Ketika saya menyusun program Gentle Birth Balance di Bidan Kita , saya menyadari bahwa persiapan pikiran, hati, psikologis, dan mental dalam menjalani proses melahirkan sangatlah penting.
Banyak dari para ibu yang inginnya serba instan. Dan tidak mau berproses dalam serangkaian peristiwa yang terjadi.
Banyak ibu yang saking inginnya jadi terobsesi sehingga ketika ada sesuatu yang kurang, ada sesuatu yang berjalan tidak seperti yang dia harapkan, maka langsung mencari cari siapa yang pantas disalahkan atas kekurangan tersebut.
Sebagai contoh:
a. Seorang ibu rajin ber Yoga sejak 32 w kehamilannya, karena dia ingin melahirkan dengan lancar dan nyaman, namun setiap kali beryoga sang ibu ini hanya menghafalkan gerakan demi gerakan, asal tubuh bisa di tekuk tekuk itu udah cukup. Dia tidak berusaha untuk selaras dengan nafas dan tubuh di dalam setiap gerakannya, dia hanya asal bergerak saja, tanpa “Nyawiji/Menyatu”. Sehingga ketika proses persalinan dan ternyata proses persalinannya berlangsung lama, ibu ini langsung menyalahkan YOGA nya. Dan menyalahkan dirinya sendiri karena gagal.
b. Seorang ibu rajin relaksasi hypnobirthing, expectasinya adalah agar tidak merasakan sakit saat melahirkan nanti, namun ibu ini jarang berlatih, berlatih jika ingat saja. Nah saat proses persalinan ibu ini tetap merasakan sakit terutama di pembukaan 5cm , nah lalu sang ibu ini marah dan menyalahkan hypnobirthingnya. Ternyata dia tidak belajar tentang filosofi dalam hypnobirthing tersebut namun terobsesi untuk tidak merasakan sakit dengan hypnobirthing.
Dan masih banyak lagi contoh contoh yang ada di lapangan.
Ya. Ternyata masih banyak yang melupakan dan tidak mengetahui filosofi dalam persiapan persalinan itu sendiri dimana seorang ibu harus mempunyai :
1. Greget(semangat/spirit)
2. Sengguh (keteguhan hati),
3. Ora Mingkuh (fokus),
4. Nyawiji (menyatu antara body, mind and soul)
Dan ke empat hal tersebut sebenarnya ada pada praktek Mindfulness yang saya ajarkan di program Gentle Birth Balance (GBB).
Mindfulness merupakan cara untuk menjadi sadar setiap saat secara utuh, disini dan saat ini. Mindfulness artinya menyatu antara tubuh, jiwa, dan roh sekarang dan saat ini.
Singkatnya, mindfulness adalah tentang bagaimana melatih diri kita supaya:
1. Lebih menyadari tubuh, pikiran, emosi kita sendiri, dan apa yang terjadi di lingkungan sekitar kita. Bukan menjadi zombie atau hidup dengan autopilot mode.
2. Lebih hadir secara utuh di saat ini, di sini, sekarang. Bukan galau karena masa lalu atau gelisah akan masa depan. Masa lalu adalah sejarah, masa depan adalah misteri dan masa depan belum terjadi. Yang kita punya hanya masa kini. Sekarang. Karena masa kini adalah anugrah.
3. Lebih fokus, lebih mampu membuat pilihan mengenai di mana kita meletakkan perhatian kita. Tidak mudah terganggu meskipun banyak gangguan yang menggoda untuk memindahkan perhatian kita.
4. Lebih menerima dengan ikhlas diri kita sendiri dan sesama. Apa adanya, bukan ada apanya. Bukan menolak dan memberontak dengan penuh kebencian tapi sebaliknya. Menerima dengan penuh cinta, kasih dan pastinya sayang.
5. Lebih bersatu antara pikiran dan tubuh. Pikiran dan perkataan. Perkataan dan perbuatan. Selaras.
Untuk itu mari belajar untuk lebih Mindfulness lagi. Sata menjalani kehamilan, mempersiapkan persalinan, menjalani persalinan Anda. Simaklah artikel di bawah ini untuk melengkapi tulisan ini: – https://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=631%3Apersiapan-batin-untuk-proses-persalinan&catid=44%3Anatural-childbirth&Itemid=56 – https://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=632%3Ahypnobirthing-dan-gentle-birth&catid=44%3Anatural-childbirth&Itemid=56
banyak sekali persiapan terutama mental dan psikologis yang harus di jalani selama hamil selain fisik bunda… dimana musti bebas dari rasa takut. musti tenang, pasrah, tidak menghakimi, tidak membandingkan antara Anda dengan orang lain karena pasti beda… dan berdamai, termasuk berdamai dengan segala perubahan dan rasa yang dialami. ketika proses persalina berjalan begitu lama dan kurang nyaman, seringkali kita langsung menghakimi, menyalahkan tubuh, menyalahkan oranglain, menyalahkan diri sendiri, bahkan menyalahkan bayi Anda. seringkali kita tidak menyadari bahkan kurang menghargai upaya yang bayi kita lakukan untuk membantu ibunya dan untuk menurunkan badannya, melahirkan dirinya … contoh..:
- sebenarnya sang bayi udah berusaha turun ke panggul dan jalan lahir, berusaha membuka jalan lahir ibunya, namun desakan dan kontraksi yang ditimbulkan, baru dikit aja, sang ibu sudah mengaduh kesakitan dan seolah “menolak/melawan/berlari” dari rasa yang di timbulkan. sehingga justru ligamen di panggl dan jalan lahir malah semakin tegang dan ketat.
- sebenarnya bayi sudah berusaha melepaskan tali pusat yang membelit tubuhnya namun sang ibu tidurrr terus gak mau bergerak sekedar membantu sang bayi memberikan sedikit ruang agar dia bisa melakukan tugasnya dengan baik.
- sebenarnya sang bayi sudah ingin segera lahir..namun karena sang ibu cemas…gelisah…tidak menguasai nafas dan panik, otomatis rahim justru kekurangan oksigen dan itu membuat janin tidak terbantu dan harus melakukan semua tugas itu sendirian…
nah..Ayo berdamai dulu bunda:
- Berdamai dengan diri sendiri
- Berdamai dengan bayi Anda
- Berdamai dengan orang lain
- Berdamai dengan tubuh
Lalu bagaimana kita berlatih mindfulness?
Sebenarnya caranya sederhana kok, karena yang Anda butuhkan adalah menarik dan memanggil pikiran Anda kembali, lagi dan lagi, supaya tetap sini kini. Cobalah perhatian hanya pada obyek tertentu misalnya:
a. NAFAS, mulai perhatikan nafas yang keluar dan masuk ke dalam tubuh Anda, perhatikan saat dada dan perut Anda mengembang maupun mengempis.
b. TUBUH, coba perhatikan tubuh Anda, saat Anda diam, hening, atau saat Anda bergerak
c. INDERA, seperti pendengaran, peglihatan maupun pengecapan, bahkan jika Anda hamil dan bersalin coba hayati dan fokus pada tiap sensasi yang Anda rasakan melaliu gerakan janin di rahim Anda, juga kontraksi yang terjadi
d. PIKIRAN termasuk emosi, yang sedang kita pikirkan dan rasakan saat ini
e. PENGALAMAN, segala peristiwa yang kita alami dan kita sadari saat ini
Andapun bisa melakukan latihan ini kapanpun dimanapun dalam posisi apapun. Intinya bagaimana Anda tetap NYAWIJI SAIKI (menyatu body , mind and soul saat ini dan disini)
Semoga bermanfaat
Salam hangat
Yesie Aprillia