Apa itu occiput posterior?
Occiput posterior (OP) adalah kondisi dimana punggung bayi berada di punggung ibu dan memasuki pelvis dengan kepala menghadap ke depan. Posisi ini sering disebut dengan bayi telentang.
Berdasarkan penelitian, sekitar 15-30% bayi dalam proses persalinan akan mulai dalam posisi ini, namun kurang dari 5% akan tetap berada di dalam posisi ini saat persalinan (Sizer & Nirmal 2000). Posisi ini seringkali dihubungkan dengan berbagai intervensi dalam proses persalinan seperti epidural, forceps, operasi caesar, dan lainnya.
Kali ini kita akan membahas tentang apakah penyebab terjadinya posisi ini? apakah efeknya dalam persalinan ? apakah memungkinkan untuk tetap melahirkan normal jika bayi berada dalam posisi ini ? bagaimana cara mencegah terjadinya posisi ini ? dan masih banyak lagi.
Apa penyebab terjadinya bayi OP?
Selain penggunaan epidural dan rendahnya hormon thyroid, posisi, postur, dan kebiasaan Anda sehari hari juga dapat mempengaruhi posisi si kecil. Berdasarkan trend yang ada, semakin banyak ibu mengalami bayi OP pada saat akhir kehamilan atau proses persalinan.
Hal ini disebabkan oleh kebiasaan kita saat duduk sehari hari. Ibu hamil tua seringkali beristirahat dengan bersandar dan postur badan yang membungkuk sambil makan camilan atau menonton tv, atau sering kali mungkin Anda membungkuk saat duduk di kursi kantor atau duduk di kursi mobil.
Nah ternyata kebiasaan kebiasaan semacam ini bisa mengakibatkan posisi bayi menjadi OP. Hal ini terjadi karena posisi posisi tersebut tidak menyediakan banyak ruang bagi bayi dan rahim Anda menjadi tidak simetris sehingga tentunya bayi Anda harus menyesuaikan.
Sampai akhirnya di akhir kehamian, dahi bayi sudah berada di tulang pubis yang tentunya lebih sempit, ditambah lagi jika ada ligamen (tight round ligament) yang menahan kepala bayi disana, sang bayi tentunya akan kesusahan untuk memutar kepalanya.
Apa faktor-faktor yang dapat meningkatkan resiko terjadinya bayi OP?
Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko terjadinya bayi OP saat persalinan:
- Umur Anda lebih dari 35 tahun
- Nulliparity (belum pernah melahirkan sebelumnya)
- Posisi bayi OP di persalinan sebelumnya
- Obesitas
- Pengurangan kapasitas jalan keluar panggul
- Berat bayi lebih dari 4kg
- Umur kehamilan lebih dari 41 minggu
- Epidural
Apa efek posisi OP dalam persalinan?
Ibu yang melahirkan dengan posisi bayi terlentang (OP) akan mengalami persalinan yang lebih lama yang menyebabkan meningkatnya resiko dilakukannya operasi caesar dan berbagai intervensi yang lan. Selain itu, resiko untuk terkena ambeien setelah melahirkan pun juga meningkat.
Bayi yang turun panggul dengan posisi OP biasanya membuat kehamilan menjadi lebih lama, ketuban pecah dini, kontraksi yang tidak teratur saat persalinan dan melambatnya pelebaran serviks. Selain itu, ibu yang mempunyai posisi bayi OP seringkali cenderung mempunyai dorongan untuk mengejan lebih awal dari seharusnya.
Beberapa ibu mengalami rasa sakit yang berbeda ketika bayi berada dalam posisi OP, namun bagaimanapun juga, kita tidak dapat tau pasti apakah rasa sakit tersebut disebabkan karena posisi bayi atau karena faktor yang lain.
Biasanya, ibu dengan bayi OP disarankan untuk mendapatkan epidural yang mana dapat meningkatkan resiko terjadinya fetal distress dan memperlama proses persalinan yang nantinya akan berujung ke operasi Caesar. Hal ini tidak mengejutkan karena mengingat bahwa mereka selalu diberitahu bahwa melahirkan dengan bayi OP sangatlah menyakitkan.
Mereka biasanya juga disarankan untuk melakukan induksi seperti Pitocin atau ARM yang mana justru dapat membuat rotasi bayi menjadi lebih sulit, dan bahkan lebih menyakitkan yang akhirnya meningkatkan kesempatan digunakannya epidural. Saat epidural masuk dalam tubuh, kemampuan bayi untuk berputar menjadi posisi OA akan berkurang.
Hal ini dikarenakan sang ibu tidak bisa merasakan tubuhnya dan menggerakkan tubuhnya untuk bekerjasama dengan si bayi untuk membuatnya berputar. Sebagai tambahan, dasar panggul akan dibius dan kehilangan ritmenya, mengambil kemampuan untuk membantu perputaran si bayi.
Apakah memungkinkan untuk melahirkan normal dalam posisi bayi OP?
Posisi OP tidak menutup kemungkinan untuk dapat melahirkan secara normal. demikian prosesnya:
Percayai tubuhmu dan bayimu. Lakukan teknik napas, Cobalah untuk melakukan berbagai teknik dan gerakan yang dapat membantu dan memberi ruang kepada bayi Anda untuk berputar, seperti teknik teknik yang dapat memberi ruang yang lebih banyak di pelvis.
Anda juga dapat meredakan sakit punggung yang Anda alami dengan kompres air hangat atau melakukan forward leaning position. Namun, jika setelah melakukan semua itu bayi Anda tetap “stuck” (hal ini juga dapat terjadi di semua posisi,bahkan OP). Maka intervensi seperti manual rotation (dimana provider memasukkan jarinya dan mencoba untuk memutar kepala bayi dengan jarinya) atau operasi caesar mungkin diperlukan.
Bayi OA juga tidak selalu menyakitkan, terutama jika ini persalinan kedua Anda, bayi Anda berukuran kecil atau sedang, dan Anda aktif bergerak. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga pola makan Anda saat kehamilan dan memberdayakan tubuh Anda.
Bagaimana cara mengetahui posisi bayi ?
Selain dengan USG, sebenarnya Anda dapat mengetahui posisi bayi dengan belly mapping atau dengan mengamati gerakan bayi. Anda dapat mengetahui bahwa bayi Anda berada di posisi OP jika Anda merasakan gerakan gerakan kecil tepat diatas tulang pubis Anda dan bukan tekanan dari kepala bayi.
Gerakan gerakan kecil tersebut berasal dari jari jari keci sang bayi. Gerakan gerakan tersebut akan berpusat di perut bagian tengah atau bawah Anda, dekat dengan tulang pubis.
Jika Anda merasakan gerakan gerakan kecil tersebut jauh di kanan, di dekat pinggul, dan tendangan di atas kanan, tetapi tidak dekat bagian tengah dan tidak ada tendangan di bagian kiri, berarti bayi Anda berada di posisi Occiput Anterior (OA) atau Left Occiput Transverse (LOT – yang dapat dengan mudah berputar ke posisi OA) yang merupakan posisi bayi yang paling optimal saat melahirkan.
Bagaimana cara mencegah terjadinya posisi OP?
Cara utama adalah dengan memperbaiki postur dan berolahraga. Hindari posisi bersandar dan duduk denga panggul yang miring atau tidak sejajar (Tips – Anda dapat menggunakan birth ball untuk menjaga postur Anda).
Selain itu saat tidur, cobalah untuk miring ke kanan atau ke kiri dengan satu kaki lurus dan satu kaki ditekuk 90 derajat dan disangga dengan guling yang lumayan keras, sehingga panggul Anda tetap terbuka.
Anda juga dapat melakukan berbagai olahraga yang dapat menggoyangkan panggul sehingga memberikan ruang lebih di panggul Anda, seperti berenang, berjalan, atau yoga.
Sumber :
- https://www.babycenter.com/0_posterior-position_1454005.bc
- https://journals.lww.com/greenjournal/Fulltext/2000/11000/Occipitoposterior_Position__Associated_Factors_and.19.aspx
- https://midwifethinking.com/2016/06/08/in-celebration-of-the-op-baby/
- https://www.momjunction.com/articles/ways-to-avoid-having-an-occiput-posterior-position_0082926/#gref
- https://spinningbabies.com/learn-more/baby-positions/posterior/