Pengertian Morning Sickness
Mual muntah saat kehamilan atau yang biasa disebut morning sickness merupakan salah satu keluhan yang seringkali dialami ibu hamil, terutama di trimester pertama, bahkan mual muntah ini seringkali dijadikan salah satu tanda kehamilan. Namun, apa sebenarnya morning sickness? apa penyebabnya? apakah ada cara untuk mencegahnya atau mengatasinya? Kali ini kita akan membahas serba serbi mengenai morning sickness.
Morning sickness dan hyperemesis gravidarum
Morning sickess adalah kondisi mual muntah yang seringkali terjadi di trimester pertama kehamilan. Walaupun namanya morning sickness, namun kondisi ini dapat berlangsung sepanjang hari dan tidak hanya terjadi di pagi hari.
Kondisi ini sangat umum dialami ibu hamil, bahkan menurut survey, sekurangnya 7 dari 10 ibu hamil mengalami morning sickness di trimester pertama kehamilan (3 bulan pertama). Kondisi ini biasanya dimulai pada sekitar umur kehamilan 6 sampai 6 minggu. Biasanya, gejala akan memuncak di umur kehamilan 10 minggu dan mulai berkurang di umur kehamilan 12 sampai 16 minggu. Di trimester kedua, kondisi ini biasanya akan membaik, namun adapula beberapa kasus dimana seorang ibu mengalami morning sickness sepanjang kehamilan.
Morning sickness biasanya ditandai oleh beberapa gejala seperti berikut:
- Rasa mual atau tidak nyaman di trimester pertama dan kecenderungan untuk mabuk di perjalanan
- Rasa mual yang seringkali datang di pagi hari namun dapat terjadi kapanpun sepanjang hari
- Merasa mual terhadap bau atau makanan tertentu
- Rasa mual setelah makan
- Rasa mual yang kuat sampai menyebabkan muntah
Pada umumnya, morning sickness tidak dapat membahayakan baik Anda maupun si kecil. Namun, apabila morning sickness Anda menjadi sangat parah, atau biasa disebut dengan hyperemesis gravidarum, Anda mungkin akan diharuskan untuk tinggal dirumah sakit sampai kondisi Anda membaik.
Hyperemesis gravidarum merupakan mual muntah berlebihan selama kehamilan. Walaupun presentasenya tidak sebanyak morning sickness, namun sekitar 3 dari 100 ibu memiliki kondisi ini. Apabila tidak diatasi, kondisi ini dapat membuat Anda dehidrasi dan mengalami penurunan berat badan. Kondisi ini dapat dimulai dari awal kehamilan dan berlangsung sepanjang kehamilan Anda. Apabila Anda merupakan salah satu ibu yang memiliki hyperemesis gravidarum, Anda akan memerlukan perawatan medis untuk menjaga kesehatan Anda dan si kecil. Beberapa faktor resiko hyperemesis gravidarum adalah sebagai berikut:
- Hamil untuk yang pertama kali
- Hamil anak perempuan
- Hamil anak kembar
- Memiliki riwayat hyperemesis gravidarum
- Memiliki migrain atau motion sickness
- Overweight
Hyperemesis gravidarum ditandai oleh beberapa hal seperti berikut:
- Muntah sampai lebih dari 3 sampai 4 kali sehari
- Muntah hingga merasa pusing atau berkunang kunang
- Muntah hingga dehidrasi (tandanya antara lain adalah merasa haus, mult. kering, detak jantung cepat, dan buang air kecil sedikit atau bahkan tidak buang air kecil sama sekali)
- Kehilangan lebih dari 4kg ketika hamil.
Apabila Anda mengalami hyperemesis gravidarum, provider Anda biasanya akan memberi Anda obat untuk meringankan mual muntah Anda. Anda mungkin juga harus diopname di rumah sakit selama beberapa hari dan dipasangi infus agar Anda tidak dehidrasi dan kekurangan nutrisi. Apabila setelah diinfus Anda masih mengalami penurunan berat badan, provider Anda munganjurkan penggunaan selang makanan (nasogastric tube) untuk memastikan bahwa Anda mendapat nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan Anda dan si kecil.
Apa penyebab morning sickness?
Sampai saat ini, belum ada penelitian yang dapat menunjukkan penyebab utama morning sickness, namun beberapa hal yang dianggap berperan dalam menyebabkan morning sickness diantaranya adalah:
- Meningkatnya hormon kehamilan hCG
- Meningkatnya hormon estrogen dan progesteron yang dapat merilekskan otot-otot di saluran pencernaan Anda sehingga membuat proses pencernaan menjadi kurang efisien
- Rasa metal yang kadang dialami ibu hamil
- Pelebaran yang terjadi pada otot rahim
- Meningkatnya sensitifitas terhadap bau akibat perubahan hormon saat kehamilan
- Heartburn atau GERD saat kehamilan (untuk mengetahui lebih lanjut mengenai heartburn saat kehamilan, klik disini)
- Hypersaliva (untuk mengetahui lebih lanjut mengenai air liur berlebihan saat kehamilan, klik disini)
Karena setiap wanita itu unik, maka sangat normal bahwa tidak semua ibu hamil memiliki trigger yang sama terhadap morning sickness. Beberapa ibu mungkin hanya mengalami mual mual beberapa kali, adapula ibu yang sering mual namun tidak sampai muntah atau ada ibu yang selalu muntah setiap hari. Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko terjadinya morning sickness:
-
Tingkat hormon
Salah satu hormon yang menyebabkan morning sickness adalah hormon hCG (human chorionic gonadotropin). Hormon ini disebut juga dengan hormon kehamilan dan berfungsi untuk meningkatkan produksi estrogen dan progesteron. Hormon inilah yang mengubah test pack Anda menjadi tanda positif atau garis dua. Di awal kehamilan, hormon hCG Anda masih rendah, namun tingkat hormon ini akan meningkat hingga dua kali lipat setiap dua hari, dan memuncak antara umur kehamilan 7 sampai 12 minggu, lalu akan kembali menurun di trimester kedua. Meningkatnya hormon hCG ini dapat menyebabkan morning sickness. Di beberapa kasus seperti hamil anak kembar atau anak perempuan dapat menyebabkan produksi hormon hCG Anda lebih tinggi sehingga membuat morning sickness Anda menjadi lebih parah.
-
Stress
Stress dapat menyebabkan berbagai masalah pencernaan. Oleh karena itu, tak heran apabila morning sickness Anda akan menjadi semakin parah dan mual muntah Anda akan menjadi lebih intens ketika Anda merasa stress.
-
Tingkat sensitivitas
Beberapa ibu lebih sensitif dari lainnya sehingga mereka memiliki reaksi yang lebih intens terhadap beberapa hal yang dapat menyababkan rasa mual. Contohnya, beberapa ibu yang seringkali mabuk ketika naik kendaraan akan memiliki resiko yang lebih besar untuk mengalami morning sickness daripada ibu yang tidak mudah mual.
-
Rasa lelah
Rasa lelah, baik secara fisik maupun emosional dapat memperparah gejala morning sickness. Namun, disisi lain, morning sickness yang parah juga dapat membuat Anda merasa lelah. Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk melakukan relaksasi dan mendapatkan istirahat yang cukup selama kehamilan.
-
Kehamilan yang pertama kali
Ibu yang hamil untuk yang pertama kali akan lebih rentan terkena morning sickness. Hal ini disebabkan karena tubuh Anda akan lebih “tidak siap” untuk menghadapi semua perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan. Selain itu, rasa cemas dan ketidaktahuan akan kehamilan juga dapat menyebabkan masalah pencernaan. Walaupun begitu, hal ini tidak berarti semua orang yang hamil untuk yang pertama kali akan mengalami morning sickness. Ada ibu yang tidak mengalami morning sickness di kehamilan pertama dan adapula ibu yang mengalami morning sickness parah bahkan di kehamilan kedua atau ketiga.
-
Genetik
Beberapa penelitian mengatakan bahwa apabila ibu atau keluarga Anda memiliki riwayat morning sickness, Anda akan memiliki resiko yang lebih tinggi untuk mengalami morning sickness juga.
-
Suhu panas
Beberapa ibu merasa bahwa suhu atau cuaca yang panas dapat meningkatkan rasa mual. Namun, ini tidak berlaku untuk semua ibu karena terkadang morning sickness tidak memiliki pemicu yang jelas untuk beberapa ibu.
Bagaimana cara mencegah atau mengatasinya?
Beberapa ini adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah morning sickness atau setidaknya membuat gejalanya menjadi lebih ringan apabila Anda mengalaminya.
- Minum vitamin prenatal sebelum kehamilan. Konsultasikanlah terlebih dahulu dengan provider Anda untuk mengetahui jenis vitamin yang harus Anda konsumsi untuk mempersiapkan kehamilan Anda.
- Siapkan makanan ringan. Mengkonsumsi beberapa biscuit atau crackers di pagi hari setelah Anda bangun dapat membantu mempersiapkan perut Anda.
- Makanlah dengan porsi kecil. Anda dapat membagi kebutuhan makan Anda menjadi 5-6 porsi kecil sepanjang hari.
- Hindari makanan yang tinggi lemak atau makanan pedas dan konsumsi makanan yang mudah untuk dicerna seperti sereal, nasi, dan pisang.
- Konsumsi snack sehat disela-sela makanan seperti susu, buah, atau yogurt. Hal ini dapat membantu mencegah rasa mual.
- Konsumsi jahe. Produk jahe, seperti teh jahe, jahe hangat, atau permen jahe dianggap dapat membantu meringankan morning sickness.
- Minum cukup air putih
- Hindari bau-bauan tajam yang dapat membuat Anda mual. Anda mungkin juga harus mengganti aroma sabun atau parfum Anda atau pasangan Anda menjadi bau yang lebih lembut.
- Hindari rokok
- Pastikan bahwa Anda mendapat istirahat yang cukup
Obat untuk mengatasi morning sickness
Berikut ini adalah beberapa obat yang dapat membantu apabila Anda mengalami morning sickness parah.
- Vitamin B6 dan doxylamine
- Obat antiemetik atau anti muntah
- Antihistamin
- Metoclopramide
- Antacid
Ingatlah untuk selalu mengkonsultasikannya dengan provider Anda sebelum Anda ingin mengkonsumsi obat apapun, bahkan obat untuk morning sickness sekalipun.
Kapan harus menghubungi provider Anda?
Pada umumnya, morning sickness dapat hilang dengan sendirinya dan cukup ringan. Namun, konsultasikanlah dengan provider Anda apabila Anda mengalami gejala seperti berikut:
- Morning sickness tidak kunjung hilang di umur kehamilan 4 bulan
- Anda kehilangan berat badan sebanyak lebih dari 1 kg
- Muntah darah
- Anda muntah sebanyak 3 kali sehari dan tidak dapat mengimbangi dengan makan dan minum
- Detak jantung Adna lebih cepat dari biasanya
- Anda merasa lelah dan linglung
- Anda hanya buang air kecil sedikit atau tidak buang air kecil sama sekali
- Anda seringkali merasa sakit kepala
- Demam
Knowledge is power~
Sumber:
– https://www.healthline.com/health/morning-sickness
– https://www.marchofdimes.org/pregnancy/morning-sickness.aspx
– https://www.parents.com/pregnancy/my-body/morning-sickness/15-tips-for-dealing-with-morning-sickness/
– https://www.whattoexpect.com/pregnancy/morning-sickness/