Tanda Posisi Hamil Yang Tidak Optimal
Selama kehamilan, bayi Anda terus bergerak, berputar, dan berganti posisi. Di trimester akhir kehamilan Anda, bayi Anda tidak lagi mempunyai ruangan yang luas untuk bergerak dan di masa-masa inilah posisi bayi Anda menjadi sangat penting dan sangat berpengaruh pada proses persalinan Anda nanti.
Posisi Dalam Kandungan
Sebelum mengetahui mengenai tanda-tanda bahwa posisi bayi Anda tidak optimal, tentunya Anda harus mengetahui terlebih dahulu mengenai posisi-posisi bayi dalam kandungan. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu Anda ketahui mengenai berbagai macam posisi bayi dalam kandungan:
-
Anterior
Posisi anterior berarti kepala bayi berada di bawah dengan posisi bayi menghadap punggung Anda. Posisi anterior sendiri mempunyai berbagai variasi, yaitu occiput anterion (OA), left occiput anterior (LOA), dan right occiput anterior (ROA).
Dalam persalinan, posisi yang paling ideal adalah posisi occiput anterior (OA) dan left occiput anterior (LOA). Dalam posisi OA, kepala bayi Anda menghadap punggung Anda dengan punggung bayi menghadap pusar Anda. Dalam posisi ini, bayi Anda dapat meregangkan kepala dan lehernya, serta menempelkan dagunya ke dada. Dalam posisi LOA, yang merupakan posisi yang paling umum dalam persalinan, ubun-ubun bayi sedikit menghadap ke paha kiri Anda. Posisi ini juga merupakan posisi yang optimal karena terdapat ruang bagi bayi untuk menempelkan dagunya ke dada, sehingga ubun-ubun kecil dapat keluar terlebih dahulu. Posisi terakhir adalah ROA, yang juga seringkali terjadi pada persalinan. Posisi ROA biasanya tidak terlalu bermasalah dalam proses persalinan, namun posisi ini seringkali membuat kepala bayi tidak merunduk (menempelkan dagunya ke dada), sehingga bagian kepala bayi yang keluar terlebih dahulu ada ubun ubun besar, membuat proses persalinan seringkali menjadi lebih lama.
-
Posterior
Posisi posterior berarti kepala bayi berada di bawah dengan wajah bayi menghadap ke perut Anda. Sama seperti posisi anterior, posisi ini juga mempunyai tiga variasi, yaitu occiput posterior (OP), left occiput posterior (LOP), dan right occiput posterior (ROP).
Dalam persalinan, posisi posterior bukanlah posisi yang optimal. Dalam posisi OP, wajah bayi menghadap ke tulang simphisis pubis, sehingga kepala bayi tidak bisa merunduk. Bayi dengan posisi OP biasanya keluar dalam presentasi ubun-ubun besar, dahi, atau bahkan muka. Dalam posisi LOP, kepala bayi menghadap paha kanan Anda, sedangkan dalam posisi ROP, kepala bayi menghadap paha kiri Anda. Sama seperti posisi OP, dalam posisi LOP dan ROP, kepala bayi Anda tidak dapat merunduk, sehingga bayi keluar dalam presentasi ubun ubun besar, dahi, muka, atau biparietal. Posisi posterior dalam persalinan seringkali menyebabkan nyeri punggung dan proses persalinan lambat.
-
LOT dan ROT
LOT atau left occiput transverse dan ROT atau right occiput transverse adalah posisi diantara posisi posterior dan anterior. Dalam persalinan, kepala bayi akan berputar searah jarum jam, sehingga bayi yang berada dalam posisi LOT, ketika mencapai midlet, karena perbedaan diameter panggul, harus berputar menjadi posisi anterior, sedangkan bayi dalam posisi ROT akan berputar menjadi posisi posterior.
-
Sungsang (Breech)
Seperti yang sudah Anda ketahui, bayi yang berada dalam posisi sungsang berarti pantat dan kaki bayi berada di bawah. Ada 3 variasi presentasi bayi sungsang, yaitu:
- Presentasi bokong (Frank Breech): dalam posisi ini, pantat bayi mengarah ke jalan lahir sedangkan kaki bayi lurus menempel di depan badan bayi dan kaki bayi dekat dengan kepala.
- Presentasi bokong-kaki (Complete Breech): dalam posisi ini, pantat bayi mengarah ke jalan lahir dengan kaki tertekuk, sehingga kaki bayi dekat dengan pantat.
- Presentasi kaki (Footling Breech): dalam posisi ini, salah satu kaki bayi terletak di bawah bokong, sehingga saat proses persalinan, salah satu kaki tersebut keluar terlebih dahulu.
-
Lintang
Posisi lintang berarti bayi berada dalam posisi horizontal melintang di dalam rahim. Posisi ini cukup langka dalam persalinan dan harus dilahirkan dengan operasi sesar apabila terjadi.
Salah satu cara untuk mengetahui posisi bayi adalah dengan menggunakan teknik belly mapping. Dengan mengetahui posisi bayi Anda lebih awal, Anda akan mempunyai waktu lebih banyak untuk mencoba mengoptimalkan posisi bayi Anda sebelum persalinan. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai cara menemukan dan menentukan posisi bayi, klik disini.
Tanda Posisi Bayi Tak Optimal Saat Persalinan
Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat menandakan bahwa posisi bayi Anda tidak optimal selama proses persalinan:
-
Tanda persalinan yang galau
Beberapa tanda-tada persalinan yang biasanya Anda alami adalah kontraksi dan keluarnya flex. Seharusnya, tanda-tanda persalinan tersebut mempunyai pola yang teratur, namun apabila posisi bayi Anda tidak optimal, tanda-tanda persalinan ini seolah tak berpola atau bahkan datang dan pergi. Contohnya, Anda dapat mengalami flex hingga seminggu, atau pembukaan 1 berlangsung sangat lama bahkan dapat sampai satu minggu, atau hari ini Anda mengalami kontraksi yang cukup kuat seperti kontraksi asli, namun tiba tiba kontraksi tersebut berhenti.
Tanda persalinan yang galau ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, namun salah satu alasan yang paling umum adalah posisi bayi yang tidak optimal.
-
Kontraksi tak teratur dan tak konsisten
Seiring berjalannya proses persalinan, kontraksi yang Anda rasakan akan semakin intens dan menjadi teratur. Namun, jika posisi bayi Anda tidak optimal, kontraksi Anda juga dapat terpengaruh. Kontraksi Anda dapat menjadi teratur dalam segi interval, namun tidak teratur dalam segi kekuatan, dapat menjadi tidak teratur sama sekali, atau dapat menjadi teratur lalu melambat.
-
Sakit punggung
Ligamen yang kencang, otot yang kencang atau lemah, dan posisi bayi yang tidak teratur dapat menjadi penyebab terjadinya sakit punggung selama persalinan. Penyebab sakit punggung yang paling umum adalah ketika bayi Anda bedara di posisi posterior.
-
Rasa sakit di area tak biasa
Dalam proses persalinan, Anda akan merasakan rasa sakit kontraksi di area depan bawah, dimana serviks berada. Hal ini disebabkan oleh serviks yang menipis dan melebar. Rasa sakit ini biasanya akan berkurang di setiap kontraksi. Namun, apabila posisi bayi Anda tidak optimal, Anda dapat merasakan rasa sakit tersebut di pantat, paha atas, atau pinggul dan rasa sakit ini dapat berpindah-pindah, atau menetap di satu tempat dan terjadi secara terus menerus tanpa istirahat.
-
Keinginan mengejan lebih awal
Untuk sebagian besar wanita, perasaan ingin mengejan dapat terjadi ketika serviks sudah tipis namun belum melebar sepenuhnya (sekitar pembukaan 8). Dalam kasus ini, dengan mengejan, Anda dapat membantu menurunkan bayi Anda ke serviks dan membantu proses pelebaran atau dilatasi. Namun, perasaan ingin mengejan yang datang sebelum tahap ini, atau ketika serviks Anda masih mengalami proses penipisan, berarti rahim Anda mendorong bayi Anda kebawah sebelum ia berada di posisi terbaik untuk berputar dan bergerak melalui panggul. Hal ini biasanya terjadi ketika bayi Anda berada di posisi posterior.
-
Persalinan fase aktif lama
Persalinan fase aktif biasanya terjadi selama 12 sampai 24 jam. Waktu ini bukanlah patokan dan bisa terjadi lebih cepat maupun lebih lama. Namun, ketika posisi bayi Anda tidak cukup optimal untuk dilahirkan, tubuh Anda akan menunggu, dan mencoba untuk memperbaiki situasi tersebut. Hal ini dapat memperpanjang waktu di fase aktif sembari bayi Anda bergerak dan berputar ke posisi yang terbaik. Selama kondisi bayi Anda baik, Anda tidak perlu khawatir. Di saat seperti ini, cobalah untuk tetap aktif, bantulah bayi Anda dengan memberi ruang bagi bayi Anda untuk bergerak dan berputar.
-
Fase mengejan lama
Fase mengejan dapat berlangsung dari beberapa menit hingga satu sampai dua jam. Namun, ketika posisi bayi Anda tidak optimal, fase mengejan dapat berlangsung lebih lama.
-
Serviks bengkak dan persalinan macet
Selama proses persalinan, apabila kontraksi Anda tiba-tiba melambat atau berhenti dan persalinan macet, lalu serviks Anda mengalami pembengkaan, penyebabnya bisa jadi adalah posisi bayi Anda yang tidak optimal, terutama apabila bayi Anda berada di posisi posterior, dimana bagian terkeras dari kepala bayi Anda menekan serviks Anda secara tidak merata. Serviks yan membengkak ini dapat memperlambat proses pelebaran (dilatasi), atau bahkan mencegah bayi Anda untuk turun.
+
Apabila Anda menemukan bahwa posisi bayi Anda tidak optimal, berdayakanlah diri Anda dan cobalah untuk membuat bayi Anda berada dalam posisi yang optimal. Tetaplah aktif dan beri ruang agar bayi Anda dapat berputar dan berada di posisi yang optimal. Ada banyak hal yang dapat Anda lakukan untuk mengoptimalkan posisi bayi Anda, seperti berjalan, renang, yoga, dan ajak bayi Anda berkomunikasi. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai cara untuk mengoptimalisasikan posisi bayi Anda, klik disini.
Knowledge is power~
Sumber:
- https://www.bellybelly.com.au/birth/8-signs-your-babys-position-affecting-labour/
- https://www.healthline.com/health/pregnancy/baby-positions-in-womb#belly-mapping
- https://www.mamanatural.com/fetal-position/
- https://www.verywellfamily.com/fetal-positions-for-labor-and-birth-2759020