Posisi Terbaik Bayi
Kira-kira seminggu yang lalu tgl 19 Oktober 2012, saya mempunyai klien yang luar biasa, sebut saja Bunda Tegar (Nama di samarkan), Bunda Tegar adalah klien kelas hypnobirthing saya yang tinggal di Kudus dan sengaja ingin melahirkan di Bidan Kita karena ingin melahirkan secara normal gentle birth dan VBAC (Vaginal Birth After Caesarean).
Dengan jarak anak pertama 4,5 th. Jarak Kudus Klaten sekitar 5 jam perjalanan darat, namun Bunda Tegar ini sangat rajin sekali bolak-balik Kudus – Klaten sebanyak hampir 5 kali untuk mengikuti kelas hypnobirthing di Bidan Kita dan di akhir kehamilan beliaupun bahkan menyempatkan diri untuk ber-Yoga bersama di kelas Prenatal Yoga yang ada setiap hari Selasa di Studio Yoga Balance Jogjakarta (Kudus Jogja sekitar 6 jam perjalanan) dan beliau juga selalu memberdayakan diri dengan rajin berlatih di rumah, mencari dukungan untuk VBAC dari dokter juga mencari info yang sebanyak-banyaknya untuk menyiapkan VBAC-nya.
Kamis Pagi tgl 19 Oktober 2012, bunda Tegar datang ke Bidan Kita karena tanda-tanda persalinan sudah ada, walaupun kontraksi belum intens, dan belum ada pembukaan namun beliau, suami, anak pertama dan keluarga tetap “stay” di Bidan Kita agar lebih tenang. Proses persalinan berjalan lambat saat itu dan ternyata di pembukaan 4 cm,(tgl 20) ketuban Bunda Tegar pecah spontan. (KPD/ Ketuban Pecah Dini adalah salah satu kejadian yang sering sekali terjadi pada ibu yang punya riwayat Operasi Sesar Sebelumnya).
Berbagai perawatan kami lakukan saat itu, mulai dari minum cairan elektrolit yang banyak, akupunktur, Moxibution Therapy, Akupresure massage, dan masih banyak lagi, demi membantu kontraksi lebih intens dan proses pembukaan berjalan lebih lancar.
Selama proses, bunda Tegar sangatlah tenang, samasekali tidak ada tangisan yang ada dalah senyum yang selalu mengembang, dan nafas yang selalu terdengar lembut teratur.
Tanggal 21 Oktober 2012 sekitar jam 08.00 pagi kontraksi bunda Tegar semakin intens dan mulai ada rasa dn keinginan untuk mengejan, saat saya periksa ternyata pembukaan sudah 8 cm, namun sayangnya serviksnya sangat kaku sekali dan ada Bibir serviks anterior (** Buka link-nya di : https://www.bidankita.com/joomla-license/natural-childbirth/308-bibir-serviks-anterior), sehingga proses persalinan terasa lebih menyakitkan dan lebih lama. Saat saya periksa lebih lanjut lagi ternyata posisi kepala janin adalah Right Occiput Posterior (ROP) dimana posisi ubun-ubun besar berada di jam 2 . sedanghan seharusnya posisi ubun-ubun besar berada di jam 6 dab ubun-ubun kecil berada di jam 12. Ini artinya posisi kepala bayi miding cenderung terlentang (mlumah). Tentang posisi-posisi kepala janin akan saya bahas di artikel lain di website ini.
Karena itulah proses pembukaan serviks menjadi lambat sekali karena tekanan di serviks tidak bisa merata.
Nah mengetahui hal itu akhirnya saya putuskan untuk mencoba mereposisi posisi kepala janin mulai dari rebozo, moving meditation, akupresurre, dansa bersama suaminya hingga memberikan obat homeophati (tentang obat homeophati akan saya bahas juga di artikel lain di website ini, so stay tune). Hal yang paling saya syukuri saat itu adalah bunda Tegar adalah seorang bunda yang benar-benar TEGAR, beliau ibu yang kuat tidak pernah mengeluh dan selalu menikmati setiap detik “perjalanan dan prosesnya” dengan senyuman. Suaminya-pun sangat mendukung, sabar dan selalu memberikan semangat dan motivasi kepada istrinya dan ini yang sangat mutlak di perlukan bagi seorang ibu yang ingin melahirkan normal.
Setelah sekian lama proses reposisi terjadi dan proses pembukaan terjadi, setelah saya berusaha meditasi dan jalin komunikasi dengan janin akhirnya tiba di satu titik dimana saya memutuskan untuk merujuk bunda Tegar karena serviks sudah membuka 9 cm namun bibir serviks anterior masih sangat kaku dan posisi kepala janin belum berubah, kontraksi-pun melambat. Padahal perasaan ingin mengejan selalu bunda Tegar rasakan saat ada kontraksi. Disamping itu ketuban sudah pecah sehingga tidak ada alasan lain lagi bagi saya untuk tidak merujuk ke RS.
Selama proses merujuk bunda Tegar dan suami sudah sangat ikhlas sehingga setelah berada di RS, merekapun tidak stress apalagi menyesal sama sekali walaupun akhirnya setelah gagal menunggu proses persalinan normal, bunda Tegarpun di lakukan SC kembali.
Nah dari kisah bunda Tegar ini, hari ini saya ingin bernagi tentang bagaimana caranya agar posisi kepala janin “sesuai” dengan jalan lahir sehingga proses persalinanpun lancar dan persalinan bisa berjalan normal. artikel yang hampir sama sebenarnya sudah saya tuliskan di website ini silahkan buka : https://www.bidankita.com/joomla-overview/monthly-guide/237-pemosisian-janin-secara-optimal-membantu-bayi-anda-mencari-posisi-bagus-untuk-kelahiran-
Namun di artikel ini saya akan menjelaskan lebih detail dan berharap Anda bisa mengerti dan mengupayakan yang terbaik untuk buah hati.
Proses persalinan hampir selalu lebih lancar dan lebih mudah jika posisi janin Anda berada dalam posisi kepala di bawah, dengan bagian belakang kepalanya sedikit ke arah depan perut Anda. Ini disebut posisi anterior. Kebanyakan bayi masuk ke posisi ini pada akhir kehamilan sekitar minggu ke 36.
Dalam posisi anterior, bayi Anda cocok/ pas ke dalam kurva panggul Anda. Selama persalinan, bayi Anda akan meringkuk kembali di atas dan menyelipkan dagu ke dadanya. Persalinan dan kelahiran Anda harus maju dengan mudah jika bayi Anda berada dalam posisi ini karena: Bagian atas kepala bayi Anda bulat, sehingga tekanan pada leher rahim (serviks) selama kontraksi adalah rata dan Ini membantu Anda untuk melebarkan leher rahim dan membantu untuk menghasilkan hormon yang Anda butuhkan untuk proses persalinan.
Pada saat tahap mendorong/mengejan, bayi Anda akan bergerak melalui panggul Anda posisi bagian terkecil dari kepalanya turun pertama/terlebih dahulu. Untuk membayangkan proses ini cobalah anda mengenakan kaos yang lubang lehernya sangat ketat tanpa menyelipkan di dagu Anda kedada dan Anda akan mengerti bagaimana proses kepala janin turun ke panggul dan lahir!
Ketika bayi Anda sampai ke bagian bawah panggul Anda, ia memutar kepalanya sedikit sehingga bagian terluas dari kepalanya adalah di bagian terluas dari pinggul Anda. Bagian belakang kepalanya kemudian dapat menyelinap di bawah tulang kemaluan Anda. Maka Saat ia lahir, wajahnya menyapu seluruh daerah antara vagina dan bagian belakang (perineum).
Apa itu posisi posterior?
Posisi posterior adalah di mana posisi kepala janin Anda di bawah, tetapi bagian belakang kepalanya melawan tulang belakang, artinya, posisi kepala adalah Mlumah/menghadap ke atas (seharusnya menghadap ke bawah). Pada saat persalinan dimulai, sekitar 1;10 bayi berada dalam posisi posterior.
Kebanyakan posisi posterior ini dapat tetap lahir melalui vagina (bersalin normal), tapi posisi ini dapat membuat proses persalinan menjadi lebih sulit bagi Anda, terutama ketika kontraksi terjadi dan jika dagu bayi Anda didorong keatas (menengadah) bukannya terdorong kebawah (menunduk), Akibatnya:
Anda mungkin merasakan sakit punggung yang lebih sakit di banding ibu bersalin lainnya, ini karena tulang tengkorak jain terlalu mendesak syaraf di tulang pinggang /tulang ekor dan tulang belakang Anda.
Anda mengalami ketuban pecah dini di awal persalinan, ini disebabkan karena tekanan yang tidak seimbang Proses persalinan Anda mungkin panjang dan lambat sehingga Anda MUTLAK bersabar Anda mungkin merasa seperti ingin mendorong/ mengejan sebelum leher rahim Anda sepenuhnya berdilatasi atau sebelum serviks Anda membuka lengkap Ketika bayi Anda sampai ke bagian bawah panggul Anda, dia perlu untuk mengubah hampir 180 derajat supaya kepalanya masuk ke posisi terbaik untuk dilahirkan.
Hal ini dapat berlangsung cukup lama, atau bayi Anda mungkin memutuskan dia tidak akan berubah sama sekali! Dalam hal ini, ia akan lahir dengan wajah menatap Anda saat ia muncul (wajah keatas/mlumah). Atau Dia mungkin perlu dibantu forceps atau vaccum untuk membantu dia lahir.
Mengapa posisi bayi bisa menjadi posisi posterior?
Bayi Anda posisinya menjadi posterior bisa jadi mungkin karena jenis dan bentuk panggul yang Anda miliki. Beberapa wanita memiliki panggul yang sempit dan oval (disebut panggul antropoid) atau lebar dan berbentuk hati (disebut panggul android), bukan berbentuk bulat (gynecoid).
Jika panggul Anda oval atau berbentuk hati bukan bulat, bayi Anda lebih mungkin untuk menetap di posisi terlentang/posterior di bagian terluas dari pinggul Anda. ini karena ia dapat mengistirahatkan kepalanya lebih mudah dalam posisi ini.
2. Gaya hidup dapat menjadi faktor lain. Dan menurut pengamatan saya, sebagian besar kondisi ini dialami olah ibu-ibu yang tinggal di perkotaan dan terjadi pada ibu-ibu dengan kondisi ekonomi atas, dibanding dengan ibu-ibu yang tinggal di pedesaan yang kondisi ekonominya menengah kebawah yang mana mereka lebih banyak bergerak, bekerja secara manual di lapangan, atau yang jongkok untuk memasak atau makan.
Kok bisa semikian? Apa alasannya?. Ketika Anda bersantai di kursi nyaman menonton TV, atau bekerja di depan komputer selama berjam-jam, panggul Anda akan bergerak mundur dan “menetap”.
Hal ini mendorong bagian terberat dari bayi Anda (bagian belakang kepala dan tulang belakang) untuk berayun memutar ke belakang Dalam posisi ini, dia akan berakhir/ berbaring di tulang belakangnya (terlentang). Namun Jika Anda melakukan banyak kegiatan dengan posisi tubuh yang tegak, bayi Anda lebih mungkin untuk turun ke panggul Anda dalam posisi anterior, karena panggul Anda selalu “terjatuh” ke depan.
Lalu Apa yang bisa saya lakukan untuk membantu bayi saya ke posisi anterior?
Anda mungkin telah mendengar tentang teknik optimalisasi posisi janin. Ini adalah cara untuk mendorong bayi ke posisi anterior dengan mengubah postur tubuh Anda, terutama ketika Anda sedang duduk.
Perlu diingat bahwa Anda sedang berusaha untuk memiringkan panggul ke depan daripada belakang, jadi, jika Anda duduk, pastikan lutut Anda selalu lebih rendah dari pinggul Anda. Cobalah cara yang berikut ini:
Periksa kursi favorit Anda, upayakan posisi kursi tersebut tidak membuat tubuh Anda terlalu terebah ke belakang dan membuat posisi panggul terdorong ke belakang dan lebih rendah dari lutut.
Jika tidak, cobalah mengubah putaran kursi, berlutut di bantalan kursi dan bersandar ke depan di sandaran kursi. Rajinlah Mengepel lantai sambil berlutut! Ini bukanlah lelucon Lho. Orang jaman dahulu atau orang tua kita selalu menganjurkan pada ibu hamil tua untuk jadin mengepel lantai menggunakan tangan mereka dengan posisi jongkok atau berlutut. Dan ternyata itu bukanlah tanpa alasan.
Justru posisi inilah yang akan mendorong tubuh Anda tetep tegak dan condong kedepan sehingga posisi panggul tetap luas dan posisi bayipun menjadi posisi yang optimal atau posisi anterior.
Jadi saat hamil tua jangan malas yah untuk mengepel lantai?! Jika Anda setiap hari pekerjaannya lebih banyak duduk, secara berkala cobalah untuk beristirahat dan bergerak. Duduk di atas bantal di mobil Anda untuk mengangkat panggul Anda lebih tinggi di banding lutut Anda Ketika Nonton TV upayakan untuk sering melakukannya dengan cara posisi tubuh membungkuk ke depan di atas bola persalinan.
Lalu apa yang harus dilakukan jika posisi janin Anda terlanjur Posterior dan Anda memasuki persalinan?
Jika bayi Anda berada dalam posisi posterior ketika persalinan dimulai Anda masih dapat menggunakan postur tegak atau condong bertumpu kedepan untuk mencoba untuk membantu bayi Anda untuk mengubah posisi dan menghilangkan rasa sakit Anda.
Karena banyak sekali bayi yang bisa merubah posisi kepalanya menjadi posisi anterior ketika pada tahap ibu mengalami kontraksi dan mengejan dengan posisi tegak seperti ini. posisi bayi posterior kadang-kadang di tandai dnegan si ibu merasa sakit di pinggang dan perut bawah selama beberapa hari sebelum persalinan benar-benar dimulai.
rasa sakit mungkin menjadi tanda bahwa bayi Anda sedang mencoba untuk berubah menjadi posisi anterior. Cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan:
mencoba untuk banyak istirahat di malam hari siang hari, tetap tegak dan aktif dan rajin melakukan goyang inul tetap tegak dan condongkan bawan Anda selama kontraksi makan dan minum secara teratur untuk menjaga kekuatan Anda mencoba untuk tetap santai dan positif mencoba untuk tetap atur dan kuasai nafas sehingga membantu Anda tetap rileks Anda mungkin menemukan bahwa postur terbaik untuk proses persalinan pada kasus ini adalah merangkak.
Dalam posisi ini, bayi Anda turun jauh dari tulang belakang, membantu meringankan sakit punggung dan mudah-mudahan membantu dia untuk mengubah posis juga.
Ketika Anda berada dalam proses persalinan yang sebenarnya, cobalah untuk:
Tetap tegak untuk selama mungkin. tetap tegak dan condongkan bawan Anda selama kontraksi – menggunakan bola kelahiran, bean bag, pasangan Anda atau tempat tidur untuk bersandar.
Mintalah pasangan Anda untuk memijat punggung Anda. Jangan duduk di kursi atau di tempat tidur dalam posisi bersandar untuk jangka waktu yang terlalu lama. Karena ini justru tidak akan membantu bayi Anda berputar menuju ke posisi yang lebih optimal Jika Anda mengalami kelelahan selama persalinan, berbaringlah miring ke kiri.
Banyak hal yang bisa dilajukan untuk membantu posisi bayi berubah dan beberapa cara nya antara lain adalah rebozo, moving meditation, accupresure, pelvic rocking.
Referensi:
– http://www.brooksidepress.org/Products/Military_OBGYN/Textbook/AbnormalLandD/fetal_position.htm
– http://www.newmoonbirth.com/doula-services/the-miles-circuit/
– http://pregnancy.about.com/od/laborbasics/ss/fetalpositions.htm
–
Nah semoga info ini bermanfaat untuk Anda.
Salam Hangat
Yesie