Induksi Buatan dan Operasi Sesar merupakan intervensi yang memang kadang diperlukan dalam rangka untuk menyelamatkan jiwa ibu maupun bayi. Namun di satu pertanyaan yang sangat menggelitik batin dan pikiran saya adalah, mengapa semakin hari kian banyak ibu yang harus di Induksi atau harus melakukan Operasi Sesar? Sehingga seolah-olah seorang wanita sudah kehilangan kemampuan tubuhnya untuk melahirkan secara normal alami. Padahal kita tahu dan saya meyakini bahwa Tuhan sudah mendesain tubuh wanita SEMPURNA untuk melahirkan normal alami. Untuk itulah tuhan ciptakan Vagina bukan?
Lalu apa yang harus Anda lakukan?
Bidan Kita selalu berusaha untuk mendorong setiap wanita untuk memahami risiko, manfaat, dan alternatif untuk prosedur ini sehingga Anda dapat membuat keputusan dengan bijak demi Anda, bayi dan keluarga.
Dan inilah fakta tentang Induksi Buatan atau Pacuan Persalinan
1. Bukti penelitian untuk induksi atau pacuan persalinan Dari http://evidencebasedbirth.com/crank-up-the-pit-2/, yang ditulis Oleh Rebecca L. Dekker, PhD, APRN enyatakan bahwa
Oksitosin (nama merek = Pitocin, Syntocinon) adalah stimulan rahim yang merupakan versi sintetis (buatan manusia) dari oksitosin alami. Oksitosin alami adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis di otak Anda. Pada seseorang yang masuk dalam proses persalinan secara spontan, hormon ini tidak selalu memulai persalinan, tetapi membantu memunculkan kontraksi. Hormon oksitosin alami disebut “cinta” hormon, karena selain mampu menunculkan kontraksi, itu juga membantu dengan menyusui, gairah seksual, meningkatkan ikatan ibu-bayi, meningkatkan kepercayaan, mengurangi ketakutan, dan mempersiapkan otak bayi untuk lahir (Lehne, 2010).
Sayangnya, oksitosin sintetik (Pitocin, Syntocinon) bukan hormon cinta, karena dia sebagian besar tidak melintasi penghalang darah di otak. Pitocin/ Syntocinon hanya meningkatkan kekuatan, frekuensi, dan durasi kontraksi uterus. Obat ini tidak bekerja di awal kehamilan, karena rahim tidak cukup sensitif dengan oksitosin pada saat itu. Ketidakpekaan dengan oksitosin inilah yang menyebabkan induksi sebelum tubuh siap menjadi tidak berhasil. Oksitosin secara struktural mirip dengan hormon lain yang disebut hormon antidiuretik (ADH). Kedua hormon tersebut yaitu oksitosin dan antidiuretik dapat meningkatkan retensi air(pembengkakan dan cairan yang berlebihan).
Oksitosin (Pitocin/ Syntocinon) adalah obat yang diberi label khusus tanda “beresiko” yang berarti bahwa obat ini memiliki risiko tinggi menyebabkan kerusakan signifikan jika terjadi kesalahan. Ini juga memiliki peringatan “kotak hitam”, yang merupakan peringatan terkuat FDA untuk obat. Dalam peringatan kotak hitam, FDA mengatakan Pitocin yang hanya boleh digunakan bila induksi persalinan secara medis diindikasikan (tidak pernah untuk “elektif” induksi). Indikasi medis induksi (menurut FDA) termasuk masalah Rh darah, ibu yang menderita diabetes, pre-eklampsia pada waktu menjelang persalinan, atau ketuban pecah (Uptodate, 2012).
Pitocin/ Syntocinon memiliki banyak efek samping potensial. Untuk ibu, Pitocin dapat menyebabkan masalah irama jantung, tekanan darah tinggi, mual dan muntah, perdarahan pasca-melahirkan, kontraksi rahim yang terlalu sering (uterus disebut tachysystole), kontraksi yang konstan rahim (disebut tetani uterus), ruptur uterus ( lebih sering terjadi pada kedua kalinya atau lebih ibu), dan keracunan air ketuban yang parah.
Untuk bayi, oksitosin dapat menyebabkan masalah irama jantung, denyut jantung yang lambat ata bahkan terlalu cepat, kerusakan otak permanen, kejang, sakit kuning, hemorraghe retina, kematian janin, dan skor Apgar rendah. Kontraksi rahim dapat mengganggu aliran darah ke bayi. Semakin kuat, lebih lama, dan lebih sering disebabkan oleh kontraksi Pitocin dan ini dapat menurunkan kadar oksigen pada bayi. Hal ini menyebabkan perubahan buruk dalam pola denyut jantung bayi di monitor, dan ini mengakibatkan ibu dilarikan ke Operasi Sesar “darurat” yang disebabkan oleh obat induksi itu sendiri.
Sayangnya Penyedia layanan kesehatan sangat sering merekomendasikan dan memotivasi ibu untuk melakukan induksi, dengan berbagai alasan. Dan sayangnya banyak ibu dan keluarga yang tidak terlalu mengerti dan memahami tentang resiko dan efeksamping induksi tersebut karena ketidak tahuan, otoritas dan intimidasi dari provider atau bahkan karena yang ada di dalam pikiran mereka hanyalah “yang penting bayiku segera keluar/lahirt apapun dan bagaimanapun caranya!”
2. Induksi persalinan – tentang Bagaimana dan Mengapa persalinan Diinduksi Dari http://pregnancy.about.com/od/induction/p/induction.htm, yang ditulis oleh Robin Elise Weiss, LCCE
3. 5 Alasan Hindari Induksi persalinan Dari http://pregnancy.about.com/od/induction/a/risksinduction.htm, yang ditulis oleh Robin Elise Weiss, LCCE
4. Katakan “Tidak” untuk Induksi Dari Jurnal Pendidikan Perinatal, oleh Judith A. Lothian, PhD, RN, LCCE, FACCE yang ditulis dan di pubilkasikan di http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1595289/
5. Pertanyaan tentang Meluasnya penggunaan Oksitosin yang dikutip dari artikel Midwifery Today , yang ditulis oleh Michel Odent, MD, Anda bisa membacanya disini: http://www.midwiferytoday.com/enews/enews1215.asp#main
6. Bukti ilmiah tentang “Jika Anda tidak tidak melahirkan hingga usia 42 minggu, Anda harus di Induksi” yang ditulis Oleh Rebecca L. Dekker, PhD, APRN di http://evidencebasedbirth.com/if-you-dont-have-this-baby-by-42-weeks-we-have-to-induce/
7. Tentang air ketuban yang kurang karena persalinan melampaui Hari Perkiraan lahir yang ditulis oleh Sharon Muza di http://evidencebasedbirth.com/if-you-dont-have-this-baby-by-42-weeks-we-have-to-induce/
8. Induksi untuk “bayi besar”: Pedoman ACOG Dari American Academy of Family Physician jurnal, ditulis oleh Joanne Chatfield, http://www.aafp.org/afp/2001/0701/p169.html
9. Induksi Tanpa Indikasi Medis: Just Say No yang ditulis di http://www.acog.org/About_ACOG/News_Room/News_Releases/2013/Early_Deliveries_Without_Medical_Indications
10. Apakah gestational diabetes selalu berarti “bayi besar” dan induksi? Yang ditulis oleh Oleh Rebecca L. Dekker, PhD, APRN di http://evidencebasedbirth.com/does-gestational-diabetes-always-mean-a-big-baby-and-induction/
11. “Panggul Kecil/Sempit”? Berikut Kebenaran Tentang disproporsi sefalopelvik (CPD) Dari BellyBelly.com yang bisa Anda baca di http://www.bellybelly.com.au/birth/small-pelvis-big-baby-cpd
*** Coba baca lalu pahami satu persatu dari artikel artikel dan bukti ilmiah yang saya tuliskan di atas, semoga membuka wawasan Anda sehingga Anda bisa bijak menentukan pilihan demi buah hati Anda.
Pelajari Cara “Mencegah” Operasi Sesar
Sebelumnya silahkan tonton film berikut ini:
kemudian silahkan baca beberapa penelitian dan artikel berikut ini:
1. Mengapa bedah caesar adalah masalah besar bagi Anda, istri Anda, dan anak Anda yang ditulis di VBACFacts.com, oleh Jen Kamel. Silahkan buka link berikut : http://vbacfacts.com/2012/12/09/why-cesareans-are-a-big-deal-to-you-your-wife-and-your-daughter/
2. 10 Cara Terbaik Hindari Caesar Dari HealthNews.com yang bisa Anda baca di www.healthnews.com/en/news/10-Best-Ways-to-Avoid-a-Cesarean-Section-/08yZEY_Yb3_RHonr9gvkaf/
3. Risiko Prosedur bedah caesar Dari American Pregnancy Association yang juga dapat Anda baca di www.americanpregnancy.org/labornbirth/cesareanrisks.html
4. Apa yang Harus Diketahui Setiap Wanita Hamil Tentang Caesar Dari ChildbirthConnection.org yang bisa Anda lihat di sini: www.childbirthconnection.org/pdfs/cesareanbooklet.pdf
Pelajari tentang persalinan melalui Vagina Setelah Bedah Caesar sebelumnya (VBAC) Apakah VBAC merupakan sebuah pilihan? Anda dapat membaca dan mempelajarinya disini: www.childbirthconnection.org/pdfs/cesareanbooklet.pdf
Pedoman baru dari Kongres Amerika of Obstetricians dan Gynecologists (ACOG) “Mencoba VBAC adalah pilihan yang aman dan cocok untuk kebanyakan wanita yang memiliki kelahiran sesar sebelumnya, termasuk bagi beberapa wanita yang telah memiliki dua bedah caesar sebelumnya.” Anda bisa membacanya disini: http://vbacfacts.com/2010/07/21/acog-issues-less-restrictive-vbac-guidelines/
Mengapa VBAC dilarang di beberapa tempat?
“Wawancara dengan Dr Fischbein: http://vbacfacts.com/2009/09/08/interview-with-dr-fischbein-an-inside-look-at-hospitals-vbac-bans/ menyatakan bahwa “[Rumah Sakit] memberikan larangan VBAC dengan kedok keselamatan pasien. Tapi keselamatan pasien merupakan eufemisme “‘kita tidak memiliki alasan berbasis bukti yang baik untuk melakukannya, selain kita tidak mau digugat, itu lebih bijaksana, dan kami mendapatkan lebih banyak uang dari c-bagian …’ “
Apa saya berhak untuk VBAC?
Ini adalah beberapa artikel termasuk “larangan VBAC, melaksanakan hak Anda, dan kapan harus menghubungi pengacara” dan “Pilihan untuk ibu yang akan ‘dipaksa’ untuk memiliki bedah caesar berulang” dapat dilihat di http://vbacfacts.com/category/vbac/legal-stuff/ Perencanaan VBAC
Ingin melakukan VBAC tentunya butuh banyak sekali persiapan dan berikut in beberapa persiapan yang dapat Anda lakukan demi kesuksesan VBAC:
Salah satunya adalah membaca silahkan baca beberapa artikel ini semoga bisa membantu:
a. http://vbacfacts.com/2009/01/15/im-pregnant-and-want-a-vbac-what-do-i-do/
b. http://vbacfacts.com/category/vbac/birth-myths/
Semoga semua link dan bahan bacaan yang saya kemukanan tersebut bermanfaat untuk Anda.
Heals Mother Earth, begins from Mother Birth
Salam Hangat
Yesie Aprillia