Cara Hindari Operasi Cesar
Fenomena Apa yang Anda amati belakangan ini di seputar dunia kebidanan dan kandungan?
Tanya saya kepada para participane workshop saat itu. Dan sontak jawaban mereka adalah ;
“Semakin banyak ibu-ibu yang endingnya harus Operasi Caesar”
Sampai detik ini, memang saya belum menemukan penelitian di Indonesia, tentang perbandingan, berapa ibu yang di lakukan operasi Caesar dan berapa ibu yang mampu berhasil melahirkan secara spontan pervaginam.
Namun bisa kita lihat langsung bahwa di lingkungan terdekat kita saja, kejadian ibu ibu yang di lakukan operasi Caesar semakin hari semakin meningkat.
Ada satu pertanyaan yang dari dulu menggelitik sebenarnya.
“Apakah semakin kesini, kemampuan ibu untuk melahirkan normal alami per vaginam menurun, atau ada hal lain?”
Ketika saya membaca sebuah jurnal, saya menemukan bahwa Public Citizen Health Research Group di Washington, D.C. telah memperkirakan kurang lebih setengah dari 1 juta operasi cesar yang dilakukan setiap tahun sebenarnya tidak diperlukan secara medis.
Ada saatnya operasi caesar memang dipelukan; namun, operasi caesar mempunyai berbagai resiko untuk ibu dan bayi. Berikut ini adalah hal – hal yang dapat Anda lakukan untuk menghindari operasi caesar yang tidak perlu dan memastikan bahwa pengalaman persalinanmu se-sehat dan se-positif mungkin.
Sebelum Persalinan
Perbanyak pengetahuanmu, BELAJARLAH! Baca buku buku tentang persalinan dan kehamilan, hadiri kelas kelas dan workshop, didalam maupun diluar rumah sakit. Workshop dan kelas yang di adakan Bidan Kita bisa Anda Ambil.
Info terbaru bisa Anda buka di Instagramnya Bidan Kita : silahkan klik disini, atau Andapun bisa ikut kelas secara Online :silahkan klik disini.
Cari tahu dan siapkan birth plan. Diskusikan birth plan Anda dengan provider Anda dan kirimkan Salinan birth plan Anda ke rumah sakit maupun rumah bersalin Anda.
Wawancarai lebih dari satu provider. Tanyakan beberapa pertanyaan kunci dan amati sikap dan reaksi mereka saat Anda menanyakan hal tersebut. Apakah mereka bersikap defensive atau justru mereka senang dengan ketertarikan Anda?
Tanyakan ke provider Anda apakah ada limit waktu untuk persalinan pada. Lihat apa yang dia rasa dapat mengganggu jalannya proses persalinan normal.
Pergilah ke beberapa tempat bersalin. Catat perbedaan mereka dan tanyakan mengenai tingkat operasi cesar, VBAC, dan lain sebagainya.
Sadari hak hak Anda sebagai ibu hamil.
Temukan orang yang dapat mendukung Anda dalam persalinan. Wwancarai lebih dari satu orang. Artikel penelitian kesehatan yang terbaru menunjukkan bahwa dukungan persalinan dapat menurunkan resiko cesar secara signifikan.
Pastikan bahwa Anda dan bayi Anda sehat dengan menkonsumsi makanan makanan yang seimbang dan bergizi.
Jika bayi Anda sungsang, tanyakan provider Anda tentang penyesuaian chiropractic yang disebut teknik Webster, latihan untuk mengoptimalkan posisi bayi, versi dari luar (memutar bayi dengan tangan), dan persalinan bayi sungsang. Anda mungkin ingin mendengar pendapat orang lain.
Jika dulu Anda pernah melahirkan secara cesar, pertimbangkan VBAC. Menurut American College of Obstetricians and Gynecologist, VBAC lebih aman daripada operasi cesar yang berulang ulang dan sekitar 80% wanita yang pernah melahirkan secara cesar dapat melahirkan dengan normal pada persalinan setelahnya.
Saat Persalinan
Tetap dirumah selama yang Anda bisa.
Melahirkanlah di posisi yang paling nyaman untuk Anda.
Konsumsi makanan dan minuman ringan, terutama di awal persalinan, untuk menyediakan energy.
Hindari penggunaan Pitocin (Oxytocin buatan) jika persalinan berlangsung lama. Sebagai alternatif, Anda mungkin ingin mencoba untuk merangsang putting susu.
Jika air ketuban Anda pecah, hanya lakukan pemeriksaan dalam jika ada indikasi medis yang jelas. Resiko infeksi akan meningkat di setiap pemeriksaan. Diskusikan dengan provider Anda tentang bagaimana memantau tanda tanda infeksi.
Usulkan EFM (Electronic Fetal Monitoring) secara berselang atau gunakan fetoscope. Penelitian medis menunjukkan bahwa EFM secara terus menerus dapat meningkatkan resiko cesar tanpa adanya peningkatan hasil akhir untuk bayi Anda.
Hindari epidural, jika memungkinkan. Penelitian medis menunjukkan bahwa epidural dapat memperlambat proses persalinan dan menyebabkan berbagai komplikasi untuk ibu dan bayi.
Jika anda mendapatkan epidural dan kesulitan dalam mengejan, mintalah untuk beristirahat dalam mengejan sampai efek dari epidural tersebut agak menghilang, lalu lanjutkan mengejan.
Jangan pergi ke rumah sakit terlalu awal.
Cari tahu resiko dan keuntungan dari berbagai prosedur yang mungkin akan Anda hadapi di rumah sakit. Saat Anda dihadapkan oleh suatu prosedur, cari tahu mengapa prosedur itu digunakan dalam kasus Anda, apa efek jangka panjang dan jangka pendek untuk Anda dan bayi Anda, apa alternatif lain yang dapat diambil.
Ingatlah bahwa tidak ada yang mutlak. Jika Anda merasa ragu, percayai instingmu. Jangan takut untuk menegaskan diri. Bertanggung jawablah atas pilihan dan permintaan yang Anda buat.
Pikirkan Tentang Ini: Memilih Persalinan Cesar
Apakah seorang wanita mempunyai “hak” yang tidak dapat dicabut untuk memilih Cesarean Section (CS)? Sudah ada hukum yang jelas bahwa seorang individual mempunyai hak untuk menolak perawatan medis, tetapi hal itu tidak diikuti dengan kebalikannya bahwa seseorang juga mempunyai hak untuk meminta perawatan medis tanpa ada indikasi yang jelas.
Jika seorang wanita meminta untuk CS, tetapi ditolak karena tidak ada indikasi medis yang jelas, apakah hal itu berarti dia akan “dipaksa” untuk melahirkan secara normal? Kehamilan bukanlah suatu penyakit.
Sebagian besar ibu tidak memerlukan perawatan medis atau operasi saat kehamilan, persalinan, dan puerperiu (6 minggu setelah persalinan).
Persalinan secara normal adalah konsekuensi dari kehamilan, tahapan dimana seorang wanita dan pasangan seksualnya harus bertanggung jawab akan hal itu, bukan tenaga medis.
Marsen Wagner, MD
Alasan Lain untuk Memilih Persalinan Normal
Sebenarnya penelitian tidak diperlukan untuk “membuktikan” bahwa persalinan normal lebih sehat untuk ibu dan bayi. Namun, bagaimanapun juga, membaca mengenai berbagai alasan mengapa seorang ibu hamil harus melakukan apapun untuk menghindari operasi cesar, yang biasa disebut c-sections merupakan hal yang menarik.
Studi berikut menawarkan informasi yang berharga mengenai hubungan antara c-sections dengan bayi yang memiliki masalah pencernaan dan alegi. Studi ini mengamati 865 bayi sehat yang lahir dari orangtua yang memiliki riwayat alergi dalam jangka panjang.
Saat melahirkan, semua ibu diberikan rekomendasi nutrisi yang seragam, dan susu formula hanya diberikan jika menyusui tidak berlangsung dengan baik selama 4 bulan. Bayi ini dites saat berumur 12 bulan dan diperiksa apakah mempunyai alergi alergi yang umum termasik susu sapi, telur, dan kedelai.
147 bayi yang dilahirkan secara cesar dalam studi ini menunjukkan kemungkinan terkena alergi makanan dua kali lebih besar dan terkena diare 46% lebih besar dairpada bayi yang dilahirkan secara normal.
Peneliti menyimpulkan bahwa melahirkan secara c-section mungkin merupakan faktor yang beresiko untuk diare dan berbagai alergi pada bayi dengan orangtua yang memiliki riwayat alergi.
Mengapa bayi yang dilahirkan secara c-section lebih beresiko untuk terkena alergi? Peneliti percaya bahwa bayi yang dilahirkan dengan c-section kekurangan bakteri alami, protektif, dan bakteri sehat yang akan didapatkan bayi yang dilahirkan secara normal.
Bakteri yang dihadapkan ke bayi secara alami ini membantu melindungi mereka, dan dipercaya menjadi kunci perkembangan daya tahan tubuh yang sehat nantinya saat mereka besar.
Kelahiran dengan c-section dulunya merupakan peristiwa yang jarang terjadi. C-section dilakukan hanya juka ada masalah medis yang akan membuat persalinan normal menjadi berbahaya bagi ibu dan bayi, atau jika ada komplikasi dalam persalinan seperti dystocia.
Dalam 10 tahun terakhir, tingkat c-section meningkat karena berbagai keyakinan yang diterima saat masa kehamilan, diagnose yang salah akan dystocia, dan ketakutan akan malpractice. Pada tahun 2003, sekitar 27% persalinan di Amerika dilakukan secara c-section.
Tidak diragukan lagi bahwa Operasi Caesar kadang diperlukan; namun, semua hal untuk mencegahnya menjadi suatu rutinitas sangatlah penting bagi kesehatan anak di masa depan.
Salam hangat