Yang Perlu Anda Ketahui
Apakah Anda merasa bahwa telinga Anda berdenging terus menerus? Apakah Anda mencurigai bahwa hal tersebut berkaitan dengan kehamilan Anda tapi Anda tidak mengerti mengapa hal itu terjadi?
Seperti yang kita ketahui, selama kehamilan, kita akan mengalami beberapa perubahan dalam tubuh yang membuat kita mengalami beberapa masalah mulai dari morning sickness sampai mood swing. Untuk beberapa wanita, masalah tersebut dapat berupa telinga yang berdenging atau yang biasa disebut dengan tinnitus.
Apa itu tinnitus?
Tinnitus dapat dideskripsikan sebakai bunyi berdenging di telinga. Terkadang, suara yang Anda dengar dapt dikategorikan ke dalam desisan, siulan, atau suara ketukan. Kondisi ini mempunyai tingkatan yang beragam dari mulai sementara, kronik, atau persisten (terjadi secara terus menerus). Masalah ini terjadi ketika bagian dari teling Anda yang bertugas untuk mengirim sinyal ke otak mengalami kerusakan sehingga otak Anda tidak dapat mendengar suara-suara dari luar dan kemudian justru memproduksi suara-suara sendiri. Suara-suara yang diproduksi ini akan terdengar seperti dengungan di telinga Anda dan dapat menimbulkan rasa ketidaknyamanan.
Apa yang menyebabkan tinnitus pada kehamilan?
Tinnitus dapat terjadi mulai dari trimester pertama dan untuk beberapa kasus dapat berlangsung hingga si kecil lahir. Hal ini disebabkan karena pada saat kehamilan, tubuh Anda mengalami banyak perubahan hormonal. Perubahan hormon ini dapat menyebabkan berbagai hal dan tinnitus dapat menjadi salah satunya.
Terkadang tinnitus juga disebabkan karena peningkatan aliran darah yang ada di tubuh Anda yang menyebabkan tekanan darah tinggi. Daerah telinga sangatlah dekat dengan otak dan ada sangat banyak pembuluh darah yang terdapat di area tersebut. Meningkatnya aliran darah di area ini dapat menyebabkan penutupan tuba Eustachius dan memberikan tekanan di telinga Anda yang akhirnya menyebabkan terjadinya tinnitus.
Selain hal diatas, berikut ini adalah beberapa hal lain yang dapat menyebabkan tinnitus.
- Menumpuknya kotoran telinga: kotoran telinga, jika tidak dibersihkan, dapat menumpuk dan menutupi saluran telinga, sehingga gendang telinga Anda tidak dapat bekerja dengan baik.
- Masalah gigi: tinnitus yang terjadi akibat masalah ini disebut somatic tinnitus. Tinnitus jenis ini berhubungan dengan masalah gigi atau bahkan cidera leher.
- Sakit kepala: berdeningnya telinga Anda dapat menjadi tanda tanda awal terjadinya migraine, yangmana sangatlah umum terjadi pada ibu hamil.
- Anemia: kekurangan zat besi juga dapat menyebabkan tinnitus. Anda dapat mengkonsultasikkannya dengan provider Anda dan melakukan tes darah untuk mengetahui apakah tinnitus Anda benar benar disebabkan oleh anemia atau tidak.
Tinnitus merupakan suatu masalah yang sangat umum dan dapat terjadi pada semua orang termasuk ibu hamil. Namun, terkadang tinnitus juga dapat disebabkan oleh hal yang cukup serius yang membutuhkan penanganan secepatnya. Hal ini cukup jarang terjadi, namun inilah mengapa tidak ada salahnya untuk mengkonsultasikannya dengan provider Anda mengenai gejala-gejala yang Anda alami.
- Depresi dan stress: depresi selama kehamilan mungkin tidak sering dibicarakan, namun hal ini benar-benar terjadi. Stress dapat membawa berbagai efek samping dan tinnitus dapat menjadi salah satunya. Tinnitus dapat menjadi efek sampung dari stress yang berkepanjangan atau mood disorders. Jika Anda sedang mengalami stress saat kehamilan, carilah bantuan dan dukungan! Kehamilan dapat menjadi sesuatu yang menggembirakan dan mengubah hidup Anda; carilah support group, terapis, atau orang-orang terdekat yang dapat membantu Anda mengkontrol emosi dan kekhawatiran Anda.
- Preeklampsia: tinnitus dapat menjadi tanda-tanda terjadinya preeklampsia. Preeklampsia merupakan suatu penyakit yang dikarakterisasikan dengan adanya tekanan darah tinggi yang disertai dengan peningkatan kandungan protein di urin dan munculnya tinnitus.
Ketika Anda mengalami tinnitus, hal terbaik yang dapat Anda lakukan adalah mengkonsultasikannya dengan provider Anda, apalagi jika tinnitus Anda justru dapat menjadi sumber stress baru bagi Anda. Walaupun seringkali tinnitus hanyalah suatu gejala dari sesuatu yang sepele, namun tinnitus juga dapat menjadi tanda adanya penyakit serius yang harus ditangani sesegera mungkin.
Tips untuk mengurangi gejala tinnitus selama kehamilan
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya tinnitus selama kehamilan. Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi gejala tinnitus selama kehamilan:
-
Mengendalikan tingkat stress Anda
Selama kehamilan, Anda mungkin akan merasakan kelelahan, mengantuk, tidak dapat istirahat, atau masalah-masalah lainnya. Hal ini dapat meninmbulkan stress dan kecemasan selama kehamilan. Selain membawa berbagai efek negatif, stress juga dapat menyebabkan tinnitus, oleh karena itu sangatlah penting untuk mengendalikan tingkat stress Anda. Anda dapat mencoba melakukan relaksasi, teknik nafas, meditasi, atau sekedar melakukan hal-hal yang Anda sukai.
-
Hindari suara keras
Suara keras dapat memperparah gejala tinnitus dan dapat menimbulkan ketidaknyamanan. Cobalah untuk menghindari suara-suara keras selama kehamilan.
-
Berolahraga
Berolahraga mempunyai banyak manfaat, tak terkecuali jika dilakukan selama kehamilan. Ketika Anda berolahraga, Anda akan memperoleh efek positif baik bagi tubuh maupun pikiran Anda. Sirkulasi darah yang baik, yang dapat Anda capai dengan berolahraga, juga dapat membantu dalam mengatasi gejala tinnitus.
-
Perhatikan pola makan Anda
Perhatikanlah pola makan Anda. Konsumsi makanan yang sehat dan seimbang selama kehamilan agar tetap sehat dan bertenaga. Selain itu, cobalah untuk membatasi konsumsi garam atau gunakan jenis garam khusus untuk mencegah tekanan darah tinggi yang dapat memicu adanya tinnitus.
-
Mendengarkan white noise atau music therapy
Terus menerus mendengar dengungan tentunya tidaklah nyaman, cobalah untuk mendengarkan white noise atau musik-musik relaksasi agar dengungan tidak begitu terdengar. Tips ini juga cukup efektif untuk membantu Anda tertidur di malam hari.
-
Hindari makanan yang dapat memicu terjadinya tinnitus
Beberapa tipe makanan seperti gula, kafein, MSG, garam, soda, dan alkohol dapat memperparah gejala tinnitus. Cobalah untuk menghindari atau mengurangi makanan dan minuman tersebut.
Kapan harus pergi menemui dokter?
Konsultasikan kepada provider Anda jika tinnitus Anda tidak kunjung menghilang atau berkurang. Anda mungkin akan diarahkan untuk menemui spesialis THT yang akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan memberikan saran pilihan pengobatan yang terbaik bagi Anda. Jika di kehamilan sebelumnya Anda juga mengalami tinnitus, ingatlah untuk memberitahu provider Anda.
Sumber:
- https://www.lescentresmasliah.com/en/blog/tinnitus-during-pregnancy-how-to-explain-it
- https://maternityathome.com/tinnitus-during-pregnacy/
- https://momlovesbest.com/tinnitus-while-pregnant
- https://parenting.firstcry.com/articles/tinnitus-during-pregnancy-causes-and-remedies/