Bidan Kita

Home Blog Page 40

SPINKTER LAW -Ketika Serviks Menutup Kembali-

Ika 1

Mungkin di antara Anda pembaca pernah membaca kisah persalinan saya 12-an tahun yang lalu di web www.bidankita.com maupun di buku saya yang berjudul “Siapa Bilang Melahirkan Itu Sakit”

Nah saat ini saya akan share tentang sebuah ilmu yang mungkin belum Anda ketahui. Yaitu tentang hukum dalam Spinkter atau Spinkter Law.

Namun sebelumnya saya ingin bercerita kembali tentang kisah perjalanan kehamilan dan persalinan saya, supaya mengingatkan Anda.

Perjalanan saya akan kehamilan sangat unik, walaupun saya berhasil melahirkan tanpa rasa sakit, namun banyak kisah yang terjadi selama proses kehamilan saya. Ini adalah kehamilan pertama saya dan saya beruntung karena selama hamil, hampri tidak pernah merasakan “mabok” ataupun mual muntah seperti orang kebanyakan. Dalam istilah jawa di kehamilan saya, saya termasuk “ngebo” yang artinya tak ada keluhan apapun, hobinya makan dan tidur. Namun ketika usia kandungan saya menginjak 21 minggu, saya mengalami perdarahan dan Abortus imminen (abortus yang bisa dipertahankan) saat itu serviks saya sudah membuka sekitar 1 cm. Dugaan saya saat itu mungkin karena saya habis bercinta dengan suami, maklum suami pulang hanya tiap sabtu minggu, dan itu adalah hari minggu malam kejadiannya. Dan riwayatnya, selama hamil, libido saya justru naik sehingga hampir tiap suami pulang, kami pasti bercinta. Dan dugaan saya, ternyata serviks saya tidak terlalu kuat dan tidak tahan dengan prostatglandin yang ada di sperma suami sehingga begitu saya terangsang, hormon oksitosin naik, sehingga saya langsung kontraksi, dan begitu suami ejakulasi maka serviks saya langsung bereaksi pula. Sempat saya mondok di RS sekitar 3 hari, mendapatkan duvadillan (obat penguat kandungan) dan beruntung janin saya bisa dipertahankan saat itu. Di bulan ke-6 saat itu saya main ke sebuah tempat ziarah di klaten yaitu Sendang Sri Ningsih, ada 100-an anak tangga yang harus saya lalui dan itupun di sebuah bukit. Sepulang dari ziarah, malam harinya sayapun kontraksi kembali, dan perdarahan kembali. Setelah dibawa ke Rumah Sakit saat itu ternyata saya sudah mengalami pembukaan 5 cm. Akhirnya mondok selama 3 hari, dan duvadillan kembali masuk sebagai penguat kandungan, dan beruntung lagi selama 3 hari kontraksi menjadi hilang dan “anteng” lagi, sehingga saya diperbolehkan pulang, dengan pesan saya sementara dilarang bercinta dahulu ^_^.

 

Akhirnya kegiatan saya dirumah hanyalah makan, tidur, makan, tidur sambil selalu mendengarkan musik klasik dan menyusun kliping seputaran ibu melahirkan dan bayi baru lahir serta resep-resep makanannya

Nah di kehamilan antara 7-8 bulan, di tradisi jawa ada upacara “MITONI” sebagai ucapan syukur dan doa untuk keselamatan janin saya. Selesai acara mitoni, saya merasa happy sekali dan karena rumah saya begitu kotor (bekas aktifitas memasak) sayapun ikutan mengepel lantai, saya ingat sekali saat itu saya jongkok sambil mengepel seluruh lantai dapur dengan begitu semangatnya menggunakan sunlight karena lantai dapur saya terkena minyak.

Nah mungkin karena terlalu capek sehingga malam harinya saya mengalami kontraksi untuk ketiga kalinya. Dan jam 21.00 saat saya di rumah sakit dan di periksa oleh dokter saya sudah mengalami pembukaan 7cm. Dan saat itu diperkirakan saya akan melahirkan sekitar jam 24.00. saya hanya di suruh tidur miring dan menunggu. Namun yang terjadi, kontraksi saya bukannya bertambah tetapi justru melambat dan semakin lama semakin hilang. Orang tua dan suami saya malah sampai tidur ngorok di kamar sehingga sepanjang malam saya tidak bisa tidur, bukan karena kontraksi namun karena suara ngorok mereka heheh. Sempat saya marah dengan diri dan bayi saya, saya merasa kok dia sangat merepotkan sekali? Hingga saya menangis dan merasa begitu kesal dan marah. Dan alhasil, saya tidak jadi melahirkan hari itu. Di observasi selama 3 hari tanpa obat apapun, ternyata proses persalinan saya terhenti dan akhirnya saya kembali diperbolehkan untuk pulang.

Selama dirumah saya mulai enjoy dan tidak pernah ada yang namanya kontraksi ataupun perdarahan, semakin lama bayi saya semakin tumbuh dengan sehat, dan di akhir kehamilan kegiatan saya adalah bernyanyi dan goyang panggul sambil melihat VCD Shah Rukh Khan “Kuch Kuch Hota Hai dan Mohabattein” yang bisa sehari sampai 3-4 kali saya putar dan saya ikuti tariannya.

Dan di malam minggu tgl 24 Maret 2001 yang lalu , jam 5 sore saya masih goyang india, jam 20.00 suami saya pulang dari Ungaran tempat kerjanya, dan saya masih enjoy makan malam sembari ngobrol dengan suami, lalu di jam 22;00 saat saya mau tidur, saat suami mencium perut saya, tiba tiba ketuban saya pecah dan lalu saya berjalan ke kamar ibu saya dan jam 23:00 bayi mungil saya GABRIELE NADINA ELLOIANZA lahir di kamar ibu saya. Tanpa rasa sakit

Saat itu saya begitu penasaran dengan perjalanan kehamilan dan proses persalinan saya, karena 2 bulan setelah melahirkan saya melanjutkan kuliah di kebidanan, dan saya bertemu dengan dr Lilik SPOG yang saat itu beliaulah yang memeriksa saya dan menyatakan saya sudah pembukaan 7cm, saya bertanya kepada beliau dan beliau menyatakan kemungkinan saya mengalami kelainan yaitu serviks inkopenten dimana otot dan serabut di serviks kurang dari normal sehingga mudah sekali membuka, namun saat saya baca lagi di berbagai sumber, jika saya mengalami serviks inkopeten, kemungkinan saya harus pasang ring (semacam) cincin untuk menahan serviks agar tetap tertutup, dan kemungkinan besar saya tidak bisa memakai kontrasepsi IUD karena kelainan itu. Tapi kenyataannya saya tetap pakai IUD dan tidak pernah ada masalah dengan serviks saya (Atau mungkin tingkatan serviks inkopeten yang saya derita tidak terlalu parah mungkin? Bisa jadi demikian)

Nah lalu apa hubungannya dengan spinkter law dalam judul artikel ini dengan kasus saya?

Hingga saat ini tentang seputar serviks, saya masih belajar dan belajar, sampai saya menemukan buku karya Ina May Gaskin yang berjudul “Spiritual Midwifery” dan dalam buku itu membahas tentang serviks.

 

 

Begini bahasannya:

Suatu hari Ina mendampingi klien yang sedang bersalin, dan saat itu menurut hasil pemeriksaanya serviks sudah membuka sekitar 7 cm. Namun karena sang ibu kesakitan dan cemas berlebihan, maka kondisi janinnya tidak menunjukkan tanda yang baik dan mengharuskan Ina untuk merujuk ke RS agar dilakukan tindakan lebih lanjut. Dan apa yang terjadi? Ketika di RS, dan Ina melakukan pemeriksaan dalam kembali ternyata serviks si ibu tersebut baru membuka 4 cm!! Artinya bahwa ada penurunan pembukaan serviks dari 7 cm ke 4 cm.

Heran memang tapi ini benar-benar terjadi!

Ketika dilakukan evaluasi, ternyata memang secara fisiologis, ketika seorang ibu merasa takut, terancam, terintimidasi atau marah atau merasakan emosi negatif lainnya atau bahkan kesakitan sehingga dia merasa takut dan tegang, ternyata hal-hal semacam itu membuat tubuh bereaksi salah satunya adalah menutup kembali atau mengencangkan spinkter di dalam tubuhnya. Dan otot serviks termasuk otot spinkter sama seperti Anus, sama seperti otot polos pada usus dan jantung. Spinkter artinya seperti ring (cincin) yang bisa mengerut dan melonggar.

Sama seperti mamalia lain yang sedang melahirkan di hutan, ketika dia melihat ada ancaman atau predator otomatis proses persalinan bisa saja terhenti bahkan serviks bisa saja Rigid/kaku dan tidak melanjutkan tugasnya. Itu terjadi karena cortek di otaknya menjadi waspada dan itu adalah salah satu mekanisme pertahanan diri tubuh.

Begitu pula dalam proses persalinan manusia, ketika seorang manusia melahirkan, lalu dia merasa ada kecemasan dan kepanikan yang terjadi serviks bisa saja kaku bahkan cenderung menutup apalagi jika di saat itu serviks belum sepenuhnya membuka dan sang ibu sudah tidak bisa kontrol lagi sehingga mengejan tanpa kontrol yang terjadi justru serviks semakin kaku bahkan menjadi bengkak.

nah lalu mengapa saya membahas spinkter dalam artikel ini?

Ada beberapa yang harus saya sampaikan bahwa spinkter adalah organ yang tidak merespon pada perintah, namun spinkter ini akan lebih mudah dalam suasana intim yang nyaman di mana seorang wanita merasa aman. Otot-otot lebih cenderung untuk membuka jika wanita merasa positif tentang dirinya sendiri , di mana ia merasa terinspirasi dan menikmati proses kelahiran. Spinkterotot mungkin tiba-tiba menutup bahkan jika mereka telah melebar , jika wanita merasa terancam dengan cara apapun .

Spinkter di dalam tubuh kita tidak hanya di dalam serviks saja, ini juga termasuk spinkter Ani (anus) dan juga vagina.

Apa yang terjadi ketika suatu hari Anda di minta untuk tinggal di asrama atau hotel yang sangat kumuh yang mana kamar mandinya kotor sekali, dan itu sangat tidak nyaman bagia Anda, kira-kira bisakah Anda pipis ataupun buang air besar di sana? Sebelum kamar mandi yang kotor itu Anda bersihkan? Atau sebaliknya, Anda yang biasanya buang air besar di rumah dengan WC jongkok, ketika suatu hari Anda harus menginap di hotel bintang 5 dan disana tentu saja WC dan Kamar mandinya begitu mewah dan tidak ada WC jongkoknya, sekiranya bisakah Anda buang air besar? Atau ketika Anda di pagi hari sedang menikmati buang air besar, lalu tiba-tiba ada orang gedor gedor pintu kamar mandi Anda, apa yang terjadi, apakah Anda mampu meneruskan “prosesi” buang air besar itu dengan nyaman? Atau sebaliknya justru keinginan untuk buang air besar seketika hilang dan akhirnya tidak jadi?

Nah hal yang sama terjadi dalam proses persalinan, ketika Anda merasa terintimidasi atau terancam, atau khawatir atau panik dengan cara apapun bisa saja proses pembukaan yang semula sudah lebar berubah menjadi macet atau bahkan menyempit kembali, coba lihat kisah persalinan saya di atas. Coba lihat kalimat yang saya bold .

Ketika saya marah saya sebel saya kesal yang terjadi proses persalinan seketika itu berhenti. Dan mungkin spinkter serviks saya pun menutup kembali, karena buktinya sejak 8 bulan hingga 9 bulan setelah peristiwa itu saya tidak mengalami pembukaan lagi atau lanjutan dari proses pembukaan saya yang sudah 7 cm tersebut?

Inipun juga terjadi pada beberapa klien saya, yang mana ketika saya periksa dia sudah mengalami pembukaan 9 lebih (hampir lengkap) namun karena panik dan proses persalinannya terasa menyakitkan bagi si ibu dimana si ibu tanpa terasa panik dan cemas, dan akhirnya proses berjalan tidak lancar dan asaya harus merujuknya ke RS, ketika mendengar kata “RUJUK” apa yang ada di pikiran klien saya? Pasti sesar bukan? Pasti dia semakin cemas juga. Dan apa yang terjadi ketika sampai di UGD (Unit Gawat Darurat) dimana mereka harus di periksa lagi oleh bidan yang mereka tidak kenal sebelumnya dengan suasanya yang pastinya jauh dari hommy dan friendly bahkan seringkali mereka kasar saat proses melakukan VT? Mungkin tidak serviks nya menjadi menurut atau menyempit atau kaku? Ohh mungkin sekali karena perlu di ingat bahwa

Spinkter Anda (termasuk ekskretoris Anda , leher rahim , dan vagina ) bertanggung jawab untuk melepaskan/melahirkan bayi ke dunia ini. Jika Spinkter Anda yang ketat, pembukaan pasti akan terhenti dan tidak ada kemajuan, dan Anda mungkin akan mengalami lebih banyak rasa sakit , dan Anda mungkin akan diberi obat induksi untuk membantu memaksa Spinkter terbuka. Jadi apa sebenarnya ” Hukum Spinkter” tersebut ?

1. Organ Ekskretoris, leher rahim, dan otot Spinkter vagina akan berfungsi baik dalam suasana keintiman dan privasi , misalnya , kamar mandi yang pintunya terkunci atau kamar tidur di mana tidak mungkin ada gangguan.

2. Ini Spinkter tidak dapat dibuka atau terbuka dan tidak merespon dengan baik pada perintah seperti “ayo dorong” atau “ayo relax!”

3. Sehingga spinkter seseorang yang sedang dalam proses pembukaan bisa saja dan mungkin saja tiba-tiba menutup jika orang itu menjadi marah, takut , malu , atau panik. Kenapa? Tingginya kadar adrenalin dalam aliran darah tidak mendukung (bahkan kadang-kadang mereka benar-benar mencegah) terjadinya pembukaan Spinkter. Penghambatan faktor ini adalah salah satu alasan penting mengapa banyak sekali masalah di seputar kemajuan persalinan / pembukaan persalinan terutama ketika persalinan berada di tempat yang membuat sang ibu merasa tidak nyaman.

4. Dan berita baiknya adalah   Keadaan relaksasi dari mulut dan rahang secara langsung berkorelasi dengan kemampuan leher rahim , vagina , dan anus membuka dengan kapasitas penuh.

Jadi ketika mungkin Anda pun mengalami cerita yang hampir sama ataupun bahkan sama dengan kasus kasus yang saya ungkapkan dalam artikel ini, hal pertama adalah, coba evaluasi kembali apa yang membuat mental dan psikologis Anda terganggu sehingga Anda cemas, marah, panik atau muncul emosi negatif saat persalinan.

Karena ingat bahwa kondisi emosi ibu sangat berpengaruh pada proses pembukaan serviks saat persalinan.

Nah, tentang spinkter law, silahkan Anda bisa membuka di link berikut untuk pelengkap dari informasi saya :

http://www.youtube.com/watch?v=erQaieezOwo

selam hangat.

Resource:

1. Gaskin, Ina. Ina May”s Guide to Childbirth, Bantam Book, 2003

2. http://thebirthbug.wordpress.com/tag/sphincter-law/

3. http://parentables.howstuffworks.com/health-wellness/what-does-sphincter-have-do-childbirth.html

4. http://www.birthlore.com/class/wp-content/uploads/2012/09/sphincter-law.pdf

5. http://lineanegrayasminhernandez.wordpress.com/tag/sphincter-law-in-birthing/

 

gambar:

http://women.webmd.com/picture-of-the-cervix

http://www.thebabycorner.com/page/2590/

Anda Ingin Merasakan Orgasme saat melahirkan?

Anda Ingin Merasakan Orgasme saat melahirkan?

Bagi Anda yang pernah merasakan orgasme, coba ingat kembali bagaimana rasanya? Enak? Nikmat? Bahkan tak bisa di ungkapkan dengan kata-kata bukan?

Dan pastinya Anda inginkan lagi lagi dan lagi….kalau enak pasti kan pengen lagi? Heheh

Kapan seorang wanita biasanya mengalami orgasme?

Anda pasti menjawab…saat BERCINTA dengan orang yang mereka kasihi bukan?

Nah lalu bagaimana kalau saya menjawab…saat MELAHIRKAN!

Wow..saat melahikan?! Masa?!

Ya!! Dan saya pernah melihatnya beberapa kali bahkan berkali-kali terjadi pada klien saya , betapa beruntungnya saya.

 

Lalu bagaimana bisa itu terjadi? Mari saya jelaskan

Proses persalinan adalah sebuah proses Klimaks dari tubuh dimana proses itu melibatkan beberapa hormon di dalam tubuh dan salah satunya adalah hormon oksitosin (hormon cinta) dan hormon endrophin (hormon penghilang rasa sakit) nah jika hormon itu banyak di produksi saat persalinan maka sangatlah memungkinkan ibu bersalin tersebut merasakan orggasme saat melahirkan.

Ada keyakinan bahwa jika seorang wanita hamil melatih dirinya untuk menggunakan tawa dan senyum sebagai sarana untuk mengatasi sensasi persalinan maka ini benar-benar dapat membantu mendorongnya untuk mencapai “Orgasme”.

Ya, tersenyum dan tertawa mengurangi tekanan darah dan membantu tubuh memproduksi lebih banyak oksitosin dan relaksin yang merenggangkan serviks. ini juga membantu mengirimkan pesan dengan memblokir nyeri ke otak , jadi saya kira itu benar-benar masuk akal bahwa hal itu akan membantu mengurangi beberapa keluhan persalinan. Dan rupanya jika Anda merasa kurang stres dan tidak tegang selama kontraksi , itu membuat kemungkinan mengalami orgasme lebih mungkin ?

memang kebanyakan wanita , berfikir bahwa melahirkan adalah menakutkan . Ketika ditanya pun , pikiran sakit luar biasa atau penderitaan tak tertahankan biasanya yang muncul pertama kali dalam benak mereka ketika mendengar kata MELAHIRKAN. Namun, beberapa ibu yang mengikuti kelas Gentle Birth Balance di Bidan Kita telah menemukan rahasia untuk mengubah salah satu pengalaman paling menyakitkan menjadi salah satu yang paling menyenangkan . Selama tahap pertama persalinan, serviks perlahan terbuka. Setelah leher rahim telah sepenuhnya melebar bayi kemudian didorong dan mendorong melalui vagina . Sama seperti gairah seksual, dan proses itu sendiri menyebabkan perubahan hormonal yang besar dalam tubuh. Selama orgasme organ wanita yang sama yang sedang dirangsang selama hubungan seksual yang terlibat dalam proses melahirkan juga dapat membuat orgasme pada proses kelahiran ilami. Banyak wanita yang mengalami kelahiran orgasmik mengalami gairah seksual selama kontraksi persalinan dan mencapai klimaks mereka selama kelahiran bayi mereka. Ini bukan berarti saat melahirkan seorang ibu disuruh onani atau masturbasi lho?! Karena ada salah satu teman yang skeptic langsung berkata seperti itu di khalayak ramai yang membuat orang menanggapi dengan negatif dan berfikir bagwa gentle birth itu si ibu di suruh onani atau masturbasi, lha rak yo salah kaprah to?!

Berikut adalah beberapa tips untuk mengalami orgasme saat melahirkan:

1. Menjadi selaras dengan tubuh Anda : Wanita yang berhubungan atau terhubung atau terjalin koneksi dengan tubuh dan dengan seksualitas mereka akan lebih mungkin untuk memiliki kelahiran orgasmik. Sebagai contoh, wanita yang belum pernah mengalami orgasme seksual cenderung mengalami orgasme saat melahirkan .

2. Persiapan mental : Untuk merasakan orgasme saat melahirkan, seseorang harus mengubah harapan mereka proses melahirkan . Melepaskan semua ketakutan yang dirasakan sebelumnya melahirkan sangat penting. Anda harus BEBAS DARI RASA TAKUT.

3. Lingkungan adalah segalanya : Sangat penting bahwa seorang wanita yang ingin mengalami orgasme saat melahirkan harus berada dalam lingkungan pribadi di mana dia merasa aman dan dilindungi dikelilingi oleh orang-orang yang dia percaya . Atmosfer positif harus ada seperti suasana malam romantis dan sensual yang menggunakan musik lembut , lampu redup, lilin dan bau yang harum dan menenangkan.

4. Gentle Birth Balance Program: karena orgasme saat melahirkan normal itu tanpa menggunakan obat nyeri, maka berlatih teknik relaksasi yang sangat dianjurkan . menguasai pernapasan mengurangi hormon stres yang dapat menyebabkan otot tegang . dan itu semua dilatih di Gentle Birth Balance Program di Bidan Kita

5. Biarkan pasangan Anda terlibat: Partisipasi pasangan Anda selama proses kelahiran anak sangat penting. seperti Berciuman dan membelai serta saling mengucapkan kalimat cinta nan romantis selama proses persalinan dapat meningkatkan sekresi ” hormon cinta ” oksitosin yang dibutuhkan selama persalinan dan kelahiran bayi Anda.

6. Bidan atau Dokter yang direkomendasikan : Kebanyakan wanita yang telah berhasil mengalami orgasme selama proses persalinan, mereka bersalin dalam privasi rumah mereka sendiri dengan bantuan bidan atau melahirkan di RB atau Bidan Praktek yang mengerti filosofi Gentle Birth. Jadi silahkan cari dan [ilih provider Anda sedari sekarang dan diskusikan hal ini dengan mereka.

7. Menyerah dan pasrah, dengan mengikuti apa maunya tubuh dan bayi dengan mampu membaca sinyal mereka semua itu dapat membuat dan memungkinkan Anda mengalami orgasme saat melahirkan. IKUTI INSTING Anda bukan Logika Anda

8. Seting Mood Anda. Usahakan Anda tetap tersenyum dan tertawa juga bergembira, Sama seperti ketika Anda mengalami orgasme dengan pasangan atau dengan diri sendiri , Anda kemungkinan besar sedang merasa nyaman dan santai. Untuk mengalami kelahiran orgasmik , yang terbaik adalah menciptakan suasana bersalin Anda seolah-olah memang Anda setting hendak melakukan “perjalanan” yang romantis. Dan kemungkinan besar Anda akan membutuhkan privasi sebanyak mungkin. Itu semua tergantung pada tingkat kenyamanan Anda .

Christiane Northrup Menurut , MD dalam film , Orgasmic Birth menyatakan bahwa , ” Semua jalur yang terlibat dalam kenikmatan seksual sebenarnya dirangsang oleh proses melahirkan bayi . Dan ketika Anda dapat membiarkan diri untuk “membuka” dengan cara yang sama seperti ketika Anda terbuka untuk orgasme , pengalaman yang sama sangatlah mungkin Anda rasakan . ” Oksitosin , atau hormon cinta dilepaskan selama seks, menyusui dan melahirkan . Tingginya tingkat Oksitosin yang dilepaskan selama proses kelahiran mensimulasikan respon seksual di tubuh wanita , dibantu oleh penambahan labia yang membesar , klitoris , dan seluruh daerah panggul selama persalinan dan melahirkan yang terbuka.

Menurut penulis terkenal dan bidan , Elizabeth Davis , ” relaksasi , penguasaan pernapasan berirama , dan perubahan posisi membantu kemudahan wanita melalui sensasi ini [ rasa sakit dan ketidaknyamanan ] tanpa kehilangan momentum. Terutama dengan orgasme , kemampuan untuk menyerah dan menyebarkan sensasi seluruh tubuh sangat penting .

Jadi, jika Anda benar-benar tertarik untuk mengalami kelahiran orgasmik , kuncinya adalah tersenyum/ tertawa selama proses persalinan, siapkan mental , kuasa nafas Anda dan juga menciptakan lingkungan untuk melahirkan intim, mengelilingi diri Anda dengan orang yang Anda merasa nyaman dengan dan percaya , dan akhirnya mencoba untuk menyerah , pasrah, santai dan nyaman.

Mau Mencoba?

Film yang bisa di jadikan referensi :

https://www.youtube.com/watch?v=zG_6IVmXvr0

https://www.youtube.com/watch?v=QfXT_dOiG30

Salam Hangat

Berbagai Pilihan Tuk Ubah Posisi Sungsang menjadi Letak Kepala

Dalam 1 bulan terakhir ini, ada beberapa ibu hamil yang datang ke Bidan Kita untuk berupaya mengatasi keluhannya yaitu posisi janin mereka yang SUNGSANG.

Rata rata dari mereka dengan umur kehamilan di atas 34 minggu yang menurut dokter yang merawat mereka, bahwa bisa dipastikan harus melahirkan melalui operasi sesar karena posisi sungsang tersebut, menurut mereka tidak mungkin bisa di perbaiki atau di koreksi.

Ada klien yang datang dari Klaten sendiri, namun banyak juga yang datang dari Jogja, Solo, Sukoharjo, Bolyolali, bahkan Temanggung.

Ada banyak alasan mengapa posisi bayi sungsang antara lain: alasan emosional, tali pusat yang pendek, adanya kelainan bentuk/anatomi pada rahim, ligamentum ibu yang terlalu ketat dan kuat atau torsi otot, subluxation tulang ibu, posisi penanaman plasenta , otot perut ibu yang terlalu ketat dan tegang, tingkat/volume cairan ketuban (berlebihan maupun terlalu sedikit), atau riwayat keluarga ibu dimana mempunyai riwayat sungsang. Dan semua bisa memainkan peran disini.

Pada jaman dahulu, sebelum tahun 80-an hingga 90-an, masih banyak ibu yang bisa melahirkan normal walaupun posisi bayinya sungsang. Namun saat ini sebagian besar dokter atau bidan yang dinas di rumah sakit akan menjadwalkan untuk melakukan operasi caesar pada umur kehamilan antara 37-39 minggu

Walaupun sebenarnya ada beberapa pilihan yang dapat Anda ambil ketika Anda mengalami kehamilan sungsang ini:

  1. Untuk memilih melakukan operasi caesar yang direncanakan
  2. Untuk berusaha mengubah posisi bayi yang sungsang menjadi letak kepala (vertex)
  3. Untuk mencari dan berdiskusi dengan tenaga kesehatan yang mampu dan mau memfasilitasi Anda untuk bisa melahirkan normal walaupun posisi bayi Anda sungsang.
  4. Untuk tetap menunggu hingga tanda persalinan ada sebelum memeriksa untuk melihat bagaimana perkembangannya apakah bayi masih sungang dan kemudia kembali memilih operasi caesar.

Nah karena saya adalah bidan maka saya selalu menganjurkan klien saya untuk Mencoba untuk Mengubah Posisi Bayi terlebih dahulu dengan melakukan berbagai cara dan upaya dan berikut ini ragam upayanya dan juga rasionalisasinya:, semoga bermanfaat bagi Anda:

Seperti yang pernah saya tulis di link sebelumnya di :

– https://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=175:cara-mengubah-bayi-sungsang-menjadi-letak-kepala&catid=40:monthly-guide&Itemid=34

Dalam artikel ini saya akan mencoba menguraikan setidaknya cara yang agresif untuk mendorong bayi untuk mengubah / posisinya menjadi kepala di bawah. Dengan contoh yang mudah dari jenis latihan dan kegiatan yang berkisar dari kebiasaan sehari-hari.

Banyak ahli dan sayapun menyatakan bahwa sebagian besar bayi yang sungsang terjadi pada ibu yang mengalami gangguan emosional atau mental, stres, panik dan kekhawatiran yang berlebihan.

Ini dapat termasuk :

– Calon ibu yang takut dan sangsi akan kemampuannya untuk menjadi seorang ibu.

– Calon ibu yang memunyai konflik pribadi yang belum terselesaikan, bisanya konflik internall maupun konflik relationship/hubungan dnegan orang terdekat.

– Calon ibu yang tidak terlalu menginginkan bayinya.

Ketika seorang ibu hamil tidak yakin apakah ini mungkin menjadi alasan yang menyebabkan posisi bayinya menjadi sungsang, saya seringkali mengajak dan memotivasi mereka untuk meluangkan waktu agar fokus dan membuat semacam catatan, jurnal atau buku diary. Ini berarti bahwa ibu akan meluangkan waktu di mana dia tidak akan terganggu untuk menulis. Cobalah untuk kosongkan kandung kemih, siapkan beberapa lembar kertas dan pena. Selama menulis journal , Anda harus bersikap jujur ​​tentang perasaannya terhadap ibunya, menjadi seorang ibu, dan tidak hamil lagi . Kemudian , selama waktu menulis , Anda harus menulis tanpa jeda – bebas sehingga memungkinkan kata-katanya yang tertuang berasal dari pikiran dan hati Anda, tidak ada koreksi tata bahasa dan tidak ada mencoret.

Nah silahkan pilih beberapa alternatif cara untuk mengoreksi posisi janin Anda seperti di bawah ini:

  1. Breech Tilt

Adalah teknik inversi yang sangat dikenal untuk  membantu merubah posiis bayi sungsang menjadi posisi kepala di bawah. Anda bisa gunakan teknik ini 1-3 kali sehari jika bayi Anda sungsang. Anda dapat mulai sedini 30-32 minggu dan terus sampai Anda tahu bahwa bayi Anda kepalanya udah “mapan” di bawah. Beberapa dokter atau bidan  menyarankan untuk memulainya di akhir kehamilan sekitar 34 minggu karena sebagian besar bayi membalik sendiri. Namun tak ada salahnya Anda melakukan lebih dini apabila kehamilan Anda sudah terdeteksi sungsang, karena tehnik ini tidak invasif. Sehingga cukup aman dilakukan.

Cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan perut kosong saat bayi aktif (segelas besar jus jeruk manis dapat merangsang bayi Anda aktif bergerak, ini karena kadar gula yang tinggi), Dan bersantai . Ada sejumlah variasi , tetapi secara umum banyak waktu yang Anda dapat habiskan dengan pantat Anda di atas kepala Anda , lakukan secara teratur untuk hasil terbaik .

Bagaimana Caranya?

Mudah kok, Anda tinggal tidur aja terlentang,  dengan lutut ditekuk, dan kaki Anda rata di lantai. Angkat panggul Anda, lalu letakkan beberapa  bantal agar bokong Anda terangkat sekitar 10-15 inci lebih tinggi dari kepala Anda.

breech tilt

 

*gambar di ambil dari : disini

Atau bisa juga berbaring telentang dengan kaki Anda menempel tinggi di dinding, lalu dorong dengan kaki Anda untuk mengangkat pinggul Anda, kemudian tempatkan  bantal di bawah punggung bagian bawah. Atau lihat ilustrasi ini.

 1a350c2ea799e6615fc852bf3a296c11

Bisa juga dengan meletakkan  alas setrika atau papan lainnya sehingga pada membentuk sudut  40-45 derajat. Berbaring diatasnya, dengan kaki di atas dan kepala di bawah. Tekuk lutut Anda.

breech-tilt Alternative health solutions of nj

photo3-408x408

*ilustrasi gambar diambil dari sini

Pose Yoga yang mirip dengan ini yang bisa Anda lakukan yaitu Setu Bandha Sarvangasana

 p223-001

 

PTOW-81.2-300x144

Atau Anda bisa melakukan gerakan yoga seperti di bawah ini:

https://www.youtube.com/watch?v=OA6m6k5LT5k

Catatan:

  • Beberapa orang merasakan pusing walaupun baru sejenak melakukan posisi ini, nah jika Anda pusing, segera hentikan dan ganti posiis yang lain yang mungkin terasa lebih nyaman untuk Anda.

 

Lakukan  posisi ini tiga kali sehari selama 10-20 menit pada suatu waktu. (Jika Anda merasa pusing saat melakukannya, berhenti segera.) Yang terbaik untuk melakukannya saat bayi terjaga dan aktif.

Sebenarnya apa alasannya? Atau mengapa pose ini bisa membuat posisi bayi yang sungsang menjadi letak kepala? Dahulu saya tahunya hanya posisi “knee Chest” saja untuk kasus ini, dan ternyata setelah banyak membaca buku dan penelitian, ternyata pose ini membuat ligamen ligamen yang menyangga rahim menjadi lebih rileks, dengan pengulangan, maka segmen bawah rahim pun menjadi lebih rileks dan itulah yang membuat kepala bayi menjadi memutar ke bawah. Bagian dari idenya adalah untuk melepaskan ligamentum utero – sakral dan memberi bayi ruang ekstra . Jika Anda memutar atau melakukan banyak gerakan asimetris, rahim Anda menjadi mungkin lebih longgar . gaya gravitasi membuat bayi jatuh dari panggul Anda dan ketika kepala bayi menyentuh bagian atas rahim Anda, idealnya bayi akan melakukan jumpalitan.

Ada baiknya Sebelum Anda melakukan pose ini Anda boleh mencoba pose lain dulu yaitu pose menyandarkan kepala dan tubuh ke depan, terapi Moxa (akan saya bahas tersendiri) dalam Artikel ni, melakukan  kegiatan balancing lain seperti Rebozo, chiropractic, dll)

Jika ini tidak berhasil, silakan mendapatkan kunjungi tenaga profesional  yang dapat membantu Anda untuk menyelaraskan dan menyeimbangkan panggul. Meningkatkan konsumsi mineral dan chelated iodine (Prolamine iodine dari Standard Process, rumput laut, dll ) tetapi Anda harus berkonsultasi dengan dokter  sehingga Anda  tidak mengkonsumsi berlebihan yang mana justru dapat membahayakan Anda dan bayi Ana , melainkan konsusmi suplemen yodium secukupnya sehingga menyehatkan tiroid Anda.

  1. Knee – Chest

Ini adalah cara paling sederhana yang bisa Anda lakukan dimana Anda mengangkat bokong Anda ke atas dan menempatkan dada Anda di lantai. Bagi beberapa orang memang ini adalah cara yang “sedikit menyiksa” karena rasa sesak nafas yang bisa saja menyertai.

Posisi knee chest yang diajarkan seperti ini:

images

 

gambar di ambil dari sini

atau begini:

Breech_knee_chest

gambar diambil dari sini 

Namun Anda bisa memodifikasinya dengan gerakan seperti di bawah ini: dimana Anda membungkuk curam kedepan Dan dalam posisi ini Anda seharusnya meminta tolong seseorang untuk menstabilkan bahu Anda dan Anda berlutut di tangga dan berjalan dengan tangan Anda turun beberapa tangga. Tahan selama setidaknya 30 detik, lakukan sesering mungkin. Anda juga dapat melakukan ini di sofa atau permukaan yang stabil tentang ketinggian yang tepat . Atau coba bean bag / besar bantal : Anda dapat tumpukan bantal atau menggunakan bean bag besar untuk membuat inversi.

Forward Leaning Inversion

gambar di ambil dari sini

Memang butuh waktu dan ketekunan namun perlu Anda coba karena ini adalah peluang yang baik .

 

  1. Elepant Walk

Pasti Anda bingung, apa itu Elepant Walk? Nah coba saya bertanya pada Anda? Apakah pernah melihat anak kecil yang berjalan dengan tangannya dan kakinya? Ya seperti itulah elepant walk yang di maksud. Jadi yang penting adalah pada dasarnya adalah menciptakan sudut lancip di binggul Anda. Lucu memang, tapi anggap saja  sebuah permainan, jadi Andapun bisa melakukannya sambil bermain, apalagi jika si kakak di ajak ikut serta pasti menyenangkan.

Lakukan ini 3 kali sehari, semampu Anda lamanya.

  1. Berenang

Berenang dapat Anda lakukan kapan saja. Selain bisa merileksakan otot, dengan berenang maka ruang gerak bayi Anda di dalam rahim bisa menjadi lebih luar dan itulah yang membuat bayi Anda bisa dengan mudah merubah posisinya menjadi leboh optimal, lakukan kapanpun Anda bisa melakukannya, setidaknya sehari sekali.

Namun tehnik ini memang harus dilakukan oleh ibu yang biasa berenang dan pandai menyelam. Kalau saya pribadi saya belum bisa berenang. namun memang berdasar pengalaman banyak klien saya yang saya motivasi berenang ternyata banyak yang berhasil .

Mengapa bisa berhasil:

Alasan menurut sumber-sumber yang sangat ilmiah, ini pertama karena daya apung air mampu membuat perut Anda rileks. Itu membuat bayi Anda agak ringan dan bebas! untuk melakukan roling dan jungkir balik. Rupanya mandi atau berendam air hangat pun juga membantu.

 

  1. Kompres panas/Dingin

Sampai saat ini belum ada penelitian tersendiri tentang efektivitas pemberian kompres hangat dan dingin pada kasus sungsang. Namun secara empiris saya sering melakukannya kepada klien saya, tetu juga di padu padan dengan tehnik yang lain seperti moxa terapi, relaksasi hypnotherapy dan penggunaan aroma terapi. Namun paling tidak metode ini bisa saja Anda coba, tidak ada salahnya bukan?

Dan ini dilakukan sebelum janin masuk panggul. Lakukan 2 kali sehari dengan lamanya 10-20 menit.

Anda bisa meletakkan kompres hangat di area perut bawah sedangakan kompres dingin di area perut atas. Pada dasarnya janin akan mencari area yang lebih hangat. Jadi di harapkan dnegan melakukan kompres hangat dan dingin ini, kepala bayi bisa

  1. Berbicara dengan Bayi Anda

Bayi Anda senang mendengar suara Anda. Dan Anda dapat berkomunikasi dengan bayi Anda bahkan memintanya untuk bekerjasama dengan tubuh Anda supaya kepalanya berada di bawah. Dan ketika berkomunikasi dengan janin Anda harus masuk dalam gelombang otak thetha dan delta. Untuk itu, setidaknya Anda harus rileks, atau mintalah hypnotherapist di daerah Anda yang Anda percayai untuk membantu Anda jika Anda belum terampil melakukannya

  1. Musik& lampu/cahaya

Bermain musik atau berbicara dengan nada rendah di perut adalah salah satu metode yang paling sering disarankan untuk mengubah bayi sungsang. Saya belum melihat ada studi, tapi itu hal yang manis untuk dilakukan dan tentu tidak ada ruginya bukan. Kecuali suara pasangan Anda adalah suara yang menjengkelkan, heheheh. selain itu Anda juga bisa meletakkan headphone dan memutar musik (baik musik menenangkan) di bawah perut Anda di mana Anda ingin kepala bayi berbalik ke arah tersebut. Tekan headphone sampai ke kulit Anda dan atur volumenya agak keras sedikit.

Jika Anda menggunakan Cahaya, Anda dapat Menerangi bagian bawah perut Anda menyinarinya dengan senter di perut bawah Anda. sinari kulit Anda dan bergerak di sekitar sedikit dan lambat.

  1. Moxibustion/ Moxa

Moxibustion adalah praktek pembakaran pelet hitam herbal kering (mugwort) pada titik-titik akupunktur pada tubuh Anda. Dalam kasus bayi sungsang, mereka menggunakan sudut luar kuku terkecil. Penelitian menunjukkan bahwa tahun 1987 wanita, orang-orang yang melakukan moksibusi – 36% lebih bayi mereka berubah. Tidak ada efek samping atau kerugian, sehingga tidak berisiko, dan Moksibusi untuk sungsang yang paling efektif dalam 34-35 minggu.

Anda bisa mendapatkan moxa beberapa toko makanan kesehatan, tempat obat cina, atau akupunktur, beberapa di antaranya akan melakukan moxa untuk Anda. Cobalah duduk di kursi untuk lebih nyaman, 20 menit sehari selama 10 hari.

Para ahli mengklaim bahwa stimulasi kandung kemih 67 (titik pinky toe) melemaskan rahim, sehingga bayi lebih banyak ruang untuk mengubah posisinya, dan juga merangsang gerakan pada bayi.

  1. Akupunktur / Akupresur

Akupunktur dapat di gunakan untuk memperbaiki aliran energi dalam tubuh Anda untuk menormalkan proses, termasuk posisi bayi yang belum lahir. Jarum yang sangat tipis dimasukkan ke kaki Anda. Rasanya sakit sedikit namun semakin Anda santai maka semakin nyaman.

Cari ahli akupunktur yang memiliki pengalaman bertahun-tahun dan telah berubah bayi sungsang sebelumnya. Jika Anda tidak dapat menemukan seorang ahli akupunktur yang baik, atau tidak suka jarum, Anda dapat melakukan akupresure, dengan titik titik yang sama dnegna titik akupunktur Anda dapat menekan dengan bergantian. Gunakan kuku Anda untuk menekan bagian bawah sudut luar kuku. Tekan cukup kuat tetapi tidak menyebabkan rasa sakit. Tahan selama dua menit, dan kemudian melakukan inversi atau miring sungsang segera. Lakukan 1-2 kali per hari. Para penelitia mengklaim bahwa stimulasi kandung kemih 67 (titik pinky toe) melemaskan rahim, sehingga bayi lebih banyak ruang untuk mengubah posisinya dan juga merangsang gerakan pada bayi.

  1. Chiropractic (Webster)

Jika Anda memiliki chiropractor, anda dapat meminta bantuan mereka. Dalam hal bayi sungsang, beberapa ahli tulang dilatih dalam teknik Webster, perlakuan khusus yang membantu panggul dan jaringan rahim menyelaraskan untuk membantu bayi mudah berbalik. biasanya chiropractor melakukan Webster mulai 34 minggu. Jika Anda melakukannya menjelang akhir kehamilan, lakukan 3x seminggu dan mungkin 2x sehari.

  1. Hypnotherapy:Dalam studi terkontrol , 81 % dari bu yang bayinya sungsang yang menerima hipnoterapi maka bayi berubah dibandingkan dengan 48 % dari mereka yang tidak .

Hypnotherapi pada proses kehamilan membuat:

  1. Membantu ibu rileks, di dalam tubuh dan pikiran
  2. membantu rilis ketakutan – melepaskan setiap pikiran negatif atau membatasi
  3. Tanyakan apakah ada alasan bayi sungsang
  4. Apakah ibu terhubung dengan bayinya , kadang-kadang melakukan siaran takut untuk bayi
  5. Visualisasikan bayi berputar.

Dari 15 wanita yang saya lakukan hypnotherapy untuk sungsang , 11 telah berubah, 4 dari mereka berubah dalam sesi terapi ketiga.

  1. Relaksasi & Visualisasi

Christiane Northrup dalam bukunya mengatakan, bahwa “Sudah jelas bahwa dalam beberapa kasus bayi sungsang karena ketegangan ibu. Telah diamati bahwa wanita yang cemas dan takut memiliki insiden yang lebih tinggi dari posisi sungsang daripada orang lain, disebabkan oleh fakta bahwa ketakutan, kecemasan, dan stres dapat mengaktifkan mekanisme simpatis yang mengakibatkan pengetatan segmen bawah rahim. visualisasi membayangkan dan memikirkan bayi Anda memutar kepala ke bawah kapan saja Anda pikirkan.

  1. Homeopothy

Yang paling umum digunakan untuk mentreatment bayi sungsang adalah pusatilla. Selain itu juga bisa menggunakan Ignatia Amara-30c x 1 setiap dua jam karena takut, kecemasan, atau depresi (terkait dengan ditekan sedih, marah, atau shock) yang dapat menyebabkan keketatan dari segmen bawah rahim dan menjaga bayi tinggi Pulsatilla 6X 3-4x per hari selama 7-10 hari dikombinasikan dengan pelvic tilt 2x per hari selama 10 menit (mengambil Pulsatilla sebelum memulai pelvic tilt) atau 30c 2x per hari selama 3 hari (sampai 2 minggu) atau 200C x1 setiap 3 hari saat melakukan latihan miring sungsang atau 200C x 1 selama 2-3 hari pada 35-36 minggu atau 1M x 1 Catatan: 30c atau 200C dapat diberikan setiap 2 jam sampai 6x dalam 1 jari untuk mengubah bayi sungsang. Dalam tradisi homeopati, pulsatilla merangsang otot rahim untuk tumbuh lebih merata sehingga bayi secara alami dapat mengasumsikan posisi terbaik jika belum sudah nyaman.

  1. tari perut

tari perut atau bellydancers bisa mengubah bayi sungsang. Dancing Belly selama kehamilan santai, menyenangkan, dan memberdayakan. Plus, itu benar-benar membantu menguatkan dasar panggul Anda. Kita semua membutuhkan lebih dari itu. Apa pun yang membuat Anda merasa baik, santai, dan selaras dengan tubuh Anda akan membantu meningkatkan peluang turner. Pertimbangkan tubuh Anda dan situasi pribadi, tentu saja.

  1. Rebozo

gunakan selendang atau l syal besar ( Rebozo ) . Video ini menunjukkan dua cara melakukan Rebozo untuk mengubah sungsang, satu dengan ibu berbaring dan satu dengan ibu berlutut

  1. diet

menurut pengobatan Cina, bayi sungsang berarti terlalu banyak yin dalam tubuh ibu dan ibu perlu mengkonsumsi makanan dengan lebih banyak Yang.

Yang = makanan termasuk ikan, unggas, telur, daging merah, susu, dan miso. Anda juga harus mengurangi makanan yin dan produk-produk seperti buah, es krim, minyak, kopi, permen, obat-obatan, bahan kimia, rokok, dan stres. dan usahakan untuk mengurangi diet protein tinggi atau sangat tinggi untuk kehamilan.

  1. Esens bunga

Bougainvillea dikabarkan memiliki efek memperbaiki posisi bayi yang sungsang menjadi letak kepala. Bunga ini, menurut spesialis esensi dan penulis Dirk Albrodt, membantu Anda semakin rileks dan teerhubung dengan tubuh dan bathin Anda . Untuk kehamilan dan sungsang khusus ia mengatakan “bahwa bunga bougenvillea dapat membantu seseorang untuk merasakan dan berdamai dengan batin dab bayinya, Memberikan keselamatan, keamanan dan kepercayaan , Membawa kontak ke janin, membantu dalam kasus posisi sungsang “.

Untuk lebih lanjut bisa Anda buka di link:

- http://www.floweressencemagazine.com/may04/bougainvillea.html

- http://www.horusmedia.de/2010-baby/baby-en.php

  1. Terapi Cranio-sacral

Terapi ini harus dilakukan oleh ahlinya, dimana Seorang praktisi menggunakan sentuhan ringan untuk menyelaraskan tubuh Anda untuk bekerja secara harmonis dengan dirinya sendiri dan memperbaiki masalah dalam jaringan Anda.

  1. Minyak Atsiri/ essensial oil

gosokkan minyak esensial peppermint pada bagian atas perut Anda, dalam gerakan pelangi. Ini “mendinginkan” dan menyenggolku bayi untuk mengubah kepalanya ke bawah, mirip dengan kantong kacang polong beku, tetapi pada tingkat yang lebih mendasar dan seluler.

Campurkan 5 tetes minyak esensial Myrrh dalam satu sendok teh minyak pembawa dan gosokkan pada perut Anda dalam gerakan melingkar. Minyak esensial peppermint cukup ‘geli’ dan dingin, sedangkan Myhrr adalah hangat, dan minyak ini dapat mempengaruhi sistem hormonal dan saraf.

20. Head stand 

wah pose ini adalah pose tingkat Advance .

dan dianjurkan HANYA diperbolehkan bagi Anda yang SUDAH BISA dan SUDAH TERBIASA melakukannya dengan tehnik yang benar

27-weeks-headstand

21. YOGA 

beberapa pose yoga sangat membantu untuk merubah posisi sungsang menjadi letak kepala, seperti Adho Mukha Savanasana dan masih banyak lagi, bisa Anda lihat disini

SONY DSC

Wow!!! ternyata ada banyak sekali cara untuk merubah posisi bayi.

jadi jangan menyerah begitu saja bunda ketika di diagnosa sungsang! ayo upayakan dulu.

Nah silahkan mencoba dan semoga segera berhasil

Salam Hangat

Yesie Aprillia S.Si.T, M.Kes

Owner Bidan Kita Jl. Piere Tendean no 20 Rt I Rw VII, Sikenong, Kel. Kabupaten, Kec. Klaten Selatan, Klaten Hotline: 0272 3111884 Facebook: – Bidan Kita = https://www.facebook.com/bidan.kita?ref=tn_tnmn – Yesie = https://www.facebook.com/yesie.aprillia – Fanpages = https://www.facebook.com/pages/Bidan-Kita/215563711787505 Twitter : @bidankita https://twitter.com/bidankita https://www.bidankita.com

 

 

WORKSHOP GENTLE BIRTH BALANCE

0

Fiuhhhh! Akhirnya di JOGJA ada juga kelas tuk persiapan persalinan. Lahir, hamil, melahirkan, menyusui juga pengasuhan adalah sebuah siklus alami yang di desain secara sempurna dan ajaib oleh Sang Pencipta. Ketika salah satu proses tersebut menjadi sebuah pengalaman yang traumatik, pastinya akan terekam kuat di dalam tubuh dan pikiran. Apalagi proses melahirkan dan dilahirkan. Ini adalah proses alami yang “tertua” dan sangat transformasional. Sebuah pengalaman hidup yang luar biasa bagi manusia. Bebas dari trauma? Tentu itu yang Anda inginkan bukan?

Dan tentu untuk mencapai itu tidaklah Instan, butuh upaya untuk mewujudkannya dan Bidan Kita berusaha untuk menjawab semua itu This is about GENTLE BIRTH BALANCE PROGRAM.

 

Setelah belajar tentang gentle birth dan menjalankannya di tempat praktek, banyak hal yang saya pelajari dalam persalinan dan kelahiran bayi. Saya belajar tentang pentingnya nafas, pentingnya tubuh yang siap, pentingnya pikiran yang tenang, pentingnya pembersihan trauma, kesabaran, keseimbangan, hormonisasi, lingkungan yang mendukung, juga rasa percaya diri baik ibu maupun penolong dan pendamping persalinan. Ada lima metode utama yang saya ajarkan didalam gentle birth balance: Mindfullnes, Healing Birth Trauma, Relaxation and Meditation, Womb breathing lalu Mind and Body balance.

Butuh waktu untuk bisa menguasai kelima metode tersebut, namun pada kesempatan ini saya mencoba untuk berbagi dengan Anda, supaya Anda bisa mendapatkan pengalaman persalinan yang menyenangkan dan bahkan tanpa mengejan, tanpa rasa sakit, atau bahkan Anda bisa melahirkan sambil tersenyum atau tertawa Nah mari ikuti Workshop Group Gentle Birth balance yang di kemas apik dan interaktif disini Anda bisa datang bersama pasangan atau calon pendamping (Ibu/Mertua/Saudara/teman) Anda saat persalinan nanti. Dan di umur kehamilan berapapun, Anda tetap bisa mengikuti program ini, karena semakin dini maka keberhasilan program ini semakin bagus/tinggi.

Gentle Birth Balance Workshop Hari / Tanggal : Minggu, 15 September 2013 Waktu : pk. 08.00 s/d 16.00 (break ISHOMA pk. 12.30 s/d 13.00) Tempat : Jogja Village Inn Silahkan Klik di http://jvidusun.co.id/ Alamat : Jl. Menukan 5 Karangkajen – Yogyakarta 55153 Indonesia.

Investasi : Rp. 650.000 (couple)

Contact person : • SMS = Ita/ Widya / Lia di 0272-3111884 •

Facebook = https://www.facebook.com/yesie.aprillia •

Fanpages = https://www.facebook.com/pages/Bidan-Kita/215563711787505 •

Email = [email protected]

Trainner : Yesie Aprillia S.Si.T, M.Kes Bidan, founder bidankita.com & gentle birth balance programs, Praktisi gentle birth dan Trainner Hypno-birthing Indonesia, Praktisi Water-birth, Instruktur Prenatal Yoga (Pendaftaran di tutup pada tanggal 8 September) #minimal peserta adalah 10 pasang/couple

Materi yang di ajarkan :

  • Pengenalan Gentle Birth Balance
  • Physiological Relaxation Exercise
  • Sekilas tentang water birth, home birth, delayed umbilicall cord.
  • Yoga Prenatal
  • Birth Plan
  • Proses kehamilan dan persalinan
  • Birth Movie
  • Birth partner
  • Praktek.

Sudah termasuk “Paket Goodie Bag” :

  • 1 buah Handout berisi Materi Class.
  • 1 buah CD Relaksasi.
  • 1 buah buku Gentle Birth
  • 1 paket alat tulis.
  • Makan Siang untuk 2 orang ( Couple).
  • Snack Ringan.
  • Door Prize.

Gambaran susunan Acara:

Pukul Kegiatan

08.00 – 08.30 Registrasi

08.30 – 10.30 Yoga Prenatal for Gentle Birth

10.30 – 12.30 Introduce & practice Gentle Birth Balance

12.30 – 13.00 Break lunch

13.00 – 16.00 Lanjutan practice Gentle Birth Balance

Catatan :

  1. Selama, saat break lunch atau setelah acara ada Maternity photography, bagi yang berminat akan mendapatkan diskon khusus.
  2. Harap menggunakan pakaian yang nyaman dan menyerap keringat
  3. Silahkan membawa Syal atau pasmina untuk praktek
  4. Anda boleh membawa barang-barang yang Anda suka dan membantu Anda untuk rileks (ex: boneka, bantal, guling, selimut dll)

Nah…Anda ingin melahirkan lancar, nyaman dan minim trauma? Segeralah Mendaftar untuk Kesempatan Istimewa ini…!!!

Format Pendaftaran (SMS, Facebook & E-mail)

Nama : ……………. Alamat : ……………. No. Telf/ HP : …………… Kehamilan ke : ………….. Riwayat Persalinan yg lalu : …………….. Haid Terakhir : ………………

Info Pendaftaran :

Phone : 0272 – 3111884

e-mail & Facebook : [email protected]

Pendaftaran s/d 8 September 2013

Tempat Terbatas ya… !!! Jaddii.. Ayooo ikutaaaannnn…

 

ini contoh suasana Workshop Gentle Birth Balance…seru dech…ikutan yuk!!! ada kok tiap bulan :

1. ini suasana Workshop Gentle Birth Balance di SOLO :

saya akan sharing tentang persiapan persalinan untuk Anda :

2. ini suasana Workshop Gentle Birth Balance di Jogja  :

Gabung Yak….;)

FAKTA tentang Induksi, C-Section, &VBAC

Induksi Buatan dan Operasi Sesar merupakan intervensi yang memang kadang diperlukan dalam rangka untuk menyelamatkan jiwa ibu maupun bayi. Namun di satu pertanyaan yang sangat menggelitik batin dan pikiran saya adalah, mengapa semakin hari kian banyak ibu yang harus di Induksi atau harus melakukan Operasi Sesar? Sehingga seolah-olah seorang wanita sudah kehilangan kemampuan tubuhnya untuk melahirkan secara normal alami. Padahal kita tahu dan saya meyakini bahwa Tuhan sudah mendesain tubuh wanita SEMPURNA untuk melahirkan normal alami. Untuk itulah tuhan ciptakan Vagina bukan?

Lalu apa yang harus Anda lakukan?

Bidan Kita selalu berusaha untuk mendorong setiap wanita untuk memahami risiko, manfaat, dan alternatif untuk prosedur ini sehingga Anda dapat membuat keputusan dengan bijak demi Anda, bayi dan keluarga.

Dan inilah fakta tentang Induksi Buatan atau Pacuan Persalinan

1. Bukti penelitian untuk induksi atau pacuan persalinan Dari http://evidencebasedbirth.com/crank-up-the-pit-2/, yang ditulis Oleh Rebecca L. Dekker, PhD, APRN enyatakan bahwa

Oksitosin (nama merek = Pitocin, Syntocinon) adalah stimulan rahim yang merupakan versi sintetis (buatan manusia) dari oksitosin alami. Oksitosin alami adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis di otak Anda. Pada seseorang yang masuk dalam proses persalinan secara spontan, hormon ini tidak selalu memulai persalinan, tetapi membantu memunculkan kontraksi. Hormon oksitosin alami disebut “cinta” hormon, karena selain mampu menunculkan kontraksi, itu juga membantu dengan menyusui, gairah seksual, meningkatkan ikatan ibu-bayi, meningkatkan kepercayaan, mengurangi ketakutan, dan mempersiapkan otak bayi untuk lahir (Lehne, 2010).

 

Sayangnya, oksitosin sintetik (Pitocin, Syntocinon) bukan hormon cinta, karena dia sebagian besar tidak melintasi penghalang darah di otak. Pitocin/ Syntocinon hanya meningkatkan kekuatan, frekuensi, dan durasi kontraksi uterus. Obat ini tidak bekerja di awal kehamilan, karena rahim tidak cukup sensitif dengan oksitosin pada saat itu. Ketidakpekaan dengan oksitosin inilah yang menyebabkan induksi sebelum tubuh siap menjadi tidak berhasil. Oksitosin secara struktural mirip dengan hormon lain yang disebut hormon antidiuretik (ADH). Kedua hormon tersebut yaitu oksitosin dan antidiuretik dapat meningkatkan retensi air(pembengkakan dan cairan yang berlebihan).

Oksitosin (Pitocin/ Syntocinon) adalah obat yang diberi label khusus tanda “beresiko” yang berarti bahwa obat ini memiliki risiko tinggi menyebabkan kerusakan signifikan jika terjadi kesalahan. Ini juga memiliki peringatan “kotak hitam”, yang merupakan peringatan terkuat FDA untuk obat. Dalam peringatan kotak hitam, FDA mengatakan Pitocin yang hanya boleh digunakan bila induksi persalinan secara medis diindikasikan (tidak pernah untuk “elektif” induksi). Indikasi medis induksi (menurut FDA) termasuk masalah Rh darah, ibu yang menderita diabetes, pre-eklampsia pada waktu menjelang persalinan, atau ketuban pecah (Uptodate, 2012).

Pitocin/ Syntocinon memiliki banyak efek samping potensial. Untuk ibu, Pitocin dapat menyebabkan masalah irama jantung, tekanan darah tinggi, mual dan muntah, perdarahan pasca-melahirkan, kontraksi rahim yang terlalu sering (uterus disebut tachysystole), kontraksi yang konstan rahim (disebut tetani uterus), ruptur uterus ( lebih sering terjadi pada kedua kalinya atau lebih ibu), dan keracunan air ketuban yang parah.

 

Untuk bayi, oksitosin dapat menyebabkan masalah irama jantung, denyut jantung yang lambat ata bahkan terlalu cepat, kerusakan otak permanen, kejang, sakit kuning, hemorraghe retina, kematian janin, dan skor Apgar rendah. Kontraksi rahim dapat mengganggu aliran darah ke bayi. Semakin kuat, lebih lama, dan lebih sering disebabkan oleh kontraksi Pitocin dan ini dapat menurunkan kadar oksigen pada bayi. Hal ini menyebabkan perubahan buruk dalam pola denyut jantung bayi di monitor, dan ini mengakibatkan ibu dilarikan ke Operasi Sesar “darurat” yang disebabkan oleh obat induksi itu sendiri.

Sayangnya Penyedia layanan kesehatan sangat sering merekomendasikan dan memotivasi ibu untuk melakukan induksi, dengan berbagai alasan. Dan sayangnya banyak ibu dan keluarga yang tidak terlalu mengerti dan memahami tentang resiko dan efeksamping induksi tersebut karena ketidak tahuan, otoritas dan intimidasi dari provider atau bahkan karena yang ada di dalam pikiran mereka hanyalah “yang penting bayiku segera keluar/lahirt apapun dan bagaimanapun caranya!”

2. Induksi persalinan – tentang Bagaimana dan Mengapa persalinan Diinduksi Dari http://pregnancy.about.com/od/induction/p/induction.htm, yang ditulis oleh Robin Elise Weiss, LCCE

3. 5 Alasan Hindari Induksi persalinan Dari http://pregnancy.about.com/od/induction/a/risksinduction.htm, yang ditulis oleh Robin Elise Weiss, LCCE

4. Katakan “Tidak” untuk Induksi Dari Jurnal Pendidikan Perinatal, oleh Judith A. Lothian, PhD, RN, LCCE, FACCE yang ditulis dan di pubilkasikan di http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1595289/

5. Pertanyaan tentang Meluasnya penggunaan Oksitosin yang dikutip dari artikel Midwifery Today , yang ditulis oleh Michel Odent, MD, Anda bisa membacanya disini: http://www.midwiferytoday.com/enews/enews1215.asp#main

6. Bukti ilmiah tentang “Jika Anda tidak tidak melahirkan hingga usia 42 minggu, Anda harus di Induksi” yang ditulis Oleh Rebecca L. Dekker, PhD, APRN di http://evidencebasedbirth.com/if-you-dont-have-this-baby-by-42-weeks-we-have-to-induce/

7. Tentang air ketuban yang kurang karena persalinan melampaui Hari Perkiraan lahir yang ditulis oleh Sharon Muza di http://evidencebasedbirth.com/if-you-dont-have-this-baby-by-42-weeks-we-have-to-induce/

8. Induksi untuk “bayi besar”: Pedoman ACOG Dari American Academy of Family Physician jurnal, ditulis oleh Joanne Chatfield, http://www.aafp.org/afp/2001/0701/p169.html

9. Induksi Tanpa Indikasi Medis: Just Say No yang ditulis di http://www.acog.org/About_ACOG/News_Room/News_Releases/2013/Early_Deliveries_Without_Medical_Indications

10. Apakah gestational diabetes selalu berarti “bayi besar” dan induksi? Yang ditulis oleh Oleh Rebecca L. Dekker, PhD, APRN di http://evidencebasedbirth.com/does-gestational-diabetes-always-mean-a-big-baby-and-induction/

11. “Panggul Kecil/Sempit”? Berikut Kebenaran Tentang disproporsi sefalopelvik (CPD) Dari BellyBelly.com yang bisa Anda baca di http://www.bellybelly.com.au/birth/small-pelvis-big-baby-cpd

*** Coba baca lalu pahami satu persatu dari artikel artikel dan bukti ilmiah yang saya tuliskan di atas, semoga membuka wawasan Anda sehingga Anda bisa bijak menentukan pilihan demi buah hati Anda.

 

Pelajari Cara “Mencegah” Operasi Sesar

Sebelumnya silahkan tonton film berikut ini:

kemudian silahkan baca beberapa penelitian dan artikel berikut ini:

1. Mengapa bedah caesar adalah masalah besar bagi Anda, istri Anda, dan anak Anda yang ditulis di VBACFacts.com, oleh Jen Kamel. Silahkan buka link berikut : http://vbacfacts.com/2012/12/09/why-cesareans-are-a-big-deal-to-you-your-wife-and-your-daughter/

2. 10 Cara Terbaik Hindari Caesar Dari HealthNews.com yang bisa Anda baca di www.healthnews.com/en/news/10-Best-Ways-to-Avoid-a-Cesarean-Section-/08yZEY_Yb3_RHonr9gvkaf/

3. Risiko Prosedur bedah caesar Dari American Pregnancy Association yang juga dapat Anda baca di www.americanpregnancy.org/labornbirth/cesareanrisks.html

4. Apa yang Harus Diketahui Setiap Wanita Hamil Tentang Caesar Dari ChildbirthConnection.org yang bisa Anda lihat di sini: www.childbirthconnection.org/pdfs/cesareanbooklet.pdf

Pelajari tentang persalinan melalui Vagina Setelah Bedah Caesar sebelumnya (VBAC) Apakah VBAC merupakan sebuah pilihan? Anda dapat membaca dan mempelajarinya disini: www.childbirthconnection.org/pdfs/cesareanbooklet.pdf

Pedoman baru dari Kongres Amerika of Obstetricians dan Gynecologists (ACOG) “Mencoba VBAC adalah pilihan yang aman dan cocok untuk kebanyakan wanita yang memiliki kelahiran sesar sebelumnya, termasuk bagi beberapa wanita yang telah memiliki dua bedah caesar sebelumnya.” Anda bisa membacanya disini: http://vbacfacts.com/2010/07/21/acog-issues-less-restrictive-vbac-guidelines/

Mengapa VBAC dilarang di beberapa tempat?

“Wawancara dengan Dr Fischbein: http://vbacfacts.com/2009/09/08/interview-with-dr-fischbein-an-inside-look-at-hospitals-vbac-bans/ menyatakan bahwa “[Rumah Sakit] memberikan larangan VBAC dengan kedok keselamatan pasien. Tapi keselamatan pasien merupakan eufemisme “‘kita tidak memiliki alasan berbasis bukti yang baik untuk melakukannya, selain kita tidak mau digugat, itu lebih bijaksana, dan kami mendapatkan lebih banyak uang dari c-bagian …’ “

Apa saya berhak untuk VBAC?

Ini adalah beberapa artikel termasuk “larangan VBAC, melaksanakan hak Anda, dan kapan harus menghubungi pengacara” dan “Pilihan untuk ibu yang akan ‘dipaksa’ untuk memiliki bedah caesar berulang” dapat dilihat di http://vbacfacts.com/category/vbac/legal-stuff/ Perencanaan VBAC

Ingin melakukan VBAC tentunya butuh banyak sekali persiapan dan berikut in beberapa persiapan yang dapat Anda lakukan demi kesuksesan VBAC:

Salah satunya adalah membaca silahkan baca beberapa artikel ini semoga bisa membantu:

a. http://vbacfacts.com/2009/01/15/im-pregnant-and-want-a-vbac-what-do-i-do/

b. http://vbacfacts.com/category/vbac/birth-myths/

c.https://www.bidankita.com/beta/index.php?option=com_content&view=article&id=571:petunjuk-a-tips-agar-berhasil-vbac&catid=44:natural-childbirth&Itemid=56

d. https://www.bidankita.com/beta/index.php?option=com_content&view=article&id=499:apa-yang-dilakukan-jika-rencana-vbac-anda-ditolak&catid=47:all-about-childbirth&Itemid=59

e. https://www.bidankita.com/beta/index.php?option=com_content&view=article&id=498:alasan-untuk-pilih-vbac-bersalin-normal-setelah-caesar-sebelumnya&catid=47:all-about-childbirth&Itemid=59

f. https://www.bidankita.com/beta/index.php?option=com_content&view=article&id=452:ayo-interview-dengan-dokter-dan-bidan-anda&catid=40:monthly-guide&Itemid=34

Semoga semua link dan bahan bacaan yang saya kemukanan tersebut bermanfaat untuk Anda.

Heals Mother Earth, begins from Mother Birth

Salam Hangat

Yesie Aprillia

Yes!! Gentle Birth is My Way

Ayya 4

Aku bangga menjadi praktisi Gentle Birth

Ya itu yang saya rasakan saat ini, walaupun masih banyak sekali teman-teman sejawat yang memandang sebelah mata, mencibir bahkan mengucilkan. Tapi ini adalah pilihanku.

Gentle birth itu masih kontroversi, namun apa sich yang tidak kontroversi di dunia ini?

Setelah belajar tentang hypnobirthing, gentle birth , birth trauma, self healing serta psikologi seorang wanita hamil dan bersalin, yang mana ini tidak pernah saya dapatkan di bangku sekolahan, membuat saya semakin belajar dan belajar lagi.

Dan guru saya saat ini adalah para ibu bersalin dan para bayi yang lahir.

 

Saya merasa saya sangat beruntung, karena saya bisa belajar lagi dan memperbaiki “kesalahan-kesalahan” yang pernah saya lakukan di masa lalu, dan saya merasa beruntung karena saya bisa menjadi saluran berkat bagi mereka yang akhirnya bisa melahirkan dengan lancar, nyaman dan minim trauma. Saya juga sangat merasa beruntung karena melalui tangan inilah saya bisa menyambut lahirnya seorang bayi suci kebumi ini dengan penuh kelembutan, penuh cinta dan penuh kasih.

Merubah sebuah paradigma memang tidaklah mudah. Namun BISA!

Merubah mind set seseorang apalagi mind set khalayak ramai bukan suatu hal yang mudah, Namun BISA!

Semua butuh perjuangan, namun saya yakin Tuhan tahu dan mengerti maksud saya. Dan saya yakin Dia mau bukakan jalan untuk itu.

Gentle Birth adalah pilihanku……

Keajaiban Gentle Birth

Gentle birth sebenarnya adalah proses persalinan dimana kita di tuntut untuk kembali merunduk ke alam, mempercayai kekuatan tubuh yang memang didesain untuk melakukan “tugasnya” yaitu melahirkan keturunan.

Gentle Birth sebenarnya bukanlah hal yang baru, namun ketika tehnologi, politik dan bisnis mulai ada dan lekat dengan proses persalinan dan kelahiran, maka cara yang sangat alami menjadi terlupa dan kemudian akan terasa baru jika hal ini di munculkan kembali.

Ini adalah sejarah tentang proses persalinan dan kelahiran, di Amerika, Dahulu sebelum tahun 1900-an, sebagian besar persalinan di bantu oleh bidan. Sedangkan di Indonesia dahulu dua generasi di atas saya, rata-rata dibantu oleh dukun bayi, Seorang perempuan yang dikenal dengan sentuhannya yang lembut dan ketrampilan mereka tidak di dapat dari lembaga pendidikan atau buku, melainkan dari sesama bidan, melalui pengalaman langsung serta pengetahuan dan keyakinan bahwa proses persalinan adalah peristiwa yang sehat dan alami. Peralatan yang mereka gunakan adalah tangan mereka dan perhatian mereka. Dan saat itu keyakinan dan budaya yang ada adalah bahwa persalinan adalah urusan perempuan, namun semenjak kaum laki-laki ikut masuk dan terlibat dalam dunia kelahiran, maka proses persalinan menjadi sekedar peristiwa mekanis biologis semata. Bagi kaum laki-laki, sistem tubuh seorang perempuan yang melahirkan hampir tidak ada bedanya dengan pompa mekanis belaka, sehingga mereka menciptakan alat-alat yang membuat sistem tersebut bekerja dengan lebih baik dan sesuai dengan waktu yang mereka tentukan.

Di Eropa, dokter kandungan laki-laki dan bidan hidup secara berdampingan dan berbagi pekerjaan, dokter kandungan berwewenang untuk persalinan normal dan pathologis sedangkan bidan bertugas di persalinan normal, namun mereka tidak ada persaingan yang tidak sehat seperti di negara Amerika. Terutama di Finlandia, Swedia, Belanda, Spanyol, Jerman dan Australia yaitu negara-negara yang mana angka kematian ibu dan anaknya terendah di dunia, justru sebagian besar ibu bersalin normal dan di tolong oleh bidan. Bahkan sebagian besar para ibu melahirkan di rumah mereka sendiri. Lain halnya dengan di Amerika, yang mana merupakan negara urutan ke 50 di dunia, di mana tehnologi dan bisnis sangat kental di bidang persalinan dan kelahiran. Namun sayangnya sistem kesehatan kita hingga saat ini masih berkiblat ke Amerika. Sehingga tehnologi dan bisnis justru semakin “ikut-ikutan” kental sekali di sini. Di Indonesia masyarakat mulai memandang rendah ketrampilan yang dimiliki bidan apalagi dukun beranak/paraji dan menganggap bahwa pengakuan dari lembaga pendidikan lebih penting daripada sekedar pengalaman yang turun temurun. Banyak keraguan dan ketidak percayaan kepada kekuatan tubuh dan bayi bahkan kepada proses yang alami tersebut. Mereka lebih percaya pada tehnologi yang ada. Padahal kalau kita evaluasi lagi kurasa kita harus banyak belajar dari dukun beranak, lho!Kok bisa?! Ya mereka bisa tahu kapan sang ibu harus mengejan tanpa melakukan periksa dalam! Mereka tidak perlu melakukan episiotomi atau repot-repot menjahit perineum sang ibu, karena memang perineumnya tidak robek! Dan ibu hamil merasa sangat nyaman didampingi dukun beranak, ya karena mereka melakukan pendampingan terus menerus, memijat tubuh ibu, sedangkan bidan? Tidak sedikit ibu yang mengeluh di bentak-bentak oleh bidan/dokter, tidak sedikit ibu yang mengeluh di tinggal sendiri dan di biarkan sendiri merasakan ketidaknyamanan sedangkan bidan-nya terlalu sibuk berkutat dengan kertas administrasi dan asuhan kebidanan.

Lalu siapa yang salah? Bagaimana bisa seorang perempuan atau wanita membiarkan hal ini terjadi? Seperti kita ketahui bersama bahwa praktik pertolongan persalinan tidak terjadi begitu saja, namun terjadinya perubahan yang terus menerus seiring dan dipengaruhi oleh budaya dan situasi sosial. Sejak tahun 1900-an tersebut, seorang perempuan menganggap bahwa dokter dapat membantu mereka untuk menjalani proses persalinan lebih cepat dan aman, di bandingkan dengan bidan. Perempuan hanya memiliki sedikit pengetahuan tentang cara kerja tubuh dalam melahirkan bahkan mereka telah kehilangan kepercayaan pada tubuhnya sendiri, mereka tidak lagi mengimani bahwa tubuh seorang perempuan di desain secara khusus dan sempurna oleh Tuhan untuk melahirkan. Mereka menyerah pada kekuatan yang mereka anggap lebih besar, dengan memilih untuk melahirkan di rumah sakit dengan bantuan dokter, bukan bidan. Bahkan perubahan sosial yang terjadi saat ini adalah semakin rumah sakitnya mahal maka semakin tinggi strata sosial seseorang. Semakin mahal biaya operasi sesar yang dilakukan maka semakin gengsi mereka naik tanpa mereka peduli akan trauma yang mereka dan bayi mereka alami setelah itu.

Budaya, pikiran bawah sadar, bisnis dan politik juga memegang peranan penting dalam hal ini. Mengapa budaya dan pikiran bawah sadar? Ya benar! Sejak kecil kita tahu bahwa kita di beri pelajaran bahwa kita harus takut dan patuh dengan dokter juga bidan. “Hayo…kalau kamu nakal nanti di suntik pak dokter lho!” atau “Ingat kata-kata pak dokter! Kamu harus manut kalau di bilangin pak dokter!” sebuah kalimat yang rasanya hingga saat inipun masih ada dan seringkali di ucapkan dan ditanamkan kepada anak-anak. Perlu di ingat bahwa sugesti yangdiberikan oleh orangtua kepada anaknya sangatlah kuat terekam di dalam pikiran bawah sadar, sehingga hingga Anda dewasa, tanpa disadari penanaman akan takut dan patuh kepada dokter atau bidan-pun sangat kuat. Lalu apa hubungannya dengan proses persalinan dan kelahiran? Tentu saja ada dan erat sekali hubungannya. Karena di dalam pikiran bawah sadar kita terekam memori bahwa dokter adalah orang yang tahu segalanya tentang kesehatan sehingga kita harus patuh, maka ketika dokter mengatakan kepada Anda bahwa Anda harus di Induksi, maka tanpa pikir panjang, tanpa memikirkan keuntungan, kerugian, efek samping dan resikonya Andapun akan cenderung langsung manut dan menuruti anjuran tersebut.

Mengapa bisnis dan politik juga berperan? Ya ini sangat jelas. Semakin banyak dan semakin sering obat-obatan dan tehnologi di gunakan, maka beberapa pihak akan semakin di untungkan dari segi bisnis. Perbedaan harga jasa antara persalinan normal dengan persalinan dengan tindakan terutama operasi sesar sangat jauh sekali. Persalinan normal menggunakan jasa bidan bisa saja hanya memakan biaya 500 ribu (sesuai dengan harga patokan dari jampersal/jaminan persalinan yang di programkan oleh pemerintah) sedangkan untuk melakukan operasi sesar bisa mencapai minimal 10 bahkan 20 kali lipatnya.

Hingga saat ini mengatasi rasa sakit adalah hal yang dianggap lebih penting bagi para wanita di bandingkan dengan tempat melahirkan atau siapa yang mendampingi. Sejak rumah sakit dan dokter menggunakan anestesi atau obat bius yang bisa menjadi “jawaban” atas kebutuhan ibu akan penghilang rasa sakit itu, maka “bisnis” dalam proses persalinanpun mereka rengkuh. Walaupun pada dasarnya para perempuan juga mendapatkan keuntungan dengan menjalani proses persaliann tanpa rasa sakit ini, namun sebenarnya mereka telah mengorbankan perannya untuk terlibat aktif dalam proses tersebut. Dan tindakan pembiusan ini ternyata memberikan perubahan yang signifikan dalam praktek pertolongan persalinan hingga sekarang. Adanya pergantian posisi melahirkan dari vertikal (tegak) menjadi horisontal (berbaring), membuat tanpa disadari tubuh perempuan di kondisikan dalam posisi “tidak berdaya” dan tidak mampu. Sehingga bayi harus dikeluarkan dari tubuh ibu dengan bantuan orang lain, maka muncullah forceps, vaccum, tindakan episiotomi, bahkan induksi. Kemudian setelah selesai melahirkan seorang ibu dibawa ke ruang pemulihan dan baru mengetahui jenis kelamin anaknya beberapa jam kemudian atau beru bertemu dengan bayinya beberapa jam kemudian, itupun dalam kondisi sang bayi sudah di letakkan di boks bayi atau di inkubator bersama dnegan bayi-bayi orang lain. Tidak ada bonding di jam pertama, tidak aada pengenalam ASI di awal kehidupan sang bayi, bahkan untuk menyusui anaknya saja harus di jadwal. Sebagian besar ibu di pisahkan dengan anaknya supaya ibu bisa beristirahat dan si bayi dapat dirawat oleh “ahlinya” di ruang bayi. Ironis! Namun skenario itulah yang terjadi dan berlaku hingga detik ini.

Bahkan sekarang ini, di jaman modern perempuan semakin kehilangan kepercayaannya terhadap kemampuan mereka untuk melahirkan anaknya dan telah mengalihkan tanggung jawab tersebut kepada mereka yang Anda sebut “Ahlinya”. Dan kehilangan kepercayaan inipun berlanjut hingga pengasuhan dan kemampuan merawat bayi serta menyusui bayi Anda sendiri. Sehingga akhirnya terjadi pengalihan dari memberikan ASI menjadi beralih memberikan susu formula. Bahkan akhirnya banyak yang kemudian percaya bahwa susu hasil ramuan para ilmuwan yang dikemas dalam kaleng adalah lebih aman dan lebih baik bagi bayi manusia. Bahkan muncul anggapan bahwa Semakin mahal harga susu, maka semakin bagus kualitasnya. Lagi-lagi siapa yang di untungkan?

Banyak yang lupa bahwa tubuh perempuan di desai khusus untuk melahirkan dan menyusui anaknya. Bahkan sejak dia dilahirkan sebagai perempuan, kelenjar air susu tumbuh dan berkembang sehingga begitu seorang perempuan tersebut menarche (mens untuk pertama kalinya) maka payudaranya sudah SIAP untuk menyusui. Dan payudara ibu selalu cocok dan sesuai dengan kebutuhan anaknya. Sektor, nama Anjing saya saja ketika melahirkan enam anaknya semuanya tercukupi kebutuhannya karena puting susu nya juga sesuai dengan jumlah anaknya. Nah bagaimana dengan manusia, yang satu anak mempunyai “jatah” dua payudara? Tentu lebih dari cukup bukan?lalu mengapa Anda ragu? Mengapa Anda takut payudara Anda tidak cukup memproduksi susu untuk anak Anda? Dan mengapa Anda percaya begitu saja kepada para “ahli” yang menyatakan bahwa bayi Anda alergi terhadap ASI Anda? atau ASI Anda tidak cukup untuk bayi Anda?Apakah itu masuk akal?

Dari tulisan saya diatas sekilas terlihat bahwa banyak kekacauan yang terjadi selama proses persalinan, kelahiran dan pengasuhan anak. Namun sebenarnya ini bukan salah siapa-siapa. Tak bisa kita menyalahkan satu pihak. Mengapa? Ya! Karena para ibu percaya bahwa semua tindakan yang diberikan adalah untuk kebaikan dan keselamatan dirinya dan bayinya. Sedangkan para dokter dan bidan percaya bahwa mereka menyelamatkan perempuan dari ancaman kematian akibat proses persalinan. Namun apakah angka kematian ibu dan bayi menurun dengan drastis akibat hal ini? TIDAK! Hingga saat ini Angka kematian ibu dan anak di Indonesia masih menempati urutan 106 dari 127 negara di dunia.

Lalu bagaimana dengan bidan di Indonesia? Apa peranannya? WHO menyatakan bahwa 90% bahkan lebih, seorang wanita melahirkan normal. Dan ini adalah wewenang bidan. Sedangkan 10% adalah pathologi dan ini adalah wewenang dokter kandungan. Seperti yang saya tuliskan sebelumnya di Eropa bidan dan dokter saling berdampingan dan menjadi partner yang solid dan damai dalam pembagian tugas dan fungsinya. Namun tidak demikian di Indonesia. Jumlah bidan di Indonesia sangatlah banyak. Setiap kabupaten jumlah bidan bisa mencapai lebih dari 300 orang. Dimana tiap desa ada satu bidan yang bertanggung jawab. Namun mengapa hingga sekarang Indonesia masih tinggi angka kematian bayi dan ibunya?

Mari kita kembali ke pikiran bawah sadar, seperti yang sudah saya tuliskan di atas. Kemudian kita coba tilik kembali sistem pendidikan bidan yang ada di Indonesia. Sejak saya sekolah dulu saat itu saya sekolah di SPK (Sekolah Perawat Kesehatan) hingga sekolah bidan sampai sekarang, buku diktat pegangan atau Kitab (julukan yang sering kami terapkan untuk buku itu) dari 900 halaman lebih, hanya kurang dari 100 lembar yang membahas tentang proses persalinan normal. Itupun yang menulis adalah para dokter yang secara mind set otomatis lebih berfikir ke arah pathologi dibandingkan bidan yang lebih berfikir ke arah normal fisiologi. Dari 100 lembar yang berisi tentang persalinan normal itupun hanya membahas tentang fase dan tahapan proses persalinan normal, tidak membahas tentang cara yang alami seperti apa yang bisa bidan lakukan jika ada kelainan atau masalah. Sehingga tanpa disadari sudah terpola di dalam pikiran bawah sadar, mind set dan belive sistem para bidan bahwa proses persalinan normal adalah proses yang beresiko. Dimana ada kemungkinan ini dan itu yang bisa saja terjadi sebelum, selama dan setelah proses persalinan. Hal ini jugalah yang akhirnya tanpa disadari (kembali) membuat rasa takut muncul dengan kuat menyusup, mengiringi setiap langkah dalam pertolongan persalinan. Dan imbasnya adalah kembali lagi Logika mulai “turut campur” dalam peristiwa alami. Dinama mulai ada aturan waktu dalam proses persalinan yang akhirnya di ilmiahkan dan dibakukan menjadi standar yang di yakini bisa menjamin seorang perempuan selamat dalam proses persalinannya.

“setelah pembukaan lima, maka satu jam penambahan pembukaannya adlaah satu centimeter, sehingga jika seorang ibu sudah mengalami pembukaan lima, maka lima jam kemudian diharuskan sudah pembukaan lengkap.” Jika tidak, maka diagnosa potensial mulai muncul. Sehingga intervensi demi intervensi muncul dan akhirnya trauma demi trauma tercipta. Tak peduli apa penyebab atau akar masalah dari lambatnya pembukaan yang ibu alami, yang penting grafik lembaran yang digunakan pedoman tadi sudah tidak sesuai, maka dianggap gagal.

Ironis memang, kelahiran seorang bayi seolah-olah disamakan dengan kelahiran robot yang harus sesuai dengan prosedur dan waktu yang tepat menurut mereka. Dan sayangnya para ibu dan suami tidak diberikan atau tidak mendapatkan pengetahuan yang benar, jujur dan cukup akan hal ini. Sehingga “menyerahkan dengan Ahlinya” itu tadi yang membuat mereka tidak punya peran aktif bahkan tidak punya kuasa atas tubuhnya maupun atas bayinya sendiri.

Gentle Birth mulai Booming di Indonesia sejak saya mulai menggaungkan tentang gentle birth melalui media internet (website www.bidankita.com dan facebook bidankita) pada tahun 2009-2010, sejak Athisha (putri dari Reza Gunawan dan artis Dewi Lestari) lahir secara alami dengan riwayat ibunya yang melakukan operasi sesar sebelumnya di persalinan pertama, dan Athisha lahir di rumah, tanpa bidan yang mendampingi, hanya dewi dan reza saja. Lalu semakin booming lagi ketika mata dunia mulai tertuju pada ibu Robin Lim yang menjadi CNN Hero pada tahun 2011 akan karyanya yaitu gentle birth yang dia kembangkan sejak 2006 di Bali.

Perubahan dalam filosofi persalinan mulai terjadi, kegerakan akan pandangan yang beranggapan bahwa persalinan alami adalah yang terbaik mulai bermunculan. Pandangan akan proses persalinan merupakan proses normal alami dan proses yang pantas dirayakan menjadi conscern atau perhatian saat ini. Sehingga semakin banyak ibu dan ayah sebagai calon orang tua yang tersadar bahwa mereka harus kembali ke alam. Untuk mendapatkan proses persalinan yang minim trauma.

Saat ini saya sangat bersyukur karena semakin banyak calon orangtua yang mau memberdayakan diri untuk mau belajar dan peduli tentang proses persalinan dan kelahiran. Semakin banyak ibu yang belajar dan belajar tentang betapa hebat dan kuatnya tubuhnya dalam proses ini. Hingga saat ini sudah ratusan itu yang mampu melahirkan dengan lancar, nyaman, tanpa rasa sakit bahkan menyenangkan hingga mereka orgasme setelah mereka belajar gentle birth. Karena saya percaya bahwa ilmu pengetahuan adalah kekuatan! Semakin pintar calon orang tua dalam hal ini ibu, maka semakin bijak dia menentukan langkahnya terutama dalam pilihan proses persalinan.

Tantangan yang ada dan kami (para penggiat gentlebirth) memang sangat banyak sekali. Terutama dari teman sejawat yang mind setnya masih kontradiktif dengan filosofi yang ada dalam gentle birth. Masih banyak yang tidak mampu memandang proses kelahiran dan persalinan dari sudut pandang lain. Namun bersiaplah untuk berubah! Karena ilmu berkembang dan rasa nyaman, aman dan tenang adalah yang dibutuhkan para ibu saat melahirkan. Jadi mari siap untuk merubah paradigma.

 

Salam hangat

img1412523130143

Yesie

Selaput ketubanku Kembar!!

Proses persalinan itu unik. Antara satu ibu dengan ibu yang lain semuanya pasti berbeda. Dan semuanya ada “ceritanya” masing-masing.

Sudah lama sebenarnya saya ingin menulis tentang pengalaman ini. Karena beberapa kali saya menangani kasus yang seperti ini. Namun ketika hendak menulis, rasanya selalu saja ragu-ragu.

Nah malam ini rasanya keinginan untuk sharing dengan Anda semakin tak tertahankan setelah saya bulan lalu mendampingi persalinan dokter Anastasia di Klinik Bidan Kita.

 

Sebelum Bunda Anastasia (Bukan nama sebenarnya), pernah juga hal ini terjadi pada bunda Kusuma (Bukan nama sebenarnya).

 

Kasus Bunda Kusuma:

Bunda Kusuma adalah bunda yang sangat rajin sekali memberdayakan diri, beliau rajin mengikuti kelas hypnobirthing dan mempraktekkannya. Namun ketika dalam proses persalinan, saat itu beliau mengalami KPD (ketuban Pecah Dini), dan saat saya periksa posisi kepala masih sangat jauh sekali dari jalan lahir bahkan belum masuk panggul. Pembukaan-pun berjalan dengan sangat lambat. Berbagai treatment alami kami lakukan untuk merangsang munculnya kontraksi dengan harapan ini bisa memicu dan memperlancar pembukaan. Setelah melewati proses yang panjang, akhirnya bunda Kusuma mengalami pembukaan lengkap. Namun ketika saya melakukan pemeriksaan dalam ternyata selaput ketubannya masih utuh. Padahal jelas-jelas 12 jam yang lalu air ketubannya sudah pecah. Alhasil, setelah kepala crowning, baru selaput ketuban tadi pecah kembali dan akhirnya de Agni, cewek mungil nan cantik terlahir kedunia dengan lembut.

Kasus Bunda Anastasia:

Jam 1:10 am, bunda Anastasia sms untuk memberitahukan kepada saya bahwa dia mengalami pengeluaran cairan yang lumayan banyak hingga celananya “teles kebes” aliyas basah kuyup hingga membasahi pahanya. Karena khawatir itu adalah cairan ketuban, esok harinya Bunda Anastasia datang ke Klinik Bidan Kita. Saat saya cek menggunakan kertas lakmus, tidak ada perubahan warna di kertas tersebut dan pengeluaran cairan sudah berhenti. Berarti ada dugaan bahwa itu hanya cairan vagina yang berlebihan saja. Walaupun masih menyisakan tanda tanya besar karena volume cairan yang keluar lumayan banyak. Untuk itu saya-pun melakukan treatment-treatment khusus kepada beliau sama seperti perlakukan kepada klien dnegan KPD (Ketuban Pecah Dini) dan saat itu bunda Anastasia belum mengalami kontraksi maupun pembukaan.

Setelah beberapa lama, akhirnya kontraksi demi kontraksi mulai muncul dan ketika saya melakukan pemeriksaan dalam, bunda Anastasia sudah mengalami pembukaan sekitar 1 cm. Namun saat itu jari saya seolah-olah masih meraba selaput ketuban. Ada rasa “ayem” / lega. Dalam hati saya berarti benar, cairan yang kemarin keluar adalah cairan vagina biasa. Nah di jam yang sama keesokan harinya, bidan saya menelpon dan mengatakan bahwa ketuban bunda Anastasia “kembali” pecah. Dan saat itu benar-benar ketuban yang pecah karena kertas lakmus yang saya gunakan berubah warna. Kontraksi-demi kontraksi akhirnya datang semakin intens. Hingga akhirnya bunda Anastasia mulai merasakan ada rasa ingin mengejan. Nah singkat cerita, ketika pembukaan sudah lengkap dan dengan posisi jongkok (start) bunda Anatasia mengejan, ternyata yang saya lihat adalah selaput ketubannya “lagi-lagi” masih utuh. Bahkan ketika kepala mulai crowning, selaput tersebut masih tetap utuh membungkus kepala sang bayi. Setelah beberapa kali mengejan akhirnya ketuban itu “benar-benar” pecah diiringi lahirnya kepala dan tubuh sang bayi. jadi total selama proses persalinan Bunda Anastasia mengalami 3 kali pecah ketuban.

 

Takjub…..dan kagum…itu yang saya rasakan saat itu.

“wow…malaikat penjaganya begitu banyak 😉 ”

Dan malam ini bermodal rasa ingin tahu, saya mencoba untuk browsing di internet tentang Double Layers Amniotic Sac (kantung ketuban ganda)

Nah saya akan mencoba berbagi untuk Anda sekarang:

Kantung amnion (juga kantong air ketuban) adalah kantung di mana janin berkembang di cairan ketuban. Ini berupa membran transparan yang sangat tipis, yang memegang peranan penting untuk perkembangan embrio dan kemudian janin sampai sesaat sebelum kelahiran.

Kantung amnion (rongga) pada awalnya dibatasi oleh ektoderm dan ditutupi oleh mesoderm ekstra-embrionik. Perkembangan embrio dan janin dari waktu ini dan seterusnya terjadi sepenuhnya ketika mengambang di dalam cairan ketuban yang ditutup oleh kantung ketuban.

Nah sebelum bicara tentang selaput ketuban, maka ini adalah informasi tentang fungsi-fungsi ketuban:

  1. Sebagai pelindung yang akan menahan janin dari trauma akibat benturan.
  2. Melindungi dan mencegah tali pusat dari kekeringan, yang dapat menyebabkannya mengerut sehingga menghambat penyaluran oksigen melalui darah ibu ke janin.
  3. Berperan sebagai cadangan cairan dan sumber nutrien bagi janin untuk sementara.
  4. Memungkinkan janin bergerak lebih bebas, membantu sistem pencernaan janin, sistem otot dan tulang rangka, serta sistem pernapasan janin agar berkembang dengan baik
  5. Menjadi inkubator yang sangat istimewa dalam menjaga kehangatan di sekitar janin.
  6. Selaput ketuban dengan cairan ketuban di dalamnya merupakan penahan janin dan rahim terhadap kemungkinan infeksi.
  7. Pada waktu persalinan, air ketuban dapat meratakan tekanan atau kontraksi di dalam rahim, sehingga leher rahim membuka.

Dan saat kantung ketuban pecah, air ketuban yang keluar sekaligus akan membersihkan jalan lahir. Pada saat kehamilan, air ketuban juga bisa digunakan untuk mendeteksi kelainan yang dialami janin, khususnya yang berhubungan dengan kelainan kromosom.

Cairan ketuban sering dinilai untuk kualitas dan kuantitas. Volume meningkat seiring dengan pertumbuhan janin dan tingkat perubahan bervariasi selama kehamilan.

– hingga 8 minggu – meningkat sebesar 10 ml / minggu

– 8 sampai 13 minggu – meningkat sebesar 25 ml / minggu

– 13 sampai 21 minggu – meningkat sebesar 60 ml / minggu

– 21-33 minggu – Peningkatan Volume ketuban mulai menurun.

– 34 minggu (GA) – puncak pada sekitar 800 mL.

– 40 minggu (GA) – sekitar 600 mL

 

Kantung amnion (selaput ketuban) terbuat dari dua membran yaitu amnion dan korion.

Selaput amnion merupakan jaringan avaskular yang lentur tetapi kuat. Bagian dalam selaput yang berhubungan dengan cairan merupakan jaringan sel kuboitd yang asalnya ectoderm. Lapisan dalam amnion merupakan mikrovili yang berfungsi mentransfer cairan dan metabolic. Sejak awal kehamilan cairan amnion telah dibentuk. Cairan amnion merupakan bantalan dan pelindung untuk proteksi sekaligus menunjang pertumbuhan. Cairan amnion mengandung banyak sel janin (lanugo, verniks kaseosa). Fungsi cairan amnion yang juga penting ialah menghambat bakteri karena mengandung zat seperti fosfat dan zeng. Amnion paling dekat dengan bayi dan bertanggung jawab untuk membuat cairan ketuban (mudah diingat bahwa cairan ketuban sekitar bayi, sehingga amnion sebelah bayi).

CAIRAN AMNION

Cairan jernih agak pucat dan sedikit basa ( pH 7.2 ) Pada pertengahan kehamilan jumlahnya sekitar 400 ml dan pada kehamilan 36 -38 minggu mencapai 1000 ml setelah itu volume terus menurun dan penurunan berlanjut terus sampai kehamilan postmatur

Komposisi :

Air ( 98 – 99% ) Karbohidrat ( glukosa dan fruktora ), protein ( albumin dan globulin ), lemak, hormon (sterogen dan progesteron ) , enzym ( alkali fosfatase ) Mineral ( natrium, kalium dan klorida ) Material lain ( vernix caseosa, rambut lanugo, sel epitel yang terkelupas dan mekonium )

Sirkulasi : Cairan amnion bersifat dinamik dan senantiasa ber sirkulasi dengan kecepatan 500 ml setiap jamnya

Sedangkan korion adalah membran bagian paling luar dan menempel dengan dinding uterus/rahim, serta menempel pada tepi plasenta. Korion, membantu mengubah nutrisi ibu menjadi bentuk bayi dapat menyerap melalui darahnya.

Menurut beberapa penelitian Beberapa wanita mungkin benar-benar memiliki selaput ketuban ganda (dua chorions dan dua amnions). Namun Ini jarang terjadi dan dalam beberapa kasus mungkin hasil dari kehamilan kembar di mana di awal kehamilan, si kembar yang satu tidak berkembang sehingga diserap oleh tubuh dan meninggalkan satu kantung kosong dan satu bayi yang berkembang sehat. Korion dan amnion berada dalam kontak dengan satu sama lain pada akhir kehamilan, tetapi mereka juga memiliki lapisan tipis yang berisi cairan ketuban di antara mereka. dalam banyak kasus, chorion juga memproduksi sedikit cairan, namun ini saling kontak dengan selaput amnion, mereka tumpang tindih dan saling menempel, seperti bungkus plastik yang masih tertutup dimana ada dua lapis tetapi seolah-olah hanya satu lapis saja. Ketika satu lapis sudah robek, kadang lapisan berikutnya ternyata masih utuh.dan inilah yang mungkin terjadi pada beberapa klien saya seperti kasus bunda Anasthasia dan Bunda Kusuma di atas.

Nah mungkin Anda juga mengalami hal yang sama?

Mari berbagi…

Salam hangat

Referensi:

http://en.wikipedia.org/wiki/Amniotic_sac

http://php.med.unsw.edu.au/embryology/index.php?title=Placenta_-_Membranes

http://navelgazingmidwife.squarespace.com/navelgazing-midwife-blog/2009/12/31/the-placenta-amniotic-sac.html

http://pregnant.livejournal.com/11243583.html

 

Kangaroo Mother Care (KMC) Atau Perawatan Bayi Lekat (PBL)

KMC adalah kontak kulit diantara ibu dan bayi secara dini, terus-menerus dan dikombinasi dengan pemberian ASI eksklusif. Tujuannya adalah agar bayi kecil tetap hangat. Dapat dimulai segera setelah lahir atau setelah bayi stabil.

KMC dapat dilakukan di rumah sakit atau di rumah setelah bayi pulang. Bayi tetap dapat dirawat dengan KMC meskipun belum bisa menyusu, berikan ASI peras dengan menggunakan salah satu alternatif pemberian minum.

Durasi

Dijalankan sampai berat badan bayi 2500 gram atau mendekati 40 minggu, atau sampai kurang nyaman dengan KMC, misalnya:

  • Sering bergerak
  • Gerakan ekstremitas berlebihan
  • Bila akan dilakukan KMC lagi bayi nangis

Bila ibu perlu istirahat, dapat digantikan ayah, saudara atau petugas kesehatan. Bila tidak ada yang menggantikan, bayi diberi pakaian hangat dan topi, dan diletakkan di boks bayi dalam ruangan yang hangat.

Bila bayi sudah kurang nyaman dengan KMC, anjurkan ibu untuk menyapih bayi dari KMC, dan dapat melakukan kontak kulit lagi pada waktu bayi sehabis mandi, waktu malam yang dingin, atau kapan saja dia menginginkan.

Pakaian dan posisi

Berilah bayi pakaian, topi, popok dan kaos kaki yang telah dihangatkan lebih dulu.

Letakkan bayi di dada ibu

  • Dengan posisi tegak langsung ke kulit ibu, dan lihat apakah kepala bayi sudah terfiksasi pada dada ibu.
  • Posisikan bayi dalam “frog position” yaitu fleksi pada siku dan tangkai, kepala dan dada bayi terletak di dada ibu dengan kepala agak ekstensi.

Tutupi bayi dengan pakaian ibu ditambah selimut yang sudah dihangatkan sebelumnya

  • Tidak perlu baju khusus bila baju yang dikenakan sudah cukup hangat dan nyaman selama bayi kontak dengan kulit ibu
  • Pada waktu udara dingin, kamar harus hangat
  • Bila baju ibu tidak dapat menyokong bayi, dia dapat menggunakan handuk/kain (dilipat diagonal, dan difiksasi dengan ikatan atau peniti yang aman di baju ibu), kain lebar yang elastic, atau kantong yang dibuat sedemikian untuk menjaga tubuh bayi.
  • Dapat pula memakai baju dengan ukuran lebih besar dari badan ibu, bayi diletakkan diantara payudara ibu, baju ditangkupkan. Kemudian ibu memakai selendang yang dililitkan di perut ibu agar bayi tidak jatuh.

Aktivitas ibu

Ibu dapat bebas bergerak Walau berdiri, duduk, jalan, makan dan mengobrol Pada waktu tidur, KMC dapat dilaksanakan dengan cara posisi ibu setengah duduk (15″ horizontal) atau dengan jalan mltk beberapa bantal di belakang punggung ibu).

Nutrisi dan pertumbuhan bayi

Posisi KMC ideal untuk menyusui bayi Ajari ibu cara menyusui dan pelekatan yang benar Bila ibu cemas tentang pemberian minum pada bayi, dorong ibu agar mampu melakukannya Bila ibu tidak dapat menyusui, berilah ASI peras dengan menggunakan salah satu alternatif cara pemberian minum Pantau dan nilai jumlah ASI yang diberikan setiap hari.

Bila ibu menyusui catat waktu ibu menyusui bayinya. Timbang berat badan bayi setiap hari dan nilai tingkatannya.

Pemantauan

Jelaskan pada ibu mengenai pola pernafasan dan warna bayi normal serta kemungkinan variasinya yang masih dianggap normal. Mintalah pada ibu waspada terhadap tanda yang tidak biasanya ditemui atau tidak normal.

Jelaskan pula bahwa KMC penting agar pernafasan bayi baik dan mengurangi resiko terjadinya apnea, dibanding bila bayi diletakkan dalam boks.

Ajari ibu cara menstimulasi bayi (mengelus dada atau punggung, atau menyentil kaki bayi) bila bayi tampak biru di daerah lidah, bibir, atau sekitar mulut atau pernafasan berhenti alma.

  • Tidak perlu melakukan pemantauan suhu selama bayi kontak dengan kulit ibu.
  • Bila suhu normal selama 3 hari berturut-turut, ukur suhu setiap 12 jam selama 2 hari kemudian hentikan pengukuran.
  • Bila suhu abnormal, lihat sub suhu tubuh abnormal

Memulangkan bayi

Butuh waktu beberapa hari-minggu sampai bayi siap dipulangkan, tergantung berat lahir.

Ibu dan bayi dapat dipulangkan apabila bayi:

  • Tidak ada masalah lain yang memerlukan perawatan di rumah sakit
  • Berat badan naik > 20 g/hari selama 3 hari berturut-turut

Beri dorongan bahwa ibu dapat merawat bayinya dan dapat melanjutkan KMC di rumah, dan dapat kembali untuk melakukan kunjungan tindak lanjut secara rutin.

Kunjungan Tindak Lanjut

Satu minggu setelah pulang, timbang bayi setiap hari bila memungkinkan dan diskusikan setiap masalah yang ada dengan ibu.

Beri dukungan pada ibu Pada minggu ke II lakukan kunjungan 2 kali per minggu sampai bayi berumur 40 minggu konsepsi atau berat bayi 2500 g.

Timbang bayi an nasehati ibu untuk menghentikan KMC bila bayi mulai kurang toleran (lihat di atas) Bila sudah lepas KMC, lanjutkan kunjungan tindak lanjut tiap bulan sampai bayi berumur beberapa bulan untuk memantau pemberian minum dan tumbuh kembang bayi.

Depresi Post Partum dan Operasi Sesar

0

ibu

Sudah lebih dari 1 minggu saya kepikiran atau teringat dengan klien saya Bunda Yuni (**bukan nama sebenarnya) yang HPL nya akhir Maret 2013 kemarin. Namun hingga Awal April 2013 kok tidak ada kabarnya. Sempat ingin bertanya tetapi ada perasaan tidak enak.

Nah pagi ini, setelah menata ulang aquarium laut di klinik, saya bertanya kepada bidan saya, tentang kabar bunda Yuni yang memang kemarin saya meminta mereka untuk menghubungi beliau.

Dan beliau cerita bahwa ternyata bunda Yuni sudah melahirkan tanggal 21 Maret 2013 lalu tapi dengan operasi SC. Dan dia mengatakan bahwa dia ingin cerita tetapi masih “mbrebes mili” atau menangis sedih, sehingga dia belum sanggup untuk cerita ke saya.

Terkejut….heran…ya itu yang saya rasakan, karena bunda Yuni ini sehat sekali. Beliau rajin ikut Yoga prenatal dan hampir tidak pernah absen, beliau juga rajin berlatih hypnobirthing. Dan selama pemeriksaan kehamilan, tidak ada kelainan ataupun gangguan yang saya temukan.

Hingga hari ini saya masih menunggu cerita darinya.

Semoga beliau segera siap dan bersedia untuk cerita, sehingga kesedihan yang dia alami dapat berkurang.

Hari ini saya tidak akan membahas kisah bunda Yuni, tetapi saya akan membahas sedikit tentang perasaan bunda Yuni (kesedihan, kekecewaan, kemarahan) yang mungkin juga Anda alami ketika ternyata proses persalinan anda tidak sesuai dengan harapan dan rencana.

Mengapa persalinan dengan operasi sesar apalagi operasi yang tidak di harapkan mampu meninggalkan “jejak luka” tersendiri dalam diri sang ibu? Nah berikut ini beberapa alasan yang menjadi faktor pemicu bahwa operasi SC sangat berpotensial mempengaruhi psikologis dan mood sang ibu bahkan bisa menimbulkan trauma atau depresi pada masa post partum:

1. Persalinan dengan metode SC seringkali membutuhkan waktu pemulihan lebih lama & lebih sulit: sebagian besar seorang ibu membutuhkan waktu rata-rata 6 minggu atau lebih untuk pulih dari bedah caesar. Sedangkan pada persalinan pervaginam Anda hanya membutuhkan waktu beberapa hari atau bahkan beberapa jam untuk bisa bangun, berjalan dan melakukan aktifitas kembali.

2. Peluang ikatan /bonding yang terbatas setelah lahir: Tidak seperti kelahiran normal di mana bayi diletakkan di dada ibu segera setelah lahir, kebanyakan Operasi Caesar tidak memberikan akses / ikatan antara ibu dan anak selama “Golden Hour” (http://www.medscape.com/ viewarticle/710137) dan kondisi ini dapat sangat mengganggu ikatan/bonding dan mempersulit masa menyusui awal.

3. Peningkatan risiko trauma: Trauma psikologis & Fisik pada Ibu mungkin telah merencanakan caesar nya dan apalagi Ibu yang mungkin mengharapkan untuk melahirkan melalui vagina dan ternyata harus menghadapi Bedah Caesar darurat untuk sejumlah alasan.

4. Peningkatan kemungkinan kehamilan berikutnya berisiko tinggi termasuk Plasenta Previa dan akreta. Operasi Sc meningkatkan risiko terjadinya Placenta Previa dan akreta dengan kehamilan berikutnya. kelahiran sesar juga meningkatkan resiko jumlah komplikasi yang mengancam jiwa yang dapat mengakibatkan kelahiran prematur juga pendarahan

Namun tentu saja Anda dan saya tidak bisa menolak atau bahkan tidak bisa berbuat apapun, manakala operasi SC darurat harus di lakukan demi sejumlah alasan atau indikasi. Namun tetap Ada beberapa hal yang Anda bisa lakukan untuk membantu meningkatkan kesempatan Anda untuk mendapatkan hasil yang positif atau pengalaman yang positif setelah bedah caesar baik yang direncanakan atau keadaan darurat:

1. Mendidik diri sendiri tentang risiko persalinan dengan Operasi SC.

Operasi Sc harusnya di lakukan hanya dengan indikasi saja. mereka mutlak diperlukan dalam persentase kecil kasus. Dan Meskipun Anda mungkin tidak berencana untuk melakukan operasi caesar, tetap saja Anda harus mempersiapkan birth plan Anda dari mulai birth plan A (persalinan normal/vaginam), birth plan B (persalinan normal dnegan tindakan), bahkan hingga birth plan C (Persalinan dengn operasi SC).

Knowledge is POWER! Pengetahuan adalah kunci! Seorang wanita yang berpendidikan akan tahu hak-haknya, mengetahui risiko, dan bersiaplah untuk mendiskusikannya dengan dokter Anda dengan cerdas. Libatkan pasangan Anda sehingga ia / dia siap dan mampu memperjuangkan hak-hak Anda juga.

2. Carilah provider atau carilah tenaga kesehatan (dokter atau bidan) dimana tingkat kejadian operasi SC-nya sangat rendah. Ini harus Anda lakukan jika Anda mendedikasikan diri Anda untuk dapat melahirkan secara normal.

3. Diskusikan perasaan dan keinginan Anda tentang pilihan persalinan Anda dengan dokter Anda sebelum hari persalinan tiba. Pastikan Anda dan provider Anda berada dalam satu visi dan Anda merasakan nyaman. Anda dan dokter/bidan adalah tim, bukan diktator. (Ini harus berjalan dua arah)

4. Diskusikan riwayat kesehatan mental setelah kelahiran atau secara umum dengan dokter Anda sebelum hari persalinan. Sekali lagi, ini memastikan Anda berdua sadar akan risiko dan siap untuk berurusan dengan mereka ketika “rasa” itu harus muncul pada trimester terakhir atau setelah melahirkan.

5. Beristirahat setelah melahirkan. Ikuti perintah dan jangan berlebihan sendiri. Sekarang bukan waktu untuk mengatur seluruh urusan rumah. Anda akan lebih cepat sembuh jika Anda meluangkan waktu untuk beristirahat dan biarkan tubuh Anda menyembuhkan dirinya sendiri.

6. Carilah bidan atau dokter yang bisa membantu Anda untuk tempat curhat atau sharing tentang apa yang Anda rasakan. Andapun bisa bercerita kepada sahabat atau suami tentang perasaan Anda, kurangi rasa “menuntut” terhadap dri sendiri

Dalam sebuah artikel tentang Perasaan post caesar, sebuah survei terbaru yang di tulis oleh Danielle Elwood dan Theresa Shebib pada sebuah survey menyebutkan bahwa Dalam survei mereka, 288 ibu menggambarkan pengalaman mereka bahwa SC itu indahatau memberdayakan. Sebaliknya, 976 ibu menggambarkan pengalaman mereka sebagai sesuatu hal yang mengerikan, membuat frustasi, trauma, atau mengecewakan.

Nah Mendidik diri sendiri tentang pilihan melahirkan, membuat Anda lebih bijaksana, dan memastikan bahwa kesehatan mental Anda tetap utuh di atas segalanya. Perawatan diri dan pemberdayaan diri ini haruslah dimulai pada kehamilan, terus melalui melahirkan, dan seterusnya.

Pastikan Anda merasa nyaman dengan pilihan yang Anda buat dan Anda mendapatkan informasi terbaik yang tersedia untuk Anda. Ini adalah tubuh Anda, bayi Anda, pilihan Anda. Anda berhak mendapatkan yang terbaik.

Pengalaman seorang wanita yang melahirkan secara caesar, dipengaruhi oleh beberapa faktor yang kompleks: Alasan dilakukan caesar, nilai-nilai budayanya, keyakinan dan antisipasi kelahiran, mungkin peristiwa traumatis dalam hidupnya, tersedia dukungan sosial, dan rasa pribadinya kontrol, hanya beberapa (Cummings, 1988; Cranley, 1983; Marut dan Mercer, 1979; Sheppard-McLain1985).

Banyak wanita pulih sepenuhnya secara fisik dan emosional setelah proses persalinan caesar, namun yang lainnya tidak. Kelahiran dengan operasi caesar dapat memiliki dampak psikologis pada beberapa ibu dan ini sudah menjadi perhatian di awal tahun 1980-an (Lipson dan Tilden, 1980 & Baptisti-Richards 1988; Madsen, 1994; Pertson dan Mehl, 1985; Wainer-Cohen dan Estner 1983).

Kelahiran caesar dan Postpartum Depression Karen Erlichman, LCSW anggota fakultas di Departemen Obstetri dan Ginekologi di University of San Francisco meneliti para wanita yang memiliki kehamilan yang sulit atau kelahiran traumatis. Sebuah penelitian di Inggris yang meneliti tentang kesejahteraan emosional pada ibu hamil pada 30 – 36 minggu kehamilan dan lagi pada 6 minggu setelah mereka melahirkan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sejumlah besar wanita yang memiliki kelahiran sesar melaporkan gejala depresi klinis. mereka “tidak bisa mengontrol” peristiwa atau merasa mereka menerima intervensi medis yang tidak perlu berada pada risiko tinggi untuk depresi suasana hati (Green, 1990).

Dibandingkan dengan wanita yang memiliki persalinan spontan pervagina dan wanita yang dilakukan forceps, 46% dari wanita yang melahirkan secara caesar darurat (tidak direncanakan) resiko terjadi gejala depresi meningkat enam kali lebih tinggi pada tiga bulan setelah melahirkan. Peningkatan risiko depresi postpartum tidak dapat dikaitkan dengan disfungsi kepribadian.

Seandainya rasa sakit dari pemulihan fisik menjadi penyebab depresi, para peneliti berspekulasi, orang akan lebih cenderung melihat perbedaan pada satu bulan daripada di 3 bulan setelah operasi caesar. Dalam penelitian tersebut dikatakan bahwa, persepsi mereka terhadap operasi Sc darurat yang mereka alami telah menurunkan harga diri mereka, meninggalkan perasaan gagal, kehilangan kontrol dan kekecewaan.

(Boyce dan Todd, 1992). Sebuah operasi caesar bisa menjadi prosedur untuk menyelamatkan nyawa ibu maupun bayinya, namun data terakhir menunjukkan bahwa operasi caesar menempatkan perempuan pada peningkatan risiko untuk terjadi komplikasi medis pada kehamilan dan kelahiran berikutnya (Rageth, 1999).

Mengingat bukti bahwa operasi caesar juga dapat menempatkan beberapa wanita pada peningkatan risiko psikologis, seoramh perempuan harus didorong dan didukung dalam upaya mereka untuk menghindari operasi caesar.

Mari berdayakan diri.

References:

Baptisti-Richards 1988. Healing the Couple. Midwifery Today 1(7):22-25.

Boyce, P.M. and Todd, A.L. 1992. Increased risk of postnatal depression after emergency cesarean section. Medical Journal of Australia, 157(3):172-174.

Brown, s. et al 1994. Birth events, birth experiences and social differences in postnatal depression. Australian Journal of Public Health 18(2):176-184.

Cranley, M.S. et al 1983. Perceptions of vaginal and cesarean deliveries. Nursing Research 31(1):10-15.

Cummings, L.H. 1988. Views of cesarean birth among primiparous women of Mexican origin in Los Angeles. Birth 15(3):164-170.

Erlichman, Karen, LCSW. Personal communication, 6/29/99.

Jolly, J. et al 1999. Subsequent obstetric performance related to primary mode of delivery. British Journal of Obstetrics and Gynaecology 196(3):227-232.

Lipson, J.G. and Tilden, V.P. 1980. Psychological integration of the cesarean birth experience. American Journal of Orthopsychiatry 50(4):598-609.

Madsen, L. 1994. Rebounding from Chidbirth:Toward Emotional Recovery. Westport Connecticut: Bergin & Garvey.

Marut, J. and Mercer, R. 1979. Comparison of primiparas” perceptions of vaginal and cesarean births. Nursing Research 28:260-266.

Mutryn, C.S. 1993. Psychosocial impact of cesarean section on the family: A literature review. Social Science and Medicine 37(10):1271-1281.

Peterson, G. and Mehl, L.1985. Cesarean Birth Risk and Culture. Berkeley:Mindbody Press.

Reynolds, J. L. 1997. Post-traumatic stres disorder after childbirth:the phenomenon of traumatic birth. Canadian Medical Association Journal 156 (6):831-835.

Ryding, E.L. et al 1999. Experiences of emergency cesarean section:a phenomenological study of 53 women. Birth 25(4):246-251.

Ryding, E.L. et al 1998. Psychological impact of emergency cesarean section in comparison with elective cesarean section, instrumental and normal vaginal delivery. Journal of Psychosomatic Obstetrics and Gynaecology 19(3)135-144.

Wainer-Cohen, N. and Estner, L. 1983. Silent Knife. Westport Connecticut:Bergin & Garvey.

linu panggul di masa kehamilan (Sciatica in pregnancy)

preganat

Seorang ibu hamil datang tadi sore ke Bidan Kita untuk melakukan pemeriksaan rutin.

Saat duduk dan berdiri saya lihat sekilas raut mukanya menyeringai seperti sedang menahan rasa sakit. Dan memang benar saat saya menanyakan hal itu si ibu ini mengeluh bahwa panggul dan selakangan terasa linu dan sakit. Bahkan rasa sakit ini menjalar sampai ke kemaluannya. Sehingga ketika ibu Diyan beralih posisi dari duduk ke berdiri, dari berdiri ke duduk, dari tidur terlentang ke miring, dari berbaring miring ke posisi duduk bahkan saat ingin memakai celana saja ibu Diyan merasa kesakitan.

 

Mungkin keluhan yang ibu Diyan alami inipun juga Anda alami.

Nah saat ini saya akan membahas tentang Linu panggul atau Sciatica.

Sciatica adalah nama yang diberikan kepada sekelompok gejala bukan hanya satu masalah.

Sciatica adalah rasa nyeri yang menjalar dari punggung bawah hingga paha, betis, tumit dan telapak kaki baik pada satu atau kedua sisi kaki. Rasa nyeri tersebut bisa bersifat “tumpul” seperti kram atau “tajam” seperti di tusuk-tusuk dan terbakar, terus menerus atau hilang timbul tetapi semakin lama semakin parah rasa sakitnya.

Rasa nyeri ini dapat meningkat saat duduk, batuk, bersin atau bahkan tertawa.

Sciatica disebabkan oleh iritasi atau peradangan syaraf sciatic, syaraf terbesar dan terpanjang yang menjalar dari punggung bawah melewati belakang sendi panggul dan bercabang hingga kedua belah paha, betis, tumil dan telapak kaki.

Ketika syaraf ini terganggu, maka gejala awal yang sering anda rasakan seperti kesemutan di kaki Anda, linu panggul dengan atau tanpa sakit punggung dan dapat mengirim rasa sakit di bagian belakang kaki Anda.

Apakah saya lebih mungkin untuk mendapatkan linu panggul (sciatica) kalau aku hamil?

Berlawanan dengan kebanyakan kepercayaan, Anda tidak lebih rentan terhadap sciatica jika Anda sedang hamil. Sakit yang disebabkan oleh kehamilan cenderung berada di panggul dan punggung, tidak pada saraf sciatik. Sciatica tidak disebabkan oleh bayi Anda yang menekan saraf.

Jadi jika Anda saat ini hamil dan mengalami linu panggul kemungkinan itu disebabkan karena murni linu panggul atau pergeseran pada tulang sendri di panggul. Biasanya disebabkan kerena tergelincir. Tetapi jika linu panggul itu terasa parah dan nyerinya tetap maka memang kemungkinan anda menderita sciatica

sendi panggul

Bagaimana cirri-ciri linu panggul?

Anda akan merasakan nyeri tajam seperti nyeri terbakar yang datang dan pergi dan sering hanya di rasakan di satu sisi saja. Anda mungkin merasa sakit di punggung bawah, di bagian belakang paha dan bagian belakang kaki Anda.

Anda juga dapat merasakan sensasi terbakar atau kesemutan dan mati rasa atau kesemutan di kaki. Rasa sakit mungkin merata atau luas. Nah pada kasus Sciatika keluhan ini bisa sangat dasyat dan menyebabkan rasa sakit lebih konstan daripada nyeri panggul murni/yang biasa terjadi pada ibu hamil.

Bagaimana sciatica diobati?

Konsulkan ke dokter atau bidan dan meminta untuk dirujuk ke fisioterapis muskuloskeletal. Biasanya ahli fisioterapis akan menunjukkan latihan untuk memperkuat otot panggul, otot perut dan punggung. Dia juga menganjurkan Anda untuk memakai sabuk kehamilan. Setengah dari penderita sciatica pulih dalam waktu enam minggu dan hampir semua (90 persen) sembuh dalam 12 minggu. Obat anti-inflamasi, seperti ibuprofen, memang bisa mengurangi sciatica, tapi dokter tidak akan menyarankan atau memberikan obat itu selama kehamilan. Jadi gunakan terapi lain untuk atasi keluhan tersebut.

Terapi lain yang dapat membantu termasuk osteopati dan chiropractic. Pastikan bahwa Anda menemukan seorang praktisi bersertifikat yang berpengalaman dalam merawat ibu hamil.

Apakah ada self-help tips yang saya bisa mengikuti?

Tentu ada donk! Karena Bidan Kita selalu memberikan self help tips untuk Anda 😉

1. Gunakan Kompres Panas atau kompres es ke daerah yang menyakitkan selama 10 menit. (untuk kompres es anda bisa juga menggunakan ice gel) sedangkan untuk kompres panas Anda bisa gunakan bantal panas elektrik atau buli-buli panas yang bisa Anda dapatkan di Apotek atau di took alat kesehatan, murah kok! Paling harganya kurang dari 50.000 dan terbuat dari karet sehingga sangat awet. Dan bermanfaat juga untuk membantu meringankan rasa nyeri saat bersalin nanti

2. Kenakan sepatu yang ber-hak datar dan lembut. Hal ini membantu mencegah tulang belakang Anda terlalu teregang dan tegang saat Anda berjalan.

3. Perhatikan postur tubuh Anda dan mencoba untuk menjaga punggung Anda lebih tegak.

4. Ketika duduk, gunakan bantal/ guling kecil atau handuk digulung di belakang Anda untuk mendukung dan menopang tulang belakang dan mengganjal pantat Anda sehingga pantat lebih tinggi daripada lutut (ini juga bermanfaat untuk menjaga agar posisi janin anda lebih optimal lho)

5. Cobalah untuk tidak mengangkat sesuatu yang berat. Jika Anda harus mengangkat sesuatu, tekuk lutut Anda dari dan menjaga posisi agar punggung tetap lurus.

6. Dengarkan tubuh Anda dan berhenti melakukan apa pun yang menyakiti Anda.

7. Jauhkan ponsel anda. Cobalah untuk tidak diam dalam waktu yang lama. (biasanya kalau Anda sudah asyik berkutat dengan BB atau ponsel maka Anda akan berada tetap dalam satu pulsisi yaitu duduk menunduk terdiam dalam jangka waktu yang lumayan lama bukan?) nah saat Anda menderta keluhan ini cobalah untuk tetap mobile, dan hindari duduk atau diam pada satu posisi dalam jangka waktu yang lama

8. Saat tidur cari posisi yang paling nyaman dan gunakan bantal untuk menganjal atau menopang perut dan pinggang Anda

9. Lakukan olah raga untuk menguatkan otot-otot panggul. Yoga bisa menjadi pilihan dan atau anda melakukan gerakan-gerakan seperti di video ini.

10. Melakukan gerakan yoga seperti cat cow position dimana Anda berlutut lalu melengkungkan punggung dan merilekskannya seperti pada video ini, dapat sangat membantu merngankan keluhan ini.

11. Squats lambat atau berdiri dan berlutut dengan lambat dilakukan sepuluh kali sehari untuk peregangan dan mengencangkan kaki bagian atas. Anda bisa gunakan kursi atau teralis jendela untuk berpegangan atau minta bantuan suami untuk melakukan ini. Pastikan untuk menyeimbangkan diri dengan berpegangan pada meja atau kursi.

12. Pevic tilt juga tidak hanya membantu untuk menghilangkan rasa sakit punggung bawah, itu juga mempersiapkan seorang wanita hamil untuk melahirkan. Ada dua cara untuk melakukan latihan ini yaitu dengan posisi berdiri dan berbaring

a. Berdiri: Berdirilah dengan posisi punggung menempel ke dinding dan tekan punggung ke dinding. Kemudian relaks. Lakukan berulang-ulang

b. Berbaring: Berbaringlah dengan lutut ditekuk dan kaki datar di lantai. Sementara menghembuskan napas, tekan terhadap lekuk punggung sampai tulang belakang Anda menyentuh lantai. Kemudian tarik napas dan rileks ke posisi Anda semula. Ulangi sebanyak yang Anda merasa nyaman. Atau bisa juga dengan Berbaring telentang dengan satu lutut ditekuk dan kaki yang berlawanan bertumpu pada lutut. Lalu angkat lutut dari lantai, dan perlahan-lahan meregangkan lutut yang berlawanan dari pergelangan kaki beristirahat. Beralih kaki dan ulangi. gerakan ini dapat membantu melepaskan ketegangan di otot bokong.

13. Selain latihan/olahraga/yoga, berenang dan berjalan adalah cara yang sangat baik untuk mengurangi tekanan pada punggung bawah, bawah, dan paha bagian atas. Hanya pastikan untuk berjalan di tanah yang datar dan menghindari tanjakan. Oya untuk ibu hamil sebaiknya saat berjalan tidak menggunakan sandal (telanjang kaki) tapi pastikan tidak ada beling, kaca atau paku di jalanan yah.

14. Sebuah sabuk dukungan panggul akan memberikan bantuan cepat.”

15. Berhati-hatilah ketika masuk dan keluar dari tempat tidur, mobil atau mandi. Jika Anda berbaring, tariklah lutut Anda sampai sejauh yang Anda bisa lalu berhenti sejenak kemudian gerakkan panggul pelan pelan ketika hendak bangun dari tempat tidur. Jika Anda sedang duduk, coba melengkungkan punggung dan dada mencuat keluar sebelum memindahkan kaki Anda, karena hal ini juga membantu untuk menghentikan panggul dari pergerakan yang ekstrim.

16. duduk di bola persalinan (birthing ball) dan dengan pelan-pelan melakukan goyang panggul akan membuat berat bayi dalam posisi stabil. Nah lakukan sesering mungkin tapi ingat! Ini dilakukan hanya setelah usia kehamilan anda lebih dari 34 w

17. Hindari mengangkat berat atau mendorong. troli Supermarket sering dapat membuat Anda sakit parah, jadi lebih baik belanja saja di toko online atau meminta seseorang untuk berbelanja untuk Anda.

18. Ketika naik tangga, naik kan kaki Anda satu langkah pada satu waktu dan Hanya menggunakan tangga ketika Anda harus.

19. Akupunktur dapat membantu, tapi pastikan dokter terlatih dan berpengalaman dalam meng-akupunktur wanita hamil.

20. Osteopati dan chiropractic dapat membantu, tapi sekali lagi, pastikan Anda melihat praktisi yang bersertifikat yang berpengalaman dalam merawat ibu hamil.

Apakah sciatica ini dapat berpengaruh ketika saya persalinan nanti?

Jawabannya adalah IYA!

Jika Anda menderita sciatica, maka Posisi yang dapat Anda gunakan selama persalinan mungkin dibatasi oleh linu panggul yang Anda alami atau rasakan. Nah solusi yang bisa Anda gunakan adalah cobalah untuk Menggunakan kolam untuk melahirkan karena ini dapat sangat membantu, karena akan membuat lebih mudah bergerak dan rasa hangat dari air hangat yang ada membantu meredakan keluhan yang anda rasakan serta melancarkan peredaran darah terutama di sekitar panggul dan punggung.

Anda bisa menggunakan kolam persalinan hanya untuk kala I saja (jika Anda tidak menginginkan waterbirth) jadi fungsi kolam disini hanya tuk kurangi rasa nyeri dan sakit yang Anda derita akibat sciatica atau kontraksi dan memudahkan Anda untuk tetap mobile/bergerak karena saat persalinan Anda justru harus banyak bergerak tuk bantu posisi kepala semakin turun melewati panggul dan jalan lahir. Lalu ketika kepala sudah mulai crowning atau membuka pintu vagina, anda bisa beranjak tuk beralih ke tempat tidur dan melahirkan bayi Anda di darat (di atas tempat tidur).

Lalu apakah ini juga mempengaruhi saya saat proses nifas dan menyusui?

lagi-lagi jawabannya adalah IYA!

menjaga postur tubuh Anda Ketika menyusui, sangatlah penting tuk ringankan keluhan. duduk di kursi bersandaran tegak. Angkat bayi ke payudara Anda dengan bantal dan menjaga kaki Anda rata di lantai.

Ketika Anda mengangkat bayi Anda, jagalah agar punggung tetap lurus, tekuk lutut Anda dan menghindari gerakan memutar.

Tanyakan kepada bidan atau fisioterapis tentang kelas-kelas olahraga yang Anda dapat bergabung untuk meningkatkan kebugaran, kekuatan dan fleksibilitas Anda. Ini akan membantu untuk mencegah masalah Anda menjadi berkelamaan.

Nah semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda ya 😉

Ayo nikmati kehamilan ini menjadi kehamilan yang menyenangkan dan nyaman

Salam Hangat

Yesie Aprllia

Referensi:

 

· Berkmann S, Fandino J. 2012. Pregnancy and childbirth after microsurgery for lumbar disc herniation. Acta Neurochirurgica. 154(2): 329-34 · Hall TM, Elvey RL. 1999. Nerve trunk pain: physical diagnosis and treatment. Manual Therapy. 4(2): 1-11 · MacEvilly M, Buggy D. 1996. Back pain and pregnancy: a review. Spine. 21(6): 702-709 · Ostgaard H, Zetherstrom G, Roos-Hansson E. 1994. Reduction of back and posterior pelvic pain in relation to pregnancy, Spine. 19: 894-900 · OTIS. 2010. Ibuprofen and pregnancy. www.otispregnancy.org [Accessed June 2012] · Schafer A, Hall T, Briffa K. 2009. Classification of low back-related leg pain – A proposed patho-mechanism-based approach. Manual Therapy. 14: 222-230 · Valat JP, Genevay S, Marty M, Rozenberg S, Koes B, 2010. Sciatica. Clinical Rheumatology. 24(2): 241-52 · van Tulder M, Peul W, Koes B. 2010. Sciatica: what the rheumatologist needs to know. Rheumatology. 6(3): 139-45 · Weber H, Holme I, Amlie E. 1993. The Natural Course of Acute Sciatica with Nerve Root Symptoms in a Double-Blind Placebo-Controlled Trial. Spine. 18(11): 1433-1438 · Weinreb JC, Wolbarsht LB, Cohen JM et al. 1989. Prevalence of lumbosacral intervertebral disc abnormalities on MRI images in pregnant and asymptomatic nonpregnant women. Radiology. 170: 125-8 http://www.babycentre.co.uk/a546397/sciatica-in-pregnancy#ixzz2Mr95krPu