Bidan Kita

Home Blog Page 72

Lilitan Tali Pusat Bagaimana Nich?

Tali pusat atau funiculus umbilicalis adalah saluran kehidupan bagi janin selama dalam kandungan. Dikatakan saluran kehidupan karena saluran inilah yang selama kehamilan menyuplai zat-zat gizi dan oksigen ke janin. Tetapi begitu bayi lahir, saluran ini sudah tak diperlukan lagi sehingga harus dipotong dan diikat atau dijepit.

Letak : Funiculus umbilicalis terbentang dari permukaan fetal plasenta sampai daerah umbilicus fetus dan berlanjut sebagai kulit fetus pada perbatasan tersebut. Funiculus umbicalis secara normal berinsersi di bagian tengah plasenta.

Bentuk : Funiculus umbilicalis berbentuk seperti tali yang memanjang dari tengah plasenta sampai ke umbilicus fetus dan mempunyai sekitar 40 puntiran spiral.

Ukuran : Pada saat aterm (cukup bulan) funiculus umbilicalis panjangnya 40-50 cm dan diameternya 1-2 cm. Hal ini cukup untuk kelahiran bayi tanpa menarik plasenta keluar dari rahim ibu. Tali pusat menjadi lebih panjang jika jumlah air ketuban pada kehamilan trimester pertama dan kedua relatif banyak, diserta dengan mobilitas bayi yang sering. Sebaliknya, jika oligohidromnion dan janin kurang gerak (pada kelainan motorik janin), maka umumnya tali pusat lebih pendek. Kerugian apabila tali pusat terlalu panjang adalah dapat terjadi lilitan di sekitar leher atau tubuh janin atau menjadi ikatan yang dapat menyebabkan oklusi pembuluh darah khususnya pada saat persalinan.

Penyebab perbedaan panjang tali pusat tidak diketahui, namun panjang kabel diperkirakan mencerminkan gerakan janin dalam rahim. Tali pusat yang pendek berhubungan dengan gangguan gerakan janin, serta terlepasnya talipusat di dalam kandungan. Walaupun tali pusat pendek menyebabkan ketidakmampuan beberapa janin untuk dilahirkan pervagina, data yang tersedia menunjukkan bahwa persalinan per vagina dapat berlangsung dengan kabel sependek 13 cm. Apabila tali pusat terlalu panjang ini berhubungan dengan lilitan tali pusat.

Fungsi tali pusat yaitu :

1. Sebagai saluran yang menghubungkan antara plasenta dan bagian tubuh janin sehingga janin mendapat asupan oksigen, makanan dan antibodi dari ibu yang sebelumnya diterima terlebih dahulu oleh plasenta melalui vena umbilicalis.

2. Saluran pertukaran bahan-bahan kumuh seperti urea dan gas karbon dioksida yang akan meresap keluar melalui arteri umbilicalis.

Lilitan Tali pusat

Kejadiannya Lilitan tali pusat di leher dijumpai pada sekitar 20% dari persalinan normal. Sedangkan lilitan tali pusat dua kali di leher, dijumpai pada 2,5% persalinan dan hanya 0,2% kejadian lilitan tali pusat tiga kali di leher. Pada dasarnya lilitan tali pusat tidaklah terlalu membahayakan. Lilitan tali pusat menjadi bahaya ketika memasuki  proses persalinan dan terjadi kontraksi rahim (mulas) dan kepala janin mulai turun memasuki saluran persalinan.

Lilitan tali pusat menjadi semakin erat dan menyebabkan penekanan atau kompresi pada pembuluh-pembuluh darah tali pusat. Akibatnya, suplai darah yang mengandung oksigen dan zat makanan ke bayi akan berkurang, mengakibatkan bayi menjadi sesak atau hipoksia

Mengapa terjadi lilitan tali pusat?

1. Pada usia kehamilan sebelum 8 bulan umumnya kepala janin belum memasuki bagian atas panggul. Pada saat itu ukuran bayi relatif masih kecil dan jumlah air ketuban banyak sehingga memungkinkan bayi terlilit tali pusat. Pada kehamilan kembar dan air ketuban berlebihan ataupolihidramnion kemungkinan bayi terlilit tali pusat meningkat.

2. Tali pusat yang panjang dapat menyebabkan bayi terlilit. Panjang tali pusat bayi rata-rata 50 sampai 60 cm. Namun tiap bayi mempunyai panjang tali pusat berbeda-beda. Dikatakan panjang jika melebihi 100 cm dan dikatakan pendek jika panjangnya kurang dari 30 cm

3. Polihidramnion atau air ketuban yang terlalu banyak kemungkinan bayi terlilit tali pusat semakin meningkat.

Penyebab bayi meninggal karena lilitan tali pusat?

1. Puntiran tali pusat secara berulang-ulang ke satu arah. Biasanya terjadi pada trimester pertama atau kedua. Ini mengakibatkan arus darah dari ibu ke janin melalui tali pusat tersumbat total. Karena dalam usia kehamilan tersebut umumnya bayi masih bergerak dengan bebas.

2. Lilitan tali pusat pada bayi terlalu erat sampai dua atau tiga lilitan. Hal tersebut menyebabkan kompresi tali pusat sehingga janin mengalami kekurangan oksigen. Kematian bayi pada trimester pertama atau kedua sering disebabkan karena puntiran tali pusat secara berulang-ulang ke satu arah. Ini mengakibatkan arus darah dari ibu ke janin melalui tali pusat tersumbat total. Karena dalam usia kehamilan tersebut umumnya bayi masih bergerak dengan bebas. Hal tersebut menyebabkan kompresi tali pusat sehingga janin mengalami kekurangan oksigen.

3. Polihidramnion kemungkinan bayi terlilit tali pusat semakin meningkat.

4. Panjangnya tali pusat dapat menyebabkan bayi terlilit. Namun, tiap bayi mempunyai panjang tali pusat berbeda-beda. Panjang pendeknya tali pusat tidak berpengaruh terhadap kesehatan bayi, selama sirkulasi darah dari ibu ke janin melalui tali pusat tidak terhambat.

Bagaimana Mengatasinya?

1. Melalui pemeriksaan teratur dengan bantuan USG untuk melihat apakah ada gambaran tali pusat di sekitar leher. Namun, tidak dapat dipastikan sepenuhnya bahwa tali pusat tersebut melilit leher janin atau tidak. Apalagi untuk menilai erat atau tidaknya lilitan. Namun, dengan USG berwarna (collor dopper) atau USG 3 dimensi, Anda dapat lebih memastikan tali pusat tersebut melilit atau tidak di leher janin, serta menilai erat tidaknya lilitan tersebut

2. Penatalaksanaan ini hanya bisa dilakukan saat inpartu/dalam persalinan dengan memberikan oksigen pada ibu dalam posisi miring. Namun, bila persalinan masih akan berlangsung lama dan detak jantung janin semakin lambat (bradikardia), persalinan harus segera diakhiri dengan tindakan operasi caesar.

Tanda-tanda bayi terlilit tali pusat

1. Pada bayi dengan usia kehamilan lebih dari 34 minggu, namun bagian terendah janin (kepala atau bokong) belum memasuki bagian atas rongga panggul.

2. Pada janin letak sungsang atau lintang yang menetap meskipun telah dilakukan usaha untuk memutar janin (Versi luar/knee chest position) perlu dicurigai pula adanya lilitan tali pusat.

3. Tanda penurunan detak jantung janin di bawah normal, terutama pada saat kontraksi rahim.

4. Dalam kehamilan dengan pemeriksaan USG khususnya color doppler dan USG 3 dimensi dapat dipastikan adanya lilitan tali pusat

Dalam pimpinan persalinan terutama kala dua observasi, DJJ sangatlah penting segera setelah his dan refleks mengejan. Kejadian distress janin merupakan indikasi untuk menyelesaikan persalinan sehingga bayi dapat diselamatkan. Jika tali pusat melilit longgar dileher bayi, lepaskan melewati kepala bayi namun jika tali pusat melilit erat dileher, lakukan penjepitan tali pusat dengan klem di dua tempat, kemudian potong diantaranya, kemudian lahirkan bayi dengan segera. Dalam situasi terpaksa bidan dapat melakukan  pemotongan tali pusat pada waktu pertolongan persalinan bayi.

Banyak yang berfikir dan mengira bahwa lilitan tali pusat itu berbahaya dan herannya banyak orang tua yang dengan mudahnya percaya kepada sang dokter ketika sang dokter dengan lantangnya memutuskan untuk caesar hanya karena sang bayi ada lilitan di lehernya. Padahal sebenarnya tidak demikian.

Tali pusat melilit disekitar leher bayi adalah hal yang biasa terjadi. ini adalah peristiwa yang sangat umum, terjadi pada sekitar sepertiga dari semua kelahiran. Mengapa bayi bisa terlilit tali pusat? Ya karena selama di dalam kandungan bayi bergerakk dan di sekitarnya pula ada tali pusat.

Beberapa hal yang musti di ketahui oleh Anda adalah bahwa Tali pusat ditutupi dengan lapisan pelindung tebal yang dikenal sebagai Wharton Jelly. Wharton jelly, ini adalah zat yang mirip gelatin. Zat ini bentuk awal pada saat kehamilan dan menjaga pembuluh darah pada bagian tali pusat tetap terlindungi. Wharton jelly adalah sumber yang kaya sel induk. Wharton jelly sebagian besar terdiri dari mucopolysaccharides (Asam hyaluronic dan kondroitin sulfat). ini juga berisi beberapa fibroblas dan makrofag. Nah dengan adanya Wharton jelly ini maka dia melindungi arteri dan vena dalam tali pusat jadi walaupun dia melilit di leher bayi tapi tetap lentur dan arteri juga vena tetap tidak tertekan. Jadi biasanya tidak menimbulkan masalah bagi bayi.

Pada saat kelahiran, setelah kepala bayi keluar, bidan atau dokter akan memeriksa sekitar leher bayi untuk memeriksa apakah ada lilitan tali pusat atau tidak. Biasanya tali pusat tersebut  cukup longgar di leher bayi, namun jika terlalu ketat biasanya ketika kita menunggu beberapa saat maka perlahan tapi pasti lilitan tersebut tetap bisa dilonggarkan, biasanya pada kasus demikian sang ibu di larang untuk mengejan dulu tetapi cukup melakukan nafas terengah-engah sehingga menghindari mengejan,, ini dilakukan untuk memberi kesempatan di tali pusat untuk melonggar terlebih dahulu.

Namun Terkadang tali pusat melilit terlalu ketat sehingga tali pusat terpaksa harus di potong sebelum bayi lahir seluruhnya. Ini dilakukan oleh bidan atau dokter dengan menempatkan dua klem pada tali pusat dan memotong nya. Hal ini di lakukan terutama jika bidan atau dokter melihat bayi tidak lagi mendapatkan nutrisi dari ibu melalui plasenta dan harus segera di lahirkan dengancepat karena asfiksia (kekurangan oksigen). Namun Kadang-kadang bayi akan lahir begitu cepat sehingga tidak satu pun dari metode ini dapat digunakan

Berikut adalah beberapa poin penting untuk diingat tentang lilitan tali pusat di sekitar leher:

1. Bayi Anda tidak bernapas ketika masih berada di rahim Anda, dia mendapatkan oksigen dari tali pusatnya. Jadi jangan ngebayangin kalau lilitan berarti dia tercekik lehernya dan tak bisa bernafas karena bayi di dalam rahim belum bernafas menggunakan hidung atau paru-paru.

2. Ketika ibu sehat maka tali pusat akan sangat kuat, lentur dan super tahan lama.

3. Bayi Anda memiliki banyak mekanisme pelindung dan Di dalam tali pusat bayi Anda pelindungnya adalah sesuatu yang disebut “Wharton Jelly.”

4. Wharton Jelly putih dan sangat tebal.

5. Jika Anda sehat, tali pusat bayi Anda akan memiliki banyak bahwa “Jelly” yang membantu tali pusat tidak terlalu ketat dan lebih lentur. Ini adalah alasan lain mengapa gizi seimbang sangat penting

6. Lilitan Tali pusat hampir tidak pernah menimbulkan masalah besar.

7. Dalam kebanyakan kasus, tidak perlu untuk memotong tali pusat dari sekitar leher bayi Anda sebelum ia lahir seluruhnya

8. Jika ada lilitan terlalu ketat, maka bidan/dokter harus segera membawa bayi dengan posisi mendekat dengan tubuh ibunya (jadi melengkung ke atas) sehingga memungkinkan tali pusat tidak putus.

9. Memotong tali pusat bayi Anda sebelum tubuhnya lahir seluruhnya ternyata dapat  “mencekik”-nya seperti memotong suplai oksigennya secara tiba-tiba, sehingga Bayi Anda mungkin memiliki masa transisi yang sulit.

10. Bayi yang gerakannya aktif dalam rahim biasanya memiliki tali pusat yang lebih panjang.

Lilitan tali pusat berarti bahwa Anda tidak akan memiliki prolaps tali yang merupakan darurat medis dan akan memerlukan tindakan SC

Daftar Pustaka:

Gary F Cunningham, etc. 2005. ” Obstetri Williams “. Jakarta : EGC. S. A Goeslan. 1990. ” Ilmu Kebidanan “. Jakarta : Balai Pustaka. Farrer Helen. 1999. ” Perawatan Maternitas “. Jakarta : EGC. Henderson, Christine. 2005. ” Konsep Kebidanan “. Jakarta : EGC. Salmah, etc. 2006. ” Asuhan Kebidanan Antenatal “. Jakarta : EGC. http://www.kompas.co.id/ver1/Kesehatan/17/085333.htm. Penulis : Evy Rachmawati. ” Keajaiban dari Darah Tali Pusat “.  Tabloid Ibu Anak. ” Mother And Baby “. Update : Monday, 07 Feb 2005 Pukul 14:10:00 WIB. Bari Abdul Saifuddin, Noroyono Wibowo. 2008. ” Plasenta, Tali Pusat, Selaput Janin dan Cairan Amnion “. Kuliah Obstetri Ginekologi. Jakarta : FKUI. Mochtar Rustam. 1998. ” Sinopsis Obsetri “. Jakarta : EGC. Verralls Sylvia. 1997. ” Anatomi & Fisiologi Terapan dalam Kebidanan “. Jakarta :EGC. Salmah, etc. 2006. ” Asuhan Kebidanan Antenatal “. Jakarta : EGC.

Bahaya Doppler dan USG

Ketika saya ditanya oleh klien saya tentang penting dan bahayanya penggunaan USG dan Doppler bagi bayinya, saya selalu mencoba untuk memberikan informasi yang lengkap dan jujur.

Jujur bahwa USG besar menfaatnya (saya ulas juga di web ini) dan jujur juga bahwa beberapa penelitian membuktikan ada efek negative yang di aklibatkan dari penggunaan USG secara rutin di setiap kali ANC pada bayi kelak.

Semuanya seperti sisi mata uang.

Yang pasti tehnologi selalu membawa manfaat namun juga membawa dampak negative dalam sisi kehidupan manusia

Yang terpenting adalah bagaimana kita menyikapinya

Satan saya JUJUR lakukan USG HANYA jika ada indikasi saja, supaya aman,

 

“Jangan berhenti meneliti ketika Anda menemukan jawaban yang Anda inginkan. Harap diingat bahwa sama sekali tidak ada cara yang etis untuk MEMBUKTIKAN bahwa ultrasound, termasuk dopplers, aman bagi yang belum lahir itu. Hanya berdasarkan bagaimana mereka menanggapinya, ”

 

berikut ini beberapa artikel dan penelitian yang menunjukkan efek negatif dari penggunaan USG dan Doppler

http://articles.mercola.com/sites/articles/archive/2001/12/19/ultrasound.aspx?aid=CD945 http://douglassreport.com/2004/05/28/negative-effects-of-ultra-sounds/ http://aamishop.com/index.php?main_page=product_info&cPath=8&products_id=155 http://midwiferytoday.com/articles/ultrasoundrodgers.asp http://www.midwiferytoday.com/articles/ultrasound.asp http://www.jultrasoundmed.org/ http://www.sciencedaily.com/releases/2010/08/100817161100.htm http://www.telegraph.co.uk/news/uknews/1364783/Ultrasound-scans-linked-to-brain-damage-in-babies.html http://www.plus-size-pregnancy.org/Prenatal% 20Testing/prenataltest-ultrasoundsafety.htm http://www.themidwifenextdoor.com/?p=410 http://www.youtube.com/watch?v=mZDinmnt60s http://www.sciencedaily.com/releases/2010/03/100315103808.htm http://www.birth.com.au/Ultrasounds/Physical-effects-and-research.aspx?p=1 http://www.naturalnews.com/028853_ultrasound_fetus.html http://www.youtube.com/watch?v=YfaUQCp6L1s http://www.kindredcommunity.com/articles/ultrasound-scans-cause-for-concern/p/1279 http://www.greenhealthwatch.com/newsstories/newslatest/latest0701/ultrasound-hurt.html http://authenticmidwiferyeducationfromaami.blogspot.com/2009/09/high-tech-midwifery-i-wrote-for.html http://www.ob-ultrasound.net/history1.html http://www.planetc1.com/cgi-bin/n/v.cgi?c=1&id=1155156248 http://www.aims.org.uk/Journal/Vol11No4/ultra2.htm http://www.articlesnatch.com/Article/Is-Pregnancy-Ultrasound-Risky-/56304 http://www.birth.com.au/Ultrasounds/Physical-effects-and-research.aspx?p=1 http://www.joyousbirth.info/forums/showthread.php?t=71

 

Oksitosin, Si “Hormon Cinta” yang dapat membuat persalinan dan menyusui menjadi Mudah

SONY DSC

Oksitosin, disebut sebagai ‘hormon cinta’ karena lonjakan terjadi ketika kita merasa ‘jatuh cinta’ atau mencintai, ketika kita terhubung dengan orang lain, dan bisa dipicu oleh sentuhan seperti pijat atau berpelukan. Neurotransmitter ini luar biasa memainkan peran penting dalam melahirkan bayi Anda, dari memicu kontraksi untuk membuat aliran susu untuk membantu Anda membentuk ikatan dengan bayi Anda. Oksitosin, pada tingkat optimal, tidak hanya membantu proses persalinan dan produksi ASI saja, tetapi juga untuk membantu Anda merasa jatuh cinta dengan bayi Anda Jadi bagaimana Anda bisa membantu memaksimalkan tingkat Oksitosin?

 

Oksitosin diproduksi dalam tubuh Anda sepanjang proses persalinan, menyebabkan kontraksi semakin kuat yang mengarah pada kelancaran kelahiran bayi Anda. Ketika Anda mendekati akhir persalinan Anda, kulit anda menjadi kemerahan dan meningkatkan indera Anda.  hormonal ini dapat menyebabkan Anda untuk mencari tempat yang suasananya sepi gelap. Itu adalah mekanisme pelindungan diri yang membantu manusia purba mencari tempat yang aman untuk bayi mereka. Dengan demikian perilaku naluriah bayi Anda akan lebih fokus pada wajah Anda di lingkungan yang redup dan damai, membantu untuk menciptakan ikatan pertama (first bonding).

neurotransmitter ini juga akan membuat kulit Anda lebih panas, yang membuat tubuh Anda lebih dan inilah mengapa tubuh Anda adalah incubator terbaik untuk bayi yang sempurna! Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang diletakkan pada kulit ibunya setelah melahirkan sangat menguntungkan, karena tubuh si ibu akan secara otomatis mengatus suhunya untyk membuat bayinya tetap hangat dan ini lebih baik daripada mesin inkubatror dimanapun Kontak dengan bayi merangsang produksi Oksitosin lebih banyak ke ibu, yang pada gilirannya membantu memancarkan dan memproduksi ASI pertama untuk bayi Anda!

Bayi Anda juga menuai manfaat dari dosis oksitosin yang disalurkan melalui plasenta sebelum kelahiran. indra-Nya, akan lebih sensitif untuk mengerti ucapan pertama dari orang tuanya. Bayi yang baru lahir memiliki penglihatan yang lebih baik setelah lahir daripada seminggu kemudian, semua berkat oksitosin.

Kontak kulit-ke-kulit membantu menyimpan suhu hangat saat bayi lahir juga membantu untuk awal menyusu yang baik. Bahkan, ketika bayi diletakkan di perut ibu segera setelah lahir dan dibiarkan merangkak sampai dengan payudara, cari puting, menempel dan menyusu. Ini adalah peristiwa yang menakjubkan yang dihasilkan dan menghasilkan tingkat oxytocin tinggi.

Dan ketika bayi menyusu payudara ibu ini akan merangsang pelepasan hormone oksitosin yang membuat ASI memancar keluar, tak hanya itu hormone oksitosin yang terlepas juga menyebabkan rahim berkontraksi lebih lanjut, mengendalikan perdarahan postpartum, dan meningkatkan pemulihan keseluruhan untuk ibu yang telah melahirkan.

IMG_6707

Jadi bagaimana bidan, dokter, pendamping persalinan membantu memaksimalkan oksitosin saat proses persalinan dan menyusui?

Lingkungan yang optimal untuk membantu aliran oksitosin adalah lingkungan yang sepi, redup, dan Hommy, dimana si ibu bisa merasa dekat dengan pendampingnya, dan merasa aman.  Kurangnya privasi, ketakutan, dan ketegangan selama kelahiran dapat mengaktifkan reaksi “fight or flight”, menyebabkan pelepasan hormon stres seperti kortisol dan vasopressin. Justru menekan pelepasan hormone oksitosin.

Banyak langkah yang dapat diambil sebelum proses persalinan untuk meredakan ketegangan selama persalinan.

 

– Mengikuti kelas ibu hamil yang bermutu, ikut di kelas relaksasi hypnobirthing bisa menjadi pilihan yang bijak

– Berbicara dan komunikasikan kepada bida atau dokter yang akan membantu anda bersalin tentang harapan-harapan Anda pada proses persalinan.

– Belajar langkah-langkah untuk meningkatkan kenyamanan, meningkatkan kepercayaan diri menghadapi kelahiran dan mengurangi stres.

– Mencari pendamping persalinan (bidan) untuk dukungan persalinan dapat memberikan bantuan tidak hanya selama kelahiran, tetapi selama waktu kehamilan, dengan memberikan pendidikan dan ruang yang aman untuk mendiskusikan harapan dan ketakutan.

– Selama melahirkan, bantu ibu menemukan “ruang aman” dengan meredupkan lampu, menjaga kebisingan seminimal mungkin, dan menghormati permintaan dia untuk disentuh (atau tidak disentuh)-menjaga agar stres rendah. Menghormati keinginan ibu untuk melahirkan dengan posisi apapun yang baginya merasa nyaman dan mendukung insting nya, bila mungkin secara medis, juga membantu.

– Biarkan dan jaga agar ibu dan bayi bersama setelah kelahiran, kontak kulit-ke-kulit, dapat memaksimalkan produksi oksitosin dan mengambil keuntungan terbaik dari dampaknya.

– Menunda perawatan rutin, seperti memandikan bayi, menimbang berat badan, mengukur tinggi badan, mengukur lingkar kepala, lingkar dada dan sebagainya.

Tetapi bagaimana jika pemisahan diperlukan?

Segera satukan kembali ibu dan bayi setelah semua tindakan dilakukan. Kabar baiknya adalah bahwa manfaat dari momen kebersamaan antara ibu dan bayinya adalah kunci keberhasilan sebuah persalinan. Bonding dapat diciptakan melalui kontak kulit-ke-kulit , berada di lingkungan stres rendah. tantangan Menyusui sering dapat diatasi dengan memungkinkan bayi untuk beristirahat, tidak di bungkus dan telanjang di dada ibunya. Setelah itu, bayi dapat mengeksplorasi dan menemukan jalan ke payudara si ibu.

Jadi manfaatkan Hormon Cinta semaksimal mungkin.

Salam Hangat

Bidan Kita

ASI Is The Best

0

Inilah salah satu Alasan dari sekian banyak alasan mengapa bayi Anda WAJIB diberi ASI bukan susu Sapi bukan Susu FORMULA. Ini adalah perbandingan secara mikrospkopis antara ASI, Susu Sapid an Susu Formula.

Coba Bunda Lihat baik-baik : Gambar berikut diambil di bawah mikroskop dibesar-besarkan untuk 400x. Bayangkan apa yang bisa kita online casino lihat jika kita diperbesar lebih jauh … ASI (Hidup dengan sel darah putih, glyconutrients, dan immunobodies)

 

 

 

 

Susu Formula (pointer ini menunjuk ke suatu gelembung udara; formula adalah produk “mati”)

 

Susu Sapi (lebih mirip dengan susu manusia daripada formula, tetapi dengan perbedaan komposisi dan struktur yang lebih besar – misalnya, bayi manusia tidak dapat mencerna susu protein sapi,

 

 

 

nah sekarang keputusan ada di tangan Bunda.

Mau Kasih ASI aja..apa tetap SUSU FORMULA!

 

Malaikat di dalam Rumah

0

Puisi ini sangat indah..entah kapan saya menemukan puisi  ini, entah siapa yang membuatnya. tapi yang jelas…saya mengucapkan banyak terimakasih kepada di pencipta puisi ini,tiap kali saya bacakan di pelatihan-pelatihan dan kelas ibu hamil. selalu saja semuanya meneteskan air mata. dan akhirnya menyadari betapa mereka adalah malaikat bagi sang buah hati. Suatu ketika seorang bayi siap untuk dilahirkan kedunia. Menjelang diturunkan dia bertanya kepada Tuhan.” Para malaikat di sini mengatakan bahwa besok engkau akan mengirimku kedunia, tetapi bagaimana cara saya hidup disana, saya begitu kecil dan lemah?” kata si bayi.

 

Tuhan menjawab, “Aku telah memilih satu malaikat untukmu, ia akan menjaga dan mengasihimu ” Tapi di surga, apa yang saya lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa, ini cukup bagi saya untuk bahagia.” Demikian kata si bayi. Tuhanpun menjawab, ” Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari ,dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan jadi lebih berbahagia”

Si bayipun bertanya lagi,” dan bagaimana saya bisa mengerti saat orang-orang berbicara jika saya tidak mengerti bahasa mereka ?” Lagi – lagi Tuhan menjawab, “Malaikatmu akan berbicara kepadamu dengan bahasa yang paling indah yang pernah kamu dengar , dan dengan penuh kesabaran dan perhatian dia akan mengajarkan bagaimana cara kamu berbicara.”

Si bayipun bertanya kembali, “Dan apa yang dapat saya lakukan saat saya ingin berbicara kepada- Mu?” Sekali lagi Tuhan menjawab, “Malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdoa.”

Si Bayipun masih belum puas,ia pun bertanya lagi,”Saya mendengar bahwa di bumi banyak orang jahat,siapa yang akan melindungi saya?” Dengan penuh kesabaran Tuhanpun menjawab ,malaikatmu akan melindungimu, dengan taruhan jiwanya sekalipun.”

Si Bayipun tetap belum puas dan melanjutkan pertanyaannya, “tapi saya akan bersedih karena tidak melihat Engkau lagi.” Dan Tuhanpun menjawab, “Malaikatmu akan menceritakan Kepadamu tentang Aku, dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepada-Ku, walaupun sesungguhnya Aku selalu berada disisimu.”

Saat itu surga begitu tenangnya ,sehingga suara dari bumi dapat terdengar dan sang anak dengan suara lirih bertanya, “Tuhan jika saya harus pergi sekarang, bisakah Engkau memberitahu siapa nama malaikat dirumahku nanti?”

Tuhanpun menjawab,Kamu dapat memanggil malaikatmu …..I B U

Prenatal Yoga

Prenatal Yoga adalah program yoga khusus untuk kehamilan dengan teknik dan intensitas yang telah disesuaikan dengan kebutuhan fisik dan psikis ibu hamil dan janin yang ikandungnya. Program ini menekankan pada teknik – teknik postur yoga, olah napas, rileksasi, teknik – teknik visualisasi dan meditasi yang berguna sebagai media self help yang akan memberi kenyamanan, ketentraman, sekaligus memperkuat diri saat menjalani kehamilan. Dengan kata lain, program ini akan membantu  mempersiapkan calon ibu secara fisik, mental, dan spiritual untuk menghadapi masa persalinan.

Beberapa manfaat berlatih yoga selama kehamilan diantaranya:

Manfaat fisik :

1.    Melatih postur tubuh yang baik, tegap, dan kuat di sepanjang kehamilan. 2.    Melancarkan aliran darah. Memperlancar supply oksigen, nutrisi dan vitamin dari makanan ke janin. 3.   Menguatkan otot punggung, membuatnya lebih kuat untuk menyangga beban kehamilan dan menghindarkan dari cedera punggung atau sakit pinggang. 4.    Melatih otot – otot dasar panggul – perineum – yang berfungsi sebagai otot kelahiran, untuk kuat menyangga beban kehamilan dan juga menyangga kandung kemih dan usus besar. Semakin elastis otot dasar panggul, semakin mudah untuk menjalani proses kelahiran dan semakin cepat pula proses pemulihan pasca melahirkannya. 5.    Membantu mengurangi/mengatasi ketidaknyamanan fisik selama kehamilan seperti morning sickness, sakit punggung, sakit pinggang, weak bladder, heartburn, konstipasi/sembelit, dll.

Manfaat mental :

1.    Menggunakan teknik – teknik pernapasan yoga untuk menenangkan diri dan memusatkan pikiran. Sebagai media self help yang akan membantu saat dilanda kecemasan dan ketakutan, atau saat perhatian tercerai berai atau saat perhatian terjebak dalam kemacetan lalu lintas pikiran.   2.    Menggunakan teknik – teknik pernapasan yoga untuk beristirahat sejenak di saat jeda antara dua kontraksi, untuk mengumpulkan energi dan prana. 3.    Menggunakan teknik – teknik relaksasi untuk menginduksi rasa nyaman dan rileks di sepanjang kehamilan dan saat melahirkan. Menjaga otot – otot tubuh tetap rileks saat melahirkan. Manfaat spiritual :

1.    Menggunakan teknik – teknik pemusatan pikiran dan meditasi yang bermanfaat untuk berkomunikasi dengan sang buah hati dan meningkatkan keterikatan/bonding dengannya. 2.    Meningkatkan ketenangan dan ketentraman batin selama menjalani kehamilan.  3.    Memandang segala sesuatu secara apa adanya, membantu saat ketakutan melanda untuk tidak terkuasai oleh rasa takut.  4.    Meningkatkan inner peace, penerimaan diri dan kepasrahan saat melewati semua kesulitan dalam proses kehamilan dan kelahiran. 5.    Meningkatkan kemampuan untuk merasa bahagia.

Ikuti Prenatal Yoga di Bidan Kita

Siap mental menjelang menyusui

0

Dag dig dug di kehamilan anak pertama? Bingung rasanya menyusui si kecil nantinya? Ketegangan ini sebetulnya tak perlu terjadi karena akan berpengaruh pada kemampuan seorang ibu dalam menyusui buah hatinya. Sebagai calon ibu yang mengandung anak pertama, tak jarang diselimuti perasaan tak karuan saat menjalani kehamilan. Rasa galau bisa jadi muncul tanpa diundang. Apakah bayinya nanti tumbuh kembangnya seperti yang diinginkan dan apakah lahir normal. Selanjutnya, bagaimana merawatnya nanti?

Berkecamuknya deretan kekuatiran itulah yang menjadikan ibu hamil menjadi tegang selama menjalani kehamilan dan proses melahirkan nanti. Jika tak teratasi, perasaan tegang ini akan berefek negatif dan akan berpengaruh pada kemampuan seorang ibu saat menyusui buah hatinya kelak. Karena ASI yang keluar bukan hanya diakibatkan oleh isapan bayi tapi juga refleks-refleks yang saling berkaitan. Refleks merupakan gerakan otomatis yang tidak dirancang oleh suatu organ atau bagian tubuh yang terkena rangsangan dari luar. Agar refleks ini terjadi, ibu harus santai dan merasakan adanya rangsangan yang tepat. Bila ibu dipengaruhi ketegangan, rasa cemas, takut dan kebingungan, air susunya tidak akan turun dari alveoli (sekelompok bulatan di cabang-cabang saluran air susu) menuju puting. Jadi, tidak sekadar persiapan fisik saja, tapi persiapan mental dan emosional pun tidak boleh diabaikan calon ibu dan pasangannya. Persiapkan sejak dini dalam rangka meraih keberhasilan menyusui. Perlu percaya diri. Faktor paling efektif agar sukses menyusui adalah memupuk kepercayaan diri sang ibu bahwa ia pasti bisa menyusui. Itulah sebabnya seorang ibu yang berkeinginan kuat untuk menyusui akan lebih berhasil usahanya ketimbang ibu yang dari semula enggan menyusui bayinya dan kerap cemas tidak menentu. Hal yang sangat positif jika sang ibu dan suami membekali diri dengan pengetahuan tentang liku-liku menyusui. Secara psikologis, si ibu akan merasa lebih siap dalam melewati masa sulit jika mungkin terjadi pada saat menyusui. Dukungan lingkungan. Rasa percaya diri sang ibu akan semakin menebal jika memperoleh dukungan dari suami, keluarga dan lingkungan selama masa kehamilan. Semisal kerap berdiskusi dan tukar pengalaman seputar kehamilan dan menyusui. Sang calon ibu pikirannya akan semakin ringan dan merasa tidak sendiri saat menyongsong masa menyusui. Bagi calon ayah, wujud dukungan bagi sang istri bisa beragam. Semisal mengambilalih pekerjaan rumah tangga saat istrinya kurang enak badan, rajin menemani istri saat konsultasi ke dokter dan bahu-membahu dalam menyiapkan semua keperluan si kecil nantinya. Berbekal kestabilan emosi, rasa percaya diri dan dukungan dari keluarga, sangat besar artinya bagi sang ibu saat menyusui bayinya agar berlangsung dengan lancar.

Salam Hangat

Bidankita

Bersalin dengan Hypno-birthing

 

Pada dasarnya manusia mempunyai kemampuan alamiah yang luarbiasa untuk melahirkan seorang anak di bumi ini, dan pada jaman dahulu persalinan adalah sebuah urusan domestic yang sangat dihormati dan sangat sacral dan merupakan awal dari sebuah perjalanan spiritual bagi suatu keluarga. Namun dengan berkembangnya jaman, persalinan sudah diolah sedemikian rupa sehingga menjadi konsumsi public, penuh intervensi dan yang paling ironis adalah telah dilupakannya atau diabaikan dan kekuatan alami yang perempuan itu miliki(dan telah sejak awal waktu) untuk kenyamanan dokter dan staf medis.

 

Namun untungnya ada beberapa pilihan yang dapat digunakan untuk mempersiapkan diri dalam persalinan. Pada artikel ini saya akan memberikan gambaran dari pilihan metode persiapan persalinan yang terkenal dan Melahirkan dengan teknik Hypnosis adalah salah satu yang terbaik dari semua pilihan.

Bagaimana sebuah kepercayaan yang sederhana dapat membuat sulit pada saat melahirkan?

Apa gambar yang diciptakan dan apa perasaan yang Anda miliki ketika Anda mendengar kata “Melahirkan? Bagaimana tentang proses persalinan atau Rumah Sakit? ” Apakah “menyakitkan, Menyiksa, bahkan bayangan hidup dan mati atau yang serupa muncul dalam pikiran anda seketika itu juga?”

Beberapa decade terakhir ini banyak pesan budaya menjelaskan bahwa proses persalinan/ melahirkan sebagai suatu peristiwa yangluar biasa menyakitkan, yang dapat menyebabkan stres besar dan ketakutan pada ibu. Seberapa sering seorang wanita mendengar cerita tentang proses persalinan yang damai atau tenang? Sangay jarang sekali, justru yang terjadi adalah sebagian besar ibu baru dibombardir dengan cerita-cerita horor tentang kelahiran. Padahal Seorang ibu yang pertama kali hamil dan hendak bersalin tidak tahu apa yang diharapkan, mereka sangat rentan terhadap komentar-komentar atau cerita-cerita negatif tersebut. Meskipun orang lain tidak menyadarinya, mereka membantu untuk mengabadikan mitos bahwa kelahiran HARUS pengalaman yang menyakitkan dan menakutkan. Acara TV dan film menunjukkan bahwa melahirkan adalah periwtiwa yang dramatis atau super menyakitkan, dan  jarang sekali dikemas sebagai peristiwa yang indah dan ajaib.

Bagaimana jika pemikiran tentang persalinan tidak seharusnya seperti itu? Bagaimana jika tubuh wanita sebenarnya diciptakan dengan cara yang hampir menjamin bahwa dia akan memiliki kelahiran lembut dan nyaman, apakah ia hanya akan percaya tubuhnya untuk mengetahui secara naluriah cara melahirkan? Bagaimana jika wanita mempercayai bahwa alam adalah bijaksana, dan kemudian meyakini pada kebijaksanaan bahwa dia dapat melahirkan dengan cara alami dan nyaman?

Luar biasa bukan?

Di pedesaan sekitar 80% dari bayi dilahirkan dengan bantuan bidan, perawat, atau dukun.  Sedangkan di perkotaan apalagi kota besar banyak sekali yang melahirkan di RS dengan segala SOP-nya Akibatnya, ia telah menciptakan banyak prosedur untuk kenyamanan dan manfaat dari dokter, bukan untuk keselamatan dan kenyamanan ibu dan bayi. Hasilnya adalah pendekatan agresif lebih sering, daripada pendekatan yang lembut, pasif yang memungkinkan alam untuk berperan dalam proses persalinan tersebut.

Bukankah ini cara yang lebih baik?

Seorang ibu yang telah memiliki pengalaman melahirkan yang indah akan memiliki asosiasi positif dalam pikiran dan emosi kepada bayi mereka, persalinannya lebih mudah, non-traumatik, tidak menyakitkan dan lembut dan ini akan menciptakan hubungan yang sangat positif untuk orangtua. Ini awal yang positif untuk hubungan mereka yang akan meningkatkan interaksi orangtua-anak selamanya. Banyak psikolog percaya bahwa bayi yang lahir dengan lembut tumbuh menjadi orang dewasa lebih lembut, dan memiliki kemampuan lebih besar untuk menangani masalah-masalah dengan non-kekerasan. Melahirkan adalah suatu peristiwa harus dirayakan!

Inilah apa yang akan anda dapatkan apabila anda Melahirkan dengan Hypnosis. Sebuah perayaan kehidupan baru yang nyaman, tenang, dan santai.

Mengapa saya mempelajari dan mendalami hypnobirthing? Karena saya juga mengalami proses persalinan yang nyaman, dan tanpa rasa sakit. San untuk itu  Saya ingin berbagi teknik-teknik sederhana dengan setiap calon sehingga ia dapat memilih bagaimana bayinya lahir ke dunia. Melahirkan dengan teknik Hypnosis memungkinkan ibu untuk mengendalikan pikiran tenang dan pikirannya menempatkan dia dalam keadaan pikiran yang indah dan dia dapat mengkontrol reaksi tubuhnya.

Berikut ini adalah beberapa metode lain yang populer untuk melahirkan:

Metode Bradley

Metode ini diciptakan oleh Robert Bradley, seorang dokter kandungan Amerika juga dikenal sebagai suami-dilatih sebagai pendamping persalinan yang aktif.  Pendekatan ini menekankan diet dan latihan untuk membantu mengatasi rasa tidak nyaman kehamilan. Metode ini mencakup tentang kehamilan dan persalinan, relaksasi yang mendalam, fokus ke dalam, dan pernapasan perut lambat. Pasangan/pendamping persalinan diajarkan untuk menjadi peserta aktif dalam proses persalinan. Mereka belajar untuk mengidentifikasi ketika ibu hamil berada dalam ketidaknyamanan, dan apa yang harus dilakukan untuk mengurangi rasa ketidaknyamanan tersebut dalam persalinan. Metode ini menghambat penggunaan obat, kecuali dalam kasus-kasus ekstrim. 86% dari ibu-ibu yang menggunakan teknik Bradley dapat bersalin normal per vaginam tanpa obat. Kelas umumnya dilakukan mingguan selama dua belas minggu.

Metode Lamaze

Metode ini di ciptakan oleh seorang dokter kandungan Perancis, bernama Dr Ferdinand Lamaze dan dikembangkan pada tahun 1940 dan menjadi populer di Amerika Serikat karena buku yang diciptakan oleh Marjorie Karmel, Thanks to Dr Lamaze. Teknik Lamaze mendukung kelahiran sebagai proses alami dan sehat. Ini menekankan bahwa wanita memiliki hak untuk memiliki proses persalinan yang bebas dari intervensi medis, tetapi mereka tidak menganjurkan intervensi medis terhadap rasa nyeri selama persalinan. Metode ini juga sangat pendukung proses menyusui. teknik pernapasan khusus digunakan untuk relaksasi. Penggunaan posisi melahirkan yang berbeda, bola melahirkan atau orgasme untuk mengejan, atau segera saat proses persalinan. Penelitian ini didasarkan pada prinsip respon terkondisi dari praktek dan pengulangan. Pasangan dididik tentang proses persalinan dan dilatih untuk melakukan latihan tertentu. Latihan termasuk mekanika tubuh yang tepat, pengkondisian tubuh untuk persalinan dan melahirkan, relaksasi, dan teknik pernapasan dikendalikan. relaksasi aktif dan pola pernapasan yang fundamental untuk metode ini. Pasangan didorong untuk menetapkan tujuan mereka sendiri untuk sukses. Sebuah kelas selama 10-12 jam ditawarkan dalam berbagai format (akhir pekan, empat minggu, lima minggu, enam minggu, dll) Sistem ini didasarkan pada keyakinan bahwa melahirkan adalah suatu proses yang alamiah, bukan peristiwa medis. Ini mengajarkan orang tua melahirkan kekuatan-kesadaran diri. terdapay empat perspektif: Ibu, Ayah, Bayi dan Budaya. Membantu membangun sebuah pola pikir mengatasi rasa sakit sepenuhnya sehingga mereka dapat berpartisipasi dalam perjalanan persalinan.

Birthworks

Metode ini mencakup filsafat yang mengembangkan diri wanita-keyakinan dan kepercayaan pada kemampuan bawaan untuk melahirkan. Kelas adalah pengalaman, persiapan fisik dan emosional. pola pernapasan tapi lambat, bernapas dalam-dalam untuk menciptakan relaksasi. Kepercayaan bahwa pengetahuan tentang kelahiran sudah ada dalam setiap wanita dan itu sebuah proses

Waterbirth

Penggunaan kolam air hangat untuk melahirkan adalah sebuah tren yang relatif baru dalam Budaya Barat. Selama tahun 1960-an, peneliti Rusia Igor Charkovsky melakukan penelitian yang cukup besar dalam keselamatan dan manfaat dari waterbirth di Uni Soviet. Pada akhir 1960-an, dokter kandungan dari Perancis Frederick Leboyer mengembangkan praktek merendam bayi yang baru lahir dalam air hangat untuk membantu memudahkan transisi dari rahim ke dunia luar, dan untuk mengurangi dampak dari setiap trauma lahir mungkin terjadi. Dokter kandungan lain dari Perancis, Michel Odent, mengambil pekerjaan Leboyer lebih jauh ketika beberapa wanita menolak untuk keluar dari air untuk melahirkan. Odent menggunakan kolam air hangat untuk penghilang rasa sakit untuk ibu, dan sebagai cara untuk menormalkan proses kelahiran. Odent mulai meneliti manfaat waterbirth bagi bayi yang dilahirkan dan potensi masalah dalam kelahiran tersebut. Pada akhir 1990-an, ribuan wanita telah melahirkan di pusat persalinan-nya Odent di Pithiviers, dan gagasan melahirkan di dalam air telah menyebar di banyak negara-negara Barat lainnya bahkan sampai ke Indonesia, dan sampai saat ini BALI adalah salah satu Center waterbirt di Indonesia.

Para pendukung percaya metode ini memiliki banyak manfaat bagi ibu dan bayi. Berikut ini adalah daftar manfaat potensial.

1. Memberikan kenyamanan yang lebih pada ibu dan mobilitas. Sang ibu memiliki kemudahan yang jauh lebih besar dan kebebasan untuk bergerak secara spontan untuk mengubah posisi untuk membantu turunnya bayi.

2. Penurunan tekanan pada perut. Saat ibu berendam/ mengapung di air hangat kontraksi rahim lebih efisien dan sirkulasi darah menjadi lebih baik, sehingga oksigenasi lebih baik di otot rahim, nyeri lebih sedikit untuk ibu, dan lebih banyak oksigen untuk bayi.

3. Membantu ibu menghemat tenaganya. Perendaman mengurangi oposisi terhadap gravitasi; mendukung berat badan ibu sehingga energinya dapat digunakan untuk mengatasi kontraksi.

4. Air melemaskan otot-otot dasar panggul.

5. Air meminimalkan rasa sakit sehingga secara efektif yang bagi kebanyakan wanita lain metode pengendalian rasa sakit tidak lagi diperlukan.

6. Air merangsang sentuhan dan suhu serat saraf di kulit. Ia memblok impuls dari serat nyeri, yang dikenal sebagai Teori Pain Gateway.

7. Memfasilitasi kala 2 peralinan. Air hangat akan melembutkan otot-otot di vagina, vulva, dan perineum, menyebabkan cedera lebih sedikit pada jaringan tersebut.

Hypno-birthing

Hypno-birthing adalah teknik yang  menyenangkan, santai dan bebas stres. Ini merupakan metode dari melahirkan yang didasarkan pada keyakinan bahwa ketika seorang ibu benar siap untuk melahirkan secara fisik, mental dan spiritual, ibu dapat mengalami sukacita dan mampu melahirkan bayinya dengan lebih mudah, lebih nyaman. Selanjutnya, kelahiran sering bebas rasa sakit. Hypno-birthing mengajarkan seni melahirkan dengan cara yang memungkinkan untuk memanfaatkan naluri alamiah untuk melahirkan.

Hypno-birthing menekankan menggunakan pikiran untuk mencapai keadaan relaksasi dan menghilangkan rasa takut, ketegangan dan nyeri selama persalinan dan kelahiran. Konsep Hypno-birthing bukanlah hal yang baru, tetapi adalah “kelahiran kembali” dari filsafat melahirkan sebagaimana yang ada ribuan tahun yang lalu.

Dr Grantly Dick-Read adalah seorang dokter Inggris yang percaya bahwa perempuan mengalami rasa sakit melahirkan adalah psikologis dan karena kekhawatiran tentang proses persalinan. Hal ini disebabkan apa yang disebut sindrom ketakutan-ketegangan-sakit. Dia percaya bahwa jika takut dapat dikurangi, akan mengurangi ketegangan dan rasa sakit bisa diperkecil. Dia adalah salah satu dokter pertama yang membawa suami ke ruang persalinan dan dokter pertama yang menganjurkan “melahirkan normal” pada 1020 itu. Dalam bukunya Melahirkan tanpa Rasa takut yang diterbitkan pada 1944, ia menjelaskan Hypno-birthing sebagai relaksasi nyata — keadaan ini, biasanya dialami sebelum jatuh tertidur. Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa hampir tidak mungkin untuk mengkhawatirkan sesuatu. jika ibu benar-benar santai, maka termasuk otot rahim pun juga akan santai. Dr Dick-Read setuju dengan Dr Odent bahwa tanpa rasa takut dan ketegangan, sakit parah tidak harus terjadi dan mengiringi dalam prose melahirkan.

Pikiran / Tubuh aspek metode Hypno-birthing berasal dari Mind / Body program untuk penyembuhan penyakit dikembangkan oleh Carl O. MD Simonton Dr Leclaire O’Neill PhD, RN bekerja dengan Dr Simonton selama 10 tahun. kemudian dikembangkan oleh Marie F. Mongan pada tahun 1989 juga dikenal sebagai Hypno-birthing, yang menggabungkan karya Dr Dick-Read dengan metode Leclaire. Dan di Indonesia pertama kali di kembangkan oleh seorang bidan bernama Lanny Kuswandi.

kelas Hypno-birthing adalah biasanya dikemas dalam seri 3-5 kelas dan mengikuti pola dasar melahirkan kelas-kelas lain, dengan bagian dari program yang ditujukan untuk pendidikan dan bagian lain yang ditujukan untuk demonstrasi dan praktek latihan. Meskipun belum tersedia di beberapa daerah, kelas menjadi semakin populer di seluruh negara. Sebagaimana dengan semua metode, pendidikan tentang melahirkan disertakan. Penekanan dari kelas-kelas adalah pada teknik self-hypnosis untuk mencapai relaksasi yang mendalam, fokus pada pernapasan perut, dan latihan dengan kondisi tubuh untuk melahirkan. kelas ini ditawarkan dalam berbagai format (mis. akhir pekan, kelas mingguan, dll) Saat anak Anda lahir dengan Hypno-birthing, Anda akan terjaga dan waspada dalam keadaan pikiran relaks. Anda tidak akan tertidur, tapi Anda akan benar-benar santai, tetapi dalam kontrol penuh. Anda akan mengalami persalinan dalam suasana relaksasi tenang, bebas dari rasa takut dan ketegangan yang dinyatakan akan menghalangi Anda dari otot berfungsi secara bebas dan alami. Dalam keadaan tenang, anestesi alami tubuh Anda, endorfin, menggantikan hormon terkait stres yang menyebabkan penyempitan dan nyeri. Anda akan menyadari sensasi tubuh Anda dan lonjakan, namun akan dapat menentukan sejauh mana Anda merasa gelora.

Bagian lain dari kelas mengajar teknik hypnosis diri dan rasa takut teknik rilis, untuk mengatasi ketakutan atau kekhawatiran bahwa orang tua baik dapat memegang, dan membantu mereka untuk melepaskan rasa takut yang tidak didasarkan pada realitas. Hypno-birthing membantu Anda untuk melepaskan semua ketakutan akan melahirkan. Anda akan belajar bagaimana untuk mempercayai tubuh Anda dan untuk bekerja dengannya.

Apa yang Anda Pelajari:

– Relaksasi dan teknik self-hypnosis untuk menghilangkan rasa takut dan ketegangan yang menyebabkan proses persalinan yang panjang dan rasa sakit, menggantikannya dengan kepercayaan diri, tenang dan nyaman.

– teknik lain untuk menghasilkan proses persalinan yang lebih pendek, lebih nyaman.

– Penciptaan anestesi alami tubuh.

– Bagaimana tubuh ibu dirancang untuk bekerja secara harmonis dengan alam neuromuskuler seluruh proses persalinan.

– Praktek di relaksasi yang mendalam

– Diajarkannya caranya bonding pralahir, ikatan perinatal dan postnatal.

– Bagaimana pikiran menentukan apa dan ketika tubuh merasa sesuatu.

– relaksasi dan visualisasi

– Relaksasi dan ideomotor respon

– Mempersiapkan tubuh untuk melahirkan

– Menghindari untuk berurusan dengan keadaan khusus

– Bagaimana mempersiapkan rencana melahirkan

– Peran pendamping selama persalinan

– Seluruh tahapan proses kelahiran.

Beberapa audio / visual alat yang digunakan serta rekaman self-hypnosis.

instruktur Hypno-birthing menggunakan bahasa yang menggambarkan pengalaman melahirkan adalah dengan cara yang lembut, sehingga menciptakan citra positif yang lebih dalam pikiran. Beberapa contoh adalah:

“kontraksi menjadi gelombang alami rahim”

“sakit vs nyaman”

“Tekanan / Sensasi vs Nyeri”

“Keadaan Khusus vs Komplikasi”

Kelahiran menggunakan hipnoterapi tidaklah senbuaah proses Kelahiran yang  bebas dari sensasi-. Mungkin ada perasaan tekanan, pengetatan atau pembakaran – namun akan melakukan sesuatu untuk Anda. Dengan membiarkan tubuh untuk mengikuti jalan yang ditetapkan dari awal waktu, bayi lahir lebih waspada; ibu lebih dienergik, dan memulihkan lebih cepat.

Manfaat Hypnobirthing selama kehamilan, persalinan dan seterusnya

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 1990 dalam Journal of Konseling dan Klinis Psikologi, peneliti mengamati dua kelompok ibu hamil. Satu kelompok dilatih di napas teratur dan teknik relaksasi sementara kelompok kedua adalah dilatih dalam teknik Hypno-birthing. Temuan menunjukkan perbedaan statistik yang signifikan antara kelompok perempuan. Para wanita Hypno-birthing memiliki persalinan yang lebih pendek, lebih sedikit permintaan untuk obat-obatan, laporan lebih sedikit rasa sakit, dan bayi mereka menunjukkan skala yang lebih tinggi pada pembacaan Apgar setelah lahir. Selain itu, ibu Hypno-birthing melaporkan insiden lebih sedikit depresi dan periode pemulihan lebih cepat setelah melahirkan “.

Menghilangkan sindrom Fear-Tension-Pain sebelum, selama, dan setelah melahirkan.

Takut merangsang produksi hormon stres dalam tubuh (katekolamin), hormon ini menyebabkan rahim untuk menegangkan dan darah mengalir ke kaki meninggalkan uterus dan organ lain dengan oksigen tidak cukup, ini pada gilirannya menyebabkan rahim menjadi kekurangan oksigen menyebabkan untuk bekerja tidak efektif dan menyebabkan rasa sakit. Ketika kita berada dalam ketakutan, kita bereaksi dan rasa sakit akan yang lebih kita rasakan. Pada dasarnya, rahim anda tidak hanya mempunyai satu otot besar saja, namun rahim terbuat dari dua lapisan otot dengan dua arah yang berbeda.

Satu lapisan dari atas ke bawah dan satu lapisan lagi dari sisi samping. Selama proses persalinan otot yang mengarah ke atas dan bawah bertugas untuk mendorong bayi kebawah dan menarik leher rahim keatas. Dan setelah bayi Anda lahir ma otot di masing-masing sisi menarik otot di leher rahim. dengan adanya hormone adrenalin akibatnya satu sisi otot mencoba membuka leher rahim, sementara  satu lapisan otot mencoba untuk menutup leher rahim. Hal ini membuat proses persalinan menjadi sangat panjang, menyakitkan dan tidak produktif.

pengalaman rasa sakit seorang wanita saat bersalin akan menambah semakin stress wanita tersebut, dan akhirnya dia merasa lebih takut dan lebih sakit lagi. Ini adalah lingkaran setan yang sulit untuk diputuskan, padahal sebenarnya tubuh seorang wnita dirancang sempurna untuk proses melahirkan bayi dengan mudah, lembut dan nyaman. Hipnosis memberdayakan kita untuk menghilangkan rasa takut, ketegangan, nyeri dan siklus kecemasan, yang pada gilirannya melemaskan otot-otot rahim, sehingga mengurangi rasa sakit. Akhirnya, hypnosis memungkinkan seorang wanita untuk melahirkan lebih nyaman dan memungkinkan ikatan yang lebih baik dengan bayi menjadi lebih santai, menyenangkan dan berenergi.

Melahirkan dengan Hypnobirthing

Memperpendek Kala I

Abramson dan Heron melakukan penelitian terhadap 100 ibu hamil yang dilatih hypno-birthing dan ternyata temuan yang diperoleh mereka mengalami pemendekan durasi kala I persalinan (3,23 jam) dibandingkan dengan kelompok control sebanyak 88 ibu hqamil. 45 ibu yang pertama kali menggunakan hypno-birthing saat bersalin memiliki rata-rata 4,5 jam untuk kala I fase Aktif. Abramson, M., & Heron, Sebuah evaluasi obyektif WT ‘hipnosis dalam kebidanan: Laporan Pendahuluan.

Jenkins dan Pritchard, Journal Obstetri dan Ginekologi American, 1950. Melakukan penelitian juga tentang Hypnosis untuk Melahirkan: pendidikan prenatal dan output proses persalinannya. diterbitkan, Juni 2001. Dalam studinya dari 262 subyek dengan 600 kontrol yang dilakukan oleh, ditemukan bahwa lama kala I berkurang hingga 3 jam untuk ibu yang pertama kalinya melahirkan (primigravida) dan 1 jam untuk wanita yang sudah berpengalaman dalam melahirkan (Multigravida). Studi lain di Inggris oleh Mellegren, A. menemukan pengurangan yang signifikan secara statistik kali durasi/ panjangnya lama kala I untuk ibu primi dan secundi gravida:

70 pasien dengan hipnosis: 6 jam 21 menit

70 pasien dengan relaksasi: 9 jam 28 menit

70 kelompok kontrol: 9 jam 45 menit

Menghilangkan atau sangat mengurangi kebutuhan akan anestesi dan obat kimia untuk menghilangkan rasa nyeri.

Dalam sebuah penelitian di Inggris, 55% dari 90 pasien (ibu primi & secundi) tidak membutuhkan obat untuk menghilangkan rasa sakit. Sedangkan pada kelompok-kelompok non-hipnosis lain, hanya 22% dari 90 pasien tidak diperlukan pengobatan. Dua buah penelitian yang dilaporkan pada 1.000 kelahiran berturut-turut: dari 850 wanita yang dilakukan hypnoanesthesia didapatkan hasil bahwa 58 % tidak memerlukan obat. Sedangkan dipenelitian lain pada pasien yang dilakukan hypnoanesthesia didapatkan hasil bahwa  79%  persalinan tanpa obat anesthesia.

Review bukti dari Hypnosis untuk menghilangkan nyeri persalinan dan melahirkan: Sebuah review sistematik dari British Journal of Anaesthesia, dirilis pada bulan Juli / Agustus 2005. Review ini dinilai merupakan penelitian terbaik yang tersedia tentang efek hipnosis untuk nyeri persalinan. dari 4 percobaan acak terkontrol dan 2 perbandingan non-acak dengan 1102 perempuan untuk menilai hipnosis. kelompok Hipnosis mengalami penurunan penggunaan obat nyeri dan co-intervensi, lebih baik, jika dibandingkan dengan perawatan biasa. Studi tersebut juga melaporkan bahwa tidak ada efek yang merugikan/ negative dari penggunaan hypnosis saat melahirkan.

Posisi bayi sungsang dapat diubah dengan menggunakan hipnosis

Seorang peneliti di University of Vermont, Burlington, Amerika Serikat, digunakan hipnosis pada 100 wanita hamil yang bayinya berada dalam posisi sungsang antara 37 dan 40 minggu kehamilan. Para wanita menerima hipnosis dengan saran-saran untuk relaksasi umum dan pelepasan ketakutan dan kecemasan. 81% dari bayi di kelompok hypnosis ternyata bayinya berubah ke posisi verteks, sedangkan pada kelompok control hanya 48%. Hypnosis paling efektif untuk perempuan yang termotivasi untuk menggunakan teknik ini. Selain melibatkan teknik visualisasi , relaksasi hipnosis dapat membantu Anda untuk merilekskan otot-otot di rahim dan sekitar perut sehingga cukup atau memungkinkan bayi untuk mengubah posisinya. Lewis E. Mehl, MD, PhD (1994) Archives Kedokteran Keluarga, Vol. 3, Oktober 1994. Para ahli juga mengatakan hipnosis ibu membantu meringankan kecemasan dan ketakutan saat bersalin dan

Sebuah studi oleh Mehl (1994) menunjukkan hypnosis memiliki tingkat keberhasilan 86% dalam mengubah presentasi sungsang: 69% lebih tinggi daripada menjalani perawatan kebidanan standar

Kebutuhan prosedur invasif seperti induksi, episiotomy, epidural dan operasi berkurang drastis.

Menurut penelitian penggunaan hipnosis untuk membantu dalam persiapan pasien obstetrik untuk persalinan. Pengurangan komplikasi, operasi, dan lama rawat di rumah sakit selain itu hypnosis menunjukkan manfaat kesehatan langsung kepada ibu dan anak.

Harmon, Hynan dan Tirus melaporkan persalinan lebih spontan, Apgar skor yang lebih tinggi dan menggunakan obat-obatan minimal dalam penelitian mereka dari 60 perempuan.

Hypno-birthing mencegah morning sickness.

Waxman (1989) menyatakan bahwa hipnosis dapat “sangat berguna” dalam mengurangi mual pagi hari, Sebuah studi oleh Fuchs et al (1980) dilakukan pada 138 wanita yang menderita dari “muntah sangat parah” diobati dengan hipnosis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 87 perempuan dari 138 diobati dengan hipnosis:

– 61 ibu bebas dari muntah-muntah dan mual

– 24 ibu bebas dari mual muntah meskipun beberapa tahap.

– 1. Ibu gagal.

Simon & Schwartz (1999) merekomendasikan penggunaan hipnosis dalam morning sickness menyebabkan kehamilan lebih nyaman dan janin sehat serta mencegah hiperemesis gravidarum.

Hypno-birthing dapat digunakan untuk mengurangi resiko SC

-          Hypnosis dalam persalinan/ hypno-birthing membantu menurunkan hipertensi hingga 50%

-          Membuat kala I lebih pendek 2-4 jam

-          Menurunkan resiko SC

Hypnosis membantu mencegah dan menyembuhkan Depresi Post partum

Banyak ibu yang tenyata tidak siap untuk perubahan, beberapa penelitian menunjukkan hasil yang signifikan bahwa dengan hypnosis dapat mencegah dan mengobati depresi post partum.

Hypnosis membantu meningkatkan Fertilitas

Hasil penelitian dari Poehl et al (1999) menyatakan  56,4% wanita yang menerima terapi psikologis (hipnoterapi, psikoterapi, dan relaksasi) merekomendasikan bahwa terapi psikologis harus menjadi aspek “penting dari IVF.” Gravitz (1995) menemukan tingkat keberhasilan 100% pada sebuah studi terbatas menggunakan hipnosis pada ‘infertilitas fungsional’.

Selain manfaat-manfaat hypnosis seperti yang diungkapkan sebelumnya diatas, berikut ini manfaat lain dari penggunaan hypno-birthing:

1. Hipnosis dapat memfasilitasi proses ikatan ibu-bayi

2. Pengembalian pengalaman melahirkan yang indah dan damai.

3. Melibatkan pendamping persalinan menjadi bagian integral dari proses kelahiran, bukan penonton.

4. Mempercepat pemulihan

5. Keadaan umum bayi lebih baik

6. Mengurangi resiko hiperventilasi

7. APGAR Score lebih tinggi pada bayi

8. Bayi dapat tidur dengan lebih baik.

9. Mengurangi kelelahan pada ibu bersalin

10. Meningkatkan produksi ASI

Ketika Klien Bertutur

Anakku lahir pada tahun 2009. Selama kehamilan kami menghadiri kelas Hypno-birthing. Saat mengikuti kelas hypno-birthing kami merasa mendapatkan banyak sekali informasi yang berharga, di kelas ini kami diajarkan untuk focus dan dapat menikmati persalinan menjadi nyaman dan bebas dari rasa sakit.

Dan suami sayapun diajarkan bagaimana cara mendampingi saya saat bersalin. Setiap hari kami berlatih relaksasi dan mendengarkan cd dari instruktur. Dan ternyata itu sangat berguna sekali pada saat hari “H”  saya mampu mengubah sensasi rasa sakit itu menjadi perasaan Nyman, kalaupun ada tekanan saya merasa itu tekanan yang ringan dan saya masih bisa menikmati tekanan itu suami sayapun sangat mendukung saya dan benar-benar melakukan “tugas”-nya dengan baik saat saya bersalin. Saya hanya merasakan tekanan yang agak intens selama ½ jam, kemudian pembukaan saya lengkap dan bayi saya meluncur hanya dengan dua kali mengejan.

Pengalaman persalinan ini adalah  pengalaman yang sangat indah, nyaman, damai dan tenang. Harapan saya untuk anak yang kedua nanti kami akan belajar dan berlatih hypnobirthing lagi.

(Shinta, 28th, Klaten)

menerapkan hipnosis selam kehamilan dan persalinan  memberikan manfaat  yang terbaik dari semua metode. Menghilangkan ketakutan-ketegangan-sakit . Kelahiran seorang anak ke dunia ini adalah hal yang indah dan harus dirayakan. Seorang ibu harus memberdayakan diri mereka untuk membuat pilihan dan berada dalam kontrol penuh dari kehamilan dan kelahiran bayi mereka.

Lets Keep Spirit Of Natural Childbirth

Salam Hangat dan sukses selalu

Bidan Kita

 

Nyeri Persalinan

A. Konsep Nyeri Persalinan

1. Definisi Nyeri Persalinan

Rasa Nyeri merupakan salah satu mekanisme pertahanan alami dari tubuh manusia, yaitu suatu peringatan akan adanya bahaya.

Association for the Study of pain mendefinisikan bahwa nyeri merupakan pengalaman emosional dan sensori yang tidak menyenangkan yang muncul dari kerusakan jaringan secara aktual atau potensial atau menunjukkan adanya kerusakan (NANDA, 2006). Nyeri merupakan mekanisme protektif bagi tubuh dan menyebabkan individu bereaksi untuk menghilangkan rangsang nyeri tersebut (Guyton, 1995).

Berikuti ini beberapa definisi nyeri:

a. Suatu pengalaman pribadi, subjektif, yang dipengaruhi oleh budaya, persepsi seseorang, perhatian dan variabel-variabel psikologis lain, yang mengganggu perilaku berkelanjutan dan memotivasi setiap untuk mencoba untuk menghentikan rasa sakit tersebut (Melzack dan Wall, 1988).

b. Nyeri adalah suatu pengalaman secara emosional dan berhubungan dengan perasaan yang tidak enak yang dihubungkan dengan kerusakan jaringan secara nyata atau potensial ( Merskey, 1996)

c. Nyeri di definisikan sbg pengalaman yg tdk menyenangkan baik sensori maupun emosional yang berhubungan dengan resiko dan aktualnya kerusakan jaringan tubuh (Tournaire&Theau-Yonneau, 2007)

d. Nyeri adalah suatu sensasi tunggal yang disebabkan oleh stimulus spesifik bersifat subyektif dan berbeda antara masing-masing individu karena dipengaruhi oleh faktor psikososial dan kultur dan endorphin seseorang, sehingga orang tersebut lebih merasakan nyeri (Potter&Perry, 2005).

Pada kehamilan dan persalinan rasa nyeri diartikan sebagai sebuah “sinyal” untuk memberitahukan kepada ibu bahwa dirinya telah memasuki tahapan proses persalinan.

Menurut Cunningham (2004), Nyeri persalinan sebagai kontraksi miometrium, merupakan proses fisiologis dengan intensitas yang berbeda pada masing-masing individu.

Rasa nyeri yang dialami selama persalinan bersifat unik pada setiap ibu dapat dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain budaya, takut, kecemasan, pengalaman persalinan sebelumnya, persiapan persalinan dan dukungan (Perry&Bobak, 2004).

Rasa nyeri pada persalinan adalah manifestasi dari adanya kontraksi (pemendekan) otot rahim. Kontraksi inilah yang menimbulkan rasa sakit pada pinggang, daerah perut dan menjalar ke arah paha. Kontraksi ini menyebabkan adanya pembukaan mulut rahim (serviks). Dengan adanya pembukaan servik ini maka akan terjadi persalinan.

2. Fisiologi Nyeri Persalinan

Beberapa teori telah menjelaskan mekanisme nyeri:

a. Murray (1998) & Stabels (1999)

Rasa Nyeri yang dialami selama persalinan memiliki dua jenis menurut sumbernya, Yaitu nyeri VISERAL dan nyeri SOMATIK.

Nyeri Viseral è Rasa nyeri yang dialami ibu karena perubahan serviks dan iskemia uterus pada persalinan kala I

Kala I fase Laten lebih banyak penipisan di serviks sedangkan pembukaan serviks dan penurunan daerah terendah janin terjadi pada fase aktif dan transisi

( Winkjosastro, 2005).

Ibu akan merasakan nyeri yang berasal dari bagian bawah abdomen dan menyebar ke daerah lumbar punggung dan menurun ke paha.

Ibu biasanya mengalami nyeri hanya selama kontraksi dan bebas rasa nyeri pada interval antar kontraksi (Cunningham, 2005; Jansen, 2004)

Nyeri SOMATIK  Nyeri yang dialami ibu pada akhir kala I dan kala II persalinan.

Nyeri disebabkan oleh :

– Peregangan perineum, vulva

– Tekanan uteri servikal saat kontraksi

– Penekanan bagian terendah janin secara progresif pada fleksus lumboskral, kandung kemil, usus dan struktur sensitif panggul yang lain (Bobak 2004)

b. Teori Kontrol Gerbang (Gate Control Theory)

Berdasarkan teori ini serabut syaraf mentransmisikan rasa nyeri ke spinal cord, yang hasilnya dapat dimodifikasi di tingkat spinal cord sebelum di transmisikan ke otak. Sinap-sinap pada dorsal horn berlaku sebagai gate yang tertutup untuk menjaga impuls sebelum mencapai otak atau membuka untuk mengizinkan impuls naik ke otak.

Teori Gate Control menyatakan bahwa selama proses persalinan impuls nyeri berjalan dari uterus sepanjang serat-serat syaraf besar kea rah uterus ke substansia gelatinosa di dalam spinal kolumna, sel-sel transmisi memproyeksikan pesan nyeri ke otak. Adanya stimulasi (seperti vibrasi, mengisok-gosok atau massage) mengakibatkan pesan yang berlawanan yang lebih kuat, cepat dan berjalan sepanjang serat syaraf kecil. Pesan yang berlawanan ini menutup gate di substansi gelatinosa lalu memblokir pesan nyeri sehingga otak tidak mencatat pesan nyeri tersebut (Murray, 1998).

Mekanisme secara intrinsik pada nyeri persalinan kala I seluruhnya terjadi pada uterus dan adnexa selama kontraksi berlangsung. Beberapa penelitian awal menyatakan nyeri disebabkan karena:

a. Penekanan pada ujung-ujung saraf antara serabut otot dari korpus fundus uterus.

b. Adanya iskemik miomerium dan serviks karena kontraksi sebagai konsekuensi dari pengeluaran darah dari uterus atau karena adanya vasokontriksi akibat aktivitas berlebihan dari saraf simpatis.

c. Adanya proses peradangan pada otot uterus

d. Kontraksi pada serviks dan segmen bawah rahim menyebabkan rasa takut yang memacu aktivitas berlebih dari system saraf simpatis.

e. Adanya dilatasi dari serviks dan segmen bawah rahim. Banyak data yang mendukung hipotesis nyeri persalinan kala I terutama disebabkan karena dilatasi serviks dan segmen bawah rahim oleh karena adanya dilatasi, peregangan dan kemungkinan robekan jaringan selama kontraksi.

Rasa nyeri pada setiap fase persalinan dihantarkan oleh segmen syaraf yang berbeda-beda. Nyeri pada kala satu terutama berasal dari uterus (Marjono, 1999).

3. Tingkat Nyeri Dalam Persalinan

Menurut Bustan (1997), Nyeri persalinan merupakan pengalaman subyektif akibat timbulnya perubahan fungsi organ tubuh yang terlihat dalam menentukan kemajuan persalinan melalui jalan lahir.

Tingkat nyeri persalinan digambarkan dengan intensitas nyeri yang dipersepsikan olah ibu saat roses persalinan. Intensitas nyeri tergantung dari sensasi keparahan nyeri itu sendiri (Kozer, 2000).

Intensitas rasa nyeri persalinan bisa ditentukan dengan cara menanyakan tingkatan intensitas atau merajuk pada skala nyeri. Hal ini dilakukan ketika ibu tidak dapat menggambarkan rasa nyeri. Contohnyaq, skala 0-10 (skala numeric), skala deskriptif yang menggambarkan intensitas tidak nyeri sampai nyeri yang tidak tertahankan, skala dengan gambar kartun profil wajah dan sebagainya.

Intensitas nyeri rata-rata ibu bersalin kala I fase aktif digambarkan dengan skala VAS sebesar 6,7 sejajar dengan intensitas berat pada skala deskriptif (Ocviyanti, 2002).

4. Penyebab Rasa Nyeri

Rasa nyeri persalinan muncul karena:

a. Kontraksi otot rahim

Kontraksi rahim menyebabkan dilatasi dan penipisan servikm serta iskemia rahim akibat kontraksi arteri miometrium. Karena rahim merupakan organ internal maka nyeri yang timbul disebut nyeri visceral. Nyeri visceral juga dapat dirasakan pada organ lain yang bukan merupakan asalnya disebut nyeri alih (reffered pain). Pada persalinan nyeri alih dapat dirasakan pada punggung bagian bawah dan sacrum. Biasanbya ibu hanya mengalami rasa nyeri ini hanya selama kontraksi dan babas dari rasa nyeri pada interval antar kontraksi.

b. Regangan otot dasar panggul

Jenis nyeri ini timbul pada saat mendekati kala II. Tidak seperti nyeri visceral, nyeri in terlokalisir di daerah vagina, rectum dan perineum, sekitar anus. Nyeri kenis ini disebut nyeri somatic dan disebabkan peregangan struktur jalan lahir bagian bawah akibat penirunan bagian terbawah janin.

c. Episiotomy

INi dirasakan apabila ada tindakan episiotomy, laserasi maupun rupture pada jalan lahir

d. Kondisi Psikologis

Nyeri dan rasa sakit yang berlebihan akan menimbulkan rasa cemas. Takut, cemas dan tegang memicu produksi hormone prostatglandin sehingga timbul stress. Kondisi stress dapat mempengaruhi kemampuan tubuh menahan rasa nyeri.

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi respon terhadap Nyeri Persalinan

a. Budaya

Persepsi dan ekspresi terhadap nyeri persalinan dipengarui oleh budaya individu. Budaya mempengaruhi sikap ibu pada saat bersalin (Pilliteri, 2003). Menurut Mulyati (2002) menjelaskan bahwa budaya mempengaruhi ekspresi nyeri intranatal pada ibu primipara. Penting bagi perawat maternitas untuk mengetahui bagaimana kepercayaan, nilai, praktik budaya mempengaruhi seorang ibu dalam mempresepsikan dan mengekspresikan nyeri persalinan.

b. Emosi (cemas dan takut)

stres atau rasa takut ternyata secara fisiologis dapat menyebabkan kontraksi uterus menjadi terasa semakin nyeri dan sakit dirasakan. Karena saat wanita dalam kondisi inpartu tersebut mengalami stress maka secara otomatif tubuh akan melakukan reaksi defensif sehingga secara otomatis dari stress tersebut merangsang tubuh mengeluarkan hormon stressor yaitu hormon Katekolamin dan hormon Adrenalin, Katekolamin ini akan dilepaskan dalam konsentrasi tinggi saat persalinan jika calon ibu tidak bisa menghilangkan rasa takutnya sebelum melahirkan, berbagai respon tubuh yang muncul antara lain dengan “bertempur atau lari” (“fight or flight“). Dan akibat respon tubuh tersebut maka uterus menjadi semakin tegang sehingga aliran darah dan oksigen ke dalam otot otot uterus berkurang karena arteri mengecil dan menyempit akibatnya adalah rasa nyeri yang tak terelakkan.

Maka dari itu, ketika ibu yang sedang melahirkan ini dalam keadaan rileks yang nyaman, semua lapisan otot dalam rahim akan bekerja sama secara harmonis seperti seharusnya. Dengan begitu persalinan akan berjalan lancar, mudah dan nyaman.

Apabila ibu sudah terbiasa dengan latihan relaksasi, jalan lahir akan lebih mudah terbuka. Sebaliknya, apabila ibu dalam keadaan tegang, tekanan kepala janin tidak akan membuat mulut rahim terbuka. Yang dirasakan hanyalah rasa sakit dan sang ibu pun bertambah panic dan stress.

Pada saat tubuh dalam keadaan stres, hormon stres yaitu katekolamin akan dilepaskan, sehingga tubuh memberikan respon untuk “bertempur atau lari”. Namun sebaliknya dalam kondisi yang rileks justru bisa memancing keluarnya hormon endorfin, penghilang rasa sakit yang alami di dalam tubuh. Menurut para ahli, endorfin ini efeknya 200 kali lebih kuat daripada morfin.

c. Pengalaman Persalinan

Menurut Bobak (2000) pengalaman melahirkan sebelumnya juga dapat mempengaruhi respon ibu terhadap nyeri. Bagi ibu yang mempunyai pengalaman yang menyakitkan dan sulit pada persalina sebelumnya, perasaan cemas dan takut pada pengalaman lalu akan mempengaruhi sensitifitasnya rasa nyeri.

d. Support system

Dukungan dari pasangan, keluarga maupun pendamping persalinan dapat membantu memenuhi kebutuhan ibu bersalin,juga membantu mengatasi rasa nyeri (Martin, 2002).

e. Persiapan persalinan

Persiapan persalinan tidak menjamin persalinan akan berlangsung tanpa nyeri. Namun, persiapan persalinan diperlukan untuk mengurangi perasaan cemas dan takut akan nyeri persalinan sehingga ibu dapat memilih berbagai teknik atau metode latihan agar ibu dapat mengatrasi ketakutannya.

B. Penatalaksanaan Nyeri Persalinan

Nyeri pada saat melahirkan memiliki derajat yang paling tinggi diantara rasa nyeri yang lain seperti patah tulang atau sakit gigi. Banyak perempuan yang belum siap memiliki anak karena membayangkan rasa sakit yang akan dialami saat melahirkan nanti.

Berikut ini penatalaksanaan Nyeri persalinan:

1. Metode Farmakologis

Berbagai agen farmakologi digunakan sebagai manajemen nyeri. Biasanya untuk menghilangkan nyeri digunakan analgesik, yang terbagi menjadi dua golongan yaitu analgesik non narkotik dan analgesik narkotik, pilihan obat tergantung dari rasa nyeri (Kee dan Hayes, 1997). Namun penggunaan obat sering menimbulkan efek samping dan kadang obat tidak memiliki kekuatan efek yang diharapkan (Burroughs, 2001)

Penatalaksanaan farmakologis pada nyeri persalinan meliputi analgesia yang menurunkan dan mengurangi rasa nyeri dan anesthesia yang menghilangkan sensasi bagian tubuh baik parsial maupun total (Piliteri, 2003)

Berbagai pilihan pernatalaksanaan farmakologis antara lain:

  • Analgesia narkotik (Mereperidine, Nalbuphine, Butorphanol, Morfin Sulfate Fentanyln)
  • Analgesia regional (Epidural, spinal dan kombinasinya)
  • ILA ( Intra Thecal Labor Analgesia )

Tujuan utama tindakan ILA ( Intra Thecal Labor Analgesia ) ialah untuk menghilangkan nyeri persalinan tanpa menyebabkan blok motorik, sakitnya hilang tapi mengedannya bisa, yang dapat dicapai dengan menggunakan obat-obat anestesia

Keuntungan yang di perdapat dengan program ILA

a. Cepat dan memuaskan. Mula kerja cepat, memberikan analgesia penuh, blok bilateral, serta ketinggian blok dapat diatur.

b. Keamanan. Dosis yang digunakan sangat kecil, sehingga resiko toksisitas karena anestetik lokal, seperti total spinal, tidak berarti atau tidak ada sama sekali.

c. Fleksibel. Pasien dalam fase laten persalinan dapat diberikan fentanil atau sulfentanil intrathecal ( single shot ) dan dibiarkan bejalan-jalan. Pada multipara dengan pembukaan serviks diatas 8 cm dapat diberikan dosis tunggal petidin atau gabungan narkotik dan anestetik lokal intrathecal untuk menghasilkan analgesia yang cepat dan penuh selama fase aktif persalinan dan kelahiran.

Anestesia local (infiltrasi local dengan injeksi lidochaine pada perineum dan blok syaraf pudendal)

Anesthesia umum (Thiopental intravena)

2. Metode Nonfarmakologis

v Intervensi bukan manual:

  • Transcutaneus elektrical nerve stimulation ( TENS).

Elektroda dipasang 2 cm dari dermatom T10-L1 pada kedua sisi dari prosesus spinosus untuk memberikan efek analgetik pada kala I. Sepasang elektroda lain dipasang pada dermatom S2-4 untuk menghilangkan nyeri pada kala II. Secara teoritis, transmisi rasa nyeri lewat serabut A dan pelepasan β-endorfin dapat diblok dengan cara ini. Namun belum terdapat bukti yang menyatakan bahwa metode ini lebih baik dibandingkan plasebo.

  • Musik.
  • Hidro terapi.
  • Homeo pati.
  •  Posisi, postur dan ambulasi.

Posisi-posisi yang dipilih ibu dalam menghadapi persalinan kala I dan II sangatlah penting. Posisi persalinan, perubahan posisi dan pergerakan yang tepat akan membantu meningkatkan kenyamanan/ menurunkan rasa nyeri, meningkatkan kepuasan akan kebebasan untuk bergerak, dan meningkatkan kontrol diri ibu. Selain itu, posisi ibu juga dapat mempengaruhi posisi bayi dan kemajuan persalinan. Perubahan posisi secara adekuat akan dapat merubah ukuran dan bentuk pelvic outlet sehingga kepala bayi dapat bergerak pada posisi optimal di kala I, berotasi dan turun pada kala II. Bergerak dan posisi tegak (upright position) dapat mempengaruhi frekuensi, lama dan efisiensi kontraksi. Grafitasi membantu bayi bergerak turun lebih cepat. Perubahan posisi membantu meningkatkan asupan oksigen secara berkelanjutan pada janin, yang berbeda jika ibu berbaring horizontal karena dapat menyebabkan terjadinya hipotensi. Berbagai perubahan posisi bisa dilakukan ibu dengan atau tanpa bantuan pasangan/ keluarga atau bidan.

Berbagai studi ilmiah tentang pergerakan dan posisi persalinan pada kala I dilakukan yang membandingkan dampak berbagai posisi tegak (upright position) dengan posisi horizontal (supine) terhadap nyeri dan kemajuan persalinan. Berdasarkan review yang dilakukan oleh Simkin & Bolding (2004) dalam penelitiannya Update on nonpharmacologic approaches to relieve labor pain and prevent suffering pada Journal of Midwifery & Women”s Health.” terhadap 14 studi intervensi terkait, menunjukkan bahwa: 1) tidak ada ibu yang menyatakan bahwa posisi horizontal lebih meningkatkan kenyamanan dibandingkan posisi lainnya, 2) berdiri lebih meningkatkan kenyamanan dibandingkan berbaring atau duduk, 3) duduk lebih meningkatkan kenyamanan dibandingkan berbaring jika dilatasi serviks kurang dari 7 cm, 4) posisi tegak -duduk, berdiri atau berjalan- menurunkan nyeri dan meningkatkan kepuasan ibu, dan 5) posisi tegak tidak memperpanjang masa persalinan dan tidak menyebabkan cedera pada ibu yang sehat. Sedangkan Review sistematis terhadap sembilan studi intervensi tentang posisi ibu di kala I persalinan yang dilakukan oleh Souza et al (2006) dalam penelitiannya Maternal position during the first stage of labor: a systemic review. Reproductive Health,” menunjukkan bahwa mengadopsi posisi tegak atau ambulasi aman bagi ibu dan memberikan kepuasan karena adanya kebebasan untuk bergerak. Tetapi dikarenakan kurangnya bukti yang signifikan dan keterbatasan penelitian-penelitian yang ada, maka keuntungan poisisi tegak belum dapat direkomendasikan untuk memperpendek durasi persalinan dan meningkatkan kenyamanan ibu.

Berbagai studi intervensi juga dilakukan guna mengetahui efektifitas dan efisiensi berbagai posisi ibu pada Kala II. Hasil studi-studi tersebut menunjukkan bahwa posisi tegak (upright) selama kala II persalinan memberikan keuntungan yang lebih dibandingkan posisi dorsal (supine), antara lain: menurunkan ketidaknyamanan/ nyeri persalinan dan kesulitan mengedan sehingga memperpendek kala II, menurunkan trauma perineum/ vagina dan infeksi pada luka persalinan, dan menurunkan jumlah bayi dengan Apgar score yang kurang dari 7. Walaupun demikian, terdapat satu studi yang menunjukkan bahwa posisi tegak (dengan atau tanpa kursi persalinan) dapat meningkatkan kejadian robekan labium/bibir vagina dan meningkatkan perdarahan post partum. (Gupta & Nikdem, 2003; Francais, 1997).

  • Lingkungan persalinan.
  • Acupressure

Akupresur merupakan pengembangan dari teknik akupuntur. Pada prinsipnya, tujuan kedua perawatan ini tidak berbeda, tergantung dan jenis keluhan. Keduanya dipakai untuk merangsang titik-titik yang ada di tubuh, menekan hingga masuk ke sistem saraf. Jika dalam penerapan

akupuntur harus memakai jarum, maka dengan hanya memakai gerakan dan tekanan jari yaitu jenis tekan putar, tekan titik, dan tekan lurus akupresur dapat dilakukan (Harper, 2006).

Prinsip dari akupresur ini dikenal sebagai adanya aliran energi vital di tubuh ( dikenal dengan nama Chi atau Qi ( Cina ) dan Ki ( Jepang). Aliran energi ini sangat mempengaruhi kesehatan.

Ketika aliran ini terhambat atau berkurang maka anda akan sakit dan ketika aliran ini bebas/ baik maka andapun akan sehat. Suplai dan aliran energi vital berjalan di saluran listrik tubuh yang tidak kelihatan , yang disebut ” meridian”. Baik tidaknya meridian ini sangat bergantung dari diet, pola hidup, lingkungan, postur tubuh, cara bernafas, tingkah laku, gerakan tubuh, olah raga, sikap mental, kepribadian, dan sikap yang positif.

Maka jelaslah bahwa pendekatan seseorang agar tetap sehat harus melihat pada banyak faktor ini. Salah satu teknik untuk melancarkan energi vital adalah dengan akupresur , yaitu : menekan titik tertentu (yang dikenal dengan nama acupoint ) dengan menggunakan telunjuk maupun ibu jari untuk menstimulasi aliran energi di meridian (Turana,2004).

Daerah atau lokasi yang dilakukan penekanan ini disebut acupoint. Acupoint terletak di seluruh tubuh, dekat dengan permukaan kulit dan terhubung satu sama lain melalui jaringan yang komplek dari meridian. Setiap acupoint mempunyai efek khusus pada sistem tubuh, atau organ

tertentu. Menstimulasi dan memijat secara lembut titik tersebut akan terjadi perubahan fisiologi tubuh dan akan mempengaruhi keadaan mental dan emosional (Turana, 2004).

Acupoint ini merupakan titik yang sensitif dan mempunyai efek tertentu yang terletak di sepanjang meridian akupuntur. Saat ini lebih dari 360 acupoint di meridian seluruh tubuh dan sekarang banyak lagi ditemukan titik –titik tambahan. Beberapa acupoints terletak di dekat organ target yang diaturnya seperti halnya Titik- titik yang terletak di bagian belakang tubuh dapat mengurangi nyeri pinggang bawah, sedangkan beberapa terletak jauh dari organ target. Kebanyakan acupoint ini terletak bilateral / di dua sisi tubuh, oleh sebab itu akupresur dilakukan

pada kedua sisi tubuh kecuali acupoint yang terletak di bagian tengah tubuh (Turana, 2004).

Penekanan dilakukan dengan ujung jari. Penekanan pada saat awal harus dilakukan dengan lembut, kemudian secara bertahap kekuatan penekanan ditambah sampai terasa sensasi yang ringan , tetapi tidak sakit. Pada individu yang sensitif seperti bayi , maupun orang tua maka tekanan dapat dibuat lebih lembut. Penekanan dapat dilakukan 30 detik sampai 2 menit (Turana, 2004) .

Nyeri persalinan dapat dikontrol dengan memberikan stimulus, salah satu stimulus tersebut adalah akupresur, yang mana dalam penjelasan simkin (1989) bahwa akupresur merangsang produksi endorphin lokal, selain itu akupresur menutup gerbang terhadap rangsang nyeri yaitu dengan mempertimbangkan tempat masase/penekanan dalam mengontrol nyeri persalinan yang mana teknik akupresur ini juga dikenal sebagai masase shiatsu (Mander,2003)

  • Acupuncture

Jarum akupunktur dimasukkan sedalam 2,5-3 cm dan diberikan arus listrik aliran rendah sebesar 2-3 Hz. Efek analgetik didapatkan melalui pelepasan endorfin atau serotonin dan metensefalin. Namun metode ini tidak dapat menghilangkan seluruh rasa nyeri dan tidak dapat diprediksi serta tidak konsisten.

  •  Aromatherapy
  • Hypno-birthing

Metode hypno-birthing merupakan salah satu tehnik otohipnosis (selfhypnosis) atau swasugesti, dalam menghadapi kehamilan dan persiapan melahirkan yang berfungsi membantu para wanita hamil melalui masa persalinannya dengan cara yang alami, lancar, dan nyaman (tanpa rasa sakit). Dan yang lebih penting lagi adalah untuk kesehatan jiwa dari bayi yang dikandungnya.

Sesungguhnya hypno-birthing merupakan tehnik lama yang saat ini dapat dijelaskan dengan penjelasan ilmiah sehingga dapat dilakukan secara terprogram sehingga hasilnya jadi lebih optimal.

Metode hypno-birthing ini dikembangkan berdasarkan adanya keyakinan bahwa dengan persiapan melahirkan yang menyeluruh (Body, Mind and Spirit) maka di saat persalinan, wanita dan juga pendampingnya (suami), akan dapat melalui pengalaman melahirkan yang aman, tenang dan memuaskan, jauh dari rasa takut yang menimbulkan ketegangan dan rasa sakit. Dengan kata lain, jika pikiran dan tubuh mencapai kondisi harmoni, maka alam akan bisa berfungsi dengan cara yang sama seperti pada semua mahluk lainnya.

Melalui latihan-latihan yang diberikan, wanita hamil bisa mengkondisikan tubuh dan jiwa/pikiran secara harmonis selama kehamilan hingga mempersiapkan diri menghadapi proses persalinan. Dengan demikian, tercipta rasa tenang dan yakin bahwa tubuhnya akan mampu berfungsi secara alami dalam proses tersebut. Sebab setelah belajar memasuki kondisi relaksasi yang dalam, wanita hamil akan mampu menetralisir rekaman negatif yang ada di alam/jiwa bawah sadarnya serta memasukkan program positif.

Bukan itu saja, dalam latihan hypno-birthing ini wanita hamil juga akan terlatih untuk peka terhadap janinnya, sehingga akan mampu berkomunikasi dengan janin, bahkan bekerjasama ketika menjalani proses persalinan.

Proses Hypno-birthing bekerja berdasarkan kekuatan sugesti. Proses ini menggunakan afirmasi positif, sugesti dan visualisasi untuk menenangkan tubuh, memandu fikiran, serta mengendalikan nafasnya. Klien ibu hamil dapat melakukan ini sendiri (self hypnosis) atau dengan pimpinan pendamping persalinan/ bidan. Bisa dengan memberikan afirmasi verbal yang membantu untuk memasuki kondisi tenang (calm state) dari hypnosis. Bisa juga dilakukan melalui visualisasi (membayangkan bunga yang bermekaran, melihat pelangi, melihat apa yang akan terjadi kepada seseorang dll) maupun dengan mengunakan gerakan idio motor untuk mencapai relaksasi.

Teknik hypno-birthing sangatlah sederhana dan mudah. Dan kunci untuk mencapai keberhasilan dari metode ini adalah praktek baik di kelas antenatal maupun di rumah sehingga teknik-teknik dalam hypno-birthing bisa menjadi kebiasaan bagi ibu untuk mencapai dan menciptakan kondisi relaksasi selama kehamilan dan menghadapi persalinan. Untuk mencapai keberhasilan yang lebih optimal, dalam mempraktekkan metode ini, ibu memerlukan seseorang yang mampu membimbingnya untuk selalu berlatih, disinilah perlunya peran pendamping. Pendamping disini adalah mitra/patner ibu entah itu suami atau orang terdekat ibu. Oleh karena itu sangat penting sekali untuk mengajak dan melibatkan suami/ patner ibu saat memberikan pelatihan hypno-birthing selama antenatal. Sehingga suami bisa menjadi motivator bahkan pembimbing bagi ibu untuk selalu berlatih teknik relaksasi hypno-birthing.

  • Massage

v Strategi dan intervensi lain

  • Berteriak.
  • Pembatasan waktu

Ingin Cepat Hamil?

0

MEMPEROLEH buah hati adalah keinginan yang lazim bagi pasutri yang baru menikah. Jangan berkecil hati bila Anda tak kunjung mengandung. Mengenali dan meningkatkan kesuburan menjadi langkah bijak agar cepat hamil.

Bagi wanita langkah pertama dengan mengenali masa ovulasi atau pematangan sel telur. Normalnya, siklus menstruasi berlangsung selama 28 hari. Untuk mengetahui tanggal tepatnya, sebaiknya gunakan alat monitor kesuburan untuk mengetahui temperatur basal tubuh, cairan servikal, serta memprediksi ovulasi.Baik istri maupun suami sebaiknya bersama-sama melakukan pemeriksaan medis dan kandungan dengan teliti. Pemeriksaan medis dini akan mengetahui penghambat kehamilan yang mengurangi peluang Anda untuk hamil. Gangguan kelenjar tiroid, kista, atau terinfeksi penyakit menular seksual dapat segera diatasi. Masalah kesuburan bukan hanya tanggung jawab istri, suami pun juga perlu memeriksakan diri. Mintalah suami untuk melakukan analisis semen (air mani). Tes ini diperlukan bila segala upaya meningkatkan kesuburan telah dilakukan tapi Anda tak kunjung hamil. Ahli urologi akan mengecek jumlah, struktur, dan pergerakan sperma suami. Baik istri maupun suami sebaiknya menjalani pola hidup sehat. Perhatikan pola makan serta jenisnya yang Anda konsumsi. Perbaiki diet dengan mengurangi makanan junk foodserta kurangi makanan yang terlalu manis, asin, atau berlemak jenuh tinggi. Gantilah dengan makanan berserat tinggi dan biji-bijian. Jangan lupa memperbanyak minum air putih, minimal 8 gelas sehari. Setiap sistem dalam tubuh sangat tergantung pada asupan air, termasuk sistem reproduksi. Kurang cairan atau dehidrasi dapat membawa pengaruh negatif pada air mani dan selaput lendir rahim. Bila selama ini Anda lebih suka kopi atau minuman bersoda, cobalah menggantinya dengan air putih. Terapkan pola olahraga Anda. Olahraga yang sangat jarang atau terlalu sering menyebabkan tubuh tidak berada dalam kondisi optimal untuk hamil. Jika Anda tidak pernah berolahraga, mulailah dengan jalan kaki atau senam ringan di pusat kebugaran. Kunci utama agar cepat hamil adalah jauhi stres. Bagian otak yang mengendalikan respons stres juga berperan mengatur hormon seks. Kondisi stres secara fisik maupun emosional bisa berpengaruh serius terhadap tekanan darah, detak jantung, pola tidur, mood, dan daya tahan tubuh, tak terkecuali kesuburan. Jika semua upaya individual telah dilakukan dan tidak membuahkan hasil, maka boleh saja mencoba pengobatan konvensional ataupun alternatif sebagai terapi penunjang. Contohnya Hypnofertility, akupunktur dan herbal yang konon membantu mengontrol siklus haid, melancarkan aliran darah ke rahim, relaksasi, dan meningkatkan kualitas sperma suami. Beberapa juga menyarankan kombinasi akupunktur dengan pembuahan in vitro (IVF).