Bidan Kita

Home Blog Page 43

“Tuhan hanya menciptakan vagina, Dia tidak menciptakan “jendela” di perut seorang perempuan.”

idhun

Berawal dari Quote menarik dari bu Robin Lim, yang akan saya cantumkan di buku terbaru saya dan saya posting di Fanpages Bidan Kita di https://www.facebook.com/pages/Bidan-Kita/215563711787505 yaitu:

 

“Tuhan hanya menciptakan vagina, Dia tidak menciptakan “jendela” di perut seorang perempuan.”-Robin Lim, Bidan, CNN Hero 2011.

 

Muncul berbagai opini dan komentar di bawahnya…

Ada yang Marah! Ada yang Setuju! Ada yang tidak Setuju! Ada yang Kecewa! Ada yang sedih karena menganggap saya selalu posting menjelek-jelekkan SC! Ada yang sedih karena merasa menjadi wanita yang TIDAK SEMPURNA karena proses persalinannya dahulu dengan membikin “jendela” bahkan ada yang akhirnya menghujat dan menjelek-jelekkan saya di group lain atau di Facebook nya. Sampai-sampai ada yang langsung nge judge bahwa Bidan Kita Anti dengan Operasi Sesar!

Pertama kali saya melihat reaksi yang beragam ini, justru saya tersenyum! Inilah yang saya tunggu….saya menunggu reaksi Anda. Karena dengan begitu secara random saya bisa menilai dan menarik kesimpulan tentang sejauh mana Anda memahami tentang sebuah Hakikat, Filosofi dan proses kelahiran juga bagaimana pemahaman Anda tentang WANITA secara HOLISTIK.

Tidak ada rasa kecewa karena di caci banyak orang, di marah-marahin ibu-ibu yang merasa di rendahkan oleh postingan saya itu. Tapi justru saya bersyukur, karena dari sinilah saya bisa berbagi ilmu dan berbagi kasih.

Mengapa saya seringkali memposting di media dengan hal-hal yang sedikit “kontroversial” seperti itu? Dan mengapa kemaren saya memilih untuk memposting pernyataan ibu Robin Lim yang menyatakan bahwa Tuhan hanya menciptakan Vagina bukan menciptakan “Jendela” di perut. Sederhana, pedas, tetapi dalam sekali maknanya. Mari kita telaah bersama.

Pada hakikatnya Tuhan menciptakan Rahim untuk tempat bayi-kita dan itu bukan sekedar tempat lho dan bukan sekedar wadah. RAHIM adalah tempat dimana kita sebagai orang tua harusnya melimpahkan kasih dan sayang kepada anak-anak kita, ingat rahim adalah dari bahasa Arab yang berarti kasih dan sayang, artinya bahwa harapan Tuhan adalah “bakal” manusia ini berada dan dikenalkan kasih dan sayang juga damai oleh kedua orang tuanya, supaya bumi ini nanti juga menjadi damai an dipenuhi oleh manusia-manusia yang berhati damai. Ingat arti kata manusia dalam filosofi jawa? Manusia = Manungso = Manunggaling Roso. (Manunggaling = Bersatunya, Roso = Rasa yang berhubungan dengan perasaan, dnegan hati) artinya secara filosofis manusia adalah tempat bersatunya segala macam rasa..dan Tuhan pasti berkehendak bahwa rasa itu adalah rasa kasih, damai, cinta. Bukan rasa benci, dengaki, amarah, dendam. Bukankah begitu?

Tuhan juga ciptakan Vagina, di dalam bahasa jawa Vagina= Dalan Lair (Dalan= Jalan, Lair = Lahir) artinya melalui vagina itulah seorang manusia berproses untuk dilahirkan “kembali” menjadi Manusia baru yang jauh lebih baik di bumi ini. Atau itu juga ada maksudnya adalah supaya bayi yang di kandung dalam limpahan kasih sayang tersebut bisa keluar melalui vagina dengan segala “prosesnya” yang ajaib dan akhirnya disambut dengan limpahan kasih sayang dan penerimaan secara utuh oleh orang-orang yang mencintai bayi ini dan mengakui bayi ini sebagai pribadi yang utuh..sebagai MANUNGSO.

Tak habis anugrah Tuhan dimana Tuhan menciptakan payudara pada wanita (bukan pada Pria lho) ini juga di ciptakan bukan untuk hiasan, bukan untuk pamer mana yang paling indah…tapi untuk memberi makanan pada bayi kita ini, (jadi semua ibu yang punya payudara PASTI bisa menyusui dan kasih ASI Eksklusif)

Nah artinya apa? Artinya bahwa Tuhan sudah menyiapkan segalanya dengan sempurna lho. Tubuh manusia sudah di kreasikan sedemikian rupa sempurnanya oleh Tuhan untuk kebaikan. nah kembali ke proses persalinan, proses persalinan itu adalah proses yang sangat sakral, dan proses yang sangat dan paling alami di dalam rantai kehidupan manusia, dan saking alaminya sejak jaman Adam dan Hawa proses persalinan itu ya begitu itu…melalui vagina, walaupun manusia berevolusi selama ribuan bahkan jutaan tahun, walaupun konon ceritanya Adam dan Hawa itu tinggi badannya bisa mencapai lebih dari 3 meter (bayangkan betapa besarnya) dan sekarang manusia berevolusi menjadi hanya satu meter lebih tapi proses persalinan tetap sama lho yaitu melalui vagina, bukan lewat perut atau lewat telinga seperti cerita di pewayangan dan mahabarata.

Sedari jaman primitif sampai jaman yang canggih dan bertehnologi tinggi, proses persalinan tetaplah sama dan proses persalinan adalah peristiwa yang paling alami, paling primitif di dalam rantai kehidupan seorang manusia.

nah artinya apa? …artinya adalah bahwa SETIAP wanita normal (punya rahim dan punya vagina)PASTI bisa melahirkan Normal alami! Karena Anda diciptakan untuk itu! nah kok ada yang akhirnya SC? Ada yang normal tapi harius di vaccum, harus di forceps harus di induksi? Kenapa? berarti ada “sesuatu” nah “sesuatu” itu apa? musti di cari akar masalahnya bunda.

selama ini dalam kehidupan seringkali kita salah kaprah. Saking alaminya dan tidak berubah prosesnya sampai ribuan bahkan jutaan tahun, kelahiran bayi yang harusnya menjadi moment perayaan sebuah keluarga justru seringkali di abaikan. Masyarakat lebih suka merayakan proses pernikahan. Cobalah Anda ingat kembali berapa lama Anda semua merencanakan pesta perayaan pernikahan? berapa budget yang di keluarkan? apa yang di persiapkan? Mulai dari pihak laki-laki, pihak perempuan dan semua keluarga besar sangat sibuk menyiapkan semuanya, mulai dari uang yang mana pernikahan pasti membutuhkan uang yang tidak sedikit, kadang malah harus hutang sana hutang sini hanya untuk merayakan pesta ini. Persiapan Tubuh, pihak perempuan menyiapkan sebaik-baiknya mulai dari perawatan wajah, tubuh, sampai diet ketat dll, persiapan gedung, konsumsi dan thethek bengeknya berharap di hari “H” semua bersukacita dan tak ada yang kecewa terutama para tamu. Padahal pernikahan yang semegah apapun dengan budget bermilyar-milyar pun suatu saat bisa saja terjadi PERCERAIAN!

Nah bagaimana dengan proses persalinan dan kelahiran? apakah bisa di CERAIKAN? Apakah bisa anak bercerai dengan ibunya? anak bercerai dengan bapaknya? Jawabannya adalah TIDAK bunda. Tidak ada kata CERAI dalam hubungan antara orang tua dan anak. Hubungan ini akan terus menerus seumur hidup. Lalu pertanyaannya sekarang adalah …SUDAHKAH ANDA SEBAGAI CALON ORANG TUA MEMPERSIAPKAN INI?

Proses persalinan dan kelahiran adalah proses yang transformasional dan dramatis di dalam kehidupan manusia. Wanita yang semula jomblo berubah menjadi ibu dengan segala konsekuensinya. Laki-laki yang semula lajang berubah menjadi bapak dengan segaka tanggung jawabnya. Bayi yang semula tenang nyaman aman di dalam rahim harus keluar ke dunia yang penuh dengan kericuhan dan beraneka peristiwa. APA yang SUDAH ANDA SIAPKAN?

dan padahal Tuhan kasih kita waktu 40 minggu buat siapin semuanya, SENGAJA Tuhan kasih waktu sepanjang itu…kira-kira ada maksudnya tidak? Yo pasti ada…salah satunya adalah supaya Anda sebagai calon ibu dan bapak bisa menjaga dan menyambut dengan damai dan kasih Amanah itu.

Artinya apa…kenapa kok harus di SC? Kenapa kok tidak bisa melalui “pintu” yang sudah disediakan? pasti ada penyebabnya atau akar masalahnya juga ada tujuannya.

Misalnya kasus begini (ini hanya contoh di antara ribuan contoh yang lain:

1. Seorang ibu hamil pertama, bersalin di RS dan proses persalinanya lama dan menyakitkan bahkan pembukaannya tak maju mentok hanya sampai pembukaan 5 cm itupun posisi kepala masih obliq (miring) dan sang ibu sudah mengejan terus dan mengalami kesakitan yang luar biasa akhirnya sang bayipun kondisinya menurun, detak jantung melemah dan mau tak mau jalan operasi adalah jalan yang terbaik.

Nah apa akar maslaah yang mungkin saja terjadi, ternyata telusur punya telusur, selama hamil si ibu ini tidak pernah memberdayakan diri, apalagi olahraga atau yoga? Jalan-jalan pagi saja malas, malas latihan nafas, hamil tua sering tidur “leyeh-leyeh” di kursi malas, makan sembarangan apapun dimakan karena prinsipnya makan untuk dua orang, dan si ibu ini tak pernah mau belajar, menurut dia yang namanya ibu hamil ya yang penting makan makanan sehat, minum obat dari dokter, rajin periksa. Udah! Itu saja. Padahal selama hamil ya sebenarnya si ibu ini juga takut, takut untuk merasakan sakit, takut proses persalinanya bermasalah mengingat kakanya melahirkan dengan operasi, tetangganya di induksi, teman kantor harus di vaccum dll, jadi si ibu ini rekaman di pikiran bawah sadarnya sangat negative, namun si ibu ini juga tak ada upaya untuk menghilangkan rekaman negative itu, ya karena tidak tahu caranya bagaimana.

Nah sejak hamil si ibu ini merasa yang penting “serahkan pada ahlinya” dan bagi nya yang disebut ahli adalah dokter atau bidan! (Padahal sebenarnya bukan…yang ahli adalah ibu sendiri, bidan dan dokter hanyalah fasilitator)dan karena ketidak tahuannya dia maka begitu ada flek langsung bingung ke RS, padahal belum ada kontraksi..takut kalau terjadi apa-apa (padahal “apa-apa” itu apa juga tidak tahu) setelah masuk RS ternyata si ibu bukannya semakin tenang malah semakin stres karena baunya, suasananya, orang-orangnya begitu asing baginya.

Kontraksi akhirnya terasa dan sang ibu tak bisa memanajemen “rasa” yang di alaminya. Prosedur demi prosedur di lakukan, intervensi demi intervensi di terapkan dan yang ada adalah MANUT = mengikuti dengan tunduk! Mulai dari sang ibu di minta berbaring saja (dibatasi mobilisasinya), si ibu di infus (entah apa kandungannya sang ibu juga tidak tahu), ibu diminta minum pil (kandungannya apa juga tak tahu), pemeriksaan dalam yang begitu menyakitkan, berulang dan ganti-ganti orang yang melakukan yang membuat ibu merasa trauma dan risih, dan lain sebagainya. Dan akhirnya tanpa dia sadari Tubuh menolak semuanya.

Ibarat mamalia yang lain ketika seekor rusa betina mau melahirkan dan dia melihat ada seekor macan di sampinnya yang seolah siap untuk menerkam dan menghabisi nyama anaknya yang akan dilahirkan, maka tubuh sang rusa betina itu men-stop proses persalinan dan menundanya sampai macan tadi pergi dan tidak mengancam hidupnya dan hidup anaknya lagi.

Dan akhirnya berhentilah proses persalinan, pembukaan 5 cm dan terus seperti itu tanpa kemajuan sama sekali, akhirnya tubuh bayipun bereaksi dan mengalami distress..semakin ibunya stres bayi makin distres, alhasil pilihan paling bijak saat itu adalah OPERASI SESAR.

Nah jelekkah operasi berarti? TIDAK! Operasi dilakukan karena memang harus demikian tuk visi penyelamatan. Lalu apa yang salah? Anda sendiri yang menjawab!

2. Seorang ibu hamil anak pertama dengan kasus yang hampir sama dengan diatas dimana dia tidak mau belajar sama sekali. Setiap kali membaca buku atau googling yang dibaca adalah TANDA BAHAYA, PENYAKIT, KELAINAN dan itu membuat semakin dia takut. Lalu si ibu ini memasrahkan dirinya ke dokter yang paling terkenal di kotanya tanpa melihat dan merasakan dia sreg atau tidak, dia nyaman atau tidak, yang pasti kalau sudah periksa ke dokter dan RS itu berarti bagus!

Dan sayangnya si ibu tidak menyadari bahwa dia masuk kedalam lingkaran “Bussines being born”

Untuk maksud dari bussines being born saya di atas bisa Anda lihat di film https://www.youtube.com/watch?v=4DgLf8hHMgo

Usut punya usut sang dokter itu adalah type dokter yang Pro SESAR (Tidak semua Dokter begitu) sehingga secara lembut dan “terasa” rasional pasiennya “digiring” untu sesar.

Dan akirnya sesar!

3. Ada lagi ibu yang hamil sungsang, karena dia berfikir bahwa sungsang haruslah sesar maka tanpa mengupayakan apapun, tanpa mencari provider yang mampu memfasilitasinya tanpa memberdayakan diri akhirnya dia memilih sesar. Padahal sebenarnya tidaklah harus demikian.

Silahkan buka film ini:

https://www.youtube.com/watch?v=vRjSmR9QmYg

dan masih banyak lagi contoh kasus yang mana sebenarnya selalu ada akar masalah nya yang berarti itu adalah akar rumput yang seringkali “tak terlihat” tetapi bisa membuat kaki Anda terantuk dan anda jatuh.

Lalu apakah berarti SC itu buruk? Karena melawan hakikat!

Apakah berarti ibu yang “terlanjur” SC berarti tidak menjadi wanita seutuhnya?

Tentu tidak!

Pemahaman proses persalinan dan kelahiran tidak hanya sebatas itu saja.

Sc ketika atas indikasi yang BENAR oke kok.

Dan SC juga bisa dilakukan dengan Gentle dan lembut Kok.

ASAL SIAPKAN! Sekali lagi SIAPKAN!

Baik Body, Mind, Spiritual juga Provider!

Coba buka film di :

 

 

 

 

https://www.bidankita.com/joomla-license/natural-childbirth/337-gentle-birth-pada-sectio-caesarea#comment-364

Lalu bagaiman baiknya?

Tidak ada orang tua yang tidak ingin yang terbaik untuk anaknya! Jadi mari belajar…mari positif ….yang saya tulis di atas adalah HAKIKAT..so ya memang demikian adanya! lha kalau Anda “berbeda” misalnya anda SC …kenapa harus kecil hati? kenapa harus menyesal wong sudah kejadian? harusnya apa? ya ayo berdayakan diri…Tuhan pasti kasih jalan, jangan menggerutu…tapi belajar dari kesalahan atau ketidak tahuan yang lalu supaya ke depan lebih baik…begitu dong bunda…

masak member Bidan Kita ada skeptic sih orang nya? begitu ada yang kontroversi yang saya posting masak langsung Judge? trus marah? trus kecewa dengan bidan kita? hadew…sekarang bukan saatnya begitu bunda…ayo belajar dewasa…mari bahu membahu saling mengingatkan buat berdayakan diri supaya apa? ya supaya bumi ini jauh lebih damai mendatang.

“KNOWLEDGE IS POWER”

Salam damai

Yesie Aprillia

 

Si Hormon Cinta, si Ahlinya Bonding

IMG_7039+

Memasuki bulan februari, bulan yang penuh dengan cinta, kali ini saya akan membahas tentang si hormon cinta yaitu hormon oksitosin.

Oksitosin adalah hormon yang diproduksi dalam tubuh manusia saat melahirkan dan menyusui. Tapi ada yang lebih Anda harus tahu tentang hal itu. Oksitosin memiliki peran yang sangat penting dalam berbagai aspek perilaku manusia: ikatan manusia, orgasme, mencintai seseorang serta perilaku ibu.

Ini adalah alasan mengapa hormon ini biasanya disebut sebagai hormon cinta dan hormon ikatan/bonding. Dan Ini adalah penangkal dari hormon stres – adrenalin dan kortisol – dan berhasil dapat melawan efek merusak mereka.

Hormon ini juga dikenal untuk mengurangi rasa nyeri dan mempercepat penyembuhan pada waktu yang sama. Adapun jantung, pompa vital tubuh manusia, oksitosin dapat menurunkan tekanan darah dan melindungi kita terhadap berbagai macam penyakit jantung.

Semua dalam semua, orang yang otaknya mengeluarkan jumlah yang lebih tinggi oksitosin hidup lebih lama dan memiliki hidup yang lebih berkualitas.

Ada banyak kegiatan yang dapat menghasilkan oksitosin lebih dalam otak Anda. Latihan fisik, pijat, meditasi dan yoga, atau melakukan hobi Anda, merawat hewan peliharaan semua dapat memiliki efek yang sangat positif pada pengelolaan hormon ini dalam tubuh.

Selain itu, hubungan intim juga dapat mengurangi stres dan meningkatkan kadar hormon cinta pada waktu yang sama. Berikut adalah beberapa tips bagi Anda untuk meningkatkan kadar hormon cinta ini:

1. Untuk memulai, cobalah memahami orang di sekitar Anda lebih intim. Sadarilah kebutuhan mereka dan belajar untuk mendengarkan pikiran dan perasaan mereka.

Hal ini akan menciptakan ikatan kuat antara Anda dan orang-orang di sekitar Anda dan akan meningkatkan kualitas hubungan Anda dengan anggota keluarga, teman dan rekan kerja.

2. Jangan ragu untuk mengungkapkan perasaan cinta Anda kepada orang yang hidup di antara Anda. Senyum, sentuhan yang ramah, pelukan atau gerakan yang menunjukkan kepada orang-orang yang kita sayangi dapat meningkatkan jumlah oksitosin dalam tubuh kita. Menjadi hangat dan penuh kasih serta menunjukkan kepada mereka betapa Anda peduli.

3. Mencintai diri sendiri lebih dan memanjakan diri dengan pijat bagus sekali-sekali. Pergi ke gym juga dapat membantu. Ini akan membebaskan pikiran Anda dari pikiran stres dan melepaskan ketegangan tubuh Anda.

Mengerjakan hobi Anda dan jangan lupa untuk melakukan relaksasi secara teratur. Kegiatan rekreasi memiliki efek signifikan terhadap pikiran kita.

4. Menjaga anak-anak juga dapat meningkatkan tingkat oksitosin.

5. Meditasi dan relaksasi akan membantu Anda merasa lebih mencintai dan dicintai.

Namun dalam situasi tertentu, tubuh tidak Bisa Membuat Oksitosin. Atau kalaupun tubuh memproduksi oksitosin, levelnya-pun rendah sekali. Nah Beberapa contoh adalah:

1. Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD). Mereka dengan PTSD berada dalam keadaan kecemasan konstan dan ketakutan tingkat rendah. Kecemasan ini bisa klimaks ketika terkejut atau dalam situasi yang bisa menjadi pemicu.

Telah ditemukan bahwa oksitosin mengurangi kecemasan orang-orang dengan latar belakang PTSD. (1) Meskipun oksitosin dapat mengurangi kecemasan setelah trauma, itu tidak mempengaruhi memori yang sebenarnya dari trauma itu sendiri.

2. Childhood Trauma dan Birth Trauma. Trauma masa bayi, bahkan saat dia di lahirkan atau usia anak dapat mempengaruhi kadar oksitosin selama bertahun-tahun, puluhan tahun, atau bahkan seumur hidup.

Ketika trauma masa kanak-kanak terjadi, tubuh dan pikiran terlibat mekanisme pertahanan adaptif yang mengurangi tingkat produksi oksitosin. Jenis pemrograman adalah mekanisme bertahan hidup. Hal ini dapat mempengaruhi hubungan dan bahkan kesehatan fisik.

3. Autism Spectrum Disorder (ASD). Dalam kasus-kasus tertentu autisme, situs reseptor untuk oksitosin secara genetik tidak tersedia. Ketika oksitosin oksitosin di produksi, dia tidak bisa melakukan tugasnya karena tak ada reseptor-nya dalam tubuh Anak penderita ASD. Kadang-kadang pada mereka dengan ASD, produksi oksitosin juga sangat rendah.

4. Klien yang mempunyai gangguan di saluran pencernaannya. Nah, Bagaimana Hormon Cinta Mempengaruhi Pencernaan, Dr Michael Gerson, penulis “The Brain” dan ketua departemen anatomi dan biologi sel di Columbia University, menemukan bahwa banyak pasiennya yang datang dengan gangguan usus kronis memiliki riwayat trauma masa kecil.

Menurut Gerson, otak di kepala berbagi koneksi unik dengan otak yang mengatur koordinasi usus – karena saluran pencernaan penuh dengan jaringan sel saraf, yang disebut sistem saraf enterik “otak kedua.” . Sistem saraf enterik membantu untuk mengatur perilaku, seperti otak yang dimiliki oleh sistem saraf pusat.

Ketika pertama kali Gershon mengajukan teori bahwa saluran pencernaan pada kenyataannya merupakan “otak kedua,” dilengkapi dengan neurotransmiter dan kemampuan untuk mengontrol perilaku, konsepnya sebagian besar mentertawakan.

Namun Sekarang, di bidang baru neurogastroenterology, ilmuwan yang menemukan banyak cara bahwa otak dan usus saling mempengaruhi satu sama lain.

Misalnya, serotonin adalah neurotransmiter yang bertanggung jawab untuk perasaan kebahagiaan dan kesejahteraan. Hal ini sebagian besar dibuat dalam usus. Padahal, sel-sel yang melapisi dinding usus menghasilkan sekitar 95% dari total serotonin tubuh.

Seperti serotonin, Gershon telah menetapkan bahwa oksitosin mempengaruhi apa yang terjadi di dalam sistem pencernaan sebanyak itu mempengaruhi apa yang terjadi di otak.

Dalam sebuah studi 2010, menemukan bahwa oksitosin Gershon mendinginkan peradangan gastrointestinal bawah. radang usus tidak hanya dapat menyebabkan ketidaknyamanan perut, tetapi juga dapat berkontribusi terhadap gangguan yang lebih serius yang melibatkan sistem kekebalan tubuh, seperti:

Sensitivitas Makanan

Gangguan Autoimmune

Infeksi Sistemik seperti Kandidiasis

Telah ditemukan bahwa bahkan ekspresi kecil berupa dukungan antara anggota keluarga dan teman-teman akan merangsang pelepasan oksitosin.

Apa ini berarti bahwa cinta, kepercayaan, ketulusan, dan sentuhan tulus benar-benar dapat mendorong tubuh untuk menyembuhkan pada tingkat fisik? Jawabannya adalah YA!

Ketika kadar oksitosin yang stabil dan tinggi, maka manfaatnya sangat tinggi baik ke fisik maupun pikiran:

1. Oksitosin mengurangi tingkat kortisol dalam tubuh dan menurunkan tekanan darah.

2. Oksitosin dan situs reseptor untuk oksitosin telah ditemukan di saluran usus.

3. Oksitosin meningkatkan motilitas usus dan mengurangi peradangan usus.

Perbaikan Fungsi pencernaan Tentu Membangun Tingkat Oksitosin dalam Tubuh, Karena oksitosin dan reseptor yang ditemukan di saluran pencernaan, menyembuhkan usus merupakan bagian penting dari setiap program yang dirancang untuk menyembuhkan trauma mental dan emosional.

Nah untuk itu ayo perbaiki pola hidup dan makan kita agar tubuh lebih seimbang termasuk sistem hormonal di dalamnya

Semoga bermanfaat

Salam penuh cinta”

Yesie

 

 

Bayiku Kuning? Bagaimana nich?

Bayi Kuning (Jaundice) adalah warna kekuningan yang didapatkan pada kulit dan lapisan mukosa (seperti bagian putih mata) sebagian bayi baru lahir. Dalam bahasa Indonesia hal ini lebih sering disebut sebagai “bayi kuning” saja. Istilah lain yang kadang digunakan adalah ikterik. Hal ini dapat terjadi pada bayi dengan warna kulit apapun.

 

 

Bagaimana jaundice terjadi?

Warna kekuningan terjadi karena penumpukan zat kimia yang disebut bilirubin. Sel darah merah manusia memiliki waktu hidup tertentu. Setelah waktu hidupnya selesai, sel darah merah akan diuraikan menjadi beberapa zat, salah satunya bilirubin. Bilirubin ini akan diproses lebih lanjut oleh hati untuk kemudian dibuang sebagai empedu. Pada janin, tugas tersebut dapat dilakukan oleh hati ibu. Setelah lahir, tugas tersebut harus dilakukan sendiri oleh hati bayi yang belum cukup siap untuk memproses begitu banyak bilirubin sehingga terjadilah penumpukan bilirubin.

Apakah jaundice berbahaya?

Sebagian besar jaundice tidak berbahaya. Namun pada situasi tertentu di mana kadar bilirubin menjadi sangat tinggi, kerusakan otak dapat terjadi. Hal ini terjadi karena walaupun secara normal bilirubin tidak dapat melewati pembatas jaringan otak dan aliran darah, pada kadar yang sangat tinggi pembatas tersebut dapat ditembus sehingga bilirubin meracuni jaringan otak. Keadaan akut pada minggu-minggu awal pasca kelahiran di mana terjadi gangguan otak karena keracunan bilirubin ini disebut sebagai “acute bilirubin encephalopathy”. Bila keadaan tersebut tidak diatasi, kerusakan otak dapat berlanjut menjadi kronik dan permanen menjadi suatu kondisi yang disebut “kernicterus”. Inilah alasan mengapa bayi baru lahir harus diperiksa dengan teliti untuk menilai ada tidaknya jaundice dan ditangani secara tepat jika ditemukan adanya jaundice. Bilirubin juga dapat menjadi sangat tinggi pada infeksi yang berat, penyakit hemolisis autoimun (penghancuran sel darah merah oleh sistem kekebalan tubuh sendiri), atau kekurangan enzim tertentu.

Bagaimana penilaian jaundice dilakukan?

Penilaian jaundice dilakukan pada bayi baru lahir berbarengan dengan pemantauan tanda-tanda vital (detak jantung, pernapasan, suhu) bayi, minimal setiap 8-12 jam.4 Salah satu tanda jaundice adalah tidak segera kembalinya warna kulit setelah penekanan dengan jari. Cara menilai jaundice membutuhkan cahaya yang cukup, misalnya dengan kadar terang siang hari atau dengan cahaya fluorescent. Jaundice umumnya mulai terlihat dari wajah, kemudian dada, perut, lengan, dan kaki seiring dengan peningkatan kadar bilirubin. Bagian putih mata juga dapat tampak kuning. Jaundice lebih sulit dinilai pada bayi dengan warna kulit gelap. Karena itu penilaian jaundice tidak dapat hanya didasarkan pada pengamatan visual. Jika ditemukan tanda jaundice pada 24 jam pertama setelah lahir, pemeriksaan kadar bilirubin harus dilakukan. Demikian pula jika jaundice tampak terlalu berat untuk usia tertentu bayi atau ada keraguan mengenai beratnya jaundice dari pengamatan visual. Pemeriksaan kadar bilirubin dapat dilakukan melalui kulit (TcB: Transcutaneus Bilirubin) atau dengan darah (TSB: Total Serum Bilirubin). Kadar bilirubin yang diperoleh dari pemeriksaan ini dapat menggambarkan besar kecilnya risiko yang dihadapi si bayi. Bagaimana Membedakan Berbagai Jenis Jaundice?

Jaundice fisiologis (normal) dapat terjadi pada 50% bayi baru lahir. Tipe jaundice ini umumnya diawali pada usia 2-3 hari, memuncak pada hari 4-5, dan menghilang dengan sendirinya pada usia 2 minggu. Jaundice karena ketidakcocokan rhesus atau golongan darah ibu dan bayi umumnya terjadi dalam 24 jam pertama setelah lahir. Tipe jaundice ini memiliki risiko besar untuk mencapai kadar bilirubin yang sangat tinggi. Ketidakcocokan rhesus ibu dan janin dapat terjadi jika ibu memiliki rhesus negatif sementara si janin memiliki rhesus positif. Di Indonesia, hal ini relatif jarang terjadi karena sebagian besar penduduk Indonesia memiliki rhesus positif. Di negara dengan proporsi rhesus negatif yang relatif besar, beberapa pemeriksaan dilakukan untuk mempersiapkan ibu dan bayi menghadapi kemungkinan ketidakcocokan rhesus. Setiap ibu hamil menjalani pemeriksaan golongan darah dan tipe rhesus. Jika pemeriksaan tersebut tidak dilakukan dalam kehamilan atau jika ibu memiliki rhesus negatif, maka saat kelahiran dilakukan pemeriksaan pada darah bayi untuk mengetahui golongan darah, rhesus, dan ada tidaknya antibodi yang dapat menyerang sel darah merah bayi.

Apakah ASI berhubungan dengan jaundice?

Jaundice lebih sering terjadi pada bayi yang memperoleh ASI dibanding bayi yang memperoleh susu formula. Ada dua macam jaundice yang dapat terjadi sehubungan dengan ASI:

* Breastfeeding jaundice (5-10% bayi baru lahir): Hal ini terjadi pada minggu pertama setelah lahir pada bayi yang tidak memperoleh cukup ASI. Bilirubin akan dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk empedu yang dialirkan ke usus. Selain itu, empedu dapat terurai menjadi bilirubin di usus besar untuk kemudian diserap kembali oleh tubuh. Jika bayi tidak memperoleh cukup ASI, gerakan usus tidak banyak terpacu sehingga tidak banyak bilirubin yang dapat dikeluarkan sebagai empedu. Dan bayi yang tidak memperoleh cukup ASI tidak mengalami buang air besar yang cukup sering sehingga bilirubin hasil penguraian empedu akan tertahan di usus besar dan diserap kembali oleh tubuh. Selain itu kolostrum yang banyak terkandung pada ASI di hari-hari awal setelah persalinan memicu gerakan usus dan BAB. Karena itu, jika Anda menyusui, Anda harus melakukannya minimal 8-12 kali per hari dalam beberapa hari pertama. Dan penting untuk diperhatikan bahwa tidak pernah ada alasan untuk memberikan air atau air gula pada bayi untuk mencegah kenaikan bilirubin.

Untuk menilai apakah bayi telah memperoleh asupan ASI yang cukup, ada beberapa hal yang dapat diperhatikan:

o Bayi yang memperoleh ASI tanpa suplemen apapun akan mengalami berkurangnya berat badan maksimal (< 10% berat lahir) pada usia 3 hari. Jika berat badan bayi berkurang ≥ 10% berat lahir pada hari ketiga, kecukupan ASI harus dievaluasi. o Bayi yang memperoleh cukup ASI akan BAK dengan membasahi seluruh popoknya 4-6 kali per hari dan BAB 3-4 kali pada usia 4 hari. Pada usia 3-4 hari, feses bayi harus telah berubah dari mekonium (warna gelap) menjadi kekuningan dengan tekstur lunak.

* Breastmilk jaundice (1% bayi baru lahir): Hal ini terjadi dalam akhir minggu pertama atau awal minggu kedua setelah lahir. Sebagian kecil ibu memiliki suatu zat dalam ASI mereka yang dapat menghambat pengolahan bilirubin oleh hati. Keadaan ini tidak memerlukan penghentian pemberian ASI karena tipe jaundice ini ringan dan sama sekali tidak pernah menimbulkan kernicterus atau bahaya lainnya. Tipe jaundice ini hanya memiliki sedikit sekali kenaikan bilirubin dan akan menghilang seiring dengan makin matangnya fungsi hati bayi pada usia 3-10 minggu. Secara umum, jaundice karena sebab apapun tidak pernah merupakan alasan untuk menghentikan pemberian ASI

Kapan bayi harus diperiksa setelah meninggalkan RS/RB?

Sebelum meninggalkan RS/RB, risiko bayi mengalami hiperbilirubinemia harus dinilai. Penilaian ini oleh American Academy of Pediatrics disarankan dengan melakukan pengukuran kadar bilirubin (TSB atau TcB), penilaian faktor risiko, atau keduanya. Yang merupakan faktor risiko adalah:

Faktor risiko mayor:

* TSB atau TcB di high-risk zone * Jaundice dalam 24 jam pertama * Ketidakcocokan golongan darah atau rhesus * Penyakit hemolisis (penghancuran sel darah merah), misal: defisiensi G6PD yang dibutuhkan sel darah merah untuk dapat berfungsi normal * Usia gestasi 35-36 minggu * Riwayat terapi cahaya pada saudara kandung * Memar yang cukup berat berhubungan dengan proses kelahiran, misal: pada kelahiran yang dibantu vakum * Pemberian ASI eksklusif yang tidak efektif sehingga tidak mencukupi kebutuhan bayi, ditandai dengan penurunan berat badan yang berlebihan * Ras Asia Timur, misal: Jepang, Korea, Cina

Faktor risiko minor:

* TSB atau TcB di high intermediate-risk zone * Usia gestasi 37-38 minggu * Jaundice tampak sebelum meninggalkan RS/RB * Riwayat jaundice pada saudara sekandung * Bayi besar dari ibu yang diabetik * Usia ibu ≥ 25 tahun * Bayi laki-laki

Jika tidak ditemukan satu pun faktor risiko, risiko jaundice pada bayi sangat rendah. Pemeriksaan bayi pertama kali setelah meninggalkan RS/RB adalah pada usia 3-5 hari karena pada usia inilah umumnya bayi memiliki kadar bilirubin tertinggi. Secara detail, jadwal pemeriksaan bayi setelah meninggalkan RS/RB adalah sebagai berikut:

* Jika bayi meninggalkan RS/RB < usia 24 jam à pemeriksaan pada usia 72 jam (3 hari) * Jika bayi meninggalkan RS/RB pada usia antara 24 – 47,9 jam à pemeriksaan pada usia 96 jam (4 hari) * Jika bayi meninggalkan RS/RB pada usia antara 48 – 72 jam à pemeriksaan pada usia 120 jam (5 hari)

Pemeriksaan yang dilakukan harus meliputi:

* Berat badan bayi dan perubahan dari berat lahir * Kecukupan asupan ASI * Pola BAK dan BAB * Ada tidaknya jaundice

Jika ada keraguan mengenai penilaian derajat jaundice, pemeriksaan kadar bilirubin harus dilakukan. Jika ada satu atau lebih faktor risiko, pemeriksaan setelah meninggalkan RS/RB dapat dilakukan lebih awal.Selain pemeriksaan kadar bilirubin, penyebab jaundice juga harus dicari. Misalnya dengan memeriksa kadar bilirubin terkonjugasi dan tidak terkonjugasi, melakukan urinalisis dan kultur urin jika yang meningkat terutama adalah kadar bilirubin terkonjugasi, melakukan pengukuran kadar enzim tertentu jika ada riwayat serupa dalam keluarga atau bayi menunjukkan tanda-tanda spesifik.

Bagaimana jaundice ditangani?

Sebagian besar jaundice adalah keadaan fisiologis yang tidak membutuhkan penanganan khusus selain dilanjutkannya pemberian ASI yang cukup. Namun pada keadaan tertentu, jaundice memerlukan terapi khusus yaitu terapi cahaya atau exchange transfusion. Terapi cahaya

Perlu tidaknya terapi cahaya ditentukan dari kadar bilirubin, usia gestasi (kehamilan) saat bayi lahir, usia bayi saat jaundice dinilai, dan faktor risiko lain yang dimiliki bayi.

Beberapa faktor risiko yang penting adalah

* Penyakit hemolisis autoimun (penghancuran sel darah merah oleh sistem kekebalan tubuh sendiri) * Kekurangan enzim G6PD yang dibutuhkan sel darah merah untuk berfungsi normal * Kekurangan oksigen * Kondisi lemah/tidak responsif * Tidak stabilnya suhu tubuh * Sepsis (keadaan infeksi berat di mana bakteri telah menyebar ke seluruh tubuh) * Gangguan keasaman darah

Kadar albumin (salah satu protein tubuh) < 3.0 g/dL

Pada bayi yang menerima ASI yang harus menjalani terapi cahaya, pemberian ASI dianjurkan untuk tetap dilakukan. Namun ASI juga dapat dihentikan sementara untuk menurunkan kadar bilirubin dan meningkatkan efek terapi cahaya.

Selama terapi cahaya, beberapa hal ini perlu diperhatikan:

* Pemberian ASI setiap 2-3 jam * Jika TSB ≥25 mg/dL, ulangi pengukuran dalam 2-3 jam * Jika TSB 20–25 mg/dL, ulangi pengukuran dalam 3-4 jam * Jika TSB <20 mg/dL, ulangi pengukuran dalam 4-6 jam * Jika TSB terus menurun, ulangi pengukuran dalam 8-12 jam * Jika TSB tidak menurun atau meningkat menuju batas perlunya exchange transfusion, pertimbangkan exchange transfusion

Pada penyakit hemolisis autoimun, pemberian globulin (gamma globulin) direkomendasikan jika TSB tetap meningkat dengan terapi cahaya atau TSB berada 2-3 mg/dL dari batas perlunya exchange transfusion. Pemberian ini dapat diulangi dalam 12 jam. Pemberian globulin dapat menghindari perlunya exchange transfusion pada bayi dengan ketidakcocokan rhesus atau golongan darah. Penghentian terapi cahaya ditentukan oleh usia bayi saat dimulainya terapi tersebut, kadar bilirubin, dan penyebab jaundice. Pada bayi yang diterapi cahaya setelah sempat dipulangkan dari RS/RB pasca kelahiran, terapi cahaya umumnya dihentikan jika kadar bilirubin sudah di bawah 13-14 mg/dl. Pengukuran ulang bilirubin setelah 24 jam penghentian terapi direkomendasikan terutama pada bayi dengan penyakit hemolisis atau bayi yang menyelesaikan terapi cahaya sebelum usia 3-4 hari. Exchange transfusion

Penanganan khusus lainnya yang mungkin diperlukan pada bayi dengan jaundice adalah exchange transfusion. Exchange transfusion adalah tindakan di mana darah pasien diambil sedikit demi sedikit dengan meningkatkan volume pengambilan pada setiap siklusnya, untuk kemudian digantikan dengan darah transfusi dengan jumlah yang sama. Exchange transfusion dilakukan dengan segera pada bayi dengan gejala “acute bilirubin encephalopathy” seperti meningkatnya ketegangan otot, meregangnya bayi dengan posisi seperti busur, demam, tangisan dengan nada tinggi, atau jika TSB ≥ 5 mg/dl di atas kurva yang sesuai. Jika kadar TSB berada pada level di mana exchange transfusion dibutuhkan atau ≥ 25 mg/dl, hal ini adalah keadaan gawat darurat dan harus segera ditangani.

Nah semoga bermanfaat

Salam hangat

Yesie

 

 

 

 

 

 

Kuning Tak Selalu Buruk Bilirubin sebagai Antioksidan

 

Bertentangan dengan apa yang sering Anda dengar tentang bagaimana meningkatnya tingkat bilirubin pada bayi baru lahir bukanlah hal yang baik, Nah baru saja saya membaca beberapa penelitian baru yang menunjukkan pentingnya kehadiran bilirubin pada bayi baru lahir dari penelitian tersebut ternyata Bilirubin memiliki kemampuan untuk berfungsi sebagai antioksidan di otak, menangkal radikal bebas dan melindungi otak terhadap kerusakan oksidatif. “Ketika seorang ibu menyusui bayinya, maka bayi tersebut memiliki tingkat bilirubin yang lebih tinggi dan sehat. Bayi dengan tingkat bilirubin yang lebih tinggi akan lebih tahan penyakit, “kata Dr Sylvain Dore dari Johns Hopkins School of Medicine, Baltimore, Maryland. “Bilirubin juga melindungi terhadap retinopati pada bayi prematur.” Dr Dore telah melakukan penelitian tentang efek bilirubin pada saraf dalam hippocampus. Studinya telah menunjukkan bahwa konsentrasi bilirubin yang tinggi dapat bertindak sebagai antioksidan. dr. Dore selanjutnya bereksperimen pada neuron dan menunjukkan bahwa bilirubin melindungi neuron dari stres oksidatif. The hemeoxygenase enzim bertanggung jawab untuk membuat bilirubin. Dalam percobaan ini peneliti mencegah sintesis bilirubin dengan menghilangkan gen untuk hemeoxygenase dan menemukan, sebagai hasilnya, dua kali tingkat kerusakan stroke pada tikus. Ada juga beberapa keyakinan di kalangan profesional medis yang bilirubin merupakan senyawa bakteriostatik yang bertindak untuk memperlambat atau menghilangkan pertumbuhan bakteri dan karena itu memberikan keuntungan bagi bayi dengan tingkat yang lebih tinggi. Teori ini akan memberikan kontribusi terhadap kasus infeksi yang lebih sedikit pada bayi yang disusui. Studi ini memberi wacana bahwa Tidak ada alasan untuk bereaksi berlebihan terhadap jumlah bilirubin yang berkisar sampai 20 asalkan ibu sering menyusui (setiap 60 – 90 menit ). Ibu harus rajin dalam mengikuti pola keperawatan bayi baru lahir sampai ikterus hilang, bahkan jika itu termasuk harus membangunkan bayi, karena penyakit kuning cenderung membuat bayi mengantuk.

 

Jaundice adalah warna. Dan warna Kuning tepatnya. Ini muncul di hampir setiap bayi yang baru lahir. Sesuatu yang muncul di hampir setiap bayi yang baru lahir berarti adalah normal. Bahwa pigmen kuning berasal dari bilirubin, yang pada gilirannya, ditemukan di dalam sel-sel darah merah. Dalam rahim, paru-paru bayi adalah plasenta. Plasenta tidak pandai melakukan pertukaran udara, sehingga bayi, untuk mengkompensasi dengan membuat banyak sel darah merah untuk membawa oksigen. Ketika bayi lahir, mereka tidak banyak membutuhkan sel darah merah. Sel darah mereka hancur, melepaskan bilirubin, sehingga membuat bayi kuning. Bilirubin ternyata menjadi antioksidan.walaupun selama masa kehamilan Anda mendapatkan antioksidan dari makanan yang Anda konsumsi, namun bayi tidak mengambil antioksidan tersebut dalam volume banyak, sehingga bilirubin berfungsi sebagai sumber antioksidan sampai bayi bisa mendapatkan cukup dari diet/ makanan mereka. Ada kalanya kuning adalah masalah. Seperti ketika bayi Anda sudah berumur beberapa hari atau lahir prematur. Atau ketika golongan darah bayi Anda tidak cocok Anda. Tantangan bagi bidan dan dokter adalah untuk membedakan mana anak-anak beresiko untuk komplikasi ketika beban bilirubin meningkat. Dalam rangka untuk memutuskan apa intervensi, jika ada, yang dibutuhkan, kita perlu mempertimbangkan usia bayi, waktu dari penyakit kuning dan tingkat bilirubin serum dan bagaimana asupan ASI bayi tersebut. Tapi. secara umum, bayi cukup bulan lahir lalu kuning itu sehat. Itu bukanlah penyakit: itu warna. Dan sementara saya sebutkan tingkat bilirubin, perhatikan bahwa itu dalam konteks usia kehamilan dan usia kronologis bayi dan waktu mendapatkan penyakit kuning serta seberapa baik bayi mentransfer ASI. Singkatnya, tingkat bilirubin tidak dapat ditafsirkan tanpa mengetahui lebih banyak tentang bayi. nah mari belajar dari kasus ini:

Seorang bayi umur 3 hari lahir dengan diinduksi. Bayi itu dirawat dengan baik di ruang bersalin dalam waktu satu jam setelah IMD dan telah kulit-ke-kulit dengan ibu. Tinja terakhir bayi, sekitar 18 jam yang lalu, adalah hitam. Bayi dan ibu memiliki golongan darah yang sama. Namun ketika diukur kadar bilirubinnya pada 24 jam dari tempat bayi usia di kisahasilnya adalah “tinggi “. nah ketika di kaji lagi ternyata ada beberapa masalah pada ibu: • Putingnya retak dan lecet sehingga puting berdarah • Payudaranya lembut dan tidak tampak seolah-olah susunya telah “masuk” • Bayi telah kehilangan berat badan Faktor-faktor apa mungkin berkontribusi terhadap hiperbilirubinemia bayi? Bayi yang disusui biasanya kesehatannya meningkat, non-patologis, peningkatan bilirubin serum, kadang-kadang disebut “jaundice ASI.” Jaundice ASI bisa bertahan selama berminggu-minggu, dan dianggap bermanfaat bagi bayi karena bilirubin merupakan antioksidan. Hal ini penting karena, seperti yang saya sebutkan di atas, bayi yang baru lahir tidak memiliki sumber antioksidan [1].  Jaundice ASI perlu dibedakan dari “jaundice ” yang dapat menunjukkan kondisi patologis. Salah satu kondisi yang menurun asupan kalori dan dalam kasus kami, ini kekurangan kalori kedua kemungkinan untuk masalah menyusui. bayi perempuan cenderung memiliki penyakit kuning kelaparan karena asupan asi kurang. Trauma puting disebabkan oleh latch atau perlekatan yang salah menyebabkan ASI kurang lancar keluar dan ibu jadi enggan menyusui. Jika bayi minum ASI dengan benar, dia dapat menyerap ASI dan akan mendapatkan kalori perlu memfasilitasi ekskresi bilirubin. Indikasi lain asupan ASI yang kurang adalah adanya tinja yang hitam atau mekonium pada hari ke-3. Kolostrum, susu pertama yang dibuat untuk bayi, adalah pencahar untuk membantu ekskresi mekonium

The American Academy of Pediatrics merekomendasikan melakukan penilaian dari setiap bayi untuk risiko hiperbilirubinemia parah. [2] transkutan tingkat bilirubin adalah cara untuk memperkirakan tingkat bilirubin serum. Setelah diperoleh, tingkat yang diplot pada nomogram (kadang-kadang disebut sebagai “kurva Bhutani”) sesuai dengan usia bayi dalam jam. Itu nomogram dibagi menjadi ke tingkat risiko. “Tinggi Menengah” risiko berarti bahwa bayi memilikis risiko menengah tinggi tingkat bilirubin berikutnya melebihi persentil ke-95 tingkat bilirubin [3] Ini. Berarti bayi memiliki risiko menengah tinggi bilirubin semakin tinggi. Tujuan dari grafik pengukuran dan selanjutnya merencanakan adalah untuk mencegah kernikterus,

Apa yang kita lakukan selanjutnya? Karena penyebab penyakit kuning bayi kemungkinan “penyakit kuning kelaparan,” atau penyakit kuning akibat kurang asupan ASI maka perlu kita untuk meningkatkan asupan kalori bayi. Kita perlu mengevaluasi atau minta bantuan seseorang, seperti konsultan laktasi, yang dapat membantu ibu menyusui ini tanpa rasa sakit. pilihan pertama adalah ASI ibunya baru-baru ini terungkap bahwa bilirubin merupakan antioksidan kuat dan bahwa perannya dalam fisiologi neonatal harus dipertimbangkan kembali. Berikut ini adalah penjelasan fisiologi bilirubin dalam tubuh dan ringkasan dari beberapa penelitian terbaru mengenai topik bilirubin pada bayi baru lahir. Oksidatif Stres dan Antioksidan seperti kita telah ketahui bahwa apa yang kita kenali sebagai “stres” atau merangsang tubuh akan menyebabkan peningkatan oksidasi. Hal ini tidak selalu buruk. Banyak proses yang menghasilkan stres oksidatif adalah bagian dari fisiologi normal kita. Stimulasi sehat seperti olahraga, seks, dan metabolisme dasar semua mempromosikan oksidasi dalam tubuh. Oksidasi dalam tubuh menjadi “stres oksidatif” ketika melebihi kemampuan tubuh untuk mengatasinya. Antioksidan adalah kunci untuk mengatasi kerusakan dari stres oksidatif. Antioksidan yang dibuat baik di dalam tubuh (gluthione, misalnya) dan dikonsumsi dari sumber makanan (selenium, vitamin E, vitamin C). (Referensi: Genox, 2011)  Definisi: Stres oksidatif-ketidakseimbangan antara produksi dan manifestasi reaktif oksigen dan kemampuan sistem biologi untuk siap detoksifikasi intermediet reaktif atau untuk memperbaiki kerusakan yang dihasilkan(Referensi: Wikipedia 2011) Antioksidan-molekul yang mampu menghambat oksidasi molekul lain Oksidasi-reaksi kimia yang mentransfer elektron atau hidrogen dari suatu zat ke agen oksidator (Referensi: Wikipedia 2011) Penyebab Stres oksidatif pasa bayi baru lahir: Fisiologis: Inisiasi pernapasan Menangis, terutama berkepanjangan dan kuat stres karena Dingin Sensory stimulasi Gerakan Paparan Sinar matahari Metabolisme ASI Patologis: kegagalan Peredaran Darah Neonatal asfiksia Aspirasi (mekonium) Keracunan darah (Referensi: Sedlack dan Snyder, 2004) Bilirubin dalam Tubuh Dalam Limpa tersebut: Molekul heme (dari hemoglobin) diubah menjadi bilidervin (dan atom besi dan molekul karbon monoksida) oleh oxygenase heme enzim. Bilidervin adalah molekul larut air yang kemudian diubah menjadi biliverdin reduktase menjadi bilirubin (lemak larut).

Dalam Darah: Bilirubin adalah terkonjugasi dengan albumin membentuk bilirubin terkonjugasi. Dalam Hati: Glucoronyl transferase bulu bilirubin ke bilirubin diclucorinide (larut air) Bilirubin diclucorinide dapat dikeluarkan dari tubuh. (Referensi: Friel dan Freinsen, 2003) Pemikiran yang Mendukung Peran fisiologis dari Bilirubin sebagai suatu Antioksidan

Bilirubin adalah antioksidan terkuat di tingkat selular. Gluthione sebelumnya dianggap sebagai antioksidan terkuat yang diproduksi oleh tubuh untuk melindungi sel-sel, tetapi sekarang diketahui bahwa bilirubin adalah 80 kali lebih kuat. (Referensi: Downer, 2002)

Bilidervin diekskresikan dengan mudah dari tubuh melalui empedu. Dibutuhkan energi ekstra bagi tubuh untuk lebih mengkonversi bilidervin ke bilirubin. Bahkan, pada reptil dan burung ini adalah bagaimana heme dipecah dan dikeluarkan dari tubuh. Untuk bilirubin, yaitu lemak larut, yang akan dikeluarkan dari tubuh itu harus menjadi larut air lagi sehingga tubuh harus mengeluarkan energi lebih untuk mengubah bilirubin ke bilirubin diclucholoride (dengan menggunakan enzim transferase glucornyl). Mamalia tampaknya telah berevolusi ini langkah ekstra, menunjukkan pentingnya peran fisiologis sebagai antioksidan. Jika tubuh mengalami upaya ekstra untuk membuat bilirubin dari bilidervin kemudian dikonversi kembali ke bilirbuin diclucholoride, harus melakukannya karena suatu alasan! (Referensi: Sedlack dan Snyder, 2004) Kadar bilirubin jatuh lebih lambat pada bayi yang disusui. Menyusui merupakan bagian dari kontinum, biologis fisiologis untuk bayi mamalia. Karena proses fisiologis mempertahankan tinggi kadar bilirubin pada bayi lebih lama lagi akan terlihat bahwa bilirubin memenuhi fungsi pelindung Penting untuk bayi yang baru lahir. (Referensi: Gordon, 2010) Bilirubin adalah molekul antioksidan, yang berarti bahwa bilirubin akan benar-benar digunakan dalam tubuh dengan kadar stres oksidatif, sehingga tingkat yang lebih rendah dari bilirubin dalam darah dan penyakit kuning kurang. Salah satu penyebab kemungkinan ikterus neonatal kemudian adalah bahwa bayi telah terkena stres oksidatif rendah sebagai salah satu studi menyimpulkan bayi cukup bulan yang sehat. (Referensi: Kumar et al, 2006) Jika tubuh membuat bilirubin sebagai mekanisme perlindungan (karena sebenarnya harus melalui langkah tambahan untuk mengkonversi heme menjadi bilirubin, sehingga sangat mungkin melakukan hal ini cerdas) itu dapat dibuat dalam jumlah yang lebih besar pada bayi dikompromikan sebagai hasilnya dari stres oksidatif, tetapi tubuh bisa membuat bilirubin lebih dari yang dibutuhkan untuk stres jadi mungkin penyakit kuning juga bisa terjadi akibat tingkat stres oksidatif di atas normal. Pemikiran ini menimbulkan pertanyaan apakah atau tidak bayi yang baru lahir mampu mengatur produksi mereka bilirubin, yang mungkin akan ada hubungannya dengan tingkat neonatal dari oxygenase heme enzim yang merupakan langkah pembatas dalam proses konversi heme untuk bilirubin. Untuk itu berdasarkan bukti ini maka pernyataan dimana bayi yang lahir dengan Gentle Birth, minim trauma maka kemungkinan kuning patologis pun sangat sedikit. Bahkan hampir tidak ada. Bilirubin memiliki afinitas untuk lipid dan melindungi jaringan rentan di jantung (miokardium) dan otak terhadap kerusakan oksidatif. Sel-sel yang terdiri dari jaringan ini biasanya memiliki kemampuan untuk melindungi diri dari stres oksidatif. (Referensi: Friel dan Friensen, 2003) Bilirubin, selain menjadi antioksidan yang kuat, juga (menurut beberapa praktisi medis) memiliki efek bakteriostatik dan dengan demikian memainkan peran dalam mengendalikan infeksi. Hal ini sangat penting untuk bayi yang baru lahir karena hubunganya sistem kekebalan tubuh relatif belum matang. (Referensi: Gordon, 2010) Tingkat Aman Bilirubin “Studi ini memberi cahaya baru pada cara di mana bilirubin pada bayi baru lahir harus dilihat. Tidak ada alasan untuk bereaksi berlebihan terhadap jumlah bili berkisar sampai rendah 20-an asalkan ibu sering menyusui (setiap 60 – 90 menit bayi di bangunkan tuk di susui). “(Referensi: Gordon, 2010) Satu studi untuk menentukan tingkat bermanfaat dan berbahaya dari bilirubin dalam hal efek pada sel-sel darah merah, belum tentu jaringan saraf otak di mana kepedulian terhadap kernicterous akan paling relevan, menemukan bahwa bilirubin adalah pelindung sel darah merah di “fisiologis “tingkat tetapi pada tingkat melebihi 30 mg / dL bilirubin sangat berbahaya bagi sel.(Referensi: Mirles et al, 1999) Kesimpulan Bilirubin memiliki peran fisiologis penting dalam melindungi sel dalam, sel-sel darah baru lahir terutama merah, dan jantung, otak, dan jaringan retina (Ref: Friel dan Friensen, 2003). Tampaknya menjadi bagian dari mekanisme homeostatis untuk menengahi beberapa derajat stres oksidatif patologis pada bayi baru lahir selama transisi dari intrauterin ke kehidupan ekstra uterin. Jika kita mempertimbangkan cara-cara di mana oksidasi terjadi dalam tubuh melalui kegiatan hidup normal, itu cukup masuk akal untuk mengakui bahwa untuk kelahiran bayi adalah transisi yang luar biasa penuh rangsangan baru dan menekankan bahwa tubuh neonatal belum alami sebelumnya. Memiliki cadangan antioksidan untuk melindungi tubuh dari semua oksidasi yang dihasilkan dan dengan demikian mencegah stres oksidatif tampaknya akan menjadi fitur lain dari bayi yang baru lahir mahir. Ini mungkin masuk akal untuk berspekulasi bahwa kehadiran bilirubin dapat membantu melindungi jaringan sementara bayi beradaptasi dengan paparan sinar matahari di luar rahim yang akan menjelaskan mengapa tingkat tetap tinggi pada bayi yang disusui. Pemikiran dan Gagasan lainnya yang relevan dengan Praktek Kebidanan Studi lain menunjukkan bahwa vitamin C dan vitamin E tingkat lebih rendah pada bayi dengan ikterus neonatal. Bayi tanpa ikterus memiliki kadar vitamin C dan vitamin E. Vitamin ini antioksidan dapat memberikan efek yang sama dari bilirubin, sehingga tubuh yang baru lahir dengan tingkat yang lebih tinggi antioksidan lainnya dapat buang air bilirubin lebih sebagai bilirubin diclucholoride (larut air bilirubin ). Dengan demikian, jika Anda sedang merencanakan kelahiran di rumah sakit, maka tingkatkan asupan vitamin C pada akhir kehamilan mungkin merupakan cara untuk mengurangi risiko bayi kuning, sementara tetap mempertahankan perlindungan penting dari stres oksidatif untuk bayi. (Referensi:. Abdul Razzak-, et al 2007)

Semoga bermanfaat

Salam Hangat Sumber:

1. http://drjaygordon.com/pediatricks/newborns/bilirubin.html

2. http://www.sfrbm.org/frs/FrielBilirubin.pdf

3. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/3029864

4. http://nopr.niscair.res.in/bitstream/123456789/3337/1/IJBB 46(1) 73-78.pdf

5. “Antioxidant” In Wikipedia. Retrieved October 4, 2011 from http://en.wikipedia.org/wiki/Oxidative_stress.

6. Abdul-Razzak, Khalid K., Mohamad K. Nusier, Ahmad D. Obediat, and Ahmad M. Salim. “Antioxidant Vitamins and Hyperbilirubinemia in Neonates.” German Medical Science vol 5. June 25, 2007. Published online. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2703239/ accessed 10/2011.

7. Downer, Joanna. “The Little Yellow Molecule Comes up Big.” The Gazette Online: The Newspaper of the John Hopkins University. Volume 32, Number 14: December 2002. http://www.jhu.edu/~gazette/2002/09dec02/09yellow.html    Accessed 10/2011.

8. Friel Ph. D, James K, and Russel F Friensen B.Sc. “Bilirubin: Friend or Foe?” University of Manitoba: Department of Nutritional Sciences. 2003. http://www.sfrbm.org/frs/FrielBilirubin.pdf  Accessed 10/2011.

9. Genox Corportation. “What is Oxidative Stress?” http://www.genox.com/what_is_oxidative_stress.html. Accessed 10/2011. Internet article.

10. Gordon MD FAAP, Jay. “Bilirubin as an Antioxidant.” February 23, 2010. http://drjaygordon.com/pediatricks/newborns/bilirubin.html Accessed 10/2011. Internet article.

11. Kolata, Gina. “Carbon Monoxide Gas is used by Brain Cells as a Neurotransmitter.” The New York Times. January, 1993. http://www.nytimes.com/1993/01/26/science/carbon-monoxide-gas-is-used-by-brain-cells-as-a-neurotransmitter.html?pagewanted=all&src=pm Accessed 10/2011.

12. Kumara, Ashok, Pragya Panta, Sriparna Basua, G. R. K. Raob and H. D. Khannac. “Oxidative Stress in Neonatal Hyperbilirubinemia.” Oxford Journal of Tropical Pediatrics. December 2006. Volume 53, Issue 1: 69-71. http://tropej.oxfordjournals.org/content/53/1/69.abstract.   Accessed 10/2011.

13. Mirles, Lucia C, Melissa A Lum, and Phyllis A Dennery. “Antioxidant and Cytotoxic Effects of Bilirubin on Neonatal Erythrocytes.” Pediatric Research. Volume 45, Issue 3. March 1999: 355-362. http://journals.lww.com/pedresearch/Fulltext/1999/03000/Antioxidant_and_Cytotoxic_Effects_of_Bilirubin_on.11.aspx Accessed 10/2011.

14. “Oxidative Stress” In Wikipedia. Retrieved October 4, 2011 from http://en.wikipedia.org/wiki/Oxidative_stress.

15. Sedlak, MD, PhD, Thomas W. and Solomon H. Snyder, MD. “Bilirubin Benefits: Cellular Protection by a Biliverdin Reductase Antioxidant Cycle.” Pediatrics: Official Journal of the American Academy of Pediatrics. Volume 113, No 6: June, 2004. http://pediatrics.aappublications.org/content/113/6/1776.full Accessed 10/2011.

16. Gartner, Hyperbilirubinemia and Breastfeeding, in Textbook of Human Lactation,Hale&Hartmann, Editor. 2007, Hale Publishing: Amarillo, Texas.US

17. Preventive Services Task Force, Screening of Infants for Hyperbilirubinemia to Prevent Chronic Bilirubin Encephalopathy: US Preventive Services Task Force Recommendation Statement.  Pediatrics, 2009. 124(4): p. 1172-1177.

18. Subcommittee on Hyperbilirubinemia, Management of Hyperbilirubinemia in the Newborn Infant 35 or More Weeks of Gestation. Pediatrics, 2004. 114(1): p. 297-316. http://www.thematrona.com/apps/blog/the-physiologic-role-of-bilirubin-in-the

19. Gopinathan V, Miller NJ, Milner AD, Rice Evans CA. Bilirubin and ascorbate antioxidant activity in neonatal plasma. FEBS Lett 1994;349:197-200.

20. Bernhard K, Ritzel G, Steiner KU. Uber eine biologische bedeutung der gallenfarbstorre: bilirubin und biliverdin als antioxydantien fur das vitamin A und die essentiellen fettsauren. Helv Chim Acta 1954;37:306-313.

21. McDonagh A. Is bilirubin good for you?. Clin Perinatol 1990;17:359-369.

22. MedlineWeb of Science

23. Wagner DDM, Burton GW, Ingold KV, Barclay LRC, Locke ST. The relative contributions of vitamin E, urate, ascorbate and proteins to the total peroxyl radical trapping antioxidant activity of human blood plasma. Biochim Biophys Acta 1987;924:408-419.Medline

24. Miller NJ, Rice-Evans C, Davies MJ, Gopinathan V, Milner A. A novel method for measuring antioxidant capacity and its application to monitoring the antioxidant status in premature neonates. Clin Sci 1993;84:407-412.Medline

25. Stocker R, Yamamoto Y, McDonagh AF, Glazer AN, Ames BN. Bilirubin is an antioxidant of possible physiological importance. Science 1987;235:1043-1046.Abstract/FREE Full Text

26. Farrera JA, Jauma A, Ribo JM, Peire MA, Parellada PP, Roques Choua S, et al. The antioxidant role of bile pigments evaluated by chemical tests. Bioorg Med Chem 1994;2:181-185.CrossRefMedline

27. Frei B, Stocker R, Ames BN. Antioxidant defenses and lipid peroxidation in human blood plasma. Proc Natl Acad Sci U S A 1988;85:9748-9752. Abstract/FREE Full Text

28. Belanger S, Lavoie JC, Chessex P. Influence of bilirubin on the antioxidant capacity of plasma in newborn infants. Biol Neonate 1997;71:233-238.MedlineWeb of Science

 

Therapi Alternatif Untuk Plasenta Previa

0

Plasenta previa adalah suatu kondisi di mana letak plasenta terlalu rendah dalam rongga rahim, dimana sebagian atau seluruhnya menutupi pembukaan serviks. Hal ini dapat menyebabkan perdarahan dan menghambat ibu untuk melahirkan secara normal melalui vagina. Dan kasus ini terjadi pada sekitar 1 dalam setiap 200 kehamilan.

Meskipun penyebab plasenta previa tidak diketahui, beberapa ahli percaya bahwa implantasi plasenta tidak dapat terjadi pada bagian yang sama dari dinding rahim lebih dari sekali. Artinya jika kehamilan yang lalu Anda mengalami plasenta previa maka di kehamilan berikutnya bisa dipastikan Anda tidak akan mengalami plasenta previa lagi atau plasenta tidak akan melekat di dinding yang sama dnegan perlekatan pada kehamilan sebelumnya.

Namun Jika seorang wanita hamil beberapa kali (lebih dari 5 kali) dan bagian bawah rahim mungkin satu-satunya tempat tersisa di mana plasenta dapat ditanamkan maka plasenta akan tertanam disana. Itulah mengapa plasenta previa lebih sering terjadi pada wanita yang telah mengalami kehamilan sebelumnya.

Plasenta previa atau plasenta rendah selama kehamilan merupakan masalah yang cukup sering terlihat hari ini. Kondisi ini mungkin terbukti menjadi berbahaya bagi ibu serta bayi jika tidak ditangani dengan hati-hati. Therapi semntara menyarankan istirahat total sebagai solusi.

Namun dalam sebagian besar kasus, ada kemungkinan bahwa di bulan kedelapan plasenta akan bergerak/bergeser naik ke atas di dalam rahim, menjauhi serviks. Tapi banyak juga plasenta yang tidak bergerak/bergeser dan itu menjadi penyebab rasa khawatir khawatir.

Salah satu perhatian utama dalam kasus pasien dengan plasenta previa adalah bahwa, ketika terjadi pembukaan jalan lahir yang mana baik sebagian atau seluruhnya diblokir oleh plasenta, maka ini sangat mungkin dapat menyebabkan perdarahan. Hal inilah yang menyebabkan dokter pasti menyarankan kepad aAnda untuk melahirkan melalui operasi sesar. Karena Perdarahan yang berlebihan selama proses kelahiran dapat berbahaya bagi ibu dan bayinya.

Ada tiga jenis plasenta previa:

1. Lengkap/Totalis, di mana leher rahim benar-benar tertutup,

2. parsial, di mana hanya sebagian dari serviks ditutupi,

3. dan plasenta letak rendah atau marjinal, di mana plasenta tidak menutupi leher rahim tapi dekat cukup untuk berpotensi mengganggu proses persalinan.

Gejala Plasenta Previa

Plasenta previa mungkin menunjukkan beberapa gejala selama trimester pertama atau bisa sepenuhnya asimtomatik, yang ditemukan hanya pada trimester ketiga, setelah ultrasound. Beberapa gejala dasar plasenta rendah mungkin-timbulnya bercak selama tiga bulan pertama, nyeri di daerah perut bagian bawah dan demam ringan dalam beberapa kasus.

Namun Gejala utama plasenta previa adalah terjadinya perdarahan di vagina tanpa rasa sakit. Perdarahan dapat dimulai paling dini di minggu 24 sampai 26, meskipun lebih sering terjadi selama 4 atau 5 minggu terakhir. Ini terjadi mungkin akibat dari bagian bawah rahim yang meregang dan berdilatasi selama kehamilan di minggu-minggu terakhir.

Hal ini menyebabkan perdarahan dalam jumlah yang bervariasi, mulai dari yang ringan sampai berlimpah. Darah biasanya berwarna merah cerah, yang menunjukkan perdarahan segar. Dan ini tidak berhubungan dengan cedera sebelumnya, seperti jatuh.

Nah ketika Anda mendapati tanda atau gejala di atas ada baiknya Anda memeriksakan diri ke dokter kandungan untuk di lakukan USG untuk menilai letak plasenta. Setelah plasenta previa telah didiagnosis, derajat perdarahan vagina biasanya digunakan untuk menentukan jenis pengobatan, baik tertunda atau aktif.

Jika pendarahan vagina sedikit, pengobatan sementara umumnya dipilih karena memungkinkan waktu janin cukup matang untuk bertahan hidup di luar tubuh ibu. Pengobatan ini adalah dengan merawat ibu di rumah sakit, menganjurkan untuk beristirahat di tempat tidur (bedrest), dan mengawasi secara ketat akan perdarahan ulang.

Namun Ketika saatnya untuk melahirkan bayi (bayi sudah matang/mature), maka SC akan dilakukan. Jika pendarahan vagina berat, dapat menyebabkan kehilangan darah yang parah dari ibu. maka ini memerlukan pengobatan aktif untuk menyelamatkan nyawa ibu dan bayi, bahkan jika bayi lahir prematur. Maka SC akan dilakukan segera jika perdarahan vagina dari plasenta previa berat.

Alternatif terapi untuk mengobati plasenta previa

Sebelum membaca lebih lanjut tentang terapi alternatif untuk plasenta previa silahkan Anda membaca link berikut ini:

https://www.bidankita.com/joomla-license/natural-childbirth/373-meminta-pertolongan-si-plasenta-previa

Plasenta letak rendah umumnya rendah menjadi baik-baik saja secara sendiri. Berikut adalah beberapa cara di mana Anda dapat membantu diri Anda sendiri.untuk merangsang supaya plasenta mau dan bisa bergeser ke atas:

Metode pertama dan yang paling umum untuk mengobati plasenta rendah /previa adalah istirahat. Dokter di seluruh dunia menganjurkan istirahat total untuk wanita hamil yang menderita plasenta previa. Jika ada perdarahan disarankan untuk menempatkan dua bantal di bawah kaki ,lutut dan pinggang. Dokter juga menyarankan untuk membatasi gerakan mereka untuk minimum, bangun hanya untuk makan dan pergi ke toilet.

Akupunktur adalah metode lain, cukup lazim di cina, untuk membantu mengobati plasenta previa. Para praktisi akupunktur memiliki titik tusukan utama di mana mereka memasukkan jarum untuk membantu plasenta menjauh dari serviks. Du 20 adalah salah satu titik tersebut, yang terletak di bagian atas kepala, yang dikenal untuk menyembuhkan masalah ini. Kadang bisa dengan menggunakan akupresure atau moxa di Du 20. Nah letaknya dimana?

Silahkan buka :

Penelitian terbaru dari Jepang menunjukkan bahwa tusuk jarum akupunktur di poin Du 20 – Ba Hui (yang sering diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris sebagai ‘One Hundred metting’), meningkatkan aliran darah ke otak melalui arteri serebral tengah dan anterior (lihat link http: / / www.jcm.co.uk/research-archive/article/needling-du-20-increases-cerebral-blood-flow-1837/). Dan iini dapat membantu meningkatkan qi dalam tubuh.

  1. Beberapa gerakan yoga restoratif juga bisa dilakukan tuk bantu atasi plasenta previa.
  2. Hypnobirthing dengan komunikasi dengan janin. Dan dalam hal ini sebaiknya Anda mencari therapist yang handal karena Anda harus di bimbing untuk masuk ke adalam deltha dan thetha state silahkan hubungi praktisi dari www.hypnobirthingindonesia.com untuk membantu kasus Anda
  3. Essential Oil Myrrh dari Young LIving juga membantu banyak sekali kasus klien saya yang plasenta previa sehingga bisa bergeser ke atas plasentanya

Beberapa hal yang harus diingat

1. pemeriksaan vagina tidak dilakukan pada wanita yang menderita plasenta rendah selama kehamilan.

2. Dalam kasus masalah plasenta rendah, hindari hubungan seksual sepenuhnya selama kehamilan Anda.

3. Hati-hati saat bergerak karena beberapa gerakan harus benar-benar dihindari. Jika Anda ingin Yoga restoratif, Anda harus di dampingi oleh guru yoga yang berpengalaman, untuk Anda yang ada di jawa bisa hubungi www.bidankita.com atau www.yogaleaf.com

4. Setiap jenis perdarahan walaupun itu hanya bercak tidak boleh diabaikan dan harus diperiksakan segera.

Nah semoga bermanfaat ya

Ayo semangat

Salam hangat

Yesie

 

PELATIHAN HYPNOBIRTHING BASIC UNTUK NAKES

Apa itu Hypnobirthing?

Animo masyarakat terhadap metode hypnobirthing saat ini begitu tinggi. Hypnobirthing seolah menjadi trend dan gaya hidup serta kebutuhan tiap ibu yang sedang hamil dan hendak mempersiapkan persalinan.

 

Berbondong-bondong mereka mencari praktisi hypnobirthing dengan harapan untuk membantu mereka mengurangi rasa takut menjelang persalinan dan bahkan hingga untuk mengurangi rasa sakit pada saat melahirkan nanti. Karena hypnobirthing memang telah terbukti mampu menghadirkan rasa nyaman saat proses persalinan dan nyaman adalah hal yang mutlak di butuhkan oleh ibu saat melahirkan nanti.

 

 

Kehamilan dan Persalinan adalah suatu proses sangat alami namun sangatlah transformasional dalam siklus kehidupan manusia dan keluarga. Sebuah proses yang tidak akan terlupakan bagi seseorang yang mengalaminya. Pengalaman positif selama proses kehamilan, persalinan dan kelahiran sangatlah penting karena proses ini sangat terekam di bawah sadar seseorang yang mengalaminya. Untuk mendapatkan pengalaman yang positif memang dibutuhkan ketenangan dan kenyamanan selama hamil, bersalin dan lahir. Relaksasi Hypno-birthing adalah upaya untukmeningkatkan ketenangan dan kedamaian selama hamil, proses melahirkan, masa nifas , masa menyusui hingga pada saat masa pengasuhan (parenting).

Dalam masa kehamilan, persalinan dan nifas, seorang ibu memerlukan persiapan secara fisik (jasmani), mental (jiwa) dan spiritual. Hypno-birthing bukan sesuatu yang baru. Di Indonesia sudah dilakukan sejak zaman dulu. Saat ini dilengkapi dengan penjelasan secara ilmiah dan terprogram sehingga hasilnya lebih optimal.

Hypno-birthing merupakan sebuah paradigma baru dalam metode persalinan secara alami. Metode Hypno-birthing adalah salah satu teknik otohipnosis (swasugesti) dalam menghadapi persiapan melahirkan yang berfungsi membantu calon ibu melalui masa kehamilan danpersalinannya dengan cara alami, aman, dan tanpa rasa sakit (nyaman). Dasar dari Hypno-birthing adalah relaksasi. Metode Hypno-birthing ini dikembangkan berdasarkan adanya keyakinan bahwa dengan persiapan melahirkan yang menyeluruh ( body,mind and soul ), calon ibu dan pendampingnya saat persalinan akan dapat melalui pengalaman melahirkan yang aman, tenang, dan memuaskan, jauh dari rasa takut yang menimbulkan ketegangan dan rasa sakit. Jika pikiran dan tubuh mencapai harmoni, alam akan bisa berfungsi dengan cara yang sama seperti pada semua makhluk lainnya.

Hypno-birthing adalah pilihan yang tepat sebagai sarana me “reprogramming” rekaman yang sudah ada dipikiran bawah sadar seseorang. Dasar dari Hypno-birthing adalah relaksasi yang mendalam, lewat pola pernafasan perlahan dan dalam sehingga tubuh secara otomatis melepaskan endorphin yang merupakan morfin alami didalam tubuh yang bermanfaat untuk mengurangi bahkan bisa menghilangkan rasa sakit pada saat kontraksi sehingga ibu menikmati proses persalinan yang aman, lembut, lancar dan nyaman.

Sayangnya hingga saat ini praktisi hypnobirthing masih sangatlah sedikit. Apalagi praktisi hypnobirthing yang berlatar belakang tenaga kesehatan. Untuk itu sudah selayaknya Dokter,bidan, dan tenaga paramedis menguasai metode ini. Karena Hypno-birthing mampu membantu ibu hamil untuk membingkai harapan yang positif dan mempersiapkan persalinan

Bagaimana Hypno-birthing Bekerja?

Proses Hypno-birthing bekerja berdasarkan kekuatan sugesti. Proses ini menggunakan afirmasi positif, sugesti dan visualisasi untuk menenangkan tubuh, memandu fikiran, serta mengendalikan nafasnya. Pasien ibu hamil dapat melakukan ini sendiri (self hypnosis) atau melalui perantaraan hypnotherapist. Kadangkala pasien melakukannya dengan seorang Certified Hypnotherapyst untuk mempelajari self-hypnosis. Mereka kerapkali memutar afirmasi verbal yang membantu untuk memasuki kondisi tenang (calm state) dari hypnosis. Bisa juga dilakukan melalui visualisasi (membayangkan bunga yang bermekaran, melihat apa yang akan terjadi kepada seseorang dll) untuk mencapai relaksasi. Seorang hypnotherapist bisa hadir atau tidak pada saat kelahiran, tergantung dari kebutuhan pasien. Self hypnosis dapat dilakukan dengan sendiri atau dengan bantuan orang lain (therapist)

Manfaat Relaksasi & Hypno – birthing:

1. Merupakan formula dasar yang alami dari Pain Management. Pengobatan ini tidak memiliki potensi efek samping terhadap bayi kita (Brown, 2007; Elkins, 2007).

2. Mampu menghadirkan rasa nyaman, relaks, dan aman menjelang kelahiran (Brown, 2007).

3. Hypnobirthing mengajarkan level yang lebih dalam dari relaksasi untuk mengeliminasi stress serta ketakutan & kekhawatiran menjelang kelahiran yang dapat menyebabkan ketegangan, rasa nyeri dan sakit saat bersalin (Flamer, 2007).

4. Membuat ibu mampu mengontrol sensasi rasa sakit pada saat kontraksi uterus (Brown, 2007; Elkins, 2007).

5. Membuat ibu bersalin tetap pada kondisi terjaga dan sadar.

6. Dengan metode Hypnobirthing, maka dapat mempercepat Kala I Persalinan(± 3 jam pada primipara dan 2 jam pada multipara), mengurangi resiko terjadinya komplikasi, dan mempercepat proses penyembuhan pada post partum. (Gallagher, 2001; Gaffney, 2004; Martin, 2001)

7. Hypnosis membuat ibu mampu menghemat energinya pada saat bersalin sehingga dapat mencegah kelelahan saat persalinan (Garafalo, 2003)

8. Tidak memerlukan pelatihan yang lama atau suatu ritual khusus untuk dapat sukses mempraktekkan hypnosis saat persalinan.

9. Meningkatkan kadar endorphin dalam tubuh untuk mengurangi rasa nyeri pada saat kontraksi. Endorphin memiliki kekuatan 200 kali lipat dari morphin untuk menekan rasa sakit pada saat melahirkan.

10. Pada saat stres endorphin terhalang oleh kortisol (Mantle F, 2003)

11. Mengurangi resiko terjadi komplikasi dalam persalinan, mengurangi resiko operasi dan mempercepat pemulihan ibu postpartum (Gay, 2007; Mehl-Madrona, 2004).

12. Persiapan hypnobirthing bermanfaat bagi semua keluarga, termasuk mereka yang karena memang mengalami suatu keadaan khusus, berada dalam kategori resiko tinggi jika persalinan mereka berlangsung tidak seperti yang diharapkan (Brown, 2007; Mehl-Madrona, 2004)

13. Hypnobirthing membuat orangtua menjadi lebih rileks, tenang dan memegang kendali saat mereka membahas berbagai pilihan yang ada, mengevaluasi situasinya, dan mengambil keputusan mengenai persalinan. Suasana hati yang tenang dan damai dapat membuat pemulihan ibu menjadi lebih mudah dan mengurangi komplikasi

14. Terapi ini mengajarkan para ibu untuk memahami dan melepaskan Fear-Tension-Pain Syndrome yang seringkali menjadi penyebab kesakitan dan ketidaknyamanan selama proses kelahiran

15. Membantu menjaga suplai O2 kepada bayi selama proses persalinan

16. Mampu mengurangi resiko komplikasi kehamilan dan persalinan terutama persalinan prematur dan BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah) (Field, 2008)

17. Mampu mengurangi intervensi farmakologi selama proses kehamilan, persalinan dan nifas (Allan M Cyna, 2006)

18. Mencegah post partum blues dan depresi post natal(Mantle F, 2003)

19. Mampu mengurangi keluhan-keluhan saat masa kehamilan seperti hypneremesis gravidarum (Neron, 2007; Tan, G, 2006)

Manfaat untuk Bidan/Dokter:

1. Dapat lebih fokus dan tenang dalam menghadapi ibu bersalin yang emosinya labil.

2. Dengan belajar hypnobirthing, bidan/dokter menjadi lebih tenang dalam membantu pertolongan proses persalinan.

3. Emosi bidan/dokter menjadi lebih stabil dalam kehidupan sehari-hari

4. Aura positif dan tenang yang dimiliki oleh bidan/dokter sangat mempengaruhi aura ibu bersalin dan orang-orang disekitarnya.

5. Dapat menjadi program unggulan dari pelayanan BPS/RS/RB.

6. Bidan/dokter memiliki kompetensi yang baru

7. Bidan/dokter dapat melakukan tindakan invasif ringan/sedang kepada klien tanpa mengurangi rasa nyaman klien

8. Contoh:

9. Pemasangan & Pencabutan implant tanpa anesthesia & tanpa rasa sakit

10. Pemasangan & Pencabutan IUD tanpa rasa sakit baik pada saat Pemasangan & Pencabutan maupun post Pemasangan & Pencabutan.

11. Dapat melakukan penjahitan perineum tanpa anesthesia & tanpa rasa sakit

Apa Hypnobirthing Indonesia?

Di Indonesia metode Hypnobirthing dikembangkan pertama kali oleh Lanny Kuswandi seorang Perawat Bidan dengan pendalaman Clinical Hypnoterapist sejak tahun 2002. Tergabung dalam sebuah organisasi yaitu HYPNOBIRTHING INDONESIA, bersama team-nya yang terdiri dari beberapa bidan, dokter dan psikolog mencoba menyebarkan ilmi hypnobirthing ini kepada para tenaga kesehatan di seluruh indonesia. Melalui berbagai seminar, workshop dan pelatihan-pelatihan yang tersusun dengan apik dan sistematis hingga saat ini sudah ada lebih dari 2500 bidan dan dokter yang terlatih menjadi praktisi hypnobirthing dan tersebar di seluruh penjuru tanah air.

Berikut ini team hypnobirthing indonesia:

1. Dr Erwin Kusuma SPKJ (K) yang merupakan bapak Hypnotherapi di Indonesia

2. Lanny Kuswandi pakar hypnobirthing di Indonesia

3. Yesie Aprillia , bidan dan praktisi hypnobirthing

4. Tantri maharani Setyorini, bidan dan praktisi hypnobirthing

5. Kristina Sembiring, bidan dan praktisi hypnobirthing

6. Fonda Kuswandi seorang sarjana psikologi Ahli hypnotherapy

Pelatihan Hypno-birthing merupakan pelatihan dasar yang digunakan sebagai bekal untuk menjadi seorang Praktisi Hypno-birthing Dibawah tanggung jawab dr.Tb. Erwin Kusuma SpKJ (K) seorang psikiater anak/remaja yang mendalami medical hypnotherapy. Oleh team pengajar yang professional, bersertifikat dan juga berprofesi sebagai dokter dan bidan, maka pelatihan ini lebih bermutu dan dapat dipertanggungjawabkan.

Untuk pelatihan ini pembagian sertifikat akan di berikan 2 kali:

1. Sertifikat in complation (sertifikat hadir)

2. Sertifikat Praktisi yang bernilai 3 SKP dari IBI Pusat dan diberikan setelah Anda memberikan 2 buah laporan praktek penerapan hypnobirthing kepada Klien Anda dan dikirimkan ke Hypnobirthing Indonesia melalui email: [email protected]

Bagaimana Gambaran Kurikulum Pelatihan?

Pelatihan basic Hypnobirthing ini di kemas dalam 2 hari pelatihan saja. Namun penuh dengan materi dan praktek yang padat. Berikut ini Goal pencapaian peserta pelatihan:

– Mampu mengerti dan memahami filosofi hypnobirthing

– Mampu menerapkan relaksasi kepada Klien

– Mampu melakukan self Hypnosis

– Mampu melakukan hypnoanesthesia kepada klien seperti menyuntik klien, melakukan intervensi kepada klien (menjahit, memasang iud, implant dll) tanpa obat bius dan tanpa rasa sakit

– Mampu mendampingi klien bersalin dengan metode hypnobirthing sehingga ibu bersalin menjadi merasa lebih nyaman dan tenang selama menjalani proses persalinan

– Mampu meningkatkan energi positif dalam diri pribadi

– Mampu menyusun materi dan kreasi kelas hypnobirthing untuk klien

Sistem Pelatihan

Untuk meningkatkan hasil dan agar pencapaian goal pelatihan bisa di capai 100% oleh peserta pelatihan, pelatihan akan dikemas dengan apik dan di dominasi oleh praktek dan sharing.

Materi dan teori pengantar akan diberikan dalam bentuk word dan di kirimkan kepada peserta pelatihan melalui email masing-masing peserta dan untuk di pelajari sebelumnya. Sehingga proses pembelajaran akan lebih efektif.

Sedangkan materi dalam bentuk CD/DVD dan Hard copy akan diberikan saat proses pelatihan sebagai pegangan dan pedoman peserta pelatihan.

Biaya pelatihan

“Practice make Perfect” adalah slogan yang berlaku mutlak pada pelatihan praktisi hypnobirthing ini. Pelatihan BASIC ini adalah dasar dari Anda untuk bisa menjadi seorang praktisi hypnobirthing dan dengan dua hari pelatihan, Anda “di jamin” bisa melakukan hypnosis dan merelaksasi klien dan akan semakin mahir ketika Anda mempraktekkan sehari-hari secara terus menerus di tempat praktek Anda. sehingga sekali bisa melakukan relaksasi, maka untuk seterusnya Anda akan selalu bisa.

Form Pendaftaran:

Nama : …………………………………………………………………………………………………………….

Alamat : …………………………………………………………………………………………………………….

Profesi : …………………………………………………………………………………………………………….

Email : …………………………………………………………………………………………………………….

No Hp : …………………………………………………………………………………………………………….

Motivasi : …………………………………………………………………………………………………………….

Hotel : …………………………………………………………………………………………………………….

Cara Pendaftaran :

– Email : [email protected]

– Telp 0272 3111884 / 081 329 017 009

 

Semoga bermanfaat

Sampai bertemu di Pelatihan Basic Hypnobirthing Indonesia

Salam hangat

 

Informasi Yang Sering Terlewatkan Dalam Proses Menjadi Ibu

0

IMG_6831+

Berikut ini adalah beberapa hal yang sering kali terlewatkan untuk di informasikan kepada para ibu :

1. Gelombang Rahim/ kontraksi tidak berakhir ketika bayi lahir. Rahim akan berkontraksi selama berhari-hari, berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan setelah bayi lahir.

Dan tekanan yang dirasakan atau rasa kontraksi itu akan semakin kuat selama Anda menyusui pada minggu pertama atau kedua, beberapa wanita menggambarkannya sebagai perasaan seperti rahim mereka akan jatuh keluar!

Tenang saja ini penting dan memang haruslah demikian karena ini adalah proses involusio dimana rahim Anda berusaha untuk kembali ke dalam ukuran semula. Yang perlu Anda lakukan adalah bagaimana mampu memenejemen “rasa” tersebut dengan nafas, dan tetap tersenyum bahagia.

2. Hal yang perlu Anda ketahui adalah Vagina akan terlihat berbeda … bukan hanya dari bekas luka sobek atau episitomony (jika hal ini terjadi) tetapi warna vagina Anda akan sedikit berbeda, bentuknya pun berbeda.

Vagina Anda warnanya akan menjadi lebih gelap dari warna aslinya dan bentuknya pun lebih besar dan sedikit melebar. Jadi jangan kaget jika ada perubahan bentuk secara fisik terjadi pada vagina anda terutama ketika menjelang masa-masa mendekati persalinan. Konsistensi dari vagina Anda pun akan berubah, lebih empuk dan lebih lembut.

3. Bayi Anda akan menyusu cara lebih dari yang dapat Anda bayangkan. jadi jangan terkejut ketika Anda menghabiskan setengah dari jangka waktu 24 jam untuk menyusuidan yakini bahwa Anda bisa menyusui dan bayi Andapun bisa menyusu.

4. Jika melahirkan di rumah sakit mereka lebih sering kan memberikan suntikan oksitosin sintetik daripada tidak setelah bayi lahir entah apakah Anda memerlukannya untuk perdarahan berat atau tidak (critanya mereka melakukannya dalam rangka mencegah pendarahan).

Diskusikan hal ini dengan Anda provider karena sebenarnya ini kadang justru mengganggu proses alami tubuh Anda untuk membuat hormon Oksitosin (hormon kasih sayang) yang dibutuhkan banyak untuk membentuk dan membangun ikatan dan memproduksi serta memancarkan ASI.

5. Saat melahirkan di rumah sakit Tali pusar bayi Anda akan segera dijepit yang paling dan secara rutin dipotong sesaat setelah itu.

Ini mungkin tidak mengejutkan bagi Anda karena ini sudah menjadi “kebiasaan/rutinitas” yang terbangun secara turun temurun, tetapi cobalah untuk belajar manfaat dari penundaan penjepitan dan pemotongan tali pusat dan, bagaimana hal itu direkomendasikan oleh WHO dan bagaimana rumah sakit masih melakukan hal ini dengan rutin.

Terlepas dari manfaat atau potensi bahaya yang bisa saja terjadi. Buka link WHO ini :

http://apps.who.int/rhl/pregnancy_childbirth/childbirth/3rd_stage/cd004074_abalose_com/en/index.html

http://apps.who.int/rhl/pregnancy_childbirth/childbirth/3rd_stage/jccom/en/index.html

6. Induksi sebelum 42 minggu sering tidak diperlukan kecuali Anda memiliki komplikasi kesehatan. Induksi dapat berarti berbagai hal mulai dari menyapu membran untuksampai pemberian Oksitosin Syntetik melalui infus.

Ini bisa saja menyebabkan Anda merasa lebih kesakitan karena rahim Anda di picu untuk berkontraksi tanpa istirahat dan ini justru menyebabkan hormon Oksitosin alami Anda turun. Ini juga sangat berefek pada janin Anda dan sering menyebabkan gawat janin karena janin tidak ada istirahat selama kontraksi.

7. Anda Tidak perlu di lakukan EPISIOTOMI dengan waktu dan kesabaran pasti bayi keluar,

8. Bayi dengan Letak sungsang dan ibu yang pernah melahirkan sesar sebelumnya tidak selalu harus melakukan sesar kembali. Siapkan tubh, mental dan spiritual Anda. This is Your Own Birth …so Own It!

Salam hangat

Yesie

Ngumpulin ilmu tapi tidak diterapkan

IMG_7010+

menjadi Admin di salah satu group facebook yaitu Gentle Birth Untuk Semua (Closed group) membuat saya semakin belajar dan belajar lagi, trimakasih kepada para member yang selalu memberi pelajaran kepada saya 😉 (saat ini member GBUS sudah mencapai 12.610 orang)

dan kebetulan ada postingan dari salah saru member yaitu bunda Trias Julia Siska yang sangat saya sukai. nah mari kita simak pelajaran yang di dapat dari bunda Trias:

NGUMPULIN ILMU TAPI TIDAK DITERAPKAN, mungkin itu judul yang pas untuk proses persalinan saya bundas dan bubid :’)

 

Sejak hamil saya ikut dua grup untuk nyari ilmu seputar hamil dan melahirkan. Salah satunya yang sering saya buka ya gbus ini. Lumayan sering posting dan tiada hari tanpa buka grup. Baca semua artikel dan nyimak diskus bundas. Tp karena tinggal di desa akses agak kurang (baca : males, hehe). Sudah di downloadin suami senam hamil sampe buanyak yang pernah dicoba satu dan sekali doank. Mau beli buku hipnobirthing dan sejenisnya mikir2 mulu. Mau beli birthingball jg mikir2 mulu. Jalan pagi kalo lagi mood aja. Karena ga ada aktifitas jd kerjaannya tidur2an aja seringnya. Tapi semangat untuk melahirkan secara gb tetap membara..hehe.

Hpl tgl 18 nop, tiba-tiba jum”at malem 9 nop  jam 23.30 terbangun karena pinggang rasanya kaya mau copot. Mikir ini mungkin kontraksi beneran, karena dari pagi perut dah kenceng-kenceng. Trus pengen pipis, pas pipis ada yg kayak mau keluar dari va*ina, setelah diambil ternyata lendir warna item segede irisan tahu. Panik, langsung ngajak suami ke bidan. Ternyata belum ada bukaan. Akhirnya memutuskan pulang. Sampe rumah sudah ga bisa tidur. Terbangun tiap 5 menit karena tiba-tiba perut kenceng dan pinggang kayak mau copot. Dan itu terus terjadi sampe seharian. Jam 4 sore harinya makin parah sakitnya dengan durasi dan interval waktu yg sama. Akhirnya kembali ke bidan, di vt lagi (padahal saya sangat trauma dg vt) tetap belum ada bukaan. Akhirnya saya dikasih pilihan mau nunggu di bidan atau pulang, karena pake konsep GB saya pilih pulang dan ngajak suami jalan2 nyari makan (karena sejak merasakan kontraksi saya sudah benar-benar kehilangan selera makan). Ternyata di mobil saya sudah mringis-mringis sepertinya tidak akan kuat jalan. Alhasil kami hanya keliling2 kota. Sampe rumah kontraksi lebih terasa lagi. Saya sampe bisa tersentak bangun kalo ketiduran 5menit aja. Sudah tidak tahan minggu pagi ba”da subuh saya ke bidan lagi (di vt lagi, hiks) dan ternyata baru bukaan satu sodara! Saya sudah langsung lemes, gimana lagi rasanya nunggu bukaan berikutnya?? Saya putuskan nunggu di klinik bidan aja. Bidan sudah menawarkan untuk induksi suntik, sekali lagi karena semangat GB saya tidak mau. Masih punya cita-cita untuk melahirkan dengan lembut.. J akhirnya karena sudah tidak bisa tidur dari Jum”at malam, hari Minggu seharian saya tidak turun dari kasur. Nuruti bidan yang nyuruh tidur miring kiri agar pembukaan cepat, dan rasanya lebih spektakuler  sodara2! Sampe ada suami dan mak (tetangga khusus yang diminta nemenin saya lairan karena ibu saya sendiri tidak kuat kalo harus nemeni) gantian untuk ngelus-ngelus pinggang saya agar saya bisa tidur barang 5menit saja.

Ibu dan kakak-kakak saya sudah nyuruh saya SC aja karena gak tega melihat saya yang kesakitan. Posisi apapun tidak ada yang bisa mengurangi rasa sakit waktu itu. Saya sudah hampir hilang semangat, sampai bilang ke suami ” kapan ini selesainya?” dan saya bersyukur dikasih anugerah suami yang sabaaaar dan tidak pernah sedetikpun ninggalin saya. Terus mengelus dan sesekali menciumi saya yang baunya sudah gak karuan, hehe. (setelah lairan baru bilang kalo waktu itu saya bau banget.. J)

Setelah dikuatkan suami muncul lagi semangat, jadi semaleman saya berusaha bangun dan jalan merambati tembok rumah bidan dengan rasa sakit yang baru saya kenal saat itu. Sampai senin pagi jam8 saya beranikan diri untuk minta di vt  lagi dengan harapan sudah bukaan 9. Dan ternyata masih bukaan 1 tapi sudah tipis kata bidannya. Rasanya saya pengen pingsan saja waktu itu. Dan kalo bukan karena seringnya baca postingan bunda yang pengen VBAC mungkin saya sudah memutuskan SC saja. Tapi alhamdulillah saya dapat bidan yang suaabar, beliau tetap menyarankan saya untuk tidur miring kiri atau jalan-jalan kalo kuat. Sampe saat itu antara sadar dan tidak saya sangat ketakutan dengan posisi tidur miring kiri, padahal setelah ngerayu agar boleh tiduran miring kanan atau telentang rasanya juga 11-12..

Senin jam 11.30 bidan kembali menawarkan untuk induksi suntik. Akhirnya dengan mengingat postingan bunda Dyah tentang tidak mengkonsumsi bukan berarti anti saya dan suami memutuskan untuk mau disuntik. Tapi karena kurang ikhlas disuntik mungkin reaksinya tidak terlalu signifikan. Jam 13.30 baru bukaan

3. Tapi sudah muncul rasa pengen pup, dan saya disuruh jongkok pup aja diatas kasur sama bidannya dan hasilnya tidak keluar apa-apa. Jam 4 antara tidur dan sadar tiba2 pengen ngejan dan ada air yang pecah dari jalan lahir, rasanya subhanallah nikmaaat banget. Saya pikir inilah akhir perjuangan saya dan saya akan segera bertemu debay. Tapi sekali lagi sodara-sodara setelah di vt baru bukaan 6. Dan rasa kontraksinya naik lagi satu level. Saya jadi lebih ekspresif, dzikirnya dengan teriak2. Akhirnya bidan menawarkan saya pil induksi dan menasehati agar saya tidak melawan rasa sakitnya (hiks, nasihat yang terlambat, tapi tak apalah daripada tidak sama sekali) saya minum remahan pil dari bu bidan (saya bilang remahan karena potekannya kecil banget). Dan saya praktekan nasihat bidan untuk tidak melawan rasa sakit kontraksi, dzikir saya kembali teratur dan reaksi tubuh saya lebih lembut. Mulailah muncul rasa pengen mengejan dan bidan menyuruh saya mengikuti semua perintah tubuh. Saya mengejan berkali-berkali dan setelah vt lagi baru bukaan 7. Saya terus mengikuti keinginan tubuh termasuk keinginan pup. Hasilnya saya mengeluarkan pup berkali-kali (map ya bu bidan.. ). Akhirnya sekitar jam 5.15 kata bidan pembukaan sudah lengkap tapi posisi kepala belum turun. Tapi saya terus mengejan dan mengeluarkan pup, subhanallah bidan saya sabar sekali membuang setiap pup yang keluar dan bilang tidak apa-apa karena pup ini kalau tidak dikeluarkan akan mengahalangi keluarnya debay. Oya, pertolongan Allah datang di detik-detik terakhir. Jam 4 sore itu ibu mertua bu bidan yang juga bidan senior pulang dari luar kota. Dengan sabar  dan tenangnya beliau langsung bergabung untuk menolong saya. Jadi di detik-detik terakhir saya ditangani dua bidan sekaligus. Saya mengejan lebih dari 30x sepertinya. Dan sempat terpikir kalo ngejan sekian banyak hanya untuk mengeluarkan pup, saya akan kehabisan tenaga untuk ngeluarin debay. Saya sempet mengutarakan itu ditengah rasa putus asa dan sakit dan energy yang sudah hampir habis. Tapi bu bidan menghibur saya dengan mengatakan setiap pup keluar juga akan mendorong debay untuk keluar dan kata suami minta tenaga dari Allah. Akhirnya saya semangat lagi mengejan focus untuk mengeluarkan pup (karena sampai akhir yang terasa hanya rasa pengen pup). Sampai ketika saya sudah tidak kuat mengejan lagi semua yang diruangan bilang “itu lihat kepalanya sudah kelihatan, ayo berusaha lagi”. Tapi saya tidak mau melihat kebawah karena saya pikir itu cara mereka merayu saya aja. Wong yang keluar pup ngapain dilihat (hehe..). Saya tetap mengejan dengan membabi buta sampai akhirnya terasa ada sesuatu yang keluar dan rasanya subhanallah tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.. Ternyata sudah ada anak yang diletakkan bidan di dada saya. Tasbih, tahmid, takbir saya dan suami serta mak yang nunggui saya. Saya gemetar dan seperti dapat suntikan energy 100x lipat orang sehat. Ya, saat itu menjelang maghrib dan langsung dihadiahi Allah guyuran hujan. Setelahnya suntikan yang diberikan bidan u/ mengeluarkan plasenta pun tidak berasa sama sekali, suntikan yang untuk menghentikan pendarahan pun tidak terasa. Sepertinya saya sudah melewati level sakit yang paling mentok. Sampai bidan jahit menjahit pun saya tidak berasa (yang ini karena dibius local, hehe). Dan ketika bruuul plasenta keluar tak lama kemudian itulah nikmat kedua yang saya rasakan setelah ketuban pecah. Entahlah sepertinya saya dapat lebih dari 10 jaitan walo tanpa pengguntingan, ini karena mengejan yang membabi buta tadi. Demikianlah bundas cerita lahiran saya yang menurut saya tetap GB (maksa.com). Dan apapun yang saya rasakan itu telah berlalu, inysaAllah tetap tidak ada trauma untuk melahirkan lagi dengan lebih GB tentunya. Hikmah yang bisa saya dan suami simpulkan diantaranya,  Kadang kita terlalu mengandalkan ilmu kita yang tak seberapa dan lupa bergantung penuh pada yang memiliki ilmu yang Maha luas. Sehingga munculah kesombongan akan kemampuan diri. Dan itu kebanyakan teori tanpa praktek hanya akan menjadi beban bagi diri sendiri. Satu hal memang kunci GB itu memang 100% di pemberdayaan diri. Semoga ada yang bermanfaat dari kisah persalinan saya ini. Alhamdulillah Allah menganugerahi kami baby girl yang cantik dengan BB 2,8 kg dan PB 49cm dan kami beri nama Darin Aisha. Semoga kami selalu diberikan kemudahan untuk membesarkannya, sehingga kelak ia akan menjadi kebanggaan kami dihadapan Allah..Amin.

dan dari cerita tersebut di atas, ada beberapa hal yang bisa di ambil adalah: – ayo ojo males! practice make perfect – setiap peristiwa pasti ada hikmahnya…dan musti berterimakasih tuh pada de’ Darin Aisha karena “ngajarin” ibunya dan kita semua buat belajar tekun tuk berdayakan diri (ingat bayi kita adalah guru kita lho) – hehe untung njenengan melahirkan di Bidan…itulah istimewanya bidan…karena bidan tak bisa dan tak punya wewenang buat SC maka dia akan berusaha sekuat tenaga gimana caranya supaya kliennya bisa lahiran normal, makanya bidan sabar-sabar…hehehe (bukan berarti dokter gak sabar lho ya? bukan berarti lebih baik bidan daripada dokter lho ya) dan bagaimanapun juga Anda harus berterimakasih pada bidan…entah di BPS/RB bahkan di RS..bidanlah yang bantu dan mendampingi Anda melewati waktu-waktu sulit. – semoga ini bisa jadi pelajaran bagi bunda member yang lain..Berdayakan diri itu bukan hanya membaca…bukan hanya di ucapkan dan dipikirkan tetapi dilakukkan! Semoga ini bisa bermanfaat untuk Anda semua Salam hangat

Rahasia Sederhana untuk Menghilangkan Rasa Sakit dalam Proses Persalinan

fooder

Saya termasuk wanita yang beruntung karena proses persalinan saya Normal, Lancar, dirumah dan tanpa rasa sakit. Dan saya merasa lebih beruntung lagi karena saya mendalami Gentle Birth dan hypnobirthing sehingga Klien-klien yang melahirkan di Bidan Kita-pun jarang sekali bahkan hampir tidak ada yang menjerit-jrit penuh kesakitan atua merasa tersiksa karena proses persalinan, mereka sbagian besar merasakan nyaman, bahkan merasakan nikmat saat melahirkan, Sehingga Mind Set saya tentang proses persalinan normal adalah nyaman dan menyenangkan. Dan inipun dirasakan oleh bidan-bidan yang bekerja di Bidan Kita. Bahkan ada kejadian lucu karena hal ini. Suatu hari ada seorang ibu melahirkan yang kebetulan ibu ini baru sekali periksa kehamilan di bidan kita dan belum pernah mengikuti kelas hypnobirthing di bidan kita. Nah karena si ibu ini belum memberdayakan diri secara optimal maka ketika proses persalinan si ibu ini menjerit lumayan keras. Nah, Anggun, bidan Asisten saya tiba-tiba lari tergopoh-gopoh dari luar dan masuk ke ruang bersalin sambil bertanya kebingungan “Siapa yang jerit-jerit tadi bu? Kok ada yang jerit-jerit?” hahah sontak kamipun tertawa, dan akhirnya sang ibu gak jerit-jerit lagi. Dan akhirnya seorang bayi mungil cantik lahir memecah pagi. Puji Tuhan.

 

Ya senyum memang obat mujarap untuk kurangi rasa sakit terutama pada proses persalinan.

Dan semakin ke sini saya semakin belajar tentang bagaimana meningkatkan rasa nyaman saat melahirkan dan itu saya dapatkan dari klien-klien saya, jadi saya merasa saya wajib berterimakasih kepada mereka juga para bayi yang memberikan pelajaran kepada saya untuk semakin memahami bahwa tubuh wanita itu luar biasa hebat.

Nah dari berbagai pengalaman mendampingi ibu melahirkan di Bidan kita, ijinkan saya memberitahu Anda bahwa ada langkah-langkah dan teknik yang sangat sederhana untuk mengurangi bahkan menghilangkan nyeri persalinan.

Ayo definisikan ulang Nyeri dan keluarkan itu dari mind set Melahirkan Alami Anda Anda akan mengalami apa yang Anda harapkan untuk Anda alami, Artinya adalah jika Anda mengharapkan rasa sakit maka itulah yang akan Anda dapatkan. Saya tahu dan sangat paham bahwa selama kita hidup, sedari kita masih kecil pun orang tua kita mengajarkan bahwa proses persalinan itu sakit, sehingga mengubah ini dalam pikiran kita mungkin sedikit rumit, tetapi bisa dilakukan! Bagian dari masalah dengan keyakinan bahwa melahirkan normal diisi dengan rasa sakit benar-benar hanya berasal dari kurangnya kata yang lebih baik atau lebih positof untuk itu. Bahasa kita terlalu sempit, kita hanya memiliki satu kata (nyeri atau sakit) untuk menggambarkan hampir segala sesuatu yang kita anggap sebagai sesuatu yang tidak menyenangkan. Padahal sebenarnya kata nyeri dan sakit adalah kata yang tidak tepat dalam segala situasi.

Definisi Nyeri: “Sebuah perasaan yang tidak menyenangkan yang sering disebabkan oleh rangsangan yang intens atau bersifat merusak, seperti mematahkankan jari kaki, membakar jari, meletakkan/menempelkann alkohol pada luka, dan tulang yang patah “[2]. Sebuah Asosiasi Internasional yang mempelajari khusus tentang kata Nyeri menyatakkan bahwa definisi Nyeri, “Nyeri/ Sakit adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial [3] Nyeri memotivasi individu untuk menarik diri dari situasi yang merusak tersebut, untuk melindungi bagian tubuh yang rusak dan untuk menghindari pengalaman serupa di masa mendatang. ” Jadi, rasa sakit adalah cara tubuh kita untuk berkomunikasi dengan Anda. Ketika tubuh kita mengalami sesuatu yang bukan merupakan bagian alami dari proses yang sehat itu maka mereka mengirimi kita sinyal yang memberitahu kita, “Hei jangan lakukan itu lagi atau itu akan menyebabkan kerusakan!” nah, bagaimana dengan persalinan? Bukankah persalinan adalah proses yang paling alami di sepanjang sejarah kehidupan manusia? Jadi, Definisi nyeri/sakit tidak berlaku untuk melahirkan normal. Karena melahirkan bukanlah cedera atau penyakit. Ini bukanlah sesuatu yang harus di hindari oleh tubuh anda. ini sebenarnya justru sebaliknya, dimana ketika proses persalinan tubuh Anda bekerja dengan sempurna untuk melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan. Yaitu melahirkan bayi Anda.

Perbedaan antara Nyeri dan Tekanan di Melahirkan Alami Selama persalinan alami tubuh Anda akan bekerja lebih keras daripada yang pernah mereka lakukan sebelumnya, semua sistem di setiap bagian dari tubuh Anda akan sepenuhnya diaktifkan. Dan ini akan menciptakan sensasi baru bagi Anda, dan mungkin tidak pernah Anda alami sebelumnya. Tapi “rasa” itu tidak harus nyeri kecuali jika Anda memilih untuk mengubahnya menjadi nyeri/sakit. Sangat penting untuk memahami apa yang terjadi dalam tubuh Anda selama proses persalinan. Rahim akan menjadi berkontraksi secara berirama dan kemudian rileks kembali. Dan kondisi ini akan semkin bentambah kekuatan dan intensitas sampai bayi Anda lahir. Sementara itu bayi Anda sedikit demi sedikit didorong ke bawah. Dan selama Anda dapat bersantai, maka tubuh Anda akan terus melakukan tugasnya, dan Anda akan terus mengalami tekanan yang sangat kuat. Tetapi jika Anda bereaksi terhadap sensasi-sensasi baru tersebut dengan tegang, maka tubuh Anda akan mencoba untuk membantu Anda dengan berkomunikasi dengan Anda dalam satu-satunya cara ia tahu bagaimana. Ini akan mengirimkan sinyal rasa sakit untuk memberitahu Anda, “Hei berhenti melakukan itu, jangan begitu! Saya tidak bisa melakukan pekerjaan saya dengan baik jika kau akan melawan aku. “ Jadi jika Anda merasa sakit ini adalah karena otot Anda justru menarik diri, dan tubuh Anda sedang mencoba untuk memberitahu Anda untuk melepaskan “rasa” itu dan bersantai.

Mulut Terbuka =  Vagina Terbuka Yang satu ini adalah hal yang sangat mudah untuk Anda lakukan. Buka mulut Anda dan tersenyumlah!. Ada dua alasan besar untuk menjaga mulut terbuka dan tersenyum selama proses persalinan alami. Satu: rahang Anda adalah katup yang mengontrol semua sphincters dalam tubuh Anda. (Hal ini penting karena vagina merupakan sfingter, itu merupakan otot yang membuka dan menutup.) Bila rahang Anda tertutup ketat, maka begitu juga dengan sphincters Anda, ketika rahang Anda santai dan terbuka begitu juga sphincters Anda. jadi Mulut terbuka = vagina yang terbuka. Nah Anda bisa pahami teori ini dari artikel berikut:

https://www.bidankita.com/joomla-license/natural-childbirth/539-ketika-serviks-kembali-menutup

https://www.bidankita.com/joomla-license/natural-childbirth/293-20-fakta-tentang-serviks-dan-bagaimana-perannya-selama-persalinan

Dua: Ketika mulut Anda tertutup itu terlalu mudah untuk mengatupkan gigi dan rahang bersama-sama ketika Anda merasakan tekanan dari kontraksi. Hasil yang Anda peroleh dari efek mengencangkan rahang dan mengencangkan seluruh tubuh Anda yang akan mengakibatkan tubuh Anda mengirimkan sinyal rasa sakit yangmemberitahu Anda untuk berhenti melakukan itu. Tubuh Anda harus dapat bebas bergerak, kontraksi dan membuat ruang untuk memfasilitasi bayi Anda turun. Untuk memungkinkan hal ini terjadi tanpa rasa sakit Anda perlu tetap merasa menyenangkan dan santai, lembut dan lentur. Biarkan mulut Anda menggantung longgar dan terbuka. Mulut terbuka = vagina yang terbuka.

Biarkan tubuh anda bersuara untuk melepaskan Tekanan dan membiarkannya berlalu ketika rahim mulai kontraksi cobalah untuk menemukan cara untuk memindahkan rasanya melalui Bersuara adalah cara yang bagus untuk memindahkan energi , mengeluarkan suara bukan berarti menjerit tetapi cukup bergumam atau mendengung atau bergetar seperti lebah. Nah untuk lebih jelasnya buka link berikut: https://www.bidankita.com/joomla-license/natural-childbirth/343-rahasia-4-melahirkan-alami Jangan Meremehkan Kekuatan Nafas Anda Anda benar-benar dapat mengontrol jumlah intensitas yang dialami melalui belajar bagaimana untuk melalui dan melewati semua sensasi tersebut melalui pernapasan Anda. Jika Anda membuat kesalahan dengan menahan napas atau tidak bernapas sepenuhnya maka tubuh Anda sulit untuk melanjutkan pekerjaan itu dengan mudah karena sedang dibatasi dan kekurangan oksigen penting. Dan itu adalah ketika rasa sakit dan lagi-lagi tubuh Anda ajan memberitahu Anda, “jangan lakukan itu.” Jangan membatasi napas Anda, biarkan saja mengalir. Berikut adalah video dengan beberapa tips tentang cara untuk bernapas secara efektif.

https://www.bidankita.com/joomla-license/natural-childbirth/341-rahasia-2-melahirkan-alami

http://mynaturalchildbirth.org/natural-childbirth-breathe-your-baby-out/

Belajar spiral/goyang inul: Teknik Melahirkan Alami Terbaik ada disini Pertama-tama Anda akan ingin selalu tetap tegak ketika melahirkan normal, versi rumah sakit proses kelahiran dengan Ibu berbaring telentang adalah posisi terburuk dan yang paling menyakitkan bagi Anda. Sementara Anda berada dalam posisi tegak goyang inul atau goyang secara melingkar (spiral) mungkin teknik melahirkan yang paling alami! Gerakan yang sebenarnya dalam tubuh Anda adalah cara terbaik untuk memindahkan energi dan melepaskannya.

Hanya Gunakan Sugesti dan affirmasi Positif dan Visualisasi Melahirkan normal dialami pada dua tingkat,yaitu tingkat fisik dan tingkat mental. Pikiran Anda adalah sebagai sesuatu yang penting selama kelahiran dan apa yang Anda pikirkan akan menjadi kenyataan Anda. Apa pun yang Anda lakukan, jangan katakan satu hal negatif kepada diri sendiri selama proses kelahiran. Jangan pernah mengatakan, “ini menyakitkan,” atau, “Aku tidak bisa melakukan ini ” bahkan kata-kata ” aku tidak kuat” atau apapun yang akan menempatkan keraguan atau ketakutan ke dalam pikiran Anda. Karena pikiran-pikiran negatif menyebabkan Anda tegang. Dan seperti yang kita sudah tahu bahwa tegang akan menyebabkan tubuh Anda untuk mengirimkan sinyal sakit dalam upaya untuk berkomunikasi dengan Anda, “berhenti melakukan itu!” Sebaliknya percayai tubuh Anda dan percayai kekuatan bayi Anda.

PERCAYAI proses kelahiran alami. Selalu katakan kepada diri sendiri bahwa rasanya enak. Ulangi untuk diri sendiri berulang-ulang ketika setiap Anda gelombang tekanan, “aaah ini terasa nyaman!” Bayangkan diri Anda sedang berada di tengah-tengah pengalaman yang sangat menyenangkan dan itu akan menyenangkan. Bayangkan dan katakan kepada diri sendiri untuk terbuka, terbuka, terbuka, dan Anda akan dengan mudah terbuka.

Berendamlah ! Air merupakan rahasia kuno dalam proses kelahiran, pada jaman dahulu wanita telah memasuki ke dalam air untuk melahirkan bayi mereka. Mereka telah pergi ke laguna, laut untuk melahirkan bayi mereka hanya karena rasanya enak. Saat ini karena kebanyakan dari kita lahir di dalam air menggunakan bath up/ kolam persalinan. Saya sarankan untuk tetap tegak dan mobile sementara Anda berada di dalamnya.

Air sangat efektif untuk mengurangi nyeri persalinan yang sering disebut sebagai sifat epidural. Dan saya bisa membuktikan betapa indah kerjanya! Segera membalikkan efek gravitasi, sehingga tekanan menjadi lebih sedikit, dan jauh lebih mudah untuk ditoleransi. Begitu Anda melangkah masuk ke dalam air tubuh Anda mampu untuk bersantai jauh lebih mudah. air Juga memberi Anda perasaan penurunan bobot sehingga lebih mudah untuk memindahkan tubuh dan bergoyang ke posisi yang terasa nyaman untuk Anda

Tak satu pun dari teknik di atas yang baru, semua adalah rahasia kuno yang telah turun-temurun dari ibu dan nenek yang telah memberikan melahirkan normal sejak jaman dahulu. Jadi mari berdayakan diri dan upayakan agar proses persalinanya menyenangkan

Salam hangat

Yesie

Petunjuk &Tips agar berhasil VBAC

Saat pertama kali saya posting artikel tentang VBAC (Vaginal Birth After Caesarean) atau melahirkan normal setelah Operasi Sesar Sebelumnya, Saya bersyukur banyak sekali para ibu yang akhirnya semakin termotivasi untuk melakukan VBAC dan mau memberdayakan diri untuk mencapai “Goals” tersebut. Nah artikel berikut ini adalah beberapa petunjuk atau tips yang dapat membantu menghindari masalah dengan bekas luka di rahim saat proses persalinan, dan membantu mensukseskan “planning VBAC” Anda:

 

1. Jika memungkinkan, Tunggu setidaknya 9 bulan sebelum mencoba hamil lagi: penelitian menunjukkan kemungkinan terjadinya ruptura uteri akan meningkat ketika jarak persalinan kurang dari 18 bulan.

2. Hindari induksi persalinan, bila memungkinkan: Para ahli tidak setuju tentang beberapa alasan umum yang diberikan untuk induksi (misalnya, kehamilan telah melampaui 41 minggu), dan lain-lain tidak didukung oleh penelitian (misalnya, induksi untuk dugaan bayi besar). Karena induksi dapat meningkatkan risiko pecahnya bekas luka dan meningkatkan kemungkinan bahwa proses persalinan akan berakhir dengan SC kembali. Dalam banyak kasus, menunggu proses persalinan berjalan sealami mungkin merupakan pilihan paling aman.

3. Jika Anda mengalami induksi persalinan, hindari obat untuk pematangan serviks: Misoprostol, juga disebut prostaglandin E1, kandungan ini ditemukan di Cytotec, tampaknya menjadi pilihan paling berisiko dan sekarang dianggap kontra-indikasi (para ahli sepakat sebaiknya tidak digunakan) dalam VBAC.

4. Percaya pada Diri Sendiri:kunci dari keberhasilan VBAC adalah PeDe, beberapa pasien yang berhasil VBAC pun menyatakan bahwa mereka berniat untuk VBAC karena sesuatu dalam dirinya “tahu” bahwa dia bisa melakukannya. Percayalah Anda bisa melakukannya dan dan berarti Anda sudah 90% berhasil!

5. DUKUNGAN DUKUNGAN DUKUNGAN! Pilih pengasuh (bidan & dokter) Anda dengan bijak

6. Cari Rumah Sakit yang mendukung walaupun agak sulit untuk menemukan RS yang mendukung VBAC namun jangan langsung putus asa, berupayalah dahulu.

7. Jika Anda memiliki kenangan yang sangat traumatis di rumah sakit sebelumnya- sembuhkan trauma itu dulu, apapun traumanya, sembuhkan akar masalah dari trauma itu. mungkin Anda akanmempertimbangkan untuk melahirkan di rumah? Namun pastikan ada bidan atau dokter yang dapat mendampingi Anda untuk melakukan VBAC!

8. Ambillah kelas Gentle Birth Balance, minimal kelas Hypnobirthing: Kelas ini membantu saya untuk mempelajari teknik-teknik relaksasi dan meditasi positif. Ini benar-benar membantu Anda belajar tentang fokus pada pernapasan dan memahami aspek fisiologis sebenarnya untuk rasa sakit dan bagaimana memerangi rasa sakit membuat proses persalinan Anda lebih nyaman.

9. Jaga dirimu.Jaga pikiran Anda … meluangkan waktu, terutama selama trimester terakhir. Saya merekomendasikan kepada Anda untuk rajin melakukan yoga prenatal  untuk menyiapkan fisik dan mental menghadapi VBAC

10. Carilah Chiropractor ini akan membantu mengurangi keluhan-keluhan Anda dan menyelaraskan energi Anda.

11. Upayakan Posisi janin agar Optimal: Teori ini didasarkan pada rute termudah bayi mengeluarkan diri dari tubuh anda!  Hal ini sangat penting selama kehamilan, jaga posisi tubuh saat duduk, berdiri dan bersalin agar proses persalinannya lancar. Dan saya membahas nya dalam beberapa artikel di www.bidankita.com silahkan di baca untuk meningkatkan pengetahuan Anda.

12. Baca Kisah Inspiratif tentang keberhasilan VBAC, baik di dalam negeri maupun darluarnegeri karena ini benar-benar penting dan inspiratif! Mengetahui bahwa ada banyak wanita yang telah berhasil sebelum Anda Akan membuat Anda merasa dikuatkan dan termotivasi, selain itu ini bisa menjadi bahan pembelajaran Anda tentang apa yang telah mereka lakukan dan apasaja upaya mereka sehingga mereka berhasil melakukan VBAC.

13. Atur pola makan Anda, jangan sampai bayi Anda lebih besar dari anak sebelumnya, menciptakan kebiasaan pola makan yang sehat dan seimbang itu perlu sekali, untuk menciptakan “habit”. sehingga Anda tidak kelabakan ketika di suruh untuk diet.

14. Latihlah NAFAS Anda. Nafas adalah Kuncinya. ikuti kelas Gentle Birth Balance di Bidan Kita maka Anda akan di ajari banyak hal , KNOWLEDGE is POWER.

 

Apakah ada beberapa praktek/tindakan/perlakuan di lapangan yang digunakan dalam proses VBAC yang mungkin/harus menghindari?

1. larangan makan dan minum saat proses persalinan: rasa takut adalah bahwa jika ibu makan dan minum, maka seandainya nanti terjadi “sesuatu” yang mengharuskan ibu untuk segera di lakukan tindakan operasi dengan anestesi umum, maka dia mungkin bisa mendapatkan risiko infeksi serius oleh muntah dan menghirup muntahan ke dalam paru-parunya. Tapi bedah caesar jarang dilakukan dengan anestesi umum. Ketika anestesi umum digunakan, tabung dimasukkan untuk melindungi jalan napas. Jika staf rumah sakit enggan untuk mengizinkan makanan padat, kompromi kan untuk makan makanan cair yang dengan cepat diserap ke dalam aliran darah.

2. Pemasangan infus secara rutin: pemasangan infus tanpa indikasi yang jelas akan sangat merugikan Anda, karena secara otomatis ini akan membatasipergerakan Anda,jadi kompromikan hal ini dengan provider Anda.

 

Jika tujuan saya adalah VBAC, bagaimana saya bisa meningkatkan kemungkinan melahirkan melalui vagina?

Salah satu kuncinya adalah PILIH PROVIDER /Dokter yang PRO NORMAL dan Pro VBAC. Memang ini akan terasa rumit dan mungkin sulit menemukan provider yang benar-benar Pro VBAC, namun jangan putus Asa karena ketika Anda Niat dan berusaha untuk mencari pasti Alam semesta akan membantu. Optimis dan Positif adalah Modal utama.

 

Apa saja Ciri-ciri Provider yang pro VBAC:?

1. Dokter atau bidan tersebut harus percaya bahwa SETIAP Perempuan BISA Melahirkan Normal. Kecuali ada alasan kuat dan indikasi yang jelas bahwa dia tidak mampu melahirkan normal. Bahkan dalam kasus ini, provider harus menghormati hak perempuan untuk membuat keputusan akhir.

2. Tidak memiliki kebijakan yang menghambat VBAC

3. Pernah menolong VBAC dan tingkat kebrhasilan VBAC setidaknya 70% dari wanita yang berencana VBAC.

4. Provider tersebut mengijinkan Anda untuk menyewa atau bahkan menyediakan doula atau bidan pendamping bagi Anda: Karena Anda dan pasangan mungkin mengalami kecemasan tinggi dan keraguan selama VBAC. Kehadiran terus menerus dari seorang wanita yang terlatih dan berpengalaman dapat membantu Anda menangani hal ini. Dia akan tahu cara untuk membantu Anda rileks, mengurangi rasa sakit, dan meningkatkan kemajuan. Jika Anda merasa kesulitan untuk mencari pendamping persalinan yang terlatih Anda bisa menghubungi kami (Bidan Kita) atau Anda bisa mengajak Bidan atau perawat yang Anda tunjuk untuk mengikuti pelatihan sebagai pendamping persalinan bersama kami.

5. Tunda waktu masuk ke Rumah Sakit hingga kontraksi benar-benar teratur dan Anda memasuki fase kala I Aktif dan untuk mengetahui kala I aktif ini Anda bisa bekerja sama dengan bidan/perawat yang Anda tunjuk tadi. Namun jika Anda tidak punya bidan/perawat yang mampu membantu Anda berikut ini salah satu ciri-ciri jika Anda memasuki kala I Aktif (Anda mengalami kontraksi kuat, teratur, setidaknya 5 menit sekali dengan durasi >40 detik, dengan rasa kurang nyaman di pinggang bawah atau dekat dengan tulang ekor)

6. Hindari prosedur induksi persalinan, bila mungkin: ketika pengasuh menggunakan obat atau teknik lain untuk mencoba untuk memulai persalinan buatan, maka resiko SC semakin naik

7. Komit pada diri Anda untuk kelahiran normal: Niat dan komitmen Anda harus tinggi dan kuat

8. Jika operasi sesar diusulkan dan Anda tidak dalam situasi darurat: Tanya tentang (1) mengapa itu dianjurkan, (2) manfaat dan risiko operasi, (3) kemungkinan solusi lain untuk masalah ini, termasuk menunggu lebih lama, dan (4) manfaat dan risiko dari hal / tindakan tersebut. Jika Anda tidak dalam proses persalinan pada saat masalah muncul, Anda harus memiliki waktu untuk melakukan riset Anda sendiri dan membicarakan segalanya dengan pasangan Anda dan pengasuh sebelum membuat keputusan.

9. Jika bayi Anda berada dalam posisi bokong atau kaki- (sungsang): maka dokter atau bidan Sangat sedikit yang akan setuju untuk kelahiran normal dengan bayi sungsang. Mintalah dan diskusikan kepada mereka tentang versi sefalik eksternal Anda mungkin harus mencari untuk menemukan tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan dan pengalaman dengan teknik ini, lalu ikuti tips-tips di www.bidankita.com tentang mengubah posisi sungsang menjadi posisi normal.

Bagaimana jika saya memiliki masalah emosional yang belum terselesaikan?

Beberapa wanita yang telah memiliki pengalaman melahirkan sangat sulit atau menakutkan sebelumnya atau pengalaman traumatis lainnya seperti pelecehan seksual emosinya seringkali kurang stabil sehingga ini dapat mengganggu kemampuan mereka untuk membuat keputusan. Masalah yang belum terselesaikan juga dapat mengganggu kelancaran proses persalinan juga. Jika Anda merasa bahwa Anda memiliki masalah emosional yang belum terselesaikan, segera temukan therapisuntuk membantu Anda atau setidaknya buatlah buku harian dan ungkapkan semua keluhan Anda di buku harian tersebut, berbicaralah dnegan sahabat atau orang terdekat Anda tentang peristiwa yang mengganggu atau carilah dukungan dari wanita sebaya lain dengan pengalaman yang sama. Mendapatkan konseling profesional dari seorang profesional kesehatan mental yang kompeten yang baik-informasi tentang masalah bersalin membantu banyak wanita mengatasi ketakutan mendalam dan kecemasan. Dan Klinik Bidan Kita bisa menjadi rujukan Anda.

Pertimbangkan juga, apa yang akan Anda perlukan selama kelahiran ini untuk merasa aman dan nyaman. Jika Anda tidak puas dengan perawatan sebelumnya, atau Anda akan ingin menentukan dengan pasti sumber ketidakpuasan Anda dan berencana untuk melakukan sesuatu yang berbeda kali ini.

 

Bagaimana jika saya tidak dapat menemukan rumah sakit dan provider yang akan mendukung keinginan saya untuk VBAC?

Di Indonesia memang agak sulit menemukan provider yang pro VBAC namun bukan berarti tidak ada lho. Jika Anda sudah ber-NIAT untuk VBAC berarti Anda harus siap dengan segala “Kerepotannya” termasuk hunting Rumahsakit atau Provider yang mampu memfasilitasi Anda. Artinya ketika Anda berniat VBAC otomatis Anda harus Hunting sedini mungkin.

Lalu coba cari komunitas atau informasi dari beberapa komunitas yang berhasil VBAC untuk menemukan praktisi yang bersedia melayani VBAC.

Namun hal yang terpenting adalah BERDAYAKAN diri Anda dengan meningkatkan pengetahuan tentang seluk beluk proses persalinan dan upaya apa saja yang dapat Anda lakukan dan latih untuk mencapai persalinan normal tersebut. Sekali lagi www.bidankita.com dapat menjadi rujukan Anda untuk mencapai proses persalinan yang nyaman, lancar dan tentu saja NORMAL.

Mulai cari jurnal ilmiah dan Evidance Based medecine tentang VBAC untuk menguatkan Anda dan sebagai bahan diskusi dengan dokter atau provider Anda.

 

Ketika ternyata saya harus SC lagi, apa ada tips yang lebih aman?

1. Jika Anda merencanakan SC ulang, upayakan untuk menjadwalkannya setelah minggu ke-39 kehamilan jika tidak ada alasan mendesak untuk melahirkan bayi lebih cepat: Bayi lahir sebelum minggu ke-39 kehamilan lebih mungkin untuk memiliki pernapasan dan masalah lainnya.

2. Gunakan anestesi epidural atau spinal: anestesi lokal (Anda mati rasa dari tulang rusuk ke bawah) lebih aman untuk Anda dan bayi Anda daripada anestesi umum (yang “ditidurkan”).

3. Permintaan antibiotik pada saat sesar ini: Antibiotik mengurangi kemungkinan infeksi. Anda tidak perlu mereka setelah itu kecuali jika ada tanda infeksi.

4. Mintalah rahim anda harus ditutup dalam dua lapisan jahitan (double-layer rahim penjahitan): Dalam beberapa tahun terakhir, banyak dokter telah mulai menutup rahim dengan satu lapisan jahitan bukan dua. Penelitian yang menetapkan bahwa ada kemungkinan yang sangat rendah adanya pembukaan jahitan spontan selama persalinan dilakukan ketika lapisan ganda jahitan adalah normal.

5. Meminta perawatan setelah operasi untuk mengurangi kemungkinan penggumpalan darah: Tergantung pada seberapa besar kemungkinan Anda untuk memiliki masalah ini, perawatan pencegahan dapat mencakup mengijinkan Anda bangun dan berjalan segera setelah operasi, setelah Anda mengenakan stoking elastis , atau memberikan obat untuk tujuan ini.

 

Apa adalah beberapa tips untuk memiliki pengalaman sesar yang memuaskan?

Memiliki pengalaman melahirkan yang memuaskan adalah penting. Diskusikan pilihan ini sebelumnya bahkan jika rencana persalinan Anda adalah untuk VBAC. Jika masalah tak terduga muncul pada akhir kehamilan atau selama persalinan, mungkin jauh lebih sulit atau tidak mungkin Anda mendapatkan pengalaman yang memuaskan tersebut.

 

Beberapa pilihan mungkin tidak tersedia, yang lainnya mungkin membutuhkan beberapa usaha di pihak Anda. Yang lain mungkin tidak tersedia sama sekali. Dalam hal ini, Anda harus memutuskan apakah cukup penting untuk Anda untuk mencari perawatan di tempat lain. Anda mungkin ingin memilih dokter dan / atau rumah sakit didasarkan pada preferensi Anda.

Berpartisipasi penuh dalam pengambilan keputusan tentang kelahiran: seorang ibu akan merasa puas dengan kelahiran mereka ketika mereka merasa diberi kebebasan untuk mengambil keputusan dan kontrol atas dirinya dan tubuhn ya

Mulai diskusikan kepada provider Anda tentang keinginan-keinginan spesial Anda Misalnya, Anda mungkin ingin:

Mempunyai rekaman video kelahiran atau waktu setelah kelahiran Diijinkan untuk memainkan musik pilihan Anda Meminta untuk tidak diikat lengan Anda memiliki tirai yang menyaring pandangan Anda dari operasi ditempatkan cukup rendah sehingga bayi dapat diletakkan di dada Anda, jika lengan Anda bebas, Anda bisa memegang dan menyentuh bayi Anda. memiliki dokter atau perawat menjelaskan apa yang terjadi di seluruh proses Diperbolehkan untu tirai diturunkan atau Anda dapat melihat langsung melalui cermin pada saat proses bayi Anda lahir(perut Anda akan ditutupi sehingga Anda akan melihat bayi diangkat ) mengumumkan atau memiliki pasangan yang mengumumkan jenis kelamin bayi atau menjadi yang pertama untuk berbicara dengan bayi

Mulailah minum dan makan lagi bila Anda merasa siap: Akses ke makanan dan minuman ketika Anda merasa siap akan membantu Anda merasa lebih normal dan dapat menghindari rasa lapar dan haus.

Dapatkan bantuan dengan ASI: ASI bisa benar lebih sulit keluar setelah operasi dan sementara luka sayatan sedang dalam proses penyembuhan. Carilah tenaga kesehatan yang dapat membantu Anda menemukan cara untuk menjadi lebih nyaman selama sesi menyusui. Pasangan Anda atau orang lain dapat membantu dengan sisi switching, bersendawa, dan popok berubah.

Nah semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda

Ayo POSITIF dan OPTIMIS…mari Berdayakan Diri dan yakinkan diri Anda bahwa ANDA BISA!

Untuk membantu Anda menemukan informasi yang lebih jelas, silahkan Buka :

1. Studi dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19191776

2. Sebuah situs web yang hebat tentang informasi berbasis bukti tentang VBAC: http://www.childbirthconnection.org/~~V

3. ACOG Bulletin 115 pada VBAC: http://www.childbirthconnection.org/pdfs/ACOG-VBAC-guideline-comparison.pdf

4. Sebuah panduan untuk kenyamanan dalam persalinan : http://www.childbirthconnection.org/pdfs/comfort-in-labor-simkin.pdf

5. Sebuah studi menunjukkan VBAC itu pilihan yang wajar dan aman: http://www.ahrq.gov/clinic/tp/vbacuptp.htm

6. Sebuah studi yang sangat baik tentang Pecahnya rahim : http://www.aafp.org/afp/2002/0901/p823.html

7. Sebuah studi yang sangat baik makrosomia : http://www.aafp.org/afp/2001/0115/p302.html

8. Olahraga untuk persiapan persalinan: http://patelife.blogspot.com/2011/03/bradley-birth-exercises.html

9. Yoga untuk membuka pinggul: http://www.yogabasics.com/hip-opening-poses.html

10. Sebuah studi pada manajemen kehamilan lewat waktu http://www.aafp.org/afp/2005/0515/p1935.html

11. http://www.who.int/maternal_child_adolescent/documents/who_frh_msm_9624/en/

12. Mengelola proses persalinan yang berkepanjangan, terhambat: http://www.who.int/maternal_child_adolescent/documents/3_9241546662/en/

13. Perawatan Kehamilan, Persalinan, postpartum, dan Bayi : http://www.who.int/maternal_child_adolescent/documents/924159084x/en/

 

Salam hangat

Mari memberdayakan diri