Bidan Kita

Home Blog Page 36

BIRTH TRAUMA JUGA TERJADI PADA PARA AYAH

father-sleeping-baby-small (1)

#gambar diambil dari sini

Birth Trauma!

Apa sich birth trauma itu? Nah mungkin Anda bisa membaca beberapa link artikel sebelumnya yang menjelaskan apa itu birth trauma dan mengapa penting kita bahas disini:

  1. BIRTH TRAUMA IS REAL
  2. TRAUMA LAHIR (BIRTH TRAUMA) DAN EFEK JANGKA PANJANG BAGI ANAK KITA
  3. BIRTH TRAUMA- SISTEM LIMBIC “ DAN KONDISI MENTAL
  4. BIRTH TRAUMA DAN SC
  5. BIRTH TRAUMA “ SISTEM LIMBIC “ TENTUKAN KONDISI MENTAL KITA DAN ANAK KITA

Nah ketika Anda membaca beberapa artikel di atas, seolah olah trauma terhadap proses persalinan sangat nyata dan mungkin jauh lebih sering diapami oleh para wanita dibanding para pria. Malangnya nasib seorang wanita ya?

Namun setelah meninjau lebih jauh lagi apa itu birth trauma ternyata trauma ini tidak eksklusif untuk ibu dan bayi. Ternyata banyak sekali para ayah yang juga mengalami trauma yang berkaitan dengan proses kelahiran dan persalinan (next baca: birth trauma) juga, tapi mungkin dengan cara yang sangat berbeda. Dan bahkan bisa menyebabkan depresi post partum pada para ayah.

Depresi Postpartum pada para Ayah?

Ya ternyata para kaum pria pun bisa mengalami trauma persalinan bahkan berakhir pada depresi post partum lho! Atau sering disebut Paternal Depresi Post Partum (baca PDPP. Karena faktanya ada sekitar 3-10% pria akan mengalami depresi selama periode antenatal dan postnatal. Banyak orang berpikir bahwa pria mengalami depresi setelah melahirkan (PDPP) sebagai akibat dari, atau dalam hubungannya dengan, depresi yang dialami pasangan mereka, tetapi para pria ternyata bisa mengalami ini secara independen. Meskipun PDPP pada pria memang sangat dipengaruhi oleh depresi yang di apmi para ibu, namun tidak selalu terjadi seperti ini.

Depresi pada ayah baru bahkan bisa saja telah ditemukan sebelum kelahiran anak mereka, dengan pemulihan minimal pada akhir tahun pertama. Ada juga bukti yang menunjukkan bahwa depresi pada kaum laki-laki meningkat antara enam minggu dan enam bulan setelah melahirkan. Sebagai contoh, satu studi menemukan bahwa tiga dari 10 pria mengalami depresi hingga enam minggu, dan depresi mereka memburuk selama enam bulan ke depan. Ada juga bukti bahwa kecemasan mungkin menjadi masalah bagi beberapa orang selama periode antenatal dan postnatal.

Ternyata para Suami membutuhkan dukungan juga. Karena proses persalinan bukan hanya masa transisi bagi seorang ibu namun juga masa transisi untuk dia juga.

Beberapa kali saya bertemu dengan klien yang suaminya justru mengalami trauma akibat persalinan istrinya .

# Kasus A

Pak Andi dan istrinya bunda Nila datang ke Bidan Kita untuk melakukan treatment untuk program kehamilan. Saat saya meminta mereka untuk sharing ternyata ada beberapa trauma yang di alami oleh pak Andi. Pak Andi dan bunda Nila setelah sekitar 2 tahun pernikahan mereka baru di karuniai kehamilan.

Otomatis kehamilan ini adalah kehamilan yang benar benar mereka dambakan. Mereka berdua selalu Excited setiap kali melakukan pemeriksaan kehamilan di dokter, bayangan menimang bayi mungil selalu ada di benak mereka berdua. Pada minggu ke 16 saat periksa rutin di dokter langganan mereka, tanpa diduga diagnosa dokter menyatakan bahwa bayi mereka mempunyai kelainan bawaan yaitu Anechepali (tidak terbentuk tulang tengkorak pada kepala janin).

Anda bisa membayangkan betapa mereka berdua syok dan panik saat itu, pak Andi melihat istrinya begitu terpukul, menangis seharian, dimana saat itu sebenarnya diapun juga terpukul namun harus beracting seolah tegar di depan istrinya agar bisa menenangkan istrinya.

Dan karena ini adalah kelainan yang mayor, dimana apabila bayi ini tetap di pertahankan, maka banyak sekali resiko yang terjadi, bahkan bisa di pastikan sang bayi tidak akan mampu bertahan hidup segera setelah di lahirkan.

Sehingga akhirnya keputusan berat harus mereka ambil dimana kehamilan tersebut harus di akhiri, dan istrinya dilakukan induksi persalinan. Minimnya informasi dan persiapan ternyata membuat proses persalinan istrinya akibat induksi berjalan sangat menyakitkan dan tidak nyaman.

Dan pak Andi merasakan trauma yang mendalam, dimana dia harus melihat istrinya yang menangis dan mengerang karena kesakitan tiap kali kontraksi datang, dimana dia harus mendampingi istrinya saat melahirkan dan dia harus melihat darah yang banyak keluar dari tubuh orang yang sangat dia cintai. Dan benar benar membuat pak Andi sangat traumatik

#Kasus B

Sebut saja pak Ali. Saat itu beliau dengan terpaksa mengantarkan istrinya untuk ikut mendampingi ke bidan kita untuk mengikuti kelas hypnobirthing. Saat saya bertanya kepada beliau apakah ingin mendampingi proses persalinan istrinya, dengan tegas beliau langsung menyatakan TIDAK.

Kaget saya , nah ketika saya tanyakan kepadanya apa alasan beliau untuk tidak mau mendampingi proses persalinan istrinya, ternyata beliau pernah mengalami trauma dimana kakak kandungnya melahirkan di rumah dan mengalami perdarahan luar biasa dan dia yang saat itu bertugas untuk mengangkat tubuh kakaknya untuk di rujuk ke RS terdekat, melihat darah yang begitu banyak, cemas dengan kondisi kakaknya yang perdarahan membuat pak Ali benar benar mengalami trauma yang mendalam.

Dan ternyata masih banyak sekali cerita cerita seputar trauma persalinan yang dialami oleh para ayah.

Dimana trauma itu sangat dipicu antara lain oleh:

  • Ketidak siapan mereka dalam mempersiapkan proses persalinan
  • Kekurangtahuan mereka terntang seputar kehamilan dan persalinan
  • Rasa ketidak berdayaan ketika ada sesuatu hal yang tidak nyaman yang dirasakan oleh wanita yang mereka cintai saat melahirkan.
  • Kecemasan dan kepanikan yang tidak menentu

Nah untuk itu ayo ayah siapkan segalanya, sehingga proses persalinan istri Anda nyaman, dan Andapun merasa nyaman dan tidak ada trauma.

Salam hangat

Yesie

10 Tanda Depresi Post Partum (Depresi Paska Melahirkan)

her3Depresi post partum adalah depresi berat yang terjadi 7 hari setelah melahirkan dan berlangsung selama 30 hari, dapat terjadi kapan pun bahkan sampai 1 tahun kedepan.

Beberapa pengertian depresi postpartum menurut para ahli:

Kartono (2002), menyatakan bahwa depresi adalah keadaan patah hati atau putus asa yang disertai dengan melemahnya kepekaan terhadap stimulus tertentu, pengurangan aktivitas fisik maupun mental dan kesulitan dalam berpikir, Lebih lanjut Kartono menjelaskan bahwa gangguan depresi disertai kecemasan , kegelisahan dan keresahan, perasaan bersalah, perasaan menurunnya martabat diri atau kecenderungan bunuh diri.

Trisna (Hadi, 2004), menyimpulkan bahwa depresi adalah suatu perasaan sendu atau sedih yang biasanya disertai dengan diperlambatnya gerak dan fungsi tubuh. Mulai dari perasaan murung sedikit sampai pada keadaan tidak berdaya. Individu yakin tidak melakukan apa pun untuk mengubahnya dan merasa bahwa respon apa pun yang dilakukan tidak akan berpengaruh pada hasil yang muncul.

Kaplan dan Sadock (1998), merupakan suatu masa terganggunya fungsi manusia yang berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pada pola tidur dan nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, anhedonia, kelelahan, rasa putus asa dan tidak berdaya, serta gagasan bunuh diri.

Clydde (Regina dkk, 2001), bentuk gangguan postpartum yang umum adalah depresi, mudah marah dan terutama mudah frustasi serta emosional.Gangguan mood selama periode postpartum merupakan salah satu gangguan yang paling sering terjadi pada wanita baik primipara maupun multipara. Menurut DSM-IV, gangguan pascasalin diklasifikasikan dalam 3 tipe yaitu:

  • Baby blues

Merupakan bentuk yang paling ringan dan berlangsung hanya beberapa hari saja. Gejala berupa perasaan sedih, gelisah, seringkali uring-uringan dan khawatir tanpa alasan yang jelas. Tahapan baby blues ini hanya berlangsung dalam waktu beberapa hari saja. Pelan-pelan si ibu dapat pulih kembali dan mulai bisa menyesuaikan diri dengan kehidupan barunya.

  • Depresi post partum

Bentuk yang satu ini lumayan agak berat tingkat keparahannya yang membedakan ibu tidak bisa tidur atau sulit untuk tidur. Dapat terjadi dua minggu sampai setahun setelah melahirkan

  • Psychosis post partum

Jenis ini adalah yang paling parah. Ibu dapat mengalami halusinasi, memiliki keinginan untuk bunuh diri. Tak saja psikis si ibu yang nantinya jadi tergantung secara keseluruhan

Berikut adalah 10 tanda-tanda depresi postpartum:

  1. Perubahan nafsu makan. Hal ini dapat terjadi peningkatan atau penurunan jumlah yang Anda makan, atau keinginan untuk makan.
  2. Perubahan tidur. Entah itu perubahan kualitas tidur maupun perubahan kemampuan untuk tertidur.
  3. Kecemasan, agitasi atau mudah marah. Ini berarti terlalu mengkhawatirkan tentang setiap suara bayi kecil Anda membuat atau setiap iritasi kulit baru yang muncul. Selain itu, hal-hal seperti menjadi takut meninggalkan rumah, atau mengunjungi tempat-tempat umum dapat menjadi tanda kecemasan.
  4. Penurunan energi, konsentrasi, atau kemampuan untuk melakukan kerja (di rumah atau di luar rumah). Hal ini dapat berarti bahwa Anda hanya mengalami kesulitan bangun dari tempat tidur
  5. Kehilangan minat dalam kegiatan yang pernah Anda nikmati.
  6. Perasaan umum bersalah atau tidak berharga. Atau perasaan yang luar biasa bahwa Anda bukanlah orangtua yang baik. Khawatir bahwa segala sesuatu yang Anda lakukan untuk bayi baru Anda hanya tidak cukup, atau bahwa setiap kali bayi Anda menangis, Anda adalah orang yang harus disalahkan.
  7. Ketidakmampuan untuk merawat diri sendiri atau bayi Anda.
  8. Libido berkurang.
  9. Perasaan negatif terhadap bayi Anda. Atau tidak tertarik pada bayi Anda.
  10. Pikiran merugikan diri sendiri atau bayi Anda.

Jika Anda mengalami salah satu atau lebih dari tanda-tanda di atas itu berarti Anda mengalami gejala depresi postpartum, dan jika ini sudah berlangsung selama dua minggu atau lebih, sekarang saatnya untuk mencari bantuan. Namun, jika Anda memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bayi Anda, JANGAN TUNGGU! Hubungi Bidan dan Dokter Anda SEGERA!

Jangan dikira hanya ibu atau wanita yang mengalami depresi post partum lho ya?

Suami atau ayah pun bisa mengalami depresi postpartum juga. ini disebut Paternal Postnatal Depression, atau PPND. Selain tanda-tanda yang tercantum dalam artikel ini, depresi post partum yang terjadi pada ayah juga dapat di tunjukkan dengan dengan gejala perilaku sembrono atau menghindari rumah seperti mengemudi sembrono, peningkatan penggunaan pornografi atau alkohol, atau jam kerja yang sangat panjang.

Ada banyak faktor yang dapat memainkan peran dalam apakah Anda mengalami  depresi postpartum (PPD). Ibu atau ayah yang memiliki riwayat atau sejarah keluarga dekat dari depresi atau penyakit mental, riwayat penggunaan narkoba / penyalahgunaan, kehamilan yang tidak direncanakan, dan kurangnya dukungan, dan / atau stres tambahan seperti kehilangan pekerjaan atau orang yang dicintai, dll adalah beberapa faktor risiko depresi postpartum. Juga, hanya perubahan hormonal, perubahan hidup Anda / jadwal, dan kurang tidur semua dapat membuat stres tambahan yang dapat menyebabkan depresi pasca melahirkan.

Jika Anda sudah memiliki sejarah depresi postpartum dengan kehamilan sebelumnya (termasuk keguguran) benar benar waspadai gejala ini

Salam hangat

Serunya gunakan Birthing Ball

SONY DSCBirthing ball adalah salah satu alat yang sangat bermanfaat selama masa kehamilan dan selama proses persalinan. Seperti yang sudah saya ulas di artikel sebelumnya tentang birthing ball yang bisa Anda baca di link ini :

https://www.bidankita.com/birthing-ball-untuk-perlancar-persalinan/

Mengapa saya harus menggunakan birthing ball selama kehamilan?

Hampir semua ibu hamil yang usia kehamilannya sudah memasuki trimester ke tiga, biasanya selalu saja mengeluh bahwa mereka kesulitan untuk duduk dengan nyaman. Seberapapun bagusnya sofa yang mereka miliki dirumah, masih saja kurang nyaman.

Nah sekarang coba singkirkan sofa Anda untuk sementara waktu lalu beralihlah untuk duudk di atas bole besar yang disebut birthing ball.

WOW!!! Pasti rasanya nyaman

Karena ketika Anda duduk di atas bola persalinan atau birthing ball, maka :

  1. Meningkatkan aliran darah ke rahim, plasenta dan bayi.
  2. Mengurangi tekanan pada tulang belakang.
  3. Memberikan dukungan yang nyaman bagi lutut dan pergelangan kaki.
  4. Memberikan pijatan yang lembut pada perineum dan paha dalam Anda.
  5. Ketika duudk di atas bole pasti postur tubuh Anda menjadi TEGAK. Dan postur tegak akan memanfaatkan gaya gravitasi bumi sehingga yang akan membantu turunnya kepala bayi ke panggul Anda.
  6. Anda dapat membuat gerakan yang berbeda dengan beristirahat sambil tubuh Anda bersandar ke depan, goyang panggul, bergoyang maju mundur, melakukan lingkaran pinggul dan angka delapan dan tentu saja memantul lembut untuk membantu turunnya kepala bayi ke panggul Anda.
  7. Dapat meningkatkan outlet panggul sebanyak 30%, yang juga mendorong turunnya kepala bayi ke panggul Anda.
  8. Salah satu manfaat paling penting dari menggunakan bola lahir selama kehamilan Anda adalah posisi bayi berada pada posisi yang tepat tepat sebelum kelahiran

 

birthing ball 1

Ada begitu banyak manfaat dari berolahraga saat Anda sedang hamil. Ini membantu Anda tetap fit dan sehat, memiliki proses persalinan yang lebih mudah dan lebih cepat

saat ini saya kembali akan mengulasnya lengkap dengan penelitian ilmiah yang ada saat ini.

  1. Studi Pertama (http://ballonforme.com/PDF/20121130-Article%20scientifique.pdf)

Studi ini menunjukkan bahwa ibu yang menggunakan birthing ball  kehamilan dan persalinan memiliki

  • Persalinan Kala 1 yang lebih pendek,
  • kasus epidural kurang,
  • Kejadian Operasi SC lebih sedikit daripada kelompok kontrol ibu dalam penelitian ini.
  • Rasa nyeri berkurang

Dan ternyata di dalam penelitian ini, TAHUKAH ANDA?

  • 87% dari atlet memiliki proses persalinan yang lebih pendek,
  • proses persalinan kala 2 2 50% lebih pendek,
  • 50% lebih sedikit komplikasi sering daripada yang non-atlet

# catatan: Ternyata Tubuh Atlet lebih siap untuk melahirkan alami dibandingkan dnegan tubuh Non Atlet.

  1. Studi ke dua http://nitte.edu.in/journal/juneSplit/Nitte%20University%20Journal%20June%202012_2_5.pdf

Penelitian ini dilakukan di rumah sakit India dan hasil yang di temukan adalah bahwa olahraga di atas bola persalinan atau birthing ball selama persalinan memiliki hasil  yang efektif bagi ibu bersalin dan bahwa tidak ada resiko atau kerugian untuk bayi.

  1. Studi ke tiga http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20692774

Penelitian ini tidak terkait langsung dengan menggunakan bola persalinan atau birthing ball selama persalinan, tetapi membuktikan bahwa bergerak dan berada di posisi tegak selama persalinan secara signifikan membantu ibu mengrangi  rasa sakit, proses persalinan lebih cepat, penggunaan intervensi medis berkurang dan tingkat kenyamanan ibu lebih tinggi.

  1. Studi ke empat http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/?term=birthing+ball

Penelitian di Brazil dengan 11 wanita menunjukkan bahwa menggunakan bola melahirkan dan melakukan kegiatan lain seperti latihan pernapasan, pijat, mandi dan posisi vertikal membantu ibu menjadi  jauh lebih baik.dalam mengontrol rasa sakit

  1. Studi ke lima http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23878201

Studi yang dilakukan di Cina dengan 203 ibu juga menemukan bahwa ada perbedaan secara statistik dan klinis yang signifikan dalam tingkat nyeri punggung, stres dan tingkat kecemasan serta tingkat tekanan pada  perut bagian bawah sebelum dan sesudah latihan menggunakan bola persalinan atau birthing ball

  1. Studi ke enam

Penelitian lain mengatakan bahwa bola persalinan atau birthing ball (bila digunakan setiap hari mulai dari 32 minggu) dapat membantu bayi berada dalam posisi yang ideal untuk melahirkan (Sutton, 1995).

Ada banyak cara bagi Anda untuk latihan dengan bola persalinan atau birthing ball Anda. Beberapa latihan yang baik sepanjang kehamilan dan beberapa lebih dianjurkan pada akhir kehamilan dan selama persalinan tersebut.

Silahkan berbicara dan berdiskusi dengan provider  Anda untuk berkonsultasi mana latihan yang paling aman untuk Anda.

Berikut adalah beberapa latihan yang bisa Anda tiru :

Mau merasakan Orgasme saat melahirkan?

dPernah mengalami Orgasme?

Kapan?

Biasanya Orgasme terjadi atau Anda rasakan saat bercinta bukan? Namun ternyata melahirkanpun bisa mengalami Orgasme lho…

Anda boleh buka contoh kisahnya di sini:

https://www.bidankita.com/my-ecstatic-birth-melahirkan-maulana-yusuf-ghifa/

Nah kok bisa ya? Ya bisa banget.

Selama ini persalinan masih saja di gambarkan sebagai proses yang menyakitkan dan menakutkan. aura KETAKUTAN, disebarkan oleh penggambaran dalam media, diperkuat oleh sistem medis yang otoriter dan dibudidayakan oleh perusahaan yang mengambil  keuntungan dari praktek melahirkan saat ini.

Mayoritas

Perempuan modern di posisikan dalam posisi dan kondisi tak berdaya, putus asa dan tidak berdaya, Kebanyakan orang percaya bahwa mereka tidak punya pilihan! Lagi lagi karena seringkali kata kata Ancaman terlontar dari kami para provider yang membuat Anda menjadi tak punya pilihan dan memang tak diberi pilihan ….(Anda bisa baca di https://www.bidankita.com/kami-tidak-tanggung-jawab-lho/)

Selama ini kita telah diprogram untuk ketidakpercaya dengan anatomi kita sendiri dan takut sehingga banyak wanita yang merasa tidak berdaya, dimanipulasi dan disalahgunakan oleh profesional medis yang otoriter. Yang mana akhirnya banyak sekali para ibu yang trauma dan mengekspresikan perasaan kehilangan, kegagalan dan keinginan yang mendalam untuk lebih. Insiden depresi pasca-melahirkan meningkat, seperti kondisi perilaku pada anak seperti autisme, ADHD dan kekerasan berlebihan dalam masyarakat kita.

Ada sejumlah ilmuwan dan psikolog yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengalaman melahirkan yang traumatik dan dengan kondisi perilaku ibu dan perilaku anak.

Ecstasy atau gembira didefinisikan sebagai perasaan kebahagiaan yang luar biasa

Karena pengalaman persalinan sebenarnya melampaui keadaan normal, dimana ini sebenarnya merupakan sebuah transformasi fisik dan spiritual, yang menghasilkan sensasi sukacita, kegembiraan dan kebahagiaan abadi. Hal ini mengindikasikan sesuatu yang lebih dari sekedar lega atau senang menerima bayi Anda.

dan saya berucap syukur karena semakin lama semakin semakin banyak perempuan dan pasangan yang memilih untuk mempunyai otoritas dalam proses persalinan.

MENGAPA melahirkan secara alami bisa mengalami Orgasme DAN melahirkan dengan penuh intervensi medis tidak?

Karena Sistem fisiologis kelahiran alami (tidak ada intervensi medis) dirancang harmonis, sempurna dan seimbang. Ada suatu perkembangan bertahap dan intensifikasi selama persalinan yang memungkinkan ibu untuk membuka tubuhnya dan bagi bayi untuk beradaptasi dan berpartisipasi dalam proses tersebut.
Persalinan alami dibagi menjadi tiga tahap:

  1. Perluasan dan pelebaran panggul dan leher rahim,
  2. Mendorong dan mengejan, melahirkan
  3. Melahirkan Plasenta, rahim kembali keukuran, kehilangan darah berasal

Setiap tahap ini selalu diproduksi ‘koktail’ hormon kelahiran yang secara bertahap dilepaskan ke dalam aliran darah ibu untuk menghasilkan kontraksi otot yang diperlukan, mengatur aliran darah dan mengaktifkan respons emosional di otak ibu. Mereka juga melintasi membran plasenta untuk bermanfaat bagi bayi.

Hormon-hormon termasuk oksitosin, beta-endorfin, katekolamin dan prolaktin. Produksi keempat jenis hormon tersebut secara bertahap diproduksi baik pada ibu dan bayi saat persalinan, dan memuncak pada saat kelahiran.

Yang paling signifikan dari hormon ini adalah oksitosin, yang sangat penting dalam setiap
proses untuk fungsi optimal dari semua komponen yang diperlukan untuk melahirkan secara alami dan menyenangkan.

Menurut Profesor Sue Carter, oksitosin adalah hormon cinta dan terhubung dengan sensasi euforia, ekstasi, kesejahteraan dan keamanan. Level oxytocin yang tertinggi pada manusia adalah selama kontak sosial, berhubungan seksual, orgasme, kehamilan, melahirkan alami dan menyusui.

beta-endorfin adalah pengatur rasa sakit alami tubuh, memberikan bantuan bagi ibu dan bayi dan membuat intensitas energi dan sensasi semakin meningkat. Katekolamin, adrenalin dan noradrenalin, yang ada untuk meningkatkan tingkat kegembiraan dan usaha otot yang diperlukan untuk merangsang refleks ejeksi janin saat lahir.

Prolaktin, dalam kombinasi dengan oksitosin menghasilkan perasaan cinta, kelembutan dan perlindungan terkait dengan perasaan keibuan dan ini tetap terkandung dalam ASI. Menurut Michel Odent, prolaktin memastikan bahwa ibu akan mengarahkan perasaan ini terhadap bayinya.

Tingkat oksitosin dan prolaktin tetap tinggi setelah kelahiran untuk mengeluarkan
plasenta, rahim berkontraksi, mengawali pemberian ASI dan mempromosikan ikatan antara ibu dan baby.

Kunci untuk mengoptimalkan fungsi koktail hormon ini adalah keseimbangan, regulasi dan pelepasan yang sempurna waktunya selama persalinan alami. Sayangnya intervensi medis yang seringkali terjadi pada proses persalinan dapat mengganggu sinkronisitas dan keharmonisan hormon ini.

oksitosin Sintetik, umumnya dikenal sebagai Pitocin atau Syntocinon, digunakan untuk menginduksi persalinan dan lahirkan plasenta, apakah tidak menghasilkan efek yang sama seperti oksitosin alami? Ternyata TIDAK, karena zat Ini tidak mampu di respon, merangsang atau gampangannya di cerna otak untuk menghasilkan sensasi ekstasi dan cinta.

Oksitosin sintesis yang diberikan baik secara oral (diminum) ataupun melalui infusini justru menekan produksi oksitosin alami dan meningkatkan panjang dan intensitas kontraksi, menyebabkan kesulitan baik ibu dan janin.

Jika ibu merasa tidak aman atau tidak didukung maka ketakutan dan tingkat kecemasan meningkat, yang menciptakan ketegangan dalam tubuhnya. Ketegangan ini menentang aksi pelepasan pada proses persalinan, dan rasa sakit adalah hasilnya. Ini dikenal sebagai syndrome FEAR ‘ketakutan-ketegangan-sakit’. Hal ini dapat dipicu oleh rasa takut melahirkan, takut  dengan kondisi di rumah sakit, menghadapi tenaga medis yang tidak sensitif atau terlalu banyak atau menjadi sasaran prosedur medis invasif atau prosedur yang membatasi dan mengintimidasi.

Sebagai tanggapan, tubuh akan memproduksi terlalu banyak adrenalin / noradrenalin pada tahap awal persalinan. Hal ini meningkatkan ketegangan otot dan mengurangi produksi oksitosin dan beta-endorphin yang menghasilkan tingkat rasa sakit yang lebih tinggi Memberikan obat-obatan penghilang rasa sakit sintetik melalui IV atau epidural selanjutnya menghambat produksi alami oksitosin, beta-endorfin dan prolaktin.

Hal ini juga membatasi kebebasan bergerak, menyebabkan ketidaknyamanan dan ketidakmampuan untuk menggunakan gravitasi dan gerakan untuk membantu dalam perkembangan bayi melalui jalan lahir.

dan ketika intervensi demi intervensi dilakukan maka akan muncul cascade persalinan yang mana bisa jadi persalinan yang seharusnya bisa terjadi seara alami justru menjadi persalinan yang harus dilakukan secara operasi, Anda bisa melihat di link berikut:

MENGAPA MEMILIH MERASAKAN ORGASME SAAT MELAHIRKAN?

  1. jika memang bisa Orgasme pasti pilih itu donk?
  2. Bayi Anda di sambut dengan cinta, sukacita dan kegembiraan.
  3. Pemulihan pasca melahirkan lebih cepat,
  4. Produksi ASI melimpah
  5. Tingkat kejadian depresi pasca-melahirkan lebih rendah
  6. Anda mengalami transendensi emosional dan spiritual yang benar-benar merupakan Pengalaman co-kreatif.
  7. Anda mengalami transformasional pengalaman diri dan pemberdayaan.
  8. Kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak secara emosional dan fisik berlaku dalam jangka panjang

TIPS MENCIPTAKANAN ORGASME SAAT MELAHIRKAN

  1. TINGKATKAN pengetahuan karena Pengetahuan adalah kunci dan kekuatan, dimana
    Kuncinya adalah memahami dan mengembangkan kepercayaan dalam proses persalinan secara alami dan percaya kepada kekuatan tubuh Anda sendiri.
  2. Baca, pahami dan terapkan tips tip yang ada di buku panduan tentang persalinan alami atau gentle birth

Coba cari buku ini:

  • Gentle Birth Balance karya Yesie Aprillia
  • Siapa Bilang melahirkan itu sakit Karya Yesie Aprillia
  • Atau coba cari buku buku import karya Dr Sarah Buckley, Ina May Gaskin,
    Michel Odent, Sheila Kitzinger, Frederic Leboyer, Dr Grantly Dick-Read
  1. Membaca atau mendengarkan cerita tentang melahirkan nyaman alami dan menyenangkan lainnya
  2. Menghadiri seminar atau retret yang informatif
  3. Perhatikan film kelahiran yang memberdayakan
  4. Lepaskan ketakutan Anda
    Menghadiri lokakarya atau memiliki sesi terapi individu yang dirancang untuk melepaskan ketakutan Anda tentang kelahiran. Pertimbangkan untuk mengikuti kelas Hypnobirthing
  5. Siapkan tubuh, pikiran dan jiwa karena Persiapan adalah kunci keberhasilan. Saya sarankan:
  • Meneliti
  • Lokakarya dan kelas
  • Pernapasan dan visualisasi teknik yoga Pre-natal dan olahraga
  • Mempertahankan diet sehat
  • Suplemen herbal atau obat homeopati
  • pijat perineum
  • Akupuntur, refleksologi,
  • Istirahat dan tidur yang cukup
  • Rangsangan seksual
  • Meditasi
  • Afirmasi dan doa
  1. Kelilingi diri Anda dengan dukungan yang sudah tercerahkan sehingga Setiap orang yang hadir selama lahir akan menyebabkan efek dan positif, kuat, dukungan tercerahkan adalah penting. Adalah penting untuk menyadari bahwa itu adalah menantang, meskipun tidak mustahil, untuk menemukan dukungan yang Anda butuhkan.

Saya sangat merekomendasikan:

  • Menyewa bidan atau doula independen untuk mendampingi Anda saat proses persalinan
  • Pilih pendukung, termasuk pasangan yang sepenuhnya mengerti, percaya dan menghormati keinginan Anda.
  • Pilih tenaga medis dengan hati-hati; memastikan mereka mendukung pilihan Anda! tahu hak-hak Anda!
  • Pilih lingkungan yang paling mendukung
  • Gunakan dukungan fisik seperti bola persalinan, kolam untuk melahirkan, pernapasan sadar, teknik hipnosis atau pijat selama kelahiran
  1. Mengakui bahwa bayi Anda sadar dan berkomunikasi:
  • Berkomunikasi non-verbal dengan bayi Anda selama kehamilan
  • Mendengarkan dan berkomunikasi dengan bayi Anda selama persalinan
  • ketika bayi lahir harus langsung kulit pada kontak kulit atau IMD
  • Tunda pemotongan tali pusat jika memungkinkan karena ini akan membuat transfusi darah yang maksimum untuk kesejahteraan bayi

Pengalaman dan penelitian telah menunjukkan orgasme saat melahirkan bukanlah sebuah penyimpangan – itu adalah “blue print”  genetik dan harusnya terjadi pada setiap wanita.

Ini adalah waktu untuk mengubah cerita!

Mari kita mengambil kesempatan untuk menciptakan paradigma baru, orgasme saat melahirkan – masa depan baru untuk proses persalinan di masyarakat!

Salam Hangat

Yesie

Kami Tidak Tanggung Jawab Lho!!

fear-of-doctors

“Kalau terjadi apa apa dengan Anda dan bayi Anda, Kami tidak Mau tanggung jawab lho.”

Kata ini adalah kata kata pamungkas dan merupakan momok terbesar ketika orang mau melahirkan.

Nah kok bisa? saya akan ceritakan detailnya.

Siang ini saya mendapatkan klien pasangan suami istri yang berniat untuk melakukan proses melahirkan normal setelah sebelumnya operasi SC (Baca: VBAC / Vaginal Birth After Caesarean) saat ini sang ibu belum hamil, tetapi beliau ingin sekali belajar dan mempersiapkan diri sebelum hamil dengan niatan kelak jika di ijinkan untuk hamil kembali, maka beliau berniat untuk melahirkan dengan cara normal alami per vaginam.

Tiga (3) tahun yang lalu bunda Rianty (Nama Samaran) hamil anak pertamanya. Karena ingin sekali melahirkan secara normal alami, beberapa persiapan beliau lakukan, mulai dari jalan pagi, mengikuti senam hamil, yoga dan rutin periksa di Bidan.

Karena rencana mereka adalah melahirkan normal, maka mereka memutuskan untuk mencari bidan terdekat agar bisa melahirkan normal. Nah ketika usia 36 minggu, tiba tiba bunda Rianty mendapatkan kabar dukacita dari temennya yang meninggal karena melahirkan di tempat praktek bidan karena perdarahan.

Syok, kaget, panik dan takut membuat bunda Rianty menjadi Down mentalnya, apalagi setelah melayat di rumah temannya tersebut, bunda Rianty semakin down, ketakuan, kepanikan selalu melanda pikirannya, tensinya tiba tiba menjadi tinggi dan tubuhnya merasa tidak nyaman. Bayang bayang perdarahan dan meninggal selalu menghantui malam nya.

Dan semenjak itu, “haluan” mereka berubah….bunda Rianty dan suami mulai rutin memeriksakan kehamilannya di RS , dengan alasan biar bisa terdeteksi secara dini jika terjadi apa-apa dalam kehamilannya.

Tepat 4 minggu setelah kejadian meninginggalnya temannya itu, bunda Rianty mengalami Flek dan kontraksi, dan serta merta beliau ke RS. Saat itu ternyata sudah pembukaan 1 cm. Dan pihak RS mengharuskan budan Rianty untuk segera mondok atau stay /menginap di RS tersebut.

Saat itu bunda Rianty bernegosiasi dengan pihak RS untuk pulang dahulu karena menurut yang bunda Rianty baca dari beberapa buku dan artikel bahwa pembukaan 1 cm menuju pembukaan lengkap (10cm) masih sangat lama, bisa beberapa jam bahkan bisa beberapa hari, apalagi karena saat itu kontraksi yang beliau rasakan belum intens. Namun pihak RS lagi lagi menolak permintaan Bunda Rianty.

Dan ketika masuk RS pun, walaupun masih pembukaan 1 cm, bunda Rianty langsung dibawa ke Ruang bersalin. Ketika bunda Rianti mencoba untuk negosiasi kamar, agar bunda Rianty tidur di kamar pasien dulu, serta jalan jalan untuk mempercepat kontraksi dan pembukaan, lagi lagi permintaan itu di tolak oleh pihak RS.

Bahkan dokter sempat melontarkan kata kata begini : “wong cuman baca aja kok udah berlagak pintar.” Dan akhirnya itu yang membuat selama proses pembukaan, bunda Rianty akhirnya hanya tiduran di tempat tidur di ruang persalinan.

Jerat jerit pasien lain yang melahirkan di ruangan itu membuatnya semakin down mentalnya, apalagi ketika salah satu ibu melahirkan di ruangan itu meronta, menangis dan meminta untuk segera dilakukan operasi SC karena dia sudah tidak tahan merasakan sakitnya kontraksi. Itu semakin membuat bunda Rianty ketakutan dan panik.

Sekitar 10 jam menunggu di ruang bersalin, ternyata pembukaan serviks hanya bertahan di pembukaan 1 cm, kontraksi pun masih belum teratur. Dan saat itu dokter yang merawatnya mengatakan bahwa bunda Riyanti harus OPERASI , karena di anggap gagal dan tidak mampu untuk melahirkan secara normal, akibat pembukaan tidak bertambah.

Saat itu bunda Riyanti dan suami sempat menolak dan kembali lagi mencoba untuk bernegosiasi dengan dokter yang merawatnya. Namun inilah jawaban dari sang dokter:

“Terserah bapak dan ibu, TAPI KALAU TERJADI APA APA dengan BAYI Anda, kami tidak mau tanggung jawab.”

Yup!!!! Ternyata itu adalah kalimat PAMUNGKAS yang sangat ampuh, karena tidak hanya bunda Riyanti dan suami yang menyerah, seluruh keluarga pun langsung mendesak dan meminta untuk segera dilakukan Operasi.

Seumur Hidupnya, baru kali ini bunda Rianty mondok/menginap di RS dan ini kali pertama beliau masuk di ruang operasi. Sendiri lagi! Karena suami tidak diperbolehkan untuk masuk menemani nya di ruang operasi.

Ruang operasi yang sangat dingin, warna hijau dan penuh dengan alat alat dari metal dan itu membuat bunda Rianty menjadi sangat takut. Apalagi ketika selesai operasi dan entah kenapa badannya menggigil lama (lebih dari 2 jam) dan buna Rianty tidak bisa mengontrol tubuhnya sendiri.

Suami panik semuanya panik, namun pihak RS hanya mengatakan itu hal biasa, tanpa memberikan solusi musti di apakan kondisi ini supaya segera berakhir. Namun tidak ada yang bisa dilakukan kecuali menunggu waktu dan berusaha “berdamai & menikmati” situasi ini.

Proses menyusui yang susah payah karena proses perlekatan yang kurang sempurna membuat bunda Riyanti semakin stres. Dan beliau sangat trauma.

Nah seiring dengan waktu, pelan pelan bunda Riyanti berusaha untuk mengevaluasi kejadian yang menimpa dirinya 3 tahun yang lalu.

Satu pertanyaan yang muncul saat itu…

Saat sang dokter memberi peryataan :

“Terserah bapak dan ibu, TAPI KALAU TERJADI APA APA dengan BAYI Anda, kami tidak mau tanggung jawab.”

Apa yang akan mereka lakukan apabila :

  1. Bunda Riyanti menyetujui perintah dokter untuk SC, namun ternyata tetap Terjadi apa-apa atau terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan , misalnya kejadian yang paling buruk (ibu meninggal, anak meninggal atau keduanya meninggal), padahal beliau melakukan SC karena “ancaman” tenaga kesehatan dimana jika tidak mau Operasi, maka sang Dokter tak mau tanggung jawab. Nah jika kejadiannya seperti ini, apakah sangpihak provider tetap mau tanggung jawab? (ganti rugi misalnya?membiayai semua biaya RS yang sudah dikeluarkan? Atau bentuk tanggung jawab lain?) atau bagaimana?
  2. Bunda Riyanti tidak menyetujui perintah dokter untuk SC, kemudian memaksa untuk pulang dulu dan kembali lagi jika ada kemajuan persalinan, apakah sang dokter tidak mau melayani atau menerima?

Okay mungkin kita harus mulai terbuka dan mulai belajar memahami dan juga belajar berubah.

Kalau kita lihat di dunia medis, kita tahu bahwa posisi Dokter, Bidan , Perawat adalah posisi TOP atau mohon maaf sebelumnya…..kalau mau meng-kasta kan posisi kami adalah kasta brahmana. Sedangkan posisi pasien adalah kasta Sudra.

Beda dengan profesi lain seperti pengacara dan kliennya, atau pedagang dengan pembeli, maka yang kasta brahmana adalah si pembeli dan si klien karena mereka yang punya uang dan mereka yang beli.

Nah sayangnya di dunia kebidanan, ibu hamil dan ibu bersalin dianggap sebagai PASIEN bukan KLIEN

Nah apa bedanya PASIEN dan KLIEN?

Gampangnya , Pasien adalah Orang Sakit sedangkan Klien adalah pelanggan atau orang sehat

Sehingga sebagai pasien posisi nya adalah harus tunduk dan patuh kepada dokter, bidan yang merawatnya sehingga ibu bersalin tidak punya banyak pilihan. Bahkan ketika itu bersangkutan dengan tubuhnya, bayinya juga.

Padahal, ibu hamil ibu bersalin adalah orang sehat, artinya posisi ibu hamil dan ibu bersalin adalah sebagai klien, yang berhak berkomunikasi dua arah, berhak meminta dan menentukan apa yang dilakukan atas dirinya, walaupun dalam situasi tertentu (kasus kegawat daruratan, atau komplikasi) tentu status sang ibu berubah dari klien menjadi pasien. Dan dokter , bidan dan perawat mempunyai otoritas demi misi penyelamatan.

Nah lalu bagaimana? Karena kondisi di Indonesia bahkan sebagian besar di dunia budaya yang terbentuk adalah yang seperti cerita bunda Riyanti di atas?

  1. Anda sebagai klien harus mau memberdayakan diri.
  2. Selalu gunakan BRAIN dalam menentukan pilihan (buka link: https://www.bidankita.com/gunakan-brain-pada-saat-mengambil-keputusan-dalam-persalinan/)
  3. Ketahui semua tindakan atau intervensi yang akan dilakukan pada tubuh dan diri Anda.
  4. Jangan mengambil keputusan dalam kondisi panik
  5. PENGETAHUAN ITU KUNCI

Lalu saran untuk sesama tenaga kesehatan?

Ya sederhana saja , cobalah memposisikan diri sebagai mereka (ibu hamil dan ibu bersalin) , gunakan empati Anda, mereka adalah saudara dan keluarga Anda, mulailah kurangi bahasa atau kalimat yang mengancam atau mengintimidasi.

Akan jauh lebih bijak apabila, menggunakan Bahasa yang jauh lebih “halus”, DENGAN memberikan info yang lengkap , jelas dan juju tentunya, pasti sang klien akan merasa lebih nyaman.  dan merekapun dapat menentukan pilihannya dengan “sadar”

Mereka adalah KLIEN bukan PASIEN.

semoga pelayanan Kita menjadi jauh lebih baik

Salam hangat.

Yesie

Mari Menari Untuk Persiapan Persalinan Lancar

IMG_3540a

Dahulu sekitar 3-4 tahun (saya agak lupa) yang lalu saat saya menghadiri kebaktian perayaan ulang tahun Emak (ibundanya bu Lanny Kuswandi) yang ke 80th, saat itu kebetulan acaranya di meriahkan oleh Didi Nini Thowok yang kebetulan juga teman sekolahnya bu Lanny.

langsung kepikiran dan kami (saya dan bu Lanny) sempat berandai-andai ingin membuat koreografi tarian untuk ibu hamil dan berharap semoga suatu hari bisa ngobrol dengan Didi Nini Thowok tentang hal ini. karena kami tahu Tari adalah semacam “Moving meditation” dan ini sangat bagus sekali jika dilakukan oleh ibu hamil yang typenya kinestetik dan auditori.

hampir sama seperti tarian sufi atau belly dance tapi saya pikir mengapa kita selalu kebarat-baratan atau ketimur tengahan, dimana menganggap budaya barat atau timur tengah itu pasti WOW, padahal Indonesia JAUH LEBIH WOW!

namun ternyata tahun berganti tahun dan ide serta angan angan itu hanya tersimpan di dalam hati.

nah beberapa bulan yang lalu, saya mendapatkan klien kelas Gentle Birth Balance Privat pasangan penari RAMAYANA BALET Prambanan, mas Damar adalah penari yang biasanya memerankan RAHWANA (Raksasa/butho yang jahat) padahal orangnya haluuuuusss banget.

sedangkan mbak Wati adalah pengajar tari dan bekerja di office ramayana balet. saat pertama kali bertemu angan-angan dan gambaran beberapa tahun yang lalu bersama bu Lanny muncul kembali.

dan akhirnya di workshop Gentle Birth Balance di Solo kemaren saya mewujudkannya, yaitu mengajak para ibu hamil melakukan “Moving Meditation” dengan TARIAN JAWA. yaitu Tari “Sari Kusumaning Ati” di ambil dari Sequence tari Sari Kusumo yang menggambarkan pengungkapan jiwa dan rasa. yang mana setiap gerakannya mengandung filosofi yang dalam sekali seperti:

  1. Greget(semangat/spirit)
  2. Sengguh (keteguhan hati),
  3. Ora Mingkuh (fokus),
  4. Nyawiji (menyatu antara body, mind and soul)

SONY DSC
yang memang ke empat prinsip tersebut harusnya dimiliki para ibu hamil. dimana mereka haruslah:

  1. Greget(semangat/spirit) = punya semangat dan niat yang positif dalam menjalani kehamilan dan mempersiapkan persalinannya
  2. Sengguh (keteguhan hati) = punya keteguhan hati untuk mau belajar dan memberdayakan diri
  3. Ora Mingkuh (fokus) = Fokus, tidak goyah hanya dengan kata-kata “KATANYA” si A, Katanya Si B, yang seringkali negatif.
  4. Nyawiji (menyatu antara body, mind and soul) = Menyatu antara tubuh, pikiran dan jiwa juga spirit baby.

Gerakan yang ada ini adalah gerakan inti. karena ini adalah Louncing TARIAN GARBA = Tarian untuk Garba (Kandungan) yang kami ciptakan untuk para ibu, maka kami hanya menyajikan permulaan saja.

Apa saja keuntungan dari menari ini, untuk persiapan persalinan?

Ketika kita menari mau tidak mau tubuh kita selalu berada dalam posisi tegak, dimana ketika posisi tubuh kita tegak, maka ini yang akan mendorong gerakan di panggul selama persalinan.

Posisi tegak selalu memanfaatkan gaya gravitasi untuk meningkatkan kontraksi dan kinerja rahim sehingga mendorong janin semakin turun memasuki rongga panggul hingga segera menuju ke dasar panggul dengan lebih mudah, sedangkan penurunan rasa sakit kebanyakan kebanyakan dirasakan juga oleh para ibu yang rajin menari, mengapa? Ya karena ketika Anda menari maka ada pengalihan perhatian dan juga ada perubahan tekanan di setiap sisi panggul sehingga lebih terasa nyaman.

Dengan musik musik yang lembut seolah olah Anda menjadi semakin rileks, dan seolah olah melakukan gerakan moving meditation yang membuat Anda semakin menyatu antara nafas, tubuh dan pikiran .

Kapan melakukannya:

Tarian Sari Kusumaning Ati ini kami ciptakan untuk melatih tubuh dan nafas Anda menhadapi persalinan dengan nyaman dan ini bisa dimulai sejak 32 minggu

Dan tarian ini dapat juga di lakukan bahkan pada saat proses persalinan.

Nah berikut video tentang tarian Sari Kusumaning Ati dapat Anda unduh melalui Link :

namun jika Anda ingin tarian yang lebih simple dan bisa Anda lakukan di ruang persalinan atau saat Anda menikmati kontraksi , anda bisa mencoba ini pasti seru sekali

– https://www.youtube.com/watch?v=Mn-9mPzo-E0

Nah selamat mencoba ya…..

Salam Hangat

Yesie

 

CINTAI RAHIM, CINTAI SEMESTA

Ketika membuka google dan mencari apa asal kata dari RAHIM, ternyata kata rahim berasal dari bahasa Arab yaitu Ar- Rahim yang artinya adalah Kasih dan Sayang. Ya…Tuhan menciptakan Rahim seorang wanita dengan luar biasa dan Dia mau di dalam rahim para janin tumbuh dan berkembang dalam kasih dan sayang ibu, ayah dan keluarganya.

Sudah saatnya kita semakin peduli dan menyadari kemampuan rahim yang menakjubkan   Rahim adalah organ yang sensitif terhadap bahan kimia industri. Ratusan bahan kimia beracun sekarang banyak di temukan di dalam rahim wanita, dan dengan demikian mengalir ke dalam cairan ketuban ibu hamil dan terdeteksi dalam darah bayi yang baru lahir.

Sangat penting untuk meningkatkan kesadaran tentang kekuatan, tujuan dan potensi rahim menakjubkan, sehingga kita bisa fokus lebih banyak energi pada kesehatan dan vitalitas organ kewanitaan menakjubkan ini.

# 1: Rahim adalah Organ yang Super Strong   Rahim adalah otot terkuat dalam tubuh kita. Rahim memiliki beberapa lapisan jaringan otot yang berjalan ke segala arah, bahkan ada yang beralur spiral dan ultra-kuat.

Rahim yang bekerja tekanannya luar biasa untuk mendorong bayi keluar ke dunia, dan merupakan kekuatan terkuat yang diberikan oleh setiap otot dalam tubuh.

The Guinness Book of World Records mencantumkan otot rahang sebagai otot terkuat dalam tubuh karena kontes menggigit yang diukur tekanan, tapi itu hanya karena orang belum memikirkan sebuah cara yang baik untuk mengukur kekuatan rahim perempuan yang melahirkan dalam sebuah kontes.

Coba kalau bisa atau ada, pasti rahim merupakan otot terkuat. Beberapa orang tidak menghargai rahim sebagai otot terkuat karena tidak semua orang memiliki rahim (Red. ehem, laki-laki maksudnya)

# 2: Rahim adalah Organ yang Sangat Fleksibel   Rahim sangat fleksible dan mudah sekali melar, kalau di bayangkan bisa kayak permen karet. Bayangin saja mulai dari sebesar telur ayam jawa yang terselip di belakang tulang kemaluan, kemudian saat hamil bisa sebesar buah labu.

Dan membesar hingga hampir menyentuh tulang rusuk Anda, kemudian setelah bayi lahir, tiba tiba rahim menyusut sebesar bola tennis kemudian semakin lama semakin mengecil kembali sebesar telur ayam jawa lagi, WOW luar biasa bukan?! rahim tidak hanya super kuat tapi itu super melar juga!

# 3: Rahim itu organ yang Menyembuhkan   Darah menstruasi kaya akan sel induk yang ditemukan adaptif dalam tubuh untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Setiap bulan selama tahun suburnya, tubuh wanita membuat lapisan endometrium yang kaya gizi dan nutrisi dalam persiapan untuk tumbuh dan memelihara manusia baru.

Ketika tidak ada pembuahan dan tidak ada embrio yang menempel di endometrium, maka  tubuh melepaskan zat yang sangat berharga dan penuh nutrisi ini selama siklus menstruasi.   Banyaknya sel-sel induk dalam darah menstruasi sedang diteliti untuk mengobati berbagai macam kondisi dari stroke, penyakit jantung, Parkinson, diabetes, luka, penyakit neurodegenerative Lou Gehrig dan banyak lagi.

Wanita sebenarnya menciptakan sumber sel induk yang melimpah selama siklus menstruasi tiap bulannya, namun karena budaya tabu masih melekat pada darah menstruasi, maka darah plasenta yang hingga saat ini di percaya juga banyak mengandung sel induk dan stem sel dan lebih etis untuk pengobatan.

# 4: Rahim  adalah organ yang Orgasmic   Ketika wanita orgasme, dia mengalami bukan hanya kondisi dan perasaan yang menyenangkan dan euforia sensasi, tapi gelombang kontraksi otot di seluruh rahim, serta otot  vagina dan panggul. Seluruh rahim memiliki gelombang kontraksi otot yang membantu untuk memfasilitasi pergerakan sperma dari vagina ke dalam rahim.

Beberapa wanita juga mengalami kesenangan yang mendalam dari rahim mereka selama orgasme, dan mengatakan bahwa ketika mereka rileks maka tubuh mereka melepaskan atau menciptakan orgasme secara keseluruhan.

# 5: Rahim adalah organ yang Terhubung ke Semesta   Siklus menstruasi dan tahapan kehidupan perempuan secara intrinsik terkait dengan siklus Bumi, Bulan dan Matahari Siklus bulan adalah 29,5 hari, dan siklus menstruasi rata-rata wanita adalah 29,5 hari.

Wanita yang mempunyai siklus yang paling dekat dengan siklus 29,5 hari memiliki tingkat kesuburan yang lebih tinggi   Selain itu, ada 13 siklus bulan dalam satu tahun kalender, dan usia rata-rata menarche (menstruasi pertama seorang gadis) adalah usia 13.

Rata-rata usia menopause adalah 52, yang juga merupakan jumlah minggu dalam setahun. Ada rata-rata 4 minggu untuk siklus menstruasi seorang perempuan dan 4 musim dalam setahun.   Jadi beberapa kepercayaan percaya bahwa, Rahim wanita memegang koneksi kuat dengan siklus astronomi dari Bumi, Matahari dan Bulan.

# 6: di dalam Rahim Bisa Tumbuh Plasenta   Rahim adalah satu-satunya organ yang di dalamnya dapat tumbuh organ baru. Plasenta adalah organ yang benar-benar menakjubkan, dan merupakan organ yang tumbuh dalam rahim ketika seorang wanita hamil yang memelihara dan memberi makan janin dengan persis seperti apa yang dibutuhkan setiap saat untuk seluruh kehamilan.

Plasenta menghubungkan ibu dan bayi, melalui plasentalah ada keterikatan ibu dan bayi melalui tali pusat. Ini adalah manifestasi fisik dari pengasuhan ibu bagi anak nya Plasenta dan tali pusat memiliki pola yang terlihat pada arteri yang terlihat seperti pohon kehidupan dan merupakan simbol kuno kehidupan dan vitalitas.

Plasenta telah sangat dihormati oleh budaya di seluruh dunia sejak awal umat manusia ada. Kata “plasenta” berasal dari bahasa Inggris Kuno dan benar-benar berarti “kue bulat pipih”, dan tradisi menghormati plasenta tetap berlanjut hingga hari ini karena sampai sekarang pun kita selalu merayakan ulang tahun dengan menggunakan kue ulang tahun yang rata rata bentuknya adalah bulat pipih seperti plasenta.

# 7: di dalam Rahim Bisa Tumbuh MANUSIA   Ini benar-benar menakjubkan bukan?! Dalam rahim seorang wanita hamil tumbuh manusia baru! WOW! Setiap orang dari kita yang hidup di planet ini, hingga hari ini karena kita kita mulai hidup tumbuh dalam rahim ibu kita.

Setiap kali saya mendampingi persalinan, saya selalu takjub dengan proses persalinan itu , dimana saya selalu merasa takjub akan kuasa Tuhan dan merasa beruntung menjadi perempuan. Karena kita punya rahim dan bahwa kita dapat melahirkan manusia baru melalui rahim kita, sungguh AMAZING.

Dan kalau saya boleh bilang… sebenarnya Rahim adalah Miniatur dari Alam Semesta   Mari kita menghormati dan mensyukuri keajaiban rahim dan menjaga rahim kita agar tetap sehat dan dicintai!

Salam hangat Yesie

Sakit & Nyeri Dalam Proses Persalinan Adalah “Tanda” Bahwa Tubuh Anda Sedang Berproses, jadi Berdamailah.

Sakit & Nyeri Dalam Proses Persalinan Adalah “Tanda” Bahwa Tubuh Anda Sedang Berproses, jadi Berdamailah.