Bidan Kita

Home Blog Page 26

10 hal yang perlu Anda ketahui tentang Nyeri dalam Persalinan

Yang Perlu Anda Ketahui

Masih membahas tentang nyeri, karena hingga saat ini, bahkan hingga tadi pagi saat saya bertanya dengan klien saya di kelas Gentle Birth Preparation tentang apa yang dia takutkan saat menghadapi proses persalinan, jawabannya adalah TAKUT SAKIT/NYERI.

Nah di artikel ini saya akan membahas tentang beberapa hal yang sebaiknya Anda ketahui tentang nyeri/sakit dalam proses persalinan:

  1. Nyeri/sakit dalam proses persalinan itu berguna

Nyeri/Sakit dalam bahasa inggris di sebut PAIN. Ternyata ada singkatannya lho
P : Purposeful = Ny9aaf9a849b5d383cec3cb16b9fa438c1eri yang hadir sebenarnya mempunyai tujuan yang positif yaitu melahirkan bayi Anda

A : Anticipated = Nyeri yang hadir dapat dipersiapkan atau mempersiapkan apa yang akan terjadi

I : Intermittent = Rasa nyeri di dalam proses persalinan dirancang untuk berpola intermitten, sehingga memiliki waktu istirahat. Dan terjadi tidak terus menerus. Namun selalu ada jeda.

N : Normal = Nyeri persalinan yang ada dan dirasakan itu adalah NORMAL, tidak perlu di takuti ataupun di hindari. Yang Anda perlukan adalah di NIKMATI.

 

  1. Nyeri persalinan dapat mengikuti pola ketakutan-ketegangan-rasa sakit (fear-tension-pain cycle) atau siklus percaya diri- relaksasi-kenyamanan (confidance-relaxation-comfort cycle) tergantung pada apa yang Anda lakukan untuk mempersiapkan persalinan Anda.
    c10249406c01c156791459d4c8e4ab6c

crccycle

  1. Nyeri persalinan harus dibangun pada pemahaman bahwa proses persalinan bisa saja terasa menyakitkan. Rasa menyakitkan ini datang dalam berbagai bentuk dan dalam banyak hal, Anda memiliki kemampuan alami dan belajar untuk memenuhi tantangan ini. Jika Anda belajar bagaimana Anda mengatasi rasa sakit ini dan bagaimana Anda akan berurusan dengan rasa sakit, maka Anda memiliki kesadaran untuk menjadi sangat aktif dalam upaya untuk mengatasinya. Jika ada sesuatu yang tiba-tiba merubah rasa nyeri biasa menjadi rasa nyeri yang tidak biasa atau berbeda, maka Anda dapat berkomunikasi dengan bidan atau dokter Anda.
  2. Nyeri persalinan adalah sesuatu yang positif, sebuah upaya aktif, dan sebuah proses alami, bukan karena ada sesuatu yang rusak. Karena itu Anda tidak perlu mengatakan kepada diri sendiri cerita tentang rasa sakit. Contoh “oh ini benar-benar sakit saya tidak bakalan tahan”. Karea Hal ini justru dapat menyebabkan Anda merasa menderita. Penderitaan adalah di mana Anda ‘tidak mampu mengelola’ apa yang terjadi. Tidak ada yang ingin menderita dalam proses kelahiran.
  3. Nyeri persalinan dapat memandu Anda selama proses kelahiran. Anda dapat menggganti posisi, menggunakan relaksasi dan mencari serta melakukan berbagai tindakan atau upaya untuk membuat ini menjadi terasa lebih nyaman.
  4. Nyeri persalinan dapat bervariasi dan sangat unik antara wanita satu dengan wanita lainnya. Nyeri persalinan awal mungkin merasa seperti nyeri haid, kram atau sakit di area symphisis pubis (jika bayi posterior). Rasa ini akan meningkat durasi dan frekuensinya serta intervalnya sebagai tanda kemajuan proses persalinan. Bahkan nyeri tersebut bisa berubah menjadi rasa kelegaan ketika sang ibu merasa ingin mengejan. Setiap ada rasa ingin mengejan dan ibu tersebut mengejan, yang dirasakan bisa jadi sudah bukan nyeri lagi namun berubah menjadi rasa puas.
  5. Nyeri pada proses persalinan dapat dialami secara berbeda tergantung pada siapa yang mendampingi proses persalinan Anda. circle of stressDalam buku berjudul Birth Wise, penulis Penny Armstrong dan Sheryl Feldman menjelaskan bahwa ibu bersalin yang diperlakukan dengan baik oleh bidan, kemudian dia di hargai, di hormati dan di asuh dengan kelembutan dan cinta kasih ternyata mereka akan melahirkan dengan lebih mudah dan merasa lebih nyaman. Sebaliknya, ketika ibu bersalin tersebut ditantang oleh bidan mereka, di kendalikan dan diperlakukan acuh tak acuh, maka mereka akan memiliki lebih banyak masalah dengan dengan proses persalinan mereka, bahkan mereka akan merasa lebih nyeri saat melahirkan.
  6. Nyeri persalinan yang dianggap telah menjadi “penderitaan” dapat dibantu dengan penggunaan intervensi dengan pain-free-labour-17-copybijaksana dan penuh kasih.
    Epidural dapat memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan tetapi akan mengganggu produksi oksitosin dan kemampuan alami tubuh Anda untuk mengetahui apa yang harus dilakukan. Jadi tetap saja intervensi yang akan di berikan , seyogyanya diberikan dengan bijaksana.
  7. Nyeri persalinan dibagi dengan pasangan Anda -bayi Anda. Bayi Anda juga mengalami persalinan bersama dengan Anda. Berikut juga pasangan Anda.
  8. Nyeri persalinan adalah subjek kontroversial dan telah menjadi sesuatu yang “dipolitikkan dan di bisniskan” di negara kita dan di seluruh dunia. Karena pemikiran nyeri bisa menakutkan dan merupakan sesuatu yang ingin kita hindari ada telah menjadi dan menciptakan budaya ketakutan dan pencegahan. Sehingga banyak sekali orang yang melahirkan “based on Fear” bukan “based on Love”. Hak-hak dasar perempuan telah dilupakan dalam sistem medikalisasi saat melahirkan.

Silahkan baca disini:

  • http://www.guardian.co.uk/lifeandstyle/2009/jul/12/pregnancy-pain-natural-birth-yoga
  • http://birthtruth.blogspot.ca/
  • http://www.imbci.org/
  • http://www.childbirthconnection.org
  • http://www.thebusinessofbeingborn.com/

Semoga Artikel ini bermanfaat untuk Anda

Salam hangat

Yesie

Pilih Nyeri Ngeri atau Nyeri Nikmat?

Apa Itu Nyeri?

Membahas tentang nyeri, apalagi dalam proses persalinan tentu menjadi sebuah pembahasan yang menarik. Dan mungkin tidak ada habisnya.

Beberapa orang mempunyai pendapat bahwa Nyeri yang dirasakan oleh seorang ibu yang melahirkan adalah sebuah rasa nyeri yang menakutkan dan mengerikan. Sehingga berbagai cara digunakan untuk menghilangkan atau mungkin sekedar mengurangi rasa nyeri tersebut.

Ada juga beberapa orang yang berpendapat bahwa nyeri dalam proses persalinan harus di alami semua wanita yang sedang melahirkan. Hingga ada beberapa pernyataan bahwa “yang namanya melahirkan ya harus sakit/nyeri. Karena kalau tidak sakit berarti bukan melahirkan”

“nyeri dalam proses persalinan adalah wujud dari lahirnya IBU. Sehingga jika mau disebut IBU ya harus mengalami nyeri tersebut”

Sakit Adalah Pengalaman

Karena itulah rasa sakit saat melahirkan adalah sebuah pengalaman yang di takutkan dan dicemaskan oleh semua wanita. Bahkan tidak jarang seorang wanita akhirnya memilih untuk melakukan operasi SC karena mereka menghindari rasa nyeri tersebut.

Pengalaman rasa sakit tidak mudah untuk dipahami. Nyeri tidak hanya proses merupakan proses biologis. Tentu saja, rasa sakit adalah proses neurobiologic, tapi, itu juga merupakan pengalaman yang melibatkan emosional; rasa ini membawa kenangan dari pengalaman menyakitkan masa lalu; dan, ada kesadaran dari rasa sakit yang dapat diubah atau dimodifikasi.

Pengalaman nyeri bervariasi dari individu ke individu dan dari budaya ke budaya. pengaruh budaya tentang persepsi akan rasa nyeri memodifikasi cara bangsa dan budaya saat mengatasinya. Rasa sakit dari operasi atau cedera disebut nyeri akut. rasa sakit ini memiliki tujuan biologis.

Rasa ini memberitahu kita di mana kita terluka sehingga kita dapat melindungi diri kita sendiri. Nyeri ini juga mengaktifkan mekanisme pertahanan tubuh yaitu melawan dan menghindar yang melindungi kita ketika kita terancam oleh lingkungan yang tidak bersahabat. Sama halnya dengan nyeri saat proses persalinan, nyeri ini adalah cara tubuh dan janin kita berkomunikasi.

Nyeri pada proses persalinan TIDAK merupakan sinyal bahwa ada sesuatu yang salah. Nyeri persalinan membantu Anda menentukan apa yang terjadi dalam tubuh Anda, Anda masuk ke dalam tahapan yang mana dan tindakan apa yang mungkin Anda ambil, untuk beradaptasi dan menikmati rasa nyeri ini

Ini adalah rasa sakit dengan tujuan positif. Nyeri persalinanlah yang menyebabkan bayi Anda lahir. Dan ini sangat berbeda dari rasa sakit cedera, infeksi, atau penyakit kronis.

Pandangan medis tentang melahirkan dan rasa sakit

Untuk memahami rasa sakit ini ada hal yang harus ditinjau ulang yaitu konsep rasa sakit karena penyakit, dan rasa sakit kelahiran. Dan ilmu kedokteran Barat.menginterpretasi bahwa:

  1. Persalinan adalah penyakit dan bukan proses alamiah. 
    Kenapa bisa demikian? Ya…karena di tempat pelayanan kesehatan, baik itu Rumah Sakit, Klinik Bersalin, Bidan Praktek Swasta, sebutan untuk ibu hamil atau ibu melahirkan adalah PASIEN bukan KLIEN. Dimana secara otomatis pikiran bawah sadar kita merekam bahwa PASIEN adalah sebutan atau juk=lukan yang di sandang oleh orang sakit.

Ya..biasanya Anda akan di panggil sebagai PASIEN.bukan sebagai TAMU atau KLIEN. Bahkan ketika Anda hendak masuk ke RS pun Anda harus lewat di Unit Gawat Darurat dahulu. Seolah olah proses melahirkan adalah proses kegawatdaruratan.

  1. Semua rasa sakit dan nyeri harus didiagnosis, dipantau dan dihilangkan. 
    dalam ilmu kedokteran Modern, khususnya ilmuwan, percaya bahwa kita harus mampu menguasai lingkungan kita dan hidup kita untuk menghindari rasa sakit dan bahkan kematian.Sehingga tidaklah heran, bahwa berbagai cara secara medis dilakukan untuk mengurangi bahkan menghilangkan rasa sakit tersebut. Namun Perempuan dalam beberapa suku yakin dan percaya dalam tubuh mereka di design untuk melahirkan secara alami.
    Pada beberapa kelompok orang sakit adalah sesuatu yang diasumsikan sebagai .
  2. Sistem kesehatan dibangun dan berfokus pada bencana/komplikasi/resiko komplikasi dan mereka seolah diharapkan terjadi. 

Jika Anda menganggap bahwa kebanyakan persalinan itu akan berlangsung normal dan tanpa komplikasi serius (80% atau lebih), namun mengapa fakta di lapangan adalah semua kamar bersalin dilengkapi dengan peralatan berteknologi tinggi, seolah akan terjadi komplikasi yang berat terhadap setiap ibu yang melahirkan.
Kamar-kamar persalinan di design tidak untuk mengurangi masalah untuk mendukung proses normal kelahiran, tetapi untuk mencoba mengatasi resiko yang di anggap potensial terjadi (Suzane Arms).

Ketakutan adalah sebuah elemen yang memenuhi pemikiran para tenaga kesehatan, yang kadang-kadang tanpa disadari seringkali menyebabkan mereka kehilangan akal sehat. 

Bagaimana cara mengatasi rasa sakit/nyeri?

Belajar untuk mengatasi rasa sakit bukanlah konsep baru bagi kebanyakan wanita. Setiap orang telah mengalami rasa sakit, dan sebagian besar dari kita sudah mengidentifikasi langkah-langkah yang membantu mengatasinya. Berikut adalah beberapa ide yang dapat membantu dengan melahirkan.

Coba teknik yang Anda rasa membantu mengatasi rasa sakit, seperti kompres dingin saat Anda sakit kepala atau cedera. Jika Anda pernah melahirkan sebelumnya tentu Anda akan berpikir tentang yang teknik dan manajemen nyeri yang bagaimana yang Anda rasa paling sukses dalam membantu Anda dalam mempersiapkan persalinan lagi.

Jika Anda merasa agak tidak berhasil dalam mengatasi nyeri persalinan sebelumnya, Anda mungkin takut atau gugup ketika Anda berpikir tentang proses itu lagi. Luangkan waktu untuk mengakui ini dan mengakui bahwa ini adalah perasaan yang normal.

Mengidentifikasi bagaimana Anda mengekspresikan rasa sakit itu penting. Beberapa budaya mengharapkan seorang wanita harus tahan akan rasa sakit, sehingga saat kontraksi, menangis dan menjerit itu “pamali” atau di anggap “memalukan”.

Namun ada juga budaya yang justru mengharapkan ekspresi yang berbeda. Tentu saja semua orang bisa masuk di mana saja di sepanjang proses ini. Anda mungkin hanya mengerang, menutup mata dan menangis. Namun Anda juga bisa saja menjerit berteriak, bereaksi berlebihan bahkan bersumpah untuk tidak mengalami ini lagi.

Lalu mulailah membangun harapan yang realistis tentang nyeri persalinan. Beberapa metode persiapan melahirkan berbicara tentang menghilangkan ketidaknyamanan bahkan menghilangkan rasa nyeri saat melahirkan. yang mungkin “iklan” ini menyebabkan Anda untuk percaya bahwa rasa sakit akan benar benar hilang.

Namun,ternyata kebanyakan wanita melaporkan bahwa melahirkan adalah usaha yang keras dan tindakan manajemen nyeri dan meningkatkan kenyamanan jarang bisa menghilangkan rasa sakit.

Apa yang bisa mereka lakukan adalah memberikan alat untuk meminimalkan jumlah rasa sakit Anda rasakan, efektif mengatasi rasa sakit yang Anda alami, dan menghemat energi Anda untuk dapat secara efektif melahirkan.

Berikan diri Anda untuk memiliki pengalaman Anda sendiri dalam menanggapi, rasa sakit yang terkait dengan persalinan. Persiapan terbaik adalah untuk tetap terbuka dan mau menerima pengalaman.

Apa yang menyebabkan rasa sakit saat melahirkan?

Secara teoritis, penyebab rasa nyeri pada saat proses persalinan ada beberapa hal antara lain:

Penyebab nyeri (biasanya)

  1. rahim kekurangan oksigen (uterine hypoxia)
  2. bagian terendah dari rahim meregang
  3. Kontraksi Rahim
  4. Stretching pada serviks saat membuka
  5. Stretching dari ligemen ligament pada panggul dan tekanan kepala bayi pada panggul
  6. Faktor psikis dan emosi ibu
  7. Vagina dan perineum yang meregang pada kala II

Penyebab lain:

  1. posisi dan presentasi bayi
  2. bayi besar
  3. beberapa factor emosional dan ketegangan psikis
  4. segmen bawah Rahim yang terlalu kaku (rgid)
  5. aliran darah ke rahi yang terganggu
  6. kontraksi rahim yang tidak teratur
  7. panggul sempit atau disporposi kepala panggul

Namun dari uraian di atas, sebenarnya bisa di simpulkan bahwa Ada tiga tipe dasar nyeri saat melahirkan. Memahami apa yang menyebabkan rasa sakit di tiap tahap persalinan akan membantu Anda mengidentifikasi sampai dimana tubuh Anda berproses. Teknik yang berbeda mungkin diperlukan untuk mengatasi ini sensasi yang berbeda.

Tipe pertama nyeri berhubungan dengan kontraksi otot leher rahim adalah membuka atau melebar. Selama ini bagian tubuh dari proses melahirkan adalah barisan otot dalam Rahim yang berkontraksi, membuka leher rahim. Kebanyakan wanita menggambarkan perasaan ini sebagai kram atau mulas saat menstruasi namun rasanya menjadi semakin kuat. Ini dapat dirasakan di bagian bawah rahim, bagian pinggang belakang atau keduanya.

Tipe kedua sensasi adalah perasaan tekanan kuat karena bagian terendah janin semakin turun dan mendorong otot-otot di panggul dan kandung kemih dan rektum.

Type ketiga dari rasa sakit, yang terjadi setelah bayi dilahirkan, adalah perasaan terbakar atau peregangan bahkan robekan vagina dan kulit saat bayi lahir.

Bagaimana takut dan ketegangan berhubungan dengan nyeri?

Grantley Dick-Read menjelaskan proses ini dan sekarang dikenal sebagai “Fear-Tension-Pain” siklus. Dia mengatakan bahwa ketakutan menyebabkan seorang wanita untuk menjadi tegang, dan ketegangan yang meningkatkan nyeri. Peningkatan rasa sakit, pada gilirannya, meningkatkan rasa takut, dan siklus ini terus menerus berulang.

Untuk memutus siklus ini Dick-Read menyarankan dengan dua cara:

  • Mengurangi rasa takut dengan mendidik seorang calon ibu tentang apa yang terjadi selama persalinan
  • Mengurangi ketegangan dengan mempromosikan relaksasi, sehingga mengurangi rasa sakit.

Sebagian besar metode persiapan melahirkan modern berevolusi dari teori ini.

Teknik apa yang bisa saya mencoba untuk mengatasi rasa sakit ini dengan baik ?

Ada banyak hal yang dapat Anda lakukan untuk meminimalkan jumlah rasa sakit dari kontraksi dan untuk mengatasi rasa sakit yang Anda rasakan.

Ingat bahwa rahim Anda adalah kumpulan otot. Seperti semua otot, mereka yang Anda bekerja rahim terbaik dengan paling sedikit rasa sakit ketika mereka terhidrasi dengan baik dan menerima banyak oksigen. Anda dapat meningkatkan aliran darah dan oksigen ke rahim dengan minum banyak cairan dan memposisikan tubuh untuk tegak. Hindari tiduran terlentang. (Berbaring telentang dapat mengurangi aliran darah ke rahim hampir 30%!)

Cara lain untuk mengurangi rasa sakit yang Anda rasakan saat kontraksi adalah menjaga otot-otot perut Anda rileks. Banyak metode persiapan melahirkan fokus pada belajar teknik relaksasi untuk mencapai hal ini. Teknik relaksasi progresif, self-hypnosis, tehnik nafas, visualisasi, dan pijat adalah cara-cara untuk mempromosikan relaksasi otot dan meminimalkan rasa sakit yang Anda alami.

Beberapa minggu latihan akan membantu teknik ini menjadi kebiasaan yang mendarah daging dan lebih mudah digunakan selama masa stres atau sakit.

Penggunaan kompres hangat atau dingin, baik punggung atau perut Anda bagian bawah mungkin membantu mengurangi rasa sakit. Hidroterapi, baik dalam mandi atau bak mandi, juga dapat membantu untuk mengurangi rasa sakit dan mempromosikan relaksasi.

Anda bisa duduk di bangku di kamar mandi jika Anda lelah, dan mengarahkan aliran air di kedua punggung atau perut Anda, mana yang terasa terbaik. Jika menggunakan bath up, mungkin akan terasa lebih baik karena Anda dapat membenamkan perut Anda di air hangat. Jika Anda tidak punya bath up, coba letakkan handuk di perut Anda dan pasangan Anda perlahan-lahan menuangkan air di atas handuk selama kontraksi.

Yang penting persiapkan terlebih dahulu: menemukan bangku yang cocok di kamar mandi atau bak dan tidak tergelincir, dan juga mencoba menggunakan air mengalir.

Ibu bersalin yang, duduk di birthing ball juga biasanya merasa lebih nyaman dan rasa nyeri lebih berkurang. Selama persalinan Anda, Anda mungkin menemukan bahwa posisi tegak seperti berdiri, berjalan, atau duduk di kursi goyang atau pada bola persalinan mungkin membantu Anda mengatasi kontraksi.

Bergoyang atau bergerak pinggul Anda bisa membantu, sementara juga mendorong bayi untuk memilih jalur yang terbaik saat melalui tulang panggul Anda. Secara umum, Anda harus mengikuti pesan tubuh Anda dan memilih posisi yang Anda rasa erbaik.

Ada satu pengecualian untuk pedoman umum ini, dan itu adalah, seperti yang disebutkan di atas, Anda harus menghindari berbaring telentang. Bahkan jika ini terasa lebih baik, mengurangi efektivitas kontraksi dan dapat menurunkan oksigen ke bayi Anda.

Jika Anda menemukan bahwa kontraksi sangat menyakitkan di bagian belakang Anda, ini bisa menjadi sinyal bahwa bayi Anda menghadap ke depan Anda, atau ” posisi posterior. Untuk beberapa bayi, ini adalah cara mereka cocok terbaik melalui tulang panggul, tapi sebagian besar bayi lebih cocok jika mereka menghadapi punggung, disebut posisi anterior.

Nah buku buku di bawah ini adalah referensi yang bisa And abaca untuk meningkatkan rasa nyaman Anda saat melahirkan


Referensi:

Buku Persiapan Persalinan:

  • Gentle Birth Balance, Mizan, Bandung 2014 by Yesie Aprillia
  • Active Birth: The New Approach to Giving Birth Naturally, Revised ed. 1992. Janet Balaskas. Harvard Common Press.
  • Birthing from Within. 1998. Pam England, CNM. Partera Press.
  • Ina May’s Guide to Childbirth. 2003. Ina May Gaskin. Bantam.
  • Natural Childbirth the Bradley Way, Revised ed. 1996. Susan McCutcheon-Rosegg. Plume.
  • Pregnancy, Childbirth and the Newborn: The Complete Guide. 2001. Penny Simkin. Meadowbrook.
  • The Thinking Woman’s Guide to a Better Birth. 1999. Henci Goer. Perigee Trade.
  • Arms S . INMACULATE DECEPTION II. Mith, Magic & BirthCelestial Arts, Berkeley, California, 1994
  • Northrup C. Cuerpo de mujer Sabiduría de mujerEdiciones Urano SA, Barcelona.1999
  • Van Hoover C. Pain and Suffering in childbirth: A Look at Attitudes,
    Research and History  Midwifery Today, Issue Number 55, autumn 2000
  • Dunham C y equipo “the body Shop” MAMATOTO La celebración del  Plural de Ediciones SA, Barcelona 1992
  • Lieberman A Easing Labor Painthe Harward Common Press, Boston 1992

Terutama untuk pendamping persalinan:

The Birth Partner, 2nd Ed. 2001. Penny Simkin. Harvard Common Press.

Catatan Ayah Pintar, 2015 Yesie Apriilia, Miza, Bandung.

Berdayakan Dirimu (Birth Story)

Cerita Persalinan

Cerita tentang kehamilan dan melahirkan adalah salah satu terita yang bersejarah dalam kehidupan kita. sebuah cerita yang tidak akan terlupakan dan selalu saja dikenang maupun terkenang. siapapun yang terlibat dalam proses persalinan, pasti bisa menceritakan kembali proses tersebut.

dan semua orang yang mendengarkan cerita atau kisah persalinan pasti juga tertarik dan ingin tahu. bahkan siapapun yang mendengar kisah bisa saja tersugesti. Nah apa jadinya apabila kisah kelahiran menjadi sebuah cerita yang menyeramkan dan menakutkan? sayang sekali bukan?

Nah saya senang sekali ketika apa yang saya lakukan selama ini yaitu memberikan edukasi kepada para ibu ibu melalui berbagai media baik buku, web, sosial media bisa menginspirasi Anda dan membuat Anda mau memberdayakan diri. karena harapan saya adalah semakin banyak ibu, keluarga dan bayi yang merasakan pengalaman positif saat melahirkan dan dilahirkan. dan ini adalah salah satu cerita kisah kelahiran seorang ibu dari Jakarta.

semoga bisa menginspirasi

dear, bu yesie
saya wahyuni dijakarta dan ini adalah kehamilan anak kedua saya.saya mau mengucapkan makasih untuk sharing ilmunya tentang Gentle Birth diberbagai media.
saya memang bukan peserta private class, atau member laskar gentle birth. karena waktu ngadain private class dijakarta,jadwal suami saya lagi dinas keluar kota. jadilah saya akhirnya belajar memberdayakan diri lewat buku dan web bidan kita serta mencari beberapa fasilitator di Jakarta untuk untuk pemberdayaan diri.

saat mulai memberdayakan diri memang agak terlambat karena baru mulai saat kehamilan 27w.

tapi alhamdulillah dengan ketekunan disemester akhir,saya bisa melahirkan anak kedua dengan sangat nyaman berbeda dengan anak pertama yang walau melahirkan lewat vagina tapi penuh intervensi medis.

selama trisemester ketiga  saya rutin mengikuti kelas prenatal yoga dan yoga dirumah dan melakukan komunikasi dan afirmasi dengan janin sepulang kantor atau curi curi waktu dikantor untuk pelvic rock dikamar mandi dengan bantuan tembok.
proses persalinan anak kedua saya pada saat kehamilan berumur 40w lebih. saat itu termasuk dag dig dug, bukan karena sudah lewat perkiraan,tapi lebih karena obgyn pilihan saya  sudah selesai praktek dan akan cuti haji. untungnya info tersebut sudah saya ketahui jauh-jauh hari, jadi afirmasi setiap saya relaksasi saya ubah,”nak lahirnya diwaktu yang tepat ya,di saat dokter belum brangkat haji”. Dan alhamdulillah,saya masih berjodoh dengan beliau,makasih ya nak sudah dengerin bunda.

Proses persalinannya lebih singkat dari anak pertama. Tanda cinta dari si kecil berupa flek datang tgl17 agustus 2016 sekitar jam 2 pagi,tapi kontraksi belum rutin, dan saya kembali istirahat.

paginya kontraksi sudah mulai terasa,tapi berhubung suami janji dengan anak pertama ikut sepeda hias,jadi ke rumah sakit ditunda selesai suami dan anak pertma ikut sepeda hias dan saya masih sempat bikin pisang goreng dan bersih bersih rumah.

IMG_20160817_132856
Selesai semua urusan 17 agustusan kami berangkat ke rs. Dirumah sakit saya ditawari didorong dengan kursi roda dan naik lift,tapi saya lebih memilih  jalan dan naik tangga ke ruang.obervasi. Saya diobervasi selama 5jam. selama observasi saya melakukan relaksasi dan pelvic rocking di bola maupun dengan bersandar ke tembok.

setelah 5jam observasi saya diberi pilihan pulang dulu atau mau melakukan induksi karena pembukaan masih bukaan 2cm dan kontraksi blm rutin sedang hpl saya sudah lewat dan diberi di date sampai tgl20. saya memilih pulang dlu dan menunggu gelombang cinta yang lebih kuat. beruntung saya sempat memesan essential oil lavender dari young living yang bisa membantu memperlancar pembukaan. sebelum pulang saya sempat mengoles ke tulang spinal dan perut sesuai anjuran di web bidan kita.

IMG-20160816-WA0026

perjalanan pulang dari rs,justru saya merasakan gelombang cinta yang makin kuat.
sampai rumah saya beberes rumah,bikin teh untuk mertua yang kebetulan hari itu sudah datang dari surabaya dan tetap pelvic rock di bola saat ngobrol2 dengan mertua. 
Gelombang cinta yang saya rasakan makin kuat,saya mulai menyalakan aplikasi kontraksi nyaman. kontraksi sudah berjalan rutin 5menit skali tapi saya masih kekeh minta suami untuk jalan ke mall dan membeli minuman coklat favorit saya. sepulang makan dan jalan dari mall saya langsung menuju ke rs,karena sudah ada 2kali peringatan untuk menuju ke rs dari aplikasi.

sesampainya di rs jam 10 malam,saya di ctg dan diperiksa dalam. hasilnya dokter tidak membolehkan saya pulang karena kontraksi sdh sanhat rutin dan walau pbukaan baru bertambah1 dipbukaan 3. pembukaan makin bertambah dan saya memilih berbaring karena kebetulan suami saya yg tadiny sudah bersiap mendampingi proses,harus mengurus si anak pertama yang gak mau ditinggal dirumah.
dengan sangat terpaksa saya mengoptimalkan yang ada. Sambil berbaring saya mendengarkan musik relaksasi dan mengatur nafas serta kembali mengoles eo lavender sambil memijat2 sendiri punggung utk merangsang endorfin. saat anak pertama sudah tidur,suami saya kembali mendampingi saya dan melakukan pijatan endorfin serta menyuapi kurma dan minum untuk sumber energi. Dan akhirnya tgl18 agustus 2016 jam 04.10 WIB lahirlah anak kedua saya dengan BB 4400grm dan PB 51cm.

IMG_20160818_045405

semoga menginspirasi Anda semua

salam hangat

Dan Kami Lahir Kembali (Birth Story)

Pengalaman Berharga

Cerita ini aku persembahkan untuk ibu dan bapak di seluruh Nusantara. semoga kisah kami menginspirasi dan membuat Anda semangat. karena saya yakin bahwa semua kisah kelahiran sangat unik dan pasti terkenang seumur hidup.

Dan inilah kisah kami:

AKjr_nyureng

CERITA DARI ARANKA KAYANA UNTUK LASKAR GENTLE BIRTH

Dear, Tante-tante cantik, kece, dan berhati malaikat. Terima kasih atas doa dan dukungannya untuk Aranka Kayana, berhasil lahir alami tanpa induksi tanggal 27-07-2016, Pukul 17.17 WIB.

Berat 3.2 Kg, Tinggi 49 cm, Baby Boy…

Proses yang panjang tapi menyenangkan untuk dikenang.

Maaf aku gak punya cerita sekeren tante-tante Laskar Gentle Birth yang lain.

Tapi aku bahagia karena semesta mendukung kelahiran kami bertiga (Ibu, Bapak, Aran).

Pagi hari, Ibuku periksa ke Bidan yang dari awal sudah Ibu pilih untuk nanti melahirkan saya. Tapi ternyata bukaan Ibu baru seujung jari. Ibu agak sedih saat itu, tapi kabar baiknya adalah Ibu dan Bapak bias menikmati suasana pagi hari yang syahdu dengan lembahyung fajar keemasan.

Sore harinya Ibu mengajak Bapak jalan-jalan ke Taman Sari. Katanya, Ibu mau ngasih tau ke aku tempat pertama yang bikin Ibu dan Bapak saling jatuh cinta. Xixixi..

Fahmi

Setelah itu Ibu kontrol ke dr.  Fahmi (doketr yang kata Ibu & Bapak mirip Tora Sudiro), haha. Kata Pak dokter, kondisi aku semua bagus, Ibu disuruh bersabar. Berkat penjelasan Pak dokter Ibuku jadi tenang dan senang lagi. Gak sedih seperti tadi pagi.

Lalu kami bertiga pulang, terus aku diajak makan nasi padang sama Ibu jam 10 malem. Eh abis makan nasi padang, Ibu mules-mules. Langsung buang air besar banyak bingitz, terus jam 11 malem Ibu kesakitan gak bisa bobok dan gak mau bobok, maunya jalan-jalan terus bolak balik, dari kamar ke dapur ke ruang tamu ke kamar lagi, muteeerr terus…

Ibu – Bapak agak panik di awal, lalu manggil bidan terdekat yang ada, dicek dalam, ibu udah bukaan 1 menuju ke 2. Ibu bidannya bilang supaya ibu istirahat aja terus besok pagi dibawa ke klinik buat cek bukaan lagi. Ohya Ibu bidan yang datang ke rumah malam hari kan tanya, siapa dokter obgyn Ibu, lalu Ibu jawab : “dr. Fahmi”. Masa kata Bu Bidan : “Wah kalau lahiran sama dia diajak ngobrol aja bisa langsung bukaan 10 tuh, ganteng sih.” // Eeeeaaaakkk!!! // Habis periksa Ibu, Bu Bidanpun pulang.

Yesie

Ibu udah gak bisa ngomong cuma bisa tarik napas, buang, tarik napas, buang, napas pake napas Ujjay yang diajarin sama Tante Yesie. Nah gara-gara itu Ibu inget sama Tante Yesie, lalu minta Bapak telepon Tante Yesie segera. Untung Tante Yesie masih mau angkat dan langsung kasih Ibu saran untuk Side Lying Release, dll. Pokoknya selanjutnya Bapak yang komunikasi sama Tante Yesie, Ibu udah cuma mondar mandir jalan aja terus, gak mau bobok, gak mau duduk, maunya cuma jalan dan berdiri dan napas. Bapak sesekali bobok. Ibu tetep mondar mandir sampe subuh.

Subuh Bapak telp bidan yang semalem dateng, tapi gak diangkat. Lalu Bapak keluar rumah ke tukang sayur langganan, kata tukang sayur, di perumahan kami ada Bu Bidan, langsunglah Bapak samperin ke rumahnya. Bu Bidan Suci pun langsung cek bukaan Ibu, ternyata udah bukaan 4, langsung Bu Bidan nyuruh Bapak bawa Ibu ke klinik temennya di Jl. Imogiri Barat. Tapi Bapak dan Ibu udah siap semua. Jadi tinggal bawa koper, gym ball, bantal kesayanan, Ibu pakai baju terbaik, dan cuss ke klinik.

Sampe klinik ibu langsung dibawa ke ruang bersalin, di kasih sarapan, dan bu bidan bilang kalo ibu boleh nangis, boleh teriak sesukanya. Tapi Ibuku gak nangis dan gak teriak, malah ketawa2 sama Bapak dan napas panjang terus pake napas Ujjay. Sesekali main bola. Lalu setel afirmasi dan relaksasi hypnobirthing-nya Tante Yessie.

Para bidan yang jagain kami pada bingung, trus pada tercengang, katanya Ibu kok pinter banget, baru anak pertama padahal. Suatu waktu saat Ibu makin jadi kontraksinya, Ibu peluk Bapak sambil meringis, kata Bapak: “Jangan meringis ayo senyum, inget makin lebar senyum atas makin lebar senyum bawah!”. Trus bidan-bidan itu pada melongok.. Katanya… “Waaaahhh hebat sekaliii prinsipnya”. Para Bidan juga tanya, itu buat apa ibu duduk dan goyang inul di atas Gym Ball, Ibu jawab yah buat nurunin bayi ke dasar panggul.

Trus tiap ibu balik meringis, Bapak bilang sambil bercanda “Lemesin ajah saaayy!”. Sampe akhirnya rasa makin hebat dan Ibu dicek lagi sudah bukaan 8 menuju 9, diprediksi sebelum jam 12 siang aku akan lahir. Lalu ibu mulai setel suara Tante Yesie di aplikasi kontraksi nyaman. Ibu disuruh senyum terus sama Bapak. Bapak bilang, ibu cantik pas kayak begini. Oksitosin Ibu langsung naik trus jam 11.30 ibu sudah bukaan lengkap.
Lalu drama dimulaiiii…

Ibu bilang : “Aku mau ngedenn..”
Lalu bu bidan bilang: “Okeh sebentar dicek.”

Lalu… Mak pyookkk… Ketuban Ibu Pecah. Tapi sama para bidan ibu belom boleh ngeden..

Tapi ibu gak kuat nahan… Ibu ngeden terus. Sama para bidan katanya kepala masih agak jauh, biar dedeknya dulu yang kerja, ibunya nanti kerja setelah dedek udah deket, dedek lagi cari jalan lahir. Ibu disuruh sabar.

Ibu down, oksitosin turun, kontraksi mendadak jadi jarang-jarang.

Ternyata bapak bolak balik keluar ruangan buat menelepon Tante Yesie, dan komunikasi terus lewat whatsapp. Ibu dirangsang terus sama Bapak, dimainin putingnya, dicium, diusap, dipijat oksitosin kepalanya. Disuapi buah kurma yang dibawakan Om Yamroni ke Klinik dan disuapi susu.

Lalu ibu disuruh macem-macem sama Bapak, disuruh jongkok sambil goyang, di suruh side lying release, disuruh table pose terus Bapak naik ke ranjang dan di-rebozo perutnya 5 menit.
Para bidan di sana makin cengok ngeliat tingkah Bapak dan Ibu. Sampe terakhir ibu udah dilarang bergerak lagi dan cuma boleh miring kiri. Tapi Bapak bilang: “Saya mau rebozo sekali lagi ya!”.
Untung bu bidan seniornya membolehkan. Ibu table pose lagi dan kali ini yang di-rebozo adalah pantat ibu. Digoyang terus 10 menit nonstop sama Bapak. Setelah itu ibu gak kuaaaatt… pengeeen banget ngedeeennn…

Langsung ngedeeen…

Terus Bu Bidan senior masuk, ngecek, dan dia bilang: “Oke, ayok kita habis-habisan di sini yah.”.

Tiap kontraksi dating, ngeden. Tiap ibu ngeden para bidan teriak: “Pinteeerr….!!!”
Lalu Bu Bidan senior bilang, di epis dikit mau yah biar gampang keluarnya. Ibu pegang tangan bidannya, tatap matanya, sambil bilang: “Bu, kasih saya kesempatan berusaha dulu yah.”. Si Bu Bidan cuma ngangguk. Lalu 5 kali ngejen, buk bidan bilang: “Diepis yah?”, Tapi Ibu bilang lagi: “Sekali lagi buk!”. Lalu bu bidan cuma ngangguk.

Nah setelah ngejan ke 6, bu bidan mungkin takut ibu habis tenanga, lalu bilang ke Bapak: “Pak, dibantu epis yah?”, lalu Bapak menatap Ibu dan bilang: “Ayang mau diepis?”, ibu ngangguk, jadilah ngejan terakhir ibu diepis dan… Oweeekkkk… Aku keluar… Ibu langsung teriakkk….
“Ehhhhh anak Ibu udah dateeeeng!!!! Manaaaa anak Ibu manaaa!!!”

Aran_ibu

Bapak tercengang ngeliatin sambil bilang: “Gilak keren banget, gilaaaakkk kerennn bangeett!!”
Langsung aku ditaroh di dada ibu, terus vagina ibu dimacem-macemin sama para bidan, tapi ibu udah gak peduli, udah ilang semua capek dan sakitnya, ibu sama bapak malah cuma ketawa-ketawa aja ngomong sama aku.

Setelah semua selesai, setelah aku dibedong, trus dinenenin sama ibu, baru ibu bisa pegang hp dan baca komunikasi whatsapp Bapak sama Tante Yesie…
Ya Allooohhh luar biyassaaahh…. Ibu langsung pengen peluk Tante Yesie.. Ibu telp tapi hp Tante Yesie mati. Aaaahhhh… Makasiiihhh Tanteeeee atas supportnya selama ini… Tante bener2 berhati malaikat… Responnya luar biasa cepet… Peluuuukkk!!!! Bangettt!!!
Trus Ibu juga langsung telp dr. “Tora Sudiro” buat bilang makasih.

 

Perjuangan panjaaaang….. Tapi kami jadi belajar sesuatu tentang kesabaran. Tentang tanda-tanda alam. Bapak juga sering bilang ke Ibu: “Semakin sakit, semakin deket kita buat ketemu Aran yah sayang!”. Makanya ibu semangat terus.

Ohya, kami sama sekali gak rencana lahiran di klinik itu. Gak kenal sama bidan2nya, gak pernah ketemu sebelumnya, tapi Ibu pernah ngebatin pas kami kena macet di depan gedung itu: “Ini panjang amat bangunan, dalemnya kayak apa ya?”. Akhirnya Ibu tau dalemnya kayak apa. Hehe… Dalemnya tempat ketemu sama Aran.

Halimomo

Ohya, dan kebetulannya lagi, tanggal 25-07-2016, Bapak bawa anjing-anjing ke salon, pas mau jemput, mobil mogok dan masuk bengkel, baru dianter tanggal 26-07-2016 malem, dan ibu langsung kontraksi intens. Jadi deh gak repot lagi nitip 2 anak itu. Hihi.

 

Aranka diambil dari Bahasa Hungary, artinya Emas. Pak, Buk, fajar keemasan yang kalian lihat pagi hari sepulang dari Bidan itu adalah kode semesta kalau sebentar lagi kita akan bertemu. J

~ Sekian ~

Keluarga_AK
Terima kasih Laskar Gentle Birth.

We love you! :-*

My Awesome Birth

Birth Story

melahirkan = DILAHIRKAN

Saat seorang wanita melahirkan, sebenarnya dia juga dilahirkan. dilahirkan menjadi seorang IBU.

ada banyak sekali hal yang bisa dipelajari. dan satu hal yang harus di pahami bahwa proses persalinan dan kelahiran adalah peristiwa yang TIDAK TERLUPAKAN . jadi mari siapkan dirimu dan buatlah pengalaman melahirkan yang paling indah dalam hidupmu.

dan ini adalah kisah kelahiran bunda Niken:

IMG-20160801-WA0004

A bunch of love for you, my beloved 💖

Assalamu’alaykum warahmatullah wabarakatuh, nanda Hisyam Adhyasta kesayangan mami papi..
Haii nak, melalui tulisan ini, mami mau berbagi kisah indah bagaimana kita berjumpa untuk pertama kalinya.. Cekidot ya sayang 😘😘

Syam, mami papi menghalalkan hubungan kami di tanggal 10 Oktober 2015. Alhamdulillah tak lama setelahnya, kamu memberikan sinyal cinta telah hadir dalam kehidupan kami. 9 Desember 2015, alhamdulillah mami positif ➕➕

Sayang, terima kasih sudah sangat baik dalam perut mami. Mami hampir tidak mual dan muntah, malahan apa saja masuk mulut 😁 mungkin itu yang membuat syam embil yaa, hihihii

Smuanya lancar selalu sayang, terima kasih anak sholih mami papi 😘😘

Di trimester tiga, walaupun bisa dibilang agak telat, mami mulai memberdayakan diri. Banyak sahabat mengenalkan persalinan nyaman, yaa karena tempat tinggal kita yang terlalu eksklusif di kepala burung Tanah Papua, mami belajarnya by book dan online aja 💪 jadilah mami sering-sering buka web bidankita.com dan nyari buku-buku yang membantu.

Sampai tiba waktunya, 31 Juli 2016. Hisyam 38w6d.. Kebetulan kita bobonya di rumah mbah, paginya mami ngerasa perut bagian bawah kenceng dan pinggang belakang nyut nyut. Rasanya seperti yang sudah sudah, cumanya lebih intens. Bilang sama papi tapi masih dibawa santai.

Sempat beli ayam kampung dan donat dulu buat makan, mami laper deeek 😁 pas pulang, sambil ngemilin donat, gelombang cintamu dateng mulai teratur. Langsung on app Kontraksi Nyaman Kakak Pembina baik hati.

12028688_10205150652631984_9087397094967286460_o

Seingat mami, jam sebelas gitu udah ada notifikasi “segera ke nakes” karena udah 5 menit sekali, tapi mami ngeyel. Masih mau berdua papi di rumah. Sampai simbah dateng, bujuk bujuk ayo ke rumah sakit, buat ngecek. Simbah ga sabaran dek., hhihi..
Jam 1 siang, siap2 ke rs deket rumah, bismillah, sebelumnya ngecek udah ada bloody show..
Papi dan mbah akung mulai angkat barang2. Tak lupa papi nenteng jimbol kesayangan masuk mobil, ealah dek, ada tetangga ngirain kita mau piknik bawa2 bola gede, padahal kan mau nyambut kamu, syam .. hihiihi

Sampai di rs, cek pembukaan alhamdulillah udah bukaan 4. Sambil nunggu, mainan jimbol (birthing ball), mami nyeletuk, “pi, laper, mau makan es krim magnum yaa” cuuusss simbah beli deh.
Sampai tetangga ibu2 sebelah yang mau lahiran melongo nanya papi, “ini yang mau lahiran mas? Kok masih ketawa2? Emang ga sakit mba? Malah mainan bola juga. Eeeeh makan eskrim??” ahahah mami papi ketawa aja syam. Kita kan mau nyambut tamu agung yaa dek jadi kudu lemesin aj tsaaay 😌😌

Oia dek, ada lagi yang lucu. Teringat pesan buibuk di lgb, melahirkan itu harus cantik, karena mau melakukan prosesi sakral, mami udah jauh2 hari udah nyiapin make up bag dalam hospital bag, hihi. Jadi sebelum berangkat ke rs, mami mastiin ke papi, “make up bagku ada kan pi?” mami centil ya dek? 😁 ga dooong, kan kudu cantik karena mau ketemu pangeran (baca : hisyam)

Mulai naik kasur jam 4.30 karena udah bukaan 8. Papimu hebat dek, tidak sedetik pun melepas tangan mami, genggam teruuuuuss. Nyamaaaaann.. Papi siaga 😎

Rasanya kontraksi sungguh aduhai dek, mami sempat ngeblank di bukaan terakhir. Tapi teringat pelajaran dari kakak pembina baik hati, sambil papi ingetin inhale exhale. Oia papi bilang, mami slalu ngucap, “niken kuat niken bisa”.

Adzan maghrib 6.30, mami masih ingat dengan jelas suaranya. Disusul makpyoooooookk, anget2 banjir di kasur, dan 5 menit kemudian Hisyam Adhyastha pun lahir ke dunia. Allahu akbar. Rasanya deeeeeekk.. Dunia ini benar2 menyambutmu, mami senyum, papi menangis haru, lalu menyambutmu. Aah sayang, kamu anugerah terindah kami 💖

Mami diacungi jempol bu bidan karena tidak berisik selama persalinan, malah senyum, ketawa, alhamdulillah. Sekali lagi ini karena pemberdayaan diri (yang masih secuil ilmunya).

Deeek, mami akui, mami masih jauh dari sempurna mempersiapkan bertemu denganmu. Namun mami puas, afirmasi selalu soal berat badanmu yang kalau sudah 3kilo segera kabari mami, menanyakan langsung padamu mau lahir ditemani simbah atau tidak (karena simbah harus dinas luar kota seminggu kemudian), kita sama2 mempersiapkan diiri supaya minim intervensi nakes sampai afirmasi melahirkan nyaman semua terpenuhi, ma syaa Allah. Senang sekali mami.. Walau perineum tak utuh, tak berkurang bahagia mami nak. Hisyam luar biasaa..

Mami baru masuk grup kece Laskar Gentle Birth di seminggu sebelum bertemu denganmu. Untunglah punya kluarga baru di sana yang benar2 solid. Dukungan doa cints dari ibu2 kece membuat mami bersemangat, bahagia, karena seperti punya banyak keluarga yang mendukung persalinan nyaman ini. Banyaaaaak sekali ilmu di sini, coba kenal dari dulu yaa, jadi bisa lebih maksimal 😎

13697190_10207012400734523_2380556552333057721_n

Terima kasih kak Yesie, kakak pembina kece, yang walau baru mami kenal, namun banyak membantu mami memberdayakan diri. Terima kasih buat mbak2 lgb yang mendukung penuh cinta. Cium satu2 😘
Terima kasih buat Papi paling ganteng paling kece paling siaga sepanjang masa dan simbah and the gank
Daaaan tentunya terima kasih banyak kesayangan mami, sama2 belajar dengan mami mempersiapkan ini semua 😘😘

Laskar Gentle Birth

Awal Cerita

Berawal dari ide membuat group WA, yang isinya adalah klien klien prenatal gentle yoga di Jogja supaya memudahkan saya untuk berbagi ilmu, memberikan pengumuman, atau koordinasi atau apapun yang berkaitan dengan prenatal gentle yoga.

Di luar dugaan, group yang isinya tentu ibu ibu ini antusiasme nya luar biasa. di group WA ini kami bisa curhat, bisa sharing, bisa saling olok olokan seseruan dan bisa ketawa bersama. bahkan bisa saling info apakah kelas yoga masih ada seat nya, karena saking serunya, hampir setiap hari selasa, para ibu selalu datang pagi pagi dan berebutan seat. karena memang kapasitas studionya hanya 15 seat, dan hampir setiap selasa, keriuhan para ibu untuk berebut seat sangat luar biasa.

Lahirlah Laskar Gentle Birth

Semakin hari kami semakin akrab, hingga setiap yoga hari selasa di kelas prenatal gentle yoga seolah menjadi sarana ngrumpi bareng dan hang out bareng. dan semuanya menjadi keluarga. dan saking akrabnya akhirnya group yang semula bernama “Prenatal Gentle Yoga Client Jogja” berubah menjadi “LASKAR GENTLE BIRTH”

Di Laskar Gentle Birth (LGB) ini kami saling berbagi, saling support, saling mendoakan. dan tanpa di duga perkembangan group ini luar biasa dan akhirnya menjadi komunitas dalam kurun waktu sekitar 3 bulan.

Saya sangat beruntung sekali, saya sangat bersyukur, karena di group LGB ini semua ibu berhasil merasakan pengalaman yang positif saat melahirkan dan dilahirkan. kami tumbuh bersama, kami belajar bersama.

Hingga akhirnya kami punya cita cita untuk menyebarkan virus cinta gentle birth ini ke seluruh Nusantara. Akhirnya kami berusaha untuk menggarap komunitas ini dengan profesional, mulai di bentuk kepengurusan, dan ada aturan mainnya.

Supaya semua ibu di Nusantara bisa bergabung dan daling menguatkan

13613172_10207026319722489_201475862578139248_o

Inilah kami ibu ibu pengurus LASKAR GENTLE BIRTH

13701032_10207026308242202_7151425952316373287_o

Semoga spirit #empoweredtoempower dan #lemeshinajatsaay yang menjadi tagline kami dirasakan oleh seluruh ibu ibu di Nusantara

Sehingga semakin banyak bayi yang lahir dengan penuh kedamaian dan semakin banyak ibu yang melahirkan dengan nyaman dan positive

13693005_1160035820685820_4509852460493968662_o

 

Melahirkan itu = Bahagia, Melahirkan = Tugas Mulia

Lelaki Pejuang Kami

Well setelah lama sibuk dengan baby and toodler, akhirnya berkesampatan untuk menuliskan sepenggal cerita tentang kelahiran lelaki pejuang kedua kami.

Lets start the story.. Story about love, miracle, patience and blessing..

Saya selalu percaya bahwa setiap wanita tercipta dengan sempurna, karena merekalah yang akan mengemban tugas mulia sebagai seorang ibu.. Mengandung, melahirkan, menyusui, mendidik dengan cinta kasih adalah naluri yg paling alamiah yang dimiliki oleh setiap wanita.

12792382_1070718046284265_6677079065917534357_oYaahhh,, hal apalagi yang paling membahagiakan bagi wanita selain mengetahui dirinya tengah hamil buah cintanya? Begitupun dengan yang saya rasakan, sangat bersyukur Sang Pencipta mendengar doa kami. Kehamilan di waktu yang tepat, pas sekali bertepatan saat anak pertama kami berumur 3 tahun. Banyak orang bertanya apakah ini sengaja diprogram? Iyaa, Tuhanlah yang memprogramnya (saya tidak KB selama ini).

Kehamilan dinikmati dengan bersyukur dan bersuka cita tiap hari. Mulai belajar lagi, membaca lagi, browsing lagi dan lagi lagi rajin mengintip web Bidan Kita (www.bidankita.com) . Tapi kehamilan kedua bukanlah tanpa kendala karena sudah berpengalaman, ternyata setiap anak membawa karakter masing-masing bahkan saat masih berada dalam kandungan. Morning sickness, Ngidam makanan, kaki kram, bahkan sempat flek saya rasakan dikehamilan kedua ini, yang tidak saya rasakan dikehamilan pertama.

12710994_1062319680457435_7144927557268628766_oMasuk trimester ke dua saya bersyukur dipertemukan dengan bidan idola saya sejak hamil pertama, sayang saat itu kami belum berjodoh, Bu Yesie Aprillia empunya Bidan Kita. Wiihhh rasanya senang sekali bisa ikut kelas salsa untuk ibu hamil dan sejak saat itu saya mulai rajin mengikuti prenatal yoga (uk 25week), ilmu yang saya dapatkan sangat luar biasa bahkan bukan sekedar ilmu tapi banyak teman sesama ibu hamil bisa sharing bersama yang akhirnya sekarang tergabung dalam sebuah komunitas #laskargentlebirth.

Yoga, latihan nafas, relaksasi dan afirmasi ke bayi terus saya lakukan, salah satu yang selalu saya bisikkan ke bayi saya adalah “adek pinter, sehat, kuat.. lahirlah disaat yang tepat dan cara yang hebat”. Dan anak saya mendengarnya, dia memilih untuk lahir di usia kandungan tepat 37 minggu.

Diawali dengan gelombang cinta yang datang dini hari Selasa 19 April 2016, namun masih belum cukup intens jadi saya memutuskan untuk lanjut tidur (walaupun sesekali terbangun merasakan gelombang cintanya).

Pagi harinya bangun tidur duduk diatas gymball sambil bergoyang, lalu tetap beraktifitas mengantar si kakak sekolah dan lanjut ke studio balance meski harus absen mengikuti yoga (hanya mengambil kaos baru seragam Laskar Gentle Birth).

Siang hari gelombang cinta mulai intens dan mulai mengecek koper berisi keperluan persalinan sambil terus bergoyang diatas gymball (ini salah satu cara membantu janin turun dan release rasa tidaknyaman dipinggang).

Sore harinya gelombang cinta mulai merapat dan bersiap ke RS untuk cek bukaan..ternyata baru bukaan 2, dan kami putuskan mengantar si kakak ke rumah eyangnya dulu, makan malam, dan keliling jogja untuk mengulur waktu.

Pukul 23.00 wib kembali kerumah sakit masih bukaan 3 juga,, duduk di gymball sambil nonton film, jika gelombang cinta datang suami stand by memijat dan menelus daerah sekitar tulang ekor.

Di sela-sela gelombang cinta tetap saya usahakan tidur sambil membayangkan bunga mawar yang akan merekah walaupun serig terbangun dan banyak minum tentunya. Sekitar pukul 5 pagi gelombang cinta semakin terasa nikmat, cek bukaan ternyata bukaan 5 dan servik sudah lunak. Kami meng iyakan untuk pindah ke vk dengan harapan segera bertemu dengan si pejuang kecil kami.

Tahap demi tahap kami lewati dengan berpegangan tangan, berpelukan, suami terus mengingatkan untuk mengatur nafas dan senyum seperti kata bu Yesie (ternyata dia mengingat dan menyimak setiap kata dari bu Yesie sewaktu ikut kelas salsa). “ikuti iramanya, anak hebat lahir dari ibu yang hebat” hahaa kata-kata ini yang sampai sekarang masih terngiang ditelinga saya dan sukses membuat terharu.

Jam 8 pagi sayup-sayup dari ruang Bersalin saya mendengar suara Arsen (anak pertama sy) memanggil “bunda mana..bunda..” rasanya nyeessss dihati dan saat itu pula terasa mak pyoookkkk!!!! Ketubannya pecah, wuhh rasanya lega (mengingat persalinan pertama dulu sangat cepat setelah pecah ketuban).

Mungkin si adek menunggu kakaknya dulu..hehe, dan benar saja rasa ingin mengejan tak tertahankan namun masih harus dikontrol karena pembukaan serviks belum lengkap.

13244777_1128502563839146_6509803604272857379_nSambil atur nafas, fokus diperut akhirnya tanggal 20 April 2016 jam 09.00wib PRUCUUUTT!!! Si jagoan kecil meluncur dengan tenang, calm, tidak nangis heboh (hanya meringik saja) dan tanpa dipotong tali pusarnya (masih menyatu dengan plasenta didalam perut) kami bertemu untuk pertama kalinya. Beribu-ribu syukur kami panjatkan, memulai imd dan bisa dcc (delayed cord clamping) alhamdulillah semua berkat niat, usaha dan keyakinan serta doa dari semua. Dan diwaktu itu saya merasa naik kelas, menyandang status baru sebagai ibu dari 2 orang anak jagoan nan gentle Arsen dan Arrazqa.

IMG_20160702_104938Terimakasih Tuhan telah menciptakan saya sebagi seorang wanita, sebagai seorang ibu.. Semoga amanat mulia ini dapat saya emban denga baik selama saya hidup. Terimakasih anak-anakku yang pintar dan bisa diajak kerjasama.

Terimakasih suamiku atas cinta dan kesabaran mendampingi setiap proses persalinan,, you’re my best doula. Terimakasih Bu Yesie Aprillia atas inspirasi, semangat, ilmu dan suggest terhebat dan terkeren hingga proses melahirkan dapat saya lalui dengan gentle, minim trauma dan minim intervensi. Terimakasih ibu-ibu #LaskarGentleBirth yg selalu #empoweredtoempower semoga kita bisa menyebarkan virus cinta ini sehingga banyak bayi yang lahir dengan cinta..

So, singkirkan paradigma bahwa melahirkan=sakit, ganti dengan midset baru bahwa melahirkan itu = BAHAGIA, melahirkan = tugas MULIA

IMG_20160427_142622

Best regards

Wieka (Mrs. Chandra Yulist, bunda for Arsen n Arrazqa)

MENEMUKAN BAHAGIAKU (Birth Story)

IMG-20160110-WA0002

Positif hamil.. Ya, itulah salah satu kebahagiaan kami.. Yang di nanti dan ditunggu..
Akhirnya amanah itu datang pada kami disaat usia pernikahan baru menginjak usia 3 bulan.. Alhamdulillaah..

Dengan posisi domisili yg masih di Jakarta, jadilah segala pemeriksaan dilakukan disana.. Tapi malangnya, di pertemuan pertama saya bertemu nakes yg akhirnya membawa rekaman kurang baik tentang kehamilan dan membuat saya nyaris stres pada kehamilan yg ditunggu tunggu ini..

Keputusan besar pun dibuat.. Ya, saya memutuskan resign..
Demi menjalani masa kehamilan yg menyenangkan dan menenangkan, berbekal dari kisah kembar saya, dimana kehamilan dan persalinannya layak untuk dikenang.. Bukan menjalani kehamilan dibawah bayang-bayang diagnosis nakes yang serba negatif..

Bidan Yesie Aprilia..

Ya.. Satu nama yang sudah akrab di telinga saya.. Walaupun baru sekedar mendengar namanya.. Berkat beliau, kembar saya sukses menjalani kehamilan dan persalinan yang tenang dan nyaman.. Nama yang sudah terlintas di benak saya semenjak saya dinyatakan positif hamil.. Salah satu alasan kuat mengapa saya memutuskan resign dan kembali ke jogja..

IMG-20160328-WA0017Saat usia kehamilan saya 24 minggu, disitulah pertama kalinya saya bertemu beliau.. Dan setelahnya saya merasa, yes she is.. 

Segala kegiatan yang berkaitan dengan melahirkan nyaman semua saya coba.. Mulai dari yoga, hypnobirth, workshop, dan disini pula lah dimana saya dipertemukan dengan ibu-ibu hebat yang tak henti-hentinya menularkan energi positif.. Entah yang begitu saja terlintas dan disebut #laskargentlebirth (LGB).. Ibu-ibu yang satu tujuan dengan saya.. Ingin mengalami kehamilan dan persalinan yang tak perlu mengkhawatirkan rasa sakit.. Sakit yang menjadi ketakutan para ibu untuk melahirkan dan menyusui..
Yang menjadi keluarga baru untuk saya, tempat berbagi dan menyebarkan virus cinta, padahal sebelumnya kami sama sekali tidak saling mengenal..

IMG-20160322-WA0016

Dengan bekal ilmu yg sudah dipersiapkan, saya makin siap dengan kehamilan ini.. Saya pun merasakan bonding yang makin kuat dengan bayi di dalam perut..

Sampai pada suatu waktu di tengah malam 28 April 2016.. Saat itu pukul 02.40..  Saya yang biasanya tidur lagi setelah terbangun pipis, entah kenapa saat itu tidak langsung tidur.. Langsung membuka grup #laskargentlebirth yang selalu on setiap saat dan tidak ingin ketinggalan di setiap obrolannya.. Sedang asik “nyekrol” menyimak obrolan tiba-tiba sepintas terdengar suara “makpyok”.. Di keheningan pagi buta suara itu terdengar sangat jelas dan membuat saya menduga, seperti inikah ketuban pecah dini.. Terasa mengalir seperti pipis.. Beruntung saya selalu sedia kertas lakmus dan saat dicek kertas berubah menjadi warna biru, dan meyakinkan saya kali ini benar-benar KPD.. Berbekal pengalaman teman-teman LGB yang proses persalinannya diawali dengan KPD, saya berusaha untuk tetap tenang.. Inhale exhale..

5 menit kemudian, saya “ngompol” lagi. Dan keluar lendir dan flek. Meskipun saat itu belum ada kontraksi sama sekali, terlintas lah pikiran untuk segera ke JIH. Padahal sempat terpikir untuk menunda sampai bukaan tinggi baru berangkat ke rumah sakit. Well, tapi saya ga mau ambil resiko. Jadilah jam 3 pagi saya diantar bapak ibu ke UGD. Dengan kondisi hospital bag yang belum siap semua. Karena usia kehamilan saya 37w5d. Dan HPL masih tanggal 14 Mei 2016. Meskipun terlalu santai. It’s ok. Keep relax.

Saya ke rumah sakit dengan kondisi belum pernah induksi alami sama sekali. Dan hanya pijat perineum satu kali. Dua hari sebelumnya hanya dipijat oleh mbak Lina yang fenomenal di grup LGB berkat rekomendasi mbak Aya. Tapi semua itu tidak masalah. Saya mencoba tetap tenang. Pikiran saya saat itu adalah, bayiku akan keluar sesuai keinginannya. Ibunya bekerja sama membantunya. Dan inilah tanda yang diberikan oleh bayiku. HPL bukan hari pasti lahir kan?

Di jalan menuju rumah sakit mulai ada sedikit kontraksi, tetapi belum teratur. Beruntung saat itu meskipun pagi buta sempat menghubungi kak Yesie dan dibalas oleh beliau. At least saya merasa lebih tenang.  Bahkan beliau adalah orang yang saya hubungi pertama kali. Bukan mas fajar yang posisinya masih ada di Jakarta.

Tiba di JIH setelah dari UGD saya dibawa ke ruang observasi lantai tiga.. Alhamdulillaah kondisi ketuban ok dan detak jantung bayi juga ok.. Namun bukaan satu dan belum longgar, serta ketuban juga mengalir terus. Setelah pindah ke ruang perawatan, satu jam kemudian dicek lagi, dan belum ada penambahan bukaan. Saya juga sudah tidak boleh turun dari kasur karena ketuban yang terus mengalir. Hanya berbaring dengan kondisi kaki diangkat lebih tinggi.

Jadilah saya dikasih penipis rahim, atas saran dokter adi yang terus berkoordinasi dengan perawat. Berbekal kepercayaan dengan nakes pilihan setelah sebelumnya sempat safari nakes. I trust him.

Selanjutnya kontraksi mulai teratur. Disela-sela menunggu bukaan semakin tinggi, saya mendapat kunjungan dari mbak Lisa (yang lahiran sehari sebelumnya), dekmuy, dan mbak Diena. Sungguh support yang luar biasa, disamping support yang juga datang dari grup LGB. Sharing mbak Lisa tentang KPD juga makin menambah semangat saya. Tetap santai. Tetap tenang. Sebentar lagi saya akan bertemu dengan bayi saya.

Jam 14.00 dicek kembali dan bukaan menuju dua, disaat kontraksi mulai teratur, headphone tidak pernah lepas dari suara merdu ibu peri. Apalagi kalau bukan kak Yesie dengan kontraksi nyamannya. Benar-benar nyaman dan menenangkan sekaliiiiiiiiiii. Apalagi untuk saya yang sama sekali belum pernah tau seperti apa rasanya melahirkan.

Ketika magrib dicek kembali, sudah bukaan 4. Dan sangat lunak. Jadilah saya dibawa ke ruang bersalin. Agak sedikit kaget karena masih bukaan 4. Tetapi ini untuk mengantisipasi loncatan bukaan, kata bidan saat itu. Benar saja, setengah jam kemudian saya pembukaan 8.

Dan, bukaan lengkap.

Bersyukur sekali mas fajar terus menjalankan perannya sejak saya pembukaan satu. Begitu juga ketika kami berada di ruang bersalin. Yes, he is my private doula. Sentuhannya yang sudah terekam ke alam bawah sadar saya akan selalu menenangkan saya, benar-benar selalu membuat saya tenang. Ditambah keberadaan dokter adi, dengan kesantaiannya membuat saya tetap tenang dan bisa mengontrol segala rasa yang muncul. Saat di ruang bersalin sangat terasa bahwa memilih provider yang tepat untuk membantu proses persalinan merupakan kunci. Dimana segala persiapan yang sudah dijalani akan sia-sia jika persalinan ini penuh trauma. Mas fajar sampai salut dengan kesabaran beliau. Termasuk saat kepala bayi belum crowning meskipun bukaan sudah lengkap. Kata mas fajar, mungkin jika ditangani oleh provider yang lain bisa saja saya sudah di episiotomi atau bahkan SC.

28 April 2016 jam 21.00 alhamdulillaah jagoan kami lahir. Ahmad Fatih Alfarizi. Yang kami panggil fariz, singkatan nama kami berdua, fajar dan rizka. Sesuai namanya semoga kelak menjadi pemimpin terpuji yang selalu bersemangat. Bidan di ruang bersalin sampai heran bagaimana bisa saya menahan rasa nyeri sejak diberikan penipis rahim. Di situlah baru terasa peran latian nafas dan segala bekal ilmu yang saya peroleh sebelumnya.

Alhamdulillaah semua berhasil dilewati dengan mulus meskipun persalinan ini diawali KPD dan jauh dari HPL. Hampir semua afirmasi yang saya repeat dari awal terwujud.. Mungkin kecuali perineum yang utuh, tapi itu bukan masalah untuk kami. Menjalani persalinan yang memorable ini jauh lebih bermakna. Rasanya seakan percaya tidak percaya. Mulai dari ruangan bersalin yang hanya sendiri sehingga saya tetap bisa fokus, para nakes yang positif, lingkungan yang kondusif, begitu juga dengan berat bayi yang sesuai keinginan ibunya.. Ya, fariz yang saya minta untuk memberikan kode ketika dia siap untuk keluar, ketika beratnya 3kg, jauh dari HPL, dan ini waktu yang dia pilih, lahir dengan berat 3.01 kg.

Pemberdayaan diri itu penting. Tidak ada hasil yang mengkhianati usaha. Apa yang kamu tanam, itu yang kamu petik. Dan kisah persalinan ini mengajarkan saya banyak hal. Ternyata saya mampu, jika saya berusaha. Dan harapan saya melahirkan nyaman sejak pertama kali dinyatakan positif hamil, dapat dijalani dengan sangat mulus. How blessing I am. Betapa bersyukurnya kami diberikan kesempatan untuk berkenalan dengan yang namanya Gentle Birth. Kakak pembina alias kak yesie, #laskargentlebirth, dan dokter adi.. Salam hangat untuk kalian semua.. Terima kasih banyak..

~~~

Tulisan ini untukmu anakku. Semoga kelak tulisan ini bermanfaat untukmu. Dan untuk siapa pun yang telah membaca kisah ini.

~~~

Ini kisah ku menemukan bahagia ku. Bagaimana dengan kalian?

Pelatihan Prenatal Gentle Yoga

Kenapa Memilih Yoga?

Yoga adalah olah raga yang sangat diminati saat ini. dan yoga juga terbukti sangat ampuh untuk membantu ibu hamil mengatasi semua keluhan ketidaknyamanan yang mereka rasakan selama masa kehamilan serta mampu membantu melancarkan proses persalinan mereka.

Antusiasme orang-orang yang pergi berlatih yoga tersebut, sayangnya tidak disertai dengan mengembangkan perhatiannya pada aspek lainnya dari filosofi yoga yang sangat luas dan cukup kompleks, atau bahkan sekaligus mempraktikkannya, padahal  sesungguhnya,dalam fisosofi yoga itu, asana hanyalah salah satu dari delapan tangga (ashtangayoga) menuju keutamaan hidup.    Ada banyak hal yang harus di perhatikan dalam yoga dimana yoga tidak sekedar hanya asanas atau pose saja, namun lebih kearah bagaimana Anda bisa menyatu dengan tubuh dan pikiran.

Yoga dapat menjadi peluang baru bagi para bidan untuk belajar mengembangkan diri dan ketrampilan. Karena pada dasarnya yoga ibu hamil atau prenatal yoga merupakan salah satu olah raga terbaik untuk ibu hamil.

Dan sebagian besar klien di tempat saya pun juga saya latih Yoga. Lebih dari 85% ibu ibu yang rajin yoga, mampu melahirkan dengan nyaman dan lancar.

Untuk menjadi pelatih yoga tentu butuh pendidikan yang panjang dan berjenjang dan praktek yang berkesinambungan. Karena Yoga tidak sekedar mampu melakukan berbagai pose (asanas) namun yoga adalah tentang body, mind dan soul yang selaras dan harmoni.

Karena banyaknya peminat yoga, maka tidak jarang juga orang orang berbondong bondong mengajarkan gerakan gerakan yoga tanpa memperhatikan anatomi setiap klien, sehingga sangat rentan sekali dengan cidera.

Prenatal Gentle Yoga

Nah untuk itulah kami membuat pelatihan khusus untuk para tenaga kesehatan, sehingga mereka bisa mengajarkan pose yoga yang benar kepada para kliennya. sehingga gerakanyang dilakukan para ibu hamil aman nyaman dan bebas dari resiko cidera.

13603267_10206917099992064_3697071141718605985_o

Pelatihan keren dan bergengsi,

PRENATAL GENTLE YOGA TEACHER UNTUK TENAGA KESEHATAN ,

Materi:
1. Anatomi Ibu hamil dan bersalin
2. Filosofi Prenatal Gentle Yoga dan Gentle Birth,
3. Teknik dan metodelogi prenatal gentle yoga pada ibu hamil dan bersalin termasuk
– optimalisasi posisi janin
– PSOAS release
4. Teknik pernafasan Prenatal Gentle Pranayama
5. Bagaimana cara memasarkan kelas Yoga Anda
‪#‎Tim‬ pengajar adalah certified yoga teacher dari yoga alliance, bidan, praktisi gentle birth dan hypnobirthing
‪#‎Fasilitas‬ modul prenatal yoga, sertifikat sebagai guru yoga dengan 3 skp IBI Pusat, (” matt, strap, dan perlgkapan lain disediakan panitia)
Lama pelatihan 35 jam (4hari)
Silakan Daftar Sekarang…. KUOTA TERBATAS

Tempat:
SVARGA LOKA RESORT UBUD BALI

Tgl: 28.29.30.31 JULI 2016

Biaya
IDR 4.750.000 _normal price_
IDR 4.500.000 _earlybird_
Ada harga khusus untuk *reaseat alumni PGY*

Fasilitas
_ modul
_ sertifikat bernilai 3 SKP dari IBI pusat
_ kaos Prenatal Gentle Yoga
_ goodie bag

Rek BCA 4160236154 an putu sri widi antari
CP: Bidan Widhi
WA/Nope : 081353390232
Email: [email protected]
Pin : 5747531B
Mari Berdayakan diri Anda, untuk lebih KOMPETEN,KREATIF, MANDIRI
Namaste

 

Yoga Untuk Ibu Hamil? Begini Gerakannya, Lakukan dengan Benar Ya…

Yoga Untuk Ibu Hamil

IMG_8938

Perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan bisa memengaruhi kondisi emosional calon ibu. Salah satu cara untuk menjaga agar ibu hamil tetap rileks dan tenang menjalani kehamilannya adalah dengan melakukan Prenatal Gentle Yoga.

Prenatal Gentle Yoga

Prenatal Gentle Yoga membantu mempersiapkan tubuh dan pikiran untuk proses melahirkan. Selain itu juga menjaga agar tubuh ibu hamil tetap sehat. Kehamilan merupakan suatu kesempatan yang sangat baik untuk merelaksasi tubuh membalikkan perhatian anda ke arah dalam. Yoga dapat memfasilitasi proses ini dan membantu mengantisipasi perubahan-perubahan yang tak terelakkan yang muncul bersama dengan datangnya kehidupan baru. Latihan yoga dapat menjadi waktu dimana anda mengabdi pada diri anda sendiri.

Kebanyakan asana (pose) yang dilatih secara normal dapat dilakukan selama kehamilan, tentunya dengan beberapa modifikasi. Berikut ini adalah beberapa manfaat dari melakukan yoga selama kehamilan:

  • Berbagai posisi yoga membantu menjaga agar tubuh tetap kuat dan lentur sejalan dengan semakin membesarnya kehamilan.
  • Berbagai posisi yoga menguatkan otot-otot punggung yang dibutuhkan sebagai penopang.
  • Berbagai posisi yoga dapat memperbaiki posisi tubuh selama kehamilan.
  • Latihan yang teratur dapat mengurangi gejala-gejala yang normal terjadi pada kehamilan, seperti mual-mual di pagi hari, sembelit, pembengkakan, sakit kepala, dan toksemia atau keracunan darah.
  • Latihan pranayama dapat mengurangi kelelahan, stres dan ketegangan.
  • Ketika melakukan modifikasi posisi dengan benar, maka akan terbentuk banyak ruang bagi kandungan untuk bergerak dan bertumbuh dengan bebas.

Berbagai posisi yoga dan latihan-latihan pernapasan mengajarkan anda untuk memusatkan anda menjejakkan diri anda. Anda belajar untuk berfokus dan berkonsentrasi. Anda mempelajari respons dari relaksasi. Latihan-latihan pernapasan meningkatkan kemampuan anda untuk mengendalikan pernapasan, dan rasa sakit pada wajah dengan ketegangan dan bukannya dengan rasa takut. Berbagai keahlian ini sangat berguna bagi wanita selama masa kehamilan dan melahirkan.

Yoga sangat bisa dipelajari, asalkan Anda menyukai olahraga dengan gerak dan aktivitas yang maskulin, yakni fokus pada kekuatan fisik. Menganggap yoga sebagai gaya hidup, bahkan kebutuhan, akan membantu mencapai keselarasan.

Gerakan yoga juga membutuhkan konsentrasi agar harmonisasi tubuh, pikiran, dan jiwa, bisa maksimal. Tubuh akan berada dalam kondisi ideal jika harmonisasi berjalan sempurna. Yoga juga jangan dianggap rutinitas yang hanya membuat Anda tertekan. Karena itu, dimana pun Anda melakukan yoga, sebaiknya Anda memperhatikan faktor berikut ini:

Lakukan dengan benar

Melakukan gerakan yoga yang benar artinya sesuai kaidah anatomi tubuh manusia. Asana  dalam yoga yang paling mudah diaplikasikan pemula, berfungsi sempurna jika dilakukan dengan benar.

yang paling diperhatikan dalam prenatal gentle yoga adalah bahwa setiap asana harus berfokus pada  alignment (kesejajaran) tubuh atau menempatkan sesuatu pada posisi yang tepat. karena dengan melakukan gerakan yoga secara tepat dan benar, fungsi atau manfaat akan efektif mengena pada fisik dan kesehatan Anda.

Virabhadrasana 2

Ikuti kelas yoga

Meski yoga bisa dipraktekkan sendiri, Anda perlu mempelajarinya lebih dahulu dengan bantuan personal trainer. Dalam melakukan gerakan yoga, Anda tak bisa sekadar mencapai posisi atau gerakan tertentu. Anda butuh pelatih yang mengawasi apakah gerakan sudah dilakukan dengan tepat dan benar. Jika tidak dilakukan dengan tepat, risikonya cedera. Cari kelas yoga yang tidak terlalu banyak pesertanya. Maksimal 20 hingga 30 orang dengan bantuan asisten yang cukup untuk membantu Anda melakukan gerakan yang benar.

_MG_0806

Pelatih yang tepat

Jika Anda termasuk pemula, dan memutuskan mengikuti kelas yoga, pastikan Anda memilih pelatih yang benar. Cari pelatih yang memberikan perhatian penuh terhadap gerakan Anda. Dengan begitu, Anda bisa mempelajari gerakan yoga dengan tepat. Untuk menemukan pelatih yang tepat, cari referensi bacaan tentang gerakan yoga, dan perhatikan bagaimana si pelatih mempraktekkannya. Caranya, Anda perlu melakukan survei kecil-kecilan sebelum memutuskan memilih pelatih pribadi.

Gunakan alat bantu

Asana dalam Yoga bukan hanya bisa dilakukan oleh orang dengan fleksibilitas tubuh tinggi. Karakter khas yoga adalah pengenalan diri, jadi tak perlu memaksakan diri untuk mencapai gerakan tertentu jika tubuh Anda tak cukup lentur. Anda bisa menggunakan alat bantu, misalkan kursi atau bantal (sesuai kebutuhan gerakannya). Menggunakan alat bantu tak lantas membuat gerakan tidak sempurna. Fokusnya adalah melakukan gerakan yang tepat dan benar. apalagi pada ibu hamil, akan sangat dibutuhkan banyak modifikasi dan alat bantu untuk mengakomodasi kebutuhan tubuhn ibu hamil

Perhatikan durasi waktu

Jika bicara waktu, pelaku yoga yang baik adalah yang menganggap yoga sebagai gaya hidup dan kebutuhan, bukan sekadar rutinitas yang membebankan. Asana Yoga misalnya, bisa dilakukan dua jam di pagi hari, dan dua jam di sore hari. Atau bisa juga melakukannya di dalam kelas tiga kali seminggu, selama 1 – 1,5 jam per sesinya.

Setiap melakukan pose pada gerakan yoga, perhatikan juga durasi waktunya. Lakukan setiap pose minimal 30 detik untuk mendapatkan manfaat maksimal. Tentu saja durasi ini bergantung kepada kemampuan tubuh seseorang.

Jeda waktu makan

Seperti olahraga pada umumnya, jangan makan berat sebelum yoga. Perut yang tidak penuh dengan makanan akan memudahkan Anda melakukan gerakan dan mengatur pernafasan diafragma antara otot dada dan otot perut. Makanlah sekitar 2 jam sebelum melakukan yoga. Dan, jangan kalap segera menyantap makanan setelah yoga. Beri jeda 30 menit setelah yoga dan isi perut Anda dengan makanan sehat. Percuma saja tubuh bugar jika tidak didukung asupan makanan sehat.

Gerakan Prenatal Gentle Yoga

Berikut ini gerakan prenatal gentle yoga yang di design khusus untuk ibu hamil :

 

Ada tiga aspek utama pada latihan yoga yang dapat membantu Anda berada pada titik lebih dalam dan rileks. Berikut adalah hal-hal yang perlu Anda perhatikan untuk mendukung kelancaran latihan yoga :

1.  Amati  otot yang tegang

Ketika Anda dalam posisi yang benar-benar butuh keseimbangan penuh, Anda bisa fokus memperhatikan bagian mana saja dari tubuh Anda yang mengalami tegang. Pembiaran, hanya akan membuat latihan yoga berantakan dan bahkan bisa melukai diri sendiri dengan akibat latihan yang terlalu keras.

2. Pengaturan nafas

Ada beberapa jenis pranayama (latihan pernapasan) yang mengharuskan Anda menahan napas. Selama latihan yoga, Anda harus fokus saat menghirup dan menghembuskan napas. Ketika melakukan gerakan yang menantang dan harus menahan napas, mungkin Anda akan sedikit merasa pusing atau sakit kepala. Jika Anda kesulitan, ulangi kembali gerakan yang sama dan atur napas secara konsisten untuk mendukung postur tubuh.

3. Hindari gerakan yang tidak perlu

Tujuan dari latihan yoga adalah menghubungkan antara napas dan gerakan tubuh. Ketika tubuh Anda membuat gerakan tambahan yang tidak perlu, hal itu justru akan mengganggu program latihan Anda

selamat berlatih

salam hangat

Yesie