Bidan Kita

Home Blog Page 52

Gentle Birth dengan berat bayi 4.9 Kg

SONY DSC

Pagi ini rasanya ingin sekali berbagi sedikit cerita tentang bunda Ika dan Rina yang membuat saya semakin merasa harus semakin belajar sabar, belajar pasrah dan belajar untuk lebih sensitif lagi komunikasi dengan janin.

 

## Bunda Ika adalah Bunda yang unik…beliau anak ISI Jogja, anak Seni Rupa. awalnya ikut kelas hypnobirthing atas rekomendasi beberapa temannya termasuk mbak Nadiyah yang beberapa bulan yang lalu juga berhasil melahirkan 4kg tanpa mengejan. bunda Ika ini seru..tiap kali datang ke BK selalu naik Motor dari Bantul daerah Gunung Sempu /Kasihan ke Klaten sambil bawa boneka bantal besarrrr buat ngeganjel perut. dan di lehernya selalu ada liontin Kunci jaman doeloe yang diikat dengan tali sebagai kalungnya. Perut mbak Ika memang guedhe, pesen saya saat itu hanya ayo jaga makannya..

 

mbak Ika HPL nya kalau gak salah 26 April, nah Tgl 28 April dia sms kalau perutnya kok sering berasa kram dan sempet keluar cairan…setelah agak siang dia datang ke BK, namun ternyata mabu buka 1 jari itupun sempit sekali dan kepalanya amasih sangat tinggi So saya musti agak “nyodok” banget meriksanya. saat itu mbak Ika tak mau pulang karena dia sudah 2 kali disuruh pulang bidan (ketika periksa di jogja) gara-gara memang belum ada pembukaan. “mbak yesie..aku gak diusir pulang kan? masak dari kemaren diusir terus sama bidan…?” dengan wajah lucunya…pesan saya saat itu hanya ” Boleh tetap disini, dengan satu syarat = Anggap ini rumah Anda sendiri dan musti sabar.”

 

sesaat setelah mbak Ika, ada mbak Rina dari jakarta yang sms juga dan mengatakan kalau dia sudah mengalami kontraksi. mbak rani adalah bunda dari jakarta yang hamil ke -3 kalinya dan dengan riwayat hampir ke 2 anak sebelumnya semua lancar dan 1 minggu maju dari HPL. anak ke dua malah begitu sampai di rumah bidan langsung pembukaan lengkap katanya. dan dia takut “gak Nyandak” waktunya kalau mau dari jogja ke Klaten, takut kebrojolan..apalagi sebelum ini Bunda Andien kebrojolan di Hotel di belakang BK. namun ternyata bunda Rina juga belum pembukaan baru “dekok” setengah serviksnya itupun serviksnya masih teballl sekali dan kepala masih tinggi (** lebih tebal dan lebih tinggi daripada bunda Ika) akhirnya dia memutuskan untuk stay di Hotel Perdana Ry agar lebih nyaman.

 

sesaat kemudian ada bunda Risa dari Solo juga hendak bersalin dan bunda Risalah yang jadi pemenangnya karena paling duluan launchingnya hehehe.

Ketika bunda Risa melahirkan begitu lancar, bunda ika yang kebetulan mendengar beberapa menit suaranya sempat ciut nyalinya “saya bisa gak ya bu?” dan saya hanya jawab…”BISA! semua ibu bisa melahirkan normal itu yang harus Anda yakini dan imani dulu. ”

## Bunda Rina

Sejak umur 38 minggu, bunda ini datang 2 kali ke BK karena kasus sungsang. Pertemuan pertama saya tak berhasil bujuk si bayi buat muterin badannya agar kepalanya di bawah. Tapi pertemuan kedua Puji Tuhan berhasil. Beliau datang ke BK selalu jam 7 pagi karena memang begitu anjuran saya ketika ingin reposisi sungsang. Jadi dari jogja jam ½ 6 sudah berangkat. :0 hhmmm perjuangan ya…

Ketika bunda Risa melahirkan, bunda Rina menginap di Hotel. Beliau sudah galau…tiap hari moxa tapi tak ada perubahan. Hanya saja kalau di moxa pasti si baby aktif gerakannya dan kenceng-kenceng bertambah namun tidak ada perubana entah itu di penurunan kepala maupun di penipisan serviks dan pembukaan.

Sudah sekian lama beliau tinggal di hotel dan wira-wiri ke BK, namun tidak ada perubahan ..mentok hanya mbuka 2 cm. Orang tua dan saudara sudah membujuknya dan menasehatinya untuk pulang aja ke Jogja dan pergi ke RS P*nT* Rap*h agar diinduksi (anak ke-2 lahir disana). Belum lagi suaminya harus pulang balik ke Jakarta karena banyak pekerjaan yang menunggu. Ketika periksa ke BK, ternyata pembukaan juga masih saja 2 cm menangis..itulah yang bisa dia lakukan. Bimbang, marah, sebel, tapi tidak tahu harus bagaimana dan marah dengan siapa. Sambil duduk di teras BK beliau menangis…dan saya hanya bisa bilang;

” Saya bisa juga kasih induksi ibu, tapi ada resikonya. Dan bukankah ibu jauh-jauh dari Jakarta ke Klaten hanya untuk merasakan persalinan alami dan merasakan gentle birth? Lalu kenapa bunda bimbang…siapa tahu bayi ini istimewa. Dan pasti bayi ini istimewa, dia hanya ingin bilang sama ummi nya bahwa ummi, belajar sabar ya? Saatnya tiba nanti aku pasti keluar dengan nyaman.” Ketika saya mengatakan itupun saya hampir ikut menangis karena sayapun juga lumayan cemas, karena esok hari saya harus pergi ke Tegal. 3-4 hari. Bidan senior yang biasa saya mintain tolong kalau saya sedang tidak ada di tempat sedang ke Lampung walaupun assitennya ada namun masih saja cemas. Sedangkan bidan-bidan BK, saya belum berani ninggal dan “melepas” mereka. Sempat saya berfikir dan hendak memutuskan untuk melakukan induksi, tapi entah kenapa saat itu mulut saya berkata dengan sangat lancar sekali bahwa si ibu rina harus menunggu dan lebih sabar lagi. Padahal sebelumnya saya udah mau mengiyakan permintaan bunda Rina untuk melakukan induksi lho…tapi tiba-tiba “dia berbisik” dan yah…saya pun juga harus belajar sabar.

Akhirnya sayapun pergi ketegal tgl 5 mei 2012, saat itu saya hanya berpesan..kalau adek-adek ini nunggu ketemu tantenya ya dia pasti akan menunggu sampai saya pulang dari tegal. Tapi kalau tidak, mereka akan lahir dengan nyaman bersama bidan lain disini. Dan saya selalu kirim doa buat mereka.

Selama pelatihan di Tegal, sama sekali saya tidak bisa tenang…tiap hari telp BK dan memantau keadaan bunda Rina dan Bunda Ika dan jawaban bidanku hanya “masih sama buk seperti kemarin.tapi detak jantungnya tetep baik.”

Tgl 7 Mei saya menyuruh si Ulya (bidanku) buat mengukur TBJ (Tafsiran Berat Janin) sekarang. Dan hasilnya bunda Ika 4450 kg, bunda rina 3,4 kg. Sempet cemas dengan hasilnya bunda Ika…kebayang bagaimana kalau distosia bahu nanti…atau memang tak bisa lewat panggul? Tapi saat itu akhirnya dalam hati hanya mengatakan semua baik-baik saja. Dan hari itu bunda Ika pun saya suruh hair Spa dulu biar rileks J. Sedangkan bunda Rina pulang ke Jogja untuk USG dan hasil USG nya sudah terjadi pengapuran plasenta dan harus segera di induksi. Namun bunda rina berencana balik lagi ke Klaten.

Tgl 8 Mei jam 22 malam saya sampai di Klaten langsung menuju BK dan memeriksa bunda Ika, kontraksi sudah lumayan intens tiap 10 menit dengan durasi 30 detik. Pembukaan masih sama 1cm longgar hanya kepala sudah lumayan turun. Lega rasanya karena ada kemajuan penurunan kepala. Akhirnya saya istirahat di kamar. Jam 3 pagi telp berdering dan si Widya bilang kontraksi sudah tiap 5 menit sekali. Yah..saya hanya bilang tunggu dulu biarkan…di relaksasi saja…

Jam 6 saya periksa bunda Ika dan puji Tuhan pembukaan sudah 8 cm. Langsung dech siap-siap kolam bat bet bat bet…setelah kolam lumayan siap bunda ika pun nyebur dech…happy karena sebentar lagi ketemu bayinya…kamipun siap-siap pakai mahkota kerajaan yang dibikin bunda Ika selama masa-masa menunggu di BK. Prosesnya lumayan lama ketika kepala sudah crowning…pelan, pelan sang bayi menurunkan kepalanya memang sempat ada kekhawatiran distosia dan asfiksia jadi semua alat sudah disiapkan di dekat kolam. Mulai dari sungkup, oksigen semprot, oksigen tabung, obat-obat emergency dll. Tapi ternyata di bayi pintar sekali pelan-pelan dia buka vagina bundanya dan akhirnya pukul 08.30 wib lahirlah sang bayi dengan sangat lancar…tak ada distosia, tak ada asfiksia…hanya ada sedikit perlengketan plasenta jadi terpaksa saya harus manual, hanya 5 jahitan. Dan setelah semua selesai, IMD dll dan akhirnya kami timbang si bayi ternyata 4,9 Kg..wow si Montoq….!!!!

Puji Tuhan…dan ketika si montoq lahir, bunda Rina juga sudah datang lagi ternyata dan beliau sudah mulai ikutan intens kontraksinya. Jam 11.30 saya periksa sudah lengkap dan setelah masuk ke air hangat, bunda rina akhirnya melahirkan juga dengan tanpa mengejan sama sekali, bahkan selama crowning bunda rina berkata ” aku rileks, aku santai.” Dan akhirnya sang bayipun meluncur seperti di jalan tol dan mulus sekali…Puji Tuhan..setelah IMD selesai dan di timbang ternyata 3,8 kg, montoq juga.

Yaaah Happy ending semuanya. Dan ternyata sang bayi memang menepati janji mereka untuk tetap menunggu sampai tantenya pulang. 😉

Bahagia rasanya ketika menyadari bahwa saya terpilih menjadi orang yang pertama kali menyambut mereka.

Bahagia rasanya ketika melihat mereka tersenyum sesaat setelah keluar dari rahim dan masih di dalam air, membuka matanya, lalu tersenyum.

Bahagia rasanya ketika mendengar tangisan bayi memecah kesunyian dan mereka berada di dekapan bundanya.

Semua capek hilang. Yang ada hanya semangat.

Banyak sekali pelajaran yang saya bisa ambil dari si baby-baby montoq ini.

1. Teori bisa saja salah, tapi Tuhan dan Alam Semesta tak pernah salah! Tuhan sudah ciptakan Tubuh wanita luar biasa sempurna untuk melahirkan alami. Jadi setiap bayi harusnya bisa melewati “pintu” mereka sendiri-sendiri.

2. Setiap bayi punya “cara dan waktunya” sendiri untuk dilahirkan. Contohnya bunda Ika. Sang bayi menyadari kalau dirinya super montoq untuk itu dia benar-benar berjuang selama 7 hari untuk menurunkan kepalanya dulu, menata posisi kepala dan merilekskan jalan lahir bunda nya. Sebuah waktu yang lama tapi pasti, hingga ketika kepalanya sudah masuk di Hodge II+ pun dia masih saja tidak mau membuka pintu jalan lahir bundanya, namun begitu kepalanya masuk di Hodge III dia langsung membuka pintu bundanya dengan sangat cepat = “mak Byakkk!!!” dan itu adalah isyaratnya bahwa dia sudah SIAP!.

3. Bukan hanya sang ibu, ayah juga keluarga yang harus sabar. Bu bidannya pun harus ekstra sabar. Sabar untuk tidak “gatel” melakukan intervensi, sabar untuk tetap bersedia memotivasi mereka dan kirim salam damai bagi sanga ibu dan janin. Dan saya masih harus belajar banyak sabar dari bayi-bayi yang akan dilahirkan nantinya.

4. Dalam tiap persalinan sang bayi selalu memberi pesan bagi ibu juga saya. Trimakasih bayi….yang sudah mau menjadi Guru saya dalam hidup ini.

Nah itulah sekelumit cerita menarik tentang bunda Ika dan bunda Rina.

 

SONY DSC

 

Semoga bisa menjadi penyemangat bagi bunda-bunda disini.

dan ini Testimoni Bunda Ika:

 

Ayo bunda Berdayakan diri! Percayai kekuatan tubuhmu! Percayai kekeuatan Bayimu! Jangan biarkan orang lain merenggutnya. Ini adalah persalinanmu. THIS IS YOUR OWN BIRTH!

Salam hangat

Yesie

 

 

 

 

 

Apa yang dilakukan jika Rencana VBAC Anda Ditolak

Kontroversi mengenai kelahiran normal setelah bedah caesar (VBAC) sangatlah luar biasa. Sementara itu, VBAC telah terbukti aman untuk kebanyakan wanita yang pernah mengalami kelahiran sesar sebelumnya, dengan beberapa pengecualian.

 

Nah merupana tugas dan “Pe eR” tersendiri bagi Anda untuk terlebih dahulu mencari dokter yang bersedia melakukan VBAC. Sering kali para ibu memang harus berjuang untuk mendapatkan kelahiran yang mereka inginkan.

Berikut adalah beberapa tips untuk membantu Anda jika keinginan Anda untuk VBAC ditolak:

1. Tahu sejarah medis Anda.

Dapatkan salinan laporan asli Anda bedah. Cari tahu apa jenis insisi yang dibuat pada rahim anda, yang mungkin berbeda dari bekas luka di perut Anda. Cari tahu apa jenis jahitan dilakukan, jahitan lapisan ganda atau tunggal. Cari tahu alasan asli atau indikasi sesar Anda kemarin. Ini akan menjadi poin penting dalam pencarian Anda untuk kelahiran normal.

2. Berdayakan diri atau didik diri sendiri

Tahu apa risiko dari bedah caesar berulang elektif (ERC) serta kelahiran normal setelah bedah caesar (VBAC). Tahu apa tanda-tanda pecahnya rahim dan apa yang dapat Anda lakukan untuk menghindarinya. Mulailah membaca International Cesarean Awareness Network (ICAN), ICAN dapat semangat dan dukungan.

3. Dapatkan dukungan.

Ada perempuan lain dan laki-laki di luar sana yang berhasil melakukan VBAC bahkan setelah 3 kali sesar sebelumnya sekalipun, bahkan yang jaraknya kurang dari 24 bulan sekalipun. Cari dukungan dari orang-orang ini dan mempelajari apa yang telah mereka lakukan untuk mewujudkan perjuangan mereka.

4. Bicaralah dengan dokter atau bidan.

Bagaimana kebijakan mereka pada VBAC. Jika mereka tidak memungkinkan atau tidak mendukung, cari tahu mengapa. Apakah mereka merasa bahwa Anda memiliki alasan medis mengapa VBAC bukan ide yang baik? Apakah mereka hanya melawan atau tidak menyetujui VBAC? Atau mungkin mereka memiliki polis asuransi yang mengatakan bahwa mereka tidak harus melakukan VBAC?

Jika dokter atau bidan tidak bisa melakukan VBAC karena alasan hukum atau asuransi, Anda harus membuat keputusan besar. Apakah Anda akan memiliki sesar elektif berulang? Atau apakah Anda beralih dokter atau bidan yang mendukung VBAC?

5. Kebijakan rumah sakit.

Cari tahu apa kebijakan VBAC tersebut dari rumah sakit Anda. Jika mereka memiliki aturan tidak VBAC, apa yang terjadi jika Anda datang dan menolak operasi? Apakah ada pengecualian kebijakan? Jika ya, bagaimana Anda bisa mendapatkannya? Jika tidak ada, apakah ada rumah sakit lain di sekitar di mana Anda bisa melahirkan VBAC?

6. Apa yang Anda lakukan jika tidak ada rumah sakit di sekitar?

Ini terjadi di beberapa pasien dan ada beberapa hal yang mereka lakukan:

– Tetap mencari tahu dimana Dokter. Bidan. Atau RS yang Pro VBAC walaupun jauh atau luar kota lalu memutuskan untuk “stay” disekitar nya. Bahkan mereka rela menginap di hotel atau kontrak rumah untuk beberapa lama.

– wanita lain memilih untuk memiliki kelahiran alternatif, seperti melahirkan di rumah. Memang Ini bukan pilihan bagi semua orang.

Berbicara dengan orang lain bagaimana telah membuat keputusan seperti ini dan berbicara dengan penyedia layanan kesehatan Anda tentang situasi spesifik Anda.

Semoga Bermanfaat

Salam Hangat

Bidan Kita

Alasan untuk Pilih VBAC (Bersalin Normal Setelah Caesar Sebelumnya)

SONY DSC

Akhir-akhir ini Angka kejadian intervensi pada proses persalinan semakin tinggi. Angka Operasi Sesar yang harusnya kurang dari 15% (sesuai aturan WHO) ternyata tidak bisa di penuhi. Apalagi di Rumah Sakit-Rumah Sakit di kota besar atau kota metropolis. Salah satu RS di Jakarta saja angka Operasi Sesar bisa mencapai 75% bahkan 98%. Sungguh sangat disayangkan. Ketika kita “bermain” logika rasanya kok tidaklah mungkin sebuah persalinan selalu berakhir dengan Operasi Sesar. Bukankah Tuhan tidak menciptakan JENDELA di perut seorang wanita? Dia hanya menciptakan VAGINA dan itupun hanya satu saja. Artinya Tubuh seorang wanita memang dirancang sempurna oleh-Nya untuk melahirkan secara normal alami bukan?

 

Dan saat ini Operasi Sesar yang tidak perlu atau tidak ada indikasi yang jelas semakin saja banyak terjadi. Salah satu sebabnya adalah “bussinnes being born” (atau kurangnya pengetahuan dan wawasan ibu yang mau bersalin seputar kehamilan dan persalinan (baca : https://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=496:cascade-intervensi-dalam-persalinan&catid=47:all-about-childbirth&Itemid=59). Mereka berfikir yang penting bayi lahir selamat. Nangis kuat itu rasanya sudah cukup bagi mereka. Padahal tidaklah demikian.

Mari baca:

https://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=470:trauma-lahir-pada-bayi&catid=49:baby-born&Itemid=41

https://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=398:birth-trauma-dan-sc&catid=47:all-about-childbirth&Itemid=59

https://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=397:dampak-psikologis-dari-intervensi-dalam-persalinan&catid=47:all-about-childbirth&Itemid=59

https://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=364:cerita-pilu-sang-bayi&catid=47:all-about-childbirth&Itemid=59

https://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=339:bayi-baru-lahir-sudah-merasakan-sakit&catid=44:natural-childbirth&Itemid=56

karena ketidak tahuan para ibu di Indonesia maka mereka akhirnya dengan sukarela menerima intervensi-intervensi yang diberikan oleh pihak provider. Padahal mungkin bisa saja intervensi tersebut tidak perlu dialami oleh mereka jika mereka mau memberdayakan diri. Mau membuka wawasan dan mau lebih peduli akan bayinya.

Ini adalah berbagai alasan “gila” yang sering digunakan sebagai “senjata” untuk menawarkan operasi Sesar pada Anda : https://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=368:berbagai-alasan-gila-untuk-melakukan-sc&catid=47:all-about-childbirth&Itemid=59

Dan saya bersyukur sekali melalui website www.bidankita.com, banyak ibu yang mendapatkan tambahan ilmu dan pencerahan tentang apa yang HARUS diketahui dan apa yang harus dilakukan serta dipersiapkan untuk bisa melahirkan normal alami.

VBAC atau melahirkan melalui vagina setelah mengalami operasi Sesar di persalinan sebelumnya, memang lebih ditekankan pada kasus-kasus operasi Sesar yang dilakukan atas indikasi yang sebenarnya tidak perlu artinya operasi SC yang dilakukan sebelumnya bukan karena alasan-alasan mutlak fisiologis seperti kelainan pangul (panggul sempit murni).

Banyak wanita yang akhirnya memilih untuk mencoba melahirkan normal saat ini dan literatur serta penelitianpun sudah banyak yang sangat mendukung keputusan ini. Kebanyakan penelitian dan fasilitas kesehatan menemukan bahwa lebih dari 80% ibu yang pernah mengalami kelahiran sesar sebelumnya adalah aman dan berhasil melahirkan secara normal di kehamilan berikutnya.

Berikut adalah beberapa alasan bahwa mungkin ingin Anda pertimbangkan untuk VBAC atau Anda mungkin memiliki beberapa Alasan sendiri? Silahkan tambahkan di artikel ini!

1. VBAC biasanya lebih aman untuk ibu dan bayi.

2. VBAC mengurangi risiko infeksi pada ibu.

3. Proses persalinan normal alami sangat baik untuk bayi dalam banyak kasus.

4. Tidak menjalani operasi membuat pemulihan ibu lebih mudah.

5. VBAC mengurangi resiko gangguan pernafasan pada bayi.

6. VBAC membuat lama tinggal (mondok) di di rumah sakit lebih pendek.

7. Lebih dari 80% wanita dapat bersalin normal melalui vagina setelah operasi caesar sebelumnya.

8. Proses Menyusui lebih mudah setelah bersalin normal alami.

9. VBAC dapat membantu mencegah cedera pada organ internal Anda, seperti kandung kemih, usus, atau bahkan kebutuhan untuk histerektomi darurat.

10. VBAC lebih murah.

Ketika merencanakan kelahiran normal setelah bedah caesar (VBAC), Anda mungkin menemukan sesuatu yang membantu. Apakah Anda menemukan buku kehamilan, cerita kelahiran atau video yang sangat membantu?Apakah Anda dapat mengambil kursus atau pelatihan kelas persiapan persalinan normal?Apa yang membuat perbedaan dalam VBAC Anda?

Berikut ini TIPS yang bisa Anda lakukan agar berhasil VBAC:

Jujurlah

Berbagi tentang pengalaman proses persalinan  Anda sebelumnya dan itu membuat Anda merasa baik secara fisik dan emosional karena ini adalah salah satu cara terbaik untuk menyembuhkan trauma. Hal ini juga membantu pasangan Anda memahami Anda lebih baik. Ayo komunikasikan niat dan keinginan Anda kepada suami Anda supaya suami mendukung keputusan Anda nanti.

Pentingnya Pendidikan, dukungan, dan profesional

Banyak hal yang harus Anda persiapkan ketika Anda memutuskan untuk VBAC. Salah satunya termasuk membuka wawasan, meningkatkan pendidikan dan pengetahuan tentang semua aspek VBAC sebuah termasuk risiko dan manfaat, memerlukan dukungan dari orang-orang terdekat, juga dukungan dari profesional medis

TINGGALAH di RUMAH lebih lama

Artinya ketika semua upaya sudah dilakukan dan Anda mempunyai pengetahuan yang cukup serta birth plan yang matang, cobalah untuk tinggal lebih lama di rumah. Jangan terburu-buru ke RS. Tentunya Anda harus bisa “mendengarkan tubuh” Anda. Karena proses persalinan memerlukan proses dan waktu

Sewa bidan

Kalau perlu sewa bidan yang dapat mendukung dan menemani Anda di perjalanan VBAC itu. dengan demikian Anda merasa tenang dan dilindungi. Setidaknya bidan tahu kapan waktu yang tepat bagi Anda untuk melakukan tindakan, atau untuk pergi ke RS.

Pilih Dokter kandungan yang TEPAT & PRO NORMAL

Ini adalah kunci. Dan ketika Anda menyadari Anda hamil dan berniat VBAC, anda harus mulai HUNTING dokter yang mendukung persalinan normal dan mendukung VBAC. Karena ini sangat jarang sekali.

Berikut ini data dokter yang mendukung persalinan normal dan dipastikan memahami GENTLE BIRTH:

https://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=440:dokter-spog-dan-bidan-yang-menerapkan-prinsip-gentle-birth-di-indonesia&catid=47:all-about-childbirth&Itemid=59

nah jika Anda mempunyai TIPS untuk VBAC dan Anda sudah berhasil melakukannya mari berbagi 😉

semoga bermanfaat

Yesie

Sepuluh Alasan Untuk Memilih Melahirkan Alami

Banyak alasan untuk mempersiapkan melahirkan normal. Beberapa alasan adalah fisik, emosional dan rohani. Nah Daftar berikut ini adalah alasan paling umum seorang wanita untuk memilih melahirkan normal

1.Persalinan alami sangat mengurangi risiko bagi ibu dan bayi

pada dasarnya  potensi efek samping dan risiko selalu saja ada, bahkan walaupun potensinya kecil. namun pkita harusnya mengingat kembali bahwa proses persalinan adalah proses yang alami. sehingga tidak perlu menambahkan risiko yang sebenarnya tidak perlu ada.Dengan menggunakan obat selama persalinan akan menambahkan risiko sebenarnya mungkin tidak perlu ada dalam kelahiran. Beberapa ibu memilih untuk tidak menambah risiko tersebut dan menghindari obat-obatan untuk persalinan kecuali ada keadaan darurat.

 

2. Tubuh Anda mempunyai kemampuan yang luar biasa untuk segera pulih setelah Melahirkan Alami.

“Saya mengalami SC pada anak pertama saya. Dan saya merasa pemulihannya cukup lama hingga 6 bulan saya tidak bisa leluasa menggendong anak saya karena perut saya masih sering merasakan nyeri dan sakit. Berbeda dengan anak kedua saya yang berhasil dilahirkan secara alami, segera setelah melahirkan saya sudah bisa bangun, berjalan bahkan menggendong dan melakukan kegiatan sehari-hari dengan sangat leluasa dan saya merasa jauh lebih sehat.” Operasi sesar adalah operasi perut besar. Sehingga dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk pemulihannya. Berbeda dengan melahirkan secara alamiah, tubuh akan dengan cepat pulih.

karena pada dasarnya tubuh seorang wanita di ciptakan untuk melahirkan normal

3. Kurangi risiko intervensi lain

“Ketika saya meminta epidural, saya tidak menyadari saya akan terjebak di tempat tidur dengan infus, terhubung ke monitor janin secara terus menerus. Kemudian, saya tidak bisa berjalan karena saya di pasangi kateter. Pada saat bayi saya lahir, saya diberikan masker oksigen, manset tekanan darah selalu ada dan terpasang di lengan saya. Ada begitu banyak alat yang menempel di tubuh asya sehingga suami sayapun takut menyentuh saya. Aku tidak akan melakukannya lagi.” Menggunakan obat untuk menghilangkan rasa sakit memerlukan beberapa intervensi, seperti monitor janin eksternal dan infus. Selain itu, menggunakan obat meningkatkan peluang Anda untuk dilakukan intervensi lain seperti kateterisasi, penggunaan pitocin, forsep dan ekstraksi vakum.

4. Jika memerlukan Obat, maka hanya sedikit obat yang dibutuhkan

“Saya pikir tak ada salahnya untuk mencoba, jadi saya belajar semua yang saya bisa dan mempraktekkan teknik relaksasi supaya meningkatkan kenyamanan” Persiapan untuk melahirkan normal tidak berarti Anda harus melahirkan tanpa obat., Tapi tanpa belajar teknik persalinan alami mencoba untuk memenejemen rasa sakit adalah yang terbaik. Kadang obat tetap diberikan namun hanya dalam keadaan dan kondisi darurat saja.

5. Persalinan alami membantu Anda belajar untuk bekerja sama dengan tubuh Anda

“ketika saya mendampingi kakak saya yang sedang bersalin, saya lihat dia begitu santai dan begitu selaras serta harmoni dengan tubuhnya selama persalinan, ia tampaknya tahu persis apa dan bagaimana yang dibutuhkan bayi selama proses persalinan.Dia masih tampak memahami apa yang dibutuhkan tubuhnya. Dan bahkan proses persaliannya begitu santai lancar bahkan tanpa mengejan.Saya ingin belajar untuk mendengarkan tubuh saya seperti itu.” Proses persalinan alami sangat memerlukan kemampuan Anda untuk mendengarkan dan menanggapi sinyal tubuh Anda. Untuk mempersiapkan, Anda harus mulai belajar membaca sinyal tersebut selama kehamilan. Siapkan fisik, mental dan spiritual untuk menghadapi proses persalinan yang alami.

6. Persalinan alami dapat membantu Anda menemukan kekuatan Anda tidak pernah tahu

“Sangat kuat, semuanya. Aku ingat saat saya berpikir saya tidak bisa melakukan ini dan dan tidak sanggup meneruskan proses persalinan ini, tapi ketika saya mendengarkan suami dan bidan saya, apalagi ketika saya mencoba menyentuh kepala bayi saya yang hampir keluar, tiba-tiba ada kekuatan yang luar biasa besar muncul dalam tubuh saya dan saya menjadi yakin bahwa saya bisa.” Selain kekuatan fisik, Melahirkan normal alami juga memerlukan kekuatan emosional dan mental untuk tidak menyerah. Bagi banyak wanita, melahirkan adalah pertama kalinya mereka mengalami dan belajar tantangan seperti itu.

7. Persalinan alami memungkinkan Anda mengalami proses alamiah yang sudah dirancang oleh alam semesta.

“Saya pikir Tuhan tidak pernah membuat sistem yang cacat, dan jika Ia menciptakan proses ini berarti Ia sudah siapkan tubuh kita sempurna untuk menjalani proses ini. Dan yang saya yakini adalah Tuhan tidak menciptakan vagina hanya untuk hiasan, namun untuk melahirkan secara alami dan Tuhan hanya ciptakan satu pintu yaitu VAGINA dan tidak menciptakan Jendela di perut” Tubuh wanita secara unik dirancang untuk melahirkan alami. Kontraksi rahim dan mendorong bayi melewati leher rahim yang melembutkan dan menarik kembali sekitar kepala bayi. Ketika bayi turun ke jalan lahir, vagina membentang dan terbentang untuk membiarkan bayi Anda melewatinya.

8. Melahirkan alami dapat menjadi pengalaman yang menyenangkan

“memang melahirkan alami saya rasa tidak bisa bebas dari rasa sakit, namun ketika saya melahirkan saya berusaha untuk serileks mungki dan menikmati sriap gelombang rahim yang datang. Rasanya nyaman kok, semua organ seksual saya melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan.” Beberapa wanita mengalami persalinan yang menyenangkan. Bukan hanya sakit namun proses yang nyaman dan bahkan mengalami orgasme. Karena pada dasarnya proses melahirkan adalah puncak dari semua proses seksualitas seorang wanita.

9. Persalinan alami meningkatkan rasa percaya diri Anda

“Semua yang saya lakukan untuk mempersiapkan persalinan alami mendorong saya lebih percara diri. Saya harus bisa dan berani berbicara dengan dokter saya untuk mengungkapkan birth plan saya. Saya harus belajar untuk mengatakan tidak kepada orang lain dan untuk mandiri. Ketika mencoba melihat ke belakang, Aku merasa malu ketika menyadari betapa lemahnya saya sebelum ini.” Melakukan persiapan persalinan normal membuat Anda semakin percaya diri dan semakin tahu akan apa yang harus Anda lakukan. Dengan Persiapan untuk melahirkan normal Anda tidak akan mudah untuk dibujuk agar melakukan intervensi dan. Ini tidak berarti Anda menjadi keras kepala atau memaksakan, tetapi Anda akan lebih bijak menentukan apa yang akan Anda lakukan.

10. Mampu melahirkan alami membuat Anda bangga akan diri Anda dan bayi Anda

“saya sangat bersyukur dan bangga bisa melewati proses melahirkan alami dengan tenang dan nyaman. Ketika saya menjenguk adik saya yang operasi sesar tempo hari, saya sampai merinding. Karena sudah empat bulan berlalu dan adik saya masih belum bisa melakukan tugasnya sebagai ibu (menyusui, menggendong) dengan baik.”

Menyadari bahwa proses persalinan alami adalah proses yang istimewa akan membuat Anda semakin bangga kepada diri Anda. Dan Andapun akan semakin yakin bahwa Anda dapat melakukan nya lagi kelak.

 

Nah ayo berdayakan diri, dan upayakan fisik, mental dan spiritual Anda untuk melahirkan alami

Semoga bermanfaat

Salam hangat

Bidan Kita

Tips dan Checklist untuk Para Suami saat Menghadapi Persalinan istri

Proses persalinan adalah proses yang mendebarkan, bukan hanya bagi para wanita tetapi juga para pria atau calon Ayah. Mulai dari grogi, panik, gembira, deg-degan semua bercampur menjadi satu. Dalam proses peraslinan peran pendamping persalinan terutama suami sangatlah di butuhkan, ketika suami panik, maka istripun bisa aja menjadi lebih panik. An ini tidak akan membantu dalam proses persalinan namun justru bisa menyulitkan.

 

Nah, berikut ini beberapa tips yang bisa Anda lakukan ketika menghadapi hari “H” yang penuh kejutan tersebut:

1. Jika persalinan dimulai pada malam hari, dan dia (istri Anda) tidak merasakan terlalu sakit, Bantu dia untuk kembali tidur dengan memberikan pijatan lembut, dan buat istri Anda senyaman mungkin, termasuk menawarkan segelas teh hangat manis untuk menenangkannya dan membantu dia kembali tidur.

2. Amati tanda persalinan yang dirasakan istri, tanyakan apa yang dirasakan istri saat itu

– Apakah terasa ada kontraksi atau gelombang rahim

– Apakah sudah keluar flek atau lendiri darah

– Apakah pinggang istri Anda terasa pegal

– Apakah keluar ketuban (jika iya segera berikan minum banyak kepada istri Anda (oralit), lalu tenangkan istri dan tenangkan diri Anda dan segeralah ke layanan kesehatan terdekat)

3. Hubungi dan Telepon bian atau dokter Anda untuk memberitahukan kondisi istri Anda, kemudian kembali ke istri dan menenangkannya.

4. Jika tanda persalinan dimulai siang hari, bawalah istri Anda ke tempat di mana Anda bisa terbiasa memadu kasih bersama. ini bisa menjadi taman, atau kamar yang nyaman di rumah Anda. Dan tenangkan diri Anda berdua.

5. Jika Ada kontraksi coba amati dan catat kapan kontraksi datang dan berakhir karena ini sangat penting untuk mengetahui kapan waktu yang tepat bagi Anda untuk membawa istri Anda ke Bidan atau dokter

6. Pastikan ia berjalan atau mengubah posisi sesering mungkin, jangan mendorong dia untuk duduk di sofa dengan kaki lebih tinggi dari perut, karena ini bisa melawan gravitasi.

7. Membantu memberi banyak minuman air atau jus, dan makan makanan kecil sesering mungkin; mempersiapkan (atau membeli) makanan favoritnya. Lakukan dengan penuh sukacita dan tersenyum karena ini akan emnenangkan istri Anda, tunjukkan perhatian penuh kepada dia karena inilah yang membuatnya merasa didukung

8. Ambil tanggung jawab untuk melihat serta cek dan riceck tas persiapan persalinan Anda,

9. Jika ketubannya masih utuh dan saat itu masih pagi atau sore ajak istri Anda mandi air hangat ini akan membuatnya lebih rileks.

10. Jaga supaya Anda selalu dekat dengannya, santai, dan lakukan kontak fisik dengannya.

11. Ketika proses persalinan berlangsung dan istri Anda merasa kurang nyaman dengan gelombang rahim selalu berilah semangat dengan mendorong dia untuk membiarkan tubuhnya rileks. Membelai lembut menenangkannya. Dan mengajaknya untuk dengarkan CD hypnobirthing dan mengajaknya untuk bersantai melalui hipnosis.

12. Bernapaslah dengan dia jika dia mulai panik, artinya ketika istri Anda panik, Anda langsung dorong dia untuk melihat wajah Anda dan bernafas bersama Anda jadi Anda pun juga melakukan nafas panjang dan dalam. Tatap matanya lekat-lekat dan yakinkan bahwa semua akan baik-baik saja dan Bantu dia mendapatkan kembali kontrol dirinya. sering Mengingatkannya bahwa rasa sakit akan hilang, menghitung detik yang tersisa

13. Jangan malu untuk menggunakan kata sayang dan cinta di depan umum bahkan di ruangan bersalin. Jangan malu untuk mencium lembuh istri Anda karena ketika Anda mencium istri Anda beraryi akan memicu hormon oksitosin atau hormon cinta kedalam tubuh istri Anda dan ini sangat bermanfaat sekali.

14. Di antara kontraksi ajak istri Anda untuk makan, jika perlu suapi dia. Dan selalu puji dia atas usaha yang dilakukannya

15. Sejak awal Anda harus selalu bersiap untuk daftar nomor telepon yang Anda butuhkan untuk mengumumkan kelahiran.

16. Bawalah beberapa musik favorit Anda, dan ajak istri Anda untuk mendengarkan lagu favoritnya yang membuatnya tetap rileks

17. Bawa minuman dan makanan untuk diri sendiri ke rumah sakit.

18. Bawalah beberapa pakaian untuk diri sendiri juga. Saya sarankan bawa yang nyaman dan menyerap keringat.

19. Ketika istri Anda masuk ke adalam masa transisi, usahakan untuk selalu menenangkan dia dan mempertahankan kontak mata selama kontraksi.

20. Ketika istri Anda mulai mengejan, dekatkan tubuh Anda dengan nya supaya dia merasa ada penguatan dan dukungan

21. Ketika kepala sudah mulai crowning tuntun dan motivasi dia untuk memegang kepala bayinya supaya dia lebih semangat lagi

22. Dan selama proses mengejan selalu belai, rangsang puting susu dan ciumi istri Anda karena ini sangat membantu kelancaran proses.

23. Topang tubuhnya dan ajak istri Anda untuk mendapatkan posisi yang paling nyaman baginya

24. Untuk masalah teknis, jangan lupa bawa uang, siapkan transportasi, jika Anda punya mobil pastikan mobil terisi penuh bensinnya.

25. Katakan padanya bahwa Anda mencintainya, terutama setelah bayi lahir.

Nah selamat mencoba

Semoga bermanfaat

Salam hangat

Bidan kita

Moxibution & Hypnobirthing untuk Kehamilan Sungsang

0

“Tak perlu Khawatir apabila Bayi Anda sungsang! Masih ada kesempatan hingga 75% untuk memperbaikinya dan mengupayakan agar posisi bayi Anda beralih keposisi yang tepat. Lakukan Sekarang segera. Mengapa menunggu?”

Kehamilan Sungsang

Kehamilan sungsang atau posisi sungsang adalah posisi dimana bayi di dalam rahim berada dengan kepala di atas sehingga pada saat persalinan normal, pantat atau kaki si bayi yang akan keluar terlebih dahulu dibandingkan dengan kepala pada posisi normal. Kehamilan sungsang didiagnosis melalui bantuan ultrasonografi (USG) dan palpasi.

 

Kehamilan sungsang dapat disebabkan oleh banyak hal antara lain kelahiran kembar, cairan amniotik yang berlebihan, hidrosefalus, anencefaly, ari-ari yang pendek dan kelainan rahim.

Sekitar 3-4% bayi berada dalam posisi ini ketika lahir. Dalam persalinan prematur, kemungkinan bayi berada dalam posisi sungsang lebih tinggi. Pada umur kehamilan 28 minggu, kemungkinan bayi berada dalam posisi sungsang adalah 25%. Angka tersebut akan turun seiring dengan umur kehamilan mendekati 40 minggu.

Dalam Bulan Maret dan April 2012 ini di Bidan Kita ada sekitar 6 klien yang datang dengan posisi sungsang, dengan umur kehamilan lebih dari 28 minggu, bahkan klien teakhir saya di bulan ini dengan umur kehamilan 39 minggu. Beberapa klien berasal dari luar kota, dan mereka datang ke Bidan Kita sebagian besar atas rekomendasi dari teman, saudara atau berkat membaca artikel di website saya tentang bagaimana cara mengubah bayi sungsang menjadi normal di:

https://www.bidankita.com/cara-mengubah-bayi-sungsang-menjadi-letak-kepala/

dan ketika datang ke Bidan Kita, biasanya saya melakukan beberapa cara dan salah satunya adalah dengan menggunakan Moxibution yang dipadu dengan relaksasi hypnobirthing. Karena saya adalah praktisi dan pelatih hypnobirthing, maka saya selalu menggunakan hypnobirthing untuk membatu mengkoreksi posisi janin.

Mengapa Hypnobirthing?

Ketika seorang ibu didiagnosa sungsang oleh dokter atau bidan yang memeriksa seringkali ibu tersebut dilanda ketakutan, kecemasan dan kekhawatiran yang tinggi terhadap kesejahteraan janin terutama terhadap proses persalinan nanti. Dan hal ini akan sangat tidak baik bagi ibu maupun bayinya.

Sejak didalam rahim bayi adalah bagian dari ibu, sehingga apapun pikiran dan perasaan ibu masih sangat terhubung dengan bayinya. Karena bayi unsurnya masih sederhana yaitu perasaan maka masih sangat mudah untuk diajak komunikasi dan disugesti. Nah hypnobirthing dapat memebrikan sugesti dan mereprograming pikiran bawah sadar, yang dapat diarahkan untuk membuat perubahan dalam tubuh ibu. Pelepasan ketakutan juga digunakan dalam sesi hipnobirthing untuk kasus sungsang ini, untuk membantu ibu rileks dan memungkinkan bayinya berputar. Tubuh dikendalikan sepenuhnya oleh pikiran, Menggunakan hipnobirthing untuk mengubah bayi sungsang telah lebih berhasil daripada menggunakan teknik lain. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di sebuah universitas terkemuka Arch Fam Med. 1994 Oct;3(10):881-7. Hypnosis and conversion of the breech to the vertex presentation. Mehl LE. Department of Psychiatry, University of Vermont College of Medicine, Burlington menyatakan bahwa, angka keberhasilan bayi bisa berubah ke posisi normal kepala dengan penggunaan hypnobirthing adalah sekitar 81% dan dilakukan pada usia 34 hingga 37 minggu.

moxibustion-front

Moxibution

Selain menggunakan Hypnobirthing, biasnya saya juga menggunakan akupresurre dan Moxibution (Moxa). Moxa menciptakan kesempatan yang lebih baik untuk ibu hamil agar memiliki kelahiran normal. Dari ibu yang berhasil dalam mengubah posisi bayi mereka dari sungsang ke posisi kepala menggunakan moksibusi, 88% dapat melahirkan normal dan 12% operasi caesar. Pengobatan Moxai juga secara signifikan meningkatkan versi dari presentasi sungsang ke presentasi sefalik mana ada efek samping yang lebih sedikit.

Moxa-terapi benar-benar tanpa rasa sakit dan dapat dilakukan di rumah, dan aspek yang paling penting dari itu adalah: penelitian telah menunjukkan bahwa melalui moxa-terapi, kemungkinan bayi berubah secara spontan meningkat dari 50% menjadi 75%.

Nah berikut ini beberapa pertanyaan yang sering muncul pada klien saya saay melakukan pengobatan Moxa:

Apa moxa-terapi?

Moxa-terapi adalah bagian dari akupunktur dan Pengobatan Tradisional Cina. Ini adalah pengobatan dengan tongkat moxa-dari titik akupunktur pada tubuh. Sebuah stick moxa tampak seperti cerutu besar. Ketika menyala, stick moxa menyebarkan kehangatan yang intens di seluruh titik akupunktur, yang sangat menyenangkan dan tidak menyakitkan.

Moxa-terapi tidak hanya digunakan untuk wanita dengan bayi dalam posisi sungsang, melainkan telah terbukti meningkatkan hasil dari berbagai perawatan akupunktur.  Kata Moxa berasal dari kata Jepang Mo Cu San, yang berarti mugwort herbal, atau vulgaris Artemesia. Mugwort adalah bahan utama dari tongkat moxa.

Keamanan moxa-terapi 

Dari berbagai penelitian, tidak ada efek samping telah dialami setelah moxa-terapi.  stick moxa itu sendiri tentu saja panas. Ini tidak boleh menyentuh kulit tetapi tetap minimum pada jarak 1 cm (1/3 inci). Jika perawatan dilakukan dengan hati-hati, itu adalah tanpa risiko.

Moxa-terapi dalam presentasi sungsang: beberapa fakta dari Inggris dan Wales  Tiga ribu tahun yang lalu, akupunkturis China mulai memperlakukan wanita hamil dengan moxa-terapi. Penelitian ilmiah telah meningkatkan pengetahuan tentang dan percaya dalam akupunktur di masyarakat Barat kita. Dalam JAMA (Journal of American Medical Association), sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 1998 tentang moxa-terapi pada wanita hamil.

Di Inggris dan Wales, 670,000 diperkirakan bayi lahir setiap tahun.Tepat sebelum persalinan, 23.450 dari mereka, (3,5%), tetap dalam posisi sungsang. Sebagian besar dari mereka akan disampaikan melalui operasi caesar untuk menghindari risiko melahirkan sungsang alami.  Artikel JAMA telah memberikan kontribusi terhadap minat meningkat di Inggris untuk perawatan ini, karena penelitian menunjukkan bahwa dengan moxa-terapi, kemungkinan dari bayi memutar secara spontan pada usia kehamilan 33 minggu hingga 37 minggu adalah dari 50% menjadi 75%. sedikit bayi bisa lahir dalam presentasi sungsang jika ibu menerima moxa-terapi antara 33 dan minggu ke-37.

Bagaimana cara Moxa-terapi dengan presentasi sungsang?

Ibu hamil dengan bayi dalam presentasi sungsang dapat memulai pengobatan pada minggu ke-33 kehamilan mereka. Ahli akupunktur menghangatkan titik akupunktur di BL 67, selama 15 menit dengan moxa. Perawatan ini sangat mudah dan dapat dilakukan di rumah dengan bantuan suami atau pendamping. Dan moxa-terapi harus diulang setiap hari selama dua minggu.  Bagaimana cara kerja moxa-terapi? 

Cara moxa-terapi dapat dijelaskan menggunakan kedua Fisiologi Barat dan Pengobatan Tradisional Cina (TCM). Menurut TCM, pemanasan titik kandung kemih (BL) 67 (atau Zhi Yin) di kaki l akan menciptakan energi pemanasan (Yang) di dasar panggul.  energi pemanasan Ini akan menyebabkan dan merangsang bayi dalam rahim untuk melakukan gerakan dan gerakan tersebut akan menyebabkan bayi bergerak memutar dan berbalik. Sedangkan Menurut ilmu kedokteran barat, moxa-terapi dapat meningkatkan sirkulasi darah di rahim. Selanjutnya, moxa dapat merangsang kelenjar adrenal dan memproduksi hormon-hormon kelenjar adrenal, dan secara positif mempengaruhi jaringan otot rahim.Karena ini, bayi akan menjadi lebih aktif dan akhirnya, bisa berubah atau memutar.

Moxibustion-Phoenix-AZ-3

Manfaat dari moxa-terapi: 

Perawatan yang benar-benar aman baik bagi ibu hamil dan anak yang belum lahir. Pemutaran spontan akan terprovokasi, tidak ada kontak langsung dengan bayi.

Pengobatan yang tidak menjadi beban bagi ibu, tidak seperti versi eksternal dengan dokter kandungan sekitar minggu ke-36 s.d 37 kehamilan

Tidak ada efek samping

Dalam 75% kasus, bayi akan berubah secara spontan di dalam rahim, asalkan perawatan dilakukan antara 33 dan minggu ke-37 kehamilan

Menggunakan moxa-terapi akan meningkatkan kemungkinan kelahiran alami sebesar 75%.

Perawatan dapat dilakukan di rumah, karena sangat mudah dipelajari

Pengobatan ini hemat biaya, untuk moxa sendiri harganya 1 stik moxa hanya sekitar Rp. 5000 s.d Rp 10.000 dan 1 stik moxa dapat digunakan untuk 2 kali therapi.

Sudahkah ada penelitian tentang Moxa ini?

Studi yang dipublikasikan dalam JAMA tahun 1998. Dari sudut pandang kualitatif, penelitian ini adalah artikel terbaik. Dalam penelitian ini sebanyak 260 wanita diteliti. Setengah dari perempuan diberi moxa-terapi, setengah lainnya tidak. Setelah dua minggu moxa-terapi, 98 anak (74,8%) telah beralih ke posisi yang tepat dibandingkan dengan 62 anak (47,7%) pada kelompok tanpa moxa-terapi. Makalah ini juga menunjukkan peningkatan gerakan janin. Selama moxa-terapi, bayi-bayi itu lebih aktif dari bayi-bayi itu yang ibunya tidak menerima terapi.Secara ilmiah, dapat diasumsikan bahwa salah satu faktor memainkan peran dalam balik bayi adalah peningkatan gerakan bayi.

Studi yang diterbitkan dalam Matern Med Neonatal Janin pada tahun 2004.  Penelitian ini merupakan studi besar, termasuk 240 wanita yang situasinya tidak diukur setelah moxa-terapi, tapi sesaat sebelum persalinan baru dimulai dilakukan moxa therapi. Hasilnya sangat menjanjikan: dari perempuan yang menerima moxa-terapi, 53,6% bayi telah berubah dibandingkan dengan 36,7% pada kelompok kontrol.

Studi yang dipublikasikan pada 2003 di Neonatal Therapie. Penelitian ini memiliki hasil sama seperti penelitian JAMA dengan hasil: moxa-terapi tampaknya berhasil selama dan setelah minggu ke-34 dalam 76,4% kasus. Kemungkinan bayi berubah secara spontan tanpa moxa-terapi adalah 45,4%.

Studi yang dipublikasikan dalam Journal Amarican Cina Medicin pada tahun 2001.  Dalam studi ini, para wanita menerima moxa-terapi setelah minggu ke-28 kehamilan mereka. Hal ini memberikan tingkat keberhasilan yang lebih tinggi: 73,66% dari semua anak berubah secara spontan tanpa moxa-terapi, 92,48% anak berubah setelah ibu diberikan moxa-terapi.

Apakah moxa adalah metode baru?

Tidak tidak, metode ini telah digunakan selama lebih dari 3.000 tahun di Cina. Pada akhir abad lalu, minat untuk terapi ini meningkat di benua itu. Ahli akupunktur menghangatkan titik akupuntur selama beberapa menit dengan menggunakan stick moxa.Sebuah stick moxa terlihat seperti cerutu, melainkan menyala dan akan diletakkan dekat dengan kulit (tidak pernah menyentuh kulit!). Ini akan menyebarkan kehangatan intens pada titik akupunktur.

Apakah terapi moxa menyakitkan?

Tidak, pengobatan sama sekali tidak menyakitkan. Stick moxa akan menghangatkan kulit. Hangat, nyaman, tidak panas dan pasti tidak menyakitkan

Berapa lama perawatan moxa dilakukan?

Instruksi ini memakan waktu sekitar 20 menit. Perlakuan Anda akan tampil di rumah akan memakan waktu sekitar 30 menit per hari, selama dua minggu

Seberapa sering saya perlu terapi moxa?

Sekali sehari, selama dua minggu

Kapan waktu terbaik untuk memulai terapi moxa?

Penelitian yang dikutip menunjukkan hasil terbaik (75,4%) bila diaktifkan pada minggu ke-33 atau ke-34 kehamilan

Apakah ada risiko dan efek samping?

Dari semua penelitian tidak ada efek samping telah melihat untuk ibu atau anak. Jika Anda mengikuti petunjuk untuk pemanasan jari kelingking pada kaki, pengobatan akan tanpa risiko. saat stick moxa membara sebenarnya tidak pernah menyentuh kulit selama perawatan, tetapi harus berjarak minimal 1 cm (1/3 inci) dari kulit

Siapa yang bisa melakukan Terapi moxa?

Anda dapat membuat janji di Bidan Kita melalui telepon 02723111884 karena di Bidan kita untuk meningkatkan kemungkinan keberhasilan kami memadupadankan dengan hypnobirthing.

Dapatkah saya melakukan terapi moxa di rumah?

Ya, namun sebaiknya Anda mempelajari instruksinya terlebih dahulu.

Berapa Biaya untuk Hypnobirthing dan terapy Moxa di Bidan Kita?

Biaya sangat terjangkau. Untuk 1 kali sesi sekitar 60 menit biaya hanya Rp. 125.000

Bagaimana jika Therapi moxa tidak berhasil untuk mengubah bayi Anda yang sungsang menjadi normal?

Hal ini tentusaja mungkin terjadi terutama jika bayi juga mengalami lilitan tali pusat, tali pusat pendek atau kelainan letak insersi plasenta, 25% dari bayi dalam presentasi sungsang “mempan” dengan moxa ini. Namun jangan berkecil hati Anda bisa mencobanya terlebih dahulu dan  Bidan Kita akan mendiskusikan pilihan lebih lanjut jika ternyata tidak berhasil.

Apakah terapi moxa berbahaya untuk bayi?

Tidak, akupunktur secara umum adalah salah satu perawatan paling aman yang ada.

(Sumber: British Medical Journal, September 2001). Terapi ini tidak menggunakan jarum sekalipun, tetapi sebuah stick moxa untuk menghangatkan kulit. Pengobatan ini sangat lembut dan tidak berbahaya bagi bayi yang belum lahir. Jika bayi tidak dapat berubah karena alasan lain, misalnya tali pusat pendek atau posisi yang tidak menguntungkan dari plasenta, maka terapi moxa tidak akan mampu untuk mengubah posisi bayi tersebut.

Jika bayi berubah posisi, apakah saya bisa pergi ke dokter ahli kandungan untuk melakukan versi eksternal?

Ya, Anda dapat mendiskusikan intervensi lebih lanjut dengan bidan Anda. terapi moxa paling baik digunakan sampai minggu ke-36 kehamilan, sehingga masih ada cukup waktu untuk membahas dan melakukan balik eksternal. Mengingat versi ekstraksi sudah sangat jarang dilakukan. Dan memang memerlukan keahlian khusus.

Untuk informasi pengobatan sungsang lebih lanjut Anda bisa menghubungi kami

Bidan Kita

J;l Piere tendean no 20, Sikenong, Klaten Selatan – Klaten || HOTLINE : ( 0272 ) 3111884 / 328711

Salam hangat

Birthing Ball untuk Perlancar Persalinan

0

birthing ball

Saya membeli birthing ball sejak saya menjadi trainer Hypnobirthing Indonesia, dan ketika sya terapkan ke bebarapa klien saya, ternyata hailnya mereka jauh lebih bugar dan proses persalinanpun terasa semakin cepat karena kepala bayi semakin mudah turun ke dalam panggul. Selain itu dengan olahraga ringan menggunakan birthing ball membuat otot-otot dan organ di daerah panggul lebih lentur dan sehat, dan oksigenasi ke janin lebih lancar dan dan yang terpenting otot asar panggul semakin kuat sehingga Andapun akan semakin siap menghadapi proses persalinan.

Dalam Mengatasi rasa sakit dan nyeri selama kehamilan terutama di trimester akhir- Beberapa olahraga dan gerakan pralahir yang dapat dilakukan pada bola memiliki manfaat tambahan mengurangi nyeri dan nyeri umum untuk kehamilan. Menjaga ligamen dan otot tetap santai dan kencang sehingga akan membantu tubuh Anda untuk beradaptasi dengan perubahan dramatis terjadi dalam diri Anda saat persalinan nanti

Selain itu, menggunakan birthing ball dapat membantu Menyelaraskan bayi selama kehamilan dan persalinan – menyeimbangkan tubuh pada bola membantu memperkuat punggung Anda, juga membantu untuk menyelaraskan bayi Anda dalam persiapan untuk kelahiran.

Membuka panggul dalam persalinan – Tidak hanya menjaga panggul Anda terbuka selama persalinan baik untuk posisi bayi, tetapi juga membuat lebih mudah bagi dia untuk turun melalui panggul – yang tentu saja adalah sangat penting untuk melahirkan normal. Ada beberapa posisi yang dapat Anda gunakan selama persalinan untuk mendapatkan efek yang sama, tetapi menggunakan bola membuat lebih mudah bagi Anda untuk beristirahat dan tetap dalam posisi tegak.

Posisi tetap tegak selama persalinan - Tetap tegak ketika dalam proses persalinan akan memungkinkan rahim untuk bekerja seefisien mungkin, dengan menggunakan gravitasi untuk mendorong bayi turun ke bawah dan keluar. Anda bisa melihat beberapa gerakannya seperti di video berikut:

Menghibur dan mengalihkan perhatian selama persalinan – Posisi yang baik untuk persalinan dan kelahiran adalah posisi yang paling nyaman . Kecuali Anda menggunakan epidural, maka Anda mau tak mau harus terlentang dan ini akan sangat menyakitkan karena rahim anda benar-benar harus bekerja lebih keras untuk menurunkan bayi ke bawah dan keluar. Beberapa ibu menyatakan bahwa bahwa menggunakan birthing ball selama persalinan membantu mereka untuk merasa lebih nyaman dan lebih mampu memegang kendali.

Dan ternyata birthing ball ini juga mampu digunakan untuk Menenangkan bayi yang rewel – munkin karena selama dalam kandungan bayi merasa nyaman ketika ibunya duduk bergoyang dengan lembut dan memantul-mantul di bola, sehingga ketika bayi tersebut sudah lahir, diapun merasakan damai yang sama ketika diletakkan diatas bola dan digoyang serta di pantul dengan lembut.

Dukungan - Dengan duduk di atas birthing ball ini dapat mengurangi stres pada kaki dan pergelangan kaki.

Meningkatkan Relaksasi - Duduk diatas bola kemudian di kompres hangat ditempatkan di atas bola memudahkan Anda untuk mengurangi sakit di dasar panggul dan membantu mengendurkan otot panggul.

Birthing Ball dapat memfasilitasi perubahan posisi dan digunakan sebagai alat kenyamanan bagi seorang ibu yang masuk dalam proses persalinan. Anda dapat duduk di atasnya lalu agak memantul dengan lembut dan ini dapat menurunkan tekanan perineum. Anda juga bisa bersandar di atas bola, yang memungkinkan bayi untuk menggantung ke bawah, untuk mengurangi rasa sakit punggung selama proses persalinan.

Nah hal yang terpenting disini adalah, Menemukan bola persalinan yang tepat untuk Anda. Ukuran bola yang umumnya baik dengan ibu yang melahirkan adalah 65 cm. Ukuran ini dapat beragam tergantung pada ketinggian pengguna. Nah Anda bisa membuka link ini untuk mengetahui ukuran bola yang sesuai dengan tinggi badan Anda:

https://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=185:berlatih-yoga-ball-untuk-tetap-fit-selama-kehamilan&catid=40:monthly-guide&Itemid=34

Merawat birthing ball Anda

Bola untuk melahirkan (birthing ball) dapat dengan mudah dibersihkan dengan sabun biasa dan air.  scrub semua bagian, tempatkan bola di bak atau shower, usap dengan menggunakan kain sabun, kemudian bilas.

Amati beberapa tindakan pencegahan sederhana untuk menjaga bola persalinan Anda. Jauhkan benda-benda tajam dari bola, dan tidak menyimpannya dalam suhu lebih dari 80 derajat karena panas dapat mengecilkan bola.

Saat menggunakan birthing ball, Jika Anda mengenakan kaus kaki atau sepatu, pastikan aman dan tidak-slip.

Hal yang terpenting saat melakukan “goyang inul” di birthing ball adalah jaga keseimbangan, Anda boleh melibatkan pasangan Anda untuk berdiri di depan atau belakang Anda, supaya mereka siap membantu Anda jika Anda kehilangan keseimbangan.

Birthing ball sebenarnya dapat menjadi alat penting yang dapat digunakan dalam berbagai posisi saat bersalin dan dapat menjadi alternatif penting di tempat tidur. Birthing ball menawarkan rentang yang lebih besar dari gerakan kursi dan sehingga memungkinkan ibu bersalin untuk tidak terlalu fokus pada kontraksi dan dapat dengan mudah melakukan perubahan posisi yang diperlukan. Menjadi bebas bergerak dapat meningkatkan aliran darah ke plasenta dan karena itu membantu mencegah gawat janin.

Berikut ini, Berbagai gerakan yang dapat Anda lakukan di atas Birthing ball:

1. Duduk di birthing ball

 

· Dengan lembut bergoyanglah maju mundur pada birthing ball atau “goyang inul” ini akan membantu meringankan rasa sakit kontraksi. · Dengan duduk lurus di atas bola maka gaya gravitasi bumi akan membantu janin atau bagian terendah janin untuk segera turun ke panggul. · Dengan duduk pada birthing ball dan bersandar di kursi di depan Anda maka memungkinkan Anda untuk bersantai dan memungkinkan pasangan Anda untuk menggosok punggung atau memijat sepanjang tulang belakang Anda bahkan melakukan endorphin massage di punggung Anda disela kontraksi selama proses persalinan. · Duduk di birthing ball memberikan dukungan perineum dan otot panggul tanpa tambahan banyak tekanan dengan demikian dapat merangsang dilatasi dan memperlebar outlet panggul.

2. Duduk di bola persalinan bersandar ke depan

 

· Duduk nyaman di atas bola dan membungkuk ke tempat tidur atau kursi adalah cara yang nyaman untuk beristirahat di antara kontraksi. · Posisi ini membantu mengurangi tekanan dari sendi sacroiliac. · Hal ini memungkinkan ibu untuk bersantai di kelompok otot tertentu

 

3. Berdiri bersandar di atas bola kelahiran

 

· Ketika bola ditempatkan di tempat tidur atau kursi ibu bisa bersandar ke atas bola

· Ini dapat membantu Anda untuk melakukan goyangan panggul dan mobilitas

· Posisi ini juga dapat mengurangi tekanan pada punggung, pinggang dan tulang ekor sehingga Anda tidak merasakan terlalu sakit

· Dengan berdiri kokoh dan posisi kaki terbuka maka ini akan meningkatkan gaya gravitasi sehingga kepala janin terbantu untuk semakin turun ke panggul

 

4. Berlutut bersandar di atas bola kelahiran

 

· Ibu bisa berlutut di atas bola di lantai, mendorong gerakan panggul yang mungkin membantu janin posterior berubah menjadi posisi yang benar untuk dilahirkan.

· Jika bayi Anda ditempatkan dalam posisi oksiput posterior (bagian depan) ibu bisa membantu memutar bayi dengan memposisikan dirinya berlutut di lantai dan bersandar di atas bola.

· Melakukan goyang inul atau goyangan panggul dalam posisi ini dengan menyelipkan panggul Anda, akan membantu meringankan sakit punggung selama kehamilan dan persalinan.

5. Jongkok bersandar di birthing ball

 

· Bola persalinan akan mendukung posisi ibu ketika jongkok untuk memperluas outlet panggul.

· Latihan jongkok berdiri dengan bola diantara punggung dan dinding dengan kaki sedikit lebih dari lebar pinggul, dapat membantu memperluas outlet panggul dan mempercepat turunnya bagian terendah janin serta membantu menguatkan kaki

 

 

Pedoman Latihan birthing ball Selama Kehamilan

American College of Obstetricians dan Gynecologists memiliki rekomendasi berikut tentang olahraga dan kehamilan – menghentikan latihan atau olahraga ini apabila Anda berada dalam situasi berikut:

1. Faktor risiko untuk persalinan prematur

2. Perdarahan per Vagina

3. Ketuban pecah dini

4. Serviks Incopetent

5. Janin Tumbuh lambat

Sedangkan bagi ibu hamil dengan kondisi berikut ini diharapkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu ke bidan atau dokter yang merawat:

1. hipertensi

2. diabetes gestational

3. riwayat penyakit jantung atau kondisi pernapasan (asma)

4. riwayat persalinan prematur

5. plasenta previa

6. preeklamsia

Kebanyakan ahli menyarankan agar Anda mematuhi panduan yang disarankan yaitu:

– Frekuensi : 3 sampai 5 kali per minggu

– Intensitas : Intensitas Sedang

– Waktu : Maksimum 40 menit per sesi

Nah semoga bermanfaat

Selamat mencoba

Salam Hangat

Bidan Kita

Sumber:

http://www.babycentre.co.uk/pregnancy/antenatalhealth/physicalhealth/using-a-birth-ball/

http://www.exercise-ball-exercises.com

Instrumental dalam Persalinan

Cara terbaik untuk menghindari penggunaan forseps atau ekstraksi vakum TIDAK dan BUKAN epidural

Bayi yang dilahirkan dengan forsep mungkin memiliki beberapa memar atau tanda untuk kepala mereka yang biasanya memudar dalam beberapa minggu setelah lahir

 

Mampu bergerak bebas dan mengubah posisi sangat membantu Anda untuk melahirkan tanpa perlu kekerasan forsep atau vakum ekstraksi.

 

Alasan utama untuk menggunakan forseps dan vakum ekstraksi adalah jika ada keterlambatan atau tidak ada kemajuan dalam persalinan pada tahap kedua atau pemantauan janin menunjukkan bayi dalam gawat janin.

Hal ini mungkin disebabkan oleh penggunaan analgesia, khususnya epidural.Wanita yang juga memilih untuk memiliki epidural tidak bisa merasakan kontraksi mereka yang berarti mereka tidak memiliki umpan balik dari tubuh mereka tentang kemajuan bayi mereka.

Setelah epidural, wanita sering diharuskan untuk tidur terlentang, ini juga meningkatkan kesempatan mereka membutuhkan baik forceps atau vakum.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa wanita yang memiliki epidural anestesi lebih dari 45% akan terus memiliki kelahiran operatif (kelahiran normal dibantu dengan forceps atau ekstraksi vakum ditambah kelahiran.) dan Anda mungkin memerlukan episiotomi .

Mencari dokter yang tahu bagaimana membantu Anda untuk masuk ke posisi terbaik dan menciptakan lingkungan di mana Anda merasa nyaman untuk sepenuhnya terbuka dan biarkan diri kelahiran bayi Anda alami sangat penting.

Ketika mewawancarai penyedia layanan, tanyakan seberaba banyak klien yang mereka tolong dengan forcep maupun vakum ekstraksi. Penelitian telah menunjukkan bahwa ekstraksi vakum adalah lebih baik daripada forsep karena menyebabkan trauma sedikit untuk ibu dan bayi.

Penelitian juga menunjukkan bahwa keputusan dokter anda untuk memilih forsep atau vakum terutama akan tergantung pada preferensi dan pengalaman mereka.

Ilustrasi melahirkan sungsang dengan forsep kebidanan dilukis oleh seniman Amerika medis Catherine Holt Sinclair (1914 – 1990)

Forcep

Ada beberapa jenis:

1. Forcep rendah (low forcep) adalah istilah yang digunakan bila forcep telah dipasang pada kepala janin sekurang-kurangnya pada stasiun 2.

2. Forcep tengah (midforcep) adalah pemasangan forcep pada saat kepala janin sudah masuk dan menancap di panggul tetapi diatas stasiun 2.

3. Forcep tinggi, dilakukan pada kedudukan kepala diantara H I atau H II, artinya ukuran terbesar kepala belum melewati pintu atas panggul dengan perkataan lain kepala masih dapat goyang. Forcep tinggi sudah diganti dengan seksio cesaria. (Bobak, 2004:798 dan Mochtar Rustam 1998: 68-70)

Forsep digunakan pada ibu pada keadaan sangat lemah, tidak ada tenaga, atau ibu dengan penyakit hipertensi yang tidak boleh mengejan, forsep dapat menjadi pilihan. Demikian pula jika terjadi gawat janin ketika janin kekurangan oksigen dan harus segera dikeluarkan. Apabila persalinan yang dibantu forsep telah dilakukan dan tetap tidak bisa mengeluarkan bayi, maka operasi caesar harus segera dilakukan.

Komplikasi Persalinan Ekstraksi Forcep:

1. Komplikasi pada ibu

o Perdarahan yang disebabkan oleh plasenta rest, atonia uteri sekunder serta jahitan robekan jalan lahir yang terlepas.

o Infeksi.

o Trauma jalan lahir yaitu terjadinya fistula vesiko vaginal, terjadinya fistula rekto vaginal dan terjadinya fistula utero vaginal.

2. Komplikasi pada bayi dalam bentuk:

o Trauma ekstraksi forcep dapat menyebabkan cacat karena aplikasi forcep.

o Infeksi yang berkembang menjadi sepsis yang dapat menyebabkan kematian serta encefalitis sampai meningitis.

o Gangguan susunan saraf pusat.

o Trauma langsung pada saraf pusat dapat menimbulkan gangguan intelektual.

o Gangguan pendengaran dan keseimbangan (Muchtar Rustam, 1995: 85-86).

Ekstraksi vakum (VENTOUSE)

Persalinan dengan vakum dilakukan bila ada indikasi membahayakan kesehatan serta nyawa ibu atau anak, maupun keduanya. Jika proses persalinan cukup lama sehingga ibu sudah kehilangan banyak tenaga, maka dokter akan melakukan tindakan segera untuk mengeluarkan bayi, misalnya dengan vakum. Keadaan lain pada ibu, yaitu adanya hipertensi (preeklamsia) juga merupakan alasan dipilihnya vakum sebagai alat bantu persalinan. Daam keadaan demikian, Anda tidak boleh mengejan terlalu kuat karena mengejan dapat mempertinggi tekanan darah dan membahayakan jiiwa Anda. Vakum juga dikerjakan apabila terjadi gawat janin yang ditandai dengan denyut jantung janin lebih dari 160 kali permenit atau melambat mencapai 80 kali permenit yang menandakan bahwa bayi telah mengalami kekurangan oksigen (HIPOKSIA).

Efek samping dari persalinan dengan dibantu vakum ini adalah terjadi perlukaan yang lebih luas pada jalan lahir, juga pendarahan dijalan lahir. Sedangkan pada bayi, resiko vakum secara umum adalah terjadinya luka atau lecet dikulit kepala. Inipun dapat diobati dengan obat anti septik. Kondisi ini biasanya akan hilang sendiri setelah bayi usia seminggu. Resiko yang lebih berat adalah terjadinya pendarahan diantara tulang-tulang kepala (cephal hematome), juga terjadi pendarahan dalam otak.

Tips untuk menghindari intervensi dalam kelahiran

· Hindari batas waktu (pembatasan waktu dalam persalinan)

· Hindari pemantauan janin rutin

· Selalu mobilisasi saat fase pembukaan

· Rileks dan tenang selama proses persalinan

· Pilih posisi persalinan yang senyaman mungkin upayakan posisi vertikal

· Hindari epidural

Semoga bermanfaat bunda

Salam hangat

Bidan Kita

AYO BERDAYAKAN DIRI

0

 

“PENGETAHUAN ADAKAH KUNCI!”

Ya, saya sngat setuju dengan pernyataan diatas. Selama ini banyak sekali calon ornga tua yang tidak mengetahui apa-apa tentang kehamilan dan persalinan. Sehingga mudah sekali bagi mereka untuk “terperdaya” dengan “bussinnes being born” dan ini sangat disayangkan.

 

Nah harapan saya dalah melalui website www.bidankita.com ini Anda lebih bisa memberdayakan diri dan mengetahui informasi yang benar tentang seputar kehamilan, persalinan, bayi baru lahir serta kesehatan ibu dan anak pada umumnya.

 

Nah apa saja yang harus Anda ketahui?

1. Mengetahui risiko dan alasan untuk intervensi

2. Mengetahui risiko dan alasan untuk intervensi

3. Tahu alternatif Anda

4. Tahu hak Anda

5. Menghadiri dan mengikuti kelas-kelas persiapan kelahiran anak, dan mengikuti kelas persiapan persalinan hypnobirthing& Gentle Birth Bidan Kita bisa menjadi solusi terbaik.

6. Dengarkan cerita proses kelahiran yang memberdayakan

7. Baca buku tentang cara untuk memiliki kelahiran alami, HIPNOSTETRI, Siapa Bilang melahirkan itu Sakit, dan Buku Gentle Birth karya Bidan Yesie Aprillia bisa menjadi solusi.

8. Pelajari cara untuk mengelola rasa sakit yang tidak memerlukan obat

Apa yang dapat Anda katakan kepada pengasuh (bidan/dokter)?

Beranikan diri untuk mengajak diskusi provider Anda, Sementara berbicara dengan perawat, bidan atau dokter Anda dapat mengatakan:

1. Saya tidak mengerti……

2. Tolong jelaskan ini padaku……

3. Apa yang bisa terjadi pada saya atau bayi saya jika saya melakukan itu? Atau jika saya tidak?

4. Apa saja pilihan saya yang lain?

5. Tolong tunjukkan penelitian untuk mendukung apa yang Anda rekomendasikan.

6. Dimana aku bisa mendapatkan informasi lebih lanjut?

7. Saya punya beberapa informasi yang saya ingin berbagi dengan Anda.

8. Saya tidak nyaman dengan apa yang Anda rekomendasikan.

9. Aku belum siap untuk membuat keputusan.

10. Aku sedang berpikir tentang mencari pendapat kedua, tolong beri waktu untuk memutuskan

Setiap ibu harus mendapatkan informasi yang jelas hingga mereka mengerti, dan jika Anda belum mendapatkan jawaban yang gamblang, carilah tahu sampai Anda bisa benar-benar mengerti.

Apa itu Informed Consent dan Penolakan Informasi?

Membaca, menggunakan fikirian kritis Anda. Lindungi diri Anda dan bayi Anda dengan menolak intervensi yang tidak perlu.

Anda memiliki hak untuk diberi informasi yang lengkap dari setiap risiko yang dirasakan atau manfaat untuk setiap prosedur atau tes, dan keputusan tentang di mana dan bagaimana bayi Anda lahir.

Bertanggung jawab. Pelajari tentang implikasi, fakta dan pilihan lainnya.

Salah satu cara untuk membantu Anda membuat pilihan informasi adalah BRAN.

Bila Anda berada dalam situasi dan dihadapkan dengan keputusan untuk membuat keputusan, maka jika Anda ingat BRAN itu sangat membantu.

Jadi B adalah Benefit/manfaat/keuntungan Imbalan. Apa Manfaat dari apa yang bidan/dokter sarankan?

R adalah untuk Risiko. Apa RISIKO nya?

A adalah untuk Alternatif. Apa saja alternatif yang ada?

N adalah untuk NO. Apa yang akan terjadi jika saya mengatakan tidak?

Jika Anda masih ragu, itu adalah hak dan tanggung jawab anda untuk mencari dan mendapatkan pendapat kedua.

Anda memiliki hak untuk menolak perawatan medis.

Hak untuk informed consent diuraikan dalam Deklarasi Universal tentang Bioetika dan Hak Asasi Manusia, 2006 sebagai berikut:

Intervensi medis preventif, diagnostik dan terapi hanya akan dilakukan dengan persetujuan terlebih dahulu dari orang yang bersangkutan, berdasarkan informasi yang memadai.

Nah semoga ini bermanfaat dan semoga Anda bisa dan mau memberdayakan diri, berfikir kritis dan mau meningkatkan wawasan dan pengetahuan.

Ini adalah tubuh Anda dan ini adalah bayi Anda.

Tentukan yang terbaik untuk mereka

Upayakan

Salam hangat

Bidan kita.

PROSES PERTOLONGAN PERSALINAN DULU DAN SEKARANG

Membaca sejarah praktek pertolongan persalinan dari tahun ke tahun membuat kita semakin tahu perkembangan dari tahun ke tahun proses persalinan dan pertolongannya. Banyak perubahan yang terjadi dalam praktek persalinan, ada yang bagus, namun ada juga yang tidak bagus. Saaat ini ketakutan terhadap kematian pada saat melahirkan sudah sangat berkurang, sebagian besar ibu-ibu di jaman sekarang mampu melewati proses persalinan dnegan keadaan sehat, demikian juga bayinya, walaupun angka kematian ibu dan bayi di indonesia masih tinggi, namun secara global juamlahnya sudaha sangat berkurang dibanding dahulu. Apara pendukung dunia kedokteran masa kirni menyatakan bahwa sekarang ini para ibu dapat melahirkan dengan lebih aman, namun beberapa kelompok yang tidak seperndapat menyatakan bahwa sekarang ini justru semakin buruk keadaannya mengingat lebih dari 25% ibu melahirkan secara Caesar, yang resikonya lebih besar. Bahkan di Indoenesia terutama di Kota besar, Caesar menjadi trend. Nah mari kita menilik kembali sejarah proses pertolongan persalinan

 

Diawali dari jaman Musa, menurut Alkitab di benua Afrika dan Eropa, sudah ada bidan dimana jaman dahulu bidan adalah seorang wanita yang mempunyai talenta khusus atau yang dipercayai mampu menolong ibu melahirkan.a dan pada jaman Musa bidan menjaga kebersihan dnegan sangat ketat sesuai nasihat Musa. Selain itu bidan juga mendidik para perempuan muda tentang tubuh mereka, bagaimana melahirkan anak dan amenjaga kehamilan yang sehat.

AD 98 Soranus, Romawi klasik yang menghadiri kelahiran, menulis sebuah buku kebidanan yang digunakan sampai abad ke-16.

Abad Pertengahan dan Renaissance (AD 500-1500), Benua Eropa: para Barber-ahli bedah mulai mencoba untuk memonopoli layanan persalinan. Wanita dilarang untuk melakukan praktek kedokteran atau kebidanan, dan bidan banyak dituduh sebagai penyihir dan dibunuh.

Periode modern awal kebidanan mulai berubah dari pekerjaan yang di dominasi oleh perempuan menjadi pekerjaan laki-laki. Pergeseran ini bukan satu halus. Memang, dimulai pada tahun 1522, ketika Dr Wertt Hamburg berpakaian seperti seorang wanita untuk mengamati bidan dan belajar tentang pertolongan persalinan. Ketika ia ditemukan atau ketahuan sebagai laki-laki, Wertt dibakar hidup-hidup di tiang pancang untuk usahanya tersebut.

Dia beberapa negara Itu bahkan beralaku sampai tahun 1970-an dimana ayah diizinkan masuk ke kamar bersalin, dan pada waktu mereka harus berdiri di sudut dan hanya menonton! Bahkan abeberapa catatan tentang proses apersalianan pada jaman itu adalah bahwa perempuan yanga maua melahirkan dicambuk untuk menginduksi persalinan. Ada catatan dari sebuah kisah tentang satu pengalaman melahirkan di mana pada abad pertengahan Ratu Jerman memiliki 20 lauka cambuk ketaika dia melahirkan, dan karena itulah dia melahirkan dengan sukses !

Tahun 1544: berkat penemuan mesin cetak, pengetahuan medis mampu menyebar ke seluruh dunia. Buku kebidanan pertama dicetak dalam bahasa Inggris disebut “Birth of Mankynde” oleh Thomas Raynalde.

Tahun 1596: adalah tahun pertama kali di catat sejararah lengkap caesar aoleh Scipione Mercurio yanga kemudian menginstruksikan bahwa untuka melakukan bedah caesar, Anda perlu empat asisten yang kuat untuk menahan pasien turun atau memberontak ketika irisan dibuat, kemudian oleskan ramuan herbal cair bervariasi sebelum mengeluarkan bayi..

Colonial Times (sekitar tahun 1600 Masehi), Benua Eropa dan Amerika Utara: menerapkan aturan bahwa pentingnya disediakan bidan mereka dia tidak bole menolak saat dipanggil. Di New Amsterdam mereka disebut Zieckentroosters, atau selimut bagi yang sakit, dan menerima gaji liberal dan hak khusus. Koloni Perancis Louisiana membayar bidan sampai 1756 dan di tinjau dokter secara teratur untuk memeriksa kualitas praktek mereka.

1600-1700: Uskup di Gereja Inggris adalah yang pertama untuk mengatur kontrol atas kebidanan. Richard and Dorothy Wertz dalam bukunya the book Lying-In  menyatakan:

Pada abad 17 dan sebelumnya, uskup Inggris adalah satu-satunya badan yang memiliki otoritas publik untuk mengawasi kebidanan. Para uskup telah diinginkan untuk mencegah sihir yang berhubungan dengan kelahiran dan untuk memastikan bahwa bidan setia kepada ketetapan-ketetapan gereja dan negara tentang kelahiran, karena bidan dapat membaptis bayi dalam keadaan darurat. Para uskup yang dibutuhkan sebelum latihan awal bidan menerima lisensi Episkopal, yang melarang dia dari pemungutan biaya secara paksa atau memasang tarif, melakukan aborsi, berlatih sihir, atau menyembunyikan informasi tentang peristiwa kelahiran dari otoritas sipil atau keagamaan. Lisensi tersebut juga dilarang bagi mereka yang menolak untuk menolong perempuan miskin bersalin.

Karena pengaruh ini, lisensi sipil dimulai pada koloni. Sekali lagi mengutip buku the book Lying-In :

Di koloni Amerika dimana pengaruh Anglikan yang paling sangat dirasakan, seperti New York dan Virginia, lisensi sipil bidan diperlukan. Pada 1716 New York City, lisensi diperlukan bidan dalam suatu peraturan yang menggemakan lisensi Episkopal Inggris. Lisensi tersebut berlaku ditempatkan bidan dalam peran sebagai hamba negara, penjaga tatanan sosial dan sipil.

Saat itu Kepercayaan utama adalah bahwa nyeri persalinan adalah hukuman wanita untuk dosa Hawa

Salah satu inovasi terbesar dalam pertolongan kelahiran yang bermasalah adalah forsep.

Kelahiran yang bermasalah mungkin adalah nomor satu penyebab kematian ibu melahirkan, sebelumnya ke 1600-an.Dengan penemuan forsep, maka tingkat kelangsungan hidup ibu dan bayi saat melahirkan meningkat. Forcep diciptakan oleh William Chaberlen, Penggunaan forsep benar-benar dirintis oleh William Smellie (1697-1763), ia adalah seorang dokter kedokteran keluarga di Skotlandia. Dia meninggalkan Skotlandia pada 1739 untuk belajar di London dan Paris. Dia kembali ke London dan mendirikan sebuah sekolah kebidanan.

Kebidanan pada saat itu masih penuh dengan takhayul dan sangat rahasia (praktek dan pengetahuan tidak dibagi antara bidan saat ini). Bahkan dari abad ke-14 sampai ke-17 banyak bidan dan dukun perempuan yang dituduh sebagai penyihir dan diburu dan dieksekusi. Sekolah kebidanan Mr Smellie itu menjadi sangat populer, itu mungkin karena itu adalah “penemuan” yang sangat tepat waktu!

1697-1763: William Smellie menawarkan perawatan gratis untuk perempuan miskin, sehingga dapata melahirkan secara klinis sebagai bahan materi mengajar, karena dia mempunyai sekolah kebidanan.

1700: s keluarga kelas Atamulai mengandalkan dokter pria sebagai pengasuh utama dalam apertoalongan persalinan

1739-1791: Para kebidanan pertama bangsal di Inggris dibuka. Seseorang bisa menjadi dokter hanya dengan menghadiri proses kelahiran dan kemudian yang ditanyai.

1750-1880-an: Dokter tidak mencuci tangan sebeluama melakukan tindakan dan mereka bergaul dengan infeksi dan mereka bisa saja tidak cuci tangan saat menolong melahirkan bayi padahal sebelumnya mereka melakukan otopsi pada jenasah dan itupun juga tidak mencuci tangan. Sehingga tingkat infeksi pada saat itu sangat tinggi.

1765: Dr William Shippen membuka pelatihan formal pertama bagi bidan.

1772: 20 persen wanita menderita demam nifas, hampir semuanya meninggal. Penyebabnya diduga karena : kepadatan penduduk, bersalin.

1799: Dr Valentine Seaman memimpin kursus untuk bidan di New York City. Sebuah kursus dalam anatomi dan kebidanan dipimpin oleh Dr William Shippen di Philadelphia.

1816: The stetoskop pertama untuk mendengarkan bunyi jantung janin eksternal diperkenalkan oleh Rene Laennec TH. stetoskop tersebut Diadaptasia dan di modifikasi, yang disebut Pinard tanduk dan fetoscopes, dan hingga saat ini banyak digunakan.

1817: Inggris berduka karena Putri Charlotte meninggal lima jam setelah bersalin 50-jam dan mehaliarkan bayi yang mati. Masyarakat menyalahkan dokternya, Dr Croft, yang kemudian bunuh diri. Mulai dari situ dunia kebidanan menganjurkan kembalinya bidan perempuan. Oleh karena itu dunia medis bereaksi dengan menganjurkan penggunaan afaorcep agar persalainan bisa beralangsung dengan lebih cepat.

1848: Dr Walter Channing dari Boston pertama kali menggunakan eter untuk melahirkan.

1853: Ratu Victoria dari Inggris memuji “kebajikan” untuk menerima kloroform selama kelahiran bayi ketujuhnya. Menerima choloroform saat melahirkan menjadi simbol status saat itu.

1860: Louis Pasteur menemukan bakteri dan kurangnya tindakan mencuci tanganadalah penyebab utama dari demam nifas. Siswa untuk menggosok tangan mereka di kapur klorida sebelum melakukan kontak dengan pasien. bidan telah mengamati hubungan antara sanitasi dan ribuan kematian ibu tahun sebelumnya untuk saat ini.

1894: klinik pertama caesar (SC) adi buka di Boston.

1898: Agustus Karl Gustav Bier (24 November 1861,  – 12 Maret 1949) adalah seorang dokater ahli bedah di Jerman yang menyuntik kokain ke tulang belakang asisten nya saat melahirkan (ini adalah awal ditemukannya epidural). Ini membuat tubuh mati rasa, tetapi keesokan harinya pasiena tersebut bangun dengan muntah yang mengerikan dan sakit kepala.

1900: Keterlibatan Pemerintah dalam asuhan kesehatan maternitas dimulai pada awal 1900-an. Para wanita Amerika kelas menengah melahirkan dan dihadiri oleh bidan, banyak imigran dari Eropa membawa bidan mereka sendiri dengan mereka dan menetap di kota besar. Sampai akhir 1920 ini bidan menghadiri 20-40 persen dari semua kelahiran di pertengahan Atlantik kota. Dalam beberapa online casinos kasus, ini berarti mereka berlatih secara ilegal. Kurang dari 5 persen wanita melahirkan di rumah sakit.

1902-1960-an: Skopolamin, yang menyebabkan amnesia, digunakan selama persalinan.

1910: Laporan Flexner mengungkapkan bahwa 90 persen dokter tanpa pendidikan tinggi. Yayasan Carnegie untuk Kemajuan Pengajaran menerbitkan laporan kritis Abraham Flexner pada pendidikan medis di Amerika Utara. Flexner menyatakan bahwa kebidanan dibuat “pertunjukan yang paling buruk.”

1914: New England Twilight Sleep Association ini didirikan untuk memaksa rumah sakit untuk menetapkan prosedur. perempuan Kelas atas membentuk Twilight Sleep Societies, dan itu menjadi tanda keunggulan jika menggunakannya saat melahirkan. Twilight Sleep adalah kombinasi dari morfin, untuk menghilangkan rasa sakit, dan skopolamin, sebuah amnesia yang menyebabkan perempuan tidak memiliki kenangan saat melahirkan. perempuan Kelas atas awalnya menyambut ini sebagai simbol kemajuan medis, meskipun efek negatifnya kemudian dipublikasikan.

1914-an 1960-an: Pengekangan pada pergelangan kaki dan pergelangan tangandigunakan untuk menjaga perempuan dari melukai diri mereka di bawah pengaruh Twilight Sleep.

1915: Sebuah makalah oleh Joseph DeLee in the Association for the Study and Prevention of Infant

Mortality menjelaskan bahwa melahirkan sebagai proses patologis. Dia menyatakan bahwa melahirkan bukan fungsi normal dan bahwa bidan tidak memiliki tempat dalam menoaloang ibu melahirkan.

1915-1929: Kematian bayi dari cedera akibat kelahiran meningkat sebesar 40-50 persen. Antara 30-50% wanita melahirkan di rumah sakit pada tahun 1921.

1920: Forceps digunakan di 30 persen kelahiran. Buku teks kebidanan yang paling sering digunakan, oleh Dr Joseph DeLee, menyatakan bahwa melahirkan adalah proses patologis. Sedikit upaya untuk mencegah masalah, ia mengusulkan bahwa pengasuh (bidan atau dokter) harus melakukan intervensi rutin. Dia menyarankan bahwa ibu bersalin jika tenang pada awal tenaga kerja, memungkinkan leher rahim membesar, memberikan eter selama tahap mendorong atau mengejan, memotong episiotomi, melahirkan bayi dengan forceps, ekstrak plasenta, memberikan obat untuk merangsang rahim berkontraksi, dan perbaikan episiotomi itu. Karena dokter kandungan diAmerika, merawat ibu bersalin melalui penggunaan intervensi rutin sebagai cara untuk mengendalikan jalannya persalinan. Hal ini menyebabkan setiap wanita dalam persalinan ditangani dengan cara ini. Untuk sebagian besar Amerika, paradigma medis dalam persalinan yang diwariskan dari Dr DeLee masih dilakukan hingga sekarang, demikian halnya di Indonesia karena di Indonesia masiha mengacu ake tehnologi Barat.

1920: persalinan harus dilakukan di Rumah Sakit dan di tangani oleh petugas perempuan terlatih.

1921: The Sheppard-Tower menyediakan dana untuk melatih orang untuk mencari cara untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak. 30-50 persen wanita melahirkan di rumah sakit.

1930: The American Board of Obstetricians dan Ginekologi didirikan. Dokter kandungan berusaha untuk mencapai dominasi atas spesialis non dokter, seperti bidan. Perawat-bidan muncul, berasal dari profesi keperawatan bukan kebidanan. Penekanan mereka adalah pada membantu dokter dalam profesi mereka.

1933: Kematian ibu adalah 58,1 kematian per 100.000. Kematian ibu tidak menurun antara 1915 dan 1930 meskipun wanita melahirkan ke rumah sakit, peningkatan perawatan kehamilan, dan teknik melahirkan yang lebih baik seperti yang dilaporkan oleh the White House Conference on Child Health.

1935: 37 persen kelahiran terjadi di rumah sakit.

1938: Twilight Sleep digunakan dalam semua kelahiran rumah sakit.

1939: 50 persen dari semua wanita (75 persen dari semua wanita perkotaan) melahirkan di rumah sakit.

1940: 95 persen Twilight Sleep. Ini dosis berat narkotika dan amnesia sepenuhnya lumpuh perempuan yang melahirkan dan menyebabkan perempuan kehilangan kontrol. Kematian ibu adalah 47 kematian per 1.000.

1944: Dr Grantley Dick-Reed menulis Melahirkan tanpa Rasa Takut.

1950: 88 persen kelahiran terjadi di rumah sakit. Kematian ibu adalah 29,2 kematian per 100.000. Forceps digunakan 75 persen dari waktu.

1953: Dr Fernand Lamaze menerbitkan temuan tentang persalinan dan melahirkan di Rusia. Karyanya membantu membawa ayah kembali ke ruang kelahiran.

1955: American College of Bidan Perawat (ACNM) dibentuk.

1956: La Leche League didirikan.

1958: Dr Robert Bradley memperkenalkan suami menjadi pemandu dan pendamping ibu yang melahirkan normal

1957: Buku Dr Lamaze oleh Marjorie Karmel diterbitkan

1960: Marjorie Karmel dan salah satu pengagum bukunya, Elisabeth Bing, asisten profesor klinis di New York Medical College, dibentuk American Society for Psychoprophylaxis dalam Obstetri (lebih dikenal sebagai ASPO / Lamaze), untuk mengajar kelas persalinan. 97 persen kelahiran terjadi di rumah sakit. Kematian ibu adalah 26 kematian per 1.000. Pemantauan janin terus menerus elektronik diperkenalkan.

1963: International Childbirth Education Association (ICEA) didirikan.

1968: pemantauan janin elektronik kontinyu diperkenalkan, hanya digunakan pada 5-10 persen perempuan, mereka yang dianggap “risiko tinggi.”

1971: The Farm, sebuah komune hippie di Tennessee, didirikan oleh Stephen dan Ina Mei Gaskin, ibu kebidanan modern. Pusat Kelahiran Santa Cruz dimulai.

1975: Kurang dari 1 persen kelahiran dibantu oleh bidan. Kematian ibu adalah 16,1 kematian per 100.000. 20 persen wanita Amerika memilih untuk memiliki epidural.

1976: Divisi Keperawatan mulai mendanai perawat-bidan program pendidikan. 5 persen tingkat Caesar.

1977: homebirth Informasi (IH) didirikan oleh Rahima Baldwin Dancy sebagai tanggapan terhadap kebutuhan informasi tentang cara mempersiapkan persalinan yang aman di rumah. Para pendidik program pelatihan melahirkan dikembangkan pada tahun 1978.

1979: Penelitian pertama dilakukan pada anestesi persalinan, termasuk penggunaan Demerol.

1980: 98,9 persen kelahiran terjadi di rumah sakit. ACNM mengembangkan pedoman untuk membangun “alternatif” layanan persalinan.. Kematian ibu adalah 12,6 kematian per 100.000. American Academy of Family Physicians (AAFP) menentang perawat kebidanan dan mengeluarkan pernyataan resmi mengenai hal tersebut. AAFP menyatakan keyakinan bahwa semua perawat-bidan harus bekerja nonindependently dan bahwa semua pembayaran harus melalui dokter.

1982: Aliansi Bidan Amerika Utara (MANA) dimulai. Sepertiga dari anggota-anggotanya CNMS, dan sisanya adalah jenis lain dari bidan. 16 persen dari semua kelahiran terjadi pada hari Sabtu dan 16,6 persen kelahiran terjadi pada hari Minggu.

1985: Kematian ibu adalah 10,6 kematian per 100.000. 6,8 persen bayi dilahirkan dengan berat badan lahir rendah (di bawah 2.500 g). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan bahwa tingkat bedah caesar tidak harus lebih tinggi dari 10-15 persen.

1988: tingkat Caesar25 persen.

1989: Forceps digunakan di 5,5 persen kelahiran. VBAC tingkat 18,9 persen; tingkat induksi 9 persen. 47,7 persen wanita menerima setidaknya satu USG selama kehamilan. 8 persen tingkat Pemantauan berkelanjutan Elektronik janin. 9,4 persen kelahiran terjadi sebelum usia kehamilan

1992: Forceps digunakan 10 persen. Doula Amerika Utara (DONA) didirikan untuk melegitimasi manfaat dari dukun bayi & dukun beranak.

1992-1999: Sejumlah organisasi yang didirikan untuk melatih dan sertifikasi pendidik melahirkan independen dan doula.

1994: 94,5 persen kelahiran terjadi di rumah sakit. tingkat induksi 14,7 persen dan 85 persen tingkat EFM terus menerus..

1995: tingkat Caesar21 persen. Kematian ibu adalah 7,6 kematian per 100.000.

1998: tingkat induksi 19,4 persen

1998: Tingkat bidan-yang mendampingi kelahiran meningkat, menunjukkan peningkatan 45 persen sejak 1982. Tingkat bidan yang-mendampingi kelahiran rumah sakit naik bahkan lebih tajam, meningkat 1.000 persen sejak tahun 1975.

1999: tingkat forsep 6 persen. Tingkat VBAC menurun setelah ACOG mengeluarkan pedoman baru bagi dokter dan rumah sakit menghadiri VBACs, sehingga unrealitistic untuk salah satu dari mereka untuk mendukung VABCs, baik secara finansial maupun dalam praktek. Dr Marsden Wagner (mantan direktur Perempuan dan Kesehatan Anak di WHO) mencatat bahwa ACOG “tidak memiliki data untuk mendukung itu [tahun 1999 rekomendasi VBAC], tidak ada penelitian yang menunjukkan peningkatan angka kematian ibu atau mortalitas perinatal yang berhubungan dengan karakteristik lembaga atau ketersediaan dokter. “

2000: Kematian ibu 6,9 kematian per 100.000. Banyak yang kecewa dari ACOG dan dokter kandungan dan rumah sakit, temuan pada studi menunjukkan bahwa kelahiran di rumah dengan bidan yang berkualitas lebih aman daripada dibantu aoleh dokater kandungan di rumah sakit.

2001: 11,9 persen kelahiran terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu. VBAC meningkat 16,4 persen

2002: 26,1 persen tingkat bedah caesar. 20,6 persen induksi. 85 persen tingkat EFM Kontinyu , 91,3 persen kelahiran terjadi di rumah sakit. Kematian ibu adalah 7,1 kematian per 1.000. 7,8 persen bayi dilahirkan dengan berat badan lahir rendah (di bawah 2.500 g). 12,1 persen kelahiran terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu. 51 persen kelahiran terjadi antara 37-41 minggu kehamilan. 6,7 persen terjadi pada atau di luar 42 minggu kehamilan. 12,6 persen tingkat VBAC. Bidan menghadiri 8,1 persen dari semua kelahiran (94,6 persen dihadiri CNM). 83,7 persen perempuan menerima perawatan prenatal. Dari semua out-of-rumah sakit kelahiran, 65 persen terjadi di rumah dan 27 persen terjadi di pusat kelahiran yang berdiri bebas. 68 persen wanita hamil menerima setidaknya satu USG selama kehamilan.

2003: tingkat Caesar 26,1 persen. 11 persen kelahiran vagina yang dihadiri oleh bidan perawat bersertifikat. AS menempati urutan 41 dari 60 negara di kematian bayi.

2004: Kematian ibu adalah 7 kematian per 100.000

2005: WHO dan UNICEF menyatakan AS menduduki peringkat ke-34 di duniapada kematian ibu.

2006: Ibu yang melahirkan dengan induksi 22 persen.

2007: tingkat kejadian Sc meningkat menjadi 31,8 persen ini berarti telah meningkat lebih dari 50 persen sejak 1996.

American College of Obstetricians dan Gynecologists (ACOG) menegaskan kembali oposisinya terhadap kelahiran di rumah. . . . ACOG mengakui hak perempuan untuk membuat keputusan mengenai persalinan dan memilikia kebebasan untuk memilih penyedia layanan kesehatan, tapi ACOG tidak mendukung program yang menganjurkan, atau individu yang menyediakan, kelahiran di rumah. Keputusan melahirkan tidak harus ditentukan atau dipengaruhi oleh apapun termasuk trend.

2009: Amerika menempati urutan ke-45 dalam peringkat Kematian Bayi. ACOG merevisi pedoman pada pemantauan janin elektronik, Menurut Dr George A. Macones, yang memimpin pengembangan di ACOG:

Sejak tahun 1980, penggunaan EFM telah tumbuh secara dramatis, dari yang digunakan pada 45% wanita hamil hingga 85% pada tahun 2002, Meskipun EFM adalah prosedur kebidanan yang paling umum, sayangnya hal ini belum mengurangi kematian perinatal atau risiko cerebral palsy. Bahkan, tingkat cerebral palsy tetap sama sejak Perang Dunia II walaupun pemantauan janin dan semua kemajuan kami dalam perawatan dan intervensi. “

Di revisi lain ACOG, mereka menyatakan bahwa induksi elektif sebaiknya tidak dilakukan sebelum usia kehamilan 39 minggu, dan dokter yang mampu melakukan operasi caesar yang harus siap tersedia setiap waktu induksi digunakan jika induksi tidak berhasil ketika melahirkan melalui vagina.

Demikianlah sejarah persalinan di Amerika. Tentu saja beda lagia dengan sejarah kebidanan di Indonesia. Namun dari sejarah ini kita bisa tahu bagaimana perkembangannya.

Semoga bermanfaat

Salam hangat

Bidan Kita

Referensi:

– The Editors of Time-Life Books. (1998, Nov.). Events that Shaped the Century. Time Life.

– Rooks, J P. (1999).   Midwifery and Childbirth in America. Philadelphia, PA: Temple University Press

– Starr, Paul. (1984). The Social Transformation of American Medicine. New York, NY:

– Basic Books.History of Childbirth in America U.S. News and World Report. (1973). 200 Years: A Bicentennial Illustrated History of the United States.

– Dorothy C. Wertz (Author)., Lying-In: A History of Childbirth in America. 1989 New Haven, CT: Yale University Press.

– Evans, J., “Induction rate doubled in the U.S. from 1990 to 1998”.  J. Reprod. Med. 47[2]:120-24, 2002.  Retrieved from http://findarticles.com/p/articles/mi_m0CYD/is_9_37/ai_85591457/?tag=content;col1

– National Vital Statistics Report, Volume 52, Number 10 .  Births:  Final Data for 2002. Retrieved from http://www.cdc.gov/nchs/data/nvsr/nvsr52/nvsr52_10.pdf

– National Vital Statistics Report, Volume 57, Number 12 .  Births:  Preliminary Data for 2007. Retrieved from http://www.cdc.gov/nchs/data/nvsr/nvsr57/nvsr57_12.pdf

– Rooks, J P (1997),  Midwifery & Childbirth in America. Philadelphia, PA: Temple University Press

– Cassidy, T., Taking Great Pains.  Retrieved from http://wondertime.go.com/learning/article/childbirth-pain-relief.html

– CIA World Factbook, Country Comparison: Infant mortality rate.  Retrieved from https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/rankorder/2091rank.html

– United States, Central Intelligence Agency.  The 2003 CIA World Factbook

– UNICEF (United Nations Children”s Fund). 2005. WHO/UNICEF/UNFPA/The World Bank

– Estimates of Maternal Mortality 2005.  Retrieved from http://www.childinfo.org/maternal_mortality_countrydata.php

– World Health Organization. “Appropriate technology for birth”. Lancet 1985; 2: 436-7.

– Johnson, KC, Outcomes of planned home births with certified professional midwives: large

– prospective study in North America” BMJ  2005;330:1416 (18 June).  Retrieved from http://www.bmj.com/cgi/content/full/330/7505/1416

– ACOG Statement on Home Births, February 6, 2008.  Retrieved from http://www.acog.org/from_home/publications/press_releases/nr02-06-08-2.cfm

– Wall, E., Roberts, R., Deutchman, M., Hueston, W., Atwood, LA., Ireland, B., “Trial of Labor

– After Cesarean (TOLAC), Formerly Trial of Labor Versus Elective Repeat Cesarean Section for the Woman With a Previous Cesarean Section.” AAFP Policy Action March 2005.  Retrieved from http://www.aafp.org/online/etc/medialib/aafp_org/documents/clinical/clin_recs/tolacpolicy.Par.0001.File.dat/clinicalrec_tolac.pdf

– Wagner, M., “What Every Midwife Should Know About ACOG and VBAC: Critique of ACOG

– Practice Bulletin No. 5, July 1999, “Vaginal Birth After Previous Cesarean Section”.  Retrieved from http://www.midwiferytoday.com/articles/acog.asp

– ACOG, “ACOG Issues Revision of Labor Induction Guidelines”.  Obstetrics & Gynecology,

– Practice Bulletin #107, “Induction of Labor,” August 2009.  Retrieved from  http://www.acog.org/from_home/publications/press_releases/nr07-21-09.cfm

– ACOG, “Recommendations Relax on Liquid Intake during Labor”.  Obstetrics & Gynecology,

– Committee Opinion #441, “Oral Intake during Labor,” September 2009.  Retrieved from  http://www.acog.org/from_home/publications/press_releases/nr08-21-09-2.cfm

– Banks, A C (1999). Birth Chairs, Midwives and Medicine, Lanham, MD:University Press

– Cutter, IS., Viets, HR. (1964), A Short History of Midwifery, Philadelphia, PA:W. B. SaundersCompany

– Dewhurst, J (1980), Royal Confinements, London, UK:Weidenfeld and Nicolson

– Eccles, A (1982), Obstetrics and Gynaecology in Tudor and Stuart England, London, UK: Croom Helm

– Gelis, J (1991), History of Childbirth: Fertility, Pregnancy and Birth in Early Modern Europe, Boston, MA: Northeastern University Press

– Green, MH. (2002), The Trotula: A Medieval Compendium of Women”s Medicine, Philadelphia, PA: University of Pennsylvania Press

– Musacchio, JM (1999), The Art and Ritual of Childbirth in Renaissance Italy, New Haven, CT:Yale University Press

– Sharp, J (1999), Midwives Book: Or the Whole Art of Midwifery Discovered, New York, NY: Oxford University Press