Bidan Kita

Home Blog Page 92

LOTUS BIRTH Gentle Way To Gentle Birth & Gentle Mothering

lotus a

Sudah lama saya ingin menulis dan berbagi ilmu tentang Lotus Birth.   Sejak tahun 2007 saya belajar tentang Lotusbirth dan Waterbirth. Bali..yach di Bali saya bertemu dengan ibu Robin Lim dan Brenda yang akhirnya memberi saya inspirasi tentang bagaimana seharusnya ibu bersalin dan bayi baru lahir diperlakukan.   Lotus Birth / Nonseverance umbilical Lotus Birth, atau tali pusat yang tidak dipotong, adalah membiarkan tali pusat yang tidak diklem dan lahir  secara utuh (jadi setelah bayi lahir, tali pusat tidak dilakukan pengekleman dan setelah plasenta lahir, plasenta beserta talipusatnya dibiarkan saja hingga nanti saatnya puput.) Segera setelah bayi lahir ada sebuah proses fisiologis normal dalam perubahan Wharton’s jelly yang menghasilkan pengkleman internal alami pada plasenta (sisi maternal) dalam 10-20 menit pasca persalinan.   lotus

Dalam lotus birth plasenta dibiarkan dan Tali pusat kemudian Kering dan akhirnya lepas dari umbilicus. Pelepasan tersebut umumnya terjadi 3-10 hari setelah lahir. Organisasi Kesehatan Dunia(WHO) menekankan pentingnya penyatuan atau penggabungan pendekatan untuk asuhan ibu dan bayi, dan menyatakan dengan jelas (dalam Panduan Praktis Asuhan Persalinan Normal:, Geneva, Swiss, 1997) “Penundaan Pengkleman (atau tidak sama sekali diklem) adalah cara fisiologis dalam perawatan tali pusat, dan pengkleman tali pusat secara dini merupakan intervensi yang masih memerlukan pembuktian lebih lanjut.” SONY DSC

Lotus Birth jarang dilakukan di rumah sakit tetapi umumnya dilakukan di klinik dan rumah bersalin, sampai saat ini di Indonesia baru BALI (Yayasan Bumi Bali Sehat, Nyuh Kuning, Ubud, BALI) yang sudah menerapkan Lotus birth. Lotus birth memungkinkan terjadinya proses bonding attachment antara ibu dan bayi, hal ini tentunya bermanfaat bagi ibu dan bayi yang baru lahir.

Gambaran mekanismenya adalah, Sementara segera setelah bayi lahir penolong persalinan langsung melakukan penilaian APGAR Score, membersihkan /menghisap lendir dan mengeringkan tubuh bayi (kecuali kaki dan tangan), lalu melakukan IMD (inisiasi Menyusu Dini) peran ayah disini adalah ayah/pendamping persalinan menjadi bayi dan membantu melakukan rangsangan putting susu atau melakuakn pemijatan di beberapa titik di tubuh si ibu untuk merangsang oksitosin alami keluar sehingga membantu mencegah pendarahan dan membantu pelepasan plasenta. Hanya dengan memegang tali pusat, penolong mencoba untuk melakukan penegangan tali pusat terkendali untuk menilai apakah plasenta udah lepas atau belum. sedangkan prosedur yang lebih lanjut ditunda terlebih dahulu sampai satu jam setelah melahirkan.

Pada Lotus Birth, kelebihan cairan yang dikeluarkan plasenta  disimpan dalam mangkuk atau waskom terbuka atau dibungkus kain, lalu didekatkan dengan bayi. Kain yang digunakan untuk  menutupi plasenta atau wadah yang digunakan harus memungkinkan terjadinya pertukaran udara, sehingga plasenta mendapatkan udara dan mulai mengering serta tidak berbau busuk.

Garam laut sering digunakan untuk mempercepat proses pengeringan plasenta. Kadang-kadang minyak esensial, seperti lavender, atau bubuk tumbuh-tumbuhan seperti goldenseal, neem, bersama dengan lavender  juga digunakan untuk  tambahan antibacterial. Apabila tindakan pengeringan plasenta tidak diterapkan dengan baik plasenta akan memiliki bau yang berbeda, bau tersebut dapat diatasi  dengan penanaman plasenta secara langsung atau didinginkan setelah minggu pertama pasca persalinan. Sampai sekarang belum ada penelitian lebih lanjut mengenai adanya kehilangan berat badan bayi dan penyakit kuning karena tindakan  Lotus Birth.

Referensi mengenai Lotus Birth ini terdapat dalam ajaran Budha, Hindu, serta Kristen dan Yahudi. Karena adanya praktek budaya yang berbeda maka proses pengawetan plasenta dilakukan dalam berbagai cara yang berbeda. Beberapa orang lebih memilih untuk menyimpan plasenta sehingga dapat menguburkannya dengan anak di akhir kehidupan anak tersebut. Sedangkan yang lainnya membiarkan plasenta sampai mengerut dan mengering secara alami dan kemudian dikuburkan. Salah satu contohnya adalah Orang-orang Igbo di Nigeria, mereka menguburkan plasenta setelah lahir dan sering menanam pohon diatas kuburan plasenta tersebut. Berbicara tentang budaya, di Bali memiliki berbagai tradisi dan ritual mengenai proses kelahiran. Setiap kelahiran membawa cerita yang baru dan  berbeda untuk dijadikan sebuah pelajaran. Setiap wanita menyanyikan lagu kelahiran sendiri untuk bayinya. Ada banyak sukacita dan perayaan pada saat kelahiran. Para peneliti kebidanan di Bali mempraktekkan  pendekatan hands-off  yaitu praktek yang meminimalisir intervensi yang dilakukan terhadap ibu hal tersebut memungkinkan seorang ibu untuk mampu meyakinkan dirinya dengan didukung oleh suami atau anggota keluarganya, dengan terus-menerus menentramkan hati bahwa ia mampu melahirkan bayinya dengan tubuhnya yang sebenarnya telah  dirancang untuk mampu melahirkan secara alami. Setiap anak Hindu lahir, orang-orang bali menyanyikan mantra gayatri untuk menyambut kelahiran bayi ke dunia. Seperti halnya orang muslim menyambut kelahiran bayi dengan pujian kepada Allah SWT. Selain menyayikan mantra gayatri, aspek kelahiran yang indah dan menyentuh yang dilakukan orang Bali adalah Lotus Birth. Ini adalah ketika tali pusat utuh setelah lahir dari satu jam sampai beberapa hari. Bayi dan plasenta tetap satu unit sampai orang tua memutuskan untuk memotong tali pusatnya. Tali pusat merupakan organ tubuh bayi, dan pemotongan secara tiba-tiba dapat mengejutkan bayi secara fisik, dan emosi, oleh karena itu dilakukan Lotus Birth. Lotus Birth juga merupakan cara agar ibu dan bayi untuk  beristirahat bersama-sama, skin-to-skin kontak, menyusui dan bonding attachment, sejak bayi bergerak. Salah satu cara yang kadang-kadang dilakukan untuk memisahkan plasenta dari bayi adalah dengan cara pembakaran tali pusat (burning cord). Menurut kepercayaan orang Bali, pembakaran tali pusat menarik semua energi daya hidup dari plasenta ke bayi, sehingga memungkinkan bayi untuk merasa lengkap walaupun kehilangan organ penting. Selama proses pembakaran tali pusat orang Bali tetap menyanyikan mantra gayatri sampai tali pusat habis dibakar. Setelah lepas plasenta kemudian segera diambil oleh ayah untuk dikubur di halaman rumah keluarga, sehingga anak akan selalu dapat menemukan cara atau jalan ke rumah keluarga tersebut. Praktek penundaan pengekleman dan pemotongan tali pusat serta burning cord selain di Bali juga dilakukan di BidanKita yang mana setiap persalinan selalu dilakukan penundaan pengekleman dan pemotongan talipusat atau burning cord tentunya sebelumnya selalu ada informed coice dan inform consent nya ke klien dan keluarga. Penghormatan terhadap integritas pikiran, jasmani dan rohani dari ibu dan bayi, adalah penting untuk perdamaian di bumi. Bila hal tersebut dillakukan maka akan memperkuat kasih sayang yang sangat diperlukan untuk manusia bertahan hidup.

Mengapa Lotus Birth? Setiap ibu memiliki alasan sendiri. Berikut ini adalah beberapa alasan ibu untuk memilih Lotus Birth:

1. Tidak ada keinginan ibu untuk  memisahkan plasenta dari bayi dengan cara memotong tali pusat.

2. Supaya proses transisi bayi terjadi secara lembut dan damai, yang memungkinkan penolong persalinan untuk memotong tali pusat pada waktu yang tepat.

3. Merupakan suatu penghormatan terhadap bayi dan plasenta.

4. 100% menjamin bahwa bayi mendapatkan volume darah optimal dan spesifik yang diperlukan bagi bayi.

5. Mendorong ibu untuk menenangkan diri pada minggu pertama postpartum sebagai masa pemulihan sehingga bayi mendapat perhatian penuh.

6. Mengurangi kematian bayi karena pengunjung yang ingin bertemu bayi. Sebagian besar pengunjung akan lebih memilih untuk menunggu hingga plasenta telah lepas.

7. Alasan rohani atau emosional.

8. Tradisi budaya yang harus dilakukan.

9. Tidak khawatir tentang bagaimana mengklem, memotong atau mengikat tali pusat.

10. Kemungkinan menurunkan risiko infeksi (Lotus Birth memastikan sistem tertutup antara plasenta, tali pusat, dan bayi sehingga tidak ada luka terbuka)

11. Kemungkinan menurunkan waktu penyembuhan luka pada perut (adanya luka membutuhkan waktu untuk penyembuhan.sedangkan jika tidak ada luka, waktu penyembuhan akan minimal)

 

Hanya karena tali pusat telah berhenti berdenyut  tidak berarti tali pusat menjadi tidak berguna lagi. Ada yang masih mengalir ke dalam darah bayi. Setelah mencapai volume darah optimal pada bayi, sisa dari jaringan akan menutup secara aktif. Penutupan semua jaringan TIDAK terjadi ketika tali pusat tampak berhenti berdenyut. Tali pusat dapat terus berdenyut sekitar 2 hingga 3 jam.

Langkah dilakukannya Lotus Birth.

Beberapa hal yang dilakukan dalam Lotus Birth diantaranya :

1. Bila bayi lahir, biarkan tali pusat utuh. Jika tali pusat berada sekitar leher bayi, cukup angkat tali tersebut.

2. Tunggu lahirnya plasenta secara alami.

3. Ketika plasenta lahir, tempatkan pada mangkuk di dekat ibu.

4. Tunggu transfusi penuh darah dari pusat ke bayi sebelum menangani plasenta.

5. Hati-hati dalam mencuci plasenta yaitu dengan menggunakan air hangat dan tepuk-tepuk sampai kering.

6. Tempatkan plasenta di tempat yang kering.

7. Letakkan plasenta pada bahan yang menyerap seperti sebuah popok atau kain kemudian letakkan dalam tas plasenta. Permukaan plasenta akan berubah setiap hari bahkan lebih cepat  jika sering terjadi rembesan. Alternatif lain untuk mempercepat pengeringan plasenta yaitu dengan menaburkan garam pada bagian plasenta.

8. Gendong bayi dan beri makan sesuai kebutuhannya.

9. Pakaikan bayi menggunakan pakaian yang longgar.

10. bayi dapat dimandikan seperti biasa, biarkan plasenta bersamanya.

11. Meminimalisir pergerakan bayi.

 

Pastinya seru kan?

Coba dan rasakan manfaatnya

Salam hangat

BidanKita

Bagaimana Mengenali Gejala-Gejala Persalinan

0

SONY DSC

SAAT-saat persalinan selalu menjadi momen yang ditunggu ibu hamil. Perasaan bahagia, takut, dan gelisah bercampur-aduk. Bagi beberapa wanita, proses melahirkan hanya membutuhkan beberapa jam saja, sedangkan pada beberapa wanita lain bisa menghabiskan waktu lebih dari 24 jam.Untuk itu, mengetahui tanda-tanda persalinan sangat penting untuk memastikan kapan harus ke klinik bersalin ataupun ke rumah saki. Bersiaplah, sebentar lagi anda akan melahirkan dan akan memiliki seorang anak!

Banyak wanita mulai merasakan tanda-tanda dan gejala-gejala persalinan sehari bahkan seminggu sebelum sang bayi benar-benar lahir. Tanda-tanda ini memberitahukan anda bahwa persalinan sudah dekat, dan membantu tubuh anda untuk menyiapkan diri. Jika anda adalah seorang calon ibu untuk yang pertama kalinya, tanda-tanda awal persalinan dapat terjadi beberapa minggu sebelum persalinan yang sesungguhnya. Sedangkan untuk kehamilan berikutnya, tanda-tanda ini mungkin akan dirasakan ketika sudah mendekati persalinan.

Berikut ini adalah beberapa tanda bahwa persalinan sudah dekat:

Engagement atau Turunnya Bayi ke Panggul

Ketika persalinan sudah mendekati, kepala bayi anda sudah mulai turun ke area tulang panggul (pelvic inlet). Kejadian ini merupakan akibat dari melunaknya uterus anda. Engagement atau turunnya kepala bayi membuat anda bisa bernafas lebih lega. Heartburn yang pernah anda alami juga mulai berhenti. Turunnya bayi anda dapat terjadi kapan saja sejak dua hingga empat minggu sebelum bayi anda benar-benar lahir. Jika anda telah merasakan tanda-tanda awal persalinan ini, maka anda dapat meyakinkan diri bahwa proses memiliki seorang bayi sedang dimulai. Kehamilan anda akan segera memasuki tahap akhir, dan tanda awal persalinan yang tengah anda rasakan adalah benar.

Tekanan Panggul (Pelvic)

Setelah bayi anda turun dengan kepala berada di dalam panggul, anda mungkin akan merasa kurang nyaman. Sakit yang anda rasakan ini merupakan akibat dari adanya tekanan panggul, dan anda akan lebih sering berkemih serta lebih sering buang air besar karena meningkatnya aktivitas usus. Ini merupakan salah satu tanda persalinan yang jelas. Adanya relaksasi tulang sendi beserta ikatan-ikatannya, dapat menyebabkan nyeri di punggung belakang. Hal ini juga dapat menyebabkan nyeri tiba-tiba karena bayi anda menekan dasar panggul anda. Selain itu, kaki anda mungkin membengkak sebagai akibat meningkatnya tekanan terhadap pembuluh darah yang melewati panggul. Berbaring ke kiri, dapat membantu anda meringankan tanda-tanda awal persalinan ini.

Vaginal Discharge / Keputihan

Jangan kaget jika vagina anda lebih banyak mengeluarkan cairan, yang biasa disebut keputihan. Hal ini merupakan akibat dari melunaknya rahim anda. Cairan dapat berwarna putih, dan kadang berwarna merah muda. Ini adalah salah satu dari tanda awal persalinan yang tidak nyaman bagi anda. Keputihan yang berwarna kuning atau berbusa, bisa merupakan tanda terjadinya infeksi. Jika cairan mengalami perubahan warna, beritahukanlah dokter/bidan anda.

Naluri Bersarang (Nesting Instinct)

Selain tanda-tanda fisik, anda dapat juga merasakan suatu naluri, yang biasa disebut naluri bersarang (nesting instinct). Ini merupakan tanda emosional seb aga i tanda awal persalinan, yang biasanya ditandai dengan kegiatan membereskan lemari, membersihkan kamar mandi, mengepel lantai, dan kegiatan-kegiatan membersihkan lainnya. Naluri keibuan ini bisa merupakan suatu pertanda bahwa sebentar lagi anda akan memiliki seorang bayi. Ketika anda melakukan pekerjaan yang cukup menguras energi ini, janganlah mengerjakannya dengan terlalu berlebihan. Meskipun hal ini cukup penting untuk menyambut kehadiran buah hati anda, akan tetapi anda harus menyimpan energi anda, mengingat tanda awal persalinan ini masih akan diikuti dengan tanda-tanda persalinan lainnya.

Kontraksi Braxton Hicks

Tanda dan gejala awal persalinan ini diberi nama berdasarkan nama dokter yang pertama kali mengenali tanda-tanda ini. Kontraksi Braxton Hicks, memang benar-benar merupakan sebuah kontraksi, meskipun semu. Kontraksi ini dirancang untuk menyiapkan tubuh anda untuk melahirkan sang bayi.

Pada kebanyakan kasus, kontraksi semu berjalan tidak teratur, durasi biasanya pendek (kurang dari 45 detik). Nyeri dari kontraksi dapat terasa di berbagai bagian tubuh seperti di lipat paha (selangkangan) dan perut bagian bawah atau punggung. Sedangkan pada kontraksi sebenarnya, kontraksi rahim menimbulkan nyeri yang berawal pada bagian atas rahim dan menyebar ke seluruh rahim, lewat pinggang terus panggul.

Kontraksi Braxton Hicks meregangkan bagian bawah rahim anda, yang memungkinkan kepala bayi anda berada di tulang panggul.

Berikut ini karakteristik kontraksi palsu/braxton Hiks:

– Kontraksi tak teratur dan jaraknya pun tidak teratur

– Kontraksi lemah dan tidak semakin kuat ata bisa saja terasa kuat namun kemudian hilang lagi

– Kontraksi hanya terasa di bawah perut atau diatas daerah kemaluan.

Anda boleh mengganggap hal ini sebagai tanda-tanda bahwa kelahiran sudah semakin dekat, ketika kontraksi Braxton Hicks semakin intensif, dan menyebabkan abdomen anda semakin menegang. Biasanya ketidaknyamanan ini akan berkurang jika anda berbaring.

Mengigil

Tanda awal persalinan lainnya adalah menggigil tanpa sebab yang jelas. Hal ini dapat terjadi tanpa adanya perasaan dingin atau karena anda lemah, dan dapat terjadi akibat hormon stres atau adanya perubahan kadar hormon progesteron dalam tubuh anda. Menggigil merupakan salah satu tanda awal kelahiran bayi anda.

Diare

Suatu gejala dan tanda awal persalinan yang tidak menyenangkan adalah diare. Pelepasan suatu unsur kimia dalam tubuh yang disebut dengan prostaglandins dapat terjadi dalam proses awal suatu persalinan. Pemicu ini dapat mengakibatkan meningkatnya aktivitas usus (loose bowel movement). Dibawah ini adalah tanda dan gejala persalinan akan segera terjadi, dan anda harus segera bersiap-siap ke rumah sakit.

 

ASI Eksklusif

0

SONY DSC

ASI merupakan makanan yang paling sempurna bagi bayi. Pemberian ASI berarti memberikan zat-zat gizi yang bernilai gizi tinggi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan saraf dan otak, memberikan zat-zat kekebalan terhadap beberapa penyakit dan mewujudkan ikatan emosional antara ibu dan bayinya.

 

Faktor keberhasilan dalam menyusui adalah dengan menyusui secara dini dengan posisi yang benar, teratur, dan eksklusif. Oleh karena itu, salah satu yang perlu mendapat perhatian adalah bagaimana ibu yang bekerja dapat tetap memberikan ASI kepada bayinya secara eksklusif sampai 6 (enam) bulan dan dapat dilanjutkan sampai anak berumur 2(dua) tahun

Manfaat ASI Eksklusif untuk Bayi

Menurut Roesli U (2005) dan Alkatiri S (1996), manfaat pemberian ASI yang diperoleh bayi adalah:

1. ASI sebagai nutrisi.

2. ASI meningkatkan daya tahan tubuh.

ASI yang keluar saat kelahiran bayi sampai hari ke-4 atau ke-7 (kolostrum) mengandung zat kekebalan 10-17 kali lebih banyak dari susu matang (mature). Zat ini akan melindungi bayi dari penyakit diare (mencret).

3. ASI meningkatkan kecerdasan.

Nutrien pada ASI yang diperlukan untuk pertumbuhan otak bayi adalah taurin, laktosa, dan asam lemak ikatan panjang (DHA, AA, omega-3, omega-6).

4. ASI eksklusif meningkatkan jalinan kasih sayang.

Dengan menyusui, maka akan terjalin kasih sayang antara ibu dan bayinya. Si bayi juga merasa aman, tenteram, dan terjaga.

5. ASI eksklusif sebagai makanan tunggal untuk memenuhi semua kebutuhan pertumbuhan bayi sampai usia 6 bulan.

6. Suhu ASI sama dengan suhu tubuh. Kesesuaian suhu inilah yang menyebabkan kenyamanan tersendiri bagi bayi.

7. ASI eksklusif dapat mengurangi terjadinya sakit telinga dan infeksi saluran pernafasan pada bayi.

8. ASI eksklusif melindungi bayi dari serangan alergi.

9. ASI eksklusif meningkatkan daya penglihatan dan kepandaian bicara bayi.

10. ASI eksklusif membantu pembentukan rahang yang bagus.

11. ASI eksklusif mengurangi risiko terkena penyakit kencing manis, kanker pada anak, dan diduga mengurangi kemungkinan menderita penyakit jantung.

12. ASI eksklusif menunjang perkembangan motorik sehingga bayi ASI eksklusif akan lebih cepat bisa berjalan.

13. ASI eksklusif menunjang perkembangan kepribadian, kecerdasan emosional, kematangan spiritual, dan hubungan sosial yang baik.

Manfaat ASI Eksklusif untuk Ibu

 

Menurut Roesli U (2005) dan Alkatiri S (1996), manfaat ASI eksklusif untuk ibu adalah:

1. Mengurangi perdarahan setelah melahirkan.

2. Mengurangi terjadinya anemia.

3. Menjarangkan kehamilan.

4. Mengecilkan rahim.

5. Lebih cepat langsing kembali.

6. Mengurangi kemungkinan menderita kanker payudara dan kanker indung telur.

7. Kebersihannya terjamin, karena ASI sangat higienis.

8. Lebih ekonomis (murah), bahkan gratis.

9. Hemat waktu dan tidak merepotkan.

10. Mudah pemberiannya karena tidak perlu diolah.

11. Segar, siap pakai, sewaktu-waktu dapat diberikan.

12. Portabel (mudah dibawa kemana-mana) dan praktis.

13. Memberi kepuasan psikologis dan kebahagiaan bagi ibu.

Tips Agar ASI Lancar

Berikut ini sembilan tips dari Tabloid Mingguan Nakita (15-21 Juni 2009) yang perlu dilakukan ibu demi mendukung produksi ASI:

1. Carilah informasi tentang keunggulan ASI eksklusif saat ibu sedang hamil untuk menimbulkan motivasi menyusui.

2. Saat persalinan tiba, pilihlah rumah sakit yang melaksanakan kebijakan rawat gabung sehingga ibu dapat memberi ASI on demand (saat dibutuhkan).

3. Siapkanlah diri secara fisik dan mental untuk menyusui. Hal ini akan membuat hormon oksitosin bekerja memproduksi ASI.

4. Dukungan suami sangat diperlukan. Jangan takut ditinggal suami karena payudara menjadi jelek. Menyusui tidak mengubah bentuk payudara Anda.

5. Belajarlah cara dan posisi menyusui yang benar.

6. Janganlah memberi makanan/minuman apapun selain ASI pada bayi yang baru lahir.

7. Carilah suasana yang tenang dan bersikaplah rileks saat menyusui.

8. Hindarilah stres.

9. Konsumsilah makanan bergizi, buah-buahan, dan rajinlah minum air putih setidaknya 8-10 gelas per hari.

Mengapa Susu Formula?

Beberapa alasan yang mendasari pemberian susu formula kepada bayi menurut Dini Dachlia (1996) adalah sebagai berikut:

1. ASI belum keluar, sebagai sambilan ketika ASI belum banyak atau karena merasa ASI kurang.

2. Puting payudara masuk sehingga ASI sulit keluar.

3. Mencoba-coba agar terbiasa ketika anak ditinggal kerja.

4. ASI terasa kurang akibat mengonsumsi obat perangsang haid.

Fakta Seputar ASI, Prolaktin, dan Oksitosin

Menurut Nelson (1996) dan Mexitalia M (2004), ada beberapa fakta seputar ASI, prolaktin, dan oksitosin yang perlu diketahui:

1. Mulainya lagi menstruasi seharusnya tidak menghalangi kelanjutan menyusui.

2. Tinja bayi yang minum ASI memiliki pH yang lebih rendah daripada tinja bayi peminum susu sapi.

3. Kadar vitamin K yang rendah pada ASI dapat menyebabkan penyakit perdarahan pada neonatus (bayi baru lahir), sehingga pemberian 1 mg vitamin K1 secara parenteral pada saat lahir dianjurkan untuk semua bayi, terutama bayi yang akan diberi ASI.

4. Penyakit hemolitik bayi baru lahir (erythroblastosis fetalis) bukan kontraindikasi pemberian ASI.

5. Jika ibu yang sedang menyusui menderita hepatitis B, bayi harus mendapat protokol imunisasi yang dipercepat dengajn dosis pada saat lahir, 1 bulan, dan 2 bulan.

6. Ada dua hormon yang bekerja pada proses menyusui, yaitu: prolaktin dan oksitosin.

7. Beberapa hal yang perlu diketahui tentang prolaktin:

  • Prolaktin lebih banyak diproduksi pada malam hari, sehingga menyusui pada malam hari sangatlah penting untuk mempertahankan laktasi.
  • Prolaktin membuat ibu rileks bahkan terkadang mengantuk, sehingga ibu tetap dapat beristirahat meskipun menyusui malam hari.
  • Hormon yang berkaitan dengan prolaktin dapat menekan pematangan sel telur, maka menyusui dapat membantu menunda kehamilan.

8. Beberapa tanda dan perasaan bahwa refleks oksitosin berjalan adalah:

  • Ibu merasa ada perasaan memeras dan menggelitik di dalam payudara sesaat, sebelum, dan sesudah menyusui.
  • ASI mengalir dari payudara saat ibu memikirkan bayinya atau mendengar tangisan bayi.
  • ASI menetes pada payudara sebelahnya saat bayinya mengisap/menetek.
  • ASI memancar halus saat bayi menghentikan menetek di tengah menyusui.
  • Nyeri karena kontraksi rahim, terkadang dengan aliran darah saat menyusui dalam minggu pertama.
  • Isapan serta menelan yang pelan dan dalam oleh bayi, menunjukkan bahwa ASI mengalir ke dalam mulutnya.
  • Sepuluh Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui

 

Pentingnya pemberian ASI eksklusif telah dituangkan di dalam Instruksi Presiden No. 14 tahun 1974 tentang perbaikan menu makanan rakyat dan Kepmenkes No. 450/MENKES/SK/IV/2004 tentang pemberian air susu ibu (ASI) secara eksklusif pada bayi di Indonesia. Peraturan terbaru ini disertai dengan

“Sepuluh Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui (LMKM)” yang meliputi:

1. Sarana Pelayanan Kesehatan (SPK) mempunyai kebijakan peningkatan pemberian air susu ibu (PP-ASI) tertulis yang secara rutin dikomunikasikan kepada semua petugas.

2. Melakukan pelatihan bagi petugas dalam hal pengetahuan dalam hal keterampilan untuk menerapkan kebijakan tersebut.

3. Menjelaskan kepada semua ibu hamil tentang manfaat menyusui dan penatalaksanaannya dimulai sejak masa kehamilan, masa bayi lahir sampai umur 2 tahun, termasuk cara mengatasi kesulitan menyusui.

4. Membantu ibu mulai menyusui bayinya dalam 30 menit setelah melahirkan, yang dilakukan di ruang bersalin. Apabila ibu mendapat operasi Caesar, bayi disusui setelah 30 menit ibu sadar.

5. Membantu ibu bagaimana cara menyusui yang benar dan cara mempertahankan menyusui meski ibu dipisah dari bayi atas indikasi medis.

6. Tidak memberikan makanan atau minuman apapun selain ASI kepada bayi baru lahir.

7. Melaksanakan rawat gabung dengan mengupayakan ibu bersama bayi 24 jam sehari.

8. Membantu ibu menyusui semau bayi semau ibu tanpa pembatasan terhadap lama dan frekuensi menyusui.

9. Tidak memberikan dot atau kempeng kepada bayi yang diberi ASI.

10. Mengupayakan terbentuknya Kelompok Pendukung ASI (KP-ASI) dan rujuk ibu kepada kelompok tersebut ketika pulang dari Rumah Sakit/Rumah Bersalin/Sarana Pelayanan Kesehatan.

{youtubejw}VkfR9xlQFi4{/youtubejw}

 

Feeling Fat Lasts Nine Months But The Joy of Becoming A Mom Lasts Forever

0

Feeling Fat Lasts Nine Months But The Joy of Becoming A Mom Lasts Forever

A Grand Adventure is About to Begin

0

A Grand Adventure is About to Begin

Persalinan adalah Persembahan untuk Bayi

0

Dulu, yang saya tahu, hari perkiraan lahir (HPL) itu patokan “mati”. Dulu, yang saya tahu, melahirkan selalu identik dengan mengejan. Jadi kalau tidak bisa mengejan dengan baik, ya… bayinya sulit keluar. Dulu, yang saya tahu, melahirkan itu peristiwa yang luar biasa menyakitkan. Jadi yang ada dalam pikiran saya adalah, yang penting bayinya cepat keluar, selamat, dan organ-organnya berfungsi dengan baik. Jadi kalau pemeriksaan medis menyatakan ia sehat, itu sudah cukup. Hingga ketika menyusun laporan jurnalistik Gentle Birth, Cara Melahirkan “Primitif” yang Kembali Nge-tren (Laporan Khusus Majalah Nirmala, Desember 2010), saya dikejutkan dengan berbagai penemuan yang ada dalam aspek persalinan. Hal ini membuat saya berkaca pada pengalaman melahirkan Velma (6 tahun), anak pertama, menemukan kekurangan, dan bersama suami, bertekad mempersembahkan sebuah proses persalinan yang lebih ramah jiwa, untuk memperbaiki kekurangan dan membayar segala ketidaktahuan yang ada. Selama hamil, yang kami lakukan adalah mengajak ngobrol si bayi, meminta pendapatnya tentang apa saja, termasuk memintanya menentukan sendiri, dengan cara apa ia keluar dengan nyaman. Menurutnya. Bukan menurut saya, “aturan” di luar sana, atau apa pun. Kami hanya sebatas berusaha belajar mendengarkan isyaratnya, dan berusaha mewujudkannya. Mulai dari mengondisikan diri agar kehamilan berjalan sehat dan lancar, menyiapkan kamar tidur dan sarana persalinan yang kondusif jika nanti memungkinkan untuk waterbirth di rumah, hingga survei klinik dan rumah sakit di akhir pekan, sebagai alternatif cadangan. Untuk mengasah kemampuan berkomunikasi dengan tubuh meliputi mind, body dan spirit-nya, kami juga rutin latihan yoga, meditasi, taichi, bio-energy, serta melakukan afirmasi dan visualisasi. Ribet? Tidak sama sekali. Kami hanya meniatkan sepenuh hati, mempersiapkan segalanya semaksimal mungkin, dan setelah itu menyerahkan sepenuhnya pada semesta, untuk bekerja dengan caranya sendiri. Nanti mau lahiran di rumah atau di rumah sakit, saya percaya, itu pilihan Tuhan yang terbaik. Pokoknya, hidup saat ini saja. Tidak perlu khawatir dengan yang sudah-sudah, dan tidak perlu memusingkan yang belum tentu terjadi. Tanpa disangka-sangka, dengan begitu, kami justru menemui banyak kebetulan. Tanggal 9 Maret 2011, saat HPL tiba, misalnya, dokter langganan yang sudah banyak diajak ngobrol tentang beberapa prinsip persalinan gentle mendadak ke luar kota. Dokter penggantinya, tak sesuai kata hati. Kami seperti dituntun untuk kembali ke rumah. Jakarta, 10 Maret 2011. Saat persalinan tiba. Pada setiap detiknya, yang kami dengarkan dan turuti adalah isyarat si bayi dalam perut. Soal posisi persalinan, misalnya, intuisi menuntun saya mengambil posisi berlutut. Beberapa kali saya mendesis, berusaha menyelaraskan napas dengan kepala bayi yang turun dan turun. Memang benar adanya, bayi punya kemampuan untuk keluar secara alami, sehingga kita tidak perlu mengejan, sama sekali. Joserizal Zam Zam, bayi seberat 3,5 kg dengan panjang 49 cm, anak kedua kami, lahir secara waterbirth, di sudut kamar tidur kami sendiri, dalam suasana yang begitu hening, tenang, dan sakral. Tanpa ada aba-aba, Ayo terus-terus layaknya tukang parkir, tidak ada pemisahan di jam-jam pertama ia lahir, dan tali pusarnya dibiarkan tetap terhubung dengan plasenta, hingga 8 jam lamanya (delayed cord cutting). Apapun nama dan metode yang digunakan, di manapun tempat ia lahir, persalinan yang menghormati mekanisme alam sehingga lebih ramah jiwa dan minim trauma-adalah persembahan bagi bayi. Alhamdulillah, kami bersyukur masih memperoleh kesempatan untuk memperbaiki diri, dan mempersembahkannya pada Jose. Kisah Persalinan Gentle Birth Bunda Dyah Pratitasari dapat Anda nikmati di LINK : http//:gentle-birth-catatan-kelahiran-joserizal-zam-zam

Salam Hangat

 

Bidan Kita