Bidan Kita

Home Blog Page 58

Persalinan Normal Alami VS Epidural VS ILA ( Intra Thecal Labor Analgesia )

Nyeri sampai sekarang masih menjadi concern para ibu yang hendak melahirkan.

Pada kehamilan dan persalinan rasa nyeri sebenarnya sebagai sebuah “sinyal” untuk memberitahukan kepada ibu bahwa dirinya telah memasuki tahapan proses persalinan.

Dan sebenarnya Nyeri bukanlah bagian dari proses persalinan itu sendiri, rasa nyeri terjadi pada dasarnya adalah akumulasi dari beberapa faktor pengaruh seperti tingkat psikologis seseorang, rasa panik, rasa takut juga traumaa masa lalu.

Banyak hal yang orang lakukan untuk mengatasi rasa nyeri. Rumahsakit pun berlomba-lomba untuk memberikan layanan persalinan tanpa rasa sakit. Dan itu laku keras! Mengapa? Ya karena yang ditakutkan dan yang paling dihindari ibu bersalin adalah nyeri persalinan.bahkan saking takutnya sampai-sampai banyak calon ibu yang memutuskan untuk melakukan operasi SC hanya gara-gara takut sakit. Dan memang saat pproses operasinya si ibu tidak mmerasakan sakit sama sekali, namun sayang, > 90% ibu yang mengeluh sakit post operasi dan berlangsung lebih lama pemulihannya.

 

Nah akhirnya ada pilihan lain yaitu Anestesi Epidural dengan ILA

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sebelumnya ayo bedakan dulu Antara persalinan dengan Anestesi Epidural dengan ILA

a. Anestesia Epidural

Anestesi epidural atau bius lokal dari pinggang ke bawah adalah teknik untuk menghilangkan rasa sakit dengan memasukan zat anestesi lewat suntikan melalui otot pinggang hingga ke daerah epidural (salah satu bagian dari susunan saraf pusat di bagian tulang belakang). Hal ini dilakukan oleh dokter anestesi. Pembiusan dilakukan melalui suntikan tadi,sifatnya memblok daerah yang disuntik sampai ke bagian bawah, sehingga si ibu tidak merasa nyeri di daerah tersebut.

Bila ibu menggunakan anestesi ini maka saat mengalami kontraksi, ibu tidak merasakan adanya nyeri sama sekali. Sehingga saat sampai waktunya ibu harus mengejan, maka ibu akan dituntun untuk mengejan sesuai dengan datangnya kontraksi yang dinilai oleh dokter. Dengan kata lain ibu sama sekali tidak tahu kapan ibu merasa harus mengejan, karena stimulasi yang merangsang hal tersebut tidak dirasakan sama sekali. Karena tidak adanya stimulasi tersebut, maka kadang proses persalinan menjadi lebih lama dan ada kemungkinan persalinan harus dibantu dengan menggunakan vacuum atau forsep, Walaupun begitu, hasil akhir tidak didapatkan perbedaan yang bermakna antara bayi yang lahir normal atau menggunakan metode ini.

b. ILA (Intrathecal Labor Analgesia)

Cara pemberiannya hampir sama dengan teknik epidural. Diberikan suntikan di daerah urat saraf, anestesi ini diberikan pada pembukaan di atas 4 cm, jadi di awal proses persalinan ibu masih merasakan kontraksi. Teknik ini akan membebaskan ibu dari rasa sakit sekitar 12 jam.

Namun harus diketahui, ILA bukan bius total yang sama sekali membebaskan ibu dari rasa sakit, ibu masih merasakan sakit ringan saat kontraksi atau saat dokter memeriksa bukaan jalan lahir.

Dibandingkan teknik epidural, ILA hampir tidak mempunyai efek samping. Dosis yang diberikan jauh lebih sedikit sehingga sama sekali tidak mengganggu kondisi ibu dan bayi selama selama proses persalinan. Ibu tetap dapat mengejan karena ILA sama sekali tidak mempengaruhi kemampuan mengejan.

Efek samping yang mungkin dialami adalah kemungkinan kontraksi rahim menjadi lambat, ada penurunan tekanan darah, gatal-gatal atau sakit kepala walaupun jarang terjadi. Jika hal ini terjadi dokter segera menanganinya. Dokter kebidanan harus memastikan bahwa kondisi bayi normal, bukan bekas operasi dan bayi bisa dilahirkan melalui jalan normal. Bila ada keraguan misalnya kemungkinan bayi besar, posisi kepala masih tinggi, belum masuk ke daerah panggul atau ada kemungkinan panggul ibu kecil untuk dilalui kepala bayi dengan berat tertentu atau panggul ibu asimetris, maka tidak dapat dilakukan persalinan dengan menggunakan anestesi ini.

Dr Leonard J. Corning, seorang ahli saraf di New York, adalah dokter pertama yang menggunakan epidural. Pada tahun 1885 ia menyuntikkan kokain ke belakang pasien yang menderita kelemahan tulang belakang dan inkontinensia. Dari situlah epidural berkembang dan akhirnya Hari ini, epidural menjadi metode yang paling populer untuk pereda nyeri selama persalinan di rumah sakit.

Pada epidural dan ILA, anestesi lokal – masih berasal dari kokain – diinjeksikan ke dalam ruang epidural (ruang di sekitar penutup tangguh yang melindungi sumsum tulang belakang).

Nah sayangnya jenis anestesia ini baik Epidural maupun ILA memiliki dampak yang signifikan pada semua hormon dalam persalinan.

Ø Ini bisa  menghambat produksi beta-endorphin.

Ø Epidural mengurangi produksi oksitosin selama persalinan.

Ø Epidural juga menghambat produksi katekolamin (CA). Ingat bahwa CA dapat memperlambat atau menghentikan persalinan pada tahap awal, tetapi mempromosikan refleks ejeksi janin pada tahap kedua persalinan. Sehingga menghambat produksi CA dapat membuat proses persalinan menjadi lebih sulit.

Ø Epidural membatasi pelepasan prostaglandin F2 alfa, suatu senyawa lipid yang merangsang kontraksi rahim dan dianggap terlibat dengan inisiasi persalinan.

Ø Epidural mengganggu proses persalinan dan memiliki efek samping bagi ibu seperti:

– Dapat memperpanjang lama persalinan .

– Tiga kali lipat meningkatkan risiko robek perineum yang parah. Karena banyak dari ibu yang memilih epidural ternyata harus berakhir di persalinan tindakan seperti forceps & Vacum

– Dua kali lipat meningkatkan risiko operasi caesar

– Tiga kali lipat meningkatkan terjadinya induksi dengan oksitosin sintetis (Pitocin).

– Empat kali lipat meningkatkan kemungkinan bayi akan terus-menerus berada dalam posisi posterior (menghadap ke atas) dalam tahap akhir persalinan (gagal melakukan putaran paksi di dalam panggul), yang pada gilirannya mengurangi kemungkinan kelahiran vagina spontan.

– Mengurangi kemungkinan persalinan per vagina spontan.

– Meningkatkan kemungkinan komplikasi dari persalinan dengan instrumen. Ketika wanita dengan epidural bersalin menggunakan forceps, jumlah gaya yang digunakan oleh dokter hampir dua kali lipat lebih besar dibandingkan dengan tidak menggunakan epidural. Hal ini penting karena dapat meningkatkan resiko jangka pendek akibat persalinan dengan instrumen seperti memar, luka wajah, perpindahan dari tulang tengkorak dan pembekuan darah di kulit kepala bayi, dan episiotomi dan robekan pada vagina dan perineum ibu.

Seorang ibu yang bersalin dengan epidural akhirnya harus berjuang sendiri/mengejan sendiri. Dan banyak yang merasakan tidak “nyambung” dengan tubuhnya karena dia merasakan sedikitt sekali kontraksi bahkan tidak merasakan kontraksi sehingga mengejanpun harus atas aba-aba sang dokter. Dan posisi yang digunakan pun sebagian besar posisi terlentang sehingga melawan gaya graviatasi bumi. Ini menyebabkan proses persalinan bisa semakin panjang dan lama, si ibupun bisa saja kelelahan. Alhasil ini berpengaruh ke detak janin juga. Itulah mengapa epidural meningkatkan resiko SC.

Epidural juga memiliki efek samping untuk bayi

Sangat penting untuk memahami bahwa obat-obatan diberikan oleh epidural memasuki aliran darah bayi pada tingkat yang sama dan kadang-kadang bahkan lebih tinggi dibandingkan yang ada dalam aliran darah ibu.

Namun, karena sistem kekebalan tubuh bayi belum matang, diperlukan waktu lebih lama bagi mereka untuk menghilangkan efek obat epidural. Sebagai contoh, metabolisme bupivacain, analgesik epidural yang umum digunakan, adalah 2,7 jam pada orang dewasa tapi pada bayi baru lahir memerlukan waktu 8 jam.

Studi telah menemukan jumlah metabolit bupivacain terdeteksi dalam urin bayi baru lahir 36 jam setelah anestesi spinal pada persalinan SC.

Beberapa studi telah menemukan defisit dalam kemampuan bayi baru lahir yang konsisten akibat obat yang digunakan dalam epidural.

Penelitian lain menemukan bahwa anestesi lokal yang digunakan dalam epidural dapat berpengaruh buruk pada sistem kekebalan tubuh bayi baru lahir, mungkin dengan mengaktifkan respon stres.

Ada bukti bahwa epidural dapat  mempengaruhi pasokan oksigen dalam aliran darah janin, mungkin karena adanya penurunan tekanan darah ibu  yang terjadi akibat epidural .

Epidural telah terbukti menyebabkan bradikardia janin, penurunan denyut jantung janin (DJJ). Ini mungkin efek sekunder dari adanya penurunan kadar katekolamin (CA) ibu disebabkan oleh epidural yang pada gilirannya menyebabkan tekanan darah rendah dan rahim hiper-stimulasi.

Epidural dapat menyebabkan demam pada ibu, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi bayi. Dalam sebuah studi besar pertama kali ibu, bayi lahir dari ibu dengan demam (97% di antaranya telah epidural)

Epidural juga dapat meningkatkan kemungkinan nilai Apgar skor rendah saat lahir, sehingga memerlukan resusitasi dan mengalami kejang pada periode baru lahi..

Beberapa studi menunjukkan bahwa epidural dapat mengganggu ikatan normal/bonding yang terjadi antara ibu dan bayi setelah lahir.

Ada juga bukti bahwa epidural dapat menurunkan efisiensi menyusui.

Kesimpulan

Analgesia epidural adalah bentuk yang sangat efektif menghilangkan rasa sakit

Namun, epidural dan spinals juga menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan pada ibu dan bayi, dan mengganggu proses kelahiran alami dan ikatan antara ibu & bayi.

Dalam beberapa kasus epidural mungkin bermanfaat, namun bukti menunjukkan bahwa tindaan ini tidak boleh digunakan sebagai tindakan rutin dalamproses persalinan.

Semoga bermanfaat

Salam hangat

Bidan Kita

*** Referensi

1. Buckley S. Gentle birth, gentle mothering: a doctor’s guide to natural childbirth and early parenting choices.Celestial Arts 2009. pp.117

2. Hale TW. Medications and Mother’s Milk. 12. Amarillo, TX: Hale Publishing; 2006.

3. http://www.pregnancysurvey.com/labor_and_delivery/article_120.html

4. http://www.bidmc.org/YourHealth/TherapeuticCenters/Pregnancy.aspx?ChunkID=14686

Perawatan perineum Setelah Melahirkan

0

 

Sementara Anda masih berada di meja persalinan dan bayi Anda sedang diurus oleh perawat, perineum Anda akan diperiksa apakah ada Cidera, robekan atau tidak. Cidera pada perineum meliputi peregangan kulit, Luka Robekan, atau episiotomi.

 

Ketika Anda didapati robekan maka otoomatis perineum Anda akan dilakukan penjahtan inilah yang seringkali membuat para ibu menjadi trama atau ketakutan. Padahal proses penjahitan paling hanya berlangsung sekitar 10 s.d 20 menit dan luka pada perineumpun lebih cepat sembuhnya ketimbang luka akibat bedah Caesar. Nah, Perawatan perineum yang tepat sangat penting dalam mencegah infeksi pada episiotomi, kandung kemih, dan rahim. Jaga perineum tetap bersih dan bebas dari darah yang menempel atau keringgantilah pembalut setidaknya setiap 4 jam untuk membantu mencegah infeksi. Mengganti pembalut setiap kali Anda menggunakan kamar mandi dan ketika Anda mandi. Gunakan perawatan perineum yang tepat setiap kali Anda mengganti pembalut, buang air kecil, atau buang air besar sampai semua cairan vagina (lokia) telah berhenti.

 

Langkah-langkah untuk Perawatan perineum yang Tepat

1. Cuci tangan Anda . ini sangat penting sekali untuk menjaga tangan Anda tetap bersih. Ketika Anda ingin melepaskan pembalut dan mengganti yang baru, “Kupas” pembalut dari depan ke belakang. Hal ini untuk menghindari kuman terseret dari daerah anus ke area vagina. Buang pembalut kotor di tempat sampah berjajar dapat atau kantong plastik, bukan di toilet. Berhati-hatilah untuk tidak menyentuh area kotor pada pembbalut.

2. Setelah buang air kecil dan sementara masih duduk di toilet, semprotkan air keran hangat ke bagian luar perineum, dimulai di depan dan bergerak ke arah belakang. Jangan menyemprotkan air ke dalam vagina. Lalu keringkan dari arah depan ke belakang dengan kertas toilet.  Gunakan selembar kertas bersih toilet untuk setiap bersihkan. Jatuhkan kertas toilet yang digunakan ke toilet setelah setiap lap.

3. semprotkan obat atau salep jika dokter Anda telah memerintahkan hal itu. Semprot atau salep meningkatkan penyembuhan dan memungkinkan kenyamanan.

4. Jangan menyiram toilet sampai setelah Anda berdiri, penyiraman air dapat percikan ke perineum. Pasang pad bersih dari depan ke belakang.

5. Urin dapat mengiritasi kulit perineum dan menimbulkan rasa sengatandi bekas episiotomi atau robekan. Untuk menjaga urin tidak mengeni daerah ini, buang air kecil sambil berdiri mengangkang di toilet sehingga urine akan jatuh lurus ke bawah atau buang air kecil saat mengambil mandi. Jika Anda merasakan dorongan untuk buang air kecil tapi tidak bisa, coba duduk di bak air hangat sampai otot perineum rileks, kemudian buang air kecil sambil duduk di air. Setelah itu, bilas dengan baik dan rawat perineum Anda.

6. Setelah buang air besar, bersihkan dari depan ke belakang dengan kertas toilet. Kemudian dengan lembut mengusap atau menepuk, lagi dari depan ke belakang, untuk mengurangi gatal-gatal ringan atau terbakar dari wasir.

7. Selalu Cuci Tangan untuk Mencegah Infeksi

Selalu cuci tangan dengan bersih sebelum dan setelah pergi ke kamar mandi atau mengganti pembalut. mencuci tangan yang tepat adalah hal terbaik yang dapat Anda lakukan untuk diri sendiri dan bayi Anda untuk mencegah infeksi.

Link : https://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=411:episiotomi&catid=44:natural-childbirth&Itemid=56

TIPS:

Sudah umum jika Anda merasa takut jahitan episiotomi akan robek jika Anda batuk. Batuk, bersin, mengejan, dan tertawa memang membuat banyak tekanan pada jahitan Anda. Anda akan lebih nyaman jika Anda mengencangkan otot-otot perineum sebelum Anda batuk, bersin, ketegangan, atau tertawa dan kemudian rileks sesudahnya.

Anda dapat meringankan ketidaknyamanan dengan menekan pad Anda terhadap jahitan Anda untuk mendukungnya sebelum Anda batuk atau bersin.

 

Nah semoga bermanfaat

Salam hangat

Bidan Kita

EPISIOTOMI

Episiotomi adalah prosedur bedah minor di mana kulit dan otot-otot yang mendasari daerah perineum-antara vagina dan rektum-dipotong pada saat kala 2 (kepala crowning) untuk membantu dalam proses melahirkan dengan memperbesar pembukaan jalan lahir dan memungkinkan bayi untuk melalui vagina dengan lebih mudah.

Meskipun tindakan episiotomi adalah intervensi yang umum, tapi sebenarnya tindakan ini harusnya bukan menjadi tindakan /intervensi rutin di setiap pertolongan persalinan pervagina, sekitar lebih dari 70% dari semua persalinan per vagina tidak perlu episiotomi. Anda dapat mencoba untuk menghindari kebutuhan akan episiotomi dengan pijat perineum, dan mengontrol nafas serta mengontrol kapan harus mengejan dan kapan tidak. Episiotomi dimulai dengan anesthestic lokal (baik blok saraf atau injeksi epidural) untuk mematikan rasa di daerah dimana pemotongan akan dibuat. Dua jari ditempatkan antara gunting dan kepala bayi untuk perlindungan. Ini diikuti dengan pemotongan secara mediolateral (miring ke satu sisi vagina untuk menghindari otot sfingter anus) atau pemotongan garis pertengahan atau median (potongan lurus kurang dari satu inci arah anus).

Memotong memperbesar lubang vagina dan membantu dalam melahirkan bayi Anda. Jika Anda memerlukan forsep atau pengiriman vakum, maka panjang sayatan akan lebih panjang dari yang seharusnya jika bayi Anda lahir tanpa dibantu instrumen. Setelah bayi dan plasenta lahir, maka jalan lahir akan diperiksa untuk setiap robekan yang perlu perbaikan.

Sayatan episiotomi dilakukan pada otot, kulit dan kulit perineum vagina dijahit menggunakan jahitan yang dapat diserap (langsung jadi kulit).  Biasanya ini membutuhkan waktu sekitar 10-20 menit. Sayatan dijahit segera setelah melahirkan untuk mencegah kehilangan darah dan mengurangi kemungkinan infeksi.

Sayatan median termudah untuk membuat dan memperbaiki, tetapi jika robekannya mellebar maka tidak memberikan perlindungan apapun untuk anus, artinya bisa sampai anusnya iikut robek. Potongan mediolateral lebih sulit untuk memperbaiki namun memberikan perlindungan terbaik terhadap kerusakan pada sfingter anal dan paling sesuai dengan tujuan episiotomi.

Mengapa Anda Perlu sebuah Episiotomi?

Sebuah persalinan per vagina normal melibatkan kontraksi yang intens dan memerlukan dorongan mengejan dari sang ibu. Waktu dan kesabaran diperlukan dalam persalinan untuk melahirkan seorang bayi. Mengejan dengan tidak berpola seringkali menyebabkan adanya robekan pada perineum.

Episiotomi dapat dilakukan untuk mencegah robekan yang tak beraturan yang mungkin terjadi:

· jika presentasi bayi bukan belakang kepala (bisa muka, ubun-ubun besar, sungsang atau lainnya)

· jika Anda memiliki bekas luka hasil dari robekan di persalinan sebelumnya

· jika Anda pernah menjalani operasi sebelumnya untuk memperbaiki luka perineum atau prolaps uterus

Episiotomi juga dapat dilakukan:

· jika bayi Anda tercekik karena kekurangan oksigen (tali pusar “tertekuk” atau dikompresi, atau tampaknya ada masalah pada tali pusat (** contoh pada kasus talipusat menumbung) dan bayi perlu lahirkan dengan cepat

· jika bayi Anda besar atau kepala terlalu besar

· jika bayi Anda tertekan atau tertahan terlalu lama di jalan lahir

· jika bahu bayi Anda terjebak dalam vagina (Distosia bahu)

· jika ada keadaan darurat dan tidak ada cukup ruang untuk melahirkan bayi Anda dengan forsep

· jika bayi Anda yang pertama (sungsang) dan butuh lebih banyak ruang untuk keluar

· untuk mencegah peregangan berlebihan dari otot-otot yang dapat menyebabkan prolaps.

Salah satu alasan utama untuk episiotomi adalah menghindari robekan yang tak eraturan karena dirasakan bahwa dengan episiotomi maka lebih mudah untuk memperbaikinya/lebih mudah saat menjahitnya daripada sobekan yang terjadi secara alami.

Ketika kepala bayi Anda melewati vagina, perineum Anda bisa saja terjadi cider. Nah Cedera perineum dapat terjadi saat:

· saat permukaan sobek, tetapi mungkin tidak perlu dijahit

· ketika lapisan vagina dan beberapa jaringan ikat ikut robek

· robekan yang melewati otot di sekitar anus

· robekan yang melewati vagina dan ke dalam rektum

Peregangan perineum yang menyebabkan robekan kecil mungkin tidak perlu di jahit.

Keuntungan dari Episiotomi

Meskipun ada rasa sakit dan ketidaknyamanan setelah episiotomi, ada keuntungan yang Anda rasakan.

· Episiotomi dapat membuat proses persalinan lebih mudah dan ibu tidak perlu banyak usaha saat mengejan untuk melahirkan bayi.

· Bayi Anda dapat dilahirkan dengan cepat dalam situasi darurat tertentu.

· Lebih mudah untukmemperbaiki atau menjahit robekannya daripada robekan terjadi secara alami.

Kemungkinan Komplikasi Episiotomi

Episiotomi dapat menyebabkan nyeri, perdarahan, pembengkakan, memar atau terinfeksi. Hal ini juga dapat terjadi jika sayatan meluas ke rektum atau luka episiotomi tidak dijahit kembali bersama-sama dengan baik.

Hindari hubungan seksual selama beberapa minggu sampai episiotomi benar-benar sembuh. Dalam beberapa kasus, mungkin anda akan merasakan sesuatu yang menyakitkan ketika berhubungan seksual bahkan setelah sayatan episiotomi telah sepenuhnya sembuh.

Bagaimana Perawatan untuk Episiotomi

Episiotomi membutuhkan waktu sekitar 4-6 minggu untuk sembuh tergantung pada ukuran sayatan, bahan yang digunakan untuk jahitan, gaya hidup an nutrisi yang ibu konsumsi setelah melahirkan. Namun untuk robekan alami biasanya lebih cepat sembuhnya sekitar 1-2 minggu.

Jika Anda melihat jahitan pada pembalut Anda, periksa bekas episiotomi Anda dengan cermin untuk memastikan kulit masih tertutup dan terlihat sembuh.

Kebanyakan ibu tidak merasa sakit ketika sedang dilakukan episiotomi karena efek dari anestesi. Namun, periode pemulihan dapat menyakitkan dan tidak nyaman bagi ibu dengan luka jahitan, terutama saat duduk. Tips berikut dapat membantu meringankan rasa sakit dan ketidaknyamanan:

· Terapi-menggunakan dingin kompres es -pada jahitan dapat memati rasa di daerah tersebut dan mengurangi rasa sakit serta pembengkakan. Es dapat digunakan selama 24 jam pertama. Jangan menempelkan es langsung ke kulit. Es hanya di tempelkan (** di beri pelapis) selama 20 menit dan 10 menit dan beberapa kali sehari. Pembengkakan kulit bisa menyebabkan jahitan terasa tertarik sehingga terasa nyeri.

· Bantal duduk dari busa yang berbentuk cincin ini bisa meningkat sirkulasi udara, dan dapat membuat duduk terasa lebih nyaman.

· Situs sayatan harus dibersihkan dengan air hangat jangan disabun untuk menghindari iritasi.

· Mandi air hangat atau duduk dalam bak air hangat selama 20 menit beberapa kali sehari dapat membantu mengurangi rasa sakit. Setelah mandi, bekas sayatan/jahitan harus di keringkan dengan handuk tau kassa yang lembut.

· Paparan jahitan dengan udara setidaknya dua kali sehari selama 10 menit atau lebih. Artinya dalam satu waktu biarkan Anda tidur berebah dengan tutut di tekuk dan biarkan vagina Anda terpapar langsung dengan udara.

· obat seperti acetaminophen dapat konsumsi jika rasa sakit sangat menyiksa. Namun, jangan minum obat tanpa resep dari dokter/bidan Anda, terutama jika Anda sedang menyusui.

· Ketika Anda buang air kecil, basuhi dulu perineum Anda dengan air hangat supaya terasa nyaman

· Hindari sembelit supaya Anda tidak mengejan terlalu keras saat defekasi atau poop karena ini akan memberi banyak tekanan pada jahitan saat buang air besar. Minum banyak cairan dan makan diet seimbang dengan banyak serat membantu mencegah sembelit. Konsultasikan dulu kepada dokter/bidan Anda tentang menggunakan pelunak tinja /pencahar untuk membuat tinja lebih mudah dikeluarkan. Jika Anda sedang menyusui, minum pencahar dapat menyebabkan mencret pada bayi Anda, juga.

· Memegang kertas toilet dan menekannya ke arah jahitan Anda selama buang air besar dapat membantu meringankan rasa sakit dari jahitan. Setelah buang air besar, bersihkan dari depan ke belakang dengan kertas toilet. Kemudian dengan lembut mengusap atau menepuk, lagi dari depan ke belakang.

· Rapatkan bokong Anda saat duduk atau bangun dari posisi duduk untuk membantu meringankan ketidaknyamanan dari jahitan Anda.

· Jika Anda tidak dapat menghilangkan nyeri atau jika Anda demam di atas 39°C, hubungi dokter/bidan Anda segera karena ini bisa menjadi tanda-tanda infeksi yang perlu diobati. sangat penting untuk mencegah infeksi jahitan Anda yang dapat menginfeksi vagina.

Setelah Anda tiba di rumah, hubungi dokter/bidan Anda:

· Jika Anda memiliki tanda-tanda infeksi seperti demam dan menggigil, kemerahan, nyeri atau bengkak di tempat sayatan, atau Anda memiliki bau busuk atau pendarahan dari bekas episiotomi

· Jika rasa sakit tidak dikontrol dengan obat-obatan yang diresepkan dokter

· Jika Anda memiliki masalah pengendalian saat BAB Atau BAK

TIPS Lainnya:

Selalu cuci tangan dengan bersih sebelum dan setelah ke kamar mandi atau mengganti pembalut. Mencuci tangan yang benar adalah hal terbaik yang dapat Anda lakukan untuk diri sendiri dan bayi Anda untuk mencegah infeksi.

Efek jangka panjang dari Episiotomi

Karena suplai darah yang baik ke daerah tersebut, episiotomi sembuh dengan cepat dan biasanya tanpa masalah. Jahitan episiotomi diserap oleh tubuh dan tidak perlu di cabut. Rasa sakit dan ketidaknyamanan dapat dihilangkan dengan obat-obatan dan dengan menggunakan kompres es dalam 24 jam dilanjutkan dengan mandi air hangat. Anda bisa berjalan segera setelah Anda merasa mampu. Aktivitas sehari-hari dapat dilanjutkan segera setelah prosedur, meskipun jahitan mungkin memakan waktu untuk sembuh sepenuhnya.

Cara untuk Menghindari Episiotomi

Ini adalah ide yang baik untuk berbicara dengan dokter Anda tentang perasaan Anda tentang episiotomi. Sertakan pengalaman anda, serta pikiran dokter Anda dalam Anda birth plan

*** Untuk memahami lebih lanjut tentang birth plan silahkan baca link:

https://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=351:contoh-birth-plan&catid=44:natural-childbirth&Itemid=56

https://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=374:mari-menyusun-birth-plan-perencanaan-persalinan&catid=44:natural-childbirth&Itemid=56.

Ada kalanya episiotomi tidak dapat dihindari. Namun, ada cara-cara yang dapat membantu mencegahnya. Metode berikut dapat dicoba untuk melahirkan bayi Anda dengan mudah dan tanpa episiotomi.

Pijat perineum

Memijat daerah perineum dan vagina membantu dalam peregangan jaringan dan membantu dalam melahirkan tanpa episiotomi atau robek pada kulit dan otot. Pemijatan harus dilakukan untuk setidaknya mulai 5-10 menit setiap hari mulai dari minggu ke-34 sampai melahirkan. Pelumas seperti jelly KY, minyak zaitun, minyak almond atau minyak nabati murni dapat digunakan untuk pijat. Pastikan kuku Anda dipotong dan tangan Anda bersih sebelum melakukan pemijatan. Konsultasikan dengan dokter/bidam Anda sebelum memulai pijat, terutama jika Anda memiliki riwayat infeksi vagina atau berisiko untuk lahir prematur.

Untuk melakukan pijat perineum: Oleskan pelumas larut air seperti jelly KY ke ibu jari atau jari telunjuk, dan masukkan jari atau ibu jari ke dalam vagina sekitar satu inci. Geser atau lebit tepatnya pijat atau tekan jari dengan tekanan dalam gerakan setengah lingkaran, mulai di sisi vagina dan bergerak ke arah anus, dan kembali ke sisi lain dari vagina. Lakukan pijat selama 5 menit setiap hari. Membersihkan kelebihan minyak ketika Anda selesai sehingga Anda tidak akan berbekas di pakaian Anda. Ketika Anda hendak melahirkan, beritahu dokter kandungan Anda bahwa Anda telah melakukan pijat perineum. Tidak ada jaminan Anda tidak akan membutuhkan episiotomi, tetapi dengan melakukan pemijatan, Anda dapat mengurangi trauma perineum saat melahirkan.

Latihan Kegel

Anda mungkin bisa melakukan latihan Kegel saat Anda sedang hamil dan Anda harus terus melakukannya setelah bayi Anda lahir. Otot panggul hanya seperti yang lain , olahraga membuat mereka kuat. Latihan kegel termasuk pengetatan dan relaksasi otot-otot panggul. Latihan Kegel dapat membantu memperkuat otot-otot perineum yang mendukung organ-organ dalam panggul (rahim, usus, kandung kemih).

Pertama Anda harus mengetahui otot-otot mana yang akan di latih. Untuk menemukan otot-otot ini, secara bergantian mulai dan menghentikan aliran air seni di tengah anda buang air kecil di toilet. Ini hanya untuk mengetahui atau memastikan serta memberikan visualisasi kepada Anda untuk mengerutkan otot daerah itu. Namun, bila Anda melakukan latihan kegel, jangan lakukan mereka saat Anda sedang buang air kecil.  latihan Kegel dilakukan saat berbaring, duduk, berdiri, berjalan, dan mengemudi untuk membuat otot-otot panggul menjadi lebih. Saat melakukan kengetatan/mengerutkan otot Anda bisa sambil visualisasi seolah-olah sedang menghentikan aliran air seni ketika Anda buang air kecil tadi.

Latihan Kegel : Kencangkan otot perineum  perlahan-lahan pada suatu waktu, lalu longgarkan dan ulangi beberapa kali. Latihan ini bisa dilakukan dimana saja contohnya seperti ketika setiap kali Anda naik lift, duduk nonton TV, setelah makan, saat dikamar mandi atau sebelum tidur. Mulailah secara bertahap misalnya dengan 5-10 kali dan kemudian sampai 20-30 setiap kali. Lakukan latihan 3 kali sehari-pagi, siang dan sore. Cobalah untuk menjaga jadwal rutin dan disiplin.

Cobalah untuk tidak meremas bokong atau perut Anda saat Anda memperketat karena hal ini menempatkan tekanan pada otot-otot dasar panggul. Jaga otot-otot perut, paha dan pinggul rileks.

Pikirkan tentang otot-otot perineum Anda ketika Anda mengangkat pantat, bersin, batuk atau tertawa dan kemudian lakukan Kegels, juga. Setelah beberapa saat itu akan menjadi kebiasaan dan Anda tidak akan harus berpikir atau mengingat-ingat untuk melakukan kegel .

Tehnik Pernapasan dan Tehnik Mengejan yang benar Selama persalinan

Mengontrol dan mengendalikan nafas, dengan tehnik mengejan yang tepat akan sangat membantu Anda untuk melahirkan dnegan lancar dan nyaman bahkan tanpa robekan di jalan lahir.

Dengarkan naluri Anda sendiri dan biarkan rahim Anda yang menuntun Anda. Balaskas mengingatkan kita bahwa, “Jika Anda tidak terburu-buru selama proses persalinan maka, perineum Anda akan punya waktu untuk meregang dengan baik”

Beberapa tehnik yang harus Anda lakukan adalah Super Crowning:

Yaitu dimana Anda berhenti mengejan lalu nafas pendek-pendek ketika kepala bayi sudah crowning (membuka pinti vagina selebar 5 cm) ini untuk menghindari mengejan dan untuk memungkinkan peregangan lembut pada perineum.

Nah emoga bermanfaat

Salam Hangat

Bidan Kita

Sindrom Darah Kental: Menguak rahasia di balik keguguran berulang, serangan jantung, dan stroke.

Kenali gejalanya, dan segera atasi dengan cara mudah!

Jangan pernah meremehkan sakit kepala, kerontokan rambut, sulit konsentrasi, kesemutan, atau kulit yang mudah memar. Gejala-gejala itu bisa berupa sinyal sindrom darah kental atau yang sering juga disebut sindrom antifosfolipid (Antiphospholipid Syndrome atau APS). Berdasarkan nama penemunya, juga dapat disebut sindrom Hughes. Sementara berdasarkan beberapa komponen penyebabnya, beberapa kalangan menyebutnya sindrom ACA (Anticardiolipin Antibody). Ibarat jalanan yang padat dengan kendaraan, darah yang terlalu kental dapat menyesaki pembuluh darah. Akibatnya, aliran darah ke seluruh tubuh menjadi terhambat. Efeknya bisa ditebak: pasokan oksigen dan zat makanan yang diperlukan oleh seluruh sel tubuh jadi terganggu. Menurut Dr Aru W. Sudoyo, Sp.PD, Ph.D, FACP, konsultan hematologi-onkologi dari Divisi Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM, keadaan inilah yang mengundang datangnya berbagai gangguan penyakit. Mulai dari migren, keguguran berulang, gangguan ginjal, penyumbatan paru-paru, serangan jantung, stroke, tuli, buta mendadak, dan lain- lain. Yang harus diwaspadai, sindrom darah kental ini tidak pandang bulu dalam memilih penderitanya. “Dalam Kongres Nasional Perhimpunan Hematologi dan Tranfusi Darah yang baru saja usai (diselenggarakan pada 26 sampai 29 November 2008 di Batu, Malang) dinyatakan bahwa anggapan sindrom ini banyak diderita oleh orang Amerika dan Eropa sudah tidak berlaku lagi. “Belakangan, jumlah penderita dari Asia meningkat tajam bahkan semakin banyak diderita oleh mereka yang usia muda, tanpa memandang jenis kelaminnya. Di Indonesia, angka pastinya memang belum ada. Namun hal ini, antara lain bisa dilihat dari semakin banyaknya penderita stroke di usia produktif, juga ibu muda yang sering keguguran,” Dr Aru menjelaskan. Antibodi salah perhitungan Sayangnya, sindrom ini sering terdeteksi pada tingkat yang sudah lumayan parah. Itu pun, sering didiagnosis sebagai penyakit lain, karena gejala pada setiap penderitanya sangat bervariasi. Tidak mengherankan, banyak penderita yang harus berpindah-pindah dari satu dokter ke dokter lain, serta melakukan pemeriksaan satu ke pemeriksaan lain sebelum menemukan biang keladi yang sesungguhnya (lihat boks). Bila beberapa penderitanya sering melalui proses yang cukup berbelit sebelum menemukan bahwa penyakitnya disebabkan oleh sindrom darah kental, hal ini bisa dimaklumi. Sindrom darah kental memang belum terlalu populer, bahkan di kalangan medis sendiri. Menurut Dr Aru, hal ini disebabkan sindrom darah kental masih tergolong penyakit baru. Di luar negeri, sindrom darah kental dipopulerkan pertama kali pada 1983 oleh Dr R.V Graham Hughes, ahli reumatologi dari rumah sakit St Thomas, London, Inggris. Pada saat itu, ia menemukan bahwa kelumpuhan saraf tulang belakang yang mendadak (disebut neuropati Jamaika) ternyata disebabkan oleh adanya antibodi antifosfolipid. Dalam keadaan normal, antibodi merupakan kumpulan protein dalam darah yang dibentuk oleh sistem kekebalan tubuh, untuk memerangi benda asing yang dianggap musuh, seperti zat racun, bakteri, dan virus. Namun pada sindrom darah kental, tubuh menganggap fosfolipid (senyawa berlemak yang terdapat pada membran sel) sebagai musuh. Fosfolipid merupakan senyawa berlemak yang terdapat pada membran sel, dan berperan dalam pembekuan darah. Pada saat kita terluka atau mengalami pendarahan, tubuh memproduksi fosfolipid. Agar jumlahnya tidak berlebihan, antibodi juga memproduksi antifosfolipid. Namun sayangnya, pada sindrom darah kental tubuh kita salah perhitungan. Tanpa kehadiran fosfolipid, antibodi tetap memproduksi pasukan antifosfolipid untuk menyerang sel-sel tersebut. Akibatnya, darah jadi sering mengalami pembekuan dalam pembuluh (trombosis). “Mekanisme yang sering disebut autoimun tersebut umumnya terjadi pada penderita sindrom darah kental yang disebabkan oleh faktor genetika dan hingga saat ini belum jelas penyebabnya,” tutur Dr Aru. Karena kurang nutrisi Sementara Andang Gunawan, ND, ahli terapi nutrisi di Jakarta, menganggap bahwa perilaku antibodi yang abnormal tersebut bisa disebabkan oleh gangguan keseimbangan biokimia di dalam tubuh. “Sekarang ini, pola makan kita cenderung menyukai makanan cepat saji, serba instan, dan diproses,” tutur Andang. “Makanan-makanan semacam itu mengandung bahan kimia yang tidak diperlukan tubuh dan akan diperlakukan sebagai racun. Antibodi akan menganggapnya sebagai musuh yang harus dibasmi. Bila dikonsumsi secara berlebihan, antibodi pun bekerja superkeras untuk mengimbangi. Bila jumlahnya sudah melebihi keseimbangan yang diperlukan, sel-sel darah putih ini justru dapat berbalik menyerang sistim kekebalan itu sendiri. Makanan diproses dan serba instan umumnya juga miskin nutrisi penting yang diperlukan sel-sel di dalam tubuh untuk melangsungkan proses kimiawi. Logika sederhananya, ingat-ingat saja saat kita lapar. Otak menjadi sulit konsentrasi, tubuh lemas, dan kita lebih gampang emosi karena sistem neurotransmitter di otak mengalami error. “Seperti itu juga yang terjadi pada sel-sel dan organ tubuh kita. Ketika sistem antibodi salah perhitungan dan mengerahkan antifosfolipid tidak pada waktunya, bisa jadi hal itu disebabkan karena sel-sel dalam tubuh kita sedang kekurangan zat nutrisi tertentu. Mekanisme ini mungkin bisa menjelaskan mengapa perilaku sel bisa menjadi abnormal, terutama pada sindrom darah kental yang tidak disebabkan oleh faktor genetis,” jelas Andang. Biang keladi keguguran Selain itu, kekentalan darah juga dapat disebabkan gangguan keseimbangan asam basa (PH balance) yang dipicu oleh terlalu banyak mengkonsumsi makanan instan, diproses, tinggi lemak, namun kurang sayur-sayuran dan buah-buahan segar. Hal itu disebabkan, makanan semacam itu umumnya mengandung mineral non-logam (sulfur, fosfor, khlor, dan iodin atau garam) dan protein tinggi, namun sedikit mengandung air, merupakan golongan makanan pembentuk asam. Bila dikonsumsi secara berlebihan, akan mendorong darah untuk cenderung asam. Pada kondisi tersebut, darah kita akan memproduksi fibrin -protein berbentuk serat yang dikenal sebagai komponen dasar untuk pembekuan darah. Fibrin memang dibutuhkan oleh tubuh. Namun bila jumlahnya berlebihan karena pola makan yang tak seimbang, serat-serat halus fibrin akan diubah oleh enzim trombin menjadi jaringan yang dapat mengurung dan mengacaukan sel-sel darah. Jaringan-jaringan itu tidak hanya membuat darah jadi lebih kental, namun sekaligus juga membuat aliran darah menjadi sempit, bahkan tertutup total,” jelas Andang. Keadaan tersebut, memicu terjadinya trombosis. Bila terjadi pada wanita hamil, risikonya adalah keguguran. Menurut Prof Dr Karmel L.Tambunan, Sp PD, KHOM, Ph.D, FACTH, dari Bagian Hematologi Onkologi Medik Bagian Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM, trombosis meningkatkan risiko pre-eklamsia (tekanan darah mendadak meningkat drastis). “Namun sebelum terjadi trombosis, darah yang terlalu kental saja sudah mengganggu pasokan oksigen dan nutrisi untuk janin,” komentar Dr Aru. Pasalnya, pembuluh plasenta berukuran sangat halus sehingga darah yang kental akan sulit mengalir. Kalaupun janinnya berkembang, kondisi tersebut menyebabkan bayi berisiko lahir dengan berat badan rendah, meninggal saat dilahirkan, atau lahir prematur. Trisna (36 tahun), karyawati di Jakarta, mengalaminya saat hamil anak kedua. “Setelah sering flek selama kehamilan, bayi tersebut lahir prematur. Namun sayang, karena fungsi organ-organnya belum sempurna, usianya hanya beberapa hari saja,” sesalnya. Pusing, bercak kulit, sampai kematian Selain pada wanita hamil, gejala sindrom darah kental bisa muncul dalam berbagai rupa tergantung lokasi trombosisnya. Berdasarkan golongannya, pembekuan bisa terjadi di pembuluh darah (arteri) dan pembuluh darah balik (vena). Akibat pembekuan darah yang terjadi di arteri juga bervariasi. Bila menyerang otak, gejalanya bisa berupa sakit kepala, merasa melayang, rasa mudah lelah dan lemas yang tidak jelas penyebabnya, gangguan bicara, kejang, gangguan daya ingat, hingga stroke yang menyebabkan kelumpuhan. Pembekuan juga bisa terjadi di arteri ginjal (menyebabkan fungsi gangguan ginjal), dan jantung, yang memicu serangan jantung. Gangguan aliran darah pada usus bisa berupa nyeri perut seperti yang dialami Nur, namun juga bisa berupa pendarahan pada anus. Sementara bila terjadi di vena lengan atau kaki, gejala awalnya berupa kram atau kesemutan. Bercak kemerahan (livedo reticularis) bisa terjadi pada kulit bila pembekuan darah terjadi di vena kulit. Pada mata, gejalanya bisa berupa pandangan berbintik, kabur, atau hilang sementara. Bila sudah tersumbat, tentu bisa menyebabkan buta mendadak. Yang bahaya, bila pembekuan terjadi paru-paru dan otak. Gumpalan darah yang menyumbat di sana tidak hanya menimbulkan gejala nyeri di dada, napas tersengal, dan kelumpuhan, melainkan stroke yang menyebabkan kematian mendadak. Obat medis dan efek samping Untuk memastikan diagnosisnya, ada sejumlah tes yang bisa dilakukan (lihat boks: Deteksi Sindrom Darah Kental). Dan bila terbukti positif, biasanya dokter akan memberi sejumlah obat antikoagulan yang berfungsi mengencerkan darah, seperti heparin, aspirin atau aspilet (aspirin untuk anak-anak), serta ticlid dan warfarin (coumadin). Dosisnya ditentukan berdasarkan pengukuran INR (International Normalized Ratio), yang dapat menunjukkan kadar kekentalan darah. Umumnya, angka INR yang diharapkan berkisar di angka 2 dan 3. Beberapa obat-obatan antimalaria, kortikosteroid, dan imunomodulator juga diberikan pada beberapa kasus sindrom darah kental, tergantung pada kondisi pasien. Secara medis, obat-obatan tersebut sudah diperhitungkan dan cukup aman. Namun berdasarkan informasi indeks obat-obatan farmasi, obat-obat tersebut memiliki efek samping yang perlu diketahui dan didiskusikan terlebih dahulu antara dokter dan pasien. Menurut Andang, heparin dapat membatasi kemampuan tubuh dalam mengaktifkan vitamin D dan menyebabkan defisiensi kalium dan kalsium. Penggunaan heparin dalam waktu lama juga menyebabkan hiperkalemia (kelebihan kalium dalam darah) dan pengeroposan tulang. Aspirin atau aspilet, dapat menyebabkan tubuh kekurangan asam folat, mineral besi, dan seng, vitamin C, dan vitamin E. Kekurangan zat-zat gizi ini antara lain menimbulkan nyeri otot, pendarahan pada usus, dan anemia. Ticlid (ticlopidine) menyebabkan mual atau nyeri lambung. Sementara warfarin (coumadin) menyebabkan defisiensi mineral besi, magnesium, seng, juga vitamin C, D, E, K, serta co-enzyme Q10. “Sayangnya, tambahan suplemen gizi tidak bisa diberikan begitu saja pada pasien yang sedang menggunakan obat-obatan tersebut,” kata Andang. Karena beberapa jenis zat gizi seperti vitamin C, D, dan E, dapat mengencerkan darah. Bila dikonsumsi bersama obat-obatan antikoagulan, dikhawatirkan darah menjadi terlalu encer dan menyebabkan pendarahan. Sebaliknya, vitamin K bersifat meningkatkan proses pembekuan darah sehingga bila dikonsumsi bersama obat pengencer darah, dikhawatirkan bisa mengurangi efektivitasnya. Beberapa jenis herba dan zat pada makanan seperti jahe, gingko biloba, cengkih, ginseng, bawang putih, dong quai, jamur dansen, dan pepaya, juga dapat berinteraksi negatif dengan obat-obatan tersebut. Oleh sebab itu, Dr Setiawan Dalimartha, Ketua Perhimpunan Dokter Indonesia Pengembang Kesehatan Tradisional Timur (PDPKT) di Jakarta, menyarankan agar tetap berhati-hati saat mengkonsumsi herba yang berkhasiat mengencerkan darah seperti paprika dan cabai. “Kondisi seseorang sangat individual sehingga meskipun herba-herba itu bisa membantu, sebaiknya tidak mengambil keputusan sendiri untuk tmeninggalkan obat dan beralih ke terapi herba,” tuturnya, menekankan bahwa herba tidak bisa diandalkan sendirian. Atasi secara holistik! Memang, ada banyak aspek yang harus dilakukan untuk mengatasi sindrom ini. Apalagi, obat-obatan yang selama ini digunakan belum dapat mengobati sindrom darah kental. “Fungsinya hanya mengencerkan darah ke tingkat normal, untuk mencegah terjadinya gangguan yang lebih parah,” tutur Dr Aru. Selain mengkonsumsi obat secara teratur, beberapa hal yang mutlak dilakukan agar pengobatan berjalan efektif antara lain sebagai berikut: Benahi pola makan. Kembali ke pola makan alamiah, dengan membiasakan diri mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan segar. Bila bisa menggunakan yang organik, itu lebih baik. Hindari makanan diproses Antara lain makanan olahan (makanan kalengan, instan, dll), daging olahan (sosis, corned beef, bakso, dll), pemanis sintetis, pengawet sintetis, cuka sintetis, MSG, margarin, dan minuman bersoda. Batasi konsumsi karbohidrat olahan Antara lain cake, kue, biskuit, roti dari tepung putih, puding, dan es krim, daging merah, bumbu masak siap pakai, minyak goreng, mentega, keju, kopi, teh, dan cokelat. Perhatikan cara memasak makanan Hindari mengolah sayur-sayuran dan buah-buahan terlalu matang, karena akan merusak enzim, vitamin, mineral, dan zat-zat penting di dalamnya. Olahraga teratur Olahraga meningkatkan pasokan oksigen ke otak 5 hingga 10 kali lipat. Pembuluh darah menjadi lebih terbuka, sehingga sirkulasi darah lebih lancar dan metabolisme tubuh jadi lebih baik. Banyak minum air putih Anjuran minum paling sedikit 8 gelas sehari tetap berlaku. Air putih sangat berperan dalam mengencerkan darah. Tinggalkan rokok Zat-zat di dalam rokok dapat merusak lapisan dinding pembuluh darah bagian dalam (endotel). Kerusakan endotel akan mengaktifkan sistem pembekuan darah dan memicu trombosis. Sering-sering refreshing! Stres membuat sel-sel darah cenderung berkelompok, yang memicu trombosis. Untuk menghindarinya, tidak perlu meluangkan anggaran khusus untuk rekreasi demi menghindari stres. Secara teratur, luangkan saja waktu untuk diri sendiri. Nikmati setiap aktivitas yang Anda sukai, atau sekadar duduk di sudut ruangan: bermeditasi. Terdengar klise? Mungkin. Namun ada baiknya kita merenung dan mulai menyadari, begitu banyak hal besar yang tidak kita inginkan terjadi karena mengabaikan hal-hal sepele. Jadi bagaimana, siap merubah gaya hidup jadi lebih sehat? (N) Boks 1: Ternyata, Sindrom Darah Kental Biang Keladinya “Mulai toksoplasma hingga rhesus darah tidak cocok” Ketika kehamilan pertamanya gugur di usia 7 minggu, Sisca (31 tahun), model di Jakarta, hanya menyangka bahwa ia kelelahan. Hingga beberapa bulan berikutnya, ia pun kembali dinyatakan hamil. Sayangnya, kehamilan keduanya bermasalah lagi. “Ketika diperiksa dengan USG (ultrasonography-red), janin saya tidak berkembang. Kantung ketubannya ada, namun inti yang akan berkembang menjadi bayi sama sekali tidak terdeteksi,” katanya pilu. Sisca pun kembali merelakan rahimnya untuk dikuret. Karena ingin segera menimang anak, Sisca berkonsultasi dengan dokter kandungannya, mengenai penyebab ia dua kali gagal hamil. “Dokter mengatakan mungkin saya terkena virus toksoplasma, dan menganjurkan cek di laboratorium,” tuturnya. Ternyata, hasilnya negatif. Kecurigaan selanjutnya pun mengarah pada ketidakcocokan rhesus atau kromosom darah antara ia dan Fadlan, suaminya. “Namun hasil pemeriksaan laboratorium kembali menunjukkan darah kami baik-baik saja”, tukasnya. Saat hampir menyerah, tanpa sengaja seorang teman menganjurkan Sisca untuk mengetes kekentalan darah. “Menurutnya, keguguran bisa disebabkan karena janin saya tidak mendapatkan suplai makanan akibat darah saya terlalu kental,” lanjutnya, “Sehingga saya tak membuang waktu lagi untuk periksa. Ternyata benar, kekentalan darah saya sangat tinggi (kadar IgG mencapai 80, dari standar maksimal 15),” tutur Sisca, yang kemudian segera mencari ahli darah dan dokter kandungan yang memahami sindrom darah kental untuk menangani kondisinya. “Awalnya, hanya dikira pre-eklamsia” Tidak ada gangguan berarti pada kehamilan Lenna (29 tahun), hingga saat kehamilannya berusia 35 minggu, tekanan darah yang sebelumnya berada di garis normal tiba-tiba melonjak jadi 140/90 mg/dl. “Awalnya, dokter hanya mengatakan saya pre-eklamsia, yang memang banyak diderita oleh wanita hamil,” tutur karyawati yang berdomisili di Bandung ini lagi. Namun karena di saat yang sama berat badan Lenna juga melonjak drastis (5 kilogram dalam 1 minggu!), dan mengalami bengkak di kaki, dokter menganjurkan Lenna menjalani tes urin untuk melihat fungsi ginjalnya. “Hasilnya, terdapat kadar protein yang tinggi di dalam urin saya. Oleh sebab itu, pemeriksaan pada ginjal pun dilanjutkan secara lebih detil,” lanjutnya. Ternyata, hasil pemeriksaan menunjukkan ada pembekuan pada vena di kedua ginjalnya. “Saat itulah Dokter baru curiga dan menganjurkan saya untuk tes kekentalan darah,” kata Lenna. Benar saja, hasil tes menunjukkan adanya anticardiolipin antibody (ACA), semacam kelainan protein dalam darah yang membuat darah terlalu cepat mengental dan membeku sehingga menyumbat vena ginjalnya. Meskipun dapat melahirkan bayinya dengan selamat, Lenna harus menjalani pengobatan intensif untuk menyembuhkan ginjalnya. “Ternyata bukan radang usus” Dua tahun lamanya, Nurhidayati (51 tahun, bukan nama sebenarnya), merasakan nyeri yang semakin parah pada perutnya. Beberapa dokter yang dikunjunginya mencurigai ia menderita tukak lambung dan radang usus, dan memberi sejumlah obat serta beberapa jenis makanan untuk dihindari. “Namun kondisi saya tak kunjung membaik,” sesal Nur, yang sempat berganti-ganti dokter ini. Hingga akhirnya, dokter yang terakhir dikunjunginya menganjurkan ia menjalani endoskopi untuk melihat barangkali terdapat kelainan pada esofagus, lambung, dan usus 12 jarinya. Hasilnya? “Nihil. Semua baik-baik saja,” tukas ibu rumah tangga yang berdomisili di Depok ini. Untung, Dokter segera tanggap dengan rasa nyeri yang sering menyerangnya sekitar 1 jam setelah makan. “Menurutnya, bisa jadi itu indikasi iskemia (tidak cukupnya suplai darah ke organ pencernaan untuk mencerna makanan), sehingga saya diminta rontgen,” tuturnya. Pemeriksaan sinar X menunjukkan ada bagian di arteri usus Nur yang mengalami penyempitan. Karena Dokter juga menjumpai adanya bercak-bercak kemerahan di kulit, ia pun disarankan untuk tes kekentalan darah. “Ketahuanlah penyebab penyempitan arteri di usus dan bercak-bercak yang saya pikir hanya karena kelelahan tersebut,” tutur Nur. Ia pun menjalani pembedahan untuk mengangkat sumbatan di arteri, serta mulai mengkonsumsi obat untuk mengencerkan darah. Boks 2: Deteksi sindrom darah kental Sekarang ini, lokasi pembekuan darah bisa diketahui dengan mudah melalui pemeriksaan CT scan dan MRI. Namun untuk mengetahui penyebab trombosisnya, perlu tes darah di laboratorium. Ada dua jenis tes utama yang dilakukan untuk mendeteksi sindrom darah kental antara lain sebagai berikut: Antibodi antikardiolipin (Anticardiolipin Antibody atau ACA) Jenis antibodi ini bereaksi terhadap bagian dari membran sel fosfolipid, antara lain cardiolipin dan phosphatidylserine. Dilakukan dengan cara mengukur kadar immunoglobulin G (IgG) dan immunoglobulin M (IgM) dan immunoglobulin A (IgA). Tes ini umumnya dilakukan untuk wanita hamil yang dicurigai mengidap sindrom darah kental. Antibodi antikoagulan Lupus ( Lupus Anticoagulant antibodies atau aCL) Juga sejenis antibodi yang berperan dalam pembekuan darah. Antibodi LA yang berlebihan banyak ditemukan pada penderita lupus, sehingga lupus sering dikaitkan dengan penyakit ini. Meskipun demikian, sindrom darah kental tidak sama sama dengan lupus. Namun bila menemukan gejala tertentu atau memerlukan pemeriksaan lebih lanjut, tes-tes berikut ini juga dapat dilakukan: Tes antibodi antibeta-2 glikoprotein I Dilakukan dengan mengukur kadar immunoglobulin G (IgG) dan immunoglobulin M (IgM). Kadar IgG dan IgM yang berlebihan dapat menjadi indikasi sindrom darah kental. Tes activated Thromboplastin Time (aPTT) Bertujuan untuk mengetahui kecepatan pembekuan darah. Normalnya, darah membeku dalam tempo 25 hingga 40 detik. Namun pada sindrom darah kental, darah membeku kurang dari 25 detik. Bila aPTT normal, pemeriksaan lebih mendalam dilakukan dengan tes Russel viper venom time (RVVT), platelet neutralization procedure (PNP) dan Kaolin Clotting Time (KCT). Tes Complete Blood Count (CBC) Bertujuan menghitung komponen darah lengkap, untuk mengetahui kemungkinan trombositopenia (penurunan trombosit) dan anemia hemolitik (anemia disertai pendarahan). Sebabnya, trombositopenia sering dijumpai pada sindrom darah kental dan anemia hemolitik berhubungan dengan produksi IgM aCL (anti cardiolipin) Selain itu, juga dilakukan dengan memeriksa beberapa antibodi tambahan yang diduga melawan fosfolipid. antara lain IgA aCL, IgA beta-2glikoprotein-I, antiphosphatidylserine, antiprotrombin, antiphosphatidylethanolamine, dan antibodi lain yang melawan phosphatidylserine dan protrombin.

 

Oleh: Dyah Pratitasari dalam Laporan Khusus Majalah NIRMALA, Januari 2009 courtesy of NIRMALA Magazine, www.nirmalamagazine.com, FB: Nirmala Magazine

9 Tehnik Nafas saat proses persalinan

1. Bernapaslah secara alami antara kontraksi, seperti yang Anda lakukan ketika Anda jatuh tertidur.

2. Ketika kontraksi dimulai, tarik napas dalam dan perlahan-lahan melalui hidung Anda, dan kemudian perlahan-lahan menghembuskan napas melalui hidung juga dengan lebih  panjang dan lembut. Ketika Anda menghembuskan napas, biarkan otot-otot wajah Anda rileks dan anggota badan Anda lemas seperti yang Anda bayangkan ketegangan meninggalkan tubuh Anda. Anda juga dapat mengakhiri pernafasan ini dengan mendesah panjang.

3. Saat puncak kontraksi, ingatkan diri untuk terus bernapas pada tingkat, santai yang nyaman.

4. Mintalah pasangan Anda untuk mengingatkan Anda untuk memperlambat bawah jika Anda mulai bernapas terlalu cepat dalam menanggapi sebuah kontraksi intens. Apakah dia mengambil napas lambat rileks bersama dengan Anda.

5. Jika Anda masih menemukan diri Anda bernapas terlalu cepat, berhenti sebentar dan mengambil napas dalam-dalam, Lakukan ini secara berkala untuk mengingatkan diri Anda untuk memperlambat nafas.

6. Pendamping harus menonton pola pernapasan ibu untuk isyarat tentang bagaimana dia mengatasi. Lambat, dalam, pernapasan berirama menunjukkan bahwa ia mampu melakukan penanganan kontraksi dengan baik. nafas cepat tidak teratur mengisyaratkan bahwa Anda sedan mengalami  ketegangan dan kecemasan. Gunakan pijat, model pernapasan yang tepat, atau cobalah untuk  merubah posisi tubuh Anda yang sekiranya Anda rasa paling nyaman.

7. Jangan tergesa-gesa dan panik. nafas yang Terengah-engah tidak alami bagi manusia. (Anjing dan kucing di terengah-engah karena mereka tidak berkeringat Ini cara mereka melepaskan panas tubuh) Terengah-engah tidak hanya membuat Anda lelah, itu mengurangi asupan oksigen dan dapat menyebabkan hiperventilasi.

8. Jangan memburu. Bernapas terlalu cepat dan terlalu banyak karbon dioksida, menyebabkan Anda merasa pusing dan memiliki sensasi kesemutan di jari-jari Anda, jari kaki, dan wajah. Beberapa wanita cenderung hiperventilasi selama puncak kontraksi intens dan membutuhkan pengingat kepedulian untuk membuat nafas mereka santai kembali. Jika Anda mulai hiperventilasi, bernapas melalui hidung dan keluar melalui mulut Anda, seperti perlahan-lahan yang Anda bisa.

9. Jangan menahan nafas. Bahkan selama mengejan, apalagi sampai terlihat biru di wajah, pembuluh darah membesar- menahan napas seperti yang Anda lihat dalam film-film tidak hanya melelahkan, tapi menghalangi Anda dan bayi Anda yang sangat dibutuhkan oksigen.

semoga bermanfaat

Salam hangat

Bidan Kita

TIPS mempercepat Pemulihan Luka SC (Operasa Caesar)

Pulih dari operasi caesar, yang terencana atau tidak, bisa sulit dan memakan cukup banyak waktu. Memiliki bayi baru menyenangkan, tapi melelahkan. Menambahkan rasa sakit fisik dan gejolak emosi  dan kadang bisa membuat Anda merasa kewalahan.

Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mempercepat penyembuhan dan membuat diri Anda lebih nyaman.

Minum, minum, minum

Salah satu hal paling penting yang dapat Anda lakukan untuk membantu pemulihan Anda adalah untuk tetap terhidrasi. Tanpa air yang cukup, tubuh Anda tidak akan dapat berfungsi secara efektif.  Minum air yang cukup sangat penting, terutama jika Anda menyusui. Kafein harus dihindari, karena akan “mengeringkan” Anda, tapi jus dan teh tanpa kafein akan membantu menjaga Anda tetap terehidrasi.

Jaga sayatan

Bekas Sayatan, mungkin akan menyakitkan, lebih sensitif, atau bahkan mati rasa. Setiap pengalaman wanita berbeda, tetapi jika ada sesuatu yang Anda rasa tidak tepat untuk Anda, hubungi dokter Anda. Komplikasi jarang terjadi, tetapi penting untuk mengikuti naluri Anda. Sebelum operasi caesar berlangsung, umumnya perawat akan mencukur bagian atas rambut kemaluan untuk mensterilkan area di mana sayatan akan dibuat. Setelah operasi, seperti rambut tumbuh kembali, dan Anda dapat saja merasa gatal sekali di bagian tersebut. Hal ini dapat diperburuk oleh kulit yang melipat di daerah tersebut. Untuk mengurangi gatal, cobalah meletakkan kain bersih di atas wilayah sayatan. Ini akan mencegah Anda untuk menggosok atau menggaruknya sehingga menimbulkan iritasi tambahan.

Keluhan lain yang umum adalah bau di sekitar daerah insisi. Pastikan untuk memeriksa dengan dokter jika ada bau busuk segeralah ke dokter, karena hal ini bisa menjadi tanda infeksi. Jika tidak ada infeksi, tapi sedikit bau yang tidak menyenangkan terus berlanjut, coba melakukan pengeringan daerah insisi setelah setiap mandi menggunakan hair dryer pada pengaturan suhu dingin rendah.

Dukungan atau bantuan saat menyusui

Apakah anda menyusui atau mengunakan bottlefeeding, memegang bayi dapat menyebabkan tekanan yang menyakitkan pada perut. Menggunakan bantal khusus untuk menyusui, dapat membantu dengan mendukung bayi di lengan Anda,

Jika Anda menyusui, menggendong bayi juga dapat mengurangi tekanan perut. Pastikan untuk mendukung punggung Anda dan bayi dengan menempatkan bantal di atas perut Anda juga. Ini denan alasan supaya kakinya si bayi tidak menyentuh atau menyenggol bahkan menendang bagian bekas sayatan operasi Anda. Pasangan anda atau orang yang mendukung dapat membantu dengan penempatan bantal untuk membuat Anda berada dalam posisi yang nyaman.

Konsumsilah Obat jika perlu

Banyak ibu baru yang ragu-ragu untuk mengambil obat penghilang rasa sakit yang dokter meresepkan mereka karena mereka khawatir tentang dampak obat ‘pada bayi mereka yang baru lahir. Hal ini penting untuk mendiskusikan dengan dokter Anda dan memahami efek samping dari semua resep. Setelah Anda merasa nyaman dengan resep Anda telah diberikan, Anda dapat merasa bebas untuk mengambil apa yang Anda telah diresepkan untuk menghilangkan rasa sakit. Sementara beberapa ibu tidak perlu resep obat penghilang rasa sakit ketika mereka meninggalkan rumah sakit, sebagian besar ibu masih terlalu sakit untuk tidak minum obat.

Tetapi nyaman dan santai penting dalam minggu-minggu awal. Rasa sakit akan mereda selama dua sampai enam minggu. Jika Anda kehabisan resep dan masih sakit, hubungi dokter Anda. Sering kali dia akan menuliskan ulang resep Anda sebagai diperlukan. Jika rasa sakit parah dan obat tidak membantu, hubungi dokter Anda segera.

Ada beberapa non-resep obat-obatan yang juga dapat meredakan beberapa minggu pertama. Jika Anda mengambil penghilang rasa sakit resep, pelembut feses/pencahar dapat menjadi sangat penting karena obat penghilang rasa sakit dapat menyebabkan sembelit, yang sangat tidak nyaman setelah melahirkan sesar.

Anda juga harus terus mengambil vitamin prenatal Anda, Selain itu, banyak telah menemukan bahwa menambahkan kualitas vitamin B-kompleks yang baik akan memberi mereka energi tambahan,

Terakhir, jika Anda diberi antibiotik IV selama operasi caesar, Anda mungkin ingin mempertimbangkan untuk mengambil makanan/minuman probiotik dengan setiap makan. Antibiotik, sementara mencegah infeksi, juga membunuh bakteri baik dalam saluran pencernaan Anda, yang penting untuk fungsi kekebalan tubuh.

Bangun dan bergeraklah (Mobilisasi)

Salah satu, keluhan aneh namun hampir universal setelah melahirkan sesar, adalah sensasi bahwa organ-organ internal Anda serasa akan jatuh setiap kali Anda berdiri. Memegang bantal dan meletakkan di atas bagian tengah tubuh Anda dapat membantu melawan perasaan ini. Atau, beberapa dokter akan memberikan pengikat perut/korest/setagen.  Hal ini juga telah ditunjukkan untuk mempercepat pemulihan.

Agar pemulihan lebih cepat Anda harus mulai berjalan dan bergerak.

Banyak istirahat

Ini adalah rekomendasi tersulit bagi banyak ibu baru untuk diikuti. Ada bayi ingin minum setiap dua jam, teman-teman dan keluarga yang ingin mengunjungi, Meskipun demikian, Anda harus mendapatkan istirahat sebanyak yang Anda bisa. Jika Anda tidak tidur, Anda tidak akan sembuh.  Selama beberapa minggu pertama, cobalah untuk memiliki pembantu untuk membantu Anda Jangan merasa bersalah jika menerima bantuan yang ditawarkan orang lain kareb adalah hak setiap ibu baru.

Gangguan tidur yang tidak biasa. Jika rasa sakit sayatan mengganggu Anda ketika Anda berbaring terlentang, cobalah tidur sedikit ditinggikan, Jika Anda lebih suka berbaring miring, menggunakan banyak bantal di sekitar perut dan menyangga punggung untuk membuat diri Anda nyaman. Cobalah untuk menjernihkan pikiran dan tidak menonton jam. Dan tentu saja tidurlah saat bayi tidur. Hal ini dapat sulit, tetapi cobalah.

Berbicara dengan orang lain

Operasi SC bisa saja memang sengaja direncanakan tapi bisa juga dilakukan karena kondisi darurat. Dan ini biasanya akan membuat trauma emosional bagi ibu. Anda mungkin memiliki ide tertentu tentang bagaimana proses persalinan Anda dan Anda merencanakan untuk melahirkan normal, dan akhirnya terkejut dan kecewa ketika bedah caesar terjadi. Atau mungkin Anda senang dengan kelahiran itu sendiri, tapi merasa sedih dan tertekan, dan bahkan tidak tahu mengapa.

Itulah yang disebut “baby blues,” depresi pasca-melahirkan, atau trauma lahir, perempuan banyak yang tersisa merasa sedih dan kaget setelah kelahiran anak mereka. Pergolakan hormon dapat mengubah apa yang seharusnya menjadi saat yang menyenangkan dalam waktu sekejab berubah menjadi kebingungan dan penuh air mata. Berbicara dengan teman dan keluarga tentang perasaan Anda dapat membantu, atau Anda dapat mencari kelompok pendukung bagi ibu baru di daerah Anda. Ada juga berbagai kelompok online dimana ibu baru dapat bercerita, mengungkapkan perasaan dan merasa didukung.

Periode pemulihan adalah waktu yang cukup menimbulkan stres, apa pun metode persalinannya.  tetapi pada saat bayi Anda berusia enam minggu, Anda harus secara fisik siap untuk kembali ke kegiatan normal Anda.

Nah berikut ini berbagai pemulihan luka bekas SC

UMUR IBU 20 tahun, tinggi 163cm, BB 77 kg

 

small99

 

FOTO DIAMBIL 2 hari dan lebih dari enam bulan setelah operasi

Ini adalah operasi caesar pertama kali dilakukan di Inggris

IBU UMUR 25 tahun, TB 160cm, 73kg

small13-2

untuk mengetahui foto-foto luka bekas operasi SC Anda bisa melihat di

link: http://www.caesarean.org.uk/ScarPictures.html#group1

semoga bermanfaat

Salam Hangat

Bidan Kita

LANGKAH DAN UPAYA UNTUK MENGHINDARI DAN MENGURANGI RESIKO OPEASI CAESAR (SC)

Walaupun untuk beberapa kasus, operasi Caesar memang perlu dilakukan untuk menyelamatkan nyawa, namun saya percaya bahwa setidaknya separuh dari operasi dapat di hidari jika saja orang tua dapat bertanggung jawab atas proses kelahiran yang mereka alami, jika mereka mau memberdayakan diri sejak masa kehamilan mereka bahkan melakukan perubahan kecil dan membawa beberapa perbaikan, mungkin secara bertahap beberapa atau lebih banyak lagi operasi dapat dicegah atau dihindari.

Tidak hanya di Indonesia, bahkan di Amerika Serikat-pun ada peningkatan dramatis dalam tingkat Caesar lima tahun terakhir. Dan akhir-akhir ini mitos tentang operasi Caesarpun semakin merebak. Berikut ini beberapa mitos tentang Caesar:

  • “Sebuah caesar elektif adalah pilihan yang paling aman untuk melahirkan bayi daripada melahirkan normal.”
    Ini benar-benar mitos karena penelitian menyatakan tingkat kematian di antara bayi neonatus (umur bayi < 28 hari ) yang dilahirkan melalui operasi Caesar dua kali lipat lebih banyak dari pada bayi yang dilahirkan normal melalui vagina.
  • “Cesar adalah prosedur umum dengan sedikit risiko pada saya.”
    Sebenarnya operasi Caesar adalah operasi bedah abdomen mayor atau operasi besar. tidak hanya semua risiko yang terkait dengan kehamilan dan kelahiran, tetapi juga risiko yang lebih besar yang terkait dengan operasi apapun. Bahkan, sebuah artikel kesehatan edisi September Obstetri & Ginekologi merinci hasil studi yang dilakukan di Perancis yang memeriksa tingkat kematian ibu postpartum. Selama lima tahun studi mereka menemukan wanita yang melahirkan melalui bedah caesar tiga kali lebih mungkin untuk meninggal akibat komplikasi daripada wanita yang melahirkan secara normal. Penyebab utama dari kematian setelah bedah caesar adalah trombosis (bekuan darah), infeksi, dan komplikasi anestesi.
  • “Operasi Caesar lebih nyaman dan aku tidak akan merasakan sakit ketika melahirkan. Tidak seperti jika aku melahirkan secara normal.”
    Ada banyak metode manajemen rasa sakit yang dapat digunakan saat Anda melahirkan melalui vagina, tidak semua yang membutuhkan obat. Dengan operasi caesar rasa sakit saat melahirkan adalah tidak-ada karena anestesi, namun rasa sakit selama pemulihan sering konstan dan tahan lama. Wanita bisa merasakan sakit perut yang mendalam selama berbulan-bulan setelah operasi. Berurusan dengan rasa sakit, pemulihan dari operasi besar, dan komplikasi yang dapat muncul dari operasi caesar juga banyak sekali.
    Studi menunjukkan wanita yang melahirkan normal lebih cepat pulihnya dan jarang menderita post partum blues di bandingkan dengan wanita yang Melahirkan secara Caesar.
    Bagaimana Minimalkan Risiko saya untuk Caesar?
    Dalam bagian berikut saya ingin membahas beberapa cara Anda dapat membantu meminimalkan kemungkinan persalinan Anda berakhir dengan bedah caesar. Jelas, ada kalanya bayi harus dilahirkan melalui caesar, namun menurut American College of Obstetricians dan Gynecologists (ACOG) hanya sekitar 10% dari semua total kehamilan harus akhir pembedahan.
    Namun sayangnya, keputusan Caesar ini sering datang dari pasien yang tidak bertanggung jawab atas kesehatan mereka sendiri (tidak mau memberdayakan diri, sehingga ketika mereka hamil, ya sekedar hamil saja tanpa mau berupaya untuk mencari pengetahuan tentang kehamilan dan persalinan) dan keputusan dokter yang kadang-kadang tidak bertanggung jawab dan tidak mendukung persalinan normal sehingga semua kasus yang sebenarnya bisa di tangani diarahkan ke Caesar dengan berbagai alasan yang seolah-olah ini “demi kepentingan dan keselamatan si bayi dan si ibu”, dan ini akhirnya mengarah ke yang operasi SC yang tidak perlu atau tanpa indikasi yang jelas (bukan berarti semua dokter demikian, namun ada banyak juga yang demikian).

Berikut ini langkah yang dapat Anda ambil untuk membantu mengurangi kemungkinan Operasi Caesar:

  1. Memahami mengapa
    Dalam mencoba untuk lebih memahami mengapa begitu banyak bedah caesar dilakukan di Indonesia apalagi di daerah perkotaan, saya mulai meninjau literatur dan berbicara dengan beberapa ibu yang dilakukan SC, teman-teman dan anggota keluarga yang SC. Saya berbicara dengan beberapa dokter yang melakukan bedah caesar. Ada banyak sekali alasan yang di kemukakan mulai dari alasan fisik, masalah psikologis, dan budaya atau harapan muncul sebagai faktor umum yang mendasari keputusan SC tersebut di ambil. Sebagai contoh, dari sudut pandang fisik banyak ibu yang mengalami obesitas, sehingga ada banyak kekhawatiran yang muncul bahwa dia akan mengalami kesulitan ketika mengejan nanti. Faktor kelelahan pada ibu juga menyebabkan proses persalinan akhirnya berakhir ke SC. Gagal induksi juga sering menyebabkan bedah caesar. Praktik-praktik modern, seperti pemberian epidural dan posisi ibu telentang saat melahirkan, mengurangi kemampuan tubuh untuk mendorong keluar bayi secara efektif, yang akhirnya tanpa di sadari semua system membatasi asupan makanan dan minuman dimana ini akan semakin memperparah kelelahan ibu. Akhirnya, bedah caesar adalah pilihan paling mujarab saat itu.
    Secara psikologis, banyak wanita yang takut melahirkan. Mereka kurang percaya diri kepada tubuh mereka untuk menyelesaikan tugas, dan ketakutan akan keselamatan bayi dan dirinya sendiri. Mereka telah dikondisikan untuk melihat kelahiran sebagai prosedur medis yang memerlukan manajemen pengawasan yang ketat, klinis dan intervensi teknologi. Di tambah lagi dengan keyakinan bahwa melahirkan itu nyeri dan menyakitkan, sehingga banyak ibu yang memilih melahirkan secara SC hanya karena takut merasakan nyeri. Mereka berasumsi bahwa SC adalah pilihan paling tepat untuk menghindari nyeri dalam proses persalinan. Selain itu, pelecehan seksual sebelumnya atau trauma persalinan pervaginam sebelumnya. Dapat menyebabkan kecemasan yang intens, citra diri yang buruk, Hal ini juga sangat mengurangi motivasi ibu untuk melahirkan secara normal.
    Budaya, bedah caesar terlihat lebih sebagai kejadian yang tak terelakkan atau variasi lahir prosedural dibandingkan dengan operasi perut besar dengan potensi komplikasi serius. Sifat operasi rutin diperkuat ketika seorang watita mempunyai banyak teman, sahabat atau saudara yang sebagian besar melakukan operasi Caesar. Dan bahkan merasa bahwa SC adalah sebuah trend. Apalagi jika banyak public figure atau artis-artis yang melahirkan dengan cara SC.
  2. Menyadari Resiko dan bahayanya
    Untuk menghindari bedah Caesar, seorang wanita harus mengetahui resiko dan bahaya yang bisa saja terjadi ketika mereka memutuskan untuk melakukan SC. Dan untuk memfasilitasi keputusan itu sangatlah bijak jika mereka menerima secara penuh, informasi yang jujur dan jelas. Bahkan seorang wanita hamil berhak untuk mengetahui seluruh kebenaran tentang bedah caesar. Sebagai contoh:
    ➢ Kematian ibu adalah empat sampai delapan kali lebih tinggi daripada di kelahiran per vagina
    ➢ Perdarahan postpartum, penyakit kandung empedu, dan usus buntu masalah genitourinaria adalah komplikasi yang umum
    ➢ Cedera panggul yang dua kali lebih umum dibandingkan dengan kelahiran per vagina
    ➢ Infeksi rahim dua kali lebih mungkin (satu dari setiap empat atau lima)
    ➢ Komplikasi kardiopulmoner terjadi dua kali lebih sering
    ➢ Komplikasi tromboemboli juga dua kali lebih mungkin
    ➢ Akan ada bekas luka di perut ibu yang permanen
    ➢ Banyak wanita mengalami rasa nyeri dan seperti di tarik di sekitar lokasi bekas operasi dan rasa tidak nyaman ini bisa di rasakan hingga 3-4 tahun sesudah operasi
    ➢ Resiko kematian bayi akibat asfiksia lebih tinggi daripada persalinan normal per vagina
    ➢ Sebagian besar ibu tidak bisa melakukan Inisiasi Menyusu Dini jika memilih operasi Caesar, karena procedural yang dianggap rumit.
    ➢ Gangguan atau kesulitan menyusui lebih banyak dibanding dengan persalinan normal per vagina
  3. Pilihlah dokter/bidan/RS/RSIA/RB yang mendukung proses persalinan alami
    Ini adalah point yang sangat penting. Untuk itu penting bagi Anda untuk melakukan wawancara kepada dokter atau provider Anda tentang pandangannya terhadap persalinan normal. Wawancarai kandidat dokter kandungan, atau bidan Anda untuk memastikan bahwa dokter tidak terpaku pada posisi melahirkan secara horizontal (terlentang). Jika provider Anda tidak mendukung persalinan normal, maka mereka ini tidak tepat dan tidak layak untuk Anda!. Bagaimana pendapat mereka tentang berjalan selama proses persalinan (kala 1) dan posisi persalinan yang vertikal (jongkok, duduk, nungging bahkan berdiri)?. Apakah dia mengakomodasikan keinginan Anda untuk posisi berjongkok atau minimal berbaring miring? Pastikan filosofi tentang proses kelahiran menurut beliau. Bagaimana presentase kesuksesan VBAC (Vaginal Birth After Caesarea) di tempat provider Anda tersebut? (Angka minimal paling tidak mencapai 70%). Lalu bagaimana presentasi operasi Caesar yang dilakukan oleh dokter tersebut? (Jika angkanya melebihi 15%, anda sebaiknya curiga dan kemungkinan dokter tersebut cenderung lebih suka melakukan operasi Caesar, atau jangan jangan provider yang disini berarti RS ini adalah RS Rujukan sehingga klien yang datang ke RS tersebut adalah ibu ibu dalam kasus terminal dan harus segera dilakukan tindakan pertolongan). HATI_HATI! Tanyakan juga mengenai rutinitas saat proses persalinan dan melahirkan. Tentang pemasangan infuse, pemasangan EFM (Electronic Foetal Monitoring) dll.
  4. Bawalah seseorang untuk menemani dan mendampingi Anda di ruang persalinan
    Jika Anda memilih untuk membayar jasa bidan/petugas kesehatan professional/ doula yang siap membantu Anda untuk memberikan pendampingan apalagi mendampingi dengan metode hypnobirthing, maka kemungkinan Anda menjalani operasi akan menurun. Karena secara psikologis Anda akan merasa lebih tenang dan aman.
  5. Pentingnya berfikir Jernih, Berjalan dan RUBAH POSISI Anda. Bayangkan seorang wanita dalam proses persalinan yang tidur terlentang dengan kaki berada di pijakan atau penyangga, lalu dokter/bidan duduk dengan nyaman di kursi menghadap vagina si wanita tersebut. Perlu anda ketahui bahwa posisi terlentang adalah posisi untuk melahirkan secara Caesar. Semakin lama waktu Anda habiskan untuk tidur dengan posisi tersebut, maka semakin besar kemungkinan Anda untuk menjalani atau membutuhkan operasi Caesar. Penelitian menunjukkan bahwa bersalin dengan posisi tegak/vertical dapat meningkatkan efisiensi kerja rahim, mempersingkat lama persalinan, membantu pembukaan lebih lancar dan membantu Anda merasa lebih nyaman. Jika semakin banyak ibu, bidan dan dokter yang mengubah pola pikirnya bahwa melahirkan itu lebih mudah dengan posisi vertical, saya yakin akan semakin banyak ibu yang melahirkan secara normal! Menggunakan posisi vertical bukan berarti Anda tidak bisa berbaring untuk istirahat. Banyak ibu yang kemudian berbaring miring dengan berkala dengan bantuan beberapa bantal yang empuk dan nyaman dengan sesekali mendapatkan pijatan di punggungnya oleh pasangan. Nah mari belajar tentang berbagai posisi dalam proses persalinan. BEBAS MENENTUKAN POSISI BERSALIN ADALAH TIKET MENUJU KELAHIRAN ALAMI YANG MEMUASKAN!
  6. Jangan terburu-buru. Proses kelahiran itu seperti juga seks, tidak dapat diburu-buru. Jangan pernah Anda merasa harus melahirkan dengan cepat akibat tekanan dari pihak luar. Andalah bintangnya dan orang lain hanyalah actor pendukung. Kelahiran adalah peristiwa dalam hirup yang sayang jika dilewatkan dengan cepat. Kadang ibu yang persalinannya dikatakan gagal sebenarnya lebih tepat disebabkan karena dokter atau bidannya tidak sabar dalam menunggu.Tidak ada tenggang waktu yang sama untuk setiap kelahiran. Walaupun memang ada tahapan-tahapannya, tetapi hal ini lebih digunakan untuk memperkirakan lamanya tahapan itu berlangsung. Namun anda tetap merupakan individu yang unik. Toh rahim Anda tidak mempelajari tahapan yang berlaku untuk persalinan bukan? Kekhawatiran tentang persalinan yang panjang lebih disebabkan karena ibu akan lebih banyak mengalami kontraksi, dan hal ini berarti bayi akan mengalami kekurangan oksigen dalam jangka waktu yang lebih lama. Namun kejadian ini tidak pernah secara ilmiah di dokumentasikan.
  7. Gunakan segala macam intervensi dengan bijaksana. Ini seperti EFM juga induksi dalam persalinan. Maupun intervensi yang sederhana saja seperti pemasangan infuse pada ibu bersalin tanpa indikasi yang jelas. Secara tidak langsung ini akan membatasi gerak si ibu sehingga mau tak mau si ibu harus tidur dia dalam jangka waktu yang lama saat berada dalam poses persalinan. Padahal seperti kita bahas di point sebelumnya ibu bersalin seharusnya bisa berjalan dan merubah posisi nya senyaman mungkin saat melahirkan.
  8. Rencanakan proses persalinan Anda sebaik mungkin (buatlah Birth Plan Anda). Membuat birth plan sangatlah penting. Ingat proses persalinan dan kelahiran adalah sebuah proses yang bakalan terekam dan terkenang di sepanjang hidup Anda. Lihat:https://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=374:mari-menyusun-birth-plan-perencanaan-persalinan&catid=44:natural-childbirth&Itemid=56. https://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=351:contoh-birth-plan&catid=44:natural-childbirth&Itemid=56
  9. Pertimbangkan biaya. Persalinan dengan SC biayanya jauh lebih besar dibandingkan proses persalinan normal. Ini karena dalam proses ini Anda membutuhkan setidaknya 5 tenaga ahli (dokter ahli kandungan, dokter ahli anesthesia, dokter Anak, perawat bedah dan bidan). Alat yang digunakan juga beragam selain itu perawatan post operasinya juga lama dan membutuhkan biaya. Jadi mari jadikan pertimbangan biaya ini menjadi motivasi Anda untuk melahirkan secar normal saja. Mengingat biaya melahirkan SC minimal sekitar 7 juta. Sedangkan bersalin normal paling sekitar 1 juta saja.
  10. Pertimbangkan Aftermath Nya. Setelah bedah caesar sejumlah besar wanita akan memerlukan rawat inap kembali untuk menangani komplikasi yang terkait. Banyak juga pasangan yang menemukan kesuburan mereka menurun, dan mereka menghadapi peningkatan risiko kehamilan ektopik, plasenta previa, ruptur uterus atau abrupsio plasenta pada kehamilan berikutnya. Banyak wanita melaporkan bahwa mereka membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk memulihkan energy mereka setelah operasi. Mengalami beberapa rasa kehilangan dan menyesal berlama-lama.
  11. Hindari Induksi dan intervensi yang tidak perlu dalam persalinan

Mengapa Harus menghindari proses induksi? Alasannya dapat And abaca disini:
➢ https://www.bidankita.com/penting-untuk-diperhitungkan-sebelum-memutuskan-untuk-induksi/
➢ https://www.bidankita.com/fakta-tentang-induksi-c-section-vbac/
➢ https://www.bidankita.com/bagaimana-cara-menghindari-induksi-yang-tidak-perlu/
➢ https://www.bidankita.com/10-alasan-hindari-induksi/
➢ https://www.bidankita.com/tips-menghindari-penggunaan-pitocin-induksi-dalam-persalinan/

12. Ikuti Kelas Prenatal Gentle Yoga, Hypnobirthing atau kelas Gentle Birth untuk Persiapan Persalinan
Dengan mengikuti kelas kelas kelas ini, maka pengetahuan Anda akan semakin banyak dan otomatis secara fisik , mental dan spiritual Anda menjadi lebih siap untuk menjalani proses persalinan
13. Pelajari tentang bagaimana Anda bisa melakukan control terhadap sensasi yang Ada.
Percaya pada tubuh anda ituadalh penting sekali. Bagaimana Anda berdamai dengan nyeri dalam persalinan dan merubah persepsi Anda tentang persalinan, ini sangatlah essensial.
Berikut ini beberapa link yang mungkin membantu:
➢ https://www.bidankita.com/tentang-nyeri-melahirkan-2/
➢ https://www.bidankita.com/berdamai-dengan-nyeri-dan-biarkan-rasa-takut-itu-lenyap-seketika-saat-melahirkan/
➢ https://www.bidankita.com/sakit-nyeri-dalam-proses-persalinan-adalah-tanda-bahwa-tubuh-anda-sedang-berproses-jadi-berdamailah/

14. Perlama waktu di rumah (saat memasuki proses persalinan)
Dengan mengetahui tahapan dalam proses persalinan dan memperlama waktu tunggu untuk tetap di rumah sampai tanda persalinan benar benar terjadi …dengan rumus 5 5 1 (jarak kontraksi tiap 5 menit sekali, dengan durasi kontraksi >50 detik dan sudah di amati selama 1 jam) memungkinkan Anda untuk datang ke tempat pelayanan kesehatan (provider) pada saat yang tepat (dengan harapan atau asumsi pembukaan sudah di atas 5 cm) maka waktu atau lama tinggal di tempat provider pun semakin singkat. Dan ini membuat kemungkinan untuk dilakukan atau di tawari intervensipun kecil.

15. Ciptakan lingkungan yang nyaman saat melahirkan
Dalam proses persalinan hormone yang paling berperan adalah Oksitosin. Nah hormone oksitosin ini akan memuncak apabila Anda berada dalam lingkungan yang hangat, tenang, nyaman dan tidak membuat Anda merasa terintimidasi.
Pelajari lagi tentang hormone oksitosin disini:
➢ https://www.bidankita.com/oksitosin-the-love-hormone/
➢ https://www.bidankita.com/oksitosin-si-hormon-cinta-yang-dapat-membuat-persalinan-dan-menyusui-menjadi-mudah/
➢ https://www.bidankita.com/tentang-si-hormon-cinta/

16. Tetaplah aktif selama proses persalinan
Ini sangatlah penting….untuk membantu optimalisasi posisi janin sehingga proses persalinan lebih nyaman dan lancar
17. Hindari penggunaan epidural yang terlalu dini
Karena ini justru akan membuat resiko SC semakin tinggi karena otomatis Anda akan menghabiskan banyak waktu di tempat tidur
18. Berdayakan diri Anda sejak masa kehamilan
Memberdayakan diri berarti mengupayakan baik body, mind maupun soul untuk melahirkan secara normal alami.
Mari mengambil langkah kecil menuju langkah yang lebih besar!
➢ Upayakan ukuran bayi Anda cukup dan tidak berlebihan dengan menghambat asupan protein hewani, produk susu, karbohidrat dan permen/gula yang berlebihan.
➢ Makanlah makanan organik bila memungkinkan, untuk menghindari hormon pertumbuhan.
➢ Jangan pasif Malpositioning merupakan area dimana pencegahan adalah kunci maka Anda harus memahami tentang OPTIMALISASI POSISI JANIN
➢ Deteksi dini dan koreksi presentasi sungsang, posisi janin yang posterior atau persisten yang mana ini membutuhkan pemeriksaan visual, profil fundus laporan ibu mengenai lokasi gerakan janin paling menonjol, palpasi yang menyeluruh, dan verifikasi posisi lokasi yang dicurigai melalui nada jantung, kadang-kadang ditambah dengan pemeriksaan vagina jika Anda tidak benar-benar yakin. Intinya ketahuilah posisi janin sejak dini saat kehamilan sehingga ketika terjadia kelainan maka Anda mempunyai cukup waktu untuk berkonsultasi dan melakukan reposisi bersama bidan datau dokter yang kompeten ⇒ disini pentingnya pengetahuan tentang BELLY MAPPING saat masa kehamilan.
➢ Ayo MEMBACA! Selama masa kehamilan pengetahuan itu sangatlah penting. Banyak sekali blog, website, dan grup di social media yang berbagi tentang kehamilan dan persalinan yang sehat. Berdayakan diri anda untuk belajar dan belajar lahgi karena ini sangat penting. PENGETAHUAN ADALAH KUNCI untuk mendapatkan pengalaman yang positif dalam kehamilan dan persalinan.
➢ Nutrisi adalah kunci untuk kesehatan bayi, kehamilan dan kelahiran. Setiap dari berbagai sumber makanan alami. Makan 80-100 gram protein per hari. Pastikan Anda mendapatkan cukup karbohidrat juga, atau protein akan digunakan sebagai bahan bakar. Jangan menghindari garam. Sel bermandikan garam dan Anda sedang membangun jutaan sel-sel baru terus-menerus. Anda dapat menghindari komplikasi terburuk dengan makan cukup protein dan pengasinan makanan secukupnya. Anda akan menghindari preeklamsia atau toksemia, prematuritas, retardasi pertumbuhan intrauterin, bayi berat lahir rendah, dan abrupsi plasenta. Kesehatan yang baik Anda akan mencegah pendarahan dan persalinan yang lama.
Nah semoga bermanfaat
Salam Hangat
Bidan Kita
Referensi
➢ Delivery Method Drives Rehospitalization Rates. American Journal of Nursing 100 (8): p. 20. (August 2000). News item reprint from Lydon-Rochell M., et al. JAMA 2000; 283 (18): 2411–16.
➢ Wagner, M. (1994). Pursuing the Birth Machine: The Search for Appropriate Birth Technology. Sydney and London: ACE Graphics.
➢ Wagner, M. (2000). Risks of cesarean section. Handout, global birthing class. Midwifery Today New York City International Conference.

EFEK MUSIK TERHADAP TUBUH KITA

Banyak artikel bahkan penelitian-penelitian mengungkapkan bahwa musik dapat mempengaruhi kita secara emosi, fisik, mental, dan spiritual. Jenis musik mana yang baik untuk kesehatan emosi, fisik, mental, dan spiritual masih kontroversi. Berikut ini data-data penelitian mengenai efek musik terhadap berbagai bagian dan fungsi tubuh kita, termasuk bagaimana efeknya terhadap otak, peningkatan berbagai hormon, dan hubungannya dengan ritme tubuh.

HUBUNGAN MUSIK DENGAN FUNGSI OTAK

Semua jenis bunyi atau bila bunyi tersebut dalam suatu rangkaian teratur yang kita kenal dengan musik, akan masuk melalui telinga, kemudian menggetarkan gendang telinga, mengguncang cairan di telinga dalam serta menggetarkan sel-sel berambut di dalam Koklea untuk selanjutnya melalui saraf Koklearis menuju ke otak. Ada 3 buah jaras Retikuler atau Reticular Activating System yang diketahui sampai saat ini yaitu:

1. Jaras retikuler-talamus. Musik akan diterima langsung oleh Talamus, yaitu suatu bagian otak yang mengatur emosi, sensasi, dan perasaan, tanpa terlebih dahulu dicerna oleh bagian otak yang berpikir mengenai baik-buruk maupun intelegensia.

2. Melalui Hipotalamus mempengaruhi struktur basal “forebrain” termasuk sistem limbik,

3. Melalui axon neuron secara difus mempersarafi neokorteks. Hipotalamus merupakan pusat saraf otonom yang mengatur fungsi pernapasan, denyut jantung, tekanan darah, pergerakan otot usus, fungsi endokrin, memori, dan lain-lain.

Ira Altschuler menyatakan bahwa “Sekali suatu stimulus mencapai Talamus, maka secara otomatis pusat otak telah diinvasi.”

Memori dalam otak yang mampu merekam apa saja yang masuk melalui pendengarannya bersama musik, tanpa mampu dicerna oleh akal sehat. Otak manusia memiliki dua bagian besar, yaitu otak kiri dan otak kanan. Walaupun banyak peneliti mengatakan bahwa kemampuan musikal seseorang berpusat pada belahan otak kanan, namun pada proses perkembangannya proporsi kemampuan yang tadinya terhimpun hanya pada otak kanan akan menyebar melalui Corpus Callosum kebelahan otak kiri. Akibatnya, kemampuan tersebut berpengaruh pada perkembangan linguistik seseorang.

Melodi menghasilkan gelombang otak yang sama pada otak kiri maupun kanan, sedangkan harmoni dan ritme lebih terfokus pada belahan otak kiri saja. Namun secara keseluruhan, musik melibatkan hampir seluruh bagian otak..

MUSIK DAN PRODUKSI HORMON

Mary Griffith, seorang ahli fisiologi, mengemukakan bahwa hipotalamus mengontrol berbagai fungsi saraf otonom, seperti bernapas, denyut jantung, tekanan darah, pergerakan usus, pengeluaran hormon tiroid, hormon adrenal cortex, hormon sex, bahkan dapat mengontrol seluruh metabolisme tubuh kita. Sebuah penelitian menemukan adanya peningkatan Luteinizing Hormone (LH) pada saat mendengarkan musik. LH adalah suatu hormon sex yang merangsang pematangan sel telur.

Penelitian lain oleh Satiadarma (1990) dilakukan dengan cara mengukur suhu kulit menggunakan alat Galvanic Skin Response (GSR). Pada saat subyek penelitian mendengarkan musik hingar-bingar, maka suhu kulit lebih rendah dari pada suhu basal (suhu normal individu tersebut tanpa musik). Sebaliknya, ketika musik lembut diperdengarkan, suhu kulit meninggi dari biasanya. Hal ini menunjukkan adanya suatu hormon stress yang dilepaskan oleh otak, yaitu Adrenalin, yang dapat mempengaruhi bekerjanya pembuluh darah di kulit untuk vasokonstriksi (menyempit) atau vasodilatasi (melebar). Pada kondisi stress, adrenalin banyak dikeluarkan dan pembuluh darah kulit menyempit, sehingga suhu kulit menurun. Kesimpulannya adalah jenis musik hingar-bingar dapat menyebabkan kita stress, sedangkan musik lembut memiliki efek menenangkan.

Penelitian oleh Ann Ekeberg menunjukkan pengaruh jenis musik terhadap denyut jantung. Siswa di sebuah sekolah menjadi subyek penelitian dan mereka diukur kecepatan denyut nadinya sebelum mendengar musik. Kemudian musik jenis hard rock diperdengarkan selama 5 menit. Semua siswa harus tetap duduk tenang di kursi mereka. Pada akhir tes, denyut nadi diperiksa kembali dan dicatat. Hasilnya adalah peningkatan denyut nadi sebesar 7-12 denyut per menit. Kesimpulannya, walaupun pendengar duduk diam di kursinya, energi yang berlebihan dari musik rock tetap akan mempengaruhi jantung untuk berdetak lebih cepat. Itu sebabnya pendengar musik rock sangat sulit untuk duduk diam bila mendengar musik yang mempercepat denyut jantung. Energi yang terakumulasi akan mencari jalan untuk dilepaskan.

Selain meningkatkan denyut jantung, tekanan darahpun dapat meningkat oleh adanya adrenalin. Hal ini juga akan kembali meningkatkan produksi adrenalin, karena tubuh yang berada dalam keadaan stress, berusaha untuk mengatasinya dengan memproduksi lebih banyak adrenalin agar alert/waspada. Jika denyut stress ini berlangsung terus menerus, misalnya pada sebuah konser rock yang panjang, maka jumlah adrenalin yang diproduksi menjadi berlebihan, dan tubuh tidak mampu lagi untuk membuang kelebihan ini. Sebagian kelebihan adrenalin ini akan diubah oleh tubuh menjadi zat kimia lain yang dikenal dengan adrenochrome (C9H9O3N). Sebenarnya senyawa ini adalah suatu obat psikotropika yang mirip dengan LSD, Mescaline, STP, dan Psylocybin. Beberapa tes menunjukkan bahwa zat ini menimbulkan suatu ketergantungan, seperti obat-obat lainnya. Jadi tidaklah aneh bila orang ‘high’ dalam sebuah konser rock, memasuki kondisi trance dan kehilangan kontrol diri. Sebagaimana dalam semua keadaan ketergantungan / adiksi, maka akan terjadi toleransi. Musik yang sama yang semula dapat menimbulkan rasa excitement, sekarang tidak lagi memuaskan. Dibutuhkan kepuasan yang lebih tinggi, dibutuhkan musik yang lebih keras, lebih kacau dan lebih tidak beraturan. Dimulai dengan soft rock, kemudian rock’n’roll, dan dilanjutkan menjadi heavy metal rock.

David Noebel, meneliti bahwa nada bass dengan getaran frekuensi rendah bersama-sama dengan dentuman drum, mempengaruhi cairan serebrospinal, yang akan mempengaruhi kelenjar Pituitary di otak. Kelenjar ini memiliki fungsi sekresi berbagai hormon tubuh.

Peneliti lain di Denver, Colorado, Amerika Serikat membandingkan berbagai macam efek oleh berbagai jenis musik terhadap tanaman. Tanaman-tanaman itu ditempatkan di dalam lima buah rumah tanaman yang identik. Tanah, cahaya, dan kondisi air dibuat persis sama satu sama lain dan jenis tanamannya pun sama. Selama beberapa bulan peneliti memperdengarkan jenis musik yang berbeda pada masing-masing rumah tanaman tersebut. Rumah pertama, karya Bach; yang kedua, musik India; yang ketiga, hard rock; yang keempat, musik country dan Barat; sedangkan yang kelima, tidak diperdengarkan musik apapun.

Hasilnya, di rumah tanaman yang hanya diperdengarkan musik hard rock, tidak ada hasil pertumbuhan sama sekali. Pertumbuhan berhenti dan tidak mau berbunga. Di rumah tanaman yang dengan musik Bach dan India, tanaman nampak hijau, tumbuh dengan subur, sehat, dan berbunga banyak. Tanaman yang mendengarkan musik country dan Barat tumbuh sama seperti tanaman yang tidak diperdengarkan musik, pertumbuhannya biasa saja dengan jumlah bunga normal. Tentunya tidak ada hubungan emosional pada tanaman, namun pasti terjadi sesuatu melalui frekuensi gelombang suara yang mempengaruhi laju pertumbuhan mereka. Kalau musik mempunyai pengaruh yang sangat dalam terhadap organisme sederhana seperti itu, apa pengaruhnya terhadap sistem yang lebih kompleks? Musik juga dikenal sebagai wahana terapi.

Sejak zaman dahulu dikenal penyembuhan fisik dan mental melalui musik. Daud memainkan kecapi sambil menyanyi untuk menyembuhkan Raja Saul yang sedang gundah. Musik juga dipakai oleh Raja Philip V dari Spanyol, Raja George II dari Inggris, dan Raja Ludwig II dari Bavaria untuk penyembuhan. O’Sullivan (1991) mengemukakan bahwa musik mempengaruhi imaginasi, intelegensi dan memori, di samping juga mempengaruhi hipofisis di otak untuk melepaskan endorfin. Endorfin kita ketahui dapat mengurangi rasa nyeri, sehingga dapat mengurangi penggunaan obat analgetik, juga menurunkan kadar katekolamin dalam darah, sehingga denyut jantung menurun. Mornhinweg (1992) meneliti 58 subyek sehat untuk menilai jenis musik mana yang menurunkan stress. Musik klasik ternyata memberikan efek relaksasi yang dapat dibuktikan secara statistik dibandingkan dengan musik “new age”. Musik yang menenangkan ini juga dipakai dalam pengobatan penderita infark miokard (serangan jantung), pasien sebelum operasi, bahkan untuk menurunkan stress pasien yang menunggu di ruang tunggu praktek.

HUBUNGAN MUSIK DENGAN RITME TUBUH

Manusia adalah mahluk yang ritmik. Ada siklus gelombang pada otak, siklus tidur, denyut jantung, sistem pencernaan, dan lain-lain yang kesemuanya bekerja dalam satu ritme. Fenomena ritmik ini bukan hanya terjadi pada manusia, tetapi pada hampir semua mahluk hidup, termasuk tumbuh-tumbuhan. Bila ada gangguan terhadap ritme tubuh ini, maka dapat terjadi berbagai penyakit, seperti diabetes, kanker, dan gangguan pernapasan. Peneliti David A. Noebel menemukan bahwa ritme musik rock dapat mengganggu kadar insulin dan kalsium dalam tubuh. Sumber makanan otak kita didapat dari gula dalam darah, namun bila darah lebih banyak dialirkan ke organ lainnya, maka otak akan kekurangan gula. Dengan demikian daya pikir dan pertimbangan moral juga menjadi tumpul. Tidak heran bila orang mendengar musik rock dalam sebuah konser, mereka dapat berbuat apa saja, tanpa pertimbangan. Jantung manusia berdenyut 70-80 kali per menit dengan teratur, denyut jantung bila didengar dengan stetoskop akan berbunyi DUG-dug-…… Bunyi pertama lebih keras, bunyi kedua lebih lemah, diikuti fase istirahat. Musik yang baik memiliki ritme DUG-dug-DUG-dug untuk 4/4 dan DUG-dug-dug untuk 3/4. Ini adalah jenis irama yang sehat, karena sesuai dengan ritme tubuh. Musik rock memiliki ritme yang terbalik, dug-DUG-dug-DUG. Ritme yang lebih keras jatuh pada ritme ke-dua dan ke-empat. Atau dug-dug-DUG, sehingga ritme keras jatuh pada ritme ke-tiga, dikenal dengan istilah “back beat”/anapestic beat. Ritme keras bahkan dapat jatuh pada sembarang tempat, disebut sebagai “break beat”. Ritme demikian berbahaya bagi tubuh, karena berlawanan dengan ritme tubuh yang sehat.

Semoga Bermanfaat

Salam Hangat

Bidan Kita

 

14 Alasan mengapa hypnosis sangat berguna pada ibu bersalin

dr. Kroger states: There is no doubt that the expectation of pain and fear associated with labor can be effectively relieved by suggestion and / or hypnosis.”

Keuntungan Hypnosis:

1. Mengurangi ketakutan, ketegangan, dan nyeri sebelum dan selama persalinan dengan menaiknya derajat ambang nyeri pada ibu bersalin tersebut.

2. Mengurangi kemungkinan pemakaian chemoanalgesia dan anesthesia dalam persalinan.

3. Mengendalikan dengan sepenuhnya anggapan ibu bahwa bersalin itu suatu hal yang menyakitkan; ibu dapat memilih untuk merasakan sensasi-sensasi kelahiran bayi atau tidak, ketika dia memilih/ memutuskan.

4. Mengurangi resiko robekan jalan lahir dan mempercepat pemulihan ibu.

5. Pada pasien yang mau bekerjasama sepenuhnya, mengurangi resiko persalinan dengan pembedahan, mengurangi resiko episiotomy dan membuat ibu merasa nyaman.

6. Pada pasien yang harus dilakukan pembedahan, mental dan jiwanya lebih tenang dan ibu lebih kooperatif

7. Hipnosis memperpendek lama Kala I kira-kira 3 jam pada primipara dan lebih dari (sekedar) 2 jam pada multiparae.

8. Hipnosis mengurangi rasa kelelahan pada ibu bersalin.

9. Hipnosis dapat digunakan dipada dalam individu yang lemah.

10. Hubungan hipnotis dapat ditransfer ke satu rekanan, satu dokter RS atau suatu perawat, atau kepada suami, masing-masing dari yang, tanpa pelatihan yang sebelumnya, dapat siap mempengaruhi dan memelihara status.

11. Tidak ada pendidikan yang rumit atau latihan-latihan taat pada aturan keagamaan diperlukan untuk mencapai hubungan yang hubungan antar pribadi kuat penting untuk sukses dari kelahiran bayi di bawah hipnose.

12. Tidak ada kemungkinan bahwa kejahatan akan dilaksanakan kepada ibu atau bayi oleh hypnoanesthesia. Sebaliknya, literatur menawarkan suatu jumlah yang pantas dipertimbangkan dari bukti bahwa ketika obat analgesic diberi untuk mengurangi rasa sakit yang mereka bisamengakibatkan berkurangnya penyediaan oksigen kepada janin. Yang dikombinasikan dengan faktor-faktor asphyxia yang lain seperti trauma atau persalinan sulit, menghasilkan anoksia hal-hal janin dan, otak rusak parah; sulit; keras; berat. Dengan hypnoanesthesia, bahayanya anoksia hal-hal janin dengan jelas dikurangi.

13. Kelahiran bayi di bawah hypnoanesthesia adalah suatu hal yang sungguh memuaskan pengalaman secara emosional untuk para ibu yang dengan baik disesuaikan. Mendengar tangis bayi yang pertama itu atau melihat dia baik pria maupun wanita terasa sangat menggetarkan hatti dan ingin segera memeluk bayinya.

14. Hipnose dapat menolong orang-orang yang sedang dalam keadaan darurat. Aplikasi yang sukses yang sudah dilaporkan adalah abruptio plasenta dengan persalinan bayi hidup, perdarahan juga dapat dihentikan.

“If these advantages were more widely known, more mothers would have their babies using hypnosis.”—W.S. Kroger, M.D.

Sedangkan menurut John Hartland penulis buku Medical and Dental Hypnosis and Its Clinical Applications, menyatakan keuntungan dan kerugian penggunaan hypnosis dalam Obstetri antara lain:

Keuntungan

1. Hypnosis dapat sangat meningkatkan kemampuan ibu untuk lebih rileks, secara mental dan secara phisik. Ibu akan siap menerima fakta bahwa tidak ada alasan apapun untuk takut dan bahwa karena ibu mampu rileks dengan sepenuhnya, ketegangan dan nyeri akan menghilang lenyap, dan persalinan akan lebih mudah.

2. Hypnosis menghasilkan pernapasan tanpa tekanan dan memperlancar peredaran darah juga mampu menghasilkan morfin alami dalam tubuh sehingga rasa sakit bisa berkurang bahkan hilang.

3. Hypnosis biasanya memperpendek Kala I persalinan.

4. Hypnosis mampu mengurangi rasa sakit dan resiko terjadi robekan perineum pada saat persalinan.

5. Pada ibu dengan persalinan SC dapat membantu menjadikan ibu lebih tenang.

6. Pemulihan kesembuhan Post-operative juga lebih cepat dan mengurangi komplikasi.

7. Masa menyusui anak dapat dirangsang dan proses menyusui dapat dimudahkan.

Kerugian

1. Tanggapan pasien yang salah tentang hypnosis dapat menghambat proses hypnosis.

2. Hasil dari hypnosis akan lebih maksimal apabila pasien sudah mendapatkan pelatihannya dan sering berlatih.

3. Variabilitas derajat tingkat dari kepekaan kepada hipnose.

4. Ketiadaan kerjasama dan mengerti pada pihak personil yang dilatih maupun yang terlatih.

.

Hypnosis dalam ilmu kebidanan data digunakan pada saat kehamilan dan persalinan sehingga dapat meningkatkan kesehatan, mengurangi kelelahan dan rasa tidak nyaman serta keluhan yang ditimbulkan akibat dari proses kehamilan maupun persalinan, mengurangi morning sickness

Association and founder of the Hypnonatal program for painless childbirth, mengatakan bahwa “When using hypnosis in early pregnancy in most cases within one or two sessions, feelings of nausea and sickness subside…”

Penelitian juga membuktikan bahwa hypnosis mungkin dapat menjadi sebuah therapy untuk kasus-=kasus pada kehamilan dengan presentasi bokong.

(Mehl, 1994). 100 ibu hamil dengan umur kehamilan 37-40 minggu yang dilakukan matching dengan group pembanding dengan riwayat obstetric dan social yang sama dan memenuhi criteria inklusi. The experimental group yang dilakukan hypnosis yang disertai dengan sugesti terapi dan relaksasi menunjukkan hasil bahwa janin tersebut bida berubah posisi menjadi vertek atau presentasi kepala. Hasil yang signifikan menunjukkan 84% pada ibu yang mendapatkan hypnosis menjadi presentasi kepala dan pada group control ternyata 48% yang berubah menjadi presentasi kepala. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah bahwa dengan hypnosis dapat memperbaiki atau mengkoreksi posisi janin .

 

HypnoBirthing patut dijalani oleh semua keluarga yang ingin mengoptimalkan perkembangan keturunan mereka agar menyiapkan anak-anak yang mempunyai kecerdasan spiritual ( SQ ) yang tinggi.”

dr. Tb. Erwin Kusuma SpKJ,(K)

 

Salam Hangat

Bidan Kita

 

OTAK, STRES DAN RELAKSASI

0

Otak merupakan organ terpenting dalam tubuh manusia.

Otak terbagi atas 4 area utama : 1. Kortek Serebri, 2. Otak tengah, 2. Batang Otak, merupakan pengendali sistem syaraf utama , 4. Serebulum (Otak Kecil), mengatur koordinasi gerakan kompleks. Pemacu Otak: Meditasi dan Latihan Relaksasi

Mekanisme meditasi dapat mempengaruhi kinerja otak antara lain:

1. Meditasi memiliki efek serupa dengan efek piracetam, yang memperlambat metabolisme otak. Hal ini memungkinkan neuron otak bekerja lebih efisien dan menggunakan lebih sedikit energi. Dan meditasi mempunyai kemampuan yang melebihi piracetam dan tanpa resiko efek samping.

2. Meditasi dapat menurunkan kadar laktat dalam darah. Laktat dalam darah yang berlebihan dapat menyebabkan kecemasan dan insomnia

3. Meditasi meningkatkan kadar dehidroepiandrosteron (DHEA) yaitu suatu penanda vitalitas otak.

4. Meditasi adalah sistem manajemen stress yang menurunkan tekanan darah, selain menurunkan kadar kolesterol, sehingga dapat menurunkan resiko arterosklerosis yang dapat memblokir arteri dan membatasi aliran darah ke otak.

Pengacau Otak: Stress dan Kecemasan

Respons “melawan-atau-kabur” terhadap stress ketakutan dan kecemasan merupakan impuls yang masih ada dan diperlukan oleh kita semua dan melibatkan interaksi yang kompleks antara yang kompleks antara seluruh otak dan tubuh.

Struktur Anatomi dari Ketakutan dan Kecemasan

Pemeran utama dalam otak yang memperantarai respons stress antara lain:

1. Sistem Limbik, Khususnya amigdala dan hipokampus

2. Serebelum

3. Korteks

4. Talamus

Amigdala merupakan pusat respon stress secara sadar. Bagian ini merupakan inti yang berbentuk buah badam pada sistem limbik yang terletak di ujung depan tiap hipokampus yang menuju korteks frontotemporal. Inti yang kecil ini memasukkan informasi, perasaan dan dorongan ke hipokampus, dan memasukkan sensori ke talamus.

Bagaimana Pikiran Mempengaruhi Tubuh Kita?

Ilmu yang mengkaji hubungan antara pikiran – tubuh disebut dengan berbagai nama, diantaranya psikoneuroimunologi, psikofisiologi atau ada yang menyebutnya neuropsikologi. Pada dasarnya semua itu mempelajari bagaimana pikiran, perasaan mempengaruhi sistem saraf dan selanjutnya mempengaruhi fungsi tubuh. Satu cara untuk menggali interaksi ini adalah dengan mengukur pengaruh stress.

Pengukuran yang umum adalah dengan mengukur kadar kortisol (hormon stress), fungsi imun, perbaikan luka, reaktifitas kardiovaskular (seberapa cepat dan seberapa tinggi tekanan darah seseorang serta denyut jantungnya dapat berespon terhadap stress). Banyak penelitian menunjukkan bagaimana stress secara negatif mempengaruhi sistem yang bekerja dalam tubuh. Perawatan dalam waktu lama secara signifikan menurunkan fungsi imun.

Istri yang ditinggalkan suaminya meninggal, butuh waktu setahun untuk memulihkan kesehatannya. Korban pemerkosaan dan orang yang mengalami stress pasca trauma menunjukkan peningkatan reaktifitas kardiovaskular serta fungsi kortisol yang abnormal. Luka yang hanya sebesar 3,5 mm butuh waktu penyembuhan selama 3 hari jika sedang menghadapi hari-hari ujian.

Pada kondisi sebaliknya, bermain kartu dengan teman beberapa jam dapat meningkatkan fungsi imun, tertawa dari hati dapat meningkatkan imunitas selama 12 jam sesudahnya. Latihan menurunkan reaktifitas kardiovaskular. Massage dan mendengarkan musik yang tenang, dapat menurunkan kadar kortisol.

Secara umum, stress, kehilangan, perawatan dalam waktu lama, kesepian, marah, trauma, hubungan rumah tangga yang bermasalah akan memberikan efek negatif dan lebih lanjut akan berpengaruh negatif pula terhadap fungsi tubuh. Tapi, para peneliti juga memastikan bahwa kita juga bisa secara positif mempengaruhi kesehatan kita dengan cinta, persahabatan, kehidupan spiritual, pandangan positif, meditasi, yoga, musik, seni atau memelihara hewan peliharaan.

Di dalam tubuh kita terdapat suatu senyawa kimiawi yang disebut neurotransmitter, yaitu suatu senyawa yang bertugas mengirimkan sinyal melalui sistem syaraf. Senyawa kimia ini berada di otak, tepatnya di akhiran sel syaraf. Tapi juga dapat ditemukan di organ lainnya, seperti di jantung, usus, sistem imun. Neurotransmitter dapat berdifusi ke dalam jaringan dan darah. Jika ingin dianalogikan, sistem syaraf itu sebagai suatu jaringan kabel telpon, mampu menyalurkan berbagai informasi dari satu tempat ke berbagai tempat lain dalam tubuh.

Inilah alasan kenapa respon yang terjadi di tubuh kita dapat terlihat di berbagai tempat yang berbeda di tubuh. Kenapa depresi, yang berhubungan dengan rendahnya kadar serotonin (sebuah neurotransmitter) di otak, juga menyebabkan penurunan fungsi imun dan penurunan fungsi usus besar. Dan kenapa antidepresan mempunyai efek samping pada sistem gastrointestinal. Kenapa terkadang perut terasa tidak enak ketika kita sedang cemas ? Karena neurotransmitter yang ada di usus dapat merupakan refleksi dari apa yang terjadi di kepala.

Penemuan neurotransmitter, sitokin, limfokin, peptide dan hormon beserta hubungan timbal baliknya terus meningkat setiap hari. Begitu juga, bagaimana senyawa-senyawa tersebut mempengaruhi berbagai kejadian dalam hidup kita dan bagaimana tubuh kita memilih untuk berespon terhadap kejadian tersebut telah berhasil dipahami.

Dulu kita memandang sistem imun sebagai suatu kekuatan pasif, menunggu menghadapi musuh, seperti bakteri, masuk menginvasi tubuh kita. Ternyata tidak cuma sebatas itu. Sistem imun merupakan sistem yang terintegrasi dalam tubuh. Reseptor kortisol yang ada di sel imun adalah jawaban dari bagaimana stress berpengaruh terhadap sistem imun dan reseptor neurotransmitter di sel imun adalah jawaban bagaimana mood mempengaruhi sistem imun. Oleh karena itu, jelaslah bagaimana stress dan mood bisa berpengaruh terhadap kesehatan kita.

Bisakah kita mempengaruhi proses fisiologi dalam tubuh ? Semenjak ditemukannya respon relaksasi, yaitu pada pernapasan yang tenang dapat menurunkan tekanan darah, ditemukan juga bukti yang cukup bahwa kita bisa mempengaruhi proses fisiologi tubuh kita. Bagaimana hal ini dapat terjadi ? Kita harus melihat kembali bagaimana kerja dasar otak kita. Jika kita tidak kidal, sisi otak sebelah kiri, yang memegang peran dalam berpikir linear, seperti logika dan matematika, lebih berkembang. Sedangkan sisi yang kanan lebih berhubungan dengan kreatifitas, gambar atau hubungan antar objek. Sisi kanan otak ini mempunyai koneksi yang padat dengan sistem limbik dan amigdala, bagian dari otak yang penting dalam emosi juga memori yang didapat dari panca indera kita. Sistem limbik ini selanjutnya mempunyai hubungan dengan hipotalamus. Pada salah satu jalur, hipotalamus mempengaruhi sistem nervus otonom, dimana ingatan yang menyenangkan diterjemahkan menjadi sinyal yang memerintahkan untuk menurunkan denyut jantung, tekanan darah, respirasi dan merelaksasi tonus otot. Sedangkan pada jalur yang lain, hipotalamus mengirim sinyal ke glandula pituitary, yang mengontrol hormon tubuh. Sinyal ini diterima glandula pituitary sebagai perintah untuk menurunkan kortisol,yang dikenal sebagai hormon stress. Pada gilirannya, hormon tersebut akan memberikan feed back positif kepada sistem imun untuk berfungsi optimum. Begitulah bagaimana kita mempengaruhi proses fisiologi tubuh kita. Melalui pikiran. Kejadian tersebut terjadi terus-menerus secara spontan setiap hari. Hebatnya lagi, kita juga dapat membuat kesan tanpa harus ada image yang nyata ada di hadapan kita. Karena pikiran tidak dapat membedakan mana yang nyata dan mana yang hanya imajinasi belaka. Penelitian pada hasil scan otak menunjukkan ketika kita melihat gambar sebuah pohon atau ketika kita hanya membayangkan sebuah pohon, area otak yang sama menggambarkan pola yang sama pula.

Jadi dapat saja terjadi kita sakit karena berpikir ada penyakit dalam tubuh kita padahal sebenarnya penyakit itu tidak ada. Begitu juga sebaliknya. Ketika ada suatu penyakit dalam tubuh kita namun kita tidak berpikir kita sakit, bisa jadi kita tidak akan benar-benar jatuh sakit atau sakit yang kita derita tidak akan segera menjadi parah. Beberapa penelitian berhubungan dengan hal ini telah dilaporkan. Yang cukup sering adalah pada pasien kanker. Pada pasien yang diberikan pengobatan serta dorongan tentang penyakit yang dideritanya, diberi keyakinan bahwa penyakitnya tidak akan mematikan dan pasien tersebut yakin dan percaya akan hal itu, kemudian ia mampu terus mengembangkan pikiran positifnya, didapat besar sel kanker dalam tubuhnya mengecil bahkan ada yang hilang sama sekali. Namun pada pasien yang tidak percaya bahwa dia akan baik-baik saja, pasien tersebut pun tidak bertahan hidup lama.

Hasil dari proses fisiologi yang sama dapat berubah oleh pikiran yang kita miliki sewaktu proses masih berlangsung. Misalnya, seorang wanita sudah terlanjur berpikir bahwa dirinya mandul. Dia berpikir, “Saya tidak mungkin bisa hamil”. Padahal sebenarnya tidak. Dan pada akhirnya dia benar-benar tidak hamil, dan itu bukan karena dia infertile tapi hanya karena pikirannya. Keadaan ini tidak jarang dialami oleh banyak orang.

Pikiran dan emosi dapat menimbulkan penyakit sungguhan. Dan fenomena ini sebenarnya amat sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Banyak orang yang datang ke praktek dokter karena gangguan-gangguan psikogenik (gangguan akibat emosi).

Mereka datang dengan berbagai keluhan yang sangat variatif namun setelah dilakukan anamnesis dan pemeriksaan, dokter tidak dapat mendiagnosis penyakit yang diderita si pasien. Akhirnya dokter akan mengirim pasien ke laboratorium untuk menjalani serentetan pemeriksaan, yang sebenarnya tidak perlu, dengan “harapan” akan menemukan “sesuatu” yang abnormal. Hal demikian tidak jarang terjadi karena memang tidak mudah membedakan antara penyakit yang disebabkan oleh masalah tubuh dengan yang disebabkan oleh stress emosi. Seperti telah dijelaskan di atas, hormon dan neurotransmitter yang berperan dalam timbulnya stress dapat menimbulkan efek di berbagai tempat di tubuh kita.

Jadi dengan berfikir positif dapat menjadikan kita sebagai pribadi yang kuat juga sehat.

Â