Melahirkan adalah peristiwa yang dapat mengubah kehidupan baik menggembirakan dan maupun mengerikan, merupakan pengalaman terbesar dalam kehidupan.
Kelahiran dan cara seorang bayi di lahirkan menentukan kesehatan fisik dan jiwanya kelak. Banyak orang tua yang tidak benar-benar menyadari apa yang dibutuhkan oleh bayinya. Dan banyak pula dokter dan bidan yang tidak mengerti mekasnisme secara fisiologis yang terjadi pada masa transisi bayi baru lahir.
Para bidan dan dokter seringkali hanya mematuhi sebuah Standart Operating Prosedur yang sebenarnya itu hanya menguntungkan mereka bukan menguntungkan bagi si ibu apalagi bagi bayi baru lahir.
Apakah Anda pernah berfikir Apa yang benar-benar terbaik untuk bayi Anda? Apakah Anda pernah berfikir tentang apa yang di pikirkan dan bagaimana perasaan bayi Anda selama proses persalinan? Dan apakah Anda pernah berfikir tentang Apakah sebenarnya bayi Anda inginkan?
Â
Artikel ini coba saya susun agar Anda tahu apa yang sebenarnya bayi Anda inginkan pada saat proses kelahirannya.
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
BAYI INGIN MENGHINDARI NYERI
Hal ini cukup logis untuk mengasumsikan bahwa bayi tidak ingin mengalami sakit. Seperti kita ketahui banyak sekali intervensi dalam persalinan yang sebenarnya tidak perlu dilakukan seperti memecah ketuban, melakukan induksi persalinan, Forcep, vaccum atau operasi dapat menyebabkan rasa sakit pada bayi dengan memaksa tengkorak bayi melewati panggul ibu dengan kekerasan, dan memaksa bayi keluar dari perut ibu dengan pisau bedah, atau rasa sakit yang tak terbayangkan dan tak terlukiskan ketika sebuah tang forcep yang besar terbuat dari besi baja menyeret kepala mereka keluar dari jalan lahir.
induksi persalinan dapat menyebabkan ketidakefektifan kontraksi yang “menghancurkan” atau mendorong kepala bayi dengan keras dan serta merta ke dalam panggul ibu berulang kali. Untuk beberapa Negara juga melakukan sunat atau cirkumsisi pada bayi baru lahir tanpa anesthesia sama sekali. Penyuntikan Vaksin juga menyakitkan. Beberapa prosedur yang begitu menyakitkan dan traumatis yang bayi seperti gagal untuk melakukan kontak mata dengan orang tua atau tidak bisa menyusu sama sekali segera setelah lahir.
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
BAYI INGIN dan MEMBUTUHKAN OKSIGEN
Bayi juga tampak menikmati darah dengan kandungan oksigen yang memadai. Apapun yang memampatkan tali pusat akan menyebabkan gawat janin dan jika tidak diatasi, kerusakan otak yang berpotensi ireversibel. Ini adalah mimpi terburuk dari setiap orangtua. Kekeruhan air ketuban dan posisi bayi posterior dapat menyebabkan bayi menekan tali pusatnya sendiri.
Posisi ibu yang berbaring terlentang juga menekan vena cava ibu yang merupakan urat nadi utama untuk memasok darah ke rahim. Ini juga dapat mengurangi suplai oksigen ke janin.
Selain itu banyak intervensi digunakan di rumah sakit yang dapat membatasi aliran darah ke rahim baik melalui kontraksi atau dari respon fight or flight dari ibu. Kontraksi yang diakibatkan oleh Pitocin dan Cytotec justru membatasi suplai darah ke rahim dan sering menyebabkan gawat janin yang dramatis sehingga pada akhirnya “mengharuskan” operasi Caesar segera. Kontraksi terlalu panjang atau kuat sebenarnya tercekik janin hanya memungkinkan janin untuk “bernapas” singkat di antara kontraksi. Karena pada dasarnya induksi membuat kontraksi tidak bisa terjadi sesuai dengan ritme alami tubuh.
Sejauh ini, intervensi yang paling umum yang benar-benar merampas hak bayi yang baru lahir sampai dengan sepertiga dari suplai darah mereka adalah praktek menjepit tali pusat segera setelah lahir. Tidak ada satupun penelitian ilmiah yang valid dan mendukung tindakan menjepit talipusat segera setelah bayi lahir. Denyutan pada talipusat tersebut selama kurang lebih 15-20 menit setelah lahir dan sebenarnya tali pusat yang berdenyut ini adalah bayi transfusi darah final dan vital bagi bayi. Darah tali pusat kaya dengan sel batang, zat besi, dan oksigen dan itu adalah 100% milik bayi. Tali pusat yang berdenyut selama masa transisi penting bayi untuk memasok oksigenasi pada paru. Selain potensi kerusakan otak permanen akibat kekurangan oksigen karena Tali pusat langsung dijepit, ini juga menyebabkan pasokan zat besi ke organ vital berkurang dan menyebabkan anemia. Cara termudah untuk menghindari anemia? Biarkan bayi mempertahankan darah yang menjadi hak mereka.
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
BAYI INGIN KESELAMATAN
Bayi ingin tinggal dalam kenyamanan di rahim sampai saatnya bayi itu harus keluar. Induksi dan SC yang dijadwalkan sebenarnya untuk kenyamanan ibu dan dokter.
Kebenaran yang disayangkan adalah bahwa hampir semua intervensi medis membawa risiko untuk ibu dan bayi. Bahkan, banyak dari intervensi sangat berbahaya bagi bayi yang mengakibatkan gawat janin yang menempatkan orang tua di bawah tekanan untuk mau mengikuti prosedur bahkan yang membawa potensi membahayakan lebih besar untuk bayi. Hampir tidak ada orang tua akan mengatakan tidak untuk sesuatu yang akan menyelamatkan anak mereka ketika denyut jantung bayi menurun drastis.
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
BAYI INGIN DISAMBUT DENGAN HANGAT OLEH KELUARGANYA
Coba bayangkan Ketika Anda datang ke dalam dunia untuk pertama kalinya. Bagaimana rasanya apabila ketika Anda ingin keluar dari rahim ibu namun diiringi teriakan kesakitan si ibu atau bahkan teriakan dan bentakan dari dokter atau bidan yang menyambut Anda. Kira-kira bagaimana perasaan Anda saat itu? Belumlagi kepala Anda yang harus menabrak berulang kali ke dalam tulang panggul ibu. Lalu Anda tiba-tiba terkena cahaya yang menyilaukan dan kerumunan mata yang mengintip antara masker yang menurupi mulut mereka?, padahal sebelumnya Anda merasa hangat dan nyaman ketika masih ada di dalam rahim, lalu 1 / 3 suplai darah Anda yang harusnya menjadi sumber oksigen ke semua organ tubuh Anda sipotong dari tubuh Anda serta merta? Kemudian tubuh Anda dibawa pergi dalam sarung tangan lateks oleh orang asing yang kemudain mengelap tubuh anda dengan handuk yang kasar dengan sentuhan yang kasar pula, menyuntik paha Anda, menyedot lendir dalam mulit dan hidung Anda tanpa perasaan, menimbang Anda di atas timbangan meja dingin. Dan Anda akhirnya diserahkan kepada ibu setelah beberapa saat lamanya. Coba bayangkan bagaimana perasaan Anda saat itu?
Sebaliknya, bayangkan ketika Anda pertama kali datang kedunia dengan suasana dan situasi yang berbeda. Anda tinggal di dalam rahim ibu sampai Anda berkembang maksimal dan siap mengikuti mekanisme alami bersalin yang cerdas dan memahami bahwa Anda siap untuk dilahirkan. Anda merasakan rahim ibu yang meremas dan memeluk Anda dengan kuat dan lembut ketika ada kontraksi uterus karena kontraksi uterus tang alami akan dengan lembut tapi tegas mendorong anda ke jalan lahir. Anda dapat mendengar suara akrab orang tua Anda dan mungkin suara music yang lembut dan sering Anda dengar setiap haris ketika Anda masih didalam rahim ibu. Mereka berbicara dengan Anda dengan hangat, member semangat pada Anda, dan memberitahu Anda bahwa mereka mencintai Anda dan tidak bisa menunggu lama untuk segera bertemu dengan Anda. Anda merasa akrab dengan irama tubuh ibumu yang pindah ke berbagai posisi yang memberikan banyak ruang untuk memutar tubuhmu ke posisi yang nyaman dan sempurna untuk masuk ke panggul dan dilahirkan, dan ketika kepala Anda nongol dan sedikit keluar melalui jalan lahir Anda mendengar suara dan nyanyian lembut bahkan doa yang dilantunkan oleh ibu, ayah dan para bidan yang menolong, dan ketika Anda lahir sepenuhnya ibu Anda langsung memeluk dengan penuh kasih dan Anda ditempatkan pada dada hangat ibu dalam hitungan detik. Anda berkedip sedikit dalam keremangan suasana ruangan saat itu dan mendengar suara ibu Anda untuk pertama kalinya. Anda merasakan cintanya dan melihat ke dalam sorot matanya saat Anda secara naluriah melekat kedada dan mencoba untuk menyusu dan menghisap payudara ibu Anda.Sementara itu tubuh Anda sedang diresapi dengan transfusi darah akhir yang akan memberikan Anda semua oksigen dan darah yang Anda butuhkan untuk memulai hidup sehat. menunggu payudara tubuhnya melepaskan oksitosin yang meningkatkan ikatan Anda, memproduksi ASI-nya, dan menyebabkan talipusat untuk menghentikan transfusi, plasenta melepaskan diri dari dinding rahim dan lahir sendiri secara alami. Kolustrum dari payudara ibu Anda adalah semua vitamin K yang Anda butuhkan.
Tidak ada vaksin hepatitis karena Anda tidak aktif secara seksual, tidak ada suntikan Vit K yang menyakitkan karena vit K yang anda punyai dalam tubuh sudah cukup, tidak ada prosedur lain yang menyakitkan.
Nah bunda coba bayangkan dan renungkan.
Bayi Anda hanya menginginkan itu…menginginkan rasa nyaman, oksigen dan kehangatan.
Keep spirit of Gentle Birth
Salam Hangat
Bidan Kita