{youtubejw}SYhWzAjjRu8{/youtubejw}
Delayed Umbilical Cord Part 2
{youtubejw}YDLywaBTd-o{/youtubejw}
Â
ASI Eksklusif
Â
ASI merupakan makanan yang paling sempurna bagi bayi. Pemberian ASI berarti memberikan zat-zat gizi yang bernilai gizi tinggi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan saraf dan otak, memberikan zat-zat kekebalan terhadap beberapa penyakit dan mewujudkan ikatan emosional antara ibu dan bayinya.
Â
Â
Faktor keberhasilan dalam menyusui adalah dengan menyusui secara dini dengan posisi yang benar, teratur, dan eksklusif. Oleh karena itu, salah satu yang perlu mendapat perhatian adalah bagaimana ibu yang bekerja dapat tetap memberikan ASI kepada bayinya secara eksklusif sampai 6 (enam) bulan dan dapat dilanjutkan sampai anak berumur 2(dua) tahun
Manfaat ASI Eksklusif untuk Bayi
Menurut Roesli U (2005) dan Alkatiri S (1996), manfaat pemberian ASI yang diperoleh bayi adalah:
1. ASI sebagai nutrisi.
2. ASI meningkatkan daya tahan tubuh.
ASI yang keluar saat kelahiran bayi sampai hari ke-4 atau ke-7 (kolostrum) mengandung zat kekebalan 10-17 kali lebih banyak dari susu matang (mature). Zat ini akan melindungi bayi dari penyakit diare (mencret).
3. ASI meningkatkan kecerdasan.
Nutrien pada ASI yang diperlukan untuk pertumbuhan otak bayi adalah taurin, laktosa, dan asam lemak ikatan panjang (DHA, AA, omega-3, omega-6).
4. ASI eksklusif meningkatkan jalinan kasih sayang.
Dengan menyusui, maka akan terjalin kasih sayang antara ibu dan bayinya. Si bayi juga merasa aman, tenteram, dan terjaga.
5. ASI eksklusif sebagai makanan tunggal untuk memenuhi semua kebutuhan pertumbuhan bayi sampai usia 6 bulan.
6. Suhu ASI sama dengan suhu tubuh. Kesesuaian suhu inilah yang menyebabkan kenyamanan tersendiri bagi bayi.
7. ASI eksklusif dapat mengurangi terjadinya sakit telinga dan infeksi saluran pernafasan pada bayi.
8. ASI eksklusif melindungi bayi dari serangan alergi.
9. ASI eksklusif meningkatkan daya penglihatan dan kepandaian bicara bayi.
10. ASI eksklusif membantu pembentukan rahang yang bagus.
11. ASI eksklusif mengurangi risiko terkena penyakit kencing manis, kanker pada anak, dan diduga mengurangi kemungkinan menderita penyakit jantung.
12. ASI eksklusif menunjang perkembangan motorik sehingga bayi ASI eksklusif akan lebih cepat bisa berjalan.
13. ASI eksklusif menunjang perkembangan kepribadian, kecerdasan emosional, kematangan spiritual, dan hubungan sosial yang baik.
Manfaat ASI Eksklusif untuk Ibu
Menurut Roesli U (2005) dan Alkatiri S (1996), manfaat ASI eksklusif untuk ibu adalah:
1. Mengurangi perdarahan setelah melahirkan.
2. Mengurangi terjadinya anemia.
3. Menjarangkan kehamilan.
4. Mengecilkan rahim.
5. Lebih cepat langsing kembali.
6. Mengurangi kemungkinan menderita kanker payudara dan kanker indung telur.
7. Kebersihannya terjamin, karena ASI sangat higienis.
8. Lebih ekonomis (murah), bahkan gratis.
9. Hemat waktu dan tidak merepotkan.
10. Mudah pemberiannya karena tidak perlu diolah.
11. Segar, siap pakai, sewaktu-waktu dapat diberikan.
12. Portabel (mudah dibawa kemana-mana) dan praktis.
13. Memberi kepuasan psikologis dan kebahagiaan bagi ibu.
Tips Agar ASI Lancar
Berikut ini sembilan tips dari Tabloid Mingguan Nakita (15-21 Juni 2009) yang perlu dilakukan ibu demi mendukung produksi ASI:
1. Carilah informasi tentang keunggulan ASI eksklusif saat ibu sedang hamil untuk menimbulkan motivasi menyusui.
2. Saat persalinan tiba, pilihlah rumah sakit yang melaksanakan kebijakan rawat gabung sehingga ibu dapat memberi ASIÂ on demand (saat dibutuhkan).
3. Siapkanlah diri secara fisik dan mental untuk menyusui. Hal ini akan membuat hormon oksitosin bekerja memproduksi ASI.
4. Dukungan suami sangat diperlukan. Jangan takut ditinggal suami karena payudara menjadi jelek. Menyusui tidak mengubah bentuk payudara Anda.
5. Belajarlah cara dan posisi menyusui yang benar.
6. Janganlah memberi makanan/minuman apapun selain ASI pada bayi yang baru lahir.
7. Carilah suasana yang tenang dan bersikaplah rileks saat menyusui.
8. Hindarilah stres.
9. Konsumsilah makanan bergizi, buah-buahan, dan rajinlah minum air putih setidaknya 8-10 gelas per hari.
Mengapa Susu Formula?
Beberapa alasan yang mendasari pemberian susu formula kepada bayi menurut Dini Dachlia (1996) adalah sebagai berikut:
1. ASI belum keluar, sebagai sambilan ketika ASI belum banyak atau karena merasa ASI kurang.
2. Puting payudara masuk sehingga ASI sulit keluar.
3. Mencoba-coba agar terbiasa ketika anak ditinggal kerja.
4. ASI terasa kurang akibat mengonsumsi obat perangsang haid.
Fakta Seputar ASI, Prolaktin, dan Oksitosin
Menurut Nelson (1996) dan Mexitalia M (2004), ada beberapa fakta seputar ASI, prolaktin, dan oksitosin yang perlu diketahui:
1. Mulainya lagi menstruasi seharusnya tidak menghalangi kelanjutan menyusui.
2. Tinja bayi yang minum ASI memiliki pH yang lebih rendah daripada tinja bayi peminum susu sapi.
3. Kadar vitamin K yang rendah pada ASI dapat menyebabkan penyakit perdarahan pada neonatus (bayi baru lahir), sehingga pemberian 1 mg vitamin K1 secara parenteral pada saat lahir dianjurkan untuk semua bayi, terutama bayi yang akan diberi ASI.
4. Penyakit hemolitik bayi baru lahir (erythroblastosis fetalis) bukan kontraindikasi pemberian ASI.
5. Jika ibu yang sedang menyusui menderita hepatitis B, bayi harus mendapat protokol imunisasi yang dipercepat dengajn dosis pada saat lahir, 1 bulan, dan 2 bulan.
6. Ada dua hormon yang bekerja pada proses menyusui, yaitu: prolaktin dan oksitosin.
7. Beberapa hal yang perlu diketahui tentang prolaktin:
Ø Prolaktin lebih banyak diproduksi pada malam hari, sehingga menyusui pada malam hari sangatlah penting untuk mempertahankan laktasi.
Ø Prolaktin membuat ibu rileks bahkan terkadang mengantuk, sehingga ibu tetap dapat beristirahat meskipun menyusui malam hari.
Ø Hormon yang berkaitan dengan prolaktin dapat menekan pematangan sel telur, maka menyusui dapat membantu menunda kehamilan.
8. Beberapa tanda dan perasaan bahwa refleks oksitosin berjalan adalah:
Ø Ibu merasa ada perasaan memeras dan menggelitik di dalam payudara sesaat, sebelum, dan sesudah menyusui.
Ø ASI mengalir dari payudara saat ibu memikirkan bayinya atau mendengar tangisan bayi.
Ø ASI menetes pada payudara sebelahnya saat bayinya mengisap/menetek.
Ø ASI memancar halus saat bayi menghentikan menetek di tengah menyusui.
Ø Nyeri karena kontraksi rahim, terkadang dengan aliran darah saat menyusui dalam minggu pertama.
Ø Isapan serta menelan yang pelan dan dalam oleh bayi, menunjukkan bahwa ASI mengalir ke dalam mulutnya.
Sepuluh Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui
Pentingnya pemberian ASI eksklusif telah dituangkan di dalam Instruksi Presiden No. 14 tahun 1974 tentang perbaikan menu makanan rakyat dan Kepmenkes No. 450/MENKES/SK/IV/2004 tentang pemberian air susu ibu (ASI) secara eksklusif pada bayi di Indonesia. Peraturan terbaru ini disertai dengan “Sepuluh Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui (LMKM)” yang meliputi:
1. Sarana Pelayanan Kesehatan (SPK) mempunyai kebijakan peningkatan pemberian air susu ibu (PP-ASI) tertulis yang secara rutin dikomunikasikan kepada semua petugas.
2. Melakukan pelatihan bagi petugas dalam hal pengetahuan dalam hal keterampilan untuk menerapkan kebijakan tersebut.
3. Menjelaskan kepada semua ibu hamil tentang manfaat menyusui dan penatalaksanaannya dimulai sejak masa kehamilan, masa bayi lahir sampai umur 2 tahun, termasuk cara mengatasi kesulitan menyusui.
4. Membantu ibu mulai menyusui bayinya dalam 30 menit setelah melahirkan, yang dilakukan di ruang bersalin. Apabila ibu mendapat operasi Caesar, bayi disusui setelah 30 menit ibu sadar.
5. Membantu ibu bagaimana cara menyusui yang benar dan cara mempertahankan menyusui meski ibu dipisah dari bayi atas indikasi medis.
6. Tidak memberikan makanan atau minuman apapun selain ASI kepada bayi baru lahir.
7. Melaksanakan rawat gabung dengan mengupayakan ibu bersama bayi 24 jam sehari.
8. Membantu ibu menyusui semau bayi semau ibu tanpa pembatasan terhadap lama dan frekuensi menyusui.
9. Tidak memberikan dot atau kempeng kepada bayi yang diberi ASI.
10. Mengupayakan terbentuknya Kelompok Pendukung ASI (KP-ASI) dan rujuk ibu kepada kelompok tersebut ketika pulang dari Rumah Sakit/Rumah Bersalin/Sarana Pelayanan Kesehatan.
{youtubejw}VkfR9xlQFi4{/youtubejw}
Â
BIDANKITA
” Andai saja orang hamil itu enjoy…nyaman…” ” Andai saja proses persalinan itu enak dan tanpa rasa sakit.” ” Andai saja proses persalinan itu bebas dari rasa takut dan cemas….” ” Andai saja ada persalinan yang penuh dengan kedamaian dan ketenangan…” Maka, tak aka nada lagi keluhan-keluhan yang berarti selama masa kehamilan… Maka, tak akan terdengar lagi jerat-jerit kesakitan sang bunda dari ruang bersalin… Maka, resiko komplikasi bisa sangat minimal… Maka, selalu ada senyum, kegembiraan dan kedamaian yang terpancar dari wajah sang bunda…
Puji Tuhan…..akhirnya cita-cita saya untuk mempunyai layanan kesehatan holistic BIDAN KITA dapat terwujud. Sudah lama saya mempunyai cita-cita untuk dapat membantu para wanita untuk merasakan betapa indah, nikmat dan sakralnya proses kehamilan dan persalinan itu.
Sudah lama saya ingin mengetahui metode apa yang dapat membantu para wanita agar mampu hamil dan bersalin dengan tenang, aman, nyaman bahkan nikmat. Dan ternyata Relaksasi Hypno-birthing jawabannya! Setelah sekian lama belajar dari Pakarnya (Ibu Lanny Kuswandi) dan menjadi trainer hypno-birthing Indonesia akhirnya saya memberanikan diri untuk membuka BIDAN KITA ini.
Tujuan dari BIDAN KITA ini adalah saya ingin memberikan pelayanan, dan berbagi ilmu pengetahuan serta ketrampilan kepada para ibu, suami dan masyarakat lainnya tentang metode hamil tenang, bahagia, melahirkan alami, aman dan nyaman, tanpa rasa sakit bahkan hingga menyusui lancar serta perawatan bayi baru lahir yang benar.
Salah satu layanan unggu8lan di BIDAN KITA ini adalah relaksasi Hypnobirthing. Banyak manfaat yang akan anda terima jika anda mengikuti program layanan ini, antara lain:
Keuntungan Untuk ibu:
1. Merupakan dasar dari Pain Management dan tidak memiliki potensi efek samping terhadap bayi kita (Brown, 2007; Elkins, 2007).
2. Relaksasi Hypno-birthing mampu menghadirkan rasa nyaman, relaks, dan aman menjelang kelahiran (Brown, 2007).
3. Relaksasi Hypno-birthing membuat ibu rileks lebih dalam sehingga semua stress serta ketakutan & kekhawatiran menjelang kelahiran yang dapat menyebabkan ketegangan, rasa nyeri dan sakit saat bersalin (Flamer, 2007)
4. Membuat ibu mampu mengontrol sensasi rasa sakit pada saat kontraksi rahim (Brown, 2007; Elkins, 2007).
5. Membuat ibu bersalin tetap pada kondisi terjaga, sadar dan tetap nyaman.
6. Dengan metode Relaksasi Hypno-birthing, maka dapat mempercepat Kala I Persalinan.
7. Mengurangi resiko terjadinya komplikasi, dan mempercepat proses penyembuhan pada post partum. (Gallagher, 2001; Gaffney, 2004; Martin, 2001)
8. Membuat ibu lebih rileks sehingga dapat menghemat energinya pada saat bersalin jadi dapat mencegah kelelahan saat persalinan (Garafalo, 2003)
9. Tidak memerlukan pelatihan yang lama atau suatu ritual khusus untuk dapat sukses mempraktekkan Relaksasi Hypno-birthing.
10. Meningkatkan kadar endorphin dalam tubuh untuk mengurangi rasa nyeri pada saat kontraksi. (Mantle F, 2003)
11. Relaksasi Hypno-birthing membuat orangtua menjadi lebih rileks, tenang (Suasana hati yang tenang dan damai dapat membuat pemulihan ibu menjadi lebih mudah dan mengurangi komplikasi)
12. Membantu menjaga suplai O2 kepada bayi selama proses persalinan.
13. Mampu mengurangi resiko komplikasi kehamilan dan persalinan terutama persalinan prematur dan BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah) (Field, 2008)
14. Mencegah post partum blues dan depresi post natal(Mantle F, 2003)
15. Mampu mengurangi keluhan-keluhan saat masa kehamilan seperti hypneremesis gravidarum (Neron, 2007; Tan, G, 2006)
16. Mampu melancarkan & meningkatkan produksi ASI
17. Bahkan dalam relaksasi hypno-birthing klien di ajarkan untuk berkomunikasi dengan janin sehingga kelainan posisi janin (sungsang, lintang), lilitan tali pusat, bahkan plasenta letak rendah pun dapat dikoreksi.
18. Mencegah terjadinya robekan/ruptur jalan lahir serta kemungkinan episiotomy
Keuntungan & manfaat bagi Janin dalam kandungan:
1. Getaran tenang dan damai akan dirasakan oleh Janin yang merupakan dasar dari perkembangan jiwa (SQ)
2. Pertumbuhan janin lebih sehat karena keadaan tenang akan memberikan hormon-hormon yang seimbang ke janin lewat plasenta.
3. Meningkatkan IQ,EQ dan SQ anak kita
4. Mengurangi resiko birth trauma yang dapat mempengaruhi mental dan psikologis anak dimasa yang akan datang.
Keuntungan & manfaat bagi suami/pendamping persalinan:
1. Dengan belajar hypnobirthing, suami/pendamping persalinan menjadi lebih tenang dalam mendampingi proses persalinan.
2. Emosi suami akan menjadi lebih stabil dalam kehidupan sehari-hari
3. Membantu memperbaiki dan memperkuat hubungan dan ikatan batin antara istri suami serta bayi yang dikandung.
4. Aura positif dan tenang yang dimiliki oleh suami/pendamping persalinan akan mempengaruhi aura ibu bersalin dan orang-orang disekitarnya.
Banyak sekali manfaat dari Relaksasi hypno-birthing jadi sangatlah bijak jika ibu mengikuti program ini.
Silahkan mencoba dan BUKTIKAN hasilnya!
Selain Layanan Hypnobirthing BidanKita juga menyediakan berbagai layanan untuk ibu dan Anak.
Silahkan kunjungi kami dan rasakan kenyamanan
Salam Hangat
BidanKita
Delayed Umbilical Cord part 1
dengan menunda pemotongan tali pusat setelah lahir ternyata sangat bermanfaat untuk peningkatan kesehatan bayi Anda.
Tunda Potong Tali Pusat ..??? Mengapa Tidak..???!!!
Dulu Waktu kecil, setiap saya sakit panas tinggi ibu saya selalu menyuruh saya minum air putih dan langsung sembuh saat menjelang dewasa ibu saya sempat crita bahwa air putih yang beliau berikan saat itu adalah hasil rendaman talipusat saya yang disimpan bertahun-tahun. Hah?!tapi kok bisa langsung sembuh ya???ajaib
mungkinkah ini kekuatan sugesti atau memang ada kasiatnya?
“Ilmu pengetahuan pasti berubah, setiap saat setiap waktu ilmu pengetahuan selalu berkembang sesuai dengan tuntutan jaman. Kejadian inipun tak luput terjadi pada perkembangan ilmu kebidanan. fenomena tentang standarisasi Asuhan Persalinan Normal (APN) yang selalu mengalami perubahan pada setiap item-nya menjadi bukti dari pernyataan diatas.”
Dari tahun ke tahun (2001-sekarang) langkah-langkah yang tertuang dalam APN selalu berubah sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Alasannya hanya satu yaitu mencari metode standarisasi pelayanan yang terbaik dan sempurna dalam pertolongan persalinan. Awal mulanya pada tahun 2001, APN terdiri dari 60 Langkah, tanpa manajemen asfiksia, kemudian tahun 2006 terjadi perubahan yaitu di masukkannya manajemen asfiksia pada 60 langkah tersebut, dan pada tahun 2008 ini dari 60 langkah berubah menjadi 58 langkah dan ditambahkan tentang Inisiasi Menyusui Dini (IMD) pada langkah-langkahnya.
Fenomena ini memaksa kita untuk berfikir bahwa adakah kemungkinan bahwa langkah-langkah APN akan berubah lagi?? Tentunya berdasarkan evidence based yang up to date. Fenomena lain yang terjadi di Indonesia antara lain tingginya angka morbiditas maupun mortalitas pada bayi. Salah satunya yang disebabkan karena Asfiksia Hyperbillirubinemia/ bayi kuning/ icterik neonatorum selain itu juga meningkatnya dengan tajam kejadian autis pada anak-anak di Indonesia tahun ke tahun tanpa kita tahu pemicu penyebabnya. Lalu, apa hubungannya dengan standart di Asuhan Persalinan Normal..??? Salah satu asumsi sementara atas kasus fenomena diatas adalah karena adanya ICC (Imediettly Cord Clamping) di langkah APN yaitu 1 menit setelah bayi lahir. Benar atau tidaknya asumsi tersebut, beberapa hasil penelitian dari journal-journal internasional dibawah ini mungkin bisa menjawab pertanyaan di atas.
Kinmond, S. et al. (1993). Umbilical Cord Clamping and preterm infants: A randomized trial. BMJ 306 (6871): 172-175.
Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pada bayi premature, ketika pemotongan tali pusat ditunda paling sedikit 30 menit atau lebih, maka bayi akan :
1. Menunjukkan penurunan kebutuhan untuk transfuse darah
2. Terbukti sedikit mengalami gangguan pernafasan
3. Hasil test menunjukkan tingginya level oksigen
4. Menunjukkan indikasi bahwa bayi tersebut lebih viable dibandingkan dengan bayi yang dipotong tali pusatnya segera setelah lahir
5. Mengurangi resiko perdarhan pada kala III persalinan
6. Menunjukkan jumlah hematocrit dan hemoglobin dalam darah yang lebih baik.
Birth Brain Injury caused by Umbilical Cord Clamping: From Imbecility and Cerebral Palsy to Minimal Mental Retardation, By George Malcom Morley, MB ChB FACOG. Dec 2007, http://www.cordclamp.com
Dalam journal ilmiah ini dikatakan bahwa Seluruh proses biasanya terjadi dalam beberapa menit setelah kelahiran dan pada saat bayi mulai menangis dan kulitnya berwarna merah muda, prosesnya sudah komplit. Menjepit dan memotong tali pusat pada saat-saat proses sedang transformasi dari sirkulasi oxygen janin menjadi sistem sirkulasi dewasa/bayi sangat menggangu sistem pendukung kehidupan ini dan bisa menyebabkan penyakit serius. Dalam penelitian ini dikatakan bahwa saat talipusat dilakukan pengekleman, Pulse rate dan Cardiac Out Put berkurang 50%. Mengapa??? Karena 50% dari vena yang kembali ke jantung telah di matikan (clamped off. Banyak sekali akibat yang tidak menguntungkan pada pemotongan tali pusat segera setelah bayi lahir dan dalam penelitian ini dikatakan resiko untuk terjadinya brain-injury, cerebral palsy, asfixyia, autis, kejadian bayi kuning bahkan anemia pada bayi sangatlah banyak.
Hurtado EK et al. Early Childhood anemia and mild to moderate mental retardation. Am J Clin Nut. 1999; 69 (1): 115-119 ** Hack M, et al., Outcomes in Young Adulthood for Very Low Birth-weight Infants. New England J Med, Vol. 346. No.3, Jan, 2002:149-17**A.J.Chien, Znet Commentary, February 06,
Tanpa patokan normal, penjepitan tali pusat sebelum plasenta lahir dan penyakit yang menyertai dianggap normal pada kelahiran bayi normal pada hal hampir semua bayi premature mengalami anemia dan asfiksia dan nanti di sekolah ditemukan keterlambatan mental seperti autis, kekerasan, dysleksia atau ADD. Semua kasus diatas harus menerima perawatan standard dianjurkan oleh medis.
Memotong tali pusat sedini mungkin sudah menjadi kebiasaan dalam praktek obstetrik memulai kurang lebih 20 tahun yang lalu. Angka kelainan mental ringan dewasa ini terus menurus meningkat, dari tahun 2004 terdapat 475.000 penyandang autis di Indonesia. Ditengarai, setiap hari satu dari 150 anak yang lahir menderita autis. Padahal, pada tahun 1970-an anak penyandang autis satu dibanding 10.000 kelahiran. (Biro Sensus Amerika 2004)
Late vs Early Clamping of the Umbilical Cord in Full-term Neonates: Systematic Review and Meta-analysis of Controlled Trials, by Eillen K. Hutton PhD. JAMA. 2007;297:1241-1252; Van Rheenen PF, Gruschke S, Brabin BJ. Delayed umbilical cord clamping for reducing anaemia in low birthweight infants. BMJ. 2006;333:954-958.
Dalam penelitian ini dapat dilihat bahwa dengan penundaan pemotongan tali pusat dapat:
1. Peningkatan kadar hematokrit dalam darah.
2. Peningkatan kadar hemoglobin dalam darah.
3. Penurunan angka Anemia pada bayi
4. Penurunan resiko jaundice/bayi kuning
Mencermati dari hasil-hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa pemotongan tali pusat segera setelah bayi lahir sangat tidak menguntungkan baik bagi bayi maupun bagi ibunya. Namun dalam praktek APN dikatakan bahwa pemotongan tali pusat dilakukan 1 menit setelah bayi lahir. Dari situ kita bisa lihat betapa besarnya resiko kerugian, kesakitan maupun kematian yang dapat terjadi???. Di Indonesia praktek penundaan pemotongan tali pusat telah lama di lakukan di Yayasan Bumi Sehat Bali pimpinan dari ibu Robin Lim. Selain mempraktekkan tentang persalinan dalam air/ waterbirth yang akan kita bahas pada artikel yang lain, di Yayasan Bumi Sehat Bali yang berlokasi di Nyuh Kuning Ubud Bali ini dari persalinan (± 70 persalinan /bulan) , terdapat ..asfixya & jaundice Dari data sederhana tersebut dan dari journal-journal ilmiah internasional tersebut diatas, akankah kita sebagai bidan tidak tergerak untuk melakukan tindak lanjut???…ataukah kita sangat “respect” dengan hal ini sehingga tidak menutup kemungkinan langkah-langkah dalam APN akan berubah lagi sesuai dengan evidence based yang up to date. Semoga hal ini dapat menjadi pemikiran kita bersama, bagaimana kita bisa menciptakan generasi muda yang akan datang dengan sebaik-baiknya.
Daftar Pustaka
Mercer JS. Current best evidence: a review of the literature on umbilical cord clamping. J Midwifery Womens Health. 2001;46:402-414
World Health Organization. Maternal and Newborn Health/Safe Motherhood, Care of the Umbilical Cord: A Review of the Evidence. Geneva, Switzerland: Department of Reproductive Health and Research, World Health Organization; 1998. Document WHO/RHT/MSM/98.4
Rabe H, Reynolds G, Diaz-Rossello J. Early versus delayed umbilical cord clamping in preterm infants. Cochrane Database Syst Rev. 2004;(4):CD003248.
Chaparro CM, Neufeld LM, Tena Alavez G, Eguia-Liz Cedillo R, Dewey KG. Effect of timing of umbilical cord clamping on iron status in Mexican infants. Lancet. 2006;367:1997-2004
Gupta R, Ramji S. Effect of delayed cord clamping on iron stores in infants born to anemic mothers. Indian Pediatr. 2002;39:130-135
Mercer JS, McGrath MM, Hensman A, et al. Immediate and delayed cord clamping in infants born between 24 and 32 weeks. J Perinatol. 2003;23:466-472.
Rabe H, Wacker A, Hulskamp G, et al. A randomised controlled trial of delayed cord clamping in very low birth weight preterm infants. Eur J Pediatr. 2000;159:775-777
José M. Ceriani Cernadas, MD . The Effect of Timing of Cord Clamping on Neonatal Venous Hematocrit Values and Clinical Outcome at Term: A Randomized, Controlled Trial. PEDIATRICS Vol. 117 No. 4 April 2006, pp. e779-e786 (doi:10.1542/peds.2005-1156) Mercer JS. Current best evidence: a review of the literature on umbilical cord clamping. J Midwifery Womens Health. 2001;46 :402 –414 Kinmond, S. et al. (1993). Umbilical Cord Clamping and preterm infants: A randomized trial. BMJ 306 (6871): 172-175. Hurtado EK et al. Early Childhood anemia and mild to moderate mental retardation. Am J Clin Nut. 1999; 69 (1): 115-119 ** Hack M, et al., Outcomes in Young Adulthood for Very Low Birth-weight Infants. New England J Med, Vol. 346. No.3, Jan, 2002:149-17**A.J.Chien, Znet Commentary, February 06, Birth –Brain Injury caudes by Umbilical Cord Clamping: From Imbecility and Cerebral Palsy to Minimal Mental Retardation, By George Malcom Morley, MB ChB FACOG. Dec 2007, http://www.cordclamp.com
Late vs Early Clamping of the Umbilical Cord in Full-term Neonates: Systematic Review and Meta-analysis of Controlled Trials, by Eillen K. Hutton PhD. JAMA. 2007;297:1241-1252; Van Rheenen PF, Gruschke S, Brabin BJ. Delayed umbilical cord clamping for reducing anaemia in low birthweight infants. BMJ. 2006;333:954-958
GIZI YANG TEPAT UNTUK IBU HAMIL
A. Pendahuluan
Kehamilan adalah suatu kejadian yang hampir selalu ditunggu-tunggu. Saat ini ibu pada umumnya sudah mengerti bagaimana seharusnya ia lebih menjaga kondisi tubuh demi untuk kelancaran kehamilan dan perkembangan janin dalam kandungan. Jika sebelumnya ia makan hanya untuk dirinya sendiri, kini ia harus mencukupi kebutuhan gizinya untuk janinnya pula.
Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Bila gtatus gizi ibu normal pada masa sebelum dan selama hamil kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan dengan berat badan normal. Dengan kata lain kualitas bayi yang dilahirkan sangat tergantung pada keadaan gizi ibu sebelum dan selama hamil.
Di Indonesia, walau pun tingkat kemiskinan mulai berkurang, namun tetap ada daerah-daerah dimana kurang gizi masih menjadi masalah utama. Gizi buruk tidak hanya berdampak pada kesehatan seseorang secara pribadi, tapi juga mengurangi kemampuan masyarakat untuk keluar dari kemiskinan. Gizi buruk mengurangi kemampuan seseorang untuk bekerja dan juga mengurangi kemampuan anak-anak untuk belajar disekolah, mengurangi tingkat kesehatan dan menjadi terlalu lelah untuk bekerja dan belajar dengan baik. Diperkirakan bahwa gizi buruk dapat menghabiskan biaya suatu Negara sebanyak 2-3% dari produk domestic bruto (“Repositioning Nutrition as Central to Development: A Strategy for Large-Scale Action,” published by the World Bank in 2006).
Perempuan dan anak-anak adalah yang biasa dan umumnya mengalami gizi buruk. Ibu hamil menghadapi resiko yang tinggi untuk kehilangan bayi mereka, perempuan dan anak meninggal pada saat proses melahirkan, atau bayi yang lahir dengan kecacatan fisik mau pun mental. Gizi buruk memberikan sumbangan 56%untuk kematian dari 11 juta anak diseluruh dunia karena sebab yang sebenarnya dapat dicegah sebelum mereka mencapai ulang tahunnya yang ke lima.
Sampai saat ini masih banyak ibu hamil yang mengalami masalah gizi khususnya gizi kurang seperti Kurang Energi Kronis (KEK) dan Anemia gizi (Depkes RI, 1996). Hasil SKRT 1995 menunjukkan bahwa 41 % ibu hamil menderita KEK dan 51% yang menderita anemia mempunyai kecenderungan
melahirkan bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Ibu hamil yang menderita KEK dan Anemia mempunyai resiko kesakitan yang lebih besar terutama pada trimester III kehamilan dibandingkan dengan ibu hamil normal.
Akibatnya mereka mempunyai resiko yang lebih besar untuk melahirkan bayi dengan BBLR, kematian saat persalinan, pendarahan, pasca persalinan yang sulit karena lemah dan mudah mengalami gangguan kesehatan (Depkes RI, 1996). Bayi yang dilahirkan dengan BBLR umumnya kurang mampu meredam tekanan lingkungan yang baru, sehingga dapat berakibat pada terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan, bahkan dapat mengganggu kelangsungan hidupnya.
B. Pembahasan
1. Kebutuhan Gizi Pada Ibu hamil
Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan besarnya organ kandungan, perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu. Sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna.
Kebutuhan energi pada trimester I meningkat secara minimal. Kemudian sepanjang trimester II dan III kebutuhan energi terus meningkat sampai akhir kehamilan. Energi tambahan selama trimester II diperlukan untuk pemekaran jaringan ibu seperti penambahan volume darah, pertumbuhan uterus, dan payudara, serta penumpukan lemak. Selama trimester III energi tambahan digunakan untuk pertumbuhan janin dan plasenta.
Karena banyaknya perbedaan kebutuhan energi selama hamil, maka WHO menganjurkan jumlah tambahan sebesar 150 Kkal sehari pada trimester I, 350 Kkal sehari pada trimester II dan III. Di Kanada, penambahan untuk trimester I sebesar 100 Kkal dan 300 Kkal untuk trimester II dan III. Sementara di Indonesia berdasarkan Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi ditentukan angka 285 Kkal perhari selama kehamilan. Angka ini tentunya tidak termasuk penambahan akibat perubahan temperatur ruangan, kegiatan fisik, dan pertumbuhan. Patokan ini berlaku bagi mereka yang tidak merubah kegiatan fisik selama hamil.
Dengan demikian makanan ibu hamil harus cukup bergizi agar janin yang dikandungnya memperoleh makanan bergizi cukup, untuk alur terhambatnya pertumbuhan dari aspek gizi ibu. Perlu diperhatikan secara khusus adalah pertumbuhan janin dalam daerah pertumbuhan lambat dan daerah pertumbuhan cepat. Daerah pertumbuhan lambat terjadi sebelum umur kehamilan 14 minggu. Setelah itu pertumbuhan agak cepat, dan bertambah cepat sampai umur kehamilan 34 minggu. Kebutuhan zat gizi ini diperoleh janin dari simpanan ibu pada masa anabolik, dan dari makanan ibu setiap hari selama hamil. Makanan ibu selama hamil dan keadaan gizi ibu pada waktu hamil berhubungan erat dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Apabila makanan yang dikonsumsi ibu kurang dan keadaan gizi ibu jelek maka besar kemungkinan bayi lahir dengan BBLR. Konsekuensinya adalah bahwa bayi yang lahir kemungkinan meninggal 17 kali lebih tinggi dibanding bayi lahir normal.
2. Pertambahan Berat badan pada Ibu Hamil
Normalnya, sang ibu mengalami peningkatan berat badan selama kehamilan berlangsung. Kenaikan berat badan yang optimal akan berdampak baik pada kehamilan maupun output persalinannya kelak. Dengan berat badan yang ideal untuk seorang ibu hamil, pertumbuhan janin pada umumnya akan berlangsung normal. Komplikasi timbulnya gangguan kesehatan dan penyakit lain juga bisa dihindari. Hal ini pun memberikan efek pada pasca persalinan yaitu kesehatan ibu selama laktasi.
Menurut National Academy of Science, variasi kenaikan berat badan ibu hamil tergantung pada berat badan ibu sebelum hamil. Khususnya bisa diketahui dengan menilai body mass index (BMI). Untuk bisa mencukupi dan menyeimbangkan gizi pada saat hamil dan menyusui, komposisi zat gizi harus diperhatikan. Kalori dicukupi namun jangan terlalu banyak, hanya 17%, protein 25% dan vitamin dan mineral 20% – 100%.
Kenaikan pertambahan berat badan ibu selama kehamilan dipengaruhi oleh berbagai faktor, yang terpenting keadaan gizi ibu hamil dan makanan ibu selama berlangsung kehamilan. Berat badan hamil dan makanan ibu selama berlangsung kehamilan. Berat badan (BB) sebelum hamil dan perubahan BB selama kehamilan berlangsung merupakan parameter klinik yang penting untuk memprediksi berat badan lahir bayi. Wanita dengan berat badan rendah sebelum hamil, atau kenaikan berat badan rendah sebelum hamil, atau kenaikan berat badan tidak cukup banyak pada saat hamil cenderung melahirkan bayi.
Kenaikan berat badan yang dianggap baik untuk orang Indonesia ialah 9 kg. kenaikan berat badan ibu tidak sama, tetapi pada umumnya kenaikan berat badan tertinggi adalah pada umur kehamilan 16-20 minggu, dan kenaikan yang paling rendah pada 10 minggu pertama kehamilan. Kenaikan berat badan pada trisemester pertama adalah 1,0 kg, pada trisemester kedua 4,4 kg, dan pada trisemester ketiga 3,8 ketiga 3,8 kg.Saat kehamilan tubuh wanita mengalami perubahan khususnya genitalia ekstema, interna dan mammae. Berat badan akan naik 6,5 – 16,5 kg terutama pada kehamilan 20 minggu terakhir (2 kg/bulan). Kenaikan berat badan dalam kehamilan disebabkan oleh hasil konsepsi berupa plasenta, fetus, liquor amnion dan dari ibu sendiri yaitu uterus dan mammae membesar, peningkatan volume darah, pertambahan protein dan lemak, serta terjadinya retensi darah. Kenaikan berat badan selama kehamilan sangat mempengaruhi massa pertumbuhan janin dalam kandungan. Pada ibu-ibu hamil yang status gizi jelek sebelum hamil, maka kenaikan berat badan pada saat hamil akan berpengaruh terhadap berat bayi lahir.
3. Penilaian Status Gizi Ibu Hamil
Penilaian status gizi dapat dilakukan melalui empat cara yaitu secara klinis, biokimia, biofisik, dan antropometri.
a. Penilaian secara klinis. Penilaian status gizi secara klinis sangat penting sebagai langkah pertama dalam mengetahui keadaan gizi penduduk. Karena hasil penilaian dapat memberikan gambaran masalah gizi yang nampak nyata.
b. Penilaian secara biokimiaPenilaian status gizi secara biokimia di lapangan banyak menghadapi masalah. Salah satu ukuran yang sangat sederhana dan sering digunakan adalah pemeriksaan haemoglobin sebagai indeks dari anemia gizi.
c. Penilaian secara biofisikPemeriksaan fisik dilakukan untuk melihat tanda dan gejala kurang gizi. Dilakukan oleh dokter atau petugas kesehatan atau yang berpengalaman dengan memperhatikan rambut, mata, lidah, tegangan otot dan bagian tubuh lainnya.
d. Penilaian secara antropometri. Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa ukuran fisik seseorang sangat erat berhubungan dengan status gizi. Atas dasar-dasar ini ukuran-ukuran antropometri diakui sebagai indeks yang baik dan dapat diandalkan bagi penentuan status gizi untuk negara-negara berkembang.
Indikator yang sering digunakan khususnya untuk penentuan status gizi ibu hamil dipelayanan dasar adalah berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas (LILA). KMS adalah suatu alat yang sederhana dan mudah dikerjakan, untuk memantau keadaan gizi dan kesehatan, sekaligus sebagai dasar untuk memotivasi ibu hamil agar memeriksakan kesehatannya secara teratur di puskesmas dan posyandu. Penggunaan kurva dan KMS ibu hamil ialah berdasarkan hasil pengukuran tinggi badan (TB), berat badan (BB) per umur kehamilan ibu. Pada KMS garis kurva yang sesuai dengan tinggi badan ditebalkan dengan pulpen dan titik berat badan ibu dibubuhkan pada garis perpotongan dengan umur kehamilan. Apabila titik perpotongan tersebut berada diatas garis kurva tebal, berarti keadaan kehamilan itu baik, sebaliknya apabila titik tersebut berada dibawah garis kurva tebal berarti keadaan kehamilan itu memerlukan perhatian yang lebih khusus, misalnya dengan pemberian pelayanan kesehatan dan gizi yang lebih baik sehingga terhindar dari kemungkinan melahirkan bayi dengan berat lahir rendah.
Ibu hamil seharusnya memiliki kadar hemoglobin (Hb) > 11 g/dl. Pada saat post partum minimal harus 10 g/dl. Jika ibu mengalami anemia terutama penyebab yang paling sering adalah karena kekurangan zat besi (Fe) risiko persalinan yang abnormal akan meningkat, demikian pula dengan risiko infeksi ibu dan kecenderungan perdarahan yang akan berdampak pada morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi. Kondisi anemia kekurangan zat besi puncaknya sering terjadi pada trimester II dan III. Kondisi tersebut bisa saja disebabkan karena asupan Fe yang kurang, adanya infeksi parasit dan interval kehamilan yang pendek. Keadaan anemia seringkali menyebabkan ibu jatuh dalam kondisi mudah lelah, kekuatan fisik menurun, timbulnya gejala kardiovaskuler, predisposisi infeksi, risiko peripartum blood loss, dan risiko gangguan penyembuhan luka.
Sedangkan bagi janin kondisi kekurangan Fe hingga < 9 g/dl meningkatkan risiko persalinan preterm, intrauterine growth retardation (IUGR), dan intrauterine fetal death (IUFD). Plasenta pun terkena imbasnya yaitu bisa mengalami hipoksia kronik dan angiogenesis. Hipotesis Baker mengatakan bahwa terdapat hubungan antara gangguan pada plasenta dan pertumbuhan janin yang mempengaruhi risiko berkembangnya penyakit pada janin tersebut setelah dewasa seperti timbulnya penyakit kardiovaskuler dan diabetes mellitus.
Vitamin A untuk ibu dan bayi berguna sebagai imunomodulator bagi kekebalan mukosa. Namun penggunaanya tidak boleh terlampau banyak. Suplemen vitamin A tidak boleh melebihi dosis yang telah direkomendasikan dalam Recommended Dietary Allowance yaitu sejumlah > 15.000 IU/hari. Konsumsi yang terlalu banyak akan meningkatkan risiko cacat bawaan janin.
Kebutuhan kalium dan fosfor umumnya pada ibu hamil tidak meningkat. Namun jika diet kalsium rata-rata kurang dari yang dianjurkan untuk orang sehat dan normal yaitu sejumlah < 600 per hari ditakutkan akan meningkatkan risiko terjadinya pre eklampsia dan kualitas bayi yang menurun. Namun hal ini masih menjadi perdebatan pula tentang kebenarannya.
Zinc, termasuk mineral yang penting dikonsumsi oleh ibu. Diet rendah zinc akan meningkatkan risiko janin lahir prematur, berat badan lahir rendah dan cacat bawaan. Zinc ditengarai mampu meningkatkan berat lahir dan lingkar kepala. Untuk itu, konsumsi Zinc paling tidak harus sudah dimulai sejak hamil 19 minggu dengan dosis 15 mg/hari.
Jika mengamati suplemen ibu hamil, beberapa komponen diantaranya adalah asam folat, AA DHA, FOS (Prebiotik) dan Ginger. Kekurangan Asam folat kurang dari 0,24 mg/hari pada kehamilan < 28 minggu akan meningkatkan risiko cacat pada janin, persalinan kurang bulan, serta berat bayi lahir rendah, misalnya meningocele. Defisiensi asam folat juga mengganggu pertumbuhan sistem saraf pusat, jika terjadi gangguan pada hari ke-16 pasca fertilisasi akan berdampak pada pembentukan kepala yang terjadi pada hari ke-22 hingga 26 sehingga bisa terjadi encephali, bayi tanpa tempurung kepala dan otak. Hal tersebut juga bisa berdampak pada gangguan pembentukan tulang belakang sehingga janin bisa menderita spina bifida.
Pada ibu yang mengalami kondisi defisiensi asam folat disertai dengan defisiensi vitamin B6, B12, penyakit ginjal, hati, serta minum obat-obatan akan terjadi hiperhomosisteinemia. Keadaan ini berpotensi menyebabkan berbagai cacat bawaan seperti kelainan jantung, pembuluh darah, kelainan saraf pusat, abortus, prematuritas, solusio plasenta, janin mati dalam kandungan (IUFD), pre-eklamsia, maupun eklamsia. Pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan pemenuhan kebutuhan vitamin B6, B12 dan asam folat selama hamil. Kebutuhan asam folat untuk wanita tidak hamil adalah sebesar 100 mg/hari sedangkan untuk wanita hamil adalah berkisar antara 500 – 1000 mg/hari. Bagi ibu-ibu yang pernah melahirkan bayi dengan kelainan saraf pusat dianjurkan untuk mengkonsumsi asam folat dengan dosis 4000 mg (4 mg)/hari mulai 1 bulan sebelum hamil sampai dengan usia hamil 3 bulan. Rekomendasi yang dianjurkan CDC tahun 1992 terbagi dalam dosis profilaksis 0,4 mg / hari untuk wanita usia reproduksi serta dosis 4 mg / hari mulai 1 bulan sebelum rencana kehamilan sampai dengan trimester 1, untuk wanita dengan risiko terjadinya kecacatan syaraf janin. Asam folat banyak terdapat pada kacang-kacangan dan buah-buahan. Namun dalam makanan ini keadaan bahan asam folat yaitu poliglutamat, bersifat tidak stabil. Mengonsumsi suplemen asam folat, karena dalam suplemen ia berbentuk monoglutamat yang lebih stabil.
Lemak yang baik bagi pertumbuhan janin adalah jenis LC PUFA (long chain poly-unsaturated fatty acid) yang terdiri dari asam amino, DHA dan asam lemak tak jenuh yang diperlukan untuk pembentukan otak, hati dan retina. Dengan cukupnya zat-zat tersebut diharapkan bayi akan lahir dalam usia cukup bulan. AA dan DHA berperan dalam pembentukan membran sel, endothel, serta jaringan saraf. Pada kehamilan bermanfaat untuk mencapai berat lahir yang optimal, mencukupkan usia kehamilan dan mencegah preeklampsia. Pada ibu menyusui juga bermanfaat untuk mencapai tumbuh kembang bayi yang optimal.
Salah satu komposisi suplemen ibu hamil yaitu Zingiber officinale yang di Indonesia dikenal dengan nama jahe. Bahan ini sebenarnya masih dipertanyakan efek terapeutiknya. Menurut Tyler dan Foster, 1996, fungsinya saat ini merupakan obat herbal untuk memperbaiki distress saluran pencernaan. Misalnya untuk mengurangi insiden mual dan muntah selama kehamilan. Menurut Backon 1991, jahe meningkatkan aktivitas tromboksan sintetase yang berdampak pada testosteron binding, memodifikasi sex steroid dependent serta diferensiasi otak janin. Namun hal tersebut masih dipertanyakan pula oleh para ahli. Efek jahe tersebut tergantung pula pada dosis dan durasi konsumsinya.
Salah satu lagi bahan yang bermanfaat bagi ibu hamil adalah prebiotik. Bahan berasal dari jenis fruktoolgisakarida (FOS), tidak dihidrolisis maupun diabsorbsi di saluran cerna bagian atas. Memiliki mekanisme kerja merangsang pertumbuhan bakteri komensal dalam kolon (Bifidobacteria dan Lactobacillus), merubah mikroflora menjadi bermanfaat, menjaga kesehatan usus, menambah jumlah spesimen saccharolitic serta mengurangi mikroorgansime yang patogen. Oligosakarida dalam makanan diubah mnejadi fruktosa kemudian dibuah lagi mnejadi fruktooligosakarida (FOS) sehingga berfungsi sebagai prebiotik. Prebiotik ini juga berfungsi untuk melindungi mukosa saluran cerna dari infeksi, menurunkan pH usus, menekan pertumbuhan bakteri patogen, menghasilkan vitamin K, mengaktifkan fungsi usus, maupun menstimulasi respon imun.
4. Dampak Kurang Gizi
Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah, baik pada ibu maupun janin, seperti diuraikan berikut ini.
a. Terhadap Ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara lain: anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan terkena penyakit infeksi. Kekurangan asupan gizi pada trimester I dikaitkan dengan tingginya kejadian bayi lahir prematur, kematian janin, dan kelainan pada sistem saraf pusat bayi. Sedangkan kekurangan energi terjadi pada trimester II dan III dapat menghambat pertumbuhan janin atau tak berkembang sesuai usia kehamilannya. Kekurangan asam folat juga dapat menyebabkan anemia, selain kelainan bawaan pada bayi, dan keguguran.
b. Terhadap Perslinan
Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (premature), pendarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat.
c. Terhadap Janin
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan kegururan , abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR).
Contoh konkretnya adalah kekurangan zat besi yang terbilang paling sering dialami saat hamil. Gangguan ini membuat ibu mengalami anemia alias kekurangan sel darah merah. Selain dari suplemen, juga dari bahan makanan yang disantapnya. ibu hamil tak dianjurkan mengonsumsi suplemen multivitamin karena kelebihan vitamin A dan D dosis tinggi dalam tubuh justru dapat menimbulkan penumpukan yang berefek negatif. Suplemen dalam bentuk jejamuan juga tidak dianjurkan jika kebersihan dan keamanan bahannya tidak terjamin.
5. Anjuran Khusus untuk Ibu hamil
a. Pola Makan
Ibu hamil sebaiknya mengonsumsi sedikitnya dua gelas susu sehari atau kalau tidak, santaplah hasil produksi ternak lainnya. Ingat, keanekaragaman bahan makanan merupakan kunci dari menu makanan bergizi seimbang. Kebutuhan kalori mudah didapat dari tambahan porsi biji-bijian, sayuran, buah dan susu rendah lemak. Jika ibu baru mengonsumsi menu bergizi setelah beberapa minggu kehamilan, diharapkan keterlambatannya tidak melampui masa trimester II yang merupakan masa pertumbuhan janin terbesar.
Bagi ibu hamil sebenarnya tidak ada makanan yang benar-benar harus dihindari, kecuali alkohol. Namun bila ibu mengalami keluhan mual-muntah, maka ia tidak dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang dapat merangsang keluhan mual-muntahnya. Contohnya adalah durian. Jika tidak ada keluhan, buah ini boleh dikonsumsi selama hamil asalkan jumlahnya wajar, yaitu sekitar 35 gram dalam sehari.
Olahan apa pun seperti makanan yang dibakar boleh saja disantap asalkan benar-benar matang dan tidak dikonsumsi bagian gosongnya. Selanjutnya, apabila ibu hamil telah mengonsumsi menu makanan sesuai anjuran, maka camilan tanpa kalori boleh-boleh saja dikonsumsi seperti agar-agar, gelatin dan sejenisnya. Selain alkohol, kopi juga tidak dianjurkan diminum selama hamil karena kurang mengandung zat gizi dan kemungkinan memberikan efek negatif walau hal ini masih diperdebatkan. Merokok aktif maupun pasif juga harus dihentikan karena berkaitan dengan tingginya risiko keguguran, bayi lahir meninggal, lahir prematur, ataupun lahir dengan berat badan rendah (kurang dari 2.500 gram).
b. Pantau Kenaikan Berat Badan
Pada trimester I biasanya ibu hamil akan mengalami penyesuaian terhadap perubahan fungsional dalam tubuhnya akibat proses kehamilan. Di antaranya keluhan mual-muntah dan rasa tidak nyaman lainnya. Dengan demikian, asupan makanan selama trimester ini belum dapat menaikkan BB ibu hamil. Normalnya, pada trimester I berat badan diharapkan naik kurang dari 2 kilogram. Sedangkan pada trimester II dan III sebaiknya kenaikan BB kurang dari 1/2 kg setiap minggunya.
Ibu hamil yang tergolong kurus sebelum hamil, diharapkan bisa mencapai kenaikan BB sebanyak 12,5-18 kg pada akhir kehamilan. Sedangkan untuk mereka yang tidak kurus dan tidak gemuk alias memiliki berat badan ideal diharapkan mencapai kenaikan BB sebesar 11,5-16 kg di akhir kehamilannya. Sedangkan mereka yang kelebihan BB saat sebelum hamil diharapkan kenaikan BB-nya hanya 7-11,5 kg pada akhir kehamilannya. Sementara wanita hamil yang kegemukan sebelum hamil, kenaikan BB dianjurkan sebatas 6 kg atau lebih sedikit pada akhir kehamilannya. Agar kenaikan berat badan terjaga, tentu saja ibu perlu secara berkala dan rutin menimbang badan bersamaan dengan pemeriksaan kehamilan.
c. Menu Sehari Ibu Hamil
Menu makanan untuk ibu hamil pada dasarnya tidak banyak berbeda dari menu sebelum hamil. Jadi seharusnya tidak ada kesulitan berarti dalam pengaturan menu makanan selama hamil. Nah, berikut bahan makanan yang dianjurkan dalam sehari:
Kelompok bahan makanan:
Porsi:
- roti, serealia, nasi dan mi
- 6 piring/porsi
- sayuran
- 3 mangkuk
- buah
- 4 potong
- susu, yogurt, dan atau keju
- 2 gelas
- daging, ayam, ikan, telur dan kacang-kacangan
- 3 potong
- lemak, minyak
- 5 sendok teh
- gula
- 2 sendok makan
Berikut tabel contoh menu makanan dalam sehari bagi ibu hamil
Bahan makanan
Porsi hidangan sehari
Jenis hidangan
Nasi
5 + 1 porsi
Makan pagi: nasi 1,5 porsi (150 gram) dengan ikan/ daging 1 potong sedang (40 gram), tempe 2 potong sedang (50 gram), sayur 1 mangkok dan buah 1 potong sedang
Makan selingan: susu 1 gelas dan buah 1 potong sedang
Makan siang: nasi 3 porsi (300 gram), dengan lauk, sayur dan buah sama dengan pagi
Selingan: susu 1 gelas dan buah 1 potong sedang
Makan malam: nasi 2,5 porsi (250 gram) dengan lauk, sayur dan buah sama dengan pagi/siang
Selingan: susu 1 gelas
Sayuran
3 mangkuk
Buah
4 potong
Tempe
3 potong
Daging
3 potong
Susu
2 gelas
Minyak
5 sendok teh
Gula
2 sendok makan
Variasikan menu tersebut dengan bahan makanan penukarnya sebagai berikut:
* 1 porsi nasi (100 gram) dapat ditukar dengan:
Roti 3 potong sedang (70 gram), kentang 2 biji sedang (210 gram), kue kering 5 buah besar (50 gram), mi basah 2 gelas (200 gram), singkong 1 potong besar (210 gram), jagung biji 1 piring (125 gram), talas 1 potong besar (125 gram), ubi 1 biji sedang (135 gram)
* 1 potong sedang ikan (40 gram) dapat ditukar dengan:
1 potong kecil ikan asin (15 gram), 1 sendok makan teri kering (20 gram), 1 potong sedang ayam tanpa kulit (40 gram), 1 buah sedang hati ayam (30 gram), 1 butir telur ayam negeri (55 gram), 1 potong daging sapi (35 gram), 10 biji bakso sedang (170 gram) dan lainnya.
* 1 mangkuk (100 gram) sayuran, di antaranya buncis, kol, kangkung, kacang panjang, wortel, labu siam, sawi, terong dan lainnya.
* 1 potong buah, seperti 1 potong besar papaya (110 gram), 1 buah pisang (50 gram), 2 buah jeruk manis (110 gram), 1 potong besar melon (190 gram), 1 potong besar semangka (180 gram), 1 buah apel (85 gram), 1 buah besar belimbing (140 gram), 1/4 buah nenas sedang (95 gram), 3/4 buah mangga besar (125 gram), 9 duku buah sedang (80 gram), 1 jambu biji besar (100 gram), 2 buah jambu air sedang (110 gram), 8 buah rambutan (75 gram),
2 buah sedang salak (65 gram), 3 biji nangka (45 gram), 1 buah sedang sawo (85 gram), dan lainnya.
* 2 potong sedang tempe (50 gram) dapat ditukar dengan:
Tahu 1 potong besar (110 gram), 2 potong oncom kecil (40 gram), 2 sendok makan kacang hijau (20 gram), 2,5 sendok makan kacang kedelai (25 gram), 2 sendok makan kacang merah segar (20 gram), 2 sendok makan kacang tanah (15 gram), 1,5 sendok makan kacang mete (15 gram), dan lainnya.
* 1 gelas susu susu sapi (200 cc) dapat ditukar dengan:
4 sendok makan susu skim (20 gram), 2/3 gelas yogurt nonfat (120 gram), 1 potong kecil keju (35 gram), dan lainnya.
* Minyak kelapa 1 sendok teh (5 gram) dapat ditukar dengan:
avokad 1/2 buah besar (60 gram), 1 potong kecil kelapa (15 gram), 2,5 sendok makan kelapa parut (15 gram), 1/3 gelas santan (40 gram), dan lainnya.
* Gula pasir 1 sendok makan (13 gram) ditukar dengan:
1 sendok makan madu (15 gram)
C. Penutup
Ibu hamil merupakan kelompok yang cukup rawan gizi. Kekurangan gizi pada ibu hamil mempunyai dampak yang cukup besar terhadap proses pertumbuhan janin dan anak yang akan dilahirkan. Bila ibu hamil mengalami kurang gizi maka akibat yang akan ditimbulkan antara lain: keguguran, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, dan bayi lahir dengan BBLR.
Dengan memahami manfaat nutrisi pada bumil, dapat diketahui apakah seorang ibu hamil berisiko mengalami kondisi kekurangan nutrisi. Hal tersebut dapat dicurigai bila menemui ibu hamil yang memiliki indeks massa tubuh yang abnormal, berat badan yang abnormal, hamil dalam usia terlalu muda, ada riwayat pernah melahirkan prematur dan BBLR, menderita penyakit kronis, kehamilan ganda, gangguan makan (Pica) dan menderita penyakit alergi (Andra, 2007)
Daftar Pustaka:
- Depkes RI. Direktorat Pembinaan Kesehatan Masyarakat. 1996. Pedoman Penanggulangan Ibu Hamil Kekurangan Enargi Kronis. Jakarta.
- Jumirah, dkk. 1999. Anemia Ibu Hamil dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Serta
- Dampaknya pada Berat Bayi Lahir di Kecamatan Medan Tuntungan Kotamadya Medan.
- Laporan Penelitian. Medan
- Kardjati, S. 1999. Aspek Kesehatan dan Gizi Anak Balita. Yayasan Obor Indonesia.
- Jakarta
- Manik, R. 2000. Pengaruh Sosio Demografi, Riwayat Persalinan dan Status Gizi Ibu
- terhadap Kejadian BBLR, Studi Kasus di RSIA Sri Ratu Medan. Skripsi Mahasiswa
- FKM USU. Medan.
- New Paradigma health, 2007, Status gizi ibu hamil, rokok dan efeknya.
- Ummu Jabie, 2007, Gizi Tepat saat hamil.
- Zulhaida Lubis, 2003. Status Gizi Ibu Hamil Serta Pengaruhnya Terhadap Bayi Yang Dilahirkan
- www. Asi.co.id, 2006, Gizi Ibu Hamil dan Menyusui, Breastfeeding Mothers” Support Group (Singapore)
- Admin, 2007, Kurang Gizi pada Ibu Hamil: Ancaman pada Janin. www.kesehatanonline.com
- www. WomenHealthCareTopics.com, 2007, Folic Acid During Pregnancy.
- Wiku, 2005. Kurang Gizi pada Ibu Hamil: Ancaman pada Janin. Inovasi online
- Unknown, 2008, Kurang Gizi di Indonesia. www. NutritionNutrition.com
Salam Hangat
Bidan Kita
Hypnobirthing Prenatal Class Bukan Sembarang Kelas
Ikut prenatal class terbukti membuat proses persalinan lebih lancar, aman nyaman, dan tanpa rasa sakit. Hypnobirthing prenatal class terbukti mampu menjawab kekhawatiran dan ketakutan ibu hamil dalam menghadapi rasa sakit pada saat proses persalinan.
Melahirkan tanpa rasa sakit, ini adalah impian tiap wanita. Sebagian besar orang berfikir bahwa itu adalah impian orang-orang berduit. Karena sebagian orang pasti pikirannya tertuju pada operasi Caesar. Pada operasi caesar proses persalinan si ibu akan nyaris tak terasa sakitnya (karena sebelumnya sudah dibius total) namun dibalik operasi yang biayanya berjuta-juta itu siapa yang sanggup. Namun kini metode melahirkan dengan aman, nyaman dan tanpa jerit Auw dapat didapatkan melalui Hypnobirthing
“If You Want to Change the next generation, started to pregnant women” (d. Tb. Erwin Kusuma, Sp.KJ).
Kehamilan.Adalah suatu proses Alami yang pasti terjadi oleh semua wanita normal..suatu reaksi berantai yang sangat mengagumkan dan membentuk ikatan seumur hidup yang takkan terpisahkan. Relaksasi dan Hypnobirthing adalah upaya untuk meningkatkan ketenangan selama hamil, proses melahirkan dan masa nifas.
“NGERI….NYERI…..SAKIT….TAKUT…” Kalimat- kalimat ini yang sering terpikirkan bahkan terucapkan oleh sebagian besar dari seorang wanita yang sedang hamil dan hendak bersalin…Banyak sekali alasannya mengapa mereka berfikir demikan, mungkin karena trauma masa lalu atau mungkin karena suatu dogma yang sudah puluhan tahun tercipta.
Rasa nyeri saat melahirkan bisa disebabkan oleh ketakutan. Namun, rasa nyeri itu kini dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan sama sekali. Lewat sebuah proses latihan relaksasi dan metode hypnobirthing, Lanny Kuswandi memperkenalkan cara melahirkan tanpa rasa sakit.
Untuk mengatasi kecemasan itu Lanny Kuswandi mengembangkan teknik relaksasi dan hypnobirthing yang disadapnya dari berbagai pusat latihan di Amerika Serikat. Menurut Lanny, persalinan yang normal selayaknya berlangsung lancar
Menurut Dr. Tb. Erwin Kusuma, Sp. KJ, rasa cemas pada banyak orang dewasa sekarang adalah akibat dari rekaman getaran kehidupan mereka sejak dalam kandungan. Padahal, bayi di dalam kandungan perlu mendapat ketenangan dan kedamaian dari ibunya. Getaran seperti itulah yang akan terekam sampai usia dewasa.
Apakah sebenarnya hypnobirthing?..
v Berasal dari kata Yunani Hypnos (tidur/pikiran tenang )
v Birthing adalah proses kehamilan sampai melahirkan.
v Dikembangkan oleh Marie Mongan sejak tahun 1959.
v Hypnobirthing adalah upaya alami menanamkan niat kepikiran bawah sadar untuk menghadapi persalinan dengan tenang dan sadar
HypnoBirthing merupakan sebuah paradigma baru dalam pengajaran melahirkan secara alami. Teknik ini mudah dipelajari, melibatkan relaksasi yang mendalam, pola pernapasan lambat dan petunjuk cara melepaskan endorfin dari dalam tubuh (relaksan alami tubuh) yang memungkinkan calon ibu menikmati proses kelahiran yang aman, lembut, cepat dan tanpa proses pembedahan.
HypnoBirthing dicetuskan berdasarkan buku yang ditulis oleh pakar ginekologi Dr. Grantly Dick-Read, yang mempublikasikan buku Childbirth Without Fear pada 1944. Terapi HypnoBirthing selanjutnya dikembangkan oleh Marie Mongan, pendiri HypnoBirthing Institute.
Terapi ini mengajarkan para ibu untuk memahami dan melepaskan Fear-Tension-Pain Syndrome yang seringkali menjadi penyebab kesakitan dan ketidaknyamanan selama proses kelahiran
Hypnobirthing bermanfaat bagi semua keluarga, termasuk mereka yang karena memang mengalami suatu keadaan khusus, berada dalam kategori resiko tinggi jika persalinan mereka berlangsung tidak seperti yang diharapkan. Hypnobirthing membuat orang tua menjadi lebih tenang, rileks, dan memegang kendali saat mereka membahas berbagai pilihan yang ada, mengevaluasi situasi dan mengambil keputusan mengenai persalinan. Suasana hati yang tenang dan damai dapat membuat pemulihan ibu menjadi lebih mudah dan sempurna. (Mongan, 2007)
Hypnobirthing membantu ibu hamil membingkai harapan yang positif dan mempersiapkan persalinan dengan menciptakan rasa percaya dan keyakinan pada tubuh sendiri dan pada keselarasan yang alam demonstrasikan dalam persalinan
Bagaimana HypnoBirthing Bekerja???
Proses HypnoBirthing bekerja berdasarkan kekuatan sugesti. Proses ini menggunakan afirmasi positif, sugesti dan visualisasi untuk menenangkan tubuh, memandu fikiran, serta mengendalikan nafasnya. Pasien ibu hamil dapat melakukan ini sendiri (self hypnosis) atau dengan pimpinan pendamping persalinan / bidan. Bisa dengan memberikan afirmasi verbal yang membantu untuk memasuki kondisi tenang (calm state) dari hypnosis. Bisa juga dilakukan melalui visualisasi (membayangkan bunga yang bermekaran, melihat apa yang akan terjadi kepada seseorang dll) maupun dengan mengunakan gerakanidio motor untuk mencapai relaksasi.
Ada 4 teknik dasar Hypnobirthing yaitu:
1. Pernafasan
2. Relaksasi
3. Visualisasi
4. Pendalaman
Bagaimana dengan evidance based ?
Dalam beberapa kasus, dengan hypnobirthing tahapan proses kelahiran juga menjadi lebih pendek, mengurangi kelelahan selama perjuangan melahirkan bayi dan ibu akan tetap segar, penuh energi setelah melahirkan.
“Bisa dikatakan HypnoBirthing membuat ibu hamil melahirkan bebas dari rasa takut, tidak bebas dari rasa sakit, meskipun beberapa perempuan mengalami proses melahirkan tanpa rasa sakit sama sekali,” Mengurangi ketakutan akan membuat tubuh ibu bekerja seperti yang seharusnya.
Sedangkan beberapa penelitian yang diambil dari journal internasional mengenai hypnobithing antara lain:
1. Hypnosis Antenatal Training for Childbirth (HATCh): a randomised controlled trial [NCT00282204], by Allan M Cyna, BMC Pregnancy Childbirth. 2006; 6: 5. Published online 2006 March 5. doi: 10.1186/1471-2393-6-5.
2. Shawn Gallagher, B.A., R.M., C.Ht, (2001) Hypnosis for Childbirth: A retrospective survey of birth outcome using prenatal self-hypnosis, Retrospective Survey Length of labor:The average length of active labor for nulliparous women is 12 hours. Participants in the Hypnosis for Childbirth series averaged 4.5 hours of active labor. The average length of pushing for nulliparous women is about 2 hours. Participants in the Hypnosis for Childbirth series averaged just over 1 hour. Hypnosis is associated with faster births (statistically significant) throughout the research for both the first and second stages of labor.Medication rates:The epidural rate in Toronto and Mississauga ranges from 40 to 95% for nulliparous women. This survey notes an 18% epidural rate for Hypnosis for Childbirth participants (11% for caesarians and forceps, 7% for maternal request). This survey”s reduction in medication use is supported by statistically significant reductions in other research for women using hypnosis preparation for birth
3. Martin, A.A., et al., (2001) Effects of Hypnosis on the Labor Processes and Birth Outcomes of Pregnant Adolescents, Journal of Family Practice, May 2001. “Hypnotic preparation for labor and delivery can be an effective intervention in: 1) reducing the number of complications, 2) reducing surgical interventions, 3) reducing length of postpartum hospital stay”
4. Am J Clin Hypn 2004 Apr;46(4):299-312 Â Â (ISSN: 0002-9157) Mehl-Madrona LE. “Women receiving prenatal hypnosis had significantly better outcomes than women who did not. Further assessment suggested that hypnosis worked by preventing negative emotional factors from leading to a complicated birth outcome. Attention only was associated with minimal differences in outcome over the no-contact group. The routine prenatal use of hypnosis could improve obstetric outcome”Comparative studies,cesarean, with HypnoBirthing, Maternity Center Association and the Center for Disease Control. 17% of HypnoBirthing mothers birthed via Cesarean (2005-06; n=497) compared to 32% of the mothers in LTM II study, Maternity Center Association (2006) The CDC reported the Cesarean rate for all births in 2004 was 29.1%.
Dari beberapa penelitian ilmiah diatas dapat dibuktikan bahwa ibu hamil yang mengikuti latihan hypnobirthing prenatal class mengalami lebih sedikit komplikasi dibandingkan dengan yang tidak dilakukan hypnobirting
Happy Hour….Happy Moment
Hypnobirthing Prenatal class adalah pertemuan para calon ibu yang mempunyai tujuan untuk membantu para calon ibu untuk memahami proses kehamilan, mempersiapkan diri menghadapi proses persalinan yang aman dan nyaman, serta cara-cara perawatan bayi setelah lahir (Evariny, 2007). Hypnobirthing Prenatal class ini juga bisa menjadi happy hour dan happy moment bagi para ibu hamil. Karena di kelas ini para ibu hamil dapat saling berbagi dan saling memotivasi.
Keuntungan HypnoBirthing prenatal class:
1. Merupakan formula dasar yang alami dari Pain Management. Pengobatan ini tidak memiliki potensi efek samping terhadap bayi kita
2. Mampu menghadirkan rasa nyaman, relaks, dan aman menjelang kelahiran
3. Menurunkan stress serta ketakutan & kekhawatiran menjelang kelahiran
4. Membuat anda tetap pada kondisi terjaga dan sadar
5. Meningkatkan kadar endorphin dalam tubuh untuk mengurangi rasa nyeri pada saat kontraksi. Endorphin memiliki kekuatan 200 kali lipat dari morphin untuk menekan rasa sakit pada saat melahirkan
6. Endorphin adalah neuropeptide yang dihasilkan tubuh pada saat relaks/tenang.
7. Pada saat stres endorphin terhalang oleh kortisol
8. Endorphin dihasilkan diotak dan susunan syarat tulang belakang
Lalu dimana HypnoBirthing prenatal class diselenggarakan..?
Tentu saja di Klinik BIDAN KITA
Paket yang ditawarkan dalam HypnoBirthing prenatal class ini adalah Program latihan yang berlangsung hingga tiga kali pertemuan. Tiap kali pertemuan, para ibu hamil akan diajarkan tentang teknik-teknik relaksasi yang dipadu padan dengan berbagai upaya holistik, juga konseling tentang serba-serbi dalam kehamilan persalinan. Pada pertemuan terakhir, ibu hamil bisa men-scanning jenis kelamin anak. selain itu pendamping persalinan jadi semakin mengerti apa yang harus dia lakukan untuk mendukung istrinya saat bersalin.
” Kami akan membantu anda menyongsong kehamilan dan persalinan anda dengan sukacita dan cinta, bukan ketakutan dan kecemasan.”
Daftar Pustaka:
Evariny (2007). Terapi Hipnobirthing, Melahirkan Tanpa rasa Sakit. Aviable at: http://www. hpno-birthing.com.
Cyna AM, Andrew MI (2006). Antenatal self –hypnosis for labbour and childbirth: a pilot studi. http://www.pubmed.gov
Arimbi Dhini (2007). Hypnobirthing, teknik melahirkan. http://www.gayahidup.com
Allan M Cyna (2006). Antenatal Training for Childbirth (HATCh): a randomised controlled trial. BMC Pregnancy Childbirth. 2006; 6: 5.
Alice A. Martin, PhD; Paul G. Schauble, PhD; Surekha H. Rai, PhD; and R. Whit Curry, Jr, MD The Effects of Hypnosis on the Labor Processes and Birth Outcomes of Pregnant Adolescents. The Journal of Family Practice, MAY 2001, 50(5): 441-443
Ketterhagen D. VandeVusse L. Berner MA. Self-hypnosis: alternative anesthesia for childbirth. [Journal Article, CEU, Exam Questions] MCN: The American Journal of Maternal/Child Nursing. 2002 Nov-Dec; 27(6): 335-41. (28 ref)
Mantle F. Can hypnosis reduce postnatal depression? [Journal Article] British Journal of Midwifery. 2003 May; 11(5): 299-301. (17 ref)
Mottershead N. Hypnosis: removing the labour from birth. [Journal Article] Practising Midwife. 9(3):26-7, 29, 2006 Mar.
Simon EP. Schwartz J. Medical hypnosis for hyperemesis gravidarum. [Journal Article, Case Study] Birth. 1999 Dec; 26(4): 248-54. (50 ref)
Smith CA. Collins CT. Cyna AM. Crowther CA. Complementary and alternative therapies for pain management in labour. [Journal Article, Research, Systematic Review] The Cochrane Library. 2006;(4)
Gallagher S. HYPNOBIRTHING… Nancy Wainer’s article [issue 55] on the use of hypnosis for childbirth. [Journal Article, Commentary, Letter] Midwifery Today. 2001 Spring;(57): 68. (8 bib)
Garafalo L. HYPNOBIRTHING — the gentler way. [Journal Article] Nursing Spectrum (New York/New Jersey Metro Edition). 2003 Jun 30; 15A(13): 16
Guse T. Wissing M. Hartman W. The effect of a prenatal hypnotherapeutic programme on postnatal maternal psychological well-being. [Journal Article, Research, Tables/Charts] Journal of Reproductive and Infant Psychology. 2006 May; 24(2): 163-77. (69 ref)
{youtubejw}ZyXQNhBuUZ4{/youtubejw}
Mengurangi rasa nyeri dengan Relaksasi
{youtubejw}6Rb0iHRtv8o{/youtubejw}
relaksasi merupakan cara yang terbaik saat kita ingin mengurangi bahkan menghilangkan ketidaknyamanan selama proses kehamilan dan persalinan.
dengan rileks dan menggunakan pernafasan perut, maka oksigenasi akan semakin lancar, peredaran darah jauh lebih lancar, dan tubuh menjadi lebih nyaman.
hanya butuh waktu yang sedikit kok. lakukan dengan sepenuh hati dan rasakan manfaatnya
Relaksasi untuk ibu hamil trimester ke-2
Â
Stres saat hamil dapat menyebabkan ibu merasa lelah, cemas dan sakit. Hal ini juga dapat membuat masalah. Namun jika ibu dapat menangani stress tersebut dengan baik, maka ibu dapat meningkatkan kesehatan fisik dan emosional. teknik relaksasi sangat efektif untuk dapat mengurangi stres.
Ibu dapat mulai berlatih relaksasi sebagai bagian dari persiapan Ibu untuk menjadi orangtua. Teknik relaksasi dapat membantu ibu untuk menikmati selama kehamilan dan persalinan serta setelah bayi lahir. Selama persalinanpun tehnik ini akan membantu ibu untuk menghemat energi dan bekerja sama dengan tubuh, daripada melawan kontraksi.
Hal pertama yang dapat dilakukan adalah mulailah dengan berpikir tentang apa yang Anda lakukan sekarang untuk membantu diri Anda rileks. Apakah Anda mendengarkan musik? Meringkuk di kursi favorit? Gunakan teknik dari yoga atau olahraga?
Pendekatan untuk relaksasi
Ada dua cara utama untuk relaksasi. Ketika Anda berusaha untuk rileks dari dalam, cobalah untuk fokus dalam menenangkan pikiran dan emosi. Hal ini menyebabkan rasa nyaman dan membuat semua otot anda rileks. Ketika Anda rileks dari luar, secara sadar kendurkan otot Anda. Lepaskan ketegangan dari otot-otot Anda dan ini akan membuat Anda merasa santai dan nyaman.
Kebanyakan orang menggunakan kombinasi teknik.
Relaxing from the inside out (relaksasi dari dalam ke luar )
Anda dapat menggunakan meditasi atau doa untuk mendapatkan diri Anda masuk ke dalam keadaan relaksasi. Beberapa orang merasa terbantu dengan menambahkan musik lembut, aroma therapy yang menyenangkan, atau gambar favorit. Anda juga bisa fokus dalam menjaga pernapasan lambat dan mudah.
1. Imagery (Perumpamaan/ membayangkan)
Jika ini adalah teknik baru untuk Anda, cobalah ini:
o Ambil posisi senyaman mungkin, anda bisa duduk nyaman di kursi dan tutup mata.
o Bayangkan tempat favorit Anda.
o Perhatikan, warna suara, aroma, dan tekstur.
o Nikmati dan rasakan di tempat ini selama beberapa menit dan menikmati rasa damai dan kenyamanan.
Lain kali, tambahkan musik atau apa pun yang akan membantu Anda kembali ke tempat khusus tersebut.
2. Breathing (Pernafasan)
Sebuah alternatif yang dapat membantu anda adalah dengan menggunakan pernapasan Anda sebagai teknik relaksasi:
o Ambil posisi senyaman mungkin (Anda bisa duduk ataupun tidur miring)
o Mulai memperhatikan pernapasan Anda.
o Fokus pada menjaga pernapasan anda lambat dan mudah.
o Biarkan pernapasan Anda semakin dalam, lamban dan nyaman.
Nikmati perasaan damai yang berasal dari latihan pernapasan semacam ini.
Relaxing from the outside in (Relaksasi dari luar ke dalam)
Jika Anda membutuhkan cara yang lebih aktif untuk bersantai, Anda dapat menggunakan pendekatan berbasis otot. Atau, Anda dapat menggabungkan dengan teknik lain. Misalnya, Anda dapat memperlambat napas anda selama satu menit dan kemudian fokus pada relaksasi otot-otot yang belum dilepaskan ketegangannya.
· Tense and release (Tegang dan rilekskan)
Ini adalah tehnik yang paling mudah:
o Ambil posisi yang paling nyaman, Anda dapat duduk atau semi-berbaring, seperti berada di kursi santai.
o Gunakan beberapa bantal yang Anda butuhkan untuk mendukung sendi Anda dan dengan posisi kaki dan tangan yang paling nyaman. Jangan biarkan satu bagian dari tubuh Anda menindih bagian tubuh yang lain (misalnya kaki tidak boleh disilangkan).
o Ambil napas dalam-dalam dan perlahan-lahan hembuskan.
o Fokus pada otot-otot di dahi Anda. Tegangjan (anda bisa mengerutkan kneeing) tahan sesaat lalu rilekskan lagi, bersama dengan melepaskan nafas perlahan.
o Biarkan mata Anda tertutup rapat (rasakan ketegangan pada otot mata) lalu lepaskan perlahan. Kemudian Anda dapat menutup dengan lembut mata Anda atau membuat mereka tetap terbuka.
o Tegangkan/ kencangkan rahang anda lalu rilekskan.
o Tegngkan bahu anda dan arahkan ke telinga, tahan sejenak lalu rilekskan.
o Kepalkan tangan anda rasakan ketegangan sesaat lalu rilekskan.
o Ambil napas dalam sehingga Anda dada anda mengembang maksimal, tahan sejenak lalu lepaskan.
o Kencangkan otot perut Anda, tahan sejenak lalu rilekskan.
o Remas / kencangkan pantat dan anus anda bersama-sama. Tahan sejenak lalu rilekskan.
o Kencangkan paha dan lutut. Tahan sejenak lalu rilekskan.
o tegangkan Tumit Anda hingga Anda merasakan peregangan pada betis Anda. Tahan sejenak lalu rilekskan.
o Tegangkan jari kaki anda Tahan sejenak lalu rilekskan.
o Kencangkan semua otot dalam tubuh Anda pada waktu yang sama. Tahan sejenak lalu rilekskan. .
o Tarik napas perlahan dan mendalam.
o Tetap dalam keadaan santai selama beberapa menit. Perhatikan bagaimana rasa tubuh Anda
ü Ketika tiba waktunya untuk bangun, bangunlah perlahan sehingga Anda tidak pusing.
· Assess and release (Menilai dan lepaskan)
Setelah Anda telah menggunakan metode tense and release ( tegang dan melepaskan) untuk sementara waktu, lihat apakah Anda bisa mendapatkan rasa santai tanpa ketegangan disetiap kelompok otot.
o Gunakan bantal untuk membuat tubuh anda berada ke posisi yang paling nyaman.
o Ambil napas dalam nyaman. Ketika Anda menghembuskan nafas lepaskan semua ketegangan pada otot-otot anda sebanyak yang Anda bisa.
o Lanjutkan untuk bernapas perlahan dan nyaman. Mulai dari kepala hingga jari jemari kaki Anda, dan nilai setiap kelompok otot. Cobalah untuk mengendurkan otot-otot tegang saat Anda menghembuskan napas.
o Jika kelompok otot tersebut tidak rileks, gunakan metode tense and release (tegang dan lepaskan)
o Rilekskan tubuh Anda dengan satu atau dua kali napas lambat.
· Imagery and release (Membayangkan dan lepaskan)
Anda juga dapat memadukan tehnik imagery and release dengan relaksasi otot. Sementara anda duduk nyaman atau semi-berbaring, bayangkan anda berada di sebuah tempat yang damai dan nyaman. Lalu, bayangkan sinar matahari lembut menyinari dan menghangatkan setiap otot tubuh anda. Rasakan kehangatan ini dan bayangkan kehangatan tersebut mampu merilekskan otot-otot dalam tubh anda yang terasa tegang. Atau, anda juga dapat menggunakan gambar seperti pemandangan, pantai, kolam renang dsb (jika anda termasuk type visual)