuk ke posisi yang lebih optimal atau ideal untuk persalinan dan kelahiran. Saat ligament ini seimbang maka bentuk rahimpun menjadi sempurna dan lebih luas, Ketika ada lebih banyak ruang di dalam rahim, bayi bergerak lebih bebas.

Dan ketika ligament di dalam panggulpun seimbang, maka panggul bisa melakukan gerakan yang pas sehingga bisa memfasilitasi pergerakan kepala janin saat turun melewati panggul dan jalan lahir.

Posisi Janin

Silahkan pelajari posisi janin yang seperti apa yang paling mudah untuk di lahirkan

Mari kita pelajari apa saja ligament dalam Rahim, panggul dan bagaiman pergerakan janin saat proses persalinan.

Ligamen Rahim

sebenarnya ada beberapa ligament yang membantu menyangga rahim dan ovarium, namun saya akan membahas ligamen ligamen besar yang utama dan sangat penting dalam proses persalinan

source : pic by google

Broad Ligament

Ligament ini memanjang dari sisi rahim (uterus) ke dinding lateral dan dasar panggul; terbuat dari mesosalpinx (membungkus tabung rahim), mesoovarium (membawa pembuluh ovarium dan saraf), mesometrium (berisi bagian dari ligamentum servikal transversal)

broad ligament berfungsi sebagai mesenterium rahim, ovarium, dan saluran rahim. Ini membantu dalam menjaga rahim pada posisinya.

Round Ligament

round ligament – memanjang dari lateral cornu uterus melalui broad ligamentum ke jaringan ikat pada labiya mayora (pada vagina); mengandung pembuluh darah saraf dan limfatik dari uterus

Fungsi round ligamentum adalah mempertahankan anteversi uterus (posisi di mana fundus uterus diputar ke depan di persimpangan serviks dan vagina) selama kehamilan.  Ketika rahim tumbuh selama kehamilan, round ligamen bundar dapat meregang dan dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Antara round ligament kanan dan kiri harus seimbang dan selaras supaya rahim tidak condong mengarah ke salah satu arah.

Uterosacral ligament 

Uterosacral ligament ini memanjang dari sisi anterior sakrum ke sisi serviks dan tubuh rahim.

Rahim membutuhkan dukungan agar tetap terpusat di dalam rongga panggul. Dukungan yang di dapatkan dari ligament ligament rahim adalah : dinamis dan pasif.

Dukungan dinamis diberikan oleh diafragma panggul melalui kontraksi tonik sambil berdiri dan duduk dan kontraksi aktif pada saat-saat tekanan perut meningkat, seperti saat batuk atau bersin. ketika dalam kondisi tersebut, ligamen uterus mentransmisikan kekuatan diafragma ke arah organ itu sendiri, dan mempertahankan posisinya.

Ligamen juga sangat penting dalam memberikan dukungan pasif. Dengan meminimalkan pergerakan tubuh dan leher rahim, mereka menjaga rahim dalam posisi anteverted dan anteflexed langsung di atas kandung kemih. Ini memberikan dukungan untuk rahim ketika tekanan perut meningkat.

Oleh karena itu, dengan adanya dukungan dinamis dan pasif, ligamen uterus mencegahnya agar tidak jatuh kedalam vagina, suatu kondisi yang dikenal sebagai prolapsus uterus.

nah hal yang  penting untuk disadari  bahwa ligamen ligamen ini tidak beroperasi sendiri tetapi bersamaan dengan otot-otot dasar panggul, selaput perineum dan tubuh perineum untuk menopang rahim.

Ligament pada Panggul

nah sekarang kita mulai mempelajari ligament pada panggul dan bagaimana pergerakan panggul saat proses persalinan terjadi.

Sacro Illiac Ligament 

ligament ini ada bagian anterior dan posteriornya. dia yang menghubungkan antara sacrum, illium dan cocyx (tulang ekor).

Sacro Tubero Ligament 

Sacro Spinosus Ligament

Dalam proses persalinan ini, ligament ligament pada panggul saling sinergi dalam melakukan gerakan saat prosesp persalinan

yaitu open inlet (pintu atas panggul) , open outlet  (pintu bawah panggul) , juga nutasi dan kontranutasi.

Pergerakan Pada Panggul

Nah, silahkan amati pergerakan panggul seiring dengan perjalanan turunnya kepala bayi pada saat proses persalinan di bawah ini:

selamat belajar

salam hangat