Bidan Kita

Home Blog Page 35

Intervensi Rutin di Dalam Persalinan

#gambar di ambil dari : http://www.bellybelly.com.au

Saya rasa semua wanita menginginkan proses persalinannya berjalan dengan lancar dan selamat. Dan saya yakin semua wanita menginginkan mendapatkan pengalaman yang menyenangkan saat melahirkan. Dan memang seharusnya demikian. Karena kita tahu bahwa melahirkanadalah proses yang tidak bakalan terlupakan oleh seorang ibu.

Kalau tak percaya….coba tanyakan kepada nenekmu, bagaimana proses kelahiran ibumu? Walaupun sudah puluhan tahun, sang nenek akan masih terus mengingat tentang proses persalinannya. Nah apa jadinya kalau proses persalinan menjadi proses yang traumatic? Pastinya nenek akan bercerita tentang traumana kepada Anda. Nah kalau udah demikian, bukankah itu justru menjadi semacam sugesti negative atau penularan rasa takut dan trauma kepada Anda? Dan ini akan mengakibatkan muncul trauma pada persalinan Anda juga?

Nah salah satu langkah untuk menggapai persalinan yang nyaman dan minim trauma adalah dengan mencegah cascade intervensi.

Nah apa itu cascade intervensi dapat Anda simak di artikel saya sebelumnya di sini:

https://www.bidankita.com/cascade-intervensi-dalam-persalinan/

 

Cascade-of-Intervention_0

Nah itu bukan berarti semua intervensi punya efek negative lho ya? Namun paling tidak Anda harus menyadari dan mengerti mana intervensi yang perlu dilakukan, mana yang tidak dan mana yang bisa di hindari. Karena pada dasarnya semua intervensi dapat menyebabkan efek samping.

 

Nah saat ini saya akan membahas tentang intervensi rutin yang sering terjadi dalam proses persalinan:

 

Intervensi rutin umumnya dilihat sebagai suatu tindakan yang diperlukan untuk menjaga ibu dan bayi agar tetap aman selama proses kelahiran. Namun, Beberapa intervensi mungkin memiliki dampak negatif atau efek samping. Dan Mereka mungkin justru mengganggu proses fisiologi persalinan:

 

Contoh yang paling sering terjadi adalah Memisahkan ibu bersalin dari pasangannya, bayi atau keluarga dan teman yang menjadi pendampingnya.

Hal ini masih banyak terjadi dan dilakukan oleh beberapa tempat layanan kesehatan, dimana mereka melarang seorang ibu untuk di damping pasangan atau keluarga mereka saat melahirkan. Apa akibatnya?

  • Ibu mendapatkan pengalamantidak nyaman dan tidak menyenangkan;
  • Dapat mengakibatkan efek samping yang lebih serius lainnya
  • Dapat menyebabkan penggunaan intervensi lainnya yang dirancang untuk memantau, mencegah atau mengobati efek samping ini (dikenal sebagai Cascade Intervensi).

Bukti ilmiah yang sekarang berkembang bahwa beberapa prosedur rutin ini berpotensi mengganggu atau menyebabkan kerusakan, dan bahkan malah tidak benar-benar bermanfaat bagi wanita atau bayi.

 

Nah apa saja intervensi rutin yang dapat menyebabkan bahaya dan tidak memiliki manfaat baik ibu atau bayi?

 

Penelitian menunjukkan bahwa bentuk-bentuk berikut perawatan atau prosedur meningkatkan risiko dan bisa jadi tidak memiliki manfaat untuk ibu dan bayi:

 

  1. Menawarkan dan melakukan pemeriksaan vagina selama persalinan secara berlebihan (link al.2013 Downe et).
  • meningkatkan tekanan emosional (NICE 2007, Devane. 1996, Lewin et al. 2005).
  • meningkatkan risiko infeksi pada bayi (Lumbiganon et al. 2004 Seaward et al. 1997 dan Hannah et al. 2000).
  1. Pemantauan denyut jantung bayi dengan doppler pada wanita berisiko rendah (Alfirevic et al. 2010 link).

USG doppler rutin tidak dianjurkan pada kehamilan berisiko rendah (NICE 2007: 35)

  1. Pemantauan janin elektronik terus menerus – monitor belt (. Alfirevic et al 2013 link).
  • Lebih mungkin untuk mendapatkan intervensi obstetri kecil seperti analgesia epidural, pemantauan janin elektronik terus menerus berlangsung dan pengambilan sampel darah janin untuk gawat janin (Blix 2005);
  • Meningkatkan risiko kelahiran dibantu vakum atau forsep (Alfirevic et al 2013.);
  • meningkatkan risiko mengalami operasi caesar (Alfirevic et al 2013.);

 

  1. Berbaring selama persalinan atau kelahiran (Lawrence et al. 2013 link).
  • meningkatkan durasi/lama persalinan (Lawrence et al.2013).
  • meningkatkan risiko kelahiran caesar (Lawrence et al.2013).
  • meningkatkan kebutuhan epidural (Lawrence et al.2013).
  • meningkatkan risiko perdarahan yang signifikan (Terry dkk. 2006)
  • meningkatkan risiko robekan perineum (Dudding et al. 2008)
  • Meningkatkan risiko kerusakan otot dasar panggul (Fraser et al. 2000 Schaffer et al.2005, Handa et al.1996).
  1. Episiotomi untuk alasan apapun selain bayi yang tertekan (Dannecker Link et al. 2004)
  • meningkatkan risiko kerusakan dasar panggul yang signifikan (Carroli dan Mignini 2009, DiPiazza et al. 2006, Gerdin et al. 2007, Altman et al.2007, Sartore dkk, 2004, Bick et al. 2008, Dannecker et al. 2004) .
  • meningkatkan tekanan darah;
  • meningkat resiko keidak nyamanan setelah melahirkan;
  • meningkatkan risiko mual dan muntah;
  • meningkatkan penggunaan obat untuk menghilangkan rasa sakit pada periode postnatal;
  • meningkatkan jumlah perempuan kembali ke rumah sakit dengan pendarahan vagina (Begley di al. 2011).

 

Nah yuk tingatkan layanan bersalin dan pastikan bahwa intervensi rutin yang kita lakukan benar benar mempunyai bukti terbaik untuk ibu dan bayi

Anda bisa mulai belajar dari berbagai penelitian yang ada di sumber pustaka kami. Silahkan buka link nya satu persatu dan berdayakan diri Anda , demi buah hati.

  • Albers, L. (1999) the duration of labour in healthy women. Journal of Perinatology. 19(2): 114-19.
  • Alfirevic, Z., Devane, D., Gyte, G.M.L. (2013), Continuous cardiotocography (CTG) as a form of electronic fetal monitoring (EFM) for fetal assessment during labour. Editorial Group: Cochrane Pregnancy and Childbirth Group. Published Online: 31 MAY 2013 available at http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/14651858.CD006066.pub2/abstract [accessed on 15 November 2013].
  • Altman, D., Ragnar, I. and Ekstrom, A. (2007). Anal sphincter lacerations and upright delivery postures: a risk analysis from a randomized controlled trial. International Urogynecology Journal, 18: 141-6.
  • Begley CM, Gyte GML, Murphy DJ, et al. (2011) Active versus expectant management for women in the third stage of labour. Cochrane Database of Systematic Reviews, Issue 11. Chichester: John Wiley and Sons
  • Bick, D., MacArthur, C. and Winter. H. (2008) Postnatal Care: Evidence and Guidelines for Management, 2nd edn. London: Churchill Livingstone.
  • Blix, E., Reinar, L. and Klovning, A. and Oian, P. (2008) Prognostic value of the admission test and its effectiveness compared with auscultation only: a systematic review. BJOG, 112: 1595-604.
  • Caldeyro-Barcia, R. (1979) Influence of maternal bearing down efforts during second stage on fetal well-being. Birth and Family Journal, 6(1): 7-13.
  • Carroli, G. and Mignini, L. (2009) Episiotomy for vaginal birth. (Cochrane Review). In The Cochrane Library, Issue 1. Chichester: John Wiley & Sons, Ltd.
  • Cesario, S. (2004) Re-evaluation of Freidman’s labour curve: a pilot study. Journal of Obstetrics, Gynecology and Neonatal Nursing, 33:713-22.
  • Dannecker, C., Hillemanns, P. Strauss, A. et al. (2004) Episiotomy and perineal tears presumed to be imminent: randomised controlled trial. Acta Obstetrics et Gynecologica Scandinavia, 83: 364-8.
  • Devane, D. (1996) Sexuality and Midwifery. British Journal of Midwifery, 4(8): 413-20.
  • DiPiazza, D., Richter, H., Chapman, V., Cliver, S., Neely, C., Chen, C. and Burgio, K. (2006) Risk factors for anal sphincter tear in multiparas. Obstetrics and Gynecology, 107(6): 1233-6.
  • Downe S, Gyte GM, Dahlen HG, Singata M. (2013). Routine vaginal examinations for assessing progress of labour to improve outcomes for women and babies at term. Cochrane Database Syst Rev. 2013 Jul 15;7:CD010088. doi: 10.1002/14651858.CD010088.pub2.
  • Fraser, W., Marcoux, S., Krauss, I. et al. (2000) Multi-centre, randomised controlled trial of delayed pushing for nulliparous women in the second stage of labour with continuous epidural analgesia. American Journal of Obstetrics and Gynecology, 182: 1165-72.
  • Gerdin E, Sverrisdottir G, et al. (2007). The role of maternal age and episiotomy in the risk of anal sphincter tears during childbirth. Aust N Z J Obstet Gynaecol 47 (4): 286-90.
  • Handa, V., Harris, T. and Ostergard, D. (1996) Protecting the pelvic floor: obstetric management to prevent incontinence and pelvic organ collapse. Obstetric and Gynecology, 88: 470-8.
  • Hannah M.E., Hannah, W.I., Hewson, S.A., et al. (2000) Planned caesarean section versus planned vaginal birth for breech presentation at term: a randomised multicentre trial. Lancet 2000; 256: 1375-83.
  • Hodnett ED, Downe S, Walsh D. (2012). Alternative versus conventional institutional settings for birth. Cochrane Database of Systematic Reviews 2012, Issue 8. Art. No.: CD000012. DOI: 10.1002/14651858.CD000012.pub4.
  • Johnstone, F., Aboelmagd, M. and Harouny, A. (1987) Maternal position in the second stage of labour and fetal acid base status. British Journal of Obstetrics and Gynaecology, 94(8): 753-7.
  • Lavender, T., Hart, A., Smyth, R. (2013). Effect of partogram use on outcomes for women in spontaneous labour at term. Editorial Group: Cochrane Pregnancy and Childbirth Group. Published Online: 10 JUL 2013 at :http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/14651858.CD005461.pub4/abstract . DOI:10.1002/14651858.CD005461.pub4
  • Lawrence, A., Lewis, L., Hofmeyr, G.J., Styles, C. (2013). Maternal positions and mobility during first stage labour. Editorial Group:Cochrane Pregnancy and Childbirth Group. Available online at http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/14651858.CD003934.pub4/abstract [Accessed on 1 April 2014]
  • Lewin, D., Fearon, B., Hemmings, V., & Johnson, G. (2005). Women’s experiences of vaginal examination in labour. Midwifery, 21, 267-277.
  • Lumbiganon, P., Thinkhamrop, J., Thinkhamrop, B., & Tolosa, J. E. (2004). Vaginal chlorhexidine during labour for preventing maternal and neonatal infections (excluding Group B Streptococcal and HIV). Cochrane Database of Systematic Reviews (4). The Cochrane Collaboration retrieved 17/04/09.
  • NICE (2007) Intrapartum care: Care of healthy women and their babies during childbirth. Available online at http://www.nice.org.uk/nicemedia/pdf/IPCNICEguidance.pdf [accessed on 6 September 2013]
  • Sandall, J., Soltani, H., Gates, S. et al (2013). Midwife-led continuity models versus other models of care for childbearing women. Cochrane Database of Systematic Reviews, Issue 8. Available online at http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/14651858.CD004667.pub3/abstract [accessed on 31 October 2013].
  • Sartore, A., De Seta, F., Maso, G. et al. (2004) The effects of mediolateral episiotomy on pelvic floor function after vaginal delivery. Obstetrics and Gynecology, 103: 669-73.
  • Schaffer, J., Bloom, S., Casey, B. et al. (2005) A randomised trial of the effect of coached vs uncoached maternal pushing during the second stage of labor on postpartum pelvic floor structure and function. American Journal of Obstetrics and Gynecology, 192: 1692-6.
  • Seaward PG, Hannah ME, Myhr TL, et al. International Multicentre Term Prelabor Rupture of Membranes Study: evaluation of predictors of clinical chorioamnionitis and postpartum fever in patients with prelabor rupture of membranes at term. American Journal of Obstetrics and Gynecology. 1997;177(5):1024–9.
  • Smyth, M.D., Markham, C., Dowswell, T. (2013). Amniotomy for shortening spontaneous labour. Editorial Group: Cochrane Pregnancy and Childbirth Group. Published Online: 18 JUN 2013, available at http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/14651858.CD006167.pub4/abstract [accessed on 15 November 2013]. DOI: 10.1002/14651858.CD006167.pub4.
  • Walsh, Denis (2012) Evidence and Skills for Normal Labour and Birth – A Guide for Midwives. Second Edition. New York: Routledge.
  • Walsh, T. (2009) Exploring the effects of hospital admission on contraction patterns and labour outcomes using women’s perception of events. Midwifery, 25: 242-52.
  • Zhang, J., Troendle, J. and Yancey, M. (2002) Reassessing the labour curve. American Journal of Obstetrics and Gynecology, 187: 824-8.

Semoga Artikel ini bermanfaat

Salam Hangat

Bidan Kita

 

Sayangi dan Rawat Otot PSOAS-mu, Agar nyaman saat hamil dan lancar saat bersalin

Saya Adalah salah satu wanita yang beruntung. Dan berkali kali kalimat ini saya ucapkan baik kepada diri sendiri (ini sangat membantu saya untuk tak pernah lupa berucap syukur) dan ini yang berulang kali saya tulis di beberapa artikel bahkan buku saya Agar Anda (red. Pembaca) terinspirasi untuk selalu mensugestikan kalimat positif dalam hidupnya.
Ya beruntung…..

Beruntung karena saat saya hamil , saya merasa nyaman.
Beruntung karena saat melahirkan saya tanpa rasa sakit
Beruntung karena saya berkesematan untuk melahirkan normal di RUMAH saya sendiri.
Beruntung karena saya mengenal Hypnobirthing, gentle birth dan se ‘Wadyo bolo-ne”
Beruntung karena saya mengenal Yoga dan itu yang membuat saya semakin sadar dan lebih mengenal tubuh saya dan
Sekali lagi beruntung karena saya selalu diberi kemudahan dan kesempatan untuk bisa belajar dan belajar lagi.
Dan lebih beruntung lagi adala dimana ketika ilmu yang saya pelajari ini bisa saya sebarkan , saya tularkan ke Anda semua dan mampu menginspirasi Anda.

Saya adalah bidan, doula, guru yoga, dan pendidik persalinan (childbirth educator). Dan menggambarkan atau menganalogikan tentang pendidik persalinan atau childbirth educator adalah seperti mendidik seseorang untuk lomba lari marathon.
Ini mengungkapkan kebutuhan untuk pengkondisian fisik dan pentingnya perilaku yang disiplin di sepanjang proses kehamilan yaitu sembilan bulan kehamilan. Namun menganalogikan persalinan tentu tetep memiliki beberapa keterbatasan, terutama bagi Anda yang ingin melahirkan secara alami:

  • Anda tidak tahu kapan Anda akan melahirkan. Ya..karena kita tidak bisa memilih, tidak bisa kita memilih melahirkan hari sabtu saja biar hari minggu bisa istirahat, atau memilih hari minggu saja biar lebih santai. Karena untuk Anda yang ingin melahirkan normal alami, persalinan bisa saja terjadi kapanpun.
  • Anda tidak tahu “jarak tempuh” atau lama nya persalinan. Karena persalinan bisa memakan waktu beberapa jam atau beberapa hari.
  • Melahirkan bukanlah keterampilan khusus yang dapat Anda latih secara teratur. Karena pada dasarnya pengetahuan tentang bagaimana cara melahirkan sudah terekam di dalam tubuh kita bahkan seketika ketika kita dilahirkan sebagai seorang perempuan.

Namun karena melahirkan di analogikan seperti lomba lari marathon, tentunya perlu persiapan dong, sebelum kita lomba lari marathon? Karena jika tanpa persiapan, tentunya tubuh kita akan kewalahan dan tidak mampu meneruskan “perjalanan” sehingga “menyerah” di tengah jalan karena merasa tidak kuat, atau bahkan terpakasa terhenti di tengah perjalanan karena kita mengalami cidera (kram dll). Atau bisa saja mencapai garis finis namun penuh jerih payah dan keluh kesah.
Penting sekali persiapan fisik, dan tidak hanya itu tetapi juga penting sekali bagi Anda untuk mengenal dan menyadari setiap perubahan hari demi hari selama masa kehamilan dan persalinan. Sehingga menciptakan kesadaran yang tingga pada tubuh dan jiwa Anda.

Dan hari ini saat saya bertemu Jeniffer di pelatihan prenatal teacher training, lagi lagi saya belajar banyak. Termasuk belajar tentang otot –otot yang benar benar berpengaruh dalam masa kehamilan dan proses persalinan
Dan salah satunya adalah belajar tentang PSOAS.

Apa itu PSOAS?

Okay….PSOAS adalah otot yang terletak di belakang diafragma atau dmenempel di vertebra (tulang belakang) di bagian baah mediastinum yang berhubungan dengan area lumbal, panggul dan paha yang mana beberapa poin penting yang perlu diperhatikan pada otot PSOAS dalam hubungannya dengan kehamilan dan persalinan ini adalah bahwa:

  1. psoas bertindak seperti rak penyangga untuk organ internal kita terutama di area abdomen dan pelvis (perut & panggul). Karena ini, psoas yang ketat dapat mempengaruhi ruang dalam perut.
  2. Ketika otot psoas ini ketat maka dapat membatasi rentang gerak pada tulang belakang, panggul dan kaki. Hal ini kemudian dapat membatasi kemampuan untuk mengambil posisi di kelahiran yang mungkin bermanfaat.
  3. psoas ketat juga menurunkan sirkulasi dan persarafan ke rahim dan organ lain yang dapat menyebabkan lebih banyak masalah dengan rasa sakit dan fungsi selama persalinan.

Nah PSOAS adalah Satu-satunya otot untuk menghubungkan tulang belakang Anda ke kaki Anda, psoas mempengaruhi segala sesuatu dari nyeri punggung bawah dan kecemasan, untuk orgasme dan kesenangan. Dimana otot ini sangat lentu dan dinamis.

Dan hari ini saya belajar bahwa ternyata otot psoas ini sangat memegang peranan penting dalam proses kehamilan dan persalinan, bahkan otot inilah yang paling penting dan harus di perhatikan apabila Anda ingin mendapatkan posisi janin yang optimal saat masa kehamilan dan proses persalinan.

Karena seperti yang kita katahui saat ini bahwa fenomena yang ada adalah, semakin banyak kejadian operasi SC yang disebabkan karena posisi janin yang tidak optimal. Mulai dari sungsang, lintang, posisi janin yang posterior (atau terlentang), kepala janin yang miring, kepala janin yang tidak masuk panggul, padahal kalau dipikir pikir , nenek kita jaman dahulu postur tubuhnya kecil dan pendek, namun kenapa mereka sebagian besar bahkan hamper semuanya bisa melahirkan normal dengan berat badan bayi lahir yang cukup besar, sednagkan kita yang tingginya > 155 cm seringkali dianggap panggul sempit gara gara kepala janin tidak mau masuk panggul?

Kira kira kenapa? Tidakkah Anda merasa aneh?

Mempersiapkan proses persalinan yang nyaman dan minim trauma selayaknya mempersiapkan untuk lomba lari maraton.

Anda perlu mempersiapkan kondisi baik pikiran dan tubuh Anda.
Anda perlu untuk melepaskan rasa takut, yang menciptakan ketegangan, memproduksi lebih sakit, karena dengan menciptakan lebih banyak rasa takut, maka akan mempengaruhi semua proses kehamilan, persalinan bahkan pola asuh dan hal ini seperti ligkaran setan saja, setidaknya ini yang di katakana oleh Dr Grantly Dick-Read dalam bukunya “childbirth without fear “.

Nah sekarang mari kita lihat area sisi fisik kehamilan. Salah satu aspek fisik penting dari tubuh selama kehamilan adalah panggul. Panggul Anda bukanlah terdiri dari otot yang tunggal, namun itu terdiri dari sakrum, tulang ekor dan dua sendi sacroiliac, satu di kiri dan satu di sebelah kanan, yang bergabung di depan dengan simfisis pubis, tulang rawan fibrosa.

Sekitar panggul yang otot-benar penting yang membantu untuk menstabilkan panggul yaitu psoas, tapi mari kita benar-benar hanya fokus pada otot psoas, yang juga bekerja untuk mengirim pesan kembali ke sistem saraf pusat.

Anterior_Hip_Muscles_2
*sumber gambar wikipedia

Otot-otot Psoas mayor merupakan otot cukup besar dan merupakan satu-satunya otot yang menghubungkan tulang belakang Anda ke kaki Anda di kedua sisi tulang belakang. psoas menghubungkan dari empat vertebra terakhir dari tulang antara panggul dan tulang rusuk dan kemudian membungkus ke depan panggul dan menjalar sampai ke atas tulang paha.

Iliopsoas adalah fleksor pinggul dan eksternal memutar pinggul dan psoas (utama/mayor) membantu otot dalam ekstensi lumbal dan menggerakkan tulang rusuk maju, mengangkat dada. Yang mana Ketika otot-otot ini berkontraksi mereka akan memendek, ketika otot-otot rileks mereka akan memanjang dan melepaskan ketegangan. Nah psoas ini menjadi memendek atau lebih pendek selama masa kehamilan karena kemiringan panggul anterior, karena pembesaran pada rahim, dank arena beban di perut lebih berat.

Selama kehamilan, psoas kontribusi untuk rasa sakit melalui punggung bawah, pangkal paha, otot adductors dan bahkan dapat menyebabkan kelemahan karena tekanan ekstra dari berat rahim. Berada dalam posisi duduk untuk jangka waktu yang lama dapat memperpendek otot psoas menyebabkan rasa sakit dan ketegangan di dasar panggul, pinggul dan tulang belakang.

Hal ini juga dapat mempengaruhi ruang di perut, mempengaruhi keselarasan dari sistem kerangka dan membatasi jangkauan gerak pada tulang belakang, panggul dan kaki, yang pada gilirannya akan membatasi fungsi dari posisi melahirkan seperti jongkok.

Psoas juga memainkan peran penting dalam Optimalisasi Posisi Janin dan dapat menjadi alasan bayi tetap dalam posisi sungsang, karena ketika otot psoas ini terlalu tegang/ketat, maka dapat mencegah pinggul memperluas dan membatasi pembukaan pada panggul. Hal ini dapat menyebabkan sendi di sumsum tulang belakang untuk ksemakin tertekan dan juga memendekkan otot paha belakang dan betis. Nah Ibu hamil harus belajar untuk bersantai, melepaskan dan memperpanjang otot psoas setiap hari agar bayi yang akan menemukan transisi yang mudah ke jalan lahir.

Dan ternyata psoas adalah salah satu otot yang istimewa, karena psoas adalah satu satunya otot yang secara insting bekerja (dibawah sadar) ketika kita engalami kecemasan dan kepanikan. Gambarannya demikian.

“apabila anda berada di sebuah ruangan dan kebetulan ada tiba tiba ada seekor beruang ganas masuk keruangan tersebut dan pintu keluar ruangan itu terkunci, kira kira apa dan bagaimana respon atau gesture tubuh Anda?

Atau misalnya saat Anda masuk ke sebuah tempat parker di sebuah mall yang berada di bawah tanah dan Anda merasa seolah olah batas atas ruang parker itu sangat pendek, sehingga ketika Anda masuk melaju dnegan mobil Anda seolah olah kap atas mobil Anda bakalan menabrak atap di ruang parker tersebut?

Atau mungkin ketika tentara atau polisi ada baku tembak dan berada di dalam situasi yang tegang, apa dan bagaimana gesture tubunya secara otomatis saat dia mendengar desingan peluru yang seolah oleh menuju dirinya?

Ya…secara langsung, tanpa Anda sadari, anda akan membungkukkan badan, atau meringkuk, seolah olah melindungi organ mayor Anda untuk menyelamatkan diri. Dan tanpa disadari saat itulah otot PSOAS kita memendek. Nah ketika otot memendek pastinya ruang di diafragma juga semakin berkurang dan tanpa disadari muncul respon freeze (hold breath) yang efeknya adalah membuat semua otot menjadi kekurangan oksigen dan ini adalah salah satu sebab munculnya rasa sakit.

Nah… bagaimana jika ini terjadi pada masa kehamilan atau bahkan pada saat proses persalinan?
Saat seseorang merasa panic, cemas, takut dan terancam, tanpa disadari otak akan mengirimkan pesan ke otot psoas untuk memendek, demi terlindungnya organ mayor (abdomen beserta isinya juga Rahim termasuk salah satu organ mayor), nah lalu apa yang terjadi? Tentu rasa nyeri akan semakin terasa tajam bukan?

Ada beberapa peregangan psoas yang dapat dilakukan oleh setiap orang, dan wanita hamil harus melakukannya dengan gagasan bahwa hal itu akan membantu menciptakan proses persalinan lebih mudah. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah rilis psoas atau merilekskan psoas. Pada dasarnya, itu hanya memungkinkan otot-otot Anda untuk bersantai. Melakukan peregangan ini dan ini juga akan membantu merilekskan psoas. Dan hal Ini harus ditambahkan ke rutinitas latihan sehari-hari kita.

Menghilangkan stres dalam setiap fase kehamilan dan kelahiran dengan melepaskan ketegangan asing dari otot psoas akan membawa manfaat besar bagi kedua ibu dan bayi.
Beberapa orang memahami dan percaya bahwa Psoas bukan hanya sekedar otot, namun inti dari otot dan inti dari keberadaan kita. Dalam tradisi penyembuhan Tao, jaringan kenyal ini disebut sebagai Jiwa nya otot. Untuk bayi yang lahir melalui vagina, psoas ibu lah yang menyediakan panduan seperti spiral bagi bayi untuk melalui jalan lahir. Dengan demikian, kualitas dan kesehatan psoas ibu mempengaruhi keseluruhan pengalaman dan hasil kelahiran bagi ibu dan bayi. Untuk bayi, psoas ibu menjadi trek/jalur yang harus diikuti ketika hendak menuju ke dalam jalan lahir.

Otot psoas penting mendorong kelancaran transisi dari rahim ke dunia, serta posisi janin yang optimal. Karena Ketika iliopsoas terganggu, ketegangan di otot menghambat keselarasan tulang, fungsi organ dan vitalitas visceral. Bergerak langsung di atas bola dan soket bersama, sebuah otot iliopsoas yang ketat dapat menutup socket membatasi gerakan dan rotasi. ketegangan pada otot psoas lah yang membatasi kedua aliran darah melalui kaki dan kaki dan sering mengakibatkan tekanan pada saraf sciatic. Menarik panggul ke depan, membuat batas pada iliopsoas pernapasan diafragma dan membatasi proses pencernaan.

Lalu bagaimana cara merilekskan Psoas ini?

  1. posisi istirahat yang konstruktif. Ide dasar di balik posisi ini adalah bahwa ia menggunakan gravitasi untuk melepaskan otot psoas. Berikut adalah bagaimana Anda dapat menggunakan posisi istirahat yang konstruktif selama kehamilan untuk mendorong posisi janin tepat dan menghilangkan stres dan kecemasan juga (atau setiap saat!):
    Liz-Koch-Core-Awareness-300x199Berbaring telentang dan menggunakan bantal untuk membuat dukungan diagonal dari tulang duduk Anda ke kepala Anda (jika Anda tidak hamil, Anda hanya dapat berbaring telentang).
    Tekuk lutut Anda, dengan tumit sekitar 30-50 cm dari pantat. Menjaga kaki Anda tentang selebar pinggul dan paralle dengan satu sama lain.
    Letakkan tangan Anda di perut Anda atau di sisi tubuh Anda dan hanya beristirahat dalam posisi ini selama 10 – 20 menit.Kedengarannya mudah, bukan? Kunci untuk posisi ini adalah untuk memungkinkan tulang belakang menjadi netral – yang tidak berarti datar. Kita sering mendengar saran untuk diselipkan panggul atau menyingkirkan sedikit lengkungan di punggung bawah. Dalam posisi ini, fokus pada mempertahankan kurva alami di tulang belakang untuk melepaskan psoas dan panggul. Saya tahu pertama kali saya mencoba untuk beristirahat dalam posisi ini aku harus berbicara diri dari menyelipkan panggul saya beberapa kali.
  2. Yang kedua adalah :
    Susan-McLaughlin-psoas-release
    Letakkan guling dekat bagian bawah tulang belikat.
    Pastikan bahwa tulang rusuk tetap santai dan siram dengan dinding perut Anda.
    Memperpanjang kaki.
    Pastikan bahwa bagian belakang paha Anda sepenuhnya menyentuh lantai.
    Jika tidak Anda perlu meningkatkan lebih tinggi.
    Bersantai seperti ini selama 5-10 menit.
    Biarkan kaki Anda dan tubuh untuk bersantai.
    Praktek pernapasan.
    Fokus pada memungkinkan otot-otot dasar panggul untuk bersantai menghirup.
    Ketegangan di dasar panggul dapat menarik pada sakrum, membatasi mobilitas sakral yang diperlukan untuk memperluas outlet panggul.
    Pijat biasa tentu akan melepaskan ketegangan dan stres dalam tubuh hamil mendorong merasakan hormon endorfin yang baik, membantu dalam meningkatkan sirkulasi dan mengurangi edema. Kehamilan spesialis pijat yang berkualitas akan mampu rilis otot psoas serta mengajarkan wanita hamil bagaimana untuk meregangkan dan bersantai psoas setiap hari untuk memastikan tubuhnya siap persalinan dan kelahiran, dan membantu dalam Optimal janin Positioning.

Nah selain cara di atas, masih ada banyak lagi cara yang bisa dilakukan. Salah satunya adalah dengan YOGA.
Nah untuk mengetahui detail caranya Anda bisa mengikuti kelas prenatal gentle yoga yang kami adakan setiap hari Selasa di Jogja, hari kamis dan minggu di Klaten
Silahkan hubungi 08510111884
Nah selamat mencoba…
Salam hangat
Yesie

Referensi:
The Psoas Book By Liz Koch
Spinningbabies.com

Berikut ini keterangan lebih lanjut tentang psoas:

 

https://www.youtube.com/watch?v=8tdhp504y34

 

 

Workshop Gente Birth Balance Bacth 7 & 8

Lahir, hamil, melahirkan, menyusui juga pengasuhan adalah sebuah siklus alami yang di desain secara sempurna dan ajaib oleh Sang Pencipta. Ketika salah satu proses tersebut menjadi sebuah pengalaman yang traumatik, pastinya akan terekam kuat di dalam tubuh dan pikiran. Apalagi proses melahirkan dan dilahirkan. Ini adalah proses alami yang “tertua” dan sangat transformasional. Sebuah pengalaman hidup yang luar biasa bagi manusia.

Dulu, Satu atau dua generasi di atas saya proses persalinan dan kelahiran adalah proses alami yang “biasa” terjadi di rumah. Wanita cenderung melahirkan normal alami hanya dengan bantuan dukun bayi atau bidan dan kebanyakan mereka melahirkan di rumah. Di dalam pikiran mereka berkeyakinan bahwa proses melahirkan adalah proses yang alami dan tidak perlu dilakukan sesar. Namun di generasi sekarang tahun 2000 an, paradigma itu berubah! Seorang perempuan seolah-olah kehilangan kemampuannya untuk melahirkan secara normal alami. Sebagian besar wanita sudah tidak percaya kepada kemampuan tubuhnya. Kelahiran, persalinan menjadi proses medis dan mekanis yang seringkali harus memerlukan sebuah tindakan, intervensi dari “pihak ketiga” yaitu dokter dan bidan. Angka induksi dan operasi sesar menjulang tinggi. Entah karena perubahan jaman, perubahan tehnologi, bisnis, politik atau bahkan jangan-jangan wanita sudah kehilangan kemampuan untuk memepercayai tubuh dan bayinya untuk bersalin normal alami, saya kurang tahu. Yang pasti banyak sekali faktor yang mengakibatkan semua ini terjadi dan itu cukup rumit.

Nah sebagai bidan yang berperan sebagai pendamping persalinan, tentu akan sangat nyaman apabila klien yang kita dampingi penuh ketenangan saat proses persalinan.

Melalui Workshop ini, kami akan mengajarkan kepada Anda bagaimana menjadi pendamping persalinan yang “beda” sehingga klien Anda menjadi tenang dan nyaman saat melahirkan

Gentle Birth Balance

Setelah belajar tentang gentle birth dan menjalankannya di tempat praktek, banyak hal yang saya pelajari dalam persalinan dan kelahiran bayi. Saya belajar tentang pentingnya nafas, pentingnya tubuh yang siap, pentingnya pikiran yang tenang, pentingnya pembersihan trauma, kesabaran, keseimbangan, hormonisasi, lingkungan yang mendukung, juga rasa percaya diri baik ibu maupun penolong dan pendamping persalinan.

Pertama, saya belajar dan menerapkan Hypnobirthing yaitu metode relaksasi dimana seorang ibu melakukan swa sugesti untuk memberikan sugesti positif dan melakukan reprogramming dalam pikiran bawah sadarnya sehingga tetap tenang dan nyaman sebelum, selama dan sesudah melahirkan yang akan saya bahas lebih lengkap di workshop ini. lalu saya belajar tentang nafas, yoga, trauma healing. Ya…. ternyata banyak hal yang harus Anda siapkan untuk mencapai proses persalinan yang nyaman, dan menyenangkan. Mulai dari body mind and soul harus benar-benar disiapkan dan haruslah seimbang. Untuk itulah saya memberi nama Gentle Birth Balance

Ada lima metode utama yang saya ajarkan didalam gentle birth balance: Mindfullnes, Healing Birth Trauma, Relaxation and Meditation, Womb breathing lalu Mind and body balance.

MINDFULLNES artinya sebuah kesadaran yang yang muncul ketika tujuan dan perhatian sudah ditetapkan tanpa adanya penghakiman. Banyak metode untuk healing birth trauma ada TAT (Tapas Accupresure Technique), ada EFT (Emotional Feedom Technique), Hypnotherapy & Hypnobirthing dan masih banyak lagi tehnik dan metode yang digunakan. Namun metode yang saya tekankan dan paling saya kuasai disini adalah dengan Hypnobirthing, relaksasi, visualisai dan meditasi. Womb breathing, setelah saya belajar dan mendalami tentang Hypnobirthing dan gentle birth saya semakin memahami bahwa salah satu kunci keberhasilannya adalah dengan menguasai dan menyadari nafas. Dengan nafas seorang ibu belajar untuk menyalurkan energinya keseluruh tubuh dan meraih semua kekuatan dan potensial yang ada didalam tubuh dan pikirannya untuk proses persalinan. hal yang di siapkan selain itu adalah Mind and body balance dimana harus ada keseimbangan antara pikiran, hari dan tubuh saat menjalani proses persalinan.

Gentle birth Balance adalah metode yang saya buat untuk memberi Anda petunjuk dan panduan yang menyeluruh (holistic) sehingga Anda dapat mendapatkan kualitas dan pengalaman proses persalinan yang luar biasa .

Karena ini adalah complementary terapy maka sangat bermanfaat dan tetap bermanfaat walaupun klien menggunakan obat-obatan, anestesia bahkan jika akhirnya klien harus menjalani operasi Caesar.

Ini bisa membuat imun sistem bayi juga membaik sehingga membantu anda dan bayi anda terhindar dari intervensi yang tidak perlu

Filosofi Gentle Birth Balance Program

  1. Proses persalinan dan kelahiran adalah proses yang melibatkan insting. Kami percaya bahwa pengetahuan tentang bagaimana untuk melahirkan sebenarnya ada di dalam diri setiap wanita. Oleh karena itu, kelahiran adalah naluriah dan tidak perlu diajarkan. Kami membantu perempuan untuk memiliki lebih banyak kepercayaan diri dan keyakinan akan pengetahuan tubuh mereka sendiri yang sudah tahu bagaimana cara melahirkan. Ini adalah program pendekatan yang unik dan yang memberdayakan
  2. Gentle Birth adalah sebuah proses … bukan metode:
    Kami percaya bahwa setiap wanita menemukan caranya sendiri menjalani proses persalinannya dengan cara yang unik. Kelas ini menghormati keutuhan setiap wanita dan individualitas dan mendorong integrasi pikiran, tubuh, dan jiwa melalui nilai-nilai kemanusiaan kebenaran, tepat tindakan, perdamaian, cinta, dan antikekerasan. Ketika mempraktekkan hasil ini minim rasa takut dan lebih percaya diri untuk melahirkan.
  3. Gentle Birth Balance Program adalah program yang Komprehensif dan holistik. Kami mengajak Anda untuk men- desain pengalaman persalinan yang positif dengan melakukan persiapan body, mind and soul untuk persiapan persalinan melalui diskusi interaktif, musik, dan seni.

Nah Kuncinya adalah pemberdayaan diri.

Dan dalam kesempatan ini kami akan mengdakan workshop gentle birth balance di 2 kota . mari manfaatkan moment ini sebaik baiknya.

YOGYAKARTA

Hari                 : Kamis

Tanggal         : 14 Mei 2015

Tempat          : Hotel Phoenix , Jl Jenderal Sudirman 9, Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55233

Biaya              : Rp. 850.000 / Couple

Waktu            : 08.00 s.d 16.00 WIB

Unknown

SURAKARTA /SOLO

Hari                 : Sabtu

Tanggal         : 16 Mei 2015

Tempat          : Hotel Sahid Jaya, (tentatif)

Biaya              : Rp. 850.000 / Couple

Waktu            : 08.00 s.d 16.00 WIB

Unknown1

 

Daftarkan segera ke admin melalui:

Telp /sms        : 085100111884

Email               : [email protected]

Info Rekening Mandiri

a/n Yesie Aprillia

137-00-0478185-8

 

My Birth, My Life, My Passion, My Challenge

Hidup itu tentang belajar

Hidup itu pilihan

Dan hidup pasti penuh tantangan

Hidup adalah tentang bertumbuh.

Banyak hal yang harus di pelajari dalam hidup, banyak tantangan, namun disitulah waktunya aku bertumbuh. Dan aku yakin Tuhan menempaku agar aku bisa menjadi bejana yang indah di mata-Nya.

Seorang bayi kecil, mungil berat lahir hanya 2400 gram, hitam dan keriput karena ibunya terlalu banyak minum jamu selama masa kehamilan menangis kencang di sebuah ruangan penuh box bayi dan di samping bayi bule yang besar sekali, putih, imut dengan berat lahir 5200 gram.

Bayi itu menangis pilu tatkala dia mencari dimana suara detak jantung yang selama ini dia dengar seolah seperti nyanyian yang sangat merdu setiap hari. Dimana pelukan hangat yang selalu dia rasakan sepanjang hari. Saat itu yang dia dengat hanyalah suara suara aneh yang seolah olah menggunjingkan dia, mengolok dia dan membandingkan dia dengan sesuatu yang lebih baik.

“Kui to anake Tasih?1 cilikmen! Ora koyo bayi nang pinggire, gedhi lemu nyenengke.” (itu ya anaknya Tasih *nama orang? Kecil sekali? Tidak seperti bayi di sampingnya , Gendhut menyenangkan!”

dan suara suara itu benar benar terasa tidak nyaman.

Ya suara suara itu yang kembali terdengar olehku, tatkala aku melakukan relaksasi birth imprinting di Singapore bersama Elena Tonetti (salah satu Gentle Birth tingkat dunia dari Rusia). Ya….merasa di kecilkan, merasa di bandingkan, merasa tidak layak. Merasa ingin membuktikan sesuatu. Perasaan Itu yang saya rasakan saat itu. Ada sedih. Ada amarah, ada kecewa. Tapi juga ada tekad dan semangat untuk lebih “terlihat”.

Bu Lanny Kuswandi dan mas Reza Gunawan lah yang memperkenalkan aku dengan Elena Tonetti yang akhirnya membawa sebuah moment yang transformasional dalam hidupku. BIRTH TRAUMA…inilah yang membawa aku hingga menjadi seperti sekarang.

Ya, saya ingin memberikan persembahan yang terbaik Untuk Tuhan yang telah mengijinkan saya untuk lahir di bumi ini. Suaraku tidak terlalu bagus untuk menjadi pemimpin paduan suara di gereja, tanganku tidak terlalu lincah untuk menjadi organis di persekutuan doa. Namun saya ingin mempersembahkan yang berarti untuk Tuhan.

Walau tanganku tidak terlalu lincah untuk memetik gitar ataupun menekan tuts piano, namun kurasa tanganku cukup lembut dan hangat untuk menyambut bayi bayi yang lahir di bumi ini. Ya… itulah yang membuat aku kembali bersyukur, berterimakasih dan merasa menjadi wanita paling beruntung. Karena telah banyak malaikat kecil yang merasakan sambutan tanganku saat mereka melihat dunia untuk pertama kalinya. Menjadi GENTLE BIRTH KEEPER…inilah keberuntungan dan anugerah untuk hidupku.

Menjadi Bidan yang “nyeleneh” yang “melawan arus” yang terkesan “neko –neko” bukanlah tanpa tantangan. Dan tahun ini adalah tantangan terbesar untukku.

Sejak mengenal dan mengerti tentang Gentle Birth. Saya baru sadar ternyata inilah yang saya cari dalam hidup ini. Inilah tujuan saya di lahirkan ke bumi ini. Inilah “kontrak kerja” saya kepada Tuhan sebelum saya dilahirkan. Menjadi Gentle Birth Keeper.

Dan sejak itu cita cita saya adalah saya ingin berlimpah berkat, dan menjadi saluran berkat bagi orang lain terutama bagi para bayi yang hendak melihat bumi. Saya ingin semakin banyak ibu dan yah juga bayi yang merasakan indahnya melahirkan dan dilahirkan. Saya ingin agar semakin sedikit orang yang merasakan trauma saat melahirkan ataupun dilahirkan. Itulah tujuan hidup saya.

Berbagi ilmu, berbagi cerita berbagi hal hal baik untuk mereka , untuk para calon orang tua agar mereka mau bersiap diri menyambut buah hati.

Karena Bagi saya. Dilahirkan menjadi seorang wanita adalah anugerah. Karena di tubuh inilah ada miniature alam semesta beserta keajaibannya.

Cerita tentang kejadian alam semesta seperti di Alkitab ada dan dan terjadi di tubuh kita (wanita). Dan mengapa Tuhan memberi ketetapan 40 minggu untuk kita bertumbuh dan belajar di Rahim karena Tuhan mau merenda tubuh dan hati kita agar ketika lahir ke dunia, kita menjadi tangan Tuhan yang penuh kasih dan memberitakan anugerah dan kebesarannya.

Namun apa yang terjadi jika sejak dalam rahim ibu dan saat pertama kali melihat dunia kita mendapatkan trauma, merasakan kekecewaan, amarah dan kesedihan?!

Itulah tugas saya. Itulah kontrak kerja saya pada Nya.

Saya harus berbagi ilmu kepada mereka, agar mereka lebih siap saat menyambut buah hati. Demi damainya Bumi.

Namun perjuangan yang saya lakukan banyak sekali hambatannya. Mulai dari cercan, cemoohan, bahkan penghakiman telah saya terima dan tahun ini di masa masa Ulang Tahun saya, ternyata saya kembali harus meredam, mengerem, berdiam dan berbenah serta merenung.

Semua ibu, bapak dan bayi mencintai saya, karena buku, website, kelas dan layanan yang saya lakukan membuat semakin banyak ibu yang merasakan nyamannya melahirkan, semakin banyak bayi yang lahir dengan lembut minim trauma. Namun ternyata tidak semua orang demikian.

Orang yang saya anggap sahabat dan teman berusaha menjatuhkan dan menjegal saya. Sakit?! Iya tentu. Tapi saya bersyukur karena mungkin dialah orang yang Tuhan kirim untuk menjadi amplas yang menggosok saya, agar saya bisa menjadi bejana yang lebih baik dan berkilau .

Klien saya berkata…”ibu…teruslah berkarya dan berbuat baik. Ketika ibu berbuat baik tetapi dibalas dengan kejahatan, maka Anggaplah orang itu seperti pengemis. Berbuat baik itu sama halnya seperti ketika kita memberi sedekah kepada seorang pengemis. Yang mana disitu kita tidak bisa berharap dan mengharuskan suatu hari pengemis itu akan datang dan membalas kebaikan kita. Karena Upahmu besar di surga. Dan Tuhan akan mengirimkan orang lain untuk membalas kebaikanmu itu.”

Hari ini adalah hari ulangtahun saya. Hari dimana saya mendapat kado yang sangat istimewa. Hari dimana akhirnya saya harus memutuskan untuk mencoba “moving” ke tempat yang istimewa. Hari dimana banyak doa dan dukungan yang istimewa. Trimakasih suamiku, terimakasih anakku, bapak ibu dan kakakku, juga ibu ibu klien yang sudah menjadi keluargaku.

ultah

Semoga aku tetap semangat berkarya dan terus diberkati dan menjadi saluran berkat bagi semua.

Salam hangat

Bagaimana Cara Hadapi Rasa Takut Anda Saat Mau Melahirkan?

SONY DSCSebuah “quote” yang sangat terkenal dari seorang pakar hypnobirthing dunia yaitu Marie Mongan yaitu : “When you change the way you view birth, the way you birth will change.” Memang sangatlah benar.

Karena pada dasarnya ketika Anda memandang sebuah prose’s persalinan menjadi sebuah prose’s yang menyenangkan dan puncak dari perayaan sebuah keluarga, maka cara pandang Anda yang positif tentang persalinan tersebut tidak hanya dapat mengurangi kekhawatiran dan ketakutan.

Namun juga dapat mempercepat dan memperlancar prose’s persalinan Anda. Berbeda dengan, apabila Anda memanda sebuah prose’s persalinan menjadi prose’s yang sangat menakutkan, penuh resiko sehingga kekawatiran dan ketakutan yang muncul di hati dan benak Anda, maka prose’s persalinan yang menyakitkan dan penuh dengan resiko akan Anda alami.

Nah!Bagaimana Anda bisa menghadapi ketakutan kelahiran Anda?

Para peneliti di Norwegia baru-baru ini menemukan bahwa wanita yang merasa takut melahirkan mengalami tambahan 47 menit lebih lama saat melahirkan dan resiko untuk memerlukan operasi caesar darurat lebih tinggi

“Kecemasan melepaskan hormon adrenalin, yang bekerja melawan hormon-hormon yang dilepaskan selama persalinan,” kata bidan Mervi Jokinen.

Tapi jangan takut – saya telah menyusun beberapa tips sederhana untuk membantu Anda rileks dan mengurangi rasa takut bahkan rasa sakit saat melahirkan nanti.

Menggunakan kekuatan sugesti positif

“Wanita dalam persalinan hampir selalu berada dalam kondisi trans (kondisi yang mudah sekali di hipnosisi atau menerima/merekam sugesti), yang membuat mereka sangat rentan terhadap saran, baik positif maupun negatif,” kata Dr Allan Cyna, konsultan anestesi di Rumah Sakit ibu dan anak di Adelaide. “Jadi bahasa yang kita gunakan dalam proses persalinan sangat penting.”

Jika Anda diberitahu oleh bidan atau dokter atau siapapun (teman, saudara, orangtua) bahwa Anda akan merasa sakit saat prose’s persalinan nanti, Anda mungkin akan benar benar merasakan hal itu saat persalinan nanti. Jadi sebaiknya mintalah pasangan Anda agar menggunakan kalimat kalimat yang bermuatan positif yang menguatkan dan membantu Anda untuk melalui kontraksi dengan lebih nyaman.

tanpa kita sadari, banyak sekali bidan dan dokter yang seringkali mengucapkan sugesti negatif pada saat prose’s persalinan. Padahal pada saat itulah pikiran bawah sadar ibu bersalin sangat peka sekali dan mudah sekali merekan semua sugesti yang di dengarnya.

Misalnya begini: “Oh bu, nanti ibu akan merasakan sakit, semakin sakit, semakin sering, semakin intens. Kalau sudah tiga menit sekali dan rasanya sakit banget tak tertahankan di pinggang bawah sampai tulang ekor, nah itu namanya baru mau melahirkan.” Kata para bidan.

Nah Anda bisa lihat? Berapa kali bidan tersebut mensugestikan rasa sakit kepada sang ibu? Jadi tanpa di sadari pikiran bawah sadar ibu pun merekam bahwa dia akan melahirkan jika rasanya sudah sakit dan sakit sekali.

Siapkan playlist / album kompilasi kesukaan Anda

Mendengarkan berulang, musik yang menenangkan membantu mengurangi kecemasan dan membantu Anda untuk mengalami sensasi relaksasi, menurut sebuah studi baru-baru ini, khususnya selama awal (laten) fase persalinan.

Peneliti menemukan lagu-lagu terbaik memiliki 60 sampai 80 denyut per menit (kurang lebih sama dengan detak jantung manusia) dan melodi sederhana – mereka memilih Beethoven dan Debussy, tapi sebenarnya padadasarnya setiap musik yang menenangkan yang Anda sukai akan sangat membantu.

Selama fase aktif, ketika pernapasan Anda menjadi lebih cepat, mereka menyarankan Anda memilih untuk lagu yang temponya lebih cepat, dan lagu yang lebih energik.

Kenali tubuh Anda dan bayi

“Bila Anda memiliki kontraksi Braxton Hicks, duduk dan mengamati pengalaman Anda tersebut secara obyektif,” .

“Anda mungkin melihat sensasi baru. Kenali gerakan bayi; tahu apa posisi yang tidak nyaman untuk Anda dan mengapa – ini akan membuat Anda menjadi lebih sadar dan lebih perhatian tentang bagaimana tubuh Anda berfungsi. Melahirkan bukanlah sebuah penyakit, dan Anda akan mendapatkan hasil terbaik ketika Anda membiarkan tubuh Anda untuk bekerja melakukan tugasnya ”

Memilih pasangan kelahiran yang tetap dan Anda merasa nyaman

Satu studi menemukan bahwa ibu bersalin yang mendapat dukungan terus menerus dari satu orang – baik bidan, doula, pasangan atau teman terbaik – akan membuat prose’s persalinan menjadi lebih nyaman, lebih cepat dan resiko untuk penggunaan obat penghilang rasa sakit lebih berkurang.

Cari dan gunakan metode alternatif

Bidan atau dokter kandungan akan menjelaskan semua metode medis untuk penghilang rasa sakit, tetapi sebaiknya Anda juga mulai mempelajari dan mencari beberapa teknik alternatif yang mudah untuk menghilangkan rasa sakit.

pijat dengan es misalnya, telah terbukti lebih efektif daripada akupresur untuk mengurangi rasa sakit persalinan. Mintalah pasangan kelahiran Anda untuk menempatkan es batu dalam kantong plastik, dibungkus handuk dan letakkan dan agk di tekan di antara ibu jari dan jari telunjuk, yang dikenal sebagai “titik Hegu”.

Katakan pada diri anda bahwa YA SAYA BISA

Selama kontraksi berlangsung seringkali orang kelabakan karena merasakan kontraksi sebagai rasa sakit, kemudian mengeluh dan akhirnya menyerah. Nah mulai sekarang katakana pada diri Anda bahwa SAYA BISA.

Bahwa Anda bisa melalui semua proses ini dengan nyaman. Ketika Anda berada dalam posisi kontraksi dan capek, tetapi ketika Anda berkata pada diri Anda bahwa Ya saya Bisa. Secara berulangkali secara otomatis ini akan mempengaruhi pikiran bawah sadar Anda dan membuat Anda semakin kuat.

Jangan membaca Terlalu banyak

terutama jika Anda membaca berita berita yang negatif yang berkaitan dengan prose’s persalinan dan kelahiran. Secara tidak sadar ibu hamil lebih sering tertarik dengan cerita horror. Padahal semakin banyak membaca akhirnya terbawa kedalam pikiran Anda.

Misalnya seorang ibu umur 24 minggu mengalami flek kemudian periksa ke dokter dan di temukan bahwa ada plasenta berada di bawah (plasenta letak rendah), setelah pulang ke rumah, biasanya para ibu langsung browsing di internet, terkadang dnegan kata kundi “Bahaya plasenta letak rendah” dan sekali klik.

Yang keluar adalah berita yang menakutkan tentang resiko dan bahaya plasenta letak rendah. Alhasil sang ibu ketakutan, tidak bisa tidur, menangis, stress, cemas dan itu justru akan memicu komplikasi yang lain lagi.

jadi sebaiknya carilah dan bacalah web yang benar benar mampu menguatkan Anda dan memberi informasi yang menenangkan, bukan menakutkan . contohnya www.bidankita.com

Jangan menetapkan harapan yang tidak realistis

misalnya Anda meyakini bahwa Anda sama sekali tidak akan merasakan rasa sakit saat melahirkan nanti. Padahal sebenarnya rasa tersebut diperlukan oleh tubuh. Nah begitu Anda merasakan sakit, maka kecemasan dan ketautan dapat saja serta merta menghantui Anda saat itu juga.

Nah semoga bermanfaat

Selamat mencoba

Salam hangat

Sejarah Posisi Persalinan

Sejarah Posisi Persalinan

Tanggal 20 bulan Maret 2015 yang lalu saya pergi ke Bali untuk “ngecharge” energi. Selain untuk merasakan suasana NYEPI di Ubud, kebetulan tanggal 22 s.d 31 Maret 2015 ada pelatihan Doula dari DONA Internasional.

Dan kembali saya belajar disana agar bertambah ilmu dan pengetahuannya. Bertemu dengan sahabat sahabat dari berbagai belahan dunia (ada 13 negara) dengan berbagai budaya membuat saya benar benar bersemangat. Walaupun hampir semua materi sudah saya kuasai namun banyak hal yang bisa saya ambil dari pelatihan tersebut.

Dan ini adalah artikel pertama sebagai “oleh – oleh” saya dari pelatihan , untuk Anda. Semoga bermanfaat. Dan nanti akan menyusul artikel artikel lainnya yang bisa Anda gunakan untuk menambah pengetahuan Anda juga.

Dan hari ini saya akan membahas tentang posisi persalinan. Artikel ini akan melengkapi tulisan saya di link : https://www.bidankita.com/proses-pertolongan-persalinan-dulu-dan-sekarang/

Bercerita tentang sejarah posisi saat melahirkan, tentu ada sejarahnya bukan?

Dan mengapa sekarang sebagian besar ibu melahirkan dalam posisi tidur terlentang , semi duduk, pastinya ada alasan dan sejarahnya.

Mengapa lebih banyak wanita yang menggunakan posisi pasif saat melahirkan? (berbaring terlentang/ Litotomi) dan tidak memilih untuk menggunakan posisi yang lebih aktif seperti tegak, berlutut, jongkok, semua merangkak, berbaring miring, atau posisi asimetris, yang secara historis telah disukai dan dilakukan serta menjadi budaya di banyak negara di jaman dulu?

padahal Penelitian baru-baru ini saja menunjukkan bahwa posisi tegak mampu meningkatkan ruang di di panggul. Dan banyak ibu bersalin yang merasakan bahwa rasa sakit mereka berkurang dalam posisi ini.

Sebuah penelitian meta-analisis dari Cochrane menunjukkan bahwa proses persalinanpun cenderung lebih pendek, risiko operasi caesar lebih rendah, dan epidural lebih sedikit digunakan ketika wanita di rumah sakit melahirkan dalam posisi tegak. Namun kenyataan di lapangan mengapa tidak banyak ibu bersalin yang menggunakan posisi tegak saat melahirkan padahal sudah tahu keuntungannya banyak? Lalu mengapa tidak banyak bidan dan dokter yang terampil menolong persalinan dengan posisi kliennya tegak? Padahal sudah tahu bahwa posisi tegak memudahkan ibu untuk melahirkan?

Hayo??? Penasaran bukan? Nah mari kita lihat sejarahnya dan Anda akan bisa menyimpulkan dan menjawab pertanyaan saya tadi.

Saat ini saya telah mengumpulkan beberapa ilustrasi posisi melahirkan dari berbagai budaya dan periode waktu dari seluruh dunia. Ini merupakan proses yang menarik dan edukasi yang menarik untuk kita cermati.

#disclaimer: Gambar yang ditampilkan cenderung vulgar, bijaklah dalam mensikapi.

Posisi Melahirkan di jaman Dahulu

Meskipun sebagian besar wanita membayangkan melahirkan dalam posisi semi-berbaring atau semi-posisi duduk hari ini, ada banyak posisi lain yang yang bisa dilakukan untuk melahirkan. Dan ini adalah posisi yang digunakan oleh nenek moyang kita terdahulu.

Namun, ada satu hal yang penting yaitu bahwa tidak ada satu posisi “benar” dalam persalinan, karena Semua posisi memiliki pro dan kontra. Dan posisi yang paling “benar” adalah posisi yang dirasa nyaman bagi ibu dan bayi.

seorang bidan dan dokter harus mampu mendorong atau memotivasi kliennya untuk bereksperimen dengan posisi yang berbeda dan kemudian percaya bahwa tubuh nya akan mengatakan padanya posisi yang tepat untuk kebutuhannya. Jika seorang wanita tidak membuat kemajuan dengan posisi tertentu, mendorong dia untuk mencoba posisi lain, karena ini dapat membantu bayi bergerak turun atau berbelok untuk membantu kemajuan persalinan, tetapi pada akhirnya ibulah yang memilih posisi yang paling tepat untuk tubuhnya dan untuk bayinya saat melahirkan.

Jika Anda memilih posisi semi-berbaring atau semi-duduk itu adalah “hak” Anda, tidak ada yang salah dengan itu. Karena pada kenyataannya banyak bayi telah lahir dengan cara itu dan baik-baik saja. Namun, banyak wanita ingin merubah ke posisi lain saat melahirkan dan saat mengejan, atau bayi mereka tidak turun dengan baik di posisi yang biasa makanya mengatahui berbagai posisi persalinan akan sangat baik untuk Anda
nah berikut adalah beberapa posisi melahirkan di berbagai budaya dan sejarah

Jongkok
Bagdad illumination

Jongkok adalah posisi yang terlihat di banyak karya seni dari banyak masyarakat, seperti adegan proses persalinan di Persia ini. Ibu duduk jongkok di bangku  sangat rendah tapi pada dasarnya posisi ibu ini adalah jongkok

Cordeilleran squatting, Phillipines, Alicdang of Sagada

Lihat patung kayu  wanita melahrkan dari Filipina ini, juga melahirkan dalam posisi jongkok penuh (art kredit: Alicdang dari Sagada).

Mimbres Pueblo Indian Burial Pot
Banyak masyarakat suku, dari penduduk asli Amerika untuk suku-suku Afrika, memiliki ilustrasi atau patung yang menggambarkan seorang wanita yang berada dalam posisi jongkok saat melahirkan.

egyptian birth squat

Dalam ukiran di Mesir inipun , wanita itu sedang jongkok untuk mengejan. sementara menguatkan diri pada pembantu dan furnitur dari beberapa macam.  Banyak peneliti yang telah mengamati bahwa dalam posisi jongkok sebenarnya kapasitas panggul.

aztec statue squatting

Ini patung kelahiran klasik dewi Aztec mendorong keluar bayinya sambil jongkok  namun Lututnya tidak terlalu lebar, supaya pintu langgul belakang lebih luas. Wajahnya tentu menunjukkan intensitas mendorong!
squat, Tonkawas tribe

Terlepas dari apakah lutut melebar atau tidak, jongkok adalah posisi yang ditunjukkan dalam banyak karya seni dari masyarakat kuno atau tradisional, seperti dalam ilustrasi ini seorang wanita melahirkan dari Tonkawa suku Indian Amerika Utara.

Jongkok didukung/ disangga
Beberapa wanita merasakan bahwa posisi jongkok terlalu melelahkan untuk bertahan lama . Cara yang paling umum untuk membantu mempertahankan jongkok adalah untuk bersandar pada sesuatu atau memegang orang lain, satu di setiap sisi.
standing squat, India

Dalam ukiran India Selatan ini, misalnya, seorang wanita melahirkan dengan posisi jongkok berdiri, berpegangan pada tubuh temannya pada setiap sisinya.
Ancient Greek relief

Dalam bantuan Yunani kuno, seorang wanita ditampilkan berjongkok di bangku lahir dengan lengan sekitar pembantu di setiap sisi, sementara bidan menangkap bayi dari bawah.

givingbirth ancient egypt
Dalam ukiran ini dari Mesir kuno, ibu juga melahirkan sambil memegang pendamping persalinan di kedua sisi. Dia menggunakan bangku agar stabil

Berlutut

Sebuah posisi yang sangat mirip dengan jongkok adalah berlutut. seni yang menunjukan  berbagai budaya yang menggambarkan posisi seorang ibu yang  berlutut saat proses persalinan, baik dengan posisi kedua lutut simetris atau asimetris dengan satu lutut ke atas dan satu lutut ke bawah.
costa rica

Pada dasarnya hampir sama  dengan berjongkok dalam banyak hal, patung ini dari Kosta Rika.
Egypt_kneeling birth, Wikimedia, G. Blanchard

Banyak ukiran Mesir menunjukkan wanita melahirkan dalam posisi berlutut, seperti yang satu ini.

egyptian squat
Ini ilustrasi posisi berlutut, pada jaman Cleopatra, juga dari Mesir Kuno. Perhatikan bahwa dia sedang membantu menahan lengannya hingga memberinya beberapa tenaga yang lebih besar saat dia mengejan.
Ploss-Bartels Japanese birth

ini posisi melahirkan dalam ilustrasi Jepang , jelas terlihat seperti dia berlutut.

Pre-Columbian Jalisco group
Dan patung Jalisco pra-Columbus ini juga tampaknya menggunakan posisi berlutut.

shapeimage_3
Begitu juga patung ini dari orang-orang Kraja dari Amazon …
Cameroun, kneeling

… Dan patung Afrika ini dari Kamerun.

Inuit_Musee_de_Quebec, art and pregnancy
Banyak orang dari Amerika Utara yang digunakan berlutut posisi untuk melahirkan. Patung Inuit ini menunjukkan seorang ibu dan dia melahirkan dukungan orang di belakangnya, kedua berlutut.

kneeling position
Dalam ilustrasi ini dari posisi berlutut dari suku Indian Blackfoot Amerika Utara, wanita menggunakan tiang di tanah untuk membantu memberikan dukungan sambil berlutut.

Commanche labor, kneeling with poles
Dalam ukiran kayu ini ilustrasi dari praktek melahirkan suku Comanche, serangkaian tiang di tanam ke dalam tanah, di luar tempat penampungan sementara melingkar. Wanita dalam persalinan akan berjalan bolak-balik sepanjang garis ini kutub, berlutut dan membungkuk ke depan ke tiang selama kontraksi. orang membantunya akan memijat atau memberikan gerakan gemetar cepat untuk perutnya selama kontraksi (ini dikabarkan untuk membantu mendorong bayi ke posisi yang lebih optimal untuk kelahiran).
Merangkak

Posisi lain yang populer adalah variasi dari posisi berlutut. Hari ini kita sebut ini merangkak
African-American woman kneeling on rocking chair
Sebagai contoh, dalam ilustrasi ini dari seorang wanita 1800 Afrika-Amerika dari Amerika Selatan, ibu berjerih payah sambil berlutut di lantai tapi bersandar di kursi. Perhatikan bahwa posisi kakinya agak asimetris.

Posisi merangkak berbeda dari posisi berlutut tegak terlihat pada ilustrasi berlutut di bagian sebelumnya.
stones, persian

Berikut adalah wanita Persia, menggunakan batu untuk membantunya melahirkan.

all fours, Bhutan, art and pregnancy
Pada bagian kecil dari sebuah lukisan besar dari sebuah kuil di Bhutan, ibu melahirkan bersandar pada lutut dan siku (kadang-kadang disebut posisi lutut-dada). Ini bisa menjadi posisi yang sangat baik untuk ibu yang mengalami persalinan kembali benar-benar menyakitkan.

Duduk tegak
4broman
Banyak seni kelahiran kuno menunjukkan perempuan dalam sebagian besar tegak, semi-jongkok / semi-duduk , seperti dalam ukiran Romawi ini. Perhatikan posisi jauh lebih tegak dibandingkan posisi semi-duduk tradisional Barat.

Tibetan temple birth detail
Berikut adalah ilustrasi dari posisi duduk dari sebuah kuil Tibet. Perhatikan bagaimana tegak ibu, bahkan setelah bayi keluar.

Burkina_Faso_Mossi_siy_ge, breech, art and pregnancy
Dalam patung ini dari Burkina Faso dari Afrika, ibu duduk, tapi dia kebanyakan tegak. Perhatikan bahwa bayi ini bahkan keluar sungsang

Semi-berbaring

Tentu saja, mungkin terasa lebih nyaman, karena sang ibu bisa merebahkan tubuhnya dan beristirahat, namun posisinya tidak benar benar terlentang, tetapi agak duduk
Persian Mirror Case

Berikut adalah ilustrasi cermin diPersia. Sang ibu sedikit lebih bersandar , tapi tidak benar-benar berbaring .
Mexican statue giving birth
Berikut adalah posisi semi-bersandar dari beberapa tembikar Meksiko.
costa rica lying back birth

Patung ini dari Kosta Rika juga semi-berbaring
Ecuadoran Folk Goddess

Berikut adalah patung yang sama dari Ekuador. Sekali lagi, perhatikan posisi yang lebih alami dari kaki.

Berbaring

Meskipun sulit untuk menemukan karya seni sejarah perempuan melahirkan di posisi yang sangat berbaring, ada beberapa catatan dari posisi itu juga.

Cameroun_maternity_couchy_e, art and pregnancy
Wanita Kamerun ini dari Afrika melahirkan sepenuhnya berbaring di “sofa bersalin.”
reclining position, favorite for Fr Canadians, Witkowski illustration

Ilustrasi ini adalah seorang wanita Perancis Kanada didukung dalam posisi sebagian besar berbaring di kasur di atas sebuah kursi yang terbalik. Perhatikan, meskipun, bahwa lututnya tidak terentang

Perhatikan bahwa meskipun semi-duduk, semi-berbaring, dan berbaring postur terlihat di antara budaya yang lebih tua, ada beberapa perbedaan penting dengan yang terlihat di banyak rumah sakit sekarang. Posisi semi-duduk mereka sering lebih tegak daripada sekarang, dan ketika mereka santai, kaki mereka tidak lebih tinggi dan terentang seperti posisi melahirkan saat ini.

Posisi Asymmetric

Variasi lain pada posisi ini adalah posisi asimetris.

Setelah masing-masing posisi kaki pada pose yang berbeda (baik selama semi-duduk, berbaring, berlutut, atau semua-merangkak posisi) membuat satu sisi panggul lebih tinggi dari yang lain. Hal ini akan membuka panggul di satu sisi, membuat lebih banyak ruang untuk bayi berbalik dari posisi yang kurang optimal. Ini bisa menjadi alat yang ampuh dalam tproses persalinan yang tidak maju.
woman giving birth sitting, Finland

Berikut ini adalah sebuah lukisan, mungkin dari Finlandia, yang menunjukkan wanita yang duduk dekat tepi tempat tidur atau bangku. Pada awalnya tampak seperti posisi semi-bersandar biasa. Namun, perhatikan bahwa satu kaki sampai di bangku sementara yang lain sedang di bawah Hal ini membuat posisi asimetris.

India_Moghol_Birth, lying back, art and pregnancy
Lukisan India ini menunjukkan seorang wanita berbaring melahirkan di tempat tidur, meskipun kepalanya dinaikkan sedikit. Perhatikan bahwa salah satu kakinya disangga di bahu bidan sementara yang lain sedang down, memberinya posisi asimetris sambil berbaring.

Banyak wanita yang melahirkan dengan cepat atau bahkan tanpa bantuan diasumsikan menggunakan  posisi asimetris alami.

melahirkan duduk di toilet bersalin/ bangku bersalin/ birth stool

birthsit
Banyak wanita dari waktu ke waktu telah menggunakan  bangku kelahiran, seperti dalam ukiran Yunani kuno di atas, karena dengan duduk di bangku ini mengizinkan wanita untuk berdiri, jongkok, atau semi-jongkok sementara aktif mendorong, kemudian duduk kembali dan bersantai antara kontraksi.

Posisi Berdiri

Berdiri dan berjalan selama persalinan sangat umum di banyak kebudayaan, namun wanita sering bergeser posisi saat mengejan.
Angola statue, Wellcome images

Dalam gambar ini dari Angola di Afrika, ibu ditampilkan melahirkan berdiri. (Patung dalam budaya Afrika tertentu sering diberikan bentuk memanjang.)

Kiowa standing birth, G Devy, Witkowski
Dalam ilustrasi ini dari Kiowa suku Indian dari dataran Amerika Utara, pendamping persalinan di depan memagang sang ibu, sedangkan bidan menangkap bayi dari belakang. Tidak jelas apa yang di tiupkan tapi mungkin digunakan sebagai teknik fokus atau bebas dari gangguan, untuk membantu dengan teknik pernapasan untuk menghilangkan rasa sakit, atau sebagai simbol “meniupkan” kekuatan.

Posisi Menggunakan tekanan

Banyak wanita dari waktu ke waktu telah menemukan bahwa memiliki sesuatu cara  untuk secara aktif menarik atau mendorong  saat melahirkan bayi . Jadi banyak posisi kelahiran tradisional yang mengkombinasikan posisi jongkok,  berlutut, berdiri, atau posisi lain dengan cara membiarkan ibu memanfaatkan counter-force (menarik sambil mendorong)
PioneerBirthScene

dalam ilustrasi di atas, seorang ibu yang melahirkan duduk di pangkuan suami mereka , dengan setengah berdiri atau menarik tangan seseorang di depan mereka selama kontraksi, kemudian bersandar dan beristirahat pada suami mereka tidak ada  kontraksi.
Sioux, counterforce, G. Devy, Witkowski

Beberapa budaya menggunakan tali yang diikat ke pohon atau kain terikat sesuatu, seperti dalam ilustrasi di atas dari seorang wanita Amerika Afrika dari Selatan. Ini membantu wanita untuk berada dalam posisi jongkok berdiri. Tali membantu mendukung berat badannya sehingga kakinya tidak akan  lelah.

dangling position
Berikut adalah ilustrasi lain dari posisi menggantung, kali ini menggunakan tali untuk membantu wanita mengurangi tekanan dalam posisi berlutut. Dalam ilustrasi ini adegan dari Meksiko, pembantu kerja menggunakan tangan mereka untuk memijat dan kocok wanita untuk mencoba untuk memposisikan bayi saat persalinan yang sulit.
South Indian carving

Ukiran India Selatan ini juga menunjukkan ibu meletakkan satu tangan di atas support dan sisi lain menarik pada pohon anggur atau semacam tali untuk melahirkan bayinya dalam posisi jongkok

mendorong meringkuk

Dr George Engelmann, seorang dokter yang menulis buku pada tahun 1884 tentang praktik melahirkan di seluruh dunia  mencatat bahwa menjuntai atau berlutut tegak posisi yang umum di lakukan di antara banyak suku-suku, dan hampir selalu terlibat perubahan ke arah sumbu tubuh

Dengan kata lain, banyak wanita berubah dari bersandar ke belakang untuk bersandar ke depan, atau dari bersandar ke depan . Ini mungkin membantu bekerja bayi turun melalui panggul atau menciptakan lebih banyak ruang ukelahiran

Dalam kebanyakan rumah sakit, seorang ibu didorong untuk mengangkat punggung mereka ke depan dan menempatkan dagu mereka ke dada mereka menganggap posisi “C” ini diduga dapat membantu  bayi bergerakke arah bagian belakang l, menegosiasikan kurva panggul, dan membuat lebih banyak ruang untuk bayi bergerak ke bawah.

Namun banyak wanita secara naluriah mencoba untuk mengubah sumbu dan melengkungkan punggung mereka ke arah oposisi/ sebaliknya, terutama pada saat-saat terakhir karena mereka mendorong bayi keluar. artinya secara naluriah si ibu tidak melengkungkan punggungnya ke arah depan namun malah melengkungkak punggungnya ke arah belakang dnegan kepala menengadah. Sejarah seni menunjukkan beberapa contoh insting ini.

Congo_birth
Perhatikan bahwa dalam patung ini dari Kongo, wanita tersebut berada dalam posisi yang umum yaitu semi-duduk, tapi dia melengkungkan punggungnya kuat. Sebagaimana dicatat, petugas di rumah sakit ini sering kecewa dan marah kepada ibu bersalin gara gara ketika ibu di perintahkan untuk melengkungkat tubuhnya kedepan justru malah melengkungkan ke belakang.

Namun ternyata melengkungkan punggung dapat membantu memindahkan sakrum dan tulang ekor keluar , miringkan simfisis publik, dan membantu menciptakan lebih banyak ruang bagi bayi untuk bergerak atau bahu nya menjadi berubah bila diperlukan.

historical birth, arched back, italy chidlbirth position, Witkowski
Kadang-kadang wanita berada dalam beberapa posisi yang tampaknya aneh saat mengejan, seperti dalam ilustrasi Italia ini. Berbaring dan menggantung kaki ke sisi tempat tidur adalah salah satu dari ini, tetapi dalam beberapa teks kebidanan posisi ini terdaftar sebagai obat lain untuk distosia bahu (di mana bahu terjebak).

nah ini adalah beberapa video tentang posisi persalinan dari waktu ke waktu

Posisi Persalinan di Jaman Modern

Nah bagimana dengan posisi persalinan di jaman sekarang?
Di rumah sakit saat ini, beberapa penyedia layanan membatasi posisi ibu saat melahirkan atau saat mengejan. posisi Lototomi adalah posisi yang paling sering diberlakukan untuk ibu bersalin, padahal posisi ini cenderung menekan pembuluh darah utama yang mengarah ke rahim, berpotensi menyebabkan aliran darah terbatas pada bayi dan gawat janin.

Ini ironis, karena selama sembilan bulan dokter memberitahu wanita untuk menghindari tidur terlentang atau bertumpu di punggung mereka karena hal ini dapat membahayakan aliran darah ke bayi. Namun ketika wanita tersebut tiba di rumah sakit untuk melahirkan bayi, hal pertama yang mereka sering lakukan adalah untuk memerintahkan para ibu untuk melahirkan pada posisi yang terlentang. dan alasannya adalah LUCU. supaya sang penolong mudah untuk melakukan intervensi.
Referensi:

 

bukti ilmiah tentang posisi persalinan

beberapa penelitian yang bisa Anda lihat tentang pentingnya pemilihan posisi persalinan untuk mengoptimalkan panggul dan memperlancar persalinan:

Am J Obstet Gynecol. 2014 Dec;211(6):662.e1-9. doi: 10.1016/j.ajog.2014.06.029. Epub 2014 Jun 17. Does pregnancy and/or shifting positions create more room in a woman’s pelvis? Reitter A1, Daviss BA2, Bisits A3, Schollenberger A4, Vogl T4, Herrmann E5, Louwen F6, Zangos S4. PMID: 24949546

AJR Am J Roentgenol. 2002 Oct;179(4):1063-7. MR obstetric pelvimetry: effect of birthing position on pelvic bony dimensions. Michel SC1, Rake A, Treiber K, Seifert B, Chaoui R, Huch R, Marincek B, Kubik-Huch RA. PMID: 12239066
Cochrane Database Syst Rev. 2013 Oct 9;10:CD003934. doi: 10.1002/14651858.CD003934.pub4. Maternal positions and mobility during first stage labour. Lawrence A1, Lewis L, Hofmeyr GJ, Styles C. PMID: 24105444

Aku Punya Birth Trauma, Sekarang Apa yang harus Kulakukan? (bagian 2)

Bagian 2: Ketika trauma telah “diselesaikan” (kadang-kadang tiba tiba muncul kembali setelah bertahun-tahun): Tips untuk melepaskan dan mengalihkan dampak kelahiran yang traumatik.

 

Setiap kali sesi kelas hypnobirthing, saya selalu bertanya tentang pengalaman proses persalinan atau kelahiran klien saya, ya jika ini adalah kehamilan pertama mereka, saya selalu bertanya apakah mereka pernah bertanya kepada orang tua mereka tentang pengalaman saat melahirkan mereka. Dan selalu saja mereka mengatakan bahwa orang tua mereka apalagi ibu mereka selalu mampu menceritakan secara detail proses persalinannya.walaupun proses itu sudah lebih dari 20 tahun berlalu, namun ingatan para ibu kita masih kuat sekali.

Ya memang! Proses persalinan adalah proses yang TIDAK BAKALAN TERLUPAKAN.

Kalau pengalaman proses persalinan itu indah, pasti seru kita mendengarnya, namun kalau proses pengalaman persalinannya traumatik, pasti akan menciptakan ketakutan bahkan trauma baru bagi kita.

Nah seringkali juga klien datang ke bidan kita dengan kehamilan ke dua atau lebih (ke tiga / ke empat) dengan membawa ketakutan dan trauma yang terjadi di persalinan sebelumnya, walaupun persalinan sebelumnya sudah terjadi lebih dari 5 tahun yang lalu, namun saat hamil, bisa saja trauma atau ketakutan itu muncul kembali dan membuat ketakutan yang lebih dalam.

Gejolak rasa sakit dan kemarahan, kekecewaan dan sakit hati yang mendalam seorang wanita dari pengalamannya melahirkan sering terasa seperti pertempuran batin yang tahan lama, yang bisa muncul kembali kapan saja.

Nah berikut adalah beberapa tips untuk Anda:

Tip # 1: Mengakui bahwa Anda siap untuk mengubahnya

Satu hal yang penting untuk diketahui adalah bahwa ANDA dan hanya ANDA dapat memutuskan kapan Anda siap untuk menyembuhkan! Jadi siapkan diri Anda untuk mengubah semua pengalaman traumatik yang pernah terjadi menjadi pengalaman yang indah.

Tip # 2: memanjakan fisik menenangkan jiwa dan mempersiapkan Anda untuk persalinan yang lebih baik

Lakukan relaksasi, Anda bisa juga mencoba untuk berendam di air hangat dan membiatkan tubuh dan bathin Anda rileks.

Air hangat adalah Salah satu dari banyak cara untuk memulai memanjakan diri! Ambil waktu khususu untuk memanjakan diri Anda “me time” dan melakukan hal hal yang Anda gemari.

Tip # 3: Mengulangi afirmasi positif

Kata-kata yang kuat mampu membawa energi tertentu .Cara Anda berbicara kepada diri sendiri benar-benar mempengaruhi cara Anda merasa. Dan cara Anda merasa menentukan realitas Anda. Jadi untuk mengubah menjadi kenyataan , Anda dapat mengambil satu langkah dengan cara berbicara kepada diri sendiri dengan menggunakan afirmasi positif dan lakukan dengan sepenuh hati.

Tip # 4: Mulai sekarang, hindari menceritakan kisah Anda berulang-ulang dan hindari mendengarkan kisah traumatik orang lain

Tip # 5: Ketika Anda menceritakan kisah Anda, pastikan bahwa Anda sudah lepas dari trauma tersebut

Ini mungkin membutuhkan beberapa bantuan dan persiapan. Lakukan EFT (Emotional Freedom Technique) silahkan buka https://www.youtube.com/watch?v=u7ss8lyXces&feature=youtu.be

sangat sederhana, mudah dipelajari dan sangat efisien dalam mengubah emosi dari negatif ke netral.

Selain itu Lakukan relaksasi untuk mereduksi stres Anda.

Semoga bermanfaat

Salam hangat

Aku Punya Birth Trauma, Sekarang Apa yang harus Kulakukan? (bagian1)

Sebut saja Bunda Ami (29th), beliau adalah teman saya, dan sekaligus klien saya. Ini adalah persalinan keduanya. Riwayat persalinan pertamanya 8 tahun yang lalu sangat menyisakan trauma bagi bunda Ami. Induksi yang tidak perlu, episiotomy tanpa ijin, bahkan kristeler (aksi dorong mendorong rahim saat ibu mengejan) dan itulah yang membuat bunda Ami “takut” untuk hamil lagi.

Setelah tahun ke 7 , bunda ami baru melakukan trauma healing di Bidan Kita untuk menghilangkan trauma persalinan pertamanya dan mempersiapkan diri untuk hamil lagi. Hingga akhirnya 5 kali therapy kemudian bunda Ami-pun berhasil hamil lagi dengan lebih nyaman dan tenang.

“Gentle Birth Adalah tentang pemberdayaan diri”

ya…cita cita untuk mendapatkan pengalaman persakinan yang lebih baik itulah yang membuat bunda Ami rajin memberdayakan diri, mulai dari membaca buku karya saya, membaca website www.bidankita.com setiap hari, mengikuti kelas prenatal gentle yoga setiap hari selasa di Jogja, mengikuti kelas hypnobirthing privat di Bidan Kita, dan berlatih dan berlatih terus setiap hari.

“Gentle Birth itu 90% persiapan, 9 % provider, 1 % nasib”

ya…bagaimanapun juga provider punya peran yang sangat penting dalam keberhasilah gentle birth. “bayi selalu memilih “waktu” sendiri untuk di lahirkan” dan saat bayi bunda Ami mau lahir, ternyata “tidak berjodoh” dengan saya. Saat itu saya sedang ada pelatihan 10 hari di Ubud. Dan akhirnya bunda Ami kembali melahirkan di klinik yang sama saat 8 tahun yang lalu melahirkan anak pertamanya.

Lancar….namun kembali lagi trauma baru tercipta, proses dorong mendorong rahim di detik detik terakhir kembali dirasakan, teriakan bidan bidan yang marah marah karena minta bunda Ami mengejan tanpa henti juga di rasakan kembali, dan jahitan perineum yang banyak serta menyakitkanpun kembali dia rasakan.

Perasaan “terjebak” di ruang persalinan kembali dirasakan juga. Walaupun proses persalinan kali ini jauh lebih lancar di banding proses persalinan pertamanya dahulu, namun tetap saja trauma dan rasa sedih di rasakan oleh bunda Ami.

1 minggu setelah melahirkan, bunda Ami pun berkunjung di Bidan Kita, sekilas saya lihat rasa sedih, getir di raut wajahnya. Saat saya bertanya tentang perasaannya, dia menjawab.

“Saya sangat senang, namun begitu kecewa” atau “Aku merasa seperti tubuh saya gagal saya, ada sesuatu yang saya lewatkan ”

ya…saat itu saya belum bisa melakukan konseling dengan lebih mendalam, karena saat itu di Bidan Kita ada persalinan, namun dalam hati ini saya selalu mendoakan dan mengirimkan salam damai untuk bunda Ami supaya jiwa dan bathinnya lebih damai lagi.

Nah…saya yakin di luar sana, masih banyak bunda Ami yang lain ….yang meraskan trauma dan kekecewaan setelah melahirkan, yang merasa gagal, atau punya pengalaman buruk saat melahirkan.

Nah ini ada beberapa tips praktis dan hal yang harus dilakukan sesegera mungkin setelah Anda mendapatkan pengalaman yang “buruk/traumatis” untuk menghindari dampak terdalam dari trauma lahir pada Anda dan bayi Anda.

Di lakukan segera setelah lahir: Tips untuk meminimalkan dampak Lahir Trauma

Tip # 1: Pegang bayi Anda dan lakukan “Skin to Skin” sesering mungkin

Apalagi jika Anda dipisahkan dengan bayi Anda segera setelah bayi lahir. itu super penting dan harus di lakukan untuk menyeimbangkan dan memulihkan kondisi emosional bayi dan keseimbangan jiwa nya untuk me-reset kesan pertama tentang pemisahan, kesusahan dan jejak/rekaman dimana bayi merasa tidak di inginkan atau di harapkan, atau tidak di bisa di andalkan.

ada banyak studi penelitian yang menunjukkan percepatan stabilisasi fisiologis dan neurologis adaptasi ketika bayi dilakukan “skin to skin contact” dengan payudara ibu nya. Karena skin to skin contact pada bayi baru lahir dapat meningkatkan hormon endorphin dan aksitosin pada bayi dan ibu.

Tip # 2: Menyusu dan melakukan perlekatan sedini mungkin tanpa bantuan

Idealnya, inisiasi menyusu dini dilakukan sesegera mungkin setelah bayi lahir, tentunya pada bayi yang kondiinya sehat atau tidak terjadi kelainan saat dilahirkan. Itu berguna sekali untuk penyesuaian diri bayi secara cepat untuk hidup di luar rahim. Ketika ada intervensi, penundaan, kekecewaan dan pemisahan saat lahir, maka menjadi penting untuk mencoba sesegera mungkin menyusui, tetapi juga di lingkungan yang nyaman.

Walaupun undang undang tentang inisiasi menyusu dini sudah ditetapkan di beberapa daerah, namun pada kenyataannya masih saja banyak provider yang tidak melakukan IMD dengan baik atau segera. Nah apabila Anda dipisahkan dengan bayi Anda segera setelah lahir, misalnya 6 jam atau 12 jam, maka segera lakukan tehnik ini segera setelah Anda bertemu dengan bayi Anda yaitu dengan cara: Pada saat bayi Anda tidak terlalu lapar (antara menyusui), biarkan Anda berdua telanjang dan menempatkan bayi pada perut bagian bawah. Biarkan dia / dia menemukan puting Anda dan menempel tanpa bantuan Anda, hanya dorongan verbal saja, banyak kesabaran dan kasih yang tak terhingga.

Semakin traumatis proses kelahiran itu, semakin lama waktu yang mungkin diperlukan untuk bayi Anda untuk berhasil, tetapi jangan menyerah. Praktek kecil ini adalah praktek yang paling kuat untuk merekam ulang otak bayi. Dan dengan tehnik ini ternyata memiliki efek yang sangat positif pada pematangan neurologis bayi.

Tip # 3: Gunakan imajinasi Anda dan membuat cerita baru (cerita positif)

Segera lakukan relaksasi terpimpin dan terarah, carilah therapis yang menguasai hypnotherapy dan mampu mengarahkan Anda untuk menggunakan imajinasi anda untuk melihat proses persalinan Anda dari sisi positifnya, dan sesering mungkin lakukan relaksasi hingga semua rasa sedih dan kecewa yang ada di dalam diri Anda hilang.

Nah semoga membantu masih banyak tips yang lain dan akan saya bahas di artikel berikutnya.

Salam Hangat

 

Pelajaran Berharga tentang PEMBERDAYAAN DIRI

Semua peristiwa persalinan yang terjadi di Bidan Kita selalu membuat saya belajar dan belajar lagi. Belajar dari ratusan klien yang sudah saya tangani membuat saya selalu merasa beruntung. Dan pelajaran di malam ini 08 Maret 2015 adalah pelajaran yang sangat berharga dan saya pikir ini sangat berharga pula untuk Anda semua.

Tahun 2014 dan 2015 adalah tahun dimana saya akan resmi menjadi “Budhe” . adek sepupuku kesayangan istrinya hamil (Nunik) dan istri adek iparku pun hamil (Dyah)

Dan masing masing dari mereka ada cerita yang unik.

Nunik cukup dekat dengan saya, secara emosi juga cukup dekat. Dan dia mau jika di beritahu. Selama hamil sejak 20 minggu Nunik tidak pernah absen Yoga, latihan relaksasi, dan di rumahpun tidak pernah berhenti belajar dan membaca semua buku buku karyaku. Cita citanya adalah melahirkan dengan nyaman dan tenang.

Namun sejak 28 minggu posisi bayinya sungsang. Dan air ketubannya tidak terlalu banyak. Berbagai treatment saya lakukan, saya juga ingn siatu saay menyambut lahirnya keponakan kesayangan saya kan? Nah sampai usia 33 minggu posisi janinnya tetap saja sungsang.

Nunik dan suaminya (adek sepupu) adalah pasangan muda belia, dengan emosi yang masih sangat labil. Sehingga seringkali mereka cek cok hanya gara gara hal hal sepele.

Misalnya adek ku gak bisa bangun pagi, atau bangunnya selalu siang…atau udah dimasakin tapi tak di makan, dan sebagainya. Pokoknya hal hal yang sepele. Nah namun yang namanya ibu hamil psikologisnya sangat labil, Nunik kadang merasa stress. Dan dugaan saya itulah yang membuat sang janin tetap sungsang.

Tiap hari saya minta Nunik untuk relaksasi sehingga hati dan pikirannya lebih tenang dan dia melalukannya. Nah namun di usia 33 minggu +4 hari tiba tiba Nunik mengalami perdarahan, hingga akhirnya saya rujuk ke RS di Jogja.

Dan ternyata memang ada tanda persalinan. Namun karena Nunik rajin relaksasi dan Yoga dia sangat tenang sekali. Beruntung saya bisa mendapatkan dokter yang luar biasa yaitu dr Nurhadi Rahman SPOG. Sehingga ketika prose’s persalinan tidak ada pemecahan ketuban, tidak ada episiotomi dan alhasil keponakan saya yang mungil lahir ke dunia dengan sangat lembut.

Umur kehamilan yang masih sangat muda dan berat badan yang masih sangat kecil membuatnya harus dirawat di NICU beberapa hari. Namun Puji Tuhan keponakan saya sangat kuat sekali dan berhasil hidup. Dan sekarangpun menjadi bayi yang gantheng, lucu , tenang dan menggemaskan.

1526512_10203713210256823_5409554728752205848_n

 

10645090_10203713214136920_8357177565221221773_n

Nah berbeda dengan kisah Dyah, istrinya adek ipar saya. Begitu mengetahui dia hamil, suami saya berkata kepada adeknya “mbok bojomu periksa karo mbakyumu (istrimu ajaklah untuk periksa ke kakakmu /bidankita)” .

dan selama hamil Diah hanya periksa beberapa kali ke Bidan Kita, saat saya miminta dia untuk mengikuti kelas kelas dan treatment di bidan kita, ya….dia tidak terlalu bersemangat. Kelas hypnobirthing hanya ikut 1 kali.

Yoga pun hanya mau ikut 1 kali. Ada berbagai alasan yang dikemukakan, entah tidak ada yang mengantar, jauh, sibuk, capek, atau apalah alasan alasan lain., dan sayapun tak bisa memaksa.

Hanya berasa prihatin saja lha wong klien saya yang dari jogja, magelang, temanggung, tulungagung, pacitan bahkan timika papua saja di bela belain ikut kelas kelas di Bidan Kita karena ingin merasakan nyamannya persalinan kok? Nah ini rumahnya kartosuro (sebelum Surakarta) kok gak mau.

Ya akhirnya satu kesimpulan yang saya ambil adalah :

  1. terkadang memberitahu atau mengarahkan orang terdekat tidak semudah memberitahu atau mengarahkan orang lain/ klien klien lain.
  2. Pemberdayaan diri adalah semua tentang KESADARAN. Walaupun saya berusaha membujuk dan memotivasi seseorang untuk mau belajar, meningkatkan pengetahuan tentang persalinan, belajar nafas. Belajar relaksasi , belajar Yoga. Namun jika Anda tidak punya kesadaran tentang arti dan pentingnya pemberdayaan diri itu ya percuma.

11038866_10203921028372146_739500551099538408_n

### saya posting curcol ini di instragram dan di fb = https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10203921028372146&set=pb.1414856624.-2207520000.1425860480.&type=3&theater

Nah tanggal 07 Maret 2015 jam 23.56 WIB, saat saya baru saja merebahkan tubuh karena sebelumnya ada persalinan, adek ipar saya sms dan mengatakan bahwa Dyah sudah mengalami kontraksi.

Saat saya bertanya perihal birth plan nya dia mengatakan bahwa mau melahirkan di RS di area Solo saja, karena merasa Klaten terlalu jauh. Akhirnya saya cob bimbing dan tenangkan melalui sms. Dalam hati saya hanya berharap semoga de Dyah dan suaminya bisa belajar dari pengalaman persalinannya nanti sehingga SADAR bahwa pemberdayaan diri untuk menjalani persalinan itu PENTING.

Sekitar jam 2 pagi, saya mendapatkan telp dari Klinik yang memberitahu bahwa de Dyah datang (ternyata mereka memutuskan untuk datang ke Bidan Kita). Pembukaan 5 cm, kontraksi sangat intens 3 menit sekali dengan durasi > 40 detik dan tiap kali kontraksi Dyah menangis, mengeluh, menjerit.

(sungguh sesuatu hal yang sangat jarang terjadi di Bidan Kita), pembukaan berjalan sangat lambat. Jam 5 pagi ketubannya pecah dan masih pembukaan 5 cm , untung Dyah mau di bujuk untuk jalan jalan dan duduk di atas birthing ball sehingga bisa membantu penurunan kepala janin.

Sekitar jam 11 pagi pembukaan sudah lengkap. Namun kontraksi menjadi sangat jarang dan tidak kuat. Berkali kali mengejan namun tidak ada penurunan kepala yang signifikan, saat saya melakukan pemeriksaan dalam, ternyata posisi kepala tidak optimal.

Presentasi ubun ubun besar dan posisinya melintang. Sebuah posisi yang bisa membuat prose’s persalinan menjadi lama dan lebih menyakitkan , karena diameter kepala menjadi lebih besar.

Prose’s yang sangat sangat panjang dan penuh jeritan terjadi saat itu hingga saya berada dalam posisi dilemma dan galau.

Hingga jam 14.00 WIB kepala bayi masih terjebak di dasar panggul. Karena kontraksi sangat jarang, memaksa saya untuk melakukan induksi menggunakan infus (sesuatu yang sangat jarang saya lakukan).

Saat utu saya berfikir saya harus merujuk Dyah ke RS, paling tidak di RS bisa di Vaccum. Namun sata telp ke RS untuk menanyakan posisi dokter SPOG yang jaga dan Vaccum tidak ada satupun RS yang mengangkat telp saya. (mungkin karena ini adalah hari minggu, hari dimana para dokter sebagian besar libur).

Mengapa saya harus telp terlebih dahulu, ya karena saya pernah mendapatkan pengalaman yang kurang menyenangkan ketika saya merujuk di RS langsung dan ternyata kien saya harus di operasi SC gara gara alat vaccum di RS tersebut rusak.

Sekitar jam 15.00 dalam kegalauan saya antara merujuk atau tetap berupaya, saya telp dr Nurhadi Rahman SpOG (panggilannya dr Adi) dan beliau sedang dalam perjalanan menuju jogja, perkiraan baru sampai sekitar 3 jam kemudian., saat itu beliau memberi saran begini : “apa mau di coba di surung mbak? (apa mau di coba di dorong / kristeler) “ saat itu saya menjawab….”aduh!! kristeler?! Ya kita coba lihat nanti ya dok.”.

Saat itu dr Adi menyarankan bahwa yang penting adalah detak jantung bayi tetap bagus dan stabil dan untung saja detak jantung janin tetap satabil sekitar 146-152 x/menit. Dan kondisi ketuban tetap jernih sekali (artinya tanda distress janin tidak ada).

Saat itu saya benar benar galau:

  1. kalau saya rujuk kok ya kebangetan, karena kepala bayi sudah terlihat sebesar oreo di balik vagina (paling jarak antara bibir vagina dan kepala hanya 2 ruas jari) ya kalau nanti pihak RS mau menvaccum, kalau tidak? Kalau langsung SC? Karena pernah saya merujuk klien di sebuah RS di dekat Bidan Kita dengan posisi yang sama namun bayinya distress hingga memaksa saya harus tetap merujuk, dan itu di hari minggu juga, ternyata sang dokter langsung memutuskan untuk SC bahkan intruksinya melalui telp (tanpa pemeriksaan dahulu). Dan saya tidak mau itu terjadi pada adek ipar saya.
  2. Kalau saya rujuk, apa kata keluarga, lha wong melahirkan di tempat kakak sendiri yang notabenenya pasiennya dari seluruh Indonesia, kok udah pembukaan lengkap malah tidak berhasil? …ini adalah Ego yang muncul saat itu di benak saya.
  3. Kalau saya tidak merujuk, nanti kalau bayinya asfiksia dan ada sesuatu yang buruk terjadi bagaimana? Apa kata keluarga juga ….inilah Ego lain yang muncul di benak saya. (namun untung detak jantung janin tetap stabil terus)
  4. Kalau saya melakukan aksi dorong mendorong (kristeler) bagaimana dengan trauma bathin di ibu dan bayi? Dan kebetulan saya anti kristeler. Tapi kalau tidak di dorong, si ibu tidak bisa mengejan dengan baik.

Berbagai pikiran, kekawatiran dan kecemasan berkecamuk di otak dan hati saya. Hingga akhirnya saya putuskan untuk tetap mempersiapkan rujukan tapi ke JIH, menunggu dr Adi datang sambil pantau DJJ tiap 30 menit, sambil terus berusaha untuk mencoba melahrkan.

Dan saya akhirnya harus berdamai dengan hati dan pikiran saya :

  • berdamai dengan rasa kesal dalam hati kepada adek ipar saya dan istrinya yang tidak mau memberdayakan diri
  • berdamai dengan rasa khawatir akan “image” dalam keluarga
  • meminta maaf kepada janin karena saya sempat kesal pada ibunya.

Dan ternyata setelah saya berusaha berdamai, tanda kemajuan yang positif muncul….saat mengejan walaupun akhirnya saya memutuskan untuk mengintruksikan ke bidan saya agar melakukan kristeler , akhirnya kepala bayi sedikit demi sedikin bergerak mendekati bibir vagina.

Lama sekali……

Dan saat itu saya lihat bibir vaginanya sangat kaku (lagi lagi karena selama hamil Dyah tidak mau yoga, perineum massage, epino atau treatmet treatment yang di gunakan agar perineum lebih elastis) dalam keraguan dan kegalauan lagi antara melakukan episiotomy atau tidak. Karena:

  • kalau tidak dilakukan episiotomy, maka akan butuh waktu yang lebih lama lagi agar di bayi lahir.
  • Kalau di lakukan episotomy …..saya adalah salah satu bidan yang anti episiotomy, selama Bidan Kita ada, saya baru TERPAKSA melakukan episiotomy 2 kali , 1 klien saya, 2 kepada Dyah (jika saya jadi memutuskan untuk episiotomy). Dan ketika saya harus menggunting vagina wanita lain, rasa sakitnya sampai di hati ini.
  • Kalau saya melakukan episiotomy…betapa tragisnya. Masak iya semua intervensi saya lakukan dan kepada adek ipar saya sendiri.

Saat itu benar benar saya sudah tidak bisa senyum lagi. Jika boleh menghilang rasanya saya mau menghilang saja. Hahahah……

Rasa kesal dan menyalahkan adek saya semakin besar.

  • coba kalau dulu saat hamil dia mau menuruti saran saya, bisa jadi tidak akan terjadi hal seperti ini, karena klien klien saya yang lain tidak ada yang seperti ini.

Tapi mau bagaimana lagi, semua sudah terlanjur terjadi. Dan harus saya hadapi.

Dan akhirnya atas ijin dyah dan keluarga saya dengan sangat TERPAKSA melakukan episiotomy, dan sejenak kemudian bayi itu akhirnya lahir juga di jam 18.31 WIB, dalam kondisi sehat sekali dan menangis keras sekali.

Puji Tuhan…..

Namun ternyata tidak hanya sampai disini….di saat sang bayi menangis keras didada ibunya, justru ibunya tiba tiba pucat dan hendak pingsan, mungkin karena dia terlalu lelah. Semua keluarga heboh dan berusaha membuat Dyah tetap sadar dan tidak pingsan. Sungguh peristiwa yang paling heboh dan gaduh di sepanjang sejarah Bidan Kita.

Bukan itu saja, ternyata plasentanya lengket lagi! Dan memaksa saya untuk melakukan manual plasenta, sampai sekitar 15 menit tangan saya sampai siku masuk ke rahim nya untuk berusaha melepaskan plasenta yang sangat sangat lengket. Peluhku bercucuran membasahi semua kaos yang saya kenakan. Pikiran negatif berkecamuk di kepala. Sungguh detik detik yang sangat menegangkan dan sangat traumatis.

Namun Puji Tuhan semua akhirnya terlewati dengan baik.

Akhirnya kakak plasenta pun bisa lahir, walaupun dalam kondisi hancur.

Dan kondisi ibunya pun stabil.

Namun, ada hal lain yang sangat mengusik saya. Habibie (nama bayi) menangis terus dengan keras mulai dari lahir sampai mungkin lebih dari 30 menit. Dan saya tahu dia sangat trauma. Tak ada satu detikpun diam. Habibie menangis dengan sangat keras dan suaranya bagi saya terdengar sangat menyakitkan.

Saat itu karena Habibie menangis dan ibunya masih sangat lemah, akhirnya di menit 45, saya interupsi prose’s IMD, saya peluk Habibie dan saya tenangkan dia. Bahkan saya minta maaf kepada Habibie. Dan setelah itu dia tenang. Puji Tuhan.

Nah “DRAMA”persalinan sudah usai malam ini.

Setelah saya istirahat di ruang relaksasi dan dipijit tangannya oleh suami menggunakan essensial oil Valor dan Deep Relief (yang itu membuat rasa capek hilang dalam sekejab) sekitar jam 21.15 WIB klien saya inpartu yang satunya, mengatakan bahwa sudah ada rasa ingin mengejan, padahal sebelumnya sekitar jam 20.00 saya cek baru pembukaan 5 cm, sangat tenang bahkan sempat pesta duren di kamar berdua dengan suami.

Dan benar saja, kepala udah di dasar panggul, vaginanya yang sangat elastis sudah mekar, dan prose’s persalinan hanya berlangsung kurang dari 10 menit, dengan selaput ketuban masih benar benar utuh hingga seluruh badan bayi lahir. Dan bayi cantik ini hanya menangis sebentar menyapa dunia, lalu tenang sekali di dada ibunya.

Berulang kali saya mengucapkan terimakasih kepada bayi ini, atas kerjasamanya dii malam yang melelahkan ini.

Ya…bayi yang lahir dengan minim trauma akan selalu tenang setelah di lahirkan. Dan bayi yang penuh dengan drama dan intervensi saat prose’s kelahirannya, akan sangat berbeda sekali. Inilah BIRTH TRAUMA

Dan malam ini Tuhan ijinkan saya untuk melihatnya dan mengalaminya di Bidan Kita.

Ada banyak hal yang saya dapatkan dari peristiwa yang terjadi malam ini.

  1. Pemberdayaan diri selama masa kehamilan itu MUTLAK harus di lakukan. Karena di dalam prose’s persalinan, bisa saja terjadi hal hal yang di luar dugaan dan di luar kendali kita. Dan tidak selalu dewi Fortuna hadir di dalam prose’s persalinan. Pemberdayaan diri membuat Anda benar benar siap untuk menghadapi prose’s persalinan dengan nyaman dan tenang serta minim trauma. INGAT!! Proses persalinan dan kelahiran adalah prose’s yang TIDAK AKAN TERLUPAKAN, jadi buatlah pengalaman persalinan dan di lahirkan yang POSITIF.
  2. Saat menolong persalinan, disitulah kita harus benar benar pasrah dan mampu melepaskan semua EGO dan emosi negatif dalam diri kita, mengapa demikian? Karena energi kita akan mempengaruhi prose’s persalinan itu sendiri, Mengapa kok proses persalinan adek saya sangat Drama , mungkin juga karena energi saya sangat negatif saat itu, ada kekesalan, ada kemarahan, yang saya yakin itu sangat mempengaruhi proses.
  3. Di saat saya sedang “nglokro” Tuhan ijinkan saya untuk tetap semangat, agar mau membantu para ibu agar mau dan SADAR untuk memberdayakan diri. Semoga Tuhan tetap memberkati hati, pikiran, tubuh saya agar berguna bagi orang lain, karena inilah persembahan ucapan syukur yang bisa saya lakukan, atas semua berkat yang telah Tuhan beri dalm kehidupan saya.

Fiuh…..tak terasa tetesan air mata membasahi pipi saya saat menulis kisah ini.

Semoga kisah ini membuat Anda semakin semangat untuk mau memberdayakan diri.

Terimakasih kepada de Habibie atas pelajarannya buat Budhe ya….

I Love You bocah gantheng!

11025634_10203925141394969_7580172094953240835_n

 

Salam hangat

Yesie

 

 

Hidup Sehat Alami menggunakan Every Day Oil dari Young Living

0

Every Day Oil

Ketika Anda jatuh sakit, apakah Anda memilih untuk mengobatinya dengan bahan bahan yang alami atau Anda memilih yang instan dan kimiawi? Dan apakah Anda dengan sukarela mengijinkan berbagai bahan kimia masuk kedalam tubuh Anda dan tubuh orang orang yang Anda kasihi?

Apakah Anda tipe orang yang lebih suka memilih:

  • Aspirin atau antalgin dan paracetamol untuk atasi sakit kepala?
  • antasidauntukpencernaan?
  • krimanti-inflamasi untuk sakit otot?
  • krim antibiotikuntukluka luka terbuka?
  • lotionuntuk atasi gigitan nyamuk atau serangga?
  • Pil (CTM atau penenang)agar bias tidur lelap di malam hari?
  • cokelat untuk menghilangkan stres atau mood yang buruk?
  • krim pertolongan pertama untuk menyembuhkan luka bakar?
  • alkohol atau makan berlebihan untuk bisa lebih bersantai?

Ya saya tahu! Dulu saya juga cara cara yang sama dengan Anda! Ketika saya sakit kepala, saya akan segera lari ke lemari obat, segera mengambil entah antalgin ataupn bahkan cataflam 50mg dan memasukkan pil itu ke dalam mulut saya. Saya tahu itu tidak baik, namun bagaimana lagi?

Dan saya sadar bahwa telah banyak racun yang membanjiri tubuh saya dan saya bahkan tidak pernah tahu betapa aku telah lebih banyak melukai daripada membantu tubuh saya.

Memang dengan mengkonsumsi pil pil itu, Tentu, itu menutupi gejala, namun apa yang pil itu lakukan untuk perut saya, hati saya, ginjal saya, dan sebagainya?

hingga akhirnya Saya sangat bersyukur karena telah dikenalkan dengan seseorang cukup peduli untuk berbagi dengan saya bahwa ada alternatif: yaitu essential oil dari young living. Yang mana essential il ini, seketika itu juga mampu membuat saya jatuh cinta. Karena saya ingin keluarga saya dan orang orang yang saya kasihi bisa hidup lebih sehat lagi.

everydayoils

Nah Every day Oil merupakan salah satu paket (kit) yang di produksi oleh young living untuk pertolongan Anda sehari hari di rumah.

jika Anda memiliki sedikit satu kit-yang cukup kecil dan ringkas untuk dibawa dalam dompet atau tas-dengan koleksi minyak sehari-hari yang dapat Anda gunakan, satu atau dua tetes pada suatu waktu, untuk mengelola atau mengatasi berbagai jenis masalah bagi semua orang setiap Dan tanpa menggunakan bahan kimia sintetis , obat-obatan apapun?

Everyday oil Kit berisi sembilan + satu botol minyak esensial kelas terapi dari Young Living, dan telah menjadi semacam obat P3K bagi keluarga saya.
Berikut adalah daftar dari oil yang ada di dalam kit tersebut dan beberapa cara yang mungkin bisa Anda gunakan sebagai pedoman dan referensi :

LAVENDER(Lavandula angustifolia) adalah yang oil paling serbaguna dari semua minyak esensial. Selain bagus untuk kulit, lavender juga terkenal dengan efek santai dan efek yang mampu meningkatkan suasana hati Ini dapat digunakan untuk membersihkan luka, memar dan iritasi kulit. Aroma yang menenangkan, santai dan menyeimbangkan energi- secara fisik dan emosional. Tanaman ini tumbuh dan suling di Young Living Farms di Amerika Serikat dan Perancis.
cara pakainya :

  • Gosokkansetetes minyak Lavender pada telapak tangan Anda dan hanya menempatkanbeberapa tetes langsung kebantal atau bagian belakang leher Anda untuk bisa lebih bersantai saat tidur
  • Campur beberapa tetes minyak Lavender dengan minyaknabati murni untuk pijat seluruh tubuhAnda.agar bisa
  • Letakkan setetes minyak Lavender pada sengatan lebah atau gigitan serangga untuk menghentikan gatal dan mengurangi pembengkakan.
  • Oleskan Minyak lavender pada luka untuk menghentikan pendarahan dan membantu menyembuhkan luka, atau luka bakar untuk membantu menyembuhkan dengan cepat dan mengurangi jaringan parut.
  • Gosok2 – 4tetes minyak lavender di sekitar daerah ketiak Anda untuk pengganti deodoran. (ingat awalnya serasa agak panas, tapi lama kelamaan enak sekali, dan Anda akan bebas dari bau badan yang tidak enak)
  • Gosokkan setetes minyak Lavender antara telapak tanganAnda dan tarik napas dalam-dalam untuk membantu meringankan gejala demam.
  • Oleskan beberapa tetes minyak lavender padabola kapas dan tempat di lemari linen Anda untuk mengharumkan seprai dan mengusir ngengat dan serangga.
  • Teteskan beberapa tetes minyak lavender pada kain basah dan masukkan ke dalam pengering, yang akan menghilangkan bau dan menyegarkan cucian Anda.
  • Minyak lavender dapat di Diffuse untuk meredakan stres, meningkatkan semangat Anda, atau meringankan perasaan sedih.
  • Pijat beberapa tetes minyak Lavender dengan beberapa tetes minyak pijatke otot yang sakit.

 

LEMON – (Citrus limon) memiliki sifat antiseptik dan mengandung senyawa yang mampu memberikan efek positif pada fungsi kekebalan tubuh. Kebanyakan orang, terutama anak-anak suka dengan aroma jeruk. CATATAN: Minyak Jeruk TIDAK boleh di oleskan pada kulit yang akan terkena sinar matahari langsung atau sinar ultraviolet dalam waktu 72 jam.

  • Gunakanbeberapa tetes minyak lemon langsung pada sakit otot untuk membantu mereka rileks
  • Gunakanbeberapa tetes minyak lemon untuk mendisinfeksi perlengkapan dan peralatan di dapur atau kamar mandi.
  • Gunakan1-2tetes minyak lemon untuk menghilangkan bekas permen karet, minyak, bintik-bintik minyak atau krayon dari botol, kaca, wadah plastik, dll
  • Gunakan 1tetes minyak lemon untuk menambah rasa nikmat pada kue
  • Membuat air lemon yang menyegarkan untuk menemani makanan Anda dengan menambahkan satu atau dua tetes minyak lemon kekendi airdingin(atau membuatnya menjadi limun, dengan pemanis).
  • Tambahkan2-3tetes minyak lemon keair dalam botol semprot, lalu semprotkan sebagai pembersih antiseptik padaperalatan, peralatan, mainan, dll
  • Rendam serbet Anda dalam semalam dalam mangkuk air dan 3 tetes minyak lemon untuk mendisinfeksi dan membunuh kuman.
  • Tambahkan setetes minyak Lemon untuk mesin cuci piring Anda sebelum mencuci agar lebih bersih, sehat dan berkilau.
  • Gosokkan setetes minyak Lemon di tangan Anda setelah menggunakan kamar mandi umum.
  • Tambahkan setetes minyak lemon untuk paket hadiah untuk mengirim pesan ceria.
  • Gosok duatetes minyak lemon secara topikal untuk membantu atasi kaki yang kapalan
  • Diffuse lemondi udaradi rumah, kantor, atau ruang sekolah untuk membangkitkan semangat, perasaan berenergi.

 

PEPPERMINT – (Mentha piperita) merupakan salah satu yang tertua dan paling diakui kehebatannya untuk atasi masalah pencernaan . Jean Valnet, MD, mempelajari efek peppermint pada hati dan sistem pernapasan. Dr William N. Dember dari University of Cincinnati mempelajari kemampuan peppermint untuk meningkatkan konsentrasi dan akurasi mental. Alan Hirsch, MD, mempelajari kemampuan peppermint untuk secara langsung mempengaruhi pusat kenyang di otak, yang memicu rasa kenyang setelah makan. Peppermint tumbuh dan suling di Young Living Farms.
cara menggunakannya adalah:

  • Letakkan setetes Peppermint di lidah Anda dan/atau satu di bawah hidung Anda untuk meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi-sangat membantu jikaAnda mulai merasa lelah saat berkendara!
  • Gosok 4-6 tetes atas perut Anda dan di sekitar pusar untuk meredakan gangguan pencernaan.
  • Tambahkan setetes minyak peppermint ke air atau teh herbal untuk meredakan mulas atau mual
  • Pijat beberapa tetes minyak peppermint pada daerah cedera sendi atau otot untuk mengurangi peradangan(sekitar, tapi tidak secara langsung di, luka terbuka).
  • Beberapa tetes gosok minyak peppermint pada bagian bawah kaki Anda untuk mengurangi demam
  • Terapkan setetes minyak peppermint topikal pada kulit tak terputus untuk menghentikan gatal
  • Tarik napas Minyak peppermint sebelum dan selama latihan /olahraga untuk meningkatkan mood Anda dan mengurangi kelelahan.
  • Untuk meredakan sakit kepala menggosok setetes minyak peppermint pada pelipis, dahi, atau sinus(jauhkan dari mata) dan/ataud i bagian belakang leher Anda.
  • Diffuse Minyak peppermint di kamar sambil belajar untuk meningkatkan konsentrasi dan akurasi; kemudian menghirup minyak Peppermint saat tes untuk meningkatkan daya ingat.
  • teteskan satu tetes minyak peppermint di lidah Anda, atau meneteskan di telapak tangan Anda lalu hirup aroma untuk mengurangi hidung yang tersumbat dari masalah dingin atausinus.
  • Tambahkan minyak peppermint ke makanan sebagai penyedap dan pengawet.
  • Untuk mencegah tikus, tikus, semutatau kecoak, mengolesi beberapa tetes minyak peppermint sepanjang jalan atau titik masuk untuk mencegah mereka.
  • Untuk membunuh kutu daun menambahkan 4-5tetes minyak peppermint sampai 4ons air dan menyemprot tanaman.
  • Minum satu tetes minyak peppermintd icampur dalam segelas air dingin untuk efek mendinginkan pada hari yang panas.
  • Tempatkansatu tetes minyak peppermint di lidah untuk menghentikan bau mulut.
  • Menghirup aroma minyak peppermint untuk mengekang nafsu makan dan mengurangi dorongan untuk makan berlebihan.

 

FRANKINCENSE – Frankincense atau biasa di sebut Kemenyan dalam bahasa Indonesia dikatakan telah diperdagangkan di Afrika Utara dan Semenanjung Arab selama lebih dari 5.000 tahun dan telah digunakan dalam pengobatan tradisional Asia untuk arthritis, pencernaan, dan sebagai anti serangga serta untuk ritual keagamaan dan tujuan spiritual. menurut Wikipedia.com di Kemenyan mengungkapkan bahwa para ilmuwan kontemporer yang menemukan efek positif dari minyak esensial frankincense pada tikus dan ‘in vitro’ pada kondisi yang beragam seperti arthritis dan penyakit inflamasi lainnya, depresi dan kecemasan, dan kelangsungan hidup sel kanker.

  • Diffuse beberapa tetes di lingkungan Anda untuk membangkitkan semangat, perasaan spiritual.
  • Pada tanda pertama dari pilek atau flu, menggosok beberapa tetes pada telapak kakiAnda, dan ulangi 3 kali atau lebih dalam sehari untuk mendukung sistem kekebalan tubuhAnda.
  • Membantu meningkatkan fokus dan memori dengan menggosok satu atau duatetes minyak Kemenyan belakang telingaAnda.
  • Masukan satu atau dua tetes minyak Kemenyanpada kartuNatal atau paket hadiah.
  • Sebelum meditasi, menempatkan satu atau dua tetes minyak Kemenyan pada telapak kaki atau bagian belakang leherAnda.
  • Untuk kesehatan wanita, campurkan 2-3tetes minyak Kemenyan dalam minyak pembawa dan gosok perlahan di sekitar kelenjara drenal, payudara, dan ovarium.
  • Teteskan ke luka kecil, goresan, dan memar untuk mengurangi kemerahan dan ketidaknyamanan.
  • Tarik napas atau difus untuk memperdalam pernapasan dan menyebabkan ketenangan.
  • Oleskan dibelakang telinga atau di dahi Anda untuk meningkatkan konsentrasi saat bekerja.

 

Esensial Oil Blends
THIEVES– telah di teliti dan memiliki tingkat efektif 99,96 persen terhadap bakteri di udara. Thieves merupakan campuran berbagai oil, mengandung minyak esensial cengkeh (Syzygium aromaticum), lemon (Citrus limon), kayu manis (Cinnamomum verum), Eucalyptus radiata, dan rosemary (Rosmarinus officinalis). Karena itu “pedas” dan dapat merasa agak “panas” pada kulit sensitif, jangan mengoleskan thieves pada kulit yang tipis, rusak atau sensitif. Ini biasanya bekerja dengan sangat baik pada telapak kaki tetapi juga, di mulut.

 

  • Padatanda pertama dari pilek atau flu, gosokkan 3-4tetes thieves baurkan pada telapak kaki Anda beberapa kali sehari.
  • Tambahkan2-3 tetes thieves berbaur 1 gelas air dan berkumur selama beberapa menit untuk membantu memerangi sakit tenggorokan, atau Letakkan setetes thieves berbaur pada ibu jari dan gosokkan dengan cepat atas bagian belakang tenggorokan Anda untuk membunuh mikroba dan meringankan sensasi terbakar darii nfeksi tenggorokan.
  • Diffuse thieves di malam hari selama 15menit atau lebih di kamar tidur Anda sebelum tidur setiap kali Anda sakit.
  • Letakkan setetes thieves campu air hangat lalu kumur kumurlah untuk menyegarkan mulut Anda
  • Teteskan 1 tetes thieves berbaur pada sikat gigiAnda(bahkan tepat di ataspasta gigiAnda) dan menggunakannya untuk menambah daya anti-mikroba yang kuat untuk rutinitas kebersihan gigi sehari-hariAnda.
  • Pada tanda pertama dar iinfeksi gusi menempatkan setetes thieves diujung jari Anda dan gosokkan pada gusiAndadi tempat infeksi. Anda dapat melakukan ini beberapa kali sehari.

 

VALOR – Campuran cemara (Picea mariana), rosewood (Aniba roaseodora), tansy biru (Tanacetum annuum), dan kemenyan (Boswellia carteri) di dasar minyak almond, Valor campuran merupakan kombinasi pemberdayaan minyak esensial terapi-kelas yang bekerja dengan baik aspek fisik dan spiritual dari tubuh untuk meningkatkan perasaan kekuatan, keberanian, dan harga diri. Hal ini juga telah ditemukan untuk menyeimbangkan sistem saraf dan menyelaraskan energi dalam tubuh.

  • Untuk relaksasi seluruh tubuh , oleskan 4-5tetes Valor di telapak kaki masing-masing dan berbaring selama beberapa menit untuk merasakan efek yang paling akut.
  • Gosok dengan lembut 2-3 tetes Valor dipangkal leherAnda dan dasar tulang belakang untuk atasi pegal.
  • Gunakan2-3tetesValordi bahu Anda atau”di mana pun sakit” untuk kurangi dan hilangkan ketegangan otot.
  • Untuk kinerja atau tes kecemasan, menggosok 4-5 tetesValor di bagian belakang leher Anda dan hirup aromanya aroma.
  • Untuk menghilangkan gejala kenangan traumatis, menggosok 4-5tetes Valor di telapak kaki masing-masing dan/atau di bagian belakangleher Anda.
  • Untuk lebih fokus, menempatkan setetes Valor di telapak tangan Anda lalu hirup aromanya dan bernapas dalam
  • Untuk setiap gangguan pada sistem saraf Anda,hiruplah aromaValor.
  • Simpanlah botol Valor samping tempat tidur Anda untuk menerapkan sebelum pergi tidur.
  • Untuk stres atau ketika merasa kewalahan,oleskanValor di belakang leherAnda, atau bahu Anda, atau hanya hirup aroma.

 

 

PANAWAY – Campuran wintergreen (Gandapura procumbens), yang memiliki konstituen aktif mirip dengan kortison; cengkeh (Syzygium aromaticum), yang berisi eugenol, yang digunakan oleh dokter gigi untuk mematikan gusi; peppermint (Mentha piperita) yang menenangkan saraf untuk; dan Helichrysum (Helichrysum italicum), yang menenangkan untuk ketidaknyamanan lokal.

 

  • Oleskan PanAway langsung pada sendi yang terluka untuk mengurangi peradangan.
  • Oleskan PanAway pada sakit otot setelah berolahraga.
  • Gosokkan etetes minyak PanAway dikening, dahi atau belakang leher untuk meredakan sakit kepala.
  • Campur minyak PanAway denganminyak sayur atau minyak pijat dan pijat di lokasi untuk meredakan sakit atau pegal pada tumbuh.
  • Gosok1-2 tetes PanAway di tangan yang rematik untuk mengurangi sensasi terbakar dan/atau sesak.
  • Gosok 2-3tetes PanAway di dasartulang belakang untuk meredakan perasaan sakit.
  • Campur beberapa tetes PanAway dengan minyak sayur oleskan di bagian tubuh yang memar
  • Campur satu atau dua tetes Panaway dengan minyak sayur dan pijat pada sendi yang digunakan berulang-ulang.
  • Campursatu atau dua tetes dari PanAway dengan minyak V6 atau sayur dan berlaku untuk kista Baker.

 

Peace and Calming – Sebuah oil yang beraroma sangan lembut, campuran wangi jeruk (Citrus nobilis), jeruk (Citrus sinensis), ylang ylang (Cananga odorata), nilam (Pogostemon cablin) dan blue tansy (Tanacetum annuum) yang dirancang khusus untuk diffuse. Ini mendorong relaksasi dan rasa damaiyang mendalam , membantu untuk menenangkan, menghilangkan ketegangan . Anak-anak suka Peace & Calming, dan akan sering rileks dengan sangat cepat ketika itu di diffuse atau dioleskan pada kaki mereka.

  • Gosok 1-2 tetes Peace &Calming minyak di bagian bawah kaki Anda, di bahuAnda, lebih hati Anda, dan/atau atas perut Anda sebelum tidur untuk bersantai dalam tidur.
  • Diffuse Peace &Calming minyak di dalam ruangan untuk menenangkan anak-anak yang terlalu aktif.
  • Campur Peace &Calming dengan minyakpijat untuk pijat santai.
  • MasukanPeace &Calming dicampur denganBath Gel Base diair hangat untuk mandisantai.
  • Untuk membantu menghentikan gigi gremrutuk saat tidur, diffusePeace &Calming saat tidur.
  • teteskan beberapa tetes Peace &Calming di atas bantal siapapun yang mendengkur.
  • Jika Anda pernah merasa cemas, menaruh setetes Peace &Calming di telapak tangan Anda, gosok perlahan di atas jantungAnda dan hirup aromanya

 

Purification – Sebuah perpaduan antiseptik serai (Cymbopogon nardus), serai (Cymbopogon flexuosus), rosemary (Rosemarinus officinalis), Melaleuca (Melaleuca alternifolia), Lavandin (Lavandula x hybrida) dan myrtle (Myrtus communis) yang diformulasikan untuk di diffuse untuk memurnikan dan membersihkan udara dan menetralisir jamur, asap rokok dan bau yang tidak menyenangkan.

  • Minyak Pemurnian Diffuse untuk menetralkan baud i dapur, kamar mandi,
  • teteskan beberapa tetes minyakPurification pada bola kapas dan tempat di ventilasi udara di rumah, kantor, kamar hotel atau tempat tertutup lainnya untuk membunuh jamur dan menyegarkan udara.
  • Letakkan beberapa tetes minyakPurification di cat rumah untuk mengurangi bau cat.
  • Letakkan setetes minyakPurification pada gigitan serangga untuk membersihkan dan menghentikan gatal.
  • Gosokkan setetes minyakPurification di leher Anda atas wilayah sakit tenggorokan ketika pertama kali dimulai.
  • Semprotkan beberapa tetesPurification dicampur dengan air pada kulit Anda untuk mengusir serangga.
  • Campur setetes Purification dengan ½ sendok teh minyak sayur, masukkan sedikit di ibu jari, dan smear lembut hanya di dalam telinga kucing peliharaan Anda atau anjing untuk menghilangkan tungau telinga.
  • Gunakan beberapa tetesPurification di tempat tidur hewan peliharaan Anda untuk mengusir kutu.
  • Campur Purification sedikit dalam alat penyemprot dan semprot ringan di punggung kursi pesawat saat Anda bepergian.
  • semprot Purification di tempat sampah dapur Anda untuk tetap berbau segar.

 

 

Nah berikut ini beberap pedoman penggunaan essential oil dari young living:

  1. Mulailah dengan mengencerkan essential oil Anda terutama Jika Anda belum pernah menggunakan minyak esensial sebelumnya, mulai dengan menggabungkan mereka dengan jumlah yang sama minyak sayur murni baik V6 Minyak dariYoung Living atau minyak zaitun yang kualitas bagus(atau minyak nabati murni lainnya). Bila menggunakan minyak esensial dengan anak-anakdi bawah usia tujuh tahun, selalu encerkan minyak esensial dengan minyak nabati murni(alias “minyak pembawa”).
  2. Bagi Anda yang Pertama kali menggunakan essential oil ini,mungkin ingin menguji sensitivitas kulit. Hanya tempat satu tetes minyak esensial di bagian dalam lengan bawah atau daerah lain dari tubuh Anda di mana kulit lebih tipis daritempat-tempat lain. Jika kulit terasa panas, lalu tambahkan 2-3 tetes V-6 atau minyak sayur/zaitun. Jika Anda ingin mencairkan minyak Anda, kami sarankan menggunakan campuran2: 1, dua kali lebih banyak minyak pembawa .
  3. Hati-hati
    Jangan mengoleskan minyak esensial dalam mata atau telinga. Asap dari minyak tertentu, seperti peppermint, dapat me iritasi mata. Tapi jangan khawatir! Jika Anda mendapatkan asap atau beberapa jumlah minyak esensial di mata Anda, hanya oles minyak sayur pada tisu atau kertas produk lunak lainnya dan dengan lembut oleskan mata Anda. Anda akan mendapatkan bantuan dalam hitungan detik.
  4. ingat
    Jika Anda tanpa sengaja terkena ‘pedas’ di mata Anda atau pada jaringan sensitif lainnya, jangan menggunakan air untuk mengatasinya – Gunakan minyak sayur. Minyak sayur mencairkan minyak esensial.
  5. 1 botol 15ml minyak mengandung sekitar 250 tetes; botol 5ml mengandung sekitar 80 tetes. Tubuh menyerap minyak tercepat melalui inhalasi(pernafasan) dan yang kedua tercepat melalui aplikasi untuk kaki atau telinga. Pengujian pada jantung, tiroid, pankreas dan menunjukkan bahwa minyak mencapai organ-organ ini dalam tiga detik.
  6. Setiap minyak memiliki frekuensi, dan masing-masing organ dan bagian tubuh memiliki frekuensi. Frekuensi minyak tertarik dengan frekuensi seperti dalam tubuh. Minyak yang rendah frekuensi dapatmembuat perubahan fisik pada tubuh. Minyak dengan frekuensi menengah dapat membuat perubahan emosional dalam tubuh. Minyak dengan frekuensi tinggi dapat membuat perubahan spiritual dalam tubuh.
  7. Satu tetes minyak esensial dapatmencakup setiap sel dalam tubuh kita dengan 40.000 molekul.
  8. Mengoleskan minyak di telapak kaki adalah cara cepat untuk menyerap mereka ke dalam tubuh, dan metode ini jarang memerlukan pengenceran. Konsultasikan dengan buku referensi untuk informasi lebih lanjut

 

Nah menarik bukan?

Lalu bagaimana cara membeli Everyday Oil ini?

Anda bisa membelinya disini

 

Salam hangat

Yesie