Sangat penting untuk latihan teknik pernapasan selama masa kehamilan dan terutama sebelum bersalin. Karena dengan berlatih, maka dapat memberikan kesempatan kepada Anda untuk membiasakan diri dengan berbagai teknik, dan pelatih memberikan Anda kesempatan untuk belajar bersama dengan mereka.
Hal ini dapat benar-benar penting selama persalinan. Selama tahap persalinan, akan menjadi semakin sulit untuk berkonsentrasi pada pernapasan Anda. Bidan ataupun pendamping persalinan Anda mungkin harus masuk, mendampingi dan mengarahkan Anda untuk bernafas yang benar sehingga dapat membantu Anda mempertahankan kendali.
Berikut ini berbagai teknik pernafasan yang diajarkan:
a. Pernafasan perut
– Tidurlah terlentang dengan satu bantal, kedua lutut dibengkokkan dan dibuka kurang lebih 20 cm.
– Letakkan kedua telapak tangan di atas perut di sekitar pusat sebagai perangsang. Keluarkan napas dari mulut (tiup) sambil tangan menekan perut ke dalam.
– Tarik napas dari hidung dengan mulut tertutup, perut mengembang mendorong kedua tangan ke atas. Perhatikan bahwa gerakan pernafasan dilakukan dengan perut (jadi dada tidak ikut kembang kempis).
Kegunaan: Melemaskan dinding perut agar mudah diperiksa oleh dokter/bidan.
b. Pernafasan iga
– Tidur terlentang (seperti pada pernapasan perut), letakkan kedua tangan dalam posisi mengepal di iga sebagai perangsang.
– Bernapaslah seperti pada pernapasan perut, dengan pengecualian tangan menekan iga ke dalam dan iga mengembang mendorong kedua tangan ke arah samping luar.
Kegunaan: Mendapatkan oksigen sebanyak mungkin.
c. Pernapasan dada
– Tidur terlentang (seperti pada pernapasan perut), letakkan kedua tangan di dada bagian atas.
– Keluarkan napas dari mulut (tiup) dengan tangan menekan dada ke arah dalam.
– Tarik napas dari mulut dengan mulut terbuka, dada mengembang mendorong ke dua tangan ke atas.
Kegunaan: Mengurangi rasa sakit saat bersalin.
a. Pernapasan anjing (pendek-pendek dan cepat)
Pernapasan ini menyerupai pernapasan dada, hanya saja irama pernapasan lebih cepat dengan gerakan napas dihentikan separuhnya (bernapas tidak terlalu dalam, pendek-pendek saja).
Kegunaan: Istirahat atau menghilangkan lelah sesudah mengejan. Juga dilakukan saat ibu sudah merasa ingin mengejan sementara pembukaan belum lengkap, supaya jalan lahir tidak bengkak atau sobek.