Sungsang?! Haduh..antara cemas, bingung, takut kenapa-kenapa, takut jangan-jangan…. Nah sebenarnya apa sih Penyebab atau faktor yang mempengaruhi dan memicu bayi sungsang? antara lain adalah:
kehamilan kembar, dimana ruangan rahim semakin sempit sehingga memungkinkan posisi janin kurang optimal hidrosefalus, cairan amniotik (ketuban) yang berlebihan, sehingga bayi kesulitan menempatkan dan menerapkan kepalanya di bawah anencefaly (bayi yang tidak ada tulang tengkoraknya/ kelainan bawaan), kelainan pada rahim, janin mempunyai tali pusat yang pendek, sehingga untuk memutar mungkin dia mengalami kesulitan ada miom pada rahim sang ibu, janin terlilit tali pusar sehingga tidak bisa berputar dan ukuran (kepala) bayi lebih besar dari panggul ibu. Stres dan kekhawatiran serta rekaman negatif di bawah sadar Kurang balance energi ibu (berkaitan dengan chakra)
Seorang wanita dengan kondisi kehamilan sungsang sebenarnya masih mempunyai kesempatan untuk melahirkan secara normal selama kehamilan letak sungsang tersebut memenuhi beberapa persyaratan yaitu :
Janin tidak terlalu besar untuk melewati panggul ibu. Jika berat janin diperkirakan diatas 3,5 kg maka dokter akan memutuskan untuk melakukan caesar. Ibu punya NIAT yang kuat dan siap untuk bersalin normal Ibu mampu kuasai nafas Plasenta dalam keadaan baik dan posisi yang baik serta kuat Tidak terdapat kelainan pada jalan lahir seperti tumor, dll. Proses tahapan pembukaan jalan lahir berlangsung lancar dan tidak bermasalah
Namun demikian persalinan normal dengan posisi bayi sungsang memang mempunyai risiko lebih tinggi dibandingkan posisi bayi normal. Dokter cenderung akan memilih cara persalinan sungsang dengan melakukan melakukan operasi caesar.
3-4 bayi dari 100 bayi akan lahir sungsang. Jika terjadi persalinan prematur kemungkinan melahirkan sungsang akan lebih tinggi. Jika umur kandungan sudah menginjak 28 minggu kemungkinan melakukan persalinan sungsang adalah 25%.
Namun ketika Anda menetapkan diri dan hati untuk tetap berupaya agar bisa melahirkan normal walaupun posisi janin Anda sungsang, Ayo semangat bunda!
Berikut ini adalah beberapa video yang bisa Anda tonton untuk menyemangati. Rata-rata keberhasilan mereka di pengaruhi banyak faktor :
Niat yang Kuat Pemberdayaan diri Persiapan Body, mind, soul yang luar biasa Dukungan dari orang terdekat Dukungan dari profesional
Semoga bermanfaat (buka satu-satu yah)
Sebelum nya ayo pelajari mekanisme persalinan sungsang:
– Ibu ini luar biasa, dan saya beruntung karena bertemu secara langsung dengannya, dia memproduseri filmnya sendiri www.youtube.com/watch?v=vRjSmR9QmYg
– Nah kebanyakan posisi yang mereka ambil sat melahirkan bayi sungsang adalah posisi tegak seperti ini http://www.youtube.com/watch?v=2KWSAFYgdoQ Dan masih banyak lagi sebenarnya. Semuanya butuh perjuangan. Memang tidak mudah. Jika saat ini bayi Anda masih sungsang, ayo tetapkan hati dulu, persalinan yang seperti apa yang ingin anda persembahkan untuk bayi Anda. Jika Anda memilih tetap normal ingat butuh perjuangan jadi Anda harus siap dan tegar, niatnya pun harus kuat, berdayakan diri dari sekarang untuk mengeliminasi rasa TAKUT.
Namun jika Anda akhirnya Anda memilih untuk SC, saya sangat menghormati keputusan itu, namun coba tetap siapkan body. Mind and soul Anda. Serta komunikasikan kepada provider untuk lebih Humanis & gentle. Berikut ini SC Gentle Birth dengan kasus sungsang salah satunya , coba download video ini lalu hadiahkan untuk mereka siapa tahu hati mereka lebih tersentuh dan mau memenuhi permintaan Anda dengan sukahati:
Ketika membaca kisah penciptaan manusia di KEJADIAN, betapa Tuhan itu luar biasa ketika menciptakan MANUSIA. Dia menciptakan langit dan bumi serta segala isinya dahulu baru manusia, setelah semuanya siap. Dari kisah di kejadian itu Anda dan saya menyadari betapa Tuhan sudah memikirkan segalanya masak-masak, dan betapa Tuhan menciptakan manusia begitu sempurna. Tidak hanya itu saja saat penciptaan manusia ketika konsepsi terjadipun, plasenta, yolk sac dulu yang berkembang, endometrium yang menebal guna berikan nutrisi untuk bayi ketika embrio berkembang nanti menjadi janin. Artinya Tuhan menciptakan semuanya sempurna. Dan bahkan untuk proses persalinan-pun Tubuh diciptakan dengan sempurna. Dan inilah yang membuat saya percaya 100% bahwa SEMUA wanita yang mempunyai Rahim dan Vagina Normal PASTI BISA juga melahirkan secara NORMAL pula. Karena saya yakin bahwa Tuhan menciptakan Rahim dan Vagina bukan untuk Asesoris saja. Sama seperti Payudara, mengapa Tuhan ciptakan payudara, ya karena itulah yang Tuhan persiapkan untuk berikan makanan yang terbaik bagi anak-anak kita. Semoga Anda-pu setuju dengan pendapat saya.
Tubuh Anda telah di rancang untuk melindungi dan memelihara bayi Anda selama kehamilan. Proses Persalinanpun demikian, bahwa tubuh wanita mempunyai pengetahuan yang sempurna untuk melahirkan, Jika Anda membiarkan intuisi Anda akan membimbing Anda. Tantangannya adalah untuk mengembangkan rasa kepercayaan diri, percaya pada kearifan batin Anda dan mengijinkan alam semesta untuk melakukan hal tersebut.
Nah pertanyaannya adalah, jika proses persalinan adalah proses yang alami, dimana tubuh mempunyai pengetahuan yang sempurna untuk melalui proses ini, mengapa banyak sekali yang mengalami kesakitan yang luar biasa saat melahirkan. Padahal jika tubuh dirancang sempurna untuk melakukan tugas ini berarti seharusnya melahirkan tidaklah menjadi suatu hal yang menyakitkan bukan? Seharusnya melahirkan menjadi sebuah peristiwa yang penuh kegembiraan dan kesenangan bukan?
Nah sebelum saya menjawab pertanyaan ini silahkan lihat proses persalinan yang alami tanpa intervensi berikut ini:
saat kontraksi, ketuban yang ada di dalam rahim membantu sebagai bantalan bagi bayi Anda mendorong ke dunia dan perasaan selaras dengan irama tubuh Anda seperti halnya karya yang luar biasa dari kelahiran. Saat seorang Wanita mampu memanfaatkan kekuatan batin , percaya diri, dan mengerti serta memahami tubuhnya maka dia akan mampu melahirkan dengan santai dan percaya diri.
Rasa sakit saat melahirkan merupakan bagian alami dari sebuah proses dan ini bisa dikelola. Ketika seorang wanita melahirkan, dikelilingi oleh keluarga dan teman-teman yang percaya bahwa kelahiran akan terjadi secara alami, dia menyadari pada tingkat intuitif kemampuannya untuk melahirkan. Secara naluriah Dia mampu menanggapi setiap kontraksi, menemukan kenyamanan dengan goyang, berjalan dan merintih. Dukungan dan dorongan yang dia terimapun mampu meningkatkan kepercayaan dirinya.
Nah yang jadi masalah adalah kebanyakan, Di lingkungan rumah sakit hari ini, kadang-kadang sulit untuk mempercayai bahwa proses persalinan adalah proses yang alamiah dan normal. Monitoring detak jantung janin, pemasangan infus, pembatasan posisi dan gerakan, dan kesibukan perawat dan dokter masuk dan keluar dari kamar Anda tentu memberikan kesan bahwa kelahiran tidak akan terjadi secara sederhana atau mudah. Dukungan yang tenang, dan terus menerus dapat membantu Anda mengatasi kebisingan, mesin dan lingkungan asing. Dan memiliki kebebasan untuk bergerak dan menemukan kenyamanan dalam berbagai cara adalah kunci untuk mengelola “rasa” saat kontraksi semakin kuat.
Namun Anda patut bergembira karena sekarang semakin Banyak rumah sakit yang mengijinkan Anda untuk berjalan-jalan selama persalinan, menggunakan kamar mandi dan bola kelahiran, makan, minum dan memakai pakaian Anda sendiri. Tentu saja, akan lebih mudah untuk merasa nyaman dan aman di tempat yang akrab, sehingga Anda dapat memilih untuk melahirkan di sebuah klinik bersalin atau bahkan di rumah. Pilihan ini aman jika Anda sehat, telah menerima perawatan prenatal dan dihadiri dan di dampingi oleh bidan terampil atau dokter. Anda harus selalu memiliki rencana untuk cadangan ke rumah sakit jika itu perlu.
Melahirkan adalah pengalaman yang tidak bakalan terlupakan. di sisa kehamilan Anda, berharaplah untuk bertemu bayi Anda dan percaya bahwa tubuh Anda akan melakukan persis apa yang dirancang dengan baik oleh NYA. Untuk itu mari berdayakan diri
Belajarlah dan belajarlah karena Knowledge is POWER
Ini adalah informasi yang menurut saya sangat berguna bagi anda yang ingin proses persalinannya menjadi proses yang positif, lancar dan menyenangkan. Semoga bermanfaat bagi Anda:
1. Makan makanan berminyak atau berat
Melahirkan itu kalau di ibaratkan adalah seperti lari maraton. Start Awal, penting bagi Anda untuk makan amakan ringan dan tetap terhidrasi. Perlu diingat bahwa pencernaan sangat melambat selama persalinan sehingga lebih sulit bagi tubuh Anda untuk mencerna Makanan berat dan berminyak. Selain itu beberapa ibu yangs edang dalam proses persalinan, ketika dia memasuki pembukaan lebih dari 7 cm, seringkali mengalami mual muntah.
Beberapa ide camilan meliputi:
Havermut/oatmeal
Buah
Es loli
Kacang-kacangan
Yogurt
Minuman elektrolit
2. Malas bergerak
Merubah posisi menjadi tegak dan sering berubah posisi dapat membantu Anda untuk mendapatkan kenyamanan dan meningkatkan serta mengoptimalkan posisi janin yang lebih baik, yang pada gilirannya dapat membantu kelancaran proses persalinan. Tapi, waktu istirahat sama pentingnya.
3. Memerangi Proses
Proses persalinan adalah sebuah proses yang paling alami dan tubuh Anda di rancang sempurna untuk melahirkan.
mengapa tidak mencoba dan memberikan diri Anda kesempatan terbaik pada persalinan vagina yang sukses. Beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mensukseskan proses ini meliputi; mencoba berbagai posisi, memperhatikan isyarat tubuh & bayi Anda, dan menjaga otot Anda rileks selama kontraksi.
Gonta-ganti posisi saat melahirkan sebenarnya bukan hanya untuk meningkatkan kenyamanan Anda, tetapi juga mendorong posisi janin Anda menjadi posisi yang tepat bagi panggul Anda dan baik untuk proses persalinan. Cobalah dengan setiap posisi baru setidaknya selama 30 menit atau lebih. Bahkan jika Anda telah menemukan satu posisi tertentu yang paling nyaman, masih penting untuk membuat perubahan posisi sesekali untuk menjaga dan meningkatkan kemajuan persalinan yang terjadi.
Dalam proses persalinan, mengerti isyarat tubuh dan bayi menjadi sangatlah penting. Mulai perhatikan tubuh dan bayi serta konektifitas Anda dengannya. Misalnya jka Anda menerapkan satu posisi tidur setengah duduk lalu kontraksi justru melambat, ya ayo cobalah rubah posisi, mungkin dengan posisi miring ke kiri, duduk, nungging atau berlutut justru memicu kontraksi lebih intens dan teratur. Jika Anda merasa sepertinya Anda perlu istirahat, ya istirahatlah, terutama jika kontraksi inten terjadi pada saat tengah malam atau dini hari dimana jam biologis Anda itu adalah jam untuk istirahat. Jika Anda merasa sentuhan atau pijatan akan membantu Anda melewati ketidaknyamanan yang ada tatkala kontraksi datang, ya lakukan sentuhan. Jika Anda merasakan dorongan yang sangat kuat untuk melakukan sesuatu, melakukannya. Hanya ingat untuk tetap yakin pada kemampuan Anda untuk melakukan hal ini dan tetap dalam kontrol.
Relaksasi dalam persalinan merupakan cara yang bagus untuk menghindari “pertempuran proses”. Respon alami Anda saat kontraksi adalah tubuh Anda menjadi tegang seketika dan punggung melengkung menjauh dari tekanan, maka Entah Anda atau pasangan Anda dapat mengingatkan Anda untuk bersantai dan merilekskan setiap otot, mengusahakan otot-otot tetap longgar.
4. Terengah-engah
Nafas adalah salah satu kunci untuk mencapai proses persalinan yang nyaman. Nah ketika Anda tidak melatih nafas Anda atau Anda tidak terampil, maka begitu ada rasa tidak nyaman, dan Anda panik otomatis nafas Andapun akan berubah.
Terengah-engah atau bernapas terlalu cepat kadang-kadang dapat menyebabkan pusing, mati rasa dan kesemutan pada tangan, kaki, dan / atau wajah, dan bahkan pingsan. Jika Anda berencana untuk mengambil kelas persiapan persalinan berbagai jenis pernapasan akan dibahas. Dalam persalinan, jagalah napas Anda tetap ritmis. Jangan biarkan saat menghirup nafas lebih panjang dibanding saat menghela nafas. Jika Anda bingung, coba buka link ini, ini akan sangat membantu:
ketika Adna ingin melahirkan dnegna normal dan lancar paling tidak Anda harus menguasai NAFAS PERUT atau ABDOMINAL BREATHING. Jenis pernapasan ini menguntungkan karena membantu menciptakan sensasi relaksasi dan mengurangi stres, meningkatkan oksigenasi hingga ke dalam jaringan dan sel, dan memperkuat diafragma. Proses persalinan merupakan tantangan mental dan fisik. Pernapasan yang tepat membantu Anda menghadapi tantangan ini dengan cara untuk mengelola stres, memberikan oksigenasi yang terbaik bagi Anda dan bayi Anda, dan diafragma siap untuk mendorong bayi keluar.
5. Teriak
Vokalisasi yang Tepat Atau Membuat “kebisingan” atau bergumam, atau mengerang selama persalinan dan melahirkan normal adalah hal yang biasa. Suara parau rendah dan erangan membuat tekanan dierahkan pada diafragma Anda dan membantu Anda saat persalinan. Getarkan suara Anda adalah salah satu rahasia bersalin nyaman silahkan buka di link ini: https://www.bidankita.com/joomla-license/natural-childbirth/343-rahasia-4-melahirkan-alami
Namun di sisi lain banyak ibu melahirkan justru berteriak-teriak. Padahal ketika Anda berteriak, Anda menjadi kewalahan dan kehilangan kontrol selama proses. Berteriak dapat mengganggu pita suara Anda dan menyebabkan Anda melepaskan kekuatan Anda mendorong, atau mengejan melalui mulut Anda dan daya mengejan/mendorong/meneran-pun menjadi kurang efektif. Dan otomatis ini tidak akan membantu sama sekali tapi malah memperpanjang proses dan memicu proses persalinan menjadi menyakitkan. Nah mengapa Anda ingin memperpanjang proses ini yang jelas pasti menjadi lebih menyakitkan?
nah ini adalah contoh vokalisasi yang baik saat persaliann. GUNAKAN “MAMALIA” Anda.
Perlu diingat bahwa persalinan atau melahirkan merupakan tantangan mental dan fisik yang panjang dan melelahkan. Kebanyakan wanita akan mencapai titik dimana dia berteriak, membentak, atau bahkan bersumpah serapah. Untuk itu ayo hindari stres, frustasi sedari sekarang. Mari belajar menenangkan diri dengan rajin belajar relaksasi hypnobirthing.
7. Terburu-buru
SABAR adalah salah satu kunci untuk mendapatkan proses persalinan yang alami. Namun seringkali Anda bahkan keluarga atau suami Anda selalu terburu-buru dan tidka sabar saat menghadapi persalinan.
Coba apa yang dirasakan saat Anda tidak sabar, Menunggu bus sekolah datang? 15 menit saja rasanya sudah bagaikan 10 jam. Terjadi distorsi waktu disini. Nah apa jadinya jika saat proses persalinan Anda menjadi tidak sabar?
Salah satu tingkah laku atau perilaku yang menunjukkan rasa tidak sabar antara lain:
– Saat istri sedang menangis kesakitan atau meringis menahan sakit perut karena dia sedang kontraksi lalau saat saya masuk ke ruangan, sang suami atau ibu, atau pendamping bertanya “Kira-kira berapa jam lagi ini prosesnya bu?”, “kira-kira lahir berapa jam lagi bu?”, ” kok lama sekali ya bu?” Ingat proses persaliann itu unik jadi ada proses yang harus Anda alami.
8. Beritahu Apakah Apakah Selama mengejan justru membuang kotoran (pup)
Ibu bersalin seringkali menjadi gugup, sungkan dan tidak enak hati ketika saat dia mengejan ternyata yang keluar bukan kepala bayi tetapi malah tinja. Sehingga akhirnya ketika ada kontraksi kuat dan ada sensai ingin mengajan, tanpa disadari sang ibu “menahan” diri untuk tidak mengejan, karena takut tinjanya keluar dan dia merasa malu.
Untuk itu, Anda tidak perlu menunjukkannya kepada ibu. Mereka sudah harus dengan segala kerendahan hati dan mengekspos kemaluannya kepada orang asing. Hal terakhir yang Anda lakukan yang dapat mempermalukan mereka adalah dengan menunjukkan sesuatu yang mereka tidak mampu untuk mengontrolnya.
Nah semoga bebarapa tips di atas bermanfaat untuk Anda
Salam Hangat
Yesie Aprillia S.Si.T, M.Kes
Owner Bidan Kita
Jl. Piere Tendean no 20 Rt I Rw VII, Sikenong, Kel. Kabupaten, Kec. Klaten Selatan, Klaten
Untuk kesekian kalinya klien Bidan kita melahirkan Tanpa mengejan tetapi justru tertawa. Dan Di hari Valentine tahun 2013 ini di dini hari, Bunda jayanti berhasil melahirkan sambil tertawa seru.
Yah ini adalah hadiah Valentine yang istimewa. Menyambut bayi lahir kedunia dengan penuh tawa bahagia.
Masak iya bisa tertawa sich?
Mungkin pertanyaan dan kalimat sangsi ini yang terlontar di benak Anda ketika saya menulis artikel ini.
Dan jawabannya adalah YA Andapun Bisa melahirkan sambil tertawa. Asal mau mempersiapkan dan mengupayakannya.#Pemberdayaan Diri.
Proses persalinan dan kelahiran adalah sebuat peristiwa yang tak bakalan Anda lupakan. Dan harusnya menjadi sebuah peristiwa yang menggembirakan bukan? Bagaimana tidak? Anda menjadi orang tua lho! Dan Anda mempunyai BAYI!
Menurut sebuah artikel di Boulder Daily Camera (“Tertawa benar-benar bisa menjadi salah satu obat terbaik,” 4 November 1996), tawa membantu mengontrol rasa sakit, menurunkan tekanan darah, mengurangi stres, dan meningkatkan fleksi otot. Hal ini juga men-stop aliran hormon stres, meningkatkan kemampuan tubuh untuk memanfaatkan oksigen, dan memicu produksi hormon beta endorfin menjadi melimpah ( sebuah senyawa yang di produksi tubuh seperti morfin alami yang dapat menimbulkan rasa euforia)
Selain itu kalau Anda mempelajari tentang mekanisme dan cara kerja serviks Anda akan mengerti mengapa Tertawa justru membuat proses persalinan menjadi lancar.
Nah untuk mempelajari ini silahkan buka link berikut:
jadi ketika mulut atas terbuka, maka mulut bawah pun terbuka, SIMPLE bukan? ^_^
Lalu bagaimana caranya agar Anda bisa demikian?
Lakukan langkah-langkah berikut:
1. Persiapkan tubuh, mental dan spiritual tuk hadapi proses persalinan
2. Rajin Yoga, Pilates, Senam Hamil, Taichi.
3. Latihan NAFAS. Ini penting sekali!
4. Latihan Hypnobirthing (jika perlu temui segera therapis Anda dan ikuti kelasnya, cari bidan yang bisa dan menguasai hypnobirthing. Kalau mau ketemu pakar-pakarnya Anda bisa buka di www.hypnobirthingindonesia.com)
Semua wanita yang mempunyai rahim dan vagina potensial untuk BISA melahirkan dengan NORMAL .
Itu adalah sebuah kalimat yang selalu saya amini.
Namun memang kenyataan di lapangan adalah ada saja masalah-masalah yang enyertai “perjalanan” seorang wanita hamil. Salah satunya adalah HIPERTENSI.
Tentu Anda bingung dan panic ketika anda diiagnosa hipertensi dalam kehamilan, karena seperti kita ketahui hipertensi yang terjadi pada masa kehamilan sangat berpotensial untuk menyebabkan dan memicu gangguan-gangguan lainnya terutama pre eklamsia dan eklamsia yang tentunya tidak Anda inginkan.
Namun Takut dan Panik saja tidak akan membantu menyelesaikan masalah Anda lho!
Jadi Jika Anda telah didiagnosa dengan hipertensi selama kehamilan Anda, atau bahkan jika Anda sedang mencari langkah-langkah pencegahan untuk menjaga tekanan darah Anda tetap normal, berikut adalah beberapa rekomendasi untuk membantu Anda mengatasi masalah ini:
1. Air. Air. Air. Minum air. Kemudian minum lagi dan kemudian beberapa lagi. Setidaknya 8 gelas sehari atau lebih jika Anda bisa.
2. Latihan Peregangan dan rajin lakukan YOGA
Wanita aktif cenderung menderita tekanan darah tinggi. Bagi mereka yang berurusan dengan hipertensi, berjalan lambat, yoga, tai chi dan peregangan yang lembut bermanfaat untuk menjaga peredaran darah beredar dengan lancer dan jantung memompa dengan baik
3. Diet Sehat. Sebuah diet yang mencakup banyak buah-buahan organik dan sayuran segar akan membantu Anda merasa baik tentang bagaimana Anda merawat diri sendiri dan bayi Anda. Beberapa pertimbangan khusus untuk membantu meringankan atau mencegah hipertensi meliputi:
o Tingkatkan asupan protein menjadi 80-100 gram per hari. Jadi Anda makan BANYAK protein. Ada sekitar 25 gram protein dalam tiga atau empat gelas susu, telur, atau dua cangkir kacang masak, atau dua ons kacang, atau empat ons ikan, daging atau keju.
o Konsumsi Kalsium! Dianjurkan Anda mengkonsumsi 1.000 gram kalsium setiap hari selama kehamilan. `Sumber kalsium terbaik adalah rumput laut! makanan Lain yang kaya kalsium termasuk ikan, produk susu, almond, brokoli, bok choy, kacang brazil, telur, kangkung, wijen, kedelai, tahu, dan biji bunga matahari.
o Konsumsi Kalium. Kentang beserta kulitnya dan pisang segar sangat kaya potasium. Sebuah pisang sehari membuat kram berkurang.
o Konsumsi 1 biji mentimun sehari. Ketimun merupakan makanan yang paling terkenal untuk menurunkan tekanan darah. Sebuah mentimun murni per hari juga akan meringankan sembelit dan menguntungkan ginjal.
o rekomendasi diet lainnya termasuk mengkonsumsil minyak ikan, makan bawang putih dalam jumlah besar, dan menghindari stimulan seperti makanan pedas atau pedas, teh hitam, minuman cola, kopi, dan nikotin.
o tidak ada tepung putih atau biji-bijian olahan lainnya (seperti nasi putih), hanya satu porsi gandum atau kurang per hari
o hanya produk susu non-lemak, ayam atau kalkun, daging sapi atau daging olahan serta memasak dengan minyak zaitun
o Oranye, jeruk dan jeruk nipis manis mengandung sejumlah kaya vitamin C, yang membantu untuk menjaga tingkat tekanan darah di bawah kontrol.
o Hindari penggunaan garam dalam jus buah. Air kelapa adalah pilihan yang sehat untuk menghindari hipertensi dalam kehamilan. Anda bisa minum 250 ml. air kelapa setiap hari untuk mengelola tingkat tekanan darah Anda.
4. Nikmati mandi. Menambahkan garam laut di air yang Anda gunakan untuk mandi memungkinkan untuk penyerapan magnesium dan ini sering membantu dalam menghilangkan rasa sakit. berenang di laut juga dianjurkan.
5. Ekspresikan Diri! Stres emosional dapat meningkatkan tekanan darah. penting untuk mengekspresikan emosi. Bicaralah secara terbuka kepada keluarga dan teman-teman. Cari bentuk ekspresi non-verbal (dalam seni, gerakan, dan bernyanyi).
6. Relaksasi / Meditasi / Visualisasi. Nikmati perjalanan dengan hati yang terbuka dan senyum di wajah Anda. Ikuti kelas hypnobirthing dan temui praktisi hypnobirthing di daerah Anda ini akan sangat membantu menurunkan tekanan darah.
8. Suplemen yang Anda butuhkan seperti klorofil cair, dan vitamin c, serta minum 100 mg vit B-6 setiap hari, atau menambahkan ragi ke pisang atau blewah lalu buatlah Smoothie untuk membantu mengembalikan keseimbangan kalium tubuh dan menurunkan tekanan darah Anda.
9. Mengurangi asupan natrium. Jika Anda mempunyai kebiasaan menaburkan garam pada salad Anda, berhentilah untuk mengontrol tekanan darah. Asupan garam total tidak boleh lebih dari satu sendok teh per hari. Hindari chip, keju dan junk food untuk mengurangi asupan garam Anda.
10. Mengurangi Stres. Stres merupakan salah satu penyebab utama hipertensi dalam kehamilan. Anda harus melakukan perubahan gaya hidup tertentu juga dan untuk itu Anda perlu dukungan dari keluarga Anda. Dapatkan tidur yang cukup untuk menurunkan tekanan darah Anda. Melakukan pernapasan dalam dan meditasi untuk mengurangi stres Anda dan tingkat tekanan darah.
Nah untuk informasi kelas hypnobirthing, Yoga dalam kehamilan, akupunktur dalam kehamilan , Anda bisa hubungi kami di 085100111884
Hipertensi pada kehamilan bisa saja terjadi pada wanita manapun. Namun hal ini tentu tidak semua mengalaminya. Tergantung bagaimana kondisi si calon ibu itu sendiri. Hipertensi adalah nama lain dari tekanan darah tinggi, tekanan yang diakibatkan dari aliran darah yang dipompa oleh jantung, mengalir cepat sehingga menekan dan merusak dinding arteri pada pembuluh darah. Kondisi demikian jika tekanan darah diatas 140 mmHg sistolik atau 90 mmHg diastolik yang biasa ditulis 140/90 mmHg. Oleh karena itu wanita hamil perlu menjaga kondisi kesehatannya dengan baik agar saat proses kelahiran dapat berjalan dengan selamat.
Penyebab Terjadinya Hipertensi Pada Kehamilan
Kasus ini memang tidak selalu dialami oleh wanita hamil, jika dalam masa kehamilan mampu memaksimalkan segalanya. Hipertensi atau tekanan darah tinggi dapat terjadi jika si calon ibu membiasakan pola hidup yang salah misalnya, merokok, kelebihan kadar ragam, kelebihan berat badan, mengkonsumsi alkohol. Dengan begitu tekanan darah akan meningkat sehingga menyebabkan hipertensi. Masa kehamilan adalah masa yang sangat rumit dalam menjaganya, dimana si calon ibu harus benar-benar mengotrol kesehatannya dengan baik. Dari beberapa penyebab terjadinya hipertensi diatas tentu bisa menimbulkan efek atau dampak yang sangat buruk bagi kesehatan janin dan si calon ibu. Peran keluarga serta dokter juga snagat penting untuk mencegah penyebab terjadinya hipertensi pada masa kehamilan.
Dampak Yang Ditimbulkan Hipertensi Pada Kehamilan
Banyak akibat yang ditimbulakan karena terjadinya hipertensi pada kehamilan. Dan dampak tersebut merupakan hal yang serius bagi wanita hamil. Hipertensi memiliki resiko besar seperti kerusakan pada ginjal. Si ibu akan menderita preeclampsia atau keracunan pada kehamilan, hal ini akan sangat membahayakan bagi ibu dan janinnya. Selain itu wanita hamil yang mengalami hipertensi juga akan mengalami kerusakan pembuluh darah, stroke dan gagal jantung di masa mendatang.
Hipertensi adalah penyakit pembuluh darah kronik yg ditanda dengan peningkatan tekanan darah arteri baik tekanan sistolik maupun diastolik. Pada tahap awal, terdapat gejala2 pusing, sakit kepala, palpitasi atau fekuensi nadi meningkat, imsomnia, telinga berdenging, lemah dan bahkan rasa baal pada kaki. Pada tahap selanjutnya dapat ditemui kelainan pada fungsi otak, jantung, lever, dan ginjal.
Dalam ilmu pengobatan tradisional Cina, penyebab Hipertensi adalah hiperaktivitas (kerja berlebihan) atau hipoaktivitas (kerja yg lemah) dari Yin dan Yang. Di mana Yin dan Yang itu adalah dua hal yg ada dlm tubuh manusia, di mana apabila terjadi ketidakseimbangan di antaranya akan menyebabkan timbulnya penyakit atau kelainan fungsi organ2 dalam tubuh. Menurut ilmu pengobatan Tradisional Cina, penyebab timbulnya gejala Hipertensi antara lain:
1. Adanya depresi atau emosi marah dalam jangka waktu yg lama akan menimbulkan sumbatan atau terhambatnya Qi (energy dalam) , akhirnya menimbulkan api yg akan banyak mengkonsumsi Yin lever dan selanjutnya akan menyebabkan hiperakivitas Yang dari lever. Dapat pula disebabkan oleh defiensi (hipoaktivitas) dari Yin Ginjal yg akan menurunkan aktivitas Yin lever juga, sehingga akan menyebabkan hiperaktivitas dari Yang lever.
2. Banyak mengkonsumsi makanan2 berlemak dan asin, menyebabkan timbulnya lembab panas dan menyebabkan pula sumbatan dahak (cairan) dan lembab.
Prinsip terapi akupuntur pada penderita Hipertensi yaitu menurunkan hiperaktivitas dari Yang lever, memperkuat Yin Ginjal, dan mengurangi lembab serta memperlancar sirkulasi dahak atau cairan. Sehingga titik2 akupuntur yg dipilih terutama adalah meridian kaki Cie Yin, meridian kaki Shao Yin, meridian Yang Ming tangan dan kaki, dan meridian Governor Vessel(GV). Sebagai contoh, Baihui(GV20), Fengchi(GB20),Quchi(LI11), Hegu(LI4), Fenglong(St40), Sanyinjiao (Sp6), Taichong(LR3), dan Taixi (KI3).
Metoda penusukan adalah akupuntur konvensional dengan pelemahan dan penguatan titik2 tertentu, dilakukan setiap hari apabila akut dan tekanan darah sangat meningkat, sampai 10 kali, apabila sudah menurun dikurangi frekuensinya 2 atau 3 hari sekali.
Berdasarkan pengalaman saya selama ini, tekanan darah setelah penusukan akan berkurang minimal 20 mmHg.
Zhongguo Zhen Jiu. (Feb 2008, 28 (2) :156-8, Zhang XB, Shen SC). Melakukan penelitian untuk menyelidiki menjadi metode yang efektif untuk pengobatan hipertensi. Delapan puluh kasus yang diterima Akupunktur untuk perawatan Kehamilan dan Hipertensi. Empat puluh delapan adalah sangat efektif, 29 kasus yang efektif, 3 kasus tidak efektif, dengan tingkat efektif total 96.25%. Ini adalah salah satu contoh dari ribuan studi yang dilakukan setiap tahun yang memverifikasi dan mengkonfirmasi temuan tersebut. Teks-teks medis Cina selama ribuan tahun, terdapat sejumlah daftar yang berkaitan dengan kondisi “kejang-kejang pada kehamilan”
Selain Akupunktur memang efektivitas Namun, saya juga membuat sejumlah rekomendasi tambahan mengenai diet dan gaya hidup, seperti mengambil waktu untuk menikmati musik yang tenang atau membaca buku yang bagus untuk beberapa jam dalam sehari, khususnya di sore hari, rajin melakukan relaksasi hypnobirthing. Diet juga merupakan faktor penting dan makanan seperti telur dengan peterseli, sangat berguna untuk memperkuat darah.
Menghindari kafein, tidak hanya dalam kopi, namun dalam cokelat dan teh, minuman energi dll adalah ide yang bagus, jika Anda juga melakukan yoga, Tai Chi, dll Jika pikiran Anda terganggu karena takut dan kekhawatiran tentang persiapan untuk kelahiran, pasangan Anda dll lebih baik diungkapkan dan dibahas kemudian jangan hanya disimpan karena bias memicu dan menyebabkan tekanan darah tinggi.
Jika Anda sedang hamil dan menderita tekanan darah tinggi, atau gejala seperti edema, sakit kepala, dll saya sangat mendorong Anda untuk menjalani Akupunktur untuk perawatan Kehamilan dan untuk meringankan Hipertensi dan membantu mendorong tekanan darah Anda untuk turun dan stabil.
Apa rasanya?
Tentu Anda penasaran bagaimana rasanya ketika di lakukan akupuntur. Nah Anda mungkin merasa sedikit tekanan ketika jarum masuk Kebanyakan orang merasa bahwa itu tidak sakit. Daerah yang ditusuk mungkin menjadi kesemutan, mati rasa, gatal, atau menjadi sedikit sakit. ini adalah tanda bahwa aliran energi, atau chi, telah diakses. Setelah jarum ditusukkan di titik tertentu, provider Anda mungkin akan memutar-mutar jarum tersebut. Atau ia dapat menggunakan arus panas atau listrik pada jarum.
Apakah akupunktur aman?
Secara umum, akupunktur adalah aman bila dilakukan oleh therapist yang bersertifikat. Dalam kasus yang sangat jarang, masalah mungkin terjadi setelah akupunktur. Anda bisa mendapatkan infeksi, terutama jika jarum tidak steril. Tapi therapist berlisensi pasti membuang jarum mereka setelah satu kali penggunaan. Jadi Pastikan therapist Anda menggunakan jarum steril setiap waktu.
Bicarakan dengan dokter atau bidan Anda jika Anda memiliki pertanyaan lain tentang keamanan akupunktur. Selalu beritahu dokter atau bidan Anda jika Anda menggunakan pengobatan seperti akupunktur.
Memilih acupuncturist Periksa lesensi mereka
Tanyakan kepada dokter Anda dan teman-teman untuk mencari therapist yang terrekomendasi.
Jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran mengenai Akupunktur untuk protokol pengobatan Hipertensi dalam Kehamilan atau ingin memulai pengobatan maka jangan ragu untuk menghubungi saya atau membuat janji di mana kita bisa mendiskusikan kekhawatiran atau pertanyaan yang mungkin Anda miliki. Silahkan email ke [email protected] atau bikin janji (appointment) di 0272 3111884
Semoga bermanfaat
Salam hangat
Referensi:
Vickers AJ, et al. (2004). Acupuncture for chronic headache in primary care: Large, pragmatic, randomised trial. BMJ, 328(7442): 744-749.
Berman BM, et al. (2004). Effectiveness of acupuncture as adjunctive therapy in osteoarthritis of the knee. Annals of Internal Medicine, 141(12): 901-910.
Abramowicz M (2006). Acupuncture. Medical Letter on and Therapeutics, 48(1234): 38-39.
Haake M, et al. (2007). German acupuncture trials (GERAC) for chronic low back pain. Archives of Internal Medicine, 167(17): 1892-1898.
Furlan AD, et al. (2005). Acupuncture and dry-needling for low back pain. Cochrane Database of Systematic Reviews (1).
Seorang ibu hamil datang ke Bidan Kita untuk melakukan pemeriksaan kehamilan. Ibu ini, sebut saja namanya Ny Shinta. Hamil pertama kali dan selama ini dia tidak pernah menderita hipertensi. Namun saat Ny Shinta saya periksa, ditemukan bahwa tekanan darahnya adalah 180/100 mmHg. Kaget memang karena saat itu umur kehamilannya sudah menginjak 32 minggu dan selama ini tekanan darahnya baik-baik saja.
Ketika saya coba menggali lagi akar masalah dari hipertensi ini, dan mencoba membantu mengatasinya, saya meminta Ny Shinta untuk mengisi dan menjawab beberapa pertanyaan di form skala distres supaya saya mengetahui sebenarnya ada hal lain apa yang memicu Ny Shinta ini menjadi hipertensi. Dan memang benar setelah saya melakukan scoring ternyata Ny Shinta mengalami distres yang cukup tinggi, skornya 60 saat itu.
Langsung saja saat itu saya anjurkan beliau untuk mengikuti kelas Hypnobirthing. Setelah mengikuti 6 kali pertemuan tiap minggunya ternyata tekanan darahnya perlahan-lahan turun dan kembali normal. Sehingga di umur kehamilan 39 minggu Ny Shinta ini berhasil melahirkan normal dengan nyaman, lancar bahkan bebas dari rasa nyeri. Tekanan darahnyapun tetap normal hingga saat ini.
Nah dalam artikel ini saya tidak akan membahas banyak tentang hipnobirthing dalam kasus hipertensi kehamilan, tetapi saya akan membahas tentang apa dan bagaimana hipertensi dalam kehamilan.
Definisi dan klasifikasi
Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan diastolik lebih atau sama dengan 90 mmHg atau tekanan sistolik lebih atau sama dengan 140 mHg. Tekanan tersebut harus diukur dalam dua kali pengukuran paling tidak berjarak 6 jam dan tekanan diastolik adalah saat suara korotkoff fase V.
Kalsifikasi penyakit hipertensi pada kehamilan
Hipertensi dalam kehamilan Preeklampsia : ringan dan berat Eklampsia Hipertensi kronik Hipertensi kronik superimposed preeklampsia atau eklampsia
Preeklampsia
Didefinisikan sebagai timbulnya hipertensi, proteinuri setelah kehamilan 20 minggu pada wanita dengan tekanan darah yang normal sebelumnya. Dapat juga berkaitan dengan gejala dan tanda lainnya seperti edema, gangguan penglihatan, nyeri kepala, nyeri ulu hati. Preeklampsia dapat timbul sebelum usia kehamilan 20 minggu pada wanita dengan kehamilan mola atau adanya lupus antikoagulan. Terdapat dua jenis preeklampsia yaitu
Preeklampsia ringan, bila tidak ditemukan adanya tanda preeklampsia berat
Preeklampsia berat, bila satu atau lebih kriteria di bawah ini terpenuhi
Tekanan darah sistolik > 160 mmHg atau diastolik > 110 mmHg dalam dua kali pengukuran dengan jarak 6 jam Proteinuri sebesar 5 g/24 jam atau +3 atau lebih pada pengukuran semikuantitatif Olguria, produksi urin kurang dari 500 cc/24 jam Gangguan serebral atau penglihatan, gangguan kesadaran, nyeri kepala, skotoma Edema paru Nyeri epigastrium atau kuadran kanan atas Gangguan fungsi hati tanpa adanya etiologi lain Trombositopenia Pertumbuhan janin terhambat
Eklampsia adalah timbulnya kejang umum atau penurunan kesadaran pada wanita dengan preeklampsia setelah penyakit neurologis, seperti epilepsi sudah disingkirkan.Jika hipertensi ditemukan pada kehamilan < 20 minggu dan tidak adanya mola hidatidosa maka wanita tersebut didiagnosis dengan hipertensi kronik. Dan bila kemudian timbul proteinuri maka disebut preeklampsia superimposed. Kriteria lain preeklampsia superimposed adalah peningkatan tekanan darah yang mendadak, timbulnya hemolisis, gangguan fungsi hati, timbulnya sindroma hellp.
Etiologi
Teori mengenai etiologi dan patofisiologi preeklampsia harus memperhatikan pengamatan bahwa penyakit hipertensi karena kehamilan lebih mungkin terjadi pada wanita yang:
Terpajan villi korialis untuk pertama kalinya
Terpajan villi korialis yang jumlahnya banyak, seperti dalam kembar atau mola hidatidosa
Mempunyai penyakit vaskuler sebelumnya
Mempunyai predisposisi genetik untuk hipertensi
Meskipun vili korialis penting dalam etiologi preeklampsia, namun letaknya tidak harus di dalam uterus dan juga janin tidak menjadi penentu timbul atau tidaknya preeklampsia. Apapun etiologi yang mendasarinya, kaskade peristiwa yang menghasilkan sindrom preeklampsia mempunyai ciri kerusakan endotel vaskuler dengan vasospasme, transudasi plasama yang diikuti sekuele iskemia dan trombosis.
Beberapa mekanisme sudah diajukan untuk menjelaskan etiologi preeklampsia. Menurut sibai, etiologi yang dianggap potensial adalah
Invasi trofoblas pembuluh darah uterina yang abnormal
Intoleransi imunologis antara jaringan maternal dan janin-plasenta
Maladaptasi maternal terhadap perubahan kardiovaskuler atau inflamasi selama kehamilan
Defisiensi nutrisi
Pengaruh genetik
Patofisiologi
Preeklampsia adalah suatu sindrom atau kumpulan gejala yang mempunyai konsekuensi patofisiologi pada seluruh sistem tubuh. Perubahan pada masing-masing sistem organ saling mempengaruhi dan juga derajat patologi masing-masing sistem organ berbeda-beda sehingga spektrum penyakit preeklampsia-eklampsia sangat bervariasi.
Gangguan pada sistem kardiovaskuler umum ditemukan pada pasien preeklampsia atau eklampsia. Hal ini berkaitan dengan meningkatnya beban afterload karena hipertensi, perubahan preload yang diakibatkan oleh berkurangnya hipervolemia pada kehamilan dan aktivasi endotel dengan ekstravasasi plasma. Derajat aberasi kardiovaskuler tergantung beberapa faktor, termasuk beratnya hipertensi, ada tidaknya penyakit kronik, ada tidaknya preeklampsia dan waktu pemeriksaan.
Hemokonsentrasi adalah fitur utama dari preeklampsia-eklampsia. Wanita dengan berat badan rata-rata seharusnya mempunyai 5000 cc volume darah pada saat aterm dibandingkan 3500 cc pada wanita yang tidak hamil. Pada preeklampsia-eklampsia volume yang meningkat sebesar 1500 cc tidak terjadi. Dengan adanya hemokonsentrasi, vasospasme dan kebocoran endotel maka wanita dengan preeklampsia-eklampsia sensitif terhadap terapi cairan yang diberikan dan terhadap kehilangan darah saat persalinan.
Kelainan hematologi juga terjadi pada beberapa wanita dengan preeklampsia. Trombositopenia, penurunan faktor pembekuan dan hemolisis eritrosit adalah yang sering terjadi. Penurunan jumlah trombosit diakibatkan oleh aktivasi platelet, agregasi dan konsumsi yang meningkat disertai rentang hidup yang berkurang. Trombositopenia di bawah 100.000/ul menggambarkan proses penyakit yang berat, dan biasanya akan terus menurun. Setelah persalinan, jumlah trombosit akan meningkat progresif untuk mencapai kadar normal dalam 3-5 hari. Preeklampsia berat sering disertai dengan hemolisis yang ditandai dengan kadar LDH yang meningkat. Bukti lainnya adalah pada apus darah tepi banyak terjadi perubahan morfologi eritrosit seperti schizocytosis, spherocytosis dan retikulocytosis. Hal ini disebabkan oleh hemolisis mikroangiopati yang diakibatkan oleh disfungsi endotel yang disertai dengan deposit fibrin dan agregasi trombosit. Adanya perubahan membran eritrosit, meningkatnya agregasi akan memfasilitasi kondisi hiperkoagulasi. Perubahan laboratorium kearah kondisi hiperkoagulasi pada dasarnya bersifat ringan. Oleh karena itu pemeriksaan rutin faktor koagulasi, termasuk PT/APTT dan fibrinogen tidak diperlukan pada pasien dengan preeklampsia-eklampsia. Trombofilia adalah defisiensi faktor pembekuan yang mengakibatkan kondisi hiperkoagulasi. Hal ini berhubungan dengan preeklampsia early-onset. Dilaporkan juga bahwa kadar antitrombin lebih rendah pada wanita dengan preeklampsia dibandingkan dengan wanita normal atau dengan hipertensi kronis. Adanya trombositopenia, hemolisis dan peningkatan enzim hati disebut sindroma HELLP yang merupakan perburukan dari preeklampsia. Beberapa klinisi memberikan kortikosteroid untuk mengurangi berat penyakit. Pasien dengan sindroma HELLP mempunyai angka komplikasi yang tinggi, Haddad dkk menemukan pada 40% kasus.
Perubahan pada sistem endokrin, homeostasis juga terjadi pada pasien dengan preeklampsia-eklampsia. Volume cairan ekstraseluler akan meningkat, diakibatkan oleh adanya kerusakan endotel. Akibat adanya kadar protein yang menurun maka terjadi tekanan onkotik yang rendah dan memfasilitasi terjadinya ekstravasasi cairan ke ekstrasel. Terjadi juga perfusi ginjal dan laju filtrasi glomerulus yang berkurang yang mungkin diakibatkan oleh volume plasma yang berkurang. Sebagai akibatnya pada pasien dengan preeklampsia maka kadar kreatinin plasma akan meningkat hingga 2 kali kadar kehamilan normal (dari 0,5 mg/dl menjadi 1,0 mg/dl). Pada kasus yang lebih berat lagi yang disertai dengan vasospasme intrarenal maka kadar kreatinin dapat mencapai 2-3 mg/dl. Secara anatomis juga terjadi perubahan pada ginjal, yaitu adanya endoteliosis kapiler glomerulus yang ditandai dengan pembengkakan endotel kapiler glomerulus yang disertai deposit materi protein subendotel. Pada kasus yang berat dapat terjadi kegagalan ginjal yang diakibatkan oleh nekrosis tubuler akut dengan ciri oliguri atau anuria dan peningkatan kadar kreatinin yang cepat (sekitar 1 mg/dl/hari).
Perubahan pada hepar wanita eklampsia pertama kali dikemukakan oleh Virchow pada tahun 1856. Lesi yang khas adalah perdarahan periportal di perifer hepar. Sheehan dan Lynch menemukan perdarahan yang disertai infark pada 50% kasus. Perdarahan yang terjadi biasanya ditangani secara konservati kecuali hematom bertambah besar, yang memerulukan intervensi bedah.
Preeklampsia-eklampsia juga mengakibatkan perubahan pada susunan saraf pusat. Perubahan anatomis yang bisa terjadi adalah perdarahan akibat robeknya pembuluh darah karena hipertensi dan mungkin juga timbul edema, hiperemi, iskemi, trombosis dan perdarahan. Pada perubahan yang pertama lebih sering terjadi pada wanita dengan hipertensi kronik sebelumnya. Dengan teknologi dopler maka sekarang dapat dilakukan pengukuran aliran darah dan perfusi serbral nir invasif. Belfort dkk menemukan bahwa preeklampsia berhubungan dengan peningkatan tekanan perfusi serebral yang dilawan dengan peningkatan resistensi serebrovaskuler sehingga tidak ada perubahan aliran darah serebral. Pada eklampsia, karena hilangnya autoregulasi aliran serebral, terjadi hiperperfusi seperti yang ditemukan pada ensefalopati hipertensi. Zeeman dkk dengan studi MRI menemukan bahwa kehamilan normal berhubungan dengan penurunan 20% aliran darah serebral sedangkan pada preeklampsia terjadi hiperperfusi yang mungkin berperan pada edema vasogenik yang ditemukan pada MRI.
Selain pada sirkulasi maternal, preeklampsia-eklampsia juga mempengaruhi perfusi uteroplasenta akibat adanya vasospasme. Brosens dkk melaporkan rerata diameter arteriol spiralis miometrium sebesar 200 µm pada wanita dengan preeklampsia dibandingkan rerata diameter 500 µm pada wanita dengan kehamilan normal. Pemeriksaan penurunan perfusi uteroplasenta dilakukan secara indirek menggunakan doppler. Dari penelitian yang ada, peningkatan resistensi terjadi pada beberapa namun tidak semua kasus preeklampsia.
Diagnosis
Hipertensi didiagnosis bila tekanan darah mencapai 140/90 mmHg atau lebih dengan menggunakan fase 5 korotkoff sebagai definisi tekanan diastolik. Peningkatan tekanan sistolik sebesar 30 mmHg dan diastoli sebesar 15 mmHg tidak lagi direkomendasikan sebagai kriteria diagnostik. Proteinuria yang signifikan adalah bila melebihi 300 mg/24 jam atau 30 mg/dl (positif 1 pada dipstick) yang menetap pada sampel urin acak.
Bila ditemukan hipertensi pada wanita hamil tanpa disertai adanya proteinuria maka disebut hipertensi dalam kehamilan atau hipertensi transien bila tidak timbul preeklampsia dan tekanan darah menjadi normal dalam 12 minggu pasca persalinan. Jadi hipertensi dalam kehamilan sebenarnya diagnosis eksklusi dan perlu diingat bahwa beberapa pasien dapat memburuk menjadi preeklampsia. Preeklampsia didiagnosis bila adanya hipertensi yang disertai proteinuria. Disebut preeklampsia berat bila memenuhi kriteria yang ada di atas.
Penatalaksanaan Medis
Dalam dunia kedokteran, Hipertensi dalam kehamilan pada prinsipnya ditangani secara rawat jalan. Dilakukan pemantauan tekanan darah, proteinuria dan kondisi janin setiap minggu. Jika terdapat tanda pertumbuhan janin terhambat maka dilakukan perawatan untuk menilai kesejahteraan janin dan perlu tidaknya terminasi kehamilan. Selama rawat jalan pasien dan keluarga diberikan informasi mengenai tanda bahaya yang mengarah ke preeklampsia atau eklampsia.
Prinsip utama penanganan preeklampsia adalah terminasi kehamilan dengan trauma terkecil baik pada ibu dan janin, melahirkan bayi yang viabel dan mengembalikan kesehatan ibu secara komplit.
Preeklampsia ringan dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu maka dilakukan pemantauan 2 kali seminggu untuk menilai tekanan darah, urin dan kondisi janin. Selama pemantauan tidak perlu diberikan antikonvulsan, sedatif atau penenang , antihipertensi dan restriksi garam. Jika kehamilan lebih dari 37 minggu dan ada tanda perburukan kondisi janin seperti cairan amnion yang berkurang atau pertumbuhan janin terhambat maka persalinan perlu dipercepat. Jika serviks matang maka dilakukan amniotomi dan induksi oksitosin. Jika serviks tidak matang, dilakukan pematangan dengan prostaglandin atau kateter folley atau dilakukan seksio sesarea.
Preeklampsia berat ditangani hampir sama dengan eklampsia dengan perbedaan bahwa lahirnya bayi harus dalam 12 jam setelah kejang pada kasus dengan eklampsia. Seperti telah disebutkan terminasi kehamilan adalah prinsip penanganan preeklampsia, jadi pada preekalmpsia berat prinsip utamanya adalah pencegahan kejang dan kerusakan organ dan melahirkan bayi. Magnesium sulfat parenteral adalah obat antikonvulsan yang efektif tanpa depresi sistem saraf pusat bayi dan ibu. Kadar terapeutik adalah sebesar 4-7 mEq/L . Refleks patella akan menghilang pada kadar 10 mEq/L dan merupakan tanda toksisitas paling awal. Jika kadar melebihi 10 mEq/L maka akan timbul depresi pernafasan dan henti nafas terjadi pada kadar 12 mEq/L atau lebih. Pemberian MgSO4 harus memperhatikan fungsi ginjal, karena ekskresinya tergantung dari ekskresi oleh ginjal. Estimasi fungsi ginjal dilakukan dengan mengukur kadar kreatinin plasma, dimana bila kadar > 1,3 mg/dl maka pemberian MgSO4 rumatan diberikan dalam setengah dosis. Pada kasus toksik, pemberian Ca glukonat 1 gr intravena dengan menghentikan pemberian MgSO4 dapat mengatasi depresi pernafasan. Namun pada kasus berat atau disertai henti jantung maka intubasi dan ventilasi mekanik harus dilakukan.
MgSO4 menunjukkan efektifitas yang baik dalam mencegah kejang. Penelitian Eclampsia Trial Collaborative Group menunjukkan bahwa wanita yang diterapi MgSO4 memiliki kejang ulangan 50% lebih rendah dibandingkan yang diberikan diazepam. Kelompok MgSO4 juga mempunyai angka kematian maternal yang lebih rendah. Sekitar 10-15% wanita dengan eklampsia akan mengalami kejang ulangan dalam pengobatan MgSO4. Dosis tambahan sebesar 2 gr intravena dapat diberikan. Pada kasus eklampsia puerpuralis maka pemberian MgSO4 dilakukan selama 24 jam.
Obat antihipertensi diberikan bila tekanan darah diastolik 110 mmHg atau lebih. Target terapi adalah untuk mempertahankan tekanan diastolik 90-100 mmHg untuk mencegah timbulnya perdarahan otak. Pilihan obat antihiperensi adalah hidralazin, labetalol atau nifedipin dengan cara pemberian sebagai berikut :
Hidralazin diberikan 5 mg iv secara perlahan setiap 5 menit sampai tekanan darah turun. Diulang setia jam atau berikan hidralazin 12,5 mg IM setiap 2 jam bila diperlukan.
Labetolol diberikan 10 mg iv, jika respon tidak adekuat setelah 10 menit maka diberikan lagi labetolol 20 mg iv. Naikan dosis menjadi 40 mg dan kemudian 80 mg jika tidak didapat respon setelah 10 menit pemberian.
Nifedipin diberikan 5 mg sub lingual, jika tekanan diastolik masih di atas 110 mmHg setelah 10 menit maka diberikan lagi 5 mg sublingual.
Prognosis
Wanita dengan hipertensi yang timbul dalam kehamilan harus dievaluasi pasca persalinan dan diberikan konseling mengenai kehamilan berikutnya dan risiko kardiovaskuler. Jika setelah 12 minggu tekanan darah masih di atas normal maka disebut hipertensi kronik. Wanita dengan riwayat preklampsia mempunyai risiko lebih tinggi untuk timbul hipertensi dalam kehamilan berikutnya. Sibai dkk menemukan bahwa nullipara yang didiagnosis preeklampsia sebelum 30 minggu mempunyai risiko rekurensi sebesar 40% pada kehamilan berikut. Juga harus diingat bahwa wanita dengan preeklampsia early-onset mungkin mempunyai penyakit yang mendasari sehingga dapat mempengaruhi kesehatan jangka panjang.
Penatalaksanaan Holistik
Dalam menangani keluhan dan masalah klien, apalagi ibu hamil tentunya harus ditangani secara holistik atau menyeluruh. Dalam penjabaran di atas, saya sudah coba untuk menjabarkan tentang berbagai penatalaksaanaan yang dilakukan oleh dokter ketika menangani klien-nya yang menderita hipertensi dalam kehamilannya. Namun tentunya ada berbagai upaya lain yang bisa Anda lakukan bersama therapis yang Anda percaya untuk membantu mengatasi masalah ini. Nah ada beberapa alternatif therapy yang bisa Anda lakukan demi menurunkan dan menstabilkan tekanan darah tersebut:
Namun sekalilagi dalam artikel ini saya tidak akan membahas lebih lanjut tentang theapi alternative tersebut, tetapi saya akan membahasnya di artikel lain. Dalam website ini.
Semoga bermanfaat
Daftar Pustaka
Hypertensive disorders in pregnancy. In Cunningham et al, ed. Williams Obstetrics 22nd edition. McGraw-Hill. 2005 Managing Complication in Pregnancy and Childbirth : A guide for midwives and doctors. WHO, 2003.
“Tuhan hanya menciptakan vagina, Dia tidak menciptakan “jendela” di perut seorang perempuan.”-Robin Lim, Bidan, CNN Hero 2011.
Muncul berbagai opini dan komentar di bawahnya…
Ada yang Marah! Ada yang Setuju! Ada yang tidak Setuju! Ada yang Kecewa! Ada yang sedih karena menganggap saya selalu posting menjelek-jelekkan SC! Ada yang sedih karena merasa menjadi wanita yang TIDAK SEMPURNA karena proses persalinannya dahulu dengan membikin “jendela” bahkan ada yang akhirnya menghujat dan menjelek-jelekkan saya di group lain atau di Facebook nya. Sampai-sampai ada yang langsung nge judge bahwa Bidan Kita Anti dengan Operasi Sesar!
Pertama kali saya melihat reaksi yang beragam ini, justru saya tersenyum! Inilah yang saya tunggu….saya menunggu reaksi Anda. Karena dengan begitu secara random saya bisa menilai dan menarik kesimpulan tentang sejauh mana Anda memahami tentang sebuah Hakikat, Filosofi dan proses kelahiran juga bagaimana pemahaman Anda tentang WANITA secara HOLISTIK.
Tidak ada rasa kecewa karena di caci banyak orang, di marah-marahin ibu-ibu yang merasa di rendahkan oleh postingan saya itu. Tapi justru saya bersyukur, karena dari sinilah saya bisa berbagi ilmu dan berbagi kasih.
Mengapa saya seringkali memposting di media dengan hal-hal yang sedikit “kontroversial” seperti itu? Dan mengapa kemaren saya memilih untuk memposting pernyataan ibu Robin Lim yang menyatakan bahwa Tuhan hanya menciptakan Vagina bukan menciptakan “Jendela” di perut. Sederhana, pedas, tetapi dalam sekali maknanya. Mari kita telaah bersama.
Pada hakikatnya Tuhan menciptakan Rahim untuk tempat bayi-kita dan itu bukan sekedar tempat lho dan bukan sekedar wadah. RAHIM adalah tempat dimana kita sebagai orang tua harusnya melimpahkan kasih dan sayang kepada anak-anak kita, ingat rahim adalah dari bahasa Arab yang berarti kasih dan sayang, artinya bahwa harapan Tuhan adalah “bakal” manusia ini berada dan dikenalkan kasih dan sayang juga damai oleh kedua orang tuanya, supaya bumi ini nanti juga menjadi damai an dipenuhi oleh manusia-manusia yang berhati damai. Ingat arti kata manusia dalam filosofi jawa? Manusia = Manungso = Manunggaling Roso. (Manunggaling = Bersatunya, Roso = Rasa yang berhubungan dengan perasaan, dnegan hati) artinya secara filosofis manusia adalah tempat bersatunya segala macam rasa..dan Tuhan pasti berkehendak bahwa rasa itu adalah rasa kasih, damai, cinta. Bukan rasa benci, dengaki, amarah, dendam. Bukankah begitu?
Tuhan juga ciptakan Vagina, di dalam bahasa jawa Vagina= Dalan Lair (Dalan= Jalan, Lair = Lahir) artinya melalui vagina itulah seorang manusia berproses untuk dilahirkan “kembali” menjadi Manusia baru yang jauh lebih baik di bumi ini. Atau itu juga ada maksudnya adalah supaya bayi yang di kandung dalam limpahan kasih sayang tersebut bisa keluar melalui vagina dengan segala “prosesnya” yang ajaib dan akhirnya disambut dengan limpahan kasih sayang dan penerimaan secara utuh oleh orang-orang yang mencintai bayi ini dan mengakui bayi ini sebagai pribadi yang utuh..sebagai MANUNGSO.
Tak habis anugrah Tuhan dimana Tuhan menciptakan payudara pada wanita (bukan pada Pria lho) ini juga di ciptakan bukan untuk hiasan, bukan untuk pamer mana yang paling indah…tapi untuk memberi makanan pada bayi kita ini, (jadi semua ibu yang punya payudara PASTI bisa menyusui dan kasih ASI Eksklusif)
Nah artinya apa? Artinya bahwa Tuhan sudah menyiapkan segalanya dengan sempurna lho. Tubuh manusia sudah di kreasikan sedemikian rupa sempurnanya oleh Tuhan untuk kebaikan. nah kembali ke proses persalinan, proses persalinan itu adalah proses yang sangat sakral, dan proses yang sangat dan paling alami di dalam rantai kehidupan manusia, dan saking alaminya sejak jaman Adam dan Hawa proses persalinan itu ya begitu itu…melalui vagina, walaupun manusia berevolusi selama ribuan bahkan jutaan tahun, walaupun konon ceritanya Adam dan Hawa itu tinggi badannya bisa mencapai lebih dari 3 meter (bayangkan betapa besarnya) dan sekarang manusia berevolusi menjadi hanya satu meter lebih tapi proses persalinan tetap sama lho yaitu melalui vagina, bukan lewat perut atau lewat telinga seperti cerita di pewayangan dan mahabarata.
Sedari jaman primitif sampai jaman yang canggih dan bertehnologi tinggi, proses persalinan tetaplah sama dan proses persalinan adalah peristiwa yang paling alami, paling primitif di dalam rantai kehidupan seorang manusia.
nah artinya apa? …artinya adalah bahwa SETIAP wanita normal (punya rahim dan punya vagina)PASTI bisa melahirkan Normal alami! Karena Anda diciptakan untuk itu! nah kok ada yang akhirnya SC? Ada yang normal tapi harius di vaccum, harus di forceps harus di induksi? Kenapa? berarti ada “sesuatu” nah “sesuatu” itu apa? musti di cari akar masalahnya bunda.
selama ini dalam kehidupan seringkali kita salah kaprah. Saking alaminya dan tidak berubah prosesnya sampai ribuan bahkan jutaan tahun, kelahiran bayi yang harusnya menjadi moment perayaan sebuah keluarga justru seringkali di abaikan. Masyarakat lebih suka merayakan proses pernikahan. Cobalah Anda ingat kembali berapa lama Anda semua merencanakan pesta perayaan pernikahan? berapa budget yang di keluarkan? apa yang di persiapkan? Mulai dari pihak laki-laki, pihak perempuan dan semua keluarga besar sangat sibuk menyiapkan semuanya, mulai dari uang yang mana pernikahan pasti membutuhkan uang yang tidak sedikit, kadang malah harus hutang sana hutang sini hanya untuk merayakan pesta ini. Persiapan Tubuh, pihak perempuan menyiapkan sebaik-baiknya mulai dari perawatan wajah, tubuh, sampai diet ketat dll, persiapan gedung, konsumsi dan thethek bengeknya berharap di hari “H” semua bersukacita dan tak ada yang kecewa terutama para tamu. Padahal pernikahan yang semegah apapun dengan budget bermilyar-milyar pun suatu saat bisa saja terjadi PERCERAIAN!
Nah bagaimana dengan proses persalinan dan kelahiran? apakah bisa di CERAIKAN? Apakah bisa anak bercerai dengan ibunya? anak bercerai dengan bapaknya? Jawabannya adalah TIDAK bunda. Tidak ada kata CERAI dalam hubungan antara orang tua dan anak. Hubungan ini akan terus menerus seumur hidup. Lalu pertanyaannya sekarang adalah …SUDAHKAH ANDA SEBAGAI CALON ORANG TUA MEMPERSIAPKAN INI?
Proses persalinan dan kelahiran adalah proses yang transformasional dan dramatis di dalam kehidupan manusia. Wanita yang semula jomblo berubah menjadi ibu dengan segala konsekuensinya. Laki-laki yang semula lajang berubah menjadi bapak dengan segaka tanggung jawabnya. Bayi yang semula tenang nyaman aman di dalam rahim harus keluar ke dunia yang penuh dengan kericuhan dan beraneka peristiwa. APA yang SUDAH ANDA SIAPKAN?
dan padahal Tuhan kasih kita waktu 40 minggu buat siapin semuanya, SENGAJA Tuhan kasih waktu sepanjang itu…kira-kira ada maksudnya tidak? Yo pasti ada…salah satunya adalah supaya Anda sebagai calon ibu dan bapak bisa menjaga dan menyambut dengan damai dan kasih Amanah itu.
Artinya apa…kenapa kok harus di SC? Kenapa kok tidak bisa melalui “pintu” yang sudah disediakan? pasti ada penyebabnya atau akar masalahnya juga ada tujuannya.
Misalnya kasus begini (ini hanya contoh di antara ribuan contoh yang lain:
1. Seorang ibu hamil pertama, bersalin di RS dan proses persalinanya lama dan menyakitkan bahkan pembukaannya tak maju mentok hanya sampai pembukaan 5 cm itupun posisi kepala masih obliq (miring) dan sang ibu sudah mengejan terus dan mengalami kesakitan yang luar biasa akhirnya sang bayipun kondisinya menurun, detak jantung melemah dan mau tak mau jalan operasi adalah jalan yang terbaik.
Nah apa akar maslaah yang mungkin saja terjadi, ternyata telusur punya telusur, selama hamil si ibu ini tidak pernah memberdayakan diri, apalagi olahraga atau yoga? Jalan-jalan pagi saja malas, malas latihan nafas, hamil tua sering tidur “leyeh-leyeh” di kursi malas, makan sembarangan apapun dimakan karena prinsipnya makan untuk dua orang, dan si ibu ini tak pernah mau belajar, menurut dia yang namanya ibu hamil ya yang penting makan makanan sehat, minum obat dari dokter, rajin periksa. Udah! Itu saja. Padahal selama hamil ya sebenarnya si ibu ini juga takut, takut untuk merasakan sakit, takut proses persalinanya bermasalah mengingat kakanya melahirkan dengan operasi, tetangganya di induksi, teman kantor harus di vaccum dll, jadi si ibu ini rekaman di pikiran bawah sadarnya sangat negative, namun si ibu ini juga tak ada upaya untuk menghilangkan rekaman negative itu, ya karena tidak tahu caranya bagaimana.
Nah sejak hamil si ibu ini merasa yang penting “serahkan pada ahlinya” dan bagi nya yang disebut ahli adalah dokter atau bidan! (Padahal sebenarnya bukan…yang ahli adalah ibu sendiri, bidan dan dokter hanyalah fasilitator)dan karena ketidak tahuannya dia maka begitu ada flek langsung bingung ke RS, padahal belum ada kontraksi..takut kalau terjadi apa-apa (padahal “apa-apa” itu apa juga tidak tahu) setelah masuk RS ternyata si ibu bukannya semakin tenang malah semakin stres karena baunya, suasananya, orang-orangnya begitu asing baginya.
Kontraksi akhirnya terasa dan sang ibu tak bisa memanajemen “rasa” yang di alaminya. Prosedur demi prosedur di lakukan, intervensi demi intervensi di terapkan dan yang ada adalah MANUT = mengikuti dengan tunduk! Mulai dari sang ibu di minta berbaring saja (dibatasi mobilisasinya), si ibu di infus (entah apa kandungannya sang ibu juga tidak tahu), ibu diminta minum pil (kandungannya apa juga tak tahu), pemeriksaan dalam yang begitu menyakitkan, berulang dan ganti-ganti orang yang melakukan yang membuat ibu merasa trauma dan risih, dan lain sebagainya. Dan akhirnya tanpa dia sadari Tubuh menolak semuanya.
Ibarat mamalia yang lain ketika seekor rusa betina mau melahirkan dan dia melihat ada seekor macan di sampinnya yang seolah siap untuk menerkam dan menghabisi nyama anaknya yang akan dilahirkan, maka tubuh sang rusa betina itu men-stop proses persalinan dan menundanya sampai macan tadi pergi dan tidak mengancam hidupnya dan hidup anaknya lagi.
Dan akhirnya berhentilah proses persalinan, pembukaan 5 cm dan terus seperti itu tanpa kemajuan sama sekali, akhirnya tubuh bayipun bereaksi dan mengalami distress..semakin ibunya stres bayi makin distres, alhasil pilihan paling bijak saat itu adalah OPERASI SESAR.
Nah jelekkah operasi berarti? TIDAK! Operasi dilakukan karena memang harus demikian tuk visi penyelamatan. Lalu apa yang salah? Anda sendiri yang menjawab!
2. Seorang ibu hamil anak pertama dengan kasus yang hampir sama dengan diatas dimana dia tidak mau belajar sama sekali. Setiap kali membaca buku atau googling yang dibaca adalah TANDA BAHAYA, PENYAKIT, KELAINAN dan itu membuat semakin dia takut. Lalu si ibu ini memasrahkan dirinya ke dokter yang paling terkenal di kotanya tanpa melihat dan merasakan dia sreg atau tidak, dia nyaman atau tidak, yang pasti kalau sudah periksa ke dokter dan RS itu berarti bagus!
Dan sayangnya si ibu tidak menyadari bahwa dia masuk kedalam lingkaran “Bussines being born”
Usut punya usut sang dokter itu adalah type dokter yang Pro SESAR (Tidak semua Dokter begitu) sehingga secara lembut dan “terasa” rasional pasiennya “digiring” untu sesar.
Dan akirnya sesar!
3. Ada lagi ibu yang hamil sungsang, karena dia berfikir bahwa sungsang haruslah sesar maka tanpa mengupayakan apapun, tanpa mencari provider yang mampu memfasilitasinya tanpa memberdayakan diri akhirnya dia memilih sesar. Padahal sebenarnya tidaklah harus demikian.
dan masih banyak lagi contoh kasus yang mana sebenarnya selalu ada akar masalah nya yang berarti itu adalah akar rumput yang seringkali “tak terlihat” tetapi bisa membuat kaki Anda terantuk dan anda jatuh.
Lalu apakah berarti SC itu buruk? Karena melawan hakikat!
Apakah berarti ibu yang “terlanjur” SC berarti tidak menjadi wanita seutuhnya?
Tentu tidak!
Pemahaman proses persalinan dan kelahiran tidak hanya sebatas itu saja.
Sc ketika atas indikasi yang BENAR oke kok.
Dan SC juga bisa dilakukan dengan Gentle dan lembut Kok.
Tidak ada orang tua yang tidak ingin yang terbaik untuk anaknya! Jadi mari belajar…mari positif ….yang saya tulis di atas adalah HAKIKAT..so ya memang demikian adanya! lha kalau Anda “berbeda” misalnya anda SC …kenapa harus kecil hati? kenapa harus menyesal wong sudah kejadian? harusnya apa? ya ayo berdayakan diri…Tuhan pasti kasih jalan, jangan menggerutu…tapi belajar dari kesalahan atau ketidak tahuan yang lalu supaya ke depan lebih baik…begitu dong bunda…
masak member Bidan Kita ada skeptic sih orang nya? begitu ada yang kontroversi yang saya posting masak langsung Judge? trus marah? trus kecewa dengan bidan kita? hadew…sekarang bukan saatnya begitu bunda…ayo belajar dewasa…mari bahu membahu saling mengingatkan buat berdayakan diri supaya apa? ya supaya bumi ini jauh lebih damai mendatang.