Bidan Kita

Home Blog Page 18

Cara Menjadi Pendamping Persalinan yang Sempurna

Yang Wajib Anda Ketahui

Persalinan dapat menjadi pengalaman yang intens dan luar bisa. Namun, bisa dibilang juga membosankan. Kita benar-benar harus bersabar menunggu kedatangan si kecil, dan di waktu waktu inilah para ayah mendapat kesempatan untuk benar-benar bersinar.

Proses persalinan secara fisik memang sebagian besar melibatkan ibu dan anak. Ya, merekalah bintangnya, tetapi Anda mempunyai peran yang tidak kalah penting sebagai pendamping persalinan, dan ada banyak hal yang dapat Anda lakukan untuk membantu pasangan Anda dalam proses persalinan selain mengambil beberapa foto dan menghubungi keluarga atau teman-teman terdekat.

Untuk Para Ayah

  1. Mengetahui apa yang diinginkan pasangan Anda

Bicarakan dengan pasangan Anda jauh jauh hari sebelumnya mengenai apa yang dia ingin dan tidak dia inginkan selama proses persalinan. Akan jauh lebih baik jika Anda dapat menemani pasangan Anda untuk membuat birth plansehingga Anda tau dengan pasti tentang apa yang dia inginkan.

Ingatlah juga untuk membawa birth plantersebut ke tempat provider Anda. Hal ini akan sangat membantu Anda ketika Anda dan pasangan Anda dihadapkan pada suatu pilihan. Karena pada saat proses persalinan nanti, tugas Anda adalah untuk memberi tau sang provider dan membuat keputusan jika Anda dan pasangan Anda dihadapkan pada suatu pilihan.

Oleh karena itu, sangatlah penting bagi Anda untuk mengetahui apa yang pasangan Anda inginkan.

  1. Urus diri Anda sendiri

Saat proses persalinan, tentu saja sang ibu menjadi pusat perhatian dan prioritas, namun, Anda juga akan ikut menemani pasangan Anda di tempat bersalin dan bahkan bermalam disana. Jadi ingatlah untuk membawa keperluan Anda sendiri juga.

Bawalah barang-barang dan baju yang nyaman untuk Anda karena Anda harus dapat tetap dalam kondisi segar untuk mendampingi dan menyemangati pasangan Anda. Pastikan juga bahwa Anda makan, minum, dan istirahat yang cukup karena Anda akan membutuhkan banyak energi juga. 

  1. Mengikuti kelas persiapan persalinan bersama pasangan Anda

Cobalah untuk mempelajari terlebih dahulu tentang proses persalinan. Selain dengan membaca, Anda juga dapat mengikuti kelas persiapan persalinan bersama pasangan Anda sehingga Anda tau apa yang akan Anda hadapi nantinya dan dapat membuat pilihan yang baik ketika dihadapkan dengan sesuatu yang tidak terduga.

Dengan mengikuti kelas persiapan persalinan bersama, Anda juga akan lebih mengerti, lebih siap, dan lebih tenang, sehingga Anda dapat mendukung dan menenangkan pasangan Anda jika ada sesuatu hal yang terjadi diluar dugaan atau pasangan Anda mulai panik.

  1. Membantu menghitung kontraksi

Saat Anda tau bahwa pasangan Anda mulai merasakan kontraksi, bersiaplah untuk mencatat durasi dan frekuensi kontraksi tersebut. Anda dapat menggunakan timer atau menggunakan aplikasi penghitung kontraksi. Dari durasi dan frekuensi kontraksi inilah Anda dapat tau kapan Anda dan pasangan Anda harus pergi ke tempat provider Anda yang tentunya akan sangat berguna nantinya.

  1. Dokumentasikan setiap momen

Anda dapat mendokumentasikan setiap momen sebagai memori. Anda dapat mengambil beberapa foto atau video mengenai perjalanan Anda dan pasangan Anda selama proses persalinan. Namun, ingatlah untuk mendiskusikan hal ni terlebih dahulu dengan pasangan Anda sehingga pasangan Anda tidak merasa terganggu atau terabaikan.

  1. Beri pujian dan semangat

Mendengar kata kata positif dan motivasi dari Anda dapat memberi dampak yang besar bagi pasangan Anda. Katakan padanya betapa bangga dan cintanya Anda pada pasangan Anda. Beri pasangan Anda berbagai pujian dan semangat ketika pasangan Anda benar-benar membutuhkannya.

Jaga suara Anda tetap tenang, Anda akan dapat membantu menenangkan pasangan Anda jika Anda tetap tenang. Ingatlah bahwa dalam proses persalinan, Anda dan pasangan Anda bekerjasama dalam satu tim.

  1. Alihkan perhatian pasangan Anda

Proses persalinan bukanlah sesuatu yang intens yang dapat terjadi begitu saja selama 1-2 jam. Anda dan pasangan Anda bahkan dapat menunggu pembukaan demi pembukaan selama beberapa hari atau ber jam-jam.

Saat saat menunggu itu akan bagaikan emotional rollercoasterbagi Anda dan bagi pasangan Anda. Terkadang Anda dan pasangan Anda akan merasa bosan, terlalu bersemangat, cemas, atau bahkan kesal karena orang orang disekitar Anda yang melontarkan beberapa pertanyaan seperti “kok lama?”, “kok belum lahir lahir?”, “kapan lahir?” atau bahkan justru menakut nakuti Anda dan pasangan Anda.

Tugas Anda pada saat saat seperti itu adalah untuk mengalihkan perhatian pasangan Anda dari semua itu. Lakukan hal-hal yang disukai pasangan Anda, belikan dia beberapa makanan kecil, gosok dan pijat pasangan Anda, ingatkan pasangan Anda untuk minum yang cukup, berikan dukungan ke pasangan Anda sebanyak yang dia perlukan.

  1. Ketahui batasan Anda

Anda akan mengalami berbagai hal yang belum pernah Anda alami saat Anda mendampingi pasangan Anda di ruang bersalin. Disinilah Anda harus mengetahui batasan batasan Anda sehingga Anda dapat tetap tenang saat mendampingi pasangan Anda di ruang bersalin.

  1. Siapkan diri Anda

Siapkan diri Anda di berbagai hal, baik mental, emosional, fisik, maupun pengetahuan. Ingatlah bahwa setiap proses persalinan itu unik dan tentunya tidak semua proses persalinan dapat berjalan sesuai dengan ekspektasi Anda. Itulah mengapa sangat penting bagi Anda untuk menyiapkan diri Anda.

Anda harus dapat membuat keputusan yang baik disaat yang diperlukan, Anda harus tau apa yang harus Anda lakukan jika persalinan pasangan Anda macet, pasangan Anda panik, provider Anda tidak sesuai dengan ekspektasi Anda dan pasangan Anda, provider Anda tidak mendukung, dan yang lainnya.

Bahkan Anda juga harus tau hal hal sederhana seperti kapan Anda dan pasangan Anda harus pergi ke tempat provider Anda atau apa saja yang harus Anda bawa ke tempat provider Anda. Tentunya hal hal seperti ini tidak dapat dipelajari selama satu malam. Maka dari itu, Anda harus aktif, memberdayakan diri, dan menyiapkan diri juga.

  1. Ekspresikan emosi Anda

Mungkin masyarakat sering mengajarkan para pria untuk tetap kuat dan tidak menangis. Namun, pada saat-saat ini Anda bebas mengekspresikan emosi Anda. Ini artinya Anda dapat menangis jika Anda memerlukannya.

Ibu bukanlah satu satunya yang mengalami perubahan hormon di dalam perjalanan menjadi orang tua, Andapun juga mengalaminya, seperti penurunan hormon testosterone contohnya.

Di saat-saat seperti ini, memendam perasaan Anda justru dapat membuat Anda mengalami postpartum blues. Mengungkapkan perasaan Anda dan merasakan semua hal yang sedang terjadi dapat membantu Anda membersihkan dan menenangkan kondisi emosional Anda.

Jika Anda tidak dapat menangis di depan umum, carilah tempat dimana Anda dapat sendiri dan merasa tenang, lalu baca atau lihatlah sesuatu yang dapat memancing keluarnya emosi Anda, lalu biarkan emosi tersebut mengalir dan keluar.

Sumber:

  • https://www.babble.com/pregnancy/ways-dads-can-emotionally-prep-for-childbirth/
  • https://www.babycentre.co.uk/a1072/dads-10-ways-to-be-the-perfect-birth-partner
  • https://www.mother.ly/love/what-dad-can-do10-ways-to-support-your-partner-during-labor

Support your partner!!

Tips Meningkatkan Produksi ASI (Ibu-ibu Wajib Baca)

Ibu-ibu Wajib Baca

Setelah si kecil lahir, Anda akan memasuki masa-masa menyusui. Dengan ASI yang merupakan makanan, minuman dan sumber gizi utama si kecil, terkadang kita merasa khawatir dan bertanya tanya “apakah saya memproduksi cukup ASI?” atau “apa yang harus saya lakukan untuk meningkatkan produksi ASI saya?”.

Ditambah lagi jika Anda merasa bahwa ASI Anda tidak kunjung keluar dan si kecil terus menangis sehingga keluarga mulai mempertimbangkan menggunakan susu formula yang tentunya akan mempunyai efek samping bagi si kecil, terutama jika diberikan di umur yang sangat dini.

Tips Meningkatkan Produksi ASI

Nah, berikut ini adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan dan mempertahankan produksi ASI Anda.

  1. Konsumsi cukup cairan

Ingatlah untuk mengkonsumsi cukup cairan terutama di masa-masa ini. Kebutuhan setiap orang akan cairan setiap harinya mungkin berbeda-beda. Namun, usahakan untuk meminum setidaknya delapan gelas setiap harinya atau sekitar 2 liter air untuk menjaga Anda tetap terhidrasi.

  1. Makan makanan yang bergizi seimbang

Pada umumnya, ibu menyusui akan memerlukan tambahan 500 kalori setiap harinya. Namun, ingatlah untuk tidak makan secara berlebihan. Sesuaikan porsi makanan Anda sesuai kebutuhan Anda.

Pilihlah makanan-makanan bergizi yang dapat memberi Anda energi. Konsumsilah makanan yang kaya protein dan  dapat meningkatkan produksi ASI Anda seperti oatmeal, bawang putih, papaya hijau, kacang-kacangan, wortel, bayam, salmon, dan lainnya.

  1. Disiplin dan rajin

Yang dimaksud dengan disiplin dan rajin disini adalah disiplin dan rajin untuk menyusui dan memerah ASI, karena sebenarnya cara paling ampuh untuk meningkatkan produksi ASI adalah dengan lebih sering menyusui dan memerah ASI.

Hindari membiarkan payudara penuh atau bengkak, usahakan untuk selalu “mengosongkan” payudara Anda setiap kali Anda memerah atau menyusui. Usahakan untuk meningkatkan frekuensi menyusui, terutama pada malam hari ketika hormon prolaktin sedang aktif bekerja, dan tingkatkan juga frekuensi memerah (usahakan setiap 2 jam sekali secara rutin).

Hindari menunggu sampai payudara terasa penuh untuk menyusui atau memerah. Anda dapat menggunakan metode “switch nursing” atau menyusui bolak balik secara bergantian payudara kanan dan kiri. Namun, usahakan agar bayi mengosongkan terlebih dahulu payudara satu sebelum pindah ke payudara lainnya.

  1. Menjaga kondisi mental

Ingatlah bahwa proses menyusui dipengaruhi oleh hormon oksitosin dan prolactin yang produksinya sangat dipengaruhi oleh emosi Anda. Maka dari itu, sangatlah penting bagi Anda untuk menjaga kondisi emosional Anda utuk tetap rileks dan nyaman.

Lakukan beberapa hal yang dapat meningkatkan produksi kedua hormon tersebut. Selain itu, Anda juga dapat melakukan relaksasi dan affirmasi positif untuk meningkatkan produksi ASI.

  1. Sering melakukan kontak fisik dengan si kecil

Usahakan untuk sering melakukan kontak fisik dengan si kecil dan mengurusi si kecil sendiri. Anda dapat membuka baju si kecil ketika sedang menyusui dan menutupinya dengan selimut jika taku kedinginan.

  1. Cari bantuan

Pada masa-masa ini, Anda tidak perlu sungkan untuk meminta bantuan. Carilah bantuan untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga atau mengerjakan berbagai hal yang menyita waktu Anda dan membuat Anda stress. Usahakan untuk selalu mempunyai waktu untuk menyusui si kecil dalam keadaan rileks dan tidak tergesa-gesa.

  1. Melakukan pijat laktasi

Anda juga dapat mencaari terapis pijat laktasi untuk mengurangi atau menghilangkan bengkak dan sumbatan pada payudara dan meningkatkan produksi ASI Anda.

  1. Gunakan Essential Oils

Anda dapat menggunakan essential oil yang dapat meningkatkan produksi ASI Anda seperti fennel, lavender, atau basil. Untuk penggunaannya, Anda dapat mendilute oil tersebut dengan carrier oil seperti V-6, lalu dioleskan di sekitar payudara Anda dan pijat secara perlahan.

Ingatlah untuk tidak menggunakannya di puting Anda karena rasa yang pedas, justru akan membuat si kecil enggan untuk menyusu. Namun, untuk fennel, ingatlah untuk memakainya selama 7-10 hari saja karena dapat mempengaruhi saluran kemih.

Ingatlah untuk menghindari essential oil yang dapat menurunkan produksi ASI seperti peppermint dan oregano.

Yang Harus Dihindari Saat Menyusui

Lalu apa yang harus dihindari saat menyusui ?

  • Hindari pemakaian dot atau kempeng, ingatlah bahwa kontak fisik dengan si kecil sangatlah penting
  • Kurangi konsumsi minuman berkafein dan beralkohol
  • Hindari makanan yang mempunyai efek laxative, asam, atau pedas seperti cherry, nanas, kiwi, strawberry, lemon, jeruk, bubuk cabe, dan kayu manis

Ingatlah untuk konsultasi ke dokter Anda terlebih dahulu sebelum Anda menghindari suatu makanan apapun dari diet Anda. Jika menghindari suatu makanan tertentu dapat menyebabkan etidakseimbangan nutrisi (seperti menghindari konsumsi produk susu), Anda dapat menemui dokter gizi dan meminta saran makanan pengganti sehingga Anda tetap mendapatkan gizi yang seimbang,

 

Sumber :

  • https://www.babycenter.com/404_are-there-any-foods-to-avoid-while-breastfeeding_8906.bc
  • https://www.medelabreastfeedingus.com/article/220/6-tips-for-increasing-your-breast-milk-supply
  • https://www.momjunction.com/articles/best-foods-to-increse-breast-milk_0076100/#gref
  • https://www.mother.ly/life/natural-ways-to-boost-milk-supply
  • https://www.themiracleofessentialoils.com/essential-oils-to-increase-milk-supply/

Mengapa Mengupayakan Kelahiran Alami Itu PENTING?

Artikel ini adalah lanjutan dari artikel ini (silahkan baca)

Anda Wajib Tahu

Ketika saya share di web dan sosial media tentang hal hal yang bisa diupayakan untuk menghindari intervensi dalam proses persalinan, dan juga bercerita tentang birth trauma dan efek jangka panjangnya, beberapa ibu protes dan menghubungi saya dengan berbagai kalimat demikian:

  • “terus kalau ternyata harus operasi , gimana dong?”
  • atau, ada cerita bahwa si ibu sudah berupaya sebaik mungkin agar bisa persalinan normal alami namun endingnya ternyata harus operasi Caesar.
  • Atau ada crita juga,seorang ibu belajar dan mempersiapkan untuk persalinan alami, dan ternyata saat persalinan, si ibu masih panic dan epidural menenangkan ibu yang tegang sehingga leher rahim nya membuka dari 6 cm menjadi 10 cm dalam hitungan menit. (artinya mungkin epidural pada kasus si ibu ini nyata nyata membantunya melahirkan dengan nyaman)

Nah! Mari kita bahas, kenapa tetap saja kita harus mengupayakan persalinan alami dulu, sebelum memutuskan untuk melakukan intervensi.

Karena pada dasarnya, kenapa harus di intervensi dan di lakukan operasi jika memang bisa di upayakan untuk normal alami?

Tentang Operasi Caesar!

Banyak yang tidak benar-benar membicarakan hal ini tetapi operasi caesar sebenarnya termasuk dalam kategori bedah besar seperti operasi bypass jantung. Proses persiapan sebelum operasi caesarpun tidak selalu nyaman, apalagi ibu ibu yang harus operasi Caesar karena gawat janin atau kondisi tertentu, dimana dia harus ditusuk punggungnya (kadang lebih dari 1 kali) untuk di masukin obat bius.

Belum lagi ketika si ibu mau gak mau harus tidur terlentang untuk beberapa lama, dan ini rasanya tidak nyaman.

Belum lagi setelah operasi, ibu membutuhkan waktu yang jauh lebih lama untuk bisa sembuh dari luka bekas operasinya.

lebih dari itu, operasi Caesar juga meningkatkan kemungkinan infeksi, dan kemungkinan untuk masuk kembali harus di rawat di rumah sakit berkaitan dengan berbagai komplikasi terkait pembedahan, pembekuan darah, dan masalah medis lainnya.

Dan tragisnya lagi, ibu yang sudah pernah operasi caesar dengan anak pertama mereka jauh lebih kecil kemungkinannya mengalami kelahiran vagina pada anak-anak berikutnya (kecuali jika Anda menemukan OB yang sangat pro-VBAC).

Bayi yang lahir melalui operasi caesar berisiko mengalami “pemotongan yang tidak disengaja”, komplikasi pernapasan, kemungkinan alergi (perlu diketahui bahwa penelitian menunjukkan anak anak yang lahir melalui operasi Caesar resiko mempunyai penyakit alergi jauh lebih banyak/tinggi di banding dengan anak anak yang lahir pervaginam silahkan buka disnin: https://www.medbriefnamibia.com/c-section-children-run-increased-risk-of-developing-food-allergies/,

Kemungkinan peningkatan resiko obesitas (5x lebih beresiko untuk obesitas= bisa di baca di sini: http://allergen-nce.ca/c-sections-and-gut-bacteria-increase-risk-of-childhood-obesity/)bahkan diabetes. Seringkali, operasi cesar yang dijadwalkan melahirkan bayi sebelum mereka cukup bulan, juga menciptakan berbagai komplikasi menempatkan mereka di NICU.

Masalah Yang Akan Anda Hadapi

Komplikasi termasuk masalah pernapasan, infeksi, penyakit kuning, masalah pencernaan, dan masalah makan.

Pelajari lebih lanjut tentang efek samping jangka pendek dari operasi caesar di https://www.lamazeinternational.org/p/cm/ld/fid=126.

Pentingnya MICROBIOME

Jadi pada dasarnya, ada bakteri baik dan bakteri jahat di dunia. Bakteri yang baik membantu tubuh kita pada dasarnya dengan setiap fungsi manusia. Bakteri jahat menghambat fungsi normal tubuh kita.

Para ilmuwan menemukan bahwa sebagai organisme manusia, tubuh kita sebenarnya terdiri dari bakteri sepuluh kali lebih banyak daripada sel manusia yang sebenarnya! (Jadi saya kira secara teknis sabun anti-bakteri adalah sabun anti-manusia? Hehehe ) Kombinasi sel manusia dan bakteri ini disebut Microbiome.

Bakteri baik bekerja untuk tubuh kita, fungsi-fungsi yang bahkan tidak ada dalam susunan genetik kita untuk bekerja sendiri. Wow. Tetapi sayangnya para ilmuwan juga menemukan bahwa microbiome ini mulai menghilang.

Ada banyak faktor yang berkontribusi terhadap bahaya ini – diet, bahan kimia dalam makanan dan air kita, obsesi kita terhadap sabun anti-bakteri, keterputusan kita dari alam dan kotoran – juga, bagaimana cara  manusia dilahirkan.

Ketika seorang bayi melewati saluran vagina ibu, mereka “diunggulkan/dilindungi” dengan bakteri baik penting yang melapisi kulit mereka, memasuki usus mereka melalui proses menelan. Ini adalah awal dari perolehan microbiome pada anak.

Jadi Anda dapat membayangkan, dalam kasus bedah cesar, bayi tidak hanya melewatkan benih bakteri baik, paparan awalnya terhadap bakteri adalah pada apa yang ada di ruang operasi – paparan awalnya adalah bakteri buruk .

Padahal efek utama microbiome yang sehat adalah pemeliharaan berat badan yang sehat, jantung yang sehat, sistem kekebalan tubuh yang kuat, dan jiwa yang seimbang. Epidemi seperti obesitas, penyakit jantung, intoleransi makanan & alergi, dan penyakit mental seperti depresi dan kecemasan semua memiliki hubungan besar dengan gangguan dan degradasi microbiome manusia.

For more information on the microbiome:

  • http://www.hmpdacc.org/micro_analysis/microbiome_analyses.php
  • http://midwifethinking.com/2014/01/15/the-human-microbiome-considerations-for-pregnancy-birth-and-early-mothering/

MENYUSUI/ ASI

Bayi yang lahir melalui operasi caesar atau bayi yang lahir dengan epidural, sering mengalami kesulitan menyusui. Mereka lebih grogi dan kurang tertarik pada payudara dibandingkan bayi yang dilahirkan secara normal.

Menyusui dari puting susu (yang mengandung bakteri baik) dan minum ASI (yang mengandung bakteri baik dan jutaan dan satu hal menakjubkan lainnya untuk bayi) keduanya membantu dalam “penyemaian” microbiome bayi. Menyusui juga meningkatkan ikatan antara ibu dan bayi.

Apa inti dari Artikel ini?

Melahirkan secara alami memungkinkan bayi untuk memulai proses persalinan ketika bayi sudah berkembang maksimal dan siap untuk keluar dari rahim.

Hal ini memungkinkan proses tubuh alami ibu untuk menyelesaikan transmisi nutrisi penting, regulasi sistem, hormon, dan bakteri ke bayi, membantu mempersiapkan kondisi tubuh dan jiwa bayi untuk memulai kehidupan terbaik di luar rahim.

Ini juga memungkinkan tubuh ibu kemampuan untuk menyelesaikan proses kehamilan dan terus bekerja bersama dengan hormonnya untuk sembuh dengan baik dan merawat bayinya. Plus itu bisa menjadi pengalaman yang sangat memberdayakan!

Itulah kenapa mengupayakan persalinan alami itu PENTING!

Tentang Gentle Birth dan Pemberdayaan Diri

Kepada Calon Orang Tua

Dalam setiap tulisan saya di buku, website maupun postingan-postingan saya di social media, saya selalu berbagi tentang Gentle Birth dan persalinan alami.

Sebagian ibu yang membaca menjadi merasa termotivasi dan akhirnya berupaya dan memberdayakan diri. Namun beberapa ibu justru merasa sakit hati dan merasa gagal karena merasa persalinannya belum seindah yang mereka baca atau justru persalinannya berujung trauma.

Mari kita bahas pelan pelan ya?

Namun saya akan ajak Anda dulu untuk memahami sebuah konsep tentang persalinan yang minim trauma / Gentle Birth.

  1. Gentlebirth adalah metode persalinan yang tenang, penuh kelembutan dan memanfaatkan semua unsur alami dalam tubuh seorang manusia.
  2. Gentle birth membutuhkan persiapan sejak masa kehamilan. Baik persiapan fisik maupun mental calon ibu

Silahkan membaca beberapa art work yang sudah saya buat tentang GENTLE BIRTH di bawah ini:

Filosofi

Setelah melihat artwork yang saya posting, semoga Anda lebih memahami tentang arti gentle birth

karena saat mempersiapkan persalinan, lalu Anda justru terobsesi dengan persalinan pervaginam, tanpa mempersiapkan segala kemungkinan di luar exspectasi, maka justru ini yang akan merugikan. Karena pada dasarnya gentle birth bukanlah PERSALINAN NORMAL perVAGINAm VS Operasi Caesar/ persalinan dengan intervensi.

Karena ketika Anda berfikir demikian, maka ini sangat mengecewakan atau bahkan membuat sakit hati bagi para ibu yang pada akhirnya harus melahirkan dengan dibantu intervensi atau harus melahirkan dengan operasi Caesar.

Biarkan saya jelaskan.

Kita masing-masing wanita memiliki tubuh yang unik, struktur panggul yang unik, latar belakang agama yang unik, latar belakang pendidikan dan lingkungan yang unik dan kompleks, serta kondisi latar belakang pengalaman yangunik yang pada akhirnya mengajarkan kita hal-hal unik tentang tubuh kita, pengalaman dan konsep unik vagina dan kemampuan tubuh kita, dan konsep unik tentang rasa sakit.

Sayapun  benar-benar percaya bahwa karena semua  ibu adalah “actor” yang berbeda-beda yang sudah mempunyai “naskah” masing-masing dan bahwa proses transformasi, penyembuhan dan pemberdayaan diri untuk menjadi seorang ibu sebenarnya bervariasi dari satu wanita ke wanita lainnya.

Persalinan dan kelahiran, meskipun jelas monumental karena merupakan awal kehidupan manusia, juga monumental karena merupakan awal kehidupan wanita sebagai seorang ibu. Keberhasilannya sebagai ibu baru, saya sangat sering percaya, tergantung pada pandangannya tentang dirinya sendiri saat ia melakukan perjalanan melalui persalinan.

Beberapa ibu, meskipun bayi mereka dilahirkan secara alami, masih saja ada juga yang mengalami trauma yang tidak perlu selama persalinan. Ini bisa menjadi pengalaman yang membingungkan dan membuatnya merasa tersisih.

Bagi para ibu yang telah berusaha melahirkan secara alami dan dituntun pada jalan yang berbeda karena alasan apa pun, bisa ada kesedihan, rasa malu, kekecewaan, kemarahan, rasa tidak aman, dan perasaan tidak mampu.

Alhasil ketika persalinan normal pervaginam menjadi OBSESI dan akhirnya menimbulkan persepsi dan kepercayaan bahwa gentle birth adalah persalinan normal pervaginam, maka filosofi dan esensi tentang gent;e birth itu sendiri jadi hilang, karena akhirnya akan ada perpecahan, judgment, cemoohan, sampai terjadi “mommy war” di kalangan para ibu. Dan ini tidak baik.

Nah mari kita sama sama bertumbuh lebih dewasa dan bijak,

Pertama yang harus kita sepakati bersama adalah:

  1. Tugas kita sebagai sesama wanita, sesama ibu, orang tua, kakek nenek, bidan, doula adalah untuk menghormati setiap ibu dan kisahnya dan, bila perlu, untuk membantunya membingkai ulang ceritanya dengan cara yang mengingatkannya pada keberanian, kekuatan, dan kemampuannya sebagai seorang wanita dan ibu. Karena Pada akhirnya kita semua adalah ibu dan ibu, dalam setiap cara kita melahirkan dan dilahirkan, dan semuanya adalah proses yang sungguh menakjubkan.
  2. Yakinilah bahwa tidak peduli bagaimana Anda melahirkan dan dilahirkan, edukasi, pemberdayaan diri dan persiapan persalinan punya peran yang sangat besar dalam berkontribusi pada penurunan trauma dan pemberdayaan ibu.

Kenapa demikian?

Ya! karena KNOWLEDGE is POWER

Edukasi / Pendidikan adalah salah satu alat terbesar dan terkuat yang kita miliki untuk melengkapi dan mempersiapkan diri kita sendiri. Ketika Anda teredukasi, maka Anda akan lebih berdaya. Dan ini akan sangat penting, karena Anda akan semakin paham dan mengerti apa yang harus Anda lakukan dan apa yang tidak harus Anda lakukan.

Beruntungnya, saat ini tehnologi sangat membantu Anda untuk mencari berbagai informasi tentang persalinan. Dan sudah ada kelas kelas persiapan persalinan gentle birth (offline maupun Online)

Kelas persiapan persalinan GENTLE BIRTH di Bidan Kita salah satunya.

Di kelas ini, saya mengajar tentang proses fisiologis alami persalinan dan kelahiran, berbagai cara untuk mengatasinya ketika ada kasus yang berbeda, apa yang mungkin terjadi selama proses persalinan dan berbagai komplikasi dan intervensi yang mungkin muncul dan bagaimana cara mencegah dan mengatasinya.

Tidak peduli apa jenis kelahiran yang Anda rencanakan atau akhirnya terjadi padamu, semakin Anda tahu, semakin sedikit kebingungan akan terjadi ketika situasi yang tidak Anda harapkan muncul. Ini adalah salah satu cara penting untuk meminimalkan trauma dan merasa diberdayakan ketika membuat pilihan selama persalinan.

Bersamaan dengan informasi ini, salah satu tujuan utama saya adalah untuk membantu ibu menilik kembali kisah mereka – kenangan dan pengalaman unik yang membentuk konsep mereka tentang diri dan tubuh mereka, terutama sekarang sebagai wanita hamil.

Ada banyak yang harus dipelajari selama masa ini. Ketakutan muncul, rasa tidak aman tersingkap, preferensi tentang siapa yang dapat menghadiri persalinan dan siapa yang tidak. Pendekatan terapeutik ini menghilangkan fokus dari informasi (yang dapat dengan mudah ditafsirkan sebagai “benar” atau “salah”)

Dan untuk info kelas yang ada di klinik bidankta baik Offline maupun Online dapat Anda dapatkan melalu HOTLINE +62 813-4623-3500

Apa Itu Postpartum Depression? Kaitanya Dengan Persiapan Persalinan

Apa Itu Postpartum Depression?

Kelahiran seorang bayi dapat memicu berbagai macam perasaan, dari mulai kebahagiaan sampai ketakutan dan kecemasan. Namun, suatu kelahiran juga dapat memicu perasaan yang paling tidak terduga – depresi

Saat Anda hamil, tubuh Anda berubah dengan sangat luar biasanya untuk mempersiapkan datangnya kehidupan baru di dunia. Namun, setelah si kecil lahir, tubuh dan pikiran Anda lagi lagi akan mengalami suatu perubahan.

Hormon hormon seperti estrogen dan progesterone yang tadinya meningkat sepuluh kali lipat langsung menurung begitu drastisnya setelah Anda melahirkan. Ditambah lagi dengan hadirnya kehidupan baru di keluarga Anda akan membuat Anda dan bahkan pasangan Anda harus menyesuaikan diri ke gaya hidup yang baru.

Sebagian besar ibu baru mengalami “baby blues” setelah melahirkan, yang biasanya diiringi dengan mood swings, perasaan sedih, kosong, cemas, dan sulit tidur. Baby blues umumnya dimulai pada dua sampai tiga hari pertama setelah melahirkan dan berlangsung sampai dua minggu.

Baby blues merupakan sesuatu yang sangat umum dan biasanya akan hilang dengan sendirinya. Namun, jika perasaan perasaan itu tidak kunjung hilang setelah dua minggu, ada kemungkinan bahwa Anda terkena postpartum depression.

Berbeda dengan baby blues, postpartum depression berlangsung jauh lebih lama dan dapat menjadi lebih parah. Namun, penanganan yang cepat dapat membantu Anda untuk mengatasi gejala gejalanya dan bahkan membantu Anda untuk menjalin ikatan dengan bayi Anda.

Apa gejala postpartum depression?

Sangat penting bagi Anda dan pasangan Anda untuk mengetahui tentang tanda tanda postpartum depression sehingga Anda dapat mengatasinya sesegera mungkin. Tanda tanda dan gejala postpartum depression dapat sangat bervariasi.

Pada postpartum depression, tanda tanda dan gejalanya akan berlangsung jauh lebih lama dan jauh lebih intens dibanding baby blues hingga dapat mengganggu kemampuan Anda untuk mengurus diri Anda sendiri dan bahkan bayi Anda dan juga mengatasi pekerjaan pekerjaan di kehidupan sehari hari yang lainnya.

Gejala postpartum depression biasanya akan muncul di minggu pertama setelah melahirkan, tapi ada juga kemungkinan untuk muncul lebih cepat (saat kehamilan) atau lebih lama (sampai setahun setelah melahirkan).

Beberapa tanda tanda postpartum depression diantaranya adalah :

  • Mood swings yang parah
  • Menangis secara berlebihan
  • Kesulitan untuk membangun ikatan dengan bayi Anda
  • Menarik diri dari teman dan keluarga
  • Kehilangan napsu makan atau napsu makan yang berlebihan
  • Insomnia atau tidur secara berlebihan
  • Selalu merasa kelelahan dan kehilangan energi atau motivasi
  • Hilangnya ketertarikan dan kesenangan pada berbagai aktivitas yang biasanya Anda senangi
  • Mudah marah dan kemarahan berlebih
  • Ketakutan bahwa Anda bukanlah ibu yang baik
  • Tidak mempunyai ketertarikan pada bayi Anda dan merasa tidak terhubung dengan bayi Anda
  • Merasa tidak ada harapan
  • Merasa tidak berharga, malu, merasa bersalah, atau kekurangan
  • Menghilangnya kemampuan untuk berfikir secara jernih, berkonsentrasi, membuat keputusan, atau mengingat sesuatu
  • Kegelisahan
  • Kecemasan parah dan panic attacks
  • Merasakan sakit atau masalah pencernaan yang tidak kunjung pergi 
  • Pikiran untuk melukai diri Anda sendiri atau bayi Anda
  • Pikiran tentang kematian dan bunuh diri secara berulang ulang

Apa penyebabnya?

Ahli medis belum dapat menemukan alasan yang pasti tentang terjadinya postpartum depression. Namun, kemungkinan besar postpartum depression merupakan hasil dari kondisi psikologis dan sosiologis.

Beberapa ahli mengatakan bahwa postpartum depression disebabkan oleh penurunan hormon secara drastis dalam tubuh. Ada juga yang mengatakan bahwa postpartum depression merupakan hasil dari birth trauma.

Namun, banyak ibu yang mengatakan bahwa postpartum depression hanyalah efek dari kelelahan yang berlebihan yang dikarenakan oleh kurang tidur dan terlalu banyak tanggung jawab, ditambah lagi tekanan yang didapat dari standar standar yang dibuat masyarakat tentang bagaimana seorang ibu harus bertindak dan harus dapat mengatasi apapun.

Selain itu, seringkali parenting dan keadaan setelah si kecil datang benar benar berbeda dengan ekspektasi, terutama untuk orang tua baru. Dan terkadang, hal hal ini dapat menimbulkan perasaan perasaan bingung, khawatir, dan muncul berbagai ketakutan. Beberapa wanita juga mengatakan bahwa dirinya merasa tidak dapat merawat bayinya dengan baik. Hal hal seperti ini dapat memacu terjadinya postpartum depression.

Apa hal hal yang dapat meningkatkan resiko terkena postpartum depression?

Wanita apapun dapat terkena postpartum depression, bahkan di persalinan kedua dan seterusnya. Namun, resiko Anda untuk terkena postpartum depression akan meningkat jika:

  • Anda mempunyai riwayat depresi, baik saat kehamilan atau waktu yang lain
  • Anda mempunyai bipolar disorder
  • Anda terkena postpartum depression di persalinan sebelumnya
  • Anda memiliki anggota keluarga yang mempunyai depresi atau mood disorder
  • Anda mengalami berbagai kejadian yang berat di tahun tahun belakangan ini, seperti komplikasi persalinan, penyakit, atau kehilangan baik orang yang Anda saying atau pekerjaan Anda.
  • Bayi Anda mempunyai suatu kondisi medis atau berkebutuhan khusus 
  • Anda mempunyai bayi kembar
  • Anda mempunyai kesulitan dalam menyusui
  • Anda mempunyai masalah dengan orang orang disekitar Anda seperti keluarga atau pasangan Anda
  • Anda tidak mendapatkan dukungan yang cukup dari orang orang disekitar Anda
  • Anda mempunyai masalah keunangan
  • Kehamilan Anda tidak direncanakan atau tidak diinginkan
  • Mengonsumsi alcohol ataupun obat obatan terlarang
  • Lebih muda dari 20 tahun
  • Anda hidup sendiri

Bagaimana cara mencegah dan mengobatinya ?

Ada berbagai cara untuk mengobati postpartum depression tergantung dengan tipe dan tingkat keparahan gejala yang dialami. Pengobatan pengobatan itu termasuk  konseling, psychoterapy, mengikuti support group, atau obat seperti antidepressant. 

Ingatlah untuk tidak memendam perasaan Anda. Cobalah untuk bercerita tentang apa yang Anda rasakan dengan orang orang yang Anda percaya dan orang orang terdekat Anda. Selain itu cobalah untuk tidak menuntut diri Anda sendiri terlalu banyak.

Berikan diri Anda waktu untuk beradaptasi. Anda juga dapat meminta bantuan keluarga Anda atau orang orang terpercaya untuk menjaga rumah dan menjaga bayi Anda sementara Anda pergi untuk menenangkan diri, merilekskan pikiran, melakukan waktu bersama dengan pasangan Anda, dan menjauh dari rutinitas untuk beberapa jam.

Untuk membantu mencegah postpartum depression, siapkan diri Anda bahwa tidak semuanya akan berjalan sesuai dengan ekspektasi Anda. Persiapkan semuanya secara matang sehingga Anda dapat mendapat semua bantuan yang Anda perlukan di minggu minggu pertama setelah persalinan.

Cobalah untuk menghindari berbagai pertemuan untuk sementara waktu. Anda juga tidak perlu merasa bersalah untuk menghindari orang orang yang Anda rasa akan menuntut banyak dari Anda sebagai ibu baru dan membuat Anda merasa tidak nyaman.

Kapan harus meminta bantuan profesional ?

Postpartum depression yang tidak diobati bisa berbahaya baik bagi ibu maupun anak. Anda harus meminta bantuan profesional jika :

  • Gejala tidak menghilang atau meringan setelah dua minggu
  • Gejala menjadi lebih parah
  • Anda tidak dapat beraktifitas dengan normal
  • Anda tidak dapat mengatasi situasi sehari hari
  • Anda memiliki pikiran untuk melukai diri Anda atau bayi Anda
  • Anda merasa ketakutan dan kecemasan yang berlebihan serta menjadi lebih mudah panic

Sumber:

    • https://health.howstuffworks.com/pregnancy-and-parenting/pregnancy/postpartum-care/understanding-postpartum-depression-ga1.htm
    • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/postpartum-depression/symptoms-causes/syc-20376617
    • https://www.pregnancybirthbaby.org.au/postnatal-depression
    • https://www.webmd.com/depression/guide/postpartum-depression#3
    • https://www.womenshealth.gov/mental-health/mental-health-conditions/postpartum-depression

Pitocin vs Oxytocin: Apa Perbedaanya dan Mana Yang Lebih Aman?

Apa itu pitocin dan oxytocin?

Oxytocin adalah hormon yang diproduksi secara alami oleh tubuh wanita saat proses persalinan hingga bersalin. Hormon ini biasanya juga disebut sebagai hormon cinta, karena naik turunnya produksi hormon ini sangat dipengaruhi oleh kondisi emosionah Anda. 

Oxytocin befungsi untuk menghasilkan kontraksi yang kuat, tahan lama, sering, dan berpola dalam proses persalinan.  Oxytocin dapat memicu tubuh untuk memproduksi beta-endorphins, yang 18 hingga 33 kali lebih kuat daripada morphin.

Hal ini membuat oxytocin menjadi salah satu kunci melahirkan nyaman. Selain itu, oxytocin juga dapat membantu untuk menjalin ikatan dengan sang bayi dan menyusui. Namun, oxytocin hanya akan mengalir saat cervix sudah siap. Tepat sebelum bayi lahir, produksi oxytocin akan memuncak daam tubuh ibu, membanjiri sistemnya dengan hormon cinta.

Pitocin adalah bentuk sintetis dari oxytocin. Pitocin biasanya dimasukkan melalui infus IV untuk memulai kontraksi, mempercepat persalinan, atau mengurangi selang waktu antar kontraksi.Namun, berbeda dengan oxytocin yang merupakan hormon alami, 

Lalu apa perbedaan antara Pitocin dan oxytocin?

Banyak orang yang percaya bahwa induksi seperti Pitocin sangatlah aman dan mudah karena menganggap bahwa Pitocin hanyalah bentuk lain dari oxytocin. Namun pada kenyataanya, oxytocin dan Pitocin sangatlah berbeda.

Berikut ini adalah beberapa perbedaan antara pitocin dan oxytocin.

  • Oxytocin merangsang terjadinya endorphin effect

Ketika tubuh kita memproduksi oxytocin untuk memperkuat kontraksi, hormon ini dibagi menjadi 2 tipe sel yang berbeda. Sel yang besar (magnocellular neurons) mengalir ke aliran darah, dan sel yang kecil (parvocellular neurons) mengalir ke otak. Ketika oxytocin sampai ke otak, otak memerintah kelenjar pituitari untuk meningkatkan produksi beta-endorphin, yang merupakan cara alami tubuh kita untuk mengatasi rasa sakit. Inilah yang disebut dengan endorphin effect.

Sayangnya Pitocin tidak bekerja seperti itu. Ketika Pitocin dimasukkan ke tubuh melalui infus IV, hormon ini hanya mengalir ke aliran darah dan tidak ke otak. Hal ini menyebabkan otak tidak dapat mengirim pesan ke kelenjar pituari untuk memproduksi beta-endorphins. Dengan Pitocin, rasa sakit yang dirasakan sama atau bahkan lebih menyakitkan, namun salah satu sistem penahan rasa sakit tubuh yang terkuat tidak dapat bekerja.

  • Pitocin meningkatkatkan kemungkinan dibutuhkannya intervensi lain

Oxytocin dikeluarkan tubuh dalam suatu ritme alami yang berselang. Hal ini membuat rahim dapat beristirahat disela sela kontraksi namun tetap efektif. Namun, Pitocin tidak mempunyai ritme itu.

Ketika Pitocin dimasukkan dalam tubuh, ia akan bekerja secara terus menerus, menghasilkan kontraksi yang lebih kuat, lebih sering, dan lebih lama. Hal ini mengurangi kemampuan plasenta untuk mengisi kembali persediaan oksigennya.

Kontraksi yang terlalu intens ini juga dapat merangsang rahim secara berlebihan, sehingga membahayakan bayi dan memerlukan intervensi yang lain seperti operasi Caesar.

  • Puncak Oxytocin

Tepat sebelum bayi lahir, produksi oxcytocin mencapai puncaknya, membanjiri sistem tubuh dengan hormon cinta. Memuncaknya hormon cinta ini mempunyai beberapa manfaat yang sayangnya tidak terjadi pada Pitocin. 

Memuncaknya oxytocin dapat memicu terjadinya Ferguson Reflex, dimana bayi dapat lahir dengan mudah dan cepat tanpa ibu harus mengejan.

Oxytocin juga akan memberi pesan kepada rahim untuk berkontraksi dan melepaskan plasenta, yangmana sangat diperlukan untuk menghindari pendarahan (Salah satu resiko Pitocin adalah terkadang, Pitocin dapat membuat rahim terlalu lelah sehingga tidak dapat berkontraksi dengan baik, sehingga meningkatkan resiko wasir.).

Selain itu, oxytocin di tubuh akan masih sangat tinggi di satu jam bertama setelah persalinan, hal ini dapat membantu ibu untuk menjalin ikatan dengan bayinya.

  • Oxytocin haya akan keluar jika serviks sudah siap

Jika “Flight and Fight response” dirangsang oleh hormon cortisol, oxytocin dapat merangsang terjadinya “Calm and Connection response” yang mana memberikan rasa kepercayaan, ikatan, penghilang stress, ketenangan, melunakkan serviks, dan membuka jalan lahir.

Hal ini dikarenakan karena ketika oxytocin mengalir ke otak, hormon ini akan mengaktifkan “Calm and Connection response” (berasamaan dengan mengalirnya beta-endorphins untuk mengatasi rasa sakit) untuk membantu serviks untuk relaks dan membuka jalan lahir. Sehingga, ketika kontraksi mulai intens, Anda tau bahwa itu karena serviks Anda sudah siap.

Disisi lain, Pitocin tidak berkontribusi dalam melunakkan serviks sebelum kontraksi mulai intens, sehingga jika digunakan sebelum serviks siap, kemungkinan diperlukannya operasi caesar akan meningkat.

Lalu bagaimana cara meningkatkan hormon oxytocin?

Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan hormon oxytocin. Diantaranya adalah:

  1. Makan dan minum yang cukup
  2. Lingkungan yang nyaman
  3. Menghindari intervensi yang tidak perlu
  4. Rangsangan putting susu
  5. Pijat
  6. Ciuman dan hubungan seksual
  7. Kontak fisik dengan bayi Anda setelah melahirkan
  8. Menyusui
  9. Berolahraga
  10. Memeluk anak atau binatang peliharaan Anda
  11. Melakukan hal hal yang membuat Anda bahagia

Seperti yang telah disebutkan di awal, hormon oxytocin dapat naik dan turun tergantung  kondisi emosional Anda. Beberapa hal seperti tidak adanya dukungan, lingkungan yang asing, stress, emosi, kecemasan, kekhawatiran, ketakutan, dan cahaya yang terlalu terang dapat membuat menurunkan produksi hormon oxytocin.

Sumber:

    • https://www.bidankita.com/pitocin-dan-reside-potency-cidera-lahir/2/
    • https://www.bidankita.com/oksitosin-the-love-hormone/3/
    • https://www.mommypotamus.com/pitocin-vs-oxytocin-critical-differences-that-affect-labor/
    • https://www.mommypotamus.com/how-to-increase-oxytocin/
    • https://www.verywellfamily.com/ways-pitocin-is-different-than-oxytocin-2758958

Diastasis Recti? Bagaimana Cara Mengobatinya?

Apa Itu Diastasi Recti?

Diastasis recti adalah pemisahan otot perut terluar (six pack) yang disebut Rectus Abdominisyang akhirnya membuat perut Anda tidak kunjung kembali mengecil seperti semula setelah Anda melahirkan. Diastasis recti dapat diobati dengan latihan yang teratur. Namun, kita perlu berhati hati karena beberapa latihan justru dapat memperparah diastasis recti Anda.

Anda dapat menyembuhkan dan mencegah diastasis recti dengan memperkuat otot core 4 Anda yang terdiri dari otot dasar panggul, diafragma, multifundus, dan transverse abdominus.

Memperkuat otot transverse abdominus (TvA) selama kehamilan dapat membantu mencegah diastasis recti, sakit panggul, dan sakit punggung. Berikut ini adalah beberapa latihan yang dapat Anda lakukan untuk mencegah atau menyembuhkan diastasis recti.

Olahraga Diatas Recti

  1. Pelvic tilts di tembok

Berdirilah dengan bahu dan pinggul menempel di tembok. Jauhkan kaki Anda hingga selebar panggul dan jauhkan sedikit dari tembok sehingga Anda dapat sedikit menekuk lutut Anda. Goyangkan pinggul Anda ke depan dan belakang disertai dengan nafas. Anda juga dapat menaruh tangan Anda di kedua sisi perut Anda lalu peluklah perut Anda dengan kedua tangan Anda saat Anda menghembuskan napas.

  • Pelvic tilts di lantai

Berbaringlah secara terlentang di lantai dengan lutut yang ditekuk dan kedua telapak kaki menempel di lantai. Angkat pinggul Anda keatas dan kembali turunkan ke bawah disertai dengan nafas.

Sama seperti pelvic tilts di tembok, Anda dapat menaruh tangan Anda di kedua sisi perut Anda lalu peluklah perut Anda dengan kedua tangan Anda saat Anda menghembuskan napas. Pastikan bahwa Anda tidak mengencangkan otot gluteus dan menjaga panggul Anda agar tetap di lantai.

  1. Cat or cow pose yang telah dimodifikasi

Dari posisi table pose, hembuskan napas Anda dan lengkungkan tulang belakang Anda keatas hingga terlihat seperti kucing yang marah. Ketika Anda menghirup napas, kembalilah ke posisi table pose. *Seringkali, full cow pose tidak dianjurkan jika Anda mempunyai diastasis recti.  

  • Table pose yang disertai dengan memanjangkan lengan atau mengangkat kaki

Dari posisi table pose, pastikan bahwa perut Anda dalam kondisi kencang seakan Anda sedang memeluk bayi Anda di dalam kandungan ke arah tulang belakang sebelum Anda mengangkat salah satu kaki Anda secara perlahan. Tekan tumit Anda di lantai dan tetaplah berada di posisi itu selama beberpa siklus napas.

  • Slow sunrise

Untuk menghindari atau menyembuhkan diastasis recti, pastikan bahwa setiap kali Anda bangun dari posisi berbaring, miringkan badan Anda terlebih dahulu lalu dorong badan Anda hingga posisi duduk.

  • “Rocking the Baby” Breath

Berdirilah dengan posisi tangan memegang kedua sisi perut Anda. Tarik napas Anda dan ijinkan perut Anda untuk mengembang, lalu saat Anda menghembuskan napas Anda tarik perut Anda ke posisi semula. Anda juga dapat menambahkan vokalisasi saat Anda menghembuskan napas.

  • Cat or cow pose dalam posisi duduk

Duduklah dalam posisi yang nyaman dengan kaki dilipat. Taruh kedua tangan Anda di lutut Anda. Saat Anda menghembuskan napas, lengkungkan tulang belakang Anda seperti saat Anda melakukan cat pose, dan saat Anda menarik napas, buka dada Anda. Ketika Anda menghembuskan napas, bayangkan Anda sedang memeluk perut Anda.

  • Tight and tighter

Duduklah bersila dengan kedua tangan di perut Anda. Tarik napas panjang dan biarkan perut Anda mengembang secara maksimal, lalu ketika Anda menghembuskan napas, Tarik perut Anda ke dalam semaksimal mungkin.

Tahan posisi ini untuk beberapa waktu. Lalu ambil napas napas kecil dan setiap kali Anda menghembuskan napas, Tarik perut Anda lebih jauh lagi. Anda dapat melakukan latihan ini dalam beberapa posisi yang berbeda: duduk bersila, berdiri dengan lutut sedikit ditekuk, atau posisi yang lain, kuncinya adalah pastikan bahwa punggung Anda dalam keadaan datar atau lurus dan lakukan latihan ini selama 10 menit setiap harinya.

Untuk diastasis recti, hindari gerakan atau latihan yang memberikan tekanan ke perut Anda sehingga perut Anda menonjol keluar seperti sit up atau planks. Hindari pula untuk mengangkat barang- barang berat.

Backbends atau gerakan yang dapat memanjangkan tulang belakang juga tidak disarankan karena mereka dapat memberikan tekanan di jaringan abdominal Anda. Saat Anda melakukan latihan untuk diastasis recti, pastikan bahwa Anda menarik perut Anda ke dalam “Keep your belly tucked in” dan bukannya menekan perut Anda ke luar.

Bayangkan bahwa otot Anda adalah sebuah korset yang merentang dari tulang pinggul sampai ke tulang rusuk Anda, dan pikirkan gerakan atau tindakan yang dapat Anda lakukan untuk mengencangkat korset tersebut.

selamat berlatih

Apa Itu Diastasis Recti, Bagaimana Cara Mengembalikannya Seperti Semula?

Perut Gemuk Setelah Melahirkan?

Jika perut Anda tidak kunjung mengecil seperti semula setelah si kecil lahir bahkan setelah waktu yang lama, mungkin diastasis rectilah penyebabnya. Diastasis recti adalah pemisahan otot perut terluar (six pack) yang disebut Rectus Abdominis.

Yang menggabungkan dua sisi dari rectus abdominis adalah garis tebal dari jaringan ikat yang bernama Linea Alba. Ketika Anda hamil dan perut Anda membesar, Linea Alba akan mengalami peregangan ekstra dan menipis, menciptakan jarak atau pemisah untuk mengakomodasi pertumbuhan si kecil.

Di banyak kasus, jarak tersebut dapat sembuh secara alami dalam 4 – 12 minggu. Dalam kasus Diastasis Recti,otot ini teregang terlalu jauh sehingga kehilangan elastisitasnya dan kemampuannya untuk kembali seperti semula.

Yang akhirnya membuat jarak tersebut tidak menutup secara sempurna dan Linea Alba yang terlalu teregang dan melemah tidak dapat menyangga organ-organ dalam. Organ organ tersebut menekan dinding perut sehingga mengakibatkan perut Anda masih terlihat seperti ibu hamil sampai taraf tertentu.

Bagaimana Cara Mengetahuinya?

Kondisi ini sangatlah umum dialami oleh ibu hamil, sekitar 90% ibu hamil memiliki ini.

Lalu bagaimana Anda bisa tau bahwa perut Anda yang tidak kunjung mengecil itu disebabkan oleh diastasis recti ? Ada cara mudah untuk mengecek diastasis recti. Pertama tama, tidurlah secara terlentang dengan lutut ditekuk dan telapak kaki berada di lantai. Lalu letakkan tangan Anda di perut Anda dengan posisi jari yang mengarak ke bawah.

Dengan lembut, tekan jari Anda di daerah pusar, lalu secara perlahan angkat kepala Anda sehingga dagu Anda mengarah ke dada Anda. Posisi ini akan membuat rectus abdominis Anda berkontraksi. Jika Anda merasakan jarak selebar dua jari atau lebih di antara otot Anda ketika otot Anda berkontraksi, maka Anda mempunyai diastasis rekti. 

Jarak di antara otot rectus abdominis tersebut dapat berkisar antara 1 hingga 10 jari. Selain mengukur jarak, Anda juga perlu mengukur kedalamannya. Pemisahan ini juga dapat terjadi di berbagai tempat sepanjang otot perut Anda.

Dan berikut ini adalah variasi dari diastasis recti:

Apa sih gejalanya ?

Gejala paling umum dari diastasis recti adalah perut Anda tidak kunjung kempes setelah melahirkan, gejala yang lain biasanya adalah sakit punggung bagian bawah, postur yang buruk, perut kembung, sembelit, dan masalah pada dasar panggul.

Apa efeknya ?

Diastasis recti dapat menyebabkan berbagai masalah seperti sakit panggul, sakit punggung, disfungsi dasar panggul (SPFD), inkontenisia urin, organ di panggul prolapse, hernia (di beberapa kasus yang parah), masalah pencernaan, dan selain itu, diastasis recti juga dapat merusak postur tubuh Anda. 

Bagaimana cara mencegahnya ?

Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mencegah diastasis recti. Namun ingatlah bahwa bukan berarti dengan melakukan hal ini Anda 100% tidak akan terkena diastasis recti setelah melahirkan, karena bahkan para ibu yang dengan aktif mencoba untuk mencegah kondisi ini tetap dapat terkena diastasis recti, hanya saja tingkatnya tidak akan separah jika Anda tidak melakukan apapun. Jadi apa salahnya mencoba?

Sebelum kehamilan:

  • Cobalah untuk tetap aktif (olahraga dan beraktivitas secara rutin)
  • Memperbaiki postur tubuh
  • Berlatih menguatkan otot perut dan otot dasar panggul

Saat Kehamilan:

  • Berlatih menguatkan otot perut dan otot dasar panggul (lakukan latihan yang aman untuk ibu hamil. Hindari latihan angkat beban atau menahan napas)
  • Menjaga postur tubuh (Cobalah untuk tetap tegak dan tidak mencondongkan badan ke belakang)
  • Mengangkat barang berat dengan hati hati (ketika mengangkat barang berat, biasakan untuk bertumpu ke kaki Anda dengan menekuk kaki Anda dan bukannya punggung Anda)
  • Menggunakan belly banduntuk menyangga perut Anda
  • Mengkonsumsi makanan kaya protein dan lemak sehat untuk mendukung perkembangan otot dan elastisitas kulit (ikan, alpukat, telur, kacang, dll)

Setelah kehamilan:

  • Beristirahat yang cukup setelah melahirkan
  • Menghindari mengangkat barang barang berat 
  • Menghindari olahraga yang dapat memberikan tekanan di otot perut Anda (planks, sit up, angkat beban) 
  • Jika Anda melakukan c-section, pastikan bahwa luka jahitan Anda sembuh secara sempurna sebelum Anda kembali ke rutinitas Anda sebelumnya dan melakukan berbagai kegiatan seperti biasanya
  • Menjaga postur tubuh
  • Di beberapa kasus, menggunakan bengkung juga dapat membantu
https://www.youtube.com/watch?v=i62OHfQM-vc&t=4s
https://www.youtube.com/watch?v=B_G-uxSTL-U&t=26s

Jika sudah terlanjur, apakah masih bisa diobati? Bagaimana caranya ?

Ya, dengan latihan yang teratur, Anda bisa menyembuhkan diastasis recti bahkan setelah bertahun tahun Anda melahirkan si kecil. Namun, menyembuhkan diastasis recti mungkin akan memerlukan beberapa waktu. Lama penyembuhan dapat beragam sesuai dengan tingkat keparahan diastasis recti yang Anda alami dan komitmen Anda untuk menyembuhannya. 

Ada beberapa latihan yang dapat Anda lakukan untuk menyembuhkan diastasis recti. Lakukan latihan yang khusus untuk menyembuhkan diastasis Anda. Jika Anda tidak punya waktu untuk datang ke terapis, Anda dapat mencoba beberapa latihan yang dapat Anda lakukan sendiri di rumah. Selain itu, Anda juga dapat melakukan operasi “tummy tuck”. Namun, operasi ini tidak disarankan jika Anda masih berencana untuk hamil lagi.

selamat belajar

 

 

Tetap Positif Selama Kehamilan Beresiko Tinggi? Bagaimana Caranya?

Yang Wajib Anda Ketahui

Sebagian besar wanita pasti pernah mempunyai kekhawatiran di suatu titik selama kehamilan, baik kekhawatiran mengenai proses persalinan atau kekhawatiran mengenai kesehatan si kecil, apa yang harus dan tidak boleh dimakan, aktivitas apa yang harus dihindari, dan kekhawatiran – kekhawatiran yang lain.

Namun, ketika kehamilan Anda beresiko tinggi atau berlangsung tidak semulus yang Anda harapkan, emosi – emosi kekhawatiran ini akan lebih sering timbul dan bahkan sampai terasa overwhelming. Ditambah lagi dengan lingkungan sekitar yang terkadang membuat Anda merasa dihakimi dan bahkan malah justru menakut nakuti Anda.

Tidak peduli seberapa besar Anda mencoba untuk tetap positif, kekhawatiran dan ketakutan tetap menghantui Anda. Ketidakpastian tetang apa masalah yang sedang terjadi dan apa yang dapat terjadi dapat membuat Anda merasa seperti bom waktu berjalan.

Bagaimana Cara Agar Tetap Positif?

Lalu bagaimana cara agar Anda dapat tetap positif, tenang, dan bersemangat di masa-masa yang paling membuat Anda stress dan cemas ini?

  1. Belajarlah

Berdayakan diri Anda, cari tahu tentang apa yang sedang Anda alami, apa yang akan Anda alami, dan apa yang dapat Anda lakukan. Bacalah berbagai penelitian medis, artikel, dan perkaya diri Anda dengan berbagai pengetahuan. Carilah sumber yang terpercaya dan cobalah untuk belajar dari berbagai sumber.

Hal ini juga berarti Anda tidak dapat langsung mempercayai semua hal yang Anda baca di internet atau menerima semua saran yang salah satu provider Anda rekomendasikan. Cobalah untuk mencari berbagai alternatif dan pertimbangkan mana yang terbaik dan paling cocok untuk Anda.

Carilah pendapat dari beberapa provider kesehatan Anda dan Anda juga bebas untuk menanyakan tentang apa yang telah Anda baca di internet kepada provider Anda. Jika Anda merasa tidak yakin dengan rekomendasi provider Anda, tanyakan tentang ketidakyakinan Anda, jika provider Anda tidak menjawab pertanyaan Anda tapi malah memaksakan sarannya dan menakut nakuti Anda, cobalah untuk cari provider lain.

Semakin Anda tau tentang tubuh Anda dan apa yang sedang Anda alami, Anda akan merasa lebih tenang dan dapat berfikir lebih jernih untuk menentukan apa yang terbaik untuk Anda.

  1. Cari dukungan

Dukungan merupakan sesuatu yang sangat penting ketika Anda sedang melalui masa masa sulit di kehamilan Anda. Pastikan bahwa orang orang yang dekat dengan Anda, dan pasangan Anda tau tentang apa yang sedang Anda alami dan dapat mendukung Anda dalam bentuk apapun.

Dari mulai mendengarkan semua keluh kesah Anda, menghibur Anda, memberikan pijatan ketika ada bagian yang terasa tidak nyaman, sampai menemani Anda untuk kontrol kehamilan. Selain itu, ingatlah bahwa Anda tidak sendirian, carilah support group di media social atau di lingkungan Anda yang sesuai dengan kondisi Anda.

Support group sangatlah penting di saat saat semacam ini karena bahkan jika orang orang di sekitar Anda sangatlah suportif, kadang Anda tetap akan merasa kesepian karena bagaimanapun juga, orang orang di sekitar Anda tidak dapat merasakan yang Anda sedang rasakan.

Menemukan support group yang berisi ibu ibu lain yang sedang melalui kondisi yang sama dengan Anda dapat membuat Anda merasa lebih tenang. Selain itu, di support group itulah tempat dimana Anda dapat menemukan banyak informasi, harapan, dan dukungan disaat Anda merasa putus asa. 

  1. Minta bantuan ke orang lain

Bantuan tersebut dapat berupa apapun, bantuan emosional maupun bantuan untuk melakukan pekerjaan rumah. Buatlah daftar tentang hal-hal yang membuat Anda stress sehingga otak Anda tidak perlu terus menerus menghitung hal hal yang membuat Anda merasa stress.

Ketika orang di sekitar Anda menanyakan apa yang dapat mereka lakukan untuk membantu, jadikan daftar yang telah Anda buat sebelumnya untuk acuan. Anda bebas untuk meminta bantuan orang orang di sekitar Anda untuk mengerjakan pekerjaan rumah atau mendengarkan cerita Anda.

  1. Lakukan aktivitas yang menyenangkan

Lakukanlah aktivitas yang membuat Anda senang. Luangkan waktu untuk beristirahat dari semua rutinitas Anda dan bersenang senanglah. Anda juga dapat membeli barang barang yang membuat Anda merasa lebih tenang seperti gymball, atau alat alat persiapan kelahiran lainnya.

Anda juga dapat menghabiskan waktu Anda untuk mencari resep resep makanan sehat atau membeli makanan makanan sehat yang lezat. Cobalah untuk mengikuti kelas yoga atau kelas persiapan persalinan untuk membuat Anda merasa lebih tenang.

  1. Hilangkan semua negativitas di hidup Anda

Tidak mudah untuk menghilangkan semua negativitas dalam hidup Anda, tapi Anda memerlukannya. Dalam kehamilan yang beresiko tinggi, fokus utama Anda adalah diri Anda, bayi Anda, dan melewati kehamilan Anda dengan sepositif mungkin. Jika Anda mencoba untuk terlalu peduli dengan orang lain, Anda tidak dapat menjaga diri Anda dan bayi Anda.

Anda berhak untuk tidak menjawab pertanyaan pertanyaan orang orang disekitar Anda yang membuat Anda stress. Jelaskan apa yang sedang Anda alami dan biarkan orang orang yang menyebarkan negativitas dan membuang buang waktu Anda tahu bahwa Anda tidak dapat mengurusi mereka sekarang ini, tapi Anda dapat memperbaiki hubungan Anda dengan mereka dan kembali seperti biasa setelah kehamilan Anda berakhir.

Melalui kehamilan beresiko tinggi bukanlah hal yang mudah, di saat saat seperti inilah Anda dapat bersikap “egois”. Anda dapat memutuskan diri dari orang orang yang Anda anggap membuat Anda ketakutan, orang orang yang penuh negativitas, orang orang membuang buang waktu Anda, dan fokus ke kehamilan Anda yang positif.

Kesimpulan

Anda tidak dapat mengendalikan jalannya kehamilan Anda atau apa yang terjadi pada Anda di masa masa kehamilan itu, tapi Anda dapat mengendalikan reaksi Anda dan cara Anda menghadapi dan melewati kehamilan itu.

Perasaan cemas, khawatir, takut, marah,merasa bersalah, atau emosi emosi yang lain setelah menerima kabar bahwa kehamilan Anda beresiko tinggi sangatlah normal. Berikan diri Anda waktu untuk mengatasi perasaan perasaan itu. Bersabarlah dengan diri Anda sendiri.

Menjaga pikiran yang positif tidak semudah hanya mengatakan “Don’t worry, be happy”. Tapi Anda dapat menjadi lebih postif dengan perasaan bersyukur, dengan melihat sisi baik di semua hal dan mensyukurinya. Saat Anda tetap positif, Anda akan merasa lebih damai, Anda tahu bahwa apapun yang akan terjadi tetap akan terjadi tapi Anda dan bayi Anda akan baik baik saja dan Anda dapat melewati semuanya dan menjadi lebih kuat.

.

Sumber:

  • https://grahamsfoundation.org/my-high-risk-pregnancy/
  • https://www.kidspot.com.au/birth/pregnancy/real-life/how-best-to-cope-with-anxiety-when-your-pregnancy-is-high-risk/news-story/d29cbc84513cc4e2b097446b0b61fd4c
  • https://www.scarymommy.com/high-risk-pregnancy-no-losing-your-shit/
  • https://thefightingirishmartins.com/positive-high-risk-pregnancy/?utm_medium=social&utm_source=pinterest&utm_campaign=tailwind_tribes&utm_content=tribes&utm_term=495707442_17670496_535024
  • https://thriveglobal.com/stories/how-to-stay-positive-during-a-high-risk-pregnancy/

Ligamen Sacrotuberous; kunci atasi persalinan yang Lama dan panjang

Persalinan Macet?

Ketika saya mengajar untuk para bidan di pelatihan prenatal gentle yoga, dan saya bertanya kepada mereka tentang kasus yang paling banyak mereka hadapi di lapangan berikut alasan mereka untuk merujuk kliennya adalah karena PERSALINAN MACET, Persalinan TAK MAJU . Anda bisa lihat pembahasannya di artikel ini.

Dan beberapa kali akupun mendapati kasus demikian. Beberapa karakteristik yang saya amati pada kasus persalinan lama dan macet adalah antara lain:

  • Fase pasif/latent (pembukaan kurang dari 4cm) berlangsung beberapa hari
  • Hari Perkiraan Lahir sudah lewat
  • Terjadi Ketuban Pecah Dini
  • Pembukaan > 6 cm tiba tiba kontraksi tidak semakin sering, namun justru semakin jarang
  • Pembukaan lengkap namun kepala janin masih tinggi
  • Riwayat sang ibu jarang olahraga
  • Riwayat di dalam kehidupan sehari hari sebagian besar waktu di gunakan untuk duduk dan berbaring.

Yup. Dan biasanya dengan riwayat demikian, masalah yang seringkali terjadi, sumbernya adalah pada LIGAMEN SACROTUBEROUS .

Apa itu Ligamen Sacrotuberous?

Oke! Sejenak kita belajar tentang bagaimana “alur” kepala bayi lahir, dan “mekanisme” panggul pada saat persalinan terjadi.

Silahkan simak gambar di bawah ini:

Alur Bayi Lahir

Ini adalah alur bagaimana bayi lahir melewati panggul ibu. ada 7 step di sana.

Saat kepala bayi hendak masuk ke pintu atas panggul / INLET, maka pintu atas panggul harus terbuka

Begitu kepala janin masuk ke pintu tengah panggul/MIDLET, maka panggul akan menselaraskan diri, sehingga memungkinkan si kepala janin melakukan putaran paksi dalam dan menundukkan kepala sehingga ubun ubun kecilnya menjadi bagian yang terendah.

Dan ketika kepala janin hendak lahir dan sampai proses lahirnya seluruh tubuh, maka pintu bawah panggul atau OUTLET harus terbuka.

Lalu saya akan bahas lebih lanjut tentang Ligamen Sacrotubero ligament ini:

Melihat gambar di atas, dan menyadari bahwa panggul mempunyai kemampuan untuk ber nutasi dan contranutasi, maka ketika ligament yang menghubungkan tulang duduk dengan tulang ekor ini, kaku dan pendek, otomatis ruangan pintu bawah panggul/outlet semakin sempit.

Ligament pada sendi sacroiliac, sacrotuberous , sacrospinosus menempel pada sakrum posterior dan tulang ekor dan menjalar ke atas ischium dan tuberus di kedua sisi tubuh.. Ligament  berbentuk kipas ini juga menyatu dengan ligamen sakroiliaka posterior yang melekat pada spina iliaka posterior superior, menciptakan stabilitas yang kuat untuk sakrum dan menyangga berat badan. (Bingung? Lihat tautan anatomi interaktif ini untuk lebih jelas.)

Idealnya, ligamentum sakrotuberous cukup ramping sehingga tidak bisa diraba dari luar. Namun, ketika ligamen tertekan, biasanya dengan aktivitas fisik yang agresif atau cedera, ligamen bisa menjadi tebal dan kencang. Hal ini dapat menyebabkan sejumlah masalah, termasuk osifikasi /kekakuan ligamen dan tekanan pada saraf pundendal; tetapi kesulitan utama bagi wanita hamil dan bersalin adalah pemendekan ligamen, yang pada gilirannya menarik tulang ekor dan tuberositas iskia lebih dekat.

Selain menyebabkan masalah pemosisian yang substansial untuk setiap bayi yang mencoba masuk ke dalam panggul itu, ketatnya ligament ini pada dasarnya menutup pintu bawah panggul sampai batas tertentu, menyebabkan persalinan lama dengan tidak mengizinkan bayi untuk lewat.

Dan biasanya kalua sudah kejadian demikian, para provider tidak menyadari akar masalahnya, namun langsung memutuskan untuk mengakhiri persalinan dengan operasi Caesar.

Ligament sakrotuberous harus menjadi pertimbangan kemungkinan penyebab persalinan lama dan macet  jika salah satu dari kondisi berikut ini berlaku:

  1. Persalinan yang lama dan sulit di mana sudah dilakukan upaya macem macem seperti : Rebozo, Perubahan Posisi ibu, tidak sepenuhnya efektif, dan persalinan tetap saja tidak ada kemajuan yang signifikan
  2. Bayi yang terus-menerus mengalami malposisi. (rata rata buka OA atau LOA)
  3. Ibu yang sangat atletis (terutama mereka yang sangat atletis dalam kehamilan mereka aliyas tubuhnya kekar dan kaku)
  4. Ibu yang tidak pernah olahraga dan punya riwayat bekerja di belakang meja dan menghabiskan harinya dengan duduk di kursi dan bersandar
  5. Sejarah setiap trauma di mana ligamen panggul bisa terkena (kecelakaan, jatuh, dll.)
  6. Panggul yang lebih tinggi salah satu (bisa karena scoliosis, atau memang karena kebiasaan /postur) di tandai dengan panjang kaki yang tidak sama. Biasanya ini disadari ibu ketika menggunakan celana panjang, akan terlihat jelas lebih pendek kainnya di salah satu kaki.

 

Nah apa yang bisa di lakukan?

Salah satunya dengan olah tubuh dengan melakukan pose pose dalam prenatal gentle yoga sejak masa kehamilan untuk melatih ligament ini menjadi lebih seimbang dan selaras.

Beberapa gerakan yang bisa Anda selipkan dalam latihan Anda adalah:

Ingat, sebelum melakukan gerakan gerakan ini, Anda harus melakukan pemanasan terlebih dahulu.

Anda bidan menggunakan video ini:

Lalu ketika tubuh sudah mulai panas, Anda bisa menyelipkan gerakan gerakan berikut:

Side by side squatt: lakukan di sisi kanan dan kiri sebanyak 4 kali (bisa lebih)

Hold feet : pada setiap sisi, tahan selama minimal 4 siklus nafas, lakukan di setiap sisi

Low Lunge : pastikan pada pose ini lutut satu garis dengan mata kaki, dan lakukan di kedua sisi

Lizard : ini adalah pose yang sangat intens, pastikan Anda tidak menderita SPD (symphisis pubis dysfuction) pada saat melakukan pose ini dan pastikan Anda melakukan pemanasan yang cukup sebelum melakukan pose ini.

Warriow 2: ini adalah pose open hips. dan sangat kuat. pastikan lutut di atas mata kaki

Selamat berlatih.

Salam hangat

Yesie