Bidan Kita

Home Blog Page 37

Penting untuk diperhitungkan sebelum memutuskan untuk INDUKSI

Suatu hari saya menerima WA dari suami klien saya yang istrinya galau karena Hari Perkiraan Lahir sudah lewat sekitar 1 minggu (41minggu), beliau cerita bahwa seorang dokter menganjurkannya untuk di lakukan Induksi.

Suami Klien      : Bu Yesie, ini Desi (Nama samaran) lagi menangis bu, dokter Selly (Nama samaran) menyuruh untuk Induksi.

Saya                : kenapa harus induksi mas?

Suami Klien      : ya karena kata dokter, HPL sudah lewat, jadi kasihan bayinya, harus segera lahir.

Saya                : duh mas, jangan induksi dulu, sabar dulu to? Tunggu sebentar. Induksi justru akan meningkatkan resiko operasi lho.

Catatan           : ceritanya bunda Desi sebelumnya sudah periksa di tempat saya, dan serviksnya masih kaku, baru membuka sedikit sekali (kurang dari 1 cm), memang berbagai cara induksi alami sudah kami lakukan mulai dari akupresure, akupunktur, moxibution dll namun saat itu kontraksi tetap tidak muncul. Saya hanya menyarankannya untuk sabar, jika hendak kontrol ke dokter kandungan, saat itu saya menganjurkannya untuk pergi ke Jogja, bertemu dengan dr Adi, (beliau dokter yang pro normal), jangan dokter yang pro SC, karena bisa jadi berbagai intervensi akan di ajukan / di usulkan dan itu bisa membuat klien saya ini bertambah galau hingga akhirnya mengambil keputusan yang salah.

Namun ternyata klien saya ini tidak menuruti apa yang saya anjurkan, beliau berdua malah berkonsultasi dengan dokter kandungan yang menurut saya pro SC (sebagian besar kliennya berakhir di meja operasi)

Sekitar 3 hari setelah WA tersebut saya tidak bisa menghubungi bunda Desi, sms dan WA tidak di respon mereka. Dan di hari ke 3 tiba tiba Hp saya berbunyi dan ternyata itu adalah WA dari bunda Desi yag berkata demikan : “bu Yesie , njenengan bener! Akhirnya saya harus operasi setelah berjuang 28 jam. Dan sakitnya luar biasa bu . di bandingkan dengan Epino yang dilakukan di Bidan Kita tidak ada apa apanya.”

Catatan : Epino adalah alat yang kami gunakan untuk melakukan pemijatan perineum bagi para ibu hamil yang umur kehamilannya lebih dari 34-36 minggu. Ini kami lakukan sebagai upaya mencegah robekan perineum saat melahirkan.

Ya….cerita di atas adalah sekelumit kisah tentang induksi dan potensinya berakhirn ke meja operasi. Dan perlu Anda ketahui beberapa penelitian (salah satunya adalah penelitian ini  ) menunjukkan bahwa menginduksi persalinan meningkatkan risiko bedah caesar, terutama pada ibu yang pertama kali dengan leher rahim yang masih “mentah” (yang belum melakukan banyak dilatasi dan penipisan).

 

Dalam studi tersebut, Mereka menemukan bahwa tingkat sesar yang sangat tinggi di antara ibu yang pertama kali yang diinduksi dengan serviks yang belum matang.

Inilah sebabnya mengapa saya menulis artikel ini. Salah satunya adalah sebagai pengetahuan Anda, bahwa Anda harus meminta dokter dan bidan yang merawat Anda untuk menginformasikan Bishop Skor Anda sebelum anda menyetujui untuk menginduksi persalinan.

Apa itu Bishop Skor?

Bishop Skor adalah sebuah ukuran atau pedoman untuk melihat seberapa lembut dan matangnya serviks Anda sebelum persalinan. ini dapat membantu memprediksi apakah tubuh Anda siap untuk melahirkan, dan apakah induksi akan berhasil atau gagal.

Sistem Skoring Servik_thumb[1]

Lalu bagaimana cara melihat dan menilai Bishop Skor?

Pemeriksaan vagina dilakukan oleh bidan atau dokter untuk  mengevaluasi tingkat:

  1. dilatasi serviks (seberapa jauh leher rahim telah membuka sejauh ini)
  2. penipisan serviks (bagaimana dinding serviks menipis)
  3. konsistensi serviks (bagaimana kondisi serviks apakah sudah melembut atau masih mengencang atau ketat sekali)
  4. Posisi serviks (bagaimana posisi arah leher rahim apakah mengarah ke depan atau ke belakang relatif menghadap dinding vagina)
  5. Stasiun janin (seberapa jauh kepala bayi masuk di panggul)

Setiap faktor yang “dinilai” pada skala 0-2 atau 0-3. Skor maksimum yang mungkin adalah 13.

Nah apabila penilaian bishop skor ini kurang dari 5, dan tetap nekad dilakukan induksi , maka bisa di pastikan induksi tersebut sebagian besar akan gagal dan berakhir ke meja operasi. Jika skor menunjukkan hasil > 9 maka kemungkinan besar induksi tersebut akan berhasil.

Bishop Skor hanyalah salah satu alat untuk memprediksi respon wanita terhadap proses  induksi. Walaupun  faktor-faktor lain penting juga. Nah apa saja faktor itu?

Dilation-and-Effacement2, HDNYC

Pengaruh Posisi Janin

Salah satu faktor yang sering dilupakan adalah janin posisi ─ bagaimana cara kepala bayi  menghadap dalam rahim. Kebanyakan posisi bayi adalah Anterior dan posterior (Anda bisa melihat perbedaannya disini =https://www.bidankita.com/bentuk-perut-anda-dan-posisi-janin/ )

Seringkali nilai Bishop Skor  yang rendah dikaitkan dengan bayi posterior, yang merupakan posisi yang kurang ideal untuk melahirkan.

Dalam posisi ini, kepala bayi tidak memberi tekanan yang efisien pada leher rahim, sehingga penipisan atau pelebaran serviks kurang efisien, dan leher rahim sering berada dalam posisi  posterior (menunjuk ke arah dinding vagina yang lebih rendah dan sulit dijangkau selama pemeriksaan vagina).

Ketika bayi berputar ke arah anterior, Bishop  Skor sering berubah secara dramatis karena adanya perubahan tekanan bayi.

Memaksa agar si ibu melahirkan dengan menginduksi persalinan saat posisi bayi posterior (atau memiliki malpositions lainnya) cenderung menghasilkan proses persalinan yang panjang, dan menyakitkan serta sering berakhir dengan operasi caesar.

Jadi jika bishop Skor Anda rendah, mungkin tidak menunjukkan hanya bahwa tubuh Anda tidak “matang” dan belum siap untuk proses persalinan, namun juga  mungkin ini  adalah cara tubuh menunjukkan kepada Anda bahwa bayi Anda tidak dalam posisi yang bagus untuk proses persalinan.

Untuk alasan itu, mungkin akan lebih bijaksana untuk menunda induksi sampai bayi berada dalam posisi yang lebih menguntungkan untuk proses persalinan.

Induksi meningkatkan resiko tiga kali lipat lebih tinggi menuju Operasi caesar terutama pada ibu yang baru pertama kali melahirkan.

Dalam studi 2011 yang tercantum di bawah, grafik perempuan yang diinduksi dengan skor Bishop kurang dari 7 adalah:

  • Mereka ibu pertama kali yang diinduksi dengan bishop skor kurang dari 7 memiliki tingkat sesar meningkat lebih dari 42%.
  • Hal ini menunjukkan betapa pentingnya untuk memiliki leher rahim yang matang sebelum menginduksi persalinan, dan terutama pada ibu yang pertama kali melahirkan, yang serviksnya tidak pernah melebar sebelumnya.
  • Kadang-kadang dokter akan mencoba untuk meyakinkan kepada Anda bahwa itu tidak masalah jika leher rahim Anda tidak matang; mereka akan menggunakan obat-obatan yang membantu mematangkan serviks sebelum memulai obat induksi. Dan memang benar bahwa obat ini terkadang dapat membantu. Namun, bahkan dengan metode pematangan serviks, banyak induksi masih gagal. Obat pematangan serviks bukan obat mujarab untuk mempersiapkan tubuh untuk melahirkan ketika tubuh Anda sendiri sebenarnyabelum siap. Obat itu akan bekerja dengan baik ketika bayi berada dalam posisi yang baik. Dan Metode pematangan serviks sangat tidak mungkin untuk membantu wanita dengan nilai Bishop Skor yang sangat rendah.

Sekarang, jika leher rahim telah melebar sebelumnya, induksi lebih mungkin untuk berhasil. Wanita yang telah memiliki kelahiran vagina sebelum memiliki tingkat sesar jauh lebih rendah setelah induksi dalam penelitian sekitar 14%.

Berarti sangatlah jelas bahwa mengetahui tingkat kematangan serviks itu sangatlah penting, bahkan pada wanita yang sudah pernah melahirkan spontan sebelumnya.

Pikirkan dulu di rumah jika Anda mendapat anjuran Tentang Induksi

Penelitian tambahan menegaskan bahwa kematangan serviks merupakan salah satu faktor kunci dalam apakah induksi tersebut akan berhasil atau tidak. beberapa pelajaran yang dapat Anda pelajari dari penelitian 2011 ini antara lain:

  • Bila mungkin, cobaah untuk menunggu untuk melahirkan secara spontan
  • Jika sedang dipertimbangkan induksi, cobalah untuk menghindari merangsang jika Bishop Skor Anda kurang dari 7

Kebijaksanaan umum lainnya tentang induksi:

Cobalah untuk melihat apakah dokter yang merawat Anda “hobi” memberikan anjuran untuk induksi terutama ketika melihat ibu yang hamil dalam konsiis tertentu misalnya Obesitas. ini sangat penting bagi wanita yang gemuk, karena banyak dokter yang menginduksi kliennya yang  “gemuk” (tingkat induksi 50-60% di banyak studi terbaru). Ini merupakan faktor yang sangat meningkatkan resiko berakhir di meja operasi.

Pertanyaannya adalah apakah benar-benar induksi diperlukan dalam kasus Anda? karena Banyak induksi dilakukan secara rutin, hanya karena lebih mudah untuk pihak provider atau ternyata ada protokol untuk menginduksi dengan usia kehamilan tertentu.

Namun, Anda tidak harus setuju untuk intervensi ini. Diskusikan pro dan kontra dari induksi vs menunggu, dan lihat apakah Anda dapat bernegosiasi untuk mempunyai lebih banyak waktu.

Jika Anda mendapat anjuran untuk induksi, cobalah untuk SELALU bertanya tentang Skor Bishop Anda sebelum menyetujui induksi. Jika memungkinkan, cobalah untuk tidak menginduksi sebelum Anda memiliki Bishop Score yang menguntungkan.

Jika Anda mendapat anjuran untuk induksi, cobalah bertanya tentang posisi bayi Anda sebelum menyetujui induksi. Jika bayi tidak berada dalam posisi anterior, mempertimbangkan untuk menunda induksi.

Coba carilah ahli kiropraksi (chiroprakcor) terlebih dahulu untuk membantu menyelaraskan posisi bayi Anda, atau anda bisa melakukan berbagai kegiatan yang bisa membantu untuk mengoptimalkan posisi janin Anda, mulai dari akupunktur, Moxibution, yoga, bantuan essential oil, bahkan relaksasi hypnobirthing.

Jika kondisi medis membuat induksi diperlukan bahkan dengan leher rahim belum matang, cobalah untuk melihat cara-cara untuk meningkatkan kematangan serviks sebelum induksi. Hal ini dapat mencakup akupunktur, herbal, penggunaan essential oil dan obat untuk pematangan serviks.

Mempertimbangkan pro dan kontra dari setiap pilihan dengan hati-hati untuk situasi Anda, dan ingat bahwa metode yang lembut umumnya membutuhkan waktu lebih lama untuk efektif. Jangan menunggu sampai menit terakhir untuk mencoba metode yang lebih lembut dari pematangan serviks jika Anda kemungkinan besar akan di induksi.

Pastikan provider Anda memberikan kesempatan waktu induksi yang cukup sebelum beralih ke bedah caesar. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa banyak provider “pindah” ke bedah caesar terlalu cepat dalam induksi; memungkinkan hanya beberapa jam setelah induksi.

Ingat, induksi tidak otomatis berarti Anda akan berakhir di operasi caesar; banyak juga ibu yang diinduksi dan akhirnya berhasil melahirkan normal. Hanya saja memang, induksi meningkatkan resiko untuk menuju operas Caesar. Nah jika saat ini Anda dilakukan Induksi, coba sikapi dengan sikap positif, mencoba untuk tetap memiliki dukungan persalinan yang profesional (doula), yang sering dapat membantu memaksimalkan peluang Anda bahkan selama induksi. Namun, karena induksi meningkatkan peluang untuk operasi caesar, bersiaplah untuk kemungkinan apapun dan siap jika dilakukan operasi caesar pada akhirnya.

Kejadian Induksi sangatlah sering dan umum akhir akhir ini, dan inipun terjadi hampir di seluruh dunia. Inilah sebabnya mengapa penting bagi semua perempuan untuk menjadi klien yang cerdas dan mampu mempelajari lebih lanjut tentang pilihan mereka di seputaran  induksi.

Bishop Skor adalah ─ penting dan sering diabaikan ─ jadi diskusikanlah dengan dokter Anda dahulu

 

Referensi

  1. Acta Obstet Gynecol Scand. 2011 Oct;90(10):1094-9. doi: 10.1111/j.1600-0412.2011.01213.x. Epub 2011 Jul 21. Induction of labor and the risk for emergency cesarean section in nulliparous and multiparous women. Thorsell M, et al.   PMID: 21679162

TUJUAN: Untuk menilai risiko untuk operasi SC darurat di antara perempuan yang diinduksi pada minggu kehamilan ≥41 dan untuk mengevaluasi apakah paritas dan cara induksi berpengaruh pada asosiasi ini.

DESAIN: Rumah Sakit berbasis penelitian kohort retrospektif.

Populasi: kehamilan ≥41 minggu di Rumah Sakit Danderyd, Stockholm, Swedia, tahun 2002-2006.

BAHAN DAN METODE: Dari 23 030 kehamilan tunggal yang memenuhi kriteria masuk, 881 diinduksi dengan skor Bishop kurang dari 7. hasil Obstetri dinilai melalui linkage dengan Swedia Medical Birth Registry dan database informasi kandungan dari file medis pasien ‘. Hasil itu disesuaikan dengan indeks massa tubuh, usia dan penggunaan analgesia epidural.

UTAMA HASIL UKURAN: Risiko untuk operasi caesar darurat lebih tinggi.

HASIL: Di antara wanita yang diinduksi, proporsi yang dilahirkan dengan operasi caesar darurat adalah 42% untuk nulipara dan 14% untuk multipara. Dibandingkan dengan persalinan spontan, ini berkaitan dengan penambahan lebih dari tiga kali lipat risiko wanita nulipara (OR 3.34, 95% CI 2,77-4,04) dan peningkatan hampir dua kali lipat risiko untuk wanita multipara (OR 1.94, 95% CI 1,24-3,02) . Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam risiko untuk operasi SC darurat antara dua metode induksi (PGE (2) dan transervikal kateter).

Kesimpulan: Dibandingkan dengan persalinan spontan, induksi persalinan dikaitkan dengan peningkatan risiko untuk operasi caesar darurat baik di kalangan wanita nulipara dan multipara. Ketika persalinan diinduksi, risiko tinggi untuk operasi caesar darurat harus diingat.

  1. Clin Obstet Gynecol. 2006 September, 49 (3): 564-72. Preinduction penilaian serviks. Baacke KA, Edwards RK. PMID: 16885663

Tingkat induksi persalinan meningkat di Amerika Serikat. Metode untuk mengukur faktor-faktor serviks telah dikembangkan untuk mengidentifikasi pasien yang dapat mengambil manfaat dari pematangan serviks sebelum induksi. Sistem skoring serviks pertama kali digunakan pemeriksaan digital. Baru-baru ini, USG serviks dan pemeriksaan fibronektin janin telah diusulkan untuk mengevaluasi kesiapan serviks untuk induksi persalinan, tetapi tak satu pun dari metode ini memberikan peningkatan yang signifikan atas pemeriksaan digital. Bishop skor, yang paling banyak digunakan sistem penilaian ujian digital, masih merupakan metode yang paling efektif dan akurat mengevaluasi serviks sebelum induksi persalinan.

  1. Obstet Gynecol. 2005 Apr;105(4):690-7. Bishop score and risk of cesarean delivery after induction of labor in nulliparous women. Vrouenraets FP, et al.  PMID: 15802392 

TUJUAN: Untuk mengukur risiko dan risiko faktor kelahiran Caesar terkait dengan induksi medis dan elektif persalinan pada wanita nulipara.

METODE: Sebuah studi kohort prospektif dilakukan pada wanita nulipara pada jangka kehamilan vertex tunggal yang diinduksi. Indikasi medis dan elektif dan skor Bishop dicatat sebelum induksi persalinan. Data obstetri dan neonatal dianalisis dan dibandingkan dengan hasil pada wanita dengan onset persalinan spontan. Data dianalisis dengan menggunakan model regresi univariat dan multivariat.

HASIL: Sebanyak 1.389 perempuan dilibatkan dalam penelitian tersebut. Skor Bishop 5 atau kurang adalah faktor risiko utama untuk kelahiran caesar dalam semua 3 kelompok (disesuaikan OR 2.32; 95% CI 1,66-3,25). Variabel lain dengan peningkatan risiko yang signifikan termasuk usia ibu 30 tahun atau lebih tua, indeks massa tubuh 31 atau lebih tinggi, penggunaan analgesia epidural selama persalinan tahap pertama, dan berat lahir 3.500 g atau lebih tinggi. Dalam kedua kelompok induksi, lebih bayi yang baru lahir membutuhkan perawatan neonatal, lebih banyak ibu membutuhkan transfusi darah, dan ibu tinggal di rumah sakit lebih lama.

 

Nah semoga bermanfaat untuk Anda

Salam hangat

Yesie

Bentuk Perut Anda dan Posisi Janin

Setiap kali ANC seringkali para klien bertanya tanya tentang bagaimana posisi janinnya saat bertemu dengan saya (saya belum memeriksanya), banyak sekali yang sambil duduk lalu mengelus perutnya yang membesar sambil berkata demikian

“Bu, perut saya kok kadang meleyok ke kanan kadang ke kiri, kira kira posisi bayi saya bagaimana ya?”

Atau

“perut saya kok besar ya bu, bagaimana ya posisi bayi saya?”

Nah sekarang Sekarang mari kita bahas lebih spesifik tentang posisi janin, bagaimana dapat mempengaruhi persalinan dan kelahiran, dan mengapa sangat relevan untuk wanita yang gemuk pada khususnya.

Anterior vs Posterior

Perut yang bentuknya bulat besar seperti bola basket biasanya berarti bahwa bayi anterior. Bagian belakang kepala bayi (“tengkuk”) ke arah depan ibu (yang mengapa posisi ini disebut Tengkuk Anterior atau OA), dan mata bayi kearah ibu bagian belakang.

Lihatlah gambar di bawah ini dan perhatikan bahwa perut ibu tampak besar dan bulat. Hal ini karena mengikuti lengkungan punggung bayi

anteriorphoto

Secara umum, oksiput anterior adalah posisi yang ideal untuk melahirkan. Selama kepala bayi berbaris dengan baik, tidak ada lengan / tangan di jalan, dan melipat dagu, kemungkinan bahwa kelahiran bayi anterior akan maju dengan lancar, terutama jika persalinan dan kontraksi mulai secara spontan.

Nah sedangkan jika bentuk perut ibu tidak rata, dan bergelombang di depan (terutama yang dengan melengkung- kedalam tepat di sekitar atau dekat pusar) sering berarti bahwa bayi posterior. Lihatlah gambar di bawah ini dan perhatikan bagaimana perut tidak begitu bulat dan memiliki “mengengkung kedalam” di bawah pusar.

posteriorphotoMalam posisi ini, bagian belakang kepala bayi (tengkuk) ada di bagian tubuh belakang ibu atau punggug ibu (jadi si bayi posisinya terlentangsehingga posisi ini disebut Occiput posterior atau OP.

Posisi ini biasanya  jauh lebih sulit untuk melahirkan karena diameter kepala bayi di OP lebih besar dan tidak lolos dengan mudah, dan karena tekanan pada leher rahim cenderung merata dan proses persalinan dapat berlangsung lebih lambat.

Kembali dan membandingkan dua gambar di atas lagi. Perhatikan lagi perbedaan dalam bentuk perut ibu. Jika posisi bayi adalah anterior, maka perut lebih bulat, sementara pada posisi bayi  posterior perut menjadi bergelombang dan memiliki area cekung tepat di bawah pusar.

Perbedaan lain antara anterior dan posterior

Ada perbedaan lain antara anterior dan posterior bayi juga. Ini termasuk di mana ibu merasa gerakan bayi paling kuat, dan tanda-tanda klinis seperti di mana detak jantung janin ditemukan, dll

Gerakan

Dengan bayi posterior, ibu sering merasa banyak gerakan aneh di perut bagian depan (tangan bayi dan kaki). Ibu biasanya merasa banyak gerakan, cukup konsisten, dan merasa cukup kuat.

Dengan bayi anterior, sebagian besar gerakan biasanya dirasakan di kuadran kanan atas perut (atau kuadran kiri atas kadang-kadang), dan sementara ia pasti merasa tendangan dan gerakan bayinya, perasaan mungkin tidak sekuat atau konstan dengan bayi posterior.

Bentuk Perut (kelihatan) dari luar

Dengan bayi posterior, orang sering berkomentar ibu tidak “terlihat” sedang hamil. Perut ini tidak bulat dan tidak terlalu banyak menonjol keluar.

Dengan bayi anterior, ibu terlihat perutnya sangat besar dan seolah “sangat hamil”. Dan seperti bisa para tetangga akan heboh melihat perut Anda yang terlihat besar dan seolah sudah siap untuk melahirkan.

Nada Jantung janin

Secara klinis, ada beberapa tanda-tanda lain juga. Dengan bayi posterior, nada jantung janin biasanya lebih sulit untuk ditemukan karena punggung bayi jauh dari depan perut ibu. Dokter biasanya harus mencari nada jantung untuk sementara waktu mereka menemukan nadanya maka  nada terseut mungkin muncul dan menghilang  bahkan ketika dilakukan pergeseran kecil di posisi bayi.

Dengan bayi anterior, nada jantung janin lebih mudah teremu karena punggung bayi melawan perut ibu. Nada jantung paling biasanya ditemukan di daerah perut kiri bawah, dan mereka biasanya terdengar cukup baik, bahkan ketika bayi bergeser sedikit.

peringatan

Sekarang, perlu diketahui …. posisi janin sebenarnya tidak begitu penting sampai umur kehamilan sekitar >36 minggu karena  Bayi perlu olah raga seperti orang lain, dan mereka akan membolik balik dan memutar dan surfing sepanjang kehamilan sampai waktu persalinan semakin dekat, ketika mereka terlalu besar untuk melakukan begitu banyak manuver. Jadi sebelum 36 minggu apabila janin belum mapan, tenang saja.

Namun, jika waktu dekat (sudah dekat 36-37+ minggu), dan Anda secara konsisten tidak “terlihat” hamil, Anda cenderung merasa gerakan bayi semua di depan, Anda cenderung memiliki perut cekung di sekitar pusar, dan penolong persalinan Anda secara konsisten sulit menemukan detak jantung bayi (dan biasanya tidak menemukannya di sisi kiri bawah perut Anda) ….. Anda mungkin harus menduga bahwa posisi bayi Anda adalah  posterior.

Mengapa Posisi janin yang relevan pada proses persalinan?

Meskipun bayi dapat menggeser posisi mereka pada masa kehamilan dan persalinan namun jika posisi bayi Anda teteap posterior, maka Anda perlu waspada

Persalinan dengan posisi bayi  posterior cenderung lebih lama, lebih sulit, dan lebih menyakitkan daripada dengan posisi bayi yang anterior.

Selanjutnya, karena proses persalinan dengan posisi bayi  posterior cenderung lebih panjang dan lebih menyakitkan, mereka sering mendapatkan lebih banyak intervensi yang terkait dengan (Ketuban pecah dini, artifisial untuk memperkuat kontraksi dengan pitocin, epidural untuk rasa sakit, ekstraksi vakum lebih, dll), dan bayi bisa mengalami distress janin lebih sering.

Akibatnya, sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa tingkat bedah caesar yang berhubungan dengan bayi posterior persisten jauh lebih tinggi daripada tingkat yang berhubungan dengan bayi anterior.

Dalam satu studi 2006, peneliti menemukan bahwa posisi posterior persisten dikaitkan dengan 13 kali risiko operasi caesar. Anda bisa melihat di penelitian ini http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16966125

Dengan demikian posisi janin persisten posterior dapat menjadi penyebab keprihatinan di akhir kehamilan, sehingga kesadaran ibu akan bagaimana posisi janin mungkin penting.

Posisi janin dan “Obesitas”

Posisi janin sangat relevan dengan ukuran tubuh ibunya . Meskipun belum ada yang meneliti masalah posisi janin dalam wanita “gemuk”, namun beberapa penelitian baru-baru ini  menunjukkan bahwa pada ibu yang tubuhnya gemuk, maka resiko posisi bayi yang posterior menjadi lebih tinggi.  http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10535344

Penelitian yang sudah dilakukan (dari 50-an, 60-an, dan 70-an, ketika meneliti tentang posisi janin), ternyata mereka mencatat tingkat yang lebih tinggi dari malpositions (terutama posterior) pada wanita yangi “gemuk”.

Dan Lucunya, klien klien yang melahirkan di tempat saya dan yang gemuk tampaknya banyak yang mengalami malpositions juga. Ini mungkin salah satu alasan mengapa tingkat SC pada wanita yang gemuk lebih tinggi di banding dengan wanita dengan berat badan yang ideal

Nah jadi …mari olah tubuh Anda supaya posisi bayi Anda benar benar optimal .

Bagaimana Mengatasi Proses Persalinan Yang Panjang (Agar Anda tetap mendapatkan pengalaman persalinan yang Indah)

yayuk

Bagaimana Mengatasi Proses Persalinan Yang Panjang

(Agar Anda tetap mendapatkan pengalaman persalinan yang Indah)

Proses persalinan memang sebuah proses yang unik, sebuah proses yang seringkali tidak terduga. Walaupun ada banyak teori yang mencoba membahas tentang proses persalinan, namun tetap saja, proses persalinan tidak bisa di “Kem Paikem-kan” menurut teori dan penelitian serta teori di buku buku ilmu kebidanan dan kandungan yang dipelajari oleh para bidan dan dokter di Indonesia, jika seseorang ibu bersalin sudah memasuki pembukaan 5 cm, maka kedepannya setiap 1 jam, dia akan mengalami penambahan pembukaan 1 cm. è itu TEORI nya .

hingga di buatlah semacam Form yaitu Partogram dimana di dalam form itu, apabila ada “perpanjangan” waktu lama pembukaan, dan itu melewati garis waspada yang sudah di tentukan, maka dianggap si ibu tersebut “GAGAL” dan harus dilakukan intervensi. Yaaach…memang akhirnya seorang ibu bersalin menjadi seolah olah laksana “robot bersalin” saja ketika kita menggunakan pedoman itu, namun itulah PROTAP (Prosedur tetap) yang sudah di tentukan dan di sepakati di dunia kebidanan dan kandungan di Indonesia.

Padahal kenyataannya di lapangan seringkali berbeda. Ada yang proses pembukaan berlangsung sangat cepat, misalnya datang ke RS pembukaan 3 cm, eh ternyata 2 jam kemudian langsung pembukaan lengkap. Namun ada juga yang datang ke RS pembukaan 7 cm ternyata setelah 4 jam pembukaan baru menambah 2 cm.

Nah ketika proses persalinan berjalan lama dan lambat, itulah yang disebut persalinan lama. Atau sering di sebut (kala 1 tak maju, atau kala 2 tak maju) atau prolong labor.

Dan saya yakin mungkin Anda pernah juga mendengar cerita tentang proses persalinan yang lama atau pembukaannya tidak nambah nambah sehingga akhirnya persalinan itu berakhir ke meja Operasi.

Nah pertanyaannya adalah…

Apa itu persalinan lama/prolong labor?

Mengapa bisa begitu?

Bisakah kita mengukur sebuah persalinan secara akurat?

Apa penelitian yang mendukung itu?

Dan apa yang Anda lakukan jika Anda mengalami proses persalinan yang lama?

Nah mari kita mulai dengan pertanyaan ” Apa itu persalinan lama/prolong labor?” begini : Sebagian besar rumah sakit mengukur sebuah proses persalinan berdasarkan penelitian dari Dr Friedman di tahun 1950-an. Dia menciptakan apa yang disebut “Friedman Curve” dan menentukan kurva yang berlangsung dari awal persalinan untuk sekitar 12 jam 1. Kurva Nya diperluas oleh Phillpott dan Kastil di tahun 1970-an, yang akhirnya menciptakan  apa yang disebut “grafik partogram.”2

Ini masih didasarkan pada persalinan 12 jam, dan termasuk pedoman tentang kapan harus memberikan tambahan oksitosin syntetic (Pitocin atau Syntocinon), kapan harus waspada, dan lain-lain

Salah satu dari dua “alat” ini digunakan untuk memonitor proses persalinan perempuan hampir secara universal di seluruh belahan dunia. Ini berarti bahwa ibu yang proses persalinannya di atas 12 jam berarti musti di waspadai atau membuat alarm bagi para medis untuk mendiagnosa atau memebrikan berbagai label klinis pada ibu tersebut – belum lagi persepsi bahwa seorang wanita entah bagaimana menderita karena dia memiliki proses persalinan yang “panjang” atau “lambat” atau Bahkan WHO mengatakan “persalinan yang tidak efisien.” merekomendasikan bahwa proses persalinan yang “berhasil” menggunakan partograf yang menempatkan batasan ketat pada berapa lama seorang wanita “diperbolehkan” untuk waktu melahirkan dia (lebih dari 8 jam berarti waspada, kalau lebih dari 12 jam berarti di caesar)3.

Masalahnya adalah banyak penelitian telah membuktikan bahwa “patokan12 jam” Friedman yang sudah ditentukan benar-benar inaccurate.4

Lalu apa yang benar? Wanita bukan mesin. Mereka tidak dirancang untuk bergerak seperti mesin mekanis atau mesin yang efisien (itu istilah untuk teknologi, bukan istilah untuk proses melahirkan). “Sebaliknya, penelitian telah menemukan bahwa pola dilatasi serviks bervariasi antara perempuan satu dengan yang lain dan itu sangat individual, dan rata-rata lama proses persalinan lebih lama dari temuan Friedman.” – Rachel Reed 4

Nah Mari Kita belajar memahami apa yang disebut “Normal”

Menentukan apa yang “normal” dalam proses persalinan sebenarnya hampir tidak mungkin. Itu karena kata “normal” sendiri sebenarnya tidak memiliki definisi. Ini benar-benar relatif – seperti saat kita masa masa SMP atau SMA, beberapa kelompok menilai bahwa kelompok Anda keren dan “normal” padahal beberapa kelompok lain mengatakan kelompok Anda “aneh”.  Nah jadi apa sebenarnya definisi “normal” itu sendiri?

Tubuh seorang wanita membuka dengan kecepatan yang berbeda. Tubuh Mereka benar-benar terbuka dengan cara yang berbeda. Dan ini saya amati saat saya melakukan pemeriksaan dalam kepada klien saya.

Bagi saya, “guru” dalam proses persalinan adalah klien klien saya, saat saya melakukan pemeriksaan dalam, ternyata setiap tubuh wanita mempunyai pola bahkan bentuk yang berbeda pada serviksnya, bahkan pola pembukaannya pun berbeda.

Semuanya unik. Dan bayi bukanlah sekedar seperti buah semangka yang pasif diam saja, tapi saat persalinan bayi itu bergerak. Dan bahkan kalau boleh saya mengatakan bahwa yang menjadi “lokomotif” saat persalinan dan proses pembukaan adalah bayi itu sendiri.

Pergerakan kepala bayi yang memberi tekanan kepada serviks sehingga servik membuka-pun berbeda antara bayi satu dengan bayi yang lain, posisi kepala bayi pun juga berbeda antara bayi satu dengah  bayi yang lain.

Ada yang ubun ubun kecilnya tepat di jam 12 sehingga tekanan ke serviks lebih rata dan membuat serviks menjadi lebih cepat berada dalam posisi medial dan membuka, ada yang kepalanya miring (oblique) sehingga pola tekanan ke serviks berbeda sehingga membuat serviks lambat untuk membuka.

Beberapa ibu bersalin pun memiliki pola kontraksi yang berbeda. Ada yang intens tiap 3-5 menit sekali dengan intensitas yang kuat dan durasi yang panjang, sehingga proses persalinan menjadi jauh lebih cepat, namun ada juga ibu yang pola kontraksinya 5-10 menit dengan durasi yang singkat dan intensitas yang tidak terlalu kuat.

Dan bahkan pola kontraksi atau bagaimana kontraksi terjadi sangat dipengaruhi oleh psikologi sang ibu, juga lingkungan. Tidak sedikit ibu yang mengalami kontraksi yang intens 3-5 menit sekali saat berada di rumah , namun tiba tiba kontraksinya melambat dan menjadi ringan saat dia tiba di RS. Coba Anda ingat kembali pengalaman kontraksi Anda kemarin? Kok bisa begitu hayo? hehehe

Setiap ibu dan bayi adalah unik, dan melahirkan adalah sebuah perjalanan yang jauh melampaui batasan sekedar membuka dan mendorong / menarik keluar seorang bayi dari perut ibunya. Ini adalah proses biologi, hormonal, proses yang sangat dipengaruhi oleh kondisi mental, emosional, bahkan spiritual.

“tahap persalinan dan panjangnya proses persalinan tiap orang sangat berbeda beda” bahkan inipun berlaku untuk bagi para wanita yang sudah mempersiapkan diri secara sadar untuk melahirkan& bergizi baik. Contohnya demikian:

  • Klien 1 (bunda Dias, G1 Po Ao) sejak 20 minggu bunda Dias sangat semangat mempersiapkan segala sesuatu untuk proses persalinannya kelak, mulai dari yoga prenatal, makan makanan organic dan dengan gizi seimbang, relaksasi hypnobirthing, meditasi dll, dan saat hari H, proses persalinan berlangsung dengan sangat lancar tanpa hambatan, bahkan budan Dias tidak perlu mengejan saat melahirkan, karena bayinya meluncur begitu saja .
  • Klien 2 (budan Ratih, G1 P0 A0) beliau adalah adik kandung bunda Dias, mengetahui proses persalinan kakaknya yang begitu lancar, bunda Ratih pun berusaha mengikuti jejak bunda Dias, dia mempersiapkan diri sama persis dengan budna Dias. Nah namun ternyata di Hari Ha, proses persalinan bunda Ratih berlangsung lama, dan dia harus mengejan dengan kuat saat melahirkan bayinya, nah ternyata posisi kepala bayinya bunda Ratih memang Oblique (miring) lalu ada 2 lilitan tali pusat di bayi bunda Ratih. Dan itulah yang diduga menyebabkan proses persalinan bunda Ratih lebih lama di banding bunda Dias.

Nah dari kedua kasus itu? Mana  yang Normal? Apakah bunda Dias yang Normal dan bunda Ratih tidak? Atau sebaliknya? Ata kedua duanya Normal? Lalu apa definisi Normal sebenarnya? ## Mari Merenung kembali.

Lingkungan Dapat Berperan

Memang benar bahwa lingkungan dapat memiliki dampak besar pada persalinan. Anda tahu bahwa seekor hewan betina yang hendak melahirkan, selalu mencari kesendirian, ketenangan, dan bahkan kegelapan untuk melahirkan. Karena proses persalinan Ini benar-benar dianggap suci bagi para Induk hewan/hewan betina yang melahirkan – contoh yang paling mudah dan nyata adalah KUCING.

Sampai detik ini saya tidak pernah melihat secara “LIVE” proses persalinan kucing kampung, yang saya tau saat membuka almari tiba tiba ada induk kucing bersama anak anaknya yang baru saja lahir. Saat ternyata proses persalinan si induk belum tuntas (masih ada bayi di perutnya, dan dia hendak melahirkan kembali) tapi saya melihatnya, yang terjadi adalah si induk tadi “menghentikan” proses persalinannya.

Dan ketika saya meninggalkan nya, lalu kembali untuk melihat kondisi si kucing, ternyata di almari itu saya sudah tidak menemukan mereka satupun, ternyata si induk menghentikan persalinan, lalu membawa serta anak anaknya pergi mencari tempat yang lebih aman, nyaman dan lebih hangat tanpa gangguan untuk melanjutkan persalinannya kembali.

Begitu bukan?

Tubuh anda juga perlu ketenangan, privasi, dan bahkan pencahayaan yang rendah untuk melahirkan. Melahirkan adalah selayaknya sebuah orkestra hormonal yang luar biasa di detik dan situasi tertentu sang hormon ada yang naik dan ada yang turun secara harmonis.

Pengamat persalinan yang ketat, bunyi mesin yang berisik, lampu yang terang, udara dingin – bahkan bergerak dari satu lingkungan ke lingkungan yang lain (dari rumah ke rumah sakit, misalnya) dapat mengganggu proses persalinan itu sendiri.

Apa yang Bisa Anda Lakukan

Mari Memahami lingkungan yang dapat dan tidak memiliki dampak yang kuat pada proses persalinan Anda. Mengambil langkah-langkah untuk menciptakan sebuah lingkungan di mana Anda akan merasa nyaman. Pastikan bahwa provider Anda mengormati dan menghargai pilihan atau keinginan Anda. Hindari pemeriksaan yang rutin dan ketat (tiap 4 jam di periksa dalam dll),  Pertimbangkan pencahayaan dan apa yang Anda inginkan di lingkungan Anda. ingat untuk memberikan diri Anda waktu untuk merasa aman dan aman setelah transisi dari rumah ke RS/Klinik.

Anda harus benar-benar proaktif jika Anda berencana untuk melahirkan di rumah sakit. Kebijakan dan prosedur dapat membuat persalinan terganggu dan benar-benar menantang. Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah untuk benar-benar mempersiapkan diri untuk melahirkan – baik dengan pengetahuan dan keterampilan. Itu memberi Anda keuntungan untuk dapat beradaptasi dan bekerja sama dengan kebijakan rumah sakit.

Tapi jangan berhenti di situ – berdayakan diri sendiri dan bayi Anda. Anda bisa mencari atau meminta seorang bidan atau doula untuk mendampingi Anda melahirkan dengan nyaman, redupkan pencahayaan, mintalah dilakukan pemantauan janin intermiten karena Pemantauan terus menerus menempatkan Anda pada kerugian besar dan tidak memiliki bukti ilmiah untuk mendukung persalinan 5.  Bangunlah, bergerak, dan upayakan bayi untuk dilahirkan dalam lingkungan di mana Anda merasa aman dan didukung.

Emosi sangatlah Berperan

Seperti yang saya sebutkan di atas, lahir bukan acara mekanis, atau bahkan fisik. wanita perlu mengalami banyak proses selama persalinan – bahkan jika mereka telah melahirkan sebelumnya.

Anda mungkin sudah mendengar bahwa rasa takut dapat menghambat proses persalinan dan itu sangat benar. Rasa  Takut bisa menghentikan proses persalinan seperti halnya pada induk hewan seperti cerita kucing di atas, atau wanita yang melahirkan di alam liar.

Tubuh Anda tidak membedakan antara takut karena ada  singa berkeliaran dan ketakutan yang berhubungan dengan kelahiran modern.

Mereka semua dapat menghentikan proses persalinan sehingga Anda seharusnya mencari suatu tempat Anda yang dapat mengatasi ketakutan ini selama kehamilan dan dimana Anda merasa “aman.” – Dan lagi, mari membuat pilihan secara sadar tentang lingkungan melahirkan Anda.

Ada kekhawatiran lain yang mungkin muncul selama persalinan. Beberapa mungkin terkait dengan bayi, kemampuan Anda untuk menjadi ibu yang baik, atau bahkan masalah hubungan (dengan pasangan, orang tua, dan lain-lain). Semua hal ini dapat memperlambat persalinan saat Anda tidak mampu mengolahnya.

Apa yang Bisa Anda Lakukan

Luangkan waktu untuk mempertimbangkan ketakutan atau kecemasan tentang proses persalinan dan bagaimana cara melalui itu semua. Hal ini sangat penting baik untuk ibu yang baru pertama kali melahirkan dan ibu yang merencanakan VBAC. Juga  berlaku untuk setiap ibu, dalam setiap kehamilan.

bahkan jika Anda benar-benar siap selama kehamilan dan mempertimbangkan segala sesuatu yang Anda bisa memikirkan, lalu ada saat-saat dimana tiba tiba Anda khawatir akan  “sesuatu” – apa pun yang mungkin – muncul selama persalinan. Bisa jadi sesuatu yang belum terselesaikan sejak lahir lain atau hubungan, atau khawatir yang Anda miliki tentang masa depan. Apapun itu, hargai lalu luangkan waktu untuk mengatasinya.

Proses Melahirkan membutuhkan kesabaran. Selama bayi dan ibu lakukan dengan baik, itu aman untuk terus menunggu persalinan Anda untuk bergerak pada kecepatan yang tepat untuk Anda berdua.

Peran Posisi janin

Pada dasarnya “kegagalan untuk maju” karena bayi “terlalu besar” sebenarnya benar-benar sangat langka, memang benar bahwa bayi yang dimulai berada pada posisi tertentu saat mulai persalinan, dapat memakan waktu lebih lama untuk dilahirkan.

Posisi posterior, di mana punggung bayi ada di arah punggung ibu dan bayi melihat ke arah depan, umumnya memakan waktu lebih lama untuk melahirkan. Bayi Anda perlu berputar lebih dalam di rahim untuk bisa menuruni jalan lahir.

Kadang-kadang bayi Anda mungkin miring sehingga kepalanya tidak menekan serviks sepenuhnya, atau bergerak menuju jalan lahir pada sudut tertentu. Bayi seringkali perlu memindahkan dan memutar untuk bernegosiasi ke posisi yang berbeda (atau hanya turun lebih lambat)

Kita tidak bisa melihat hal-hal ini terjadi selama persalinan. Mereka tak terlihat dan mungkin tampak seperti “tidak ada yang terjadi” – tapi sebenarnya  pada kenyataannya bayi bekerja sangat keras. Coba dengarkan tubuh Anda, semakin tegak, dan bergerak sering membantu Anda membantu bayi Anda.

Kadang-kadang melahirkan membutuhkan waktu. Tubuh Anda perlu untuk membuka pada kecepatan yang beragam. Rahim Anda perlu untuk menarik kembali dan menebal untuk menciptakan kekuatan otot yang efektif untuk mendorong bayi keluar.

Anda perlu waktu untuk mengintegrasikan segala emosional yang terjadi. Bayi butuh waktu untuk berbalik dan bergerak ke bawah melalui tulang Anda. Apalagi Jika Anda pertama kali melahirkan.  Biarkan tubuh dan bayi anda menari tarian ini bersama-sama.

(mungkin tarian lambat mungkin juga berlari cepat;)

Tentu saja, ada kalanya persalinan yang lama tidak normal – Anda mungkin merasa sesuatu yang tidak benar, atau Anda atau bayi menunjukkan tanda-tanda tertekan. Dalam hal ini, Anda harus mendapatkan bantuan. Tetapi sebagian besar waktu Anda, tubuh Anda, bayi Anda hanya perlu waktu untuk bergerak melalui karya mengagumkan yang akan lahir.

Terlepas dari alasan bayi Anda dan kebutuhan tubuh Anda “sedikit lebih banyak waktu” ingat, Anda akan melahirkan bayi Anda. Bayi Anda akan datang.

Dukungan praktisi juga penting.

Melahirkan membutuhkan energi yang banyak, jadi banyak atau seringlah makan dan minum.  Ibu yang proses persalinannya cepat mungkin tidak perlu apa-apa, tetapi kebanyakan ibu perlu sedikit sesuatu – atau lebih. Makan makanann yang mudah di cerna seperti orak-arik telur, roti panggang dengan selai kacang dan / atau madu, dan smoothie adalah ide yang baik.

Mereka memberikan protein untuk membantu menjaga energi. Minum secara teratur juga. Jangan lupa untuk pergi ke kamar mandi, juga – kandung kemih penuh dapat menghalangi dan menyebabkan perdarahan setelah bayi Anda lahir.

Mengingatkan untuk Makan, minum, dan kamar mandi adalah cara yang bagus untuk memberi dukungan. pertama-tama Pastikan,  bahwa orang yang mendukung Anda memahami bahwa persalinan dapat dan kadang-kadang membutuhkan beberapa waktu. Ketakutan mereka bisa saja menular, sehingga Anda  harus menghapus ketakutan mereka sebelum proses persalinan dimulai juga.

Berjalan, naik turun tangga, syal Rebozo, bola kelahiran, dan berbagai teknik dapat membantu Anda memperbaiki posisi bati dan melancarkan proses persalinan. Mengetahui beberapa posisi yang baik untuk beristirahat dapat membantu Anda mengembalikan energi dalam jangka panjang.

Setiap ibu melahirkan bayinya dengan cara yang  mengagumkan … kamu kuat, Ibu! Panjang atau pendek, Anda PASTI dapat melakukannya 🙂

Salam hangat

Yesie

 

References:

  1. Friedman EA 1955, Primigravid labor: a graphicostatistical analysis, Obstetrics and Gynecology, vol. 6, no. 6, pp.567-89.
  2. Philpott RH & Castle WM 1972, ‘Cervicographs in the management of labour in primigravidae. II. The action line and treatment of abnormal labour’, Journal of Obstetrics and Gynaecology of the British Commonwealth, vol. 79, pp. 592-8
  3. http://helid.digicollection.org/en/d/Jwho34e/6.11.html (accessed 11/4/14)
  4. http://midwifethinking.com/2011/09/14/the-assessment-of-progress/ (accessed 11/4/14) – Rachel Reed gives extensive references proving the partograph inaccurate
  5. http://www.thelancet.com/journals/lancet/article/PIIS0140-6736(87)91266-9/abstract (one of many such studies)

 

Seni Saat Mandi Ketika Masa Kehamilan

Rasanya Mandi Saat Hamil

Mandi adalah moment dalam kegiatan sehari hari yang banyak di sukai oleh ibu hamil, apalagi ketika kehamilan memasuki trimester ke tiga. Dimana rasa gerah selalu saja muncul dan keringat menjadi berlebihan.

Bayangkan Anda mandi berendam air hangat dan busa yang lembut, pasti tubuh Anda menjadi terasa begitu santai. Semua ketegangan sepanjang hari langsung serasa lumer oleh hangatnya air dan lembutnya busa mandi.  Atau mungkin Anda mandi dengan menggunakan Shower ….saat air hangat mengalir dan menyentuh kepala dan badan Anda, itulah saat yang sangat menenangkan.

Nah ternyata moment mandi ketika masa kehamilan merupakan moment yang asyik yang bisa Anda gunakan juga sebagai sarana untuk “re-programming” pikiran bawah sadar untuk melahirkan dengan mudah, lancar, nyaman dan menyenangkan lho.

mandi2

Berikut adalah 5 tips untuk meningkatkan pengalaman mandi Anda dari menghadirkan rasa nyaman  ke tingkat berikutnya yaitu re-programming pikiran:

  1. Suhu

Hal pertama yang utama yang harus diperhatikan adalah, sebagiknya Anda menghindari mandi dengan air yang terlalu panas kenapa? Karena ketika air yang Anda gunakan terlalu panas, itu arti bahwa suhu tubuh Anda meningkat, dan ini dapat mengirim sinyal ke bayi Anda bahwa ada sesuatu yang salah – seperti demam atau infeksi. Selain itu, ini akan mempengaruhi suhu di dalam rahim Anda.

Tetapi saya juga melihat beberapa klien saya tidak suka mandi dengan air yang terlalu dingin (termasuk saya) nah, Jika Anda tidak dapat menikmati waktu Anda atau tidak mandi selama lebih dari beberapa menit karena Anda mandi dengan air dingin dan Anda tidak menikmati itu, bagi saya berarti tujuan relaksasi tidak tercapai.

Jadi kuncinya, seperti biasa, adalah kenyamanan. Mandilah dengan air yang paling nyaman suhunya bagi Anda dan tubuh Anda, hangat suam suam kuku mungkin bisa jadi pilihan bijak, bagi Anda yang tidak suka mandi dengan air dingin, yang terpenting Adalah dimana Anda bisa bersantai dengan nyaman dan bisa merilekskan otot yang tegang dan juga pikiran yang penat sepanjang hari.

  1. Jumlah air

Jika anda mandi dan berendam di air hangat suam suam kuku di sebuah bath up, ada baiknya sebagian besar perut Anda terendam dengan baik, agar Anda benar benar merasakan sensasi relaksasi luar biasa di dalam tubuh Anda.

mandi1

  1. Pentingnya Aroma Therapy dan Produk Mandi yang Alami

Kebanyakan orang tidak tahu bahwa organ terbesar dalam tubuh adalah … kulit! Kulit itu hidup, memperbaharui, MENYERAP, dan mengusir organisme dan bakteri yang merugikan. Kulit itu bernafas dan menyerap. Berari Anda harus memikirkan kualitas bahan yang Anda gunakan untuk mandi. Dimana seisa mungkin carilah bahan yang alami yang tidak membebani kulit dengan bahan bahan kimia.

Anda bisa juga menggunakan atau membuat sendiri sabun mandi yang alami.

Dan ingat bahwa aroma yang dihasilkan pada produk sabun mandi juga dapat membantu merilekskan tubuh, jadi gunakan aroma aroma yang lembut dan menenangkan. Anda juga bisa menambahkan minyak essensial kedalam air mandi Anda seperti geranium / mawar & lavender sangat menenangkan dan aman untuk semua (hanya 10 tetes).

mandi 3

  1. Jangka Waktu

Untuk moment ini Anda bisa mandi dengan jangka waktu yang cukup lama, sambil mendengarkan musik yang menenangkan, sambil melamun bahkan sambil membayangkan proses persalinan yang nyaman dan tenang.

Apalagi jika Anda typenya visual Andapun bisa meletakkan atau menempel tulisan tulisan yang berisi sugesti positif di kamar mandi Anda, sehingga Anda bisa melihat, membaca, meresapi, menghayati, melamunkannya, membayangkannya.

mandi 4

  1. Reprogramming

Jika Anda memiliki CD,relaksasi atau meditasi Anda dapat mendengarkan saat Anda berendam di bath menenangkan Anda. Berlatih relaksasi Anda dapat lebih mudah dalam air hangat terutama ketika Anda mulai dengan program ini. Visualisasi dan self-hypnosis menjadi lebih dan lebih kuat dengan pengulangan.

Menggunakan CD relaksasi secara teratur ketika Anda mandi meningkatkan kedalaman pemrograman ulang Anda, dan mandi sendiri menjadi “penanda” untuk relaksasi Anda.

mandi

Nah mau di coba?

Selamat menikmati

Salam hangat

WORKSHOP GENTLE BIRTH BALANCE

10

The key to this kind of learning is consitent, reguler, daily practice, whether you feel like it or not.

Practice make perfect

SONY DSC

Di jaman serba modern dan bertehnologi tinggi ini, ketika Anda Ingin berhasil merasakan pengalaman  persalinan yang normal alami, nyaman, indah dan menyenangkan, seringkali tidak bisa Anda raih dengan cara yang mudah maupun instan.

Butuh niat dan upaya yang kuat untuk mewujudkannya. Buku ini menyediakan segala informasi yang Anda butuhkan untuk memulai dan melakukan secara teratur dan berkelanjutan upaya pemberdayaan guna mencapai persalinan gentle birth dan guna mencapai kesadaran dan ketenangan di sepanjang proses kehidupan sehari-hari.

Buatlah komitmen

banyak sekali hal yang harus dipersiapkan guna mencapai proses persalinan yang normal, alami, lancar dan nyaman. Mulai dari persiapan fisik, mental maupun spiritual. Hal ini yang mungkin belum atau bahkan tidak terfikirkan oleh Anda.

Ini semua karena pengaruh budaya “katanya” yang sangat melekat di dalam kehidupan sehari-hari kita. Sehingga ketika Anda percaya (dan biasanya Anda memang percaya) dengan rumus “katanya” yang cenderung negatif tentang proses persalinan, sehingga banyak dari Anda yang akhirnya tidak mempersiapkan apapun dan sulit untuk membuat komitmen.

Namun jika Anda mulai sadar tentang betapa pentingnya proses persalinan dan kelahiran yang lembut dan minim trauma bagi Anda maupun bayi Anda maka mulai sekarang Anda harus mau membuat komitmen untuk mempraktekkan segala macam metode yang ada di dalam program gentle birth balance ini.

Mulailah dari niat dan komitmen dari dalam hati dan pikiran Anda, dengan diikuti ketekunan dan kesabaran untuk mempraktekkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Saya sangat bersyukur ketika mendengar seorang calon ibu dan ayah mengikuti program gentle birth balance ini demi mempersembahkan yang terbaik untuk buah hatinya.

“Saya berdayakan diri dengan mengikuti program gentle birth balance karena tanggung jawab saya kepada Tuhan dalam menjaga amanah yang Dia berikan kepada saya. Tanggung jawab kepada suami, tanggung jawab kepada bayi saya dan tanggung jawab kepada bumi ini”

Bunda Frida, Jogja

Kapan saya memulai untuk mempraktekkan gentle birth balance

Pada dasarnya kapan Anda dapat mempraktekkan gentle birth balance adalah sedini mungkin. Tidak ada aturan yang menentukan bahwa Anda hanya bisa memulai program ini pada saat kehamilan Anda memasuki trimester ketiga, kedua ataupun pertama.

Karena prinsipnya adalah berlatihlah sedini mungkin, sehingga haslinya lebih optimal, apalagi ketika Anda merasakan banyak sekali ketakutan dan kekhawatiran di dalam benak Anda yang berkaitan dengan proses persalinan, ketika Anda merasakan trauma pada proses persalinan yang lalu, juga ketika Anda berkeinginan untuk mempersiapkan diri dan pasangan untuk menciptakan pengalaman persalinan yang indah dalam kehidupan Anda.

Jika Anda berfikir bahwa gentle birth balance adalah salah satu cara untuk menjaga Anda tetep sehat dan seimbang, maka ketika Anda hamil, kapanpun dan berapapun usia kehamilan Anda, Mulailah sedari sekarang.

Nah mari ikuti Workshop Group Gentle Birth balance yang di kemas apik dan interaktif disini

Anda bisa datang bersama pasangan atau calon pendamping (Ibu/Mertua/Saudara/teman) Anda saat persalinan nanti. SONY DSC

Dan di umur kehamilan berapapun, Anda tetap bisa mengikuti program ini, karena semakin dini maka keberhasilan program ini semakin bagus/tinggi.

 

Gentle Birth Balance Workshop

Hari / Tanggal : Minggu, 25 Januari 2015

Waktu : pk. 08.00 s/d 16.00 (break ISHOMA pk. 12.30 s/d 13.00)

Tempat  : The Phoenix Hotel

alamat : Jl.Jendral Sudirman No.9, Daerah Istimewa Yogyakarta 55233, Indonesia

Untuk keterangana lebih lanjut dapat membuka link ini : https://www.bidankita.com/events/event/workshop-gentle-birth-balance/

Contact person  :

Trainner   : Yesie Aprillia S.Si.T, M.Kes

Bidan, founder bidankita.com & gentle birth balance programs, Praktisi gentle birth dan Trainner Hypno-birthing Indonesia,  Praktisi Water-birth, Instruktur Prenatal Yoga

 

Investasi : Rp 800.000,- (Pendaftaran di tutup pada tanggal 22 Januari)

Materi yang di ajarkan : 

  • Pengenalan Gentle Birth Balance
  • Physiological Relaxation Exercise
  • Sekilas tentang water birth, home birth, delayed umbilicall cord.
  • Yoga Prenatal
  • Birth Plan
  • Proses kehamilan dan persalinan
  • Birth Movie
  • Birth partner
  • Praktek.

Sudah termasuk “Paket Goodie Bag” :

  • 1 buah Handout berisi Materi Class.
  • 1 buah Buku Gentle Birth Balance
  • 2 buah CD Relaksasi.
  • 1 paket alat tulis.
  • Makan Siang untuk 2 orang ( Couple).
  • Snack Ringan.

Gambaran susunan Acara:

Pukul Acara PIC Keterangan
0800 – 08:15 Registrasi Peserta Workshop Panitia
08:15 – 10.00 Yoga couple Panitia
10.00 – 10.15 Break snack
10:15 – 13:00 –  Introduction Gentle Birth Balance Program-Mindfulness-  Healing birth trauma

–  Womb breathing

–  Relaxation & meditation

–  Mind & body Balance

–  Introduction Hypnobirthing

–  Introducing Hypnoanesthesia

–  Movie

–  Introduction subconscious mind

Yesie
13:00 – 14:00 Ishoma (Birth Movie) Panitia Lunch
14:00 – 16:00 –  Role Birth Partner –  Practice Yesie
16:00 – 17:00 Sharing & Closing All

 

Pengumuman untuk para peserta Pelatihan:

Workshop ini di tujukan untuk upaya pemberdayaan diri Anda dan untuk mempersiapkan Anda {TOOLS} saat menjalani proses persalinan dan menyambut buah hati nanti.

Kami kemas workshop ini sangat santai, supaya Anda relaks selama mengikuti workshop. Sehingga beberapa hal di bawah ini yang bisa Anda persiapkan dari rumah.

  1. Siapkan hati dan pikiran untuk mengikuti Pelatihan ini. Gunakan prinsip “gelas kosong” supaya lebih banyak menampung materi dan ilmu yang ada di dalam Pelatihan ini
  2. Saya akan kirimkan materi (sebagian) agar bisa di baca terlebih dahulu sehingga saat workshop, lebih mantap lagi pemahamannya.
  3. Melihat rundown acara di atas, Anda sebaiknya membawa baju ganti supaya nyaman:
  4. Baju ganti yang nyaman, longgar, berbahan kaos atau bahan lain yang menyerap keringat dan nyaman, gunakan celana panjang atau kulot yang nyaman (sebaiknya tidak menggunakan rok, atau long dress agar Anda merasa lebih nyaman)
  5. Yoga akan dilakukan berpasangan sehingga partner Anda juga akan melakukan yoga bersama dengan Anda sehingga kami Anjurkan suami/pasangan memakai baju yang senyaman mungkin juga dan celana berbasis kaos, karena jika memakai jeans akan sangat sulit bergerak bebas.
  6. Anda dapat membawa barang atau benda-benda yang membuat Anda merasa nyaman misalnya: boneka, lotion aroma therapy, bantal, selimut atau apa saja yang membuat Anda merasa nyaman dan lebih santai. Sehingga Anda bisa merasa nyaman ketika pelatihan
  7. Karena waktu workshop lumayan panjang (Full Day), jadi Anggap pelatihan ini sebagai ajang refreshing, jadi jangan tegang. Jangan bayangkan pelatihan yang formal, tetapi bayangkan Anda seperti sedang piknik. Jadi Anda bisa membawa barang apa saja dari rumah yang sekiranya membuat Anda merasa lebih nyaman. Membawa cemilan yang Anda sukai pun boleh lho
  8. Di sepanjang acara Pelatihan, sebagian besar peserta di ajak duduk lesehan. (kami akan menyediakan bantal dan matras agar Anda merasa lebih nyaman, namun jika Anda mempunyai keluhan khusus misalnya sakit pinggang, kami juga sediakan kursi untuk duduk, atau Anda juga boleh membawa bantal ekstra, boneka atau benda yang sekiranya bisa membuat Anda merasa jauh lebih nyaman. Jangan sungkan karena kenyamanan itu yang utama bagi kami.
  9. Bawalahbotol airisi ulang atau snack tambahan jika perlu,
  10. Jika Anda telah mempunyai pertanyaan sebelumnya, Anda boleh mencatat dan dapat kita diskusikan di acara tanya jawab atau saat break dan ishoma.
  11. Semoga menikmati

 

Format Pendaftaran

(SMS, Facebook & E-mail)

 

Nama   : …………….

Alamat   : ……………. 

No. Telf/ HP   : ……………

Kehamilan ke   : …………..

Riwayat Persalinan yg lalu   : ……………..

Haid Terakhir   : ………………

Semoga Selalu Beruntung

DSC_0124[1]

Hampir dalams etiap doa saya saya selalu berharap saya dan keluarga saya mengalami keberuntungan. Ya…bahkan orang jawa punya pepetah “wong pinter kuwi tetep kalah karo wong BEJO” BEJO = UNTUNG / BERUNTUNG . artinya orang pintar itu tetap kalah dengan orang yang beruntung.

Ya saya termasuk orang yang sering sekali mengalami keberuntungan, bahkan saat proses persalinan saya yang pertama 14 tahun yang lalupun saya mengalami keberuntungan yang luar biasa, belum mengenal hypnobirthing, jarang yoga (jangankan Yoga, kenal apa itu Yoga aja tidak), hobinya makan, berat badan selama hamil naik 25 kg, paling kegiatan yang dilakukan dirumah adalah jalan jalan, menari lagu india, menulis dan membuat kliping serta menghias kamar. Dan ternyata persalinan saya begitu lancar dan cepat

Jam 22 malam ketuban pecah saat saya tertidur, jam 23 anak saya lahir di rumah, TANPA RASA SAKIT.

Ya kalau bukan karena Dewi Fortuna mendampingi saya bersalin terus apa lagi? Hahahaha

Nah tapi tidak semua orang beruntung seperti saya. Ada yang harus mengalami banyak “peristiwa” tapi juga ada yang seperti saya

Hari ini tepat tanggal 1 Januari 2015 , TAHUN BARU

Bidan Kita kedatangan Dewi Fortuna lagi.

Mbak Via, datang jam 7 pagi dengan ketuban pecah dan pembukaan masih 2 cm. Namun kontraksi sudah mulai intens dan kuat. Treatment dilakukan seperti biasa untuk kasus KPD (Ketuban Pecah Dini) dan jam 9.30 WIB bayi mungil lahir dengan nyaman dan lembut sekali tanpa ada robekan jalan lahir (hanya lecet sedikit).

Ya bunda Via dan suaminya sebelumnya belum pernah periksa ke Bidan Kita hari ini adlaah hari pertama kali kami bertemu. Pengetahuannya tentang persalinan masih sangat kurang. Namun lagi lagi beruntung semua proses berjalan dengan sangat lancar.

Ya itulah keberuntungan.

Tapi saran saya ya jangan selalu “beranggapan” Anda orang yang beruntung sehingga Anda tidak mau memberdayakan diri Lho ya!

Karena tidak semua orang beruntung seperti saya dan mbak Via ini.

Dan ini ada sedikit Tips dari saya untuk Membuat Keberuntungan Anda Sendiri:

  1. Semuanya dimulai dengan sikap.

Sikap adalah segalanya dalam hidup. Bagaimana Anda melihat dunia dan sudut pandang Anda itu, terserah Anda. Setiap saat, setiap hari Tuhan menyediakan berbagai pilihan untuk Anda. Bagaimana Anda akan menjalaninya? Anda akan menerimanya, lari dari itu, mengeluh tentang hal itu, menyambut dengan sukacita? Anda dapat meratapi banyak hal yang terjadi dalam hidup Anda atau Anda dapat melakukan sesuatu.

  1. Melakukan pekerjaan dengan hati yang tulus dan damai.

kita semua memiliki bakat dan keterampilan yang membuat hal-hal tertentu lebih menyenangkan atau lebih mudah bagi kita. Bahkan ketika menggunakan talenta dan kekuatan kita, membuat keberuntungan kita sendiri membutuhkan waktu pemikiran, perencanaan, usaha, dan semangat untuk mendapatkannya. Bermimpi saja tidak cukup, Anda harus berupaya dan mau memberdayakan diri.

  1. Dibutuhkan kerja keras, Niat dan Komitmen

Butuh kerja keras , niat dan komitmen untuk menggapai apa yang Anda cinta dan citakan, jika Anda ingin merasakan nyamannya persalinan ya niatkan dan berdayakan diri dengan baik sehingga Anda mendapatkannya dan keberuntungan menyertai Anda.

  1. Selalu Bersiaplah, bahkan jika Anda tidak siap.

Persalinan bisa saja terjadi kapan saja dan dimana saja jadi bersiaplah selalu. Persalinan adalah proses yang alami, setiap bayi yang lahir membuat keberuntungan mereka sendiri tidak menunggu sampai ibu mereka siap.

  1. Percayai naluri Anda.

Orang-orang yang membuat keberuntungan mereka sendiri percaya insting mereka. Ini mungkin tidak selalu logis atau praktis, tetapi intuisi mereka menuntun mereka – dan mereka mendengarkannya. Meskipun menjadi orangtua adalah perilaku yang dipelajari dalam banyak hal, namun naluri kita memainkan peran yang kuat.

Dalam konteks persalinan, rasa  percaya diri ini harus Anda dimana Anda harus percaya pada tubuh Anda, percaya pada kemampuan bayi Anda juga. Untuk membuat keberuntungan Anda sendiri, Anda harus percaya bahwa Anda bisa. Kepercayaan Diri. Ini adalah kunci untuk dapat menangani apa pun yang datang dengan cara Anda. Percayalah bahwa Anda bisa mengatasinya, Anda dapat menemukan solusi, mendapatkan dukungan.

  1. Jadilah murah hati dan suka memberi.

Berbagi, melayani, melakukan kebaikan, dapat membuat keberuntungan Anda sendiri. Sebut saja karma, atau sebut saja Law of Attraction. Atau hukum tabur tuai, jadi ketika Anda ingin beruntung dalam hidup Anda dan bahkan dalam proses persalinan, Jadilah orang yang murah hati dan senang memberi dengan hati yang tulus tanpa pamrih.

Nah semoga Anda semua berutung

Selamat Tahun Baru 2015

Salam Hangat

Aku Mau Perineum-ku Utuh

I-love-my-perineum

gambar di ambil dari sini

Melahirkan Normal, minim trauma dengan perineum tetap utuh adalah SURGA!

Kok bisa?!

Ya gimana tidak surga? Wong melahirkannya nyaman, bertemu dengan buah hati yang dinanti nanti lalu perineum tetap utuh, tinggal IMD dan istirahat. Rak enak to?

Karena tidak sedikit ibu yang marus mengalami masa yang menyiksa bahkan “traumatik” gara gara setelah selesai melahirkan dia harus merasakan sakitnya dilakukan penjahitan pada vagina. Bahkan terkadang saking banyaknya robekan di vagina yang mereka alami, istilahnya bukan lagi menjahit vagina tetapi ngobra vagina heheheh.

Bahkan tidak sedikit ibu yang lebih takut di jahit nya daripada melahirkannya sendiri.

perineum utuh adalah tujuan dari setiap wanita melahirkan. Dan jujur saja sayapun paling senang jika perineum klien saya utuh. Karena saya tidak perlu menjahit, karena terus terang proses jahit menjahit vagina adalah proses yang paling tidak nyaman untuk saya, pegeeeelll bu.

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengupayakan agar perineum tetap utuh saat proses persalinan, dan yang terpenting adalah saat proses persalinan memasuki kala 2 atau tahapan lahirnya kepala bayi. (tahap mengejan) :

  1. Ketika anda mulai merasakan sensai ingin mengejan atau sensasi seperti pergerakan usus atau mulas di area pantat Anda. Jangan perlu terburu buru untuk mengejan apalagi mengejan dengan serta merta (ngaget). Beri kesempatan tubuh Anda untuk memperbaiki posisi dan memungkinkan tubuh Anda memproduksi hormon untuk perineum Anda dan membuatnya sangat elastis pada saat kontraksi dan kepala bayi meregangkan perineum Anda.
  2. Pertama yang Anda rasakan mungkin seolah olah pantat Anda terbelah menjadi dua, heheh tapi ini wajar usahakan untuk tetap rileks dan bergoyang, ketika pantat Anda bergoyang sungguh ini akan membantu proses, bayangkan tiap kali kepala bayi Anda turun seolah kepalanya memijat semua otot, ligamen dan sel yang ada di pantat dan perineum sehingga otot otot tersebut lunak, elastis dan meregang dengan sempurna.
  3. Ketika kepala bayi sudah mulai muncul atau terlihat di balik piktu vagia, mungkin Anda akan merasakan panas, perih seolah oleh vagina Anda terbakar (ring fire). Ini juga sangat wajar, bahkan tekadang seorang ibu tiba tiba tangannya memegang vaginanya ingin mengetahui sejauh mana kepala bayi keluar dan untuk mengetahui sumber rasa panas tersebut. Dan itu adalah alami, jadi tak maslaah jika tangan Anda memegang vagina Anda saat ini. Naluri ini harus diikuti. Nah untuk sedikit meredakan rasa, terkadang Anda boleh meminta bidan atau dokter untuk memberikan kompres hangat di area vagina dan ini sangat membantu sekali, selain membuat rasa nyaman, kompres hangat juga membuat peredaran darah di vagina dan perineum menjadi lebih lancar dan ototnya pun menjadi lebih elastis.
  4. Ketika Anda melahirkan di RS seringkali ada aba aba dari dokter atau bidan yang menolong, untuk Anda kapan Anda harus mulai mengejan dan berhenti mengejan, padahal yang tahu tentang rasa mengejan itu adalah Anda dan Tubuh Anda jadi sebaiknya ikuti ritme dan irama tubuh Anda, jangan mengejan ketika tidak ada rasa ingin mengejan, walaupun dokter Anda sudah teriak teriak menyuruh Anda untuk mengejan, karena ketika belum ada sensasi rasa ingin mengejan dan Anda memaksa untuk mengejan, maka itu akan sia sia saja dan jusru membuat energi Anda cepat sekali terkuras habis. Jadi ingat! Ikuti ritme tubuh Anda.
  5. Ini adalah waktu yang membutuhkan konsentrasi dan fokus Anda yang besar. Percakapan asing seharusnya tidak akan diizinkan di dalam ruangan persalinan. Semua orang yang ada diruang persalinan seharusnya diam dan menghormati sensasi yang Anda rasakan, jikalau berbicara, hendaknya pembicaraannya adalah sugesti positif yang mampu membuat Anda tetap semangat dan berenergi. Apalagi ketika kepala janin Anda sudah crowning (keluar dari vagina dengan ukuran diameter sekitar 5 cm) cobalah untuk berhenti sejenak, senyum aja dulu, dan atur nafas. Ingat kalau rumusnya ; kalau BIBIR atas senyum, maka BIBIR BAWAH juga senyum. Pada fase ini ijinkan kepala bayi yang crowning tersebut memijat perineum membuatnya meregang perlahan dan elastis.
  6. Saat fase mengejan Anda di sela sela mengejan saat tidak Ada kontraksi sebaiknya Anda minum air putih dulu, ini sangat enting karena bisa hidrasi tubuh dan memulihkan energi untuk fase mengejan berikutnya.
  7. Nah setelah crowning maka Anda cukup mengejan dengan lembut saja (TIDAK PERLU NGOTOT) bahkan sebaiknya Anda cukup nafas terengah engah “huh hah hah huh” seperti orang kepedesan, Setelah kepala sepenuhnya lahir, Anda akan merasakan rasa lega yang LUAR BIASA. Anda akan tetap fokus untuk sensasi berikutnya tetaplah nafas panjang dalam dan tubuh bayi akan meluncur dengan lembut dan “mendarat” dengan pelan dan nyaman. Tanpa melukai perineum Anda.
  8. Lalu Bayi itu segera And apeluk di dada, dan yang muncul adalah perasaan yang paling gembira di dunia. Perineum Anda mungkin terasa agak panas dan perih, (kadang terasa nyut nyutan) pada satu jam pertama setelah melahirkan, dan percaya atau tidak, obat yang membantu paling mujarap adalah kompres basah dengan air hangat. Hal ini sesuai dengan teori pengobatan Cina dan saat ini kami sudah mulai menerapkan ini, dan yang dirasakan ibu adalah mereka merasa langsung lebih nyaman ketika dikompres hangat di vaginanya, dan pembengkakan yang terjadipun berkurang dengan cepat.
  9. Setelah bayi lahir Anda masih ada satu Pe eR lagi, yaitu melahirkan plasenta. Dan dalam proses ini Anda tidak perlu mengejan, cukup nafas panjang dalam dan rasakan plasenta Anda keluar dengan sangat lembut dan nyaman.

Nah ayo upayakan bu. Silahkan buka video dari youtube di atas

Agar perineumnya tetap utuh dan nyaman.

Salam hangat

Resep Untuk mendapatkan Gentle Birth

22

ANDA HAMIL?

LALU APA?

Sepasang suami istri datang ke Bidan Kita, sebut saja Mbak Debby dan Mas Derry. Mbak Debby sedang hamil sekitar 38 minggu +5 hari. Tujuan mereka datang ke Bidan Kita adalah mereka ingin dapat melahirkan normal dnegan tenang,nyaman dan minim rasa sakit.

Saat saya melakukan anamnese dan mewawancarai mereka tentang apa yang sudah mereka lakukan selama 38 minggu +5 hari ini mbak Debby mengatakan selama ini mereka biasa biasa saja dan santai santai saja, paling hanya beberapa minggu terakhir melakukan jalan pagi 30 menit muterin komplek, dan sudah itu saja.

Ya ITU SAJA! Saat saya bertanya apakah melakukan latihan ini itu, mereka berdua menggelengkan kepala serempak. Kegiatan sehari hari mbak Debby adalah pagi bangun jam 6.00 lalu jalan jalan 30 menit, kemudian masak menyiapkan sarapan suami (suami wiraswasta di rumah), kemudian setelah mandi pagi tidur lagi, sampai jam 10.00 lalu santai santai sambil memasak untuk makan siang jam 13.00 kemudian duduk duduk nonton TV atau nonoton DVD, sore mandi, lalu makan malam, kadang jalan jalan ke mall kemudian pulang malam dan tidur sampai pagi.

Ya itulah daily routine yang dilakukan mbak Debby selama masa kehamilannya. Ketika waktunya memeriksakan diri ke dokter, ya mereka hanya memeriksakan diri begitu saja, antri lebih dari 2jam, lalu bertemu dokter untuk USG sekitar 10 menit, kemudian nebus obat di apotek lalu pulang.

Nah ketika mendekati HPL, mbak Debby baru tersadar bahwa dia belum siap untuk melahirkan bayinya. Banyak sekali rasa takut dalam dirinya takut sakit, takut panik, takut terjadi apa apa pada dirinya dan bayinya, dan masih banyak lagi ketakutan yang ada di dalam dirinya.

Hingga akhirnya mbak Debby browsing di internet lalu menemukan site www.bidankita.com ini dan barulah tersadar bahwa selama ini dia “menyia nyiakan” waktu segitu lama untuk persiapan persalinannya.

TERLAMBAT?

Ya benar! Tapi tidak ada kata terlambat asal Anda mau berupaya kok.

Dan kasus seperti mbak debby ini banyak sekali terjadi di lingkungan kita. Selama hamil banyak sekali pasangan yang terlalu santai, cuek, bahkan bagi mereka yang penting periksa ke dokter rutin, minum multivitamin, kalau perlu minum susu ibu hamil, nanti kalau mau melahirkan ke RS pasrah sama dokter yang merawatnya. Sudah itu saja.

Masalah nanti proses persalinan itu bagaimana, prosedur yang dilakukan apa saja, intervensi yang dilakukan apa saja, banyak yang tidak tahu dan tidak mau tahu.

Dan sebenarnya ini SANGAT DISAYANGKAN.

Karena KUNCI untuk mendapatkan persalinan yang nyaman, aman dan minim trauma adalah PERSIAPAN.

Untuk mengalami proses persalinan yang membahagiakan. Menggembirakan dengan tanpa atau sedikit rasa sakit dibutuhkan sebuah pergeseran spiritual yang mendalam dalam cara Anda memahami sifat realitas dalam diri Anda Anda. Tubuh, pikiran Anda, semangat Anda, dan orang-orang di sekitar Anda dan bagaimana itu semua terhubung!

Sederhana tetapi tidak mudah

Nah inilah Resepnya Bahan Dasar untuk mendapatkan persalinan yang nyaman, aman dan minim trauma :

  • Dua cangkir informasi dasar: Mengetahui fisiologi tubuh Anda sendiri dan memahami cara kerjanya membuat perbedaan besar dalam bagaimana Anda bisa terlibat dalam proses. Di dalam kelas Gentle Birth Balance di Bidan Kita Saya selalu menjelaskan bagaimana rahim bekerja, berapa banyak refleks alami bayi menyebabkan kelahiran yang mudah, yang posisi untuk memfasilitasi refleks alami mereka, betapa pentingnya menjaga hormon Anda dan bayi Anda berada dalam kondisi seimbang dan harmoni. Juga belajar tentang bagaimana pikiran bekerja, bagaimana menggunakannya untuk mencapai hasil yang Anda inginkan.
  • Satu cangkir “Sugesti Positif” dengan diri Anda sendiri: Cari tahu keyakinan dan keinginan Anda seputar tentang kehamilan, melahirkan dan membesarkan anak. Apakah mereka setuju dengan yang Anda inginkan, yaitu melahirkan dengan nyaman alami? Atau apakah Anda justru melihat kejanggalan, misalignment antara apa yang Anda yakini dengan apa yang Anda inginkan? Ada cara untuk mengatasi itu sebelum kelahiran. Dan hal yang penting disini adalah adanya healing trauma trauma yang ada di dalam diri Anda. Paling tidak Anda harus belajar hypnobirthing agar pikiran Anda bisa tenang dan mampu membuat sugesti positif.
  • Satu cangkir panduan dan bimbingan khusus dari provider Anda: Seorang doula, hipnoterapis, mentor spiritual, atau bidan Anda, atau seseorang yang Anda merasa nyaman berbicara dengannya  dan yang memiliki pelatihan dan keterampilan yang tepat untuk, dapat membantu Anda dalam melakukan bimbingan, penyembuhan trauma selama masa kehamilan untuk persiapan persalinan sangatlah penting, apalagi jika saat proses persalinan Anda didampingi oleh mereka. Karena energi positif yang mereka punya dan ketrampilan mereka membuat Anda merasa aman, nyaman dan di berdayakan dengan kehadiran mereka dalam proses persalinan Anda.
  • Dua Cangkir Nafas yang terlatih dengan baik: Ya saya bilang NAFAS, walaupun Anda bernafas setiap hari setiap saat bahkan Anda sampai tidak ingat berapa kali Anda bernafas dalam 5 menit terakhir ini. Namun benar benar Anda harus melatih nafas Anda karena Mind is the King of the senses, but BREATH is the king of the Mind jadi kunci utama berada pada nafas Anda. Dan itu harus di latih. Di kelas Gentle Birth Balance di Bidan Kita sayapun selalu dan pasti melatih nafas yang baik kepada klien klien saya
  • Satu sendok bidan atau dokter: Kecuali Anda memilih untuk melahirkan tanpa bantuan  (dan saya tidak akan menyarankan itu, apalagi tanpa persiapan yang snagat sangat matang, terutama untuk persalinan pertama Anda) Kunci dalam resep ini adalah Anda harus memilih seseorang yang mampu membuat Anda merasa nyaman. Seorang bidan atau dokter yang benar benar Anda percaya dan bersama dia Anda mampu dan bebas untuk berbicara tentang apapun yang berhubungan dengan kehamilan dan kelahiran. Dokter atau bidan yang Anda pilih haruslah tidak hanya cerdas, berpendidikan, ahli bedah yang terampil atau bidan yang terampil, tetapi juga penuh kasih, pengertian, orang berpikiran terbuka yang percaya tubuh manusia, dan percaya pada proses persalinan alami serta mendukung dan memberdayakan diri Anda.
  • Satu cangkir rasa percaya diri: Belajar untuk membuat keputusan yang tepat dan bijak bagi diri Anda. Mulai belajar dan memupuk rasa percaya diri itu melalui praktek sehari-hari pernapasan, relaksasi, visualisasi, self-hypnosis, afirmasi dan sugesti positif.
  • Sejumput pasangan dan pendamping persalinan yang penuh kasih: Tentu saja hal ini selama masa kehamilan Anda harus membangun hubungan yang lebih dekat dan harmonis dengan pasangan dan pendamping Anda. Sebaiknya membangun juga hubungan antara pasangan atau pendamping Anda dnegan janin di dalam rahim Anda karena fakta ilmiahnya adalah  bahwa bayi mengingat hal-hal yang didapatkan selama di dalam rahim. Sebagian dari mereka adalah peka terhadap cinta, suara, getaran, emosi dan tentunya energi.

Persiapan:

Pastikan Anda memilih “mangkuk” yang sesuai “ pastikan tempat persalinan yang Anda pilih adalah tempat yang  nyaman dan membuat Anda merasa aman.

Pastikan untuk menambahkan bahan dalam urutan yang benar (memilih jenis kelahiran dan tempat dengan orang-orang yang menambah kenyamanan Anda,  mungkin menentukan siapa pengasuh terbaik untuk Anda).

Lakukan Perendaman dalam air hangat untuk membuat lebih mudah, entah dengan mandi hangat atau berendam di air hangat atau bahkan memilih untuk waterbirth

## catatan: jika Anda menginginkan waterbirth Anda harus benar benar mengetahui manfaat dan keuntungannya , mengetahui pengetahuan dasar tentang waterbirth dan memilih provider yang benar benar terampil untuk melakukan waterbirth.

Nah Selamat Menikmati! Pasti Lezat Sekali.

Salam Hangat

Jauhkan Tanganmu dari Vagina Ku!

pelvic_exams

Wow!! Judulnya kayak apa aja ya?!

Saat ini saya ingin membahas tentang proses atau prosedur dalam proses persalinan yang biasanya sangat tidak disukai oleh para ibu yang hendak melahirkan, yaitu PEMERIKSAAN VAGINA (Periksa dalam/Vaginal Toucher/VT)

Dan kebanyakan orang merasa tidak nyaman ketika dilakukan VT bahkan banyak dari Anda mungkin yang saat ini marih trauma karena di VT.

Ya proses persalinan adalah proses yang sangat mudah terganggu oleh intervensi yang tidak perlu. “sfingter itu sangat pemalu”.

Ketika seorang wanita sedang mengalami tanda tanda persalinan, kemudian mereka memeriksakan diri ke dokter atau bidan, hal yang pasti dilakukan adalah dilakukannya VT atau pemeriksaan dalam vagina untuk mengetahui seberapa lebar pembukaan serviks terjadi. Namun ternyata sebenarnya proses VT itu sendiri merupakan intervensi yang dapat mengganggu proses melahirkan alami.

Dalam sisi lain di kehidupan kita, vagina kita dianggap sebagai organ yang sangat “pribadi”. Hingga tidak ada seorangpun boleh melhat vagina Anda kecuali suami Anda. Nah Selama persalinan, tiba tiba seorang wanita diperintahkan untuk berbaring, buka kakinya dan memungkinkan tubuhnya untuk dieksplorasi oleh orang asing. Seorang wanita yang melahirkan seolah kehilangan harga dirinya, privasi dan kepercayaan dirinya di tangan orang-orang bahwa ia telah disewa atau dipercaya untuk membantunya pada proses yang sangat sakral ini yaitu melahirkan.

Seorang penggiat persalinan alami di Kanada bernama Gloria Lemay, menulis dalam beberapa buku dan artikelnya dimana sebaiknya kita menghindari melakukan pemeriksaan dalam terlalu sering, bahkan jika memungkinkan lakukan pemeriksaan dalam ketika sudah pembukaan 8 cm. Dengan alasan;

Pertama, karena tidak nyaman bahkan terkadang terasa menyiksa bagi ibu.

Kedua, karena mengganggu titik halus dalam proses persalinan di mana tubuh melakukan banyak penyesuaian baik untuk mempersiapkan diri untuk mendorong/melahirkan bayi dan pada dasarnya tubuh seorang wanita sedang mengakses bagian yang sangat primitif dari otak kuno nya.

Apa yang Harus Anda Tahu …

  • pemeriksaan dalam vagina /VT merupakan metode klinis tradisional untuk mengevaluasi kemajuan dalam persalinan. Menurut Curve Freedman (studi 1955 dari 500 wanita), seorang wanita harus mengalami pelebaran serviks 1 cm per jam setelah ia telah mencapai pembukaan 4 cm. Ketika seorang wanita tidak mengalami standar ini, beberapa bidan menjadi frustasi dan mendorong atau terpicu untuk memberikan obat-obatan seperti Pitocin dan metode lain untuk mempercepat kemajuan persalinan sesuai dengan harapan mereka. Dan Ini dapat menimbulkan caskade intervensi (bisa dilihat disini & disini )
  • Seorang wanita mungkin menjadi berkecil hati oleh beberapa komentar ceroboh dari bidan atau dokter seperti, “ini baru membuka ….cm”, atau kok masih membuka ….cm ya? Masih lama nich! yang mana ketika sang ibu merasa down mentalnya maka pembukaan justru semakin lambat dan akhirnya memicu para dokter dan bidan untuk melakukan intervensi yang sering berakhir dengan operasi caesar.
  • pemeriksaan dalam vagina meningkatkan risiko infeksi dengan membawa bakteri terhadap leher rahim, bahkan bila dilakukan dengan hati-hati dan terutama setelah ketuban pecah.
  • pemeriksaan dalam vagina bukan cara yang dapat diandalkan untuk memprediksi kapan persalinan akan dimulai. Proses persalinan biasanya dimulai ketika bayi siap dan hormon oksitosin mulai di produksi tubuh.
  • pemeriksaan dalam vagina sangat menyakitkan selama kontraksi dan mengganggu konsentrasi wanita.
  • pemeriksaan dalam vagina apalagi pemijatan perineumselama persalinan, selain mengganggu dan invasif, menurut penelitian tidak melindungi perineum. http://www.bmj.com/content/322/7297/1277.full
  • Ada insiden yang lebih tinggi dari robekan perineum ketika penolong persalinan melakukan “kromilas” atau pemijatan dan pemaksaan pelebaran perineum atau sering disebut “hands on” dibandingkan dengan pendekatan lepas tangan hans off. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12092017

Nah untuk menghindari pemeriksaan dalam yang terlalu sering dan menyakitkan, ada baiknya Anda harus selalu melakukan Informed consent berarti bahwa Anda harus memiliki semua informasi untuk menerima atau menolak pengobatan/tindakan yang akan dilakukan. Jika Anda tidak setuju, JANGAN BUKA KAKI ANDA KECUALI ANDA MENGERTI MENGAPA DAN SETUJU DENGAN ALASAN NYA.

Nah supaya Anda terhindar dari pemeriksaan dalam yang terlalu sering beberapa tips ini mungkin dapat membantu:

  1. Datanglah ke RS atau tempat praktek bidan ketika kontraksi sudah intens (frekuensi tiap 5 menit dengan durasi minimal 50 detik dan telah di amati selama minimal 1 jam) diperkirakan ini berarti Anda sudah mengalami pembukaan cukup lebar >5 cm.
  2. Pemeriksaan Dalam sebaiknya dilakukan paling tidak 4 jam sekali, nah jika memungkinkan mintalah untuk diperiksa ulang > 6 jam kemudian.
  3. Benar benar Anda harus rileks dan senyum saat dilakukan pemeriksaan dalam supaya terasa lebih nyaman.
  4. Ingat Anda boleh menolak untuk dilakukan pemeriksaan dalam karena ini adalah hak Anda.

Salam hangat

Yesie

BIRTH TRAUMA JUGA TERJADI PADA PARA AYAH

father-sleeping-baby-small (1)

#gambar diambil dari sini

Birth Trauma!

Apa sich birth trauma itu? Nah mungkin Anda bisa membaca beberapa link artikel sebelumnya yang menjelaskan apa itu birth trauma dan mengapa penting kita bahas disini:

  1. BIRTH TRAUMA IS REAL
  2. TRAUMA LAHIR (BIRTH TRAUMA) DAN EFEK JANGKA PANJANG BAGI ANAK KITA
  3. BIRTH TRAUMA- SISTEM LIMBIC “ DAN KONDISI MENTAL
  4. BIRTH TRAUMA DAN SC
  5. BIRTH TRAUMA “ SISTEM LIMBIC “ TENTUKAN KONDISI MENTAL KITA DAN ANAK KITA

Nah ketika Anda membaca beberapa artikel di atas, seolah olah trauma terhadap proses persalinan sangat nyata dan mungkin jauh lebih sering diapami oleh para wanita dibanding para pria. Malangnya nasib seorang wanita ya?

Namun setelah meninjau lebih jauh lagi apa itu birth trauma ternyata trauma ini tidak eksklusif untuk ibu dan bayi. Ternyata banyak sekali para ayah yang juga mengalami trauma yang berkaitan dengan proses kelahiran dan persalinan (next baca: birth trauma) juga, tapi mungkin dengan cara yang sangat berbeda. Dan bahkan bisa menyebabkan depresi post partum pada para ayah.

Depresi Postpartum pada para Ayah?

Ya ternyata para kaum pria pun bisa mengalami trauma persalinan bahkan berakhir pada depresi post partum lho! Atau sering disebut Paternal Depresi Post Partum (baca PDPP. Karena faktanya ada sekitar 3-10% pria akan mengalami depresi selama periode antenatal dan postnatal. Banyak orang berpikir bahwa pria mengalami depresi setelah melahirkan (PDPP) sebagai akibat dari, atau dalam hubungannya dengan, depresi yang dialami pasangan mereka, tetapi para pria ternyata bisa mengalami ini secara independen. Meskipun PDPP pada pria memang sangat dipengaruhi oleh depresi yang di apmi para ibu, namun tidak selalu terjadi seperti ini.

Depresi pada ayah baru bahkan bisa saja telah ditemukan sebelum kelahiran anak mereka, dengan pemulihan minimal pada akhir tahun pertama. Ada juga bukti yang menunjukkan bahwa depresi pada kaum laki-laki meningkat antara enam minggu dan enam bulan setelah melahirkan. Sebagai contoh, satu studi menemukan bahwa tiga dari 10 pria mengalami depresi hingga enam minggu, dan depresi mereka memburuk selama enam bulan ke depan. Ada juga bukti bahwa kecemasan mungkin menjadi masalah bagi beberapa orang selama periode antenatal dan postnatal.

Ternyata para Suami membutuhkan dukungan juga. Karena proses persalinan bukan hanya masa transisi bagi seorang ibu namun juga masa transisi untuk dia juga.

Beberapa kali saya bertemu dengan klien yang suaminya justru mengalami trauma akibat persalinan istrinya .

# Kasus A

Pak Andi dan istrinya bunda Nila datang ke Bidan Kita untuk melakukan treatment untuk program kehamilan. Saat saya meminta mereka untuk sharing ternyata ada beberapa trauma yang di alami oleh pak Andi. Pak Andi dan bunda Nila setelah sekitar 2 tahun pernikahan mereka baru di karuniai kehamilan.

Otomatis kehamilan ini adalah kehamilan yang benar benar mereka dambakan. Mereka berdua selalu Excited setiap kali melakukan pemeriksaan kehamilan di dokter, bayangan menimang bayi mungil selalu ada di benak mereka berdua. Pada minggu ke 16 saat periksa rutin di dokter langganan mereka, tanpa diduga diagnosa dokter menyatakan bahwa bayi mereka mempunyai kelainan bawaan yaitu Anechepali (tidak terbentuk tulang tengkorak pada kepala janin).

Anda bisa membayangkan betapa mereka berdua syok dan panik saat itu, pak Andi melihat istrinya begitu terpukul, menangis seharian, dimana saat itu sebenarnya diapun juga terpukul namun harus beracting seolah tegar di depan istrinya agar bisa menenangkan istrinya.

Dan karena ini adalah kelainan yang mayor, dimana apabila bayi ini tetap di pertahankan, maka banyak sekali resiko yang terjadi, bahkan bisa di pastikan sang bayi tidak akan mampu bertahan hidup segera setelah di lahirkan.

Sehingga akhirnya keputusan berat harus mereka ambil dimana kehamilan tersebut harus di akhiri, dan istrinya dilakukan induksi persalinan. Minimnya informasi dan persiapan ternyata membuat proses persalinan istrinya akibat induksi berjalan sangat menyakitkan dan tidak nyaman.

Dan pak Andi merasakan trauma yang mendalam, dimana dia harus melihat istrinya yang menangis dan mengerang karena kesakitan tiap kali kontraksi datang, dimana dia harus mendampingi istrinya saat melahirkan dan dia harus melihat darah yang banyak keluar dari tubuh orang yang sangat dia cintai. Dan benar benar membuat pak Andi sangat traumatik

#Kasus B

Sebut saja pak Ali. Saat itu beliau dengan terpaksa mengantarkan istrinya untuk ikut mendampingi ke bidan kita untuk mengikuti kelas hypnobirthing. Saat saya bertanya kepada beliau apakah ingin mendampingi proses persalinan istrinya, dengan tegas beliau langsung menyatakan TIDAK.

Kaget saya , nah ketika saya tanyakan kepadanya apa alasan beliau untuk tidak mau mendampingi proses persalinan istrinya, ternyata beliau pernah mengalami trauma dimana kakak kandungnya melahirkan di rumah dan mengalami perdarahan luar biasa dan dia yang saat itu bertugas untuk mengangkat tubuh kakaknya untuk di rujuk ke RS terdekat, melihat darah yang begitu banyak, cemas dengan kondisi kakaknya yang perdarahan membuat pak Ali benar benar mengalami trauma yang mendalam.

Dan ternyata masih banyak sekali cerita cerita seputar trauma persalinan yang dialami oleh para ayah.

Dimana trauma itu sangat dipicu antara lain oleh:

  • Ketidak siapan mereka dalam mempersiapkan proses persalinan
  • Kekurangtahuan mereka terntang seputar kehamilan dan persalinan
  • Rasa ketidak berdayaan ketika ada sesuatu hal yang tidak nyaman yang dirasakan oleh wanita yang mereka cintai saat melahirkan.
  • Kecemasan dan kepanikan yang tidak menentu

Nah untuk itu ayo ayah siapkan segalanya, sehingga proses persalinan istri Anda nyaman, dan Andapun merasa nyaman dan tidak ada trauma.

Salam hangat

Yesie