Pengertian Tandem Nursing
Jika Anda memiliki dua anak dengan jarak umur yang cukup dekat atau Anda mendapati bahwa Anda sedang hamil namun Anda belum siap untuk menyapih si kakak, tandem nursing mungkin dapat menjadi solusi bagi Anda.
Tandem nursing adalah kondisi dimana Anda menyusui dua anak dalam jangka waktu yang bersamaan. Ada dua bentuk tandem nursing, yaitu ketika Anda menyusui anak kembar, atau menyusui anak Anda yang baru lahir sembari masih menyusui si kakak.
Tandem nursing mempunyai berbagai cara, seperti:
- Menyusui si kakak terlebih dahulu untuk mengurangi pembengkakan lalu kemudian menyusui si adik;
- Menyusui si adik terlebih dahulu untuk memastikan bahwa dia mendapatkan ASI paling banyak;
- Menyusui keduanya sekaligus dengan satu bayi di setiap payudara.
Mitos-mitos mengenai menyusui selama kehamilan
Selama ini mungkin Anda pernah atau bahkan sering mendengar mengenai cerita-cerita mengenai menyusui selama kehamilan yang membuat Anda merasa takut atau khawatir untuk melakukan tandem nursing. Berikut ini adalah beberapa mitos-mitos yang cukup umum mengenai menyusui selama kehamilan dan perlu diluruskan:
-
Anda tidak dapat hamil selama menyusui
Fakta: Tubuh Anda memang telah didesain untuk menunda ovulasi selama menyusui. Namun, Anda masih dapat hamil bahkan selama menyusui. Setelah melahirkan, terjadinya ovulasi dapat sangat berbeda-beda setiap orang. Ada beberapa orang yang mengalami ovulasi 6 minggu setelah melahirkan dan adapula yang mengalami ovulasi 1 tahun setelah melahirkan.
-
Si adik tidak akan mendapat cukup nutrisi apabila Anda menyusui selama kehamilan
Fakta: Tubuh Anda cukup pintar untuk mencukupi kebutuhan nutrisi Anda, si kakak, dan si adik. Bila Anda dapat hamil ketika Anda masih menyusui si kakak, maka artinya Anda cukup sehat untuk mengatasi situasi tersebut. Segera setelah Anda hamil, tubuh Anda akan bekerja keras untuk menyediakan nutrisi yang cukup baik bagi si kakak maupun si adik. Ingatlah untuk selalu mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, serta memastikan bahwa Anda mengkonsumsi cukup kalori dan cukup cairan untuk mencukupi kebutuhan Anda, si kakak, dan si adik.
-
Si kakak akan menyapih secara otomatis jika Anda hamil
Fakta: Ketika Anda hamil, tubuh Anda akan mengalami perubahan hormonal yang membuat ASI Anda berubah rasa. Selain itu, Anda mungkin akan merasakan bahwa menyusui selama kehamilan membuat Anda merasa sakit akibat puting Anda yang sensitif. Anda mungkin juga merasa mual dan mood Anda ketika Anda menyusui selama kehamilan mungkin juga akan berubah. Terkadang Anda mungkin merasa sebal dan tidak ingin menyusui dan si kakak mungkin akan terlihat cranky dan moody. Beberapa ibu mungkin salah paham dan mengira bahwa perilaku si kakak yang seperti itu merupakan tanda bahwa si kakak telah siap disapih. Diskusikanlah hal ini dengan si kakak, pasangan Anda, atau bahkan provider Anda terlebih dahulu apabila hal ini terjadi.
-
Menyusui selama kehamilan dapat menyebabkan keguguran
Fakta: Mitos yang satu ini sebenarnya didasarkan oleh fakta bahwa segera setelah melahirkan, tubuh Anda akan dibanjiri dengan hormon oksitosin yang menyebabkan adanya kontraksi. Namun, kontraksi ini akan berhenti segera setelah rahim Anda pulih. Selain itu, berdasarkan penelitian, rahim Anda tidaklah sensitif terhadap oksitosin di awal kehamilan. Sensitivitas rahim terhadap oksitosin akan mulai meningkat ketika umur kehamilan Anda telah mencapai 37 minggu. Keguguran memang dapat disebabkan oleh berbagai hal, namun menyusui bukanlah salah satunya.
-
Menyusui selama kehamilan dapat menyebabkan kelahiran prematur
Fakta: Sama seperti mitos bahwa menyusui selama kehamilan dapat menyebabkan keguguran, mitos ini juga didasarkan fakta bahwa stimulasi puting dapat membuat tubuh Anda memproduksi hormon oksitosin yang dapat menimbulkan kontraksi. Namun faktanya adalah rahim Anda akan mempersiapkan diri untuk melahirkan hanya jika ia sudah siap. Menyusui tidak dapat menyebabkan kelahiran prematur sebelum rahim Anda memberi lampu hijau.
Menyusui selama kehamilan
Selama ini, mungkin Anda mendengar mitos bahwa ketika Anda hamil, Anda harus berhenti menyusui demi kesehatan Anda dan bayi Anda yang belum lahir. Namun ternyata, menurut penelitian yang dilakukan oleh American Academy of Family Physicians, Anda dapat menyusui selama kehamilan selagi kehamilan Anda normal dan Anda berada dalam kondisi sehat. Anda juga dapat mengkonsultasikannya terlebih dahulu dengan provider Anda sebelum memutuskan untuk menyusui selama kehamilan.
Menyusui selama kehamilan dapat menjadi pengalaman spesial baik bagi Anda maupun si kakak. Selama kehamilan, tubuh Anda akan mengalami berbagai perubahan hormon dan perubahan hormon ini terkadang dapat membuat puting Anda menjadi lebih sensitif dan mungkin akan membuat pengalaman menyusui Anda menjadi cukup menyakitkan. Jika hal ini terjadi pada Anda, Anda dapat meminta si kakak untuk menyusu secara perlahan. Selain itu, perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan mungkin akan membuat produksi ASI Anda berkurang serta mengalami perubahan rasa dan komposisi. Perubahan ini mungkin dapat membuat intensitas menyusu si kakak berkurang atau bahkan berhenti sepenuhnya.
Pada trimester ketiga, Anda mungkin menyadari bahwa ASI Anda menjadi kekuningan, menandakan bahwa Anda mulai mengeluarkan kolostrum, yang merupakan makanan istimewa yang didesain untuk hari-hari pertama ketika bayi Anda lahir di dunia. Di saat-saat ini, si kakak juga ikut mendapatkan bonus kolostrum. Namun, dihari hari pertama ketika si adik lahir, mungkin Anda ingin membatasi waktu menyusu si kakak, membiarkan si adik menyusu terlebih dahulu, dan membuat si kakak dan si adik untuk menyusu di puting yang berbeda untuk memastikan bahwa si adik mendapatkan semua jatah kolostrum yang ia perlukan. Setelah itu, ketika ASI Anda sudah matang, Anda dapat menyusui si kakak seperti biasa.
Apa si adik mendapatkan cukup ASI?
Setelah si kecil lahir dan Anda mulai melakukan tandem nursing, terkadang mungkin muncul kekhawatiran apakah si adik mendapatkan cukup ASI atau tidak, mengingat bahwa ASI merupakan satu satunya sumber nutrisi si adik sampai si adik berusia 6 bulan. Berikut ini adalah beberapa tanda yang dapat menunjukkan bahwa si adik telah mendapat cukup asupan ASI:
-
Peningkatan berat badan
Kenaikan berat badan bayi secara konstan merupakan salah satu tanda yang menunjukkan bahwa bayi tersebut telah memperoleh cukup asupan ASI, namun pada umumnya, dalam 3-4 hari setelah lahir, berat badan bayi akan turun 7-10% dari berat badan lahir. Contohnya, bila si adik lahir dengan berat badan 3 kg, penurunan berat badan hingga 2,7 kg di minggu pertama merupakan hal yang normal. Beberapa minggu kemudian biasanya berat badan si adik akan terus mengalami peningkatan.
-
Buang air kecil dan buang air besar secara teratur
Jika bayi Anda tidak menggunakan popok, mungkin agak sulit untuk mengecek intensitas BAK dan BAB si adik, namun bila si adik menggunakan popok, berikut ini adalah panduan yang dapat membantu Anda untuk memastikan bahwa si adik telah mendapat cukup ASI.
- Umur 1-2 hari: buang air kecil 1-2 kali selama 24 jam dan buang air besar berwarna hitam kehijauan.
- Umur 2-6 hari: buang air kecil sebanyak 5-6 kali selama 24 jam dan buang air besar berwarna kehijauan sebanyak minimal 3 kali.
- Umur 6 hari dan seterusnya: buang air kecil 5-6 kali selama 24 jam dan buang air besar lembek dan kuning sebanyak minimal 3-5 kali.
- Umur 6 minggu keatas: buang air kecil5-6 kali selama 24 jam dan frekuensi buang air besar mulai berkurang.
-
Terlihat tenang dan nyaman
Mood si adik yang meningkat setelah menyusu juga dapat menjadi tanda bahwa ia telah mendapat cukup ASI. Setelah disusui, bayi biasanya akan nampak kenyang, tenang, dan terkadang langsung tertidur pulas.
Manfaat tandem nursing
Berikut ini adalah beberapa manfaat tandem nursing:
-
Meningkatkan produksi ASI
Konsepnya cukup mudah, lebih banyak ASI yang dikeluarkan, lebih banyak pula ASI yang diproduksi. Oleh karena itu, tandem nursing dapat meningkatkan produksi ASI Anda hingga dua kali lipat untuk mengakomodasi kebutuhan dua anak.
-
Mengurangi pembengkakan dan ASI tersumbat
Si kakak dapat membantu untuk mengurangi pembengkaan dan penyumbatan ASI, sehingga mencegah mastitis dan membuat si adik dapat menyusu lebih mudah.
-
Mempercepat bonding si kakak dengan si adik
Menyusui si kakak selama kehamilan dan setelah si adik datang dapat membantu menyediakan transisi yang lebih lembut secara psikologis bagi si kakak. Terkadang, kedatangan anggota baru dalam keluarga dapat menjadi pengalaman yang cukup sulit bagi si kakak. Dalam kasus ini, tandem nursing dapat membantu meringankan masa transisi tersebut serta mempercepat bonding antara si kakak dengan si adik dengan memberi mereka suatu aktivitas yang dapat mereka lakukan bersama. Dengan cara ini, di hari hari pertama dimana si adik memerlukan banyak perhatian dan terus menerus meminta untuk disusui, si kakak dapat ikut ke dalam proses tersebut dan tidak merasa tersingkirkan, bahkan si kakak juga dapat membantu untuk menenangkan adiknya ketika adiknya rewel. Selain mempercepat bonding, hal seperti ini juga dapat mencegah kecemburuan antara si kakak dan si adik.
-
Si kakak turut mendapat manfaat dari ASI
Dengan melakukan tandem nursing, si kakak dapat terus mendapat manfaat ASI hingga si kakak berumur 2 tahun, dan tentunya juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh si kakak.
Tips untuk tandem nursing
Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat Anda lakukan bila Anda memutuskan untuk melakukan tandem nursing:
-
Meminumi banyak cairan dan mengkonsumsi cukup kalori
Tetap menyusui selama kehamilan dan melakukan tandem nursing setelahnya bukanlah sesuatu yang mudah. Baik kehamilan maupun menyusui membutuhkan tambahan kalori, nutrisi, dan cairan. Pada umumnya, menyusui membutuhkan kalori tambahan sebanyak 500 kalori setiap harinya, dan kehamilan membutuhkan 300 kalori tambahan setiap harinya. Untuk melakukan keduanya, Anda memerlukan prenatal vitamin, dan mengkonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi dan gizi seimbang. Selain itu, Anda juga memerlukan sekurangnya 2,5 liter air setiap hari untuk memenuhi kebutuhan Anda selama kehamilan dan menyusui.
-
Biarkan si adik menyuu terlebih dahulu
Di minggu-minggu pertama, tubuh Anda akan memproduksi kolostrum, cairan yang mengandung antibodi dan sangatlah penting bagi si adik yang baru lahir. Pada saat-saat ini, selalu biarkan si adik menyusu terlebih dahulu, lalu tawari si kakak untuk menyusu di payudara yang sama setelah si adik selesai menyusu. Setelah ASI Anda matang, kira kira seminggu setelahnya, Anda terkadang juga dapat membiarkan si kakak menyusu terlebih dahulu untuk mengurangi pembengkaan atau bahkan membiarkan si kakak dan si adik menyusu secara bersamaan.
-
Siapkan diri Anda untuk meningkatnya intensitas menyusu si kakak
Walaupun pada awalnya si kakak hanya menyusu sekali atau dua kali sehari selama kehamilan, Anda mungkin akan merasakan bahwa setelah si adik datang, si kakak mungkin akan ingin menyusu setiap si adik menyusu. Pada awalnya, mungkin Anda akan merasa kewalahan, terutama karena Anda juga sedang menyesuiakan diri dengan adanya si adik yang baru lahir, tidur yang kurang, perubahan hormonal, dan pemulihan postpartum. Namun jangan khawatir, perilaku si kakak ini hanya terjadi pada fase transisi dan nantinya akan kembali seperti semula.
-
Berempatilah
Adanya tambahan anggota keluarga di rumah dapat menjadi pengalaman emosional bagi semua orang, bahkan bagi si kakak. Ketika melakukan tandem nursing, si kakak tiba-tiba harus belajar untuk menunggu sampai si adik selesai menyusu dan berbagi sesuatu yang tadinya hanya miliknya. Di saat ketika Anda mulai merasa kewalahan, cobalah untuk berempati dengan si kakak dan diri Anda sendiri.
-
Perhatikan diri Anda
Tandem nursing dapat menjadi suatu hal yang cukup melelahkan, baik secara fisik maupun emosional. Mungkin ada saat dimana Anda merasa sebal dan tidak ingin diganggu akibat perubahan hormon selama postpartum, dan tandem nursing bukanlah pengecualian. Jika Anda memutuskan untuk melakukan tandem nursing, Anda juga perlu memperhatikan kebutuhan Anda. Hal ini berarti memprioritaskan kebutuhan tidur dasar, nutrisi, dan hidrasi Anda. Ingatlah bahwa bagi anak Anda, kesehatan Anda lebih penting daripada ASI Anda.
Ketika Anda merasa kelelahan atau frustasi, katakan pada pasangan Anda dan manjakan diri Anda. Lakukan hal yang Anda sukai dan sisakan sedikit waktu untuk menyendiri dan bersantai sehingga Anda dapat kembali dengan lebih segar dan rileks.
Tips untuk menyapih si kakak
Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda untuk menyapih si kakak. Namun, tips ini hanya bekerja bagi balita yang berumur 18 bulan keatas, yang sudah dapat memahami Anda dan diajak bernegoisasi. Jika Anda memutuskan untuk menyapih si kakak lebih awal, Anda mungkin masih dapat menerapkan beberapa tips berikut, namun yang terpenting adalah cobalah untuk menyaih secara perlahan dan bertahap.
- Jangan tawari dan jangan tolak si kakak untuk menyusu. Hindari menawari si kakak untuk menyusu, namun Anda dapat membiarkannya untuk menyusu apabila ia meminta.
- Alihkan perhatian si kakak. Tawari si kakak makanan kecil, minuman, mainan kesukaannya, atau ajaklah ia pergi ke ruangan yang berbeda. Diskusikanlah terlebih dahulu dengan pasangan Anda sehingga pasangan Anda juga dapat membantu Anda untuk mengalihkan perhatian kakak ketika ia meminta untuk menyusu.
- Kurangi waktu menyusu si kakak secara bertahap. Pilihlah waktu khusus untuk menyusui si kakak dalam sehari, seperti di pagi hari, waktu tidur siang, dan waktu tidur malam. Lalu, secara bertahap, kurangilah waktu menyusu si kakak hingga akhirnya si kakak hanya menyusu sekali dalam sehari, seperti saat sebelum kakak tidur malam.
- Diskusikanlah dengan si kakak. Cobalah untuk mendiskusikannya dengan si kakak ketika Anda memutuskan untuk mengurangi waktu si kakak. Hal ini dapat membuat si kakak merasa bahwa ia mempunyai peran dalam mengambil keputusan tersebut. Contohnya, “Gak boleh nyusu sekarang dong, kan kemarin kesepakatannya cuma boleh nyusu pas mau tidur sama pagi-pagi, iya kan?”. Jelaskan pula bahwa Anda akan lebih jarang menyusui si kakak, dan beri ia alasan.
- Batasi waktu menyusu si kakak. Buatlah rutinitas yang membuat si kakak hanya dapat menyusu beberapa menit sebelum tertidur. Contohnya seperti ajak ia bermain terlebih dahulu sebelum tidur, atau ijinkan si kakak menyusu hanya setelah Anda selesai membacakan buku pengantar tidur si kakak.
- Ubah rutinitas Anda. Ubahlah rutinitas Anda dan hindarilah tempat tempat dimana si kakak biasa menyusu. Anda juga dapat meminta pasangan Anda untuk mengajak si kakak bermain di waktu-waktu dimana si kakak biasa menyusu.
- Peluk si kakak. Berikan si kakak banyak perhatian dan temukan cara lain untuk tetap dekat dan bonding dengan si kakak setelah Anda menyapih si kakak.
- Jaga payudara Anda! Ingatlah bahwa semakin pelan proses Anda untuk menyapih si kakak, semakin kecil pula resiko Anda untuk terkena mastitis dan puting tersumbat. Produksi ASI Anda akan berkurang seiring dengan berkurangnya waktu menyusu si kakak. Jika payudara Anda terasa penuh, susui si kakak sampai Anda merasa lebih baik. Sisihkanlah ASI di payudara Anda sebagai cara untuk memberi tahu otak Anda untuk mengurangi produksi ASI Anda. Anda juga dapat menggunakan kompres es dan ibuprofen untuk mengurangi pembengkaan dan ketidaknyamanan.
Knowledge is power~
Sumber:
- https://aimi-asi.org/layanan/lihat/tandem-nursing-why-not
- https://www.laleche.org.uk/tandem-nursing/
- https://www.mamanatural.com/tandem-nursing/
- https://www.parents.com/baby/breastfeeding/tips/tandem-nursing-toddler-and-newborn-how-i-make-it-work/