Bidan Kita

Home Blog Page 36

Bagaimana Mengenali Gejala-Gejala Persalinan

SAAT-saat persalinan selalu menjadi momen yang ditunggu ibu hamil. Perasaan bahagia, takut, dan gelisah bercampur-aduk. Bagi beberapa wanita, proses melahirkan hanya membutuhkan beberapa jam saja, sedangkan pada beberapa wanita lain bisa menghabiskan waktu lebih dari 24 jam.

Untuk itu, mengetahui tanda-tanda persalinan sangat penting untuk memastikan kapan harus ke klinik bersalin ataupun ke rumah saki. Bersiaplah, sebentar lagi anda akan melahirkan dan akan memiliki seorang anak!

Tanda-Tanda Awal Persalinan  Apakah Persalinan Sudah Dekat?

Banyak wanita mulai merasakan tanda-tanda dan gejala-gejala persalinan sehari bahkan seminggu sebelum sang bayi benar-benar lahir. Tanda-tanda ini memberitahukan anda bahwa persalinan sudah dekat, dan membantu tubuh anda untuk menyiapkan diri.

Jika anda adalah seorang calon ibu untuk yang pertama kalinya, tanda-tanda awal persalinan dapat terjadi beberapa minggu sebelum persalinan yang sesungguhnya. Sedangkan untuk kehamilan berikutnya, tanda-tanda ini mungkin akan dirasakan ketika sudah mendekati persalinan. Berikut ini adalah beberapa tanda bahwa persalinan sudah dekat:

Engagement atau Turunnya Bayi ke Panggul

Ketika persalinan sudah mendekati, kepala bayi anda sudah mulai turun ke area tulang panggul (pelvic inlet). Kejadian ini merupakan akibat dari melunaknya uterus anda. Engagement atau turunnya kepala bayi membuat anda bisa bernafas lebih lega.

Heartburn yang pernah anda alami juga mulai berhenti. Turunnya bayi anda dapat terjadi kapan saja sejak dua hingga empat minggu sebelum bayi anda benar-benar lahir. Jika anda telah merasakan tanda-tanda awal persalinan ini, maka anda dapat meyakinkan diri bahwa proses memiliki seorang bayi sedang dimulai.

Kehamilan anda akan segera memasuki tahap akhir, dan tanda awal persalinan yang tengah anda rasakan adalah benar.

Tekanan Panggul (Pelvic)

Setelah bayi anda turun dengan kepala berada di dalam panggul, anda mungkin akan merasa kurang nyaman. Sakit yang anda rasakan ini merupakan akibat dari adanya tekanan panggul, dan anda akan lebih sering berkemih serta lebih sering buang air besar karena meningkatnya aktivitas usus.

Ini merupakan salah satu tanda persalinan yang jelas. Adanya relaksasi tulang sendi beserta ikatan-ikatannya, dapat menyebabkan nyeri di punggung belakang. Hal ini juga dapat menyebabkan nyeri tiba-tiba karena bayi anda menekan dasar panggul anda.

Selain itu, kaki anda mungkin membengkak sebagai akibat meningkatnya tekanan terhadap pembuluh darah yang melewati panggul. Berbaring ke kiri, dapat membantu anda meringankan tanda-tanda awal persalinan ini.

Vaginal Discharge / Keputihan

Jangan kaget jika vagina anda lebih banyak mengeluarkan cairan, yang biasa disebut keputihan. Hal ini merupakan akibat dari melunaknya rahim anda. Cairan dapat berwarna putih, dan kadang berwarna merah muda.

Ini adalah salah satu dari tanda awal persalinan yang tidak nyaman bagi anda. Keputihan yang berwarna kuning atau berbusa, bisa merupakan tanda terjadinya infeksi. Jika cairan mengalami perubahan warna, beritahukanlah dokter/bidan anda.

Naluri Bersarang (Nesting Instinct)

Selain tanda-tanda fisik, anda dapat juga merasakan suatu naluri, yang biasa disebut naluri bersarang (nesting instinct). Ini merupakan tanda emosional seb aga i tanda awal persalinan, yang biasanya ditandai dengan kegiatan membereskan lemari, membersihkan kamar mandi, mengepel lantai, dan kegiatan-kegiatan membersihkan lainnya.

Naluri keibuan ini bisa merupakan suatu pertanda bahwa sebentar lagi anda akan memiliki seorang bayi. Ketika anda melakukan pekerjaan yang cukup menguras energi ini, janganlah mengerjakannya dengan terlalu berlebihan. Meskipun hal ini cukup penting untuk menyambut kehadiran buah hati anda, akan tetapi anda harus menyimpan energi anda, mengingat tanda awal persalinan ini masih akan diikuti dengan tanda-tanda persalinan lainnya.

Kontraksi Braxton Hicks

Tanda dan gejala awal persalinan ini diberi nama berdasarkan nama dokter yang pertama kali mengenali tanda-tanda ini. Kontraksi Braxton Hicks, memang benar-benar merupakan sebuah kontraksi, meskipun semu. Kontraksi ini dirancang untuk menyiapkan tubuh anda untuk melahirkan sang bayi.

Pada kebanyakan kasus, kontraksi semu berjalan tidak teratur, durasi biasanya pendek (kurang dari 45 detik). Nyeri dari kontraksi dapat terasa di berb aga i bagian tubuh seperti di lipat paha (selangkangan) dan perut bagian bawah atau punggung. S edangkan pada kontraksi sebenarnya, kontraksi rahim menimbulkan nyeri yang berawal pada bagian atas rahim dan menyebar ke seluruh rahim, lewat pinggang terus panggul.

Kontraksi Braxton Hicks meregangkan bagian bawah rahim anda, yang memungkinkan kepala bayi anda berada di tulang panggul.

Berikut ini karakteristik kontraksi palsu/braxton Hiks:

– Kontraksi tak teratur dan jaraknya pun tidak teratur

– Kontraksi lemah dan tidak semakin kuat ata bisa saja terasa kuat namun kemudian hilang lagi

– Kontraksi hanya terasa di bawah perut atau diatas daerah kemaluan.

Anda boleh mengganggap hal ini sebagai tanda-tanda bahwa kelahiran sudah semakin dekat, ketika kontraksi Braxton Hicks semakin intensif, dan menyebabkan abdomen anda semakin menegang. Biasanya ketidaknyamanan ini akan berkurang jika anda berbaring.

Mengigil

Tanda awal persalinan lainnya adalah menggigil tanpa sebab yang jelas. Hal ini dapat terjadi tanpa adanya perasaan dingin atau karena anda lemah, dan dapat terjadi akibat hormon stres atau adanya perubahan kadar hormon progesteron dalam tubuh anda. Menggigil merupakan salah satu tanda awal kelahiran bayi anda.

Diare

Suatu gejala dan tanda awal persalinan yang tidak menyenangkan adalah diare. Pelepasan suatu unsur kimia dalam tubuh yang disebut dengan prostaglandins dapat terjadi dalam proses awal suatu persalinan. Pemicu ini dapat mengakibatkan meningkatnya aktivitas usus (loose bowel movement). Dibawah ini adalah tanda dan gejala persalinan akan segera terjadi, dan anda harus segera bersiap-siap ke rumah sakit.

Posisi Relaksasi

0

Relaksasi adalah salah satu bagian dari upaya untuk mempersiapkan proses persalinan yang nyaman, aman dan tenang. namun seringkali banyak ibu yang bingung untuk mencari apa posisi yang tepat untuk relaksasi.

Sebenarnya, Anda tak perlu pusing dengan posisi ini, karena pada dasarnya, tubuh Anda sendiri yang bisa merasakan mana yang paling nyaman saat Anda melakukan relaksasi dengan musik HYPNOBIRTHING.

Pada dasarnya ada 2 macam posisi yang dapat dipilih, yaitu posisi belakang/posisi berbaring terlentang dan posisi menyamping/lateral. Namun ada pula posisi kombinasi yang digunakan yaitu posisi setengah duduk. Posisi relaksasi yang paling benar adalah posisi yang paling nyaman menurut anda.

1. Posisi berbaring terlentang

Pada awal kehamilan, atau kehamilan trimester pertama, posisi berbaring terlentang kemungkinan merupakan posisi yang nyaman bagi anda. Namun pada kehamilan lanjut atau trimester ketiga, posisi ini sangat tidak dianjurkan karena jika anda berbaring terlentang maka tekanan berat bayi dapat menekan pembuluh darah/ vena besar yaitu vena cava inferior yang terdapat di punggung sehingga suplai oksigen serta aliran darah ke janin terganggu, selain itu dapat menyebabkan anda mengalami penurunan tekanan darah (hipotensi).

Apabila anda memilih posisi berbaring terlentang, letakkan bantal-bantal di bawah kepala dan bahu anda. Buatlah posisi ini menjadi senyaman mungkin bagi anda.

Letakkan lengan anda disamping tubuh, telapak tangan menghadap kelangit-langit. Lengan diluruskan dan rileks.

Lemaskan jari dan biarkan menekuk secara alami.

Renggangkan kedua kaki anda menjadi sejajar dengan bahu anda, mengarah keluar dan rileks.

2. Posisi Menyamping

Posisi menyamping sebagian besar dipilih wanita hamil saat trimester akhir atau menjelang persalinan. Posisi ini juga baik dilakukan saat menjalani persalinan.

Berbaringlah pada satu sisi tubuh anda (miring ke kiri adalah pilihan yang paling tepat), dengan siku agak menekuk, letakkan lengan kanan dibagian samping bantal.

Bagian perut dapat diganjal dengan bantal atau handuk.

Luruskan tungkai kiri dengan lutut sedikit ditekuk

Tekuklah tungkai kanan. Agar anda merasa nyaman, letakkan satu atau dua bantal dibawah lutut kanan anda sebagai penyangga.

3. Posisi Duduk atau Setengah Duduk

Posisi ini biasa dipilih wanita hamil pada periode trimester kedua dan ketiga. Dengan meletakkan beberapa bantal di punggung, leher dan kepala dan merebahkan tubuh diatasnya dan tidak membiarkan berat badan membebani persendian, anda dapat merasa nyaman, rileks dan mencegah tekanan-tekanan yang tidak perlu pada tubuh dan bayi anda

Duduklah dengan kaki terbuka senyaman mungkin.

Letakkan tangan pada pangkuan anda (bisa juga dengan melingkarkan tangan di perut bagian bawah)

Melakukan latihan relaksasi dengan rajin dan dengan niat yang kuat akan memberi manfaat yang luar biasa bagi ibu dan buah hati.

karena ketika kita rajin relaksasi maka manfaatnya bagi Anda akan banyak sekali

salam hangat

Posisi Terbaik Bayi dalam Kandungan

Posisi Terbaik Bayi

Kira-kira seminggu yang lalu tgl 19 Oktober 2012, saya mempunyai klien yang luar biasa, sebut saja Bunda Tegar (Nama di samarkan), Bunda Tegar adalah klien kelas hypnobirthing saya yang tinggal di Kudus dan sengaja ingin melahirkan di Bidan Kita karena ingin melahirkan secara normal gentle birth dan VBAC (Vaginal Birth After Caesarean).

Dengan jarak anak pertama 4,5 th. Jarak Kudus Klaten sekitar 5 jam perjalanan darat, namun Bunda Tegar ini sangat rajin sekali bolak-balik Kudus – Klaten sebanyak hampir 5 kali untuk mengikuti kelas hypnobirthing di Bidan Kita dan di akhir kehamilan beliaupun bahkan menyempatkan diri untuk ber-Yoga bersama di kelas Prenatal Yoga yang ada setiap hari Selasa di Studio Yoga Balance Jogjakarta (Kudus Jogja sekitar 6 jam perjalanan) dan beliau juga selalu memberdayakan diri dengan rajin berlatih di rumah, mencari dukungan untuk VBAC dari dokter juga mencari info yang sebanyak-banyaknya untuk menyiapkan VBAC-nya.

Kamis Pagi tgl 19 Oktober 2012, bunda Tegar datang ke Bidan Kita karena tanda-tanda persalinan sudah ada, walaupun kontraksi belum intens, dan belum ada pembukaan namun beliau, suami, anak pertama dan keluarga tetap “stay” di Bidan Kita agar lebih tenang. Proses persalinan berjalan lambat saat itu dan ternyata di pembukaan 4 cm,(tgl 20) ketuban Bunda Tegar pecah spontan. (KPD/ Ketuban Pecah Dini adalah salah satu kejadian yang sering sekali terjadi pada ibu yang punya riwayat Operasi Sesar Sebelumnya).

Berbagai perawatan kami lakukan saat itu, mulai dari minum cairan elektrolit yang banyak, akupunktur, Moxibution Therapy, Akupresure massage, dan masih banyak lagi, demi membantu kontraksi lebih intens dan proses pembukaan berjalan lebih lancar.

Selama proses, bunda Tegar sangatlah tenang, samasekali tidak ada tangisan yang ada dalah senyum yang selalu mengembang, dan nafas yang selalu terdengar lembut teratur.

Tanggal 21 Oktober 2012 sekitar jam 08.00 pagi kontraksi bunda Tegar semakin intens dan mulai ada rasa dn keinginan untuk mengejan, saat saya periksa ternyata pembukaan sudah 8 cm, namun sayangnya serviksnya sangat kaku sekali dan ada Bibir serviks anterior (** Buka link-nya di : https://www.bidankita.com/joomla-license/natural-childbirth/308-bibir-serviks-anterior), sehingga proses persalinan terasa lebih menyakitkan dan lebih lama. Saat saya periksa lebih lanjut lagi ternyata posisi kepala janin adalah Right Occiput Posterior (ROP) dimana posisi ubun-ubun besar berada di jam 2 . sedanghan seharusnya posisi ubun-ubun besar berada di jam 6 dab ubun-ubun kecil berada di jam 12. Ini artinya posisi kepala bayi miding cenderung terlentang (mlumah). Tentang posisi-posisi kepala janin akan saya bahas di artikel lain di website ini.

Karena itulah proses pembukaan serviks menjadi lambat sekali karena tekanan di serviks tidak bisa merata.

Nah mengetahui hal itu akhirnya saya putuskan untuk mencoba mereposisi posisi kepala janin mulai dari rebozo, moving meditation, akupresurre, dansa bersama suaminya hingga memberikan obat homeophati (tentang obat homeophati akan saya bahas juga di artikel lain di website ini, so stay tune). Hal yang paling saya syukuri saat itu adalah bunda Tegar adalah seorang bunda yang benar-benar TEGAR, beliau ibu yang kuat tidak pernah mengeluh dan selalu menikmati setiap detik “perjalanan dan prosesnya” dengan senyuman. Suaminya-pun sangat mendukung, sabar dan selalu memberikan semangat dan motivasi kepada istrinya dan ini yang sangat mutlak di perlukan bagi seorang ibu yang ingin melahirkan normal.

Setelah sekian lama proses reposisi terjadi dan proses pembukaan terjadi, setelah saya berusaha meditasi dan jalin komunikasi dengan janin akhirnya tiba di satu titik dimana saya memutuskan untuk merujuk bunda Tegar karena serviks sudah membuka 9 cm namun bibir serviks anterior masih sangat kaku dan posisi kepala janin belum berubah, kontraksi-pun melambat. Padahal perasaan ingin mengejan selalu bunda Tegar rasakan saat ada kontraksi. Disamping itu ketuban sudah pecah sehingga tidak ada alasan lain lagi bagi saya untuk tidak merujuk ke RS.

Selama proses merujuk bunda Tegar dan suami sudah sangat ikhlas sehingga setelah berada di RS, merekapun tidak stress apalagi menyesal sama sekali walaupun akhirnya setelah gagal menunggu proses persalinan normal, bunda Tegarpun di lakukan SC kembali.

Nah dari kisah bunda Tegar ini, hari ini saya ingin bernagi tentang bagaimana caranya agar posisi kepala janin “sesuai” dengan jalan lahir sehingga proses persalinanpun lancar dan persalinan bisa berjalan normal. artikel yang hampir sama sebenarnya sudah saya tuliskan di website ini silahkan buka : https://www.bidankita.com/joomla-overview/monthly-guide/237-pemosisian-janin-secara-optimal-membantu-bayi-anda-mencari-posisi-bagus-untuk-kelahiran-

Namun di artikel ini saya akan menjelaskan lebih detail dan berharap Anda bisa mengerti dan mengupayakan yang terbaik untuk buah hati.

Proses persalinan hampir selalu lebih lancar dan lebih mudah jika posisi janin Anda berada dalam posisi kepala di bawah, dengan bagian belakang kepalanya sedikit ke arah depan perut Anda. Ini disebut posisi anterior. Kebanyakan bayi masuk ke posisi ini pada akhir kehamilan sekitar minggu ke 36.

Dalam posisi anterior, bayi Anda cocok/ pas ke dalam kurva panggul Anda. Selama persalinan, bayi Anda akan meringkuk kembali di atas dan menyelipkan dagu ke dadanya. Persalinan dan kelahiran Anda harus maju dengan mudah jika bayi Anda berada dalam posisi ini karena: Bagian atas kepala bayi Anda bulat, sehingga tekanan pada leher rahim (serviks) selama kontraksi adalah rata dan Ini membantu Anda untuk melebarkan leher rahim dan membantu untuk menghasilkan hormon yang Anda butuhkan untuk proses persalinan.

Pada saat tahap mendorong/mengejan, bayi Anda akan bergerak melalui panggul Anda posisi bagian terkecil dari kepalanya turun pertama/terlebih dahulu. Untuk membayangkan proses ini cobalah anda mengenakan kaos yang lubang lehernya sangat ketat tanpa menyelipkan di dagu Anda kedada dan Anda akan mengerti bagaimana proses kepala janin turun ke panggul dan lahir!

Ketika bayi Anda sampai ke bagian bawah panggul Anda, ia memutar kepalanya sedikit sehingga bagian terluas dari kepalanya adalah di bagian terluas dari pinggul Anda. Bagian belakang kepalanya kemudian dapat menyelinap di bawah tulang kemaluan Anda. Maka Saat ia lahir, wajahnya menyapu seluruh daerah antara vagina dan bagian belakang (perineum).

Apa itu posisi posterior?

Posisi posterior adalah di mana posisi kepala janin Anda di bawah, tetapi bagian belakang kepalanya melawan tulang belakang, artinya, posisi kepala adalah Mlumah/menghadap ke atas (seharusnya menghadap ke bawah). Pada saat persalinan dimulai, sekitar 1;10 bayi berada dalam posisi posterior.

Kebanyakan posisi posterior ini dapat tetap lahir melalui vagina (bersalin normal), tapi posisi ini dapat membuat proses persalinan menjadi lebih sulit bagi Anda, terutama ketika kontraksi terjadi dan jika dagu bayi Anda didorong keatas (menengadah) bukannya terdorong kebawah (menunduk), Akibatnya:

Anda mungkin merasakan sakit punggung yang lebih sakit di banding ibu bersalin lainnya, ini karena tulang tengkorak jain terlalu mendesak syaraf di tulang pinggang /tulang ekor dan tulang belakang Anda.

Anda mengalami ketuban pecah dini di awal persalinan, ini disebabkan karena tekanan yang tidak seimbang Proses persalinan Anda mungkin panjang dan lambat sehingga Anda MUTLAK bersabar Anda mungkin merasa seperti ingin mendorong/ mengejan sebelum leher rahim Anda sepenuhnya berdilatasi atau sebelum serviks Anda membuka lengkap Ketika bayi Anda sampai ke bagian bawah panggul Anda, dia perlu untuk mengubah hampir 180 derajat supaya kepalanya masuk ke posisi terbaik untuk dilahirkan.

Hal ini dapat berlangsung cukup lama, atau bayi Anda mungkin memutuskan dia tidak akan berubah sama sekali! Dalam hal ini, ia akan lahir dengan wajah menatap Anda saat ia muncul (wajah keatas/mlumah). Atau Dia mungkin perlu dibantu forceps atau vaccum untuk membantu dia lahir.

Mengapa posisi bayi bisa menjadi posisi posterior?

Bayi Anda posisinya menjadi posterior bisa jadi mungkin karena jenis dan bentuk panggul yang Anda miliki. Beberapa wanita memiliki panggul yang sempit dan oval (disebut panggul antropoid) atau lebar dan berbentuk hati (disebut panggul android), bukan berbentuk bulat (gynecoid).

Jika panggul Anda oval atau berbentuk hati bukan bulat, bayi Anda lebih mungkin untuk menetap di posisi terlentang/posterior di bagian terluas dari pinggul Anda. ini karena ia dapat mengistirahatkan kepalanya lebih mudah dalam posisi ini.

2. Gaya hidup dapat menjadi faktor lain. Dan menurut pengamatan saya, sebagian besar kondisi ini dialami olah ibu-ibu yang tinggal di perkotaan dan terjadi pada ibu-ibu dengan kondisi ekonomi atas, dibanding dengan ibu-ibu yang tinggal di pedesaan yang kondisi ekonominya menengah kebawah yang mana mereka lebih banyak bergerak, bekerja secara manual di lapangan, atau yang jongkok untuk memasak atau makan.

Kok bisa semikian? Apa alasannya?. Ketika Anda bersantai di kursi nyaman menonton TV, atau bekerja di depan komputer selama berjam-jam, panggul Anda akan bergerak mundur dan “menetap”.

Hal ini mendorong bagian terberat dari bayi Anda (bagian belakang kepala dan tulang belakang) untuk berayun memutar ke belakang Dalam posisi ini, dia akan berakhir/ berbaring di tulang belakangnya (terlentang). Namun Jika Anda melakukan banyak kegiatan dengan posisi tubuh yang tegak, bayi Anda lebih mungkin untuk turun ke panggul Anda dalam posisi anterior, karena panggul Anda selalu “terjatuh” ke depan.

Lalu Apa yang bisa saya lakukan untuk membantu bayi saya ke posisi anterior?

Anda mungkin telah mendengar tentang teknik optimalisasi posisi janin. Ini adalah cara untuk mendorong bayi ke posisi anterior dengan mengubah postur tubuh Anda, terutama ketika Anda sedang duduk.

Perlu diingat bahwa Anda sedang berusaha untuk memiringkan panggul ke depan daripada belakang, jadi, jika Anda duduk, pastikan lutut Anda selalu lebih rendah dari pinggul Anda. Cobalah cara yang berikut ini:

Periksa kursi favorit Anda, upayakan posisi kursi tersebut tidak membuat tubuh Anda terlalu terebah ke belakang dan membuat posisi panggul terdorong ke belakang dan lebih rendah dari lutut.

Jika tidak, cobalah mengubah putaran kursi, berlutut di bantalan kursi dan bersandar ke depan di sandaran kursi. Rajinlah Mengepel lantai sambil berlutut! Ini bukanlah lelucon Lho. Orang jaman dahulu atau orang tua kita selalu menganjurkan pada ibu hamil tua untuk jadin mengepel lantai menggunakan tangan mereka dengan posisi jongkok atau berlutut. Dan ternyata itu bukanlah tanpa alasan.

Justru posisi inilah yang akan mendorong tubuh Anda tetep tegak dan condong kedepan sehingga posisi panggul tetap luas dan posisi bayipun menjadi posisi yang optimal atau posisi anterior.

Jadi saat hamil tua jangan malas yah untuk mengepel lantai?! Jika Anda setiap hari pekerjaannya lebih banyak duduk, secara berkala cobalah untuk beristirahat dan bergerak. Duduk di atas bantal di mobil Anda untuk mengangkat panggul Anda lebih tinggi di banding lutut Anda Ketika Nonton TV upayakan untuk sering melakukannya dengan cara posisi tubuh membungkuk ke depan di atas bola persalinan.

Lalu apa yang harus dilakukan jika posisi janin Anda terlanjur Posterior dan Anda memasuki persalinan?

Jika bayi Anda berada dalam posisi posterior ketika persalinan dimulai Anda masih dapat menggunakan postur tegak atau condong bertumpu kedepan untuk mencoba untuk membantu bayi Anda untuk mengubah posisi dan menghilangkan rasa sakit Anda.

Karena banyak sekali bayi yang bisa merubah posisi kepalanya menjadi posisi anterior ketika pada tahap ibu mengalami kontraksi dan mengejan dengan posisi tegak seperti ini. posisi bayi posterior kadang-kadang di tandai dnegan si ibu merasa sakit di pinggang dan perut bawah selama beberapa hari sebelum persalinan benar-benar dimulai.

rasa sakit mungkin menjadi tanda bahwa bayi Anda sedang mencoba untuk berubah menjadi posisi anterior. Cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan:

mencoba untuk banyak istirahat di malam hari siang hari, tetap tegak dan aktif dan rajin melakukan goyang inul tetap tegak dan condongkan bawan Anda selama kontraksi makan dan minum secara teratur untuk menjaga kekuatan Anda mencoba untuk tetap santai dan positif mencoba untuk tetap atur dan kuasai nafas sehingga membantu Anda tetap rileks Anda mungkin menemukan bahwa postur terbaik untuk proses persalinan pada kasus ini adalah merangkak.

Dalam posisi ini, bayi Anda turun jauh dari tulang belakang, membantu meringankan sakit punggung dan mudah-mudahan membantu dia untuk mengubah posis juga.

Ketika Anda berada dalam proses persalinan yang sebenarnya, cobalah untuk:

Tetap tegak untuk selama mungkin. tetap tegak dan condongkan bawan Anda selama kontraksi – menggunakan bola kelahiran, bean bag, pasangan Anda atau tempat tidur untuk bersandar.

Mintalah pasangan Anda untuk memijat punggung Anda. Jangan duduk di kursi atau di tempat tidur dalam posisi bersandar untuk jangka waktu yang terlalu lama. Karena ini justru tidak akan membantu bayi Anda berputar menuju ke posisi yang lebih optimal Jika Anda mengalami kelelahan selama persalinan, berbaringlah miring ke kiri.

Banyak hal yang bisa dilajukan untuk membantu posisi bayi berubah dan beberapa cara nya antara lain adalah rebozo, moving meditation, accupresure, pelvic rocking.

Referensi:

http://www.brooksidepress.org/Products/Military_OBGYN/Textbook/AbnormalLandD/fetal_position.htm

http://www.newmoonbirth.com/doula-services/the-miles-circuit/

http://pregnancy.about.com/od/laborbasics/ss/fetalpositions.htm

Nah semoga info ini bermanfaat untuk Anda.

Salam Hangat

Yesie

Yuk Bantu biar posisi tubuh Janin lebih baik! Cara Mudah &Lancar Melahirkan

Siapa yang tidak ingin melahirkan dengan lancar?

Saya yakin pasti semua ibu menginginkan hal ini.

Nah untuk mencapai hal tersebut sudah selayaknya anda mengupayakannya. Karena saat proses persalinan, ibu yang mampu bekerjasama dengan tubuh, bayi dan mmapu memanfaatkan gravitasi, maka bayi memiliki peluang bagus untuk idealnya posisi tubuhnya selama 6 minggu terakhir sebelum tanggal hari perkiraan lahir yang diharapkan.

1. Otot, ligamen, dan sendi harus tetap seimbang!

2. Gunakan teknik balancing tubuh yang dinamis

3. Secara teratur Ambil posisi condong ke depan

4. upayakan lutut lebih rendah dari pinggul

5. Tetap gigih dan semangat!

6. Gunakan bola kelahiran, sesering mungkin.

7. Ketika duduk di sofa, kursi atau di jok, tempatkan bantal di bawah bawah Anda dan punggung bawah dalam rangka agar Anda duduk lebih tegak. Sesering mungkin gunakan posisi tailor sitting.

8. Saat Nonton TV atau membaca sambil duduk di kursi ruang makan, atau menghadap ke belakang di sandaran kursi, atau berlutut di lantai bersandar pada bola persalinan di depan Anda, tumpukan bantal lantai, atau bean bag, atau berlutut di sofa atau kursi bersandar di atas lengan atau punggung.

9. Ketika beristirahat atau tidur, upayakan selalu miring * Catatan: Efek Gravitasi berbeda ketika ibu posisi tidurnya setengah miring tau miring total.

10. Luangkan waktu sedikitnya 20 menit 3x/hari untuk goyang panggul atau hula atau goyang inul.

11. Rajin mengepel lantai sambil jongkok atau merangkak, atau melakukan tugas-tugas lain yang memerlukan posisi merangkak lebih banyak, selama 2 minggu terakhir sebelum persalinan (bukan hanya untuk beberapa menit, namun setidaknya selama 20-30 menit).

12. Berendam/ mandi air hangat mampu mendorong bayi untuk “berguling”.

13. Upayakan selalu memvisualisasikan bayi dalam posisi yang benar dan berbicara dengan bayi tentang hal itu untuk bergerak.

14. Selesaikan ketakutan emosional dan trauma Anda dan rajin lakukan hypnobirthing

15. Akupunktur, akupresur, perawatan chiropractic, homeopati, myofascial (diafragma) rilis, Rebozo, dan latihan yoga jenis dapat digunakan sesuai kebutuhan.

HINDARI:

1. Perjalanan panjang di mobil dengan jenis kursi sedan, posisi semi-berbaring, memungkinkan lutut lebih tinggi dari pinggul, (ini akan memperbesar kemungkinan bayi memasuki panggul dalam posisi oksipital-posterior)

2. Duduk dengan kaki menyilang (menurunkan jumlah ruang di bagian depan panggul, dikombinasikan dengan semi-berbaring, bayi “tidak memiliki pilihan lain kecuali berbaring ke arah belakang atau posterior pinggulnya … besar kemungkinan bayinya akan tetap occipito- posterior dan masukkan pinggir panggul dalam posisi ini.”)

Untuk membantu bayi masuk ke posisi untuk melahirkan termudah Anda harus selalu Ingat, dalam rangka untuk memposisikan janin dalam posisi yang optimal dan sesuai dengan jalan lahir, gerakkan Ibu! Terus-menerus mengingatkan ibu untuk memberikan bayinya ruang yang dibutuhkan dan diperlukannya.

  1. Biarkan dia bergerak secara naluriah, terus untuk mengubah posisi. (Epidural menghambat gerakan naluriah.)
  2. Upayakan ketuban tetap utuh.
  3. Upayakan panggul tetap terbuka lebar.
  4. Gunakan gravitasi
  5. Merangkaklah selama setidaknya 30-45 menit, sebelum masuk kedalam panggul dan enggaged/terkunci, sehingga memungkinkan reposisi kepala bayi, gravitasi memungkinkan bayi untuk mundur dari panggul, memutar dan melenturkan sebelum kembali –masuk panggul lagi. ##CATATAN: Efek Gravitasi berbeda ketika posisi ibu tidur miring atau setengah duduk
  6. Berdiri dan bersandar ke depan, ini akan mampu membantu memperbesar inlet panggul, dan posisi janin dapat sejalan dengan inlet panggul, dapat memicu fleksi pada kepala janin, dapat meningkatkan rotasi terutama bila dikombinasikan dengan bergoyang
  7. Berlutut, bersandar ke depan dengan dukungan/penyangga dari tempat tidur, bola, mitra/suami.
  8. Goyang panggul, tulis nama bayi dengan panggul, membantu kepala untuk memungkinkan rotasi dan sesuai dengan panggul.
  9. Bersandar dan duduk di atas bola persalinan : pinggul berputar di atasnya dan bersandar di tempat tidur, meningkatkan keselarasan perubahan panggul dan memanfaatkan gaya gravitasi.
  10. berdiri asimetris, berlutut, dan duduk, meningkatkan diameter panggul, tulang paha ditinggikan bertindak sebagai tuas menciptakan lebih banyak ruang pada sisi panggul bagi bayi untuk memutar
  11. Menari Lambat, perubahan berulang pada sendi panggul mendorong bayi untuk memutar dan turun
  12. Abdominal lifting, untuk membantu menyelaraskan sumbu panjang bayi dengan sumbu inlet panggul
  13. Rebozo, atau melakukan posisi cat cow position dapat meningkatkan kemungkinan bayi akan memutar
  14. Naik turun tangga membantu keselarasan perubahan sendi panggul
  15. Berjalan merangkak ke belakang dan ke depan pun bisa membantu meningkatkan keselarasan gravitasi dan perubahan panggul
  16. Akupresur, rocking, bergoyang, jongkok berdiri, dan gerakan ritmis, dapat mengubah hubungan antara bayi, panggul, dan gravitasi membantu rotasi dan penurunan kepala.

Nah semoga bermanfaat

Salam Hangat

Yesie

Berbagai Video Posisi Melahirkan Alami

Sampai saat ini masih banyak yang berfikir bahwa posisi persalinan dengan berbaring adalah posisi yang paling baik.

Dan sampai sekarang sebagian besar posisi persalinan dengan berbaring terlentang ataupun setengah duduk (sebenarnya setengah berbaring) masih sering digunakan. Alasannya sangat klise yaitu memudahkan bidan atau dokter menolong kelahiran bayi. Padahal posisi ini kurang baik bagi ibu maupun bayi.

Nah mari kita lihat gambarannya melalui video-video berikut ini dan amatilah ternyata dengan posisi berbaring akan lebih “merangsang” si bidan dan dokter untuk melakukan episiotomy. Dan coba amati dan bedakan dengan video yang lain.

Harapan saya Anda mulai terbuka dan mulai berusaha merubah “gaya lama” tersebut.

1. Video Persalinan Normal dengan Posisi JONGKOK

Klip berikut ini menggambarkan proses persalinan dengan bayi besar yang mana ibunya melahirkan dalam posisi berjongkok dengan disangga atau di bantu suaminya. Banyak ibu yang memilih posisi ini saat melahirkan karena dengan berjongkok maka akan membuka panggul dan memanfaatkan gaya gravitasi, mendorong bayi menuruni jalan lahir lebih cepat.

Posisi melahirkan seperti ini membuat ibu mampu mengontrol dirinya dan membantu pembukaan panggul sekitar 30% lebih luas daripada dalam posisi terlentang.

Jika Anda lelah, cobalah untuk berdiri atau duduk untuk bersantai di antara kontraksi. Anda juga dapat menggunakan bola persalinan. Menggunakan bola persalinann akan membantu rileks pada area perineum dan kaki selama persalinan.

Lihat dan amati video ini untuk melihat bagaimana cara melahirkan bayi dalam posisi jongkok dan disangga pasangan:

Posisi melahirkan dengan jongkok dapat di lihat disini

Posisi melahirkan yang indah dengan posisi jongkok di bantu oleh pasangannya

posisi persalinan sendiri di alam terbuka yang nyaman

 

2. Video Persalinan Normal dengan Posisi Merangkak

Video melahirkan berikut ini menunjukkan seorang wanita yang melahirkan dengan posisi merangkak. Ini adalah salah satu posisi melahirkan yang paling disarankan untuk persalinan dengan posisi bayi posterior atau bayi besar. Posisi ini bagus untuk melahirkan karena ini salah satu posisi yang paling nyaman karenas melahirkan dengan posisi ini dapat melengkungkan punggung ibu bersalin untuk membantu mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan.

3. Persalinan Persalinan dengan Setengah Duduk (Posisi yang biasa atau sering di dilakukan /diterapkan di RS)

Video melahirkan berikut ini menunjukkan seorang wanita yang melahirkan di rumah sakit dalam posisi semi-duduk atau setengah duduk. Jika Anda memilih untuk melahirkan bayi Anda dalam posisi ini, gunakan bantal di bawah lengan untuk mendukung tubuh Anda.

Pada setiap kali Anda merasa kontraksi, Anda bisa mengkaitkan tangan Anda di sekitar lutut Anda dan tarik lutut Anda ke arah bahu Anda. Ini adalah salah satu posisi yang paling umum digunakan bersalin di rumah sakit.

Pastikan untuk bersandar dengan baik, jangan berbaring! Karenadengan demikian Anda bisa mendapatkan bantuan dari gaya gravitasi untuk membantu penurunan bayi Anda jalan lahir. Dengan memegang lutut Anda, Anda akan merasa lebih bisa memegang kendali ketika tiba saatnya untuk bernapas lembut (jangan mengejan keras) ketika bayi Anda keluar/ lahir

Posisi Melahirkan Lainnya:

Ada banyak posisi lain yang bisa digunakan saat peralinan. Video persalinan di atas adalah yang paling populer. Sedangkan posisi yang lain meliputi:

a. Posisi Melahirkan dengan Berlutut

Ini adalah salah satu posisi melahirkan yang paling dianjurkan jika Anda bersalin secara alami di tempat tidur. Letakkan tangan Anda di atas tempat tidur dan letakkan lutut anda melebar dan nyaman. Anda juga sedikit mengakat satu kak anda. Posisi ini mengurangi dan mencegah robekan perineum dan kebutuhan episiotomi.  ini juga membuat ibu merasa sangat tenang dan santai.

b. Posisi Melahirkan dengan Tidur Miring

Jika Kala kedua persalinan Anda sangat cepat, anda dapat menggunakan posisi ini di mana Anda berbaring miring dan kaki satunya di sangga dan diangkat oleh pasangan Anda. Posisi ini berguna jika Anda lelah.

c. Posisi Melahirkan dengan Duduk

Duduk di toilet, bangku bersalin atau melahirkan bola membuka panggul akan meningkatkan gaya gravitasi dan membantu bayi keluar secara alami.

posisi bisa juga seperti ini

silahkan melihat proses persalinan yang sangat indah ini:

Nah sekarang pilih posisi persalinan yang akan Anda gunakan dan komunikasikan dengan bidan serta dokter yang akan menolong Anda

Salam hangat

Bidan Kita

Posisi Tidur Terbaik Selama Hamil

Posisi Tidur Terbaik Selama Hamil

pregnant-sleeping-back

Di awal kehamilan hanya sebagian kecil wanita hamil yang mengalami kesulitan tidur. Namun ketika rahim terus membesar, banyak ibu yang mengalami gangguan tidur. Bisa tidur dengan nyenyak saat kehamilan sudah besar adalah karunia berharga yang sangat sulit didaatkan untuk beberapa ibu.

Masalah tidur biasanya mulai terjadi dalam trimester kedua ketika janin mulai tumbuh.  peningkatan ukuran janin dapat membuat sulit untuk mencari posisi tidur yang nyaman bagi ibu dan bayi. Selain itu ibu hamil mungkin akan mengalami kesulitan tidur dikarenakan peningkatan dorongan untuk buang air kecil, peningkatan denyut jantung, mulas/mulai adanya brakston hiks, kram kaki, dan sakit punggung dan pinggang.

Dimulai pada usia lima bulan, umumnya wanita mulai mengalami kesulitan menemukan posisi yang nyaman untuk tidur. Menemukan posisi tidur yang nyaman sangat vital agar mendapatkan istirahat (dengan tidur) yang maksimal. Tidur yang cukup tidak hanya membuat tubuh segar, tetapi juga membantu ibu dan bayi tetap sehat selama kehamilan

Apa posisi tidur yang terbaik?

Posisi tidur terbaik selama kehamilan adalah “SOS” (sleep on side/tidur miring). Bahkan lebih baik adalah dengan tidur miring ke kiri. Tidur di sisi kiri Anda akan meningkatkan jumlah darah dan nutrisi yang mencapai plasenta dan bayi Anda. Luruskan kakikiri kaki dan ditekuk lutut kanan, sangga dengan sebuah bantal di antara kaki Anda.

Tidur dengan posisi telentang tidak dianjurkan, karena rahim yang membesar dapat menekan pembuluh darah balik (pembuluh Vena) yang ada di rongga perut. akibat penekanan pembuluh vena maka aliran darah balik tidak lancar dan bumil akan merasa pusing.Posisi telentang juga akan menyebabkan tidur ngorok yang dapat menyebabkan henti nafas saat tidur (sleep apnea) Jika Anda mengalami masalah dengan nyeri punggung, gunakan “SOS” dan coba tempatkan bantal di bawah perut Anda juga.

Jika Anda mengalami mulas pada malam hari, Anda mungkin ingin mencoba menopang tubuh bagian atas Anda dengan bantal.

Pada akhir kehamilan Anda mungkin mengalami sesak napas, cobalah berbaring miring kiri atau disangga dengan bantal.

Umumnya dokter obgyn akan merekomendasikan posisi tidur miring pada sisi kiri. Pada posisi miring aliran darah akan meningkat secara optimal ke tubuh dan rahim ibu. Pada posisi ini juga ginjal ibu akan lebih efektif membuang kotoran yang ada dalam tubuh serta membuang air sehingga membantu mengurangi kaki ibu yang bengkak.

Namun jika ibu lebih merasa nyaman miring ke kanan, tidak ada alasan untuk tidak tidur di sisi ini. Kebanyakan bumil juga membutuhkan “dukungan” untuk menambahkan rasa nyaman saat berbaring, yang mana paling mudah dicapai dengan penggunaan bantal guling yang diselipkan di bawah perut dan antara kaki. Bantal yang diletakkan di punggung juga diperlukan agar ibu tidak terguling ke posisi telentang saat tidur.

Anda mungkin merasa perlu untuk diselipkan bantal berbagai kehamilan berukuran di lokasi lain selama kehamilan Anda. Beberapa wanita seperti mengangkat sedikit tambahan di bawah lengan sementara beberapa bahkan seperti bantal cahaya lembut beristirahat di atas kepala mereka. Jangan khawatir tentang apa yang tampaknya biasa atau luar biasa. Sekali lagi selama kehamilan kuncinya adalah kenyamanan Anda

Sejak Awal kehamilan, sebaiknya Anda harus mulai berusaha untuk membiasakan tidur miring kiri Biasanya posisi yang paling nyaman adalah dengan menekuk lutut Anda.

17631417

Tips untuk Mendapatkan Tidur yang Lebih Baik Selama Kehamilan

Selama Kehamilan Anda akan butuh tidur. Namun karena beberapa ketidaknyamanan yang Anda rasakan maka seringkali ibu tidak bisa merasakan nyaman dan nyenyak saat tidur. Ada beberapa cara Anda dapat meningkatkan kesempatan Anda untuk tidur lebih baik selama kehamilan.

1. Latihan/Olahraga . Olahraga teratur dapat mengurangi frekuensi kram kaki, yang banyak dialami oleh ibu selama kehamilan. Hanya saja, jangan olahraga dalam beberapa jam sebelum tidur – karena endorfin dan adrenalin bisa membuat Anda tetap terjaga.

2. Relaksasi . Anda harus menggabungkan beberapa bentuk relaksasi sebagai bagian dari rutinitas tidur Anda. Yoga adalah salah satu cara yang baik karena ada unsure olahraga dan relaksasi-nya, pastikan bahwa Anda mengikuti yoga secara rutin selama kehamilan.

Meditasi, relaksasi hypnobirthing, mandi air hangat, atau bahkan membaca buku adalah cara-cara yang dapat Anda lakukan agar bersantai sebelum tidur. Relaksasi dapat membantu Anda mengurangi tekanan, ketidaknyamanan dan kekhawatiran selama kehamilan, ini akan memungkinkan Anda untuk tidur lebih baik di malam hari.

3. Tetap terhidrasi . Pastikan untuk menjaga terhidrasi dengan baik sepanjang hari, dan bahkan di malam hari. Meskipun ini mungkin berarti bahwa Anda harus beberapa kali ke toilet di tengah malam, tetap terhidrasi dengan baik dapat mengurangi sakit kepala, bengkak, dll

4. Tidur siang . Percaya atau tidak, 1 jam tidur pada siang hari sebenarnya dapat meningkatkan kualitas tidur anda selama kehamilan.

5. Rutin . Membuat rutinitas di malam hari dengan pergi ke tempat tidur waktu yang sama setiap malam, pergi buang air kecil juga pada waktu yang sama tiap malam, maka tubuh Anda akan menjadi terbiasa dengan rutinitas tersebut, sehingga Anda tertap bisa menikmati tidur Anda.

6. Tempat tidur yang Nyaman . Kehamilan mungkin waktu untuk mendapatkan kasur baru (salah satu alas an yang baik untuk minta dibeliin kasur baru sama suami kan? Hehehe). Meskipun kelembutan harus sesuai preferensi Anda, bahkan harus mendukung tubuh Anda!  kasur yang baik dapat membuat sebuah perbedaan dalam kualitas tidur selama kehamilan, Pilih seprei yang nyaman yang meresap keringat dan “dingin” karena biasanya ibu hamil mengalami “hot flashes” atau gerah saat malam hari..

7. Piyama. Jika Anda tidur gunakan piyama atau baju tidur yang nyaman, Karena ibu hamil sering mengalami hot flashes maka gunakan kain yang berbahan kapas sehingga Anda tetap hangat, tetapi tidak terlalu panas.

8. Bantal yang menyangga . sangga perut atua pinggang Anda dengan bantal yang nyaman dan bantak ini akan membantu menyelaraskan pinggul dan tulang belakang untuk mendapatkan kenyamanan yang lebih baik..

9. Suhu kamar . buat suhu kamar senyaman mungkin (jika Anda menggunakan AC) namun jika tidak setidaknya ada sirkulasi yang baik di kamar tidur.

10. Posisi Tidur . pilih posisi senyaman mungkin dan jika diperlukan Anda dapat untuk mengubah posisi secara berkala.

Nah selamat mencoba bunda

Salam Hangat

Bidan Kita

Pro dan Kontra dari 11 Posisi Persalinan

Gerakan dan posisi dalam persalinan meningkatkan kenyamanan dengan merangsang reseptor di otak tentang persepsi mengurangi nyeri. Hasilnya adalah bahwa Anda dapat mentolerir kontraksi yang timbul semakin kuat.

Ketika kontraksi menjadi sangat kuat, endorphin dilepaskan dan persepsi nyeri berkurang. Pada akhirnya, gerakan Anda dalam menanggapi kontraksi Anda mengurangi rasa sakit dan memfasilitasi proses persalinan tersebut.

Gerakan dan pengaturan serta perubahan posisi juga membantu bayi masuk melalui panggul, dan beberapa posisi yang Anda lakukan dapat memperbesar diameter panggul.

Posisi yang ditampilkan di sini adalah posisi untuk memfasilitasi persalinan normal.

Apapun posisi persalinan yang harus anda gunakan? Ikuti saja irama tubuh Anda. Bergerak secara bebas dalam menanggapi apa yang Anda rasakan. Tubuh Anda akan membiarkan Anda tahu persis posisi apa yang terbaik di setiap titik dalam proses persalinan Anda.

Berdiri di topang/disangga

mzyytggf

Pro

1. Diameter Panggul Anda meningkatkan hingga 15 persen.

2. Memungkinkan Anda untuk didukung oleh pasangan ketika Anda ingin berdiri, duduk, atau jongkok.

3. Mengambil keuntungan dari gravitasi bumi

4. Membuat Anda merasa kontraksi kurang menyakitkan dan lebih produktif

5. Posisi Anda seperti ini akan membantu kepala bayi segera turun panggul.

6. Gerakan menyebabkan perubahan dalam sendi panggul Anda, membantu bayi Anda melalui jalan lahir

7. Dapat meningkatkan dorongan Anda untuk mengejan pada Kala 2 Persalinan

Contra

1. Membutuhkan mitra yang kuat

2. Mungkin terasa melelahkan bagi Anda berdua Â

 

Duduk Di Toilet

vertical_birth_ENCor_fig3

Pro

1. Membantu perineum Anda rileks.

2. Dengan posisi begini, Anda terbiasa dengan posisi kaki terbuka dan tekanan panggul

3. Memanfaatkan gaya gravitasi

Contra

1. Tekanan dari toilet duduk mungkin terasa tidak nyaman  bagi Anda

 

Duduk

pvzmstqx

 

Pro

1. Baik untuk Anda beristirahat

2. Memanfaatkan gaya gravitasi bumi

3. Dapat tetap melakukan pemantauan janin elektronik secara terus menerus

Contra

1. Mungkin tidak mungkin dilakukan jika Anda menderita tekanan darah tinggi

 

JONGKOK

lamaze_position04  bjxyxywc

 

Pro

1. Mempercepat penurunan bayi .

2. Memanfaatkan Gaya gravitasi

3. Dapat meningkatkan dan membantu rotasi kepala bayi ke arah Anterior.

4. Memungkinkan kebebasan untuk menggeser berat badan Anda untuk mencari posisi yang paling nyaman.

5. Memungkinkan akses perineal yang sangat baik

6. Bagus untuk sirkulasi janin

7. Dapat meningkatkan diameter panggul sebanyak 2 cm

8. Membantu meningkatkan Energi Anda untuk mengejan

Contra

1. Seringkali terasa melelahkan bagi ibu

2. Kadang-kadang sulit bagi bidan/dokter untuk mendengar detak jantung janin

3. Mungkin sulit bagi bidan untuk membantu dalam kelahiran jika bidan tersebut kurang trampil

 

Tidur MIRING

jfbjbdwm

 

Pro

1. Membantu memperlancar aliran oksigen untuk bayi

2. Posisi yang bagus saat beristirahat

3. Sangat Membantu jika Anda menderita tekanan darah tinggi

4. Baik Untuk pasien yang mendapatkan tindakan epidural

5. Bisa membuat kontraksi lebih efektif

6. Mudah bagi Anda untuk bersantai antara kontraksi selama kala 1 fase aktif dank ala 2

7. Dapat memperlambat persalinan yang bergerak terlalu cepat (partus presipitatus)

8. Pasangan Anda dapat membantu anda melahirkan dan mengejan dengan mendukung dan menopang kaki Anda.

9. Menurunkan kemungkinan robek pada perineum atau kebutuhan untuk episiotomi

10. Akses yang baik ke perineum

Contra

1. Mungkin sulit bagi bidan untuk mengakses detak jantung janin

2. Tidak ada bantuan dari gravitasi

3. Jika tidak ada dapat menahan kaki Anda, Anda harus menopang sendiri

4. Anda mungkin merasa terlalu pasif dalam posisi ini

BERJALAN

 

Pro

1. Memanfaatkan gaya gravitasi

2. Kontraksi yang sering menjadi kurang menyakitkan

3. Mempercepat proses persalinan

4. Mengurangi sakit punggung

5. Meningkatkan dorongan untuk mengejan.

Contra

1. Tidak dianjurkan jika Anda menderita tekanan darah tinggi

2. Tidak bisa digunakan dengan pemantauan janin elektronik terus menerus

 

STANDING/ BERDIRI

 

Pro

1. Memanfaatkan gaya gravitasi

2. Membantu meningkatkan aliran oksigen untuk bayi

3. Kontraksi lebih efektif dan lebih tidak menyakitkan .

4. Mempercepat persalinan

5. Meningkatkan dorongan untuk mengejan

Contra

1. Terasa Sulit bagi bidan untuk melihat bayi

 

Bersandar atau berlutut kedepan dengan disangga.

 

Pro

1. Dapat membantu pergeseran bayi jika diperlukan

2. Memanfaatkan gaya gravitasi

3. Dapat menggunakan birthing ball

4. Kontraksi sering kurang menyakitkan dan lebih produktif

5. Bayi memiliki keterkaitan yang erat dalam panggul

6. Meredakan sakit punggung

7. Lebih mudah bagi pasangan Anda untuk membantu meringankan sakit punggung Anda

8. Mungkin lebih enak daripada berdiri

9. Baik untuk goyang panggul

10. Mengurangi ketegangan pada pergelangan tangan dan lengan

Contra

1. Sulit bagi bidan untuk membantu persalinan (prosesnya)

 

Merangkak

Pro

1. Baik untuk persalinan

2. Membantu rotasi bayi, jika diperlukan

3. Mengurangi tekanan pada wasir (jika Anda menderita Wasir)

4. posisi yang baik untuk menghindari perineum robek atau episiotomi

5. posisi Baik untuk melahirkan bayi besar

6. Membantu jika detak jantung janin rendah

Contra

1. Sulit bagi pendukung Anda untuk mempertahankan kontak mata dengan Anda

2. Sulit bagi Anda untuk melihat apa yang terjadi

 

Setengah duduk

 

Pro

1. Nyaman

2. Memanfaatkan gaya gravitasi

3. Posisi yang bagus untuk beristirahat

4. Posisi mengejan yang baik di tempat tidur rumah sakit

5. Akses mudah ke memeriksa detak jantung janin

Contra

1. Akses ke perineum Anda dapat menjadi sulit

2. Mobilitas tulang ekor Anda terganggu

3. Menempatkan beberapa tekanan pada perineum Anda tetapi kurang dibanding bila berbaring telentang

 

TERLENTANG

Contra

1. Melawan gravitasi

2. Kebutuhan episiotomy lebih banyak dan resiko robekan perineum lebih besar

Membantu Bayi Anda mencari Posisi Bagus Untuk Kelahiran

Pemosisian Janin Secara Optimal

Pemosisian Janin secara optimal atau Optimal Fetal Positioning (OFP) adalah teori yang dikembangkan oleh bidan, Jean Sutton dan Pauline Scott. Mereka menemukan bahwa posisi dan gerakan ibu dapat mempengaruhi cara bayinya memposisikan diri pada minggu-minggu terakhir kehamilan.

Hal ini diyakini menjadi isu gaya hidup sebagai akibat masyarakat statis, dengan pekerjaan fisik yang kurang pada sehari-hari.

Tidak seperti pada jaman nenek moyang kita terdahulu, untuk pegi ke pasar atau ke suatu tempat mereka harus berjalan kaki lama bahkan naik turun perbukitan dengan jalan kaki, sedangkan sekarang untuk melakukan semua pekerjaan sehari-hari saja terkadang kita tidak memerlukan aktivitas fisik apapun karena semua sudah dibantu tehnologi.

Ada remote control, ada mobil, sepeda motor dan sebagiainya sehingga hal ini membatasi gerak fisik kita. Dan ternyata ini sangat erat korelasinya terhadap proses persalinan nanti.

Akhir-akhir ini semakin banyak ibu yang mengeluh kesakitan pada saat persalinan, selain itu angka SC sudah semakin tinggi. Mal posisi dan mal presentasi, dimana terjadi kelainan posisi janin membuat proses persalinan lebih sulit bahkan janin tidak dapat bergerak melewati panggul sehingga mau tidak mau keputusannya adalah SC.

Beberapa ibu bahkan didiagnosa DKP (Disporposi Kepala Panggul) dimana terjadi ketidaksesuaian proporsi antara kepala janin dan besar serta luas panggul , hal ini disebabkan karena janin yang terlalu besar atau panggul yang terlalu kecil, juga sering disebabkan karena janin dalam posisi posterior atau mal posisi. Karena sebenarnya kejadian DKP yang sejati cukup rendah.

Mempengaruhi cara janin bergerak dan mengatur posisi teroptimalnya bisa membantu untuk membuat kelahiran lebih mudah bagi ibu dan bayi. Idealnya, posisi janin sejajar dan segaris sesuai mampu melalui panggul Anda semudah mungkin.

Untuk berada dalam posisi ini, kepala bayi perlu di bawah, menghadap punggung Anda, dengan punggung berada pada salah satu sisi bagian depan perut Anda. Dalam posisi ini, kepala bayi mudah ‘tertekuk’, yaitu dagunya menyelipkan ke dadanya, sehingga bagian terkecil kepalanya akan diterapkan ke serviks pertama. Posisi ini disebut ‘Occiput Anterior ‘ atau di singkat (OA).

Sedangkan posisi “occiput posterior ‘ (OP) merupakan posisi yang tidak ideal. Dalam posisi posterior, bayi masih kepala di bawah, namun menghadap perut Anda bukan punggung. Ibu dari bayi dalam posisi ‘posterior’ persalinannya cenderung lebih lebih lama dan lebih menyakitkan (sakit punggung saat bersalin) dalam posisi ini kepala bayi tidak dapat sepenuhnya melakukan flexi, dan diameter kepalanya yang telah masuk panggul lebih besar.

Ini berarti bahwa bayi sering posterior tidak terlibat (turun ke panggul) sebelum mulai persalinan Faktanya bahwa karena bayi tidak turun panggul berarti hal itu sulit untuk memulai proses persalinan, sehingga bayi dengan posisi posterior lebih cenderung lahir melewati hari perkiraan persalinannya/serotinus.

kontraksi Braxton Hicks yang terjadi sebelum persalinan dimulai dapat sangat menyakitkan, dengan banyak tekanan pada kandung kemih, seperti bayi mencoba untuk memutar sementara kepalanya memasuki panggul.

Kadang-kadang janin dengan posisi posterior tidak dapat memutar karena posisi plasenta anterior rendah.

Bagaimana Anda Tahu Posisi janin Anda Posterior??

Ketika bayi dalam posisi anterior, punggung terasa keras, halus dan bulat pada satu sisi perut Anda, dan Anda biasanya akan merasakan tendangan di bawah tulang rusuk Anda.

Namun Ketika bayi dalam posisi posterior, perut Anda mungkin terlihat datar dan merasa lebih empuk, dan Anda mungkin merasa lengan dan kaki bergerak ke arah depan, dan tendangan di bagian depan menuju bagian tengah perut Anda. Daerah sekitar pusar melengkung ke dalam membentuk seperti piring cekung.

Bagaimana Saya Hindari Presentasi Posterior?

Bagian belakang bayi adalah sisi terberat tubuhnya. Ini berarti bahwa secara alami akan tertarik menuju sisi terendah dari perut ibu.

Jadi, jika perut Anda lebih rendah daripada punggung Anda, misalnya jika Anda sedang duduk di kursi bersandar ke depan, lalu kembali, bayi akan cenderung berayun ke perut Anda. Jika punggung Anda lebih rendah dari perut Anda, misalnya jika Anda berbaring telentang, lalu kembali bayi mungkin berayun ke arah belakang Anda.

Hindari posisi yang mendorong bayi Anda untuk menghadapi perut Anda. Penyebab utama ketika Anda terkulai di kursi, duduk di kursi mobil mana Anda bersandar dengan lutut anda lebih tinggi dari panggul.

Cara terbaik untuk menghindari posisi ini adalah dengan menghabiskan banyak waktu duduk tegak. Bila Anda duduk di kursi, pastikan lutut Anda lebih rendah dari panggul, dan tulang ekor Anda harus dimiringkan sedikit ke depan.

Berikut adalah beberapa saran yang dapat Anda terapkan:

  1. Jika Anda menonton televisi, lakukan ini sambil duduk di lantai, di atas birth ball, beanbag atau bantal, atau duduk di kursi makan. Coba duduk tegak di kursi dengan mengganjal supaya panggul Anda tetap tegak dan lbig tinggi dari lutut.
  2. Gunakan posisi yoga sambil istirahat, membaca atau menonton televisi – misalnya, pose tailor sitting(duduk dengan punggung tegak dan telapak kaki bersatu, lutut ke samping). Jika perlu ikuti kelas Yoga.
  3. Duduk di atas bantal di dalam mobil, sehingga panggul anda tetap miring ke depan. Jaga jok belakang tegak
  4. Jangan menyilangkan kaki Anda! Hal ini mengurangi ruang di bagian depan pelvis, dan membuka itu di belakang. Untuk posisi yang baik, bayi perlu memiliki banyak ruang di depan
  5. Tidur miring bukan tidur terlentang
  6. Hindari posisi jongkok pada akhir kehamilan, yang membuka panggul dan mendorong bayi untuk bergerak ke bawah, hingga Anda tahu dan yakin bahwa posisi bayi Anda sudah pas dan benar.
  7. Renang gaya dada dikatakan sangat baik untuk bayi posisi – tidak gaya punggung, ini diperkirakan dapat membantu dengan posisi yang baik, karena semua gerakan kaki membantu membuka panggul Anda dan menetap ke bawah bayi.
  8. Penggunaan birthing ball dapat mendorong ke posisi yang baik, baik sebelum dan selama persalinan.
  9.  Berbagai latihan dilakukan ketika posisi merangkak bisa membantu, misalnya menggeliat kan pinggul dari sisi ke sisi, atau melengkungkan punggung Anda seperti kucing, diikuti dengan menjatuhkan tulang belakang bawah.

Semoga TIPS ini bermanfaat

Salam Hangat

Bidan Kita

Keuntungan dan Kekurangan Posisi Persalinan

Posisi Lithotomy

Posisi lithotomy adalah salah satu posisi kelahiran yang paling umum, terutama di rumah sakit karena merupakan salah satu posisi paling mudah bagi penolong persalinan terutama apabila Anda menggunakan epidural.

Selama ini sebagian besar orang awam juga menganggap posisi ini posisi yang lazim dan paling baik digunakan karena di banyak tayangan TV yang pernah kita lihat selama ini, biasanya selalu menggunakan posisi ini.

Akhirnya banyak orang awam berasumsi bahwa posisi lithotomy digunakan karena telah terbukti menjadi posisi yang terbaik untuk ibu dan bayi, meskipun sebenarnya tidak. Karena sebenarnya posisi ini adalah posisi terburuk bagi persalinan, namun sayangnya posisi ini masih saja di digunakan di banyak rumah sakit.

Pastikan Anda membaca semua keuntungan dan kerugian dari posisi lithotomy sehingga Anda tahu dan akan menghindari posisi ini sebisa mungkin!

lithotomy-position-8789_3

Posisi Persalinan: Berbaring / Posisi Lithotomy / Terlentang

Keterangan:

Berbaring telentang atau miring sedikit, kadang-kadang dengan kaki di sangga.

Keuntungan:

Tidak ada Keuntungan, Selain tidak akan mengganggu pemasangan kateter, infus, kateter epidural atau monitor internal janin.

Kekurangan:

1. Lithotomy posisi lebih menyakitkan daripada posisi lainnya (1,2)

2. Akses mudah ke perineum. (bidan sering melihat ini sebagai keuntungan, tapi jika Anda ingin menghindari tindakan episiotomy atau bahkan menghindari kejadian robekan perineum, maka hindari posisi ini)

3. Tidak membantu proses persalinan sama sekali.

4. Pembukaan panggul sempit atau tidak maksimalo dan tekanan tempat di tulang ekor sangat banyak

5. Ibu harus mengejan dengan melawan gravitasi dan ini meningkatkan lamanya atau panjang nya tahapan mengejan.

6. Meningkatkan tekanan pada perineum yang dapat meningkatkan robekan dan derajat episiotomi, terutama jika dibandingkan dengan posisi jongkok (3,4,5,6).

7. Gerakan ibu akan sangat dibatasi sehingga meningkatkan lamanya persalinan (7,8).

8. Meningkatkan risiko persalinan dengan vaccum ataupun Forcep (9,10,11).Â

9. Mengejan dalam posisi lithotomy meningkatkan peluang Anda untuk dilakukan episiotomy (12)

10. Posisi ini membuat tekanan pada pembuluh darah menuju rahim dan dapat membatasi aliran darah ke bayi. (13,14,15,16) ini dapat menurunkan detak jantung bayi yang menyebabkan Bidan Anda harus memantau Anda lebih lagi yang bahkan justru dapat lebih membatasi gerakan Anda.

11. Ini meningkatkan risiko bayi berada di posisi yang buruk (malpresentation)

12. Posisi ini meningkatkan risiko terjadinya distosia bahu (17)

 

side-lying-2 side-lying-1

image from here

Posisi Berbaring Miring

Posisi berbaring miring bisa sangat membantu jika Anda mencoba untuk menghindari posisi lithotomy.

Tips:

Lakukan Percobaan dengan mencoba berbagai variasi posisi ini untuk menemukan posisi mana yang paling nyaman.

Kaki atas dapat didukung atau disangga oleh pasangan Anda. Posisi miring ke kiri dapat digunakan dalam kala I dan dalam kala II persalinan.

Tapi, cobalah untuk tidak menggunakan posisi ini pada awal persalinan karena dapat memperlambat segalanya. Posisi miring dapat membantu jika proses persalinan berjalan terlalu cepat, biasanya terjadi pada ibu dengna jumlah anak lebih dari satu.

Keuntungan:

  1. Posisi ini dapat digunakan untuk beristirahat disela kontraksi
  2. Dapat digunakan dalam persalinan dengan epidural.
  3. Posisi ini membantu Anda untuk mengurangi tekanan dari organ-organ internal ke tali pusat yang memungkinkan pengurangan jumlah suplai oksigen yang mengalir ke bayi.
  4. Ini membantu untuk menjaga denyut jantung janin tetap stabil selama kontraksi.
  5. Menghemat energi si ibu
  6. Menguntungka bagi ibu yang memiliki tekanan darah rendah.

Kekurangan:

Bisa memperlambat persalinan jika tidak digunakan dengan tepat. Artinya pada kala I fase aktif posisi ini tidak akan membantu penurunan bagian terendah janin. Karena posisi ini tidak dapat memanfaatkan gaya gravitasi bumi

squating SONY DSC

Berjongkok

Dari semua posisi persalinan yang dapat Anda pilih, untuk kala II posisi berjongkok ini mungkin adalah posisi yang terbaik. Jika Anda berharap untuk melahirkan secara alamim maka belajar bagaimana melakukan posiis jongkok adalah salah satu cara untuk mewujudkannya!

Bagaimana cara posisi jongkok? Posisi ini sama seperti posisi ketika Anda Buang Air Besar di WC Jongkok. Anda dapat mengatur posisi jongkok ini tanpa di sangga atau di dukung pasangan Anda, walaupun ini akan membutuhkan latihan terlebih dahulu dan kekuatan kaki yang lebih. Atau Anda bisa berjongkok dnegna didukung atau di sangga pasangan Anda. ilustrasi di sini benar-benar menunjukkan seberapa dekat Anda dengan pasangan Anda. Pastikan Anda membaca tips untuk beberapa info penting!

Tips:

– Yang terbaik Adalah menggunakan posisi ini pada tahap kala II Persalinan yaitu fase mendorong atau mengejan, karena dapat posisi melelahkan. Maka Anda mungkin akan butuh bantuan pasangan. Dan akan lebih baik lagi apabila Anda sudah latihan sejak kehamilan untuk meningkatkan kekuatan kaki. Yoga bisa menjadi pilihan latihan tersebut.

– Posisi Jongkok telah dikaitkan dengan tingkat robekan perinbeum yang lebih tinggi di beberapa penelitian, meskipun di penelitian lain hal ini juga di bantah. Karena sebenarnya yang membuat semakin banyak kejadian robekan perineum bukanlah posisi jongkoknya namun tehnik berjongkok yang digunakan. Misalnya, jika Anda jongkok dengan berat badan Anda tertumpu pada jari kaki, betis, paha, maka perineum dan vagina Anda ototnya akan semakin ketat/kencang. Sedangkan jika berat badan Anda tertumpu ada tumit Anda (mungkin dengan gulungan handuk di bawah tumit Anda untuk menyangga jika diperlukan ), otot perineum dan vagina akan lebih bisa rileks, dengan demikian dapat mencegah robekan perineum.

– Posisi Jongkok memperpanjang otot gluteus Anda, paha belakang dan quadriceps (paha) dan otot betis Anda. semua otot ini akan sangat membantu! Dengan demikian otot di wilayah perineum dan vagina akan lebih fleksibel.

Beberapa tips lain untuk posisi jongkok yang baik:

  • Praktekan posisi jongkok dengan gulungan handuk di bawah tumit Anda sampai Anda bisa melakukannya dengan tumit yang menapak rata tanpa ada ganjalan gulungan handuk.
  • Cobalah sambil memegang sebuah gagang pintu atau memegang pasangan Anda untuk membantu Anda mendapatkan posisi jongkok yang benar. Ketika memegang gagang pintu, pastikan bahwa garis antara pergelangan kaki dan lutut adalah vertikal. lutut Anda tidak harus jauh ke depan. Ini akan membantu Anda dapat menapakkan tumit ke lantai dengan rata.
  • Pastikan tulang belakang Anda tidak melengkung, terutama punggung bawah, usahakan untuk tetap tegak atau lurus, jika tidak usahakan sedikit cekung. Untuk mencapai ini, Anda mungkin merasa seolah-olah bagian bawah Anda benar-benar mencuat.

Keuntungan:

1. Berjongkok membuka panggul hingga 30% dibandingkan dengan posisi berbaring (18)

2. Posisi Jongkok dilaporkan terasa kurang menyakitkan daripada posisi berbaring (19).

3. Posisi Jongkok dapat meluruskan ‘jalan lahir karena membantu tulang panggul untuk sejajar dengan jalan lahir,ini menyulitkan bagian terendah janin untuk turun ke jalan lahir.

4. Posisi Jongkok untuk melahirkan akan memanfaatkan gaya gravitasi bumi. Jika Anda berpikir untuk mengabaikan efek gravitasi Anda salah besar. Apakah Anda pernah punya pengalaman di mana Anda kesulitan buang air kecil ketika Anda berbaring dan Anda lebih mudah buang air kecil ketika Anda berdiri atau jongkok? Itulah efek GRAVITASI!

5. Posisi ini akan memperpendek tahap mengejan dalam persalinan (20,21,22,23).

6. Yang berarti bahwa oksitosin kurang diperlukan untuk mempercepat persalinan, sehingga dengan posisi ini akan mengurangi kejadian induksi dalam persalinan (19)

7. Posisi Jongkok juga mengurangi kebutuhan penggunaan forsep bila dibandingkan dengan posisi setengah-duduk (22).

8. Posisi Jongkok juga membantu untuk memperpanjang tubuh ibu sehingga dapat memberikan ruang yang lebih banyak kepada bayi untuk masuk ke posisi yang lebih baik.

9. Beberapa studi menyebutkan jongkok yang mencegah robekan perineum (20,23), meskipun beberapa menyebutkan bahwa tingkat robekan adalah sama (19) atau lebih tinggi (21,24) . Seperti yang disebutkan sebelumnya, kalau saya berpikir bahwa peningkatan robekan perineum adalah karena kurangnya dukungan, atau tehnik berjongkok yang salah.

10. Jongkok dapat menurunkan tingkat episiotomy (19,20,24)

Kekurangan:

Posisi ini Mungkin melelahkan, itulah sebabnya mengapa itu umumnya merupakan ide yang baik untuk menerapkannya hanya pada saat kala II atau saat mengejan saja.

Setengah-Duduk

Semi-Sitting-Pushing

image from here

Meskipun posisi duduk dan semi-duduk mungkin tampak serupa, namun sebenarnya ini sangat-sangat berbeda. Pastikan Anda terus membaca Artikel ini untuk mengetahui perbedaannya.

Posisi setengah duduk adalah posisi yang umumnya di lakukan di rumahsakit, rumah bersalin atau bidan praktek karena posisi ini juga sangat memudahkan bidan, dokter atau perawat untuk melakukan tindakan.

Keuntungan:

  1. Posisi ini dalam beberapa hal sedikit lebih baim dibandingkan dengan posisi berbaring terlentang atau lithotomy
  2. Posisi ini tidak akan mengganggu pada epidural, pemasangan kateter, infuse atau CTG
  3. Anda mendapatkan bantuan dari gaya gravitasi walaupun hanya sedikit
  4. Posisi ini dapat digunakan untuk istirahat

Kekurangan:

Kekurangan dari posisi setengah cukup banyak, hampir sama dengan kerugian dari posisi lithotomy atau berbaring. Beberapa sumber mengatakan posisi ini justru lebih buruk daripada posisi lithotomy karena memberikan tekanan sacrum sehingga membuat garis lengkung tubuh yang ini juga akan membatasi gerakan baby untuk menuruni jalan lahir. Masuk akal juga ya?

Kekurangan posisi setengah duduk:

  • Lebih menyakitkan daripada posisi lainnya.
  • Akses mudah ke perineum.
  • Pembukaan panggul sempit dan tekanan di tailbone (tulang ekor) banyak
  • Meningkatkan tekanan pada perineum yang meningkatkan resiko robek dan
  • Gerakan wanita dibatasi.
  • meningkatkan risiko forcep dan vacum.

Posisi Duduk

Labor-Positions-article

Keinginan untuk melahirkan dengan duduk tentu bukan pilihan persalinan aktif. Posisi duduk adalah posisi kedua terbaik setelah posisi jongkok untuk persalinan kala II. Posisi duduk juga memiliki beberapa manfaat pada kala I persalinan, seperti mempercepat dan memperlancar persalinan.

Posisi duduk ini ini bisa dilakukan dengan Duduk tegak di kursi, di toilet, atau pada bola persalinan. Anda bisa menghadap maju atau mundur, tetapi Anda mungkin akan condong ke depan sedikit. Duduk di toilet terasa canggung namun ini cukup efektif!

Ini juga termasuk duduk di paha suami, atau Anda bisa melahirkan dengan duduk di bangku melahirkan, yang berarti bahwa dalam beberapa hal mungkin dasarnya sama dengan berjongkok.

Tips:

  • Dapat digunakan dalam kala pertama dan kedua persalinan.
  • Ini tidak sama dengan duduk di sofa yang membuat curva C di tulang belakang.  Duduk di toilet atau bola persalinan akan lebih membantu.
  • Jika Anda ingin melahirkan dengan posisi duduk maka anda dapat membuka pelvis Anda lebih lebar dengan mengangkat kaki Anda dengan menempatkan sesuatu seperti gulungan handuk di bawah mereka.
  • Jika Anda bersandar ke depan, gunakan bantal untuk I memberkenyamanan ekstra.
  •  Cobalah duduk dengan satu kaki diatas; posisi asimetris bisa menghilangkan rasa sakit dan membantu memindahkan bayi ke posisi yang baik.

Keuntungan:

1. Gravitasi bumi membantu yang dapat mengurangi lamanya persalinan (28,29).

2. Duduk adalah posisi yang cukup santai (28,29)

3. Duduk juga membuka panggul.

4. Duduk menghadap dan membungkuk ke depan bisa membantu meringankan nyeri punggung pada persalinan yang umumnya terjadi ketika bayi menghadap ke perut Anda atau posisi bayi posterior

5. Dengan posisi duduk diatas bola Anda dapat bergoyang maju mundur membetuk angka delapan maupun melingkar dan ini dapat membantu memindahkan bayi ke posisi yang lebih baik.

6. Duduk di toilet dapat membantu memperlancar persalinan terutama jika Anda mengalami ketuban pecah dini.  Ini juga membantu Anda untuk memastikan bahwa kandung kemih Anda kosong untuk memungkinkan dilatasi/pembukaan jalan lahir lebih cepat.

Kekurangan:

– Saya tidak menemukan kekurangan pada posisi duduk

Berlutut

inverted-kneeling

Berlutut adalah salah satu pilihan posisi persalinan yang lain. Beberapa proses persalinan yang mengalami kesulitan akan dilakukan perubahan posisi ibu dan proses perubahan posisi dapat membantu persalinan dalam hal ini dapat membuat persalinan lebih cepat dan membantu bayi bergerak menuruni jalan lahir, dan dengan demikian meningkatkan kesempatan Anda memiliki persalinan normal dan alami

Tips:

– Jika di rumah sakit Anda dapat berlutut di tempat tidur dan menempatkan lengan Anda di atas kepala tempat tidur yang telah diangkat ke ketinggian yang sesuai dengan keinginan Anda

– Bergoyang-goyang, goyang, membuat lingkaran di pinggul atau memiringkan panggul dalam posisi ini juga dapat membantu menghilangkan rasa sakit dan membimbing bayi ke posisi yang lebih baik.

– Pastikan Anda berada pada permukaan yang nyaman.

– Berlutut dengan satu lutut diangkat juga dapat membantu memindahkan bayi ke posisi yang lebih baik.

– Ini bisa sulit jika Anda menggunakan epidural.

Keuntungan:

1. Bersandar ke depan dalam posisi ini membantu untuk meringankan ibu dari rasa sakit persalinan.

2. Memungkinkan pasangan untuk melakukan pijatan ataupun kompres hangat pada punggung Anda.

3. Mengurangi tekanan pada perineum sehingga robekan perineum jarang terjadi.

Kekurangan:

Saya tidak menemukan kekurangan pada posisi ini

 

Merangkak

kneeling-on-ball-2kneeling-on-ball-1

Tips:

Ketika Anda memilih posiis merangkak, yang terpenting adalah menjaga agar lengan vertical dengan bahu Anda tidak jauh k belakang atau lkedepan dan tidak lebih lebar dari bahu Anda sehingga tidak membuang energy Anda, namun memungkinkan tubuh Anda untuk beristirahat di lengan Anda. Untuk kala dua tahap akhir Anda perlu memperluas panggul Anda dengan membuka lutiut. Yang penting cari posisi yang paling nyaman menurut Anda. Beberapa juga menggunakan variasi dengan bersandar ke meja atau pinggiran tempat tidur.

Keuntungan:

1. Membantu meringankan rasa sakit (30,31)

2. Lebih sedikit resiko robekan perineum

3. Posisi ini sangat bagus untuk bayi besar

4. Dapat membantu jika terjadi prolaps tali pusat untuk mencegah tali pusat semakin menumbung

 

Berdiri Tegak

vertical_birth_ENCor_fig5

Posisi berdiri tegak untuk melahirkan mungkin adalah yang paling kurang dimanfaatkan dari semua posisi lahir, terutama mengingat bahwa para praktisi penolong persalinan tidak bisa fleksibel ketika menolong. Namun ketika diberi pilihan, banyak wanita memilih untuk tetap tegak ketika bersalin, Posisi berdiri tegak merupakan posisi yang baik karena ada banyak manfaat! Salah satu manfaat terbesar adalah bahwa Anda dapat bergerak dengan mudah, yang sangat membantu dalam mempercepat persainan dan membantu bayi dalam posisi yang baik.

Bebeberapa variasi posisi tegak adalah dengan berdansa bersama pasangan, berdiri saling berhadapan dengan menggoyang maju mundur dan melingkar untuk memudahkan bagian terendah janin segera turun ke jalan lahir. Dan posisi ini sangat baik untuk psosi pada saat kala I. selain itu kadang posisinya dengan tegak berdiri dan satu kaki diangkat untuk membantu melebarkan panggul.

Keuntungan;

1. Ini adalah posisi yang mudah untuk bergerak dan gerakan tersebut akan membantu bayi bergerak turun dan membantu ibu untuk menjaga napasnya tetap mantap.

2. posisi tegak untuk kelahiran menggunakan besar gravitasi!

3. Membuatnya lebih mudah bagi orang lain untuk memijat

4. Membuat kontraksi lebih efektif (33)

5. Mempercepat tahap pertama persalinan. (31,32,33)

6. Berdiri dalam posisi asimetris juga dapat membantu bayi bergerak ke posisi yang baik.

7. Mengurangi permintaan untuk obat sakit epidural atau lainnya . (31,32,33)

Jadi sekarang Anda tahu apa posisi kelahiran yang baik dan kurang baik , yang menguntungkan maupun merugikan. Pastikan untuk menemukan posisi persalinan yang terbaik untuk Anda dan bayi Anda.

Selamat mencoba

Salam Hangat

Bidan Kita

 

Referensi:

1. De Jonge A, Teunissen TA, & Lagro-Janssen AL. 2004. Supine position compared to other positions during the second stage of labor: a meta-analytic review. Journal of Psychosomatic Obstetrics & Gynecology.25(1):35-45.

2. Gupta JK, & Hofmeyr GJ. 2004. Position for women during second stage of labour. Cochrane Database Syst Rev . 2004(1):CD002006.

3. Terry RR, Westcott J, O’Shea L, & Kelly F. 2006. Postpartum outcomes in supine delivery by physicians vs nonsupine delivery by midwives. Journal of the American Osteopathic Association . 106(4):199-202.

4. Nasir A, Korejo R, & Noorani KJ. 2007. Child birth in squatting position.Journal of the Pakistan Medical Association . 57(1):19-22.

5. Golay J, Vedam S, & Sorger L. 1993. The squatting position for the second stage of labor: effects on labor and on maternal and fetal well-being. Birth . 20(2):73-8.

6. Bhardwaj, N, Kukade, JA, Patil, S, & Bhardwaj, S. 1995. Randomised controlled trial on modified squatting position of delivery. Indian Journal of Maternal and Child Health . 6(2):33-39.

7. Allahbadia GN, & Vaidya PR. 1993. Squatting position for delivery.Journal of the Indian Medical Association. 91(1):13-16.

8. Lawrence A, Lewis L, Hofmeyr GJ, Dowswell T, & Styles C. 2009. Maternal positions and mobility during first stage labour. Cochrane Database Syst Rev. 15(2):CD003934.

9. Roberts CL, Algert CS, Cameron CA, & Torvaldsen S. 2005. A meta-analysis of upright positions in the second stage to reduce instrumental deliveries in women with epidural analgesia. Acta obstetricia et gynecologica Scandinavica . 84(8):794-8.

10. De Jonge A, Teunissen TA, & Lagro-Janssen AL. 2004. 2004. Supine position compared to other positions during the second stage of labor: a meta-analytic review. Journal of Psychosomatic Obstetrics & Gynecology .25(1):35-45.

11. Nasir A, Korejo R, Noorani KJ. 2007. Child birth in squatting position.Journal of the Pakistan Medical Association . 57(1):19-22.

12. Bodner-Adler B, Bodner K, Kimberger O, Lozanov P, Husslein P, & Mayerhofer K. 2003. Women’s position during labour: influence on maternal and neonatal outcome. Wien Klin Wochenschr. Oct 31;115(19-20):720-3.

13. Kerr MG, Scott DB, Samuel E. 1964. Studies of the inferior vena cava in late pregnancy. British Medical Journal. 1:532—3 .

14. Clark SL, Cotton DB, Pivarnik JM, et al. 1991. Position change and central hemodynamic profile during normal third-trimester pregnancy and post-partum. American Journal of Obstetrics and Gynecology . 164: 883—7.

15. Danilenko-Dixon DR, Tefft L, Cohen RA, et al. Positional effects on maternal cardiac output during labor with epidural analgesia. American Journal of Obstetrics and Gynecology . 175: 867—72.

16. Chen, GY, Kuo, CD, Yang, MJ, Lo, HM, & Tsai, YS. 1999. Comparison of supine and upright positions on autonomic nervous activity in late pregnancy: the role of aortocaval compression. Anaesthesia . 54(3):215-219.

17. Caldeyro-Barcia, R. qtd in O’Mara, P, Facciolo, J, and Ponte, W. 2003.Mothering Magazine’s Having a Baby, Naturally: The Mothering Magazine Guide to Pregnancy and Childbirth . Simon and Schuster.

18. Ehrstrom, C qtd in McKay, S (ed.) ICEA review. 2(1978)1.

19. Bodner-Adler B, Bodner K, Kimberger O, Lozanov P, Husslein P, & Mayerhofer K. Women’s position during labour: influence on maternal and neonatal outcome. Wiener Klinische Wochenschrift . 2003 Oct 31;115(19-20):720-3.

20. Golay J, Vedam S, & Sorger L. The squatting position for the second stage of labor: effects on labor and on maternal and fetal well-being. Birth. 1993 Jun;20(2):73-8.

21. Allahbadia GN, Vaidya P R. Squatting position for delivery. Journal of the Indian Medical Association . 1993 Jan;91(1):13-6.

22. Gardosi J, Hutson N, B-Lynch C. Randomised, controlled trial of squatting in the second stage of labour. Lancet . 1989 Jul 8;2(8654):74-7.

23. Bhardwaj N, Kukade JA, Patil S, & Bhardwaj S. Randomised controlled trial on modified squatting position of delivery. Indian Journal of Maternal and Child Health . 1995 6(2):33-39.

24. Shorten A, Donsante J, & Shorten B. Birth position, accoucheur, and perineal outcomes: informing women about choices for vaginal birth. Birth. 2002 Mar;29(1):18-27.

25. Kelly FW, Terry R, & Naglieri R. A review of alternative birthing positions.Journal of the American Osteopathic Association . 1999 Sep;99(9):470-4.

26. Association of Women’s Health, Obstetric, & Neonatal Nursing. 2008.Nursing care and management of the second stage of labor (2nd ed).Washington, DC: AWHONN.

27. de Jong PR, Johanson RB, Baxen P, Adrians VD, van der Westhuisen S, & Jones P W. Randomised trial comparing the upright and supine positions for the second stage of labour. British Journal of Obstetrics and Gynaecology. 1997 104:567-571.

28. Lawrence A, Lewis L, Hofmeyr GJ, Dowswell T, & Styles C. Maternal positions and mobility during first stage labour. Cochrane Database Syst Rev . 2009 Apr 15;(2):CD003934.

29. Chen SZ, Aisaka K, Mori H, & Kigawa T. Effects of sitting position on uterine activity during labor. Obstetric Gynecology. 79(1987):67-73.

30. Hunter S, Hofmeyr GJ, & Kulier R. Hands and knees posture in late pregnancy or labour for fetal malposition (lateral or posterior). Cochrane Database Syst Rev. 2007 Oct 17;(4):CD001063.

31. Stremler R, Hodnett E, Petryshen P, Stevens B, Weston J, & Willan AR.Randomized controlled trial of hands-and-knees positioning for occipitoposterior position in labor. Birth . 2005 Dec;32(4):243-51.

32. Kelly FW, Terry R, & Naglieri R. A review of alternative birthing positions.Journal of the American Osteopathic Association . 1999 Sep;99(9):470-4.

33. Terry RR, Westcott J, O’Shea L, & Kelly F. Postpartum outcomes in supine delivery by physicians vs nonsupine delivery by midwives. Journal of the American Osteopathic Association. 2006 Apr;106(4):199-202.

34. Flynn AM, Kelly J, Hollins G, & Lynch PF. Ambulation in labour. British Medical Journal . 1978 2:591-593.

35. Schwartz R, Diaz AG, Fescina R, & Caldeyro-Barcia R. 1979. Latin American Collaborative Study on Maternal Posture in Labor. Birth and the Family Journal. 6(1):22-31.

POSISI TERBURUK DALAM PERSALINAN

Posisi Yang Buruk

Baru saja saya mendampingi teman yang sedang melahirkan di sebuah RS di Klaten. Mengapa tidak melahirkan di Bidan Kita? Karena saya tidak bekerja sama dengan asuransi manapun dan sang suami ingin semua biaya persalinan istrinya di tanggung asuransi.

Ketika mendampingi dia di kamar bersalin, saya masih heran mengapa si ibu disuruh melahirkan dan mengejan menggunakan posisi tidur terlentang? Ini sangat tidak sesuai dengan anatomi dasar!

Melahirkan itu ibarat seperti seseorang yang menderita konstipasi atau tidak BAB (Buang Air Besar) selama berminggu-minggu. Coba bayangkan jika Anda yang menderita konstipasi itu. Kira-kira, bisa tidak Anda mengejan atau BAB dengan posisi terlentang? Saya yakin Anda akan merasa kesulitan. Mengapa karena tidak ada bantuan gaya gravitasi sama sekali.

Selain itu jika Anda melihat anatomi dasar seorang wanita, jalan lahirnya itu sebenarnya berbentuk seperti “J”. bukan garis lurus (lihat diagram diatas) nah jika dilihat dari diagram tersebut, ketika bayi akan lahir, dia tidak hanya meluncur lurus ke bawah dan keluar begitu tetapi dia harus menukik kebawah, lalu keatas dan melewati panggul.

Lihatlah gambar di atas dengan hati-hati dan Anda akan mengerti bagaimana cara kerjanya. Jadi, benar-benar gila jika seorang ibu disuruh tidur terlentang dengan kaki di sangga lalu di suruh mengejan sekuat tenaga dnegan harapan bayi badapt segera lahir!

Bahkan, memilih untuk berbaring telentang sebagai posisi utama melahirkan justru akan menutup dan mempersempit luas daerah panggul Anda dengan sekitar 30%.

Selain itu Anda juga akan dan harus melawan energi gravitasi bumi. Dan ini akan sangat melelahkan bagi Anda. Tidak hanya itu saja posisi terlentang akan membuat berat badan janin menekan sebuah vena besar di daerah punggung/tulang belakang ibu dan ini justru membuat aliran darah dan okstigen menjadi sedikit dan berkurang ke bayi.

Jadi jika masih ada provider (bidan/dokter) yang menyuruh Anda melahirkan dengan posisi terlentang dengan kaki di sangga (lithotomi) berarti mereka benar-benar salah! Itu berarti bukan sayang ibu dan sayang bayi tetapi sayang bidan atau dokternya.

** CATATAN UNTUK MEMILIH POSISI MELAHIRKAN

Posisi yang terbaik dalam proses persalinan adalah posisi yang paling nyaman untuk ibu sehingga si ibu merasa ada konektivitas dengan bayinya ketika dia mengejan dan mendorong bayinya keluar. Jika terasa alami bagi Anda dan Anda MAU untuk berbaring terlentang dan melahirkan bayi Anda dengan posisi seperti itu, ya lakukan, Tapi saya bisa menyarankan posisi yang mungkin lebih mudah bagi Anda. Dan, inilah beberapa posisi melahirkan yang mungkin ingin Anda coba:

1) Jongkok – Anda dapat melakukan ini di lantai, di tempat tidur, di kolam bersalin dan menggunakan apa pun untuk menyangga tubuh Anda, bisa di pangkuan suami, bidan  Wanita yang menggunakan posisi ini biasanya menyatakan lebih nyaman dan lebih bisa mengontrol rasa sensasi yang dirasakan saat melahirkan. Dan posisi ini bisa  membantu memperpendek panjang jalan lahir, sehingga bayi keluar lebih mudah.

2) Merangkak – Banyak perempuan menyatakan bahwa posisi ini sangat nyaman dan merupakan posisi melahirkan yang paling alami. Ini membantu dalam hal gravitasi dan juga membuka pinggul Anda lebar-lebar, berarti tekanan pada punggung dan tulang ekorpun juga tekanan ke  bayi Anda berkurang. Ini bisa dilakukan dimana saja, di atas tempat tidurm di lantai atau membungkuk dengan bola pilates menyangga tubuh Anda.

Dan juga posisi lain seperti nungging, tidur berbaring miring bahkan berdiri.

Semoga bermanfaat

Salam hangat

Bidan Kita