Di setiap kali pelatihan hypnobirthing selalu saya ungkapkan bahwa Oksitosin adalah Hormon Cinta. Bahaimana penjelasan akan pernyataan saya itu?
Selama bertahun-tahun para ilmuwan telah meneliti hormon oksitosin dan perannya dalam proses melahirkan dan menyusui, tapi sekarang muncul penelitian dimana produksi oxytocin sangat dipengaruhi dengan keterlibatan emosional. Mengacu pada buku dan penelitian yang di buat oleh dr Michel Odent MD, seorang dokter ObsGyn yang Pro Normal dan sangat saya kagumi, saya akan coba membahas tentang si Hormon Cinta ini.
Jadi apa itu Oksitosin?
Yah, hormon oxytocin adalah hormone protein yang diproduksi di hipotalamus (di otak) yang disimpan dalam kelenjar pituitari (di dasar otak). melalui kelenjar pituitary oksitosin dilepaskan secara langsung ke dalam darah atau ke bagian lain dari otak dan sumsum tulang belakang.
Oksitosin memainkan peran penting pada siklus reproduksi wanita. Selama menstruasi oksitosin bertanggung jawab untuk menyebabkan kontraksi uterus yang mengarah pada pelepasan dan pengeluaran dari lapisan rahim. Dan inilah kemampuan untuk menyebabkan kontraksi uterus yang membuat oksitosin menjadi hormone yang sangat penting perannya pada saat melahirkan, karena hormone ini memainkan peranan penting dalam memicu dan mengatur kontraksi selama persalinan. Dan jika persalinan berjalan terlalu lambat maka ibu akan diberikan oxytocin syntetis untuk membantu munculnya kontraksi. Oksitosin juga sering diberikan setelah bayi lahir untuk mendorong atau memacu kala tiga (kala pelepasan plasenta)berjalan dengan cepat dan lengkap. Dan selain itu oksitosin berguna untuk melindungi ibu dengan mendorong uterus berkontraksi dan menghentikan pendarahan.
Setelah kelahiran bayi yang kita dapat melihat secara nyata bahwa oxytocin adalah hormon cinta yaitu ketika Anda melihat seorang ibu dengan bayinya saling bertemu dan bertatap muka pertama kali Sebuah Ikatan yang mendalam.
Oksitosin juga memainkan peran penting dalam pemberian ASI memberikan ‘let-down’ refleks yang memungkinkan air susu ibu mengalir.
Tetapi oksitosin tidak hanya terbatas pada wanita yang sedang menstruasi dan melahirkan Bahkan, dari semua hormon dalam tubuh manusia, oksitosin mungkin adalah salah satu yang memberi kita kebahagiaan terbesar dalam hidup.
Tahun 1990-an para peneliti mulai menyadari potensi oksitosin dapat mempengaruhi perilaku manusia di luar menstruasi, melahirkan dan menyusui. Mereka melihat bahwa ibu menyusui menjadi lebih tenang dalam menghadapi stres psikososial daripada rekan-rekan mereka yang memberikan susu botol pada bayinya.
Oksitosin dan Jenis Kelamin
Oksitosin juga memainkan bagian penting dalam kehidupan seksual kita. Tidak seperti kebanyakan spesies, manusia terlibat dalam hubungan seksual untuk kesenangan dan / atau untuk mengungkapkan cinta dan kedekatan emosional, bukan untuk tujuan prokreasi. Bagi banyak orang, hubungan seksual menciptakan ikatan yang kuat. Ini mungkin tidak lagi mengejutkan ternyata oksitosin dilepaskan oleh pria dan wanita saat bercinta. Tapi tidak hanya oksitosin yang dilepaskan selama orgasme, hormone endorphin ternyata juga dilepaskan saat orgasme sehingga menimbulkan rasa nyaman dan kesenangan, dan hormone oksitosin jugalah yang tampaknya bertanggung jawab untuk menyebabkan orgasme.
Para peneliti telah menemukan bahwa rangsangan seperti saling bersentuhan pada kulit dan stimulasi zona erotis menyebabkan pelepasan oxytocins. Kenaikan kadar oksitosin menyebabkan reaksi dalam tubuh baik fisik dan emosional yang menghasilkan gairah seksual dan keinginan untuk disentuh lebih lanjut. Jika hal ini terjadi, oksitosin akan dilepaskan banyak dan keinginan dan gairah seksual meningkat bahkan lebih tinggi lagi. Semakin Anda membangkitkan produksi oksitosin, semakin Anda menjadi terangsang dan berakhir pada orgasme. Bahkan orgasme sendiri dihasilkan oleh oxytocin karena menyebabkan reaksi spontan dalam saraf di kemaluan. Sementara laki-laki meningkat lima kali lipat pada saat orgasme, sedangkan pada wanita meningkat bahkan lebih dramatis karena wanita perlu oxytocin lebih banyak jika mereka mencapai orgasme.
Manfaat kesehatan lainnya Oksitosin
Oksitosin juga bermanfaat untuk kesehatan lainnya. Hal ini diyakini bahwa pelepasan oksitosin dapat membantu untuk menghindari munculnya potensi gangguan stress pasca trauma (PTSD) dan memungkinkan kita untuk mengubah pengalaman yang berpotensi sangat traumatis dan stres menjadi perasaan kebahagiaan yang mendalam dan cinta. Melahirkan adalah contoh yang baik. Tanpa efek oksitosin, banyak wanita bisa terkena risiko PTSD Sebaliknya, oksitosin memungkinkan kebanyakan wanita untuk merefleksikan proses melahirkan dengan perasaan mendalam yang tenang dan sukacita daripada membangkitkan kembali memori tentang rasa sakit dan trauma yang dialaminya. Hasilnya adalah bahwa banyak wanita merasa mampu akan melalui proses melahirkan lagi, dan ini menjadi kabar baik bagi kelangsungan hidup spesies kita!
Dengan mengatur pola tidur dan membuat kita merasa lebih tenang dan lebih terkontrol, tampak oksitosin mampu menangkal beberapa efek stres dan kerusakan yang dapat disebabkan oleh hormon kortisol atau hormon stres. Mengingat bahwa hampir setiap penyakit dan kondisi diperburuk oleh stres, maka dengan menurunkan stres dapat memiliki dampak besar pada kesehatan kita secara keseluruhan Bukti nyata adalah bahwa orang yang menikah hidup lebih lama daripada orang tunggal atau tidak menikah dan orang yang mempunyai hewan peliharaan sering pulih lebih cepat dar penyakit yang dideritanya daripada mereka yang tidak memiliki hewan peliharaan – dan efek oksitosin tampaknya menjadi alasan mengapa itu semua terjadi.
Oksitosin dan proses persalinan
Seperti kita ketahui sebelumnya dalam proses persalinan seorang ibu mutlak memerlukan dan membutuhkan oksitosin. Karena fungsi oksitosin dalam persalinan itu sendiri antara lain:
– Merangsang dan Meningkatkan kontraksi
– Mencegah perdarahan
– Meningkatkan ikatan batin antara ibu dan bayinya
Nah apabila kadar okeitosin dalam tubuh ibu menurun maka yang terjadi adalah:
– Menyebabkan kontraksi melambat atau bahkan terhenti dan hal ini bisa memperlama proses persalinan.
– Mengakibatkan perdarahan yang berlebihan di lokasi perlekatan plasenta setelah melahirkan
– Merangsang dokter atau bidan untuk menanggapi masalah ini dengan memberikan intervensi yang sebenarnya tidak perlu apabila kadar oksitosin tinggi
Karena oksitosin adalah hormone cinta yang artinya hormone ini naik dan turunnya produksi nya sangat dipengaruhi oleh kondisi emosional, maka demikian juga pada saat proses persalinan. Seringkali kita tidak menyadari hal ini. Lalu apa saja yang bisa meningkatkan atau bahkan menurunkan kadar atau level oksitosin dalam tubuh ibu yang bersalin?
Meningkatkan Hormon Oksitosin:
– Rangsangan putting susu
– Dukungan atau perhatian dari orang sekitar terutama pasangan
– Relaksasi hypnobirthing
– Accupresure
– Lingkungan yang nyaman
– Ciuman dan hubungan seksual
– Massage
Menurunkan kadar/level hormone oksitosin
– Tidak adanya dukungan
– Lingkungan yang asing
– Stress dan emosi
– Kecemasan dan kekhawatiran
– Ketakutan
– Cahaya yang terlalu terang
Nah bunda mari manfaatkan hormone ini sebaik-baiknya supaya proses persalinan berjalan lancer, aman dan nyaman
Salam Hangat
Bidan Kita