Bidan Kita

Home Blog Page 34

Aromaterapi untuk Kehamilan

Suatu hari saat saya sedang berada dalam satu ruangan rapat, saat itu kami membahas tentang ilmu kebidanan dan kandungan terkini. Dan saat itu ada salah satu ahli yang mengatakan bahwa aromatherapy atau essential oil tidak ada manfaatnya untuk ibu hamil.

Hhhh …ya saya jelas tidak setuju dengan pendapat beliau, namunsaat itu saya hanya bisa diam, karena tidak ada gunanya bagi saya untuk mendebat apa yang beliau katakan.

Lalu setelah selesai rapat hari itu, saya langsung ke jogja dan mencoba untuk refreshing dan saya memilih SPA. Pertama kali saya masuk di ruangan spa tersebut di salah satu tempat SPA dan massage yang cukup terkenal di Jogja , serta merta pikiran saya langsung rileks, aroma wangi kayu cendana di ruangan itu membuat saya merasa sangat santai. Dan sayapun melakukan SPA dan Massage dan sangat menikmatinya.

Nah di sepanjang proses, kembali saya merenungkan kembali apa kata sang ahli tadi. Lalu kembali saya mengernyitkan dahi. Bagaimana bisa aromatherapy tidak ada manfaat atau tidak ada pengaruhnya dengan proses kehamildan dan persalinan? Kalau aroma therapy bisa menyebabkan saya rileks, tentu para ibu bersalinpun akan merasakan hal yang sama. Dan ketika mereka merasakan nyaman dan rileks di ruang persalinan yang wanginya menenangkan, tentu proses persalinannya kan lancar sekali.

Jadi…kembali saya tidak setuju dengan sang Ahli tadi pagi.

Aromaterapi adalah alami, proses penyembuhan menggunakan minyak esensial yang diekstrak dari sumber tanaman aromatik untuk mengobati dan memberikan keseimbangan tubuh, pikiran dan jiwa. Selama kehamilan, ada banyak kasus ketika aromaterapi dapat menjadi pilihan, sangat bermanfaat dan membantu,. Nah Untuk menggunakan minyak esensial selama masa kehamilan tentu kita harus mengeri dan memahami, mana minyak yang aman dan mana minyak yang harus di hindari selama kehamilan dan persalinan.

Minyak aromatherapy atau minyak essensial adalah konsentrat. Dan sebaiknya diencerkan sebelum digunakan. Rumus pengenceran umum untuk campuran aromaterapi selama kehamilan adalah 2% – itu berarti 12 tetes essential oil dibanding 30 ml minyak pembawa (VCO, Almond oil, Olive oil, V-6)

Untuk mandi aromaterapi dpat ditambahkan sekitar 6-10 tetes minyak esensial ke bak mandi dan aduk rata. 3-6 tetes minyak esensial dalam semangkuk air hangat diperas di kain lap dan ini bagus untuk kompres. Gunakan pengenceran yang sama dalam mangkuk air panas yang asapnya mengepul lalu hirup uapnya.

Ada banyak minyak esensial yang harus dihindari selama kehamilan *.

MINYAK UNTUK MENGHINDARI SELAMA KEHAMILAN *

Penggunaan minyak esensial harus sangat terbatas atau dihindari selama trimester pertama kehamilan, tetapi memiliki banyak kegunaan di dua trimester terakhir dan terutama selama persalinan.. Minyak yang harus dihindari selama kehamilan meliputi:

  • Basil
  • Cedarwood
  • Cinnamon
  • Clary sage (Aman selama kehamilan > 36 minggu & persalinan)
  • Clove
  • Cypress (Aman setelah usia kehamilan 5 bulan)
  • Fennel
  • Hyssop
  • Jasmine (Aman selama kehamilan > 36 minggu & persalinan)
  • Juniper
  • Lemongrass
  • Myrrh
  • Parsley
  • Penneyroyal
  • Peppermint
  • Rose (Aman selama kehamilan > 36 minggu & persalinan )
  • Rosemary
  • Sweet marjoram
  • Thyme

MINYAK DIREKOMENDASIKAN SELAMA KEHAMILAN

Minyak berikut dapat Anda gunakan selama kehamilan. Seperti biasa, berhati-hati jika Anda memiliki alergi atau riwayat keluarga alergi. Jika Anda berpikir Anda mungkin alergi terhadap minyak, lakukan test dulu.

Minyak yang baik untuk kehamilan meliputi:

  • Bergamot
  • Chamomile
  • Cypress (Aman setelah usia kehamilan 5 bulan)
  • Eucalyptus
  • Frankincense
  • Geranium (hindari saat awal persalinan)
  • Grapefruit
  • Lavender
  • Lemon
  • Mandarin
  • Neroli
  • Patchouli
  • Petitgrain
  • Rosewood
  • Sandalwood
  • Tangerine
  • Tea Tree
  • Ylang Ylang

Jika Anda sedang hamil dan telah menggunakan salah satu minyak esensial yang “harus dihindari” tetapi tidak mengalami perdarahan atau kontraksi, maka ada kemungkinan besar ada yang salah

Manfaat Aromaterapi untuk Kehamilan

Di bawah ini adalah beberapa manfaat dan efek terapi dari minyak esensial direkomendasikan untuk digunakan selama kehamilan. Anda dapat mengklik nama minyak esensial bahkan memesan di toko kami di web ini:

  • Bergamot :Analgesik, antiseptik, antidepresan, semangat, dan menyegarkan. Bermanfaat untuk sistitis selama kehamilan.
  • Chamomile :Antiseptik, analgesik, anti-inflamasi dan antispasmodic. Menenangkan dan mengurangi rasa sakit dari otot pegal-pegal, sakit kepala, sakit gigi dan pencernaan.
  • Cypress (Aman setelah usia kehamilan 5 bulan ) – Antiseptik, antispasmodic, zat diuretik. Bermanfaat untuk Varises, wasir dan pergelangan kaki yang bengkak.
  • Eucalyptus – Antiseptik, antibiotik, analgesik, anti-inflamasi, antivirus. Membantu melegakan pernapasan.
  • Frankencense – Antiseptik, zat, obat penenang,
  • Geranium (Aman setelah usia kehamilan 3 bulan) – Antiseptik, antidepresan, astringent, menyegarkan, membangkitkan semangat. Meringankan sakit kaki dan baik untuk sirkulasi yang buruk.
  • Grapefruit- Astringent, bantuan pencernaan, stimulan limfatik. Membantu dengan retensi air.
  • Lavender – Antiseptik, antibiotik, analgesik, antidepresan, penyembuhan, Relaxing. Membantu menenangkan sakit dan nyeri kehamilan, mendorong pembaharuan sel dan membantu dengan retensi cairan.
  • Lemon – Antiseptik, antibakteri, antijamur, zat, stimulan, tonik. Berguna sebagai inhalansia untuk morning sickness dan Pijat untuk varises.
  • Mandarin – Antiseptik, menyegarkan, tonik, relaksan ringan. Dapat meringankan retensi cairan di kaki dan pergelangan kaki pijat.
  • Neroli – Antiseptik, antidepresan, antispasmodic, anti-inflamasi, Relaxing. Berguna dalam kehamilan untuk mempromosikan Regenerasi sel kulit yang sehat dan untuk mengurangi ketegangan saraf.
  • Patchouli – Antiseptik, antidepresan, anti-inflamasi, penenang saraf. Memudahkan kebingungan, keraguan dan sikap apatis.
  • Petitgrain – Antiseptik, antidepresan, obat penenang, yang menyegarkan, Membantu dalam menangani pra atau depresi postpartum.
  • Rosewood – Antiseptik, obat penenang
  • Sandalwood – Antiseptik, anti-inflamasi, antidepresan, obat penenang. Bermanfaat untuk sistitis selama kehamilan.
  • Tangerine – Antispasmodic, stimulan limfatik, menenangkan, obat penenang. Membantu untuk mencegah stretch mark.
  • Tea Tree – Antibiotik, antiseptik, antijamur, antivirus, disinfektan. Dapat digunakan untuk mengobati sariawan selama kehamilan.
  • Ylang Ylang – Antiseptik, antidepresan, afrodisiak, obat penenang, menurunkan tekanan darah. Restoratif ketika terlalu tegang

Nah semoga bermanfaat ya

Bidan Kita

What Babies Want

Apa Yang Diingkan Bayi?

Saya paling suka melihat film dokumenter. dan salah satu film dokumenter yang saya suka adalah film ini. judulnya What Babies Want.

What Babies Want, sebuah Video dokumenter yang sarat akan makna tentang pentingnya pendidikan dan pembangunan sejak awal pada masa anak-anak dan dampaknya terhadap kesejahteraan sebagai individu dan masyarakat pada umumnya. Meskipun dokumenter ini penuh dengan informasi tentang persalinan, perkembangan bayi, dan kesadaran pada bayi, hal itu juga menunjukkan bagaimana pengalaman sebagai bayi dapat memiliki dampak sepanjang kehidupan kita.

Ini berarti bahwa kita akhirnya memiliki bukti ilmiah bahwa otak dan bahkan seluruh bentuk tubuh bayi, berkembang dan tumbuh sebagai akibat dari tanggapan terhadap lingkungan yang dia hadapi. Jika lingkungan adalah penuh dengan perseteruan tubuhnya dengan cara yang defensive akan semakin waspada, semua sistem syaraf dan sistem endokrin dirancang untuk defensif untuk memenuhi tuntutan lingkungan yang tidak bersahabat seperti yang selalu dia temukan selama bayi bahkan selama dalam kandungan

Di sisi lain Jika, bayi lahir dalam lingkungan yang penuh cinta, kehangatan dan penerimaan maka seseorang memiliki kesempatan untuk mengembangkan sistem saraf yang kreatif dan lebih fleksibel. Jika bayi dipenuhi dengan cinta dan perasaan diakui sebagai seseorang, mereka akan lebih sepenuhnya mampu mengembangkan kasih dan damai pada dirinya sendiri maupun lingkungan.

Nah sebenarnya apa yang bayi Anda inginkan terangkum dalam synopsis ini:

Bab Satu: Dimulai dari Kandungan 

Bab Satu berfokus pada perawatan sebelum melahirkan, bukti mengatakan bahwa bayi merespon kejadian di dunia sejak di dalam rahim. USG tdigunakan untuk mengamati berbagai respon dan bahkan komunikasi yang terlihat pada bayi sebelum melahirkan dari tahap awal perkembangan mereka. Pengalaman awal kehamilan berisi kesan kita tentang dunia di mana kita akan hidup, dan menyajikan kesempatan pertama untuk menyambut bayi dengan perhatian, komunikasi dan perawatan serta kepedulian

Bab Dua: Penyambutan 

Bab Dua membahas tentang kebiasaan tradisional yang ditemukan di kebudayaan kuno yang dirancang untuk menyambut kelahiran bayi sebelumnya. Berikut ini ritual dipimpin oleh Sobonfu yang dipraktekkan selama ribuan tahun di tanah asalnya di banding dengan dalam konteks modern pada ibu hamil di Amerika Serikat.

Bab Tiga: Bonding 

Bab tiga berkaitan dengan jangka waktu segera setelah lahir, suatu waktu di mana perawatan dan perhatian lembut sangat penting.  pentingnya ikatan antara bayi dengan orang tua, dapat dilihat kontrasnya praktek medis modern dengan kebidanan tradisional. di rumah sakit modern bayi baru lahir sering dipisahkan dari ibu, sehingga mencegah proses ikatan alami terjadi. Dalam bab ini kita juga melihat beberapa efek jangka panjang dari pengalaman tersebut oleh beberapa terapi modern.

“Bonding yang terjadi mulai dari kontak kulit ibu dengan kulit bayi segera setelah bayi keluar dari rahim, dan proses ikatan berlangsung, dari situ kita mengetahui tiga poin yaitu: komunikasi audiovisual yang berarti mata kontak dan suara ibu, pengasuhan, pemberian ASI, memegang, memijat, membelai bayi dalam segala hal, dan bermain yang secara spontan timbul antara bayi dan ibu sejak awal kehidupan.

ibu Jika ketiga hal tersebut diberlakukan maka anak Anda memiliki pertumbuhan yang sehat dan hal yang menarik adalah bahwa Anda akan menemukan pertumbuhan yang luar biasa. (Joseph Chilton-Pearce, Penulis )

“Bonding antara anak dan orang tua memang bisa terjadi hampir setiap saat selama hidup, dan kebutuhan untuk itu begitu besar. Jadi jika anda melewatkannya pada saat segera setelah prpses kelahiran anak anda, Anda masih bisa “menebusnya” setiap saat di kemudian hari. Sentuhan badan, kontak mata, dan suara manis bisa membawa ikatan pada usia berapa pun Dan bahkan ketika kita sudah berumur 70-an, saya jamin kita masih perlu kontak mata, sentuhan tubuh, dan suara yang manis dalam hidup kita!”  (Joseph Chilton-Pearce, Penulis)

Bab Empat: Di mana Ibu saya? 

Dalam bab ini akan menceritakan tentang efek yang terjadi “Jika bayi terutama bayi baru lahir tidak diperlakukan dengan lembut, jika bayi diambil dan terpisah dari ibu, yang terjadi adalah tidak ada ikatan antara manusia yang ada adalah bayi dengan mesin yang di samping mereka. tempat tidur atau dinding, atau suara dari lampu. kesan pertama yang terekam adalah: dimana- ibu ku? Marti Glenn, Ph.D.

Bab Lima: Memori 

“Penelitian dalam bidang neuropyschology telah menunjukkan bahwa rekaman/memori/ kenangan pertama pada bayi baru lahir akan mempengaruhi sistem kepercayaan dan pola perilaku dalam kehidupan dewasa kelak”

Bab Enam: Melestarikan Pola 

Keyakinan tentang bagaimana dunia akan memperlakukan saya dan bagaimana saya harus bertahan hidup mulai terjadi pada menit dan jam pertama kehidupan. Dan seringkali orangtua tidak mengerti itu.

Sebuah contoh kasus:

Seorang bayi baru lahir yang langsung dipisahkan dari ibunya untuk mendapatkan perawatan seperti suction/penghisapan lendir di mulut dan tenggorokannya sebenarnya merasa sangat traumatic dan dia mengalami ketakutan yang luar biasa dan semua terekam dalam pikiran bawah sadarnya.

Seiring pertumbuhannya dan perkembangannya orang tua tidak mengerti mengapa setiap kali bayi mulai makan/minum susu, bayi merasa takut dan sehingga mereka meludahkan makanannya dan menangis keras. Sehingga si ibu berpikir “payudara saya tidak baik bagi bayi” dan ketika ibu berfikir seperti itu yang dirasakan bayi adalah bahwa “apa yang saya lakukan tidak dapat diterima; mungkin aku tidak bisa diterima”.

Jadi bayi menjadi lebih rewel dan akhirnya mereka mendapatkan label / “labeling” dan kemudian anak mulai hidup sesuai dengan label tersebut.  Ibu dan ayah tersebut kemudian berpikir “kita harus mengontrol perilaku nya” dan cenderung selalu menyalahkan mereka, “kau anak nakal, anak yang jelek” dan itu akan membuatnya semakin traumatic. (Marti Glenn, Ph.D)

Di bab tujuh, delapan dan sembilan lebih bercerita tentang efek yang dapat di timbulkan dari trauma yang terjadi pada saat baru lahir juga pada masa anak-anak. Dan seringkali kita tidak menyadari hal tersebut. Saat Anda melakukan “healing” yang dilakukan adalah melakukan “recall” atau memanggil kembali memori-memori yang sempat terekam puluhan tahun yang lalu, menghapus dan memperbaikinya.

Nah sebagai orang tua kita harus lebih peka dengan tingkah laku yang ada pada anak kita

Berikan kasih, sayang dan damai . bangun ikatan ‘bonding’ yang baik antara orangtua dan anak. Buat dunia menjadi lebih damai.

Salam Hangat, Bidan Kita

Doula dan Bukti Ilmiahnya

Tentang Proses Persalinan

Saat saya mencoba merenung kembali tentang proses persalinan, tentang perubahan kondisi dan situasi dalam proses persalinan, tentang perubahan paradigm dalam proses persalinan, tentang betapa mudahnya nenek atau nenek buyut kita melahirkan dahulu, kemudian tentang betapa sulitnya dan beresikonya ibu melahirkan di jaman sekarang.

Lalu mengingat lagi tentang betaba banyaknya dahulu mbah dukun di desa desa, dimana dahulu nenek sayapun melahirkan ke 12 anaknya di rumah bersama mbah dukun dengan mudahnya.

Lalu sekarang saya mendengar istilah DOULA, bahkan mengukuti pelatihan dan sertifikasi DOULA Internasional. Kembali mengingatkansaya tentang mbah dukun dahulu. Ya…tugas doula sama dengan mbah dukun, hanya saja doula lebih tersistem dan lebih tertata dan berpendidikan. Artinya saya sekarang sedang belajar menjadi mbah dukun….heheh dan apa yang saya rasakan? Ternyata Saya BANGGA menjadi Mbah Dukun.

DOULA = Mbak Dukun Modern ^_^

Menurut DONA International, doula adalah seorang profesional yang terlatih dalam proses persalinan dan memberikan dukungan terus menerus untuk ibu sebelum, selama, dan setelah kelahiran. Doula berasal dari kata Yunani yang berarti “seorang wanita yang berfungsi” atau “hamba.

Apa yang doula lakukan?

Peran doula dalam proses persalinan adalah:

  1. Memberikan dukungan emosional
  2. Membantu ibu agar merasakan nyaman dengan Menggunakan tindakan kenyamanan: pernapasan, relaksasi, gerakan, perubahan posisi
  3. Memberikan informasi kepada ibu hamil da nib bersalin tentang kehamilan dan persalinan
  4. Terus meyakinkan dan menghibur ibu (kata kuncinya adalah doula tidak pernah meninggalkan ibu)
  5. Membantu ibu menjadi informasi tentang berbagai pilihan kelahiran
  6. Advokat untuk ibu dan membantu memfasilitasi komunikasi antara ibu dan tenaga kesehatan

Lalu apakah seorang doul harus berlatar belakang medis?

Doula TIDAK profesional medis

  1. Mereka tidak melakukan tugas-tugas klinis seperti pemeriksaan dalam atau pemantauan jantung janin
  2. Mereka tidak memberikan saran medis atau mendiagnosa kondisi klien
  3. Mereka tidak menilai Anda untuk keputusan yang Anda buat
  4. Mereka tidak mengambil alih peran suami atau pasangan
  5. Mereka tidak membantu persalinan
  6. Anda dapat membaca lebih lanjut tentang apa yang doula lakukan dan tidak dilakukan dan ini di atur dalam standar praktek Doula di DONA International anda bisa cek di link ini: http://www.dona.org/aboutus/standards_birth.php

Hal yang paling penting bagi seorang ibu selama proses persalinan adalah dukungan yang terus menerus. Ini berarti bahwa Anda memiliki pendamping yang berada di sisi Anda terus menerus dari awal sampai akhir.

Kan kita tahu sendiri bahwa walaupun tuga bidan adalah mendampingi kliennya, namun kenyataan di lapangan tidaklah demikian. Tidak jarang seorang ibu di biarkan merintih dan mengaduh sendirian di tempat tidur di ruang persalinan , dan bu bidan sibuk untuk menulis rekam medis klien.

Tidak jarang bu bidan hanya datang dan menghampiri ibu bersalin jika dia membutuhkan data untuk di tulis di partogram atau untuk bahan laporan kepada dokter. Entah itu pemeriksaan dalam maupun pemantauan detak jantung janin. Setelah selesai melakukan dan mengambil data yangdiperlukan , biasanya para bidan kembali ke mejanya dan meninggalkan sang inu yang cemas dan kesakitan.

Nah disinilah peran Doula…sebagai Mbak Dukun Modern yang terus menerus hadir da nada di samping ibu, memberikan rasanya,am, menyemangati, dan membuat sang ibu tenang.

doula tidak pernah meninggalkan sisi Anda. Sedangkan Perawat atau bidan memiliki banyak tanggung jawab lain selain berada di samping ibu bersalin, maka dari itu doula sangat membantu sekali, menguntungkan bagi ibu dan juga bagi bidan atau perawat yang merawat ibu.

Ayah dan doula dapat bekerja sama untuk membuat tim pendukung untuk ibu.

Ayah dan doula dapat bekerja sama untuk membuat tim dukungan untuk ibu. Kadang-kadang orang berpikir bahwa mereka tidak perlu doula karena pasangannya akan bersama mereka terus menerus selama persalinan. Namun pada kenyataanya, ternyata dengan kehadiran doula, tugas suami dan keluarga pun menjadi lebih ringan. Dalam proses persalinan tidak jarang suami justru lebih cemas di banding ibu bersalin itu sendiri.

Nah dengan adanya doula, maka semuanya akan merasa lebih nyaman

Jadi apa bukti ilmiah dari keberadaan doula dalam sebuah proses persalinan?

Pada tahun 2012, Hodnett et al. menerbitkan sebuah review dari Cochrane yang tentang penggunaan dukungan yang terus menerus bagi perempuan saat melahirkan. Mereka mengumpulkan hasil dari 22 percobaan yang melibatkan lebih dari 15.000 wanita. Di penelitian ini ada 2 kelompok yaitu para wanita yang secara acak menerima dukungan terus menerus, sedangkan kelompok satunya menerima perawatan yang biasa saja.

Dan ternyata Secara keseluruhan, wanita yang menerima dukungan yang terus menerus lebih mungkin untuk memiliki kelahiran vagina spontan dan cenderung tidak menggunakan obat nyeri, epidural, memiliki pengalaman persalinan yang positif, lama persalinan lebih pendek dan nilai apgar skor bayi lebih baik

Apa artinya ini?

Ini berarti bahwa jika Anda memiliki dukungan yang terus menerus Anda secara statistik lebih cenderung memiliki hasil yang lebih baik dan bayi Anda lebih mungkin untuk memiliki hasil yang lebih baik!

Lalu bagaimana pengalaman Bidan Kita dengan Doula.

Kebetulan team bidan kita sudah dilengkapi dengan ketrampilan sebagai doula, sehingga sudah banyak ibu yang kami damping ketika mereka melahirkan, terutama di Rumah sakit. Dan hasilnya, hingga saat ini semua ibu yang kami damping berhasil melahirkan normal. Sampai di UGD sudah pembukaan >7 cm dan waktu paling lama di ruang persalinan adalah hanya 2 jam dan mereka berhasil melahirkan dengan normal alami dan mendapatkan pengalaman yang positif.

Nah….Tunggu apa lagi…segera temukan Doula Anda

Salam Hangat

References:

  1. Caton, D., M. P. Corry, et al. (2002). “The nature and management of labor pain: executive summary.” Am J Obstet Gynecol 186(5 Suppl Nature): S1-15.
  2. Declercq ER, Sakala C, Corry MP, Applebaum S. (2007). “Listening to mothers II: Report of the second national U.S. survey of women’s childbearing experiences.” The Journal of Perinatal Education 16:9-14.
  3. Hodnett, E. D. (2002). “Pain and women’s satisfaction with the experience of childbirth: a systematic review.” Am J Obstet Gynecol 186(5 Suppl Nature): S160-172.
  4. Hodnett, E. D., S. Gates, et al. (2012). “Continuous support for women during childbirth.” Cochrane database of systematic reviews: CD003766.
  5. Hofmeyr, G. J., V. C. Nikodem, et al. (1991). “Companionship to modify the clinical birth environment: effects on progress and perceptions of labour, and breastfeeding.” British journal of obstetrics and gynaecology 98(8): 756-764.

Tips Untuk Menjadi PENDAMPING, PENDUKUNG Persalinan Alami

Persiapan Untuk Menjadi Pendamping

Sudah tidak diragukan lagi, bahwa semua ibu pasti ingin mendapatkan pengalaman melahirkan yang positif dan menyenangkan, dan saya rasa setiap ibu pasti ingin melahirkan dengan normal alami.

Karena kita sendiri tahu bahwa kalau Anda berhasil melahirkan normal, beberapa jam atau bahkan dua jam setelah melahirkan, Anda akan bebas bergerak dan berjalan jalan melakukan kegiatan sehari hari. Namun jika Anda melahirkan dengan Operasi SC, maka Anda membutuhkan lebih banyak waktu untuk sekedar bergerak miring kiri dan miring kanan.

Nah silahkan baca link berikut ini:

https://www.bidankita.com/langkah-dan-upaya-untuk-menghindari-dan-mengurangi-resio-opeasi-caesar-sc/

dari artikel diatas, kita tahu bahwa salah satu factor yang memperbesar kesempatan Anda untuk bisa berhasil melahirkan normal adalah, perlama waktu Anda di rumah dan dapatkan dukungan yang terus menerus.

Namun terkadang yang menjadi masalah adalah, ketika Anda sudah mengalami tanda persalinan dan Anda masih di rumah, biasanya orang di sekitar Anda yaitu ibu, bapak, dan kerabat , mereka biasanya panic dan ketakutan. Takut terjadi apa-apa pada diri Anda. Dan itu yang seringkali membuat Anda merasa tidak nyaman berada di rumah dan ikut ikutan menjadi panic dan cemas.

Nah ketika akhirnya memutuskan untuk berangkat ke tempat layanan kesehatan, ternyata Anda baru masuk ke fase laten persalinan, dimana Artinya Anda masih membutuhkan waktu berjam jam untuk menunggu. Padahal ketka Anda menunggu proses yang lama tersebut di tempat yang asing dan tidak nyaman, maka Anda akan semakin stress dan proses persalinanpun semakin tidak lancar.

Untuk itulah mengapa Anda memerlukan Doula.

Doula adalah seorang yang sudah terlatih dan bertugas untuk memberikan dukungan emosional, dukungan fisik dan informasi kepada ibu yang sedang hamil, persalinan, atau setelah melahirkan. Tujuannya doula adalah untuk membantu seorang ibu untuk memiliki pengalaman persalinan yang aman, nyaman dan positif.

Doula bisa siapa saja, bisa bidan, bida perawat, bisa saudara, teman atau bahkan suami. Nah hari ini saya akan membahas tentang beberapa tips untuk menjadi PENDAMPING, PENDUKUNG persalinan (suami maupun pendamping):

  1. Tahu apa yang diharapkan

Proses persalinan bukanlah waktu yang tepat untuk membolik-balik buku kehamilan atau catatan dari kelas melahirkan yang pernah Anda hadiri bersama istri, jadi selesaikan materi baik buku, powerpoint yang harus And abaca ataupun video yang harus Anda tonton sebelumnya.

Ketika Anda ikut mendampingi Istri untuk mengikuti kelas persiapan persalinan baik kelas hypnobirthing maupun kelas lainnya, cobalah untuk datang dengan pikiran terbuka – Anda akan mendapatkan informasi yang solid, dan dasar, serta berbagai cara dan tehnik pendampingan.
Anda juga wajib untuk membaca kisah perjalanan proses persalinan dan video yang positif dan mendidik. Supaya Andapun termotivasi untuk mendapatkan pengalaman persalinan yang indah dan menyenangkan.

  1. Bersiaplah untuk menunggu

Menunggu adalah sesuatu hal yang kurang nyaman. Apalagi jika Anda menunggu dalam kondisi emosional yang negative (penuh kecemasan, kekhawatiran) menunggu bisa menjadi sebuah hal yang seolah-olah tidak kunjung usai. Ya karena ketika menunggu Anda akan mengalami distorsi waktu dimana seolah-olah waktu berjalan sangat lambat.

Memang paling nyaman menunggu proses persalinan tahap awal adalah di rumah. Karena itu janganlah panic ketika istri Anda mengalami tandap persalinan yaitu keluarnya lender serviks dan gelombang rahim. Jika gelombang rahim belum teratur dan intens cukup nikmati saja di rumah Anda dan lakukan kegiatan yang senyaman mungkin.

Anda mungkin ingin mengetahui dan memeriksa waktu kontraksi (gelombang rahim) secara berkala, sehingga Anda dapat mengetahui bagaimana segala sesuatunya berjalan, tetapi Anda tidak perlu melakukannya secara terus menerus. Jauh lebih baik untuk menghemat energi Anda untuk merawat istri tercinta Anda. Anda sebaiknya baru mencatat saat kontraksi sudah teratur dan intens.

Selalu siap untuk melakukan apa pun istri Anda ingin lakukan agar dia merasa santai dan nyaman pada saat ini, seperti menonton TV, berjalan-jalan, karaokean atau berpelukan di tempat tidur. Ini bukan waktu untuk menyelesaikan proyek atau melakukan pekerjaan rumah tangga.

Strategi untuk merasakan nyaman saat proses persalinan pada setiap wanita tidaklah sama. Nah sebelum tanggal atau hari perkiraan lahir, luangkan waktu sejenak untuk mendiskusikan harapan dan pilihan saat proses persalinan nanti.

  1. Jangan melakukan hal-hal yang bersifat pribadi

Seorang wanita yang sedang berada dalam proses persalinan mungkin dalam dunianya sendiri. Melahirkan bagi mereka mungkin adalah, kerja keras yang panjang, dan beberapa wanita mengatasi dengan menjangkau jauh di dalam diri mereka sendiri.

Seorang wanita yang sedang dalam proses persalinan emosinya sangat labil dan bisa berubah dalam waktu yang cepat. Diawal persalinan atau di tahapan awal persalinan mungkin dia meminta Anda untuk menyentuh dan memijat tubuhnya, namun saat dia masuk ke fase transisi, dia bisa saja marah dan menolak tegas ketika Anda hendak menyentuh maupun membelainya. Sangat penting untuk tidak menyalahartikan perilakunya sebagai penolakan terhadap Anda.

Profesional medis tidak selalu, menjelaskan apa yang mereka lakukan terhadap diri istri Anda. Jangan malu mencari informasi, baik tentang prosedur medis.
Jadilah advokat nya

Seorang wanita yang berada dalam proses persalinan tidak selalu dalam kondisi terbaik untuk membuat keputusan sulit atau permintaan tegas. Bersiaplah untuk mengambil langkah positif jika situasi memaksa untuk itu. Bantu dia untuk tetap fokus dan santai.

Lakukan teknik penanganan/dukungan yang berbeda bila diperlukan,. Misalnya, menyarankan perubahan posisi atau mendorong dia untuk menemukan sesuatu – seperti pola pernapasan, posisi yang nyaman atau bahkan menggosok kaki – untuk fokus pada nafas dan tubuhnya selama kontraksi, juga berikan sugesti dan affirmasi positif serta dukungan verbal untuknya

  1. Menciptakan lingkungan yang nyaman untuk ibu bersalin

Pada proses Persalinan dan kelahiran, Tidak hanya akan menghabiskan banyak energi tetapi juga meningkatkan indranya. Persepsi ini, meskipun kadang-kadang diabaikan, dapat menambah atau mengurangi kenyamanan dan kesejahteraan, dan bahkan dapat mempengaruhi kemajuannya. kebutuhannya dapat berubah drastis dari waktu ke waktu. dukungan dalam persalinan dapat membantunya mempertahankan kondisi tenang, lingkungan yang positif yang akan membantu dia sepanjang pengalaman melahirkan nya.

Berikut ini adalah beberapa poin yang perlu dipertimbangkan ketika mempersiapkan lingkungan yang positif:

  • Kondisi Lingkungan secara keseluruhan sebaiknya:

Privasi – Ini adalah sebuah kebutuhan. Pertimbangkan apakah ibu bersalin ingin pintu di ruangan tertutup atau terbuka tak perduli saat ini berada di rumah atau rumah sakit. Ibu mungkin merasa perlu untuk telanjang pada titik-titik tertentu dalam proses persalinan dan privasinya perlu dihormati. Jika ibu melahirkan di sebuah rumah sakit atau rumah praktek bidan dan pintu terbuka, tirai pintu dapat ditutup. Jendela dan tirai dapat ditutup atau membuka sesuai dengan pilihan ibu. Jika Anda perlu menggunakan kamar mandi dan ingin privasi total, jangan ragu untuk mengatakannya.

Termasuk tentang siapa saja yang ibu ijinkan dan inginkan berada di ruangan.

Nah kejadian di Rumah Sakit seringkali bertolak belakang terhadap hal ini seringkali seorang ibu saat bersalin menjadi tontonan orang-orang yang notabenenya calon dokter (coas & residen) calon bidan maupun calon perawat. Jika ibu merasa tidaknyaman akan hal ini , ibu harus berani mengungkapkan.

Meminimalisasi Lalu Lintas – seorang ibu dapat memilih untuk memiliki keluarga atau teman dekat dengan ibu saat  persalinan. Hal ini baik kecuali jika ini justru mulai mengganggu kenyamanan ibu atau dengan tim persalinan atau kemampuan staf medis untuk melakukan tugas mereka. Buatlah rencana terlebih dahulu tentang hal ini dan tuliskan di birth plan . Siapkan segalanya agar sebagian besar kebutuhan ibu sudah berada dan tersedia dekat dengan ibu misalnya minum, makanan ringan, selimut, bantal atau apa saja yang membuat ibu bersalin merasa nyaman.

Mobilitas – selalu motivasi, ajak dan bantu ibu untuk merubah posisi yang ibu rasa nyaman, karena ini bisa sangat membantu kemajuan dalam persalinan. Gerakan dan bantuan gravitasi untuk membawa janin untuk turun ke bawah lebih cepat daripada ibu hanya tidur berbaring dan diam di tempat tidur. memang Hal ini biasanya tidak menjadi masalah jika ibu ini memilih untuk melahirkan di rumah atau homebirth, tetapi ketika ibu  berada di Rumah Sakit, seringkali justru dia akan dibatasi untuk bergerak. Dan itu sangat tidak menguntungkan baginya. Untuk itu bicarakanlah tersebih dahulu sejak pemeriksaan kehamilan kepada pihak rumah sakit tentang hal ini, atau Andaibu bisa mensiasati dengan untuk tetap berada di rumah selama mungkin hingga kontraksi atau gelombang rahim benar benar intens.

Menggunakan Produk pribadi – Ibu bisa saja meletakkan barang-barang pribadi disekitar nya yang akan membuatnya lebih nyaman dan merasa seolah-olah  berada di rumah. foto favorit atau item lainnya bisa menjadi bahan pertimbangan untuk digunakan sebagai titik fokus, pilih musik yang Ingin ibu dengar, bantal favorit, jubah, sandal, minyak pijat, minyak aromaterapi, dll

Namun kadang ketika di rumah sakit, mereka sudah menyediakan pakaian seragam rumah sakit khusus untuk pasiennya. Dan kadang mereka tidak mengijinkan ibu dan  membatasi untuk membawa barang-barang dari rumah. Silahkan komunikasikan hal tersebut.

Suhu kamar – Ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk menjaga suhu Agar tetap membuat ibu merasa nyaman. Meminta untuk menyesuaikan suhu jika ibu merasa tidak nyaman. Bidan dan / atau doula juga dapat menggunakan kompres panas, dingin, selimut dan handuk hangat, kain sejuk, jika diinginkan. Sebagai proses persalinan dan gelombang rahim semakin meningkat dengan intensitas, ibu mungkin mengalami peningkatan panas tubuh dari energi yang ibu keluarkan. Jika di rumah, ibu mungkin tidak memiliki masalah dengan melepaskan pakaian/telanjang untuk mendinginkan tubuh, tetapi tidak halnya jika Anda berada di RS. Pastikan untuk mengenakan longgar, pakaian yang nyaman yang dapat dengan mudah dilepas jika perlu. Jika ibu menjadi dingin, mandi hangat atau mandi akan membantu untuk menghangatkan tubuhnya.

Pengaturan posisi yang Kreatif – Bidan dan doula dilatih untuk membantu ibu untuk memilih dan bergonta-ganti posisi selama persalinan. Mereka dapat menyarankan banyak posisi yang akan membantu ibuda melewati tahap demi tahapan proses persalinan. Ada juga posisi yang dapat membantu ibu beristirahat sambil tegak. Sebuah posisi yang terasa tepat selama persalinan awal mungkin menjadi tidak nyaman lagi ketika persalinan dan gelombang rahim menjadi intens. Mengubah posisi sesekali membantu menjaga otot yang tegang menjadi longgar dan mencegah kram. Jangan takut untuk bereksperimen.

Musik – ibu mungkin memutuskan untuk mendengarkan music dari kaset dan CD selama persalinan . Bidan atau doula dapat juga memberikan musik relaksasi atau music klasik untuk ibu Perlu diingat bahwa ketika persalinan mengalami kemajuan, keadaan pikiran ibu mungkin berubah juga. Musik yang terdengar keras dalam persalinan di tahapan Awal mungkin menjadi tidak sesuai di kemudian hari ketika ibu perlu aktif, fokus dan bersantai diantara kontraksi. Jika ibu berada di rumah sakit ibu mungkin mempertimbangkan untuk menggunakan earphone untuk digunakan selama persalinan untuk mencegah interferensi dengan orang lain.

Percakapan tenang & dan bebas dari kebisingan – Usahakan selama persalinan harus menjaga percakapan pada tingkat yang nyaman. Pendamping/suami, bidan, dan / atau doula perlu untuk memberikan dukungan verbal dan dorongan kepada ibu. Afirmasi dapat menjadi penting bagi ibu saat ini. Jika ibu menggunakan afirmasi dalam hidup nya, doulabisa membantu ibu untuk menemukan satu kalimat yang sangat tepat untuk nya. Nyala Televisi di minimumkan, dimatikan, atau ditempatkan di ruangan lain jika ini mengganggu focus ibu. Semua pembicaraan harus tetap positif dan tenang.

Suara Familiar – Suara Pasangan  mungkin menjadi salah satu yang ingin didengar ibu paling sering, atau ibu mungkin menemukan bidan atau pendamping yang suara nya paling familiar atau mungkin yang paling menghibur. Kebutuhan ibu mungkin berubah seiring kemajuan persalinan.

Vokalisasi – terkadang menjadi sulit untuk tetap hening ketika ibu sedang mengalami gelombang rahim/ kontraksi dan saat ibu bernapas saat kontraksi. dan membuat suara benar-benar dapat membantu mengalihkan perhatiannya , tetapi ingat membuat suara bukan berarti menjerit atau menangis juga bukan berteriak. doula dapat membantu ibu  bereksperimen dengan suara persalinan. Ikuti irama tubuh dan suara yang timbul sebenarnya adalah suara “mamalia”. umumnya suara bernada tinggi menandakan resistensi dan benar-benar dapat mencegah kemajuan persalinan itu berarti menghambat persalinan, sementara suara rendah atau erangan, rintihan, atau -seperti hewan menggeram yang mana suara dikeluarkan dari dalam tenggorokan ibu dapat bermanfaat bagi nya, membuka dasar panggul dan membantu meningkatkan kemajuan persalinan. ibu mungkin merasa seperti bernyanyi atau mengulangi mantra meditasi berulang-ulang. Apapun terasa tepat untuk ibu baik-baik saja asalkan tetap rendah dan mendalam.

Hindari suara Negatif – Jika suara-suara tertentu mengganggu ibu, maka doula dan / atau pendamping persalinan akan membantu untuk memperbaiki situasi. ibu mungkin terganggu oleh suara dari kamar lain, televisi, anak-anak, pengunjung, atau suara di rumah sakit. Solusinya mungkin sesederhana= menutup pintu.

Pencahayaan – Kamar memiliki berbagai sumber pencahayaan, nah pencahayaan kamar yang redup mungkin menjadi pilihan untuk ibu. Bahkan di siang hari, bidan dapat menyesuaikan tirai, tirai atau lampu untuk memberikan pencahayaan yang tenang seperti yang ibu inginkan untuk tetap fokus dan relaksasi. Di rumah, jika ibu ingin cahaya lilin yang lembut bisa saja dilakukan karena ini adalah pilihan. Pencahayaan lembut adalah lebih baik untuk bayi.

Kontak mata – ajak ibu untuk tetap Fokus matanya terhadap seseorang atau focal point selama kontraksi karena ini dapat membantunya mengatasi dan fokus mendalam pada apa yang terjadi. anjurkan utuk menjaga kontak mata dengan pasangan, bidan, atau pendamping . Jika ibu tersebut telah berlatih dengan titik fokus seperti foto/gambar, yang nyaman untuk di gunakan, maka gunakan lah.

Visualisasi – panduan relaksasi bisa sangat membantu ibu selama kontraksi atau membantu tetap tenang dan nyaman disela kontraksi. doula dan / atau pendamping persalinan dapat memandu dan membimbing ibu melakukan visualisasi atau gambaran yang tepat selama kontraksi untuk membantu ibu memvisualisasikan apa yang terjadi di dalam tubuh ibu.

Makanan – Di rumah, ibu tidak akan dibatasi saat mengkonsumsi makanan atau minuman. Bahkan, iasanya ibu akan didorong untuk makan-makan ringan dan minum untuk menjaga energinya. Adalah bijaksana untuk menjaga makanan ringan dan balance cairan, dengan mengkonsumsi seperti sup, boullions, jus, teh herbal dan semacamnya. Teh herbal dapat dibuat menjadi keripik es dan jus buah dapat dibekukan untuk es loli. Kadang-kadang ibu yang bersalin akan mengalami mual atau muntah selama masa transisi atau kala I fase aktif. Sejalan dengan meningkatnya gelombang rahim, pencernaan ibu akan sangat melambat atau berhenti sampai setelah bayi lahir. Jika ibu melahirkan di sebuah rumah sakit, ada kemungkinan besar tidak akan diizinkan untuk makan. Paling  hanya akan diizinkan untuk membawa minuman secukupnya. untk itu bicarakan terselbih dahulu sebelumnya saat menyusun birthplan

Mulut Kering – ini adalah keluhan yang biasa dirasakan oleh ibu bersalin. Untuk itu doula, suami,atau pendamping persalinan bisa membuat es balok kecil-kecil yang bisa ibu kulum (bisa dari teh herbal, atau apapun), atau untuk mengompres dengan kain basah di wajah atau mulut.

Muntah – Meskipun tidak setiap orang mengalaminya, muntah adalah bagian yang sangat normal dari proses persalinan. Pastikan untuk memiliki sikat gigi dan obat kumur.

Bantal – Di rumah, memiliki banyak bantal mampu meningkatkan kenyamanan. Jika ibu berada di lingkungan rumah sakit pusat / persalinan, membawa bantal tidur dari rumah yang berbau seperti deterjen atau pelembut kain yang familiar.

Aromaterapi – Jika ibu menggunakan aromaterapi dalam hidup nya, Anda dapat membawa bola kapas wangi atau handuk dengan beberapa tetes minyak esensial yang paling ibu sukai. Lavender yang paling sering disarankan namun untuk kelahiran di rumah sakit, disarankan agar anda tidak membawa botol, karena minyak sangat terkonsentrasi dan akan menyebabkan masalah besar jika tumpah.

Bau saat Melahirkan – Selama proses persalinan dan melahirkan, indra penciuman ibu sangat kuat dan ibu dapat mendeteksi bau darah atau feses atau muntahan. Yakinlah bahwa ini semua adalah bagian normal dari proses persalinan, Tidak perlu untuk malu, dan bidan Anda dan staf persalinan akan mengurus hal-hal dengan cepat, bahkan mungkin sebelum Anda menyadarinya.

Pakaian – jika ibu memilih untuk homebirth, diaa harus menemukan baju tidur yang nyaman, sebaiknya baju yang sudah tua/lama, atau T-shirt besar yang mana dia tidak akan keberatan jika baju nya menjadi kotor jika ini harus terjadi. Carilah bahan yang menyerap keringat. Namun Di lingkungan rumah sakit, biasanya Anda diminta untuk memakai baju seragam dari rumah sakit.

Monitor eksternal – jika ibu melahirkan di rumah, Detak Jantung Janin akan dipantau secara berkala oleh bidan atau doula  menggunakan fetascope atau doppler. Tetapi Di rumah sakit, pada titik tertentu ibuda mungkin akan diminta untuk dilakukan pemantauan secara menetap dimana Tali elastis akan ditempatkan di sekitar perut nya, meskipun ini tidak nyaman. Monitor menggunakan gel untuk konduksi dan gel dapat menjadi dingin, tapi dengan cepat menghangatkan suhu tubuh ibu. Kelemahan terbesar dengan monitor elektronik adalah ibu harus tetap diam ketika mereka sedang digunakan, biasanya sambil meletakkan di tempat tidur. Hal ini akan mengganggu keinginan nya untuk bergerak dan menjadi tegak selama persalinan.

Pemeriksaan Vagina – ibu akan mengalami minimal satu kali pemeriksaan dalam (vagina toucher) untuk menentukan kemajuan pembukaan serviks . Jika tindakan ini tidak nyaman bagi bu, ajaklah untuk  focus pada nafas atau gerakan yang mampu membuat santai panggul.

Pijat & sentuhan – Bagi kebanyakan wanita, sentuhan sangat penting selama persalinan. Hal ini mungkin dalam bentuk pijat, akupresur, membelai, effleurage, Reiki, atau bahkan memegang tangan seseorang. doula dapat melakukan semua ini untuk Anda, atau Anda.dapat menginstruksikan pasangan Ada metode sentuh untuk kenyamanan, untuk memastikan, untuk menenangkan, untuk membantu ibu bersantai. Bidan telah dilatih dalam semua ini dan, dengan izin ibu, akan melakukannya ketika ibu membutuhkannya.

  1. Relaksasi

Memimpin ibu bersalin untuk bisa melakukan relaksasi sebenarnya memerlukan ketrampilan khusus, dan seharusnya bidan atau suami pendamping persalinan mempunyai kemampuan untuk hal ini.

Memimpin relaksasi dengan memandu visualisasi   adalah penggunaan sadar akan imajinasi dan pikiran untuk menciptakan image/gambaran positif (“visualisasi penyembuhan”) atau pengaturan dalam rangka untuk membawa perubahan yang sehat baik di tubuh dan pikiran. Ini memiliki banyak pemanfaatan. Dendan relaksasi yang dipandu membutuhkan proses alami selangkah lebih maju. Kebanyakan orang yang paling mungkin menggunakannya tanpa menyadarinya mereka melakukannya. Dengan bekerja sama dengan bidan,doula atau seorang terapis terlatih, atau menggunakan kaset audio khusus, ibu dapat belajar untuk berkomunikasi dengan lebih efektif dengan pikiran bawah sadarnya, meminta agar fungsi tubuhnya berjalan secara optimal dan sehat.

nah semoga ke 5 tips di atas bermanfaat untuk Anda para Doula dan para suami.

selamat mehikmati hari ini

salam hangat

Bidan Kita

Berdayakan Para Suami Dan Ijinkan Mereka Terlibat

Untuk Para Suami

Seorang suami dengan cekatan mengambilkan air putih untuk istrinya, yang menghela nafas dan tersenyum setelah melewati kontraksi persalinannya , kemudian sang suami tersebut memeluk dan memijit pinggang istrinya sembari sesekali mengajak istrinya berdansa lembut supaya proses kontraksi yang dirasakan istrinya sedikit terasa lebih nyaman.

Lalu ketika sang istri mulai memasuki proses melahirkan, suami ini sambil sesekali mencium kening istrinya dengan lembut, dan memberikan minum, dia selalu menyemangati istrinya supaya tetap semangat saat melahirkan. Ya…itulah gambaran yang setiap saat saya lihat di ruang bersalin Bidan Kita.

Sebuah proses persalinan yang indah dan romantic, yang tidak pernah ada drama cakar mencakar suami atau menjerit kesakitan.

Namun dua hari yang lalu ketika saya duduk di sebuah lorong di bangsal ibu bersalin di sebuah Tempat layanan kesehatan, saya melihat seorang laki laki muda yang mondar mandir di lorong dengan mukanya yang terlihat begitu tegang dan cemas.

Tak hanya laki laki muda yang saya duga adalah seorang calon ayah, tapi juga seorang ibu ibu setengah baya (mungkin calon nenek) yang hanya duduk sambil memainkan dan meremas remas jari tangannya, tanda dia sedang cemas.

Karena penasaran melihat adegan itu, akhirnya saya menghampiri mereka, dan ternyata mereka adalah seorang calon ayah dan calon nenek yang sedang cemas dan khawatir menunggu hasil dari persalinan istri dan anak mereka.

Saat saya Tanya alas an mereka di luar adalah karena merekatidak diijinkan para bidan untuk masuk dan mendampingi istrinya. Hhhhh sunggung kasihan sekali.

Ya memang, Banyak bidan mengeluh bahwa seorang calon ayah “tidak berguna” di ruang bersalin – karena mereka seringkali hanya duduk dan membaca koran, mondar mandir dengan gugup, atau lebih gelisah dan mudah marah bahkan seringkali justru menambah kecemasan sang ibu yang hendak bersalin.

Sehingga itulah mengapa, beberapa layanan kesehatan masih bersikeras dengan aturan kuno seperti :

  • tidak boleh mendampingi ibu bersalin / iu bersalin tidak boleh di tungguin suaminya,
  • di ruang nersalin, hanya boleh ada satu orang pendamping saja (suami atau ibunya).

meskipun banyak penelitian yang membuktikan bahwa dukungan sosial yang baik membuat proses persalinan lebih cepat dan rasa sakit yang dialami pun berkurang.

Proses persalinan merupakan pengalaman fisik dan emosional yang sangat kuat. Dan proses persalinan diyakini akan normal dan sehat jika mendapatkan dukungan dari orang disekitarnya.
Mengapa dukungan persalinan penting untuk dipertimbangkan?

Penelitian menunjukkan bahwa ketidak ketersediaan dukungan selama proses persalinan dapat mempengaruhi kesempatan kejadian operasi SC, ekstraksi vakum, atau forceps, kemungkinan bahwa ibu akan memerlukan obat penghilang rasa nyeri. Dukungan selama proses persalinan dapat membantu ibu menghindari atau mengurangi risiko yang terkait dengan intervensi tersebut.

Penelitian juga menunjukkan bahwa memiliki dukungan yang baik dapat mempengaruhi apa yang dirasakan ibu selama proses persalinan Anda, dan bahwa kenangan melahirkan pengalaman tidak akan terlupakan hingga sepanjang hidup mereka.

jadi Siapa dong sebaiknya yang akan memberikan dukungan kepada ibu saat persalinan? ya orang terdekat….salah satunya suami.

Penelitian mengatakan bahwa memiliki dukungan dari suami atau pendamping persalinan (doula) lain yang hadir hanya untuk memberikan dukungan yang terus menerus memiliki manfaat yang sangat baik.

Apa  dukungan /support yang di maksud 

  • Dukungan tanpa syarat.
  • Dukungan yang mendengarkan.
  • dukungan untuk tidak menghakimi
  • Dukungan tidak menawarkan nasihat.
  • Dukungan menawarkan sapu tangan, memberikan sentuhan lembut, pelukan, dan peduli.
  • Dukungan membantu wanita menemukan apa yang mereka rasakan.
  • Dukungan sellu memberikan semangat dan mengembalikan kepercayaan diri ibu

Nah di rumah sakit, seorang ibu bersalin seringkali harus bergantung pada suaminya karena dia tidak memiliki teman wanita (entah ibu atau teman atau saudara perempuan), namun sayangnya banyak calon ayah yang tidak mengerti apa yang harus dia lakukan untuk membantu istrinya.

Mereka dalam satu waktu “terpaksa” harus berada dalam situasi dimana dia tidak mengerti apa yang harus dia lakukan, namun di sisi lain melihat istrinya menangis, mengeluh ataubahkan mengaduh dan menjerit saat kontraksi, seringkali justru membuat para ayah terihat lebih cemas di banding ibu bersalinnya.

Sehingga yang ada di ruang persalinan adalah kecemasan seorang calon ibu dan calon ayah yang bercampur jadi satu.

Nah padahal sebenarnya justru para suamilah yang bisa sangat mendukung dan meringankan beban para bidan. Dan beban ibu bersalin.

Di Bidan Kita, semua klien selalu saya motivasi untuk mengajak para suami untuk mengikuti kelas persiapan persalinan dan disitulah pengetahuan tentang proses persalinan tentangapa dan bagaimana peran suami saat istrinya melahirkan kami ajarkan sehingga istri mendapatkan dukungan yang luarbiasa saat melahirkan.

Nah para suami, mari ikut belajar yuk. berdayakan diri Anda. Agar proses persalinan istrimu menyenangkan.

Salam hangat

Bidan kita

Dapatkan Hasil Maksimal dari Prenatal Gentle Yoga

Hasil Maksimal

Sepuluh ibu hamil duduk bersila membantuk lingkaran, sambil memegang perut mereka memejamkan mata dan menundukkan kepala sambil menarik nafas panjang dan dalam lalu menghembuskan perlahan beberapa kali.

ya mereka berkumpul dalam satu ruangan untuk belajar melakukan prenatal gentle yoga untuk persiapan persalinan mereka. setelah beberapa menit melakukan latihan pernafasan dan meditasi, mereka melakukan berbagai asana atau pose. dengan melakukan Asana, ini dapat membantu membangun kekuatan dan stamina dan meningkatkan sirkulasi. sedangkan dengan melakukan meditasi, dapat meningkatkan kemampuan untuk bersantai dan berkonsentrasi. Pranayama atau latihan pernapasan, dapat membantu mengelola rasa sakit dari kontraksi.

saat Anda melakukan pose atau asana berdiri seperti Virabhadrasana II (Warrior II Pose), ini dapat meningkatkan kekuatan kaki Anda dan juga menghasilkan keberanian dan kepercayaan diri. Duduk Baddha Konasana (Bound Angle Pose), dengan telapak kaki Anda saling menempel dan lutut bergerak menjauh dari satu sama lain, dan melakukan squats yang dimodifikasi dapat meningkatkan sirkulasi darah ke panggul dan membantu seorang wanita terbiasa dengan perasaan membuka .

Yoga adalah waktu untuk mengenal tubuh Anda dan untuk membangun kepercayaan dalam kemampuan Anda untuk melahirkan. di kelas prenatal gentle yoga kami menekankan fakta bahwa perempuan memiliki keterampilan bawaan untuk melahirkan dengan cara alami dan sehat, meskipun ada kecenderungan pengobatan Barat terhadap intervensi seperti epidural,vaccum, induksi , dan operas SC. Di kelas yoga seorang wanita dapat belajar untuk mendengarkan dan menanggapi kebutuhan tubuhnya, sehingga selama persalinannya, ketika pikiran rasional dapat ditangguhkan, dia akan dapat mengidentifikasi dan meminta apa yang dia inginkan.

Proses kelahiran adalah pekerjaan yang terbuat dari otot, otot, keringat, darah, dan cinta. Dengan melatih tubuh, pikiran, dan jiwa, yoga dapat membantu ibu hadir untuk keajaiban kelahiran.

Bagaimana untuk mendapatkan hasil maksimal dari prenatal gente yoga:

  • Setiap ibu hamil yang hendak mengikuti prenatal gentle yoga wajib dilakukan screening seperti tekanan darah, detak jantung janin, riwayat kesehatan dan kehamilannya atau minimal ibu hamil tersebut sudah melakukan konsultasi dengan dokter kandungan/ bidan bidan yang merawatnya sehingga apabila iibu hamil tersebut mempunyai keluhan khusus, seorang guru yoga dapat memperhatikan gerakan atau pose mana yang boleh atau tidak boleh dilakukan saat itu.
  • Selalu mengajarkan kepada ibu hamil untuk menjadi realistis dalam mencapai tujuan mereka: karena banyak wanita menjadi kesal, kemudian harus menyerah karena mereka merasa ini adalah latihan berat selama kehamilan. Yakinkan pada ibu hamil bahwa prenatal gentle yoga adalah salah satu persiapan yang baik dan cukup lembut untuk membuat para ibu hamil tetap fit, dan pada saat yang sama prenatal gentle yoga ini sangatlah aman untuk mempersiapkan ibu hamil menjalani proses persalinan dengan lancar dan nyaman.
  • Untuk manfaat yang maksimal, anjurkan ibu hamil untuk menggabungkan meditasi/relaksasi hypnobirthing dan yoga: selalu peringatkan untuk jangan memaksakan diri ke titik dimana ibu hamil mengalami kesulitan akan posenya atau jika mereka merasa sakit, mempertahankan suhu tubuh dengan menghindari pengerahan tenaga terlalu banyak; tetap terhidrasi, dan menghormati tubuh Anda – jika ibu hamil merasa ada sesuatu yag tidak benar, atau jika mereka merasa tidak sanggup melakukannya, jangan lakukan itu! Karena gerakan dalam prenatal gentle yoga bukanlah merupakan kompetisi. Jika ibu hamil mengalami APAPUN seperti kontraksi, perdarahan, penurunan gerakan janin atau nyeri yang tidak biasa atau ketidaknyamanan, Anjurkan untuk segera periksa ke bidan atau dokter kandungan Anda!
  • Yoga juga memberikan Anda cukup waktu untuk menyadari pikiran-pikiran dan emosi negative dan mengatasinya dengan cara yang sehat
    Jadikan prenatal gentle yoga menjadi kebiasaan dan gaya hidup
    Lakukan latihan secara bertahap
    Selalu mendengarkan tubuh Anda saat berlatih
    Mempraktekkan yoga selama masa kehamilan adalah cara indah untuk memelihara diri dan bayi dan mempersiapkan tubuh dan pikiran.
  • Seperti tubuh dan pikiran yang telah melalui beberapa perubahan besar, “banyak wanita yang sering merasa cukup lelah dan tidak enak badan pada trimester pertama mereka , sehingga umumnya waktu untuk melakukan latihan yoga sangat lembut, dengan fokus pada keselarasan panggul untuk implantasi plasenta yang optimal, dan termasuk praktik relaksasi. Trimester kedua adalah waktu yang ideal untuk fokus pada kekuatan kaki dan kekuatan serta keseimbangan pada tulang belakang, jadi ini adalah waktu untuk berlatih lebih kuat, sedangkan selama trimester ketiga (antara 34 dan 40 minggu), Anda akan mengalami perubahan lebih berat dalam tubuh Anda karena bayi Anda tumbuh dengan pesat dan tubuh Anda bergerak menuju persiapan untuk kelahiran sehingga focus yang dilakukan adalah pad atulang belakang dan kekuaran serta keseimbangan panggul.

Pada dasarnya yoga dapat dilakukan sedini mungkin karena gerakan yoga pada setiap trimester adalah berbeda.

salam hangat

 

Bidan Kita

Prenatal GENTLE Yoga

Mengapa Prenatal GENTLE Yoga?

A woman’s vibration can create the whole universe”

– Yogi Bhajan, Master of Kundalini Yoga

 

Untuk mencapai proses persalinan yang lembut, dan alami selain melakukan latihan atau praktek seperti mindfullnes, womb breating (pranayama), healing trauma dan relaksasi, melakukan Mind And body balance adalah sesuatu yang tidak kalah penting.

Banyak sekali perubahan yang terjadi selama proses kehamilan dan persalinan. Dan seringkali seorang ibu mengabaikan hal ini sehingga ketika tubuh melakukan perubahan maka yang terjadi adalah muncul keluhan keluhan yang mungkin sebenarnya bisa di cegah jika tubuh Anda seimbang dan mengerti serta siap akan perubahan perubahan tersebut.

Jaman dahulu, jaman nenek moyang kita, mungkin senam hamil atau yoga tidak pernah mereka lakukan selama hamil , dan proses persalinan mereka juga lancar lancar saja. Dan selama kehamilan tidak banyak keluhan yang mereka alami. Namun mengapa di jaman sekarang justru ada saja keluhan-keluhan yang dikeluhkan oleh para ibu hamil?

Ya jaman dahulu tubuh mereka sudah lebih siap di banding wanita di jaman sekarang. Bagaimana tidak? Setiap hari mereka bangun jam 4 pagi lalu berjalan dengan telanjang kaki di jalanan yang berbatu sepanjang minimal 1 kilometer untuk pergi ke pasar sedangkan wanita jaman sekarang? Jangankan berjalan satu kilo.

Berjalan 100 meter saja menggunakan motor atau mobil, bahkan mengganti channel televisi saja menggunakan remote control. Nah darimana tubuh nya siap? Makanya sangat perlu dan wajib menyiapkan dan menyeimbangkan tubuh demi mempersiapkan persalinan yang lancar. Yoga adalah salah satu cara terbaik untuk ini.

-Good Posture depens on harmonious balance between your body weight and gravity-

_MG_2447

Bagaimana bisa Prenatal Gentle Yoga membantu Ibu Hamil untukuk menikmati masa kehamilan dan mempersiapkan persalinan?

Banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan dengan rajin melakukan prenatal gentle yoga

Mengapa saya mengajar @prenatalgentleyoga ...ya karena manfaatnya banyak banget buat ibu hamil. Dan sayapun membuktikan banyak sekali klienku yang nyaman selama masa kehamilan dan akhirnya lancar proses persalinannya. So....yuk belajar... Oya dan besok saya akan melatih beberapa bidan di kantor Pusat Ikatan Bidan Indonesia (PP IBI)...Ahh...seru.
Mengapa saya mengajar @prenatalgentleyoga …ya karena manfaatnya banyak banget buat ibu hamil. Dan sayapun membuktikan banyak sekali klienku yang nyaman selama masa kehamilan dan akhirnya lancar proses persalinannya.
So….yuk belajar…
Oya dan besok saya akan melatih beberapa bidan di kantor Pusat Ikatan Bidan Indonesia (PP IBI)…Ahh…seru.

 

Manfaat fisik :

Menjadi Tetap Bugar

Yoga adalah cara yang baik untuk membentuk postur tubuh. Berbagai posisi yoga menyehatkan berbagai organ dan membentuk otot-otot yang panjang dan langsing.

Yoga Membantu Anda untuk Menjadi Relaks

Teknik pernapasan tertentu yang disebut pranayama maengendalikan pernapasan dan pikiran. Pranayama membuat seluruh sistem tubuh terasa lebih sehat. Sistem pernapasan dan saraf menjadi lebih tenang dan kuat, dan seluruh sel menerima kekuatan hidup dan makanan dari pernapasan.

Latihan pranayama, ketika dilakukan dengan tepat, dikatakan dapat memberikan manfaat penyembuhan. Energi vital dari tibih menjadi seimbang dan diisi kembali. Kelelahan berkurang. Pikiran dan emosi menjadi lebih tenang.

Teknik relaksasi alam sadar secara sistematis membimbing Anda ke dalam keadaan rileks yang mendalam. Begitu suara-suara dalam pikiran menghilang, tubuh Anda akan mampu untuk melepaskan tegangan otot.

Ketika tubuh Anda mulai santai, napas menjadi lebih lambat dan dalam, sehingga sistem pernapasan dapat beristirahat. Napas yang lambat dan dalam mendorong relaksasi dan ketenangan, sedangkan napas yang terburu-buru dan pendek akan menyebabkan kekhawatiran.

Begitu ritme pernapasan melambat, detak jantung juga akan ikut menjadi lebih lambat. Hal ini memberikan pengaruh positif terhadap keseluruhan sistem sirkulasi dan jantung dapat beristirahat dan mengalami proses peremajaan.

Sistem saraf sympathetic, yang selalu siap untuk beraksi, menerima pesan bahwa tidak apa-apa untuk relaks, dan kemudian sistem saraf parasympathetic akan memberikan respons terhadap relaksasi.

Kelenjar endorkin yang bertanggung jawab terhadap sebagian besar keadaan emosi dan fisik Anda, menerima pesan untuk menjadi lebih relaks. (Dalam masyarakat dengan kecenderungan stress yang tinggi, kelejar adrenalin terkuras secara berlebihan.)

Relaksasi secara mendalam ini langsung menuju pada pusat dari penurunan tingkat kelelahan dan menguraikannya mulai dari bagian terdalam menuju ke permukaan, ibarat menguraikan gulungan bola boning. Anda akan keluar dengan keadaan penuh energy, seperti ketika Anda baru saja kembali dari “liburan kecil” dari kehiupan Anda yang penuh dengan stress.

Percaya Diri dan Citra Tubuh

Hatha yoga membantu mengembangkan rasa percaya diri yang positif, citra tubuh, dan pandangan terhadap diri sendiri yang lebih nyaman dan realistis. Hal ini terasa sangat dibutuhkan di dunia yang penuh dengan citra gadis-gadis model dan selebritis yang langsing, cantik, dan penuh riasan wajah (benar-benar mimpi yang mustahil dari kebanyakan orang Amerika).

Latihan yoga menciptakan keyakinan dan stabilitas fisik, mental, dan emosi. Tubuh menjadi lebih kuat dan gesit. Pikiran mulai mendengarkan kebutuhan tubuh dan menumbuhkan hubungan pikiran-tubuh. Kepercayaan diri dan keyakinan bertumbuh. Suara dari dalam jiwa dibangunkan kembali.

Pengertian terhadap kondisi emosional menjadi bertambah dalam. Kebutuhan untuk mengatasi emosi maka dengan makan sebanyak-banyaknya atau malah membiarkan tubuh kelaparan, mulai menghilang. Sembari Anda mendengarkan jiwa, Anda mulai memberi respons terhadap isyarat-isyarat dari dalam dan mulai mengkonsumsi makanan bergizi ketika Anda merasa lapar, dan ini akan memberi dampak positif bagi kesehatan Anda secara keseluruhan.

Perbaikan Sikap Tubuh

Hatha yoga memperbaiki sikap tubuh Anda dalam kehidupan sehari-hari. Siswa yoga sering berkomentar bahwa hasil dari melakukan yoga dalah meningkatnya kesadaran akan sikap tubuh dan kemudian memperbaikinya dalam kegiatan sehari-hari di luar kelas. Keadaan fisik dan sikap tubuh yang lebih baik menarik untuk dilihat dan juga menceritakan banyak tentang seseorang, namun dampaknya, sebenarnya jauh lebih dalam lagi.

Ketika tubuh memiliki sikap yag baik, tulang-tulang berdiri dengan baik dari kaki ke atas. Apabila tulang-tulang femur (paha) masuk dengan benar ke dalam engsel tulang pinggul, pinggul akan menjadi lebih seimbang yang juga akan memberikan keseimbangan pada sakrum. Hal ini penting untuk kesehatan dan tegaknya tulang punggung. Sakrum adalah fulcrum yang merupakan tempat tulang punggung bersandar.

Menyeimbangkan dan menstabilkan Tubuh ibu hamil

Saat hamil, sebenarnya hormon relaxing semakin banyak di produksi oleh tubuh. Dengan melakukan yoga, otot-otot Anda menjadi lebih kenyal, elastis dan sendi Anda lebih mudah bergerak, nah untuk itu penting sekali keseimbangan otot.

Kumpulan otot bekerja menjadi satu tim, dimana ketika sebagian otot tegang dan memendek, maka otot yang lain lentur dan memanjang. Ketika Anda menyeimbangkan tim otot lawan, maka sendi dan postur tubuh Anda secara otomatis membaik juga. Dengan posisi yang baik selama masa kehamilan maka bisa di pastikan posisi bayi Anda pasti akan optimal.

Memperbaiki pola nafas ibu

Bernapas dengan baik tergantung pada postur yang baik. Ketika panggul dan tulang belakang berada dalam posisi seimbangan dimana bahu Anda rileks, maka rongga dada Anda dapat memperluas kapasitasnya dengan mudah sehingga pernapasan tidak dibatasi. ini menjamin oksigenasi yang baik ke bayi Anda.

Mengurangi dan menghilangkan keluhan keluhan yang dirasakan selama masa kehamilan

Ketika Anda sering melakukan yoga dan menjadi terbiasa dengan olahraga ini, maka Anda akan menemukan gerakan-gerakan yang dapat meminimalkan bahkan menghilangkan ketidaknyamanan yang seringkali dirasakan selama masa kehamilan seperti hearthburtn, nyeri di pinggul atau tulang rusuk, kram di kaki atau sakit kepala.

Membantu mengurangi/mengatasi ketidaknyamanan fisik selama kehamilan seperti morning sickness, sakit punggung, sakit pinggang, weak bladderheartburn, konstipasi/sembelit, dll

Meningkatkan dan melancarkan peredaran Oksigen ke seluruh tubuh

Bagaimana sirkulasi oksigen dan darah Anda tergantung pada kondisi otot-otot Anda. Yoga dapat membantu untuk memastikan bahwa bayi Anda mendapatkan semua yang diperlukan untuk tumbuh sehat dan kuat. Karena posisi posisi yoga dapat membantu memperlancar supply oksigen, nutrisi dan vitamin dari makanan ke janin.

Yoga membantu untuk mempersiapkan kelahiran

fokus di nafas dan kesadaran tubuh, mengurangi kecemasan dan mengajarkan ibu hamil untuk beradaptasi dengan situasi baru. Memperkuat dan mengendurkan otot-otot yang digunakan saat melahirkan. Penelitian telah menunjukkan bahwa yoga juga bisa digunakan untuk mencegah dan menurunkan hipertensi

Menguatkan otot punggung,

membuatnya lebih kuat untuk menyangga beban kehamilan dan menghindarkan dari cedera punggung atau sakit pinggang.

Melatih otot – otot dasar panggul – perineum – yang berfungsi sebagai otot kelahiran, untuk kuat menyangga beban kehamilan dan juga menyangga kandung kemih dan usus besar. Semakin elastis otot dasar panggul, semakin mudah untuk menjalani proses kelahiran dan semakin cepat pula proses pemulihan pasca melahirkannya.

Meningkatkan kualitas tidur:

bahyak ibu hamil yang merasa kesulitan untuk tidur, karena stres, aktivitas bayi atau hanya karena perut yang semakin membesar dan terasa kurang nyaman! Yoga membantu Anda untuk relaksasi yang ini juga dapat Anda gunakan untuk tidur nyenyak.

_MG_2427

Manfaat mental :

  1. Menggunakan teknik – teknik pernapasan pada Prenatal gentle yoga untuk menenangkan diri dan memusatkan pikiran. Sebagai media self help yang akan membantu saat dilanda kecemasan dan ketakutan, atau saat perhatian tercerai berai atau saat perhatian terjebak dalam kemacetan lalu lintas pikiran.
  2. Menggunakan teknik – teknik pernapasan yoga untuk beristirahat sejenak di saat jeda antara dua kontraksi, untuk mengumpulkan energi dan prana.
  3. Menggunakan teknik – teknik relaksasi untuk menginduksi rasa nyaman dan rileks di sepanjang kehamilan dan saat melahirkan. Menjaga otot – otot tubuh tetap rileks saat melahirkan.
  4. Mengurangi stres: stress banyak sekali dialami apalagi oleh ibu yang hamil pertama kali. Ada rasa Kecemasan, keraguan diri, khawatir dan emosi negatif lainnya semua bisa dilepaskan dengan yoga prenatal.

Manfaat spiritual :

  1. Menggunakan teknik – teknik pemusatan pikiran dan meditasi yang bermanfaat untuk berkomunikasi dengan sang buah hati dan meningkatkan keterikatan/bonding dengannya.
  2. Meningkatkan ketenangan dan ketentraman batin selama menjalani kehamilan.
  3. Memandang segala sesuatu secara apa adanya, membantu saat ketakutan melanda untuk tidak terkuasai oleh rasa takut.
  4. Meningkatkan inner peace, penerimaan diri dan kepasrahan saat melewati semua kesulitan dalam proses kehamilan dan kelahiran.
  5. Meningkatkan kemampuan untuk merasa bahagia.

mengikuti Kelas Prenatal gentle yoga adalah cara terbaik bagi Anda agar dapat menikmati masa kehamilan dengan nyaman bahkan mempersiapkan tubuh dan pikiran untuk proses persalinan yang lancar dan nyaman: Anda akan dipandu oleh instruktur yang berkualifikasi, dan Anda akan berada dalam lingkungan yang mendukung, saling menguatkan antara ibu hamil satu dengan yang lainnya.
kelas yoga prenatal akan mencakup latihan napas, peregangan dan pose penguatan serta relaksasi. Menggabungkan yoga dengan meditasi sangat membantu pikiran ibu hamil menjadi lebih cepat rileks.

Pernapasan yang tepat merupakan bagian penting dari pengalaman kehamilan positif. Teknik pernapasan yang tepat membantu mengalihkan pikiran Anda dari ketidaknyamanan dan mengajarkan Anda untuk bernapas dalam-dalam untuk mengelola sesak napas. Dan ketika Anda siap untuk melahirkan, fokus pada nafas- akan membantu Anda untuk manajemen rasa sakit selama kontraksi selama proses persalinan.

Relaksasi, peregangan dan penguatan akan membantu Anda dengan lebih siap menghadapi proses persalinan. Seorang ibu hamil mungkin mengalami ketidakseimbangan yang dapat mengakibatkan nyeri punggung dan leher kaku. peregangan Lembut dengan sedikit penekanan pada keseimbangan otot dan fleksibilitas akan membantu meringankan ketidaknyamanan dan membantu mengendurkan otot Anda selama kehamilan dan persalinan. Pada saat yang sama, yoga membangun kesadaran diri, disiplin diri, dan mempromosikan ketenangan batin karena saat yoga Anda di ajarkan untuk fokus.

Bagian terakhir dari kelas prenatal gentle yoga biasanya adalah relaksasi. Ini pada dasarnya adalah meditasi, sering dilakukan dengan berbaring. Dan ini akan di bahas lebih lanjut di bab bab berikutnya di modul ini untuk membantu ibu hamil rileks, menjadi lebih sadar diri dan mempromosikan ketenangan.

nah ayo ikut pelatihan Prenatal Gentle Yoga bersama Bidan Kita dan Hypnobirthing Indonesia

salam hangat

Yesie

Tips Untuk Tetap “SURVIVE” Ketika Anda Merasa STRESS Selama Masa Kehamilan

Stress Sangatlah Lazim

Stress selama masa kehamilan memang sangat lazim Anda Alami. Namun ketika stres itu berlarut-larut, terus menerus hingga menyebabkan gangguan, keluhan atau gejala yang kurang nyaman bagi Anda maka ini disebut distres!

Ketika saya menyebarkan selebaran di sebuah kelas ibu hamil, ternyata saat saya menanyakan tentang “Apa yang biasanya memicu timbulnya stres dan kekawatiran pada ibu hamil (Anda)? Ternyata jawabannya rata-rata hampir sama yaitu:

  1. Khawatir tentang Kesehatan Janinnya

Nah biasanya yang di khawatirkan pada point ini antara lain:

  • Khawatir jika bayinya cacat/ tidak sempurna secara fisik
  • Khawatir jika bayinya terlalu besar / kecil
  • Khawatir akan hasil pemeriksaan USG yang baru saja di lakukan (pengapuran plasenta, kondisi ketuban, letak plasenta, lilitan tali pusat)
  1. Khawatir tentang kesehatan tubuhnya

  • Khawatir tubuhnya semakin melar dan tidak seksi lagi
  • Khawatir tidak bisa melakukan kegiatan dan pekerjaannya karena hamil
  1. Khawatir tentang proses persalinan nanti

  • Khawatir akan rasa sakit saat melahirkan
  • Khawatir proses persalinan lama dan menyakitkan
  • Khawatir proses persalinan menyeramkan seperti yang dilihat di TV dan penuh komplikasi
  • Khawatir meninggal setelah melahirkan
  • Khawatir di operasi (jika Anda memang tidak menginginkan Operasi)
  1. Khawatir tentang paska melahirkan kelak

  • Khawatir tidak bisa merawat bayi
  • Khawatir ASI tidak lancar
  • Khawatir tidak bisa merawat bayi dengan baik

wah banyak sekali ya daftar kekhawatirannya? Nah bagaimana dnegan ANDA? Apakah daftar kekhawatiran yang saya tuliskan diatas juga Anda rasakan?

Lalau Bagaimana Anda bisa bertahan dan terhindar dari stres dan distres tersebut?

Apapun yang membuat Anda merasa stres , berikut adalah 10 langkah-langkah positif yang dapat Anda lakukan:

  1. Luangkan waktu untuk beristirahat

Luangkan waktu untuk diri sendiri. Seringkali kita memikirkan orang lain tapi justru tidak memikirkan diri sendiri. Nah ini adalah waktunya “Me Time”. Dan Ini baik untuk Anda dan bayi Anda, jadi jangan merasa bersalah tentang hal itu. Ketika Anda berada Di tempat kerja, coba carilah tempat untuk menyandarkan kaki Anda dan bersantai selama istirahat makan siang Anda. Setelah Anda di rumah, cobalah untuk mengurangi pekerjaan rumah tangga.

Jika Anda merasa lelah, tidurlah lebih awal. Tubuh Anda bekerja keras untuk memberi makan bayi Anda tumbuh dan tidur bisa membantu meringankan pekerjaan tubuh Anda.

Jika Anda sudha menjadi seorang ibu atau ini adalah bukan kehamilan yang pertama, memang kadang sulit untuk menemukan waktu untuk beristirahat. Adalah ide yang baik untuk meminta suami, teman, pembantu atau orang tua Anda untuk menjaga anak Anda untuk sejenak, sementara Anda istirahat.

  1. Bicarakan tentang ketakutan, kekhawatiran dan perasaan yang Anda rasakan

Jika Anda khawatir tentang apakah bayi Anda sehat, apakah ia akan lahir dengan selamat, atau apakah Anda bisa melaksanakan tugas sebagai orangtua, Anda tidak sendirian. Tenang, Anda dapat memeriksakan diri ke dokter atau bidan untuk meyakinkan dan memastikan tentang kesejahteraan bayi Anda. Tapi berbicara dengan suami Anda, juga. Membahas kekhawatiran Anda karena ini dapat membuat Anda berdua merasa lebih baik.
Jangan lupa bahwa teman-teman dan anggota keluarga dapat memberikan dukungan yang baik. Anda mungkin bertemu dengan calon ibu lainnya sedang hamil seperti Anda, mungkin di kelas prenatal, di group facebook, di twitter atau milis-milis, ayo sharing. Ungkapkan dan obrolkan perasaan Anda, mungkin di antara mereka kasus nya sama seperti yang Anda rasakan. Sehingga Anda bisa saling berbagi adn menguatkan.

  1. Makan dengan pola yang baik

Makan dengan pola yang baik dan menu seimbang baik untuk pikiran Anda serta tubuh Anda. Diet sehat yang mencakup banyak omega-3 asam lemak esensial, vitamin dan mineral, dapat meningkatkan dan memperbaiki suasana hati Anda. Diperkirakan bahwa asam amino esensial triptofan dapat meningkatkan kadar melatonin dan serotonin kimia dalam otak Anda. Melatonin dan serotonin membantu Anda untuk tidur nyenyak dan meningkatkan perasaan Anda dengan baik, Tryptophan ditemukan secara alami di banyak makanan, termasuk kacang-kacangan dan biji-bijian, yang mudah untuk di jadikan camilan.

Anda tidak perlu melakukan dengan diet ekstrim Anda untuk memastikan Anda mendapatkan semua nutrisi ini . Sumber yang baik meliputi ikan berminyak, buah, kacang-kacangan, biji-bijian, daging, unggas, dan sayuran

  1. Mari Berolahraga

Olahraga benar-benar dapat meningkatkan mood Anda selama kehamilan, selama aktivitas yang Anda lakukan seperti berenang merupakan kegiatan olahraga yang sangat ideal.

Yoga kehamilan pun juga sangat aman, karena Yoga tidak hanya meregangkan dan membentang tubuh Anda, tetapi mengajarkan Anda bernapas, relaksasi dan teknik meditasi. Teknik ini baik untuk membantu Anda untuk mengatasi kecemasan Anda.

Cobalah untuk olahraga secara rutin dalam kehidupan sehari-hari Anda. Di tempat kerja, bangun dan berjalan-jalan secara teratur, terutama jika Anda pekerjaan Anda lebih banyak duduk di belakang meja.

  1. Mempersiapkan kelahiran

Anda mungkin khawatir tentang apa dan bagaimana “rasanya” melahirkan. Bagaimana Anda mengatasi rasa sakit dan kurang nyaman ? Bagaimana suami Anda mengatasinya? Pelajari lebih lanjut tentang apa yang terjadi selama persalinan dengan mendaftar untuk kelas antenatal atau prenatal. Mengikuti kelas prenatal dan hypnobirthing for gentle birth di Bidan Kita sangatlah di rekomendasikan.

Jika Anda sedang mengalami operasi caesar yang direncanakan , berbicara dengan dokter kandungan Anda tentang apa yang akan terjadi pada hari itu. Menyusun rencana persalinan caesar dapat membantu Anda merasa lebih percaya diri dan terkendali.

Anda mungkin dapat mengunjungi rumah sakit dan ruang persalinan sebelumnya. Mengetahui apa yang diharapkan dari tempat di mana Anda akan melahirkan bayi Anda dapat membantu pikiran Anda tetap tenang saat istirahat. Ini juga akan membantu Anda menyusun rencana persalinan (birth Plan) Anda.

Jika ketakutan melahirkan Anda begitu besar, hingga Anda lebih suka langsung Operasi caesar daripada melahirkan normal, berbicaralah dengan dokter Anda. Dan ikuti kelas prenatal, sekali lagi ikuti kelasnya. Dengan dukungan yang tepat, dapat membantu Anda untuk mengatasi keraguan Anda

  1. Persiapan untuk kehidupan keluarga

Ini cukup wajar untuk khawatir tentang bagaimana jika setelah Anda memiliki bayi ini akan mempengaruhi hubungan Anda dengan suami Anda atau bagaimana Anda akan mengatasi semua masalah pengasuhan karena status Anda sudah berubah yaitu sebagai orangtua.

Parenting adalah sesuatu yang Anda pelajari sepanjang hidup. Jika Anda memiliki teman yang juga sedang memiliki bayi yang mungkin seusia bayi Anda, Anda bisa menghabiskan waktu bersama mereka untuk mengambil tips berguna.
Mungkin Anda sedang stres tentang Anda keuangan, pekerjaan, hubungan atau perumahan? Ayo bicarakan dengan pasangan dan sahabat Anda, pasti akan ada solusi.

  1. Masalah Uang

Tidak ada keraguan tentang itu, memiliki bayi dapat membuat perubahan nyata dalam hal keuangan Anda. Jika Anda khawatir tentang bagaimana Anda akan membayar segalanya, buatlah daftar item yang Anda pikir Anda butuhkan. Tentukan mana yang Anda bisa meminjam dari teman atau keluarga. Dan mana yang harus dibeli.

Anda mungkin tidak akan harus membeli semua yang ada di daftar Anda. Beberapa item, seperti keranjang bayi, hanya bisa digunakan selama beberapa bulan, cobalah untuk meminjam saja. Pastikan Anda mendapatkan hak penuh atas gaji Anda ketika Anda cuti hamil.

  1. Cobalah terapi komplementer

Pijat adalah cara yang fantastis untuk mengatasi di-stres. Cari tahu tetang tehnik pijat yang aman di lakukan pada ibu hamil, Anda dan suami bisa mencoba mereka sekarang. Jika Anda menggunakan minyak esensial dalam pijat aromaterapi atau perawatan lain, penting untuk memastikan mereka aman untuk digunakan dalam kehamilan.

Teknik meditasi, relaksasi hypnobirthing dan visualisasi positif, yang juga digunakan dalam yoga, dapat membantu. Meditasi adalah cara bersantai dengan memusatkan pikiran pada satu hal. Visualisasi positif adalah jenis meditasi, dimana Anda menciptakan gambaran batin yang damai. Pilihlah waktu ketika Anda tahu Anda tidak akan terganggu dan mencoba untuk melakukannya setidaknya 30 menit. Ini benar-benar bisa menguntungkan Anda.

  1. Tertawalah

Tertawa adalah salah satu cara tubuh terbaik santai. Jadi bertemu dengan teman-teman, menonton DVD lucu dengan suami Anda, atau pergi ke bioskop yang memutar film komedi (jangan film yang horor!). Jika Anda mampu, pergilah untuk istirahat akhir pekan di villa atau hotel, resort & spa dan habiskan waktu Anda bersama-sama dengan suami tercinta.

Kehamilan juga merupakan waktu yang tepat untuk memperlakukan diri Anda untuk semua perawatan kecantikan Anda biasanya dilakukan. Hanya saja ayo mulai seleksi bahan-bahan yang aman untuk ibu hamil. Bersikap baik kepada diri sendiri. Anda layak mendapatkannya.

  1. Masalah tehnis persalinan

Lagi-lagi mulailah susun birth plan atau perencanaan persalinan sedari sekarang, lakukan “tour” pilih dan seleksi dokter atau bidan mana, serta rumah sakit mana yang Akan Anda percayai untuk menyambut buah hati. Komunikasikan segalanya dnegan provider. Berdayakan diri.

Bagaimana jika saya masih merasa stres?

Cari tahu semua yang harus Anda ketahui selama kehamilan dan menjadi ibu baru. mempersenjatai diri dengan pengetahuan dapat membantu menghilangkan kekhawatiran yang keluar dari ketidakpastian. Baca buku kehamilan, www.bidankita.com bisa menjadi solusi dan mendengarkan cerita teman Anda yang ‘positif dan bahagia tentang kehamilan mereka serta pengalaman persalinan dan kelahiran tentunya semua yang positif.

Anda mungkin mendengar beberapa cerita yang tidak begitu positif dari ibu yang pernah berada di sana, tetapi sebaiknya fokus pada perasaan Anda dan apa yang terjadi pada Anda sekarang.

Jika Anda sudah depresi, kemungkinan untuk membuat kekhawatiran Anda semakin buruk Jika tingkat stres Anda telah meningkat ke titik di mana Anda tidak bisa lagi mengatasi, berbicara dengan dokter atau guru kelas antenatal. Mereka mungkin dapat mengarahkan Anda kepada seorang kelompok pendukung, konselor atau psikoterapis.

Nah semoga bermanfaat bunda

Salam Hangat

Yesie

LANGKAH DAN UPAYA UNTUK MENGHINDARI DAN MENGURANGI RESIKO OPERASI CAESAR (SC)

Langkah dan Upaya

Walaupun untuk beberapa kasus, operasi Caesar memang perlu dilakukan untuk menyelamatkan nyawa, namun saya percaya bahwa setidaknya separuh dari operasi dapat di hidari jika saja orang tua dapat bertanggung jawab atas proses kelahiran yang mereka alami, jika mereka mau memberdayakan diri sejak masa kehamilan mereka bahkan melakukan perubahan kecil dan membawa beberapa perbaikan, mungkin secara bertahap beberapa atau lebih banyak lagi operasi dapat dicegah atau dihindari. Tidak hanya di Indonesia, bahkan di Amerika Serikat-pun ada peningkatan dramatis dalam tingkat Caesar lima tahun terakhir. Dan akhir-akhir ini mitos tentang operasi Caesarpun semakin merebak. Berikut ini beberapa mitos tentang Caesar:

~ “Sebuah caesar elektif adalah pilihan yang paling aman untuk melahirkan bayi daripada melahirkan normal.”

Ini benar-benar mitos karena penelitian menyatakan tingkat kematian di antara bayi neonatus (umur bayi < 28 hari ) yang dilahirkan melalui operasi Caesar dua kali lipat lebih banyak dari pada bayi yang dilahirkan normal melalui vagina.

~ “Cesar adalah prosedur umum dengan sedikit risiko pada saya.”

Sebenarnya operasi Caesar adalah operasi bedah abdomen mayor atau operasi besar. tidak hanya semua risiko yang terkait dengan kehamilan dan kelahiran, tetapi juga risiko yang lebih besar yang terkait dengan operasi apapun. Bahkan, sebuah artikel kesehatan edisi September Obstetri & Ginekologi merinci hasil studi yang dilakukan di Perancis yang memeriksa tingkat kematian ibu postpartum. Selama lima tahun studi mereka menemukan wanita yang melahirkan melalui bedah caesar tiga kali lebih mungkin untuk meninggal akibat komplikasi daripada wanita yang melahirkan secara normal. Penyebab utama dari kematian setelah bedah caesar adalah trombosis (bekuan darah), infeksi, dan komplikasi anestesi.

~ “Operasi Caesar lebih nyaman dan aku tidak akan merasakan sakit ketika melahirkan. Tidak seperti jika aku melahirkan secara normal.”

Ada banyak metode manajemen rasa sakit yang dapat digunakan saat Anda melahirkan melalui vagina, tidak semua yang membutuhkan obat. Dengan operasi caesar rasa sakit saat melahirkan adalah tidak-ada karena anestesi, namun rasa sakit selama pemulihan sering konstan dan tahan lama. Wanita bisa merasakan sakit perut yang mendalam selama berbulan-bulan setelah operasi. Berurusan dengan rasa sakit, pemulihan dari operasi besar, dan komplikasi yang dapat muncul dari operasi caesar juga banyak sekali.

Studi menunjukkan wanita yang melahirkan normal lebih cepat pulihnya dan jarang menderita post partum blues di bandingkan dengan wanita yang Melahirkan secara Caesar.

Bagaimana Minimalkan Risiko saya untuk Caesar?

Dalam bagian berikut saya ingin membahas beberapa cara Anda dapat membantu meminimalkan kemungkinan persalinan Anda berakhir dengan bedah caesar. Jelas, ada kalanya bayi harus dilahirkan melalui caesar, namun menurut American College of Obstetricians dan Gynecologists (ACOG) hanya sekitar 10% dari semua total kehamilan harus akhir pembedahan.

Namun sayangnya, keputusan Caesar ini sering datang dari pasien yang tidak bertanggung jawab atas kesehatan mereka sendiri (tidak mau memberdayakan diri, sehingga ketika mereka hamil, ya sekedar hamil saja tanpa mau berupaya untuk mencari pengetahuan tentang kehamilan dan persalinan) dan keputusan dokter yang kadang-kadang tidak bertanggung jawab dan tidak mendukung persalinan normal sehingga semua kasus yang sebenarnya bisa di tangani diarahkan ke Caesar dengan berbagai alasan yang seolah-olah ini “demi kepentingan dan keselamatan si bayi dan si ibu”, dan ini akhirnya mengarah ke yang operasi SC yang tidak perlu atau tanpa indikasi yang jelas (bukan berarti semua dokter demikian, namun ada banyak juga yang demikian).

Berikut ini langkah yang dapat Anda ambil untuk membantu mengurangi kemungkinan Operasi Caesar:

  1. Memahami mengapa

Dalam mencoba untuk lebih memahami mengapa begitu banyak bedah caesar dilakukan di Indonesia apalagi di daerah perkotaan, saya mulai meninjau literatur dan berbicara dengan beberapa ibu yang dilakukan SC, teman-teman dan anggota keluarga yang SC. Saya berbicara dengan beberapa dokter yang melakukan bedah caesar. Ada banyak sekali alasan yang di kemukakan mulai dari alasan fisik, masalah psikologis, dan budaya atau harapan muncul sebagai faktor umum yang mendasari keputusan SC tersebut di ambil

Sebagai contoh, dari sudut pandang fisik banyak ibu yang mengalami obesitas, sehingga ada banyak kekhawatiran yang muncul bahwa dia akan mengalami kesulitan ketika mengejan nanti. Faktor kelelahan pada ibu juga menyebabkan proses persalinan akhirnya berakhir ke SC. Gagal induksi juga sering menyebabkan bedah caesar. Praktik-praktik modern, seperti pemberian epidural dan posisi ibu telentang saat melahirkan, mengurangi kemampuan tubuh untuk mendorong keluar bayi secara efektif, yang akhirnya tanpa di sadari semua system membatasi asupan makanan dan minuman dimana ini akan semakin memperparah kelelahan ibu. Akhirnya, bedah caesar adalah pilihan paling mujarab saat itu.

Secara psikologis, banyak wanita yang takut melahirkan. Mereka kurang percaya diri kepada tubuh mereka untuk menyelesaikan tugas, dan ketakutan akan keselamatan bayi dan dirinya sendiri. Mereka telah dikondisikan untuk melihat kelahiran sebagai prosedur medis yang memerlukan manajemen pengawasan yang ketat, klinis dan intervensi teknologi. Di tambah lagi dengan keyakinan bahwa melahirkan itu nyeri dan menyakitkan, sehingga banyak ibu yang memilih melahirkan secara SC hanya karena takut merasakan nyeri. Mereka berasumsi bahwa SC adalah pilihan paling tepat untuk menghindari nyeri dalam proses persalinan.  Selain itu, pelecehan seksual sebelumnya atau trauma persalinan pervaginam sebelumnya. Dapat menyebabkan kecemasan yang intens, citra diri yang buruk, Hal ini juga sangat mengurangi motivasi ibu untuk melahirkan secara normal.

Budaya, bedah caesar terlihat lebih sebagai kejadian yang tak terelakkan atau variasi lahir prosedural dibandingkan dengan operasi perut besar dengan potensi komplikasi serius. Sifat operasi rutin diperkuat ketika seorang watita mempunyai banyak teman, sahabat atau saudara yang sebagian besar melakukan operasi Caesar. Dan bahkan merasa bahwa SC adalah sebuah trend. Apalagi jika banyak public figure atau artis-artis yang melahirkan dengan cara SC.

  1. Menyadari Resiko dan bahayanya

Untuk menghindari bedah Caesar, seorang wanita harus mengetahui resiko dan bahaya yang bisa saja terjadi ketika mereka memutuskan untuk melakukan SC. Dan untuk memfasilitasi keputusan itu sangatlah bijak jika mereka menerima secara penuh, informasi yang jujur dan jelas. Bahkan seorang wanita hamil berhak untuk mengetahui seluruh kebenaran tentang bedah caesar. Sebagai contoh:

  • Kematian ibu adalah empat sampai delapan kali lebih tinggi daripada di kelahiran per vagina
  • Perdarahan postpartum, penyakit kandung empedu, dan usus buntu masalah genitourinaria adalah komplikasi yang umum
  • Cedera panggul yang dua kali lebih umum dibandingkan dengan kelahiran per vagina
  • Infeksi rahim dua kali lebih mungkin (satu dari setiap empat atau lima)
  • Komplikasi kardiopulmoner terjadi dua kali lebih sering
  • Komplikasi tromboemboli juga dua kali lebih mungkin
  • Akan ada bekas luka di perut ibu yang permanen
  • Banyak wanita mengalami rasa nyeri dan seperti di tarik di sekitar lokasi bekas operasi dan rasa tidak nyaman ini bisa di rasakan hingga 3-4 tahun sesudah operasi
  • Resiko kematian bayi akibat asfiksia lebih tinggi daripada persalinan normal per vagina
  • Sebagian besar ibu tidak bisa melakukan Inisiasi Menyusu Dini jika memilih operasi Caesar, karena procedural yang dianggap rumit.
  • Gangguan atau kesulitan menyusui lebih banyak dibanding dengan persalinan normal per vagina
  1. Pilihlah dokter/bidan/RS/RSIA/RB yang mendukung proses persalinan alami

Ini adalah point yang sangat penting. Untuk itu penting bagi Anda untuk melakukan wawancara kepada dokter atau provider Anda tentang pandangannya terhadap persalinan normal. Wawancarai kandidat dokter kandungan, atau bidan Anda untuk memastikan bahwa dokter tidak terpaku pada posisi melahirkan secara horizontal (terlentang). Jika provider Anda tidak mendukung persalinan normal, maka mereka ini tidak tepat dan tidak layak untuk Anda!. Bagaimana pendapat mereka tentang berjalan selama proses persalinan (kala 1) dan posisi persalinan yang vertikal (jongkok, duduk, nungging bahkan berdiri)?. Apakah dia mengakomodasikan keinginan Anda untuk posisi berjongkok atau minimal berbaring miring? Pastikan filosofi tentang proses kelahiran menurut beliau. Bagaimana presentase kesuksesan VBAC (Vaginal Birth After Caesarea) di tempat provider Anda tersebut? (Angka minimal paling tidak mencapai 70%). Lalu bagaimana presentasi operasi Caesar yang dilakukan oleh dokter tersebut? (Jika angkanya melebihi 15%, anda sebaiknya curiga dan kemungkinan dokter tersebut cenderung lebih suka melakukan operasi Caesar, atau jangan jangan provider yang disini berarti RS ini adalah RS Rujukan sehingga klien yang datang ke RS tersebut adalah ibu ibu dalam kasus terminal dan harus segera dilakukan tindakan pertolongan). HATI_HATI! Tanyakan juga mengenai rutinitas saat proses persalinan dan melahirkan. Tentang pemasangan infuse, pemasangan EFM (Electronic Foetal Monitoring) dll.

  1. Bawalah seseorang untuk menemani dan mendampingi Anda di ruang persalinan

Jika Anda memilih untuk membayar jasa bidan/petugas kesehatan professional/ doula yang siap membantu Anda untuk memberikan pendampingan apalagi mendampingi dengan metode hypnobirthing, maka kemungkinan Anda menjalani operasi akan menurun. Karena secara psikologis Anda akan merasa lebih tenang dan aman.

  1. Pentingnya berfikir Jernih, Berjalan dan RUBAH POSISI Anda

Bayangkan seorang wanita dalam proses persalinan yang tidur terlentang dengan kaki berada di pijakan atau penyangga, lalu dokter/bidan duduk dengan nyaman di kursi menghadap vagina si wanita tersebut. Perlu anda ketahui bahwa posisi terlentang adalah posisi untuk melahirkan secara Caesar. Semakin lama waktu Anda habiskan untuk tidur dengan posisi tersebut, maka semakin besar kemungkinan Anda untuk menjalani atau membutuhkan operasi Caesar. Penelitian menunjukkan bahwa bersalin dengan posisi tegak/vertical dapat meningkatkan efisiensi kerja rahim, mempersingkat lama persalinan, membantu pembukaan lebih lancar dan membantu Anda merasa lebih nyaman. Jika semakin banyak ibu, bidan dan dokter yang mengubah pola pikirnya bahwa melahirkan itu lebih mudah dengan posisi vertical, saya yakin akan semakin banyak ibu yang melahirkan secara normal!

Menggunakan posisi vertical bukan berarti Anda tidak bisa berbaring untuk istirahat. Banyak ibu yang kemudian berbaring miring dengan berkala dnegan bantuan beberapa bantal yang empuk dan nyaman dengan sesekali mendapatkan pijatan di punggungnya oleh pasangan.

Nah mari belajar tentang berbagai posisi dalam proses persalinan

BEBAS MENENTUKAN POSISI BERSALIN ADALAH TIKET MENUJU KELAHIRAN ALAMI YANG MEMUASKAN!

  1. Jangan terburu-buru

Proses kelahiran itu seperti juga seks, tidak dapat diburu-buru.

Jangan pernah Anda merasa harus melahirkan dengan cepat akibat tekanan dari pihak luar. Andalah bintangnya dan orang lain hanyalah actor pendukung. Kelahiran adalah peristiwa dalam hirup yang sayang jika dilewatkan dengan cepat. Kadang ibu yang persalinannya dikatakan gagal sebenarnya lebih tepat disebabkan karena dokter atau bidannya tidak sabar dalam menunggu.

Tidak ada tenggang waktu yang sama untuk setiap kelahiran. Walaupun memang ada tahapan-tahapannya, tetapi hal ini lebih digunakan untuk memperkirakan lamanya tahapan itu berlangsung. Namun anda tetap merupakan individu yang unik. Toh rahim Anda tidak mempelajari tahapan yang berlaku untuk persalinan bukan?

Kekhawatiran tentang persalinan yang panjang lebih disebabkan karena ibu akan lebih banyak mengalami kontraksi, dan hal ini berarti bayi akan mengalami kekurangan oksigen dalam jangka waktu yang lebih lama. Namun kejadian ini tidak pernah secara ilmiah di dokumentasikan.

  1. Gunakan segala macam intervensi dengan bijaksana

Ini seperti EFM juga induksi dalam persalinan. Maupun intervensi yang sederhana saja seperti pemasangan infuse pada ibu bersalin tanpa indikasi yang jelas. Secara tidak langsung ini akan membatasi gerak si ibu sehingga mau tak mau si ibu harus tidur dia dalam jangka waktu yang lama saat berada dalam poses persalinan. Padahal seperti kita bahas di point sebelumnya ibu bersalin seharusnya bisa berjalan dan merubah posisi nya senyaman mungkin saat melahirkan.

  1. Rencanakan proses persalinan Anda sebaik mungkin (buatlah Birth Plan Anda)

Membuat birth plan sangatlah penting. Ingat proses persalinan dan kelahiran adalah sebuah proses yang bakalan terekam dan terkenang di sepanjang hidup Anda.

Lihat:

https://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=374:mari-menyusun-birth-plan-perencanaan-persalinan&catid=44:natural-childbirth&Itemid=56

 

https://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=351:contoh-birth-plan&catid=44:natural-childbirth&Itemid=56

  1. Pertimbangkan biaya

Persalinan dengan SC biayanya jauh lebih besar dibandingkan proses persalinan normal. Ini karena dalam proses ini Anda membutuhkan setidaknya 5 tenaga ahli (dokter ahli kandungan, dokter ahli anesthesia, dokter Anak, perawat bedah dan bidan). Alat yang digunakan juga beragam selain itu perawatan post operasinya juga lama dan membutuhkan biaya. Jadi mari jadikan pertimbangan biaya ini menjadi motivasi Anda untuk melahirkan secar normal saja. Mengingat biaya melahirkan SC minimal sekitar 7 juta. Sedangkan bersalin normal paling sekitar 1 juta saja.

  1. Pertimbangkan Aftermath Nya

Setelah bedah caesar sejumlah besar wanita akan memerlukan rawat inap kembali untuk menangani komplikasi yang terkait. Banyak juga pasangan yang menemukan kesuburan mereka menurun, dan mereka menghadapi peningkatan risiko kehamilan ektopik, plasenta previa, ruptur uterus atau abrupsio plasenta pada kehamilan berikutnya. Banyak wanita melaporkan bahwa mereka membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk memulihkan energy mereka setelah operasi. Mengalami beberapa rasa kehilangan dan menyesal berlama-lama.

 

  1. Hindari Induksi dan intervensi yang tidak perlu dalam persalinan

Mengapa Harus menghindari proses induksi? Alasannya dapat And abaca disini:

 

  1. Ikuti Kelas Prenatal Yoga, Hypnobirthing atau kelas Gentle Birth untuk Persiapan Persalinan

Dengan mengikuti kelas kelas kelas ini, maka pengetahuan Anda akan semakin banyak dan otomatis secara fisik , mental dan spiritual Anda menjadi lebih siap untuk menjalani proses persalinan

  1. Pelajari tentang bagaimana Anda bisa melakukan control terhadap sensasi yang Ada.

Percaya pada tubuh anda ituadalzh penting sekali. Bagaimana Anda berdamai dengan nyeri dalam persalinan dan merubah persepsi Anda tentang persalinan, ini sangatlah essensial.

Berikut ini beberapa link yang mungkin membantu:

 

  1. Perlama waktu di rumah (saat memasuki proses persalinan)

Dengan mengetahui tahapan dalam proses persalinan dan memperlama waktu tunggu untuk tetap di rumah sampai tanda persalinan benar benar terjadi …dengan rumus 5 5 1 (jarak kontraksi tiap 5 menit sekali, dengan durasi kontraksi >50 detik dan sudah di amati selama 1 jam) memungkinkan Anda untuk datang ke tempat pelayanan kesehatan (provider) pada saat yang tepat (dengan harapan atau asumsi pembukaan sudah di atas 5 cm) maka waktu atau lama tinggal di tempat provider pun semakin singkat. Dan ini membuat kemungkinan untuk dilakukan atau di tawari intervensipun kecil.

 

  1. Ciptakan lingkungan yang nyaman saat melahirkan

Dalam proses persalinan hormone yang paling berperan adalah Oksitosin. Nah hormone oksitosin ini akan memuncak apabila Anda berada dalam lingkungan yang hangat, tenang, nyaman dan tidak membuat Anda merasa terintimidasi.

Pelajari lagi tentang hormone oksitosin disini:

 

  1. Tetaplah aktif selama proses persalinan

Ini sangatlah penting….untuk membantu optimalisasi posisi janin sehingga proses persalinan lebih nyaman dan lancar

  1. Hindari penggunaan epidural yang terlalu dini

Karena ini justru akan membuat resiko SC semakin tinggi karena otomatis Anda akan menghabiskan banyak waktu di tempat tidur

  1. Berdayakan diri Anda sejak masa kehamilan

Memberdayakan diri berarti mengupayakan baik body, mind maupun soul untuk melahirkan secara normal alami.

Mari mengambil langkah kecil menuju langkah yang lebih besar!

  • Upayakan ukuran bayi Anda cukup dan tidak berlebihan dengan menghambat asupan protein hewani, produk susu, karbohidrat dan permen/gula yang berlebihan.
  • Makanlah makanan organik bila memungkinkan, untuk menghindari hormon pertumbuhan.
  • Jangan pasif Malpositioning merupakan area dimana pencegahan adalah kunci maka Anda harus memahami tentang OPTIMALISASI POSISI JANIN
  • Deteksi dini dan koreksi presentasi sungsang, posisi janin yang posterior atau persisten yang mana ini membutuhkan pemeriksaan visual, profil fundus laporan ibu mengenai lokasi gerakan janin paling menonjol, palpasi yang menyeluruh, dan verifikasi posisi lokasi yang dicurigai melalui nada jantung, kadang-kadang ditambah dengan pemeriksaan vagina jika Anda tidak benar-benar yakin. Intinya ketahuilah posisi janin sejak dini saat kehamilan sehingga ketika terjadia kelainan maka Anda mempunyai cukup waktu untuk berkonsultasi dan melakukan reposisi bersama bidan datau dokter yang kompeten è disini pentingnya pengetahuan tentang BELLY MAPPING saat masa kehamilan.
  • Ayo MEMBACA! Selama masa kehamilan pengetahuan itu sangatlah penting. Banyak sekali blog, website, dan grup di social media yang berbagi tentang kehamilan dan persalinan yang sehat. Berdayakan diri anda untuk belajar dan belajar lahgi karena ini sangat penting. PENGETAHUAN ADALAH KUNCI untuk mendapatkan pengalaman yang positif dalam kehamilan dan persalinan.
  • Nutrisi adalah kunci untuk kesehatan bayi, kehamilan dan kelahiran. Setiap dari berbagai sumber makanan alami. Makan 80-100 gram protein per hari. Pastikan Anda mendapatkan cukup karbohidrat juga, atau protein akan digunakan sebagai bahan bakar. Jangan menghindari garam. Sel bermandikan garam dan Anda sedang membangun jutaan sel-sel baru terus-menerus. Anda dapat menghindari komplikasi terburuk dengan makan cukup protein dan pengasinan makanan secukupnya. Anda akan menghindari preeklamsia atau toksemia, prematuritas, retardasi pertumbuhan intrauterin, bayi berat lahir rendah, dan abrupsi plasenta. Kesehatan yang baik Anda akan mencegah pendarahan dan persalinan yang lama.

Nah semoga bermanfaat

Salam Hangat

Bidan Kita

Referensi

  • Delivery Method Drives Rehospitalization Rates. American Journal of Nursing 100 (8): p. 20. (August 2000). News item reprint from Lydon-Rochell M., et al. JAMA 2000; 283 (18): 2411–16.
  • Wagner, M. (1994). Pursuing the Birth Machine: The Search for Appropriate Birth Technology. Sydney and London: ACE Graphics.
  • Wagner, M. (2000). Risks of cesarean section. Handout, global birthing class. Midwifery Today New York City International Conference.

Intervensi Rutin di Dalam Persalinan

#gambar di ambil dari : http://www.bellybelly.com.au

Saya rasa semua wanita menginginkan proses persalinannya berjalan dengan lancar dan selamat. Dan saya yakin semua wanita menginginkan mendapatkan pengalaman yang menyenangkan saat melahirkan. Dan memang seharusnya demikian. Karena kita tahu bahwa melahirkanadalah proses yang tidak bakalan terlupakan oleh seorang ibu.

Kalau tak percaya….coba tanyakan kepada nenekmu, bagaimana proses kelahiran ibumu? Walaupun sudah puluhan tahun, sang nenek akan masih terus mengingat tentang proses persalinannya. Nah apa jadinya kalau proses persalinan menjadi proses yang traumatic? Pastinya nenek akan bercerita tentang traumana kepada Anda. Nah kalau udah demikian, bukankah itu justru menjadi semacam sugesti negative atau penularan rasa takut dan trauma kepada Anda? Dan ini akan mengakibatkan muncul trauma pada persalinan Anda juga?

Nah salah satu langkah untuk menggapai persalinan yang nyaman dan minim trauma adalah dengan mencegah cascade intervensi.

Nah apa itu cascade intervensi dapat Anda simak di artikel saya sebelumnya di sini:

https://www.bidankita.com/cascade-intervensi-dalam-persalinan/

 

Cascade-of-Intervention_0

Nah itu bukan berarti semua intervensi punya efek negative lho ya? Namun paling tidak Anda harus menyadari dan mengerti mana intervensi yang perlu dilakukan, mana yang tidak dan mana yang bisa di hindari. Karena pada dasarnya semua intervensi dapat menyebabkan efek samping.

 

Nah saat ini saya akan membahas tentang intervensi rutin yang sering terjadi dalam proses persalinan:

 

Intervensi rutin umumnya dilihat sebagai suatu tindakan yang diperlukan untuk menjaga ibu dan bayi agar tetap aman selama proses kelahiran. Namun, Beberapa intervensi mungkin memiliki dampak negatif atau efek samping. Dan Mereka mungkin justru mengganggu proses fisiologi persalinan:

 

Contoh yang paling sering terjadi adalah Memisahkan ibu bersalin dari pasangannya, bayi atau keluarga dan teman yang menjadi pendampingnya.

Hal ini masih banyak terjadi dan dilakukan oleh beberapa tempat layanan kesehatan, dimana mereka melarang seorang ibu untuk di damping pasangan atau keluarga mereka saat melahirkan. Apa akibatnya?

  • Ibu mendapatkan pengalamantidak nyaman dan tidak menyenangkan;
  • Dapat mengakibatkan efek samping yang lebih serius lainnya
  • Dapat menyebabkan penggunaan intervensi lainnya yang dirancang untuk memantau, mencegah atau mengobati efek samping ini (dikenal sebagai Cascade Intervensi).

Bukti ilmiah yang sekarang berkembang bahwa beberapa prosedur rutin ini berpotensi mengganggu atau menyebabkan kerusakan, dan bahkan malah tidak benar-benar bermanfaat bagi wanita atau bayi.

 

Nah apa saja intervensi rutin yang dapat menyebabkan bahaya dan tidak memiliki manfaat baik ibu atau bayi?

 

Penelitian menunjukkan bahwa bentuk-bentuk berikut perawatan atau prosedur meningkatkan risiko dan bisa jadi tidak memiliki manfaat untuk ibu dan bayi:

 

  1. Menawarkan dan melakukan pemeriksaan vagina selama persalinan secara berlebihan (link al.2013 Downe et).
  • meningkatkan tekanan emosional (NICE 2007, Devane. 1996, Lewin et al. 2005).
  • meningkatkan risiko infeksi pada bayi (Lumbiganon et al. 2004 Seaward et al. 1997 dan Hannah et al. 2000).
  1. Pemantauan denyut jantung bayi dengan doppler pada wanita berisiko rendah (Alfirevic et al. 2010 link).

USG doppler rutin tidak dianjurkan pada kehamilan berisiko rendah (NICE 2007: 35)

  1. Pemantauan janin elektronik terus menerus – monitor belt (. Alfirevic et al 2013 link).
  • Lebih mungkin untuk mendapatkan intervensi obstetri kecil seperti analgesia epidural, pemantauan janin elektronik terus menerus berlangsung dan pengambilan sampel darah janin untuk gawat janin (Blix 2005);
  • Meningkatkan risiko kelahiran dibantu vakum atau forsep (Alfirevic et al 2013.);
  • meningkatkan risiko mengalami operasi caesar (Alfirevic et al 2013.);

 

  1. Berbaring selama persalinan atau kelahiran (Lawrence et al. 2013 link).
  • meningkatkan durasi/lama persalinan (Lawrence et al.2013).
  • meningkatkan risiko kelahiran caesar (Lawrence et al.2013).
  • meningkatkan kebutuhan epidural (Lawrence et al.2013).
  • meningkatkan risiko perdarahan yang signifikan (Terry dkk. 2006)
  • meningkatkan risiko robekan perineum (Dudding et al. 2008)
  • Meningkatkan risiko kerusakan otot dasar panggul (Fraser et al. 2000 Schaffer et al.2005, Handa et al.1996).
  1. Episiotomi untuk alasan apapun selain bayi yang tertekan (Dannecker Link et al. 2004)
  • meningkatkan risiko kerusakan dasar panggul yang signifikan (Carroli dan Mignini 2009, DiPiazza et al. 2006, Gerdin et al. 2007, Altman et al.2007, Sartore dkk, 2004, Bick et al. 2008, Dannecker et al. 2004) .
  • meningkatkan tekanan darah;
  • meningkat resiko keidak nyamanan setelah melahirkan;
  • meningkatkan risiko mual dan muntah;
  • meningkatkan penggunaan obat untuk menghilangkan rasa sakit pada periode postnatal;
  • meningkatkan jumlah perempuan kembali ke rumah sakit dengan pendarahan vagina (Begley di al. 2011).

 

Nah yuk tingatkan layanan bersalin dan pastikan bahwa intervensi rutin yang kita lakukan benar benar mempunyai bukti terbaik untuk ibu dan bayi

Anda bisa mulai belajar dari berbagai penelitian yang ada di sumber pustaka kami. Silahkan buka link nya satu persatu dan berdayakan diri Anda , demi buah hati.

  • Albers, L. (1999) the duration of labour in healthy women. Journal of Perinatology. 19(2): 114-19.
  • Alfirevic, Z., Devane, D., Gyte, G.M.L. (2013), Continuous cardiotocography (CTG) as a form of electronic fetal monitoring (EFM) for fetal assessment during labour. Editorial Group: Cochrane Pregnancy and Childbirth Group. Published Online: 31 MAY 2013 available at http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/14651858.CD006066.pub2/abstract [accessed on 15 November 2013].
  • Altman, D., Ragnar, I. and Ekstrom, A. (2007). Anal sphincter lacerations and upright delivery postures: a risk analysis from a randomized controlled trial. International Urogynecology Journal, 18: 141-6.
  • Begley CM, Gyte GML, Murphy DJ, et al. (2011) Active versus expectant management for women in the third stage of labour. Cochrane Database of Systematic Reviews, Issue 11. Chichester: John Wiley and Sons
  • Bick, D., MacArthur, C. and Winter. H. (2008) Postnatal Care: Evidence and Guidelines for Management, 2nd edn. London: Churchill Livingstone.
  • Blix, E., Reinar, L. and Klovning, A. and Oian, P. (2008) Prognostic value of the admission test and its effectiveness compared with auscultation only: a systematic review. BJOG, 112: 1595-604.
  • Caldeyro-Barcia, R. (1979) Influence of maternal bearing down efforts during second stage on fetal well-being. Birth and Family Journal, 6(1): 7-13.
  • Carroli, G. and Mignini, L. (2009) Episiotomy for vaginal birth. (Cochrane Review). In The Cochrane Library, Issue 1. Chichester: John Wiley & Sons, Ltd.
  • Cesario, S. (2004) Re-evaluation of Freidman’s labour curve: a pilot study. Journal of Obstetrics, Gynecology and Neonatal Nursing, 33:713-22.
  • Dannecker, C., Hillemanns, P. Strauss, A. et al. (2004) Episiotomy and perineal tears presumed to be imminent: randomised controlled trial. Acta Obstetrics et Gynecologica Scandinavia, 83: 364-8.
  • Devane, D. (1996) Sexuality and Midwifery. British Journal of Midwifery, 4(8): 413-20.
  • DiPiazza, D., Richter, H., Chapman, V., Cliver, S., Neely, C., Chen, C. and Burgio, K. (2006) Risk factors for anal sphincter tear in multiparas. Obstetrics and Gynecology, 107(6): 1233-6.
  • Downe S, Gyte GM, Dahlen HG, Singata M. (2013). Routine vaginal examinations for assessing progress of labour to improve outcomes for women and babies at term. Cochrane Database Syst Rev. 2013 Jul 15;7:CD010088. doi: 10.1002/14651858.CD010088.pub2.
  • Fraser, W., Marcoux, S., Krauss, I. et al. (2000) Multi-centre, randomised controlled trial of delayed pushing for nulliparous women in the second stage of labour with continuous epidural analgesia. American Journal of Obstetrics and Gynecology, 182: 1165-72.
  • Gerdin E, Sverrisdottir G, et al. (2007). The role of maternal age and episiotomy in the risk of anal sphincter tears during childbirth. Aust N Z J Obstet Gynaecol 47 (4): 286-90.
  • Handa, V., Harris, T. and Ostergard, D. (1996) Protecting the pelvic floor: obstetric management to prevent incontinence and pelvic organ collapse. Obstetric and Gynecology, 88: 470-8.
  • Hannah M.E., Hannah, W.I., Hewson, S.A., et al. (2000) Planned caesarean section versus planned vaginal birth for breech presentation at term: a randomised multicentre trial. Lancet 2000; 256: 1375-83.
  • Hodnett ED, Downe S, Walsh D. (2012). Alternative versus conventional institutional settings for birth. Cochrane Database of Systematic Reviews 2012, Issue 8. Art. No.: CD000012. DOI: 10.1002/14651858.CD000012.pub4.
  • Johnstone, F., Aboelmagd, M. and Harouny, A. (1987) Maternal position in the second stage of labour and fetal acid base status. British Journal of Obstetrics and Gynaecology, 94(8): 753-7.
  • Lavender, T., Hart, A., Smyth, R. (2013). Effect of partogram use on outcomes for women in spontaneous labour at term. Editorial Group: Cochrane Pregnancy and Childbirth Group. Published Online: 10 JUL 2013 at :http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/14651858.CD005461.pub4/abstract . DOI:10.1002/14651858.CD005461.pub4
  • Lawrence, A., Lewis, L., Hofmeyr, G.J., Styles, C. (2013). Maternal positions and mobility during first stage labour. Editorial Group:Cochrane Pregnancy and Childbirth Group. Available online at http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/14651858.CD003934.pub4/abstract [Accessed on 1 April 2014]
  • Lewin, D., Fearon, B., Hemmings, V., & Johnson, G. (2005). Women’s experiences of vaginal examination in labour. Midwifery, 21, 267-277.
  • Lumbiganon, P., Thinkhamrop, J., Thinkhamrop, B., & Tolosa, J. E. (2004). Vaginal chlorhexidine during labour for preventing maternal and neonatal infections (excluding Group B Streptococcal and HIV). Cochrane Database of Systematic Reviews (4). The Cochrane Collaboration retrieved 17/04/09.
  • NICE (2007) Intrapartum care: Care of healthy women and their babies during childbirth. Available online at http://www.nice.org.uk/nicemedia/pdf/IPCNICEguidance.pdf [accessed on 6 September 2013]
  • Sandall, J., Soltani, H., Gates, S. et al (2013). Midwife-led continuity models versus other models of care for childbearing women. Cochrane Database of Systematic Reviews, Issue 8. Available online at http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/14651858.CD004667.pub3/abstract [accessed on 31 October 2013].
  • Sartore, A., De Seta, F., Maso, G. et al. (2004) The effects of mediolateral episiotomy on pelvic floor function after vaginal delivery. Obstetrics and Gynecology, 103: 669-73.
  • Schaffer, J., Bloom, S., Casey, B. et al. (2005) A randomised trial of the effect of coached vs uncoached maternal pushing during the second stage of labor on postpartum pelvic floor structure and function. American Journal of Obstetrics and Gynecology, 192: 1692-6.
  • Seaward PG, Hannah ME, Myhr TL, et al. International Multicentre Term Prelabor Rupture of Membranes Study: evaluation of predictors of clinical chorioamnionitis and postpartum fever in patients with prelabor rupture of membranes at term. American Journal of Obstetrics and Gynecology. 1997;177(5):1024–9.
  • Smyth, M.D., Markham, C., Dowswell, T. (2013). Amniotomy for shortening spontaneous labour. Editorial Group: Cochrane Pregnancy and Childbirth Group. Published Online: 18 JUN 2013, available at http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/14651858.CD006167.pub4/abstract [accessed on 15 November 2013]. DOI: 10.1002/14651858.CD006167.pub4.
  • Walsh, Denis (2012) Evidence and Skills for Normal Labour and Birth – A Guide for Midwives. Second Edition. New York: Routledge.
  • Walsh, T. (2009) Exploring the effects of hospital admission on contraction patterns and labour outcomes using women’s perception of events. Midwifery, 25: 242-52.
  • Zhang, J., Troendle, J. and Yancey, M. (2002) Reassessing the labour curve. American Journal of Obstetrics and Gynecology, 187: 824-8.

Semoga Artikel ini bermanfaat

Salam Hangat

Bidan Kita