Bidan Kita

Home Blog Page 9

SERBA SERBI AIR KETUBAN (Harus diketahui Calon Orang Tua)

Tidak sedikit ibu yang mengirimkan pesan dan pertanyaan mereka melalu DM Instagram @bidankita tentang Ketuban yang kurang, ketuban yang lebih, atau bahkan hingga kasus ketuban rembes, pecah dll

Pengertian Air Ketuban

Nah sebelum kita bahas lebih lanjut tentang Ketuban, dalam artikel ini saya akan membahas dengan lebih detail tentang pentingnya air ketuban beserta berapa jumlah air ketuban yang normal dalam sebuah kehamilan.

Sebagai pengetahuan dasar sebelum Anda melanjutkan membaca lebih lanjut artikel ini, Anda harus paham bahwa:

Selama kehamilan, bayi ini dikelilingi oleh cairan yang disebut cairan ketuban. cairan ketuban membantu melindungi bayi dari trauma perut ibu. Ketuban bantal cairan tali pusar, melindungi bayi dari infeksi, dan menyediakan cairan, ruang, nutrisi, dan hormon untuk membantu bayi tumbuh (Brace 1997).

Selama paruh kedua kehamilan, cairan ketuban terdiri dari urin dan paru-paru sekresi bayi. Cairan ini awalnya berasal dari ibu, dan kemudian mengalir melalui plasenta, untuk bayi, dan keluar melalui kandung kemih dan paru-paru (Brace 1997) bayi.

cairan ketuban yang sama ini kemudian ditelan oleh bayi dan kembali diserap oleh lapisan plasenta. Karena tingkat cairan ibu adalah sumber asli dari cairan ketuban, perubahan status cairan ibu dapat mengakibatkan perubahan jumlah cairan ketuban. tingkat cairan ketuban meningkat hingga ibu mencapai sekitar 34-36 minggu, dan kemudian tingkat secara bertahap menurun sampai kelahiran (Brace 1997).

Artikel lengkapnya dapat Anda lihat di link berikut: Kenali Lebih Dekat Mengenai Ketuban

Pentingnya Jumlah Air Ketuban dalam Kehamilan

Pada umumnya, jumlah air ketuban bukanlah sesuatu yang sering diperhatikan para ibu hamil saat melakukan pemeriksaan kehamilan melalui USG. padahal sebenarnya melalui jumlah air ketuban kita dapat memprediksi kondisi bayi Anda. Jumlah air ketuban yang terlalu rendah dapat mengindikasikan pertumbuhan si kecil yang terhambat dan adanya permasalahan pada ginjal si kecil, sedangkan jumlah air ketuban yang terlalu tinggi dapat mengindikasikan adanya kelainan saluran pencernaan si kecil, diabetes, dan lain sebaginya. Maka dari itu sangat penting untuk menjaga dan mengetahui jumlah air ketuban Anda. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda ketahui mengenai jumlah air ketuban.

Silahkan Anda buka artikel yang membahas hal ini lebih lanjut dilink berikut: Air Ketuban Anda Kurang

DINAMIKA CAIRAN KETUBAN

Produksi Cairan ketuban

Pada paruh pertama kehamilan, cairan amnion berasal dari janin dan kompartemen ibu. Air dan zat larut melintasi kulit janin dengan bebas dan dapat berdifusi melalui amnion dan korion. Dengan demikian cairan ketuban pada awal kehamilan adalah dialisat yang identik dengan plasma janin dan ibu, tetapi dengan konsentrasi protein yang lebih rendah. Sekresi aktif cairan dari epitel amniotik berperan dalam pembentukan cairan amniotik awal.

Pada trimester kedua, kulit janin berkembang menjadi keratin, membuatnya tidak dapat tembus untuk melakukan difusi lebih lanjut. Pada saat ini, janin berkontribusi terhadap volume dan komposisi cairan ketuban hampir secara eksklusif melalui pembuangan air kecil (BAK). Menurut pemeriksaan USG Transabdominal, janin di dalam kandungan sudah bisa berkemih pada umur kehamilan 11 minggu, sedangkan menurut USG Transvaginal, bisa di deteksi bawa janin sudah mulai berkemih di usia 9 minggu. Karena urin janin bersifat hipotonik (80-140 mOsm / liter), itu menghasilkan cairan hipotonik progresif (250-260 mOsm / liter waktu dekat) yang mengandung peningkatan konsentrasi urea, asam urat, dan kreatinin saat ginjal janin mulai  matang. Sehingga, janin menghasilkan rata-rata dari 500 hingga 700 ml / hari dengan sedikit penurunan produksi urin janin setiap jam setelah kehamilan 40 minggu.

Eliminasi Cairan Amniotik

Cairan ketuban hilang atau berkurang dengan setidaknya melalui tiga mekanisme. Yaitu:

  1. Sumber utama eliminasi adalah melalui reflek menelan pada janin, yang telah ada paling awal 16 minggu. Studi penelitian menggunakan sel darah merah radiolabel dan estimasi koloid radioaktif menyatakan bahwa, rata-rata, janin menelan dari 200 hingga 450 ml / hari saat aterm (cukup umur), dan mengeluarkan 50% dari cairan ketuban diproduksi melalui buang air kecil (BAK). Cairan ini diserap melalui sistem pencernaan janin dan didaur ulang melalui ginjal atau dipindahkan ke kompartemen ibu melalui plasenta.
  2. Mekanisme pengurangan volume cairan ketuban (yang masih diperdebatkan) kedua adalah melalui saluran pernapasan. Aktivitas pernapasan janin telah diamati sejak usia kehamilan 11 minggu. Pada saat term, aliran inspirasi pada janin adalah sekitar 200 ml / kg/ hari, hingga 600-800 ml/ hari. Karena cairan ketuban lebih hipotonik daripada plasma janin,maka, dipostulasikan bahwa pajanan cairan ketuban ke dasar kapiler alveolar janin menghasilkan pergerakan bersih air dari rongga ketuban ke dalam janin. Meskipun pada pemeriksaan radioisotop telah ditemukan cairan ketuban di paru-paru janin setelah pemberian intra-amniotik, namun jumlah ini kecil dan tidak konsisten, 2 peneliti terkemuka mempertanyakan kontribusi aktual pernapasan janin terhadap penghilangan cairan ketuban. Faktanya, fosfolipid permukaan-aktif yang berasal dari alveoli janin ditemukan di rongga amniotik, yang mengarah pada dugaan bahwa paru-paru janin sebenarnya bisa menjadi kontributor pada volume cairan amniotik.
  3. Mekanisme terakhir yang mungkin diremehkan, yang berkaitan dengan jumlah volume ketuban ternyata dapat terjadi dalam plasenta itu sendiri. Luas permukaan plasenta yang besar dari antar muka kapiler / intervili janin dapat memperbesar gradien micro osmolar antara ibu dan janin, menghasilkan volume besar pertukaran air bersih. Pertukaran air pada level ini akan mempengaruhi volume intravaskuler janin dan berpotensi mempengaruhi aliran darah ke ginjal dan produksi urin.

Selain aliran cairan dalam jumlah besar, yang terjadi melalui jalur yang bersifat fasik (miksi/berkemih dan menelan) dan nonfasik (dimediasi oleh gradien hidrostatik dan onkotik), ada juga aliran air dua arah antara kompartemen amniotik dan maternal. Ini proses terjadi dengan difusi, tetapi tanpa perubahan dalam volume cairan. Pada saat usia aterm, air ketuban dapat meninggalkan rongga amniotik pada kecepatan 400-500 ml / jam melalui difusi ditambah aliran curah. 

VOLUME KETUBAN

Volume cairan ketuban paling dapat diprediksi sejak awal kehamilan, ketika berkorelasi dengan berat janin. Ini mungkin berhubungan dengan kontribusi dominan dialisis kulit janin terhadap volume cairan ketuban antara 8 dan 20 minggu. Pada usia kehamilan 12 minggu, volume rata-rata adalah 60 ml. Pada 16 minggu, ketika amniosentesis genetik sering dilakukan, volume rata-rata adalah 175 ml. kemudian setelah usia diatas  20 minggu, ada variasi yang lebih besar dari volume cairan ketuban. Berdasarkan berbagai penelitian menggunakan pewarna atau pengenceran para-aminohippurate, isotop radioaktif, dan pengumpulan aktual cairan ketuban di amniotomi, telah ditentukan bahwa volume cairan ketuban meningkat terus selama kehamilan hingga maksimum 400-1200 ml pada umur kehamilan 34-38 minggu; peningkatan cairan ketuban adalah 5-10 ml / hari pada trimester ketiga. Setelah 38 minggu, volume cairan menurun sekitar 125 ml / minggu, ke volume rata-rata yaitu 800 ml pada 40 minggu. Setelah 43 minggu, volume ini berkurang menjadi 250 ml. Dalam beberapa kasus, pengurangan ini mungkin mungkin mencerminkan pergeseran curah jantung dari ginjal sebagai akibat dari insufisiensi uteroplasenta relatif. Gambar dibawah ini memberikan perkiraan volume pada berbagai usia kehamilan, berdasarkan kompilasi dari 12 studi yang dilakukan saat meneliti tentang volume cairan ketuban.

Sumber: Brace RA, Wolf EJ: Normal amniotic fluid volume changes throughout pregnancy. Am J Obstet Gynecol 161:382, 1989 

AFI? Apa itu?

AFI (Amniotic Fluid Index) merupakan salah satu alat ukur standar yang digunakan untuk mengukur jumlah air ketuban selama kehamilan. Air ketuban sendiri merupakan cairan yang mengelili si kecil di dalam kandungan. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai air ketuban, klik disini.

Pada awalnya, air ketuban berasal dari plasma darah sang ibu. Ketika umur kehamilan Anda menginjak 12 minggu, air ketuban Anda sebagan besar terdiri dari air dan elektrolit. Di trimester kedua, protein, karbohidrat, lipid (kelompok molekul yang berfungsi untuk menyimpan energi dan membangun membran sel), dan urea (zat buangan ginjal) akan terkandung dalam cairan ketuban Anda untuk membantu dalam pertumbuhan si kecil. Mulai dari umur kehamilan 16 minggu, ginjal si kecil akan mulai berfungsi dan urin dari si bayi akan menjadi sumber utama dari air ketuban. Seiring bertumbuhnya si kecil, air ketuban Anda juga akan semakin banyak. Jumlah air ketuban Anda biasanya akan memuncak ketika umur kehamilan Anda mulai menginjak 32 minggu sampai 34 minggu. Jumlah ini biasanya tidak akan berubah banyak. Namun, ketika kehamilan Anda menginjak umur 35 sampai 42 minggu, jumlah air ketuban Anda akan mulai menurun secara bertahap akibat peningkatan kapasitas konsentrasi ginjal si kecil. Namun, penurunan jumlah ketuban yang terlalu drastis dapat mengindikasikan adanya masalah pada plasenta Anda, yangmana dapat membahayakan baik ibu maupun bayi. Maka dari itu sangat penting untuk melakukan pemeriksaan AFI secera teratur mulai dari umur kehamilan 34 minggu. Sangat penting bagi Anda untuk mencatat perubahan AFI Anda setiap minggu mulai dari umur kehamilan 34 minggu sampai bayi Anda lahir. Catatan ini nantinya dapat digunakan sebagai pedoman baik Anda maupun provider Anda untuk menentukan apakah intervensi medis benar benar diperlukan atau tidak.

Bagaimana cara mengukur AFI?

Penilaian volume cairan ketuban atau Assessment of amniotic fluid volume(AFV) adalah bagian integral dari evaluasi USG antenatal selama ujian skrining, pemeriksaan anatomi yang ditargetkan, dan dalam tes yang menilai kesejahteraan janin. AFV abnormal telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian perinatal dan beberapa hasil perinatal yang merugikan, termasuk ketuban pecah dini (PROM), kelainan janin, berat lahir abnormal, dan peningkatan risiko intervensi kebidanan. 

Untuk mengukur AFI Anda, provider Anda akan melakukan pemeriksaan USG yang dilakukan setelah Anda telah mengosongkan kandung kemih Anda. Saat melakukan USG, provider membagi rahim Anda kedalam empat kuandran imaginer menggunakan linea nigra (garis hitam atau garis kehamilan yang muncul di perut Anda dan memanjang dari pusar hingga tulang kemaluan Anda ketika Anda hamil) dan garis mediolateral (garis tengah) yang melintas melalui pusar (umbilikus) Anda. Garis ini masing-masing akan berperan sebagai sumbu vertikal dan horizontal. Transduser (komponen USG yang ditempelkan di perut Anda) akan ditempatkan di masing-masing kuadran ini dengan posisi tegak lurus terhadap perut Anda. Dengan transduser tersebut, provider Anda akan mengukur kedalaman maksimal cairan ketuban Anda dalam satuan sentimeter. Setelah menghitung kedalaman cairan ketuban Anda di keempat kuadran, provider Anda akan menambahkan nilai keempat kuadran tersebut untuk mendapatkan hasil AFI Anda.

Transduser dijaga sejajar dengan sumbu longitudinal pasien dan tegak lurus ke lantai. Kantong cairan terdalam, tidak terhalang, vertikal diukur di setiap kuadran dalam sentimeter. Pada saat melakukan pemeriksaan AFI, provider Anda akan menggunakan transduser tersebut dengan lembut karena tekanan berlebihan pada transduser dapat mempengaruhi hasil pengukuran AFI.

Keempat pengukuran saku kemudian ditambahkan untuk menghitung AFI. Nilai AFI normal berkisar dari 5 hingga 25 cm. Berdasarkan data yang tersedia dari uji kontrol acak (RCT), American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) mendukung penggunaan kantong vertikal volume cairan ketuban terdalam 2 cm atau kurang untuk mendiagnosis oligohidramnion daripada indeks cairan ketuban 5 cm. atau kurang.

Catatan yang harus diperhatikan: Nilai AFI normal ini mempunyai rentang yang cukup jauh karena kisaran volume cairan ketuban normal akan sangat berbeda-beda sesuai dengan umur kehamilan Anda dan nilai AFI Anda akan mulai menurun mulai dari umur kehamilan 35 minggu.  

Lalu bagaimana dengan pengukuran AFI pada kehamilan kembar?

Pada kehamilan kembar tentu ada tehnik tersendiri yang tidak kami bahas di artikel ini. Namun sebagai referensi bacaan, anda bisa membaca jurnal berikut: http://www.oapublishinglondon.com/article/626

Apa itu Oligohydraminos dan Polyhydramnios?

  1. Oligohydramnios (AFI 5 cm)

Oligohydramnios merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut kurangnya air ketuban yang mengelilingi si kecil. Oligohydramnios atau ketuban kurang dapat didiagnosa ketik nilai AFI Anda kurang dari 5 cm. Kondisi ini diderita oleh 4% ibu, dan penyebab dari kondisi ini tidak diketahui, mengingat nilai AFI Anda akan menurun dengan sendirinya mulai dari umur kehamilan 35 minggu. Selain itu, banyaknya cairan yang Anda minum juga dapat mempengaruhi nilai AFI Anda, jadi sangat memungkinkan apabila satu hari ketika Anda melakukan pemeriksaan nilai AFI Anda lebih rendah dari biasanya namun kembali normal lagi di hari berikutnya, tergantung dengan banyaknya cairan yang Anda minum. Apabila selaput ketuban Anda rembes atau Anda mengalami KPD (Ketuban Pecah Dini), nilai AFI Anda biasanya akan lebih rendah dari biasanya.

Penelitian mengungkapkan bahwa dalam kehamilan yang sehat dan normal, oligohydramnios tidak memiliki hubungan dengan komplikasi yang akan terjadi, namun tetap akan meningkatkan resiko dilakukannya intervensi medis. Di beberapa kasus tertentu, oligohydramnios dapat dikaitkan dengan permasalahan ginjal si kecil atau permasalahan plasenta. Namun kondisi ini biasanya terjadi apabila Anda memiliki kondisi medis lain seperti preeklampsia. Selain itu, bayi yang berada di kondisi ini biasanya lebih kecil dari pada biasanya dan dapat dengan mudah dirasakan dari perut Anda.

2.   Polyhydramnios (>25cm)

Berkebalikan dengan oligohydramnios, polyhidramnios merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut volume air ketuban yang terlalu banyak. Kondisi ini biasanya didiagnosa apabila nilai AFI Anda lebih dari 25 cm. Kondisi ini diderita oleh 2% ibu, dan sama seperti ketuban kurang atau oligohydramnios, penyebab kondisi ini juga tidak diketahui.

Beberapa faktor yang biasa dikaitkan dengan polyhydramnios antara lain adalah:

  • Diabetes gestational (untuk mengetahui lebih lanjut mengenai diabetes gestational, klik disini)
  • Kehamilan anak kembar
  • Hydrops fetalis (adanya cairan di area tertentu di tubuh si bayi)
  • Gut Atresia (penyumbatan di usus si bayi yang dapat mencegah penyerapan cairan ketuban)
  • Produksi urin bayi yang berlebihan
  • Bayi yang tidak menelan cukup cairan ketuban
  • Permasalahan genetik pada si kecil
  • Chorioandioma (pertumbuhan pembuluh darah plasenta yang berlebihan)

Polyhydramnios biasanya dikaitkan dengan berbagai komplikasi seperti kelahiran prematur, posisi bayi yang tidak ideal (untuk mengetahui lebih lanjut mengenai posisi-posisi bayi dalam kandungan, klik disini), umbilical cord prolaps (kondisi ketika tali pusat bayi keluar terlebih dahulu sebelum si bayi lahir), dan pelepasan plasenta sebelum waktunya (placental abruption).

Jumlah cairan ketuban Anda memiliki peran penting dalam kesehatan dan perkembangan bayi Anda. Apabila provider Anda menemukan masalah dengan air ketuban Anda, procider Anda mungkin akan melakukan beberapa pemeriksaan tambahan untuk menentukan apakah kumlah air ketuban tersebut normal untuk Anda atau apakah masalah tersebut disebabkan oleh suatu kondisi medis Anda atau si kecil. Ingatlah bahwa sebelum Anda menerima anjuran dilaksanakannya intervensi, sangatlah penting bagi Anda untuk meminta informasi selengkap lengkapnya yang Anda perlukan untuk membuat keputusan.

 

Knowledge is power~

Sumber:

  • https://www.bellybelly.com.au/pregnancy/amniotic-fluid-levels/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4312643/
  • https://radiopaedia.org/articles/amniotic-fluid-index
  • https://www.sciencedirect.com/topics/medicine-and-dentistry/amniotic-fluid-index
  • Rutherford SE, Phelan JP, Smith CV, Jacobs N.The four-quadrant assessment of amniotic fluid volume: an adjunct to antepartum fetal heart rate testing. Obstet Gynecol. 1987 Sep;70(3 Pt 1):353-6. PMID: 3306497
  • Phelan JP, Smith CV, Broussard P, Small M. Amniotic fluid volume assessment with the four-quadrant technique at 36-42 weeks’ gestation. J Reprod Med. 1987 Jul;32(7):540-2.PMID: 3305930
  • Magann EF, et al Ultrasound estimation of amniotic fluid volume using the largest vertical pocket containing umbilical cord: measure to or through the cord? Ultrasound Obstet Gynecol. 2002 Nov;20(5):464-7.PMID: 12423483
  • Phelan JP, et al.Polyhydramnios and perinatal outcome. J Perinatol. 1990 Dec;10(4):347-50.
    PMID: 2277279
  • Antepartum fetal surveillance. Practice Bulletin No. 145. American College of Obstetricians and Gynecologists. Obstet Gynecol 2014;124:182–92.PMID: 24945455

6 Efek Menguntungkan dari Oksitosin + >30 Cara untuk Meningkatkannya (berbasis bukti)

Apa Itu Hormon Oxytocin?

Hormon oxytocin adalah hormone protein yang diproduksi di hipotalamus (di otak) yang disimpan dalam kelenjar pituitari (di dasar otak). melalui kelenjar pituitary oksitosin dilepaskan secara langsung ke dalam darah atau ke bagian lain dari otak dan sumsum tulang belakang.

Oksitosin memainkan peran penting pada siklus reproduksi wanita. Selama menstruasi oksitosin bertanggung jawab untuk menyebabkan kontraksi uterus yang mengarah pada pelepasan dan pengeluaran dari lapisan rahim. Dan inilah kemampuan untuk menyebabkan kontraksi uterus yang membuat oksitosin menjadi hormone yang sangat penting perannya pada saat melahirkan, karena hormone ini memainkan peranan penting dalam memicu dan mengatur kontraksi selama persalinan. Dan jika persalinan berjalan terlalu lambat maka ibu akan diberikan oxytocin syntetis untuk membantu munculnya kontraksi. Oksitosin juga sering diberikan setelah bayi lahir untuk mendorong atau memacu kala tiga (kala pelepasan plasenta)berjalan dengan cepat dan lengkap. Dan selain itu oksitosin berguna untuk melindungi ibu dengan mendorong uterus berkontraksi dan menghentikan pendarahan.

Setelah kelahiran bayi yang kita dapat melihat secara nyata bahwa oxytocin adalah hormon cinta yaitu ketika Anda melihat seorang ibu dengan bayinya saling bertemu dan bertatap muka pertama kali Sebuah Ikatan yang mendalam.

Oxytocin Saat Menyusui

Oksitosin juga memainkan peran penting dalam pemberian ASI memberikan ‘let-down’ refleks yang memungkinkan air susu ibu mengalir.

lebih lengkapnya bisa Anda baca disini

Hormon Cinta

Oksitosin, disebut sebagai ‘hormon cinta’ karena lonjakan terjadi ketika kita merasa ‘jatuh cinta’ atau mencintai, ketika kita terhubung dengan orang lain, dan bisa dipicu oleh sentuhan seperti pijat atau berpelukan. Neurotransmitter ini luar biasa memainkan peran penting dalam melahirkan bayi Anda, dari memicu kontraksi untuk membuat aliran susu untuk membantu Anda membentuk ikatan dengan bayi Anda. lebih lengkapnya juga dapat di baca disini 

Nah saat ini saya akan coba mengulik lagi tentang oksitosin ini dengan menyertakan penelitian ilmiahnya. supaya lebih mantap

Menurut Peneliti

Oksitosin adalah hormon seks utama. Ini memainkan peran yang sangat menonjol dalam fungsi seksual wanita, tetapi memediasi ikatan romantis pada pria dan wanita. Selain itu, tetes terukur dalam oksitosin darah dikaitkan dengan disfungsi seksual pada wanita yang menggunakan obat antidepresan [1, 2].

Oksitosin membangkitkan perasaan puas dan kepercayaan dan pengurangan kecemasan sosial [3].

Dalam keadaan tertentu, oksitosin tampaknya secara tidak langsung menghambat pelepasan hormon stres seperti kortisol. Namun, belum ada penelitian yang mengidentifikasi cara menggunakan oksitosin untuk mengurangi kecemasan atau memperbaiki gejala depresi secara andal. Banyak penelitian telah mencoba hal ini, tetapi temuan mereka tidak meyakinkan [4, 5].

Beberapa peneliti percaya bahwa oksitosin mencegah peradangan saraf dan karenanya melindungi neuron di otak yang sedang berkembang. Oksitosin telah ditemukan untuk mencegah kerusakan parah pada hewan yang stroke, dan bukti terbaru menunjukkan peran untuk melindungi otak janin dan bayi selama kehamilan, trauma kelahiran, dan pertumbuhan awal [6].

Faktor-faktor yang Meningkatkan Oksitosin

Banyak faktor telah ditemukan untuk meningkatkan pelepasan oksitosin atau untuk mengaktifkan reseptor oksitosin, antara lain:

  1. Perilaku Seksual. Secara garis besar, perilaku seksual memicu pelepasan oksitosin. Lebih khusus lagi, oksitosin dilepaskan selama atau setelah perilaku atau kejadian berikut [7]:
  2. Berhubungan seks, atau rangsangan seksual secara umum [8]
  3. Orgasme [9, 10]
  4. Stimulasi puting susu (pada wanita / ibu) [11]
  5. Memeluk / menyentuh [12]
  6. Jatuh cinta [13]

Praktek dan acara gaya hidup berikut ini telah ditemukan untuk mempromosikan pelepasan oksitosin dalam setidaknya satu penelitian pada manusia.

  • Musik yang menenangkan [14]
  • Pertemuan sosial yang positif [15]
  • Makan [16]
  • Mandi Air hangat / Suhu hangat [17]
  • Yoga [18, 19]
  • Pijat [20]
  • Olahraga (dipelajari pada wanita hamil) [21]
  • Beberapa bentuk meditasi tertentu (seperti “Meditasi Kebaikan”) [22]
  • memelihara Anjing & hewan lain [23]
  • Perawatan [24]
  • Makanan. Fenugreek diyakini sebagai “galactagogue” (stimulator produksi susu) dalam sistem pengobatan tradisional Timur Tengah dan Asia Selatan. Namun, percobaan manusia masih kurang [25].
  • Aroma. Menurut uji coba manusia yang terbatas, beberapa jenis aromaterapi berpotensi meningkatkan pelepasan oksitosin di otak, sehingga meningkatkan kepercayaan dan relaksasi. Jasmine [26], Lavender membangun kepercayaan dan mungkin meningkatkan oksitosin [27]
  • Zat Alami. Suplemen dan probiotik tertentu berpotensi meningkatkan pelepasan oksitosin, tetapi ini umumnya kurang dalam penelitian klinis, dan tidak ada yang disetujui oleh FDA untuk tujuan ini. Bicaralah dengan dokter Anda sebelum menggunakan suplemen baru. Magnesium diperlukan agar oksitosin berfungsi. Kekurangan magnesium dapat mengganggu pensinyalan oksitosin, tetapi tidak ada uji klinis yang menentukan apakah suplementasi magnesium meningkatkan pelepasan oksitosin [28, 29]. Vitamin D memiliki situs pengikatan dalam gen yang menghasilkan reseptor oksitosin dan prekursor oksitosin. Beberapa peneliti telah menyarankan bahwa kekurangan vitamin D dapat meningkatkan peluang janin untuk mengembangkan autisme karena kurangnya oksitosin [30]. Probiotik L Reuteri meningkatkan pelepasan oksitosin pada tikus percobaan, tetapi penelitian pada manusia belum menyelidiki efek ini [31].Demikian juga, kafein meningkatkan oksitosin otak pada tikus, tetapi hasil ini belum diselidiki dalam penelitian pada manusia [32].

Nah selamat mencoba ya karena saya yakin ini sangat bermanfaat ketika Anda ingin melakukan induksi alami

salam hangat

Tangan KEBAS & MATI RASA saat kehamilan (Carpal tunnel syndrome)

Siapa yang pernah merasakan tangannya Kebas dan matirasa pada saat masa kehamilan?

  • Pernah
  • Tidak Pernah

Banyak ibu hamil yang pada saat melakukan Ante Natal (kunjungan pemeriksaan kehamilan) mempunyai keluhan tangan kebas dan mati rasa, seolah tidak punya daya apalagi ketika bangun tidur.

Apa Seja Keluhannya?

Ada juga yang mengeluh tidak bisa merasakan setang motor ketika dia mengendarai sepeda motor, sehingga semenjak hamil kemana mana harus di antar karena merasa tidak sanggup mengendarai sepeda motor lagi.

Iya. Mati rasa, kesemutan, nyeri, atau nyeri tumpul di jari, tangan, atau pergelangan tangan adalah tanda-tanda Carpal tunnel syndrome. Kondisi ini sangat umum pada wanita hamil maupun pada orang yang melakukan gerakan tangan berulang, seperti bekerja pada jalur perakitan atau komputer.

Selama kehamilan, gejala Carpal tunnel syndrome cenderung datang dan pergi dan seringkali lebih buruk di malam hari. Kadang-kadang ketidaknyamanan dapat meluas ke lengan dan lengan atas Anda. Dalam kasus yang parah atau kronis, tangan Anda mungkin terasa lemah dan tak berdaya.

Carpal tunnel syndrome pada kehamilan dapat dimulai kapan saja, tetapi biasanya mulai atau menjadi semakin memburuk selama trimester kedua. Sindrom carpal tunnel biasanya menyerang kedua tangan.

Apa yang menyebabkan Carpal tunnel syndrome dalam kehamilan?

Retensi cairan (yang umum selama kehamilan) dapat menyebabkan Carpal tunnel syndrome. Retensi cairan menyebabkan pembengkakan dan meningkatkan tekanan pada area pergelangan tangan, saluran tulang yang dibentuk oleh tulang pergelangan tangan di tiga sisi dan ligamen yang membentang di pergelangan tangan di sisi lainnya. Meningkatnya tekanan di ruang yang relatif sempit dan tidak fleksibel ini menekan saraf median yang melewatinya, menyebabkan gejala menyakitkan pada area tersebut.

(Saraf median memberi sensasi pada ibu jari dan telunjuk, tengah, dan setengah dari jari manis dan juga bertanggung jawab untuk pergerakan otot di pangkal ibu jari.)

Wanita hamil cenderung menyimpan lebih banyak cairan di paruh kedua kehamilan, itulah sebabnya gejalanya biasanya lebih buruk di akhir kehamilan.

Bagaimana saya bisa menghilangkan rasa sakit carpal tunnel selama kehamilan?

Untuk menghilangkan rasa tidak nyaman, cobalah mengidentifikasi aktivitas apa yang cenderung menyebabkan atau memperburuk sindrom carpal tunnel untuk Anda, dan batasi aktivitas tersebut selama kehamilan sebanyak yang Anda bisa. Melakukan yoga dapat meningkatkan kekuatan tangan dan meringankan gejala Anda. Selain itu, menggunakan bola anti carpal tunnel untuk meringankan keluhan dan melatih kekuatan otot Anda yang bisa Anda beli di website ini: Bidan Kita Shop

Anda juga dapat melakukan penyesuaian pada area tempat kerja  Anda, seperti:

  • Sesuaikan ketinggian kursi meja Anda sehingga pergelangan tangan Anda tidak menekuk ke bawah saat Anda mengetik di komputer.
  • Gunakan keyboard atau mouse yang ergonomis.
  • Beristirahat sejenak untuk menggerakkan tangan dan meregangkan tangan.

Jika gejala mengganggu Anda di malam hari:

  1. Hindari tidur dengan menindih tangan Anda. Sebaiknya jangan tidur dengan tangan di bawah pipi atau leher, atau bagian tubuh lainnya. Tindakan ini menambah tekanan pada area pergelangan tangan yang sudah dalam kondisi tertekan. Selain itu, kemungkinan pergelangan tangan tertekuk semakin besar saat Anda tidur.
  2. Hindari posisi tidur yang membuat pergelangan tangan mendapat tekanan atau menyebabkan pergelangan tertekuk ke segala arah.
  3. Saat mengubah posisi tidur pada malam hari, pastikan pergelangan tangan tidak berakhir di bawah tubuh Anda. Jelas Anda tidak dapat berbaring miring dan menaikkan kedua pergelangan tangan di atas bantal, pada saat bersamaan.
  4. Jika Anda mengalami gejala pada kedua pergelangan tangan, pertimbangkan untuk meletakkan bantal kecil dan tebal di masing-masing sisi tubuh. Saat Anda mengubah posisi ke sisi yang lain, bantal ekstra tersebut dapat dijangkau dengan mudah untuk meletakkan pergelangan tangan yang lain dalam posisi netral.
  5. Carilah posisi yang nyaman, tetapi netral untuk tangan yang berada di bawah. Mungkin Anda masih bisa menyelipkan tangan dan pergelangan tangan di bawah bantal kecil tanpa menyebabkan tambahan tekanan dan tanpa membuat pergelangan tertekuk.
  6. Jika Anda bangun dengan rasa sakit, cobalah memijat tangan Anda dengan lembut sampai rasa sakit atau mati rasa hilang.
  7. Biarkan tangan Anda rileks. Letakkan tangan pada posisi netral setelah Anda mendapatkan posisi nyaman untuk tidur. Biarkan tangan dalam posisi rileks dan pastikan pergelangan tangan tidak tertekuk sama sekali. Jika memungkinkan, letakkan tangan dan pergelangan di atas bantal yang sedikit lebih tinggi dari dada. Pastikan posisi ini nyaman untuk Anda.
  8. Posisi pergelangan tangan yang lebih tinggi akan membantu mengurangi jumlah cairan dan pembengkakan yang menekan saraf.
  9. Sebagian wanita merasa terbantu dengan meletakkan tangan di atas bantal kecil dan menyelipkannya ke dalam sarung bantal. Langkah ini membantu mempertahankan posisi tangan yang netral sepanjang malam.
  10. Kompres pergelangan tangan dengan es sebelum tidur. Rasa dingin dari kantong es, kantong gel beku, atau bahkan sekantong sayuran beku dapat membantu mengurangi pembengkakan dan mengurangi rasa sakit. Bungkus kantong es dengan handuk tipis dan tempelkan pada pergelangan tangan selama 10-15 menit. Rasa sakit hanya akan hilang sementara, tetapi hal itu cukup untuk membuat Anda bisa jatuh tertidur.
  11. Jangan pernah menempelkan es atau sesuatu yang beku secara langsung ke kulit, sebaiknya bungkus es terlebih dahulu, misalnya dengan handuk atau kaos. Jika tidak Anda akan berisiko terkena radang dingin.
  12. Gunakan bidai atau penahan pergelangan tangan. Gunakan bidai atau splint saat tidur. Cara ini terbilang ampuh untuk mencegah telapak tangan menekuk ke arah pergelangan tangan saat tidur. Menekuk pergelangan tangan ke arah mana pun menghambat aliran darah dan memperbesar tekanan pada saraf yang sudah dalam kondisi terjepit atau tertekan. Banyak wanita mendapati bahwa sebagian besar gejala mereda setelah mereka menggunakan bidai pada pergelangan tangan saat tidur. Bidai dan splint dapat membantu mempertahankan pergelangan tangan dan tangan pada posisi netral sehingga Anda bisa terhindar dari rasa sakit pada malam hari dan mencegah tekanan lebih besar pada saraf.
  13. Anda dapat membeli splint dan bidai di apotek terdekat. Anda juga bisa membebat pergelangan tangan. Berhati-hatilah agar alat atau bebat yang Anda gunakan tidak dipasang terlalu kencang.
  14. Istirahat yang cukup. Istirahat penting untuk pulih dari cedera, karena memungkinkan waktu tubuh untuk pulih. Hal ini sangat penting ketika menyangkut bagian tubuh yang sering digunakan seperti tangan dan pergelangan tangan.
  15. Kurangi atau hilangkan aktivitas yang tidak diperlukan. Hindari melakukan apa pun yang berat dengan tangan atau pergelangan tangan sebanyak mungkin saat sembuh dari CTS.
  16. Angkat tangan Anda. Selama istirahat, akan sangat membantu untuk mengangkat lengan bawah dan tangan (atau keduanya, jika mengalami CTS di kedua pergelangan tangan). Meninggikan cedera dapat membantu mengurangi pembengkakan dan peradangan dengan memperlambat aliran darah.
  17. Untuk mengangkat lengan, gunakan bantal atau handuk bersih yang digulung.

Untuk mengurangi ketidaknyaman sehari hari

  1. Buatlah cengkeraman tangan sedikit rileks. Olahraga menjadi bagian penting dalam mempertahankan kesehatan selama kehamilan, tetapi beberapa latihan dapat memperburuk gejala
  2. Latihan yang dimaksud di antaranya mencengkeram erat pegangan treadmill, stair climber, atau mesin elliptical.
  3. Pertimbangkan untuk mengganti latihan di atas dengan bersepeda menggunakan recumbent bicycle atau aktivitas lain yang tidak mendorong Anda mencengkeram dengan erat.
  4. Aturlah agar latihan pembentukan otot yang Anda lakukan melibatkan penggunaan peralatan untuk latihan kekuatan yang tidak memberi tekanan apa pun pada pergelangan tangan.
  5. Anda bisa memilih antara menghindari latihan tertentu atau mengendurkan cengkeraman tangan. Jika Anda memilih untuk melanjutkan latihan dengan mengendurkan cengkeraman tangan, pastikan latihan dapat dilakukan dengan aman.
  6. Lakukan latihan untuk tangan. Berfokuslah untuk melatih tendon dan ligamen yang terdapat di tangan, pergelangan, dan lengan. Tujuan latihan ini adalah menambah kekuatan, mengurangi pembengkakan di area tangan, dan berusaha meningkatkan rentang gerak
  7. Ulurkan dan rentangkan pergelangan tangan. Ulurkan satu tangan ke depan dengan pergelangan menekuk, jemari mengarah ke atas, dan telapak tangan menghadap ke depan. Gunakan jemari tangan yang satu lagi untuk mendorong ke belakang jemari yang mengarah ke atas, ke arah dada, sampai Anda merasakan ketegangan, tetapi tidak disertai rasa sakit. Tahanlah posisi ini selama 20 detik, kemudian ulangi sebanyak dua kali untuk setiap tangan. Lakukan latihan ini tiga kali sehari.
  8. Lenturkan pergelangan tangan. Ulurkan satu tangan ke depan dengan telapak tangan menghadap dada. Gunakan jemari tangan yang satu lagi untuk mendorong jemari tangan yang direntangkan. Dorong jemari ke arah dada, biarkan pergelangan tangan menekuk. Berhentilah saat Anda merasakan adanya tegangan, tetapi bukan rasa sakit, dan tahan posisi tersebut. Tahan posisi ini selama 20 detik dan ulangi peregangan ini sebanyak dua kali untuk setiap tangan. Lakukan latihan ini tiga kali sehari.
  9. Putarlah pergelangan tangan. Posisikan lengan atas di sisi tubuh dan tekuklah siku sehingga kedua tangan terulur ke depan, dengan telapak tangan saling berhadapan. Putarlah tangan ke atas seraya berfokus untuk menekuk pergelangan tangan sementara siku atau bahu tetap statis. Putarlah tangan ke arah atas 15 kali, kemudian ke bawah 15 kali. Ulangi latihan ini tiga kali sehari.
  10. Manjakan tangan. Selain latihan peregangan, pertimbangkan untuk memijat tangan. Hubungi terapis fisik untuk mengetahui teknik pemijatan terbaik yang dapat meredakan tekanan pada saraf
  11. Selain pemijatan pada tangan, pertimbangkan untuk melakukan pemijatan rutin pada punggung atas dan leher. Pemijatan ini dapat membantu meredakan ketegangan di area tersebut dan membantu memperbaiki postur tubuh bagian atas. Kram leher dan otot bahu yang tertarik mungkin ikut berperan menyebabkan stres dan tekanan dari otot tubuh bagian atas, yang menjalar ke lengan dan turun ke pergelangan dan tangan.
  12. Bergabunglah dengan kelas yoga prenatal atau program latihan peregangan yang dirancang untuk menguatkan dan dan menyeimbangkan persendian pada lengan, pergelangan, tangan, dan persendian tubuh bagian atas seperti bahu. Pastikan tangan dalam keadaan hangat untuk meningkatkan aliran darah dan mengurangi rasa sakit pada area pergelangan.
  13. Gunakan teknik akupresure. Memberikan tekanan pada titik-titik tertentu dapat membantu meredakan sedikit ketidaknyamanan. Jika Anda tidak mampu memberikan cukup tekanan pada diri sendiri, misalnya karena kedua tangan menderita lorong karpal, mintalah bantuan seseorang untuk melakukannya. Berikan tekanan pada titik yang disebut sebagai titik perikardium 6.
  14. Untuk menemukan titik ini, biarkan lengan dan tangan dalam keadaan rileks, dan letakkan pergelangan dengan telapak menghadap ke atas. Ukurlah selebar tiga jari dari titik tempat pergelangan menekuk secara alami, dan pengukuran dilakukan ke arah siku atau bahu.
  15. Titik ini terletak pada lekukan kecil pada kulit, berada di tengah-tengah lengan yang terbaring rata, dan di dalam tendon, tulang, dan ligamen yang ada di area tersebut. Area ini mungkin di sekitar tempat kaitan atau gesper jam tangan biasanya berada.
  16. Berikan tekanan kuat pada titik tersebut. Anda akan merasa seolah titik itu memar. Tahan tekanan ini selama sepuluh detik kemudian ulangi sebanyak tiga kali. Lakukan hal yang sama pada pergelangan yang lain. Ulangi prosedur ini beberapa kali sehari.
  17. Cobalah pijat refleksi. Meskipun penelitian ilmiah di bidang refleksologi terbilang agak terbatas, penelitian menunjukkan bahwa pijat refleksi kemungkinan akan membantu. Menghilangkan rasa sakit adalah salah satu tujuan yang mungkin memberikan hasil positif. Teknik ini dapat membantu jika Anda dilanda rasa sakit akibat sindrom lorong karpal pada malam hari. Untuk menghilangkan rasa sakit dan ketidaknyamanan akibat gejala carpal tunnel, pemijatan ditargetkan pada titik-titik di kaki. Pijatlah kaki di sisi yang sama dengan pergelangan yang bermasalah.
  18. Temukan titik tersebut dengan mencari pangkal jari kaki keempat. Bayangkan garis lurus yang ditarik dari jari ke pergelangan kaki. Anda mungkin membutuhkan bantuan seseorang untuk melakukannya. Titik paling lunak ditemukan sekitar 2 cm dari pangkal jari kaki keempat di sepanjang garis lurus yang ditarik ke pergelangan kaki. Tekanlah bagian tengah dari titik paling lunak sekuat mungkin dengan ibu jari. Usahakan untuk menerapkan tekanan yang stabil sampai rasa lunak itu berkurang. Ulangi penekanan sebanyak empat sampai lima kali. Titik yang ditekan harus mulai berkurang kelunakannya. Rasa sakit di pergelangan seharusnya mereda setelah titik refleksi pada kaki ditekan.
  19. Lenturkan pergelangan tangan ke atas dan ke bawah. Sindrom carpel tunnel mengurangi mobilitas di pergelangan tangan, dan dapat menyulitkan untuk melakukan bahkan fungsi manual yang paling dasar. Salah satu cara untuk memperkuat pergelangan tangan adalah dengan membangun kekuatan menggunakan pengulangan gerakan lembut. Melenturkan pergelangan tangan ke atas dan ke bawah dapat membantu meningkatkan mobilitas dan membangun kembali rentang gerak Anda.
  20. Jaga jari-jari Anda lurus dan rentangkan tangan lurus ke depan.
  21. Tekuk pergelangan tangan ke depan dan ke belakang, mengangkat seluruh tangan ke atas dan ke bawah dengan gerakan bergantian yang lembut.  Jika Anda kesulitan melakukan latihan ini dengan lengan berada di depan, Anda bisa menjulurkan lengan ke meja atau sandaran tangan dengan pergelangan tangan tergantung di tepinya. Ulangi latihan ini 10 kali setiap hari.

  • Berlatih menggerakkan jari-jari Anda. Selain mobilitas pergelangan tangan menurun, banyak orang yang menderita sindrom carpal tunnel merasa kesulitan untuk menggerakkan jari mereka atau membentuk kepalan. Selain latihan pergelangan tangan, penting untuk membangun kembali kekuatan dan mobilitas di jari dan tangan.
  • Bentuk kepalan dengan tangan Anda, dan remas kepalan sekuat mungkin tanpa menimbulkan rasa sakit.
  • Tahan kepalan tangan selama lima hingga 10 detik sebelum meluruskan jari kembali ke posisi yang lebih panjang.
  • Ulangi latihan ini 10 kali setiap hari.
  • Lakukan latihan penguatan setelah pergelangan tangan Anda cukup kuat. Latihan penguatan dapat dilakukan begitu rasa sakit telah sangat berkurang. Mulailah dengan latihan isometrik, seperti yang berikut: Jaga pergelangan tangan Anda pada posisi netral dengan telapak tangan menghadap ke bawah, dan letakkan tangan Anda yang lain di atas pergelangan tangan Anda. Biarkan kepalan tangan sedikit tertutup dan coba rentangkan pergelangan tangan Anda ke belakang, sementara pada saat yang sama memberikan cukup perlawanan dengan tangan Anda yang lain agar pergelangan tangan Anda tidak bergerak. Tahan posisi selama 10 detik dan ulangi lima hingga 10 kali.  Anda dapat melakukan latihan ini tiga kali seminggu.
  • Anda sekarang dapat memposisikan tangan Anda sehingga telapak tangan Anda menghadap ke atas, dengan tangan Anda dalam posisi tertutup yang nyaman. Letakkan tangan lain di atas tangan yang tertutup dan cobalah melenturkan pergelangan tangan Anda, sambil memberikan resistensi yang cukup dengan tangan lainnya sehingga pergelangan tangan Anda tidak bergerak. Tahan posisi ini selama 10 detik dan ulangi sebanyak lima kali.

Kapan saya harus menghubungi penyedia layanan kesehatan saya tentang gejala carpal tunnel?

Selama kehamilan, hubungi penyedia Anda jika rasa sakit dan mati rasa mengganggu tidur Anda atau rutinitas sehari-hari dan sebelum minum obat penghilang rasa sakit. Penyedia layanan Anda mungkin menyarankan mengenakan belat pergelangan tangan atau penjepit tangan, yang sering kali meredakan sindrom carpal tunnel. Menstabilkan pergelangan tangan dalam posisi netral (tidak tertekuk) dengan belat atau penahan yang sedikit melebarkan terowongan karpal.

Setelah melahirkan, gejala-gejala sindrom carpal tunnel mungkin berangsur-angsur hilang tanpa pengobatan karena pembengkakan akibat kehamilan mereda, tetapi mereka bisa bertahan lebih lama jika Anda menyusui.

Jika gejalanya menetap setelah bayi Anda lahir, atau jika gejala Anda parah (berarti Anda mengalami mati rasa, kelemahan otot, atau kehilangan sensasi), pastikan untuk menyebutkannya ke penyedia layanan kesehatan Anda di salah satu kunjungan nifas sehingga Anda bisa mendapatkan rujukan ke spesialis.

Dokter spesialis mungkin menyarankan menggunakan belat jika Anda tidak melakukannya dan minum obat anti-inflamasi, seperti ibuprofen (yang tidak dianjurkan selama kehamilan). Jika perawatan ini tidak membantu, langkah selanjutnya mungkin suntikan kortison, terapi ultrasound, atau terapi fisik. Dalam kasus yang parah, pembedahan minor mungkin diperlukan untuk mengurangi tekanan pada saraf median Anda.

Setelah melahirkan

Saya melahirkan beberapa hari yang lalu, dan rasa sakit dan mati rasa di tangan dan jari saya selama kehamilan masih ada. Kapan keluhan  itu akan pergi?

Tergantung. Rasa sakit biasanya hilang secara bertahap ketika pembengkakan akibat kehamilan mereda. Jika tetap ada bahkan setelah pembengkakan sembuh, Anda mungkin perlu memakai belat pergelangan tangan atau memiliki prosedur bedah kecil untuk memperbaiki masalah.

Apa yang bisa saya lakukan untuk menghilangkan rasa sakit?

Penyedia Anda mungkin menyarankan suntikan kortison untuk membantu meringankan rasa sakit (aman untuk ibu menyusui), atau memakai belat pergelangan tangan, pengobatan yang telah terbukti bermanfaat bagi banyak orang dengan sindrom carpal tunnel.

Jika rasa sakit berlanjut, diskusikan dengan penyedia layanan kesehatan Anda pada pemeriksaan enam minggu pascakelahiran. Anda mungkin memerlukan prosedur bedah kecil untuk mengurangi tekanan pada saraf medianus, yang mengalir ke lengan Anda dan ke tangan Anda. Sebuah sayatan kecil dibuat di telapak tangan Anda sehingga dokter dapat memotong ligamentum karpal transversal, yang mendorong ke saraf median ketika terowongan karpal membengkak, mencegah saraf berfungsi dengan baik. Setelah potongan ligamen dibuat, tekanan berkurang, memungkinkan saraf median untuk melakukan tugasnya. Operasi ini tidak menyakitkan tetapi pemulihan bisa memakan waktu antara enam dan delapan minggu.

Kapan saya harus menghubungi dokter?

Konsultasikan dengan dokter atau bidan Anda jika rasa sakit dan mati rasa mengganggu tidur atau rutinitas harian Anda. Jangan minum obat penghilang rasa sakit tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter Anda.

Catatan: Walaupun Anda mungkin pernah mendengar bahwa mengonsumsi vitamin B-6 dosis harian dapat membantu, itu hanya berlaku bagi mereka yang kekurangan B-6; jika Anda makan makanan yang sehat dan seimbang, Anda mendapatkan vitamin yang Anda butuhkan.

Referensi:

ACOG. 2016. Your Pregnancy and Childbirth Month to Month. 6th ed. Washington, D.C.: American College of Obstetricians and Gynecologists.

Burt S et al. 2011. Workplace and individual risk factors for carpal tunnel syndrome. Occupational & Environmental Medicine 68(12):928-933. http://oem.bmj.com/content/68/12/928 [Accessed June 2020]

Meems M et al. 2015. Prevalence, course and determinants of carpal tunnel syndrome symptoms during pregnancy: A prospective study. BJOG 122(8):1112-1118. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25778497[Accessed June 2020]

Mondelli M et al. 2007. Long term follow-up of carpal tunnel syndrome during pregnancy: A cohort study and review of the literature. Electromyography and Clinical Neurophysiology 47(6):259-271. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17918501 [Accessed June 2020]

NINDS. 2017. Carpal tunnel syndrome fact sheet. National Institute of Neurological Disorders and Stroke. https://www.ninds.nih.gov/Disorders/Patient-Caregiver-Education/Fact-Sheets/Carpal-Tunnel-Syndrome-Fact-Sheet [Accessed June 2020]

Padua L et al. 2010. Systematic review of pregnancy-related carpal tunnel syndrome. Muscle & Nerve 42(5):697-702. http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/mus.21910/abstract [Accessed June 2020]

UpToDate. 2017a. Neurologic disorders complicating pregnancy. https://www.uptodate.com/contents/neurologic-disorders-complicating-pregnancy [Accessed June 2020]

Ablove Rh, et al. 2009. Prevalence of carpal tunnel syndrome in pregnant women. WMJ 108(4):194-6. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19753825 [Accessed November 2020]

UpToDate. 2016a. Carpal tunnel syndrome: Clinical manifestation and diagnosis. http://www.uptodate.com/contents/carpal-tunnel-syndrome-clinical-manifestations-and-diagnosis[Accessed November 2018]

UpToDate. 2016b. Carpal tunnel syndrome: Etiology and epidemiology. http://www.uptodate.com/contents/carpal-tunnel-syndrome-etiology-and-epidemiology [Accessed November 2018]

UpToDate. 2015. Carpal tunnel syndrome: Treatment and prognosis. http://www.uptodate.com/contents/carpal-tunnel-syndrome-treatment-and-prognosis [Accessed November 2019]

Viera AJ. 2003. Management of carpal tunnel syndrome. American Family Physician 68(2):265-72. http://www.aafp.org/afp/2003/0715/p265.html [Accessed November 2019]

UpToDate. 2017b. Carpal Tunnel syndrome: Treatment and prognosis. https://www.uptodate.com/contents/carpal-tunnel-syndrome-treatment-and-prognosis [Accessed June 2020]

 

Manfaat Pijat Berbasis Sains

Masih berkutat masalah pijat memijat karena kebetulan saya sangat suka sekali dengan pijat, pernah tidak Anda bertanya-tanya bagaimana pijatan mengurangi rasa sakit, stres, dan kecemasan?

Manfaat Yang Didapat Dari Pijat Berbasis Sains

Tidak hanya banyak budaya tradisional yang melakukan pijatan sebagai obat, tetapi ada juga banyak ilmu di balik efek pijatan. Baca posting ini untuk mempelajari lebih lanjut tentang  pijat dan manfaatnya bagi kesehatan.

Apa itu Terapi Pijat?

Terapi pijat adalah cara sederhana dan efektif untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental. Sesi biasanya berlangsung dari 15 hingga 90 menit. Ada banyak jenis pijat terapi, beberapa di antaranya termasuk [1, 2]:

  1. Pijat Swedia/ Swedish massage – suatu bentuk pijat klasik yang mengendurkan otot yang tegang dan meningkatkan sirkulasi darah. Kulit dan otot di daerah yang terkena dibelai, diuleni, digosok, disadap, dan digetar dengan lembut.
  2. Manipulasi – ligamen, tendon, dan otot dipijat, diregangkan, dan digerakkan untuk meningkatkan mobilitas dan mengurangi rasa sakit. Ini sering dilakukan dalam kombinasi dengan teknik terapi fisik.
  3. Mobilisasi – berfokus pada menggerakkan tulang belakang, sendi, dan otot dalam tubuh untuk meningkatkan mobilitas, mengendurkan otot, dan memperbaiki postur tubuh. Seperti manipulasi, itu dilakukan dengan teknik terapi fisik.
  4. Pijat jaringan ikat/ Connective tissue massage  – mengobati penyakit dengan menghilangkan ketegangan pada jaringan ikat, yang menghubungkan organ, otot, dan saraf bersamaan.
  5. Pijat jaringan dalam/ Deep tissue massage – merawat lapisan otot yang lebih dalam dengan memberikan tekanan kuat pada otot dan tendon.
  6. Pijat myofascial (trigger point) – tekanan secara khusus diterapkan pada titik-titik pemicu rasa sakit yang terlalu sensitif, jaringan otot tegang dan adhesi jaringan ikat. Gagasan titik pemicu kontroversial dan pijatan myofascial mungkin tidak efektif secara konsisten [3].
  7. Pijat tradisional Cina – tekanan sedang diberikan pada titik-titik acupoint tubuh tertentu menggunakan gerakan memutar dengan ujung jari; sering dilakukan dalam kombinasi dengan akupunktur.
  8. Pijat Shiatsu – bentuk terapi pemicu titik pemicu dari Jepang yang menggunakan ibu jari untuk memijat titik-titik akupuntur.
  9. Drainase limfatik manual – mendorong drainase alami produk limbah dari kelenjar getah bening.
  10. Pijat ala Thailand – melibatkan peregangan dan menarik anggota tubuh dan memberikan tekanan yang kuat dan berirama ke tubuh dengan tangan, siku, lutut, atau kaki. Berfokus pada memanipulasi “garis energi” (mirip dengan meridian akupunktur) yang berjalan di seluruh tubuh untuk mengobati penyakit.
  11. Pijat Ayurvedic – suatu bentuk pengobatan tradisional India yang melibatkan memijat tubuh dengan lembut menggunakan gerakan membelai berirama dan minyak herbal.
  12. Pijat Tantra – jenis pijatan yang menggunakan energi seksual untuk mencapai tingkat kesadaran yang lebih tinggi dengan menggunakan sentuhan sensual tertentu. Menghasilkan perasaan sejahtera dan relaksasi yang mendalam.

Mengapa tiap di Pijat kita menjadi  merasa lebih baik?

Para peneliti dalam berbagai percobaan menemukan bahwa, pijat memiliki kemampuan untuk:

  1. Merangsang pelepasan hormon (endorfin dan enkephalin) yang mengurangi kecemasan, stres, dan nyeri [4, 5].
  2. Menurunkan kadar hormon stres (norepinefrin, epinefrin, dan kortisol), yang mengurangi denyut jantung, menurunkan tekanan darah, memperlambat pernapasan, dan mengendurkan otot [6].
  3. Peningkatan kadar oksitosin, yang merupakan hormon yang meningkatkan bonding dan kepercayaan, dan empati [7].
  4. Mengurangi aktivasi reseptor rasa sakit di sumsum tulang belakang dan otot [8, 4].
  5. Menghalangi produksi sitokin inflamasi (TNF-alpha, interleukin-6, dan HSP-27), yang menghentikan pembengkakan dan inflamasi jaringan otot [9].
  6. Peningkatan aliran darah ke otot, jaringan ikat, dan kelenjar getah bening [10].

Namun, Walaupun pijatan telah terbukti bermanfaat dalam banyak penelitian, pijatan tidak boleh digunakan sebagai pengganti sesuatu yang direkomendasikan atau ditentukan oleh dokter.

Pijat Yang Efektif

Pada kasus kasus tertentu, pijatan Mungkin Efektif pada:

  1. Nyeri Punggung

Sebuah meta-analisis menyimpulkan bahwa pijatan dapat membantu orang dengan sakit punggung kronis, terutama jika dikombinasikan dengan latihan dan pendidikan [11].

Pijat efektif mengobati sakit punggung kronis pada 401 pasien dengan meningkatkan fungsi punggung. Pijat meningkatkan aliran darah, memblokir reseptor rasa sakit di jaringan otot, dan memberi sinyal otak untuk mengendurkan tubuh [12, 13].

2. Migrain dan Sakit Kepala Kronis

Pijat mengurangi frekuensi migrain dan meningkatkan kualitas tidur pada 47 pasien yang menderita migrain dalam uji klinis. Pijat termasuk pelepasan myofascial dan kompresi iskemik dalam pada punggung, bahu, leher, dan kepala [14].

Dalam uji klinis, pijatan mengurangi intensitas sakit kepala pada 105 orang yang menderita sakit kepala tegang (sakit di kepala, leher, dan di belakang mata) [15].

Pijat meningkatkan sakit kepala pada 65 pasien dengan mengurangi rasa sakit pada titik pemicu di leher dan bahu. Titik pemicu adalah area tubuh yang sensitif dan menyakitkan yang berhubungan dengan sakit kepala karena tegang. Pijat mengurangi stimulasi reseptor rasa sakit pada titik-titik pemicu ini [16, 17].

Pemicu migrain umumnya melibatkan stres fisik dan emosional. Pijat mengurangi stres dengan mengurangi denyut jantung, kecemasan, dan kadar kortisol selama sesi pijat. Ini menginduksi periode tidur nyenyak yang lebih lama dengan mengurangi kadar zat P dan agen inflamasi yang memicu nyeri migrain [18].

3. Persalinan dan Kelahiran

Dalam tinjauan sistematis, pijat vagina pada bulan terakhir kehamilan menyiapkan 2.497 wanita untuk lahir, mengurangi kemungkinan trauma dan rasa sakit, meningkatkan fleksibilitas, dan mengurangi resistensi otot dan jaringan lunak. Namun, pijatan hanya efektif untuk wanita yang sebelumnya pernah melahirkan melalui vagina [19, 20].

4. Kecemasan dan Stres

Dalam meta-analisis 1.157 pasien, pijatan mengurangi kecemasan yang terkait dengan pemulihan pasca operasi [21].

Pijat Swedia mengurangi kecemasan pada 48 pasien ICU. Pijat otot-otot yang rileks, peningkatan sirkulasi, pernapasan lambat, dan pereda nyeri [22].

Pijat mengurangi kecemasan dan stres dengan mengurangi hormon yang meningkatkan detak jantung, pernapasan, dan berkeringat (norepinefrin dan ACTH) [23].

Banyak penelitian tentang pijat untuk kegelisahan dan stres telah dilakukan pada pasien yang dirawat di rumah sakit atau sakit fisik. Dalam sebuah penelitian terhadap 68 orang dengan gangguan kecemasan umum, pijat tidak lebih efektif daripada termoterapi atau terapi ruang santai dalam mengurangi kecemasan [24].

5. Menstabilkan Tekanan Darah

Dalam uji klinis, pijatan Swedia menurunkan tekanan darah pada 50 wanita dengan tekanan darah tinggi [25].

Perubahan tekanan darah bervariasi tergantung pada jenis pijatan, misalnya [26, 27]:

Terapi titik pemicu menyebabkan respons rasa sakit, yang meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah.

Pijat Swedia menurunkan tekanan darah dengan menghambat respons stres (dengan merangsang saraf vagus).

Pijat jaringan dalam menurunkan tekanan darah dan detak jantung pada 263 peserta. Pijat menurunkan tekanan darah dan denyut jantung dengan meningkatkan asupan oksigen, yang dapat mengurangi aktivasi jalur yang terkait dengan tekanan darah (jalur renin-angiotensin) [27].

6.  Insomnia

ini membantu meringankan insomnia pada 44 wanita pascamenopause. Pijat meningkatkan tidur tahap 3 dan 4, yang penting untuk memperbaiki tubuh dan merangsang sistem kekebalan tubuh. Ini menginduksi periode tidur nyenyak yang lebih lama dengan mengurangi kadar zat P dan agen inflamasi [28, 29].

Pijat menghasilkan efek menenangkan dan rileks. Ini melepaskan endorfin yang mengurangi denyut jantung, pernapasan, ketegangan otot, dan meningkatkan sirkulasi [10].

7.  Kekebalan

Perawatan pijat mingguan meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan meningkatkan sel darah putih dan tingkat sel kekebalan pada 45 peserta [30].

Satu sesi pijat Swedia meningkatkan jumlah sel darah putih dan menurunkan kadar kortisol pada 53 peserta [31].

8. Sembelit kronis

Pijat perut diobati dengan konstipasi kronis pada 60 pasien. Pijat meningkatkan gerakan usus dan meringankan ketidaknyamanan dan rasa sakit [31].

Pijat mengaktifkan reseptor peregangan yang menyebabkan usus dan dubur berkontraksi. Pijat juga mengurangi ketegangan otot perut, yang meningkatkan pergerakan usus [32].

9. Pertumbuhan & Perkembangan Bayi

Pijat bayi meningkatkan keterampilan motorik, perilaku pribadi dan sosial, tidur, dan relaksasi. Pijat bayi juga menurunkan hormon stres dan mengurangi tangisan [6, 33].

52 bayi mendapat manfaat dari pijatan dengan meningkatkan perilaku bayi dan interaksi ibu-bayi. Pijat meningkatkan oksitosin, hormon yang meningkatkan ikatan sosial dan perilaku seperti kepercayaan, kedermawanan, dan empati [34, 7].

Kombinasi Pijat dengan Terapi lain

Meskipun aromaterapi sering digunakan murni untuk wewangiannya, minyak atsiri memiliki berbagai sifat obat, termasuk efek pada penyembuhan luka, infeksi, sirkulasi darah, dan pencernaan. Minyak atsiri meningkatkan efek pijatan dengan mengurangi kecemasan dan meningkatkan kualitas hidup [35, 36].

Efek Samping dan Keterbatasan

Efek samping pijatan terbatas dan relatif kecil. Efek umum termasuk memar, sakit kepala, kelelahan, peningkatan ketidaknyamanan, mual, dan nyeri [37, 38].

Kebanyakan dokter tidak merekomendasikan untuk menghindari pijatan jika Anda berurusan dengan ruam kulit, infeksi, luka, atau demam. Orang yang rentan mengalami perdarahan juga harus berhati-hati. Pijat perut dalam dikaitkan dengan perdarahan internal dan harus dihindari pada orang dengan risiko tinggi untuk pembekuan darah. Pijat juga harus dihindari dengan pembekuan darah, stent, dan perangkat prostetik [39, 40, 41].

Untuk menghindari efek samping, jika Anda memiliki kekhawatiran, tanyakan kepada provider Anda apakah pijatan aman dan tepat untuk Anda.

nah untuk mendapatkan manfaat yang maksimal pada terapi pemijatan, maka carilag praktisi yang sudah terpercaya. dan khusu untuk ibu hamil silahkan datang ke Klinik Bidan Kita

Massage Ibu Hamil Part 2

Pijat Pada Ibu Hamil Part 2

Sebelum membaca artikel ini silahkan membaca artikel sebelumnya disini

Karena kali ini saya menulis untuk teman teman praktisi yang memberikan layanan pijat kepada ibu pada masa kehamilan.

Setiap trimester kehamilan memiliki pengalaman yang unik & berbeda untuk masing masing  ibu dan peluang baru bagi terapis untuk menawarkan kenyamanan dan penyembuhan.

Mengetahui bagian mana yang tidak nyaman dari kehamilan klien, akan membantu membimbing para therapis dalam memilih teknik, mencatat tindakan pencegahan, dan memberikan posisi optimal.

Berikut ini adalah saran dan tindakan pencegahan dasar yang harus diperhatikan oleh therapist selama setiap trimester:

Terapis pijat kehamilan memiliki beberapa sudut untuk melakukan treatment  dengan klien hamil, tergantung pada kebutuhannya, dan juga tergantung pada tahap kehamilannya.

Setiap trimester mempunyai pedoman dan  tindakan pencegahan khusus

Sepanjang kehamilan, terlepas dari trimester berapa, beberapa pengingat berikut berlaku:

  • Lakukan asuhan & screening kesehatan secara menyeluruh sebelum melakukan pijat pertama dengan klien, dan perbarui informasi pada setiap sesi.
  • Amati dan gunakan tindakan pencegahan untuk varises dan trombosis vena .
  • Hindari titik akupresur yang dikontraindikasikan hingga umur kehamilan 38 minggu, dan perhatikan titik nya, yang dikontraindikasikan pada mereka yang berisiko tinggi mengalami keguguran atau persalinan prematur.
  • SELALU Ajari klien sejak dini tentang mekanisme tubuh yang tepat untuk menghindari dari posisi telentang sambil menghindari ketegangan perut dan memberikan masukan berkaitan dengan “daily postural” yang sehat pada masa kehamilan untuk menghindari cidera dan ketidaknyamanan selama masa kehamilan.

Trimester Pertama

Pada trimester pertama, ketika embrio menjadi janin dan sistem neurologis intinya berkembang, memberikan pijatan yang lembut seringkali lebih tepat daripada tekanan yang keras.

Risiko keguguran paling tinggi pada trimester ini, jadi hindari pijat perut bagian dalam dan lakukan asuhan kesehatan menyeluruh pada setiap kunjungan.

Mitos :

Menghindari Pijat di Trimester Pertama

Beberapa terapis pijat diajarkan untuk menghindari memijat klien hamil selama trimester pertama karena diyakini berbahaya. Ada pemikiran bahwa pijat bisa mengganggu perkembangan bayi, karena khawatir bisa membahayakan plasenta, atau bahwa wanita yang mengalami kelelahan, mual, atau ambivalensi tentang kehamilan mereka akan merasa pijatan tidak nyaman dalam beberapa cara. Banyak yang khawatir tentang penyebab atau dikaitkan dengan keguguran yang mungkin terjadi, karena trimester pertama dikenal sebagai waktu risiko terbesar untuk keguguran. Semua  ini sebenarnya tidak berdasar.

Trimester pertama adalah masa ketika seorang wanita sering mengalami kelelahan luar biasa, emosi yang labil, dan terjadinya berbagai sensasi baru ketika tubuhnya bergejolak dengan hormon.

Pijat sebenarnya bisa menjadi alat yang luar biasa untuk membantu klien Anda merasa lebih bersatu dan didasarkan pada pengalaman kehamilannya.

Titik-titik akupresur, kerja energi, dan pijatan dapat membantu mengurangi mual  dan meningkatkan  vitalitasnya. Pijat bisa

mendukung fisiologi wanita, meningkatkan fungsi hormonal dan mendukung perkembangan plasenta dan bayi yang sehat.

Trimester Kedua

Pada trimester kedua, perut menjadi besar. Risiko keguguran tertinggi telah berlalu dan wanita yang

sebelumnya mengalami keguguran pada trimester pertama, sekarang bernapas lega.

Hindari posisi telentang jika klien menjadi tidak nyaman.

Setelah 22 minggu, gunakan pose terlentang hanya untuk durasi pendek untuk spesifik

teknik dan hanya jika klien menerimanya dengan baik. Mulailah menggunakan posisi miring setelah 22 minggu, ketika perut tampak menonjol, atau kapan saja ibu merasa lebih nyaman seperti itu

Trimester Ketiga

Pada trimester ketiga, ibu-ibu sering merasa bersemangat dan antusias karena Ini adalah waktu yang tepat untuk menerima pijatan; banyak wanita datang untuk pijatan pertama mereka di trimester ini.

Penempatan hanya akan berada pada posisi miring, setengah berbaring, atau miring ke kiri. Posisi telentang hanya dapat digunakan untuk durasi yang sangat singkat yaitu 10 hingga 15 menit untuk teknik terapi tertentu, dan hanya jika klien merasa nyaman. Berfokuslah untuk menciptakan  ruang di tubuh wanita. Tawarkan teknik-teknik pendukung persalinan dalam 1 hingga 2 minggu terakhir kehamilan.

 

Nah, mari kita tinjau beberapa aspek praktis dasar yang merupakan bagian penting pada saat melakukan massage pada ibu hamil:

  1. Lingkungan Aman & nyaman: Buat ruang yang mampu menciptakan suasana nyaman sehingga terjalin komunikasi dan umpan balik yang jelas antara klien dan terapis.
  2. Sentuhan Lembut: Gunakan sentuhan dengan gerakan lamban, merata, dan konsisten yang mendorong sensasi relaksasi
  3. Perhatikan Mekanika Tubuh yang Benar: Gunakan mekanika tubuh yang tepat dan posisi klien untuk memastikan bahwa pemberi maupun penerima tidak mengalami ketegangan otot selama proses massage terjadi
  4. NAFAS: perhatikan nafas klien dan juga keselarasan nafas antara Anda dan klien Anda. napas dapat digunakan memfasilitasi relaksasi yang lebih dalam.
  5. Hidrasi: sediakan dan tawarkan segelas air setelah  pijatan atau bahkan disela sela pemijatan untuk membantu menyiram limbah seluler yang dikeluarkan selama pijatan, sehingga terhindar dari dehidrasi. Hal ini sangat penting dalam kehamilan, karena dehidrasi dapat menyebabkan iritabilitas dan kontraksi uterus yang dini.
  6. Hindari Heartburn: Anjurkan klien Anda menunggu setidaknya 2 jam setelah atau sebelum makan
  7. Hindari Tekanan pada tulang:
  8. Hindari tekanan secara langsung pada tulang, kecuali pada area sakrum, di mana tekanan langsung dapat bermanfaat selama kehamilan lanjut.

ASPEK yang Perlu di Perhatikan

Ada Aspek Aspek tertentu yang harus diperhatikan pada saat melakukan pemijatan pada ibu hamil, antara lain:

  1. Aktivitas Janin: Janin dapat menjadi sangat aktif selama proses  pemijatan, dan terkadang membuat ibu lebih sulit untuk rileks. Bersiaplah untuk membantu klien mengubah posisi ke sisi lain jika perlu untuk mencoba menenangkan janin.
  2. Musik: tawarkan kepada klien jenis musik yang nyaman baginya selama sesi pijat jika ia berencana menggunakan musik selama persalinan, Anda bisa menyarankan klien untuk mensetel play list yang sudah klien siapkan. Ketika ia mengaitkan sentuhan dan relaksasi dengan musik tertentu, ia mungkin mendapati dirinya secara otomatis rileks ketika mendengarnya saat persalinan.
  3. Cairan tubuh: Wanita hamil dan postpartum dapat saja mengeluarkan cairan tubuh seperti cairan ketuban, ASI, atau darah. Sediakan sarung tangan untuk melakukan tindakan pencegahan universal jika Anda menemukan cairan ini di seprai Anda. atau setidaknya siapkan tissue untuk menseka cairan tersebut . misalnya saat dilakukan pemijatan, ASI keluar.
  4. Kipas/AC: Banyak wanita hamil menderita sinus yang tersumbat karena volume darah meningkat dan pembuluh darah melebar. Coba gunakan kipas angin untuk meniupkan udara segar di wajahnya selama pijatan, untuk sementara waktu mengurangi sensasi pengap. Namun tetap tawarkan pada klien, besar kecilnya volume kipas yang paling nyaman untuknya
  5. Kamar kecil: Kamar kecil harus mudah diakses dan ditawarkan kepada klien sebelum, di tengah, dan setelah pijat. Tekanan dari bayi di kandung kemih meningkatkan urgensi, inkontensi, dan frekuensi.
  6. Aroma: Wanita hamil sering sensitif terhadap bau. Jangan gunakan minyak wangi, aromaterapi, atau dupa  beraroma menyengat. ada baiknya Anda tawarkan terlebih dahulu aroma yang disukai oleh klien. supaya klien lebih mudah merasakan sensasi relaksasi
  7. Selain beberapa hal diatas, beberapa alat yang perlu disiapkan adalah:
  • Kain katun, untuk menselimuti seluruh bagian tubuh ibu
  • Beberapa handuk untuk menutupi area payudara dan panggul
  • Bantal: Setidaknya tiga hingga lima bantal diperlukan, sebagai berikut: bantal satu kepala, satu lengan, bantal perut (handuk gulung kecil, irisan, atau bantal tipis), dan  bantal  untuk menopang kaki.
  • Minyak & Aromaterapi, pastikan EO yang aman, boleh dan tidak boleh untuk ibu hamil
  • Stepstool / pijakan kaki yang mungkin di perlukan untuk naik ke bed massage

POSISI IBU HAMIL saat PEMIJATAN

Pada trimester pertama, posisi  tengkurap dan terlentang dapat digunakan selama nyaman bagi klien.

Selama trimester kedua, posisi miring umumnya digunakan. Posisi setangah duduk  juga merupakan opsi dan posisi yang nyaman untuk digunakan ketika posisi miring tidak optimal.

Namun jika ada meja pijat khusus untuk ibu hamil, maka klien tetap bisa tengkurap selama merasa nyaman

Posisi Miring

Penempatan posisi miring digunakan karena dua alasan penting:

  • Untuk mencegah tekanan pada perut dan payudara, seperti yang terjadi dengan posisi tengkurap.
  • Untuk mencegah tekanan pada darah besar pembuluh di perut, seperti yang terjadi dengan posisi terlentang
  • ini adalah posisi yang sangat nyaman  yang memungkinkan akses ke satu sisi tubuh pada satu waktu dan memungkinkan praktisi untuk memberikan mobilisasi bahu dan pinggul penuh.

Bantal dan guling tambahan mungkin diperlukan untuk kenyamanan optimal dan digunakan untuk menopang tubuh di bawah leher, pinggul, perut, dan kaki.

Kapan Menggunakan Posisi miring?

Selama kehamilan, posisi menyamping paling sering digunakan setelah kehamilan 22 minggu atau ketika perut tampak menonjol, dengan bagian atas rahim di atau di atas pusar. Ini juga dapat digunakan kapan saja selama kehamilan jika lebih nyaman untuk klien dengan alasan apa pun.

Beberapa situasi yang menunjukkan perlunya posisi miring termasuk yang berikut:

  • Hipotensi ketika dalam posisi terlentang
  • Obesitas
  • Kesulitan bernafas saat telungkup atau terlentang
  • pembesaran payudara menyebabkan rasa tidak nyaman saat terlentang
  • Nyeri punggung yang semakin buruk ketika klien berada dalam pose tengkurap  atau terlentang
  • Pada dasarnya posisi yang paling nyaman saat dilakukan massage adalah pose yang semua otot seharusnya dalam posisi santai dan disangga, kecuali peregangan disengaja.
  • Seharusnya tidak ada tekanan dari tulang pada bagian tubuh lainnya; oleh karena itu, satu bantal harus diletakkan di bawah lengan dan dua hingga tiga bantal harus menopang kaki dan kaki atas.
  • Semua bagian tubuh harus horisontal dan sejajar dengan meja — bantal harus diletakkan sedemikian rupa sehingga kaki yang ditekuk (lutut dan paha) horisontal dan ditopang serta sejajar dengan permukaan meja.
  • Rotator pinggul lateral harus dalam posisi santai. Kaki bagian bawah harus lurus. Beberapa wanita merasa lebih nyaman dan alami jika kedua kakinya dilipat dengan bantal di antaranya.
  • Pengaturan ini dapat diterima jika perlu; Namun, posisi tersebut dapat membuatnya lebih sulit untuk memijat pada kaki superior dan inferior dan dapat menyebabkan beberapa penekanan aliran darah vena di kaki bagian bawah.
  • Bantal leher harus menopang lekuk leher. Hindari meletakkan sandaran bahu yang lebih rendah di bantal, karena ini akan menyebabkan kompresi di bahu dan leher. Jaga agar tulang belakang leher tetap horizontal — sejajar dengan meja.
  • Lengan superior harus ditopang dengan humerus hampir horizontal dan rhomboids dan otot-otot punggung atas santai; ini membantu untuk menghindari kompresi payudara dari berat lengan.
  • Tulang belakang harus lurus dan sejajar dengan tepi meja, bukan miring ke seberang meja atau digulung ke depan atau belakang.

Begitu perut terlihat besar, letakkan handuk yang digulung, atau bantal kecil dapat diletakkan di bawah perut untuk mencegah gravitasi, tarikan ke bawah pada rahim, menyebabkan ketegangan pada ligamen uterus. Jika diinginkan, kain gulung kecil dapat ditempatkan di belakang klien di bawah pinggul dan pinggangnya. Ini dapat memberikan dukungantambahan dan keamanan.

Saat melakukan massage pada saat posisi klien Miring, beberapa tehnik yang sebaiknya di lakukan adalah:

Sebelum mengekspos bagian belakang, pastikan bantal lengan ada di atas kain penutup, karena akan membantu mencegah kain agar tidak jatuh ke depan dan memperlihatkan payudara.

  • Berdiri di belakang klien, tarik sisi kain ke atas dari atas meja dan ke tepi pinggang dan skapula superiornya, letakkan kain di sepanjang sisi superiornya.
  • Sambil memegang kain dengan kuat menghadap pinggul superior di dekat trokanter, tarik tepi bawah kain sedikit supaya, memperlihatkan pinggul superior, sambil menutupi celah pada area gluteal.
  • Selipkan sprei di bawah pinggang bagian bawah. kain itu sekarang harus pada sudut dengan sudut terendah di trokanter superior, dan sudut atas di pinggang inferior.
  • Letakkan handuk mandi yang tebal, jika diinginkan, di atas selimut di pinggul superiornya untuk keamanan ekstra.

Posisi Miring dapat menjadi posisi yang sangat memuaskan dan sangat nyaman, tetapi tanpa bantalan yang memadai atau kepatuhan yang baik terhadap detail posisi, beberapa gangguan dapat muncul.

Pinggul Nyeri Tanpa memiliki opsi untuk mengubah posisi menjadi terlentang atau rentan selama trimester kedua dan ketiga, pinggul wanita mungkin menjadi sakit karena tidur dan berbaring miring ketika istirahat.

Kompresi Bahu

Selama pijatan yang menyamping, beberapa wanita akan mengalami kompresi pada sendi bahu atau pleksus brakialis, menyebabkan mati rasa atau rasa tidak nyaman pada lengan dan tangan.

Bantalan tambahan di atas meja dapat membantu menghindari hal ini. Selain itu, pastikan bahunya yang inferior ditarik sedikit ke depan dari bawahnya, dan bukannya digulingkan di atas bahunya.

Irisan segitiga busa yang ditempatkan di bawah pinggul dan tulang rusuk klien, meruncing dari sekitar 4 inci di bahu hingga 1/2 inci di pinggul memberi ruang bagi bahu dan mengurangi kompresi.

Ketidakstabilan

Sepanjang pijatan, pastikan posisi klien horizontal ke atas meja.

Punggungnya harus sejajar dengan permukaan meja. Bahu inferior harus ditarik sedikit ke depan untuk membantu mempertahankan posisinya. Bantal kaki bagian atas harus sedikit miring di atas meja dan di antara kaki klien, karena ini akan memungkinkan stabilitas yang lebih tinggi, dibandingkan dengan setiap bantal sejajar dengan ujung meja. Ini bisa dilihat pada Gambar 1

Kenyamanan Praktisi

Sampai Anda terbiasa dengan posisi menyamping, Anda mungkin merasa tegang saat bekerja dari sudut yang berbeda dan dengan pengaruh yang berbeda.

Jika ini masalahnya, tips berikut untuk membantu meningkatkan mekanisme tubuh Anda:

  • Pastikan bahwa meja Anda punya ketinggian yang sesuai
  • Mekanika tubuh terapis yang baik sangat penting untuk menghindari ketegangan. Daripada bekerja di atas klien dengan tekanan ke bawah, seperti halnya seseorang dalam posisi terlentang, Anda akan bekerja dari posisi meluncur horizontal dan sering menggerakkan pinggul Anda. Jaga agar tubuh Anda bergerak saat Anda bekerja, berayun dari satu lutut yang tertekuk ke posisi yang lain dan mulai upaya dari perut Anda, bukan dari tangan atau lengan Anda.

Posisi Semi Berbaring

Semi-berbaring adalah posisi yang sangat baik untuk situasi tertentu dan kadang-kadang disukai oleh klien yang mengalami kesulitan menemukan kenyamanan dalam posisi miring karena masalah pinggul, mual, atau mulas, atau yang hanya ingin alternatif untuk posisi miring.

Kapan Menggunakan Posisi Semi-Berbaring

Posisi semi-berbaring berguna dalam berbagai situasi:

  • Ketika klien merasa tidak nyaman dalam posisi miring.
  • Ketika seorang klien mendekati tanggal HPL
  • Ketika klien mengalami mual yang berlebihan, atau hidung tersumbat ketika dalam posisi lateral.
  • Ketika terapis akan  melakukan elusan perut, di mana akses mudah ke seluruh perut sekaligus diperlukan.
  • Ketika terapis menginginkan akses penuh ke kedua sisi sekaligus kepala, leher, dan bahu.
  • Ketika terapis ingin bekerja lebih langsung pada kaki dan paha depan dan melakukan peregangan pasif dari adduktor pinggul.

Posisi Terlentang

  • Posisi telentang tidak tepat setelah pertengahan trimester kedua, kapan saja perut terlihat membesar dengan bagian atas rahim pada atau di atas pusar, atau kapan saja seorang ibu merasa tidak nyaman dalam posisi tersebut.
  • Periode singkat 10 – 15 menit kadang-kadang bisa tepat, tergantung pada posisi bayi dan kenyamanan seorang ibu.
  • Selama Anda berdua mengamati tanda-tanda kegelisahan atau pusing, seperti peregangan pasif psoas dan rotator pinggul atau penilaian diastasis recti dapat dilakukan tanpa masalah.
  • Seorang wanita hamil biasanya dapat membedakan kapan dia perlu membalikkan punggungnya.

Breathing and Connecting

  • Pijat selama kehamilan adalah waktu yang tepat bagi seorang ibu untuk fokus pada dirinya sendiri dan untuk mencurahkan perhatian untuk memperdalam hubungannya dengan bayinya.
  • Praktik pernapasan yang sadar dan disengaja adalah cara untuk memfasilitasi fokus ini dengan membantunya rileks secara fisik dan meredakan ketegangan emosional.
  • Setiap napas yang ia ambil menyehatkan bayi di dalam dengan aliran oksigen yang meningkat melalui plasenta. Setiap napas dapat memperkuat hubungan antara relaksasi, sentuhan pengasuhan, dan penghilang rasa sakit.
  • Mulailah setiap pijatan dengan mendorong klien untuk mengambil napas dalam-dalam ke perutnya.
  • Visualisasi dari gambar yang menginspirasi dapat memfasilitasi relaksasi yang lebih dalam.

Selama persalinan, visualisasi dikombinasikan dengan pernapasan adalah alat yang sangat baik untuk memudahkan dan membantu membawa ibu melalui ketidaknyamanan atau ketakutan selama kelahiran – tetapi dia harus terbiasa dan nyaman dengan mereka sebelum persalinan dimulai!

 

Massage Pada Ibu Hamil Part 1

Siapa yang pas hamil merasakan, Pegel, Cape, dan pengen hati rasanya di pijat tapi takut kalau kenapa kenapa?

Apakah Pijat Saat Hamil Itu Baik?

Siapa yang ngrasain pengen banget bisa TENGKURAP lalu di massage punggungnya tapi bingung caranya tengkurap dalam konsisi hamil besar begini?

Coba kita ambil pooling ya?

[poll id=”13462″]

[poll id=”13466″]

Nah di artikel ini saya akan sharing tentang pijat pada masa kehamilan ya.

Kebetulan sayapun sangat hobi pijat. Bahkan seminggu sekali palig tidak selalu memanggil praktisi pijat ke rumah untuk bias memijat saya.  Dan bisa dibayangkan jika Anda melakukan pijat, pasti Baik tubuh dan pikiran Anda akan merasa lebih baik setelah pijat. Apalagi ketika berat badan mengalami perubahan drastis dan terjadi perubahan postur juga.

Apakah Pijat aman selama kehamilan

Banyak sekali perubahan anatomi yang terjadi pada ibu hamil. inilah yang menyebabkan perlunya perhatian lebih bagi therapist ketika melakukan pemijatan.

Mulai dari keluhan yang di rasakan oleh ibu hamil yang selalu sangat personal/individual, posisi yang paling nyaman untuk ibu hamil tersebut saat di lakukan pemijatan, hingga tehnik yang harus di terapkan pada masing masing ibu hamil dengan berbagai masalah dan keluhan yang di alami.

Apa saja manfaat Massage selama masa kehamilan?

Banyak sekali manfaat dari massage pada ibu hamil ini. Walaupun penelitian belum terlalu banyak, namun beberapa studi menyatakan bahwa pijat pada masa kehamilan bermanfaat:

Mengurangi Pembengkakan – Satu efek umum kehamilan adalah pembengkakan sendi yang disebabkan oleh berkurangnya sirkulasi dan peningkatan tekanan darah pada pembuluh darah utama. Pijat kehamilan membantu merangsang jaringan lunak dan mengurangi tingkat cairan yang terkumpul di persendian, sehingga mengurangi pembengkakan.

Meredakan Nyeri Saraf – Pada bulan-bulan akhir kehamilan, tekanan rahim di punggung bawah dan panggul menyebabkan banyak wanita mengalami nyeri saraf di area ini. Pijat kehamilan dapat mengurangi rasa sakit saraf ini dengan melepaskan ketegangan pada otot-otot di sekitarnya. Banyak wanita melaporkan bahwa pijatan membantu mengurangi rasa sakit saraf mereka selama kehamilan.

Mengatur Hormon– Penelitian telah menunjukkan bahwa terapi pijat dalam perawatan prenatal dapat membantu mengatur hormon, yang pada gilirannya membantu mengatur suasana hati dan meningkatkan kesehatan jantung. Dalam sebuah penelitian di mana wanita hamil menerima pijat dwi-mingguan selama lima minggu, kadar hormon stres kortisol dan norepinefrin berkurang, sementara tingkat serotonin dan dopamin, neurotransmiter yang terkait dengan kebahagiaan, meningkat. Perubahan hormon ini juga menyebabkan lebih sedikit komplikasi selama kelahiran.

Mengurangi resiko depresi dan kecemasan pada masa kehamilan.

Melakukan pijatan kehamilan juga dapat menempatkan Meningkatkan mood dan semangat ibu. Sehingga membantu Anda dalam keadaan pikiran yang lebih rileks untuk membantu Anda mengatasi semua perubahan besar yang terjadi dalam hidup Anda

Nah jika Anda memutuskan untuk melakukan pemijatan pada masa kehamilan, maka Anda harus komunikatif dengan therapis, ceritakan keluhan yang Anda alami dan komunikasikan pijatan mereka, termasuk posisi yang nyaman atau kurang nyaman saat Anda dilakukan pemijatan.

Bagaimana cara saya berbaring yang AMAN bagi bayi saya di meja pijat ketika saya hamil?

Sejak awal kehamilan, mungkin Anda merasa tidak nyaman berbaring telungkup karena payudara Anda yang mulai bengkak. Dan Anda tidak bisa berbaring telungkup di atas meja pijat tradisional begitu perut Anda mulai tumbuh. Namun ketika Anda pijat di tempat yang mempunyai meja khusus untuk ibu hamil, maka Anda bias dengan tenang, aman dan nyaman untuk tengkurap saat dilakukan pemijatan seperti di Klinik Bidan Kita Klaten. Karena kami menggunakan meja atau bantalan khusus dengan area berlubang dan bantal untuk mengakomodasi perut dan payudara Anda, sehingga Anda dapat berbaring telungkup.

Namun jika tidak tersedia tempat tidur khusus, maka Anda bisa berbaring miring dengan di ganjal beberapa bantal untuk menopang. Jika berbaring telungkup di atas meja pijat kehamilan khusus menekankan punggung bawah Anda, cobalah berbaring miring atau minta terapis Anda untuk membantu Anda menemukan posisi yang nyaman.

Dan ingat bahwa itu bukan ide yang baik untuk berbaring telentang, terutama setelah Anda melewati pertengahan kehamilan, karena berat rahim Anda memberikan terlalu banyak tekanan pada vena yang mengembalikan darah dari kaki Anda ke jantung Anda.

Kapan dikatakan pijat prenatal/ pijat masa kehamilan tidak aman?

  • Pijatan pada masa kehamilan mungkin berisiko dalam beberapa situasi, seperti jika:
  • Anda memiliki bekuan darah atau patah tulang.
  • Anda memiliki cedera atau kondisi kulit yang dapat menjadi semakin buruk jika dilakukan pemijatan. Ini termasuk luka bakar, luka terbuka, infeksi kulit, atau eksim.
  • Anda memiliki reaksi alergi terhadap minyak pijat.

Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang apakah boleh melakukan pijat pranatal, bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan Anda.

Silahkan mulai menghubungi KLINIK BIDAN KITA KLATEN untuk melakukan Pijat kehamilan dengan aman dan nyaman

Referensi:

Field T et al. 2008. Massage therapy reduces pain in pregnant women, alleviates prenatal depression in both parents and improves their relationships. Journal of Bodywork and Movement Therapies 12(2):146-150. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19083666 [Accessed June 2020]

Field T et al. 2010. Prenatal depression effects and interventions: A review. Infant Behavior & Development. 33(4):409-418. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20471091 [Accessed June 2020]

UpToDate. 2016. Mild to moderate antenatal unipolar depression: Treatment. https://www.uptodate.com/contents/mild-to-moderate-antenatal-unipolar-depression-treatment [Accessed June 2020]

Van Kampen M et al. 2015. The efficacy of physiotherapy for the prevention and treatment of prenatal symptoms: A systematic review. International Urogynecology Journal 26(11):1575-1586. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25822028 [Accessed June 2020]

Diabetes Gestasional? Apa Itu?

Pengertian Diabetes Gestasional

Diabetes gestasional merupakan tipe diabetes yang didiagnosa selama kehamilan untuk pertama kalinya. Diabetes jenis ini seringkali mulai timbul pada umur kehamilan ke 24 minggu dan 28 minggu. Apabila Anda terkena diabetes selama kehamilan, hal ini bukan berarti Anda memiliki diabetes sebelum hamil. Walaupun diabetes gestasional dapat meningkatkan resiko Anda untuk terkena diabetes tipe dua di kemudian hari, namun diabetes gestasional biasanya akan menghilang setelah kehamilan.

Seperti tipe diabetes lainnya, diabetes gestasional mempengaruhi cara sel Anda menggunakan gula atau glukosa. Diabetes jenis ini biasanya terjadi ketika hormon yang dikeluarkan oleh plasenta membatasi insulin, mencegah tubuh Anda untuk mengatur peningkatan gula darah yang disebabkan oleh kehamilan secara efektif. Insulin sendiri merupakan hormon yang diproduksi oleh pankreas yang berfungsi untuk mengatur metabolisme tubuh, seperti karbohidrat dan lemak, serta membantu tubuh Anda merubah gula menjadi energi. Diabetes gestasional dapat menimbulkan resiko komplikasi baik bagi Anda maupun bayi Anda. Kabar baiknya, resiko ini dapat diatasi apabila Anda mengelola diabetes Anda dengan baik. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda ketahui mengenai diabetes gestasional.

Apa gejalanya?

Seringkali, diabetes gestational terjadi tanpa gejala. Namun, apabila Anda mengalami suatu gejala, gejala-gejala yang mungkin terjadi antara lain adalah:

  • Kelelahan
  • Pandangan buram
  • Rasa haus yang berlebihan
  • Keinginan untuk buang air kecil serta volume urin yang lebih tinggi dari biasanya
  • Adanya kandungan gula dalam urin 

Faktor resiko

Semua ibu hamil dapat mengalami diabetes gestasional, namun resiko Anda akan meningkat apabila:

  • BMI (Body Mass Index) Anda lebih dari 30 (Catatan: cara menghitung BMI adalah berat badan / (tinggi badan) ²).
  • Melahirkan bayi besar (macrosomia) di persalinan sebelumnya.
  • Memiliki riwayat diabetes gestasional di kehamilan sebelumnya.
  • Anda memiliki anggota keluarga yang mempunyai diabetes.
  • Hamil anak kembar
  • Anda mengalami kenaikan berat badan yang lebih besar dari seharusnya.

Apabila Anda termasuk dalam salah satu atau beberapa faktor resiko diatas, jagalah nutrisi Anda selama kehamilan dan lakukan pemeriksaan diabetes gestasional selama kehamilan. Sebagai referensi tambahan, berikut ini adalah kenaikan berat badan ideal untuk ibu hamil yang mengandung 1 bayi berdasarkan BMI:

  • BMI < 18,5 kg/m² = 12,5 – 18 kg
  • BMI 18,5 – 24,9 kg/m² = 11,5 – 16 kg
  • BMI 25 – 29,9 kg/m² = 7 – 11,5 kg
  • BMI > 30 kg/m² = 5 – 9 kg 

Apa efeknya dalam kehamilan?

Gula darah yang tidak terkontrol pada ibu-ibu yang terkena diabetes gestasional dapat menimbulkan berbagai masalah baik bagi ibu maupun bayi. Ditambah lagi, apabila Anda tidak menjaga diabetes Anda, gula darah Anda akan tetap tinggi selama kehamilan dan menimbulkan berbagai komplikasi. Berikut ini adalah beberapa komplikasi yang mungkin dapat terjadi akibat diabetes gestasional.

  • Bayi besar (macrosomia)

Diabetes yang tidak dikendalikan dengan baik dapat membuat gula darah bayi menjadi tinggi. Hal ini membuat bayi Anda tumbuh lebih besar dari seharusnya atau yang juga disebut dengan microsomia. Bayi yang besar ini dapat menimbulkan komplikasi lain bagi persalinan Anda. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai bayi besar, klik disini.

  • Gula darah rendah (hypoglycemia)

Seringkali, para ibu yang mengkonsumsi insulin atau obat diabetes lainnya dapat mempunyai gula darah yang terlalu rendah. Apabila tidak diobati, hal ini dapat menjadi masalah yang serius. Selain itu, apabila Anda tidak mengkontrol diabetes Anda, bayi Anda juga dapat mempunyai gula darah rendah setelah persalinan. Di beberapa kasus yang parah, gula darah rendah pada bayi dapat menyebabkan bayi Anda menjadi kejang. Namun kabar baiknya, hal ini dapat dihindari apabila Anda menjaga dan mengkontrol diabetes Anda dengan baik.

  • Preeklampsia atau tekanan darah tinggi

Apabila gula darah Anda tinggi, metabolisme Anda juga akan terganggu. Hal ini membuat aliran darah Anda tidak lancar, menyebabkan tekanan darah tinggi atau bahkan preeklampsia. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai preeklampsia, klik disini.

  • Obesitas atau diabetes tipe 2 di kemudian hari

Apabila Anda memiliki diabetes gestasional, bayi Anda akan memiliki resiko yang lebih besar untuk terkena diabetes tipe dua atau obesitas di kemudian hari. Maka dari itu, sangatlah penting untuk menjaga nutrisi si kecil.

  • Kematian (stillbirth)

Walaupun kasusnya cukup langka, namun apabila tidak diobati dan tidak dijaga dengan baik, diabetes gestasional dapat menyebabkan kematian bayi setelah persalinan.

Bagaimana cara mencegahnya?

Walaupun Anda tidak dapat mencegah diabetes gestasional sepenuhnya, namun Anda dapat mengurangi resiko terkena diabetes gestasional dengan memiliki gaya hidup sehat, berolahraga secara rutin, mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, dan merencanakan kehamilan Anda dengan baik, termasuk melakukan pemeriksaan menyeluruh sebelum Anda memutuskan untuk hamil. Apabila Anda ternyata memiliki diabetes atau kelebihan berat badan sebelum Anda hamil, konsultasikanlah terlebih dahulu dengan provider Anda untuk memperbaiki kondisi Anda terlebih dahulu. Bahkan apabila Anda dapat mengurangi sedikit berat badan Anda, itu sudah sangat membantu untuk mengurangi resiko Anda terkena diabetes gestasional selama kehamilan. 

Tips untuk para ibu yang mempunyai diabetes gestasional

Apabila Anda memiliki diabetes gestasional, berikut ini adalah beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk menjaga dan mengendalikan diabetes Anda.

  • Konsumsi makanan bergizi seimbang

Konsumsilah makanan yang sehat dan bergizi seimbang. Konsultasikanlah dengan ahli diet Anda mengenai makanan-makanan yang baik untuk Anda konsumsi apabila Anda mempunyai diabetes. Selain itu, ahli diet Anda juga dapat membantu Anda untuk mengatur gula darah Anda selama kehamilan Anda.

  • Berolahragala secara teratur

Berolahraga merupakan cara sederhana yang dapat Anda lakukan untuk menjaga gula darah Anda tetap terkendali. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai olahraga selama kehamilan, klik disini.

  • Awasi gula darah Anda

Selama kehamilan, tubuh Anda akan mengalami berbagai perubahan. Perubahan-perubahan ini memerlukan banyak energi dan hal ini membuat tingkat gula darah Anda dapat berubah-rubah sangat cepat. Awasi gula darah Anda sesering mungkin sesuai dengan rekomendasi provider kesehatan Anda. Sebagai referensi, berikut ini adalah acuan yang dapat Anda gunakan ketika memeriksa gula darah Anda.

– Sebelum makan, 95 mg/dl atau kurang.

– Satu jam sesudah makan, 140 mg/dl atau kurang.

– Dua jam sesudah makan, 120 mg/dl atau kurang

  • Gunakan insulin apabila Anda memerlukannya

Apabila Anda mempunyai diabetes gestasional dan provider kesehatan Anda menyuruh Anda untuk menggunakan insulin, gunakanlah insulin seperti yang diarahkan untuk menjaga gula darah Anda tetap terkendali.

  • Periksakan diabetes Anda setelah persalinan

Periksakanlah diabetes Anda 6 sampai 12 minggu setelah bayi Anda lahir dan lakukanlah pemeriksaan setiap 1 sampai 3 tahun sekali. Pada umumnya, diabetes gestasional akan menghilang segera setelah persalinan. Namun apabila diabetes ini tidak kunjung hilang, maka tandanya Anda mungkin menderita diabetes tipe 2. Maka dari itu sangatlah penting bagi para ibu yang memiliki diabetes gestasional untuk tetap memiliki pola hidup sehat dan berolahraga bahkan setelah si kecil lahir untuk mencegah adanya diabetes tipe 2.

 

Knowledge is power~ 

Sumber:

  • https://www.cdc.gov/pregnancy/diabetes-gestational.html
  • https://www.diabetes.org/diabetes/gestational-diabetes
  • https://www.healthline.com/health/gestational-diabetes
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gestational-diabetes/symptoms-causes/syc-20355339
  • https://www.nhs.uk/conditions/gestational-diabetes/
  • https://www.whattoexpect.com/pregnancy/pregnancy-health/gestational-diabetes/

 

Bayi Besar

Pengertian Bayi Besar

Istilah bayi besar atau yang disebut juga dengan macrosomia merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut bayi yang lebih besar dari rata rata. Suatu bayi dapat disebut sebagai macrosomia apabila ia mempunyai berat badan yang lebih dari 4 kg. Macrosomia atau bayi besar dapat menimbulkan berbagai resiko komplikasi saat persalinan, baik bagi Anda maupun bayi Anda. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus Anda ketahui mengenai bayi besar.

Apa penyebabnya?

Bayi besar atau macrosomia biasanya terjadi ketika bayi mendapat nutrisi yang lebih dari yang ia perlukan ketika di dalam kandungan. Macrosomia biasanya disebabkan oleh faktor genetik dan kondisi sang ibu, contohnya seperti diabetes dan obesitas. Di beberapa kasus tertentu, sang bayi dapat mempunyai kondisi medis yang membuatnya tumbuh lebih cepat dan lebih besar. Namun, kasus seperti ini cukup jarang terjadi.

Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko terjadinya macrosomia, seperti:

  • Diabetes

Macrosomia seringkali terjadi apabila Anda memiliki diabetes sebelum kehamilan atau apabila Anda mulai memiliki diabetes ketika Anda hamil (diabetes gestasional). Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai diabetse gestasional, klik disini…. Apabila diabets Anda tidak dijaga dengan baik, bayi Anda kemungkinan besar akan memiliki bahu yang lebih besar dan akan memiliki lemak yang lebih banyak dari para bayi yang ibunya tidak memiliki diabetes.

  • Riwayat microsomia

Apabila di persalinan Anda yang sebelumnya bayi Anda cukup besar, maka Anda akan lebih beresiko untuk mempunyai bayi yang besar di kehamilan setelahnya. Selain itu, apabila Anda memiliki berat badan yang lebih dari 4 kg ketika Anda dilahirkan, Anda memiliki resiko untuk melahirkan bayi yang besar pula.

  • Obesitas dan peningkatan berat badan yang berlebihan selama kehamilan

Macrosomia akan lebih mungkin terjadi apabila seorang ibu yang memiliki berat badan normal mengalami kenaikan berat badan sebanyak lebih 15 kg selama kehamilan atau apabila seorang ibu yang mengalami obesitas mengalami kenaikan berat badan lebih dari 9 kg selama kehamilan.

  • Hamil anak laki laki

Macrosomia lebih sering terjadi pada bayi laki-laki karena bayi laki-laki pada umumnya akan memiliki berat badan yang lebih berat daripada bayi perempuan ketika dilahirkan. Berdasarkan penelitian, sebagian besar bayi yang lahir dengan berat badan lebih dari 4,5 kg adalah bayi laki-laki.

  • Kehamilan lebih dari 40 minggu

Walaupun HPL (hari perkiraan lahir) hanyalah perkiraan dan bukannya tanggal pasti lahirnya bayi Anda, namun apabila kehamilan Anda lebih dari 40 minggu, bayi Anda mungkin dapat menjadi lebih besar. Hal ini dikarenakan karena semakin lama bayi Anda berada di kandungan Anda, semakin banyak waktu yang ia punya untuk bertumbuh.

  • Umur

Berdasarkan penelitian, para ibu yang memiliki umur kurang dari 17 tahun dan lebih dari 35 tahun seringkali cenderung memiliki bayi yang besar.

Bagaimana cara mengetahuinya?

Untuk mendiagnosa bayi-bayi macrosomia, provider kesehatan Anda biasanya akan menanyakan mengenai riwayat kondisi medis dan kehamilan Anda yang sebelumnya. Selama kehamilan, provider Anda dapat menentukan perkiraan berat badan bayi Anda, namun, perkiraan ini tidak selalu akurat. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan provider Anda untuk mengetahui perkiraan ukuran bayi Anda:

  • Mengukur tinggi fundus

Ketika Anda melakukan kontrol rutin, provider Anda mungkin akan mengukur tinggi fundus Anda. Fundus merupakan panjang yang diukur dari puncak rahim Anda sampai ke tulang pubis Anda. Tinggi fundus ini akan berbeda-beda sesuai dengan umur kehamilan Anda. Tinggi fundus yang lebih besar dapat mengindikasikan bayi besar atau macrosomia.

  • USG

Ketika Anda melakukan pemeriksaan USG, biasanya disana tertera perkiraan berat badan bayi Anda. Walaupun perkiraan berat badan ini belum tentu akurat, namun perkiraan berat badan ini dapat menjadi gambaran dan membantu mengira-ngira apakah bayi Anda terlalu besar apa tidak.

  • Memeriksa banyaknya ketuban

Macrosomia bisa diketahui melalui banyaknya air ketuban atau yang juga dikenal dengan istilah AFI (Amniotic Fluid Index). Jumlah cairan ketuban merefleksikan jumlah urin yang dikeluarkan bayi Anda. Bayi-bayi yang besar memiliki kecenderungan memproduksi lebih banyak urin. Hal ini membuat banyaknya cairan ketuban menjadi pertanda bayi besar.

Komplikasi yang dapat terjadi

Bayi besar datang dengan berbagai resiko terjadinya komplikasi. Berikut ini adalah beberapa komplikasi yang mungkin terjadi akibat macrosomia.

Bagi ibu:

  • Distosia bahu

Selama persalinan, macrosomia dapat membuat bahu si kecil tidak dapat keluar dari jalan lahir (distosia bahu), hal ini menimbulkan adanya cidera lahir dan memerlukan penggunaan vacum atau fosep selama persalinan. Bahkan di beberapa kasus tertentu, operasi sesar darurat mungkin akan dibutuhkan.

  • Sobekan perineum

Selama persalinan, macrosomia dapat membuat bayi melukai jalan lahir, contohnya seperti robekan di perineum.

  • Pendarahan

Macrosomia dapat meningkatkan resiko terjadinya atonia uteri (kondisi dimana rahim Anda tidak dapat berkontraksi dengan kuat setelah persalinan). Hal ini dapat menyebabkan pendarahan pasca persalinan atau yang juga disebut dengan PPH. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pendarahan pasca persalinan, klik disini.

  • Ruptur uteri

Apabila Anda memiliki riwayat persalinan sesar sebelumnya, makrosomia dapat meningkatkan resiko terjadinya ruptur uteri (rahim sobek/pecah) selama persalinan, yangmana merupakan komplikasi yang jarang terjadi namun sangat serius.

Bagi bayi:

  • Gula darah rendah

Bayi yang didiagnosa dengan macrosomia sebagian besar akan lahir dengan tingkat gula darah yang lebih rendah daripada bayi yang lahir dengan berat badan normal.

  • Obesitas pada anak

Penelitian menemukan bahwa para bayi yang lahir dengan macrosomia memiliki resiko yang lebih tinggi untuk mengalami obesitas pada anak.

  • Sindrom metabolik

Bayi yang lahir dengan macrosomia memiliki resiko lebih tinggi untuk menderita sindrom metabolik di masa anak-anak. Sindrom metabolik merupakan penyakit campuran yang meliputi peningkatan tekanan darah, peningkatan gula darah, lemak berlebihan di area pinggang, dan tingkat kolesterol yang tidak normal. Hal ini dapat meningkatkan resiko terjadinya penyakit jantung, stroke, dan diabetes.

Bagaimana cara mencegahnya?

Mungkin Anda tidak dapat mencegah macrosomia, namun Anda dapat membuat kehamilan Anda menjadi lebih sehat. Penelitian menunjukkan bahwa berolahraga dan mengkonsumsi makanan bergizi seimbang saat kehamilan dapat menurunkan resiko macrosomia. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegah macrosomia:

  • Lakukan pemeriksaan sebelum Anda memutuskan untuk hamil

Apabila Anda berencana untuk hamil, lakukanlah pemeriksaan dan konsultasikanlah dengan provider kesehatan Anda terlebih dahulu. Apabila Anda obesitas, Anda mungkin akan diarahkan ke spesialis yang dapat membantu Anda meraih berat badan normal sebelum memulai kehamilan Anda.

  • Kontrol berat badan Anda

Ingatlah untuk mengontrol berat badan Anda selama kehamilan dan konsumsilah makanan yang bergizi seimbang. Ketahuilah kandungan vitamin dan mineral yang benar-benar Anda butuhkan sebelum Anda memutuskan untuk mengkonsumsi suplemen karena suplemen dan nutrisi yang berlebihan dapat menyebabkan macrosomia. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai nutrisi yang Anda perlukan selama kehamilan, klik disini (trimester satu, trimester dua, trimester ketiga).

  • Kendalikan diabetes Anda

Apabila Anda mempunyai diabetes sebelum kehamilan atau mulai mempunyai diabetes selama kehamilan (diabetes gestasional), konsultasikanlah dengan provider kesehatan Anda untuk menjaga dan mengendalikan diabetes Anda. Mengendalikan gula darah Anda pada umumnya adalah cara yang terbaik untuk mengindarkan Anda dari berbagai komplikasi, termasuk macrosomia.

  • Olahragalah

Berolahraga sangatlah penting untuk menjaga berat badan Anda dan bayi Anda. Selain itu, berolahraga juga dapat menghindarkan Anda dari berbagai komplikasi dan masalah selama kehamilan dan membuat persalinan Anda lebih lancar. Lakukan olahraga yang cocok untuk Anda dan konsultasikanlah terlebih dahulu dengan provider Anda sebelum Anda ingin mulai berolahraga secara rutin. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai olahraga selama kehamilan, klik disini.

 

Knowledge is power~

Sumber:

  • https://www.healthline.com/health/macrosomia#causes-and-risk-factors
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/fetal-macrosomia/symptoms-causes/syc-20372579
  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17795-fetal-macrosomia
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3868121/
  • https://www.whattoexpect.com/pregnancy/macrosomia

 

Pendarahan Pasca Persalinan

Pengertian Pendarahan Pasca Persalinan

Setelah melahirkan, Anda akan mengalami pendarahan ringan yang disertai dengan penggumpalan darah. Pendarahan ini disebut juga dengan lokhia dan merupakan suatu hal yang normal. Jumlah pendarahan yang Anda alami ini akan berbeda seiring berjalannya waktu. Pada umumnya, Anda akan mengalami pendarahan yang paling deras di beberapa jam pertama pasca persalinan. Pendarahan ini akan berkurang di jam-jam dan hari hari berikutnya.

Kapan Terjadi?

Pendarahan ini biasanya akan berlangsung sampai dengan 6 atau 7 minggu pasca persalinan. Berikut ini adalah beberapa tipe pendarahan yang akan Anda temui setelah melahirkan:

  • 24 jam pertama

Di waktu ini Anda biasanya akan mengalami pendarahan yang cukup deras dan darah Anda akan berwarna merah cerah. Anda mungkin juga akan mengeluarkan satu atau dua gumpalan darah sebesar tomat atau beberapa gumpalan darah kecil sekecil anggur.

  • 2 sampai 6 hari setelah persalinan

Pendarahan Anda mulai berkurang dan darah Anda berwarna coklat gelap atau merah pudar. Hal ini biasanya tanda bahwa darah tersebut tidak lagi disebabkan oleh pendarahan yang berlanjut. Anda mungkin juga akan merasakan bahwa darah Anda keluar ketika Anda menyusui, setelah menyusui, atau saat memompa ASI. Di waktu ini Anda biasanya masih akan mengeluarkan beberapa gumpalan darah kecil seukuran penghapus pensil.

  • 7 sampai 10 hari setelah persalinan

Darah yang keluar berwarna coklat muda atau pink kemerahan. Darah yang keluar pada waktu ini akan menjadi lebih ringan atau sedikit dari 6 hari pertama setelah persalinan. Namun, apabila Anda sedang menyusui, Anda mungkin menyadari akan ada sedikit darah yang mengalir ketika Anda sedang menyusui atau memompa ASI atau setelahnya.

  • 11 sampai 14 hari setelah persalinan

Darah yang keluar di waktu ini akan memiliki warna yang lebih pudar atau lebih cerah dan apabila ada gumpalan, gumpalan tersebut biasanya sangat kecil. Jika aktivitas fisik Anda di hari-hari ini cukup berat, Anda mungkin akan menyadari bahwa darah yang keluar akan menjadi lebih banyak untuk sementara dan warnanya akan lebih merah. Jumlah darah yang keluar di waktu ini akan menjadi lebih sedikit daripada 10 hari pertama setelah persalinan.

  • 3 sampai 4 minggu setelah persalinan

Pada waktu-waktu ini, darah yang keluar akan menjadi sangat sedikit. Vagina Anda mungkin akan mengeluarkan cairan berwarn krem atau terkadang juga disertai dengan semburat darah berwarna coklat atau merah muda karena vagina Anda sedang bekerja untuk kembali ke kondisi semula ketika sebelum Anda hamil. Terkadang pendarahan Anda akan berhenti total di masa ini dan Anda mungkin akan mulai mengalami menstruasi lagi.

  • 5 sampai 6 minggu setelah persalinan

Pendarahan pasca persalinan pada umumnya akan berhenti di minggu ke-5 dan 6. Namun, Anda terkadang mungkin akan mendapati flek berwarna coklat, merah, atau kuning. Apabila Anda mengalami pendarahan di masa ini, mungkin itu artinya Anda mulai siklus menstruasi Anda lagi, terutama apabila Anda sedang tidak menyusui. Apabila Anda menemukan pendarahan atau gumpalan darah baru yang tidak biasa di masa ini, segera konsultasikanlah dengan provider Anda.

Pada masa-masa ini, Anda tidak disarankan untuk menggunakan tampons atau memasukkan barang apapun ke dalam vagina Anda sampai sekurangnya 6 minggu setelah persalinan. Anda biasanya juga akan menemui provider Anda pada minggu ke-4 atau ke-6 untuk melakukan kontrol pasca persalinan. Namun, Anda mungkin akan diharuskan untuk menemui provider Anda lebih awal apabila Anda mengalami komplikasi atau melahirkan melalui operasi sesar.

Jenis-Jenis Lokhia

Lokhia merupakan pendarahan ringan yang Anda alami pasca persalinan. Lokhia merupakan sesuatu yang normal dan biasanya terdiri dari darah, dinding rahim Anda yang luruh, bakteri, jaringan-jaringan yang mati, dan lendir. Lokhia pada umumnya memiliki aroma yang sama seperti aroma darah menstruasi Anda. Lokhia biasanya berasal dari pelepasan plasenta dari dinding rahim Anda. Namun, darah tambahan juga dapat hadir dari adanya robekan atau luka ketika proses persalinan. Lokhia dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu:

  • Lokhia rubra

Lokhia rubra merupakan pendarahan tahap pertama setelah Anda melahirkan. Lokhia jenis ini memiliki warna merah terang dan dimulai sehari atau dua hari setelah Anda melahirkan. Lokhia rubra pada umumnya terdiri dari darah, sedikit membran, cairan serviks, dan mekonium (buang air besar pertama bayi Anda) yang mungkin keluar dari bayi Anda selama proses persalinan.

  • Lokhia serosa

Lokhia serosa adalah pendarahan tahap kedua setelah lokhia rubra. Lokhia jenis ini berwarna merah muda kecoklatan. Di tahap ini, konsistensi lokhia Anda jadi lebih berair dan dapat berlangsung sampai sekitar 10 hari setelah persalinan.

  • Lokhia alba

Lokhia alba merupakan tahap akhir dari lokhia. Di tahap ini, lokhia yang keluar tidaklah banyak dan berwarna putih kekuningan. Lokhia jenis ini biasanya berlangsung mulai dari minggu ketiga sampai dengan minggu keenam pasca persalinan. Lokhia jenis ini pada umumnya terdiri dari sel darah putih, sel jaringan, kolesterol, lemak, dan lendir.

Apabila Anda sedang menyusui, lokhia Anda biasanya akan menjadi lebih deras dari biasanya karena menyusui dapat membantu rahim Anda untuk berkontraksi. Selain menyusui, aktivitas yang terlalu berat juga dapat meningkatkan jumlah lokhia Anda.

Lokhia merupakan sesuatu yang normal dan dialami oleh semua ibu pasca persalinan. Namun segera konsultasikanlah dengan provider Anda apabila Anda terus mengeluarkan gumpalan darah yang besar setelah 24 jam setelah persalinan, apabila jumlah dan intensitas lokhia Anda meningkat seiring berjalannya waktu, apabila lokhia Anda memiliki aroma yang Anda, dan apabila Anda mengalami sakit panggul. 

Postpartum Hemorrhage

Postpartum hemorrhage, atau PPH merupakan pendarahan berbahaya yang terjadi pasca persalinan. Berbeda dengan lokhia, PPH merupakan pendarahan hebat dimana seorang ibu kehilangan 500 ml darah atau bahkan lebih setelah persalinan. Walaupun pendarahan setelah persalinan bukanlah sesuatu yang asing, namun pendarahan hebat dimana Anda kehilangan 1 liter atau bahkan lebih dapat mempengaruhi kemampuan tubuh Anda untuk menjaga tekanan darah Anda, menyebabkan shock atau bahkan kematian. Postpartum hemorrhage pada umumnya dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:

  • PPH Primer

PPH primer merupakan kondisi dimana Anda kehilangan 500 ml atau lebih darah selama 24 jam pertama setelah persalinan Anda. PPH primer ini dapat digolongkan lagi menjadi minor (ketika Anda kehilangan 500 ml – 1 liter darah setelah persalinan) dan major (ketika Anda kehilangan lebih dari 1 liter darah setelah persalinan).

  • PPH Sekunder

PPH sekinder terjadi ketika Anda mengalami pendarahan yang tidak biasa atau pendarahan yang cukup deras dalam rentang waktu setelah 24 jam sampai 12 minggu setelah persalinan Anda.

Apa penyebab PPH?

Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya PPH, diantaranya adalah 4T:

  • Tone

Atonic uterus atau atonia uteri sampai saat ini menjadi penyebab utama terjadinya PPH (70% kasus PPH disebabkan oleh atonia uteri). Atonia uteri merupakan kondisi dimana tonus otot rahim hilang sehinga rahim tidak dapat lagi berkontraksi. Setelah bayi dan plasenta Anda lahir, rahim Anda normalnya akan berkontraksi untuk membantu menekan pembuluh darah dimana pelepasan plasenta terjadi, sehinga tidak dapat mengurangi aliran darah yang keluar. Namun di kasus atonia uteri, rahim Anda tidak dapat berkontraksi sehingga menyebabkan terjadinya pendarahan. Apabila Anda mengalami pendarahan pasca persalinan dan rahim Anda terasa lunak, maka kemungkinan besar, pendarahan Anda disebabkan oleh atonia uteri.

  • Trauma

Selain atonia uteri, PPH juga dapat disebabkan oleh trauma. Bahkan, 20% dari kasus PPH disebabkan oleh trauma atau kerusakan pada rahim. Trauma ini dapat bermacam macam, mulai dari robekan di serviks atau jaringan vagina, pembuluh darah yang pecah di vagina, sampai di kasus langka, rahim yang pecah atau yang biasa disebut dengan ruptur uteri juga dapat menyebabkan PPH. Selain itu, hematoma (gumpalan darah di luar pembuluh darah yang terjadi ketika dinding pembuluh darah mengalami kerusakan sehingga darah keluar menuju jaringan yang bukan tempatnya dan membeku) yang pecah atau luka juga dapat menyebabkan PPH.

  • Tissue

Tissue disini berarti Anda mempunyai masalah dengan plasenta Anda (plasenta yang luka atau terlalu lengket). Sampai saat ini diperkirakan bahwa 10% kasus PPH disebabkan oleh hal ini. Masalah dengan plasenta dapat berarti plasenta Anda terlalu lengket atau terlalu rapuh sehingga dapat membuat sebagian plasenta Anda tertinggal di rahim ketika plasenta Anda lahir, plasenta Anda menutupi jalan lahir (plasenta privea), atau solusio plasenta (plasenta lepas sebelum waktunya) yang terjadi saat proses persalinan.

  • Thrombin

Thrombin merupakan protein yang berperan dalam penggumpalan darah dan membantu mencegah pendarahan saat persalinan. Terkadang, di beberapa kasus tertentu, walaupun cukup langka (kurang dari 1%), terdapat kondisi yang menyebabkan kurangnya thrombin dalam tubuh dan menyebabkan PPH. Beberapa kondisi tersebut antara lain adalah penyakit von Willebrand, hemofilia, dan idiopathic thrombocytopenia purpura yang biasanya terdiagnosa melalui beragam tes darah. 

Apa gejalanya?

Berikut ini adalah beberapa gejala PPH yang paling umum:

  • Pendarahan terus menerus dan tidak dapat dikendalikan, tidak kunjung berhenti, dan tidak mereda
  • Penurunan tekanan darah atau terjadi tanda tanda shock. Penurunan tekanan darah dan shock dapat ditandai dari pandangan yang memudar, tubuh merinding, kulit lengket secara tiba tiba, atau dtgup jantung yang sangat cepat, perasaan bingung, pusing, lemah, atau mengantuk secara tiba tiba, dan perasaan seperti Anda ingin pingsan.
  • Mual atau muntah
  • Kulit pucat
  • Pembengkaan atau rasa sakit di sekitar vagina atau di perineum (area diantara vagina dan rektum) 

Siapa yang beresiko terkena PPH?

 

Apabila Anda temasuk dalam beberapa faktor resiko dibawah ini, penting diingat bahwa Anda kemungkinan besar juga tidak akan terkena PPH saat persalinan. Bahkan, faktanya, sebagian besar ibu yang mengalami PPH tidak mempunyai resiko apapun. Walaupun begitu, apabila Anda termasuk dalam orang yang beresiko terkena PPH, ada baiknya bahwa Anda melahirkan di rumah sakit dan telah memiliki akses untuk tranfusi darah apabila Anda memerlukannya. Berikut ini adalah beberapa faktor resiko PPH:

Sebelum persalinan:

  • Plasenta privea (plasenta menutupi jalan lahir)
  • Solusio plasenta (plasenta yang lepas dari rahim sebelum waktunya)
  • Hamil anak kembar
  • Preeklampsia atau tekanan darah tinggi
  • Riwayat PPH di kehamilan sebelumnya
  • Obesitas
  • Anemia
  • Fibroid rahim (tumor rahim)
  • Penggumpalan darah bermasalah
  • Mengkonsumsi obat pengencer darah

Saat persalinan:

  • Persalinan melalui operasi sesar
  • Persalinan dengan induksi
  • Kelahiran plasenta yang tertunda atau plasenta yang tertahan
  • Robekan perineum atau episiotomi (robekan yang sengaja dibuat untuk membantu proses persalinan)
  • Persalinan menggunakan forsep atau vakum
  • Persalinan lama (lebih dari 12 jam)
  • Bayi besar (berat badan bayi lebih dari 4 kg)
  • Persalinan bayi pertama di umur lebih dari 40 taun
  • Mengalami demam selama proses persalinan
  • Bius total saat proses persalinan

Seringkali, resiko-resiko diatas ada diluar kendali Anda, maka dari itu sangatlah penting bagi Anda untuk membuat birth plan selama kehamilan untuk mempersiapkan persalinan Anda, dan di dalam birth plan Anda, tidak hanya provider yang Anda cari, namun juga sumber untuk transfusi darah apabila PPH terjadi. Namun, apabila Anda mengalami anemia selama kehamilan, Anda dapat mengkonsumsi makanan-makanan yang dapat membantu mengatasi anemia Anda. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai anemia selama kehamilan, klik disini.

Bagaimana pengobatannya?

Tujuan penanganan PPH adalah untuk menghentikan pendarahan secepat mungkin. Dalam penanganannya, biasanya provider Anda akan memberikan Anda obat suntik untuk membantu menghentikan pendarahan serta memberikan infus dan oksigen. Selain itu, Anda akan diberikan transfusi darah atau obat yang dapat membantu untuk penggumpalan darah. Apabila pendarahan Anda disebabkan oleh plasenta yang tertinggal dalam rahim Anda, maka provider Anda akan memasukkan tangannya dan merogoh sisa-sisa plasenta yang masih menempel di rahim Anda. Apabila setelah semua itu pendarahan terus berlanjut, tindakan operasi mungkin akan diperlukan. Berikut ini adalah beberapa prosedur yang mungkin akan dilakukan oleh provider kesehatan Anda untuk membantu mengkontrol pendarahan:

  • Provider Anda mungkin akan memasukkan “balon” di dalam rahim Anda untuk membantu menekan pembuluh darah yang pecah, menghentikan pendarahan. Balon ini biasanya akan diambil di hari selanjutnya.
  • Operasi laparotomi (prosedur bedah yang bertujuan untuk membuka dinding perut agar dapat memiliki akses ke organ-organ di area perut yang memerlukan tindakan tertentu) mungkin akan dilakukan untuk menghentikan pendarahan. Laparotomi biasanya diikuti dengan menali atau menutup pembuluh darah tang pecah dengan jahitan, gel kusus, atau lem khusus.
  • Terkadang, hysterectomi (pengangkatan rahim) mungkin juga dilakukan untuk mengendaliakn pendarahan yang berlebihan.

Setelah pendarahan Anda dapat dihentikan, Anda biasanya akan diobservasi sampai kondisi Anda cukup baik untuk dipindahkan ke kamar postpartum.

PPH merupakan sesuatu yangs serius dan berbahaya, namun apabila diatasi dengan cepat dan pendarahan dapat segera dihentikan, Anda akan dapat pulih sepenuhya secara segera.

 

Knowledge is power~

Sumber:

  • https://www.healthline.com/health/pregnancy/complications-uterine-hemorrhage#risk-factors

Olahraga yang Dapat Anda Lakukan Pasca Persalinan

Olahraga Apa Saja Yang Bisa Dilakukan?

Tetap aktif setelah melahirkan merupakan hal sederhana yang dapat Anda lakukan yang akan menghindarkan Anda dari berbagai masalah seperti kelelahan, penggumpalan darah, insomnia, stress, dan bahkan postpartum depression. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai postpartum depression, klik disini. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penggumpalan darah pasca persalinan, klik disini.

Menurut Penelitian

Menurut para ahli, Anda dapat mulai melakukan latihan kegel dan berjalan-jalan santai mulai dari 24 jam bertama setelah Anda melahirkan. Anda pada umumnya dapat melakukan jalan-jalan santai selama 30 menit setiap harinya setelah persalinan, namun apabila persalinan Anda sebelumnya cukup rumit atau apabila Anda melahirkan dengan operasi sesar, Anda dapat berjalan-jalan santai selama 5 menit setiap harinya di minggu-minggu pertama. Yang paling penting adalah beranjak dari tempat tidur Anda dan menggerakkan badan Anda, bahkan dengan hanya berjalan ke dapur atau mengelilingi kasur Andapun sudah sangat membantu.

Kapan Sebaiknya Olahraga?

Apabila Anda ingin melakukan olahraga yang lain, ingatlah untuk mengkonsultasikannya terlebih dahulu dengan provider Anda dan dengarkan tubuh Anda.

Apabila Anda sebelumnya melahirkan normal tanpa komplikasi apapun, selama Anda tidak mengalami gejala-gejala yang berbahaya seperti sakit di area perut, vagina, pendarahan, inkontinensia urin, atau prolapse vagina, Anda dapat memulai latihan ringan yang tentunya telah dimodifikasi segera setelah Anda melahirkan (tentunya dengan seijin provider kesehatan Anda). Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai inkontinensia urin, klik disini. Sedangkan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai prolapse vagina, klik disini.

Apabila Anda melahirkan normal namun mengalami robekan, Anda mungkin akan memerlukan 2-3 minggu untuk fase penyembuhan apabila robekan Anda cukup parah. Di masa-masa penyembuhan tersebut, konsultasikanlah dengan provider Anda mengenai aktivitas yang dapat Anda lakukan untuk menjaga badan Anda tetap aktif, contohnya berjalan santai.

Apabila Anda melahirkan dengan operasi sesar, Anda biasanya akan disarankan untuk mulai berjalan sehari setelah operasi apabila memungkinkan, atau segera setelah Anda siap. Hal ini dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah Anda, mengurangi resiko penggumpalan darah yang berbahaya, dan membantu mencegah sembelit. Namun, Anda mungkin harus menunggu lebih lama sebelum melakukan latihan-latihan yang intens. Untuk mengetahui mengenai olahraga yang dapat Anda lakukan setelah operasi sesar, klik disini.

Latihan pasca persalinan yang dapat Anda lakukan

  1. Kegel

Latihan kegel adalah latihan sederhana yang dapat Anda lakukan untuk menjaga otot dasar panggul Anda agar tetap kuat. Untuk melakukannya, kencangkanlah otot Anda seperti ketika Anda ingin menahan buang air kecil dan buang air besar atau kentut. Ingatlah untuk tidak ikut mengencangkan pantat, perut, dan otot di area paha dalam Anda saat melakukan latihan ini. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai latihan kegel, klik disini.

  1. Berjalan

Berjalan merupakan latihan yang mudah dan dapat sangat berguna bagi Anda. Mulailah perlahan lahan dari beranjak dari tempat tidur Anda, lalu berjalan 5-10 menit sehari sebanyak sekitar 3-5 kali seminggu. Tingkatkan intensitasnya secara bertahap sampai menjadi 30-40 menit sehari. Ingatlah untuk mendengarkan tubuh Anda dan tidak memaksakan diri.

  1. Single-Arm Rows

Anda dapat melakukan latihan ini dengan menggunakan resistance band atau dumbbell. Mulailah dengan beban ringan (sekitar 1-2kg). Anda juga dapat menggunakan barang lain untuk emnggantikan dumbbell, contohnya botol yang diisi air atau buku kamus. Putar bahu Anda ke belakang, buka dada Anda dan jauhkan bahu Anda dari telinga. Apabila Anda menggunakan dumbbell, pegang beban di salah satu lengan, lalu tekuk sedikit tubuh Anda ke depan dan tahan beban di tangan Anda sehingga siku Anda membentuk sudut 90 derajat di samping tubuh Anda. Tarik dan ulangi selama 10 kali sebelum berpindah ke lengan satunya. Latihan ini berfungsi untuk melatih punggung atas, trisep, dan bisep Anda.

  1. Cat-Cow Pose

Cat-cow pose merupakan pose yoga yang dapat membantu memperkuat core dan otot otot di tulang belakang Anda. Selain itu, pose ini juga dapat meningkatkan fleksibilitas tulang belakang Anda sahingga dapat mengurangi rasa sakit di tulang belakang dan meningkatkan sirkulasi Anda.

Untuk melakukan pose ini, mulailah dengan posisi table. Posisikan diri Anda seperti akan merangkak dengan kedua lutut dan tangan Anda berada di lantai. Lebarkan lutu Anda sampai lutut Anda sejajar dengan paggul Anda. Posisikan tangan Anda sejajar dengan bahu Anda dan rentangkan jari jari Anda. Pastikan bahwa punggung Anda datar, jauhkan bahu Anda dari telinga, dan masukkan tulang ekor Anda. Dari posisi table, tarik napas dalam. Ketika Anda menghembuskannya, lengkungkan punggung Anda keatas seperti kucing marah. Dekatkan kepala dan tulang ekor Anda dan tahan posisi ini selama 1-2 detik. Lalu, Tarik napas Anda sembari melengkungkan punggung Anda kebawah, angkat tulang ekor dan kepala Anda keatas dan rilekskan perut Anda. Lakukan pose pose ini secara bergantian selama kurang lebih 60 detik.

  1. Wall Plank Rotation

Latiha ini merupakan latihan yang sempurna bagi para ibu yang mempunyai diastasis recti. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai diastasis recti, klik disini. Untuk melakukan latihan ini, pertama tama, carilah tembok yang kokoh dan berdirilah sekitar 60 cm dari tembok dengan badan Anda menghadap ke tembok. Letakkanlah daerah lengan bawah Anda di tembok sehingga Anda berada di posisi plank sambal berdiri. Perlahan lepas salah satu lengan Anda sembari memutar tubuh Anda dengan satu lengan masih menempel di tembok sehingga Anda berada dai posisi plank samping. Tahanlah posisi ini selama dua hitungan sebelum kembali ke posisi awal dan lakukan hal yang sama dengan sisi satunya. Ulangi sampai 10 kali di setiap sisi. Namun ingatlah untuk tidak memaksakan diri Anda. Anda dapat mulai sedikit sedikit dan meningkatkan intensitas latihan Anda sedikit demi sedikit apabila Anda sudah siap.

  1. Wall Push-Ups

Mulailah dari posisi yang sama dengan Wall Plank Rotation. Namun, alih-alih menempelkan lengan dalam Anda, tempelkan telapak tangan Anda di tembok sampai Anda berada di posisi push-up di tembok. Jagalah badan Anda agar tetap lurus dan tulang belakang Anda agar tetap berada dalam kondisi seperti biasa. Tekuk lengan Anda dan turunkan badan Anda ke tembok, lalu dorong tubuh Anda dan tegakkan lengan Anda seperti Anda sedang melakukan push-up di tembok. Latihan ini dapat melatih trisep, bisep, dan dada Anda. 

  1. Latihan Napas

Latihan napas merupakan salah satu jenis latihan yang dapat Anda lakukan dimanapun, kapanpun, dan sesegera mungkin setelah Anda melahirkan. Latihan napas dapat membantu Anda untuk lebih rileks, mengurangi stress Anda, meningkatkan kapasitas paru paru Anda sehingga Anda dapat menerima oksigen secara optimal, dan meningkatkan stabilitas core Anda. Salah satu latihan napas yang dapat Anda lakukan adalah dengan berbaring atau duduk dengan nyaman, rilekskan tubuh Anda dan fokuskan perhatian Anda untuk melepaskan ketegangan ketegangan di tubuh Anda dari ujung kepala sampai ujung kaki. Lalu, letakkan tangan Anda di perut Anda. Tarik napas panjang secara perlahan melalui hidung. Gunakan napas perut, sehingga perut Anda akan membesar mendorong tangan Anda dan dada Anda tetap diam. Setelah itu, hembuskan napas Anda secara perlahan pula melalui hidung. Hitunglah berapa waktu yang Anda perlukan untuk  menarik dan menghembuskan napas tersebut sampai benar benar habis. Lakukan latihan ini beberapa kali. Seiring berjalannya waktu, waktu yang Anda perlukan untuk menarik dan menghembuskan napas Anda seharusnya akan meningkat. Apabila Anda merasa pusing atau sesak napas, bersihkan napas Anda terlebih dahulu dengan menarik napas Panjang dan menghembuskannya secara cepat, lalu bernafaslah seperti biasa sampai Anda membaik sebelum Anda kembali melakukan latihan napas. 

  1. Bridges

Untuk melakukan latihan ini, mulailah dengan polisi terlentang. Lalu tekuk kaki Anda dan tempelkan telapak kaki Anda di lantai. Kencangkan otot perut dan pantat Anda, lalu angkat pinggul Anda dengan menjaga agar bahu beserta lengan Anda tetap menempel di lantai. Tahan posisi ini dan bernafaslah dengan napas perut. Setelah itu, turunkan pinggul Anda dan ulangi hingga 10 kali. Latihan ini dapat melatih core, hamstring dan pantat Anda.

  1. Wall Sits

Untuk melakukan latihan ini, sesuai dengan namanya, Anda harus duduk di tembok Anda. Caranya, berdirilah dengan punggung Anda menempel dengan tembok, lalu berjalanlah 2 langkah (gunakan telapak kaki Anda untuk mengukur langkah Anda), setelah itu, tempelkan punggung Anda ke tembok dan turunkan badan Anda sampai tubuh Anda berada di posisi 90 derajat sehingga Anda tampak seperti berada di dalam posisi duduk. Tahan posisi ini selama kurang lebih 30 detik lalu kembalilah ke posisi semula. Ulangi latihan ini selama 5 kali. Latihan ini dapat melatih core dan otot paha Anda.

  1. Quadrupled Leg Lift

Untuk melakukan latihan ini, mulailah dengan posisi table, lalu angkat dan luruskan salah satu kaki Anda sehingga kaki Anda sejajar dengan pantat Anda. Tahan hingga beberpa detik sebelum kembali ke posisi table dan lakukan hal yang sama dengan kaki satunya. Ulangi latihan ini selama 10 kali. Latihan ini dapat melatih otot kaki dan core Anda.

 

Apabila Anda mempunyai diastasis recti, Anda mungkin memerlukan jenis latihan yang berbeda. Konsultasikanlah terlebih dahulu dengan provider kesehatan Anda sebelum Anda ingin mulai melakukan suatu latihan. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai apa itu diastasis recti serta cara mengobatinya, klik disini. Di dalam artikel tersebut, Anda juga dapat menemui beberapa latihan yang dapat Anda lakukan apabila Anda mempunyai diastasis recti.

 

Knowledge is power~

Sumber:

  • https://www.healthline.com/health/exercise-fitness/postnatal-exercises#exercises
  • https://www.thebump.com/a/postpartum-exercise
  • https://www.whattoexpect.com/first-year/postpartum/postpartum-fitness-tips/