Proses persalinan itu ketika semua disiapkan dengan baik dan matang pasti akan Indah hasilnya.
Ibarat orang hendak ujian kelulusan, ketika dia menginginkan untuk mendapatkan nilai bagus bahkan cumlaude, ada banyak hal yang harus dikerjakan dan Pe eR yang harus dikerjakan tuk siapkan diri hadapi ujian dengan mudah sehingga nilai Cumlaude pun bisa di dapatkan.
Jauh-jauh dari Singaraja Bali, Bunda Agung rela memboyong seluruh keluarganya untuk melahirkan di Klaten, berharap untuk mendapatkan proses persalinan yang nyaman.
Saya pribadi mengucapkan banyak sekali terimakasih, telah di ijinkan menjadi bagian dari peristiwa besar ini.
nah berikut ini testimoni Bunda Agung, akan proses persalinannya, semoga menginspirasi
thE journey of attas’monday by Agung Nur Rakhmawati on Monday, August 13, 2012 at 3:18pm ·
Waktu itu usia kakak 15 m, terbersit di benaku untuk planing hamil. Hal itu aku kemukakan kepada suami. Ketika kakak berusia 16 m,pada suatu petang,aku merasakan perut mulas sekali yang kemudian diikuti muntah hebat. Karena kondisi badan yg lemas,muntah tak berhenti, akupun dirujuk ke rs. Dan harus menjalani opname 2 hari. Gastritis.Penyebabnya adalah asam lambung yang naik,mgk pengaruh mangga muda yang aku makan pada siang harinya.
Sepulang dari rs,dari teman-teman yg menjenguk,aku disarankan untuk testpack. Tapi tidak langsung aku iyakan.
Baru setelah telat haid beberapa hari,aku penasaran, apa Îγα™benar aku hamil. Dan syukur الْØَمْد٠للّه٠رَبّالْعَالَمÙÙŠ muncul strip 2 di testpack.
Bersyukur sekali aku sudah nyemplung di forum GBUS, sehingga kehamilan kedua ini aku jalani dengan relaks dan bahagia. Banyak sekali hal baru tentang kehamilan dan persalinan. Bahwa bagaimana persalinan itu tidaklah menyakitkan. Bahwa kenyamanan merupakan hak tidak hanya bagi ibu namun nyaman bagi bayi. Sudah 40 w bayi merasa nyaman di kandungan, sudah menjadi hak bayi untuk bisa lahir dengan nyaman dan lembut. Satu per satu aku pelajari. Beruntung sekali lewat media internet semua bisa diakses.
Sejak awal kehamilan aku mulai menjaga asupan gizi dengan makanan seimbang, menjaga olah tubuh dengan jalan ‘napak bumi’ dan yoga juga menyediakan sedikit waktu berjemur di bawah sinar matahari pagi, menjaga olah pikiran dng relaksasi. Meski tidak rutin tiap hari, tapi aku merasakan ketenangan dan kenyamanan yang jauh berbeda dengan kehamilan pertama. Alhamdulillah kehamilanku sehat dan aku masih bisa tandem nursing untuk kakak hingga 2 tahun.
Memasuki uk 5m, aku dan suami mulai menyusun birthplan. Betapa aku ingin anaku bisa melahirkan secara gentlebirth, didampingi orang-orang yang lembut dan tenang. Dan tempat tujuan pertama adalah di bidankita,klaten.
Suami pun setuju,tapi kemudian ada rasa bimbang meninggalkan suami sendiri dalam masa penantian hari lahir terlebih bertepatan momen puasa. Akupun mencoba berkomunikasi via email dng owner bidankita. Oleh beliau aku disarankan untuk ke Ibu robin atau BrendaLynn atau dr.Hariyasa. Mengingat sebenarnya Gb awal berkembang di Indonesia adalah di pulau dewata. Merasa sepertinya tidak berjodoh dengan mb yesie,akupun mencoba menghubungi brenda dan dr.hariyasa. Mereka berdua sangat welcome untuk menyambut kelahiran anak keduaku. Mereka paham dengan gentlebirth, namun kendala jarak dimana berada di Denpasar, yang artinya perjalanan yang akan kutempuh sekitar 2,5-3 jam.
Seiring perjalanan memantapkan hati, akupun dipertemukan dng dr.putra sedana. Kami memanfaatkan momen konsul untuk berdiskusi. Dan aku merasa mendapat jawaban,oh mungkin jodohnya dedek lahir dng dr.putra sedana, yang kebetulan berada satu kota denganku.
Namun sepertinya sudah jalanya mau lahiran di klaten. Pada suatu waktu konsul ketika sebuah diskusi berkenaan induksi, aku merasa kurang sreg dengan opini dari dokter. Aku percaya bayi punya waktu lahir sendiri, dan ketika ibu harus disuntik induksi supaya terjadi kontraksi menurutku itu sama saja memaksa bayi lahir sebelum waktunya. Dan aku tidak mau nanti aku ditangani dokter yang belum menerapkan persalinan yang pro GB. Siapkah aku menghadapi persalinanku dng dokter yg belum pro GB. Aku belum siap, menerima resiko bila ada masalah dengan proses persalinan yang akhirnya nanti akan mendapat intervensi medis yang tidak perlu. Kembali aku konek ke mb yesie.
Lewat email kami berkomunikasi. Nampaknya kembali ke rencana awal untuk melahirkan di klaten.
Padahal dapat iming-iming dari suami,ipad,kalau aku melahirkan di singaraja.
Menjelang cuti melahirkan, bertepatan dengan musim liburan, tiket pun belum ditangan. Kami masih bimbang untuk menggunakan transportasi apa, mengingat jika pesawat dengan 4 orang lumayan akan menguras dana cukup besar. Jika jalan darat, penyeberangan dan perjalanan akan ditempuh dlm waktu yang lebih lama.
Namun ternyata jika semua dipasrahkan, alam semesta ini akan turut membantu. Ada saja jalan kemudahan, yang pada akhirnya kami pun sudah sampai di jogja dengan jalan darat dengan lancar.
Agenda awal sesampai di jogja adalah konsul ke bidankita. Rasanya deg-degan luar biasa mau bertemu calon pendamping persalinanku. Seperti mau bertemu pacar saja..he..
Sabtu, 14 Juli jam 15.00
Seharusnya aku sudah berada di bidankita. Namun karena masih awam dengan kota klaten dan bertepatan dengan HUT Klaten, kamipun tersesat dan terjebak macet.hiiii..namun suamiku hebat, dengan GPS nya puji syukur kamipun berbalik arah dan mencari route lain. Huffffhh dengan tidak enak hati, kami tiba jam 17.15. Beruntung kami bisa bertemu dengan mba yesie yang sudah siap berangkat ke jogja karena ada keperluan pribadi. Setelah dilakukan pengecekan kondisi kandungan, ternyata ketubanku sedikit, pengaruh kurang minum selama perjalanan. Dan di uk 37 w tsb, posisi kepala janin belum masuk panggul.
Sepulang dari bidankita,aku berjanji pada diri sendiri untuk minum 2liter perhari, dan goyang di birthball. Meski berefek sering pipis, الْØَمْد٠للّه٠رَبّالْعَالَمÙÙŠ berkat target minum air putih tsb aku kuat puasa. Biasanya aku minum 5 gelas ketika sahur dan 5 gelas sepanjang malam dari buka hingga bangun sahur.
Agenda kedua sesampai di jogja adalah mengikuti kelas prenatal yoga. Sebenarnya lokasi kelas ada di jogja, namun keraguanku adalah meninggalkan kakak hanya bersama mbak dan eyangkung di rumah itu mengganjal sekali. Kakak nampaknya kesepian sekali, dan terlebih suami prefer untuk ku tidak meninggalkan kakak untuk mengikuti kelas yoga. Kalaupun diajak nampaknya tidak memungkinkan. Akhirnya di-skip deh agenda kedua. Meski sedih, namun aku harus tetap menjaga kebugaran badan. Aku harus tetap beryoga meski di rumah. Bermodal musik relaksasi ‘purepeace’ yang ada di hp dan buku GB nya mba yesie serta donlotan dari youtube, aku tetap bisa beryoga. Biasanya aku sempatkan pagi setelah mandi sekitar setengah jam untuk beryoga. Meski sebentar namun badan menjadi rileks dan bugar.
Disamping yoga,keseharianku adalah goyang di birthball. Menjelang buka ketika kakak dan orang rumah sudah berangkat ta’jil rumah sepi, jadinya aku bebas berekspresi diatas birthball. Kustel lagunya astrid ‘tentang rasa’ kubayangkan kepala dedek masuk panggul, kemudian kubayangkan nantinya dedek memberikan tanda entah kontraksi atau flek ketika abi sudah berada di jogja, dan kami akan menunggu kontraksi intens lima belas menit untuk kemudian berangkat ke klaten. Sesampai disana bukaan sudah diatas 8, dan aku akan goyang diatas birthball sambil berdua dengan abi menyanyikan lagu ‘astrid’ . Kemudian kubayangkan habis ashar dedek sudah launching. Rasanya lewat aktivitas tsb aku bisa berkomunikasi dengan dedek. Menyampaikan apa yang aku inginkan. Beautifull moment!!
Karena di jogja aku hanya bertiga dengan kakak dan mbak pengampu, tanpa suami, sehingga aktivitas malam biasanya kami stay diu rumah. Disaat orang rumah shalat tarawih, dan rafif sudah tertidur, saat itulah aku mulai mendengarkan musik relaksasi hypnobirth.Namun biasanya sebelum musik tsb selesai,aku sudah tertidur pulas..hahaha..
Di uk 39 w, mulai ada presure dari keluarga untuk konsul rutin ke dsog seminggu sekali. Hal itu membuatku galau. Karena aku yakin semuanya sehat hanya tinggal menunggu waktu launching saja.
Setelah dipertimbangkan, akhirnya aku akan menjadwalkan konsul dengan DSOG, dr nurhadi rahman, menjadi pilihanku. Akupun menghubungi beliau lewat dan membuat apointment kapan dan dimana aku bisa konsul. Kesempatan juga untuku mencari sopir taksi yang bisa diandalkan untuk mengantarkan kami nanti ke klaten. Karena di jogja tidak ada mobil yang bisa standby siap dipakai. Sehingga kami harus menggunakan moda transport taksi yang standby 24 jam.
Kamis 26 juli, pukul 17.30 di JIH.
Terlambat setengah jam dari jadwal, akhirnya dokter yang ditunggu tiba. Pemeriksaan kandunganku lumayan lama dan menyenangkan,penjelasan beliau sangat memuaskan. Bahkan dokter mencoba untuk hypnobirth, namun gagal, aku tidak tembus terlelap.hihihi..beruntung sekali aku bisa konsul, aku dihubungkan dengan tenaga kesehatan beliau yg bisa mengajarkan padaku lebih dalam lagi teknik hypnobirth dan melakukan pijat perineum..wah pucuk dicinta ulam tiba.Aku sangat ingin belajar pijat perineum. Kusambut tawaran beliau, malamnya langsung aku buat janji dengan nakes beliau yaitu bu lutfie.
Sabtu, 28 juli jam 11
Aku sangat antusias sekali belajar pijat perineum dan teknik hypnbirth. Dan ternyata banyak sekali yang belum aku ketahui. Biasanya aku hanya mendengarkan saja relaksasi hypnobirth. Ternyata kita harus memasukan afirmasi ketika relaksasi tsb. Krn saat kita berada di kondisi dalam relaks, afirmasi lbh kuat untuk terwujud. di sesi tersebut aku ungkapkan kepada dedek ‘ngrayu’ supaya lahir setelah abi datang kemudian diimaginasikan sampai di klaten pembukaan sudah banyak. Selama menunggu aku akan goyang diatas birthball sambil diiringi lagunya ‘astrid’ Setelah pembukaan lengkap aku akan masuk kolam, dan 2 kali mengejan dedek keluar. Mukanya dedek merah, rambutnya hitam. Ada abi kakak dan mbak yg menemani peralinan 🙂 Dan ada rangkaian bunga segar serta aromaterapi melati menyambut kehadiran dedek. Setelah dedek keluar dan berada di didekapanku, kakak mencium adeknya. Dan bu luthfie memintaku untuk segera membuat birthplan, plan A untuk apa yg kita inginkan. Plan B untuk kemungkinan lain. Dan plan C untuk kemungkinan emergency situasi.
Namun malas sekali diriku ini. Merasa sudah yakin bisa lahiran di Plan A(jangan ditiru) he..:D
Beberapa kali aku mengalami his palsu. Sampai saking semangatnya supaya dedek cepat keluar, aku mulai melakukan induksi alami. Mulai makan tape ketan. Makan pepaya mangkal. Jus nanas. Jalan jauh. Naik turun tangga. Tapi sampai HPL tiba,dedek belum mau keluar. Tapi ada yang unik, ketika suamiku tiba di jogja tg 4, kakak membisikan kepada adeknya, ‘adek abi sudah datang’ Aku tersenyum heran mungkin ikatan batin kakak dengan adek sudah terjalin. Bahkan tiap kali ditanya, kakak kapan adek lahir? Sang kakak pun menjawab ‘hari minggu’
Minggu, 5 agustus 02.30
Aku terbangun spt biasanya untuk menyiapkan makan sahur. Karena merasa gerah aku mandi sebelum mulai memasak.
Jam 3.30
Masakan sudah siap, tinggal menyiapkan kopi untuk suamiku. Dan aku mulai merasakan sakit di tulang ekorku untuk pertama kali. Kuanggap itu his palsu, paling sebentar lagi hilang. Tapi..lima menit kemudian aku merasakan nyeri kembali. Kali ini aku perhatikan jeda waktu dan durasinya.
03.45
Sudah 3 kali nyeri tulang ekor ini terasa. Aku sms mba yesie untuk menanyakan apakah aku harus kesana skr..Tak terlalu berharap mendapat balasan sms krn beliau mungkin masih tertidur. Tapi ternyata beliau balas smsku.
4.15
makan sahurku tidak habis,pikiranku sudah tak karuan antara menahan nyeri tulang ekor dan belum menyiapkan baju aku,kakak, dan suami..
Setengah jam sambil menunggu suami shalat subuh, kusiapkan apa yang mau dibawa.Dan kuhubungi sopir taksi yang sudah sanggup akan mengantarkan ke klaten. Untung aku punya 2 nomor sopir taksi. Karena sopir taksi yang pertama ternyata nomor hp nya tidak aktif. Yahh mungkin jodohnya memang dengan sopir taksi kedua.
5.30
We are ready!!
Taksi akhirnya datang. Didalam taksi aku dengarakan musik relaksasi sambil olah nafas panjang. Rasanya dedek sudah mendesak kuat. Berkali-kali aku meringis menahan desakan tsb. Tangaku berpegangan pada handle diatas pintu. Huffh rasanya sudah ga kuat,,jangan mbrojol dulu ♈ªªª dek, ucapku dalam hati.
06.00
Beruntung sekali perjalanan jogja – klaten ditempuh dalam waktu setengah jam. Sesampai disana, mb yesie mengajaku ke kamar untuk vt. Nyaliku mengkeret ketika tangan mba yesie masuk ke vagina. Tapi beliau tahu ketakutanku. Beliau memintaku olah nafas. الْØَمْد٠للّه٠رَبّالْعَالَمÙÙŠ VT tidak kurasakan sakit sama sekali.
Berulang kali mba yesie bilang dedeknya pintar ini. Dan woowww, ternyata sudah bukaan lengkap. Pantesan saja sudah ga karuan dedek mendesak mau nongol.
Berhubung tadi pagi belum sempat pup, setelah VT kurasakan desakan kuat dari dalam, hi..bukan dedek yang keluar tapi baru pup. Yaaah supaya jalannya lapang mulus jaya seperti tol.
Kontraksi kedua,,ketuban pecah
Kontraksi ketiga pup kedua keluar.
Mba yesie meminta suami buat menyampaikan kepada asisten beliau untukj segera mempercepat penyiapan kolam. Aku sudah pasrah jika tidak bisa lahiran di kolam tak apa, karena rasanya sudah tidak kuat menahan desakan dedek mau keluar.
06.15
Aku masuk ke kolam. Tak berapa lama kontraksi datang. Mba yesie memanduku untuk ambil nafas relaks saja..dan kepala dedek sudah bisa kuraba. Inikahh crowning itu..X_XωÎÎÎω♒8-| ωÎÎÎω♒X_X ωÎÎÎω♒ sejuta rasa akhirnya aku bisa merasakan crowning..kontraksi datang kembali dan 2kali ambil nafas dedek akhirnya keluar.Tanpa mengejan, seperti mimpi I DID IT, OMG!!Benar ternyata tanpa mengejan pun janin bisa keluar sendiri asalkan badan kita tidak melawan gravitasi.
Putri cantikku dengan rambut hitamnya dan pipi merahnya hadir dengan proses yang lembut pada pukul 6.30.
Setelah dedek diangkat, menangis sebentar, kemudian kudekap ia sambil menunggu kontraksi selanjutnya untuk mengeluarkan plasenta.
Tak selang lama, sekitar 3 menit kemudian, kontraksi muncul. Aku mengejan sesuai panduan mba yesie untuk mengeluarkan plasenta.
Dua kali mengejan, teman dedek bermain pun keluar. Tanpa dipotong tali pusat, ia disandingkan disamping dedek.
Kubawa keduanya di bed sembari IMD.
Yup!!! Aku pilih lotus birth, yaitu tali pusat tidak dipotong artinya plasenta dan dedek akan berpisah dengan sendirinya. Bukan dipisahkan oleh bu bidan.
Memang agak repot tapi mengingat besarnya manfaat dari lotusbirth tsb, dan support suami, kujalani proses perawatan bayi lotus dengan semangat.
Tiga hari dari sejak lahir, rabu malam finally ,tali pusat puput.
Saatnya dedek atta berpisah dengan kakak plasenta.
Puji syukur alhamdulillah dek atta berhasil lotusbirth.
Banyak sadara, teman dan tetangga heran dengan lotus tsb.
Dan inilah DAKWAH kami untuk menyebarluaskan lotusbirth, gentlebirth.
Semuanya untuk generasi yang lebih baik.
SEMOGA!
AMIIN YRA!