Ingatkah Anda dulu ketika Anda masih Jomblo? Padahal umur sudah dianggap cukup untuk menikah? Apa yang teman, saudara dan orang tua katakan saat mereka bertemu dengan Anda? Bisa dipastikan pertanyaan pertanyaan pembuka yang seringkali mereka lontarkan adalah “kapan menikah?”…..”kok belum menikah sich, nunggu apa lho?”…..dan berbagai pertanyaan dengan berbagai gaya bahasa yang intinya hampir sama, padahal mungkin saat itu dalam hati Anda juga menjerit. Karena sebenarnya Anda pengen tapi apa daya pacar aja belum punya? Atau kalaupun punya, hati belum sreg?!. Sehingga seringkali Anda menjadi sangat malas dan merasa ogah ogahan untuk ikut bergabung dalam acara acara yang melibatkan banyak orang seperti reuni, arisan keluarga bahkan acara berkunjung ke rumah saudara saja rasanya menjadi ogah karena pasti pertanyaan yang sama akan Anda dengar. Dan itu membuat kuping Anda terasa “gatal”.
Begitu pula kejadiannya akan berulang sama ketika Anda akhirnya sudah menikah dan setelah beberapa bulan bahkan beberapa tahun ternyata Anda belum di karuniai momongan. Pertanyaan “kapan hamil?”…..”kok belum hamil-hamil? Nungguin apa? Kok belum isi juga??”…dan lain sebagainya selalu Anda dengar juga manakala Anda berkumpul dan bertemu dengan mereka. Nah ungkapan bunda Shinta berikut ini mungkin mewakili sebagian besar ungkapan dan perasaan hati Anda:
“Saya paling sebel ketika datang ke arisan keluarga. Tiap bertemu dengan orang, pertanyaannya adalah “Kapan hamil?” “kapan punya anak?” “gimana kok belum hamil sich?” dan itu membuat hati saya terasa panas dan kuping terasa gatal. Saya sudah menikah selama 2 tahun dan belum di karuniai momongan. Berbagai upaya sudah kami lakukan. Terkadang rasanya putus Asa. Ada rasa iri dan sedih ketika melihat teman atau saudara yang baru saja menikah tapi langsung berhasil hamil. Tapi apa daya? Dan pertanyaan pertanyaan itu sering sekali membuat saya ogah ogahan untuk pergi keluar rumah dan bertemu dengan mereka. Untung suami saya mendukung selalu.”
Dian Kiky Wardhana Jaman dulu belum hamil-hamil juga, eh terus adek begitu nikah terus hamil ada tetangga yg blg gini “ini mbak-nya kok kalah pinter mainnya, gak jadi-jadi juga, belajar sama adeknya donk mba” pas wkt itu mangkeeell banget, mangkel sak mangkel-mangkelnya, lu kate hamil tu perkara pinter ato kagak yak, pasang senyum “sok” manis, diem, tinggal masuk kamar daahh, dalam hati pengen juga nanya “bu,nanya-nanya saya hamilnya kapan,kalau saya tanya matinya kapan, situ tau jawabnya?” tapi karena tetangga uda agak berumur, jadilah tinggal caww ajah
Nah ketika Akhirnya Anda berhasil hamil, pasti setiap orang baik teman, sahabat, saudara apalagi orang tua sangat penasaran untuk mengetahui kapan sang jabang bayi ini lahir, setelah mereka mengetahui bulan atau tanggal hari perkiraan lahirnya, dan ternyata tanggal HPL tersebut telah terlampaui maka kejadian semasa jomblo dan belum hamilpun terlang kembali, yaitu Anda akan mendengar pertanyaan pertanyaan tentang kapan bayi itu akan lahir?
Inilah beberapa pertanyaan yang sering terungkap dan sering di dengar para ibu yang mendekati hari HPL apalagi yang HPL nya sudah terlewatkan:
– Kapan melahirkan?
– Belum ada tanda tanda melahirkan ya? Kok lama sekali?
– Eh itu perutnya udah kelihatan turun sekali, kok belum lahir juga?
– Kalau aku dulu 2 minggu sebelum HPL bayiku sudah lahir, nah ini udah HPL kok belum lahir juga mbak?
– Kapan ke dokter? Minta di induksi aja.
– Kapan di induksi mbak?
– Si A udah melahirkan lho, kok Anda belum? Bukankah HPL nya sama?
– Hati hati lho…nanti ketubannya kering…
– Masih krasan po adek bayinya? Wah bahaya lho kalau tidak segera di keluarkan nanti bisa bla…bla…bla…
Dan masih banyak lagi pertanyaan dan pernyataan yang “serupa tapi tak sama”
Nah apa yang Anda rasakan? Mungkin Anda sebel, Be Te, Sedih, Takut, Khawatir, tapi tak berdaya. Mungkin juga rasanya sampai Anda tak ingin keluar dari rumah atau dari kamar. Berasa ingin masuk “GOA” saja. Bahkan seringkali ada rasa enggan untuk membuka sms, BBM atau Wasap dll karena isinya paling paling menanyakan hal yang sama. Dan hati Anda akan semakin galau ketika mendengar kabar bahwa teman teman yang usia kehamilannya hampir sama dengan usia kehamilan Anda ternyata sudah melahirkan.
Inilah salah satu ungkapan bunda yang mungkin mewakili perasaan Anda saat ini:
Kristina, “dulu HPL kurang seminggu saja pertanyaan pertanyaan itu sudah muncul dan sering saya dengar, pertama tama saya tenang dan berharap semoga segera lahir segingga saya hanya menjawab = kemungkinan besar seminggu lagi, mohon doanya ya mbah, bu, tante…(sambil tersenyum manis mengamini) tapi ketika HPL sudah lewat dan belum ada tanda tanda juga, dan pertanyaan itu semakin sering saya dengar. Di awal-awal saat telatnya masih 1 atau 2 hari dari HPL sich saya masih senyum senyum menanggapinya. Tapi begitu usia kandungan menginjak 41 minggu dan belum ada juga tanda persalinan, rasa galau semakin menjadi jadi karena pertanyaan dan pernyataan tentang kapan melahirkan semakin sering saya dengar. Bahkan saya jadi takut dan enggan untuk sekedar keluar kamar. Takut di tanyain! Membuka SMS dan BBM saja rasanya ogah dan malas sekali karena semua isinya sama yaitu menanyakan kapan melahirkan. Tiap hari hati semakin galau dan tak berdaya, rasanya pengen nangis saja.”
Astri Maulikha pernah ngerasain semua mbk… blm nikah dtnyain kok ga nikah2 blm hamil dtnya kok ga hamil2 keguguran ditnya kpn isi lg kok lama keguguran kedua kali dtnya dan dipojokkan hamil ketiga…lewat hpl..ditnya di sms di telp..kok ga lahir2..huaaa hehee
Agnes Dwi Alamsari Debby Tipikal kekerabatan di masyarakat Indonesia..hihihi..kebetulan saya mengalami krn menikah di usia 28, pertanyaan setiap menghadiri undangan pernikahan,”Kapan nyusul ?”. setelah menikah kebetulan gak langsung hamil, ada 4 bulan “kosong”, udah banyak pertanyaan sesepuh,”Belum isi ? belum telat ?” Hahaha..giliran udah punya anak 1, ganti lagi pertanyaannya,”Kapaaan niiih dikasih adik ? ” wkwkwkwkwk..
Nah tips pertama yang sering saya berikan kepada para ibu yang hamil adalah:
1. Tidak perlu menyebarkan dan membeberkan tanggal hari perkiraan lahir kepada orang orang, bahkan kadang kepada mertua atau orang tua (dengan catatan jika Anda tahu bahwa orang tua Anda tipenya gampang panik) karena nanti justru ketika ternyata tanggal HPL sudah lewat, tanpa disadari Anda akan merasa terintimidasi dengan pertanyaan pertanyaan seputar kapan lahir. Cukup ceritakan tentang bulannya saja atau di kasih rentang waktu. Misalnya:
– Gak tau ini bu, kata dokter kemungkinan besar di bulan januari
– Menurut dokter/bidan sich antara minggu pertama dan kedua bulan maret bu.
Dan lain sebagainya.
Ini sebenarnya semata mata untuk menghindari stres yang kemungkinan besar akan anda rasajan jika ternyata HPL telah lewat.
2. Ketika HPL telah lewat, lakukan tips tips berikut : https://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=600:tips-untuk-tetap-survive-di-kehamilan-lewat-waktu&catid=40:monthly-guide&Itemid=34
3. Dan mulailah sering membaca artikel yang mampu menguatkan Anda seperti :
Nah semoga bermanfaat
Ayo Semangat!
TRUST Your BABY, TRUST Your BODY
Salam Hangat
Yesie Aprillia S.Si.T, M.Kes
Owner Bidan Kita
Jl. Piere Tendean no 20 Rt I Rw VII, Sikenong, Kel. Kabupaten, Kec. Klaten Selatan, Klaten
Hotline: 0272 3111884
Facebook:
– Bidan Kita =https://www.facebook.com/bidan.kita?ref=tn_tnmn
– Yesie =https://www.facebook.com/yesie.aprillia
– Fanpages = https://www.facebook.com/pages/Bidan-Kita/215563711787505
Twitter : @bidankitahttps://twitter.com/bidankita https://www.bidankita.com