Bidan Kita

Home Blog Page 24

Yuk Pahami dan Nilai Kemajuan Persalinan-mu

Pola Persalinan

Walaupun pada dasarnya ada pola/ pattern dalam proses persalinan, namun tetap saja proses persalinan antara satu orang dengan yang lain sangatlah unik. dan tentu perawatan yang diberikanpun seharusnya juga unik.

Baik itu Anda sebagai provider (dokter, bidan) , maupun pendamping persalinan (Suami, doula, keluarga) sangatlah penting untuk mengetahui unsur unsur apa saja yang diperlukan untuk bisa menilai kemajuan persalinan secara lebih akurat antara lain:

  1. Memahami fisiologi persalinan – mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dalam tubuh seorang wanita saat melahirkan.
  2. Memfasilitasi dan mendukung (tidak mengganggu) proses fisiologi.
  3. Fokus pada ibu dan melibatkan semua indra Anda: penglihatan, pendengaran, penciuman, sentuhan dan intuisi untuk “membaca” tanda-tanda yang muncul maupun di tunjukkan.
  4. akan sangat ideal jika Anda mengenal sang ibu ini  sebelumnya – karena ini akan membantu Anda menilai perilaku pribadinya dan memahami perilakunya dengan lebih baik.
  5. Menyadari bahwa penilaian apa pun bisa tidak akurat, dan bahwa setiap wanita mungkin tidak menunjukkan sinyal kemajuan ‘biasa’.

Catatan:

Berikut ini adalah panduan pada ibu bersalin normal fisiologis. belum tentu   berlaku jika dilakukan pada ibu bersalin dnegan Induksi, epidural, maupun yang diberikan intervensi lainnya.

Bagi saya, proses persalinan ibarat proses “perjalanan atau petualangan” proses fisiologi yang saya ungkapkan disini merupakan gambaran umum yang terjadi. apabila Anda ingin mendalami lebih dalam lagi, maka Anda bisa membuka sumber yang ada di akhir artikel ini.

Glossary (istilah)

Oksitosin (OX): cinta, ikatan, pengurangan stres; penyembuhan; Kontraksi uterus
Beta-endorfin (BE): menghilangkan rasa sakit; Aktivasi pusat penghargaan di otak, keadaan kesadaran yang berubah – ‘transendensi’
Epinefrin dan Norepinephrine (E-NE) adrenalin dan noradrenalin: hormon stres (aktivasi jangka pendek)
Kortisol (KR): hormon stres (aktivasi jangka panjang)
Prolaktin (PRL): hormon ibu; laktasi
Eustress: stres bermanfaat / fisiologis sebagai lawan dari tekanan patologis

Memahami fisiologi persalinan

Hormon Prolaktin (PRL), progesteron dan Beta-endorfin (BE) meningkat selama masa kehamilan, dan mencapai tingkat yang paling tinggi pada awal persalinan. saat proses bayi sudah mulai siap, maka tubuh ibu merespons. produksi hormon  Oksitosin (OX)meningkat dan kontraksi rahim menjadi lebih kuat.

Awalnya kontraksi yang terjadi bisa tidak beraturan panjangnya, kekuatan dan intervalnya. Serviks melembut dan membuka, dan bayi mungkin mulai memutar dan trusn ke panggul. saat inilah hormon Beta-endorfin (BE) meningkat lebih jauh sebagai respons terhadap rasa sakit akibat kontraksi.

Kegembiraan / kegelisahan / antisipasi (eustress) memaksa tubuh untuk meningkatkan pelepasan Epinefrin dan Norepinephrine (E-NE) adrenalin dan noradrenalin. Keseimbangan antara fokus batin (OX + BE) dan kewaspadaan (E-NE) membuat seorang ibu bersalin tersebut untuk tetap waspada terhadap lingkungannya dan membuat neokorteksnya tetap aktif.

Ini memudahkan kemampuannya untuk melakukan apa yang dibutuhkan  misalnya. mengkoordinasi anak-anaknya yang lain, hubungi bidannya, pergi ke rumah sakit, dll. Jika tidak terjadi  keseimbangan OT + BE / E-NE-nya maka kontraksinya bisa berhenti sama sekali sampai keseimbangan pulih.

Mekanisme ini memungkinkan ibu bersalin berhenti kontraksinya di awal persalinan  sebagai respons terhadap bahaya dan cara ini adalah cara yang sama seperti mamalia lain ketika hendak melahirkan.

Butuh waktu berjam-jam atau bahkan berhari-hari untuk fase awal persalinan ini sampai ke proses persalinan yang sesungguhnya (fase aktif).

Penilaian (apa yang mungkin Anda lihat)

  • Mata terbuka di antara dan selama kontraksi.
  • Bukti fungsi neokorteks – kemampuan untuk mengadakan percakapan dan menjawab pertanyaan dan / atau melakukan aktivitas eksternal misalnya. Menggunakan aplikasi kontraksi nyaman melalui aplikasi di Handphone
  • mempu mengekspresikan Kegembiraan dan kecemasan.
  • Kontraksi lambat atau berhenti dalam menanggapi perjalanan ke rumah sakit atau situasi stres / mengganggu lainnya.
  • keluar mucus pluc/ lebdir darah  saat serviks mulai menipis dan terbuka.
  • Postur tetap sama seperti pada akhir kehamilan (panggul masih stabil) yaitu. Bisa dengan mudah berjalan tegak di antara kontraksi.

Seiring dengan  meningkatnya produksi hormon Oksitosin (OX), maka  kontraksi menjadi lebih kuat dan lebih kuat. Sebagai tanggapannya , kortisol dan BE meningkat ke tingkat yang sangat tinggi untuk menghilangkan rasa sakit dan mengurangi stres.

Obat alami (opiat) membantu menciptakan keadaan seperti trance dimana fokus ibu berada di dalam diri sendiri dan dia mulai mengantuk dan kurang menyadari kondisi dan situasi di sekelilingnya.

Fungsi neokorteksnya berkurang dan sistem limbiknya (insting) meningkat. Nah, saat inilah fase aktif mulai terjadi.

pada periode ini, bayi mulai  berputar dan bergerak turun melalui panggul ibu. Rhombus Michaelis bergerak naik untuk meningkatkan kapasitas di rongga dan lubang panggul.

Gambar:  Rhombus Michaelis

karena pelvis yang mulai  ‘membuka’ itu menjadi tidak stabil – maka ibu mulai bergerak secara naluriah untuk mengakomodasi gerakan panggul dan bayinya. saat inilah, ketuban bisa pecah saat serviks terbuka cukup besar.

Seiring kemajuan persalinan dan saat kontraksi mencapai puncak ‘yang kuat’, ada gelombang E-EN untuk melawan beberapa efek BE. Ini terjadi untuk mempersiapkan ibu supaya dia cukup  waspada untuk melindungi bayinya segera setelah lahir. Respon tubuh bisa berupa refleks ejeksi janin yang mengakibatkan kontraksi yang sangat kuat dan kelahiran yang cepat. Namun, bagi kebanyakan wanita, gelombang E-EN ini dialami sebagai ‘transisi’ – perasaan takut, merasa tidak kuat, tapi juga excited. (biasanya ini terjadi di pembukaan 8-9cm).

Begitu serviks terbuka penuh mungkin ada ketenangan dalam pola kontraksi karena rahim mulai ‘mengatur kembali’ dirinya sendiri saat bayi  bergerak ke bawah. Saat bayi turun tekanan lebih lanjut ada pada saraf di panggul sehingga terjadi reflek untuk mendorong atau mengejan secara spontan. Kontraksi menjadi semakin ekspulsif saat jaringan lunak membentang sehingga meningkatkan pelepasan hormon OX. Rasa sakit yang dihasilkan dari jaringan perineum yang membentang membuat ibu melakukan perilaku naluriah untuk  melindungi perineum. Tingkat PRL, OX dan E-EN meningkat lebih jauh saat prose kelahiran terjadi.

Begitu kepala bayi lahir ada kemungkinan jeda yang memungkinkan bayi untuk memutar atau mengubah posisi untuk mendapatkan bahunya lahir melewati panggul.

Penilaian (apa yang mungkin Anda lihat)

  • Pola kontraksinya menjadi semakin kuat. Perhatikan bahwa kontraksi mungkin belum tentu menjadi lebih dekat, tapi akan menjadi semakin kuat. Harus ada pergeseran pola / kekuatan setiap 2 jam (ini pola atau aturan pada umumnya).
  • si Ibu akan berada di ‘dunianya sendiri’ – dia mungkin menutup matanya dan tertidur di antara kontraksi . coba Lihatlah si ibu mungkin menutupi matanya dengan kain atau membenamkan kepalanya ke sesuatu (misalnya bantal) pada fase ini.
  • ibu mulai kurang bisa menanggapi pertanyaan atau hal lain yang mengharuskannya untuk menggunakan neokorteks. Komunikasinya (jika ada) akan singkat dan “to the point” misalnya. ‘Air!’ Dan bukan ‘Tolong ambilkan aku air’. Jika Anda mengajukan pertanyaan (sebaiknya tidak) mungkin diperlukan beberapa saat baginya untuk menjawab dan dia tidak akan berbicara selama atau saat dia merasakan kontraksi.
  • Gerakan dan suaranya akan bersifat naluriah dan ritmis. Dia cenderung bersuara selama kontraksi – sering kali mengeluarkan suara yang sama  dan / atau melakukan gerakan yang sama setiap saat.
  • Selama fase inilah si ibu bersalin yang sebelumnya adalah seorang pemalu tiba tiba berubah menjadi tidak peduli akan rasa malunya. dimana dia tidak enggan untuk melepas  semua pakaiannya dan merangkak dalam kondisi telanjang.
  • Pada titik ini “simfoni hormonal” berjalan lancar , sangat sulit untuk menghentikan atau memperlambat kontraksi. Tekanan yang signifikan pada titik ini dapat menghasilkan refleks ejeksi janin namun tidak mungkin menghentikan kontraksi.
  • Saat bayi bergerak ke bawah dan panggulnya menjadi kurang stabil (terbuka), postur tubuhnya akan berubah. si ibu bersalin biasanya langsung ingin memegang benda (dan orang) saat berdiri / berjalan. ibu bersalin ini tidak akan bisa duduk langsung di pantatnya.
    Jika si Ibu berada dalam posisi miring ke depan / tegak, Anda mungkin bisa melihat / merasakan ‘pembukaan punggungnya’ saat Rhombus Michaelis bergerak.
    Garis ungu bisa terlihat di antara pantat wanita saat kepala bayi turun.
  • Selama transisi E-EN bisa menyebabkan mulut kering dan dia mungkin tiba-tiba menjadi sangat haus. ketika produksi E-EN sangat tinggi, maka kadang juga bisa menyebabkan muntah saat merespons fight or flight.
  • ketika pembukaan lengkap,  Anda mungkin akan melihat mucus plug yang banyak dan berwarna merah darah dan air ketuban pecah.
  • saat fase ini mungkin ada fase ‘istirahat dan bersyukur’ setelah fase transisi dimana kontraksi melambat dan ibu bersalinn berbaring saat bayi turun ke panggulnya.
  • sang ibu bisa saja mengeluh dan berkata bahwa dia merasa seperti hendak Poop dan merasa tulang ekornya terasa pegal sekali serasa mau patah, Dan Anda mungkin melihat kotoran keluar saat bayi menekan rektum nya dan sang ibu mengejan.
  • Kontraksi menjadi ekspulsif dan pola akan berubah. Suara dan tingkah lakunya juga akan berubah.
  • Jika Anda dapat melihat daerah perineumnya , Anda akan melihat tanda-tanda kepala bayi turun melalui vagina – dimana anus dan vulva menganga, vulva menjadi pipih, kantong air ketuban yang menonjol (jika masih utuh), Rambut bayi / kepala, dll.
  • Saat kepala bayi crowning, sang ibu bisa saja akan menahan dorongannya/hejanannya, terengah-engah, menjerit, menutup kakinya, dan / atau memegangi kepala bayinya – melindungi perineumnya.

saat bayi sudah lahir,  ibu dan bayi memiliki tingkat BE, OX dan E-NE yang sangat tinggi. Seiring dengan meningkatnya hormon PRL, kombinasi ini memberikan resep yang sempurna untuk terbentuknya ikatan dan koneksi ibu-bayi – BE (kesenangan, penghargaan, ketergantungan) + OX (cinta dan ikatan) + PRL (perilaku ibu) + E-NE (kewaspadaan).

Inisiasi menyusu dini (IMD) dan proses Skin to Skin  serta  interaksi ibu-bayi meningkatkan produksi OXdan PRL yang mampu meningkatkan kemampuan  payudara untuk produksi ASI lebih banyak lagi. hormon BE yang sangat tinggi berkontribusi pada euforia yang dialami banyak wanita setelah melahirkan. sehingga saat periode ini, semua rasa sakit hilang yang ada hanyalah sukacita.

saat proses plasenta lahir,  Bayi secara naluriah mencari ibunya (melihat ke wajahnya) dan merangkakkan ke kaki nya dan ini bisa merangsang rahim berkontraksi. Kontak skin to skin membuat tubuh ibu dan tubuh bayi secara otomatis mengatur suhu bayi, pernapasan dan detak jantung dan memberikan rasa aman mengurangi hormon stres yang diproduksi pada akhir persalinan.

Setelah kelahiran E-NE menurun secara signifikan namun kortisol menurun perlahan. Kortisol dapat meningkatkan efek PRL pada produksi susu (tingkat stres yang ekstrim menghambat produksi susu).

Penilaian (apa yang mungkin Anda lihat)

  • Segera setelah kelahiran ibu mungkin tampak ‘tertegun’ dan mungkin ini terjadi  saat  sebelum dia meraih bayinya dan membawanya ke pelukannya.
  • Bayi waspada dan secara naluriah berinteraksi dengan ibu dan mencari payudara
    Ibu dan bayi berinteraksi.
  • Anda mungkin darah mulai banyak, terutama ketika plasenta mulai melepaskan diri dari rahim dan hendaklahir.
  • Setelah beberapa lama memusatkan perhatian pada bayi, sang ibu mungkin mulai mengalihkan perhatiannya kembali ke dunia luar; Sering dimulai dengan pasangannya / keluarga, baru kemudian bidan, doula dll, sebelum beralih ke orang-orang di luar ruangan.

nah itulah gambaran fisiologis persalinan. semoga bermanfaat.

Referensi:

Dixon, L, Skinner, J & Foureur, M 2013, ‘The emotional and hormonal pathways of labour and birth: integrating mind, body and behaviour’, New Zealand College of Midwives, vol. 48, pp. 15-23.

Sakala, C, Romano, AM & Buckley SJ 2016, ‘Hormonal physiology of childbearing, an essential framework for maternal-newborn nursing’, JOGNN: http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0884217515000520

Reed, R, Barnes, M & Rowe, J 2016 ‘Women’s experience of birth: childbirth as a rite of passage’ International Journal of Childbirth, vol. 6, no. 1, pp.46-56.

Reed, R, Rowe, J & Barnes, M 2016 ‘Midwifery practice during birth: ritual companionship’ Women and Birth, vol. 29, no. 3, pp. 269-278.

Turner, V 1969, The ritual process: structure and anti-structure, Transaction Publishers, Rutgers, New Jersey

Turner, V 1987, ‘Betwixt and between: the liminal period in rites of passage’, in LC, Mahdi, SF Foster, & M Little (eds), Betwixt and between: patterns of masculine and feminine initiation, Open Court Publishing Company, Illinois, pp.3-19.

Apa Yang Terjadi Jika Bayiku Kuning (Ikterik), Ibu-ibu Wajib Baca!

Apa Itu Bayi Kuning?

Bayi Kuning (Jaundice) adalah warna kekuningan yang didapatkan pada kulit dan lapisan mukosa (seperti bagian putih mata) sebagian bayi baru lahir. Dalam bahasa Indonesia hal ini lebih sering disebut sebagai ‘bayi kuning’ saja.

Istilah lain yang kadang digunakan adalah ikterik. Hal ini dapat terjadi pada bayi dengan warna kulit apapun. Kondisi bayi kuning ini kalau terjadi pada bayi baru lahir di sebut ikterus neonatorum Ini adalah sebuah kondisi yang menyebabkan warna kulit pada bayi yang baru lahir berubah menjadi lebih kuning.

Kondisi ini bisa disebabkan karena kadar bilirubin dalam tubuh bayi menjadi sangat tinggi. Perubahan ini akan sering terlihat pada bagian mata dan kulit bayi.

Ikterus neonatorum adalah kondisi ketika bayi yang baru saja lahir memiliki kadar bilirubin yang sangat tinggi sehingga bisa terlihat jelas pada bagian mata, kulit, mulut, dan  juga bagian mata bayi.

Kondisi ini juga sangat berhubungan dengan tubuh bayina yang menghasilkan bilirubin sangat tinggi atau lebih dari 12 mg/dL. Bilirubin bisa menjadi racun dalam tubuh bayi sehingga bayi bisa menjadi racun pada otak bayi.

Sekitar 65% dari bayi baru lahir menderita ikterus pada minggu pertama setelah lahir dan sekitar 1% dari bayi baru lahir mengalami ikterus hingga dapat mengancam nyawa atau yang disebut juga sebagai kernikterus.

Pada orang-orang dengan ras Asia ditemukan lebih sering mengalami ikterus neonatorus dengan kadar bilirubin > 12 mg/dL dibandingkan ras kulit putih dan negro. Pada bayi-bayi premature terjadi peningkatan angka kejadian ikterus neonatorum dibandingkan dengan bayi-bayi yang cukup bulan.

Bagaimana ini terjadi?

Warna kekuningan terjadi karena penumpukan zat kimia yang disebut bilirubin. Sel darah merah manusia memiliki waktu hidup tertentu. Setelah waktu hidupnya selesai, sel darah merah akan diuraikan menjadi beberapa zat, salah satunya bilirubin.

Bilirubin ini akan diproses lebih lanjut oleh hati untuk kemudian dibuang sebagai empedu. Pada janin, tugas tersebut dapat dilakukan oleh hati ibu. Setelah lahir, tugas tersebut harus dilakukan sendiri oleh hati bayi yang belum cukup siap untuk memproses begitu banyak bilirubin sehingga terjadilah penumpukan bilirubin.

Apakah jaundice berbahaya?

Sebagian besar jaundice tidak berbahaya. Namun pada situasi tertentu di mana kadar bilirubin menjadi sangat tinggi, kerusakan otak dapat terjadi. Hal ini terjadi karena walaupun secara normal bilirubin tidak dapat melewati pembatas jaringan otak dan aliran darah, pada kadar yang sangat tinggi pembatas tersebut dapat ditembus sehingga bilirubin meracuni jaringan otak.

Keadaan akut pada minggu-minggu awal pasca kelahiran di mana terjadi gangguan otak karena keracunan bilirubin ini disebut sebagai ‘acute bilirubin encephalopathy’. Bila keadaan tersebut tidak diatasi, kerusakan otak dapat berlanjut menjadi kronik dan permanen menjadi suatu kondisi yang disebut ‘kernicterus’.

Inilah alasan mengapa bayi baru lahir harus diperiksa dengan teliti untuk menilai ada tidaknya jaundice/ ikterik dan ditangani secara tepat jika ditemukan adanya jaundice/ikterik

Bilirubin juga dapat menjadi sangat tinggi pada infeksi yang berat, penyakit hemolisis autoimun (penghancuran sel darah merah oleh sistem kekebalan tubuh sendiri), atau kekurangan enzim tertentu.

Gejala utama yang dapat dilihat pada bayi adalah perubahan warna menjadi kuning yang dapat dilihat pada mata, rongga mulut, dan kulit. Perubahan ini awalnya mudah tampak dari mata lalu apabila makin berat dapat menjalar hingga ke dada, perut, tangan, paha, hingga ke telapak kaki.

Penting untuk mengetahui kapan awal mula terjadinya kuning pada bayi tersebut karena dapat menentukan apakah ikterus ini bersifat fisiologis atau bersifat patologis.  Selain itu, pada bayi dengan ikterus neonatorus fisiologis, bayi tampak sehat dan tidak rewel.

Apabila ditemukan kuning disertai dengan anak lesu, malas menetek, dan rewel, perlu dicurigai sebagai ikterus neonatorus patologis dan memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.

Tanda-tanda terjadinya ikterus neonatorum yang bersifat fisiologis:

  • Gejala kuning muncul pertama kali lebih dari 24 jam setelah lahir;
  • Kenaikan kabar bilirubin < 5 mg/dL;
  • Puncak dari kenaikan kadar bilirubin muncul di hari ke 3-5 dengan kadar bilirubin < 15 mg/dL;
  • Gejala kuning yang muncul menghilang dalam waktu 1 minggu untuk bayi cukup bulan dan 2 minggu pada bayi yang premature atau kurang bulan.

Apabila kuning yang muncul selain dari kriteria yang ada di atas, maka dimasukkan ke dalam tipe ikterus neonatorum yang bersifat patologis sehingga perlu evaluasi dan pemeriksaan yang lebih lanjut.

Pemeriksaan yang dilakukan berguna untuk mengatahui penyebab dari ikterus patologis tersebut, contoh pemeriksaan yang dapat dilakukan :

  • Kadar bilirubin serial atau diperiksa berulang-ulang sehingga dapat dipantau kenaikan kada bilirubinnya. Apabila kadar tinggi dapat segera diambil tindakan; golongan darah dan rhesus dari ibu dan bayi. Sering terjadi ikterus karena golongan darah atau rhesus ibu dan bayi tidak sesuai;
  • Tes Coomb; Hapusan darah tepi untuk mengetahui bentuk dari sel darah merah
  • Pemeriksaan darah lengkap untuk mengevaluasi kemungkinan infeksi.

Gejala ikterus neonatorum

  1. Beberapa bagian tubuh bayi berubah menjadi kekuningan, terutama pada bagian telapak kaki, telapak tangan, mulut dan mata bayi. Kemudian warna kuning akan menyebar ke semua bagian tubuh bayi dalam waktu yang sangat cepat.
  2. Penyakit akan terlihat dengan gejala yang lebih cepat sejak dilahirkan dan paling lama 72 jam setelah dilahirkan.
  3. Bagian mata dan mulut serta semua bagian wajah bayi bisa berubah menjadi kekuningan dan bayi menjadi sangat lemah.
  4. Bayi tidak mau minum ASI sejak baru dilahirkan dan sangat sulit untuk memberikan ASI pada bayi. Kondisi ini bisa memicu bayi menjadi sangat lemah termasuk resiko dehidrasi dan  hipotermia.
  5. Bayi akan lebih sering tidur dan terlihat sangat lemah. Berbeda dengan bayi yang sehat dan langsung menerima ASI atau colostrum sehingga bayi menjadi sangat lemah dan penilaian kesehatan bayi menjadi sangat rendah.
  6. Bayi mengeluarkan urin dan kotoran dengan warna yang lebih kuning dan keruh. Kondisi ini disebabkan karena bilirubin yang sangat tinggi dalam tubuh bayi sudah merusak sistem sekresi pada bayi. Ini menjadi indikasi bahwa kondisi tubuh bayi sangat buruk.

Penyebab ikterus neonatorum

  1. Penyakit ini pada dasarnya terjadi ketika tubuh bayi memiliki kadar bilirubin yang sangat tinggi dalam darah. Bilirubin merupakan zat yang menghasilkan warna kuning yang dihasilkan ketika sel darah merah dalam tubuh bayi memecah.
  2. Bayi memiliki jumlah sel darah merah yang sangat tinggi sejak baru lahir sehingga ketika sel darah merah memecah maka menghasilkan bilirubin yang lebih tinggi.
  3. Hati sebagai organ bayi yang penting untuk menghilangkan bilirubin dalam tubuh bayi belum bekerja sempurna. Kondisi ini paling sering terjadi pada bayi yang terlahir prematur, dimana organ tubuh belum terbentuk sempurna saat baru lahir.
  4. Bayi yang memiliki usus dengan fungsi yang belum sempurna maka kadar bilirubin juga akan meningkat dengan cepat. Pada bayi yang baru lahir maka usus dalam tubuh bayi belum memiliki organisme yang bisa mengolah bilirubin, akibatnya bilirubin akan diserap dalam hati kemudian terjadi penyakit ini.
  5. Bayi yang tidak menerima colostrum dan ASI yang cukup sehingga usus bayi menyerap bilirubin yang lebih tinggi. Beberapa bayi memang bisa mengalami ini akibat produksi ASI yang tidak banyak atau tidak cukup sehingga bayi kurang ASI. Beberapa bayi juga tidak mau minum susu pengganti seperti susu formula yang khusus diberikan pada bayi.
  6. Bayi yang memiliki rhesus darah berbeda dengan ibu sehingga tubuh bayi menghancurkan sel darah merah dengan sangat cepat. Perbedaan rhesus ini biasanya akan diketahui setelah bayi lahir. Ini masalah yang sangat rumit karena bayi memerlukan penanganan khusus.
  7. Bayi mengalami infeksi yang berat terutama infeksi pada bagian sistem pencernaan yang menyebabkan fungsi usus pada bayi mengalami
  8. Ketika bayi memilikin enzim G6PD yang sangat rendah. Enzim ini sangat penting untuk membantu sel darah merah dalam tubuh bayi tidak mengalami kerusakan atau pecah. Jika tubuh bayi kurang enzim ini maka sel darah merah akan pecah dengan cepat sehingga kadar bilirubin juga sangat tinggi. Ibu hamil yang kurang gizi sangat rentan dengan resiko ini.
  9. Bayi mengalami penyakit hati atau kerusakan hati sehingga tubuh bayi tidak bisa mengurangi bilirubin. Kerusakan hati paling sering terjadi selama bayi masih dalam bentuk janin dalam rahim ibu hamil. Kemudian ketika lahir maka kadar bilirubin dalam tubuh bayi menjadi sangat tinggi.

Tipe ikterus neonatorum

  • Ikterus Neonatorum Patologis

Kondisi ini membuat bayi memiliki kadar bilirubin yang sangat tinggi akibat penyakit tertentu atau infeksi yang terjadi pada tubuh.

Penyakit yang menyebabkan kondisi ini termasuk seperti kelainan sel darah merah pada bayi, penyakit hemolitik, infeksi seperti sepsis dan meningitis, kelainan metabolisme seperti galaktosemia dan hipoglikemia, dan kelainan usus seperti mekoneum ileus, penyakit Hirschprung dan letak usus yang terlalu tinggi. Ada beberapa gejala yang terjadi akibat kondisi ini termasuk seperti:

  • Bayi berubah menjadi lebih kuning hanya dalam waktu kurang dari 24 jam.
  • Bayi kuning menjadi lebih parah pada umur lebih dari 24 jam.

Bayi kuning terjadi setelah umur bayi lebih dari 10 hari.

  • Ikterus neonatorum fisiologis

Ini adalah sebuah kondisi bilirubin yang sangat tinggi pada tubuh bayi akibat faktor fisiologis pada tubuh bayi dan biasanya paling sering terjadi pada bayi yang baru lahir. Penyakit ini tidak muncul dengan cepat atau membutuhkan waktu selama kurang lebih hari dua sampai tiga hari setelah dilahirkan.

Kemudian semakin lama semua gejala akan terjadi dengan cepat. Biasanya penyakit ini juga akan hilang sendiri selama kurang lebih 14 hari. Penyebab penyakit ini seperti organ hati bayi yang tidak sempurna, hati bayi yang belum terbentuk sempurna seperti pada bayi prematur dan kekurangan enzim tertentu yang menyebabkan sel darah merah pecah berlebihan dalam tubuh bayi.

Perawatan ikterus neonatorum

  1. Beberapa bayi yang menderita ikterus neonatorum bisa sembuh sendiri dalam waktu kurang lebih 10 sampai 14 hari, namun tindakan ini harus mengamati gejala pada bayi secara terus menerus dan ada indikasi perubahan ke arah yang lebih baik.
  2. Tindakan fototerapi yaitu memberi sinar biru pada tubuh bayi agar bilirubin yang terbentuk dalam tubuh bayi bisa dipecah oleh hati dalam waktu yang lebih cepat. Ada dua jenis tindakan yang bisa dilakukan yaitu:
  3. Fototerapi konvensional : perawatan dilakukan dengan menempatkan bayi dibawah lampu neon atau lampu halogen dengan mata bayi yang ditutup sehingga sangat aman. Ini tindakan fototerapi yang paling sering digunakan.
  4. Fototerapi fiberoptik: dimana bayi diletakkan dalam selimut berkabel yang terdiri dari berbagai serat kabel optik yang memberi cahaya gerak lewat sinar yang dipantulkan ke arah punggung bayi. Perawatan ini paling sering dilakukan pada bayi prematur.
  5. Transfusi tukar darah dimana transfusi dilakukan dengan mengeluarkan sejumlah kecil darah bayi yang mengandung sel darah merah yang rusak dan menggantinya dengan sel darah yang lebih sehat. Biasanya sel darah bisa didapatkan dari ibu kandung atau dari keluarga dengan tipe darah yang sama.
  6. Bayi bisa diberikan ASI perah atau ASI secara langsung jika memungkinkan. ASI sangat penting untuk diberikan pada bayi agar mereka bisa mengelola kadar bilirubin. Termasuk untuk bayi yang menjalani perawatan dengan fototerapi maka ASI bisa diberikan secara teratur.
  7. Bayi prematur yang menerima ASI penuh dan mengalami ikterus neonatorum juga bisa mendapatkan kesembuhan dengan proses alami ini. Namun tindakan di rumah sakit diperlukan untuk membantu mencegah komplikasi.
  8. Jika bayi menderita ikterus neonatorum akibat penyakit infeksi tertentu maka perawatan untuk mengatasi penyakit tersebut bisa membantu menyembuhkan dengan cepat. Perlakuan untuk mencegah penyakit infeksi juga penting termasuk untuk tindakan IVIG yang bisa dilakukan jika rhesus ibu dan bayi berbeda.

Penanganan bayi kuning yang mengalami penyakit kuning fisiologis dan juga patologis tentunya berbeda. Penanganan yang dilakukan akan menyesuaikan jenis penyakit kuning tersebut dan melihat sejauh apa penyakit kuning tersebut berada di dalam tubuh bayi.

Cara Mengatasi Penyakit Kuning

Berikut ini cara mengatasi penyakit kuning yang ada pada bayi :

  1. ASI Lebih Sering

Untuk mengatasi penyakit kuning terutama penyakit kuning yang sifatnya patologis ibu bisa memberikan ASInya lebih sering. Hal itu dikarenakan ASI bisa membentuk sistem imun bayi lebih meningkat dibandingkan sebelumnya, tugas sistem imun itu adalah untuk menjaga sel otak dari serangan bilirubin yang tinggi. ASI yang sering juga bisa memberikan ketenangan pada bayi, menghindarkan bayi dari dehidrasi.

ASI tersebut harus masuk ke dalam tubuh bayi, sehingga ibu harus bisa memastikan apakah bayi tersebut benar benar menyusu atau hanya sekedar mengempeng saja.  

  1. Menjemur Bayi

Menjemur bayi bisa digunakan untuk penanganan bayi kuning yang terjadi secara fisiologis atau normal. Vitamin D yang ada pada sinar matahari pagi sangat membantu bayi untuk bisa menghilangkan penyakit kuning yang ada di tubuhnya. Caranya adalah dengan sebagai berikut ini :

  • Menjemur bayi pada pukul setengah tujuh pagi sampai dengan pukul sembilan pagi, pastikan bahwa cuaca di pagi itu tidak mendung.
  • Menjemurnya bisa selama 30 jam sampai dengan satu jam.
  • Kondisi bayi yang dijemur dalam posisi telanjang sehingga tidak hanya kulit tertentu saja yang mendapatkan sinar matahari tersebut namun seluruh tubuh bayi terkena sinar.
  • Usahakan juga kulit yang terdapat penyakit kuningnya mendapatkan cukup sinar matahari.
  • Lindungi mata bayi, hal itu dilakukan agar mata tidak terpapar langsung dengan sinar matahari.
  1. Perhatikan Fisik Bayi

Untuk mengatasi penyakit kuning, ibu harus memperhatikan fisik bayi yang terjadi. Bagaimana kondisi bayi anda setelah menderita penyakit kuning tersebut. Yang harus diwaspadai adalah :

  • bayi yang memiliki fisik lemas
  • tidak aktif bergerak
  • tidak mau menyusu ibunya
  • menangis tidak kencang atau bisa juga hanya bisa merintih

Ketika hal itu terjadi ibu harus segera tanggap dan segera membawa bayinya ke rumah sakit.

  1. Terapi Sinar

Terapi sinar bisa digunakan untuk penanganan bayi kuning. Terapi sinar itu akan dilakukan oleh pihak rumah sakit yang dilengkapi dengan fototherapi.

Untuk melakukannya, bayi bisa diletakkan ke dalam box bayi kemudian tubuh bayi dilakukan penyinaran. Bisa juga dengan cara ibu menggendong bayi masuk ke dalam ruangan fototherapy setelah itu bayi dilakukan penyinaran dengan rentang waktu yang ditentukan.

  1. Tindakan Medis

Bahaya bayi kuning yang terjadi lebih dari 2 minggu dan tidak kunjung sembuh sebaiknya segera dibawa ke rumah sakit agar mendapatkan tindakan medis.

Dokter yang mengatasi penyakit kuning tersebut akan mengecek kadar bilirubin bayi apakah memiliki kadar bilirubin yang tinggi. Jika tinggi dokter akan melakukan penyinaran atau bahkan melakukan transfusi darah kepada bayi tersebut.

  1. Mencari Penyebab Bayi Kuning

Salah satu hal yang bisa digunakan untuk mencegah terjadinya bayi kuning adalah mencari penyebab kuning tersebut. Apakah disebabkan oleh faktor fisiologis atau karena patologis. Jika fisiologis, kuning tersebut bisa hilang dengan sendirinya sedangkan jika karena patologis diperlukan campur tangan dokter untuk mengatasinya.

  1. Jangan Membuat Bayi Dehidrasi

Jangan membuat bayi terkena dehidrasi, dehidrasi bisa membuat bayi terus mengalami penyakit kuning. Oleh sebab itulah berikan cairan sesering mungkin kepada bayi, caranya adalah dengan memberikan ASI selama 3 sampai dengan 4 jam. Ketika bayi bangun tidur berikan ASI dengan segera jangan tunggu bayi sampai menangis terlebih dahulu.

Cara Mencegah Bayi Kuning

Setelah mengetahui bagaimana cara mengatasi bayi kuning baru lahir, ada baiknya ibu tahu bagaimana cara mencegah agar bayi tidak mengidap atau mengalami penyakit kuning. Berikut ini adalah cara mencegah bayi memiliki penyakit kuning yang harus diketahui :

  • Lebih Peka Dan Teliti

Peka dan teliti diperlukan untuk mencegah bayi terkena penyakit kuning. Peka dan teliti itu bisa dilakukan dengan mengetahui kapan munculnya ganggua kehamilan tersebut. Bagaimana peningkatan penyakit kuning tersebut di dalam tubuh bayi serta berapa lama bayi mengalami penyakit kuning itu.

  • Hindari Obat-Obatan

Selama hamil hindari obat-obatan sembarangan, hal itu bisa digunakan untuk mencegah bayi terkena penyakit kuning. Alasannya adalah ada jenis obat-obatan yang memiliki sulfa, sulfa tersebut adalah penghancur sel darah merah. Selain berhati-hati dalam mengkonsumsi obat selama kehamilan, ibu juga tidak boleh memberikan sembarangan obat kepada bayi yang mengidap penyakit kuning.

  • Hindari Infeksi

Bayi rentan untuk terkena infeksi, oleh sebab itulah sebagai ibu harus bisa menghindarkan bayi dari berbagai macam infeksi. Hal yang bisa dilakukan oleh ibu adalah selalu menjaga kebersihan tubuh bayi dan lingkungan di sekitar bayi. Jangan sampai bayi atau lingkungan bayi tersebut tercemar.

Ibu juga harus memperhatikan kesterilan dari perlengkapan bayi yang digunakan misalnya saja kempong, alat makan dan lain sebagainya, jika tidak steril kuman dan bakteri bisa masuk ke dalam tubuh bayi dan menyebabkan bayi terkena penyakit kuning.

Penanganan bayi kuning diperlukan sesegera mungkin agar ibu yang memiliki bayi kuning terutama penyakit kuning patologis bisa mendapatkan penanganan  dengan segera. Jika penyakit kuning patologis tidak segera diatasi akibatnya adalah bisa membahayakan sel syaraf pusat bayi dan berbagai macam gangguan yang berbahaya lainnya.

Semoga bermanfaat…

Trauma Persalinan Karena Tindakan Tenaga Kesehatan

Proses Persalinan

Proses persalinan adalah proses yang sangat berkesan. entah kesannya baik atau buruk, pasti kesan tersebut akat teringat dan terekam seumur hidup. dan pastinya akan mempengaruhi mulai dari “ide, persepsi, believe sampai attitude” seseorang dikemudian hari.

Ketika pengalaman dan cerita proses persalinan menjadisesuatu hal yang traumatik, pasti trauma tersebut akan terkenang sampai seumur hidup, bahkan bisa membuat atau menciptakan trauma baru kembali. demikian pula ketika proses persalinan meninggalkan kesan positif, tentu akan terkenang seumur hidup juga.

 

Ada saja yang sebenernya berpotensi untuk menciptakan trauma persalinan?

  1. Persalinan yang lama dan menyakitkan
  2. Proses Induksi persalinan
  3. Rasa sakit yang menyiksa ibu saat proses persalinan
  4. Perasaan hilangnya kendali /kontrol saat proses persalinan
  5. Tingginya Tingkati intervensi medis
  6. Secio Cesarea
  7. Perlakuan yang kasar/kurang menyenangkan dari penolong persalinan (bidan, dokter/ paramedis)
  8. Kekhawatiran akan keselamatan bayi
  9. Bayi yang dirawat di dalam NICU
  10. Trauma sebelumnya (contoh, di dalam masa kanak-kanak, dengan persalinan yang sebelumnya atau pelecehan seksual semasa anak-anak)

Nah, pada kesempatan kali ini, saya akan membahas lebih lanjut tentang point no 7. yaitu trauma yang disebabkan karena intervensi dan interaksi petugas kesehatan.

Trauma Psikologis

Banyak ibu  mengalami trauma psikologis saat melahirkan. proses Kelahiran yang traumatis dapat berdampak pada kesehatan mental dan hubungan keluarga pasca kelahiran. sehingga sangatlah penting untuk memahami bagaimana faktor interpersonal mempengaruhi pengalaman traumatik seorang perempuan.

pembahasan pada poin ke 7 ini juga saya padukan dengan sebuah jurnal ilmiah yang memang mambahas tentang trauma persalinan yang terjadi karena asuhan kebidanan  dan Anda bisa mengaksesnya disini.

dari jurnal ilmiah tersebut di dapatkan temuan bahwa :
terdapat 5 (Empat) hal yang diidentifikasi sebagai faktor penyebab trauma persalinan :

  1. Memprioritaskan agenda provider
  2. Mengabaikan pengetahuan yang dimiliki Klien
  3. Informasi yang tidak jujur atau mengandung kebohongan dan ancaman
  4. Kekerasan

tidak sedikit ibu maupun keluarga merasa bahwa tindakan, intervensi maupun perawatan/asuhan yang diberlakukan kepadanya terjadi karena provider lebih memprioritaskan agenda mereka sendiri dibandingkan kebutuhan sang ibu tersebut.

Dan hal ini dapat mengakibatkan intervensi yang tidak perlu terjadi, karena provider berusaha membuat proses kelahiran ini memenuhi preferensi mereka sendiri. Dalam beberapa kasus, seorang klien menjadi sumber belajar bagi staf rumah sakit untuk mengamati atau berlatih (biasanya ini terjadi di RS atau Puskesmas atau pusat layanan kesehatan yang digunakan sebagai tempat praktek pendidikan tenaga kesehatan).

Selain itu, tidak jarang juga karena hal hal “khusus” tertentu dari pihak provider, membuat akhirnya sebuah intervensi yang sebenarnya tidak perlu, akhirnya di berlakukan. misalnya (motivasi untuk segera SC di tanggal dan waktu tertentu karena petugas yang bersangkutan hanya bisa melayani pada saat itu saja ==> contoh provider akan pergi seminar, hendak cuti atau ada meeting)

Pengetahuan yyang dimiliki ibu (klien) tentang kemajuan persalinan dan kesejahteraan janin di abaikan oleh petugas kesehatan. Bahkan tidak jarang provider menggunakan kebohongan dan ancaman untuk memaksa wanita mematuhi prosedur.

Secara khusus, kebohongan dan ancaman ini terkait dengan kesejahteraan bayi. beberapa klien  juga menggambarkan tindakan yang kasar sehingga Bagi beberapa klien, tindakan ini memicu terekamnya kenangan akan penyerangan seksual.

KESIMPULAN:

Tindakan dan interaksi penyedia layanan dapat mempengaruhi pengalaman traumatik seorang ibu selama proses persalinan . untuk itu diperlukan cara  untuk mengatasi trauma kelahiran akibat hubungan interpersonal baik pada tingkat makro maupun mikro. Pengembangan dan penyediaan layanan persalinan perlu did

Dukung oleh paradigma dan kerangka kerja yang memprioritaskan kebutuhan fisik dan emosional seorang ibu. provider pun membutuhkan pelatihan dan dukungan untuk meminimalkan trauma ini.

Dan ternyata kesehatan mental seorang suami/pendamping persalinan/ birth partner sangat berpengaruh dengan trauma. penelitiannya bisa di akses disini

Dan dari penelitian yang ada tersebut di dapatkan kesimpulan bahwa :

Menurut persepsi dan pengalaman para pendamping persalinan (ayah), ada kekurangan komunikasi yang signifikan antara provider dan pendamping persalinan (ayah), dan pendamping persalinan (ayah) mengalami rasa marjinalisasi sebelum, selama, dan setelah kelahiran traumatis.

Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor ini berkontribusi terhadap persepsi trauma pada sampel saat ini. Sementara banyak pendamping persalinan (ayah) melaporkan dampak negatif dari kelahiran traumatis pada diri mereka dan hubungan mereka.

Sumber :

  • http://bmcpregnancychildbirth.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12884-016-1197-0
  • http://research.usc.edu.au/vital/access/manager/Repository/usc:20560?queryType=vitalDismax&sort=ss_dateNormalized%5C&query=reed&f0=sm_creator%3A%22Reed%2C+R%22

The Power of HABIT, Sebuah Filosofi Yang Harus Anda Pegang!

Apa Itu Gentle Birth?

Gentlebirth adalah sebuah filosofi dalam persalinan yang tenang, penuh kelembutan dan memanfaatkan semua unsur alami dalam tubuh seorang manusia. Penolong dan pendamping harus membantu dengan tenang dan suara yang lembut, sehingga pada saat bayi lahir, suasana di sekelilingnya tenang, hening, dan penuh kedamaian.

Bagaimana Caranya?

Proses persalinan yang tenang, lembut, santun dan minum trauma ini bukanlah sebuah standart operasional prosedur (SOP) atau seperangkat aturan yang harus diikuti. Sebaliknya, itu adalah sebuah pendekatan dalam proses kelahiran alami yang menggabungkan nilai-nilai dan keyakinan yang dianut oleh wanita itu sendiri.

Setiap kelahiran seorang bayi adalah pengalaman yang kuat dan selalu transformasional. Setiap kelahiran adalah pengalaman unik bagi wanita yang melahirkan dan bayi yang dilahirkan. Bagi banyak wanita, pengkondisian sosial awal akan menciptakan keyakinan bahwa mereka tidak dapat melahirkan secara normal.

Kesalahpahaman ini harus diganti dengan pemahaman tentang filosofi gentle birth. Ketika seorang wanita menyadari bahwa tubuh mereka benar-benar tahu bagaimana untuk melahirkan dan bayi mereka yang tahu bagaimana untuk lahir, mereka akan mendapatkan kepercayaan diri bahwa mereka bisa mengalami gentle birth.

Gentle birth membutuhkan persiapan sejak masa kehamilan. Baik persiapan fisik maupun mental calon ibu. Persiapan fisik meliputi latihan pernapasan, olahraga ringan, pijat, dan konsumsi makanan sehat.

Mental ibu pun perlu disiapkan dengan rutin melakukan relaksasi hypno-birthing, meditasi, afirmasi positif, dan menjaga ketenangan jiwanya. Persiapan mental ibu menjadi hal penting yang akan memengaruhi kesuksesan gentle birth ini.

Berikut ini adalah beberapa langkah kunci untuk mendapatkan proses persalinan yang nyaman dan minim trauma seperti yang Anda harapkan.

8 Kunci Sukses Melahirkan Nyaman

Dari ke 8 kunci tersebut, ada hal yang sangat penting yang harus dilakukan terutama berkaitan dengan kunci ke-5. dimana untuk membuat seseorang mampu untuk tetap rileks pada saat proses persalinan, tentu butuh upaya yang cukup kuat. sehingga pikiran bawah sadar bisa bekerja secara otomatis untuk mampu tetaprileks dalam segala situasi.

Salah satu caranya adalah, bagaimana mengupayakan “Rileks Mind” menjadi sebuah kebiasaan (Habits) mengapa demikian? mari kita bahas sedikit mengenai apa itu dan bagaimana dasyatnya kebiasaan.

Kebiasaan, menurut para ilmuwan, muncul karena otak terus menerus mencari cara untuk menghemat usaha. Secara alami, otak akan membuat hampir semua rutinitas menjadi kebiasaan, karena kebiasaan memungkinkan pikiran kita untuk bekerja lebih efektif. Insting untuk menghemat usaha ini adalah sebuah keuntungan besar.

Kebiasaan, menurut para ilmuwan, muncul karena otak terus menerus mencari cara untuk menghemat usaha. Secara alami, otak akan membuat hampir semua rutinitas menjadi kebiasaan, karena kebiasaan memungkinkan pikiran kita untuk bekerja lebih efektif. Insting untuk menghemat usaha ini adalah sebuah keuntungan besar.

Nah jika kondisi pikiran yang rileks sudah menjadi kebiasaan, maka secara otomatis otak Anda akan mampu rileks kapanpun dan dimanapun secara otomatis. terdapat unsur-unsur yang dapat membentuk habits yaitu: Learn (pembelajaran) —>Commit (komitmen)—>Practice (latihan) —>Repetition (pengulangan)

Dan setelah sudah menjadi kebiasaan, maka semuanya akan berlangsung secara otomatis.

Untuk itu saya akan mengajak Anda untuk melakukan sedikit tantangan selama 21 hari. dengan harapan, selama 21 hari terbentuk kebiasaan yang positif untuk membantu mempersiapkan proses persalinan Anda.

Silahkan ikuti perintah perintah yang ada disini:

SEMOGA MENGINSPIRASI

Yesie

Bengkung! Rahasia Perut Rata Kembali Setelah Melahirkan

Rahasia Perut Rata Setelah Melahirkan

Hampir semua ibu termasuk saya pasti ingin sekali bentuk tubuhnya kembali seperti semula seperti sebelum melahirkan. ingin perut kembali rata. ingin segera langsing kembali, dan kembali cantik.

Apa yang saya lakukan saat setelah melahirkan adalah, selama 40 hari saya rajin menggunakan setagen.

Inilah setagen:

Setagen ini adalah kain katun namun lumayan kaku yang panjangnya sekitar 5-10 meter.

Lumayan nyaman ketika menggunakan setagen ini, karena kaku, sehingga tubuh saya mau tidak mau harus tegak, ketika berdiri maupun duduk, sehingga saat menyusui postur tubuh tetap terjaga dengan baik. namun karena kainnya kaku dan lumayan kasar, sehingga terkadang terasa sedikit kurang nyaman (gatal) dan kurang menyerap keringat.

Nah, jaman sekarang, bengkung sudah mulai bervariasi bentuk, warna dan cara penggunaannya.

Mulai banyak bengkung yang berbahan katun, dimana kelebihannya tentu lebih adem, fleksible mengikuti bentuk tubuh dengan fungsipun yang tidak berkurang, yaitu menyamankan, menyangga tulang belakang sehingga tetap tegak, menghangatkan area perut, panggul dan punggung bawah.

Diharapkan dengan nyaman dan hangatnya area ini, proses penyembuhan pasca persalinan bisa lebih mudah tercapai dan postur tubuh ibutetap terjaga sehat.

Inilah bengkung:

Dan ini gambaran cara penggunaannya:

Kapan Bengkung dipakai?

 

Pada persalinan pervaginam, bengkung/stagen bisa digunakan pada H+3 pasca melahirkan dipakai hingga 40 hari kedepan atau senyamannya.

Pada persalinan sectio, sebaikya bengkung/stagen digunakan saat bekas jahitan sudah nyaman (4-6 minggu setelah operasi atau bisa dikonsultasikan ke dokter terlebih dahulu.
Bengkung tetap bisa bermanfaat kapanpun ibu ingin memakainya, bengkung katun lebih fleksible dan bisa digunakan di luar pakaian untuk mempermudah memasang dan melepas.

Apakah manfaat Bengkung?

Bengkung/Stagen disebut sebagai “the ancient way of healing” , fungsi utama pada ibu pasca melahirkan adalah menghangatkan dan menyamankan, bonusnya adalah diharapkan membantu proses penyembuhan pasca bersalin.

Bengkung/Stagen BUKAN alat pelangsing, bengkung/stagen mungkin membuat badan ibu tampak dan terasa langsing, namun pada dasarnya, langsing dan pulih kembali setelah melahirkan sangat ditentukan banyak faktor, seperti; asupan gizi seimbang, olahraga dan menyusui serta hal yang utama adalah ISTIRAHAT.
Merawat diri pasca bersalin merupakan hal penting untuk menjaga kesehatan jiwa dan raga ibu, karena 42 hari pertama setelah melahirkan bisa menjadi faktor penentu tahun – tahun berikutnya, menjadi orang tua yang sadar, sabar dan sehat lahir bathin.
Bengkung tersedia di Bidan Kita. Silahkan belanja sekarang di www.bidankitashop.com

Ingin VBAC (Vaginal Birth After Caesarean)? Keputusan Ada di Tangan Anda!

Semua Wanita Ingin Melahirkan Normal

Sebagian besar atau bahkan hampir semua wanita pasti ingin melahirkan normal alami dengan lancar dan nyaman. Namun kenyataannya di lapangan tidak sedikit yang gagal untuk melakukannya dan berakhir ke meja hijau (meja operasi).

Ada banyak sekali penyebabnya mulai dari penyebab yang memang mengindikasikan harus dilakukan operasi sesar demi upaya penyelamatan ibu dan bayi, maupun penyebab yang pada dasarnya merupakan efek dari berbagai tindakan yang tidak perlu saat proses persalinan, maupun penyebab yang seharusnya dapat di hindari sebelumnya dan cenderung sengaja diberikan alias dibuat buat .

Kata Dokter

Mari sejenak kita melihat sejarah. Pepatah “sekali sesar, Pasti /Harus selalu sesar” pertama kali di lontarkan oleh Dr. Edwin Cragin’s pada tahun 1916, ia menciptakan pepatah ini pada dasarnya untuk menekankan bahwa operasi pertama seringkali menyebabkan operasi berikutnya.

Dan ternyata pepatah ini masih saja banyak di pegang teguh hingga detik ini. Padahal sejak Nancy WAINER Cohen dan Lynn Baptisti Richards menerbitkan sebuah buku yang sangat fenomenal hingga saat ini, berjudul “Silent Knife” yang memaparkan tentang tentang efek buruk operasi bedah sesar bagi jiwa ibu, maka sejak tahun 1990-an, di Eropa para wanita mulai di anjurkan untuk melakukan Vaginal Birth After Caesarean (untuk selanjutnya akan di sebut :VBAC).

Dan sebagian besar ibu yang sudah pernah mengalami operas Caesar, rata rata mereka menginginkan untuk merasakan seperti apa proses persalinan normal. Bahkan banyak ibu, yang pernah melahirkan caesar sebelumnya, merasa tertekan ketika dia harus menjadwalkan operasi caesar ulang saat mereka berkeinginan atau memilih untuk melakukan VBAC.

Sebagai pelayan kesehatan, memang sebaiknya seorang provider berkewajiban untuk berbagi informasi yang jujur dan jelas kepada para ibu calon VBAC. Untuk menginformasikan tentang risiko dan manfaat rencana VBAC atau memilih operasi caesar berulang.

Bila ibu telah menerima semua informasi yang ibu perlukan untuk meyakinkan diri dalam pengambilan keputusan, maka keputusan dan pilihan yang diambil merupakan pilihan yang baik. seorang provider yang baik seharunya tidak menakut-nakuti atau memaksa seorang ibu untuk menjalani operasi caesar berulang.

Keputusan untuk menjalani operasi caesar atau persalinan  VBAC adalah mutlak hak seorang ibu.

Kunjungan prenatal atau Antenatal care (pemeriksaan kehamilan) memberi  kesempatan kepada Anda untuk  berdiskusi secara gamblang dan  jujur ​​dengan provider Anda tentang kekhawatiran Anda dan apa saja yang harus diperhatikan.

Tentukan Pilihan Anda

Karena pada dasarnya Anda punya hak  untuk berpartisipasi dalam semua pengambilan keputusan mengenai kesehatan dan kesehatan bayi Anda.

ketika Anda akan mengambil keputusan atau menetapkan hati untuk VBAC atau SC berulang, maka selama kehamilan Anda harus melakukan beberapa diskusi tentang manfaat dan risiko VBAC dan operasi caesar berulang;

Tanyakan kepada provider Anda tentang berapa banyak ibu yang berniat VBAC, seberapa tinggi tingkat  keberhasilan VBAC-nya dan seberapa banyak yang akhirnya harus SC ulang.

Diskusikan kondisi medis pribadi Anda sehubungan dengan VBAC dan ulangi operasi caesar. karena Anda mungkin perlu meninjau catatan operasi Anda (dokumentasi operasi.)

Tanyakan tindakan pengamanan apa yang ada untuk merespons ketika terjadi keadaan darurat obstetrik termasuk ruptur uterus.

Cobalah untuk mendapatkan formulir informed consent untuk prosedur yang mungkin Anda perlukan (untuk induksi, obat epidural, nyeri) selama kehamilan Anda sehingga Anda punya waktu untuk membaca dan memahaminya.

Buatlah daftar kelebihan dan kekurangan perencanaan VBAC atau penjadwalan operasi caesar berulang dan diskusikan dengan pasangan Anda.

Pertimbangkan untuk didampingi doula saat kelahiran Anda.

karena melahirkan adalah pengalaman transformatif. maka Perawat Anda harus membuat Anda merasa diperhatikan, dihormati, dan didukung dengan keinginan dan kebutuhan Anda.

Resource :

  • http://www.vbac.com
  • Cohen N. W. & Estner L. J. (1983). Silent Knife. Bergin & Garvey Publishers.

Eat Pray Doula 2017

Pengalaman Yang Takan Terlupakan

Di Undang menjadi salah satu guest teacher di pelatihan Doula  Internasional berngengsi di dunia, merupakan salah satu keberuntungan bagi saya.

Saya mengenal Debra Pascalli Bonaro secara pribadi sejak saya bertemu dan mengikuti pelatihan eat pray doula tahun 2015. (walaupun sebelumnya kami sudah intens berhubungan melalu dunia maya, namun pertemuan kami tahun itu membuat aku semakin mengagumi beliau sebagai guru)

Dan setelah mengikuti pelatihan tersebut, saya semakin intens berhubungan. hingga akhirnya Debra mengundang saya untuk mengajar bersama di workshop Eat Pray Doula tahun 2017.

Melatih doula doula dari sekitar 18 negara di dunia, merupakan salah satu tantangan tersendiri.

Selain harus menggunakan bahasa Inggris yang jujur saya belum terlalu fasih, saya harus share juga tentang “local wisdom” dari jawa. dalam proses persalinan.

inilah serunya pelatihan eat pray doula

setiap moment dan setiap hari akupun membuat video nya.

dan ini yang membuatku semakin jatuh cinta pada Eat Pray Doula

love you Debra, Ibu Robin Lim

trimakasih mengijinkan saya untuk belajar

Launching Keluarga Gentle Birth

Apa Itu Keluarga Gentle Birth?

Berawal dari angan angan sederhana untuk memberikan dukungan kepada para ibu dan keluarga agar mendapatkan pengalaman yang positif saat melahirkan dan dilahirkan. Dengan memberikan wadah untuk bisa berbagi kisah, untuk bisa saling mendukung menguatkan, serta untuk memberikan pembelajaran yang berkesinambungan seputar masa persiapan kehamilan sehat, kehamilan, melahirkan dan menyusui nyaman yang minim trauma (gentle birth).

Yesie Aprillia membuat komunitas ini. Berawal dari group aplikasi WhatsApp, kemudian migrasi ke aplikasi smartphone Telegram. Saat ini dukungan ini selain melalui website sudah bisa Anda dapatkan melalui Instagram, Pinterest, Twitter, Tumblr, dan Facebook.

Saat ini komunitas ini berpusat di Jakarta dan Jogjakarta. Dan harapannya di seluaruh Nusantara akan tumbuh rumah rumah keluarga gentle birth. Sehingga semakin banyak ibu dan bayi yang merasakan kelahiran aman, nyaman dan minim trauma

Knowledge is POWER

Berharap melalui website ini, semakin banyak ibu dan ayah yang mau belajar dan berbagi cinta sehingga generasi anak anak Nusantara semakin damai dan hebat.

Silahkan duduk di kursi Anda, Ambil Smart phone atau laptop Anda, bergabunglah bersama kami untuk saling berbincang, saling berbagi , saling menguatkan dan lalu tertawa lah bersama kami, merayakan kelahiran malaikat malaikat kecil di bumi Indonesia ini.

Visi

  • Meningkatnya awareness masyarakat tentang pentingnya lahir dan melahirkan dengan minim trauma sehingga berdampak kepada penurunan angka Kematian Ibu dan Anak
  • 2020 destinasi wisata untuk melahirkan secara Gentle, berdasar kearifan nusantara

Misi

  1. Semakin banyak ibu dan bayi yang merasakan pengalaman positif saat melahirkan dan dilahirkan
  2. Semakin banyak ibu dan bayi yang melahirkan dan dilahirkan dengan minim trauma
  3. meningkatkan awareness keluarga di Indonesia tentang pentingnya Gentle Birth dengan:
    1. memberi akses informasi dan edukasi yang akurat tentang Gentle Birth
    2. memberi akses dan dukungan kepada ibu dan keluarga tentang kesehatan yang holistik terutama kesehatan mulai dari pra kehamilan, kehamilan, persalinan, menyusui dan pengasuhan
    3. memberi dukungan tentang asuhan sayang ibu bayi dan keluarga secara holistik kepada seluruh keluarga melalui tenaga konselor Gentle Birth yang sudah terlatih dan terstandarisasi
    4. menjadi rujukan informasi tentang gentlebirth (lahir minim trauma) di Nusantara berdasarkan evidence
    5. Menjangkau para tenaga kesehatan di pelosok Nusantara sehingga Gentle birth bisa dirasakan di seluruh Nusantara

Filosofi

  1. Gentle birth sebenarnya adalah proses persalinan dimana kita di tuntut untuk kembali merunduk ke alam, mempercayai kekuatan tubuh yang memang didesain untuk melakukan “tugasnya” yaitu melahirkan keturunan.
  2. Gentlebirth adalah metode persalinan yang tenang, penuh kelembutan dan memanfaatkan semua unsur alami dalam tubuh seorang manusia. Penolong dan pendamping harus membantu dengan tenang dan suara yang lembut, sehingga pada saat bayi lahir, suasana di sekelilingnya tenang, hening, dan penuh kedamaian. Proses persalinan yang tenang, lembut, santun dan minum trauma ini bukanlah sebuah standart operasional prosedur (SOP) atau seperangkat aturan yang harus diikuti. Sebaliknya, itu adalah sebuah pendekatan dalam proses kelahiran alami yang menggabungkan nilai-nilai dan keyakinan yang dianut oleh wanita itu sendiri
  3. Setiap kelahiran adalah pengalaman unik dan transformasional bagi wanita yang melahirkan dan bayi yang dilahirkan. Untuk itu pengalaman positif saat melahirkan dan dilahirkan sangatlah penting dan harus di upayakan
  4. Gentle birth membutuhkan persiapan sejak sebelum masa kehamilan dan selama masala kehamilan, persalinan, menyusui dan parenting. Baik persiapan fisik maupun mental calon ibu.

Dan ini adalah acara Launching Keluarga Gentle Birth.

Aku Ingin Perineumku UTUH – Part 2

Seperti yang sudah saya tuliskan di artikel sebelumnya di : Aku Ingin Perineumku Utuh

Di part 2 ini saya akan membahas upaya upaya lain yang bisa dilakukan untuk menghindari robekan pada perineum.

nah kali ini saya akan membahas upaya pencegahan robekan perineum dari dalam tubuh ke luar tubuh

Upaya dari dalam tubuh

seperti kita ketahui, ada pepatah You Are What You Eat. berikut ini

ada beberapa tambahan makanan yang mungkin bisa membantu untuk mencegah robekan perineum (dan memperbaiki kulit Anda dan kesehatan secara umum):

1. Lemak Sehat (Healthy Fat)

Awal tahun ini, peneliti di Jepang menerbitkan temuan mereka: “Association of dietary fat, vegetables and antioxidant micronutrients with skin ageing in Japanese women”(Sumber). Studi ini juga menemukan bahwa  dengan menambahkan asupan sayuran hijau dan kuning maka kulit menjadi jauh lebih sehat.  Jika Anda akan mengkonsumsi lemak hewan, usahakan yang organik. untuk tanaman sumber lemak sehat antara lain: minyak zaitun, minyak kelapa, alpukat, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

Penelitian juga menunjukkan bahwa suplementasi dengan minyak ikan secara signifikan dapat meningkatkan elastisitas kulit (sumber). Teratur mengkonsumsi ikan berlemak seperti salmon juga akan meningkatkan tingkat omega-3 Anda. tanaman sumber asam lemak omega-3 termasuk biji rami, biji chia, biji labu, dan kenari.

Hindari: lemak olahan , lemak trans, dan setiap minyak yang mudah tengik minyak nabati, minyak jagung, minyak kedelai, minyak safflower, dll Hydrogenated dan minyak tengik dapat menyebabkan kerusakan radikal bebas yang akan mengurangi kesehatan dan elastisitas kulit Anda.

2. Vitamin C

“(Vitamin) C  adalah Collagen,” kata Allison Tannis dalam bukunya.  Vitamin C telah terbukti untuk merangsang produksi kolagen (sumber). sehingga di duga dengan meningkatkan asupan vitamin C akan membuat kulit perineum Anda  lebih sehat dan kuat untuk menghindari trauma.

Apa sumber makanan terbaik dari vitamin C? Pepaya, paprika merah, brokoli, kubis dan stroberi.

3. Cysteine

Cysteine adalah asam amino serta antioksidan kuat. Mempromosikan elastisitas kulit yang sehat dan diperlukan untuk perbaikan kulit.

Sebagian besar sumber makanan yang mengandung Cysteine adalah produk hewani (daging, unggas, telur,  yoghurt, dll), tetapi ada sumber tanaman (paprika merah, bawang putih, bawang merah, brokoli, kubis Brussel, gandum, granola, gandum ) (sumber).

Tubuh kita sebenarnya akan menghasilkan Cysteine sendiri selama cukup metionin (asam amino lain) tersedia. Sumber yang baik dari metionin termasuk telur, ikan, biji wijen, kacang brazil, protein kedelai, keju parmesan, daging, dan biji-bijian sereal (lihat lebih lanjut di sini).

4. Evening Primrose Oil

Sebuah studi 2005 menemukan bahwa orang dewasa mengambil kapsul minyak evening primrose selama dua belas minggu telah meningkat secara signifikan elastisitas kulit, kelembaban, kekuatan, dan ketahanan  (sumber).

Untuk pemberian EPO, akan lebih bijaksana untuk mengkonsumsi mulai ke-37 kehamilan dan harus berkonsultasi dengan bidan atau dokter Anda.

selain ke 4 poin di atas, bisa juga Anda mengkonsumsi:penambahan makanan lain yang dapat meningkatkan kekuatan dan elastisitas perineum Anda seperti

Silika-memperkuat kulit dan mempromosikan elastisitas dan penyembuhan luka. Sumber makanan: biji-bijian, sayuran hijau gelap, daun bawang, kacang hijau, , stroberi, mentimun, mangga, seledri, asparagus. Bisa juga dengan mengkonsumsi Homeopathy silica biasanya di berikan 2 minggu sebelum HPL)
Selenium-mempromosikan elastisitas kulit dan mencegah kerusakan sel radikal bebas. Sumber makanan: kacang brazil adalah sumber yang paling ampuh , bibit gandum, ikan, bawang putih, telur, beras merah, dan roti gandum.Bisa juga mengkonsumsi Homeopathy
Vitamin E-mjuga meningkatkan kesehatan kulit secara keseluruhan dan mempercepat penyembuhan luka. Sumber makanan: biji bunga matahari, almond, zaitun, pepaya, dan sayuran hijau gelap.

Sedangkan upaya lain untuk menghindari robekan perineum :

  • Pilih bidan, atau dokter yang tidak melakukan episiotomi sebagai prosedur rutin.
  • Berolahraga secara teratur, kegel bisa menjadi pilihan
  • Hindari posisi terlentang saat mengejan. Penelitian sudah sangat sangat jelas menunjukkan bahwa ini adalah posisi terburuk untuk melahirkan bayi yaitu terlentang dengan kaki terbentang lebar, kaki di sanggurdi (sumber). Jika Anda ingin memaksimalkan peluang Anda untuk terhindar dari robekan perineum, jangan biarkan SOP (Standart Operating Procedures) di Layanan kesehatan memaksa Anda. Pastikan bidan atau dokter Anda tahu niat Anda dan mengijinkan Anda melahirkan dengan posisi jongkok, merangkak, duduk, maupun miring.
  • Gunakan intuisi anda saat mengejan dan lakukan dengan lembut. karena pada dasarnya pada saat mengejan, begitu kepala bayi Anda hendak crowning, maka kontraksi pasti berhenti dan disinilah kepala bayi Anda di ijinkan untuk memassage atau memijat perineum ibunya agar meregang dengan pelan dan lembut. saat inilah sang ibu harus menguasai nafas dan dirinya. jangan mengejan serta merta
  • Kompres Hangat , berikan dan lakukan pada saat proses mengejan apalagi pada saat kepala crowning. karena ini akan membantu peredaran darah di perineum menjadi lebih lancar
  • Waterbirth ==> ini juga terbukti menghindari robekan perineum. namun sayangnya di Indonesia waterbirth masih sangat kontroversi. jadi saya tidak akan membahas dulu ya?
  • Optimalisasi posisi janin. posisi kepala janin juga akan sangat berpengaruh dengan resiko robekan perineum. untuk itu upayakan posisi janin optimal.

selamat mencoba

salam hangat

Yesie

Aku Ingin Perineumku UTUH – Part 1

Apa Yang Ditakuti?

Apa sih yang paling di takutkan ibu hamil berkaitan dengan proses persalinan selain rasa sakit? setelah survey ternyata yang paling ditakutkan adalah Robekan Perineum dan di Jahit

Nah yang akan kita bicarakan disini adalah:

Apa yang kita bicarakan:

  1. Pijat Perineum: mungkin bisa membantu, mungkin sedikit menyakitkan, namun dapat meningkatkan rasa percaya diri Anda.
  2. Episiotomy: semoga bisa di hindari
  3. Selama kehamilan: apa yang dapat di lakukan untuk mencegah (upaya dari dalam dan dari luar)
  4. Selama proses kelahiran: apa yang dapat meningkatkan risiko robek? Apa yang mungkin mengurangi itu?
  5. Birth Plan : untuk mengurangi resiko robek

di – Part-1 ini saya akan membahas tentang PERINEUM MASSAGE

apa itu perineum? ini dia gambarnya:

 

Apa Itu Perineum?

Perineum adalah daerah antara vagina dan anus. Daerah ini merupakan jaringan yang kaya akan ujung sel-sel saraf sehingga sangat peka terhadap sentuhan dan cenderung mengalami perobekan saat berlangsungnya proses persalinan alami. Ketika mengalami perobekan, baik yang alami maupun disengaja (episiotomi), disinyalir bisa mengakibatkan gangguan fungsi dasar otot panggul sehingga menyebabkan ibu tidak mampu mengontrol buang air kecil dan air besar.

nah Robekan perineum pun ada beberapa tingkatan atau derajat

bisa dilihat dengan jelas disini:

gambaran robekan:

derajat 1 & 2:

derajat 3&4:

Nah salah satu cara dan upaya untuk mencegah robekan adalah dengan melakukan pemijatan di area perineum tersebut:

Manfaat pijat perineum antara lain:

  • Membantu otot-otot perineum dan vagina menjadi elastis, sehingga memperkecil resiko perobekan dan episiotomi
  • Melancarkan aliran darah di daerah perineum dan vagina
  • Mengalirkan hormon yang membantu melemaskan otot-otot dasar panggul sehingga proses persalinan menjadi lebih mudah
  • Mempercepat pemulihan jaringan dan otot-otot di sekitar jalan lahir setelah bersalin
  • Membantu ibu untuk mengontrol diri saat mengejan

Sebelum Mulai, Lakukan Ini

Sebelum melakukan pemijatan, sebaiknya potong pendek kuku jari-jari tangan, lalu cuci kedua tangan dengan sabun hingga bersih. Duduklah di tempat yang nyaman dengan posisi kedua kaki diregangkan, salah satu kaki diangkat dan diganjal dengan bantal.

Tahapan-tahapan melakukan pijat perineum, antara lain:

  • Oleskan minyak pada daerah perineum. (bisa menggunakan V-Gel, Jelly USG, atau jelly yang berbahan dasar air dan tidak menimbulkan iritasi atau alergi)
  • Tarik napas panjang dan berusahalah untuk santai, jangan tegang.(akan jauh lebih baik jika Anda melakukan relaksasi sebelumnya, dan selama proses Anda berusaha untuk rileks,tenang dan fokus ke nafas Anda)
  • Masukkan ibu jari  dengan posisi ditekuk ke dalam perineum, sementara jari-jari lainnya tetap berada di luar vagina. Apabila suami ibu yang melakukan pijat perineum tersebut, maka gunakan jari tengah. masukkan jari tengah hingga pangkal jari. dan upayakan ketika memasukkan jari, lakukan dengan lembut dan ikuti “alur” jalan lahir.
  • Pijat perineum dengan tekanan yang sama. Arah pijatan atas ke bawah (menuju anus/ arah jam 6), lalu ke samping kiri dan kanan secara bergantian (ke arah jam 7,9,5 dan 3). Jangan memijat terlalu keras, karena dapat mengakibatkan pembengkakan pada jaringan perineum. Awalnya ibu akan merasakan otot-otot perineum dalam keadaan masih kencang. Seiring berjalannya waktu dan semakin sering ibu melakukan pemijatan, otot-otot perineum akan mulai lentur (tidak kencang) dan mengendur.

  • Pijatlah hingga timbul rasa hangat (slight burning)
  • Lemaskan otot-otot dasar panggul ibu, lalu gerakan ibu jari atau telunjuk yang berada di dalam vagina membentuk huruf U secara berirama. Lakukan pemijatan sambil mendorong jari ke arah luar dan bawah (ke arah anus) selama 3 menit.

 

  • ketika melakukan pemijatan di tiap titik (jam 6,7,9,5 dan 3) selalu tahan sampai 10 siklus nafas dan selama periode tahanan tersebut, ajak ibu untuk melakukan senam kegel (mengerutkan dan merilekskan otot vaginanya) ini ditujukan untuk membuat perineum elastis namun tetap kuat.
  • Kini, lakukan pemijtan ke arah luar perineum dengan gerakan seperti proses kepala bayi pada saat akan lahir. Hindari pemijatan ke arah uretra (lubang kencing) karena akan mengakibatkan iritasi.
  • Setelah ibu selesai melakukan pemijatan, kompres hangat jaringan perienum ibu selama kurang lebih 10 menit. Lakukan secara perlahan dan hati-hati. Kompres hangat ini akan meningkatkan sirkulasi darah sehingga otot-otot di daerah perineum mengendur (tidak berkontraksi atau tegang).

Namun yang perlu diperhatikan adalah, jangan lakukan pijat perineum jika ibu mengalami infeksi vagina, vaginistis, infeksi saluran kemih, atau herpes genital.

Kapan dilakukan pijat perineum? Berikut ini jadwalnya:

usia 36 minggu ==> 1 kali seminggu

Usia 37 minggu ==> 2 kali seminggu

usia > 38 minggu ==> setiap hari

yang perlu di perhatikan adalah baik tekanan maupun lamanya pemijatan seyogyanya dilakukan secara bertahap dan selalu meningkat.

untuk lebih jelasnya bisa dilihat disini:

selamat mencoba

Salam hangat

Yesie