Bidan Kita

Home Blog Page 25

Gentle Birth (Mari Merunduk ke Alam Kembali)

Apa Itu Gentle Birth?

Gentlebirth adalah sebuah filosofi dalam persalinan yang tenang, penuh kelembutan dan memanfaatkan semua unsur alami dalam tubuh seorang manusia. Penolong dan pendamping harus membantu dengan tenang dan suara yang lembut, sehingga pada saat bayi lahir, suasana di sekelilingnya tenang, hening, dan penuh kedamaian.

Proses persalinan yang tenang, lembut, santun dan minum trauma ini bukanlah sebuah standart operasional prosedur (SOP) atau seperangkat aturan yang harus diikuti. Sebaliknya, itu adalah sebuah pendekatan dalam proses kelahiran alami yang menggabungkan nilai-nilai dan keyakinan yang dianut oleh wanita itu sendiri.

Gentle birth membutuhkan persiapan sejak masa kehamilan. Baik persiapan fisik maupun mental calon ibu. Persiapan fisik meliputi latihan pernapasan, olahraga ringan, pijat, dan konsumsi makanan sehat.

Mental ibu pun perlu disiapkan dengan rutin melakukan relaksasi hypno-birthing, meditasi, afirmasi positif, dan menjaga ketenangan jiwanya. Persiapan mental ibu menjadi hal penting yang akan memengaruhi kesuksesan gentle birth ini.

Prinsip-Prinsip Persalinan Holistik Gentle Birth)

Menurut Aprillia dan Ritchmond (2013), ada beberapa prinsip-prinsip yang harus dipenuhi dalam persalinan holistik (Gentle Birth), yaitu 1) Melahirkan dipandang sebagai momen yang harus “dirayakan” dengan penuh rasa hormat, damai, dan sakral oleh semua yang terlibat di dalamnya, 2) Adanya peran serta keluarga, terutama suami, untuk memberikan dukungan mental dan spiritual, 3) Rasa mulas dan nyeri menjelang melahirkan dipandang sebagai mekanisme alamiah tubuh untuk membantu melahirkan bayi, 4) Tidak harus di rumah. Gentle Birth tetap bisa diberlakukan pada ibu yang menjalani operasi caesar atau menjalani prosedur medis lainnya, selama prinsip-prinsipnya dipenuhi.

Andriana (2013), mengatakan bahwa Gentle Birth memandang 1) proses melahirkan adalah proses terindah, penuh cinta kasih, dan sudah selayaknya dilakukan dengan nyaman, 2) memberikan kebebasan pada ibu untuk memilih cara bersalinnya, selama ibu dan bayi nyaman, 3) pertimbangan secara medis dan kondisi ibu-janin sudah diketahui dengan jelas, 4) meminimalisasi intervensi medis yang terjadi, terutama pada penggunaan obat bius karena mengandalkan reaksi alami tubuh ibu, 5) ibu memberdayakan dirinya selama hamil, 6) kehamilan ibu diupayakan sehat, normal dan tenang untuk kelancaran proses Gentle Birth, 7) kondisi pikiran dan mental ibu adalah penentu utama kelancaran proses melahirkan, 8) kehadiran doula membantu ibu nyaman secara batin untuk Gentle Birth, 9) menyiapkan suasana ruang persalinan (di rumah ataupun RS) sesuai dengan keinginan ibu agar terasa nyaman, 10) percaya bahwa bayi mengetahui kapan harus lahir dan akan memberi respon alaminya kepada ibu, 11) masa-masa persalinan dinikmati dengan tenang, rileks, bahagia dan sabar, 12) ibu bebas menentukan apa yang ingin dilakukan tanpa perlu khawatir terhadap prosedur, baik sebelum, selama dan setelah proses persalinan 13) bayi baru lahir bebas menikmati proses Inisiasi Menyusu Dini (IMD) sampai puas, 14) bayi tetap bersama ibunya dan tidak dipisahkan atau dibawa pergi.

Selain itu menurut Aprillia (2012), prinsip-prinsip lain persalinan holistik alami (Gentle Birth) yaitu 1) cahaya lampu dalam ruang bersalin harus redup, 2) menangkap dan memindahkan bayi baru lahir lebih lembut, 3) membuat suasana tenang di ruang bersalin, 4) kebebasan bergerak bagi ibu bersalin, 5) membiarkan tali pusat utuh atau menunda pemotongan tali pusat segera, 6) bayi harus segera berada di pelukan ibu, 7) membiarkan bayi merangkak di atas dada ibu untuk menyusu (Inisiasi Menyusu Dini), 8) menyediakan air hangat mendekati suhu rahim untuk persalinan waterbirth, 9) pemegang kendali persalinan adalah ibu, bukan bidan atau dokter.

Dari paparan di atas terlihat bahwa untuk mendapatkan persalinan Gentle Birth ada babarepa kunci dan prinsip yang harus di jalani, Aprillia (2014) menyatakan bahwa kunci persalinan Gentle Birth:

  1. High Knowledge
  2. Mindulness & Awareness
  3. Healing Birth Trauma
  4. Breathe
  5. Relaks Mind
  6. Mind, baby & body Balance
  7. Mobility and gravity during labor
  8. Gentle Birth Provider & support

Aprillia (2015) juga menyampaikan Berbagai Tips untuk untuk gentle Birth

Berikut ini beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk dapat merasakan Gentle Birth:

  1. Menghilangkan setiap mitos, ide, keyakinan atau sikap yang Anda miliki tentang kelahiran yang negatif. Karena mitos, keyakinan dan sikap yang negatif justru bisa menjadi “musuh” tersendiri bagi gentle Birth.
  2. Ciptakan lingkungan yang positif, menenangkan dan mendukung. Ini termasuk dimana Anda melahirkan, Siapa yang akan menolong dan mendampingi Anda, dan bagaimana cara Anda melahirkan .
  3. Lepaskan diri Anda dari Kendala Waktu, pembatasan gerakan, dan kebisingan.
  4. Ciptakan lingkungan kelahiran yang santai; Ini bisa lingkungan yang tenang, cahaya rendah, pemberian minyak esensial, atau hal lain yang membantu Anda bersantai.
  5. Mengkomunikasikan pentingnya pengalaman kelahiran Anda ke bidan atau dokter, pasangan dan bahkan keluarga Anda.
  6. Merasa percaya diri dalam kelahiran Anda, Jujurlah dalam kelahiran Anda: dengan diri sendiri dan orang lain dan jangan takut untuk mengadvokasi serta memberdayakan diri sendiri dalam menyambut proses kelahiran anak Anda.

Mengapa memilih gentle Birth

Ada banyak alasan mengapa para ibu memilih gentle birth. Berikut ini Keuntungan Gentlebirth

Bagi Ibu

  • Ibu merasa lebih puas dan diberdayakan.
  • Ibu tidak merasakan trauma baik dalam proses kehamilan hingga pertolongan persalinan.
  • Ibu dapat bersalin dengan tenang bebas dari ketakutan dan kecemasan.
  • Ibu dapat “berkuasa” dan memegang kendali penuh atas dirinya dan tubuhnya sendiri.
  • Ibu dapat mengelola dan mengendalikan rasa sakit ketika kontraksi.
  • Kurang atau bahkan tidak ada intervensi medis dalam persalinan.
  • Ibu lebih siap mental dan spiritual sehingga risiko postpartum blues sangat minim, bahkan tidak ada.
  • ASI ibu lancar.
  • Ibu dapat melewati persalinan dengan nyaman, tenang, bahkan tanpa rasa sakit.
  • Ibu terlindungi dari intervensi medis yang tidak perlu.
  • Dengan gentlebirth proses persalinan pun lebih lancar karena ibu sangat relaks dan tenang

Bagi Bayi

  • Dilahirkan ke dunia dapat menjadi suatu pengalaman berat bagi para bayi. Dengan persalinan gentlebirth yang menggunakan metode waterbirth, hangatnya air membantunya untuk mempermudah dalam masa transisi dari jalan lahir .
  • luar dunia luar karena air yang hangat tersebut menyerupai air ketuban yang sangat akrab baginya, lembut dan tenang (jika proses persalinan dilakukan dnegan metode waterbirth)
  • Bayi sedikit sekali mendapatkan trauma, dan ini sangat baik bagi perkembangan psikologisnya nanti.
  • Bayi lebih pintar, lebih tenang, dan dapat bekerja sama dengan ibunya.

Bagi Ayah & Keluarga

  • Merasa lebih puas.
  • Mereka merasa diberdayakan dan hubungan (bonding) antara ayah, ibu, dan anak sudah terjalin erat sejak dalam kandungan dan ini sangat berdampak positif pada pola pengasuhan kelak.

Gentlebirth adalah proses persalinan yang lembut dan tidak terburu-buru. Jadi dalam gentle Birth, Bayi dibiarkan lahir dengan kecepatan sendiri dan dalam “waktunya” sendiri. Lalu diterima ke dalam tangan orang-orang yang mencintai dan mengakuinya sebagai manusia seutuhnya dengan tujuan hidup sendiri.

Berbagai Tips untuk untuk gentle Birth

Berikut ini beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk dapat merasakan Gentle Birth:

  • Menghilangkan setiap mitos, ide, keyakinan atau sikap yang Anda miliki tentang kelahiran yang negatif. Karena mitos, keyakinan dan sikap yang negatif justru bisa menjadi “musuh” tersendiri bagi gentle Birth.
  • Ciptakan lingkungan yang positif, menenangkan dan mendukung. Ini termasuk dimana Anda melahirkan, Siapa yang akan menolong dan mendampingi Anda, dan bagaimana cara Anda melahirkan .
  • Lepaskan diri Anda dari Kendala Waktu, pembatasan gerakan, dan kebisingan.
  • Ciptakan lingkungan kelahiran yang santai; Ini bisa lingkungan yang tenang, cahaya rendah, pemberian minyak esensial, atau hal lain yang membantu Anda bersantai.
  • Mengkomunikasikan pentingnya pengalaman kelahiran Anda ke bidan atau dokter, pasangan dan bahkan keluarga Anda.
  • Merasa percaya diri dalam kelahiran Anda, Jujurlah dalam kelahiran Anda: dengan diri sendiri dan orang lain dan jangan takut untuk mengadvokasi serta memberdayakan diri sendiri dalam menyambut proses kelahiran anak Anda.

Tips Lahir Lembut untuk Bayi

  • Lakukan penundaan pemotongan tali pusat minimal hingga tali pusat berhenti berdenyut dan biarkan bayi mengambil napas sendiri.
  • Bantulah bayi menyesuaikan diri dengan dunia barunya dengan:
  • Melakukan kontak Kulit dengan kulit baik dengan ibu maupun ayahnya
  • Memberikan belaian yang Lembut
  • Mulailah menyusui segera setelah lahir setelah Anda mampu, Baik Anda dan bayi yang benar lebih terjaga dan waspada setelah melahirkan. bayi juga memiliki reflek alam “rooting” untuk membantu dia berhasil mencari puting susu ibunya.
  • Pastikan rumah sakit untuk tidak memberi bayi susu formula apapun, air glukosa atau menawarkannya dot.

Untuk mendapatkan proses persalinan yang lembut dan minim trauma memang tidaklah mudah, perlu upaya, niat dan pengorbanan.

  1. Harus bersedia memberdayakan diri (mencari informasi, perluas wawasan, mau membaca)
  2. Harus mempunyai niat dan keyakinan yang kuat
  3. Harus mempunyai komitmen yang tinggi untuk mencapai gentle birth
  4. Harus merasa bertanggung jawab terhadap pilihannya tentang gentle birth yaitu bertanggung jawab kepada Tuhan, bertanggung jawab kepada Anak, suami dan keluarga.
  5. Harus rela untuk mengerjakan Pe eR atau mau mengupayakan diri mulai dari latihan relaksasi hypnobirthing, olahraga teratur seperti yoga, tai chi, dll
  6. Harus rela melakukan maternity tour (mencari provider) yang bersedia memfasilitasi dan mengerti Apa yang Anda inginkan (dan untuk hai ini sangat tidaklah mudah)

So bust sang buah hati musti berikan yang terbaik ya

 

MELAHIRKAN Nyaman Minim Trauma (Gentle Birth)

0

Apa Itu Gentle Birth?

Gentlebirth adalah sebuah filosofi dalam persalinan yang tenang, penuh kelembutan dan memanfaatkan semua unsur alami dalam tubuh seorang manusia. Penolong dan pendamping harus membantu dengan tenang dan suara yang lembut, sehingga pada saat bayi lahir, suasana di sekelilingnya tenang, hening, dan penuh kedamaian.

Proses persalinan yang tenang, lembut, santun dan minum trauma ini bukanlah sebuah standart operasional prosedur (SOP) atau seperangkat aturan yang harus diikuti. Sebaliknya, itu adalah sebuah pendekatan dalam proses kelahiran alami yang menggabungkan nilai-nilai dan keyakinan yang dianut oleh wanita itu sendiri.

Setiap kelahiran seorang bayi adalah pengalaman yang kuat dan selalu transformasional. Setiap kelahiran adalah pengalaman unik bagi wanita yang melahirkan dan bayi yang dilahirkan.

Bagi banyak wanita, pengkondisian sosial awal akan menciptakan keyakinan bahwa mereka tidak dapat melahirkan secara normal. Kesalahpahaman ini harus diganti dengan pemahaman tentang filosofi gentle birth.

Ketika seorang wanita menyadari bahwa tubuh mereka benar-benar tahu bagaimana untuk melahirkan dan bayi mereka yang tahu bagaimana untuk lahir, mereka akan mendapatkan kepercayaan diri bahwa mereka bisa mengalami gentle birth.

Gentle birth membutuhkan persiapan sejak masa kehamilan. Baik persiapan fisik maupun mental calon ibu. Persiapan fisik meliputi latihan pernapasan, olahraga ringan, pijat, dan konsumsi makanan sehat.

Mental ibu pun perlu disiapkan dengan rutin melakukan relaksasi hypno-birthing, meditasi, afirmasi positif, dan menjaga ketenangan jiwanya. Persiapan mental ibu menjadi hal penting yang akan memengaruhi kesuksesan gentle birth ini.

Prinsip-Prinsip Persalinan Holistik Gentle Birth)

Menurut Kuswandi (2014) dan Aprillia dan Ritchmond (2013), ada beberapa prinsip-prinsip yang harus dipenuhi dalam persalinan holistik (Gentle Birth), yaitu 1) Melahirkan dipandang sebagai momen yang harus “dirayakan” dengan penuh rasa hormat, damai, dan sakral oleh semua yang terlibat di dalamnya, 2) Adanya peran serta keluarga, terutama suami, untuk memberikan dukungan mental dan spiritual, 3) Rasa mulas dan nyeri menjelang melahirkan dipandang sebagai mekanisme alamiah tubuh untuk membantu melahirkan bayi, 4) Tidak harus di rumah. Gentle Birth tetap bisa diberlakukan pada ibu yang menjalani operasi caesar atau menjalani prosedur medis lainnya, selama prinsip-prinsipnya dipenuhi.

Andriana (2013), mengungkapkan bahwa Gentle Birth memandang 1) proses melahirkan adalah proses terindah, penuh cinta kasih, dan sudah selayaknya dilakukan dengan nyaman, 2) memberikan kebebasan pada ibu untuk memilih cara bersalinnya, selama ibu dan bayi nyaman, 3) pertimbangan secara medis dan kondisi ibu-janin sudah diketahui dengan jelas, 4) meminimalisasi intervensi medis yang terjadi, terutama pada penggunaan obat bius karena mengandalkan reaksi alami tubuh ibu, 5) ibu memberdayakan dirinya selama hamil, 6) kehamilan ibu diupayakan sehat, normal dan tenang untuk kelancaran proses Gentle Birth, 7) kondisi pikiran dan mental ibu adalah penentu utama kelancaran proses melahirkan, 8) kehadiran doula membantu ibu nyaman secara batin untuk Gentle Birth, 9) menyiapkan suasana ruang persalinan (di rumah ataupun RS) sesuai dengan keinginan ibu agar terasa nyaman, 10) percaya bahwa bayi mengetahui kapan harus lahir dan akan memberi respon alaminya kepada ibu, 11) masa-masa persalinan dinikmati dengan tenang, rileks, bahagia dan sabar, 12) ibu bebas menentukan apa yang ingin dilakukan tanpa perlu khawatir terhadap prosedur, baik sebelum, selama dan setelah proses persalinan 13) bayi baru lahir bebas menikmati proses Inisiasi Menyusu Dini (IMD) sampai puas, 14) bayi tetap bersama ibunya dan tidak dipisahkan atau dibawa pergi.

Selain itu menurut Aprillia dalam Noorastuti dan Saraswati (2012), prinsip-prinsip lain persalinan holistik alami (Gentle Birth) yaitu 1) cahaya lampu dalam ruang bersalin harus redup, 2) menangkap dan memindahkan bayi baru lahir lebih lembut, 3) membuat suasana tenang di ruang bersalin, 4) kebebasan bergerak bagi ibu bersalin, 5) membiarkan tali pusat utuh atau menunda pemotongan tali pusat segera, 6) bayi harus segera berada di pelukan ibu, 7) membiarkan bayi merangkak di atas dada ibu untuk menyusu (Inisiasi Menyusu Dini), 8) menyediakan air hangat mendekati suhu rahim untuk persalinan waterbirth, 9) pemegang kendali persalinan adalah ibu, bukan bidan atau dokter.

Dari paparan di atas terlihat bahwa untuk mendapatkan persalinan Gentle Birth ada babarepa kunci dan prinsip yang harus di jalani, Aprillia (2014) menyatakan bahwa kunci persalinan Gentle Birth:

  1. High Knowledge
  2. Mindulness & Awareness
  3. Healing Birth Trauma
  4. Breathe
  5. Relaks Mind
  6. Mind, baby & body Balance
  7. Mobility and gravity during labor
  8. Gentle Birth Provider & support

Aprillia (2015) juga menyampaikan Berbagai Tips untuk untuk gentle Birth

Berikut ini beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk dapat merasakan Gentle Birth:

  1. Menghilangkan setiap mitos, ide, keyakinan atau sikap yang Anda miliki tentang kelahiran yang negatif. Karena mitos, keyakinan dan sikap yang negatif justru bisa menjadi “musuh” tersendiri bagi gentle Birth.
  2. Ciptakan lingkungan yang positif, menenangkan dan mendukung. Ini termasuk dimana Anda melahirkan, Siapa yang akan menolong dan mendampingi Anda, dan bagaimana cara Anda melahirkan .
  3. Lepaskan diri Anda dari Kendala Waktu, pembatasan gerakan, dan kebisingan.
  4. Ciptakan lingkungan kelahiran yang santai; Ini bisa lingkungan yang tenang, cahaya rendah, pemberian minyak esensial, atau hal lain yang membantu Anda bersantai.
  5. Mengkomunikasikan pentingnya pengalaman kelahiran Anda ke bidan atau dokter, pasangan dan bahkan keluarga Anda.
  6. Merasa percaya diri dalam kelahiran Anda, Jujurlah dalam kelahiran Anda: dengan diri sendiri dan orang lain dan jangan takut untuk mengadvokasi serta memberdayakan diri sendiri dalam menyambut proses kelahiran anak Anda.

Mengapa memilih gentle Birth

Ada banyak alasan mengapa para ibu memilih gentle birth. Berikut ini Keuntungan Gentlebirth

Bagi Ibu

  • Ibu merasa lebih puas dan diberdayakan.
  • Ibu tidak merasakan trauma baik dalam proses kehamilan hingga pertolongan persalinan.
  • Ibu dapat bersalin dengan tenang bebas dari ketakutan dan kecemasan.
  • Ibu dapat “berkuasa” dan memegang kendali penuh atas dirinya dan tubuhnya sendiri.
  • Ibu dapat mengelola dan mengendalikan rasa sakit ketika kontraksi.
  • Kurang atau bahkan tidak ada intervensi medis dalam persalinan.
  • Ibu lebih siap mental dan spiritual sehingga risiko postpartum blues sangat minim, bahkan tidak ada.
  • ASI ibu lancar.
  • Ibu dapat melewati persalinan dengan nyaman, tenang, bahkan tanpa rasa sakit.
  • Ibu terlindungi dari intervensi medis yang tidak perlu.
  • Dengan gentlebirth proses persalinan pun lebih lancar karena ibu sangat relaks dan tenang

Bagi Bayi

  • Dilahirkan ke dunia dapat menjadi suatu pengalaman berat bagi para bayi. Dengan persalinan gentlebirth yang menggunakan metode waterbirth, hangatnya air membantunya untuk mempermudah dalam masa transisi dari jalan lahir .
  • luar dunia luar karena air yang hangat tersebut menyerupai air ketuban yang sangat akrab baginya, lembut dan tenang (jika proses persalinan dilakukan dnegan metode waterbirth)
  • Bayi sedikit sekali mendapatkan trauma, dan ini sangat baik bagi perkembangan psikologisnya nanti.
  • Bayi lebih pintar, lebih tenang, dan dapat bekerja sama dengan ibunya.

Bagi Ayah & Keluarga

  • Merasa lebih puas.
  • Mereka merasa diberdayakan dan hubungan (bonding) antara ayah, ibu, dan anak sudah terjalin erat sejak dalam kandungan dan ini sangat berdampak positif pada pola pengasuhan kelak.

Gentlebirth adalah proses persalinan yang lembut dan tidak terburu-buru. Jadi dalam gentle Birth, Bayi dibiarkan lahir dengan kecepatan sendiri dan dalam “waktunya” sendiri. Lalu diterima ke dalam tangan orang-orang yang mencintai dan mengakuinya sebagai manusia seutuhnya dengan tujuan hidup sendiri.

Berbagai Tips untuk untuk gentle Birth

Berikut ini beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk dapat merasakan Gentle Birth:

  • Menghilangkan setiap mitos, ide, keyakinan atau sikap yang Anda miliki tentang kelahiran yang negatif. Karena mitos, keyakinan dan sikap yang negatif justru bisa menjadi “musuh” tersendiri bagi gentle Birth.
  • Ciptakan lingkungan yang positif, menenangkan dan mendukung. Ini termasuk dimana Anda melahirkan, Siapa yang akan menolong dan mendampingi Anda, dan bagaimana cara Anda melahirkan .
  • Lepaskan diri Anda dari Kendala Waktu, pembatasan gerakan, dan kebisingan.
  • Ciptakan lingkungan kelahiran yang santai; Ini bisa lingkungan yang tenang, cahaya rendah, pemberian minyak esensial, atau hal lain yang membantu Anda bersantai.
  • Mengkomunikasikan pentingnya pengalaman kelahiran Anda ke bidan atau dokter, pasangan dan bahkan keluarga Anda.
  • Merasa percaya diri dalam kelahiran Anda, Jujurlah dalam kelahiran Anda: dengan diri sendiri dan orang lain dan jangan takut untuk mengadvokasi serta memberdayakan diri sendiri dalam menyambut proses kelahiran anak Anda.

Tips Lahir Lembut untuk Bayi

  • Lakukan penundaan pemotongan tali pusat minimal hingga tali pusat berhenti berdenyut dan biarkan bayi mengambil napas sendiri.
  • Bantulah bayi menyesuaikan diri dengan dunia barunya dengan:
  • Melakukan kontak Kulit dengan kulit baik dengan ibu maupun ayahnya
  • Memberikan belaian yang Lembut
  • Mulailah menyusui segera setelah lahir setelah Anda mampu, Baik Anda dan bayi yang benar lebih terjaga dan waspada setelah melahirkan. bayi juga memiliki reflek alam “rooting” untuk membantu dia berhasil mencari puting susu ibunya.
  • Pastikan rumah sakit untuk tidak memberi bayi susu formula apapun, air glukosa atau menawarkannya dot.

Untuk mendapatkan proses persalinan yang lembut dan minim trauma memang tidaklah mudah, perlu upaya, niat dan pengorbanan.

  1. Harus bersedia memberdayakan diri (mencari informasi, perluas wawasan, mau membaca)
  2. Harus mempunyai niat dan keyakinan yang kuat
  3. Harus mempunyai komitmen yang tinggi untuk mencapai gentle birth
  4. Harus merasa bertanggung jawab terhadap pilihannya tentang gentle birth yaitu bertanggung jawab kepada Tuhan, bertanggung jawab kepada Anak, suami dan keluarga.
  5. Harus rela untuk mengerjakan Pe eR atau mau mengupayakan diri mulai dari latihan relaksasi hypnobirthing, olahraga teratur seperti yoga, tai chi, dll
  6. Harus rela melakukan maternity tour (mencari provider) yang bersedia memfasilitasi dan mengerti Apa yang Anda inginkan (dan untuk hai ini sangat tidaklah mudah)

Mari Berdayakan diri kita

 

Melahirkan Itu Menyenangkan, Bagaimana Caranya? Kok Bisa?

Sebuah Pengalaman

Halo Bidan Yesie.. apa kabar? semoga selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Kasih.. Perkenalkan saya Ratna dari Depok.. 2 bulan yang lalu tepatnya tanggal 27 nop 2016 saya melahirkan secara normal atas izin Allah swt di usia kehamilan 38 minggu, berarti maju 2 minggu..

Ini Kehamilan anak saya yg ketiga, besar harapan saya untuk bisa melahirkan secara normal dan nyaman. Karena saya melahirkan anak pertama saya dengan cara induksi dikarenakan usia kandungan sudah 40 minggu dan blm ada tanda- tanda kelahiran..rasanya? wow..sangat membuat saya trauma..dan merasa ketakutan untuk hamil lagi.. sakit dan rasa mulas saat kontraksi yg luar biasa benar benar tak terhingga rasanya begitupun ketuban pecah di pembukaan ke4. Lalu, pada anak kedua..saya masih bisa merasakan rasa kelahiran pertama… memang tidak ada induksi..namun ketuban sudah merembes di pembukaan kedua.. dan ketakutan akan rasa sakit muncul di setiap pembukaan.
Pada kehamilan 3 saya bertekad ingin melahirkan tanpa rasa sakit.. dari bulan ketiga saya sudah cari cari informasi mengenai hypnobirthing.. lalu bertemulah saya dengan IG @bidankita dan youtube bidan yesie tentang melahirkan tanpa rasa sakit.. saya lakukan afirmasi-afirmasi positif setiap menjelang tidur dan latihan pernafasan setiap saat. Saya dan suami juga sering berkomunikasi dengan baby di kandungan. Alhamdulillah ketika saatnya tiba dari pembukaan 1 sampai 10 saya tidak merasakan sakit yg berarti.. semua begitu nyaman saya rasakan.. sampai dokter dan bidan bingung karena saya begitu tenang.. bidannya sampai bertanya pada saya
…’ibu sebenernya mules apa ngga ya bu? apa ibu tahan rasa sakit?’ padahal yg saya rasakan mules yang biasa… bukan mules yg sebelumnya saya rasakan pada kelahiran pertama dan kedua..
dan baby pun lahir seperti keinginannya.. tanpa induksi.. wow.. bersyukur saya berkali2 tidak menyangka kelahiran ketiga ini begitu nikmat dan menyenangkan.. baby nya pun tenang dan tidak rewel.. Alhamdulillah.. terimakasih bidankita.com dan suami tercinta atas dukungannya..

Yuk Mari Optimalisasikan Posisi Janinmu, Begini Caranya, Mulai Dari Sini?

Banyak Pertanyaan Masuk

Akhir akhir ini di group Laskar Gentle Birth maupun di IG, dan Fan Pages Bidan Kita sering sekali ada pertanyaan seperti ini:

  • Umur kehamilan 38w, tapi kata dokter belum masuk panggul, dan katanya kalau sampai minggu depan belum masuk panggul harus SC?
  • Umur 34 minggu masih posisi sungsang atau lintang, sudah nungging tiap hari tapi belum juga mapan?
  • Kata dokter, hasil USG posisi kepala mendongak sehingga persalinan bakalan susah, suruh SC?

Optimalisasi Posisi Jalan

Dan masih banyak sekali masalah masalah yang terjadi baik di masa kehamilan maupun persalinan, di masal persalinan misalnya:

  • pembukaan lama , karena posisi kepala oblique
  • kepala masih tinggi, padahal pembukaan sudah lengkap. Karena kepala tengadah
  • kontraksi tidak intens dan pembukaan berjalan sangat lambat karena posisi janin tidak optimal.

slide39

 

Dan Issue yang saat ini semakin marak terjadi adalah:

Issues

Semakin banyak kasus persalinan macet, kemajuan persalinan tidak seperti seharusnya dan berakhir di meja operasi

slide40

Ingat ibu ibu POSISI menentukan Prestasi.

Ketika posisi janin Optimal, maka proses persalinan semakin Lancar.

Hari ini kita akan membahas tentang optimalisasi posisi janin saat kehamilan maupun saat proses persalinan.

Semoga artikel ini bisa membantu:

  • Ibu semakin siap menghadapi proses persalinan
  • Birth partner mengetahui apa saja yang harus di lakukan saat mendampingi persalinan istrinya
  • Ada banyak pilihan alternative yang bisa digunakan ibu untuk membuat proses persalinan menjadi lancar

Sehingga Nanti kami akan memberikan semacam TUGAS untuk Anda kerjakan di rumah. Dan silahkan bagikan apa rencana Anda berkaitan dengan upaya optimalisasi posisi janin ini di Group (SHARE ya?)

Tapi sebelumnya kembali saya ingatkan bahwa untuk mendapatkan proses persalinan yang lancar dan minim trauma tidaklah Instan. Butuh latihan, butuh persiapan dan butuh ketekunan.

Berikut ini kunci untuk mendapatkan Gentle Birth

  1. High Knowledge
  2. Mindulness & Awareness
  3. Healing Birth Trauma
  4. Breathe
  5. Relaks Mind
  6. Mind, baby & body Balance
  7. Mobility and gravity during labor
  8. Gentle Birth Provider & support

Untuk mendapatkan proses persalinan yang lembut dan minim trauma memang tidaklah mudah, perlu upaya, niat dan pengorbanan.

  1. Harus bersedia memberdayakan diri (mencari informasi, perluas wawasan, mau membaca)
  2. Harus mempunyai niat dan keyakinan yang kuat
  3. Harus mempunyai komitmen yang tinggi untuk mencapai gentle birth
  4. Harus merasa bertanggung jawab terhadap pilihannya tentang gentle birth yaitu bertanggung jawab kepada Tuhan, bertanggung jawab kepada Anak, suami dan keluarga.
  5. Harus rela untuk mengerjakan Pe eR atau mau mengupayakan diri mulai dari latihan relaksasi hypnobirthing, olahraga teratur seperti yoga, tai chi, dll
  6. Harus rela melakukan maternity tour (mencari provider) yang bersedia memfasilitasi dan mengerti Apa yang Anda inginkan (dan untuk hai ini sangat tidaklah mudah)

Sebelum Lanjut, mari melihat proses persalinan dulu seperti apa ya?

slide42

Silahkan Lihat video ini dahulu :

https://www.youtube.com/watch?v=ZRQdNlY8tHE

Semakin mengenali anatomi tubuh Anda sendiri maka Akan memudahkan Anda untuk memahami bagaimana tubuh Anda bekerja luar biasa saat proses melahirkan

Jadi berucap syukur ya….

 

Pelan pelan coba raba tulang panggul Anda ….

Cari mana simphisis pubis Anda…

Cari mana Iliac Crest

Cari mana Tulang duduk, atau Ischium

Cari mana tulang Sacrum

lalu sekarang kita lihat anatomi dan posisi kepala janin

 

slide61 slide60 slide59 slide58 slide57 slide56 slide55

jadi ternyata posisi kepala janin di bawah itu tidak selalu optimal bukan?

Dan yang terbaik adalah posisi OA, LOA dan bagian terendah harus Ubun Ubun kecil. Kenapa? Yuk lihat lagi disini

slide63 slide62

 

dan ternyata yang berperan dalam optimalisasi posisi janin tidak hanya panggul saja lho. Tapi juga Ligamen dan Fascia.

Apa itu ligament dan fascia?

Mari lihat gambar berikut:

slide50 slide49

 

kalau dilihat dari keseluruhan berarti sangat di butuhkan keseimbangan.

Analogi Anatominya adalah seperti ini

 

slide80

bayangkan :

Panggul = keranjang

Rahim = Balon udara

Ligament = Tali pancang

 

Apa yang terjadi jika tali pancangnya tidak seimbang? Antara kanan dan kiri?

Otomatis rahimnya miring atau condong ke salah satu sisi bukan?

Nah apa yang terjadi kalau Rahim yang notabenenya “wadah” janin itu posisinya miring? Otomatis posisi bayipun miring bukan? Dan tidak optimal!

 

Lalu apa yang terjadi jika panggulnya gak pernah di goyang?

Analoginya adalah panggul = toples , janin = kerupuk

Kalau ingin masukin banyak kerupuk ke toples, biar muat banyak, kira kira krupuknya yang di remuk atau toplesnya yang di goyang?

Lalu apa yang terjadi kalau toplesnya di goyang?

Krupuk akan menyesuaikan diri sesua dengan celah yang ada bukan? (mengikuti gaya gravitasi)

Jadi bayangkan jika kaleng itu panggul dan kaleng itu gak pernah di goyang,…lalu tali nya tadi tegang di salah satu sisi sehingga si balon udara aliyas si Rahim miring? Kira kira janin bisa masuk panggul tidak? Kira kira posisi janin bisa optimal tidak?

ALL is About BALANCE, MOVING AND GRAVITY

Nah sekarang kita lihat proses turunnya kepala janin dalam proses persalinan:

ini adalah proses bagaimana kepala bayi turun panggul dan lahir

dari video ini Anda akan semakin menyadari sebenernya BAYI ANDA yang BEKERJA

https://www.youtube.com/watch?v=ze53Ep-gwBQ

dan lihat ini ya bu

nah apa itu optimalisasi posisi janin?

jadi intinya adalah bayi membutuhkan Space untuk turun dan memposisi diri seoptimal mungkin.

Ada banyak sekali tehnik sebenarnya, namun  bagaimana aplikasinya dalam kehidupan sehari terutama semasa kehamilan?

Daily Routine and some technique for Pregnancy and labor:

  1. Berjalan

Berjalan yang di maksud disini bukan jalan pagi yang pelan pelan, tetapi jalan cepat.

Karena dengan berjalan cepat semua otot psoas dan ligament di area panggul akan semakin terlatih. Otot psoas akan lebih kuat tapi lentur dan fleksibel, penurunan kepala akan terjadi lebih baik karena otot panggul dan tulang belakang menjadi lebih selaras

Frekuensi         : setidaknya 5 kali dalam seminggu

Durasi              : kenali tubuh Anda dan lakukan secara bertahap mulai dari 500 m sampai 4-5 km. (ukur kemampuan tubuh Anda)

 

#catatan        :

  • Jika Anda mengalami SPD (Symphisis Pubic Disfunction) atau rasa sakit di area syphisis, gunakan pregnancy belt, atau menunggu sampai sakit nya berkurang atau hilang, baru mulai berjalan dengan ritme yang lebih lambat.
  • Jika perut Anda termasuk perut gantung, gunakan pregnancy belt juga senyamannya (jangan terlalu kencang)

 

  1. Forward Leaning Inversion

Gerakan ini berpotensi untuk memberi dukungan pada ligamen untwists ke segmen bawah rahim dan leher rahim, sangat bermanfaat untuk ligament uterosakrum dan ligamen di area leher rahim. Forward leaning inversion merupakan peregangan otot yang lembut rileks.

Ketika Anda tegak kembali maka ligamen ini akan bersantai. Mengulangi peregangan berkali-kali membantu untuk melepaskan ketegangan yang mungkin ada atau mengurangi kondisi asimetri pada ligament Anda dan memungkinkan kepala bayi agar optimal dengan lebih mudah selama persalinan.

Saat melakukan di Rumah pertama kali ..carilah pasangan untuk support. Anda bisa memakai Sofa, atau anak tangga. Yang penting SAFETY First.

 

Frekuensi         : setiap hari (sejak 30 w ke atas, hingga saat proses persalinan)

Durasi              : 30 detik saja atau tiga siklus nafas Anda

 

#catatan        :

  • Jangan lakukan jika Anda memiliki sakit maag (sedang kumat), glaucoma, hipertensi atau beresiko stroke, anemia. Juga jika ketuban anda terlalu banyak (hasil usg)
  • Dengarkan tubuh Anda, jika anda merasa sakit sekali di perut saat melakukan ini, istirahat segera dan jangan lakukan dulu sementara.
  • Jika Anda ragu, coba dengan menggunakan pregnancy belt dulu
  • Ingat terkadang habis melakukan FLI ini anda akan sedikit tidak nyaman di kepala sesaat setelah “come out” dari pose tersebut, tapi kalau sakit kepalanya parah, ya ini berarti tidak wajar.
  • Gunakan permukaan yang stabil dan rata ya.
  • Sangat baik jika dilakukan oleh ibu dengan posis janin masih melintang atau sungsang.
  • Jika bayi sungsang, lakukan FLI selama 30 detik dan kemudian melakukan “Breech tilt” untuk 5-20 menit. Atau, ikuti dengan “open knee chest” è nah ini belum saya ajarkan. Jangan lakukan breech tilt dan open knee chest dengan bayi kepala di bawah. Ketika bayi sungsang, Anda dapat melakukan side lying release selama 30 detik masing-masing, sisi beberapa kali sehari, bersama dengan teknik lain tadi. Sebelum breech tilt bisa gunakan moxa dulu ya…

 

 

Cara A Forward-Leaning Inversion

Lakukan dengan Lembut! Jangan jatuh! Bergerak lambat dan dikendalikan untuk melindungi plasenta.

  • Berlutut di tepi sofa (atau puncak tangga)
  • Hati-hati menurunkan diri Anda. gunakan Anda satu persatu ke lantai dan kemudian turunkan diri Anda dengan menekuk lengan Anda. pastikan siku sudutnya 90 derajat,
  • Biarkan kepala Anda tergantung bebas. dagu rileks. Jangan istirahatkan atau bahkan bertumpu pada kepala Anda di lantai. leher Anda perlu sedikit gerakan.
  • Anda bisa memiringkan atau menggoyangkan panggul Anda pada posisi ini
  • Ambil 3 napas. Perut longgar, bahu yang kuat. Dagu terselip dan leher panjang.
  • Setelah selesai gunakan tangan satu persatu untuk bertumpu dan kemudian duduk tegak kembali
  1. Side Lying Release

Posisi ini bukan berarti Anda tidur berbaring miring dan kaki Anda di gantung dalam jangka waktu yang lama lho ya?

Sidelying Release (SLR) menggunakan prinsip “stretch statis” untuk sementara, dengan sedikit membesar dan melembutkan panggul. Peregangan pada otot panggul ini mampu memperpanjang otot-otot panggul selama kurang lebih 1-4 jam.

Manfaat Sidelying Rilis bersifat sementara dan termasuk:

  • Memberikan mobilitas yang lebih pada panggul
  • Melepaskan kekejangan otot di sekitar panggul dan pinggang sehingga ibu menjadi lebih mudah untuk tidur di masa kehamilan (terutama trimester 3), dan mampu mengurangi rasa ketidaknyamanan saat kontraksi datang di masa persalinan.
  • Meringankan rasa sakit pada kehamilan dan proses kelahiran
  • Membuat dan memberi ruang untuk bayi sehngga janin bisa berubah menjadi posisi yang lebih baik
  • otot-otot dasar panggul menjadi lebih lembut untuk bayi sehingga memudahkannya bergerak melewatinya selama proses kelahiran
  • Dapat diulang setiap 4-6 jam, karena manfaat yang bersifat sementara

SLR sangat berguna di saat saat seperti ini:

  • Persalinan Macet (kontraksinya kuat dan intens namun tidak ada penambahan pembukaan atau awalnya kontraksi terasa kuat, namun tiba tiba kontraksi berkurang bahkan berhenti, dan proses pembukaanpun terhenti)
  • Dirasakan nyeri punggung dan pinggul (masa kehamilan maupun saat proses persalinan)
  • Bayi dalam posiis sungsang, lintang, miring dan posisi posterior
  • Kontraksi dengan tidak ada kemajuan
  • kepala atau bayi asinklitik (miring)

Tampilkan gambar Asinklintik position

  • bayi dalam posisi Posterior (saat proses persalinan, lakukan SLR ini hingga melalui 3x kontraksi di setiap sisi atau 3 pada sisi pertama dan 2 pada sisi kedua)
  • Kontraksi yang terasa lebih menyakitkan dari yang diperkirakan

Seberapa sering saya lakukan SLR ?

  • Dua kali seminggu pada kehamilan untuk posisi janin yang lebih baik
  • Setelah di awal persalinan untuk mengurangi nyeri persalinan nanti dan waktu dibutuhkan
  • Bersalin lagi jika ada kontraksi yang kuat dan tidak ada kemajuan

Bagaimana melakukan Rilis Sidelying

Ini adalah teknik yang harus dilakukan dengan bantuan orang lain

Ibu kalau bisa, memilih sisi mana yang dia merasa lebih nyaman. Lakukan ini pada KEDUA sisi sehingga panggul seimbang.

Gunakan pada permukaan yang keras. Dan tinggi

Silakan baca petunjuk di bawah ini dengan hati-hati. Karena kalau Salah melakukannya maka hasilnya tidak maksimal.

  1. Dimulai pada sisi pilihan ibu. Kepala diatas bantal, tidak miring. Leher lurus.
  2. penolong berdiri di depannyamenahan panggul ibu
  3. usahakan ibu Memegang kursi atau meja dekat tepi sofa, supaya seimbang dan merasa aman
  4. Penolong menelakupkan kedua telapak tangan di sekitar tepi pinggul ibu (depan dan atas; ASIS). penolong harus mencegah pinggul ibu dari condong ke depan setelah kakinya di gantung.
  5. Penolong menekan dengan kuat (tapi tidak terlalu kuat) . goyang sedikit pinggul untuk membantu mengendurkan otot.
  6. Ibu meluruskan kakinya yang lebih rendah. Tetapi penolong tidak harus menarik kaki ibu agar lurus !!
  7. Ibu sedikit mengangkat kakinya ke atas dan melewati pahanya dan kemudian perlahan menggantung kakinya di depannya. Tunggu 2-3 menit atau sampai kaki menggantung sedikit lebih rendah.
  8. Saat posisi ini penolong harus menahan panggul, memastikan panggul tetap lurus

Periksa: adalah punggungnya lurus Mintalah seseorang untuk melihat dari?

Jangan biarkan pinggulnya bersandar ke depan!

Biarkan kaki menggantung bebas.

Hindari paha ibu sehingga paha dapat tergantung bebas.

ibu bernafas dalam dan perlahan. Sebagai perutnya rileks, kakinya bisa lebil rileks.

The Sidelying Rilis biasanya aman sebelum dan selama kehamilan, bahkan ke awal persalinan.

Namun, hindari jika ibu hamil mengalami kram yang tidak jelas berkaitan dengan persalinan atau buang kotoran

Menghindari jika habis melakukan operasi pinggul.

Jika Anda melakukan Release Sidelying melakukannya harus pada kedua sisi dan menjaga pinggul lurus. Ini penting!

Kontraindikasi untuk SLR:

  • Jika ada riwayat kelahiran cepat, dan yang satu ini tampaknya menjadi cepat, maka SLR mungkin tidak diperlukan.
  • operasi pinggul baru-baru ini dan memar dan jahitan belum sembuh.
  • Perdarahan dari plasenta previa atau plasenta letak rendah
  • Jika Anda tidak ingin!
  1. Maternal Posittioning

Ini adalah perilaku kebiasaan sehari hari yang harus diperhatikan ibu hamil.

Ketika Anda duduk, upayakan:

  • Lutut lebih rendah dari pinggul
  • perut lebih rendah dari pinggul Anda (jadi agak condong ke depan)
  • Biarkan perut Anda menjadi tempat tidur gantung untuk bayi Anda.
  • Bila menggunakan bola pastikan pinggul Anda tidak lebih rendah dari lutut Anda!
  • Duduk di tulang duduk dengan punggung tegak. Jangan duduk di tulang ekor bu.
  • Jika duduk di mobil, usahakan di ganjal bola kecil agar bisa tetap bergerak dengan dinamis sebelum saya contohkan kemaren
  1. Prenatal Gentle yoga
  2. PSOAS Release
  3. Open Hips
  4. Pelvic tilt

Semua gerakan yang ada di prenatal gentle yoga soft form A dan B mengandung ini semua jadi lakukan setiap hari secara rutin.

  1. Rest SMART

Tidur miring dengan posisi kaki tetap terbuka, ganjang kaki menggunakan beberapa bantal, pastikan panggul sejajar

Gunakan peanut ball untuk membantu membuka panggul

  1. Relaks rajin lakukan relaksasi hypnobirthing (ikuti kelas nya) dan gentle birth meditasi https://www.bidankita.com/21-day-challenges-gentle-birth-meditation-with-bidan-kita/
  2. Ujjayi Breath Di ajarkan di kelas yoga. Atau bisa beli tuttorialnya di @bidankita

Nah sekarang silahkan tulis apa saja yang akan dan bisa Anda lakukan untuk Optimalisasi posisi janin di kegiatan sehari hari?

Sumber : www.spinningbabies.com

Memupus Birth Trauma Melalui Persalinan Nyaman

Birth Trauma

Ibuku beberapa kali bercerita, proses beliau saat malahirkanku dulu merupakan sebuah proses yang panjang dan menyakitkan.

“Sakitnya itu dari pagi sampai pagi lagi. Bahkan baru malam keesokan harinya kamu lahir, dan larane (sakit sekali-red), Masya Allah…”

Siapa yang tidak takut dengan persalinan jika kita terus dijejali dengan cerita menyakitkan tentangnya? Bahkan aku sempat kepikiran buat melakukan SC (Operasi caesar-red) untuk mengeluarkan janin di perutku ini. Takut? TENTU!

Tapi beberapa minggu kemudian, aku ngobrol-ngobrol dengan temanku yang sudah mempunyai dua anak. Dia bercerita, persalinan anaknya yang kedua sangat menyenangkan. Rasa sakit yang biasa datang melanda, berhasil dia handle dengan ketenangan dan sukacita. Apa rahasianya? Temanku menyarakankan aku untuk ikut yoga.

Kemudian dia mengenalkanku dengan istilah gentle birth. Awal mula aku mencaritahu tentang gentle birth, yang muncul di layar laptopku adalah persalinan homebirth-nya Dewi Lestari. Persalinan yang hanya dipandu oleh suaminya, bayi keluar mak prucut langsung ditangkap oleh tangan suaminya. Indah dan cantik. Bahkan tapa jahitan! Aku yang takut sama segala macam jarum ini langsung bertekad mencaritahu lebih banyak tentang gentle birth.

Kesibukanku memang diatas rata-rata. Hamil sambil kerja dan lembur membuatku lupa bahwa aku harus mempersiapkan persalinanku, padahal tahu-tahu aku kehamilanku sudah menginjak trimester ketiga. Alhasil mau nggak mau aku harus stop segala ini itu, memfokuskan diri pada persiapan persalinan.

Aku ikut prenatal yoga di kelasnya Kak Yesie, meskipun tiap ikut kelasnya, selalu nggak pernah ketemu Kak Yesie-nya. Kurang beruntung sekali aku! Aku juga langsung membeli gymball/birthing ball dan berniat membeli yoga matt (hanya berniat saja, dasarnya aku ga rajin-rajin amat, akhirnya ga jadi deh beli yoga matt. Hiks).

Pada usia kehamilanku yang ke-36 minggu. Aku mulai rutin latihan di gymball bahkan pas udah 37 minggu! Telat banget nggak sih? Tapi, memang, nggak pernah ada kata terlambat kalau semua sudah diniatkan dari awal.

Bahkan semesta pun mendukung (istilahnya sih mestakung). Meskipun semua ilmu baru kupelajari mendekati masa persalinan, bahkan gabung dengan grup Whatsapp (dulu masih Whatsapp pas masih belum pindah ke Telegram) Laskar Gentle Birth (LGB) yang punya motto empowered to empower, semua bahan pelajaran terasa asik.

Kalau nggak lewat grup ini, gimana aku bisa tahu gimana caranya santai menjelang persalinan?

Jumat tanggal 5 Agustus pagi, waktu aku pipis, aku lihat ada flek di celanaku. Wah, batinku, jangan-jangan ini sudah saatnya. Sebentar lagi tamu agungku dateng nih. Okay, santai aja dulu. Jumat pagi itu setelah suami berangkat ke kantor, aku ke Puskesmas untuk minta surat rujukan persalinan. Tapi sayang banget, loket BPJS udah tutup.

Ya sudah, daripada bengong di rumah nggak ngapa-ngapain, aku main ke rumah temenku. Enaknya, naik motor sendirian, pelan-pelan, lewat perdesaan. Adem! Siangnya, aku pulang.

Sebelum pulang, sempetin beli es kelapa muda dan gorengan dulu buat camilan di rumah nantinya. Sampe rumah, cek dan ricek lagi, flek yang keluar makin banyak.

Bahkan sudah berupa darah. Okay, sebentar lagi nih. Lemesin aja, Tshay! Akhirnya santai beneran, aku bobo siang dulu sembari nunggu suami pulang kantor.

Sepulangnya suami dari kantor, aku cerita ini itu. Cek pake kertas lakmus segala, nggak ada ketuban yang ikut rembes kok. Aman!

Malemnya, aku sama suami mau jalan-jalan. Yaudah, kita jalan-jalan, naik motor, nyari makan malam plus cek ricek film yang diputer di XXI. Film yang aku tunggu udah nongol di bioskop rupanya, ayoklah malam itu kita nonton.

Selesai nonton, kita balik, dan… kehujanan! Tapi nggak tahu kenapa rasanya seneng malahan. Kapan lagi ngerasain kehujanan berdua, apalagi kalo udah ada bayi kecilnya ntar, yekaaaan…

Sampai rumah menjelang tengah malam, kami bersiap tidur. Tapi, sejak di bioskop tadi, aku mulai ngrasain adanya gelombang cinta meskipun belum intens. Masih dibawa santai. Jam satu malem, baru ngerasain lagi dan kali ini aku setel aplikasi Kontraksi Nyaman-nya Bidan Yesie. Nyess… udah tiap setengah jam sekali. Ah, masih lama, bobok dulu deh kita. Bobok nyaman deh. Suami sampai bilang: “Kamu tenang banget sih padahal udah mulai kontraksi gitu.”

Kan semuanya dibawa santai aja kan yaah masih jauhan ini jarak antar kontraksinya.

Sabtu paginya masih bisa kemana-mana dong. Kami berdua ke Puskesmas (balik lagi kesini deh demi rujukan BPJS), dan akhirnya dapet. Selesai dari Puskesmas, kami nyari makan siang dan terdamparlah kami di McDonnald Jombor.

Selesainya, masih dilanjutin jalan-jalan lagi. Nyari Pokemon. Yak, serius, akunya masih belum mau ke Rumah Sakit karena kontraksi masih per-15 menit sekali. Toh sorenya kami ada jadwal kontrol sama Obsgyn, jadi biar sekalian aja deh ya.

Sore pukul 16.00, kami ke RS. Janjian ketemu sama Obsgyn dan kami cerita kalo sudah ada flek dan kontraksi intens. Akhirnya dicek sama dokterku dan tau-tau udah bukaan 2. Posisi rahim sudah mengarah anterior dan rahim sudah mulai menipis. Alhasil aku disuruh ga perlu pulang kembali. Rumahnya jauh Bok. Mulailah kami buka kamar di RS Sakina Idaman. Dokter bilang, jam 20.00 nanti mau cek bukaan lagi. Oke cuss.

Karena kita belum berniat mau mondok di RS, jadinya belum bawa apa-apa. Jam 17.00 suami pulang buat ambil hospital bag dan semacamnya. Tapi entah jam 18.00, rasanya gelombang cinta makin aduhai. Aku kontak suamiku buat segera balik ke RS. Udah per 5 menit sekali kontraksinya.

Jam 19.00 aku manggil perawat buat minta tolong dicek lagi. Kayaknya nggak lama lagi nih, feeling-ku. Dan benar, pas dicek, udah bukaan 4 waktu itu. Oke, aku langsung dibawa ke Ruang Bersalin. Pasang ini itu, diambil darahnya buat dicek segala macem, eh jam 20.00 udah bukaan lengkap.

10 menit kemudian adek bayi keluar. Cepet aja rasanya. Langsung Inisiasi Menyusu Dini dan langsung bisa peluk-peluk si adek bayi. Para perawat bilang, prosesku ini cepet banget. Dan Alhamdulillah, meskipun belum menguasai Gentle Birth secara holistic, ada beberapa pelajaran yang aku petik dari proses persalinanku ini. Bukankah experience is the best teacher, uh?

Tentu ada beberapa kesimpulan yang, selain akhirnya aku bisa memotong ketakutanku sendiri tentang persepsi bersalin yang sakitnya (kata Ibuku, pas melahirkanku) dari pagi sampai pagi lagi, kesadaran bahwa ketidaksempurnaanku dalam memberikan persalinan yang tenang untuk anakku membuatku ingin terus memberdayakan diri lagi.

Meskipun demikian, bayiku tumbuh menjadi bayi yang tenang dan jaraaaang sekali menangis. Bayiku seakan paham jika kuajak berbicara, dan aku sungguh bersyukur dengan kegiatan mengaffirmasi adek bayi sejak dalam kandungan, sehingga sejak lahir pun dia sudah mampu mengenali suara dan detak jantung mamanya.

Pada akhirnya tentu ucapan terima kasih nggak henti-hentinya aku ucapkan kepada rekan-rekan grup Laskar Gentle Birth (LGB) yang selalu sharing pengetahuan dan pengalaman yang bisa menjadi pembelajaran bagi kami-kami yang masih hamil, kepada Bidan Yesie atas segalanya, termasuk aplikasi Kontraksi Nyaman-nya dan berbagai relaksasi yang diajarkan, kepada keluarga yang selalu mendoakan yang terbaik, dan tentu saja kepada suami yang mendampingi selama proses melahirkan berlangsung, yang bisa bikin oksitosinku meluap hingga bukaan demi bukaan bisa berjalan mulus, lancar, dan cepat.

Saking entah kenapanya, sempet ketiduran juga pas di ruang bersalin, dan dibangunin Suami. Emakmu emang rada-rada, Dek. Dan ternyata bener lho, semakin kita paham dan aware terhadap tubuh kita, percaya sama bayi kita, semua kerasa menyenangkan. Tadinya aku udah agak ketar ketir kan, baru bukaan 2 udah disuruh ngamar di RS, eh tapi ternyata dari bukaan 2 sampai lahiran itu cuma butuh waktu 4 jam doang!

Meski demikian, aku juga masih punya banyak PR untuk kehamilan dan persalinan berikutnya. Eh, emang kapan mau hamil lagi? Nunggu Adek masuk sekolah dulu, kali, Buk! J

Salam Hangat,

Mama dan Papa dari

Dresanala Sinna Pramono Putri, gentle baby yang selalu tenang dan jarang menangis

Kami Lahir Kembali Menjadi Ibu dan Ayah

Pengalaman Yang Takan Terlupakan

Flashback 36 th yang lalu, kehadiran saya adalah sesuatu yang tidak direncanakan, ibu saya hamil dalam kondisi tidak siap lahir batin, sehingga membuatnya sangat tertekan. Sejak dalam kandungan saya sudah akrab dengan rasa sedih, marah dan kecewa.

Bapak pun tidak mendampingi ibu pada saat kelahiran saya. Trauma sejak dalam kandungan membuat saya tumbuh menjadi pribadi yang sering merasa sedih dan mudah marah tanpa sebab yang jelas.

24 th berlalu, akhirnya saya menikah dengan seseorang yang berbeda jauh karakternya dengan saya. Dia sangat tenang, pendiam dan sabar.

Sebulan setelah menikah saya hamil. Pada tahun 2006, saya menjalani proses persalinan tanpa dibekali ilmu apapun & hanya pasrah pada tenaga kesehatan (NaKes) yang ada di dalam pikiran kami adalah = yang penting bayi kami lahir dengan selamat. selamat disini artinya Hidup, sehat secara fisik (tidak cacat).

saat itu, Suami saya tidak mendampingi saya secara langsung, saya melalui proses persalinan itu sendiri.

24 Jam Yang Menegangkan

Proses yg panjang lebih dari 24 jam, berbagai intervensi pihak medis saya terima tanpa perlawanan. Saya diinduksi via infus, suasana di ruang bersalin pun sangat gaduh, penuh teriakan bahkan saya dimarahi oleh bidan karena cara mengejan saya yang dianggap salah.

Beberapa kali perut saya ditekan dengan sangat keras oleh bidan untuk mendorong keluar bayi saya hingga akhirnya anak pertama kami lahir dengan vaccum (2x) serta episiotomi dengan jahitan yang cukup banyak.

Saya dengan tinggi badan (TB) 143cm melahirkan bayi 3,3kg adalah sesuatu yang luar biasa buat saya. Pasca persalinan saya tidak Inisiasi menyusu Dini (IMD), juga tidak bisa rooming in dengan bayi saya, selama 3 hari kami tidak bertemu.

ASI saya keluar dengan sia-sia, bayi saya diberi sufor atas ijin suami saya yang juga tidak punya pengetahuan apapun tentang bayi & ASI. Sesampainya di rumah saya mulai belajar memberi ASI, namun trauma persalinan membuat saya merasa sedih, marah & kecewa setiap kali melihat bayi saya.

Saat ia berusia 4 bln barulah saya mulai sedikit bisa menerima keberadaannya, memeluknya & menciumnya.

Namun trauma itu sepertinya membekas di alam bawah sadar saya, dengan pola asuh & didik yang asal-asalan saya membesarkannya, saat emosi tidak terkendali kadang saya melakukan kekerasan verbal & fisik terhadapnya.

Dan setiap saya marah, saya seperti melihat luapan emosi yang sama seperti ibu saya. Ini seperti lingkaran emosi (trauma) yang terus berulang, dan saya ingin menghentikannya. Hingga pada tahun 2012 yang lalu saya mulai mengenal ilmu parenting, saya banyak introspeksi diri, dan yang pertama harus saya lakukan adalah memaafkan diri sendiri & mengikhlaskan semua hal buruk yang pernah terjadi.

Berat, sangat berat, tapi saya sudah bertekad untuk menghentikan rantai trauma itu. Dan karena trauma itu pula lah yg membuat saya enggan memiliki anak lagi. Sampai pada tahun 2015, saya mulai mengenal gentle birth.

Bertemu Bidan Yesie

Saya memberanikan diri untuk memulai program anak kedua, tapi saya masih ragu, apakah saya nanti bisa melahirkan anak dengan minim trauma? Saya mulai cari tau lebih banyak tentang gentle birth, belajar melalui website Bidan Kita dan mulai kontak untuk kelas hypnobirthing dengan Bidan Yesie.

Dari sana saya & suami mulai belajar banyak tentang kehamilan & persalinan. Pikiran kami mulai terbuka, tidak ada kehamilan yang biasa, semua luar biasa & banyak yang harus dipersiapkan untuk menyambut buah hati kami yang kedua.

Saya mulai yoga, berlatih pernafasan & meditasi. Suami saya pun mulai peduli dengan kehamilan saya, perhatiannya luar biasa, dia pun belajar hypnobirthing & relaksasi, rajin memuji setiap saya melakukan nafas perut dengan benar.

Saya adalah ibu hamil yang sangat bahagia.

Kami pun rajin ngobrol dengan adek di perut. Afirmasi hal hal baik, agar persalinan saya nanti dapat berjalan lancar & nyaman.

Akhirnya tibalah saat yang dinanti, bulan mei 2016 si adek datang dengan cerita baru, semua ekstra cepat, berbeda dengan abangnya yang bukaan 2 ke 4 sampai 2 hari. Kekuatan doa & afirmasi ternyata benar benar luar biasa.

Proses persalinan saya diberi kelancaran, walaupun maju 2 minggu dr HPL tapi saya merasa cukup siap, karena memang sudah ada feeling yang kuat bahwa adek akan maju lahirnya.

Di tengah meditasi pukul 10 pagi saya mendapat tanda cinta (flek), baru saya mulai packing untuk persiapan ke RS, tiap gelombang cinta datang saya goyang pinggul ato duduk di gymball lalu inhale exhale sambil mendengarkan suara merdu Mbak Yesie di kontraksi nyaman.

Dan setiap kontraksi datang saya making space & ngobrol sama adek bahwa kami akan segera bertemu, agar adek tetap sehat & semangat untuk menuju jalan lahir.

Setiap kontraksi (gelombang cinta) terasa sangat nyaman, sampai suami saya bingung karena saya tidak mengeluh sakit malah santai, tertawa & tersenyum (mungkin ini juga karena seringnya adek memberi saya latihan dengan kontraksi- kotraksi palsu yang semakin sering mendekati saat saat persalinan, sehingga saya sudah terbiasa menikmatinya dengan nyaman).

Kemudian interval kontraksi pun mulai rapat, saya minta tolong bidan dekat rumah untuk cek VT (pembukaan), pukul 16.30 bukaan 2 longgar, lanjut relaksasi dulu lalu mandi air hangat. Kemudian gelombang cinta pun semakin kuat, mendadak “pyoook” pukul 20.00 ketuban pecah, lantai kamar banjir.

Reaksi pertama saya kaget tapi juga senang, nggak sabar pengen segera ketemu adek. Kalimat pertama saya saat pecah ketuban adalah “Santai, tenang..semua akan baik baik saja”, sambil senyum dan minum sebanyak-banyaknya.

Saat siap siap mau berangkat ke RS, bidan dekat rumah kembali datang untuk cek VT ternyata sudah bukaan 4 longgar. Lalu taksi datang, kami langsung meluncur ke RS. Alhmdulillah sesuai afirmasi, jalanan lancar walaupun malam minggu. Sampai RS saya tidak diperbolehkan turun dari tempat tidur, terpaksa diam diam angkat bokong lalu pelan pelan goyang pinggul, making space untuk memudahkan adek turun ke jalan lahir.

Pukul 22.30 lanjut ke bukaan 6-7, lalu pukul 24.00 sudah bukaan komplit. Tapi dokter belum datang, saya hanya ditemani perawat dan bidan yg membimbing saya untuk terus atur nafas. Suami saya berada disamping saya, memeluk dan menggenggam tangan saya, terus mengingatkan untuk relaks, nafas perut sambil memperdengarkan musik relaksasi yg membuat saya merasa sangat nyaman. Setiap jeda antar kontraksi saya ngobrol, bercanda dengan para bidan.

Mereka bingung, lalu saya bilang kalau saya belajar hypnobirthing dan gentle birth dengan bidan Yesie, komentar mereka adalah “pantes ibu kok tenang sekali” (hehee..bangga #kibasrambut).

Lalu dokter datang, gelombang cinta makin kuat, hampir tidak ada jeda. Posisi adek yang kurang optimal membuatnya tertahan di jalan lahir, dokter terpaksa ambil keputusan kalau hingga pukul 02.00 belum keluar akan diambil tindakan (vakum).

Saya sudah lemas hampir kehabisan tenaga, lalu saya bilang..”Ayo nak semangat, kita percepat, ibu pengen segera ketemu adek”. Bismillah lalu dengan one final push..lahirlah anak kami pada pukul 01.50.

Ternyata adek pinter, dia tidak mau di vakum..keluar 10 menit sebelum limit dari dokter untuk vakum.

anak-sena-coloured

Sebentar, langsung diletakkan di perut saya untuk IMD sambil saya menikmati jahitan dokter. Saya kembali melahirkan bayi dg BB 3,3kg namun persalinan kali ini terasa sangat nyaman, walaupun tidak sempurna dan harus menerima beberapa jahitan tapi saya tidak kecewa karena saya sudah siap.

“Knowledge is Power” begitu kata bidan Yesie.

Saya tenang selama persalinan karena saya tau tubuh dan bayi saya sedang bekerja, dan saya menikmati setiap prosesnya. Hal yang luar biasa setelah persalinan yang nyaman ini adalah saya merasa healing trauma dari persalinan anak pertama saya 10 thn yang lalu.

Saya menjadi release dan bisa memaafkan kejadian kejadian buruk dimasa lalu. Selanjutnya setiap ada yg menanyakan tentang proses persalinan saya, yang saya ceritakan dan yang saya ingat hanyalah rasa nyaman dan bahagia.

Bukan menyebarkan rasa takut seperti yg saya lakukan saat persalinan pertama saya dulu.

Setelah melalui gentle birth sekarang kami bersiap untuk gentle parenting bagi anak kedua kami, seperti yang Angga Setyawan (praktisi & penulis buku parenting) katakan bahwa “Hadiah terbaik untuk anak adalah orangtua yg mau belajar”. Kami ingin memberikan yang terbaik untuk anak2 kami, karena itu kami mau belajar.

Terima kasih sebesar-besarnya untuk Mbak Yesie, telah berbagi ilmu dan memberi kesempatan saya dan suami untuk belajar tentang gentle birth, yang membuat kami terlahir kembali menjadi orangtua yang in shaa Allah lebih baik lagi.

Mbak mbak bidan di Bidan Kita yg telah membantu & membimbing kami selama proses kehamilan & persalinan. Ibu ibu hebat di LGB (Laskar Gentle Birth) dengan sharing pengalaman & ilmunya yang luar biasa.

Terakhir namun juga yg utama adalah terima kasih untuk suamiku yang mau & sanggup belajar bersama, terus mendukung & mendampingi serta menciptakan suasana tenang & nyaman saat proses kehamilan, persalinan hingga menyusui ..

i luv you 😙Semoga cerita ini bisa menginspirasi para ibu dan calon ibu, untuk bisa melahirkan dengan gentle & minim trauma. Terima kasih.

Melahirkan itu menakutkan? Menyakitkan? Nggak Tuh!

Berbagi Pengalaman

Just wanna share my labor experience…

strong>Melahirkan itu menakutkan? Menyakitkan? Nggak Tuh!

Saya penderita CA Mamae (kanker payudara) dan diberi anugerah hamil saat sedang pengobatan. Awalnya dilema harus mempertahankan janin atau kesehatanku. Konsultasi dengan berbagai obsgyn akhirnya bertemu dengan obsgyn yg mensupport saya. Tapi tetep, ketakutan saya tidak akan survive dengan kehamilan ini pun ada.

Ketakutan ini mulai muncul di akhir trimester kehamilan…sampai akhirnya saya mencari tau how to handle myself mengatasi ketakutan ini. Rileksasi! Setelah belajar langsung dari Suhunya Hypnobirthing, Mbak Yesie… semua ketakutan saya menjelang persalinan pun lenyap. Setiap saya merasa tidak nyaman, saya meditasi dengan diiringi afirmasi Bidan Kita

Free Guide Gentle Birth Meditation

Dan yayyyy everything went smoothly saat persalinan. Senin pagi 26 Sept 2016… saya sudah mulai merasakan gelombang cinta datang menyapa dengan lembutnya. Saya sambut dengan lembut dan menikmatinya. Saya bahkan masih bisa jalan-jalan sampai siang. Menjelang sore, gelombang makin intens datang. Setiap merasakannya saya gunakan rileksasi dg aplikasi KONTRAKSI NYAMAN sambil nonton tv dan nyemil di rumah dg santainya.

14570289_10207503586173852_97650736954152650_n

Saat interval kontraksi semakin dekat, aplikasi pintar ini memberi arahan saya utntuk ke Bidan/RS mengecek pembukaaan…awalnya saya belum mau ke RS karena masih merasa belum sakit. Saya coba ke Bidan terdekat dan ternyata bukaan 3 (jam 19. 00) kemudian saya meluncur ke RS. Lalu jam 20.00 saat suami tiba (suami kerja di luar kota) saya sudah bukaan 6…dan nggak lama setelah itu 21.24 lahirlah putri kecil kami dengan indahnya..

Tidak ada perasaan takut,rasa sakit yg berlebihan seperti bayanganku,teriakan histeris dll smuanya menyenangkan. Suami dan saya bahkan masih bisa terenyum/ketawa di sela2 kontraksi. My birth was the best experience, thank you Mbak Yessie..

The most important gift you gave me was the confidence to trust myself and my strengths.

Tetap semangat menginspirasi Ibu-ibu  lainnya yaa Mbak

❤

Mengenal Homeopathy Untuk Pelihara Kesehatan Keluarga

3

Apa Itu Homeopathy?

Saya mengenal homeopathy pertama kali sekitar tahun 2007 atau 2008 ya? (saya agak lupa) saat itu saya magang di Bumi Sehat. Belajar tentang Gentle Birth, dan seru sekali. Terheran heran saat ada pil kecil kecil yang menurut saya dasyat sekali, mulai dari bantu Uplifthing energinya ibu disaat ibu mulai “down” dan kelelahan.

Sampai mengatasi perdarahan. Gak hanya itu saja saat itu yang digunakan, tapi ada juga remedy dari TCM (Traditional Chenese Medecine) yang digunakan.

Ya…saya belajar banyak sekali, Thanks God.

homeopathy-11

Pil kecil sebesar telur cicak itu membayangi saya, dan “menarik” sekali bagiku. Saat itu juga saya langsung mulai cari buku buku dan referensi tentang homeopath, belajar outodidak. Dan mulai mencari dimana saya mendapatkan remedy ini.

Beruntung saat itu saya selalu dibantu Brenda Lynn yang bisa bawain homeopath dari Singapore atau nitip temenku dari Aussie.

Cukup seru bereksplorasi dengan homeopath ini, namun karena saat itu saya belum menemukan resource yang mudah, dan kalau import pasti biaya cukup mahal dan remedynya pun terbatas, maka hanya pada klien klien tertentu saja saya gunakan remedy ini.

20160727_172210Seiring dengan berjalan waktu sambil meniatkan diri untuk bisa belajar langsung dari Tjok Gde (si gantheng ahli homeopath dr Bali), kamus kamus homeopath (Materica medica) pelan pelan ku baca disela sela kesibukan tiap harinya, hingga akhirnya bulan lalu cita cita ketemu sama Tjok Gde terlaksana dan diijinkan belajar dengan beliau. Huhuiii seru..biar tambah mantap.

Dan ternyata, semakin menarik saja si homeopath ini. Seru dan lucu. Mempelajari ini remedy serasa hidup di jaman harry potter atau serasa jadi Gandalf saja. Ya karena remedy ini ada banyak sekali lebih dari 3000 jenis remedy. Dan sangat personal.

Okay saya jelaskan pelan pelan ya

Mengenal Homeopathy yuk?

Homeoapathy adalah pengobatan yang paling terpercaya dan sudah digunakan lebih dari 200 tahun

Dimana didasarkan dari dua prinsip:

  1. Hukum serupa atau yang serupa menyembuhkan yang serupa

yang berarti bahwa sesuatu yang menyebabkan gejala jika di konsumsi oleh orang sehat akan menyembuhkan gejala yang sama atau mirip dengan gejala yang dialami oleh orang sakit.

  1. Prinsip dosis yang minimum (low dose) yang berarti pengobatan yang paling efektif bisa di capai engan pemberian dosis yang minimum. Jadi lucu kan….biasanya kita dosisnya ditingkatkan, kalau homeopath malah sebaliknya.

Homeopathy terbuat dari hampir semua elemen alam, terutama dari tumbuhan, mineral, logam dan sumberhewani. Ada beberapa dosis, yang tersedia di saya adalah potensi 30C artinya remedy tersebut sudah diencerkan 1:100, dan telah diterapkan getaran selama 30 kali berturut turut.

Nah remedy ini bekerja dalam lapisan tubuh Etheric dan Life force

 

Ya karena pada dasarnya tubuh punya kemampuan untuk menyembuhkan diri sendiri

“you must believe that we can heal our self”

 

Dan To heal, maka HARUS FREE from FEAR

Karena pada dasarnya FEAR =INFECTION artinya semakin kita takut, maka infeksi akan semakin meningkat.

Dan ketika kita bebas dari rasa takut maka kita akan sehat, tenang, damai, ikhlas dan selaras.

Belajar tentang homeopathy memaksa saya untuk belajar lagi tentang Anthroposophy0-nya Rudolf Stainer…(ilmu ini keren sekali) dan menurut beliau SICK is a Lesson. Ya penyakit adalah pelajaran. Ketika Anak kita demam, terkadang demam memang diperlukan. Karena secara conscious body mencoba untuk mensempurnakan struktur tubuh.

Nah ketika menangani anak demam jangan buru buru kasih obat kimia apalagi antibiotic. Karena justru ini membuat tubuh tidak selaras. Dan menurut penelitian justru bisa mematikan icrobiome dalam tubuh dan membuat resiko penyakit kanker meningkat.

Jadi ketika menangani penyakit, ya usahakan jangan melawan proses dari tubuh, tetapi menyelaraskan. Nah homeoapathy bertugas menyelaraskan tubuh ini.

banner3

Apakah remedy ini aman?

Kalau diperhatikan namanya mungkin Anda akan heran karena remedy homeopath memiliki nama nama seperti substansi beracun. Contoh Arsenic, mercury, dll. Ya karena memang bahan dasarnya ada juga yang dari racun. Lucu kan?

Contoh nama Crolatus ini bahan dasarnya adalah dari Bisa ular cobra fungsinya untuk obati perdarahan dan orang yang stroke dan sakit jantung. Merc.col bahan dasarnya Mercuri ternyata dipakai untuk mengobati sampai kanker tenggorokan, untuk flu, demam bahkan untuk infeksi mata dan telinga.

Adalagi namanya Lachesis bahan dasarnya adalah dari bisa ular surucucu (ular paling berbisa di amerika selatan) dan ini berguna buat orang yang ambisius, menopause, sakit saat menstruasi juga. Tapi terkhusus orang yang pribadinya choleric dan fanatic, keras kepala. Unik kan? Jadi remedy homeopath sangat di pengaruhi dengan tanda gejala keluhan tubuh, karakter client, emosi client juga.

Nah karena proses homeopathy ini unik, disebut POTENTISASI, maka substansi yang beracun dan paling beracun sekalipun dijadikan tidak berbahaya dan bebas dari kimiawi. Karena sifat remedy ini alami, maka aman digunakan bahkan untuk bayi baru lahir dan ibu hamil.

341749-homeo

Cara pakai

  1. Untuk mencari pengobatan yang tepat bagi Anda, haruslah cari kondisi yang ingin diobati, lalu baca pengobatan apa yang telah di sebutkan. Di hamper semua keadaan akan ada lebih dari satu obat yang harus dipilih karena homeopathy adalah sebuah system pengobatan yang didasarkan dari pemberian resep secara individual, sehingga penting sekali mencocokkan profil gejala yang paling lengkap dengan pengobatan yang paling cocok. Sangat spesifik.Dan Anda bisa saja saja terkejut mendapati bahwa beberapa obat bisa ditujukan untuk banyak kondisi yang berbeda dan tidak ada obat yang spesifik untuk setiap kondisi. Karena satu obat homeopathy mempunyai ruang lingkup yang luas dan satu remedy dapat mengobati ratusan gejala secara efektif. Tapi jangan khawatir akan memilih remedy yang salah. Karena homeopath sifat yang tidak keras dan akan du proses oleh system penyeimbang dan kekuatan tubuh.Jadi HALYANG PALING BURUK yang bisa saja terjadi adalah TIDAK ADA EFEK. Artinya kalau Anda salah pilih remedy ya tubuh Anda tidak akan bereaksi ke arah yang lebih baik.
  2. Tahu kapan harus mengganti remedy. Walaupun homeopath terkenal dengan pengobatan yang lembut namun bukan berarti lamban reaksinya, karena faktanya sering kali dimana klien merasakan kemajuan setelah beberapa menit meminum remedy ini. Aturan minum adalah setiap 3 jam sekali pada kasus yang parah.Dan jika menjadi lebih parah atau tidak ada kemajuan setelah 3 kali dosis, maka yang terbaik adalah mengganti dengan remedyyang di anjurkan berikutnya. Dan jika tetep aja gak ada peningkatan, silahkan konsul dengan ahli homeopath.
  3. Konsumsi remedy: ada 2 cara meminum remedy homeopath yaitu Pil dengan berbasis sukrosa, makanya manis rasanya yang di minu dengan cara di larutkan di bawah lidah, dan bisa juga dnegan satu pil perdosis dilarutkan ke dalam satu gelas air, lalu aduk hingga larut selama 10 detik lalu minum satu atau dua teguk perdosis. Sisa larutan bisa disimpan dan diminum lagi setiap 1-2 jam sekali hingga gejala membaik.Kadang saya masukkan ke tumblr kocok lalu saya minum sepanjang hari, setelah airnya hamper habis, saya refill lagi tumblernya dengan air putih biasa dan minum lagi begitu seterusnya. Untuk bayi baru lahir, pilnya di gerus, larutin di ASI lalu minumin.
  4. Cara penyimpanan remedy: hanya ada 1 musuh yaitu RADIASI dalam segala macam bentuk. Bisa dari sinar mataharo atau gelombang electromagnetic. Jadi kalau nyimpan jauhkan dari HP, computer, televise. Kalau semisal TERPAKSA harus berdekatan dengan sumberrasiasi, ya kasih alumunium foil. Dan simpan di tempat yang kering
  5. Dosis untuk bayi, anak dan dewasa kan biasanya di bedain tuh, nah di homeopath tidaklah demikian. Semua sama, namun untuk anak anak dan bayi sebaiknya pil dilarutkan di ASI atau air, (bukan di taruh di bawah lidah) takut keselek.

Contoh Kondisi dan pengobatannya:

  1. BATUK

Batuk sangat bervariasai ada yang batuk kering, ada yang berdahak. Kunci dari penanganan batuk dengan homeopath adalah melalui pengobatan secepatnya. Jika nunggu nunggu terlalu lama maka semakin susah ngobatinnya heheh.

Batuk Kering

  • Aconite = untuk batuk yang tiba tiba muncul karena terekspos udara dingin atau AC.
  • Drosera : tiap 2-3 jam sekali hingga kondisi membaik jika batuk kering merejan dimana ada suara tercekik dan tersedak bahkan habis batuk kadang muntah. Drosera juga akan membantu batuk yang parah jika anda berbaring
  • Bryonia = untuk batuk yang kering dan menyakitkan disertai sakit kepala di belakang mata, bahkan kadang sakit kepalanya melebihi batuknya. Biasanya dia memilih berdiam diri di kamar yang dingin dan gelap. Ada kemungkinan badan agak demam juga.
  • Arsenicum = jika Ketika batuk terasa tenggorokan panas terbakar dan sedikit berdahak. Remedy ini cocok untuk penderita asma dan jika keadaan memburuk di udara dingin
  • Phosphorus = bisa untuk batuk kering maupun berdahak, gatal tenggorokan dan walaupun batuk masih tetep pengen minum dingin, dan klidn merasa lemah letih lesu, dahak juga kuning

Batuk Berdahak

  • hepar sulp = batuk berdahak dan merejan dengan dahak buanyak berasal dari tenggorokan dan hidung, kadang kadang muntah dahak, biasanya mereka merasa panas tapi sensitit dengan udara dingin inginnya berdiam diri di kamar yang hangat. Jangan dikasih heparsulo pada klien demam
  • Pulsatilla = kalau gejala mirip dengan diatas tapi terjadi pada anak anak dan dia terus menangis dan pengennya nempel dan digendong terus sama orang tuanya.
  1. CIDERA

Paling aman adalah kasih ARNICA. Arnica mampu menyembuhkan dari mulai memar, bengkak, habis operasi, post partum, dll dalam kasus cedera menengah beri dosis 1 kali dalam tiap 3 jam hingga kondisi membaik. Jika kondisi cedera parah kasih 1 dosis tiap 1 jam

CALENDULA = untuk obtain cidera sobek, terkelupas, setelah operasi, bahkan obati luka perineum. Bisa pakai pil nya bisa pakai Tinkture (cairan) seperti mbak Natalie, saya tidak pakai bethadine sama sekali tapi pakainya calendula tinktur. Dan 2 hari post jahitan, jahitan udah menyatu dan tidak ada bengkak.

Bahkan mbak Nat bilang enak banget rasanya gak perih sama sekali.

Ledum     = untuk mencegah infeksi tapi jika ledum tidak bekerja optimal ganti pakai staphysagria .

Rhus tox = bisa dipakai untuk cidera otot dan ligament, secara umum beri 1 dosis setiap 3 jam untukcidera menengah. Kalau sudah membaik ya hentikan.

  1. DEMAM

Demam adalah tanda daya tahan kita sedang teruji, tubuh kita butuh demam untuk menyelaraskan. Yang penting adalah pahami seberapa demamnya sehingga tahu mana yang bahaya, mana yang tidak. Menangani demam pada homeopath bukan saja menghentikan demam tetepi lebih memberikan kesempatan untuk mempertahankan suhu tubuh yang aman

ACONITE = untuk permulaan demam,

BELLADONA         = jika demam tinggi, pipi wajah telinga memerah, demam sumbernya di kepala tetapi kaki dan tangan dingin (JIKA DEMAM 39 DERAJAT kasih 1 pil tiap sejam) pada kasus beladona klien berkurang rasa haus meskipun demam tinggi

BRYONIA  = jika demam mengalami perlulaan bertahap dengan sakit perut dan kepala, sensitive pada cahaya dan suara, dan haus terus pengen min uterus (bryonia ini bagus sekali untuk demam karena typus dan DBD), jika di kasih Bryonia tidak sembuh, maka kasih GELSEMIUM

PULSATILLA          = jika demam tubuh terasa panas tapi bagian lain dingin dan gejala berubah ubah dimana klien pengennya ditemenin, gak mau sendiri apalagi bayi mintanya di gendong terus dan sangat rewel

  1. DIARE

NUX VOMICA      = obat pertama untuk kasus diare, apalagi jika gegara makan terlalu bersantan dan pedas.

ARSENICUM         = jika diare dian mual muntah, merasa gelisah dan haus tapi hanya bisa minum seteguk itu[un mintanya air hangat.

CHAMOMILLA    = untuk diare yang diderita bayi dan anak anak karena tumbuh gigi

  1. SUSAH TIDUR

ada banyak penyebabnya bisa karena ketidak seimbangan hormone, atau kekurangan mineral, biasanya kurang magnesium, keracunan logam berat atau gangguan emosi dan stimulasi berlebihan dari media elektronik dan radiasi elektromagnetik. Maka sangat penting menemukan cara efektif untuk menyembuhkannya yaitu matikan Hp dan Televisi kalau mau tidur heheh

NUX VOMICA = ini terutama untuk yang KECANDUAN GADGED, penting untuk orang bekerja dan berbisnis, dan suka minum kafein biar terjaga

IGNATIA   = ini jika sulit tidur karena depresi, stress atau dukacita

CHAMOMILLA    = untuk anak anak akan sangat membantu apalagi jika dia suka uring uringan, tantrum, mudah rewel dan tumbuh gigi

  1. MAAG atau masalah pencernaan

NUX VOMICA      = terutama jika klien pengen makanan yang berat dan berminyak, kopi, rokok dan juga cocok untuk orang yang pribadinya keras (choleric)

 PULSATILLA            = paling oke untuk yang suka kembung disertai begah terutama jika disebabkan karena makanan yang bersantan

ARSENICUM         = terutama untuk yang mual ulu hati bisa dikurangi dengan air hangat tapi tambah buruk saat minum dingin

  1. PILEK/FLU

ACONITE = pertolongan pertaa pada pilek flu adalah aconite minum tiap 3 jam sekali sampe merasa nyaman, jika tidak sembuh, lanjutkan Arsenicum tiap 3 jam sekali, atau jika klien merasa dingin, hidung terasa terbakar, mata dan hidung berair, merasa cemas dan hanya pengen minum hangat.

Gelsemium = jika flue dan merasa ngantuk lemah letih lesu, demam rendah

Rush Tox = jika badan ngilu semua dan merasa lebih baik kalau dalam situasi hangat dan minum hangat

NUX VOMICA = bila flu nya disebabkan karena stress terutama karena banyak pekerjaan dan kekawatiran finansial

PULSATILLA          = anak anak pilek, hilang nafsumakan, rewel, ingus hijau kental, maunya nenen terus dan gak mau lepas dari orang tua, dan mudah menangis

  1. RASA SEDIH

IGNATIA   = untuk mengobati kesedihan dan dukacita terutama jika melibatkan kehilangan orang terdekat, hewan maupun pekerjaan. Sangat bagus bagi orang yang introvert

Kasih 1 tablet sehari selama 1 minggu

Nah menarik Kan?

Dalam pengobatan homeopath kita juga perlu tahu tentang MATERICA MEDICA nya materika medika adalah kumpulan data klinis yang telah dikumpulkan dalam kurun waktu ratusan tahun bahkan ribuan tahun yang memandu kami para praktisi homeopath tentang pengobatan mana yang cocok untuk tiapkondisi

Jadi jika bingung konsul saja ke praktisi homeopath

Fear and Pain, Hindari Rasa Takut Menghadapi Persalinan

PAIN in Labor

Sebelum kita mulai kita akan bahas tentang PAIN atau rasa nyeri itu sendiri. Sebabnya karena apa sih? Sesuai teori ya…

img_8031

Penyebab nyeri (biasanya)

  1. Rahim kekurangan oksigen (uterine hypoxia)
  2. Bagian terendah dari rahim meregang
  3. Kontraksi Rahim
  4. Stretching pada serviks saat membuka
  5. Stretching dari ligemen ligament pada panggul dan tekanan kepala bayi pada panggul
  6. Faktor psikis dan emosi ibu
  7. Vagina dan perineum yang meregang pada kala II

Penyebab lain:

  1. Posisi dan presentasi bayi
  2. Bayi besar
  3. Beberapa factor emosional dan ketegangan psikis
  4. Segmen bawah Rahim yang terlalu kaku (rigid)
  5. Aliran darah ke rahi yang terganggu
  6. Kontraksi rahim yang tidak teratur
  7. Panggul sempit atau disporposi kepala panggul

Namun PAIN atau lebih tepatnya Persepsi akan Nyeri sangat di pengaruhi oleh Otak kita. Dan ternyata otal kitalah yang berperan dalam proses persalinan, saat memproduksi hormone, ensim, mempengaruhi system syaraf bahakn system metabolism tubuh saat dalam proses persalinan sangat di pengaruhi oleh otak. Lebih tepatnya di pengaruhi oleh pikiran kita.

Okay..pause dulu….

Sekarang kita bahas tentang rasa TAKUT.

img_5959

Dari Mana Datangnya Rasa Takut?

Calon ibu yang baru pertama hamil umumnya mengalami berbagai kekhawatiran selama menjalani kehamilan, apalagi jika membayangkan saat melahirkan. Namun, ada juga ibu yang masih ketakutan meski sebelumnya sudah pernah melahirkan, terutama yang sempat mengalami trauma karena merasakan sakit saat melahirkan anak pertama.

Sebenarnya kekhawatiran menghadapi kehamilan dan saat persalinan dialami oleh banyak wanita. Bagi sebagian wanita, proses melahirkan bahkan dianggap identik dengan peristiwa yang menyakitkan, menakutkan, tidak nyaman, dan lebih menegangkan dibandingkan dengan peristiwa mana pun dalam kehidupan. Di benak kaum wanita, seolah telah terprogram bahwa proses melahirkan haruslah menyakitkan.

Hal ini tidak mengherankan karena sejak kecil, ketakutan pada proses melahirkan tanpa sadar telah tertanam di alam bawah sadar wanita. Di televisi ataupun di film-film, adegan melahirkan selalu digambarkan begitu menakutkan dan menegangkan, penuh dengan jeritan-jeritan yang histeris. Setiap kali menyambut kedatangan bayi dari teman atau kerabat, kita juga hampir selalu mendengar cerita seputar rasa sakit dan penderitaan si ibu ketika melahirkan.

Cerita-cerita semacam inilah yang terus terbawa oleh banyak gadis kecil dalam masa pertumbuhan mereka. Cerita yang sedikit demi sedikit memasuki alam tak sadar dan akhirnya tertanam sebagai suatu program dalam pikirannya.

Karena pada dasarnya pikiran orang bisa saja diprogram dalam kehidupan setiap hari yang normal tanpa disadari oleh yang bersangkutan. Efek hipnosis tidak selalu harus terjadi saat orang dalam keadaan trans. Sesuatu yang sudah terlalu sering didengar (berulang-ulang) akhirnya terekam di jiwa bawah sadar menjadi suatu kenyataan.

Sakit Berasal dari Ketegangan

Perlu dipahami bahwa kontraksi otot atau yang dianggap sumber dari rasa sakit dan nyeri yang dialami calon ibu, sebenarnya adalah upaya rahim membantu kepala janin untuk menekan mulut rahim, sehingga membuka jalan lahir. Karena kontraksi itu, leher rahim akan menjadi lunak, menipis, mendatar, kemudian menarik leher rahim. Saat itulah kepala janin menekan mulut rahim, sehingga membuka.

Rahim terdiri dari tiga lapisan otot (catatan: gambarnya bisa diambil dari buku Marie F. Mongan: Hypnobirthing, A Celebration Of Life hal 40). Namun, yang terlibat dalam persalinan adalah lapisan terluar rahim yang seratnya vertikal dan lapisan dalam yang seratnya melingkar horisontal. Otot yang bentuknya melingkar mengalami penebalan pada leher rahim.

Agar rahim bisa terbuka dan bayinya bisa menuju jalan lahir, otot yang menebal itu harus ditarik ke atas dan ke belakang. Sementara itu, otot paling kuat di puncak lapisan terluar rahim adalah yang bentuk seratnya vertikal. Otot ini naik hingga ke belakang melewati puncak rahim, menarik otot yang melingkar. Dalam gerakan yang hampir mirip gelombang, otot yang panjang seperti pita ini memendek dan menegang untuk mendorong bayi ke bawah, keluar dari rahim.

Ketika ibu yang sedang melahirkan ini dalam keadaan rileks yang nyaman, kedua lapisan otot tersebut akan bekerja sama secara harmonis seperti seharusnya. Gelombang otot vertikal naik ke atas, menegang dan mendorong, sementara otot yang melingkar membantu dengan gerakan membuka dan menarik ke belakang. Dengan begitu persalinan akan berjalan lancar dan mudah.

Oleh karena itu, jika sang ibu sudah terbiasa dengan latihan rileksasi, jalan lahir akan lebih mudah terbuka. Sebaliknya, jika ibu dalam keadaan tegang, tekanan kepala janin tidak akan membuat mulut rahim terbuka. Yang ada hanyalah rasa sakit dan sang ibu pun bertambah panik.

Rasa Takut Membuat Tegang dan Menimbulkan Rasa Sakit

Rasa takut sangatlah buruk akibatnya dalam proses persalinan. Ketika kita mengalami stres, pesan tersebut akan disampaikan ke seluruh reseptor dalam tubuh, sehingga menciptakan reaksi yang berlebihan dan menyimpang. Pesan itu akan menimbulkan perubahan fisik dan kimiawi di dalam tubuh. Saat tubuh dalam keadaan stres, hormon stres katekolamin akan dilepaskan, sehingga tubuh memberikan respon untuk “bertempur atau lari’.

Jika situasi itu sampai terbentuk, katekolamin akan bertindak sebagai penarik, yang menyebabkan otot di dalam rahim dan di tempat lainnya menjadi tegang. Katekolamin ini akan dilepaskan dalam konsentrasi tinggi saat persalinan jika calon ibu tidak bisa menghilangkan rasa takutnya sebelum melahirkan.

Oleh karena itu, penting sekali bagi calon ibu untuk belajar mengenali rasa takut atau stres sebelum dan selama melahirkan, bagaimana melepaskan rasa takut itu dan memasuki kondisi rileks yang dalam. Kondisi yang rileks justru bisa memancing keluarnya hormon endorfin, penghilang rasa sakit yang alami di dalam tubuh. Menurut para ahli, endorfin ini efeknya 200 kali lebih kuat daripada morfin.

Nah jadi mengapa pada kenyataannya yang terjadi di kehidupan sehari-hari, proses melahirkan adalah proses yang menyakitkan bahkan menakutkan? Banyak hal yang harus kita luruskan disini, untuk mengetahu jawaban itu.

Pertama, Rasa sakit sebenarnya diakibatkan dari rasa takut dan kecemasan dan ketakutan disebabkan karena ketidak tahuan Anda dalam fase-fase persalinan dan bagaimana caranya memanajemen rasa nyeri dalam persalinan. Menurut Christine Northrup, M.D dalam bukunya yang berjudul “Women Bodies, Women Wisdom” proses persalinan adalah sebuah proses alami yang mampu merubah hidup seorang wanita.

Saat wanita bersalin dengan penuh dukungan dari orang-orang terdekatnya, maka dia akan mendapatkan kekuatan dan pengalaman yang sangat luar biasa. Dalam bukunya, Christine Northrup,M.D juga mengungkapkan bahwa proses kelahiran bayi dirancang secara alami dan sedemikian rupa agar ibu dan keluarga mengalami puncak kegembiraan, kepuasan dan rasa penuh kasih.

Pada saat proses persalinan, di dalam tubuh seorang wanita secara otomatis memproduksi dan mengeluarkan hormon alami yang mampu memberikan rasa nyaman dan kepuasan yang sudah saya jelaskan di bab sebelumnya.

Sedangkan menurut Dr. Dick-Read, rahim pada perempuan yang ketakutan secara kasat mata memang tampak putih. Rasa cemas dan takut menyebabkan rasa nyeri dan membuat rahim semakin keras kontraksinya

  • Kecemasan dan ketakutan memacu keluarnya adrenalin dan menyebabkan cerviks kaku dan membuat proses persalinan lebih melambat.
  • Kecemasan dan ketakutan menyebabkan pernafasan tidak teratur, mengurangi asupan sirkulasi oksigen bagi tubuh dan bagi bayi.

Suatu hari di sebuah acara pelatihan waterbirth yang kami selenggarakan, nara sumber kami seorang dokter kandungan menegur saya, berkaitan dengan sebuah judul buku yang saya tulis yaitu “Gentle Birth melahirkan nyaman tanpa rasa sakit” beliau mengatakan kepada saya bahwa melahirkan itu memang sakit dan saya tidak boleh melakukan pembohongan publik dimana saya mengatakan bahwa melahirkan itu nyaman.

Sebuah klaim dari penelitian beliau ungkapkan bahwa Tubuh manusia dapat menanggung rasa sakit hanya sampai 45 del (unit). Padahal saat melahirkan, seorang ibu merasakan rasa sakit hingga 57 Del (unit). Jadi bisa digambarkan bahwa melahirkan ini mirip dengan 20 tulang yang retak pada waktu yang bersamaan.

Dan saat itu saya hanya tersenyum simpul, di dalam hati saya bernyata apakah saya yang salah? Karena 13 tahun yang lalu saya melahirkan dan tidak sakit, lalu banyak klien yang saya dampingi saat melahirkan juga tidak sakit bahkan ada juga yang melahirkan sambil tertidur.

Ketika saya acara pelatihan tersebut usai dan saya menuju ke Medan, karena kebetulan saya menjadi pembicara seminar di sana esok hari, maka sepanjang perjalanan saya mencoba untuk merenungkan kalimat yang dokter ucapkan kepada saya barusan yaitu “Tubuh manusia dapat menanggung rasa sakit hanya sampai 45 del (unit). Padahal saat melahirkan, seorang ibu merasakan rasa sakit hingga 57 Del (unit).

Jadi bisa digambarkan bahwa melahirkan ini mirip dengan 20 tulang yang retak pada waktu yang bersamaan.” Sata berusaha menelaah nya dengan hati-hati, dan akhirnya saya menarik kesimpulan bahwa hasil penelitian yang beliau ungkapkan adalah tidak masuk akal. Jika kita hanya dapat mengatasi atau bertoleransu dengan 45 “Dels” rasa sakit, sedangkan rasa sakit pada proses melahirkan adalah 57 “Dels” itu berarti bahwa manusia tidak bisa dan tidak mungkin bisa mengatasi rasa sakit itu secara fisik.

Dengan kata lain, kita seharusnya sudah menjadi spesies yang telah punah jauh sebelum dokter dan obat-obatan datang untuk membantu kita mengatasi rasa sakit tersebut.

Rasa sakit atau nyeri adalah subyektif. Apa yang saya rasakan sakit, belum tentu Anda merasakan hal yang sama. Bahkan ketika seorang wanita melahirkan, mereka tidak semua selalu mengalami rasa sakit yang sama, karena ada berbagai faktor yang berkontribusi terhadap keseluruhan ketidaknyamanan, seperti ukuran bayi, posisi itu di, ambang nyeri ibu, emosi atau kondisi psikologis, sampai ke jumlah rasa sakit yang menumpulkan hormon yang tubuh ibu produksi saat kelahiran anak.

Lalu mengapa dokter tersebut dengan tegas mengatakan kepada saya bahwa melahirkan itu sakit. Dan tidak mungkin melahirkan tanpa rasa sakit? Inilah yang akan saya bahas di faktor kedua penyebab rasa sakit. Kedua, sejak kecil sudah tertanam sebuah paradigma bahwa melahirkan itu menyakitkan.

Tidak hanya itu saja, di kehidupan sehari-hari hampir tidak pernah kita menyaksikan acara televisi, entah itu sinetron, atau film yang menggambarkan bahwa melahirkan itu nyaman dan menyenangkan. Semua menggambarkan proses melahirkan sebagai proses yang penuh rasa sakit, penuh kecemasan dan ketakutan.

Dari cerita ini artinya bahwa tanpa kita sadari, paradigma bahwa melahirkan itu sakit sudah mendarah daging dan mengakar di dalam kehidupan kita. Sejak kita masih kecil bahkan sudah ditanamkan bahwa melahirkan itu sakit dan memang harus sakit. Bahkan hingga saat ini banyak bidan dan dokter yang menyatakan bahwa kalau tidak sakit berarti tidak melahirkan.

Apa jadinya jika sejak kecil paradigma itu tertanam kuat? Bahkan bidan dan dokter yang merawat Anda-pun menyatakan hal yang sama? Bukankah bagi Anda bidan dan dokter adalah publik figur yang mana setiap kalimat yang diucapkan selalu Anda anggap dan yakini kebenarannya? Otomatis pernyataan bahwa melahirkan itu sakit Anda imani kebenarannya. Dan tertanam di bawah sadar. Karena sebuah sugesti akan masuk dan ternatam di bawah sadar jika:

  • Sugesti tersebut masuk ketika Anda berada dalam kondisi rileks. Menonton TV adalah kondisi rileks, tentu sugesti melahirkan itu sakit mudah sekali terekam di bawah sadar karena semua sinetron atau film yang Anda lihat menggambarkan demikian.
  • Sugesti akan terekam di bawah sadar jika sugesti tersebut di ulang ulang. Seorang dokter atau bidan selama masa pendidikan selalu di ajarkan bahwa melahirkan itu sakit dan nyeri, di tempat praktek yang mereka lihat adalah gambaran bahwa memang melahirkan itu nyeri dan menyakitkan, bahkan proses persalinannyapun menyakitkan. Jika hal ini yang terulang-ulang selama hidupnya, bisa di pastikan rekaman bawah sadarnyapun menyatakan bahwa melahirkan itu sakit.
  • Sugesti akan terekam di bawah sadar jika disampaikan oleh figur/tokoh. Bidan dan dokter adalah tokoh atau figur bagi pasien-pasiennya, apa jadinya jika bidan dan dokter menyatakan kepada pasiennya bahwa melahirkan itu menyakitkan dan bahwa melahirkan itu harus sakit, bahwa jika tidak sakit berarti tidak melahirkan? Bukankah akan dengan sangat mudah pasien-pasien merekam sugesti negatif tersebut?
  • Sugesti akan terekam di bawah sadar jika diberikan di saat kondisi emosi sedang intens, dan ibu hamil juga ibu bersalin tentu emosinya sangat intens. Bisa Anda bayangkan, bagaimana perasaan mereka ketika saudara, orangtua, teman bahkan dokter atau bidannya menyatakan bahwa melahirkan itu menyakitkan?

Jadi bisa kita pahami bahwa sugesti atau keyakinan bahwa melahirkan itu sakit dan nyeri sudah tertanam dan terekam di bawah sadar Anda dan saya bahkan sejak kita di lahirkan ke dunia ini.

Beruntung sekali pengalaman persalinan saya begitu indah karena saya tidak merasakan sakit seperti yang saya yakini dan saya ketahui teorinya saat itu, dan lebih beruntung lagi ketika saya mendalami Hypnobirthing dan gentle birth yang membuat saya menyaksikan proses persalinan yang indah dan tanpa rasa sakit pada klien-klien yang saya dampingi hampir setiap hari. Sehingga tanpa disadari rekaman dan sugesti melahirkan sakit itu terkikis dari benak dan pikiran saya.

Haruskah Melahirkan itu sakit atau nyeri?

“When I say painless, please understand, I don’t mean you will not feel anything. What you will feel is a lot of pressure; you will feel the might of creation move through you. Pain, however, is associated with something gone wrong. Childbirth is a lot of hard work, and the sensations that accompany it are very strong, but there is nothing wrong with labor.” – Giuditta Tornetta

Banyak yang berfikir proses persalinan itu harus nyeri dan untuk mencapai persalinan yang nyaman adalah hal yang sangat mustahil. Jutaan wanita yang bersalin menyatakan bersalin itu sakit dan akhirnya anggapan dan keyakinan bahwa bersalin itu harus nyeri/ sakit akhirnya di amini oleh hampir semua orang.

Bahkan sudah menjadi budaya di sarana pelayanan kesehatan/ Rumah Bersalin, bu bidan/Dokter yang merawat ibu yang hendak bersalin selalu menginformasikan bahwa bersalin itu nyeri dan kalau belum nyeri berarti belum bersalin.

Sampai-sampai bu bidan sering sekali latah mengatakan pada pasien inpartu (pasien yang akan melahirkan) dengan kalimat seperti ini: “Ibu, nanti kalau udah sakit, nyeri dan tak tertahankan, itulah baru tanda-tandanya ibu mau bersalin”. Dan akhirnya si ibu itu akan menunggu-nunggu rasa sakit dan nyeri tak tertahankan tersebut, dan jadilah kenyataan bahwa menurut dia, bersalin ya harus nyeri.

Ibu yang merasakan nyaman saat bersalin dianggap ibu yang sangat beruntung dan merupakan mujizat. Saking banyaknya orang yang berkeyakinan bahwa bersalin itu menyakitkan maka tidak jarang seorang wanita yang baru pertama kali hamil dan hendak bersalin mengalami ketakutan dan kecemasan yang luar biasa saat menjelang proses persalinanya, dan akhirnya banyak wanita yang belum inpartu/ belum dalam persalinanpun “merengek” meminta kepada dokter agar dilakukan Epidural atau bahkan minta segare dilakukan operas sesar. Hanya dengan satu alasan yaitu TAKUT SAKIT!

Rasa sakit/ Nyeri memang merupakan alat komunikasi/ sinyal bagi tubuh ketika ada sesuatu yang salah, namun dalam proses persalinan normal sebenarnya Nyeri tidak harus hadir atau tidak selalu menjadi sesuatu yang harus di ratapi atau di keluhkan.

Kita tahu bahwa proses persalinan dapat berlangsung dengan baik apabila pada saat proses persalinan si ibu tidak terganggu, terutama ketika ibu merasa aman sehingga otak primitif-nya dapat mengambil alih. Seperti yang sudah saya ungkapkan sebelumnya bahwa ilmu fisiologi dasar mengatakan bahwa ketakutan/ kecemasan meningkatkan adrenalin dalam tubuh yang menciptakan reaksi fisik dengan mengaktifkan respon melawan/ menghindar.

Ini pengalihan aliran darah dari organ kita ke tungkai. Rahim bukan lah organ seperti jantung, rahim tidak dapat bekerja secara efektif, nyaman dan tanpa rasa sakit saat aliran darah yang mengalir di seluruh bagian ototnya terhambati dan otot kejang. Ketika adrenalin di produksi maka endorfin tidak dapat melakukan tugasnya dan memperlambat pelepasan oksitosin yang diperlukan untuk membantu kemajuan persalinan.

Perlu diketahui bahwa Setiap pikiran kita telah menciptakan sebuah respons secara fisik terdeteksi dalam tubuh. Pernahkah Anda merasa malu oleh seseorang atau sesuatu? Saat anda malu secara otomatis pipi anda akan terlihat memerah. Bahkan beberapa tahun kemudian dengan hanya memikirkan peristiwa memalukan bisa menciptakan respon fisik yang sama di wajah Anda dalam hitungan detik.

Ingatkah Anda ketika Anda diminta untuk mengingat dan menceritakan kembali pengalaman persalinan anda yang traumatik? Setelah anda mengingatnya Anda mungkin langsung merasakan perut anda kencang, mulut kering dan telapak tangan berkeringat hanya dengan berpikir tentang pengalaman persalinan yang lalu yang bagi anda itu adalah hal yang sangat traumatik.

Mengapa proses bersalin menyakitkan hanya terjadi pada manusia? Jika Anda pernah punya anjing atau kucing melahirkan Anda mungkin memperhatikan bahwa mereka mencari suatu lokasi/tempat tersendiri yang bebas dari gangguan, tenang dan biasanya saat bersalin hewan tersebut tidak menunjukkan ketidaknyamanan mereka secara dramatis.

Memahami tujuan nyeri dalam persalinan sangat penting karena ini mampu menaklukkan rasa takut di dalam hati kita. Kutipan di bawah ini diambil dari buku berjudul The Christian Childbirth Handbook yang ditulis oleh Jennifer Vanderlaan yang menyatakan:

Meningkatkan Hormon Endorphin = Manajemen nyeri

“Rasa Sakit atau nyeri, sifatnya adalah panggilan untuk bertindak. Saat melahirkan, rasa sakit atau nyeri memiliki tujuan fisiologis. Meningkatnya intensitas rasa sakit atau ketidaknyamanan meningkatkan produksi Hormon Endorphin pada tubuh Anda. Hormon Endorphin adalah opiat alami yang bertanggung jawab untuk menghilangkan rasa sakit. Mereka juga diproduksi selama proses bercinta. Hormon Endorphin berada pada tingkat puncak ketika proses persalinan inilah yang membantu Anda mampu mengelola rasa sakit dari kontraksi. “

Meningkatkan Hormon prolaktin = keberhasilan menyusui

“Yang lebih menakjubkan adalah Hormon Endorphin tubuh Anda diproduksi dalam menanggapi rasa sakit persalinan, dan disaat yang bersamaan dia mempersiapkan tubuh Anda untuk merawat anak Anda. Tingkat endorphin yang tinggi menyebabkan tubuh Anda untuk meningkatkan produksi kadar prolaktin. Prolaktin adalah hormon yang diperlukan untuk menyusui. “

Nyeri = Gerakan = Keselarasan

“Alasan lain yang penting untuk ketidaknyamanan atau nyeri selama persalinan adalah cara Anda menggerakkan tubuh Anda secara alami dalam menanggapi rasa sakit. Sangat sulit untuk diam sementara Anda merasakan sakit, gerakan diperlukan untuk bayi Anda agar bisa dengan benar menyelaraskan tubuhnya di panggul Anda. Tanpa keselarasan, baik Anda atau bayi Anda bisa mengalami kerusakan atau cidera. Nyeri berfungsi sebagai metode perlindungan terhadap posisi kelahiran yang buruk. “

Nyeri = ketergantungan pada Tuhan

Tuhan seringkali menggunakan rasa sakit sebagai sarana untuk menarik perhatian kita dari diri kita sendiri dan kepada-Nya. Ini adalah proses yang indah bagi seorang wanita untuk melihat rasa sakit ini sebagai sarana untuk membantu dia kembali fokus perhatiannya pada Juruselamatnya, yang merupakan penyedia dan sumber kekuatan. Oleh karena itu, apapun agama dan keyakinan Anda, berdoa selama persalinan merupakan respon yang tepat untuk proses ini.

Nyeri dalam persalinan berbeda dengan Nyeri pada umumnya

Di kelas balance in Gentle Birth saya selalu bertanya kepada klien saya, tentang apa sebenarnya rasa nyeri atau sakit itu? Kita tahu dan mengerti bahwa itu sakit adalah ketika kita mengalami rasa itu. Dan kita tahu bahwa kita tidak suka rasa itu, karena rasa sakit itu tidak nyaman.

Dan saya percaya bahwa sebagian orang tidak ingin merasakan sakit. Ketika saya menanyakan tentang definisi dari kata sakit atau nyeri sebagoan besar klien saya menjawab bahwa sakit atau nyeri adalah rasa ketidaknyamanan yang kuat ketika syaraf terstimulasi oleh sesuatu. Lalu ketika saya bertanya kepada mereka “mengapa kita merasakan rasa sakit?”, maka biasanya klien saya menjawab “karena ada sesuatu yang salah di dalam tubuh kita.”.

Dan memang benar bahwa rasa nyeri atau sakit adalah suatu rasa karena tubuh kita ingin mengkomunikasikan tentang apa yang terjadi padanya melalui sebuah sensasi rasa.

Rasa sakit atau nyeri adalah informasi dari tubuh ke otak yang menyatakan atau meminta kita untuk lebih perhatian dan waspada karena ada sesuatu hal yang terjadi. Melalui kehidupan kita rasa sakit atau nyeri dalam tubuh kita mempunyai dua arti.

Yang pertama adalah sebagai sinyal bahwa ada tubuh kita yang luka atau sakit, dimana jika kita kesleo di pergelangan kaki, maka rasa sakit memberi tahu kepada kita bahwa kita harus berhenti berjalan supaya tidak menimbulkan luka atau sakit atau trauma yang lebih parah.

Jika Anda sakit gigi, maka rasa nyeri atau sakit menunjukkan bahwa gigi Anda rusak dan Anda harus segera ke dokter gigi untuk mengobatinya. Dan yang kedua adalah bahwa rasa nyeri atau sakit terjadi sebagai sinyal pada otak bahwa tubuh kita sedang melakukan perubahan atau sedang terjadi perubahan.

Rasa sakit secara fisik pada tubuh manusia sebenarnya adalah fenomena yang sangat komplek. Ketika Anda mencoba untuk melihat lebih dalam dan lebih dekat lagi tentang nyeri atau sakit, Anda akan dapat melihat bahwa ada tiga komponen dasar dalam rasa nyeri atau sakit tersebut yaitu: komponen sensory atau komponen fisik, yaitu bagaimana rasa nyeri atau sakit tersebut dirasakan secara nyata oleh tubuh.

Komponen affektif atau emosi, yang berhubungan tentang rasa/perasaan saat kita merasakan sensasi ini, dan Komponen kognitif atau pikiran/pemikiran, yang memikirkan tentang jenis nyeri yang dirasakan.

Contohnya ketika kaki saya terantuk batu saat berjalan pagi hari di komplek perumahan, pertama, saya merasakan sensasi yang sangat tajam/kuat seperti berdenyut (komponen sensori), disini syaraf di kaki saya mengirimkan pesan kepada otak dan saya merekamnya, sehingga saya menyadari ini adalah sinyal rasa nyeri dari tubuh saya sehingga akhirnya emosi dan pikiran saya juga saling berhubungan terhadap sensasi ini.

Ketika saya terantuk batu, secara fisik saya merasakan nyeri dan dalam waktu yang singkat pikiran dan emosi saya terpengaruh. Dan seringkali rasa dominan atau emosi dan pikiran yang dominan adalah takut.

Seperti pemikiran ya ampun sakit sekali, jangan jangan kakiku patah? Atau pemikiran aduh bagaimana pekerjaan saya nanti jika kakiku sakit begini?. Rasa Takut adalah rasa yang selalu berhubungan atau berkaitan dengan masa depan, bahkan moment atau saat yang hanya beberapa menit kemudian.

Dalam kaitannya dengan proses persalinan, seringkali ketika seorang wanita merasakan nyeri, secepat kilat mereka berfikir hal-hal yang”bukan-bukan” atau hal yang negatif berkaitan dengan rasa takut , seperti “aduh baru pembukaan satu saja sakitnya sudah seperti ini, bagaimana jika pembukaan lima dan seterusnya? Apakah saya mampu?”, “kok sakit ya? Jangan-jangan ada kelainan di tubuh saya?” atau ketakutan ketakutan lain yang tercipta

Rasa sakit sering kita definisikan sebagai alarm tubuh bahwa ada sesuatu hal yang salah yang terjadi di dalam tubuh kita. Namun dalam proses persalinan, definisi itu tidaklah selalu benar. Karena nyeri atau rasa sakit yang ditimbulkan sebenarnya adalah alarm tubuh yang disampaikan ke otak kita untuk memberihtahu bahwa sesuatu proses alami yang besar dan luarbiasa sedang terjadi.

Ketika Anda merasakan rasa sakit atau nyeri, pesan yang ada adalah “larilah menghindar” atau berjuang dan lawanlah! Ini adalah respon otomatis dalam tubuh disebup flight and faith response. Tetapi rasa nyeri yang ditimbulkan saat proses persalinan sebenarnya berisi pesan “Rilekskan otot di panggul Anda. Nikmatilah, pasrah, jangan melawan.”

Berdamai dengan Nyeri dan rasa Takut

Sekarang mari kita melihat proses persalinan lagi, kali ini cobalah dengan sengaja memperhatikan lebih dekat dan mengamati pengalaman Anda lebih detal detik demi detik saat masuk dalam proses persalinan (ini tentunya berlaku bagi Anda yang pernah melahirkan sebelumnya atau Anda yang sedang mengamati ibu melahirkan).

Ini seperti terika Anda dengan sengaja mengamati dan menikmati semua sensasi dan pengalaman yang Anda rasakan saat Anda melakukan relaksasi atau meditasi. Jika Anda melakukan hal ini yaitu memperhatikan tanpa melakukan penilaian, terbuka akan sensasi fisik yang timbul dan hilang saat Anda merasakan kontraksi, maka Anda akan menemukan sebuah fakta yang menakjubkan, dimana tepat di tengah-tengah proses persalinan terdapat momen yang mendalam yang mampu memberi kemudahan dan rasa damai.

Bagaimana mungkin?

Seperti yang anda lihat di gambar berikut ini, pola gelombang besar merupakan kontraksi-ekspansi rahim dan leher rahim atau nyeri transformasional yang datang dan pergi selama tahap pertama dari pola persalinan.

Sedangkan gelombang kecil merupakan saat penarikan dan hembusan napas, yang Anda gunakan untuk memfokuskan perhatian Anda pada saat ini, memberikan pikiran Anda tempat untuk beristirahat di sini dan kini. Selama tahap pertama persalinan, ketika proses ini di terjadi penuh, gelombang kontraksi yang hilang dani timbul terjadi sekitar setiap lima menit. Dengan durasi berlangsung sekitar enam puluh detik

Gelombang atau pijatan rahim yang hilang timbul merupakan proses yang luar biasa dimana setiap gelombang demi gelombang yang terjadi merupakan sebuah sinyal bahwa sebentar lagi Anda akan bertemu dengan buah hati. Dan ingat bahwa karakteristik gelombang rahim adalah semakin lama semakin sering dan semakin intens. Dan ketika jeda gelombang rahim atau kontraksi hanya selang sekitar tiga atau menit dengan durasi lebih dari enam puluh detik, itulah yang disebut masa transisi.

Pada saat anda memasuki proses itu, Definitely hal yang bisa Anda dilakukan adalah, jangan berpikir! Terutama ketika Anda tahu bagaimana cara untuk memperhatikan dan fokus pada nafas dan membiarkan proses membawa Anda, momen demi momen.

Karena saat menjalani proses persalinan seharusnya Anda percaya kepada tubuh Anda karena jauh sebelum munculnya ilmu kedokteran modern, alam semesta telah memberikan kita pengetahuan tentang cara-cara untuk mengatasi sensation sensasi yang muncul ketika seorang wanita berada pada fase ini.

Hipotalamus dan kelenjar pituitary memproduksi hormon Endorfin yang mampu menghasilkan efek analgesik serta perasaan sejahtera yang mampu melawan dan mengatasi nyeri persalinan. Selama persalinan, Anda juga memproduksi oksitosin sangat tinggi lavelnya, sebuah hormon yang mampu memunculkan perasaan tenang dan koneksi yang mengurangi rasa sakit dan mendorong munculnya keberanian.

Sebenarnya tubuh seorang wanita begitu cerdas dan canggih dalam menangani rasa nyeri saat proses persalinan, namun mengapa melahirkan memiliki reputasi buruk? Mengapa saat-saat menyenangkan, saat-saat penuh kemudahan dan perdamaian, yang benar ada dalam proses persalinan jarang, jika pernah, bicarakan? Seringkali ibu bereaksi dengan pikiran menakutkan yaitu, “Oh, saya Tuhan, mengapa kontraksi ini begitu menyakitkan! ” atau ” Bagaimana aku akan mengatasi rasa kontraksi yang berikutnya? ” atau” Kapan ini akan berakhir?”

Terjebak dalam aliran pikiran menyedihkan tentang masa lalu atau masa depan, tanpa sengaja membuat dan merangsang otak kita untuk memproduksi adrenalin,

sehingga membuat proses persalinan semakin terasa menyakitkan

Eksplorasi Ketakutan Anda

Mencoba mengekplorasi rasa takut sangatlah penting.

Latihan:

Duduklah senyaman mungkin lalu pejamkan mata dengan lembut sambil membayangkan proses persalinan Anda. Bayangkan proses tersebut dari awal kontraksi hingga bayi Anda lahir dan berada di pelukan Anda.

Sekarang fokus kan perhatian Anda, cobalah eksplorasi tentang ketakutan apa yang Anda rasakan berkaitan dengan proses persalinan? Lalu tulislah kata-kata atau kalimat ketakutan Anda yang muncul di dalam benak ke dalam kertas.

Kemudian pejamkan mata lalu ucapkan kalimat seputar persalinan, misalnya kontraksi dan persalinan. Lalu rasakan dan hayati hingga Anda menemukan emosi yang seperti apa yang mengiringi rasa dan sesasi yang Anda rasakan?

Kemudian pejamkan mata dengan lembut sambil membayangkan proses persalinan Anda. Lalu di dalam hati pikirkan daftar kalimat atau sugesti atau affirmasi yang mampu menguatkan Ana yang mengandung harapan positif akan proses persalinan Anda kelak lalu tulislah kedalam kertas.

Kemudian pejamkan mata lagi sambil merilekskan seluruh tubuh dan pikiran. Dan sembari dalam hati mengulang dan merekam sugesti positif yang Anda terima.

Tahukah Anda bahwa tulisan tangan seperti sidik jari – tidak ada dua orang memiliki tulisan tangan yang sama. Tulisan tangan juga merupakan respon ideomotor, yang berarti bahwa dengan menulis sesuatu dalam tulisan tangan normal Anda, Anda mengakses pikiran bawah sadar. Latihan ini mirip dengan yang di atas, tetapi Anda akan menggunakan tulisan tangan.

Tuliskan segala ketakutan dan pikiran negatif, dan kemudian segera menulis sebuah pikiran positif untuk menyeimbangkan negatif. Tapi jangan menghabiskan terlalu banyak waktu untuk berpikir. Menulislah dengan cepat.

Sebagai penulis saya telah berlatih apa yang kita sebut “freewriting” selama bertahun-tahun. Di sinilah saya coba untuk duduk dengan menghadap laptop dan terus menulis setidaknya 10-15 menit.

Dengan tidak memungkinkan jari ini untuk berhenti menekan tombol keyboard di laptop, Anda bisa mendapatkan sesuatu lebih dalam kreativitas dan mematikan pikiran kritis. Memang tindakan ini seringkali menghasilkan banyak omong kosong, tetapi juga beberapa hal brilian yang seringkali tidak terpikirkan sebelumnya akan muncul.

Saya akan mendorong Anda untuk melakukan hal yang sama dengan latihan ini. Hanya mulai menulis. Jangan biarkan pena atau jari Anda berhenti. Ketika Anda tiba-tiba menulis pikiran negatif, segera ikuti dengan positif.

Jika Anda melakukan salah satu dari latihan ini dalam 30 menit sebelum tidur Anda mendapatkan manfaat tambahan. Pikiran bawah sadar melakukan hal yang luar biasa ketika Anda tidur. Pada dasarnya apa yang terjadi setiap malam adalah pikiran yang mencoba untuk memprediksi apa yang akan terjadi besok.

Hal ini didasarkan pada apa yang telah terjadi hari ini dan kemarin dan hari sebelumnya. Jika rasa takut telah menjadi pola, ketakutan akan terus berlanjut. Jika Anda menambahkan satu ons pikiran positif untuk satu malam, Anda tidak akan mencairkan rasa takut yang banyak, tapi jika Anda menambahkan satu ons setiap malam selama beberapa hari, segera akan terjadi keseimbangan. Dengan melakukan hak ini sebelum tidur, maka pikiran pikiran positif semakin terekam di bawah sadar Anda.

Pindahkan Ketakutan

Pertama-tama, rasa takut adalah cara otak untuk mencoba melindungi Anda. otak memiliki niat baik, tapi rasa takut tidak selalu benar merupakan tanda bahaya. Misalnya, jika Anda melihat tongkat melengkung di jalan, mungkin Anda langsung takut dan mengira bahwa itu adalah ular – sampai Anda menyadari bahwa itu hanya tongkat.

Tapi kalau itu ular, secara mental dan fisik Anda siap – adrenalin sudah mengalir ke dalam aliran darah Anda, konstriksi berbagai otot akan segara berlangsung, dan sejumlah proses yang terjadi secara tidak sadar ketika kita merasa takut. Ketakutan bisa menjadi teman kita, sehingga saya tidak ingin mengambilnya sama sekali dari kesadaran kita.

namun masalahnya adalah, bahwa proses fisik alami yang terjadi jika diiringi dengan rasa takut justru akan menghambat perkembangan persalinan. Masalah besar kemudian adalah bagaimana membantu seorang ibu melepaskan rasa takut, terutama jika mereka memiliki pengalaman traumatis melahirkan di mana ada ketakutan terburuk yang direalisasikan.

Ada beberapa cara untuk mengurangi rasa takut dan cemas mulai dari Hypnobirthing, meditasi dll, dan mengadopsi dari buku karya Gurmukh yang berjudul “Beautiful, Bountiful, Blisfull” langkah meditasi seredhana ini sangat membantu Anda untuk mengurangi rasa takut tersebut:

  • Silahkan Ambil posisi duduk bersila yang nyaman. Usahakan posisi punggung Anda tetap tegak namun rileks.
  • Anda dapat sambil mendengarkan musik atau sesuatu yang meditatif
  • Mengatur penghitung waktu selama tiga menit, (Anda bisa menggunakan Alarm yang ada di HP)
  • Rentangkan lengan Anda keluar seperti sayap, sejajar dengan tanah. Mulailah mengepakkan tangan Anda dengan cepat seolah-olah terbang tinggi ke awan kepakkan hanya dari pergelangan tangan Anda saja
  • Lalu Ambil Nafas panjang dan dalam. Jika Anda mau, Anda bisa menutup mata Anda dan memfokuskan perhatian pada titik di antara kedua alis mata Anda.
  • Setelah tiga menit berlalu langsung tarik nafas panjang dan dalam dan banyakkan seluruh ketakutan dan kecemasan Anda hilang.

Ketika Anda melakukan meditasi ini pikiran Anda mungkin mengatakan kepada Anda bahwa lengan Anda akan jatuh dan terasa berat. Namun Ketika Anda berpikir – “Aku tidak bisa melakukan ini, itu terlalu keras” – terima pikiran negatif Anda untuk pikiran pelindung, kemudian menggantinya dengan positif berpikir: “Ya, saya bisa saya lebih kuat dari yang pernah saya pikirkan “

Meditasi ini membawa kita kembali ke pikiran netral. Andapun bisa melakukan ini dalam yoga selama tiga menit untuk melatih pikiran untuk menguasai perasaan yang intens.

Kecemasan dan ketakutan pada ibu dalam proses persalinan

Seringkali ketika seorang ibu yang merasakan ketakutan dan kesemasan saat proses persalinan, tubuhnya menunjukkan beberapa tanda yaitu nafas yang cepat, sangat sensitif dengan suara yang keras atau bising, mengganggam erat bagian tubuhnya, mengerutkan tubuhnya atau merapatkan kaki dan tangannya bahkan hingga histeris.

Dalam program Gentle birth Balance, tidak hanya ibu hamil yang kami latih untuk mampu melatih dan menguatkan mental sehingga dia mampu “menikmati” indahnya proses persalinan, namun juga melatih bagaimana jika Anda berperan sebagai pendamping persalinan.

Karena saya sangat menyadari bahwa ketika ibu berada dalam proses persalinan, emosi nya sangat labil dan energinya benar-benar terbuka, di saat itulah dia bisa saja menghilangkan energi negatif dalam diri nya namun disisi lain dia juga mudah sekali menerima energi dari lingkungan sekitar yang positif juga yang negatif.

Nah keika pendamping persalinan justru merasa panik, maka energi panik ini akan mudah sekali “nular” kepada ibu. Untuk itu, beberapa strategi yang dapat Anda lakukan ketika Anda menjadi pendamping ibu saat persalinan antara lain:

  • Bantu ibu untuk tetap fokus dan terhubung dengan tubuh dan pikirannya
  • Berikan dukungan moral dan panduan yang kuat agar tetap positif

Dukungan benar-benar diperlukan oleh sang ibu, bahkan hanya dengan melakukan tindakan sederhana yaitu memberikan sugesti positif kepada ibu, itupun sudah sangat berarti baginya. Apalagi ketika persalinan berlangsung begitu lama dan melelahkan

  • Bantu ibu untuk menemukan titik fokusnya

Dalam hal ini Anda pun bisa menjadi Anchor atau jangkar bagi sang ibu dimana setiap kali Anda menyentuh dan memijat tubuh ibu atau mengucapkan kata rileks misalnya, maka tindakan itulah yang membuat sang ibu kembali lagi ke fokusnya.

  • Berikan perhatian kepada ibu, bahkan perhatian yang sangat kecil sekalipun. Mulai dari mengambilkan atau membuatkan minuman, menyeka keringat atau bahkan hanya memeluk atau hanya ikut terjaga ketika ibu merasakan kontraksi saja itu sudah sangat berarti.

Bersiap untuk menikmati nyeri persalinan

Apakah benar melahirkan itu harus nyeri dan sakit? Saya tidak merasakan lho.

Lalu apakah benar melahirkan bisa tanpa rasa sakit? Saya merasakan namun banyak para ibu dan teman saya yang menyatakan bahwa melahirkan itu sakit sekali.

Lalu yang benar yang mana?

Nyeri dan sakin sebenarnya sangat tergantung dari persepsi seseorang.

Apa yang Anda rasakan ketika Anda dicubit manja oleh pacar Anda dahulu? Lalu apa yang Anda rasakan ketika Anda di cubit oleh musuh Anda padahal dia mencubit dengan intensitas dan kekuatan yang sama dengan cubitan pacar Anda kala itu?

Kemudian apa yang Anda rasakan ketika Anda menderita sakit gigi dan saat itu Anda sedang bertengkar dan marah dengan suami?

Dan apa yang Anda rasakan ketika Anda menderita sakit gigi namun kali ini Anda di ajak pergi ke Mall dan Anda dibelikan tas, sepatu dan baju baru impian Anda?

Bukankan sama-sama sakit gigi? Namum mana yang terasa lebih sakit?

Nah itu adalah gambaran sederhana tentang “persepsi” nyeri pada setiap orang. Banyak wanita menyatakan bahwa melahirkan itu sakit dan nyeri luar biasan. Namun saya sangat beruntung karena di persalinan pertama saya tidak merasakan nyeri saat persalinan.

Karena kenyamanan adalah hal yang dicari oleh banyak orang, maka banyak upaya baik medis maupun alternatif yang bisa digunakan untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan rasa nyeri pada saat proses persalinan, namun di Gentle Birth Balance saya mencoba untuk mengajak klien saya untuk bersiap diri untuk menikmati rasa nyeri yang mungkin saja timbul ketika proses persalinan.

Mengapa justru menikmati, bukan menghilangkan? Bukankah konon kabarnya dengan hypnosis atau hypnobirthing rasa nyeri bisa hilang sama sekali?

Ya benar. Memang dengan hypnobirthing rasa nyeri bisa sama sekali hilang. Namun di dalam program gentle birth balance ini saya tidak akan menjanjikan kepada Anda bahwa Anda bakalan tidak merasakan nyeri sama sekali saat menjalani proses persalinan.

Karena saya yakin bahwa nyeri dalam proses persalinan adalah nyeri yang positif. Artinya bahwa nyeri yang tercipta sebenarnya adalah nyeri yang memang dibutuhkan sebagai alarm tubuh bahwa Anda akan segera melahirkan.

Ketika Anda mampu menikmati rasa nyeri tersebut. Maka ketika seharusnya Anda mengeluh akibat dari sensasi yang ditimbulkan saat melahirkan, justru Anda merasa nyaman dan tenang bahkan merasa santai walaupun rasa nyeri tersebut tetap ada. Namun sensasi yang Anda rasakan adalah berbeda.

Mengapa tidak sekalian saja di hilangkan rasa nyeri tersebut?

Itu karena setiap orang mempunyai persepsi dan pengalaman yang berbeda terhadap proses persalinan. Dan semua orang mempunyai tingkat sugestibilitas yang berbeda terhadap proses hypnobirthing. Sehingga dalam program ini, saya berusaha untuk mengajak Anda mempersiapkan segala sesuatunya untuk bersiap menikmati segala sensasi yang ada saat menjalani proses persalinan:

  1. Persiapan Fisik

  • Pentingnya olahraga dan nutrisi yang seimbang dan bagus
  • Pentingnya belajar nafas
  • Pentingnya kesadaran tubuh dan pengalaman tubuh terhadap pengatahuan dalam kehamian dan persalinan
  • Ketrampilan fisik untuk mengurangi dan menghilangkan ketegangan
  • Ketrampilan otor internal /dalam dan otot vagina untuk meregang dan menguat
  • Pengalaman fisik terhadap ketidaknyamanan dan bagaimana bertoleransi dengan hal itu
  1. Persiapan Mental

  • Kesadaran tentang proses persalinan
  • Mengerti dan memahami sensasi sensasi yang dapat timbul dan dirasakan saat proses persalinan
  • Mampu fokus dan terhubung dengan tubuhnya
  • Penerimaan terhadap peran baru yang menantinya yaitu menjadi seorang ibu
  1. Persiapan Emosional

  • Mampu menyadari perubahan emosi yang terjadi dan mengatasinya
  • Mampu memanajemen emosi yang ada didalam hati dan pikirannya
  1. Persiapan Historical

  • Mengeksplorasi pengalaman persalinannya yang lalu dan menemukan serta mengobati dan menghilangkan trauma yang mungkin timbul pada persalinan sebelumnya

Langkah Praktis yang harus di perhatikan:

  • Letakkan kedua tangan Anda diperut untuk beberapa menit lalu kirimkan salam damai kepada janin yang ada didalam kandungan
  • Jurnalkan atau tulislah diari tentang pengalaman dan emosi yang Anda rasakan selama masa kehamilan
  • Di awal proses kehamilan, cobalah untuk menanam benih bunga atau tanamansebagai simbol bahwa di dalam rahim Anda tubuh janin buah cinta Anda dan pasangan. Lalu setelah bayi Anda lahir, Anda bisa merawat nya bersama dengan merawat bayi Anda
  • Bacakan cerita atau puisi kepada janin Anda dan dengarkan musik relaksasi, lagu pujian atau musik klasik tiap hari
  • Ciptakan lingkungan yang nyaman dan gunakan aroma therapi sambil mendengarkan musik atau sedang melakukan relaksasi dan meditasi.
  • Oleskan pelembab atau minyak khusus untuk massage, dan pijat dengan lembut tubuh Anda sendiri menggunakan minyak atau pelembab sebelum atau sesudah mandi, lakukan dengan rutin .
  • Pilih bahan makanan yang kaya warna, aroma dan textur
  • “be Mindfull” atau sadar saat anda makan, atur pola makan dengan gizi seimbang
  • Mulai lakukan maternity tour dan seleksi

cukup panjang ya artikelnya?

semoga bisa memberikan pencerahan untuk Anda

salam Hangat

Yesie

Melahirkan Sendiri, Sebuah Pengalaman Yang Takan Terlupakan

Melahirkan Sendiri

Berbagi pengalaman indah saat melahirkan dan dilahirkan adalah sebuah keharusan. Ya memang harus. Karena pada dasarnya melahirkan adalah proses yang sakral dan pasti terkenang seumur hidup.

Lha ya akan sayang sekali kan? jika proses persalinan menjadi sumber trauma?

Dan inilah kisah persalinan Klien “long distance” @bidankita




Pagi bu..
Ga terasa udah 2 bulan aja usia bayi saya.
Alhamdulillah sehat, anteng dan ceria terus babynya.

Saya ijin untuk menceritakan prosesnya ya bu..

Pada tgl 7 juli, setelah kontraksi nya 5 menit sekali saya masih di rumah,saya pikir krn rumah bidannya deket gpp lah sebentar lagi di rumah.
Krn pas lahiran pertama saya dulu lama sekali kala 2 nya, bayinya lama di jalan lahir dan akhirnya saya di episiotomy.

Terus..pas kmrn, setelah lebih sering dari 5 menit sekali kontraksi, suami mulai maksa ke bidan, saya minta waktu untuk mandi dulu.

Masuk kamar mandi, kebelet pup. Pas dicoba pup, kok ga ada 🙈
Terus pas mau cebok jalan keluar nya sudah bengkak bgt.
Belum sempat mikir2 lagi lgsg datang lagi kontraksi, ga sempat ngatur nafas lagi, jdnya ngeden. Langsung pecah ketubannya, muncrat.
Ada darah sedikit. Pas dicek lg, sudah terasa rambut bayinya.

Di rumah ga ada org krn semua sibuk menyiapkan utk brgkt k bidan.
Saya khawatir berbahaya buat bayinya, kalau kondisi bayinya dibiarkan seperti itu, ketuban sudah pecah dan kepala sudah di jln lahir.

Akhirnya, dalam jeda kontraksi yg makin intens, saya jongkok, atur nafas mencoba relax n blg ke bayinya ” dek, kita lahiran disini aja ya,bantu bundo ya”
Ajaib bu..

Bayinya terasa kaya langsung memutar badannya dari posisi anterior ke posterior kemudian langsung mendorong badannya pelan-pelan dengan gerakan yang lembut sekali. Dan..”prakkk!”, sobek semua (tp ga sakit malah lega).
saya cuma ngeden dikit sedikit aja, Bu.

Rasanya subhanallah, lembuuuut bgt, indah, dan damai..
Bayinya keluar, pelan2 saya sambut dg kedua tangan (posisinya persis seperti lambangnya bumi sehat, ngikutin aja pengennya posisi kaya gitu).

Bayinya kaya mati, warnanya abu2, seperti yg sering saya liat di video2 youtube.
Lalu saya panggil sambil diusap-usap,   setelah itu langsung agak batuk lalu menangis keras.
saya ganti posisi jadi duduk selonjor di kamar mandinya. Si bayinya saya taruh di dada seperti posisi IMD.

Subhanallah rasanya legaaa sekali, bahagia dan damainya susah digambarkan, pengalaman paling luar biasa indah dalam hidup saya, Bu.
Benar2 indah..

Bbrp menit kemudian saya kembali ke dunia nyata.hehe..
Kamar mandinya sengaja tidak saya kunci, lalu datang adik perempuan saya ngecek,pas buka pintu, dia lgsg shock liat saya udah selonjor sambil meluk bayinya.

Saya cm minta tolong ambilkan handuk sama kain bedong,
Dg muka pucat, dia berikan yg saya minta.
HaBis tu datang tetangga dan semuanya panik tingkat sukoi😅😅.
Saya sendiri rasanya segar bugar bgt, diajak sepedaan langsung juga masih kuat rasanya.
Alhamdulillah darah yg keluar cm darah  jalan lahir yang terbuka. Selama kontraksi saya makan kurma ruthab terus sebagai pasokan oksitosin.

Pas udah datang mama n suami bingung  gimana caranya bawa saya keluar dari kamar mandi. Karena ari2 nya belum lahir.

Jadinya saya berdiri dan jalan sendiri. Beneran bu, rasanya lega n ga ada capek ato lemas sama sekali.

Mama saya kaget, dikiranya saya udah lemas ga da tenaga lagi.

Pas bidan datang( sambil marah2 heboh).
Saya yg sudah berbaring, dicek kondisi jalan lahirnya.

Ketika saya disuruh mengangkang lebar-lebar, baru terasa perihnya. Kata bidannya robekannya sangat parah, kemana-mana dan luar dalam.

Kemudian saya langsung disuntik di pinggul kiri dan kanan, lalu ari2 nya lahir.
Saya minta lotusbirth tetapi suami tidak mengijinkan, namun alhamdulillah bisa DCC kurang lebih 30 menit, bu..

Kalo saya lahiran di bidannya,saya ga akan diijinkan DCC bu.

Begitulah ceritanya bu..

Habis itu dibawa ke klinik bidan, disana saya dijait selama  2 jam. Sakiitnya, “banget2”.
Waktu saya lagi ngatur nafas buat relaksasi, malah dikira sesak nafas dan langsung dikasih oksigen 😂 (pas saat itu saya menurut saja, saya kira itu prosedur,belakangan pas saya konfirmasi ternyata begitu).

Perbedaanya dg persalinan pertama saya,

Lahiran pertama dg bidan hypnobirthing, bidannya sabar n hanya melakukan intervensi ketika memang perlu. Tp sayanya belum paham gentle birth, jadi cuma tau dengerin audio hypno aja, pas gagal fokus, udah deh..ngeden suka2😝

Tapi alhamdulillah yg pertama bisa lotus

Anak yg kedua ini, cuma DCC. Tapi lebih anteng dan auranya selalu membuat saya bahagia setiap kali menatapnya, saya tidak baby blues seperti pasca bersalin anak pertama. 😊😊
Dari segi ASI, subhanallah bu, ngucurrr…
Padahal saya makannya asal, tidak diet FC ketat seperti saat menyusui anak pertama.

Pelajaran yang saya dapat pada pengalaman ini bahwa dalam proses melahirkan yg berjuang bukan hanya ibunya, tapi bayi dalam kandungan pun juga berjuang, menunggu aba2 dari ibunya. Ketika team nya sudah siap..sang bayi pun meluncur dg indah s😘😊.

Selama hamil, pada minggu ke 35 janinnya sungsang dan saya flek shg diharuskan bedrest oleh dokter. Setelah bedrest seminggu, saya rajin kneechest dan yoga untuk sungsang, pas periksa minggu ke 36 di bidan udah ga sungsang. Di minggu ke 38 sungsang lagi, yoga+ doa+relaksasi +ikhlas, Alhamdulillah pas mgg ke 39 sudah normal.
Saat tidak bedrest saya rutin melakukan yoga, relaksasi, latihan nafas dan earthing setiap subuh. (Mengikuti praktik gentle birth di buku)
Pijat perineum cuma sempat 4 kali🙈.
Buku “gentle birth balance”  jadi bacaan wajib saya tiap hari.
Alhamdulillah, doa+ikhtiar+doa+ikhlas. Bayi saya lahir H+1 HPL.

img-20160709-wa0006