Bidan Kita

Home Blog Page 60

Delapan Cara untuk Meningkatkan Keselamatan dan Kenyamanan saat Melahirkan


Selamat! Anda akan punya bayi. Atau mungkin Anda berpikir untuk menjadi hamil. Tidak pernah terlalu dini untuk mulai merencanakan untuk kehamilan dan kelahiran yang damai, aman, sehat. Di seluruh dunia, perempuan mempunyain memori bahwa melahirkan adalah proses alami, fisiologis normal. Perempuan memberdayakan diri mereka sendiri untuk memungkinkan kehamilan dan kelahiran terjadi dalam cara yang damai, nyaman, mencintai, bahkan suci.

Artikel ini akan menyarankan delapan cara untuk meningkatkan kenyamanan dan kesehatan Anda saat Anda sedang hamil dan ketika Anda “membawa” anak Anda yang berharga ke dunia. Ambil waktu beberapa saat untuk membaca setiap saran.

1. Mendidik diri sendiri.

Ingat pengetahuan itu penting dan bahkan KUNCI untuk mencapai kehamilan dan persalinan yang nyaman. Karena ketika Anda tidak tahu menahu tentang kehamilan dan persalinan/kelahiran Anda akan semakin tidak bisa “connect” dengan diri dan tubuh Anda. Dan ketika itu terjadi maka yang ada adalah rasa takut, cemas, khawatir. Dan ketika selama hamil dan proses persalinan pikiran Anda diliputi rasa takut maka semuanya tidak akan berjalan dengan lancar.

Ayo mulai BACA. Cobalah untuk merumuskan pendapat tentang bagaimana melahirkan dipandang oleh profesi medis dan bagaimana Anda melihatnya dari kacamata Anda sendiri. Berbicara dengan wanita yang telah melahirkan secara alami. Luangkan beberapa menit membayangkan bagaimana proses persalinan yang “sempurna” untuk Anda dan bayi Anda, dan apa yang diperlukan atau apa yang harus Anda pelajari dan persiapkan untuk memiliki pengalaman itu. Kembangkan daftar pertanyaan dan tanyakan kepada dokter, perawat, atau bidan agar mereka dapat menjawab dan menjelaskan secara detail kepada Anda. Salin artikel ini atau artikel-artikel lain yang sekiranya penting dan dapat dijadikan bahan diskusi lalu membawanya ke pertemuan prenatal Anda berikutnya.

Ingat bahwa penyedia layanan kesehatan adalah orang-orang yang memiliki keahlian medis mereka, namun juga sibuk sehingga kadang mereka hanya berkutat pada rutinitas dan tidak atau belum berkembang sesuai dengan perkembangan asuhan pelayanan yang berkembang saat ini. Contoh nyata saja, kita tahu bahwa hypnobirthing sangatlah penting untuk dipelajari ibu hamil dan juga bidan serta dokternya seharusnya semua ibu yang hendak bersalin didampingi dnegan metode hypnobirthing namunkenyataannya banyak bidan atau dokter yang belum tahu tentang apa itu hypnobirthing. Ini dikarenakan mereka masih ketinggalan informasi karena rutinitas yang begitu menyita waktu mereka.

2. Lebih teliti saat memilih provider.

Setelah membaca, berbicara dengan ibu baru di daerah Anda, saling sharing tentang jenis kehamilan dan perawatan kelahiran yang Anda inginkan, wawancara calon penyedia layanan kesehatan tentang perawatan. Jangan memilih provider hanya karena mereka dekat, atau anggota keluarga Anda pernah dia tolong. murah atau alasan-alasan lainnya. Anda harus jeli memilih provider yang pas untuk Anda.

  • Pilih dokter, perawat, atau bidan yang akan mendukung keinginan Anda. Bicara ke banyak atau beberapa provider untuk mendapatkan rasa “klik” dan memahami bagaimana cara provider tersebut melakukanpendekatan dalam memberikan pelayanan kepada ibu yang hendak melahirkan. atau gampangannya memahami “treatment & hospitality” provider kepada klien kliennya
  • Menulis rencana melahirkan (birth plan) dan mendiskusikannya dengan provider tentang prospektifnya. Ingat bahwa penyedia layanan kesehatan adalah manusia, sama seperti Anda. Jadi pasti ada yang “cocok” dan juga ada yang “kurang cocok” dengan Anda. Yang terpenting saat ini adalah cobalah untuk memberdayakan diri Anda untuk memiliki kelahiran yang Anda inginkan, sementara yang lain biarlah mereka melakukannya dengan cara mereka.
  • Mempertimbangkan untuk melahirkan alami di rumah (jika memungkinkan) tau di rumah bersalin atau klinik bidan. karena pada dasarnya bidan itu memiliki keahlian sama seperti mereka yang bekerja di rumah sakit. Mereka punya peralatan darurat, dan sudan punya system rujukan, sehingga jika perlu atau ada situasi khusus maka Anda dan bayi Anda dapat diangkut ke rumah sakit.
  • Menyewa bidan dan / atau doula. Doula bukan penyedia layanan medis: mereka hadir semata-mata untuk menjadi advokat dan orang yang mendukung. saat Anda peruksa tanyakan ke provider Anda untuk memastikan doula Anda akan diizinkan untuk tinggal bersama Anda dan memndampingimu setiap saat. Jika Anda memilih bidan, jangan lupa untuk mewawancarai dia.
  • Pertimbangkan untuk melahirkan bayi dalam air (apabila ternyata provider Anda menyediakan layman ini). Air adalah lingkungan yang sangat menenangkan untuk persalinan.  Pastikan untuk meminta penyedia layanan kesehatan Anda jika mereka mendukung Anda dalam hal ini dan apakah mereka memiliki bak khusus untuk melahirkan dan bersedia untuk menggunakannya.

3. Makan makanan yang sehat dan bergizi seimbang

Wanita hamil makan untuk dua orang, tetapi bayi Anda tidak membutuhkan kalori sebanyak orang dewasa. Jangan gunakan kehamilan Anda sebagai alasan untuk makan makanan junk food.  Mulailah mengkondumsi makan organic, Pastikan Anda mendapatkan jumlah yang cukup dari asam lemak esensial, Konsumsilah juice setiap hari, jus sayuran segar adalah sumber nutrisi. Hindari kafein dan alcohol.

4. Kendalikan emosi Anda.

Mengakui dan melepaskan kecemasan, ketakutan, atau emosi lain yang bisa dipicu selama persalinan dan mengganggu proses persalinan alami. EFT (emotional Freedom Technique), TAT dan relaksasi hypnobirthing adalah cara yang sederhana, efektif untuk melepaskan emosi atau masalah yang mengganggu Anda.

5. Belajarlah untuk rileks.

Dr Grantley Dick-Read, seorang dokter Inggris pada tahun 1930-an, menciptakan istilah “fear factor sindrom.”  ini berarti bahwa perempuan dalam persalinan bisa menjadi takut seperti takut akan rasa sakit, rumah sakit, takut jika ada sesuatu yang salah dengan bayi, dll Ketakutan memicu respon fight-or-flight stres, yang membuat tubuh berpikir sedang diserang. Hal ini memperlambat proses sehingga perempuan bisa melawan atau melarikan diri dari ancaman, sehingga kontraksi justru tidak efektif dan proses persalinan terhambat.

Rasa takut selama persalinan biasanya tidak dirangsang oleh bahaya fisik yang sebenarnya, tetapi oleh kecemasan internal seperti takut jarum, takut di jahit atau pemikiran tentang proses persalinan yang menyakitkan. Respon fight-or-flight menciptakan ketegangan dalam tubuh, yang menciptakan rasa sakit. Rasa sakit menimbulkan rasa takut yang lebih, yang menciptakan lebih banyak ketegangan, lebih sakit … dan seterusnya.

Apa cara terbaik untuk belajar bagaimana untuk bersantai? Favorit saya adalah Hypnobirthing sebuah kelas yang dirancang untuk mengajarkan wanita untuk bersantai begitu dalam sehingga tubuhnya benar-benar rileks dan tenang selama persalinan. Saya telah melihat ibu dalam persalinan yang begitu damai saat melahirkan, mereka terlihat seperti mereka sedang tidur. Dan semua berjalan dengan lancar

Prenatal Gentle Yoga, meditasi, bernapas dalam, dan metode relaksasi lainnya yang indah untuk mengajar tubuh untuk tetap tenang.  berikut ini adalah beberapa manfaat apabila Anda santai ketika melahirkan :

  • Sebuah persalinan aman bagi ibu dan bayi
  • Lebih nyaman melahirkan dan mungkin persalinan yang lebih pendek (durasinya)
  • Mengurangi kebutuhan obat anesthesia
  • Mengurangi kasuas presentasi sungsang
  • Mengurangi komplikasi
  • Seorang ibu tetap terjaga, segar, dan berenergi saat melahirkan
  • Lingkungan, melahirkan menjadi lebih tenang damai

 

6. Perhatikan Bahasa Anda

Bahasa adalah hal yang rumit. Di satu sisi, masyarakat memberikan arti yang jelas kata-kata sehingga orang dapat berkomunikasi satu sama lain. Kata-kata tampaknya didefinisikan dengan baik dan tidak ambigu. Di sisi lain, banyak kata memiliki konotasi emosional yang halus yang kadang secara tidak sadar menyinggung dan terekam di bawah sadar menjadi sugesti negatif.

Pikirkan tentang kata “kontraksi.” Semua orang memahami bahwa ini adalah tindakan yang dilakukan oleh otot-otot rahim selama persalinan. Tapi apa tentang makna emosional yang mendasari? Ucapkan kata ini beberapa kali dengan keras. Lalu kontraksikan otot di bahu dan dada. Rasakan efek dalam tubuh Anda. Kontraksi memegang energi ketakutan dan penarikan. Ini mengandung makna emosional yang halus dan tersamar. Selain itu secara tidak sadar kata “kontraksi” sering kali identik dengan rasa ketidaknyamanan. Ini mempengaruhi Anda dan bayi Anda setiap kali Anda mendengar atau mengatakan itu, apakah Anda menyadari efek. Apakah ini jenis energi yang Anda ingin bayi Anda rasakan saat melahirkan? Akan sangat berbeda efeknya apabila Anda mengganti kata kontraksi menjadi gelombang alami rahim.

Semua kata itu memiliki potensi untuk mempengaruhi orang-orang pada tingkat bawah sadar. Penyampaian kata-kata yang kasar atau tidak sopan pada ibu yang bersalin akan sangat mempenbgaruhi pikiran bawah sadar mereka

Sadarilah bahwa semakin sering Anda mengulangi kata-kata atau pikiran, semakin besar efek pada tubuh dan pikiran bawah sadar. Jika Anda berpikir atau berbicara terus-menerus tentang ketakutan Anda bahwa Anda mungkin perlu bedah Caesar, Anda mungkin menyiapkan harapan di bawah sadar bahwa Anda AKAN membutuhkan tindakan SC.

Jangan menilai diri sendiri jika Anda telah menciptakan jenis afirmasi negatif: cobalah untuk mengendalikan emosi Anda, lepaskan mereka, dan ulangi afirmasi positif yang membuat harapan tentang melahirkan yang indah dan damai.

Mulailah menggunakan kata-kata lembut dan afirmasi positif. Perhatikan perbedaan dalam pikiran dan tubuh Anda. Anda akan menyukai perubahan tersebut!

7. Olahraga

Lakukan olahraga yang sehat bagi wanita hamil dan bayi. Menurut penelitian, ibu hamil yang berolahraga tiap hari tampaknya memiliki kesempatan terbaik untuk memiliki bayi dengan berat badan yang ideal dan sehat. lakukan olahraga yang ringan seperti berjalan kaki, renang dan yoga.

Mulailah dengan 15 sampai 20 menit lalu lakukan olahraga selama 30 sampai 60 menit. Berjalanlah minimal 3-4 kali seminggu .

8. Percaya!

Percayai kekuatan tubuh dan bayi Anda itu sangat penting. Pentingnya koneksi antara tubuh jiwa dan pikirtan ketika melahirkan itu dibutuhkan. Seringkali ibu merasakan kecemasan tiba-tiba menyeruak ketika muncul gelombang alami rahim. Ada rasa tidak nyaman ada rasa ingin segera berakhir ada rasa dimana waktu seolah-olah berjalan mundur atau berjalan sangat lambat. Itu semua wajar sekali namun cobalah untuk tetap focus pada tubuh dan bayi Anda. Ketika gelombang rahim itu hadir saatnya Anda menutup mata dan terfokus pada pernapasan, berikan sugesti positif dan visualisasikan bayi anda segera lahir dengan normal dan lancar. Ketika Anda ingin istirahat..istirahatlah..yang penting ikuti irama tubuh Anda.

Nah demikianlah 8 cara untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan saat melahirkan.

Cobalah untuk memulainya sedari sekarang. Sedini mungkin. Mari berdayakan diri Anda.

Semoga bermanfaat

Salam Hangat

Yesie

Mendapatkan apa yang Anda inginkan untuk memperoleh pengalaman melahirkan yang positif itu penting

Ingatkah Anda ketika Anda bertanya kepada ibu Anda dan menanyakan proses ketika ibu melahirkan Anda? Wah si ibu akan dengan lancar dan detail menceritakan kronologis kejadian seputar kehamilan dan persalinannya dulu. Padahal mungkin itu sudah 25 tahun yang lalu. Dan ketika Anda menanyakan kepada nenek bagaimana critanya saat melahirkan ibu Andapun nenek dengan lancar dan fasih akan menceritakan kronologisnya padahaln itu bisa jadi 50 tahun yang lalu, namun si nenek akan dengan lancarnya bercerita kepada Anda bahkan seolah-olah beliau sedang bernostalgia dengan masa lalu. Nah itu adalah gambaran bahwa proses dilahirkan dan melahirkan adalah peristiwa yang sangat fenomenal dan sangat di kenang oleh setiap wanita.Nenek/Ibu adalah figure dan sosok bagi Anda. Tentunya Anda akan lebih mempercayai mereka dibandingkan dengan siapapun di lingkungan Anda bukan? Apalagi jika ibu adalah figure yang sangat kuat bagi Anda tentu Anda akan menganggap apapun yang dikatakan dan diceritakan sang ibu adalah benar adanya. Benar demikian bukan?

Nah sekarang, bayangkan jika sang ibu dan sang nenek bercerita tentang pengalaman saat melahirkan ibu Anda dan Anda dengan sukacita dan menyatakan bahwa proses persalinan mereka berjalan sangat mudah dan lancar juga menyenangkan. Apa yang Anda rasakan? Lega, bahagia..senang juga semangat mungkin. Namun apa jadinya apabila mereka mengatakan yang sebaliknya? Bahwa proses persalinan mereka sungguh menyiksa, menyakitkan dan membuat mereka berfikir 2 kali bahkan 5 kali untuk hamil dan melahirkan lagi? Bagaimana perasaan Anda> takut, cemas, kawatir dan sedih adalah perasaan yang bisa dipastikan hinggap di hati dan pikiran Anda ketika itu.

Sebuah pengalaman melahirkan yang baik harus bahagia dan memuaskan, serta aman.Dan Anda lebih mungkin untuk memiliki pengalaman yang baik tersebut jika Anda membangun komunikasi yang baik dengan dokter atau bidan sejak awal. Biarkan dokter atau bidan tahu apa yang Anda inginkan.Jika ia tidak setuju dengan keinginan Anda, jauh lebih baik untuk mengetahuinya ketika Anda masih hamil dibandingkan Anda baru mengetahui ketidak setujuan mereka dengan permintaan Anda ketika Anda berada di detik-detik menjelang persalinan. Karena jika ini terjadi Anda tak mungkin mempunyai cukup waktu untuk mencari alternative lain. Beda halnya dengan apabila anda sudah mengetahui sejak awal tentang ketidaksetujuan bidan/dokter terhadap beberapa permintaan Anda, setidak nya Anda mempunyai cukup waktu untuk bernegosisasi ataupun mencari alternative lain dengan kepala dingin.

Nah point apa saja yang bisa tanyakan dan komunikasikan kepada bidan/dokter (provider) Ketika Anda melakukan kunjungan pertama kehamilan Anda:

  1. Tanyakan kepada resepsionis tentang biaya untuk dokter untuk persalinan per vagina, dan juga untuk operasi caesar.Tanyakan dan cros check dengan pihak asuransi Anda apakah pihak asuransi Anda sepenuhnya akan menutupi biaya untuk persalinan per vagina atau operasi Caesar.
  2. Tanyakan kepada klien lain yang pernah melahirkan di tempat yang Anda maksudkan, tanyakan kepada mereka bagaimana pengalaman mereka terhadap pelayanan yang mereka terima ketika melahirkan.
  3. Tanyakan pula bagaimana pengalaman mereka dan cari tahu apakah pihak provider menghormati permintaan ibu dan apabila permintaan ibu di tolak tanyakan apa dan alasannya mengapa ditolak. Untuk itu ada baiknya Anda mengenal para ibu lain yang mungkin anda temui ketika Anda melakukan kunjungan Antenatal. Setidaknya untuk saling sharing pengalaman.
  4. Jika Anda memiliki keraguan bahwa dokter atau bidan anda adalah orang yang tepat untuk Anda, maka berusahalah untuk mencari orang lain atau menemukan seseorang yang lebih kompatibel. Jangan abaikan rasa kurang sreg atau rasa sungkan ketika Anda melakukan kunjungan Antenatal dan menentukan dokter atau bidan mana yang akan menolong Anda.
  5. Jika dokter atau bidan tampaknya tepat untuk Anda, tanyakan apakah mereka (dokter) akan tetap menolong dan mendampingi Anda walaupun Anda melahirkan di akhir pecan atau hari libur misalnya. Karena beberapa kasus di RS terjadi bahwa secara tiba-tiba si ibu langganan dokter A harus di damping dokter F yang notabenenya tidak dia kenal sama sekali sebelumnya hanya gara-gara saat itu si ibu melahirkan di hari minggu dan dokter A tidak jaga. Untuk itu sejak awal kunjungan tanyakan dan tentukan alternative dokter atau bidan ketika mereka yang bersangkutan oleh suatu hal dan sebab terpaksa tidak bisa mendampingi Anda di hari H. ini akan sangat membantu Anda agar tidak cemas ketika hari H nanti.
  6. Beberapa dokter dan bidan sangat sensitif, dan beberapa bahkan jengkel ketika kliennya bertanya tentang prosedur kebidanan dan obat-obatan. Oleh karena itu, cobalah untuk hati-hati ketika membuka diskusi, akan lebih baik jika Anda menghindari kesan menggurui atau memerintah karena seringkali dokter dan bidan sensitive sehingga ketika mereka merasa digurui oleh Anda maka secara tak langsung mereka akan merasa kesal dengan Anda.
  7. Ketika Anda mempunyai beberapa permintaan khusus misalnya tentang penundaan pemotongan tali pusat, atau IMD kepada provider namun mereka menolaknya jangan langsung patah arang. Cobalah untuk pelan-pelan “merayu” mereka tentunya di kunjungan berikutnya dan berikutnya lagi. Yang penting ingatlah untuk mengkomunikasikan dengan damai. Dan ketika mereka menyangsikan kegunaan dan keuntungan dari permintaan khusus Anda tersebut secara ilmiah, cobalah untuk membawa beberapa literature dan bukti ilmiah (EBM) untuk menguatkan argumentasi Anda.
  8. Yang terpenting adalah jangan biarkan Anda datang berkunjung ke bidan atau dokter dengan “kepala kosong” artinya Anda harus banyak baca, banyak belajar dan berdayakan diri Anda dan ketahui apa yang terjadi pada diri Anda, tak ada salahnya belajar sedikit tentang ilmu kebidanan karena dengan demikian Anda bisa lebih kritis lagi.
  9. Jadilah klien yang kritis dan bijak. Jangan serta merta “menyerahkan” tubuh Anda kepada bidan atau dokter seperti menyerahkan mobil rusak kepada montir tanpa mengetahui onderdil apa yang akan diperbaiki atau mungkin dig anti. Ingat ini tubuh Anda, bayi Anda dan hidup Anda selain itu Andapun membayar mereka maka jadilah klien yang SMART. Yang selalu menggunakan BRAIN ketika mengambil sebuah keputusan medis.

Link: https://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=262:gunakan-brain-pada-saat-mengambil-keputusan-dalam-persalinan&catid=44:natural-childbirth&Itemid=56

Berikut ini beberapa contoh pertanyaan penting lainnya kepada dokter atau bidan meliputi:

  • “Apakah saya bisa minum air dan makan makanan ringan di saat persalinan?”
  • “Berapa % dari pasien Anda yang diperbolehkan untuk berjalan-jalan selama persalinan?”
  • “Berapa % dari pasien Anda yang diperbolehkan atau diberikan kebebasan untuk melahirkan dalam posisi tegak atau alternatif?”
  • ” Berapa % dari pasien Anda yang tidak diberikan obat sama sekali selama persalinan? Apa obat yang Anda sering diberikan kepada ibu selama persalinan? Apa resiko obat tersebut kepada saya dan bayi saya? Bisakah saya membaca label produsen (lembar informasi ) untuk obat-obatan? “
  •  “Ketika Anda mendengarkan detak jantung janin selama kehamilan dan persalinan, apakah Anda menggunakan fetoscope atau USG?”
  • “Berapa % dari pasien Anda yang tidak dilakukan episiotomi?”
  • ” Berapa % dari pasien Anda yangSC atau berakhir di meja operasai setelah sekian lama dengan berbagai kasus tentunya mencoba untuk persalinan normal?”
  • “Berapa % dari pasien Anda yang dilakukan induksi persalinan? Rata=-rata apa factor penyebabnya? Dan bagaimana rata-rata “ending” nya?

Mendapatkan catatan medis Anda

Selain bertanya secara detail pada provider, cobalah untuk meminta salinan rekam medis Anda dan bayi Anda dari rumah sakit setelah melahirkan. Namun beberapa kali permintaan ini cenderung membuat dokter dan rumah sakit khawatir tentang kemungkinan Anda gugatan akibat malpraktik medis. Oleh karena itu, jika Anda ingin memiliki salinan Anda dan catatan bayi Anda, ungkapkan permintaan Anda ini di kunjungan awal prenatal Anda. Nah berikut ini contoh kalimat yang bisa Anda adopsi:

“saya ingin mempunyai salinan rekam medis selama saya kunjungan, bersalin dan selama bayi saya di rawat di RS ini termasuk catatan asuhan kebidanan (ASKEB), form pemantauan, hasil pemeriksaan dll untuk menyimpan sebagai catatan saya sendiri. Apakah ini memungkinkan?”

“Berapa biaya yang harus saya tambahkan untuk memperoleh salinan catatan-catatan atau rekam medis Anda?”

Jika Anda ditawari sebuah ringkasan atau abstrak dari catatan Anda, bukan catatan yang lengkap, perlu diingat bahwa ringkasan dapat menghilangkan informasi yang Anda mungkin dapat temukan. Dokter atau bidan bisa menolak permintaan Anda untuk memberikan salinan catatan medis Anda.

Pastikan dokter kandungan atau bidan dan rumah sakit dan staf obstetrik tahu apa yang Anda inginkan

Buatlah daftar preferensi Anda. Inilah yang disebut BIRTH PLAN Mulailah dengan menulis daftar: “Jika tidak ada kontraindikasi medis, saya akan seperti berikut:

———

———

———, Dll ”

Membuat tiga salinan. Satu untuk Anda, dua untuk dokter dan bidan yang merawat anda yang ada di ruang persalinan nanti. Dan Mintalah salinan dari permintaan Anda dan preferensi dilampirkan pada salinan catatan pranatal di rumah sakit sebelum tanggal HPL Anda.

Catatan tentang apa saja yang bisa Anda tulis di Birth Plan dapat Anda temukan di :

https://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=374:mari-menyusun-birth-plan-perencanaan-persalinan&catid=44:natural-childbirth&Itemid=56

https://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=302:pentingnya-rencana-persalinan-birth-plan-untuk-anda&catid=44:natural-childbirth&Itemid=56

 

semoga bermanfaat

Salam hangat

Yesie

 

Air Ketuban Anda Kurang?

Beberapa ibu di Fb Bidan Kita inbok ke saya lalu konsultasi karena cemas setelah di beritahu sang dokter kalau dia harus segera diinduksi atau dilakukan SC gara-gara sudah HPL atau mendekati HPL dan di beritahu bahwa air ketubannya berkurang bahkan ada dokter yang dengan tragisnya menyatakan air ketubannya sudah habis. Sehingga induksi atau Sc harus dilakukan secepatnya.

Nah di artikel ini mari kita luruskan. Dan saya akan sangat senang jika pembaca mempunyai masukan dan pendapat. Disini kita coba untuk diskusikan bersama.

Pertama

Oligohidarmnion

Pada kasus-kasus yang jarang, volume air ketuban dapat turun di bawah batas normal dan kadang-kadang menyusut hingga hanya beberapa ml cairan kental. Penyebab keadaan ini belum sepenuhnya dipahami. Secara umum, oligohidramnion yang timbul pada awal kehamilan jarang dijumpai dan sering memiliki prognosis buruk. Marks dan Divon (1992) menemukan oligohidramnion pada 12% dari 511 kehamilan usia 41 minggu atau lebih pada 121 wanita yang diteliti secara longitudinal terjadi penurunan volume cairan ketuban sebesar 25% perminggu setelah 41 minggu. Akibat berkurangnya cairan, risiko kompresi tali pusat, dan pada gilirannya gawat janin, meningkat pada semua persalinan, terutama pada persalinan post term.

Kebocoran kronik suatu defek di selaput ketuban dapat mengurangi volume cairan dalam jumlah bermakna, tetapi seringkali kemudian segera terjadi persalinan. Pajanan ke inhibitor enzim pengubah-angiotensin dilaporkan berkaitan dengan oligohidramnion Seba­nyak 15 sampai 25 % kasus berkaitan dengan anomali janin. Namun pada dasarnya Oligohidramnion sangatlah jarang ditemukan.

Beberapa keadaan yang dapat menyebabkan oligohidramnion:

1. Faktor janin

– Kelainan ginjal

– Uropati obstruksi

– Pecah selaput ketuban

– Kehamilan lewat waktu

2. Faktor ibu

– Penyakit hipertensi

– Insufisiensi utero-plasenta

– Sindrom antifosfolipid

– Dehidrasi-hipovolemi / Kurang minum

Hasil luaran janin pada oligohidramnion di kehamilan usia dini adalah buruk. Bayi yang tadinya normal dapat mengalami akibat dari oligohidramnion awitan dini yang parah. Perlekatan antara amnion dan bagian-bagian janin dapat menyebabkan kecacatan serius termasuk amputasi. Selain,itu, akibat tekanan dari semua sisi, penampakan janin menjadi aneh, dan kelainan otot-rangka, misalnya kaki gada (clubfoot) sering terjadi.

Secara normal, volume cairan amnion secara normal berkurang setelah usia gestasi 35 minggu. Dengan menggunakan indeks cairan amnion kurang dari 5 cm, Casey dan kawankawan (2000) mendapatkan insidensi oligo­hidramnion terjadi hanya 2,3 % dari 6400 kehamilan lebih yang menjalani sonografi setelah minggu ke-34 di Parkland Hospital.Jadi kejadian ini sangat jarang.

Namun yang saya herankan adalah mengapa begitu banyak ibu yang inbok ke FB saya menyatakan bahwa harus di induksi atau di SC segera karena air ketubannya sudah kering padahal usia kandungannya masih 38 s.d 39 minggu. Dan ketika saya coba tanyakan diagnose itu didasari oleh pemeriksaan jenis apa, mereka tidak mengetahuinya. Apalagi ketika saya tanyakan indeks cairan ketubannya. Mereka sama sekali tidak tahu yang mereka ketahui adalah mereka harus segera dilakukan intervensi karena air ketuban berkurang.

ini adalah beberapa lebih info dan link mengenai tingkat/kadar cairan ketuban:

1. Minum air akan meningkatkan kadar cairan ketuban. Berikut adalah abstrak dari sebuah studi yang menunjukkan bahwa minum banyak air selama seminggu dapat meningkatkan kadar air ketuban. Jadi, ketika bidan / dokter atau siapa pun yang menyuruh atau menganjurkan Anda untuk minum air lebih banyak dan tetap terhidrasi untuk meningkatkan tingkat cairan ketuban Anda, mereka tidak bercanda. Sebuah Review oleh Cochrane menemukan bahwa, “Penilaian akurat volume cairan ketuban dengan ultrasonografi dapat dipengaruhi oleh operator berpengalaman, posisi janin, kemungkinan perubahan sementara, dan kriteria diagnostik USG yang berbeda volume dari normal.” Jadi, pembacaan yang Anda dapatkan, jika dilakukan melalui USG, dapat bervariasi tergantung pada keahlian yang melakukan USG ATAU perubahan yang terjadi sementara akibat kelalian Anda (seperti, Anda tidak minum cukup air hari itu). Dr Roger Harms di situs Mayo Clinic menyebutkan bahwa, “Cairan amniotik biasanya berkurang pada minggu-minggu terakhir kehamilan.” Hal ini penting untuk Anda ketahui karena beberapa penurunan pada akhir kehamilan adalah normal dan tidak berbahaya.

2. Oligohidramnion terjadi pada 4% dari kehamilan, menurut Medscape. Ini berarti merupakan kondisi yang cukup langka. Namun, mengapa kita seringkali mendengar bahwa seorang ibu harus segera di lakukan induksi atau SC karena air ketubannya sudah berkurang banyak atau bahkan kering? Padahal kondisi ini sangat langka? Mengapa justru terlihat seperti kondisi yang umum terjadi? Rachel Reed, seorang bidan yang menulis Blog midwife thingking menyebutkan dalam postingnya bahwa, “Cairan ketuban terus-menerus diproduksi oleh tubuh dan selalu baru – Bayi menelan cairan, melainkan melewati usus ke dalam sirkulasi bayi; kemudian dikirim keluar melalui plasenta proses ini terus berlanjut bahkan jika selaput ketuban telah pecah Jadi, bahkan ketika.. selaput ketuban telah ‘pecah’ masih ada cairan. Jadi tidak ada ketuban kering itu

Jadi, pada dasarnya, beberapa hal yang perlu diingat:

1. Jumlah Cairan ketuban akan menurun di akhir kehamilan. Dan itu normal tinggal di ukur saja berapa indeks nya.

2. Banyak Minum air dapat meningkatkan kadar cairan ketuban, cairan elektrolit dan isotonik bisa membantu mempercepat peningkatan kadar ketuban.

3. Sesungguhnya penurunan cairan ketuban hingga drastis sehingga terdiagnosa oligohydramnion relatif jarang (sekitar 4%).

4. Tes untuk menentukan tingkat cairan ketuban dalam rahim tidak sangat mudah. Tergantung dengan alat serta ketrampilan dokter

5. Cairan ketuban tetap diproduksi oleh tubuh jadi jangan khawatir

6. Yang terpenting adalah ayo berdayakan diri, bagaimana Anda peduli untuk diri sendiri dalam masalah kehamilan.

7. Siapa yang Anda pilih untuk merawat Anda selama kehamilan ini, ini sangatlah penting bunda.

8. Sangat penting untuk ANDA tahu apa berapa batas normal dan batas berbahaya setiap diagnosis selama kehamilan Anda.

Ketuban Pecah Dini

Disebut ketuban pecah dini atau premature rupture of membrane, jika ketuban pecah sebelum benar – benar masuk dalam tahap persalinan. Ada juga yang disebut preterm premature rupture of membrane, yakni ketuban pecah saat usia kehamilan belum masa aterm atau kehamilan di bawah 38 – 42 minggu.

Insidensi Insidensi KPD mendekati 10% dari semua persalinan, dan pada umur kehamilan kurang dari 34 minggu, angka kejadiannya sekitar 4%. Sebagian dari KPD mempunyai periode lama melebihi satu minggu.

Ada beberapa faktor yang membuat ketuban pecah sebelum waktunya:

1. Serviks inkompetcn

2. Ketegangan rahim berlebihan seperti pada kehamilan ganda, hi-dramnion

3. Kelainan letak janin dalam rahim seperti letak sungsang, letak lintang

4. Kelainan bawaan dari selaput ketuban

5. Infeksi yang biasanya berawal dari kemaluan, lalu naik ke mulut rahim, leher rahim, dan dinding ketuban. Dinding ketuban paling bawah merupakan bagian yang paling rentan karena mendapat tekanan dari bobot janin, dan juga yang pertama mendapat infeksi dari kemaluan.

6. Gangguan pada leher rahim (cervix incompetence) sehingga dinding ketuban paling bawah mendapatkan tekanan yang semakin tinggi.

7. Posisi plasenta di bawah. Posisi plasenta yang baik di sebelah atas agak ke kiri atau kanan sedikit.

8. Tindakan invasif ke leher rahim, misalnya karena pemeriksaan medis atau upaya pengguguran.

9. Gangguan terhadap jaringan kolagen penyangga dinding amnion, misalnya kebiasaan merokok dan minum alkohol.

10. Tekanan di dalam rahim meningkat karena cairan ketuban berlebihan, kehamilan kembar, janin yang besar, atau adanya kelainan anatomis pada janin.

Pada kasus ketuban pecah dini, jika ketubannya pecah sebelum umur kehamilan cukup bulan, dokter akan meminta ibu hamil beristirahat total. Dokter juga akan memberikan obat untuk mencegah kontraksi sehingga janin selama mungkin dipertahankan dalam rahim sampai menjelang datangnya waktu persalinan atau masa aterm.

Janin diusahakan bertahan sampai minimal 36 minggu kehamilan dan diharapkan janin sudah siap bila terpaksa harus dilahirkan. Kehamilan dengan ketuban pecah dini biasanya berujung kepada persalinan dengan bantuan atau operasi cesar.

Pada kasus ketuban pecah dini resiko terjadinya infeksi jauh lebih besar untuk itu, di usahakan untuk membatasi atau bahkan tidak melakukan pemeriksaan dalam. Apabila ketuban pecah dini di dalam persalinan pembukaan < 5cm beberapa dokter atau bidan menganjurkan kepada ibu untuk tetap bedrest dan membatasi gerak. Namun berdasarkan pengalaman dan beberapa penelitian serta referensi yang saya baca, asalkan si ibu tetap menjaga tubhnya terhidrasi dengam minum banyak air maka Active Birth atau metode persalinan aktif bisa dilakukan apalagi jika kepala janin sudah masuk panggul, akan lebih menguntungkan bagi ibu dan janin agar si ibu aktif, melakukan goyang inul, jalan-jalan karena ini akan membantu pembukaan jalan lahir lebih cepat. Hanya saja catatannya adalah si ibu yarus benar-benar banyak minum, dan tidak ada peningkatan suhu tubuh maupun tidak ada pengurangan gerakan janin, serta detak jantung janin tetap stabil. Induksi alami pun bisa dilakukan disini entah dengan relaksasi, akupresure, endorphin massage maupun pelvic rocking.

Nah beberapa tips yang bisa Anda adaptasi untuk mengurangi kemungkinan terjadi ketuban pecah dini atau mengurangi resiko yang tidak diinginkan ketika ketuban pecah dini antara lain:

1. Makan yang tepat dan bergizi seimbang saat Anda sedang hamil. Dr Brewer mengklaim bahwa diet yang sehat tinggi protein (80-100 gram protein per hari) dan buah-buahan dan sayuran akan membantu ibu memiliki selaput dan kantung ketuban yang kuat

2. Hindari pemeriksaan vagina rutin saat hamil.

3. Hindari pemeriksaan vagina rutin dalam pesalinan, terutama jika air ketuban telah pecah. Pada saat itu juga menghindari semua hal yang masuk ke dalam vagina.

4. Jika ketuban sudah pecah dan pembukaan masih lambat lakukan induksi alami dan lakukan relaksasi hypnobirthing juga visualisasi ini akan sangat membantu memperlancar proses

5. Memiliki penyedia layanan yang dapat Anda percaya dan terampil

6. Ajukan pertanyaan. Membuat rencana kelahiran dan BICARA kepada tenaga kesehatan tentang hal itu.

7. Jangan panic karena panic tak akan membantu memperlancar persalinan Anda

8. Yang perlu di sadari adalah  sadari dan percayakah bahwa Tubuh Anda bekerja dengan baik. Ini bukan buku teks atau penelitian. ingat tubuh manusia tidak bisa di teks book -kan. karena manusia itu unik. yang terpenting justru dengarkan intuisi Anda. Anda tidak dapat mendengarkan intuisi Anda jika semua yang Anda dengar adalah rasa takut Anda sendiri..

Nah bunda semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda.

Salam Hangat

Pertahankan Ketuban Anda

0

 

ARM atau Artificial Rupture Of Membran atau pemecahan ketuban adalah salah satu intervensi rutin dayng umum dilakukan oleh tenaga kesehatan selama proses persalinan. Namun, sebenarnya ARM tidak boleh dilakukan tanpa pemahaman yang baik tentang bagaimana kantung ketuban dan fungsi cairan ketuban dalam proses persalinan. Seorang ibu harus sepenuhnya diberitahu tentang risiko yang terkait intervensi ini sebelum ia menyetujui untuk melakukan ARM ini. Posting ini akan membahas bagaimana resiko ARM pada persalinan.

Anatomi dan fisiologi

Pada akhir kehamilan janin Anda dikelilingi oleh sekitar 500-1000ml Fluida/ cairan ketuban. janin juga berkontribusi terhadap jumlah air ketuban melalui sekresi urine dan saluran pernapasan ke dalam cairan. Cairan ketuban/cairan amnion terus-menerus diproduksi dan selalu baru – Bayi menelan cairan, melewati usus ke dalam sirkulasi bayi; kemudian dikirim keluar melalui plasenta. Proses ini terus berlanjut bahkan jika selaput ketuban telah pecah. Jadi sebenarnya, bahkan ketika ketuban sudah pecah, cairan ketuban tetap diproduksi oleh plasenta dan tubuh nah ini akan tergantung dengan bagaimana rehidrasi si ibu. Jadi sebenarnya tidak ada istilah ketuban kering bunda!

Beberapa penelitian menyatakan Cairan amnion pada keadaan normal berwarna putih agak keruh karena adanya campuran partikel solid yang terkandung di dalamnya yang berasal dari lanugo, sel epitel, dan material sebasea. Volume cairan amnion pada keadaan aterm adalah sekitar 800 ml, atau antara 400 ml -1500 ml dalam keadaan normal. Pada kehamilan 10 minggu rata-rata volume adalah 30 ml, dan kehamilan 20 minggu 300 ml, 30 minggu 600 ml. Pada kehamilan 30 minggu, cairan amnion lebih mendominasi dibandingkan dengan janin sendiri. Cairan amnion diproduksi oleh janin maupun ibu, dan keduanya memiliki peran tersendiri pada setiap usia kehamilan. Pada kehamilan awal, cairan amnion sebagian besar diproduksi oleh sekresi epitel selaput amnion.

Dengan bertambahnya usia kehamilan, produksi cairan amnion didominasi oleh kulit janin dengan cara difusi membran. Pada kehamilan 20 minggu, saat kulit janin mulai kehilangan permeabilitas, ginjal janin mengambil alih peran tersebut dalam memproduksi cairan amnion. Penelitian mengatakan sekitar 500 ml per hari cairan amnion di sekresikan dari urin janin dan 200 ml berasal dari cairan trakea. Pada penelitian dengan menggunakan radioisotop, terjadi pertukaran sekitar 500 ml per jam antara plasma ibu dan cairan amnion.

Membran ketuban juga mengandung korion  ini adalah membran di antara membran ketuban dan uterus. Membran ini tampaknya menempel seperti jadi satu dengan membrane luar. Namun sebenarnya bisa dipisahkan. Anda dapat mencoba untuk memisahkannya setelah plasenta keluar (*** Jika Anda bidan/dokter yang ingin membuktikannya).

Cairan ketuban/cairan amnion merupakan komponen penting bagi pertumbuhan dan perkembangan janin selama kehamilan. Pada awal embryogenesis, amnion merupakan perpanjangan dari matriks ekstraseluler dan di sana terjadi difusi dua arah antara janin dan cairan amnion. Pada usia kehamilan 8 minggu, terbentuk uretra dan ginjal janin mulai memproduksi urin. Selanjutnya janin mulai bisa menelan. Eksresi dari urin, sistem pernafasan, sistem digestivus, tali pusat dan permukaan plasenta menjadi sumber dari cairan amnion. Telah diketahui bahwa cairan amnion berfungsi sebagai kantong pelindung di sekitar janin yang memberikan ruang bagi janin untuk bergerak, tumbuh meratakan tekanan uterus pada partus, dan mencegah trauma mekanik dan trauma termal.

Cairan amnion juga berperan dalam sistem imun bawaan karena memiliki peptid antimikrobial terhadap beberapa jenis bakteri dan fungi patogen tertentu. Cairan amnion adalah 98% air dan elektrolit, protein , peptide, hormon, karbohidrat, dan lipid. Pada beberapa penelitian, komponen-komponen cairan amnion ditemukan memiliki fungsi sebagai biomarker potensial bagi abnormalitas-abnormalitas dalam kehamilan. Beberapa tahun belakangan, sejumlah protein dan peptide pada cairan amnion diketahui sebagai faktor pertumbuhan atau sitokin, dimana kadarnya akan berubah-ubah sesuai dengan usia kehamilan. Cairan amnion juga diduga memiliki potensi dalam pengembangan medikasi stem cell .

Selama kehamilan, ketuban melindungi dan mempersiapkan bayi dengan:

1. Sebagai Bantalan pelindung janin dari benturan keras.

2. Mempertahankan suhu janin agar tetap konstan.

3. Membiarkan gerakan janin lebih leluasa untuk perkembangan otot yang lebih sempurna

4. Menciptakan ruang untuk pertumbuhan.

5. Melindungi terhadap infeksi – membran memberikan penghalang + cairan mengandung peptida antimikroba.

6. Membantu pengembangan paru-paru dan organ-organ lain

7. Rasa dan bau – bau cairan ketuban telah ditemukan memiliki efek menenangkan pada bayi yang baru lahir (Varendia et al 1998.)

8. Setelah 40 minggu kehamilan sekitar 20% dari bayi akan mengeluarkan sedikiti mekonium ke dalam cairan ketuban mereka sebagai tanda bahwa perut mencapai kematangan dan mulai bekerja. Hal ini normal dan bukan merupakan tanda marabahaya. Mekonium ini diencerkan dan diproses dengan cairan ketuban seperti dijelaskan di atas.

Selama persalinan

Sekitar 80-90% dari ibu yang melahirkan, ketubannya utuh hingga pembukaan lengkap atau mendekati pembukaan lengkap. Hal ini mungkin karena kantung ketuban memainkan peran penting dalam fisiologi kelahiran alami.

Tekanan fluida secara Umum

Selama kontraksi cairan/ fluida akan menyamakan tekanan keseluruh bagian di dalam rahim sehingga dengan damikian tidak ada tekanan yang berlebihan di plasenta maupun tali pusat janin. Ini melindungi bayi dan membuat suplai oksigen ke janin tetap terjaga walaupun nya ada kontraksi rahim yang kuat. Ketika selaput ketuban telah pecah, maka plasenta dan janin mendapatkan dikompresi selama kontraksi. Kebanyakan bayi dapat mengatasi dengan baik tapi pengalaman kelahiran bagi janin mungkin tidak menyenangkan. Ketika plasenta dikompresi sirkulasi darah terganggu sehingga mengurangi pasokan oksigen ke janin. Selain itu, tali pusar mungkin dalam posisi di mana saat itu tali pusat terjepit diantara janin dan rahim ketika kontraksi terjadi. Ketika ini terjadi peningkatan detak jantung janin selama kontraksi sebagai respons terhadap aliran darah yang berkurang. Seorang janin yang sehat dapat mengatasi pengurangan pasokan oksigen intermiten selama berjam-jam (itu sedikit seperti menahan napas Anda selama 30 detik setiap beberapa menit). Namun, jika ini berlangsung lama maka Anda bisa membayangkan bagaimana rasanya.

ARM atau Artificial Rupture Of Membran atau pemecahan ketuban alias amniotomi

ARM atau Artificial Rupture Of Membran atau pemecahan ketuban alias amniotomi menggunakan Amni-hook adalah intervensi yang umum dilakukan selama persalinan. Ini biasanya merupakan langkah kedua dalam proses induksi, dan juga dilakukan dalam upaya untuk mempercepat persalinan spontan. Ketika di induksi, membran yang utuh dapat mencegah kontraksi artifisial yang diciptakan untuk mendapatkan pola yang efektif. Ada juga risiko teoritis dari induksi yang mengakibatkan sebuah kontraksi yang terlalu kuat memaksa cairan ketuban pecah / yaitu masuknya cairan ketuban ke sistem darah menyebabkan emboli ketuban dan kematian ibu.Jadi ARM dianjurkan jika sebelumnya di berikan infus syntocinon / pitocin dimulai.

Dalam persalinan spontan alasan untuk ARM adalah agar kepala bayi “terbawa”, semakin turun kemudia kepala bayi yang keras akan menerapkan tekanan langsung ke leher rahim dan membuat leher rahim membukanya lebih cepat. Namun, review Cochrane dari penelitian yang tersedia menyatakan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan adanya pemendekan waktu kala I persalinan dan dan justru tindakan ini meningkatkan kemungkinan peningkatan operasi caesar. Amniotomi rutin tidak dianjurkan

Ada juga risiko yang terkait dengan ARM:

1. Ini dapat meningkatkan intensitas kontraksi dan nyeri yang dapat menyebabkan wanita merasa tidak mampu mengatasinya sehingga terjadi gejolak emosi untuk memilih epidural, atau bahkan SC dengan alasan ingin segera mengakhiri “penderitaannya”.

2. Janin mungkin merasa sedih dan stress karena kompresi/tekanan pada plasenta bayi dan / atau tali pusat (seperti dijelaskan di atas).

3. Fok et al (2005) menemukan aliran pembuluh darah janin setelah amniotomi berubah, ini berarti menunjukkan ada respon stres janin setelah dilakukan ARM.

4. Meningkatkan resiko terjadinya tali pusat yang menumbung, sehingga tapi pusat terjepit antara kepala janin dengan segmen bawah rahim. Ini mengakibatkan Kompresi berlebihan pada tali pusat dan dapat menghentikan pasokan oksigen ke janin nah kalau sudah begini berarti janin harus dilahirkan secepatnya dengan SC.

5. Ada sedikit peningkatan risiko infeksi tapi kebanyakan untuk ibu (bukan bayi). Risiko ini akan minimal jika tidak ada yang dimasukkan ke dalam vagina selama persalinan (mis. tangan, instrumen dll).

Ringkasan Kantung ketuban dan cairan memainkan peran penting dalam memfasilitasi kelahiran dan melindungi bayi. Tidak ada bukti bahwa pemecahan kantung ketuban ini akan mengurangi lama persalinan. Sementara setiap intervensi tempat itu termasuk ARM, bidan perlu hati-hati mempertimbangkan risiko sebelum menawarkannya kepada ibu. Ibu juga harus diberi informasi yang lengkap tentang risiko sebelum memilih ARM selama persalinan mereka.

Nah semoga bermanfaat

Salam Hangat

Ibu Hamil Tidak Wajib Minum Susu!

0

Semua kandungan nutrisi yang terdapat dalam susu bisa dipenuhi dari makanan. Bahkan, lebih aman.

Artika Yulianti (31 tahun) susah payah menghabiskan segelas susu yang dibuatkan oleh Alfons, suaminya. Perempuan yang berdomisili di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, itu bahkan harus memencet kedua lubang hidungnya supaya tidak muntah.

Meskipun mengaku tidak doyan dan sering kembung usai meminumnya, tekad Tika untuk minum susu memang sangat kuat. Sebab, ia dan suaminya percaya, susu sapi “ apalagi yang khusus kehamilan “ sangat penting bagi pertumbuhan bayi dalam kandungan. “Ibaratnya,” Tika mengatakan, “minum susu itu investasi untuk si buah hati.”

Hal yang sama juga dirasakan oleh Chelsea (27 tahun), ibu muda yang sedang hamil empat bulan. Saking terobsesi, perempuan yang tinggal di Semarang ini pernah sangat merasa bersalah ketika suatu hari terpaksa hanya bisa minum segelas susu karena stok di rumah sudah habis.

“Harusnya kan minimal dua gelas sehari…”, begitu alasannya, menirukan sebuah iklan. Chelsea beranggapan, semua nutrisi yang diperlukan oleh ibu hamil dan janin sudah ada di dalam susu. “Lagipula, waktu saya bandingkan dengan merk lain yang sejenis, susu hamil yang saya minum memiliki komposisi zat gizi yang paling lengkap,” tegasnya

Jika susu menjadi bahan makanan yang identik dengan kebutuhan ibu hamil, sekilas memang wajar. Kandungan nutrisi yang terkandung di dalam susu – terutama susu sapi – seperti kalsium, protein, lemak, vitamin, dan mineral, dianggap sudah komplit dan perlu bagi kesehatan ibu dan janin.

Khusus bagi ibu hamil, beberapa produsen susu bahkan menambahkan komposisi ekstra ke dalam produknya, berupa asam folat, kolin, AA, DHA, dan lain sebagainya. Hal ini dipercaya mampu mencegah bayi lahir dengan berat badan rendah atau cacat, sekaligus membuatnya pintar sejak berada dalam kandungan. Itu sebabnya, banyak orang percaya, minum susu saat hamil merupakan suatu kewajiban.

Menariknya, di saat yang sama, kebutuhan untuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang justru kurang diperhatikan. Artika dan Chelsea, misalnya, mengaku “biasa-biasa” saja bila pada hari yang sama, mereka “lupa” mengonsumsi tahu, tempe, ikan, kacang-kacangan, sayur-sayuran, atau buah-buahan.

Peran iklan

Meskipun memprihatinkan, fenomena semacam ini bisa dimaklumi. Produsen susu terhitung agresif menjajakan produknya. Baik yang berupa iklan di televisi, berpromosi melalui fasilitas kesehatan dan petugas kesehatan, atau pun acara bertajuk seminar ilmiah.

Memang benar, susu tersebut tidak ditawarkan secara langsung kepada konsumen. Sebagian besar justru diperkenalkan secara tersirat, dengan cara mengulas manfaat zat-zat nutrisi yang terkandung di dalamnya sambil didukung testimonial seorang public figure ternama sebagai modelnya.

Khusus mengenai susu formula untuk bayi, hal ini jelas-jelas melanggar kode etik internasional yang dicanangkan oleh badan kesehatan dunia, World Health Organization (WHO), pada tahun 1981. Di Indonesia, kode etik ini juga sudah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) No. 237 tahun 1997 mengenai pemasaran produk pengganti ASI.

Bagi susu kehamilan, peraturan khususnya memang belum ada. Namun banyak kalangan menilai, pesan yang disampaikan dalam sebagian besar iklan susu berisiko membentuk pola pikir bahwa susu merupakan makanan ideal yang “wajib” dikonsumsi oleh ibu hamil.

Memang perlu ekstra, tapi…

Siapapun tidak menampik bahwa kehamilan merupakan peristiwa yang sangat berharga, dan untuk menjalani kehamilan serta melahirkan bayi yang sehat, ibu harus cukup nutrisi.

Saking pentingnya, Elson M. Haas, MD, dalam bukunya Staying Healthy with Nutrition, bahkan mengatakan,  kata kunci bagi ibu hamil adalah makan. Ini disebabkan, “Saat hamil, seorang ibu memerlukan tambahan asupan kalori, protein, kalsium, zat besi, seng, vitamin B, serta vitamin lain dan mineral,” tulisnya.

Memang betul, selain makan untuk diri sendiri, ibu juga harus “memberi makan” si bayi. Namun yang harus diperhatikan, asupan tambahan itu tidak lantas berarti ibu hamil harus “makan untuk berdua”, alias mengonsumsi makanan dengan porsi serba dobel.

Menurut Dr Ahmad Mediana, SpOG, ahli kandungan dan kebidanan dari RSIA Kemang Medical Care, Jakarta, tambahan kalori yang diperlukan oleh ibu hamil adalah sekitar 300 kkal/hari. Jumlah ini bisa diperoleh dari segelas jus alpukat tanpa gula, sebuah muffin pisang, atau sandwich gandum berisi seiris fillet ikan dan sayuran.

Kebetulan, jumlah kalori ini juga setara dengan dua gelas susu sapi. Namun, minum sedikitnya dua gelas susu dalam sehari belum menjamin kebutuhan nutrisi ibu hamil, termasuk ketika susu tersebut sudah diformulasikan dengan zat-zat tambahan yang diklaim sangat diperlukan ibu hamil. “Memenuhi kebutuhan nutrisi bukanlah sekadar memasukkan zat-zat esensial ke dalam tubuh,” tutur Dr Ahmad.

Makanan transisi

Pada hakikatnya, susu merupakan makanan sementara yang diciptakan Tuhan untuk manusia, ketika gigi dan sistem pencernaannya belum cukup sempurna.

Ada banyak alasan medis mengapa ASI hanya dianjurkan hingga anak berusia dua tahun. Menurut Dr Tan Shot Yen, M.Hum, dokter pemerhati nutrisi, itu disebabkan, mulai usia dua tahun gigi manusia mulai komplit, enzim-enzim di sepanjang saluran pencernaan telah siap, dan organ-organ di dalamnya juga sudah kuat untuk mengonsumsi makanan padat.

Sebaliknya, pada saat yang sama, sebagian enzim yang bertugas mencerna susu sudah tidak bekerja secara optimal lagi, bahkan pensiun. Salah satunya adalah laktase, enzim pencerna laktosa (zat gula yang terdapat dalam susu mamalia). Beberapa gejala yang sering muncul saat minum susu, seperti mual, muntah, perut bergemuruh, kembung, diare, atau bentuk alergi lain, merupakan sinyal yang menandakan ketidakmampuan tubuh dalam mencerna laktosa.

“Menipisnya stok enzim laktosa saat manusia beranjak dewasa, pada hakikatnya merupakan cara alam untuk mengatakan bahwa susu bukan makanan orang dewasa,” jelas Dr Tan.

Justru menarik kalsium

Banyak ibu hamil yang minum susu karena berharap memperoleh tambahan kalsium demi mendukung pertumbuhan tulang dan gigi si janin. Jika asupannya kurang, dikhawatirkan si janin akan mengambil jatah kalsium dari tulang ibunya. Kekurangan asupan kalsium pada ibu hamil ini berhubungan erat dengan risiko pre-eklamsia (tekanan darah yang melonjak secara mendadak) dan hipertensi gestasional (tekanan darah tinggi yang muncul pada masa kehamilan).

Namun yang perlu diingat, masalah jatah tersebut bukan berarti ibu hamil harus menambah asupan kalsium secara semena-mena. “Perlu diketahui,” kata Dr Ahmad, “berapa pun persediaan kalsium dan zat nutrisi lain yang dimiliki oleh sang ibu, janin akan menyerap jumlah yang sama. Jadi, bukan berarti bila ibunya minum susu lebih banyak, janinnya akan memperoleh kalsium ekstra bagi pertumbuhannya.”

Mekanisme penyerapan kalsium di dalam tubuh memang tidak sesederhana itu. Menurut Andang Gunawan, ND, ahli terapi nutrisi, penyerapan kalsium memerlukan bantuan protein. Susu, memang mengandung kalsium sekaligus protein yang tinggi. Namun, untuk mencerna kalsium, jumlah protein ini terlalu tinggi sehingga justru menyulitkan proses penyerapan.

Organ tubuh dapat bekerja dengan baik pada ketika asam basa darah dan jaringan mempunyai pH 7,35-7,45. Dalam lingkungan cenderung basa tersebut, tubuh mampu mendetoksifikasi racun dan menyingkirkan zat-zat pencemaran lainnya.

Tetapi, karena susu bersifat terlalu asam, ketika kalsium yang terdapat di dalam susu masuk ke dalam darah, secara alamiah tubuh akan berusaha mengembalikan situasi “abnormal” ini dengan membuang kalsium dari ginjal, melalui urin. Inilah yang diduga menjadi alasan mengapa empat negara pengonsumsi susu terbesar di dunia, yaitu Amerika, Swedia, Denmark, dan Finlandia, justru menduduki peringkat-peringkat teratas dalam kasus osteoporosis.

Mekanisme alamiah dalam menormalkan kondisi kalsium dalam darah inilah yang berperan  memicu pre-eklamsia dan hipertensi. Levy,T.E, dalam Optimal Nutrition for Optimal Health (2001), mengungkapkan, susu yang sudah melalui proses pasteurisasi – sebagaimana yang terjadi pada susu komersial – membuat struktur kimia kalsium di dalamnya menjadi bentuk yang non bio-available, alias tidak mudah diserap oleh tubuh.

Karena dianggap benda asing yang tidak diperlukan, ia tidakikut dicerna oleh metabolisme, dan akan mengendap di pembuluh darah. Kondisi ini menyebabkan timbulnya plak dan pengerasan pembuluh darah, yang mengakibatkan pembuluh darah menyempit, sehingga tekanan darah melonjak naik.

Sapi artificial

Andang menilai, efek susu terhadap kesehatan sebaiknya tidak semata-mata ditinjau secara sepotong-sepotong dari kandungan nutrisinya saja. Namun, perlu diperhatikan bagaimana sapi itu diternakkan, apa makanannya, bagaimana susu diproses, dan yang lebih penting lagi, bagaimana tubuh kita merespon kandungan di dalamnya.

“Sebelum ada pabrik susu, sapi perah diternakkan secara alami. Sekarang, untuk memenuhi target produksi, sapi diberi makan pangan buatan, disuntik hormon supaya cepat besar dan menghasilkan susu lebih banyak, serta diberi antibiotik dengan harapan terhindar dari penyakit,” tutur Andang.

Jika susu sapi yang sudah mengalami perubahan “pola makan dan gaya hidup” ini dikonsumsi, semua zat serta “sampah” metabolismenya juga berpengaruh besar terhadap sistem metabolisme kita.

Sapi – hewan herbivora – yang diberi pakan meat bone meal (makanan sapi buatan berbasis daging) juga berisiko membentuk mekanisme penolakan dengan membentuk prion, senyawa protein asing di dalam tubuhnya. Jenis protein ini, diduga yang menjadi cikal bakal merebaknya penyakit sapi gila (mad cow).

Selain itu, bovine growth hormone, hormon pertumbuhan untuk sapi, merupakan senyawa kimia yang tidak dapat dipecah di dalam lambung atau rusak oleh proses pasteurisasi, sehingga akan tetap aktif di dalam tubuh manusia. Ini sudah diteliti oleh Juskevich dan G. Guyer dalam penelitiannya yang berjudul Bovine Growth Hormone: Human Food Safety Evaluation, dan dimuat dalam jurnal Science, Vol. 249, no. 4971 (1990).

Menyisakan sampah metabolisme

Masalah lain mulai muncul saat susu masuk pabrik. Sebelum dipasarkan, susu dipanaskan dengan suhu tertentu agar kuman patogen dan berbagai flora di dalamnya mati. Proses yang disebut pasteurisasi ini terbukti merusak komponen struktur kimia di dalam susu dan membuat gula laktosa di dalamnya diserap lebih cepat oleh tubuh (Levy, T.E, dalam Optimal Nutrition for Optimal Health, 2001).

Lonjakan zat gula di dalam darah – apa pun bentuknya termasuk sukrosa (gula yang sering ditambahkan dalam produk susu), secara otomatis akan memerintahkan tubuh untuk mengeluarkan hormon insulin.Pada dasarnya, insulin ini memang bertugas mulia, yaitu menjaga agar kadar gula darah di dalam tubuh kita tetap berada pada level yang aman. Namun lonjakan gula yang tinggi akan membuat produksi insulin meroket, ketika berusaha menekan kadar gula dan menyimpan hasil olahannya dalam hati.

Sayangnya, daya tampung hati bersifat terbatas. Sementara bila makanan jenis ini dikonsumsi secara terus-menerus, kelebihan kadar gula tersebut akan diubah menjadi tumpukan lemak. Sel-sel lemak ini bersifat menarik asam arakidonat (AA), sebagai bahan baku terbentuknya eicosanoids, sejenis hormon peradangan. Mekanisme tersebut memicu timbulnya peradangan di tingkat sel, yang memancing terbentuknya cytokine, protein radang yang mampu menembus masuk ke aliran darah, beredar ke seluruh tubuh, dan menimbulkan bermacam-macam penyakit, mulai dari menurunnya kekebalan tubuh, obesitas, alergi, hipertensi, diabetes, gangguan jantung, hingga kanker.

Waspada obesitas

Untuk menghindari komplikasi, ibu hamil dianjurkan memperhatikan kenaikan berat badan, yang idealnya berkisar 1 hingga 2 kilogram per bulan. Jumlah itu tidak bisa dipukul rata, bergantung berat badan si ibu sebelum kehamilan.

“Yang jelas, kenaikan berat badan yang terlalu cepat atau terlalu banyak perlu diwaspadai, karena itu termasuk salah satu indikasi terjadinya komplikasi. Obesitas merupakan indikasi nutrisi yang dikonsumsi tidak seimbang. Selain memicu pre-eklamsia dan diabetes, ibu hamil yang obesitas juga berpotensi melahirkan bayi besar serta mengalami obesitas di kemudian hari,” Dr Ahmad menjelaskan.

Cukup dan seimbang

Jika banyak iklan mengatakan bahwa dari ibu yang sehat akan melahirkan anak yang sehat, itu memang benar karena sistem metabolisme anak dibentuk sejak berada di dalam kandungan.

Tidak perlu merasa bersalah hamil tanpa minum susu, karena yang diperlukan oleh ibu hamil adalah nutrisi yang cukup dan seimbang. Gizi yang baik identik dengan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, serta mineral yang baik. Kriterianya, antara lain, sebagai berikut:

Karbohidrat

Berupa karbohidrat kompleks dengan nilai indeks glikemik yang tidak terlalu tinggi sehingga tidak melonjakkan kadar gula dalam darah. Contoh paling ideal adalah sayuran segar, dikonsumsi mentah. Namun jika masih terlalu berat meninggalkan nasi, pilih beras merah (lebih baik lagi yang organik), gandum utuh, atau oats, daripada beras putih dan tepung-tepungan.

Protein

Sumber protein yang baik berasal dari sumber yang tidak terpolusi hormon dan antibiotik, seperti ayam kampung, ikan laut dalam, kacang-kacangan, biji-bijian, tempe, tahu, dan sebagainya.

Lemak

Lemak yang baik berasal dari makanan alami seperti alpukat, minyak zaitun yang tidak dipanaskan, kemiri, dan lain-lain. Margarin bukan sumber lemak baik – meskipun berasal dari tanaman, karena merupakan lemak trans. Begitu juga dengan minyak goreng. Apa pun jenisnya, setelah dipanaskan lemak dalam minyak akan teroksidasi menjadi lemak jahat.

Vitamin dan mineral

Warna merah, kuning, hijau, ungu, putih, dan biru pada sayur-sayuran dan buah-buahan menunjukkan kandungan nutrisi yang berbeda-beda. Konsumsi secara seimbang dengan cara memvariasikan penyajiannya setiap hari.

Nutrisi ekstra pada ibu hamil

Beberapa zat nutrisi esensial yang diperlukan ibu hamil terutama kalsium, asam folat, zat besi, dan seng, juga bisa dipenuhi dari makanan sehari-hari. Sumbernya, antara lain, berasal dari:

Kalsium

Meskipun jumlah kandungannya tidak setinggi yang terdapat di dalam susu, kalsium juga terdapat dalam tumbuh-tumbuhan. Kalsium dalam tumbuhan bahkan lebih mudah dicerna dan diserap oleh tubuh. Penuhi asupannya dari kacang-kacangan seperti almond, hazelnut, kacang polong, brokoli, bayam, okra, selada air, aprikot, wijen, lentil, dan masih banyak lagi. Ikan teri, sardin, salmon, dan kerang juga kaya kalsium, namun cemaran logam berat di dalamnya perlu diwaspadai. Kalaupun sesekali ingin minum susu, bisa mengonsumsi susu UHT atau yogurt (plain).

Asam folat

Diperlukan untuk membentuk sel darah merah, pertumbuhan sel, dan mencegah spina bifida (terbelahnya ujung bumbung saraf tulang belakang) pada janin. Idealnya, kebutuhan asam folat ini  sudah terpenuhi sejak sebelum kehamilan. Terdapat pada brokoli, alpukat, bayam, asparagus, kangkung, dan sayuran berdaun hijau lain, serta beberapa jenis kacang seperti kacang merah, kacang bogor, kacang kapri, kacang koro, jeruk, dan lain-lain. Jika merasa perlu, dokter akan menambahkan jumlah asupannya dengan meresepkan tablet suplemen asam folat.

Zat besi

Mendukung kerja asam folat dalam menyediakan stok sel darah yang cukup bagi ibu dan janin. Sesungguhnya, hati sapi merupakan sumber asam folat dan zat besi yang nilainya paling tinggi. Namun karena hati merupakan organ tempat menyaring racun, ia tidak dianjurkan. Lebih baik, penuhi dari telur, ayam, salmon, rumput laut, kismis, jamur, bayam, serta aneka jenis kacang-kacangan dan biji-bijian.

Seng

Diperlukan dalam perkembangan sistem kekebalan tubuh janin. Bisa ditemukan pada makanan yang mengandung zat besi, serta kerang-kerangan.

Agar efektif

Jangan lupa, bahwa tubuh manusia merupakan rangkaian sistem yang satu sama lainnya saling berhubungan. Asupan nutrisi tadi hanya bisa dicerna dengan baik bila kondisinya seimbang.

Kalsium, misalnya, baru bisa diserap dengan baik jika dibarengi dengan aktivitas dan bantuan dari vitamin D, yang terdapat pada sinar matahari. Maka, sempatkanlah menggerakkan tubuh, lebih baik lagi bila di bawah hangatnya mentari pagi. Proses metabolisme tadi juga memerlukan air, sehingga ibu hamil harus cukup minum air putih. Ukurannya tidak terpatok 8 gelas sehari, namun dilihat dari warna air seni yang mendekati jernih.

Kondisi seimbang tidak mencakup makanan secara fisik saja, namun juga “makanan” bagi jiwa. Jalani kehamilan dengan penuh rasa syukur dan ikhlas. Ajak suami dan keluarga untuk melewati peristiwa bahagia ini bersama-sama. Ciptakan kesempatan untuk mengobrol ringan, saling menatap mesra atau mengobral kalimat “I love you”, tanpa harus ditemani segelas susu. (N)

Boks:

“Cukup dari makanan sehari-hari”

Mereka hamil dan melahirkan anak yang sehat tanpa mengandalkan susu. Yuk, simak pengalamannya!

Marina (Wiraswasta, Medan)

Waktu hamil Stanley (4 tahun), anak kedua,  saya sudah menjadi vegan (tidak makan sumber pangan hewani sama sekali-red), termasuk telur dan produk susu. Asupan gizi benar-benar bergantung pada makanan sehari-hari. Saya menyiasatinya dengan makan sayur-sayuran yang jenisnya selalu berganti-ganti setiap hari. Warnanya pun saya perhatikan, sebisa mungkin ada merah, kuning, putih, dan sebagainya, dan diolah sesegar mungkin.

Yang menarik, dengan asupan “terbatas” semacam ini saya justru merasakan proses kehamilan yang jauh lebih nyaman dan sehat daripada kehamilan pertama, saat masih menjadi pemangsa segala, termasuk susu dan produknya. Kalau dulu sering lemas, mudah lapar, namun juga sering mual dan muntah, pada kehamilan kedua badan terasa berenergi dan segar sepanjang hari. Bahkan, seminggu menjelang persalinan saya masih asyik menyetir mobil ke sana kemari. Padahal, waktu itu saya sudah berumur 42 tahun, lho!

Puji Tuhan, Stanley yang lahir dengan berat badan 3,2 kg, dan panjang 51 cm juga  sehat dan tidak mudah alergi.

Mia Sutanto (Ketua Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), Jakarta)

Berbeda dengan kehamilan pertama, ketika saya masih paranoid dan mengonsumsi segala jenis produk makanan yang diklaim baik untuk ibu hamil, pada kehamilan kedua saya lebih melek kesehatan. Salah satunya, saya paham bahwa apa yang selama ini dipromosikan oleh produsen susu, sudah bisa diperoleh dari makanan sehari-hari yang lebih alami. Jadi… ya, cukup makan sehat saja dengan menu yang berganti-ganti.

Untuk menyiasati keinginan ngemil yang manis-manis saat hamil, saya membuat jus buah segar, tanpa tambahan gula atau pun madu. Ternyata, dengan cara ini kenaikan berat badan saya tidak sebanyak kehamilan pertama (20 kilogram), yaitu 15 kilogram. Ascha (sekarang 2,5 tahun) lahir dengan berat badan yang cukup, yaitu 3,1 kilogram dengan panjang 49 cm. Saat ia lahir, saya juga bisa langsung memberinya Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan lancar menyusui sampai sekarang.

Mya Dwi Rostika (dosen, Jepang)

Saya sempat bingung waktu teman-teman di Indonesia bertanya, “Di Jepang kamu minum susu apa?”. Soalnya, waktu hamil Musashi (1 tahun) saya memang tidak mengonsumsi susu dan suplemen apa pun. Yang saya tahu, ibu-ibu hamil di Jepang juga tidak minum susu. Pemberian suplemen oleh dokter pun hanya dilakukan jika ditemukan indikasi tertentu.

Dokter kandungan saya menganjurkan untuk memperoleh asupan nutrisi dari makanan, itu pun harus yang alami. Praktis, selama hamil saya tidak pernah menyentuh makanan instan atau yang berada dalam kemasan, termasuk biskuit. Camilan andalan saya adalah buah-buahan. Ketika pada trimester pertama saya mual dan tidak doyan makan, dokter hanya menganjurkan jus buah segar atau minum air putih.

Kenaikan berat badan selama kehamilan juga sangat diperhatikan. Sebab, ibu hamil yang obesitas dan bayi yang lahir dengan ukuran besar dianggap akan menyulitkan persalinan. Berbeda dengan di Indonesia, operasi sectio di Jepang hanya boleh dilakukan bila persalinan normal membahayakan ibu atau bayi. (N)

*) Ditulis oleh Dyah Pratitasaridalam Laporan Khusus Majalah NIRMALA, edisi Juli 2010courtesy of NIRMALA Magazine

www.nirmalamagazine.com

FB: Nirmala Magazine

Bagaimana Mengenali Gejala-Gejala Persalinan

SAAT-saat persalinan selalu menjadi momen yang ditunggu ibu hamil. Perasaan bahagia, takut, dan gelisah bercampur-aduk. Bagi beberapa wanita, proses melahirkan hanya membutuhkan beberapa jam saja, sedangkan pada beberapa wanita lain bisa menghabiskan waktu lebih dari 24 jam.Untuk itu, mengetahui tanda-tanda persalinan sangat penting untuk memastikan kapan harus ke klinik bersalin ataupun ke rumah saki. Bersiaplah, sebentar lagi anda akan melahirkan dan akan memiliki seorang anak!

 

Tanda-Tanda Awal Persalinan  Apakah Persalinan Sudah Dekat?

Banyak wanita mulai merasakan tanda-tanda dan gejala-gejala persalinan sehari bahkan seminggu sebelum sang bayi benar-benar lahir. Tanda-tanda ini memberitahukan anda bahwa persalinan sudah dekat, dan membantu tubuh anda untuk menyiapkan diri. Jika anda adalah seorang calon ibu untuk yang pertama kalinya, tanda-tanda awal persalinan dapat terjadi beberapa minggu sebelum persalinan yang sesungguhnya. Sedangkan untuk kehamilan berikutnya, tanda-tanda ini mungkin akan dirasakan ketika sudah mendekati persalinan. Berikut ini adalah beberapa tanda bahwa persalinan sudah dekat:

Engagement atau Turunnya Bayi ke Panggul

Ketika persalinan sudah mendekati, kepala bayi anda sudah mulai turun ke area tulang panggul (pelvic inlet). Kejadian ini merupakan akibat dari melunaknya uterus anda. Engagement atau turunnya kepala bayi membuat anda bisa bernafas lebih lega. Heartburn yang pernah anda alami juga mulai berhenti. Turunnya bayi anda dapat terjadi kapan saja sejak dua hingga empat minggu sebelum bayi anda benar-benar lahir. Jika anda telah merasakan tanda-tanda awal persalinan ini, maka anda dapat meyakinkan diri bahwa proses memiliki seorang bayi sedang dimulai. Kehamilan anda akan segera memasuki tahap akhir, dan tanda awal persalinan yang tengah anda rasakan adalah benar.

Tekanan Panggul (Pelvic)

Setelah bayi anda turun dengan kepala berada di dalam panggul, anda mungkin akan merasa kurang nyaman. Sakit yang anda rasakan ini merupakan akibat dari adanya tekanan panggul, dan anda akan lebih sering berkemih serta lebih sering buang air besar karena meningkatnya aktivitas usus. Ini merupakan salah satu tanda persalinan yang jelas. Adanya relaksasi tulang sendi beserta ikatan-ikatannya, dapat menyebabkan nyeri di punggung belakang. Hal ini juga dapat menyebabkan nyeri tiba-tiba karena bayi anda menekan dasar panggul anda. Selain itu, kaki anda mungkin membengkak sebagai akibat meningkatnya tekanan terhadap pembuluh darah yang melewati panggul. Berbaring ke kiri, dapat membantu anda meringankan tanda-tanda awal persalinan ini.

Vaginal Discharge / Keputihan

Jangan kaget jika vagina anda lebih banyak mengeluarkan cairan, yang biasa disebut keputihan. Hal ini merupakan akibat dari melunaknya rahim anda. Cairan dapat berwarna putih, dan kadang berwarna merah muda. Ini adalah salah satu dari tanda awal persalinan yang tidak nyaman bagi anda. Keputihan yang berwarna kuning atau berbusa, bisa merupakan tanda terjadinya infeksi. Jika cairan mengalami perubahan warna, beritahukanlah dokter/bidan anda.

Naluri “Bersarang” (Nesting Instinct)

Selain tanda-tanda fisik, anda dapat juga merasakan suatu naluri, yang biasa disebut naluri “bersarang” (nesting instinct). Ini merupakan tanda emosional seb aga i tanda awal persalinan, yang biasanya ditandai dengan kegiatan membereskan lemari, membersihkan kamar mandi, mengepel lantai, dan kegiatan-kegiatan membersihkan lainnya. Naluri keibuan ini bisa merupakan suatu pertanda bahwa sebentar lagi anda akan memiliki seorang bayi. Ketika anda melakukan pekerjaan yang cukup menguras energi ini, janganlah mengerjakannya dengan terlalu berlebihan. Meskipun hal ini cukup penting untuk menyambut kehadiran buah hati anda, akan tetapi anda harus menyimpan energi anda, mengingat tanda awal persalinan ini masih akan diikuti dengan tanda-tanda persalinan lainnya.

Kontraksi Braxton Hicks

Tanda dan gejala awal persalinan ini diberi nama berdasarkan nama dokter yang pertama kali mengenali tanda-tanda ini. Kontraksi Braxton Hicks, memang benar-benar merupakan sebuah kontraksi, meskipun semu. Kontraksi ini dirancang untuk menyiapkan tubuh anda untuk melahirkan sang bayi.

Pada kebanyakan kasus, kontraksi semu berjalan tidak teratur, durasi biasanya pendek (kurang dari 45 detik). Nyeri dari kontraksi dapat terasa di berb aga i bagian tubuh seperti di lipat paha (selangkangan) dan perut bagian bawah atau punggung. S edangkan pada kontraksi sebenarnya, kontraksi rahim menimbulkan nyeri yang berawal pada bagian atas rahim dan menyebar ke seluruh rahim, lewat pinggang terus panggul.

Kontraksi Braxton Hicks meregangkan bagian bawah rahim anda, yang memungkinkan kepala bayi anda berada di tulang panggul.

Berikut ini karakteristik kontraksi palsu/braxton Hiks:

– Kontraksi tak teratur dan jaraknya pun tidak teratur

– Kontraksi lemah dan tidak semakin kuat ata bisa saja terasa kuat namun kemudian hilang lagi

– Kontraksi hanya terasa di bawah perut atau diatas daerah kemaluan.

Anda boleh mengganggap hal ini sebagai tanda-tanda bahwa kelahiran sudah semakin dekat, ketika kontraksi Braxton Hicks semakin intensif, dan menyebabkan abdomen anda semakin menegang. Biasanya ketidaknyamanan ini akan berkurang jika anda berbaring.

Mengigil

Tanda awal persalinan lainnya adalah menggigil tanpa sebab yang jelas. Hal ini dapat terjadi tanpa adanya perasaan dingin atau karena anda lemah, dan dapat terjadi akibat hormon stres atau adanya perubahan kadar hormon progesteron dalam tubuh anda. Menggigil merupakan salah satu tanda awal kelahiran bayi anda.

Diare

Suatu gejala dan tanda awal persalinan yang tidak menyenangkan adalah diare. Pelepasan suatu unsur kimia dalam tubuh yang disebut dengan prostaglandins dapat terjadi dalam proses awal suatu persalinan. Pemicu ini dapat mengakibatkan meningkatnya aktivitas usus (loose bowel movement). Dibawah ini adalah tanda dan gejala persalinan akan segera terjadi, dan anda harus segera bersiap-siap ke rumah sakit.

Berbagai Alasan “Gila” untuk Melakukan SC

Saat ini, semakin banyak ibu yang melahirkan di tanggal yang sesuai dengan keinginan orang tuanya. Bukan saat hari perkiraan lahir, namun di jadwalkan di tanggal tertentu dengan berbagai alasan. Ada orang tua yang beralasan agar hoki sia anak nanti bagus, ada juga yang beralasan mumpung HPL(Harp Perkiraan Lahir) sekitar bulan Agustus jadi mending sekalian di lahirkan pas tanggal 17 supaya pas dengan hari kemerdekaan bangsa Indonesia, Ada juga yang dengan alas an karena bapaknya di sekitar menjelang HPL harus berlayar, pergi keluar kota atau show sehingga nanti kalau bersalin normal yang kita tak tahu kapan terjadinya justru tidak bisa di tungguin bapaknya. Atau macam-macam alasan.

Alasan alasan diatas adalah alasan dari pihak orang tua atau keluarga besar. Nah di dunia kedokteran atau dari pihak dokter juga ternyata ada juga alasan-alasan yang yang sebenarnya tak masuk akal namun menjadi seolah-olah sangat masuk akal sehingga dengan sukarela ataupun terpaksa kedua orangtua memutuskan untuk melakukan SC. Ingin tahu apa saja alasannya?

Ini adalah beberapa alasan paling gila dan paling tidak masuk akal yang pernah kudengar. Dan Berikut ini adalah alasan lain yang pernah saya jumpai yang memiliki sedikit atau tidak ada validasi dan bukti ilmiah.  Karena seperti kita ketahui bersama sebenarnya Induksi dan bedah caesar berisiko dan dapat memiliki konsekuensi seumur hidup. Alasan tersebut Antara lain:

1. Anda sudah hampir masuk ke tanggal HPL tetapi belum ada tanda persalinan.

2. Anda berada di tanggal HPL dan belum ada tanda persalinan

3. Posisi Bayi Anda masih terlalu tinggi/belum masuk panggul

4. Leher rahim Anda terlalu jauh tersembunyi ke belakang (posisi mulut rahim jauh di belakang)

5. Leher rahim Anda terlalu jauh menghadap ke depan

6. Leher rahim Anda terlalu pendek

7. Leher rahim Anda terlalu panjang

8. Dokter tidak dapat menemukan serviks (dari hasil pemeriksaan dalam)

9. Air Ketuban Terlalu Banyak

10. Posisi Bayi Anda posterior

11. Anda gemuk

12. Kepala bayi besar berdasarkan pemeriksaan terakhir

13. Lilitan tali pusat (indikasi ini sering digunakan “senjata” untuk melakukan SC, padahal sebenarnya dengan melakukan komunikasi dengan janin liltan tersebut bisa di lepaskan)

14. Hasil tafsiran berat janin di pemeriksaan terakhir menunjukkan jika janin Anda besar

15. Hasil tafsiran berat janin di pemeriksaan terakhir menunjukkan jika janin Anda kecil

16. Suami atau dokter yang menganjurkan dengan alasan supaya bayi lebih pintar.

17. Anda memiliki riwayat keguguran sebelumnya

18. Cuti hamil Anda hendak habis dan tanda-tanda persalinan belum kunjung datang

19. Dokter yang merawat Anda punya rencana rapat, konggres, ataupun liburan di sekitar hari HPL Anda

20. Anda memiliki riwayat keluarga yang sebagian besar mereka melahirkan dengan cara induksi / bedah caesar

21. Anda tidak tahan sakit dan ketakutan jika harus menahan rasa sakit saat persalinan (padahal SC justru akan melipat gandakan rasa nyeri bukan?)

22. Ini adalah bayi mahal, bayi hasil in vitro (bayi tabung)

23. Anda ingin bayi yang akan lahir pada hari ulang tahun Anda / Hari Ibu

24. Anda harus melahirkan di RS dan SC karena asuransi perusahaan Anda hanya menanggung biaya melahirkan di RS dan jika SC maka diganti penuh oleh asuransi.

25. Anda memiliki banyak Braxton Hicks dan Anda tidak tahan ingin segera mengakhiri semuanya

26. Anda tidak ingin mengambil risiko terbangun di malam hard an merasa kerepotan gara-gara n kontraksi

27. Air ketuban Anda pecah

Selain alasan diatas sebenarnya masih ada alasan-alasan lain yang mungkin “terselubung” yang ini sulit untuk di deteksi karena bersangkut paut dengan “moral” seorang dokter atau bidan.

Untuk alasan yang inilah yang Anda harus hati-hati sekali, mulai sekarang pilihlah dokter yang Pro Normal. Jika Anda pergi ke RS dan RS tersebut Angka kejadian SC lebih tinggi daripada Normal, sudah bisa dipastikan dokter tersebut Hobi SC. Segeralah cari dokter lain.

Orang kadang berfikir yang penting bayinya lahir selamat dan sehat, iya secara fisik, bukan mental dan spiritualnya. Tanpa kita sadari ternyata ketika Anda memutuskan untuk SC apalagi dengan indikasi yang tidak jelas atau “gila” seperti yang sudah saya tuliskan diatas berarti Anda sudah berinvestasi BIRTH Trauma pada bayi Anda. Dan perlu diketahui birth trauma ini dapat “dibawanya” atau berpengaruh hingga dia dewasa nanti.

Untuk mengetahui birth trauma Anda bisa membuka link ini: https://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=251:birth-trauma-is-real&catid=44:natural-childbirth&Itemid=56

Seksio sesarea dianjurkan ketika persalinan pervagina diperkirakan dapat menimbulkan risiko bagi ibu atau bayi. Tidak semua kondisi yang tercantum ini merupakan indikasi wajib, dan dalam banyak kasus dokter kandungan harus menggunakan kebijaksanaan untuk memutuskan apakah operasi Caesar diperlukan. Beberapa indikasi untuk melahirkan dengan cara SC adalah:

Adanya Komplikasi persalinan dan faktor menghambat pengiriman vagina seperti

· Persalinan dengan kala 2 l;ama (prolong labor) atau kegagalan kemajuan persalinan

· Janin mengalami distress yang ditandai detak jantung tidak teratur lebih dari 160 x/menit atau kurang dari 120 x/menit, gerakan janin berkurang dan air ketuban berwarna hijau tanda janin poop di dalam rahim

· Prolaps tali pusat (saat ketuban pecah tali pusat ikut menumbung dan keluar, ini biasanya terjadi ketika kepala belum masuk pangul sehingga saat pecah ketuban maka tali pusat ikut aliran air)

· Rupture uteri atau adanya pecah rahim

· peningkatan tekanan darah ( hipertensi ) pada ibu atau bayi setelah ketuban pecah

· peningkatan denyut jantung ( takikardia ) pada ibu atau bayi setelah pecah ketuban

· Adanya masalah pada plasenta ( Plasenta Previa atau Plasenta Akreta )

· Posisi janin melintang atau sungsang (walaupun sebenarnya sungsang bisa juga dilahirkan dengan normal pervaginam)

· gagal induksi persalinan (penelitian menunjukkan bahwa ibu yang sudah di induksi lebih dari 50% akan berakhir ke SC)

· gagal melahirkan dengan bantuan instrument seperti forceps atau vaccum

· Bayi terlalu besar > 4kg (makrosomia)

· CPD (Cevalo Pelvix disproportion) tidak ada kesesuaian antara besar janin dengan panggul ibu

Kondisi lainnya yang terjadi akibat komplikasi dalam kehamilan atau kondisi yang sudah ada sebelumnya dan penyakit penyerta seperti:

· pre-eklampsia

· hipertensi selama kehamilan

· sudah melahirkan terlalu banyak

· ibu terinfeksi HIV.

Infeksi menular seksual seperti herpes kelamin (yang dapat ditularkan kepada bayi jika bayi lahir lewat vagina, tetapi biasanya dapat diobati dengan obat-obatan dan tidak memerlukan operasi caesar)

RESIKO? APA RESIKO?

Penjadwalan pada kelahiran bayi anda dapat memiliki konsekuensi yang sangat berat seperti prematuritas, masalah kerusakan pada saluran pernapasan, kematian dan bahkan masalah kelainan dan kerusakan pada otak – belum lagi pemulihan rasa sakit dan nyeri yang lebih lama dan lebih sakit dibandingkan dengan jika Anda melahirkan secara normal melalui vagina.

Tetapi mengingat semua risiko, saya harus berasumsi bahwa sebagian besar perempuan tidak mendapat informasi dari provider, atau mendapatkan informed consent. Saya sangat menyadari bahwa kondisi psikologis ibu hamil sangat labil dan seringkali berada dalam kondisi emosi yang intent dia akan lebih mudah stress apalagi menyangkut kesejahteraan bayi yang dikandungnya. Ketika si dokter mengatakan harus SC (padahal indikasinya tak masuk akalpun) orang tua terutama si ibu akan mengiyakan dan mengamininya.

Ini seperti contoh kasus di bawah ini:

1. Seorang ibu G1 P0 A0 (Hamil Pertama) denan umur kehamilan 28 minggu datang ke dokter untuk periksa ANC (kehamilan) dan ketika di USG ternyata posisi janinnya sungsang atau melintang. Secara spontan si dokter mengatakan rencana SC. Anda tau apa perasaan si Ibu? Secara emosional dia akhirnya memilih untuk mengiyakan. Karena takut terjadi apa-apa. Da sampai rumahpun secara tidak sadar dia mensugesti dirinya bahwa bayi saya sungsang dan saya harus SC padahal sebenarnya umur 28 minggu masi sangat sangat mungkin untuk dilakukan reposisi silahkan baca link ini: https://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=175:cara-mengubah-bayi-sungsang-menjadi-letak-kepala&catid=40:monthly-guide&Itemid=34

2. Seorang ibu G1 P0 A0 sudah 2 hari melewati tanggal HPL nya. Berbagai upaya sudah dia lakukan seperti sering jalan kaki, jongkok berdiri dan berhubungan intim. Namun si janin belum juga menunjukkan tanda-tanda dia mau keluar. Seluruh keluarga sudah panic, handphone berbunyi terus karena ada SMS dan BBM yang menanyakan “sudah lahir belum?”, “Kok belum Lahir-lahir sich, si Anu sudah melahirkan lho, hamilnya kan bareng sama kamu?” , dll. Setiap kali bertemu orang Anda selalu mendengar pertanyaan yang sama. Dan akhirnya orangtua dan keluarga mendesak Anda untuk Sc saja mengingat selain sudah melewati tanggal HPL, ternyata teman-teman Anda bahkan saudara Anda sebagian besar melahirkan dengan SC juga. Bahkan kadang ada ancaman dan Anda seperti di takut-takutin dengan cerita-cerita yang intinya bahwa janin harus segera di lahirkan. Akhirnya dalam kondisi panic Andapun menyerah. SC! Padahal jika Anda mau bersabar bisa saja 2 hari lagi Anda bisa melahirkan dengan normal dan nyaman.

3. Seorang ibu G1 P0 A0 dengan umur kehamilan 39 minggu dan sudar terjadi kontraksi, karena selama hamil dia jarang olahraga dan jarang berlatih relaksasi sehingga ketika merasakan kontraksi dia panic dan tak mau makan. Paling juga ngemil. Tak mau minum juga yang ada hanya mengeluh mengeluh dan mengeluh. Ketika ada kontraksi segera dia ke RS dan ketika di periksa dalam ternyata baru pembukaan 1 cm. karena panic Anda bukannya pulang dan menunggu pembukaan bertambah sambil bersantai dirumah tapi dengan alasan tak mau repot Anda memutuskan untuk tetap tinggal di RS. Padahal pada primigravida pembukaan pada fase laten bisa saja berlangsung lebih dari 24 jam. Namun karena Anda di RS maka pihak RS punya SOP (Standart Operating Prosedures) sendiri sehingga ketika 6 jam tidak ada kemajuan pembukaan langsung saja Anda dibujuk untuk melakukan induksi. Seperti kita ketahui induksi meningkatkan kemungkinan untuk kejadian SC. Dan selain itu ketika dalam persalinan si ibu harusnya tetap terehidrasi denganmakan dan minum karena jika tidak maka dia akan kelelahan dan energinya terkuras.

Masih banyak lagi sebenarnya kasus lain yang setelah diruntut sebenarnya tidak perlu SC. Namun akhirnya harus SC karena berbagai sebab yang harusnya bisa diatasi sebelum seorang ibu berada dalam kondisi terburuknya.

Artikel ini saya tulis bukan berarti ingin menghakimi semua pihak baik orang tua maupun dokter tetapi dari artikel ini harapannya adalah sebagai orang tua tolong perluas wawasan Anda ketahui apa saja tentang seluk beluk persalinan, selalu cari second opinion atau bahkan third opinion sebelum mengambil keputusan penting. Jangan mau dan jangan mudah terintimidasi oleh beberapa pihak yang tak bertangungjawab. Pengetahuan adalah kuncinya.

Dan bagi Anda yang “terlanjur” sudah SC dengan berbagai alasan “gila” diatas, Maaf saya tidak menghakimi Anda. Karena saya tahu apapun cara Anda melahirkan itu adalah cara yang ajaib untuk menjadi seorang ibu. Walaupun banyak trauma, tugas Anda sekarang adalah ayo lakukan healing untuk Anda sendiri terutama untuk bayi Anda. Salah satu healing yang termudah adalah dengan CINTA dan KASIH. Seperti memberikan sugesti positif, memancarkan energy positif dan yang penting adalah memberikan FULL ASI kepada bayi Anda karena ASI mempunyai EFEK menyembuhkan.

Semoga bermanfaat

Salam hangat

Referensi:

http://www.birthtraumaassociation.org.uk

http://www.osteodoc.com/birthtrauma.htm

http://www.eheart.com/cesarean/emerson.html

10 Cara Mempersiapkan si IBU Agar Mendapatkan Proses Persalinan yang Buruk

0

** picture resource = http://www.vancouverbirthtrauma.ca/facts.html

Judulnya agak kontroversi ya….

Tapi tenang ayo baca dulu, ada 10 cara untuk mempersiapkan tubuh seorang ibu untuk mendapatkan proses persalinan yang buruk dan banyak trauma.

karena terus terang saya kadang gemas sekali dengan Anda para calon orang tua. 

kok bisa?

Ya!! karena proses melahirkan itu bukan HANYA seolah olah mengeluarkan seorang bayi dari perut ibunya dalam kondisi begitu lahir langsung nangis keras (dan itu bisanya dianggap sebagai indikator SEHAT) dan tidak ada cacat saja. 

tapi proses melahirkan adalah sebuah proses yang sangat sangat SAKRAL dimana 

seorang wanita di lahirkan kembali menjadi seorang IBU

seorang lelaki dilahirkan kembali menjadi seorang BAPAK

bahkan seorang anak dilahirkan kembali menjadi seorang KAKAK

begitu luar biasa sakralnya proses persalinan sehingga Tuhan memberi waktu kepada Anda dan saya selama 40 minggu bahkan kadang lebih untuk mempersiapkannya bukan? 

tapi ada kenyataannya coba???!!!

banyak orang yang ABAI dan OGAH untuk mempersiapkannya, banyak dari Anda yang HANYA memasrahkan diri saja kepada orang yang Anda anggap lebih AHLI dari Anda (padahal tidak).  dan banyak dari Anda yang tidak menyadari hal ini. 

nah artikel ini saya tulis sebagai sebuah sebuah ilustrasi, karena seharusnya dan sudah selayaknya Anda mulai membuka hati dan pikiran. Jadi silahkan Analisa apakah dokter atau bidan Anda melakukan salah satu point ini? Nah sekarang silahkan memilih bunda, pilih “menyerahkan” tubuh Anda ke pada mereka begitu saja atau pilih memberdayakan diri Anda?

 

Inilah 10 cara tersebut:

1. Perlakukanlah kehamilannya seperti penyakit dan bayinya seperti tumor asing

ketika hamil banyak sekali keluhan termasuk punggung sakit, pinggang sakit atau kaki kram, karena merasa tersiksa dan selalu mengeluh maka Anda akan membenci kehamilan, dan ingin hal itu berakhir secepat mungkin. Ini juga akan menanam benih keraguan akan kemampuan tubuh Anda untuk melakukan sesuatu yang benar dan alami.

2. Ayo lakukan test, test dan test

Daripada berbicara dengan nya dan mendengarkan kekhawatiran-nya (ibu hamil), sebagai nakes, lebih baik lakukan beberapa tes yang mahal dan invasif untuk mengetahui penyakit dan kondisi yang kemungkinan besar tidak mempengaruhi dirinya. Dengan cara ini dia tidak akan punya waktu untuk memberitahu kepada Anda apa yang sebenarnya terjadi pada tubuhnya.

3. Katakan padanya tubuhnya tidak bekerja -  lakukan hal ini secara halus. 

Anda tidak ingin ibu marah bukan? tanamkan keraguan diri nya. Tentang “kekuatan” tubuhnya. Beberapa kalimat yang bisa Anda ucapkan antara lain: “badan Anda terlalu gemuk bunda….”atau “Saya khawatir tentang hasil tes Anda berkaitan dengan X, saya pikir kita perlu melakukan tes lagi ….” atau “bayi Anda sungsang (walaupun masih 32 minggu dan masih bisa di reposisi sebenarnya, tapi tetap saja sampaikan ini) sepertinya Anda harus menyiapkan diri untuk SC…” dan masih banyak lagi kalimat yang bisa Anda katakana karena bagi mereka Anda adalah figure jadi apa yang Anda katakan biasanya mereka percaya.

atau Anda (Nakes) bisa juga menganjurkan kepada ibu untuk melakukan  sesuatu yang aneh dan memberinya mungkin 4 jenis obat yang mahal agar dia konsumsi , ya ini adalah cara yang paling halus supaya endingnya Anda punya alasan yang tepat dan masuk akal jika ingin melakukan operasi SC.

contohnya:

– Anjurkan ibu makan es cream tiap hari, atau mungkin minum susu hamil bisa jadi 3 kali sehari …dan kalau perlu beri aja multi vitamin yang dapat meningkatkan berat badan janinnya. jadi nanti kan janinnya semakin besar dan kalau janin besar lalu tidak turun panggul di umur kehamilan >34 -36 minggu bukankah ini waktu yang tepat untuk “menganjurka” operasi SC untuknya?

4. Anda bisa melakukan VT (Vaginal Toucher) atau pemeriksaan dalam saat kehamilan trimester akhir. walaupun tidak nyaman tapi lakukan dengan alasan untuk memeriksa panggul mereka.  Ini juga merupakan waktu yang tepat untuk menggunakan kalimat seperti di point 3 (yaitu-“Ummm, panggul Anda cukup kecil jadi …”)..nah pasti sang ibu langsung ketakutan kan? dan ragu akan kemampuan tubuhnya. jadi sukses dech!

5. Ingat, Anda selalu dapat menemukan alasan untuk menginduksi mereka- Pada saat tanggal HPL atau mendekati HPL. Serviknya sudah matang jadi bisa di sarankan bahwa sekarang adalah waktu untuk menawarkan induksi.  dia akan lelah dan tidak nyaman (terutama jika ia berfokus pada point# 1) dan dia akan meminta Anda membantu bayinya agar segera keluar. Ingat, apa saja dapat diberikan sebagai alasan untuk menginduksi, dari bayi kecil ke bayi besar dan segala sesuatu di antaranya.

6. Beri dia sebuah tanggal “jatuh tempo” . Tanggal jatuh tempo adalah akhir yang sempurna untuk ini.  ini membuatnya alasan untuk menawarkan induksi terasa lebih logis. jadi tanamkan sejak awal bagwa HPL adalah harga mati. (walaupun sebenarnya Anda tahu bahwa tidaklah demikian)

7. Ingat, pitocin adalah teman- Anda dapat menggunakan pitocin untuk membuat persalinannya terasa lebih menyakitkan. Dan, jika tidak, Anda dapat menggunakannya untuk induksi. Sekarang dia praktis akan meminta Anda untuk membantunya agar bayinya cepat keluar. Pitocin melayani banyak fungsi: 1) untuk induksi 2) kemungkinan besar membuat proses persalinan terasa lebih menyakitkan.  Jangan katakan padanya bahwa pemberian pitocin membuatnya lebih buruk.

8. Obat -! Dia akan “berlutut” dan memohon kepada Anda untuk segera membantu bayinya keluar karena dia tidak tahan akan rasa sakitnya dan akan sangat berterima kasih untuk “ahli” di sekelilingnya yang mampu membuat semua rasa sakit pergi. Jadi Anda bisa melakukan vacuum, forceps atau bahkan SC

9. Nah Waktunya SC -! ! Dan-jika semua hal di atas tidak mempan untuk mendapatkan bayi yang keluar-jangan khawatir-Anda dapat menyelamatkan bayi dengan SC, SC lebih mahal cepat, dan invasive dan “menguntungkan” bagi Anda karena uang jasanya lebih besar! Ada banyak manfaat: 1) Anda bisa menyelamatkan dirinya dan bayi (sst, jangan bilang siapa pun Anda sebenarnya menempatkan mereka dalam bahaya seperti di poin 1-8) Meskipun Anda memotong perineumnya dan menarik keluar bayinya, dia akan bersyukur dan berterimakasih kepada Anda bahwa Anda adalah “malaikat penyelamatnya”. Dia benar-benar merasa tidak bisa melakukannya tanpa Anda. Yang akhirnya membuat mereka berfikir “Syukurlah ia berada di rumah sakit!”

10. Ingat-yang penting bayinya HIDUP -! Masalah trauma atau tidak itu masalah ke sekian. Yang penting adalah bayi lahir hidup dan menangis keras. Itu sudah cukup melegakan mereka.

 

heheh ngeri yah……

nah ayo cermati dan kenali lagi provider Anda, apakah nakes yang akan Anda percayai untuk menyambut buah hati Anda lahir kedunia termasuk nakes yang bersikap seprti 10 point yang diatas, atau justru dia mau membantu dan membimbing Anda untuk mau memberdayakan diri? 

ingat lho bunda….. ada Bisnis dalam proses persalinan lho? 

Anda mau menjadi bagiannya? atau Anda ingin menciptakan pengalaman positif saat melahirkan? 

buka link ini agar Anda lebih mengerti tentang bisnis dalam proses persalinan seperti yang barusaja saya singgung. semoga Anda memahami apa yang saya maksud:

https://www.youtube.com/watch?v=KvljyvU_ZGE

Nah bunda…oyo mulai waspada.

Tidak ingin kan Anda mengalami atau diperlakukan seperti 10 poin di atas?

Makanya ayo berdayakan diri. Buka wawasan seluas-luasnya. Ayo melek kesehatan ibu dan anak. Ini tubuh Anda..bayi Anda..dan Anda mbayar lho…jadi pilih layanan yang paling baik untuk Anda. Yang bisa menghargai Anda dan bayi Anda sebagai individu yang unik.

Mari kita renungkan bersama

Semoga bermanfaat

Salam hangat

30 Alasan Bahwa Anda Mampu Lahir Secara Alami

Akhir-akhir ini seringkali kita mendengar begitu banyak cerita negatif tentang proses persalinan.

Ada yang di vaccum, di forceps juga di SC. Apalagi di Kota besar, persalinan normal alami sangatlah jarang terjadi. Dan jika Anda menginginkan untuk melahirkan secara normal alamipun seolah-olah ini sangat sulit di capai bagaikan pungguk merindukan bulan. Dan seolah-olah kodrat perempuan bahwa tubuh seorang perempuan/wanita secara ilahi dirancang untuk melahirkan bayi secara alami ini hilang entah kemana.

Sebenarnya Tubuh kita adalah sebuah keajaiban, dan tubuh seorang wanita mempunyai pengetahuan yang sempurna untuk melahirkan secara alami. Asal Anda siapkan sebaik-baiknya maka mereka akan saling bersinergi dan berfungsi dengan normal.

Berikut adalah beberapa pengingat dan alasan untuk Anda tentang kebenaran bahwa kita bisa melahirkan alami dan normal:

1. Anda seorang wanita

2. Ibu Anda adalah seorang wanita juga dan dia melahirkan Anda.

3. Begitu juga dengan nenekmu dan semua ibu mereka

4. Seorang Perempuan secara harfiah memiliki kemampuan untuk bertahan hidup dan berkembang biak dan sudah beribu-ribu tahun mereka melakukan ini (melahirkan alami) dan untuk untuk mempertahankan populasi generasi. Buktinya adalah bahwa kita semua SINI.

5. Dunia kedokteran mulai melayani atau membatu ibu melahirkan baru sekitar 100 tahun yang lalu. Sedangkan sejak beribu-ribu tahun yang lalu seorang ibu sudah mampu melahirkan. Jadi apa yang Anda takutkan?

6. Anda memiliki vagina dan vagina fungsinya untuk melahirkan. Ini yang harus Anda ingat!

7. Anda mampu hamil berarti Andapun mampu melahirkan secara alami

8. Semua ketidaknyamanan, rasa sakit dan nyeri, meskipun mungkin menjengkelkan, namun ini membuktikan bahwa tubuh Anda MELAKUKAN tugasnya.

9. Anda memiliki payudara berarti Anda pasti bisa menyusui dan memberikan ASi eksklusif kepada bayi Anda nanti. Mengapa Tuhan menciptakan payudara untuk Anda? satu alasan: untuk memberi makan terbaik bagi anak Anda.

10. Anda mengalami menstruasi setiap bulan

11. Saat hamil perut Anda bertambah besar, badan Anda bertambah ekstra berat, dan payudara Anda terasa penuh ini berarti tubuh Anda melakukan tugasnya dengan baik.

12. Anda ngidam makanan pertanda baik kan?

13. Anda mengalami masa pra-persalinan atau kontraksi Braxton-Hicks, ini menunjukkan bahwa tubuh Anda sedang mempersiapkan kelahiran.

14. Stretch mark mengindikasikan pertumbuhan dan kesuburan.

15. Epidural = penemuan baru dan banyak resiko serta efek sampingnya

16. Begitupula dnegan episiotomi = juga, baru. Jadi jika tidak ada indikasi mengapa harus dilakukan episiotomy?

17. Metode persalinan SC ini juga Metode baru tetap ada resikonya, dan melahirkan normal alami tetap yang terbaik karena tubuh kita diciptakan untuk melahirkan alami. Jika SC adalah yang terbaik tentu sejak dahulu (sejak jaman Nabi) sudah ada SC? Lakukan SC jika ada indikasi saja.

18. Tulang dan ligament tubuh kita bergerak dan melakukan pelunakan untuk membuka jalan lahir untuk dilalui bayi.

19. Anda memiliki pinggul.

20. Anda memiliki panggul, dan sangat berbeda anatominya dengan pria.

21. Panggul Anda, meskipun terdiri dari tulang namun tetap bisa bergerak dan bergeser untuk mengakomodasi bayi lahir alami.

22. Memiliki pantat besar? Bagus berarti semakin luas jalan bayi Anda. Bagaimana kalau pantat Anda Kecil? Itu OK juga-karena Panggul Anda masih bisa bergerak.

23. Nenek moyang Anda sejak 1000 tahun yang lalu bisa melahirkan tanpa intervensi medis, dan mereka harus bertahan, karena itulah Anda disini dank arena itulah Anda pasti juga bisa!

24. Persalinan adalah akhir dan klimaks yang alami dari seksualitas

25. Khawatir tentang rasa sakit melahirkan? Jangan. Rasa sakit bukanlah bagian dari persalinan lho…karena rasa sakit hanyalah sebuah akumulasi dari pengaruh emosi, lingkungan, kecemasan. Nah orang bilang ketika Kontraksilah yang membuat timbulnya rasa nyeri. Padahal sebenarnya kontraksi adalah salah satu sinyal dari tubuh dan bayi Anda bahwa bayi Anda akan segera datang, jadi hilangkan kekhawatiran dan kecemasan Anda serta lakukan persiapan untuk menyambut kontraksi tersebut sehingga terasa nyaman.

26. Bayi anda bergerak- ketahuilah dia sedang mempersiapkan diri untuk dilahirkan. Ajak bicara bayi Anda

27. Gerakan bayi Anda juga menunjukkan dia tubumbuh dan berkembang dengan sempurna

28. Semua tes pranatal adalah penemuan baru. Nenek moyang Anda juga melahirkan tanpa ini. Jadi bijaklah memilih test prenatal.

29. 50 tahun yang lalu tingkat atau angka kejadian SC adalah sekitar 4%. Mengapa sekarang menjadi hampir 90%? Ayo waspada. Terutama waspadai unsure “business being born”. Jadilah klien yang SMART

30. Khawatir tentang proses persalinan? Proses kelahiran dan semua tahapannya juga membantu mempersiapkan Anda untuk bertransformasi menjadi ibu dengan percaya diri. Pelajaran yang Anda pelajari dalam persalinan adalah iman, semangat, kerja keras, rasa sakit, sukacita, menyerah, euphoria. semua akan diulang lagi saat Anda membesarkan anak-anak Anda. Ini adalah sifat persiapan untuk ibu jadi mengapa musti khawatir?

Nah semoga 30 alasan di atas dapat menguatkan Anda untuk semakin percaya diri untuk bisa melahirkan secara normal alami.

Ayo Semangat! Siapkan Body Mind and soul Anda untuk menyambut buah hati dengan penuh kedamaian dan kelembutan.

Semoga bermanfaat

Salam Hangat

Waktu Bercinta Terbaik Agar Cepat Hamil

Menemukan waktu terbaik untuk hamil berarti harus memahami siklus menstruasi Anda dan mengidentifikasi tanda-tanda fisik Anda. serta dapat mendeteksi hari-hari Anda yang paling subur.  Anda dapat menggunakan pengamatan lendir vagina Anda, perubahan serviks dan mungkin menghitung hari dari siklus menstruasi Anda untuk merencanakan kapan waktu bercinta terbaik dengan pasangan Anda. Anda juga dapat menggunakan perubahan suhu basal tubuh Anda untuk mendeteksi ovulasi (untuk mengkonfirmasi apakah ovulasi telah benar-benar terjadi) dan menentukan waktu Anda yang paling subur.

Beberapa hal yang harus Anda ingat adalah:

1. Sperma seorang pria dapat bertahan hingga 6 hari dalam lendir seorang wanita subur sebelum dia berovulasi. Tapi kemungkinan besar mereka akan bertahan untuk membuahi sel telur yang matang adalah sekitar 1 sampai 3 hari sebelum sel telur dilepaskan. DAN

2. Sel Telur dapat bertahan selama 12 sampai 24 jam setelah dilepaskan. Oleh karena itu masih mungkin untuk hamil jika Anda berhubungan seks dalam waktu setelah ovulasi. Namun, Anda lebih mungkin untuk hamil jika sperma sudah ada di tuba falopi sebelum ovulasi

Oleh karena itu, untuk menentukan waktu yang paling menguntungkan untuk bercinta agar hamil adalah Jika Anda mampu berhubungan seks sebelum ovulasi terjadi. Karena dengan demikian memungkinkan sperma berada di saluran tuba sebelum Anda berovulasi, sehingga akan meningkatkan kesempatan Anda untuk hamil lebih cepat. “Menghitung hari” dapat membantu Anda memperkirakan kapan Anda masa subur Anda. Untuk itu Anda mungkin perlu menyesuaikan hari yang cocok dengan panjang siklus menstruasi Anda. Sebagai contoh, jika Anda memiliki:

1. siklus 28 hari, Anda akan melepaskan sel telur pada hari ke 12 sampai 16 hari dari siklus Anda. Masa-subur Anda hari ke 6 sampai 17 dari siklus, namun sebaiknya Anda bercinta pada hari-hari ke 9 sampai 15.

2. siklus 26 hari, Anda akan melepaskan sel telur antara hari ke 10 sampai 14 hari dari siklu s Anda. Masa subur Anda 4 sampai 15 dari siklus, namun sebaiknya Anda bercinta pada hari-hari ke 7 sampai 13.

3. siklus 30 hari, Anda akan melepaskan sel telur antara hari ke 14 sampai 18 hari dari siklus Anda. Masa subur Anda 8 sampai 19 dari siklus, namun sebaiknya Anda bercinta pada hari-hari ke 11 sampai 17.

4. siklus 35 hari, Anda akan melepaskan sel telur antara hari 19 hingga 23 hari dari siklus Anda. Masa subur Anda 13 ke 24 dari siklus, namun sebaiknya Anda bercinta pada hari-hari ke 16 sampai 22.

Menghitung hari adalah perkiraan kasar. Anda benar-benar perlu untuk menggabungkan metode ini dengan mendeteksi lendir subur (saat itu lebih berair, jelas dan mungkin melar, seperti putih telur) dan leher rahim Anda berubah (ketika itu lebih tinggi, lebih lembut dan lebih terbuka). Jika Anda melakukan semua ini, Anda mungkin dapat mempersempit perkiraan hari subur Anda untuk sekitar 2 atau 3 hari dalam setiap siklus menstruasi. Untuk meningkatkan peluang Anda untuk hamil lebih cepat, dapat membantu jika kedua pasangan memiliki pola makan yang sehat , rutin berolahraga , mengurangi stres , olahraga untuk mencapai kisaran berat badan yang sehat , serta bergaya hidup sehat (seperti berhenti merokok). Hal-hal lain yang seharusnya untuk meningkatkan peluang Anda untuk hamil lebih cepat dapat mencakup:

1. Suami itu tidak melakukan ejakulasi selama sekitar 2 atau 3 hari sebelum “kemungkinan besar” fase subur wanita (untuk meningkatkan jumlah sperma nya).

2. Menghindari penggunaan pelumas buatan selama bercinta, hal ini dapat mengganggu motilitas sperma.

3. Wanita mengalami orgasme sebelum (atau pada waktu yang sama) ketika pria berejakulasi. Hal ini meningkatkan sekresi alkali dalam vagina wanita dan rahim, motilitas sperma yang mendukung dan membantu rahim untuk berirama mengikat dan menarik sperma ke dalam tuba falopi nya

4. Lakukan penetrasi penis yang dalam ke dalam vagina selama seks. Hal ini dapat dicapai dengan penetrasi vagina dengan penis dari belakang (posisi dari belakang). Hal ini membantu sperma bergerak langsung ke dalam lendir subur di leher rahim, dan mengurangi jumlah sperma yang mungkin ‘mati’ dalam lingkungan asam dari vagina.

5. Membiarkan penis dalam vagina wanita itu setelah ejakulasi (penis sampai lunak).

6. Ganjal bokong Anda mengunakan beberapa bantal (istri/wanita) selama sekitar 20 sampai 30 menit setelah hubungan seksual, ini dapat memberikan lebih banyak waktu untuk air mani dalam vaginanya untuk mencapai leher rahim dan rahim.

Nah silahkan mencoba semoga bermanfaat

Salam Hangat

Yesie